Perancangan Perpustakaan Digital sebagai Media Publikasi Artikel Penelitian Elektronik Akwan Sunoto, S.Kom, M.S.I Dosen Tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Penelitian merupakan salah satu unsur dari Tridarma perguruan tinggi, dimana dengan semakin banyaknya peneliti melakukan penelitian maka tentu akan berdampak dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan. Supaya ilmu pengetahuan bisa dibaca oleh khalayak ramai maka penelitian tersebut mesti publikasikan. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi media publikasi tidak hanya terbatas kertas tapi juga dalam bentuk elektronik, salah satu media untuk mempublikasikan artikel penelitian elektronik adalah perpustakaan digital. Kata kunci; Perpustakaan Digital, Media Publikasi, Artikel
1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Tridarma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat maka setiap dosen maupun mahasiswa diharapkan untuk bisa menghasilkan suatu karya tulis ilmiah seperti artikel penelitian atau jurnal. Apalagi pada saat sekarang dikti sedang berusaha meningkatkan volume karya tulis ilmiah dengan membuat aturan bahwa untuk setiap lulusan pada perguruan diharuskan menulis jurnal ilmiah. Perkembangan teknologi informasi pada saat ini sedikit banyak telah mempengaruhi pola pengelolaan dan pendistribusian hasil penelitian tersebut. Dengan ketersediaan perangkat teknologi informasi dan kemudahan dalam akses internet maka, maka sekarang lebih mudah mendapatkan dan membaca artikel penelitian dalam bentuk elektronik (digital) karena bisa di akses darimanapun. Hal ini sejalan dengan kebijakan dikti yang mewajibkan agar artikel atau jurnal penelitian di publikasikan secara online. Dengan adanya fenomena seperti ini maka sudah banyak perguruan tinggi melakukan pengelolaan dan pendistribusian artikel penelitian kedalam artikel penelitian elektronik. Dimana pada artikel penelitian elektronik ini proses pencetakan , publikasi dan distribusi dilakukan secara online dengan memamfaatkan teknologi informasi. Salah bentuk pemamfaatan teknologi informasi ini adalah perpustakaan digital (Digital Library).
1.2. Perumusan Masalah
____________________________________________________________________________________ Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 Agustus 2012 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
1
Berdasarkan uraian masalah diatas maka rumusan masalah yang akan di bahas adalah bagaimana merancang perpustakaan digital sebagai media publikasi dan distribusi artikel penelitian elektronik.
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang website perpustakaan digital yang berfungsi sebagai sarana untuk menginformasi dan mendistribusikan artikel penelitian dosen dan mahasiswa ke publik sehingga nantinya hasil penelitian bisa di akses secara luas tampa terbatas waktu dan tempat. 1.4. Mamfaat Penelitian Adapun mamfaat yang diharapkan dari penelitian adalah a. Memudahkan perguruan tinggi dalam menginformasi dan mempublikasikan dan mendistribusikan artikel penelitian ke publik. b. Memperkaya sumber referensi dalam penulisan artikel penelitian. 2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep dan pengertian Perpustakaan Digital Gagasan sebagai dasar konsep perpustakaan digital muncul pertama kali dari Vannevar Bush pada bulan Juli tahun 1945. Bush mengeluhkan penyimpanan informasi secara manual yang menghambat akses terhadap penelitian yang sudah dipublikasikan. Untuk itu, Bush mengajukan ide untuk membuat catatan dan perpustakaan pribadi (untuk buku, rekaman/dokumentasi, dan komunikasi) secara mekanis. Hingga dekade 1950-an dan 1960-an akses luas terhadap koleksi perpustakaan terus diupayakan oleh peneliti dan Pustakawan, walau teknologi yang ada belum cukup mendukung. Berkembangnya teknologi Informasi dan Komunikasi dekade 1970-an membuka peluang yang luas untuk pengembangan perpustakaan digital. Pada tahun 1971 Michael Hart, pemuda AS, melontarkan mimpinya melalui Project Gutenberg untuk menyediakan karya-karya Shakespeare bagi umat manusia di dunia yang dapat diakses melalui internet. Karya-karya sastra yang diinput ke dalam komputer, sebagai cara untuk membuat karyakarya itu selalu tersedia sebagai bahan penelitian sastra. Para sukarelawan dalam proyek itu telah memasukkan ribuan teks dengan tujuan untuk memiliki public domain teks dalam bentuk format digital ASCII yang tersedia secara online. Tujuan ini telah tercapai pada Desember 2003 (Lesk:2005). Banyak ahli dan tokoh perpustakaan yang mengemukakan definisi perpustakaan digital. Namun penting dikemukakan di sini adalah berdasarkan International Conference of Digital Library 2004, bahwa konsep perpustakaan digital adalah sebagai perpustakaan elektronik yang informasinya didapat, disimpan, dan diperoleh kembali melalui format digital. Perpustakaan digital merupakan kelompok workstations yang saling berkaitan dan terhubung dengan jaringan (networks) berkecepatan tinggi. Pustakawan menghadapi tantangan yang lebih besar dalam memperoleh, menyimpan, memformat, menelusur,
