PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI MOBILE BANKING MENGGUNAKAN HANDSET EKONOMIS BERBASIS BREW Risky Nugraha, Yusep Rosmansyah Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (
[email protected],
[email protected]) Abstract-Perkembangan teknologi mobile yang sangat pesat membuat teknologi lain dapat diimplementasikan pada sistem mobile. Mobile banking adalah salah satunya. Mobile banking dapat membuat pelayanan jasa bank dapat dilakukan dilakukan di mana saja dan kapan saja. Perkembangan harga perangkat mobile khususnya pada telepon seluler CDMA dikenal semakin murah. Meskipun demikian, telepon seluler ekonomis tersebut terdapat keterbatasan teknologi, seperti memori yang sedikit dan tampilan warna yang minimum. Penelitian ini menghasilkan sistem Mobile Banking yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Hal ini mendapat memberikan pembelajaran dengan tingkat kepuasan pengguna sebesar 81,26%. Kata kunci : mobile banking, arsitektur, BREW 1. PENDAHULUAN Dalam dunia perbankan, banyak inovasi layanan yang sudah dibentuk bertujuan untuk menarik dan memberikan pelayanan yang nyaman, aman dan mudah kepada para nasabah. Setiap inovasi yang dikembangkan bank biasanya selalu memperhatikan tiga aspek penting sebagai dasar atau basis konsep, yakni kenyamanan, keamanan dan kemudahan dalam bertransaksi[6]. Penerimaan data yang valid dari setiap transaksi yang dilakukan nasabah dan proteksi terhadap pengaksesan data-data transaksi oleh pihak yang tidak memiliki hak merupakan salah satu poin penting untuk memenuhi permintaan nasabah akan jaminan keamanan transaksi. Kemudahan ditentukan dengan kemudahan nasabah untuk bertransaksi tanpa terpengaruh waktu dan tempat. Sedangkan kenyamanan ditentukan oleh kenyamanan nasabah untuk menggunakan suatu teknologi yang disediakan oleh bank.
Saat ini perbankan mencoba memenuhi tiga aspek penting tersebut dengan memberikan nasabah layanan perbankan berbasis teknologi elektronis atau biasa disebut e-banking. Tiga layanan e-banking yang saat ini telah populer digunakan nasabah-nasabah perbankan adalah ATM (Automatic Teller Machine), sms banking, dan internet banking. Namun, dari ketiga layanan tersebut belum ada yang dapat memenuhi tiga aspek penting dalam pelayanan perbakan seperti yang telah dikemukakan diatas. Aspek keamanan dan kenyamanan dapat dipenuhi oleh layanan ATM dan internet banking, namun aspek kemudahan tidak dapat dipenuhi dikarenakan terpengaruh tempat. Walaupun saat ini internet banking dapat diakses oleh mobile phone high-end sehingga dapat mengakses situs internet banking, tetapi syarat pengguna harus memiliki mobile phone high-end yang berharga cukup tinggi menjadi benturan layanan ini untuk memenuhi aspek kemudahan bagi nasabah yang menginginkan solusi mobile tetapi tidak memiliki kantong tebal untuk memiliki mobile phone high-end. Sedangkan untuk layanan sms banking, aspek yang dapat dipenuhi adalah aspek kemudahan dan kenyamanan. Aspek keamanan belum bisa terpenuhi disebabkan belum ada suatu sistem yang dapat memproteksi data-data transaksi nasabah dari semenjak data transaksi mulai dikirimkan dari handset nasabah hingga data akan diolah oleh bank. Untuk memenuhi tiga aspek penting tersebut dibutuhkan suatu sistem aplikasi yang mengimplementasikan syarat ketiga aspek tersebut dimulai dari nasabah akan bertransaksi hingga nasabah selesai bertransaksi. Penggunaan teknologi mobile yang dikombinasikan dengan pemanfaatan jaringan CDMA dan teknologi platform BREW yang dikembangkan oleh Qualcomm menjadi pilihan dan fokus penelitian ini. Sehingga diharapkan dari
penelitian ini terbentuk solusi mobile yang dapat menyentuh semua kalangan nasabah bank.
