PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS BERBASIS MOBILE Ida Bagus Made Mahendra, Ida Bagus Gede Dwidasmara, Putu Praba Santika Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas Udayana Email :
[email protected]
Abstrak Salah satu permasalahan pada adalah rekam medis. Rekam medis yang ditulis pada kertas akan menyulitkan pencarian dan juga pembacaan. Pada penelitian ini dibangun sebuah sistem rekam medis dengan aplikasi Java 2 Micro Edition (J2ME) yang terhubung melalui jaringan dengan memanfaatkan webservice untuk melakukan input data rekam medis sehingga dokter atau perawat dapat secara langsung memasukkan hasil pemeriksaan melalui perangkat telepon selular yang kemudian disimpan pada pusat data rumah sakit.Hasil penelitian yang diperoleh yakni Aplikasi rekam medis dapat dibuat untuk berjalan pada perangkat bergerak telepon genggam dengan teknologi Java 2 Micro Edition dengan teknik pertukaran data SimpleObject Access Protocol yang dapat diimplementasikan pada bahasa pemmrograman PHP dan Java 2 Micro Edition. Kata Kunci: Rekam medis, J2ME, Web Service 1. Pendahuluan Rumah sakit merupakan suatu jasa layanan di bidang kesehatan yang sangat dibutuhkan masyarakat.Banyak bidang pekerjaan yang harus dilakukan dalam upaya pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat.Disamping itu harapan masyarakat terhadap rumah sakit sangat besar untuk perawatan kesehatannya.Sebagai salah satu institusi pelayanan umum, rumah sakit selalu dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanannya. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak permasalahan yang terjadi dalam proses pelayanan di rumah sakit. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, rekam medis yang awalnya ditulis secara manual pada kertas telah bergeser ke bentuk digital. Dengan format digital pencarian rekam medis menjadi lebih mudah dan lebih cepat, sehingga pemberian informasi kepada pasien akan lebih cepat. Namun penerapan rekam medis elektronik ini masih memiliki kelemahan, yaitu perangkat komputer yang digunakan untuk memasukkan data rekam medis pasien tidak mudah dipindahkan sehingga dokter atau perawat tetap harus menulis terlebih dahulu hasil pemeriksaan, baru kemudian dimasukkan ke sistem rekam medis elektronik. Pada proses pemindahan dari kertas bertulis tangan ke perangkat elektronik ini sangat mungkin terjadi kesalahan pembacaan sehingga rekam medis bersangkutan menjadi salah. Teknologi telepon selular yang kini memungkinkan untuk memasang berbagai aplikasi di dalam perangkat tersebut.Teknologi yang banyak digunakan adalah Java 2 Micro Edition (J2ME).J2ME banyak digunakan karena perangkat yang mendukung J2ME cukup banyak. Dengan J2ME dimungkinkan untuk membangun suatu aplikasi yang dapat terhubung melalui jaringan dengan sebuah database server. Teknologi ini dapat digunakan untuk membuat sebuah aplikasi untuk melakukan input sehingga dokter atau perawat dapat secara langsung memasukkan hasil pemeriksaan pada perangkat telepon selular yang kemudian disimpan pada pusat data rumah sakit. 2. Java 2 Micro Edition (J2ME) Menurut Raharjo (2010:3) Java 2 Micro Edition (J2ME) merupakan sebuah kombinasi yang terbentuk antara sekumpulan interface Java yang sering disebut dengan Java API (Application Programming Interface) dengan JVM (Java Virtual Machine) yang didesain khusus untuk alat, yaitu JVM dengan ruang yang terbatas. 2.1 Bagian-bagian J2ME J2ME sendiri pada dasarnya terdiri dari tiga bagian, yaitu: konfigurasi, profil, dan paket-paket opsional.(Raharjo,dkk. 2010: 4) a. Konfigurasi merupakan bagian yang berisi JVM dan beberapa library kelas lainnya. b. Profil merupakan bagian perluasan dari konfigurasi.Profilakan membantu secara fungsional yaitu dengan menyediakan kelas-kelas yang tidak terdapat di level konfigurasi. c. Paket-paket opsional merupakan paket-paket tambahan yang dibutuhkan oleh aplikasi sehingga pada saat proses deployment paket-paket tersebut perlu didistribusikan juga sebagai bagian dari aplikasi bersangkutan.
Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya
2012
Paket‐paket Opsional Misal: Mobile Media API Profil Misal: MIDP, Foundation Konfigurasi Misal: CLDC,CDC JVM J2ME
Gambar 1 Bagian-bagian J2ME (Raharjo, dkk. 2010) 2.2 MIDlet Life Cycle
Gambar 2.MIDlet Life Cycle (Purnama, 2010) a. Sistem akan mencari konstruktor MIDlet. Jika ditemukan, isinya akan dijalankan dan sistem memasuki mode Paused; jika tidak ditemukan akan muncul pesan kesalahan. b. Pada mode Paused: o Jika terjadi pemanggilan terhadap method destroyApp(), aplikasi akan ditutup dan sistem memasuki mode Destroyedatau dihapus dari memori. o Jika terjadi pemanggilan terhadap methodstartApp(), aplikasi akan mulai dijalankan dan sistem memasuki mode Active. c. Pada mode Active: o Jika terjadi pemanggilan terhadap method destroyApp(), aplikasi akan ditutup dan sistem memasuki mode Destroyedatau dihapus dari memori. o Jika terjadi pemanggilan terhadap method pauseApp(), aplikasi akan dihentikan sementara dan sistem memasuki mode paused. 1.3. Web Services Menurut Michael C. Dacontadkk (dalam Wulandari,2003:2), Web Service adalah aplikasi perangkat lunak yang dapat ditemukan, diuraikan, dan diakses berdasarkan pada XML dan protokol standard Web pada intranet, extranet, dan internet. Web Service adalah aplikasi perangkat lunak yang tersedia pada Web yang melaksanakan fungsi yang spesifik. 1.3.1. Arsitektur Web Service Konsep arsitektur yang mendasari teknologi web service adalah Service Oriented Architecture (SOA). Dalam arsitektur ini, suatu aplikasi dimodelkan sebagai komposisi dari sekumpulan service yang disediakan oleh suatu komponen. Lokasi keberadaan komponen tersebut dapat ditemukan oleh client secara dinamis, dalam arti tidak dinyatakan secara statis tetapi menggunakan mekanisme discovery untuk mencari keberadaan komponen tersebut. Demikian pula, client dapat meminta service tersebut secara dinamis pula. SOA mendefinisikan 3 peran berbeda yang menunjukkan peran dari masing-masing komponen dalam sistem, yaitu: Find Service Requesto
Service Registry
Bind
Publish Service Provider
Gambar 3 Konsep Service Oriented Architecture(Sari . 2010) a. Service provider, yaitu suatu entitas yang menyediakan interface terhadap sistem yang menjalankan suatu kumpulan tugas tertentu. 89
Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana
b. Service requestor, yaitu suatu entitas yang meminta atau memperoleh software service dalam rangka menyelesaikan suatu tugas tertentu atau menyediakan solusi bisnis tertentu. c. Service registry, yaitu entitas yang bertindak penyimpan (repository) suatu software service yang dipublikasikan oleh service provider. Discovery UDDI, DISCO Description WSDL, XML Scema Message Format SOAP Encoding XML Transport HTTP, SMTP
Gambar 4 Komponen Penyusun Web Services(Sari. 2010) 1.3.2. Komponen Penyusun Web Services a. Discovery, Web services yang telah di-publish di internet disimpan dalam sebuah direktori. Proses mencari dan meregister web services didefinisikan dalam standar Universal Description, Discovery and Integration (UDDI) b. Description, Fungsionalitas service yang disediakan oleh web services dipaparkan dalam bentuk programmatic interface menggunakan standar description language Web Services Definition Language (WSDL). WSDL merupakan suatu dokumen XML yang menjelaskan method yang tersedia dalam suatu web services, parameter yang diperlukan untuk memanggil suatu method dan hasil dari method yang akan dipanggil. c. Message Format, Simple Object Access Protocol (SOAP) merupakan protokol untuk pertukaran informasi terstruktur pada sistem yang terdistribusi / terdesentralisasi. SOAP menggunakan teknologi XML untuk mendefinisikan kerangka struktur messeage. SOAP didesain untuk bersifat extensible dan simple. Extensible artinya user mampu mengembangkan kemampuannya untuk kepentingan di masa mendatang. Dalam konsep web services, SOAP merupakan mekanisme yang digunakan untuk mengirimkan message diantara client denga web services. d. Encoding, Extensible Markup Language (XML) merupakan standar W3C yang mengijinkan data untuk bersifat portabel dan bebas mendeskripsikan dirinya, sehingga dapat dipertukarkan dengan mudah antar aplikasi maupun devices pada berbagai platform. e. Transport, Hypertext Transfer Protocol (HTTP) mendefinisikan bagaimana suatu pesan disusun dan