PERANAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEBAGAI PEMODERASI HUBUNGAN ANTARA STRATEGI BISNIS DENGAN KINERJA UMKM Dwi Melini1), Zaitul1), Maihendri2) Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email :
[email protected]
ABSTRACT Performance of Small Medium Enterprises (SME) in Indonesian has been becoming and strategy issue among governance agency. Theoritically, business strategy one of factors effecting Small Medium Enterprises (SME) performance. However, study that investigate the role of managenent control system as moderating variabel is limited. Therefore, the objective of this study is to investigate the role of management control system as moderating variabel between business strategy and performance. Contingency theory is used to undestand phenomena of business strategy and performance. 74 Small Medium Enterprises (SME) in Bukittinggi City is used here, and Moderating Regression Analysis (MRA) is applied. The finding of this study is that there is significant relationship between business strategy and performance of Small Medium Enterprises (SME). Meanwhile management control system has not played the role moderating variabel. Keywords : Management Control System, Business Strategy, and Enterpreneurship Performance 1.
Latar Belakang Usaha
Menengah
persen dibanding tahun 2012. Nilai Produk
(UMKM) saat ini memiliki peran yang
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas
sangat
pembangunan
dasar harga konstan pada tahun 2013
ekonomi di Indonesia. Usaha Mikro Kecil
mencapai 46,6 triliun rupiah, sedangkan
Menengah (UMKM) mempunyai peran
pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing
yang cukup besar dalam pembangunan
sebesar Rp 43,9 triliun dan Rp 41,3 triliun.
ekonomi nasional, hal ini terlihat dari
Bila dilihat berdasarkan harga berlaku,
kontribusinya terhadap Produk Domestik
PDRB tahun 2012 naik sebesar Rp 16,9
Reginal Bruto (PDRB) Indonesia yang
triliun, yaitu dari Rp 110,2 triliun pada
terus
tahunnya
tahun 2012 menjadi Rp 127,1 triliun pada
(Subaedi,2010). Menurut Badan Pusat
tahun 2013. Sedangkan Kontribusi Produk
Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat,
Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun
perekonomian Sumatra Barat pada tahun
2013 tumbuh sebesar 5,78% dibandingkan
2013 mengalami pertumbuhan sebesar 6,2
dengan tahun 2012. Pertumbuhan terjadi
besar
Mikro
Kecil
terhadap
meningkat
setiap
1
pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan
tertinggi
di
Oleh sebab itu masyarakat lebih
Sektor
cenderung membeli produk lain, karena
Pengangkutan dan Komunikasi sebesar
produk yang mereka pesan dapat cepat
10,19%. PDB Indonesia tahun 2013 atas
selesainya sesuai dengan waktu yang telah
dasar harga berlaku mencapai Rp 9.084,0
disepakati. Rendahnya ilmu pengetahuan
triliun.
tentang
strategi
bisnis
dan
sistem
Dengan demikian Usaha Mikro
pengendalian manajemen menyebabkan
Kecil dan Menengah merupakan kegiatan
industri kecil masih belum optimal dalam
usaha yang dapat memberikan pelayanan
menciptakan
ekonomi yang luas pada masyarakat
perkembangan usaha mereka dikarenakan
karena mampu memperluas lapangan kerja
masih bersifat tradisional.
yang berperan dalam proses pemerataan
Rumusan Masalah
dan peningkatan pendapatan masyarakat, sehingga
mendorong
ekonomi.
Di
Sumatra
pertumbuhan Barat
sektor
perdagangan dan industri kecil menjadi mata pencarian masyarakat, ini terbukti dengan
banyaknya
usaha
kecil
nilai
tambah
pada
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah strategi bisnis berpengaruh terhadap kinerja (UMKM) ? 2. Apakah
Sistem
Pengendalian
dan
Manajemen berpengaruh terhadap
menengah yang berkembang di Sumatera
kinerja Usaha Mikro Kecil dan
Barat yaitu mencapai 547.473 UKM
Menengah (UMKM) ?
dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.289.450
orang.
Sedangkan
perkembangan untuk usaha kecil dan
3. Apakah
Sistem
Pengendalian
Manajemen memoderasi strategi bisnis dengan kinerja (UMKM) ?
menengah (UKM) di provinsi Sumatera
2. Teori dan Pengembangan Hipotesis
Barat ditandai dengan banyaknya jumlah
Teori Kontijensi (Contingensy Theori)
UKM yaitu sebanyak 101.453 UKM
Teori
kontingensi
mula-
mula
dengan penyerapan tenaga kerja sebesar
diperkenalkan oleh Laerence dan Lorsch
197.347 orang untuk tahun 2012 (Emrizal
(1967) kemudian dipakai oleh Kazt dan
dan Primadona, 2013). Yang menjadi
Rosenzweig (1973)
hambatan
bahwa tidak ada cara terbaik dalam
pada
industri
ini
keterbatasan
dana
yang
konsekuensi
pada
produksi
adalah
membawa
mencapai
barang
organisasi
yang menyatakan
kesesuaian dan
antara
faktor
lingkungan
untuk
dikarenakan tidak adanya mesin dan
memperoleh prestasi yang baik bagi suatu
teknologi yang modern atau canggih.