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mobile Banking (m-banking) Aplikasi mobile konsumer, edukasi dan bisnis semakin maju. Teknologi wireless dan handheld membentuk banyak industri termasuk e-Banking. Teknologi konvergen, terutama yang bersangkutan dengan handheld atau mobile device banyak merubah gaya hidup dalam melakukan transaksi non-tunai (non-cash). Pengaruh keuntungan dari teknologi mobile dalam memberikan layanan bank secara remote adalah tidak adanya lagi pengaruh waktu dan tempat yang dibutuhkan seperti halnya bila ingin bertransaksi di bank atau ATM. Faktor-faktor yang berkontribusi dalam hal ini termasuk: peningkatan ketersediaan jaringan broadband yang semakin luas, peningkatan ketertarikan pada sistem mobile yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja, peningkatan kesempurnaan peralatan digital pribadi, dan Semakin menurunnya harga peralatan digital pribadi. Dengan perkembangan peralatan mobile, maka akan terdapat penemuan baru dalam pemanfaatan fungsi peralatan mobile. Mobile e-Banking akan memiliki berbedaan yang meningkat lebih baik dengan eBanking konvensional. Jumlah peralatan mobile diprediksikan akan melebihi jumlah komputer konvensional untuk akses web untuk kedepannya dan bandwith untuk peralatan mobile diprediksikan akan meningkat tajam dalam waktu yang singkat. Mobile banking akan muncul menjadi pilihan layanan bank yang penting di masa depan[4]. Dalam perkembangannya teknologi mobile banking dapat dikategorikan ke dalam dua jenis environment: Teknologi server side Aplikasi dibangun disisi server dan tidak terdapat di SIM card atau handset. Contoh dari aplikasi server adalah SMS, IVR, USSD, dan WAP. Teknologi client side Aplikasi dibangun disisi client dan tersimpan di dalam SIM card atau handset. Contoh dari aplikasi client adalah S@T/SAT, J2ME applet, BREW applet.
2.2 Binary Runtime Environment for Wireless (BREW) BREW merupakan sebuah teknologi baru yang bergerak pada teknologi perangkat lunak yang dikembangkan oleh perusahaan Qualcomm. BREW memiliki teknologi software yang merupakan kumpulan Application Programming Interface (API) yang dikembangkan agar bekerja dengan bahasa pemograman C/C++ untuk pengembangan aplikasi wireless dan teknologi distribusi yang dibuat khusus agar aplikasi BREW dapat bekerja dengan baik pada handset yang tersedia dan wireless carrier dari sentral. Pada pengembangan aplikasi BREW terdapat penggunaan beberapa tool, yaitu BREW MIF editor, BREW resource editor, BREW simulator, dan BREW compressed image. BREW MIF editor digunakan untuk pendefinisian class ID aplikasi, informasi aplikasi dan author, dan icon aplikasi. BREW resource editor digunakan untuk menyimpan sumber text, image, dan media lainnya yang akan digunakan oleh aplikasi BREW. BREW simulator digunakan sebagai simulasi aplikasi yang akan diimplementasikan ke handset. BREW compressed image digunakan untuk melakukan proses kompresi gambar kedalam format BREW. Selain itu pada SDK BREW juga terdapat dokumentasi, contoh aplikasi, header files dan utilities untuk membantu pengembang aplikasi dapat mempelajari lebih jauh tentang platform BREW. Untuk menggunakan bahasa pengembangan C/C++, maka digunakan Visual Studio sebagai editor C/C++ beserta compiler ke dll untuk simulasi. 2.3 Mobile banking security ”Over the air” atau ”in the clear” adalah sebutan yang sering digunakan pada industri finansial untuk transaksi perbankan yang menggunakan protokol komunikasi tidak terenkripsi. Hal tersebut menyebabkan transaksi perbankan menjadi tidak aman dari serangan penyadapan data atau telepon yang dilakukakan oleh pihak-pihak yang tidak memiliki hak. Walaupun pada kanal jaringan seluler baik CDMA atau GSM sudah terenkripsi, namun data yang terdapat didalam kanal jaringan seluler tidak. Hal tersebut tidak cukup untuk memenuhi syarat bertransaksi perbankan melalui jaringan seluler.
