Peran Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Sebagai Mediator Hubungan Antara Ketidakpastian Lingkungan Dengan Kinerja Manajerial
JRAK 2,2
313
Ifah Lathifah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi-AUB Surakarta Jl. Mester Sartono Nomor 35 Surakarta 57135 E-mail:
[email protected]
Abstract This study examines the influence of environmental uncertainty on managerial performance characteristics of management accounting system as an intervening variable. This research is an empirical study with convenience sampling techniques in data collection. Data obtained by surveying 112 respondents branch heads / managers of Indonesian banks. Data were analyzed by using Structural Equation Model (SEM) with program PLS (Partial Least Square). The result of three hypotheses (H1, H2, and H3) that have been proposed two hypothesis are hypothesis 1 and hypothesis 2 accepted; that environmental uncertainty has positive influence on the characteristics of management accounting systems, and characteristics of management accounting system has positive influence on managerial performance. One hypothesis (H3) is rejected, namely: environmental uncertainty has no effect on managerial performance characteristics of management accounting systems as intervening variable Keywords: environmental uncertainty, characteristics of management accounting systems, managerial performance.
Pendahuluan Lingkungan bisnis yang dihadapi oleh perusahaan saat ini mengalami perubahan dengan cepat dan terus-menerus. Hal ini disebabkan sedang berlangsung empat jaman sekaligus, yaitu jaman globalisasi ekonomi, jaman teknologi informasi, jaman strategic quality management dan jaman revolusi manajemen (Mulyadi dan Setyawan, 2000). Lingkungan bisnis telah berubah secara pesat, radikal, serentak dan pervasif dengan semakin meningkatnya globalisasi, semakin ekstensifnya pemanfaatan teknologi informasi dalam bisnis, semakin banyak perusahaan yang mengadopsi strategic quality management dan semakin meluasnya revolusi manajemen di seluruh penjuru dunia. Perubahan lingkungan yang pesat mengakibatkan perusahaan-perusahaan melakukan penyesuaian terhadap kondisi yang ada dengan melakukan perubahan strategi serta pengendalian manajemen yang lebih baik. Bank adalah salah satu dari perusahaan yang menghadapi kondisi perubahan lingkungan yang tinggi sehingga diperlukan strategi yang sesuai serta pengendalian manajemen yang baik agar kinerja perusahaan meningkat. Ketidakpastian lingkungan telah diidentifikasi sebagai variabel kontekstual yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial (Gul dan Chia, 1994; Chong dan
Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan ISSN: 2088-0685 Vol.2 No. 2, Oktober 2012 Pp 313-322
Peran Karakteristik...
314
Chong, 1997). Ketidakpastian lingkungan yang tinggi akan menyebabkan manajer sulit menyusun perencanaan dan pengendalian organisasi yang akurat. Perencanaan yang disusun dalam situasi ketidakpastian lingkungan yang tinggi akan menjadi masalah karena adanya ketidakmampuan manajer untuk memprediksi kondisi pada masa mendatang. Untuk mengatasi permasalahan yang muncul akibat tingginya tingkat ketidakpastian lingkungan, manajer membutuhkan informasi sistem akuntansi manajemen yang andal (Chanhall dan Morris, 1986; Gul dan Chia, 1994; Chong dan Chong, 1997). Informasi sistem akuntansi yang andal menurut Chenhall dan Morris (1986) adalah yang memiliki karakteristik broad scope, timeliness, aggregation dan integration. Broad Scope mencakup informasi mengenai permasalahan baik ekonomi maupun non ekonomi, estimasi kejadian yang mungkin terjadi dimasa datang serta aspek-aspek lingkungan. Timeliness merupakan informasi yang menunjukkan rentang waktu antara permohonan informasi dengan penyajian informasi yang diinginkan. Informasi yang disajikan harus tepat waktu artinya informasi tersebut harus tersedia untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuannya untuk mempengaruhi keputusan. Agregation merupakan informasi yang menerapkan bentuk kebijakan formal seperti discounted cash flow, analisys cost--volume-profit yang didasarkan pada area fungsional seperti pemasaran dan produksi. Integration mencakup aspek seperti ketentuan target atau aktivitas yang dihitung dari proses interaksi antar sub unit dalam organisasi. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengkaji pengaruh faktor ketidakpastian lingkungan terhadap berbagai karakteristik sistem akuntansi manajemen (Gul dan Chia, 1994; Mardiyah dan Gudono, 2001, Supardiyono, 1999). Hasil penelitian tersebut memberikan penjelasan bahwa ketersediaan informasi akuntansi manajemen yang andal akan meningkatkan kinerja manajerial pada kondisi ketidakpastian lingkungan. Kebutuhan informasi dalam suatu perusahaan tergantung pada berbagai faktor. Hal ini sejalan dengan pendekatan kontinjensi (Otley, 1980), bahwa tingkat ketersediaan dari masing-masing karakteristik informasi sistem akuntansi mungkin tidak selalu sama untuk setiap organisasi tetapi ada faktor lainnya yang akan mempengaruhi tingkat kebutuhan terhadap informasi akuntansi manajemen. Faktor-faktor tersebut antara lain ketidakpastian lingkungan (Govindarajan, 1984), kompleksitas teknologi (Chenhall dan Morris, 1986), task uncertainly (Chong, 1996), strategy uncertainty, Strategi (Simon, 1987). Penelitian ini adalah replikasi penelitian Chong dan Kar (1997) yang berjudul Strategic Choice, Environmental Uncertainty and SBU Performance: A Note on the Intervening Role of Management Accounting Systems yang telah direplikasi oleh Merlin Tundjung dengan judul “Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Struktur Organisasi Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial dengan Karakteristik broad Scope Sebagai Variabel Intervening”. Alasan penelitian ini adalah untuk menguji kembali apakah dengan menggunakan teori yang sama tetapi dengan sampel dan lokasi yang berbeda akan menghasilkan hasil penelitian yang sama sehingga hasil penelitian dapat memperkuat teori yang ada dan bisa digeneralisasikan. Seperti telah diuraikan di atas, penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Chong (1997) dengan tujuan untuk menguji kembali apakah dengan menggunakan teori yang sama tetapi dengan sampel yang berbeda akan menghasilkan hasil penelitian yang sama. Karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen dijadikan sebagai variabel pemediasi karena mencakup informasi mengenai permasalahan baik ekonomi maupun non ekonomi serta dapat mengestimasi kejadian yang mungkin terjadi dimasa datang serta aspek-aspek lingkungannya. Dengan melakukan pengujian dampak tidak langsung variabel ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial melalui karakterisrtik
sistem akuntansi manajemen sebagai variabel pemediasi, maka permasalahan dalam penelitian adalah: 1. Apakah ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen. 2. Apakah Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajerial 3. Apakah ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen sebagai variabel pemediasi.
Pengembangan Hipotesis 1.
Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan T erhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen
Milliken (1987) menyatakan bahwa ketidakpastian lingkungan sebagai rasa ketidakmampuan individu dalam memprediksi sesuatu secara tepat dan persepsi ketidakpastian lingkungan didefinisikan sebagai persepsi individual atas ketidakpastian yang berasal dari lingkungan organisasi (Gregson, et.al 1994) dalam Mardiyah dan Gudono (2001). Ketika ketidakpastian lingkungan meningkat manajer akan membutuhkan karakteristik sistem akuntansi manjemen agar keputusan yang diambil tepat (Chenhalll dan Morris, 1986; Mardiyah dan Gudono, 2001). Penelitian lain yang dilakukan Gul (1991), Gul dan Chia (1994), Mia dan Chenhall (1994) menemukan bahwa terdapat hubungan antara ketidakpastian lingkungan dan karakteristik sistem akuntansi manjemen dengan kinerja manajerial. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pada kondisi ketidakpastian lingkungan, suatu organisasi akan semakin membutuhkan karakteristik sistem akuntansi manjemen. Sehingga hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini ditulis dalam bentuk alternatif sebagai berikut: H I : Ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif terhadap karakteristik Informasi sistem akuntansi manjemen. 2.
Pengaruh Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen T erhadap Terhadap Kinerja Manajerial
Informasi akuntansi manajemen sebagai salah satu produk sistem akuntansi manajemen berperan dalam membantu memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi atas berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan pada berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Karakteristik informasi yang tersedia dalam organisasi akan menjadi efektif apabila dapat mendukung pengguna informasi atau pengambil keputusan. Nazaruddin (1998), mengemukakan bahwa karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen yang andal (memiliki sifat broad scope, timeliness, aggregation dan integration) akan dapat meningkatkan kinerja manajerial. Sejalan dengan hal tersebut Supardiyono (1999) mengemukakan bahwa semakin andal sistem akuntansi manajemen yang ditandai dengan tingginya sifat broad scope, timeliness, agregation dan integration informasi maka semakin tinggi pula kinerja manajerial. Namun Chong dan Chong (1997) menemukan bahwa karakteristik infonnasi broad scope merupakan variabel antecendent penting dalam meningkatkan kinerja. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja, sehingga hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
JRAK 2,2
315
Peran Karakteristik...