organisasi. Menurut Sari (2006) dalam 2
Azli dan Azizi (2009), teori kontingensi
Kemampuan perusahaan dalam mencapai
merupakan
target yang telah ditetapkan. (Simamora,
suatu
teori
yang
cocok
digunakan dalam hal yang mengkaji reka
2001:327)
bentuk, perancangan, prestasi dan dilakuan
indikator seperti berikut: kepatuhannya
organisasi serta kajian yang berkaitan
terhadap
dengan pengaturan strategik. Menurut
ditetapkan
Raybun dan Thomas (1991) dan Azli dan
melaksanakan tugasnya tanpa kesalahan
Azizi
(dengan tingkat kesalahan paling rendah),
(2009),
teori
kontingensi
menyatakan pemilihan sistem akuntansi oleh pihak manajemen adalah tergantung pada
perbedaan
desakan
lingkungan
perusahaan (Rahayu, 2010).
kinerja
segala
dapat
dilihat
aturan
dalam
dari
yang
telah
perusahaan,
dapat
dalam menjalankan tugasnya. Strategi Bisnis Forrest (1990) meneliti bahwa perusahaan skala kecil mengembangkan strategi
Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan adalah tolok
baru
untuk
bereaksi
perubahan
alam
ukur keberhasilan dan pengembangan
pencerminan
sejumlah
perusahaan kecil maupun menengah dan
peningkatan
kompetisi,
besar. Pengukuran terhadap pengembalian
nasional dan internasional, peningkatan
investasi, pertumbuhan, volume, laba dan
internasional pasar, dan kompetitor global
tenagakerja dilakukan
sebagai
faktor
sebagai
baik
untuk
pada
perusahaan
umum
baru.
untuk
mengetahui
kinerja
diklasifikasikan menurut tingkat tugas
perusahaan (Jeaning dan Beaver 1997).
Strategi
bisnis
pada
perusahaan
dapat
yaitu strategi generik kemudian strategi
Variabel kinerja perusahaan secara
utama atau strategi induk dan selanjutnya
operasional diukur dengan menggunakan 4
adalah strategi fungsional yang merupakan
(empat) indikator yang diadopsi dari
penjabaran
Brahmasari
(Umar,2003).
(2004:121-122),
Kemampuan
yaitu:
perusahaan
meningkatkan
efisiensi
i.
dalam penggunaan
sumber daya manusia yang dimiliki, ii. kemampuan
perusahaan
meningkatkan
efisiensi
seluruh
waktu
Kemampuan beradaptasi
yang
terhadap
Menurut
Suci
strategi
induk
(2009)
Didalam
sistem pengendalian manajemen terdapat tiga strategi yaitu :
dalam penggunaan
dimiliki,
perusahaan
dari
iii. dalam
perubahan,
iv.
1. Strategi Lowcost Memiliki
posisi
biaya
rendah
akan
membuat perusahaan mendapatkan hasil laba diatas rata-rata dalam industrinya 3
meskipun ada kekuatan persaingan yang besar.
Menurut
Setyaningrum,
2008
Sebuah strategi bisnis adalah sebuah
2. Diferensiasi Diferensiasi terhadap loyalitas
rencana tindakan keseluruhan (plan of
memberikan
persaingan merek
dari
penyekat
karena
adanya
pelanggan
dan
actions)
yang
kompetitif
dari
sebuah
posisi
perusahaan
(Mintzeberg & Quinn, 1991) Strategi
mengakibatkan berkurangnya kepekaan
bisnis
terhadap harga.
fungsional
3. Focus
menentukan
diterapkan utama
melalui dari
strategi pemasaran,
keuangan, manajemen, dan sumber daya
Strategi ini didasarkan pada pemikiran
manusia, produksi, serta penelitian dan
bahwa perusahaan mampu melayani target
pengembangan. Kinerja dari sebuah usaha
strateginya yang sempit secara lebih
ditentukan
efektif dan efisien ketimbang pesaing yang
diterapkannya.