dikirimkan serta bagaimana web server menanganinya.HTTP merupakan serangkaian aturan untuk pertukaran file (teks, grafik, gambar dan lain-lain) di dalam WWW. 1.3.3. Keuntungan Web Service a. Web Service menyediakan interoperabilitas antar berbagai aplikasi perangkat lunak yang berjalan pada platform yang berbeda. b. Web Service menggunakan standard dan protokol yang terbuka. Jika memungkinkan protokol dan format data adalah text-based, membuatnya mudah bagi pengembang untuk memahami. c. Dengan pemanfaatan HTTP, Web Service dapat bekerja melalui banyak pengukuran keamanan firewall yang umum tanpa menuntut perubahan bagi aturan firewall filtering. d. Web Service mengijinkan perangkat lunak dan service dari perusahaan dan lokasi yang berbeda untuk dikombinasikan dengan mudah untuk menyediakan suatu service yang terintegrasi. e. Web Service mengijinkan penggunaan kembali service dan komponen di dalam suatu infrastruktur f. Web Service dapat secara bebas digabungkan (loosely coupled) dengan demikian memudahkan suatu pendekatan terdistribusi ke pengintegrasian aplikasi. 1.4. Rekam Medis Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Pada Manual Rekam Medis yang disusun oleh Konsil Kedokteran Indonesia dijabarkan manfaat rekam medis adalah sebagai berikut: a. Pengobatan Pasien b. Peningkatan Kualitas Pelayanan c. Pendidikan dan Penelitian
Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya
2012
d. Pembiayaan e. Statistik Kesehatan f. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik Sesuai dengan manual rekam medis, rekam medis untuk pasien rawat inap sekurang-kurangnya memuat: a. Identitas pasien; b. Pemeriksaan; c. Diagnosis/masalah; d. Persetujuan tindakan medis (bila ada); e. Tindakan/pengobatan; f. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. 2. Rancangan dan Implementasi Hasil analisa kebutuhan sistem rekam medis berbasis mobile adalah sebagai berikut: a. Pengguna diharuskan melakukan login sebelum dapat menggunakan aplikasi. b. Sistemakan dibagi menjadi dua subsistem yaitu subsistem client (pada perangkat dokter atau perawat) dan subsistem server (melayani permintaan, penyimpanan, pencarian rekam medis, dan juga melayanin pembuatan laporan). c. Subsistem client dapat digunakan oleh perawat dan dokter, dengan hak akses yang berbeda. d. Jika dokter yang login pada subsistem client, maka subsistem client dapat melihat daftar pasien pada suatu bangsal, mencari pasien, melihat profil pasien, melihat data rekam medis pasien, memasukkan hasil pemeriksaan, memasukkan tindakan yang sudah dan akan dilakukan, memasukkan daftar obat, dosis dan jadwal pemberian obat, serta dapat memasukkan daftar tindakan yang akan dilakukan dan jadwalnya. e. Jika perawat yang login pada subsistem client, maka subsistem client dapat melihat daftar pasien pada bangsal tempatnya bertugas, mencari pasien, melihat profil pasien, melihat data rekam medis pasien, memasukkan tindakan yang sudah dan akan dilakukan, melihat jadwal pemberian obat dan tindakan, melakukan pembaharuan status pemberian obat dan tindakan pada pasien. f. Subsistem server dapat mengirim data rekam medis suatu pasien ke subsistem client. g. Subsistem server dapat menerima data yang dikirim subsistem client untuk disimpan di database. h. Subsistem server dapat menampilkan laporan sesuai permintaan. Berikut adalah disain dari database rekam medis berbasis mobile:
Gambar 7 ER Diagram Setiap dokter melakukan kunjungan ke pasien, dokter mencatat kondisi terkini pasien. Pada aktifitas ini dokter akan dipermudah oleh sistem karena format pertanyaan sudah disediakan oleh sistem disesuaikan dengan penyakit pasien. Berikut activity diagramnya:
91
Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana
Gambar 6 Activity Diagram Input Kondisi Ketika dokter memilih salah satu dari daftar pasien yang telah disediakan, subsistem client akan mengirim nomor ID pasien tersebut ke subsistem server melalui web service. Nomor ID pasien ini akan digunakan untuk mencari data penyakit yang sedang diderita, kemudian informasi penyakit ini digunakan untuk membuat format pertanyaan dengan parameter yang diambil dari database penyakit, sesuai dengan penyakit yang diderita pasien untuk pasien tersebut. Setelah diisi, hasilnya dikirim kembali ke subsistem server melalui web service untuk disimpan pada database rekam medis.