____________________________________________________________________________________ Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 Agustus 2012 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
2
melakukan temu kembali, dan mereproduksi informasi tidak hanya dalam bentuk teks tapi juga nonteks. Federasi perpustakaan digital (Digital Library Federation) berpendapat bahwa perpustakaan digital adalah organisasi yang menyediakan sumber termasuk staf spesialis untuk menyeleksi, menyusun, menyediakan akses intelektual untuk menginterpretasi,mendistribusikan, memelihara integritas, dan menjamin kelangsungan koleksi karya digital sehingga selalu siap dan secara ekonomi tersedia untuk digunakan oleh suatu komunitas. Selain itu, Greenstein mengatakan bahwa pelayanan perpustakaan digital bukan hanya akses dan penggunaan informasi tapi juga mendukung serangkaian administratif, bisnis dan fungsi kuratorial yang diperlukan perpustakaan untuk mengelola, menjalankan, memonitor kerjasama dan menjamin penggunaan koleksi secara fair apakah dalam format digital atau non digital (Barnes:2004). Witten (2003) menggambarkan perpustakaan digital sebagai: A focusedcollection of digital objects, including texts, video, and audio, along with methods for access and retrieval, and selection, organization, and maintenance of the collection . Pengertian tersebut menggambarkan 3 kriteria perpustakaan digital, yaitu: a. Sesuatu yang terfokus pada obyek digital, termasuk teks, video, dan audio. b. Disertai metode untuk akses dan temu kembali. c. Alat untuk pemilihan, organisasi dan perawatan koleksi. 2.2. Peran Perpustakaan Digital Digital Library berperan sebagai penyedia informasi, penyedia layanan informasi, atau pengguna informasi dengan memanfaatkan jaringan dan teknologi digital. Namun bagaimana koleksi digital itu dimanfaatkan, sangat tergantung dari bagaimana informasi tersebut dibuat, diorganisasikan, dan disajikan. Selain itu Digital Library bukan hanya berkenaan dengan manajemen pengetahuan (knowledge management) dan informasi, tetapi menjelaskan bahwa perpustakaan sebagai salah satu sumber informasi mulai diharapkan untuk menjalankan peranan yang lebih sebagai pendamping dalam proses pendidikan seumur hidup. Tantangan bagi pustakawan adalah untuk memahami dan menentukan posisinya dalam proses perubahan dan beralih dari pemikiran perpustakaan sebagai ruang fisik semata ke suatu kenyataan baru perpustakaan sebagai organisasi yang harus mengembangkan jenis layanan informasi digital. 2.3. Motif-motif yang Mendasari Pengembangan Perpustakaan Digital 1. Pada perpustakaan konvensional, akses terhadap dokumen terbatas pada kedekatan fisik. Pengguna harus datang untuk mendapat dokumen yang diinginkan, atau melalui jasa pos. Untuk mengatasi keterbatasan ini perpustakaan digital diharap mampu untuk menyediakan akses cepat terhadap katalog dan bibliografi serta isi buku, jurnal, dan koleksi perpustakan lainnya secara lengkap. 2. Melalui komponen manajemen database, penyimpanan teks, sistem telusur, dan tampilan dokumen elektronik, sistem perpustakaan digital diharap mampu mencari database koleksi yang mengandung karakter tertentu, baik sebagai kata maupun ____________________________________________________________________________________ Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 Agustus 2012 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
3
sebagai bagian kata. Di perpustakaan konvensional penelusuran seperti ini tidak mungkin dilakukan. 3. Untuk menyederhanakan perawatan dan kontrol harian atas koleksi perpustakaan. 4. Untuk mengurangi bahkan menghilangkan tugas-tugas staf tertentu, misalnya menaruh terbitan baru di rak, mengembalikan buku yang selesai dipinjam ke rak, dan lain-lain. 5. Untuk mengurangi penggunaan ruangan yang semakin terbatas dan mahal.
