Prosiding – Seminar Nasional Ilmu Komputer 2013
ISBN: 978-602-19406-1-7
Perancangan Enterprise Architecture untuk Pembuatan Blueprint Teknologi Informasi Rumah Sakit Aradea, Husni Mubarok, Nadia Damacita
Abstract— the development of information systems and information technology in a company is very important to improve the competitiveness, including for hospitals. Hospital of XYZ, has a vision and mission to become the pride hospital of the Tasikmalaya city, provide high quality healtcare for customers with emphasize on professionalism based on human values and customers satisfaction. Moreover, Hospital of XYZ claims that he has the IT orientation. Therefore, the Hospital must has an IT development planning. In this research EAP or Enterprise Architecture Planning used as planning framework. This research focus on forming IT development planning, with IT blueprint as the output target, so it is can be used as guidance for development planning of information system and information technology at Hospital of XYZ. IT Blueprint on this study has three components, namely architecture of data, application and technology. For every component have three statuses, namely new development, customized and integrated. For data architecture, as example, the results of this research show that the Hospital has 44 entities with 50% as new development, 38,64% as customized and 11,36 % as integrated. Keywords—Enterprise Architecture Planning, IT Blueprint, Hospital
1. PENDAHULUAN etika suatu organisasi tumbuh semakin besar dan pola serta tingkatan operasionalnya semakin tidak sederhana dan kompleks, maka secara alamiah tuntutan pihak manajemen akan kebutuhan fungsional dari setiap sistem informasi yang ada akan semakin besar, khususnya pada fungsionalitas data, teknologi dan aplikasi. Dengan kondisi tersebut maka diperlukan suatu perencanaan strategis informasi, yaitu mempersiapkan rencana bagi pengelolaan analisis, perancangan dan pengembangan sistem berbasis komputer [1].Strategi penting lainnya dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi adalah pemanfaatan dan peningkatan dukungan sistem informasi bagi enterprise.Penerapan strategi ini mengemban misi pada sistem informasi yang pemenuhannya memerlukan keterpaduan arah dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang selaras dengan strategi bisnis.
K
Aradea, Husni, Nadia, Teknik Informatika,Universitas Jl.Siliwangi no. 24 Tasikmalaya (
[email protected]).
Siliwangi,
Rumah Sakit (RS) XYZ merupakan salah satu rumah sakit yang berada di Tasikmalaya, RS XYZ mengikrarkan diri sebagai rumah sakit yang memiliki pandangan IT Oriented. Dengan kondisi tersebut, maka menuntuk pihak manajemen RS XYZ untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi dalam menjalankan aktifitas bisnisnya, mencapai tujuan organisasi, dan penyediaan layanan bagi stakeholder. Dalam rangka pemenuhan kondisi tersebut, maka RS XYZ perlu menerapkan strategi perencanaan, sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan fungsionalitas proses bisnisnya yang terus berkembang. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitianini, penerapan metode Enterprise Architecture Planning (EAP) dipilih sebagai kerangka acuan untuk perencanan pembangunan sebuah sistem informasi rumah sakit. Fokusdalam penelitian ini adalah: 1. Perancangan Enterprise Architecture yang dihasilkan adalah arsitektur data, aplikasi dan teknologi. 2. Penelitian ini hanya fokus pada fungsi bisnis utama Rumah Sakit XYZ. 3. Proses bisnis yang dianalisis, hanya proses bisnis yang tercantum pada struktur organisasi. 4. Penelitian ini tidak melakukan implementasi dari hasil rekomendasi perancangan arsitektur. Target keluaran dari penelitian ini adalah blueprint teknologi informasi, untuk pedoman pengembangan sistem informasi yang terintegrasi untuk mendukung kebutuhan organisasi rumah sakit. 2. METODE PENELITIAN EAP merupakan metode yang dikembangkan untuk membangun arsitektur enterprise [2].
Gambar 1Komponen EAP [3]
Prosiding – Seminar Nasional Ilmu Komputer 2013
EAP memiliki tujuh komponen utama yang menunjukkan bagaimana merencanakan implementasi arsitektur enterprise.seperti ditunjukan pada gambar 1. 2.1. Lapisan 1- Permulaan
ISBN: 978-602-19406-1-7
gambar 2 tersebut, digunakan analisis siklus hidup sumber daya yang digunakan dalam metodologi Business System Planning [5]. Sehingga dari aktivitas tersebut dapat ditetapkan kandidat entitas data, aplikasi, teknologi, serta hubungan dan gap nya masing-masing.
