8
INFOKAM Nomor II / Th. IX/ September / 14
MENGENAL FRAMEWORK ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM INFORMASI UNTUK JASA BENGKEL MOBIL SUGENG MURDOWO (Dosen AMIK JTC Semarang)
ABSTRAK Kepuasan layanan pada pelanggan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam bidang jasa, dengan memperhatikan hal tersebut maka akan secara tidak langsung memiliki imbas pada peningkatan jumlah pelanggan. Salah satu usaha jasa adalah bengkel mobil, dimana pelanggan akan merasa puas jika dalam beberapa saat dapat mengetahui apa kerusakan dan estimasi biaya untuk memperbaikinya. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya sistem informasi yang baik untuk mendukung semua kegiatan yang ada di bengkel tersebut. Zachman Framework merupakan sebuah framework enterprise arsitektur yang dapat merencanakan secara jangka panjang dalam pembuatan sebuah sistem informasi. Kata Kunci :Enterprise Arsitektur, Zachman Framework, Sistem Informasi
1. PENDAHULUAN Perkembangan dunia otomotif di Indonesia mengalami perkembangan yang luar biasa dapat dilihat dari jumlah merk kendaraan yang bertambah banyak dari dulunya Honda, Mitshubishi, Toyota, Daihatsu dan Suzuki sekarang ada kendaraan dari Korea seperti Hyundai, Kia dan Daewo, Malaysia dengan Proton, Cina dengan Geely dan Foton serta masih banyak lagi lainnya. Dari kondisi tersebut maka banyak yang membuka bengkel untuk semua merk dan saling bersaing dalam memperebutkan pelanggan. Suatu bengkel mobil akan berupaya menjadi salah satu yang terbaik diantara bengkel dengan bisnis yang sama, untuk mewujudkan hal tersebut harus memilki sistem informasi yang membantu manajemen untuk melayani pelanggan dengan baik dan memuaskan.
2. LANDASAN TEORI
Zachman Framework mengidentifikasikan sebuah framework dengan enam tingkatan arsitekur yang dimulai dengan tingkat konseptual hingga detail rancangan dan konstruksi sebuah system. Aspek yang penting lainnya adalah definisi yang jelas dan perbedaan dari ketiga arsitektur, yakni: arsitektur data, arsitektur proses (aplikasi), dan arsitektur jaringan (teknologi) (Zachman, 1999). Supaya pengembangan sistem informasi bengkel mobil dapat terencana dengan baik dan memiliki prosedur yang benar maka perlu metoda untuk perencanaannya salah satunya menggunakan Zachman Framework. Enterprise Architecture Planning selanjutnya disebut EAP, merupakan suatu metode yang digunakan untuk membangun sebuah arsitektur informasi. Menurut Steven H. Spewak, EAP adalah suatu metode pendekatan perencanaan kualitas data yang berorientasi pada kebutuhan bisnis serta bagaimana cara implementasi dari arsitektur tersebut dilakukan sedemikian rupa dalam usaha untuk mendukung perputaran roda bisnis dan pencapaian isi sistem informasi dan organisasi (Spewak dkk, 1992).
3. METODE PENELITIAN
Framework Enterprise Architecture (EA Framework) merupakan sebuah framework arsitektur dimana mendefinisikan bagaimana mengorganisasikan struktur dan pandangan yang diasosiasikan dengan enterprise architecture. Terdapat 3 komponen utama pada Framework Enterprise Architecture, yaitu : a. Pandangan: memberikan mekanisme untuk mengkomunikasi informasi mengenai keterkaitan.