2.4. Pengelolaan Dokumen Elektronik Pengelolaan dokumen elektronik memerlukan teknik khusus yang memiliki perbedaan dengan pengelolaan dokumen tercetak. Proses pengelolaan dokumen elektronik melewati beberapa tahapan, yang dapat kita simpulkan dalam proses digitalisasi, penyimpanan dan pengaksesan/temu kembali dokumen. Pengelolaan dokumen elektronik yang baik dan terstruktur adalah bekal penting dalam pembangunan sistem perpustakaan digital (digital library). Proses perubahan dari dokumen tercetak (printed document) menjadi dokumen elektronik sering disebut dengan proses digitalisasi dokumen. Seperti pada Gambar 1, dokumen mentah (jurnal, prosiding, buku, majalah, dsb) diproses dengan sebuah alat (scanner) untuk menghasilkan dokumen elektronik. Ini tidak diperlukan lagi apabila dokumen elektronik sudah menjadi standar dalam proses dokumentasi sebuah organisasi, maksudnya ketika dalam sebuah lembaga mengedarkan atau mengeluarkan dokumen tercetak mereka juga telah mengarsipkannya kedalam format digital seperti .pdf atau format data lainnya. Berita bagus bahwa saat ini telah banyak media umum atau buku yang telah menyertakan cd atau dvd yang berisi versi digital dan file-file referensi-referensinya.
Gambar 1: Proses Digitalisasi Dokumen 2.5. Objek Perpustakaan Digital Koleksi merupakan faktor utama bagi berlangsungnya perpustakaan konvensional. Anglo American Cataloging Rules (AACR) yang menetapkan aturan katalogisasi membagi koleksi perpustakaan dalam kategori bahan buku (book material) dan bahan bukan buku (nonbook material). Bahan buku terdiri dari monograf, terbitan berseri, kartografi dan lainlain, baik dalam bentuk terjilid maupun lepas, sedangkan bahan bukan buku terdiri dari ____________________________________________________________________________________ Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 Agustus 2012 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
4
bahan-bahan tidak tercetak seperti kartografi, manuskrip, rekaman audio, gambar bergerak, video, file komputer, artefak, realia serta bentuk mikro. Berbeda dengan perpustakan konvensional, koleksi pada perpustakaan digital lebih umum dikenal dengan objek digital. Objek digital mencakup semua isi dari koleksi perpustakaan konvensional sebagaimana disebutkan di atas, namun tersimpan dalam format digital berupa file teks, image, audio, video, dan lain-lain. Objek digital adalah data yang terstruktur dimana komponen-komponen utamanya merupakan materi digital disertai dengan identitas unik untuk setiap materinya. Semua objek digital tersebut tersimpan dengan format yang dapat dikenali komputer, sebagaimana disajikan pada Tabel 1. Tabel 1: Objek Digital Pada Perpustakaan Digital
Dari semua jenis objek digital pada Tabel 1, yang menjadi fokus perhatian dalam tulisan ini adalah jenis file teks yang merupakan format konversi dari kebanyakan koleksi tercetak berupa buku, jurnal, prosiding, dan lain-lain. Pada koleksi digital,kumpulan koleksi tersebut dapat berupa e-book dan e-journal baik yang diolah sendiriatau yang berasal dari vendor, serta local content 3.