Sebagai tahap awal dari metodologi EAP, inisiasi perencanaan meliputi pendefinisian lingkup organisasi sebagai sebuah enterprise yang menjalankan bisnis dalam rangka menyediakan produk dan layanan kepada customer, menentukan tujuan EAP dan menentukan visi dari sistem informasi dalam mendukung bisnis organisasi. 2. 2.Lapisan 2 - Pemahaman Kondisi Saat Ini Tahapan pertama yang dilakukan adalah pemodelan bisnis. Tahap ini meliputi pendefinisian struktur organisasi serta identifikasi fungsi bisnisnya yang terdiri dari analisis rantai nilai, siklus hidup dan sumber daya produk, fungsi bisnis dan unit organisasi serta pemodelan setiap proses bisnis. Tahapan selanjutnya, mendokumentasikan dan mendefiniskan semua sistem dan flatform teknologi yang digunakan di Rumah Sakit XYZ Tasikmalaya, khususnya fungsi bisnis utama. 2. 3. Lapisan 3 – Rencana Masa Depan Tahapan ini mendefinisikan jenis-jenis data utama yang diperlukan bagi bisnis.Langkah selanjutnya adalah mendefinisikan jenis-jenis aplikasi yang dibutuhkan untuk mengelola data dan mendukung fungsi bisnis.Terakhir adalah mendefinisikan platform teknologi yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu lingkungan bagi aplikasi pengelola data dan pendukung fungsi bisnis. Panah pada lapisan ini bermakna bahwa arsitektur data didefinisikan terdahulu, kemudian definisikan aplikasi, dan terakhir adalah arsitektur teknologi. 2. 4. Lapisan 4 – Strategi Pencapaian Tahapan ini mendefinisikan urutan untuk implementasi aplikasi, jadwal untuk implementasi, analisis biaya/manfaat, dan mengusulkan jalur untuk migrasi dari kondisi saat ini ke kondisi yang diinginkan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari setiap tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan tempat studi kasus di Rumah Sakit XYZ (RS XYZ), diperoleh hasil sebagai berikut : 3.1. Analisis Rantai Nilai Analisis rantai nilai [4], memberikan kerangka untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi area-area fungsi bisnis, yaitu dengan mengelompokkan kedalam aktivitas utama dan aktivitas pendukung seperti dapat dilihat pada gambar 2. Aktivitas untuk melengkapi dan lebih memastikan kelengkapan dekomposisi dalam suatu area fungsi pada
Gambar 2Analsisi Rantai Nilai Rumah Sakit XYZ
3.2. Arsitektur Data A. Daftar Entitas Data Diperoleh dengan cara mengidentifikasi entitas-entitas yang mengacu pada kondisi fungsi bisnis yang telah terdefinisi melalui analisis rantai nilai gambar 2. Tabel 1 Daftar Entitas Data Entitas Bisnis Entitas Data Entitas Penerimaan Pasien Entitas Pasien Entitas Dokter Entitas Jadwal Dokter Entitas Pendaftaran Entitas Penjadwalan Entitas Pelayanan Pasien Entitas Diagnosa Entitas Tindakan Entitas Resep Entitas Penyakit Entitas Rekam Medis Entitas Catatan Medis Entitas Rawat Inap Entitas Rawat Jalan Entitas IGD Entitas Pembayaran Entitas Data Tagihan Entitas Data Tanggungan Entitas Asuransi Entitas Farmasi Entitas Farmasi Apotek Entitas Stok Obat Entitas Penjualan Obat Entitas Retur Penjualan Obat Entitas Penjualan Resep Entitas Retur Penjualan Resep Entitas Laboratorium Entitas Pengujian Laboratorium Entitas Sampel Laboratorium Entitas Hasil Pengujian Laboratorium Entitas Rongent Entitas USG Entitas CT-Scan Entitas Hasil Radiologi Entitas Konsultasi Gizi Entitas Stok Makanan Entitas Catering Pasien Entitas Diet Pasien Entitas Konsultasi Gizi
B. Hubungan Entitas Data dengan Proses Setelah entitas data terbentuk maka didapatkan pandangan tentang hubungannya dengan proses fungsi bisnis utama yang ada di RS XYZ. Hubungan antara kelas data dan proses bisnis digambarkan dengan sebuah matriks, masing-masing sel dalam matriks diisi dengan