H 2 : Karakteristik sistem akuntansi manjemen berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. 3.
316
Ketidakpastian Lingkungan T erhadap Kinerja Manajerial dengan Terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen sebagai mediator .
Supardiyono (1998) mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitiannya bahwa karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen yang andal berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial pada kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi dan mempunyai pengaruh yang negatif pada kondisi ketidakpastian yang rendah. Mia (1993) menemukan bahwa karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen berperan sebagai mediator pada hubungan antara ketidakpastian lingkungan dan kinerja. Gul dan Chia (1994) melaporkan bahwa ketersediaan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen akan menjadikan kinerja manajerial meringkat ketika kondisi ketidakpastian lingkungan tinggi. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diturunkan adalah: H 3 : ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap kinerja-manajerial dimediasi oleh karakteristik sistem akuntansi manajemen . Model penelitian dapat dilihat dalam gambar 1 berikut ini. H3 (+)
Gambar 1 Model Penelitian
Ketidakpastian Lingkungan
H1(+)
Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen
H2(+)
Kinerja Manajerial
METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Prosedur Pengumpulan Data Populasi dalam penelitian ini adalah bank-bank cabang di seluruh Indonesia. Unit sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah manajer perbankan secara individual. Hal ini sejalan dengan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya seperti Chenhall dan Morris (1986), Gul (1991), Miah dan Mia (1996), Nazaruddin (1998), Supardiyono (1999), dan Mardiyah dan Gudono (2001). Kuesioner dikirim melalui jasa pos dan dikirim langsung untuk bank-bank terdekat kepada kepala/manajer cabang dari perbankan nasional di Indonesia. 3. 2. V ariabel Penelitian dan Defenisi Operasional V ariabel. Variabel Variabel Ketidakpastian Lingkungan. Variabel ketidakpastian lingkungan diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Gordon dan Narayanan (1981). Dalam instrumen ini responden diminta untuk memilih skala I sampai 7 skala rendah menunjukkan persepsi responden terhadap ketidakpastian lingkungan yang rendah, sebaliknya skala tinggi menunjukkan persepsi responden terhadap ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat keandalan informasi sistem akuntansi manajemen adalah instrumen yang dikembangkan Chenhall
dan Morris (1986). Butir-butir pertanyaan ada 18 yang terpecah dalam empat karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen yang berbeda . Masing-masing pertanyaan menggunakan tujuh skala likert. Responden diminta untuk menunjukkan tingkat ketersediaan informasi akuntansi manajemen dalam perusahaan dengan memilih 1 sampai 7.
JRAK 2,2
317
Variabel Kinerja Manajerial Variabel kinerja managerial diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Mahoney, Jardee dan Carrol (1963). Instrumen ini merupakan instrumen self-rating yang terdiri dari 8 dimensi kinerja personal dan satu dimensi kinerja secara menyeluruh. Kedelapan dimensi kinerja personal terdiri dari dimensi perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan, staf, nego siasi dan perwakilan/representasi. Dalam kuesioner ini responden diminta untuk mengukur sendiri kinerjanya dengan memilih skala 1 sampai dengan 7. 3.3. Metode Pengujian Hipotessis Pengujian hipotesis dilakukan dengan pendekatan Structural Equation Model (SEM) dengan menggunakan software Partial Least Square (PLS).
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Statistik Deskriptif
Responden penelitian ini adalah manajer perbankan tahun 2011. Kuesioner yang kembali dalam penelitian ini l16 dari 400 kuesioner. Dari jumlah kuesioner yang kembali terdapat 4 kuesioner yang unusable, sehingga total yang digunakan untuk pengolahan data sebanyak 112 kuesioner. Gambaran mengenai variabelvariabel penelitian disajikan dalam tabel statistik deskriptif (T abel 1).