oleh
strategi
bisnis
yang
Penelitian O’Regen dan Ghobadian
bersaing lebih luas. Sistem Pengendalian Manajemen Menurut Efferin dan Soeherman (2010) sistem pengendalian manajemen adalah sekumpulan alat yang digunakan dalam organisasi dan diimplementasikan secara terkoordinasi untuk memastikan agar tercipta keselarasan antara sikap dan prilaku setiap anggota organisasi dengan
(2004), dalam Hanifah (2011) terhadap perusahaan-perusahaan
kecil
dan
menengah menemukan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara strategi bisnis dan kinerja perusahaan yang bersifat sirkuler. H1:
Strategi
Bisnis
berpengaruh
terhadap Kinerja perusahaan
tujuan dan strategi organisasi secara
Pengaruh
keseluruhan sehingga tujuan organisasi
Manajemen berbasis keuangan dan
dapat tercapai secara efektif. Sistem
non-keuangan berpengaruh terhadap
Pengendalian Manajemen adalah suatu
Kinerja
Sistem
Pengendalian
konsep yang terdiri dari beberapa unsur
Govindarajan dan Fisher (1990)
yang digunakan untuk mencapai beberapa
dalam Tsamenyi, Dkk (2011), berdasarkan
tujuan tertentu.
survei dari 145 manajer, menemukan
Pengembangan Hipotesis
bahwa untuk strategi lowcost berbasis
Pengaruh Kinerja
Strategi
Bisnis
terhadap
keuangan mengarah kepada kinerja yang lebih rendah sedangkan untuk strategi diferensiasi
berbasis
non-keuangan 4
mengarah kepada kinerja yang lebih tinggi.
hubungan antara strategi bisnis dan
Jadi
kinerja
perusahaan
yang
menggunakan
strategi diferensiasi, penggunaan sistem pengendalian manajemen berbasis non keuangan
memiliki
dampak
positif
H3b : Sistem Pengendalian Manajemen berbasis non-keuangan berpengaruh terhadap hubungan antara strategi bisnis dan kinerja
terhadap kinerja sedangkan perusahaan yang
menggunakan
penggunaan
strategi
sistem
lowcost,
Kerangka Penelitian
pengendalian
SB
KP
manajemen berbasis keuangan memiliki dampak positif pada kinerja perusahaan. H2a : Sistem pengendalian manajemen berbasis
keuangan
terhadap kinerja perusahaan H2b : Sistem pengendalian manajemen berbasis
SPM
berpengaruh
non-keuangan
berpengaruh
terhadap kinerja perusahaan
3.
Metode Penelitian
Populasi dan sampel Populasi
dalam
penelitian
ini
adalah seluruh Usaha Mikro Kecil dan
Pengendalian
Menengah (UMKM) bagian konveksi
Manajemen yang berbasis keuangan
yang ada di kota Bukittinggi. Pemilihan
dan non-keuangan terhadap hubungan
sampel
antara Strategi Bisnis dan Kinerja
convenience sampling yang merupakan
Pengaruh
Sistem
Penelitian yang dilakukan oleh
cara
dilakukan
pemilihan
dengan
sampel
teknik
berdasarkan
Tsamenyi, Dkk (2011) yang meneliti
kemudahan
tentang Hubungan antara Strategi Bisnis
penelitian ini yang menjadi sampel adalah
terhadap Kinerja yang di moderasi oleh
beberapa Usaha Mikro Kecil Menengah
Sistem Pengendalian Manajemen. Dengan
(UMKM) yang ada di kota Bukittinggi.
megambil
objek
penelitian
di
215
perusahaan di China menemukan bahwa strategi
bisnis
berpengaruh
terhadap
kinerja yang di moderasi oleh sistem pengendalian manajemen baik keuangan maupun non-keuangan. H3a: Sistem Pengendalian Manajemen berbasis keuangan berpengaruh terhadap
(Sanusi,2011).
Dalam
Jenis dan Sumber Data Penelitian
ini
menggunakan
sumber data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Data
primer
yang
digunakan
diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang diberikan langsung oleh peneliti kepada responden. Kuesioner merupakan 5
teknik pengumpulan data yang dilakukan
tergantung pada tipe bisnis sebaik produk
dengan cara memberi sejumlah pernyataan
yang mereka kembangkan. Giglierano
tertulis yang digunakan untuk memperoleh
mengatakan bahwa perusahaan berskala
informasi
arti
kecil dan menengah yang menjalankan
laporan tentang pribadinya atau hal-hal
strategi bisnis berusaha meraih kinerja
yang ia ketahui (Arikunto,2006). Sumber
yang lebih baik.
dari
responden dalam
data diperoleh dari pemilik UMKM yang ada dikota Bukittinggi.
Variabel Moderating Sistem Pengendalian Manajemen Menurut Efferin dan Soeherman
Definisi dan Pengukuran Variabel Variabel Dependen
(2010) sistem pengendalian manajemen
Kinerja UMKM
adalah sekumpulan alat yang digunakan
Variabel
dengan
dalam organisasi dan diimplementasikan
menggunakan skala likert satu sampai lima
secara terkoordinasi untuk memastikan
yang terdiri dari 9 buah item pertanyaan.
agar tercita keselarasan antara sikap dan
Kinerja adalah merujuk pada tingkat
prilaku setiap anggota organisasi dengan
pencapaian atau prestasi dari perusahaan
tujuan dan strategi organisasi secara
dalam periode waktu tertentu. Kinerja
keseluruhan sehingga tujuan organisasi
sebuah perusahaan adalah hal yang sangat
dapat tercapai secara efektif.
menentukan
ini
di
dalam
ukur
perkembangan
perusahaan.