Prosiding – Seminar Nasional Ilmu Komputer 2013
huruf “C” (create) dan huruf “U” (use), seperti disajikan pada gambar 3. C. Mendefinisikan Arsitektur Informasi Setelah mendapatkan sebuah pemahaman tentang proses bisnis dan data yang diperlukan untuk mendukungnya, dilanjutkan dengan menentukan bagaimana data akan dikelola untuk mendukung prosesproses tersebut. Pemetaan matriks yang hasilnya kemudian diidentifikasi sebagai kandidat aplikasi, setelah melakukan penataan ulang arsitektur informasi, dapat dilihat pada gambar 4. D. Arsitektur Informasi Presepsi Bisnis dan Basis Data Arsitektur informasi dibuat dalam persepsi proses bisnis yang ada pada fungsi bisnis utama yang telah teridentifikasi sebelumnya.Setelah arsitektur informasi dibuat dalam persepsi proses bisnis, arsitektur informasi dapat dibuat dalam persepsi basis data. E. Analisis Gap Data Berdasarkan analisisrantai nilai,diperoleh 34 kandidat entitas data, dan setelah dilakukan pemodelan ER diagram, maka dihasilkan 44 data. Sejumlah 22 data perlu dilakukan pengembangan baru (50,00%), 17 data perlu dilakukan kostumisasi (38,64%), dan 5 data perlu dilakukan integrasi (11,36%). 3.3.Arsitektur Aplikasi Tujuan arsitektur aplikasi adalah untuk mendefinisikan jenis-jenis aplikasi utama yang dibutuhkan dalam mengelola data dan mendukung fungsi bisnis enterprise. Terdapat beberapa langkah untuk mendefinisikan arsitektur aplikasi yaitu: A. Daftar kandidat aplikasi Tabel 2Daftar Kandidat Aplikasi Fungsi Bisnis Penerimaan Pasien (1) Pelayanan Pasien (2)
Grup Aplikasi Penerimaan Pasien (1.1) Rekam Medis (2.1) Rawat Jalan (2.2) Rawat Inap (2.3) IGD (2.4)
Pembayaran (3)
Pembayaran (3.1)
Farmasi dan Laboratorium (4)
Farmasi (4.1) Laboratorium (4.2) Konsultasi Gizi (5.1)
Konsultasi Gizi (5)
KandidatAplikasi 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 1. 2. 1. 1. 2. 1. 2. 3. 1. 2. 3. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 3.
Aplikasi Pendaftaran Pasien Aplikasi Penjadwalan Pasien Aplikasi Jadwal Dokter Aplikasi Antrian Pasien Aplikasi Diagnosa Aplikasi Penyakit Aplikasi Rekam Medis Aplikasi Rawat Jalan Aplikasi Monitoring Pasien RJ Aplikasi Rawat Inap Aplikasi Monitoring Rawat Inap Aplikasi Kunjungan Pasien RI Aplikasi IGD Aplikasi Monitoring Pasien IGD Aplikasi Kunjungan Pasien IGD Aplikasi Billing Aplikasi Kasir Aplikasi Asuransi Aplikasi Gudang Farmasi Aplikasi Farmasi Apotek Aplikasi Laboratorium Aplikasi Radiologi Aplikasi Konsultasi Gizi Aplikasi Catering Aplikasi Stok Makanan
ISBN: 978-602-19406-1-7
Daftar kandidat aplikasi mengacu pada kondisi fungsi bisnis yang telah terdefinisi sebelumnya melalui analisis rantai nilai gambar 2. B. Analisis Gap Aplikasi Berdasarkan analisis gap aplikasi, maka dapat diperoleh hasil 25 aplikasi. Aplikasi yang dilakukan pengembangan baru sejumlah 10 aplikasi (40%), aplikasi yang dikostumisasi sejumlah 9 aplikasi (36%), sedangkan aplikasi yang diintegrasikan sejumlah 6 aplikasi (24%). 3.4.Arsitektur Teknologi Arsitektur teknologi adalah definisi yang dibutuhkan untuk perencanaan agar kebutuhan data dan sistem informasi dapat direalisasikan dan ditingkatkan infrastrukturnya. A. Konseptual Arsitektur Jaringan Enterprise Konseptual arsiektur jaringan enterprise dibangun berdasarkan pada kebutuhan strategi distribusi data dan aplikasi serta hubungan sharing data diantara unit organisasi dengan memperlihatkan lokasi bisnis.Konseptual arsitektur jaringan untuk fungsi bisnis utama dapat dilahat pada gambar 5. B. Konseptual Arsitektur Sistem Bisnis Konseptual arsitektur sistem bisnis merupakan arsitektur teknologi untuk menerapkan dan menata aplikasi serta basis data di dalam suatu enterprise. C. Analisis Gap Teknologi Perbandingan dokumentasi teknologi yang ada dan digunakan saat ini dengan arsitektur teknologi ideal adalah sebagai berikut: 1. Topologi jaringan lokal (LAN) saat ini masih dapat digunakan untuk mendukung aplikasi dan data, namun perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan konfigurasi jaringan sehingga dapat mendukung aplikasi berbasis internet. 