Variabel
N
Teoritis
Sesungguhnya
Kisaran
Median
Kisaran
Mean
SD
Ketidakpastian Lingkungan (KL)
112
6 – 42
24
29 - 38
33,35
1,728
Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen (KSAM)
112
18 – 126
72
90 - 107
96,05
3,227
Kinerja Manajerial (KM)
112
9 – 63
36
43 - 56
49,33
2,349
4. 2 . Uji Non-Response Bias Uji non-response bias dilakukan dengan independent sample t test dengan kelompok yang dikirim sebelum dan melihat rata-rata jawaban responden antara ƚͲƚĞƐƚ ƐƵŵƐŝbias sesudah tanggal cutoff. Rekapitulasi hasil uji non response berdasarkan tanggal >ĞǀĞŶĞΖƐƚĞƐƚ <ĞƐŝŵ sĂƌŝĂďĞů dŐů<ŝƌŝŵ E DĞĂŶ ƉƵůĂŶ cutoff dapat dilihat pada tabel 2. ^ŝŐ;Ϯ ^ŝŐ
&
ϵϬ
ϯϯ͕ϯϰ
<> ϮϮ
ϯϯ͕ϯϲ
ϵϬ
ϵϲ͕Ϭϯ
<^D ϮϮ
ϵϲ͕ϭϰ
͕Ϭϳϭ
ĞƋƵĂů ǀĂƌŝĂŶĐĞƐ
Ͳ͕Ϭϰϲ
͕ϵϲϯ
^ĂŵĂ
ĞƋƵĂů ǀĂƌŝĂŶĐĞƐ
Ͳ͕ϭϯϰ
͕ϴϵϰ
^ĂŵĂ
͕ϴϴϱ
ƚĂŝůĞĚͿ
ϱ͕ϵϵϳ
ƚ
͕Ϭϭϲ
T abel 1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Peran Karakteristik...
sĂƌŝĂďĞů
dŐů<ŝƌŝŵ
E
>ĞǀĞŶĞΖƐƚĞƐƚ
DĞĂŶ
^ŝŐ
&
Seblm cutoff
318 <>
ϵϬ
ϯϯ͕ϯϰ
<^D
Setlh cutoff
ϮϮ
Seblm cutoff
ϵϬ
ϯϯ͕ϯϲ ϵϲ͕Ϭϯ
Setlh cutoff Tabel 2. Pengujian Non Response Bias Berdasarkan Tanggal Cutoff
ϮϮ
ϵϬ
ϰϵ͕ϰϭ
Setlh cutoff
ƚĂŝůĞĚͿ
ĞƋƵĂů ǀĂƌŝĂŶĐĞƐ
Ͳ͕Ϭϰϲ
͕ϵϲϯ
^ĂŵĂ
Ͳ͕ϭϯϰ
͕ϴϵϰ
^ĂŵĂ
͕ϰϲϰ
^ĂŵĂ
͕ϴϴϱ
͕Ϭϭϲ
ĞƋƵĂů ǀĂƌŝĂŶĐĞƐ
ϵϲ͕ϭϰ
Seblm cutoff
ƚ
ϱ͕ϵϵϳ
<ĞƐŝŵ ƉƵůĂŶ
^ŝŐ;Ϯ
͕Ϭϳϭ
ƚͲƚĞƐƚ
ƐƵŵƐŝ
͕ϲϮϳ
͕ϰϯϬ
ĞƋƵĂů ǀĂƌŝĂŶĐĞƐ ͕ϳϯϰ
ϮϮ
ϰϵ͕ϬϬ
4.3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dilihat dari besarnya nilai T-statistik. Batas untuk menolak dan menerima hipotesis yang diajukan adalah ±1,96,,signifikan pada p<0,05 (2-tailed). Tabel 3 (result for inner weight) memberikan output estimasi untuk pengujian model struktural. Tabel 3. Result For Inner Weights
,ŝƉŽƚĞƐŝƐ
sĂƌŝĂďĞů
ŽƌŝŐŝŶĂůƐĂŵƉůĞ ĞƐƚŝŵĂƚĞ
^ƚĂŶĚĂƌĚ ĚĞǀŝĂƚŝŽŶ
dͲ^ƚĂƚŝƐƚŝĐ
<ĞƐŝŵƉƵůĂŶ
,ϭ
<>Ͳх<^D
Ϭ͘ϯϰϴ
Ϭ͘ϭϮϯ
Ϯ͘ϴϮϰ
ŝƚĞƌŝŵĂ
,Ϯ
<^DͲх
ͲϬ͘ϯϱϯ
Ϭ͘ϭϲϯ
Ϯ͘ϭϲϰ
ŝƚĞƌŝŵĂ
,ϯ
<>Ͳх
ͲϬ͘Ϭϰϴ
Ϭ͘ϭϳϲ
Ϭ͘Ϯϳϯ
ŝƚŽůĂŬ
Sumber: Output Smart PLS 2011
Setelah melakukan penilaian fit model dengan menilai outer model atau measurement model dan menilai inner model, diperoleh full model SEM yang dapat dilihat dalam gambar 2. WĞŶŐĂƌƵŚ WĞŶŐĂƌƵŚ WĞŶŐĂƌƵŚ WĞŶŐĂƌƵŚdŝĚĂŬ :ĂůƵƌ Gambar 2 Full Model SEM (SmartPLS)
ϭ ͘
<ĞƚĞƌĂŶŐĂŶ <>
>ĂŶŐƐƵŶŐ <> ;Ϳ
>ĂŶŐƐƵŶŐ <> ;Ϳ
ͲϬ͕Ϭϰϴ
Ϭ͕ϯϰϴ
>ĂŶŐƐƵŶŐ <^D ;Ϳ ͲϬ͕ϯϱϯ
>ĂŶŐƐƵŶŐ <> ;Ϳс;Ϳн;džͿ
ͲϬ͕ϭϳϭ
Pembahasan Penerimaan hipotesis 1 (H 1) mengindikasikan bahwa ketidakpastian lingkungan sebagai rasa ketidakmampuan individu dalam memprediksi sesuatu secara tepat dan sebagai persepsi individual atas ketidakpastian yang berasal dari lingkungan organisasi (Gregson et. al., 1994) dalam Mardiyah dan Gudono (2001). Ketika ketidakpastian lingkungan meningkat manajer akan membutuhkan karakteristik sistem akuntansi manjemen