Sistem pengendalian manajemen berbasis keuangan diukur berdasarkan instrumen yang dikembangkan oleh Firth
Variabel Independen
(1996) dengan menggunakan skala Likert
Strategi Bisnis Perusahaan
akan
berkembang
dengan baik apabila kinerja perusahaannya
antara satu sampai lima yang terdiri dari dua puluh empat dimensi pertanyaan.
menjalankan tugas mereka sesuai dengan
Metode Analisis Data
strategi bisnis perusahaan. Strategi Bisnis
Dalam
merupakan
variabel
independen
yang
statistik,
melakukan
maka
dalam
pengujian
penelitian
ini
dapat diukur dengan menggunakan skala
menggunakan tahapan pengujian meliputi
likert dengan jawaban satu sampai lima
uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi
dengan sembilan butir pertanyaan. Strategi
klasik yang terdiri dari uji normalitas,
bisnis adalah didalam konteks perusahan
multikolinearitas,
kecil dan menengah, Giglierano (1987)
linearitas.
mencatat bahwa strategi bisnis yang efektif
menggunakan
Teknik
heteroskedastisitas, pengujian
analisis
regresi
hipoteis linear 6
berganda. Selanjutnya dalam pengujian hipotesis
menggunakan
uji
koefisien
determinasi ( R² ), Uji F Statistik dan Uji t statistik. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Deskriptif Data Penelitian Data dikumpulkan
dalam
penelitian
dengan
cara
ini
menyebar
kueioner kepada responden yaitu pemilik UMKM dikota Bukittinggi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1 Gambaran Umum Prosedur Pengumpulan Data Keterangan Jumlah Kuesioner yang disebar Jumlah Kuesioner yang tidak kembali Kuesioner yang tidak lengkap pengisiannya Total Kuesioner yang dapat diolah
Jumlah
Persentase (%)
34 40 74
45,9% 54,1% 100%
10 14 18 16 16 74
13,5% 18,9% 24,3% 21,6% 21,6% 100%
36 28 10 74
48,6% 37,8% 13,5% 100%
7 17 13 17 20 74
9,5% 23,0% 17,6% 23,0% 27,0% 100%
% (Persentase)
100
100%
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner
26
26%
Statistik Deskriptif
-
-
74
74%
Pada tabel 1 terlihat bahwa total kuesioner
Keterangan Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Total Umur : 21 - 25 Tahun 26 - 30 Tahun 31 - 35 Tahun 36 – 40 Tahun >40 Tahun Total Pendidikan : SD SMP SMA S1 Lainnya Total Lama Usaha : < 2 Tahun 2 – 4 Tahun 4 – 6 Tahun 6 – 8 Tahun >8 Tahun Total
Jumlah
Sumber : Data primer yang di olah
jumlah
Tabel 2 Data Demografis Responden
yang
disebarkan
berjumlah 100 lembar, setelah dilakukan penyebaran kuesioner, 26 kuesioner tidak dikembalikan, sehingga total kuesioner yang berhasil dikumpulkan berjumlah 74 lembar. Peneliti menentukan batas waktu pengembalian kuesioner yaitu satu hari setelah kuesioner diberikan. Demografis Responden
Dengan menggunakan metode convenience sampling, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 74 UMKM dikota Bukittinggi, dengan jumlah kuesioner yang disebaar sebanyak 100 kuesioner. Hasil statistik deskriptif adalah sebagai berikut Tabel 3 Deskriptif Hasil Penelitian N o 1 Kinerja UMKM 2 Strategi Bisnis 3 SPMBK 4 SPMBN K
N
Min
Max
mean
74
27
36
30,35
Std. Deviasi 2,593
74
23
40
27,73
2,897
74 74
68 23
88 32
76,22 27,72
4,045 2,458
Sumber : Data Diola
7
Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas
Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji
validitas
bertujuan
untuk
mengetahui apakah suatu item pertanyaan sudah valid. Dalam penelitian ini peneliti menguji instrument data dengan metode analisis faktor (KMO). Hasil uji validitas
Cronbach Alpha 0,756 0,772
Variabel Kinerja UMKM (Y) Strategi Bisnis (X) SPM Berbasis Keuangan (M1) SPM Berbasis Non Keuangan (M2)
Kesimpulan Reliabel Reliabel
0,786
Reliabel
0,719
Reliabel
Sumber: Data Diolah
dapat dilihat ditabel berikut:
Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa
Tabel 4 Uji Validitas
untuk variabel Kinerja UMKM, Strategi
No
Variabel
1 2
Kinerja UMKM Strategi Bisnis SPM Berbasis Keuangan SPM Berbasis Non-Keuangan
3 4
Bisnis, SPM Berbasis Keuangan, dan SPM
KMOMSA
Kesimpulan
0,710 0,714
Valid Valid
0,578
Valid
Suatu konstruk atau variabel dikatakan
0,642
Valid
reliabel jika memberikan nilai cronbach
Berbasis Non-Keuanagan memiliki nilai cronbach alpha yang lebih dari 0,70.