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam perancangan perpustakaan digital ini penulis menggunakan metode waterfall yang bersumber dari Sommerville, yaitu: a. Requirements analysis and definition: Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap. b. System and software design: Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap. c. Implementation and unit testing: desain program diterjemahkan ke dalam kodekode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit. d. Integration and system testing: Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing). e. Operation and maintenance: mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya. Dengan langkah-langkah ini, maka diharapkan sistem perpustakaan digital yang dibangun dapat berjalan sesuai dengan yang di kehendaki. ____________________________________________________________________________________ Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 Agustus 2012 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
5
4. PEMBAHASAN 4.1. Rancangan Sistem Digital library adalah suatu perpustakaan yang menyimpan koleksi informasi dalam bentuk elektronik atau digital yang nantinya dapat diakses secara luas menggunakan media komputer dan sejenisnya. Koleksi digital disini dapat bermacam-macam, dapat berupa buku elektronik, jurnal elektronik, penelitian dosen, S1- Final Projek (skripsi), S2-Theses, dan lain sebagainya. Untuk membaca koleksi digital elibrary ini maka user harus terdaftar sebagai member terlebih dahulu, jika tidak maka user hanya bisa melihat informasi dari koleksi digital itu saja. 4.2. Use Case Diagram Usecase Diagram digunakan untuk mengambarkan interaksi antara pengguna sistem (actor) dengan kasus (use case) yang disesuaikan dengan langkah-langkah (scenario) yang telah ditentukan. Pada diagram ini terdapat 3 aktor dan 7 use case. Dalam diagram ini terdapat 1 extend yang menunjukan bahwa satu case merupakan tambahan fungsional dari use case yang lain jika kondisinya terpenuhi. Aktivasi
<<extend>>
Registrasi
User Cari koleksi
<
> Login <>
Entry Koleksi
List koleksi Admin <> <>
Baca
Member
Gambar 2: Use Case Diagram
Use Case Explanation a. Registrasi
____________________________________________________________________________________ Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 Agustus 2012 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
6
Fungsi ini untuk melakukan registrasi terhadap user yang ingin terdaftar sebagai member. Karena jika dia hanya sebagai user biaya maka hak akses hanya terbatas untuk melihat list koleksi. b. Aktivasi Fungsi ini digunakan untuk mengaktifkan user sebagai member setelah user melakukan registrasi. Fungsi bisa dilakukan oleh admin atau user itu sendiri setelah dikirim kode aktivasinya. c. Cari Koleksi Fungsi ini digunakan untuk mencari koleksi dokumen digital yang terdapat pada digital library. Fungsi ini dilakuka oleh user dan member. d. Baca Koleksi Fungsi ini digunakan untuk membaca koleksi dokumen eleketronik. Fungsi ini dilakukan oleh member. e. Login Fungsi digunakan untuk login kesistem untuk dapat membaca dan memesan koleksi elibrary. Fungsi ini dilakukan oleh member serta pihak admin yang akan menambah koleksi digital atau memanajemen data dokumen digital.
4.3. Activity Diagram Activity diagram digunakan untuk untuk menggambarkan berbagai alur aktivitas secara umum didalam sistem yang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, serta bagaimana mereka berakhir. 4.3.1. Activity diagram : Registrasi User
Admin
Input Data Registrasi
Verifikasi
Tidak Valid
Valid
Lakukan Aktivasi
Berikan Kode Aktivasi
Gambar 3: Activity Diagram Registrasi Setiap user yang akan akan jadi member maka harus melakukan registrasi terlebih dahulu dengan mengisi form yang disediakan aplikasi , kemudian akan dilakukan verifikasi terlebih dahulu, setelah data dinyatakan valid maka baru akan diberikan kode aktivasi untuk mengaktifkan user sebagai member. 4.3.2. Activity diagram baca Koleksi
____________________________________________________________________________________ Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 Agustus 2012 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
7
Member
Login
Cari koleksi Tidak Ditemukan
Ditemukan
List koleksi
Baca Koleksi
Gambar 4: Activity Diagram Baca Koleksi Untuk membaca koleksi dokumen elektronik (Ebook,Ejournal,dll) maka member harus login ke sistem terlebih dahulu, setelah itu baru diberi hak akses untuk membaca dokumen elektronik. 4.4. Sequence Diagram Sequence diagram merupakan diagram yang menggambarkan interaksi antar object yang ada di dalam sistem secara grafis, juga mengilustrasikan bagaimana pesan dikirim dan diterima oleh object-object dalam sistem serta pada sequence apa. Dalam sequence diagram ini, object-object yang digunakan berasal dari class-class yang telah dibuat dari hasil analisa sebelumnya. Class-class yang dipakai dalam sequence diagram ini adalah sebagai berikut:
Form Login
Pencarian
Koleksi
Member Login
Keyword List Koleksi Diplay