dalam pengambilan keputusan (Chenhalll dan Morris, 1986; Mardiyah dan Gudono, 2001). Hipotesis dalam penelitian ini terbukti dapat diterima. Kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi di perbankan akan semakin membutuhkan karakteristik sistem akuntansi manajemen. Penerimaan Hipotesis 2 (H2) dalam penelitian ini terbukti. Informasi akuntansi manajemen sebagai salah satu produk sistem akuntansi manajemen berperan dalam membantu memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi atas berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan pada berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Karakteristik informasi yang tersedia dalam organisasi akan menjadi efektif apabila dapat mendukung pengguna informasi atau pengambilan keputusan, sehingga dapat disimpulkan bahwa karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja manajerial. Penolakan terhadap hipotesis 3 (H 3) mengindikasikan bahwa hasil penelitian ini terkait karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen yang andal berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial pada kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi dan mempunyai pengaruh yang negatif pada kondisi ketidakpastian yang rendah, tidak terbukti dalam penelitian ini dan tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yang melaporkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan dalam meningkatkan kinerja manajerial. Dalam penelitian ini Karakteristik InforŽƌŝŐŝŶĂůƐĂŵƉůĞ ^ƚĂŶĚĂƌĚ masi Sistem Akuntansi Manajemen tidak mampu berperan sebagai mediator pada ,ŝƉŽƚĞƐŝƐ sĂƌŝĂďĞů dͲ^ƚĂƚŝƐƚŝĐ <ĞƐŝŵƉƵůĂŶ hubungan antara ketidakpastianĞƐƚŝŵĂƚĞ lingkungan ĚĞǀŝĂƚŝŽŶ dan kinerja hal ini dikarenakan kurangnya ketersediaan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen yang <>Ͳх<^D Ϭ͘ϯϰϴ Ϯ͘ϴϮϰ ketidakpastian ŝƚĞƌŝŵĂ akan ,ϭ menjadikan kinerja manajerial meringkatϬ͘ϭϮϯ ketika kondisi lingkungan tinggi. ,Ϯ <^DͲх
Ͳх
:ĂůƵƌ ϭ ͘
WĞŶŐĂƌƵŚ >ĂŶŐƐƵŶŐ <> ->KM ;Ϳ
<ĞƚĞƌĂŶŐĂŶ <>-> KSAM -> KM
WĞŶŐĂƌƵŚ >ĂŶŐƐƵŶŐ <> -> KSAM ;Ϳ
ͲϬ͕Ϭϰϴ
Ϭ͕ϯϰϴ
WĞŶŐĂƌƵŚ >ĂŶŐƐƵŶŐ <^D>KM ;Ϳ ͲϬ͕ϯϱϯ
WĞŶŐĂƌƵŚdŝĚĂŬ >ĂŶŐƐƵŶŐ <> -> KSAM -> KM ;Ϳс;Ϳн;džͿ
ͲϬ͕ϭϳϭ
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Simpulan Penelitian ini berusaha menguji pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial dengan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen sebagai variabel intervening dari pengembangan literatur sebelumnya. Dari
JRAK 2,2
319
T abel 4. Pengaruh Tidak Langsung Ketidakpastian Lingkungan (KL) terhadap Kinerja Manajerial dengan Karakteristis Sisitem Akuntansi Manajemen (KSAM) sebagai variabel perantara
Peran Karakteristik...