Terdapat tiga pilihan konsep dasar dalam mengimplementasikan keamanan jaringan pada komunikasi telepon atau seluler: Mengirimkan data tidak terenkripsi pada kanal komunikasi tidak terenkripsi Mengirimkan data tidak terenkripsi pada kanal komunikasi terenkripsi Mengirimkan data terenkripsi pada kanal komunikasi terenkripsi Jenis proteksi lain yang digunakan dalam memanajemen resiko dunia perbankan dalam memberikan solusi e-banking adalah: 1. Penggunaan kartu ATM dan PIN untuk mengotentifikasi tiap transaksi. 2. Monitoring dan pencegahan terhadap usahausaha penyerangan data-data nasabah pada saat nasabah melakukan transaksi. 3. Pembatasan jumlah pengaksesan akun nasabah dan maksimum jumlah penarikan uang per hari.
3. PERANCANGAN SISTEM M-BANKING 3.1 Analisis Kebutuhan Sebelum melakukan perancangan, dilakukan analisis kebutuhan yang merepresentasikan sistem mobile banking sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini merupakan bagian dari target sistem yang dikembangkan dan dilakukan perancangan sistem yang menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Analisis terhadap kebutuhan diadaptasi berdasarkan Volere Requirements Specification Template[12].
Gambar 3 Dimensi teknologi A. Perencanaan infrastruktur Perencanaan infrastrukur terkait erat dengan penyediaan basis teknologi sistem sebagai tempat dimana sistem secara teknis dijalankan. Perencanaan infrastruktur tersebut adalah sebagai berikut. 1. Infrastruktur jaringan. 2. Manajemen Infrastruktur. 3. Staf TI. Tantangan yang muncul adalah: 1. pengelolaan dan manitenance infrastruktur membutuhkan divisi organisasi khusus yang fokus pada masalah ini; 2. diperlukan proses penyiapan sumber daya manusia yang terarah melalui pelatihan khusus untuk mempersiapkan staf TI yang ahli dan kompeten dibidangnya; 3. dibutuhkan biaya untuk melakukan pengelolaan dan maintenance infrastruktur dan insentif bagi staf TI; dan 4. diperlukan peningkatan sistem (upgrade) untuk meningkatkan kemampuan sejalan dengan perkembangan teknologi yang pesat.
3.2 Perancangan Arsitektur Mobile Banking Inti dari rancangan sistem mobile banking dibentuk dalam sebuah dimensi arsitektur pengembangan yang terdiri dari teknologi, desain antarmuka, dan pengujian
Gambar 2 Infrastruktur Mobile Banking Gambar 1 Dimensi arsitektur pengembangan Mobile Banking 3.3.1 Teknologi Dimensi teknologi terkait dengan isu infrastruktur teknologi dalam lingkungan Mobile Banking. Dimensi teknologi ini terdiri dari komponen sebagai berikut.
3.3.2 Desain Antarmuka Dimensi ini berhubungan dengan bagaimana bentuk dan tampilan dari sistem mobile banking. Dimensi ini terdiri dari komponen sebagai berikut.