Link Baca
____________________________________________________________________________________ Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 Agustus 2012 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
8
Gambar : Sequence Diagram Baca dan download koleksi 4.5. Statechart Diagram Statechart diagram, atau yang biasa juga disebut state diagram digunakan untuk mendokumentasikan beragam kondisi/keadaan yang bisa terjadi terhadap sebuah class dan kegiatan apa saja yang dapat merubah kondisi/keadaan tersebut. 4.5.1. Statechart Diagram Registrasi Submit Entry Form
Data Valid Validasi
Aktivasi
Gambar 5 : Statecahart Diagram Registrasi
4.5.2. Statechart Diagram Baca dan download koleksi
Login
Verifikasi
Cari koleksi
Baca Koleksi
Gambar 6: Statechart Diagram Baca Koleksi 4.6. PROTOTYPE Prototype digunakan untuk menggali kebutuhan secara lebih cepat, dalam pembuatan prototype keterlibatan user sangat dibutuhkan untuk mengurangi tidak diterima nya hasil pengembangan perangkat lunak. 4.6.1. Prototype Menu Home Perpustakaan Digital (Digital Library)
____________________________________________________________________________________ Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 Agustus 2012 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
9
Gambar 7: Prototype Menu Home
Keterangan Menu Home Login link Login Kesistem Registrasi link registrasi use baru Aktivasi link Mengaktifkan user Kontak Alamat admin yang dapat dihubungi oleh user Logo Tempat Menempatkan Logo Digital library Home Link kealamat home Bookmark Link kealamat Bookmark Diskusi/Komentar Link untuk memberikan komentar terhadap dokumen digital Pencarian Link kepencarian tingkat lanjut Bahasa Pilihan Bahasa yang digunakan untuk aplikasi Link Untuk menghubungkan dengan website terkait jika disediakan akses ke internet. Artikel baru Judul dari artikel terbaruyang diupload Sub Folder Sub Folder tempat artikel di upload
4.6.2. Prototype Registrasi Anggota
____________________________________________________________________________________ Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 Agustus 2012 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
10
Gambar 8: Prototype Registrasi User
Keterangan form registrasi Email Merupakan alamat email yang akan selalu digunakan untuk login sebaga account Password Inputan Password Confirm Password Konfrimasi Password, Ketik ulang password diatas. Nama Lengkap Inputkan alamat lengkap yang akan dihubungi Alamat Alamat Tempat tinggal Kota Kota Tempat Tinggal Negara Negara Tempat Tinggal Institusi Nama Institusi anda Pekerjaan Pekerjaan saat ini Verikasi Kode untuk verikasi data Submit Daftar registrasi Reset Membatalkan atau menghapus data registrasi Setelah Form diisi dengan lengkap, klik submit, akan tampil informasi untuk mengaktifkan account yang baru di submit. Untuk mengangatifkan keanggotaan(member) dilakukan dengan dua cara: a. Aktivasi dilakukan oleh administrator. Administrator mempunyai otoritas untuk mengangtifkan dan menon-aktifkan member. b. Aktivasi dilakukan oleh user, jika fasilitas pengiriman kode aktivasi diaktifkan 4.6.3. Prototype Login
____________________________________________________________________________________ Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 Agustus 2012 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
11
Gambar 9: Prototype Login Login hanya bisa dilakukan oleh member yang sudah terigistrasi, setelah login setiap user diber batas waktu. Apabila dalam waktu tertentu user tidak melakukan aktivitas, maka user akan keluar dari aplikasi dan harus login ulang.ini bertujuan menghindari pengunaan hak akses oleh pihak yang tidak diinginkan.
4.6.4. Prototype Edit dan Delete User
Gambar 10: Prototype Edit dan Delete User Untuk melakukan edit dan delete terhadap data user hanya bisa dilakukan oleh admin. Untuk melakukan edit data ”klik edit” yang ada dikolom aksi dan jika akan men-delete ”klik hapus” yang ada dikolom aksi. Klasifikasi User Guest Yaitu user yang tidak terigistrasi kedalam aplikasi, user tidak mempunyai otoritas untuk meng-explore koleksi digital library. Public Yaitu user yang telah melakukan tegistrasi dan telah diaktifkan. Otoritas yang dimiliki berupa browsing, searching dan view koleksi digital. Editor Yaitu yang bertanggung jawab terhadap pemuatan berita Chief Knowledge Officer(CKO) Yaitu orang yang bertanggung jawab untuk mengelola isi dari digital library Admin(super User) ____________________________________________________________________________________ Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 Agustus 2012 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
12
Merupakan user yang memimiliki otoritas paling tinggi dari user-user lainya yang bertangung jawab dalam mengelola server Digital library. 4.6.5. Prototype Pencarian atau searching Untuk mempermudah dalam pencarian dan penelusuran dapat digunakan fasiltas pencarian. Inputkan kata kunci(keyword)untuk pencarian dan gunakan sebanyak mungkin agar pencarian lebih tepat.
