PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI SEJARAH MUSIK KERONCONG Antonius Natali P. 3404 100 104
Buku ilustrasi adalah buku yang menampilkan hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya. Ilustrasi pada sebuah buku bertujuan untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.
Menurut Jan Romein, “sejarah” memiliki arti yang sama dengan kata “history” (Inggris), yang mengandung arti cerita tentang kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
•Keroncong adalah genre musik Indonesia yang merupakan kearifan lokal dan memiliki hubungan historis dengan sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado. •Keroncong adalah budaya bangsa yang harus dilestarikan dan dikembangkan oleh kalangan masyarakat terutama generasi muda.
•YPKT merupakan yayasan yang dibentuk oleh orangorang yang peduli akan keberadaan musik keroncong. Yayasan ini memiliki visi : keroncong menjadi musik dunia yang berkontribusi pada kemajuan.
1. Pengetahuan masyarakat mengenai musik keroncong sangat terbatas akibat minimnya informasi mengenai musik tersebut. 75% responden tidak mengetahui musik keroncong. 25% mengetahui musik keroncong dari : 15% mengetahui musik Keroncong melalui word to moth, 5% mengetahui musik Keroncong dari situs internet 5% mengetahui dari buku.
2. YPKT sebagai yayasan yang peduli akan musik ini memiliki program kerja untuk membuat buku sejarah keroncong
3. Buku yang memuat tentang sejarah musik keroncong kurang menarik perhatian generasi muda. Padahal buku merupakan sumber informasi dan merupakan penghubung waktu yang kelak akan menuntun generasi muda mencari jati diri dari budaya negerinya.
”Bagaimana merancang sebuah media visual berupa buku ilustrasi untuk mensosialisasikan sejarah musik keroncong dalam eksistensi YPKT?”
Target Audiens
Jenis Kelamin Umur Pendidikan
: Unisex/Laki-laki dan Perempuan : 16 – 25 tahun : SMU dan Perguruan Tinggi Tinggal di perkotaan
Big Idea
Fenomena •Musik keroncong sudah tidak popular lagi •Kurangnya media penyampai pesan tentang musik keroncong •Terdapat sebuah Yayasan Pemerhati Keroncong yang memiliki visi dan misi berkenaan dengan pelestarian, pengembangan, dan sosialisasi keroncong
Problematika •Banyak generasi muda yang sudah tidak mengenal dan merasa tidak memiliki musik keroncong •YPKT berkeinginan untuk membuat buku sejarah Keroncong
•Keroncong musik Indonesia •Keroncong musik yang unik •Keroncong musik klasik yang dapat up to date
Segmentasi Psikografis Informative, Menyukai hal yang berbau luar negeri, Menyukai hal baru, Tertarik akan mode dan fashion, Sensitif dengan isu-isu budaya, Senang berkelompok dan berkumpul bersama temantemannya, Tertarik akan hiburan dan seni, Emosional, Ingin tampil beda, Terpengaruh Media. Geografis Kota-kota besar di pulau jawa, yaitu: Surabaya; Solo; Jogyakarta; Bandung; Jakarta. Demografis Pelajar SMU dan Perguruan Tinggi Unique Selling Point Menyajikan sejarah Musik Keroncong dalam kemasan buku ilustrasi visual.
The Experience of Classical Exotism
Konsep perancangan Buku Ilustrasi ini adalah “The Experience of Classical Exotism” buku ini akan membawa pembaca yang berasal dari golongan generasi muda untuk memasuki suatu pengalaman baru yang bersejarah, tradisional, indah dan bermutu, serta memiliki daya tarik khas karena belum banyak dikenal umum (oleh golongan mereka).
Penulisan buku sejarah ilustrasi keroncong ini memakai berbagai sumber penulisan mengingat sejarah Musik Keroncong ini rupanya banyak terdapat berbagai pendapat dengan sudut pandangnya masing-masing.