Gambar 4 Dimensi desain antarmuka 3.3.3 Evaluasi Evaluasi merupakan dimensi penelaahan dan evaluasi diri terhadap sistem dalam elemen evaluasi yang menyeluruh. Dimensi evaluasi terdiri dari komponen berikut.
layanan yang paling sering digunakan oleh nasabah sebagai berikut. 1) Cek saldo. 2) transfer antar rekening. 3) Micro Payment (Pembayaran voucher pulsa dan pembayaran listrik). Pada use case diagram aplikasi, terdapat beberapa use case yang saling berintegrasi. Terdapat beberapa proses pada MEI, yaitu buka menu utama, bahasa inggris ke Indonesia, bahasa Indonesia ke inggris, dan tentang MEI. Sistem ini dirancang untuk data/informasi yang sangat besar, sehingga sebaiknya membuat data pada server yang terpusat dan diakses melalui jaringan. Hal ini dapat membuat penghematan memory yang sangat besar pada telepon selular.
Gambar 5 Dimensi evaluasi 4. IMPLEMENTASI SISTEM M-BANKING 4.1 Kebutuhan Implementasi Pada sistem ini dilakukan implementasi pada dua aplikasi yang akan diterapkan pada sistem Mobile Banking, yaitu aplikasi Mobile Internet Banking at. Sistem yang dirancang disesuaikan dengan keterbatasan teknologi yang terdapat pada handset murah seperti keterbatasan memory dan display. 4.2 Implementasi Aplikasi Mobile Internet Banking at Hand Aplikasi Mobile Internet Banking at Hand merupakan aplikasi layanan perbankan untuk transaksi-transaksi non-tunai. Dalam pengimplementasian, aspek otentifikasi dan identifikasi user dilakukan pada saat pengguna memilih menu bank yang diinginkan. Pengguna akan diminta “username” dan “password” sebagai syarat untuk mengotentifikasi diri ke server layanan mobile banking yang bersangkutan (lihat gambar 7). Server mengidentifikasi pengguna dengan membandingkan nomor IMSI (International Mobile Subscriber Identity) yang didapat dari SIM card pengguna dengan yang terdapat pada database server. Nomor IMSI ini dimasukan kedalam server mobile banking pada saat pengguna pertama kali mendaftarkan diri untuk menggunakan aplikasi mobile banking. Fungsi lain nomor IMSI adalah sebagai parameter validasi untuk tiap jenis transaksi. Untuk layanan transaksi perbankan aplikasi Mobile Internet Banking at Hand menyediakan tiga jenis
Gambar 6.Use-case Diagram sistem
3.
Gambar 7. Activity Diagram sistem
5. PENGUJIAN DAN ANALISIS
Rata-rata ukuran data paket yang diterima (bytes) • Login = 1 • Logout = 1 • Cek saldo = 113 • Transfer = 129 • Pembelian pulsa = 110 • Pembayaran listrik = 126
5.3 Survey User Satisfaction Pengujian ini dilakukan dengan pengukuran melalui survey seperti pada analisis kebutuhan. Survey dilakukan ke 10 orang responden dari berbagai kalangan sesuai dengan spesifikasi pengguna dan pemegang peran untuk sistem ini, yaitu nasabah bank. Survey ini dilakukan untuk melihat tingkat kepuasan pelanggan terhadap sistem yang tealah dibangun. Pada nilai ekspektasi total pengguna untuk aplikasi ideal tanpa keterbatasan teknologi adalah 78,46%. Pada nilai kepuasan total pengguna untuk aplikasi dengan keterbatasan teknologi adalah 81,26%, memiliki nilai yang sesuai. Dengan demikian, sistem sesuai dengan keinginan pengguna tanpa merasakan adanya keterbatasan teknologi.