Sumber: Data Diolah
alpha > 0,70 (Nunnally, 1967).
Berdasarkan tabel 4 pada output KMO and Bartlett’s Test dapat dilihat bahwa nilai KMO-MSA variabel Kinerja
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Normalitas merupakan uji yang
UMKM, Strategi Bisnis, SPM Berbasis Keuangan, Keuanagan.
dan
SPM
Dengan
Berbasis ini
data
Nondapat
dianalisis lebih lanjut karena memenuhi syarat KMO-MSA harus lebih besar atau
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki
(Ghozali,
2011).
keputusan
sama dengan 0,05.
uji
distribusi Dalam
normal
pengambilan
normalitas,
jika
nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 maka Uji Reliabilitas
dapat dikatakan berdistribusi normal. Hasil
Uji reliabilitas dapat dilakukan jika
uji
normalitas
berdasarkan
pengujian
sudah melakukan uji validitas suatu data
dengan SPSS dapat dilihat pada tabel 6
dan hasil setiap item pertanyaan sudah
berikut ini :
valid maka selanjutnya dilakukan analisis uji reliabilitas sebagai syarat untuk tahap pengujian
hipotesis.
Hasil
tingkat
reliabilitas masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini : 8
Tabel 6 Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian Kinerja UMKM Strategi Bisnis SPM Berbasis Keuangan SPM Berbasis Non Keuangan
Tabel 7 Uji Multikolinearitas
Asymp Sig (2-Tailed)
Kesimpulan
0,077
Normal
0,094
Normal
0,181
Normal
0,219
Normal
Variabel Penelitia n Strategi Bisnis Spm Berbasis Keuanga n SPM Berbasis Non Keuanga n
Sumber: Data Diolah
Toler ance
VIF
Kesimpulan
0,865
1,156
Tidak tejadi multikolinearitas
0,856
1,168
Tidak terjadi multikolinearitas
0,972
1,029
Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber: Data Diolah Berdasarkan menunjukkan variabel
pada
bahwa
penelitian
tabel
6 Pada tabel 7 terlihat bahwa masing-
masing-masing
yang
terdiri
dari
masing variabel independen yang terdiri
Kinerja UMKM, Strategi Bisnis SPM
dari
Berbasis Keuangan, dan SPM berbasis
Keuangan, dan SPM Berbasis Keuangan
Non Keuangan memiliki nilai asymp sig
memiliki nilai tolerance > 0,1 dan VIF <
(2-Tailed) lebih dari 0,05. Hal ini dapat
10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
disimpulkan bahwa semua data telah
setiap
berdistribusi
teridentifikasi atau bebas dari gejala
normal.
Karena
telah
Strategi
Bisnis,
variabel
independen
memenuhi syarat dengan nilai signifikan ≥
multikolinearitas.
0,05.
Uji Heterokedastisitas
Uji Multikolinearitas
SPM
Berbasis
tidak
Heteroskedastisitas bertujuan untuk
Untuk mendeteksi terjadi atau
menguji apakah dalam model regresi
tidak nya multikolinearitas dapat dilihat
terjadi tidaknya variance dari residual satu
dari nilai Variance Inflation Factor (VIF).
pengamatan
Multikolinearitas tidak terjadi jika nilai
(Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi ada
VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1. Hasil
atau tidaknya heteroskedastisitas dalam
pengujian dapat dilihat dari tabel dalam
penelitian ini adalah menggunakan uji
tabel 7 berikut ini :
White (Nachrowi, 2006). Uji White adalah
ke
pengamatan
lainnya
meregresikan antara variabel bebas dengan variabel residual absolute, dimana apabila nilai signifikan besar dari 0,05 maka
9
variabel bersangkutan dinyatakan bebas
independen dengan variabel dependen
heteroskedastisitas
(www.spssindonesia.com).
maupun
sebaliknya
apabila nilai signifikan kecil dari 0,05 maka
variabel
tersebut
Tabel 9
terjadi
Uji Linearitas
heteroskedastisitas.
Sum of Mean Df Squares Square
Tabel 8 Uji Heteroskedastisitas Variabel Strategi Bisnis SPM Berbasis Keuangan SPM Berbasis Non Keuangan Moderasi A Moderasi B
Sig 0,183
Keterangan Bebas Heteroskedastisitas Bebas Heteroskedastisitas
0,255
0,502
Bebas Heteroskedastisitas
0,259
Bebas Heteroskedastisitas Bebas Heteroskedastisitas
0,372
Sumber: Data Diolah
Kinerja UMK M* Strategi Bisnis
Betw (Combi een ned) Grou Linearit ps y
F
160.675 12 13.390 76.887
Deviati on from Linearit y
Sig.