INFOKAM Nomor II/Th. X/September/14
9
b. Metode: menyediakan disiplin untuk mendapatkan dan mengorganisasi data dan membangun pandangan untuk dapat menolong integritas, keakuratan dan kelengkapan c. Pelatihan: mendukung aplikasi dari metode dan penggunaan peralatan. Untuk pengelolaan pada skala dan kompleksitas yang besar, sebuah framework arsitektur menyediakan peralatan dan metode dimana dapat membawa sebuah pekerjaan kedalam focus dan memperbolehkan artifak yang bernilai untuk dapat diproduksi ketika diperlukan. a. Enterprise adalah organisasi yang mendukung lingkungan bisnis dan misi untuk menghasilkan produk atau memberikan pelayanan (O’Rourke, 2003). b. Arsitektur adalah menggambarkan bentuk konstruksi sistem menjadi sebuah model yang dapat dilihat dari b erbagai sudut pandang (O’Rourke, 2003). c. Enterprise Architecture Planning selanjutnya disebut EAP, merupakan suatu metode yang digunakan untuk membangun sebuah arsitektur informasi. Menurut Steven H. Spewak, EAP adalah suatu metode pendekatan perencanaan kualitas data yang berorientasi pada kebutuhan bisnis serta bagaimana cara implementasi dari arsitektur tersebut dilakukan sedemikian rupa dalam usaha untuk mendukung perputaran roda bisnis dan pencapaian isi sistem informasi dan organisasi (Spewak dkk, 1992).
Gambar 1 : Komponen EAP d. Zachman Framework, mengidentifikasikan sebuah framework dengan enam tingkatan arsitekur yang dimulai dengan tingkat konseptual hingga detail rancangan dan konstruksi sebuah (Zachman, 1999). Aspek yang penting lainnya adalah definisi yang jelas dan perbedaan dari ketiga arsitektur, yakni: arsitektur data, arsitektur proses (aplikasi), dan arsitektur jaringan (teknologi). Zachman Framework tersebut berisikan matrik klasifikasi 2 dimensional berdasarkan pada interseksi dari 6 pertanyaan komunikasi ( What, Where, When, Why, Who, dan How ) dengan 6 baris untuk ratifikasi transformasi. Bagian 6 kolom yang ada dalam Zachman Framework adalah sebagai berikut : 1) What (kolom data) : material yang digunakan untuk membangun sistem (inventory set). 2) How (kolom fungsi) : melaksanakan aktivitas (process transformations). 3) Where (kolom jaringan) : lokasi, tofografi dan teknologi (network nodes). 4) Who (kolom orang) : aturan dan organisasi (organization group). 5) When (kolom waktu) : kejadian, siklus, jadwal (time periods). 6) Why (kolom tujuan) : tujuan, motivasi dan inisiatif (motivation reason). Bagian 6 baris yang ada dalam Zachman Framework adalah sebagai berikut : 1) Perspektif Perencana (Objective/ Scope): menetapkan konteks, latar belakang, dan tujuan.
10
INFOKAM Nomor II / Th. IX/ September / 14
2) Perspektif Pemilik (Business Model/ Owner’s View): menetapkan model konseptual dan enterprise. 3) Perspektif Perancang (System Model/ Designer’s View): menetapkan model sistem informasi sekaligus menjembatani hal yang diinginkan pemilik dan hal yang dapat direalisasikan secara teknis dan fisik. 4) Perspektif pembangun ( Technology Model/ Builder’s View): menetapkan digunakan dalam mengawasi implementasi teknis dan fisik. 5) Perspektif subkontraktor (Detailed Rep-resenttsions/ Out of Context View): menetapkan peran dan rujukan bagi pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan pembangunan sistem informasi. 6) Perspektif fungsional (Functioning Enterprise / Functioning System ): merepresentasikan perspektif pengguna dan wujud nyata hasil implementasi.