Gambar 8 Layar Catat Kondisi Pasien Pada subsistem server terdapat webservice server autentifikasi(menangani autentifikasi pengguna mobile), webservice server pasien (menangani pencarian pasien), webservice server obat (menangani pencarian obat, dan penambahan jadwal obat), webservice server tindakan (menangani pencarian tindakan, dan penambahan jadwal tindakan), webservice server kondisi (menangan permintaan dan pencatatan kondisi pasien).Selain itu subsistem server juga dapat menangani permintaan langsung dari user melalui web karena sudah tersedia tampilan berupa halaman web. Untuk keluarga pasien yang ingin mengetahui kondisi keluarganya dapat langsung mengunjungi web yang telah disediakan.Tampilan dari halaman informasi kondisi pasien ditunjukkan pada gambar 9.
Gambar 9 Halaman Informasi Kondisi Pasien
Proceeding Seminar Nasional Teknologi Informasi & Aplikasinya
2012
3. Pengujian Sistem User Aceptance Test lebih difokuskan untuk melihat apakah sistem sudah dapat berjalan sesuai dengan hasil analisis dan perancangan sistem yang sudah dilakukan terhadap kebutuhan pengguna. Pada tahap ini pengguna yang ahli dibidangnya (dokter, perawat dan administrator) menguji proses bisnis pada perangkat lunak yang diciptakan serta membandingankan hasil uji aktual terhadap hasil yang diharapkan. Jika hasil uji aktual dan hasil yang diharapkan cocok, maka pengujian dianggap lulus. Berikut adalah hasil dari pengujian subsistem server No Skenario Tanggal Keterangan 1 Semua pengguna dapat melihat daftar 9 Oktober Dokter, perawat dan admin dapat melihat pasien rawat inap 2011 daftar pasien rawat inap yang bersesuaian 2 Semua pengguna dapat memasukkan 9 Oktober Dokter, perawat dan admin dapat pasien menjadi pasien rawat inap 2011 melakukannya 3 Semua pengguna dapat melihat detail 9 Oktober Dokter, perawat dan admin dapat pasien 2011 melakukannya 4 Semua pengguna dapat melihat jadwal 9 Oktober Dokter, perawat dan admin dapat obat masing-masing pasien 2011 melakukannya 5 Semua pengguna dapat melihat jadwal 9 Oktober Dokter, perawat dan admin dapat tindakan masing-masing pasien 2011 melakukannya 9 Oktober Dokter, perawat dan admin dapat 6 Semua pengguna dapat melihat 2011 melakukannya perkembangan kondisi masing-masing pasien 7 Jadwal obat dan jadwal tindakan 9 Oktober Jika yang login perawat dan admin, menu hanya bisa diinput oleh dokter 2011 untuk input tidak terlihat 9 Oktober Jadwal yang berstatus “sudah” hanya 8 Jadwal obat dan jadwal tindakan yang 2011 memiliki menu Detail sudah diberikan bersetatus “sudah” dan tidak dapat diedit 9 Hanya dokter yang dapat merubah 9 Oktober Dokter dapat merubah jadwal pemberian jadwal pemberian obat 2011 obat, jika yang login adalah perawat, menu untuk merubah tidak terlihat. 10 Hanya dokter yang dapat merubah 9 Oktober Dokter dapat merubah jadwal pemberian jadwal pemberian tindakan 2011 tindakan, jika yang login adalah perawat, menu untuk merubah tidak terlihat. 11 Hanya dokter yang dapat 9 Oktober Jika yang login selain dokter, menu untuk menginputkan data kepulangan pasien 2011 input tidak terlihat 12 Hanya administrator yang dapat 9 Oktober Jika yang login selain administrator, menu membuat dan mencetak laporan 2011 untuk pencetakan laporan tidak terlihat Berikut adalah hasil pengujian yang dilakukan terhadap subsistem client No
Skenario
Tanggal
Keterangan
1
Hanya dokter dan perawat yang dapat login ke subsistem client
19 Oktober 2011
Dokter dan perawat dapat login, sedangkan admin tidak.