2.474 .010
1 76.887 14.204 .000
83.787 11
7.617
Within Groups
330.190 61
5.413
Total
490.865 73
1.407 .193
Sumber: Data Diolah Pada
tabel
9
terlihat
bahwa
diperoleh nilai signifikan 0,193 lebih besar dari 0,05 yang artinya terdapat hubungan
Pada tabel 8 terlihat bahwa masing-
linear secara signifikan antara variabel
masing variabel independen yang terdiri
Strategi Bisnis dengan variabel Kinerja
dari
UMKM.
Strategi
Keuangan,
Bisnis,
SPM
SPM
Berbasis
Berbasis Keuangan,
moderasiA dan moderasiB memiliki nilai
Uji hipotesis Dalam
sig>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa setiap
variabel
independen
bebas
model
pengujian dilakukan dengan Moderated
aplikasi khusus regresi berganda linear
Uji linearitas
mengetahui
ini
Regression Analysis (MRA), merupakan
heteroskedastisitas.
Uji
penelitian
linearitas apakah
bertujuan dua
untuk variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak signifikan. Uji linearitas terjadi jika
dimana
linear secara signfikan antara variabel
persamaan
regresinya
mengandung unsur interaksi ( perkalian dua atau lebih variable independen ) (Ghozali, 2011). Penelitian
nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya adalah terdapat hubungan
dalam
mendapatkan
ini
bukti
bertujuan empiris
untuk tentang
peranan system pengendalian manajemen sebagai
pemoderasi
hubungan
antara
strategi bisnis dengan kinerja UMKM di 10
kota
Bukittinggi.
hipotesis
Untuk
penelitian
ini
pengujian
moderasi A
.033
.029
2.992
1.139 .259
menggunakan
moderasi B
.033
.036
1.545
.899 .372
Moderated Regression Analysis (MRA), dimana
dalam
persamaan
regresinya
Model 1
mengandung unsur interaksi atau perkalian dua
atau
lebih
1
digunakan
untuk
independen
menjawab mengenai hipotesis 1. Pada
(Ghozali, 2011). Dimana yang pertama
tabel 10 diatas dapat dilihat bahwa variabel
(Model
1)
variabel
Model
adalah
mengetahui
bertujuan
untuk
strategi
strategi
bisnis
signifikan
pengaruh
bisnis
(X1)
0,000.
memiliki Hal
nilai
ini
dapat
strategi
bisnis
terhadap kinerja UMKM (H1). (Model 2)
disimpulkan
yaitu untuk mengetahui pengaruh sistem
berpengaruh terhadap kinerja karena nilai
pengendalian
berbasis
signifikan kecil dari alpha yaitu 0,05.
keuangan dan non-keuangan terhadap
Dilihat dari nilai R2 diperoleh koefisien
kinerja UMKM (H2a dan H2b). Selanjutnya
determinasi sebesar 0,157 dan nilai adj R2
(Model
mengetahui
sebesar 0,145. Nilai F statistik adalah
pengaruh sistem pengendalian manajemen
13,372 dengan nilai F sig sebesar 0,000.
berbasis
non-keuangan
Hal ini dapat disimpulkan bahwa strategi
terhadap hubungan antara strategi bisnis
bisnis terhadap kinerja dapat diterima
dan kinerja UMKM (H3a dan H3b) Hasil
karena nilai signifikan kecil dari 0,05.
pengujian dapat dilihat dari tabel 10 sebagai
Model 2
manajemen
3)
yaitu
untuk
keuangan
dan
berikut:
Model 2 digunakan untuk menjawab Tabel 10 Uji Hipotesis Unstandardized Coefficients
Model 1 SB SB 2 SPMBN K SPMBK
bahwa
B
Std. Error
hipotesis 2a dan hipotesis 2b. Pada tabel 10 diatas dapat dilihat bahwa variabel
Standard ized Coefficie nts
moderating
sistem
manajemen Beta
t
berbasis
pengendalian keuangan
(M1)
Sig.
7.600 .000
memiliki nilai signifikan 0,880 hal ini
20.527
2.701
.354
.097
16.330
6.191
.276
.102
.309
2.701 .009
pengendaalian
manajemen
berbasis
.258
.121
.245
2.130 .037
keuangan
berpengaruh
terhadap
-.016
-.152 .880
kinerja UMKM karena nilai signifikan
.396
3.657 .000
dapat
disimpulkan
bahwa
sistem
2.638 .010
-.011
.069
110.548
64.578
1.712 .091
SB 3 SPMBN K
-3.046
2.267
-3.403 -1.344 .183
-.692
1.025
SPMBK
-.929
.808
-.656
-.676 .502
-1.449 -1.149 .255
tidak
besar dari alpha yaitu 0,05 dan variabel moderating
sistem
pengendalian
manajemen berbasis non-keuangan (M2)
11
berpengaruh terhadap kinerja karena nilai
0,002 Hal ini dapat disimpulkan bahwa
signifikannya lebih kecil dari 0,05 yaitu
sistem pengendalian manajemen berbasis
0,037. Dilihat dari nilai R2 diperoleh
keuangan dan non-keuangan terhadap
koefisien determinasi sebesar 0,208 dan
hubungan antara strategi bisnis dan kinerja
nilai adj R2 sebesar 0,174. Nilai F statistik
UMKM
adalah 6,139 dengan nilai F sig sebesar
signifikan kecil dari 0,05.