Gambar 2 Zachman Framework
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Inisialisasi Perencanaan Dalam perencanaan ini ada beberapa hal yang harus dilalui antara lain : a. Pendefinisian Ruang Lingkup dan Sasaran. b. Pendefinisian visi dari perusahaan c. Pemilihan Pendekatan Metodologi Perencanaan d. Penggunaan sumber daya komputer e. Membentuk tim perencanaan f. Mempersiapkan rencana kerja g. Memastikan komitmen dan anggaran 4.2. Mengidentifikasi dan mendefinisikan fungsi bisnis Dari hasil observasi ada beberapa fungsi utama, yaitu a. Penerimaan workorder (perintah kerja) b. Pengelolaan stok sparepart c. Penerimaan Pembayaran d. Pengelolaan Mekanik e. Pengelolaan Karyawan
INFOKAM Nomor II/Th. X/September/14
11
4.3 Arsitektur Data Arsitektur data bertujuan untuk mendefinisikan data yang akan digunakan untuk membangun sistem informasi. Didalamnya memuat entitas data dan relasi yang ada dalam sistem. Adapun Kandidat entitas data sebagai berikut : a. Pelanggan
b. Sparepart c. Jasa d. Karyawan
e. Workorder f. Pembayaran Untuk kandidat relasi antar entitas sebagai berikut : Pelanggan
Karyawan 1
M
Workorder
Lapor
1
M Membua t 1 Lakuka n 1
M
M
Detail SP
Pembayaran
Detail Jasa
M
M Sparepart
Dikerjak an
M Jasa
1 Mekanik
Gambar 3. Kandidat Relasi 4.4 Arsitektur Aplikasi Arsitektur aplikasi bertujuan untuk mendefinisikan aplikasi-aplikasi utama yang diperlukan untuk mengatur data dan mendukung fungsi bisnis dari organisasi tersebut. Arsitektur aplikasi ini berhubungan dengan owner’s view pada kolom proses dari Zachman Framework untuk arsitektur sistem informasi. Tabel 1 Kandidat Aplikasi Kelompok Data Master
Data Transaksi Laporan
Aplikasi Jasa Sparepart Mekanik Pelanggan Work order Pembayaran Jasa Sparepart
12
INFOKAM Nomor II / Th. IX/ September / 14
Mekanik Pelanggan Work Order Pembayaran 4.5 Arsitektur Teknologi Pada tahap ini mendefinisikan penerapan teknologi yang akan digunakan terhadap aplikasi yang telah didefinisikan. Bagian juga menggambarkan arsitektur jaringan enterprise dan arsitektur sistem bisnis bengkel mobil yang telah di definiskan. Definisi arsitektur jaringan yang akan digambarkan merupakan arsitektur usulan, untuk memperbaiki dan atau menambah kemampuan atas dukungan aplikasi yang telah terdefinisi sebelumnya. Menggunakan localhost dan topologi jaringan menggunakan Star, dimana masing-masing bagian yang membutuhkan informasi bisa mengakses langsung ke server.
Server Gudang
Pelanggan Switch hub.
Kepala Bengkel
Customer Service
Mekanik
Gambar 4. Topologi Jaringan 4.6 Rencana Implementasi Tujuan dari rencana implementasi adalah untuk memformulasikan dan mempersiapkan rencana untuk mengimplementasikan arsitektur yang telah dibuat, dalam hal ini adalah arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi.
5. KESIMPULAN
Dari pemodelan enterprise arsitektur menggunakan Zachman Frame Work dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Dengan arsitektur yang telah dibuat dapat menjadi acuan untuk pengembangan sistem dimasa mendatang. b. Menjadi landasan pengembangan sistem agar tidak keluar dari tujuan dan integrasi data dari masing-masing bagian.
DAFTAR PUSTAKA O’Rourke, Carol, (2003), Enterprise Architecture Using the Zachman Framework , Thomson, Canada Spewak, Steve H., (1992), Enterprise Planning (Developng a Blueprint for Data, Application and Technology), Jhon Wiley & Sons, Inc., New York,. Zachman A. J., (1999), A Framework for Information Systems Architecture , IBM Systems Journal, Vol. 31, No. 3, pp.445 –470 http://rosmalina-ros.blogspot.com/2011/07/zachman-framework.html diakses 5/10/2014 http://ardhibeniyanto.wordpress.com/2012/11/23/perbandingan-enterprise-framework/diakses 5/10/2014