320
hasil pengujian SEM (Structural Equation Modeling) dengan menggunakan bantuan software statistik SmartPLS, disimpulkan bahwa: 1. Hipotesis 1 (H1) diterima. Ketidakpastian Lingkungan (KL) berpengaruh positif terhadap Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan signifikan, yang berarti hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi di perbankan akan semakin membutuhkan karakteristik sistem akuntansi manjemen. 2. Hipotesis 2 (H2) diterima. Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen (KSAM) berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial dan signifikan yang berarti bahwa Karakteristik informasi yang tersedia dalam organisasi akan menjadi efektif apabila dapat mendukung pengguna informasi atau pengambilan keputusan, sehingga dapat disimpulkan bahwa Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja manajerial. 3. Hipotesis 3 (H3) ditolak. Ketidakpastian Lingkungan (KL) tidak berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial (KM) dengan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen sebagai variabel pemediasi. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yang melaporkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan dalam meningkatkan kinerja manajerial. 4. Hasil uji pengaruh langsung dan tidak langsung terbukti bahwa konstruk Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen (KSAM) tidak memediasi hubungan antara Ketidakpastian Lingkungan (KL) terhadap Kinerja manajaerial. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan pengaruh langsung dengan pengaruh tidak langsung, dimana pengaruh tidak langsung lebih kecil daripada pengaruh langsung.
Keterbatasan Walaupun penelitian ini telah dilakukan dengan baik, namun beberapa keter batasan tidak dapat dihindari. Seperti penelitian-penelitian empiris lainnya perlu kehati-hatian dalam menggeneralisasikan hasil penelitian. Beberapa keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian antara lain: 1. Pemilihan sampel yang acak, kemungkinan dapat mengurangi kemampuan menggeneralisasikan hasil penelitian. 2. Jumlah indikator dalam penelitian ini setelah dilakukan eliminasi sangat sedikit, jumlah indikator yang sedikit bisa menyebabkan problem identifikasi ketika data diolah.
Saran Berdasarkan keterbatasan tersebut, maka dikemukakan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut: 1. Perlu dilakukan pengembangan instrumen penelitian, yaitu disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan dari obyek yang akan diteliti. Selain itu perlu dilakukan pilot study untuk menjamin bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner dapat dipahami dengan baik oleh responden . 2. Jumlah Indikator tiap konstruk dalam penelitian ini ada yang hanya tiga indikator sehingga jumlah indikator yang sedikit bisa menyebabkan problem identifikasi ketika data diolah dengan PLS, untuk itu disarankan dalam penelitian mendatang menggunakan jumlah indikator yang lebih banyak tiap konstruknya.