0,001. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
5.
dapat
diterima
karena
nilai
Kesimpulan dan Saran
sistem pengendalian manajemen berbasis
Kesimpulan yang diperoleh dari
keuangan dan non-keuangan terhadap
hasil analisis pengaruh Strategi Bisnis,
kinerja UMKM dapat diterima karena nilai
SPM
signifikan kecil dari 0,05.
Berbasis Non-Keuanagan terhadap Kinerja
Model 3
UMKM di kota Bukitinggi adalah sebagai
Model
3
digunakan
untuk
Berbasis
Keuangan,
dan
SPM
berikut:
menjawab mengenai hipotesis 3a dan
1. Strategi Bisnis berpengaruh positif
hipotesis 3b. Pada tabel 10 diatas dapat
terhadap Kinerja UMKM, artinya
dilihat bahwa variabel sistem pengendalian
semakin
manajemen
strategi
berbasis
keuangan
(M1)
banyak bisnis
dilakukannya maka
kinerja
terhadap hubungan antara strategi bisnis
UMKM juga akan semakin bagus
dan
dan meningkat.
kinerja
UMKM
memiliki
nilai
signifikan 0,259 hal ini dapat disimpulkan
2. SPM Berbasis Keuangan tidak
bahwa sistem pengendalian manajemen
berpengaruh
berbasis
terhadap Kinerja UMKM.
keuangan
tidak
berpengaruh
terhadap hubungan antara strategi bisnis
3. SPM
secara
Berbasis
parsial
Non-Keuangan
dan kinerja UMKM karena nilai signifikan
berpengaruh
lebih besar dari alpha yaitu 0,05 dan
terhadap Kinerja UMKM.
variabel sistem pengendalian manajemen
4. Tidak
positif
terdapat
signifikan
pengaruh
berbasis non-keuangan (M2) terhadap
Berbasis
hubungan antara strategi bisnis dan kinerja
memoderasi
UMKM tidak berpengaruh karena nilai
Strategi Bisnis dengan Kinerja
signifikannya lebih besar dari 0,05 yaitu
UMKM.
0,372. Dilihat dari nilai R2 diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,234 dan 2
nilai adj R sebesar 0,178. Nilai F statistik
5. Tidak
Keuangan
SPM
hubungan
pengaruh
Berbasis memoderasi
positif
Keuangan hubungan
dalam antara
SPM
dalam antara
adalah 4,164 dengan nilai F sig sebesar 12
Strategi Bisnis dengan Kinerja
5.2.
4. Peneliti hanya mengambil sampel
UMKM.
di kota Bukittinggi sehingga tidak
Implikasi Penelitian
mewakili seluruh UMKM yang ada
Berdasarkan kesimpulan
pada
diperoleh.
dan
di Sumatera Barat.
Hasil
5. Penelitian ini hanya menggunakan
dapat
variabel strategi bisnis sebagai
memberikan kontribusi sebagai bahan
variabel bebas dan SPM sebagai
pertimbangan untuk
variabel pemoderasi.
penelitian
yang
hasil
ini
diharapkan
mengimplementasi
kan strategi bisnis di Indonesia terutama yang berhubungan dengan kinerja UMKM
5.4. 1.
Saran Peneliti Untuk
peneliti
selanjutnya
dari pengguna strategi tersebut.
disarankan untuk menambah dan
5.3.
Keterbatasan Penelitian
memperluas
Penelitian ini memiliki beberapa
sehingga mewakili seluruh UMKM
keterbatasan yang memerlukan perbaikan
yang ada di provinsi Sumatera
dan
Barat.
pengembangan
penelitian
dalam
penelitian-
berikutnya.
Adapun
2.
Pada
sampel
peneliti
penelitian
selanjutnya
keterbatasan dalam penelitian ini adalah
disarankan
sebagai berikut :
variable penelitian seperti faktor
1. Masalah pengukur kinerja UMKM
penggunaan
subyektif,
yaitu
hanya
sosial,
mendasarkan
pada
jawaban
banyak
bisnis
dan
membandingkan
selanjutnya hasil
3.
untuk
sepenuhnya
kinerja
dapat
yang
UMKM
menaikkan
Disarankan
pada
peneliti
selanjutnya untuk menggunakan alat uji lain seperti PLS dengan alat
kuisioner yang telah tidak
lain
dijelaskan.
strategi bisnis yang digunakan.
disebar
faktor
jaringan
persentase total dari varians yang
menganalisis data untuk strategi
3. Beberapa
dan
sehingga kurang
teknologi,
mempengaruhi
responden. ini
menambahan
potensial dukungan pemerintah,
dalam penelitian ini masih bersifat
2. Penelitian
untuk
uji SEM. 4.