2. Saat ini teknologi jaringan internet telah tersedia namun hanya digunakan untuk memberikan fasilitas kepada pengunjung dan belum dimanfaatkan untuk mendukunga fungsi bisnis secara optimal. 3. Distribusi data dan file saat ini sebagian besar terpusat di server, hal ini sangat membebani kerja server. Oleh karena itu perlu adanya pemisahan fungsi server sebagai penyedia layanan jaringan dengan penyedia data dan aplikasi. 4. Setiap aplikasi tidak menyediakan interface agar dapat berkomunikasi dengan aplikasi lain sehingga tidak dapat dilakukan integrasi. D. Arsitektur Integrasi Kegiatan utama sebuah instansi adalah administrasi, tata usaha, kelembagaan. Unit kerja diuraikan sebagai proses yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan entitas utama. Setiap proses yang berkaitan dengan satu atau banyak kelas data.
Konsultasi Gizi
Diet
C
Catering
U U
Stok Makanan
Hasil Radiologi
C
CT-scan
C U
USG
C U
Rongent
Hasil Pengujian Laboratorium
C
Sample Laboratorium
C U
Pengujian Laboratorium
C
Retur Penjualan Resep
C U
Penjualan Resep
C
Retur Penjualan Obat
C U
Penjualan Obat
U
Stok Obat
U
Farmasi Apotek
U
Asuransi
U
Data Tanggungan
U
Data Tagihan
IGD
Catatan Medis
Rekam Medis
Penyakit
Resep
Tindakan
Diagnosa
Penjadwalan
Pendaftaran
Rawat Jalan
C U
ISBN: 978-602-19406-1-7
Rawat Inap
Penerimaan pasien Pendaftaran pasien Pemilihan jadwal dokter Penjadwalan pasien Diagnosa pasien Pelaksanaan rekam medis Pengelolaan data catatan medis Tindakan berdasarkan catatan medis Memberikan resep dokter Pengelolaan daftar penyakit Penerimaan rawat inap Pengelolaan rawat inap Penerimaan rawat jalan Pengelolaan rawat jalan Penerimaan IGD Pengelolaan IGD Menerima pembayaran tagihan Menerima pembayaran pembelian resep Pengelolaan data tagihan Penanganan koreksi tagihan Pengelolaan asuransi Pendistribusian farmasi Pengelolaan stok obat Melakukan penjualan obat Melakukan retur obat Melakukan penjualan resep Melakukan retur resep Pelayanan laboratorium Memberikan laporan hasil laboratorium Pelayanan Rongent Pelayanan USG Pelayanan CT-scan Memberikan laporan hasil radiologi Penyediaan bahan makanan Pengelolaan menu gizi pasien Menjaga mutasi stok bahan makanan Menyelenggarakan konsultasi gizi
Dokter
ENTITAS DATA
Pasien
PROSES
Jadwal Dokter
Prosiding – Seminar Nasional Ilmu Komputer 2013
C U
U U U
C U
C C U
U C
U
C
C U
C U U
C U
U
U
U
U
U
U
C U C U C U C C U U U
U
C
U U U U
C U U
U U U U
U U U
U
U
C U U U
U
U
Gambar 3 Matriks Proses Bisnis dan Data
C U C
ENTITAS DATA
Pasien Dokter Jadwal Dokter Pendaftaran Penjadwalan Pengujian Laboratorium Sample Laboratorium Hasil Pengujian Labratorium Rongent USG CT_scan Hasil Radiologi Stok Makanan Catering Diet Konsultasi Gizi Rawat Jalan Rwat Inap IGD Diagnosa Tindakan Resep Penyakit Rekam Medis Catatan Medis Penjualan Obat Retur Penjualan Obat Penjualan Resep Retur Penjualan Resep Farmasi Apotek Stok Obat Data Tagihan Data Tanggungan Asuransi
Keterangan : Pendaftaran Rekam Medis Rawat Jalan
PROSES
Rawat Inap IGD Billing
Gambar 4 Matriks hasil Pemetaan Aplikasi Gudang Farmasi Farmasi Apotek Laboratorium
RJ RI IGD
Rekam Medis
Farmasi Apotek Gudang Farmasi
Billing
Radiologi Konsultasi Gizi
Pendaftaran
Lab
Radiologi
Konsultasi Gizi