Referensi: Bedeian, Arthur G. And R.F. Zammuto, 1991. Organizations - Theory and Design. The Dryden Press Chenhall, R.H. And D. Morris. 1986 “The Impact Of Structure, Environment, And Interdependence On The Perceived Usefulness Of Management Accounting Systems”. Accounting Review. Vol. 1 Xi. 16-35. Chia, Y.M. 1995. Decentralization, Management Accounting System (Mas) Information Characteristic And Their Interaction Effects On Managerial Perfor mance: A Singapore Study, Journal Of Business Finance And Accounting, September, Vol 12 Pp. 811-830. Chong, V.K 1996. Management Accounting System, Task Uncertainty And Managerial Performance: A Research Note, Accounting, Organizations And Society. Vol.20 415-421. _______And K.M. Chong. 1997. “Strategic Choice, Environmental Uncertainty And Sbu Performance: A Note On The Intervening Role Of-Management Accounting Systems”. Accounting And Business Research. Vol. 27. No.4. 268-276. Cooper, Donald R. And C. William Emory 1995. Business Research Methods 5th Chicago. Irwin. Dunean, R Iv 1973. Charnteristics Of Organizational Environments And Perceived Linviromental Uncertainty, Administrative Science Quality. Vol 4 Pp 313-391. Ferdinand, Augusty. 2000.Structural Equation Modelling Dalam Penelitian Manajemen. Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Galbraith J. 1973. Designing Complex Organizations. Reading. Mass: AddisonWesley Publishing Company. Gerloff E. A. 1985. Organizational Theory And-Design - A Strategic Approach For Management, New York: Mcgraw-Hill. Gordon, L.A And Miller. 1976. “A Contingency Framework For The Design Of Accounting Information Systems”. Accounting, Organizations And Society. Vol.2, 59-69. Govindarajan. V. 1986. “Impact Of Participation In The Budgetary Process On Management Attitudes And Performance:Universalistic And Contigency Perspective”. Decision Science. Vol 17 Pp 496-516. _____& J.Fisher, 1991, Strategy, Control Systems, And Resource Sharing: Effect On Business - Unit Performance, Accounting, And Business Research, Pp.5761. Gul, F. A. 1991. “The Effect Of Management Accounting Systems, And Enviromental Uncertainty On Small Business Managers Performance”. Accounting And Business Research: Vol. 2. 57-61. _____ And Y.M. Chia. 1994. “The Effect Of Management Accounting Systems, Perceived Enviromental Uncertainty And Decentralization On Managerial Performance: A Test Of Three-Way Interaction. Accounting Construct For Accountants”. Behavioral Research In Accounting. Vol 6. 144-159 Gregson, T. J Wendell, And J. Aono. 1994. “Role Ambiguity, Role Conflict, And Perceived Environmental Uncertainty: Are The Scales Measuring Separate Construct For Accountants”. Behavioral Research In Accounting. Vol. 6. 144159. Ghozali, Imam (2005), Model Persamaan Struktural: Konsep Dan Aplikasi Dengan Program Amos Ver.5.0, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
JRAK 2,2
321
Peran Karakteristik...
322
_______,(2007), Analisis Multivariate Dengan Program Spss. Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. _______,(2006), “Structural Equation Modeling, Metode Alternatif Dengan Partial Least Square”. Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hellriegel, D. And Slocum, J.W. 1978. Management: Contigency Approach. AddisonWesley. Mahoney, T.A, T. H. Jerdee And S.J. Caroll, 1963. Development Of Managerial Performance: A Research Approach. Cincinnati. South Western. Mardiyah, A A. Dan Gudono.2001. “Pengaruh Ketidakpastian Dan Desentralisasi Terhadap Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 4 No. 1. Milles, E. & Snow, C. (1978), Organization Strategic, Structure And Process, New York, Mcgrow-Hill. Mia, L. And R.L. Chenhall 1994. “The Usefulness Of Manajement Accounting System: Functional Differentation And Managerial Effectiveness”. Accounting, Organizations And Side Fly. 1-13. ______ 1993. The role of mas information in organization: an empirical study. British accounting review. Vol.7, 269-285. Miah, N. Z. and L. Mia. 1996. “Decentralization, Accounting Control and performance of Government Organization: a New Zealand Emprical Study”, Financial Accountability & Management, 12 (3), August, pp. 173-189. Miliken, F..I. 1987. Three Types of Perceived Uncertanty about the Environment: State, Effect and Response Uncertainly Academy of Management Review. 12: 133-143. Mulyadi dan Johny Setiawan. 2000. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajenien. Aditya Media. Yogyakarta. Nazzaruddin. I. 1998. “Pengaruh Desentralisasi dan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kincrja Manajerial”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. IAI. Outley, D. T. 1980. “The Contigency Theory of Management Accounting: Achievement and Prognosis”. Accounting Organizations and Society, 113-428. Robbins, P. Stephens. 2003. Organizational Behavior. Ten Edition. Prenctice Hall Inc. _________2003. Teori Organisasi: Struktur, Desain dan Aplikasi Terjemahan, PT.Prenhallindo, Jakarta. Simon R, 1987, “Accounting Control Systems and Business Strategy: An Empirical Analysis”. Accounting Organizations and Society. Vol.12 No.4,pp.357-571 Supardiyono,1999. “ Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan struktur Organisasi Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi Manajemen” ( Thesis : Tidak dipublikasikan).Yogyakarta.