Pihak
yang
tertarik
dengan seperti
dikembalikan, dan pengembalian
perkembangan
UMKM,
kuisioner
Universitas,
organisasi
non
pemerintah,
dan
jasa
pengembangan
bisnis
waktu lama.
yang
membutuhkan
harus 13
memahami
faktor-faktor
berpengaruh
terhadap
UMKM
untuk
yang kinerja
memberikan
bantuan asistensi kepada UMKM.
I.D.K.R.,
I.A.
Brahmayanti,
UKM dan Pengaruhnya terhadap Kinerja UKM di Surabaya”. Jurnal dan
Kewirausahaan.
Vol.12 No.1.
Control
Accounting
System
Design.”
Organization
and
Society. Vol.2 Hal. 101-112.
Penerbit
2011.”
Pengaruh
Orientasi
Kewirausahaa, Budaya Organisasi Strategi
Bisnis
terhadap
Perusahaan”.
Program
Studi SI Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ekuitas. Jawa Barat. Keats, B.W., dan Hitt, M.A. 1988. “A Causal Model Of Linkages Among Evironmental
Dimension, Macro
Budaya
Performance.”
Academy
of
Management Jurnal. Vol. 31 Hal. 570-598. Langfield-smith, K. 1997. “Management
Brahmasari, Ida Ayu. 2004. “Pengaruh Variabel
Badan
4”.
Organizational Characteristics &
Ansari,S.I. 1977. “An Integrated Approach to
Hanifah.
Kinerja
Subaedi. 2010. “Kompetensi SDM
Manajemen
Edisi
Universitas Diponegoro. Semarang.
dan
DAFTAR PUSTAKA Ardiana,
19
Perusahaan
Control System and strategy: A Critical
“Accounting
Review,
terhadap Komitmen Karyawan dan
Organization and Society. Vol. 22
Kinerja
Hal. 207-232.
Perusahaan
Kelompok
Penerbit Pers Jawa Pos, Disertasi Universitas Airlangga, Surabaya”. Jurnal
Manajemen
dan
Kewirausahaan. Vol. 10 No. 2.
pengembangan
UKM
di
Sumatera Barat : suatu kajian pada UKM
kerajinan
sulaman
Anwar
Prabu.
2005.
“Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan”. Cetakan Keenam. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Emrizal dan Primadona. 2013. “Wirausaha dan
Mangkunegara,
dan
bordir, polibisnis”. Vol. 5 No.1 Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis
Manurung , Daniel T.H. 2012.” Pengaruh Desentralisasi Fiskal, Akuntabilitas Dan
Sistem
Manajemen
Pengendalian
Terhadap
Kinerja
Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Palangkaraya”. Jurnal Ilmiah
Multivariate dengan Program SPSS 14
Akuntansi dan Humanika Jinah Vol.2 No.1. Singaraja. Muin,
Sri
Adrianti.
between
2013.
“Kajian
Kemampuan Usaha dan Modal Sosial serta Implikasinya terhadap Kinerja Usaha Kecil Sektor Industri di Sulawesi Selatan”. Assets Vol. 3 No. 1. Pearch II J.A dan Robinson Jr. R.B. 2007. “Strategic
Manajement 10thed.
Formulation”.
Tsamenyi, dkk. 2011. “The relationship
McGraw-
Hill.
business
strategy,
management control systems and performance: China”.
Evidence
Journal
from
homepage:
www.elsevier.com/locate/adiac. Wulandari,
Ndaruningpuri.
“Pengaruh
Indikator
Corporate
Governance
2006.
Mekanisme terhadap
Kinerja Perusahaan di Indonesia”. Fokus Ekonomi, Vol. 1 No. 2. www.bps.go.id.
Suci, Rahayu Puji. 2009. ”Peningkatan Kinerja
Melalui
Kewirausahaa,
www.spssindonesia.com.
Orientasi Kemampuan
Manajemen, Strategi Bisnis”. Jurnal Manajemen
dan
Kewirausahaan.
Vol.11 No.1. Sanusi,
Anwar. Penelitian
2011.
“Metodologi
Bisnis”.
Jakarta:
Salemba Empat. Setyaningrum. 2008. ”Hubungan Antara Nilai
Nilai
Pribadi
Pemilik/
Manajer Dengan Strategi Bisnis Dalam
Meningkatkan
Tesis
Magister
Kinerja”. Manajemen.
Universitas Diponegoro. Semarang. Sekaran, Uma. 2011. “Metode Penelitian Bisnis”. Penerbit Salemba Empat.
15