SISTEM M-BANKING 5.1 Pengujian dengan BREW Simulator Sebelum dilakukan implementasi ke perangkat handset, sistem yang telah dibuat terlebih dahulu disimulasikan dan diuji dengan BREW Simulator. BREW Simulator dapat mensimulasikan aplikasiaplikasi pada perangkat yang mendukung BREW. Pada pengujian ini, aplikasi disimulasikan dengan perangkat ZTE C330 pada BREW Simulator sesuai dengan perangkat handset. 5.2 Pengujian dengan Perangkat Handset Sistem yang telah berhasil diuji dengan BREW Simulator di-upload ke dalam perangkat handset untuk diuji lebih lanjut. Perangkat handset yang digunakan adalah ZTE C330 yang mendukung BREW dan merupakan telepon seluler kelas menengah kebawah. Data teknis layanan aplikasi: 1. Rata-rata waktu layanan = 10 s 2. Rata-rata ukuran data paket yang dikirim (bytes) • Login = 102 • Logout = 103 • Cek saldo = 98 • Transfer = 124 • Pembelian pulsa = 121 • Pembayaran listrik = 110
Pilihan harga aplikasi Mobile Internet Banking at Hand memiliki persentase dominan pada harga Rp 10.000,00 – Rp 20.000,- dengan persentase 81%. Harga aplikasi secara umum juga memiliki persentase dominan pada harga Rp 10.000,00 – Rp 20.000,(lihat gambar 3.1). Pilihan harga handset dengan Mobile Internet Banking at Hand memiliki persentase dominan pada harga Rp 300.000,00 – Rp 500.000,dan Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,- dengan persentase 30%. Harga handset dengan aplikasi secara umum juga memiliki persentase dominan pada harga Rp 300.000,00 – Rp 500.000,- dan Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,- (lihat gambar 3.2). Sehingga kualitas aplikasi ini dapat bersaing dengan aplikasi yang ada saat ini. 5.4 Analisis SWOT Analisis terhadap hasil pengujian sistem dilakukan dengan analisis SWOT, yaitu menganalisis strengths, weaknesses, opportunities, dan threats. Analisis ini dilakukan untuk mengenal sistem lebih mendalam sebagai bahan-bahan pertimbangan untuk pengembangan lebih lanjut. 5.4.1 Strength Analisis ini difokuskan pada tingkat kekuatan yang dimiliki oleh sistem. Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh sistem ini yaitu:
Memberikan jaminan transaksi dengan teknologi yang terbatas.
yang
aman
5.4.2 Weakness Analisis ini difokuskan pada kelemahan pada sistem. Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh sistem ini yaitu: Aplikasi belum mendukung koneksi secure menggunakan HTTPS. 5.4.3 Opportunity Analisis ini difokuskan pada peluang-peluang pada sistem. Beberapa peluang yang dimiliki oleh sistem ini yaitu: Mulai populernya pemakaian layanan mobile banking untuk transaksi-transaksi non-tunai. 5.4.4 Threats Analisis ini difokuskan pada ancaman-ancaman pada sistem. Beberapa ancaman yang dimiliki oleh sistem ini yaitu: Terdapat banyak alternatif layanan mobile banking lainnya selain dari sistem ini yang dapat dijadikan pilihan bagi target pasar. Kecenderungan masyarakat untuk lebih memilih menggunakan ATM atau SMS Banking. 5.4.5 Strength-Opportunity Terdapat usaha memakai kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Mulai populernya pemakaian layanan jasa mobile banking dapat dijadikan momentum untuk memasarkan sistem. 5.4.6 Strength-Threats Terdapat usaha memakai kekuatan untuk mengatasi tantangan/ancaman. Sistem yang memberikan jaminan akan kemudahan, kenyamanan dan keamanan dibandingkan jenis layanan mobile banking lainnya. 5.4.7 Weakness-Opportunity Terdapat usaha menanggulangi kendala/kelemahan dengan memanfaatkan peluang. Mulai diluncurnya jaringan BREW dan populernya pemakaian jasa mobile banking di Indonesia dan sistem merupakan alternatif pelayanan jasa berbasis mobile banking diharapkan membuat kecenderungan masyarakat menggunakan sistem ini.