Gambar 11: Prototype Pencarian
Gambar 12: Prototype Pencarian Lanjutan 4.6.6. Baca dan Download Koleksi Perpustakaan Digital Untuk membaca koleksi digital maka user harus terdaftar sebagai member dan harus sudah diaktifkan terlebih dahulu. Dimana file atau artikel yang akan dibaca sudah diproteksi untuk hanya bisa dibaca dan tidak bisa di download. Cara membaca dokumen digital dari digital library yaitu user login dulu kedalam sistem, setelah itu baru melakukan pencarian terhadap dokumen dengan menggunakan tool searching yang disediakan. Jika dokumen ditemukan lalu klik judul dukemen tersebut. Maka akan akan muncul informasi dukumen dan link untuk membaca dokumen tersebut. 4.6.7. Prototype Upload Dokumen Perpustakaan Digital Untuk meng-upload dokumen minimal dilakukan oleh user editor. Sebelum dilakukan upload tentukan dulu posisi folder dan sub folder untuk memastikan file di upload di posisi yang benar.
____________________________________________________________________________________ Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 Agustus 2012 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
13
____________________________________________________________________________________ Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 Agustus 2012 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
14
Setelah jumlah file di isi dan tombol submit di klik maka berikutnya mengisi alamat file yang akan di upload. Setelah diisi baru baru tombol submit di klik.
____________________________________________________________________________________ Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 Agustus 2012 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
15
Gambar 13: Prototype Upload dokumen digital 4.7. KESIMPULAN 1. Perpustakaan digital yang berfungsi sebagai sarana untuk menginformasi dan mendistribusikan artikel penelitian dosen dan mahasiswa ke publik sehingga nantinya hasil penelitian bisa di akses secara luas tampa terbatas waktu dan tempat. 2. Perancangan digital library ini bertujuan untuk meningkatkan akan sumber referensi selain perpustakaan konvensional. 3. Dalam Perancangan prototype perancang tidak menggunakan banyak warna untuk menghasil interface yang eyecathing. 4. Dalam rancangan perpustakaan digital ini, yang bisa membaca dan men-download hanya member, sedangkan user biasa hanya bisa melihat list dari artikel atau koleksi perpustakaan digital. 5. Untuk menghindari terjadinya pelanggaran hak intelektual atas karya seseorang maka instistusi yang menerapkan perpustakaan digital, hendaknya menetapkan mekanisme kesepakatan antara perpustakaan dan pemilik hak cipta.
DAFTAR PUSTAKA Barnes SJ (Editor). 2004. Becoming a Digital Library. New York: Marcell Dakker,Inc. Ganesha Digital Library 4.2. “Petunjuk Instalasi GDL 4.2”.2010 Lesk M. 2005.Understanding Digital Libraries. Second edition. Amsterdam: Morgan Kaufmann Publishers. Mustafa B. 2008. “Peluang dan Tantangan FOSS di Perpustakaan. Visi Pustaka Vol 10 No. 1, April 2008. Hal. 5-9. Rhyno A. 2004. Using Open Source Systems for Digital Libraries. Westport, Connecticut: Libraries Unlimited. Timotius Dana; Desy Herlina Samosir; & I Made Widiyasa. 2008. “Pengembangan Digital Library Perspustakaan Universitas Atmajaya” . Yogyakarta : Seminar Nasional Informatika Witten IH and David B. 2003. How to Build a Digitral Librariy. Amsterdam: Morgan Kaufmann Publishe.
____________________________________________________________________________________ Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 Agustus 2012 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
16
____________________________________________________________________________________ Jurnal MEDIA SISFO Vol. 6 No. 2 Agustus 2012 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
17