Menyelenggarakan konsultasi gizi
Menjaga mutasi stok bahan makanan
Pengelolaan menu gizi pasien
Penyediaan bahan makanan
Memberikan laporan hasil radiologi
Pelayanan CT-scan
Pelayanan USG
Pelayanan rongent
Memberikan laporan hasil laboratosium
Pelayanan laboratorium
Pengelolaan stok pbat
Pendistribusian farmasi
Melakukan retur resep
Melakukan penjualan resep
Melakukan retur obat
Melakukan penjualan obat
Pengelolaan asuransi
Penanganan koreksi tagihan
Pengelolaan data tagihan
Menerima pembayaran pembelian resep
Menerima pembayaran tagihan
Pengelolaan daftar penyakit
Memberikan resep dokter
Tindakan berdasarkan catatan medis
Pengelolaan data catatan medis
Pelaksanaan rekam medis
Diagnosa pasien
Pengelolaan IGD
Penerimaan IGD
Pengelolaan rawat inap
Penerimaan rawat inap
Pengelolaan rawat jalan
Penerimaan rawat jalan
Penjadwalan pasien
Pemilihan jadwal dokter
Pendaftaran pasien
Penerimaan pasien
Prosiding – Seminar Nasional Ilmu Komputer 2013 ISBN: 978-602-19406-1-7
Prosiding – Seminar Nasional Ilmu Komputer 2013
VLAN Laboratorium
ISBN: 978-602-19406-1-7
VLAN Admisi-RS
VLAN Apotek
VLAN Gizi
Router
Core Switch
ISP VLAN Pembayaran VLAN Farmasi VLAN Market-Lab
VLAN Wireless Demilitarized Zone
Gambar 5 Konseptual Jaringan Enterprise
3.5.Rencana Implementasi Rencana implementasi bertujuan untuk memformulasikan dan mempersiapkan sebuah rencana untuk mengimplementasikan arsitektur enterprise yang telah dibangun. A. Analisis Portofolio Aplikasi Untuk melengkapi proses penentuan aplikasi dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi bisnis, maka dilakukan analisis terhadap portofolio aplikasi. Analisis portifolio aplikasi untuk fungsi bisnis utama di RS XYZ Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel 3. B. Jadwal Implementasi Dalam pengimplementasian sistem informasi fungsi bisnis utama ini dibutuhkan penjadwalan implementasi agar rencana implementasi dapat berjalan dengan sukses.Jadwal implementasi dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 3 Analisis Portofolio Aplikasi Strategis Aplikasi Pendaftaran Pasien Aplikasi Penjadwalan Pasien Aplikasi Jadwal Dokter Aplikasi Antrian Pasien Aplikasi Diagnosa Aplikasi Penyakit Aplikasi Rekam Medis Aplikasi Rawat Jalan Aplikasi Monitoring Rawat Jalan Aplikasi Rawat Inap Aplikasi Monitoring Rawat Inap Aplikasi Kunjungan Rawat Inap Aplikasi IGD Aplikasi Monitoring Pasien IGD Aplikasi Kunjungan Pasien IGD Operasional Kunci 1. Aplikasi Billing 2. Aplikasi Kasir 3. Aplikasi Asuransi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
1. 2. 3. 4.
Berpotensi Tinggi Aplikasi Gudang Farmasi Aplikasi Farmasi Apotek Aplikasi Laboratorium Aplikasi Radiologi
Pendukung 1. Aplikasi Konsultasi Gizi 2. Aplikasi Catering 3. Aplikasi Stok Makanan
Tabel 4 Jadwal Implementasi
Gambar 6Arsitektur Integrasi Layanan
Untuk gambaran hubungan proses dan data, matriks pada gambar 3 telah dibuat. Setiap data yang telah ada hubungan dengan prosesnya harus dikontrol, ketika terjadi perubahan data.Setelah proses, data dan hubungan mereka telah diidentifikasi, setiap proses harus memetakan ke dalam lembaga atau unit sebagai pelaksana sistem. Hal ini kemudian digunakan untuk membuat user interface sistem yang menghubungkan antara unit bisnis dengan proses yang ada, sehingga membutuhkan suatu integrasi sistem [6].Arsitektur integrasi merupakan kebutuhan penting dalam proses bisnis yang komplek dari perusahaan. SOA merupakan solusi yang tepat untuk mendapatkan sebuah infrastruktur yang baik dengan kemampuan integrasi yang sudah terkelola[7].Terdapat beberapa lapisan arsitektur yang telah disesuaikan dengan RS XYZ dengan pendekatan SOA sepertipada gambar 6.