2
Admin tidak dapat login ke subsistem client
19 Oktober 2011
Jika admin yg login, muncul pesan kesalahan
3
Pengguna dapat melihat daftar pasien rawat inap
19 Oktober 2011
Dokter, perawat dapat melihat daftar pasrin rawat inap yang bersesuaian
4
Pengguna dapat melihat detail pasien
19 Oktober 2011
Dokter dan perawat dapat melihat detail pasien
5
Pengguna dapat melihat jadwal obat masing-masing pasien
19 Oktober 2011
Dokter dan dapat melihat jadwal obat masing-masing pasien
6
Pengguna dapat melihat jadwal tindakan masing-masing pasien
19 Oktober 2011
Dokter dan perawat dapat melihat jadwal tindakan masing-masing pasien
7
Pengguna dapat melihat perkembangan kondisi masing-masing pasien
19 Oktober 2011
Dokter dan perawat dapat dapat melihat perkembangan kondisi masing-masing pasien
93
Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Udayana
8
Jadwal obat dan jadwal tindakan hanya bisa diinput oleh dokter
19 Oktober 2011
Jika yang login perawat, menu untuk input tidak terlihat
9
Perawat dapat mencatat pemberian obat kepada pasien
19 Oktober 2011
Perawat dapat mencatat pemberian obat kepada pasien
10
Hanya dokter yang dapat merubah jadwal pemberian obat
19 Oktober 2011
Dokter dapat merubah jadwal pemberian obat, jika yang login adalah perawat, menu untuk merubah tidak terlihat.
11
Hanya dokter yang dapat merubah jadwal pemberian tindakan
19 Oktober 2011
Dokter dapat merubah jadwal pemberian tindakan, jika yang login adalah perawat, menu untuk merubah tidak terlihat.
Dari hasil pengujian tersebut, perancangan dan implementasi rekam medis berbasis mobile dapat dinyatakan berhasil karena sistem yang dihasilkan telah dapat memenuhi kebutuhan pengguna untuk mengelola rekam medis. 4. Kesimpulan Setelah melakukan perancangan dan implementasi sistem rekam medis berbasis mobile, dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi rekam medis dapat dibangun untuk berjalan pada perangkat mobile dengan menggunakan teknologi Java 2 Micro Edition dan mengimplementasikan Simple Object Access Protocol sebagai sarana pertukaran data antara perangkat bergerak dan server. 5. Saran Untuk pengembangan selanjutnya dari sistem ini diharapkan dapat menggunakan kecerdasan buatan untuk menentukan prioritas perlakuan dan juga untuk memberikan saran obat atau tindakan yang harus diberikan sesuai dengan kondisi pasien. 6. Daftar Pustaka Daconta,Michael C.dkk.2003. The Semantic Web: A Guide to the Future of XML, Web Services, and Knowledge Management. Indianapolis: IndianaPublished Purnomo, Fredy.dkk. 2010. “Analisis Dan Perancangan Sistem Mobile Krs Berbasis J2me Menggunakan Jaringan Gprs”. Proceedings Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010) Purnama,Rangsang. 2010. Mari Mengenal J2ME. Jakarta :Prestasi Pustaka Raharjo, dkk.2010.Tuntunan Pemrograman Java untuk Handphone.Bandung : Informatika Roger, Perman S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktis (Buku I). Jakarta : Penerbit Andi Sadabadi, Ali TizkardanTabatabaei, Naser M. 2009. “Rapid Prototyping For Software Projects With User Interfaces”.Electronics And Computers Science, Scientific Bulletin, No. 9, Vol.2, 2009 (University Of Pitesti). Sari, Olga Ceria. 2010. Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Untuk Pencarian Web Service Menggunakan Lucene :Laporan akhir Tidak Diterbitkan Sjamsuhidajat,dkk.2006. Manual Rekam Medis. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia Wulandari, LilydanWicaksana, Simri. 2006. “Toward Web Service”. Proceeding Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2006).