5.4.8 Weakness-Threats Terdapat usaha memperkecil kelemahan dan mengatasi tantangan/ancaman. Sistem dibuat dengan konten dan navigasi yang lebih baik, agar dapat memberikan layanan jasa perbankan yang lebih baik dari jenis mobile banking lainnya. Sistem dibuat lebih aman dengan mengimplementasikan koneksi HTTPS untuk tiap komunikasi data-data transaksi, sehingga dapat menjadi lebih aman dari ATM dan SMS banking. 6. KESIMPULAN DAN SARAN PENGEMBANGAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil analisis, pembahasan masalah, proses perancangan dan hasil yang didapat, diperoleh beberapa kesimpulan yang dapat dikemukakan sebagai berikut. Untuk mengoptimalkan sistem mobile banking pada telepon seluler ekonomis, diperlukan perancangan arsitektur aplikasi yang baik. Arsitektur ini harus dapat disesuaikan dengan pemanfaatan resource telepon seluler. Untuk penggunaan memory yang sangat kecil, sebaiknya menggunakan desain tampilan yang sederhana dan seefisien mungkin melakukan penyimpanan data tanpa mengurangi sisi informasi dari data tersebut. Perancangan yang dilakukan pada sistem mobile learning ini dimulai dari tahap persiapan yang merupakan pengumpulan studi literatur dan analisis kebutuhan calon pengguna. Kemudian dilakukan desain sistem mobile banking yang disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan pengguna. Setelah terdapat desain infrastruktur, arsitektur informasi, dan software maka dilakukan implementasi ke perangkat. Perangkat tersebut diuji untuk mengukur pencapaian kebutuhan pengguna. Hasil rancangan telah diimplementasikan ke perangkat dengan menggunakan aplikasi Mobile Internet Banking at Hand. Persentase kebutuhan pengguna pada telepon seluler ideal yang tidak memiliki keterbatasan teknologi adalah 78,46%. Persentase kepuasan pengguna pada telepon selular dengan keterbatasan teknologi adalah 81,26%. Sistem pada telepon selular dengan keterbatasan teknologi dapat menyaingi telepon seluler ideal tanpa merasakan keterbatasan teknologi tersebut.
6.2 Saran Pengembangan Sebagai perbaikan kedepan, beberapa saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan lebih lanjut adalah sebagai berikut. Implementasi HTTPS untuk menambah fungsi pengamanan data-data transaksi. Tampilan yang ada dapat dibuat lebih menarik dan interaktif untuk dapat meningkatkan minat pengguna. Peningkatan fitur-fitur layanan yang memudahakan pengguna untuk bertransaksi membuat sistem ini menjadi lebih baik, misalnya dari sisi navigasi atau intergrasi dengan sistem lain. Penambahan jenis-jenis layanan perbankan nontunai. DAFTAR PUSTAKA [1]
Attewell, J (2005), From research and development to mobile learning: Tools for education and training providers and their learners. The Learning and Skills Development Agency, London.
[2]
Daly, Alan, and Marnane, William (2006), Efficient Architecture for Implementing Montgomery Modular Multiplication and RSA Modular Exponentiation on Reconfigurable Logic, Dept. of Electrical and Electrical Engineering University College Cork, Ireland.
[3]
Krugel, Troy Gavin (2007), Mobile Banking Technology Options, FinMark Trust Paper, London.
[4]
Meyer, Thomas (2007), Mobile Banking is Ringing Again. Will Customers Answer?, Deutsche Bank Research Paper, Germany.
[5]
Munir, Ir. Rinaldi (2006), Kriptografi, Jakarta.
[6]
Nugraha, Risky; Priyono, Olivica, Nugraha, Aditya Arie (2007), Palm Vein Implementation at ATM (Automatic Teller Machine), Proposal penelitian Lab.VLSI, ITB, Bandung.
[7]
Robertson, J., and Robertson, S. (2006), Volere Requirements Specification Template, The Atlantic Systems Guild Limited.
[8]
Tamici, Halga (2007), Analisis Kinerja Kriptografi, Laporan Tugas Akhir KSI ITB, Bandung.
[9]
__________ (2006) BREW Training, Qualcomm Inc.
[10]
__________ (2002) Creating a Brew Application from Scratch, Qualcomm Inc.
Developer