4. KESIMPULAN 1. Hasil dari perancangan arsitektur data yang telah dibuat, diperoleh sebanyak 44 entitas data dengan
Prosiding – Seminar Nasional Ilmu Komputer 2013
2.
3.
4.
5.
analisis gap 22 entitas perlu dilakukan pengembangan baru (50,00%), 17 entitas perlu dilakukan kostumisasi (38,64%), dan 5 entitas perlu dilakukan integrasi (11,36%). Hasil dari perancangan arsitektur aplikasi yang telah dibuat, diperoleh sebanyak 25 aplikasi, 10 aplikasi perlu dilakukan pengembangan baru (40%), 9 aplikasi dikostumisasi (36%) dan 6 aplikasi perlu diintegrasikan (24%). Hasil dari perancangan arsitektur teknologi yang telah dibuat, diperoleh gambaran konseptual arsitektur jaringan, gambaran konseptual arsitektur sistem bisnis pada fungsi bisnis utamanya, serta arsitektur integrasi. Model yang direkomendasikan untuk kebutuhan integrasi layanan yang telah terdefinisi di dalam katalog proses bisnis, adalah dengan pendekatan SOA. Dari penelitian ini, telah dihasilkanblueprint IT yang menjadi dasar bagi pengembangan, pengelolaan dan penggunaan sistem informasi agar sesuai dengan visi misi RS XYZ Tasikmalaya dalam mendukung pencapaian tujuan-tujuan bisnis enterprise. 5. SARAN
1. Dalam rangka pencapaian keberhasilan proses implementasi blueprint IT tersebut, sebaiknya ditetapkan faktor-faktor kritis untuk menunjang keberhasilan atau critical success factor (CSF). 2. Proses implementasi blueprint IT mengenai rancangan arsitektur enterprise yang telah dibuat, selain mempertimbangkan faktor IT terkini, harus mempertimbangkan juga faktor lainnya, misalnya budaya organisasi termasuk perubahan dan pengelolaannya, kesiapan organisasi, serta hal lainnya yang dapat mempengaruhidan terkait dengan sistem informasi rumah sakit. 3. Arsitektur enterprise ini harus selalu dikelola dan dievaluasi secara berkesinambungan untuk mengikuti kebutuhan fungsi bisnis yang diperlukan di RS XYZ Tasikmalaya. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih dihaturkan kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi baik secara langsung ataupun tidak langsung, dari awal penelitian ini dilaksanakan sampai dengan selesai. Terima kasih juga disampaikan kepada Rumah Sakit XYZ sebagai sebuah institusi yang telah bekerja sama menjadi tempat studi kasus dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Martin, James, 1990, Information Engineering (Book II, Planning and Analysis), Prentice-Hall.
ISBN: 978-602-19406-1-7 [2] Spewak, Steven H., Hill, Steven C., 1992, Enterprise Architecture Planning: Developing a Blueprint for Data, Applications, and Technology, John Wiley and Sons. [3] Surendro, K., 2009,Pengembangan Rencana Induk Sistem Informasi. Bandung, Informatika. [4] Porter, Michael E.,1985,Competitive Advantage:Creating and Sustaining Superior Performance, Free Press, New York. [5] IBM, 1981,Business System Planning: Information Systems Planning Guide, IBM. [6] Aradea, Yuliana, A., Himawan, H., 2010, Perancangan Arsitektur Informasi untuk Mendukung Keberlangsungan Proses Bisnis Enterprise Wide, Prosiding Seminar Nasional Teknik Informatika,ISSN : 1979-2328, Teknik Informatika UPN “Veteran” Yogyakarta. [7] Sweeney, R., 2010,Achieving Service-Oriented Architecture. Canada: John Wiley and Sons, Inc. [8] Rumah SakitXYZ, 2012,Struktur Organisasi Dan Tata Laksana Rumah Sakit XYZ Tasikmalaya,.Tasikmalaya, Rumah Sakit XYZ.