1
PERANAN DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH PENDAPATAN PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) PERWAKILAN BOGOR
Oleh : ACHMAD SURYA ATMAJA H24052660
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
1
2
ABSTRAK Achmad Surya Atmaja. H24052660. Peranan Diversifikasi produk Terhadap Peningkatan Jumlah Pendapatan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor. Dibawah bimbingan Abdul Basith. Perkembangan dunia usaha asuransi dalam memasuki era globalisasi khususnya dalam bidang ekonomi dapat dikatakan bahwa disatu sisi dapat memberikan peluang yang sangat besar, namun disisi lain memberikan tantangan yang semakin tajam yaitu berupa persaingan yang harus dihadapi. Oleh karena itu perusahaan dituntut harus selalu siap dan mampu untuk mengatasi permasalahan tersebut, apalagi dalam memasuki tahun 2009, dunia usaha harus benar-benar bekerja keras untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) atau lebih dikenal dengan Jiwasraya merupakan sebuah badan usaha/perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi jiwa dan merupakan perusahaan asuransi jiwa satu-satunya milik Pemerintah, dengan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam menjalankan kegiatan usahanya, PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor melakukan diversifikasi produk yang mempunyai 2 (dua) tujuan. Diversifikasi produk yang terdapat pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor, terdiri dari pengembangan produk asuransi dan pengembangan produk penggadaian polis. Tujuan dari Penelitian ini adalah: Untuk mengetahui diversifikasi produk yang terdapat pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor, Untuk mengetahui peranan diversifikasi produk terhadap peningkatan jumlah pendapatan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Data sekunder diperoleh dari data dokumen perusahaan, buku, dan internet. Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data adalah regresi berganda dan korelasi serta uji Fnya. Dari hasil yang didapat diperoleh persamaan regresi berganda Y = 163,4 + 9,41 X1+ 2,05 X2 yang bermakna jika tidak ada biaya pengembangan produk asuransi (X1) dan biaya pengembangan penggadaian polis (X2), maka jumlah pendapatan yang dihasilkan perusahaan sebesar Rp 163,4 Juta. Dari hasil korelasi diperoleh nilai r1,2 = 0,9618 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara biaya pengembangan produk asuransi (X1) dan biaya pengembangan produk penggadaian polis (X2) dengan jumlah pendapatan perusahaan (Y) dan dapat dikatakan hubungan antara variabel independent (X1 dan X2) dengan variabel dependent (Y) sempurna dan positif atau searah. Serta hasil dari koefisien determinasi diperoleh (r2) = 0,9251 yang berarti diversifikasi produk (pengembangan produk asuransi dan pengembangan produk penggadaian polis) pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) perwakilan Bogor mempunyai kontribusi terhadap peningkatan jumlah pendapatan sebesar 92,5%, sisanya sebesar 7,5% merupakan pengaruh dari faktor-faktor lain Dan dari hasil perhitungan Uji F diperoleh nilai F hitung dan F tabel. Fhitung > Ftabel, yaitu 55,58 > 8,02. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Diversifikasi Produk mempunyai peranan terhadap peningkatan jumlah pendapatan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor.
2
i
PERANAN DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH PENDAPATAN PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) PERWAKILAN BOGOR
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh ACHMAD SURYA ATMAJA H24052660
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
ii
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN PERANAN DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH PENDAPATAN PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) PERWAKILAN BOGOR
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh ACHMAD SURYA ATMAJA H24052660
Menyetujui, Mei 2009
Ir. Abdul Basith. MS Dosen Pembimbing Mengetahui,
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc Ketua Departemen
Tanggal Ujian :
Tanggal Lulus :
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 20 Nopember 1986. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Ayi Muhidin dan Siti Asiah. Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Semeru 1 Bogor pada tahun 1999, lalu pada tahun yang sama Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 6 Bogor. Pada tahun 2002, Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 5 Bogor. Pada tahun 2005, Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) dan pada tingkat dua Penulis memilih dan diterima di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen dengan mengambil minor Statistika Sosial Ekonomi. Penulis memiliki pengalaman kerja selama diperkuliahan diantaranya magang di PGN (Perusahaan Gas Negara) bagian HRD dan magang di Bank Jabar bagian penerimaan pajak dan giro. Selain itu, Penulis pernah mengikuti beberapa acara kampus. Penulis aktif di berbagai kepanitiaan-kepanitiaan diantaranya Angkasa 43 sebagai Penanggung Jawab Keluarga tahun 2006, Masa Perkenalan Fakultas dan Masa Perkenalan Departeman sebagai komdis tahun 2007, Panitia Temu Kangen Manajemen sebagai Logstran tahun 2007, Segmentasi sebagai sie keamanan tahun 2007, dies Natalis FEM sebagai tim perusahaan (donatur) tahun 2007.
i
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji serta ucapan syukur dilimpahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat serta hidayah-Nya, sehingga akhirnya
penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peranan
Diversifikasi Produk Terhadap Peningkatan Jumlah Pendapatan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor”. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan skripsi ini. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini, yaitu : 1. Ayah dan Ibuku yang selalu mendoakan, mendukung, membantu dan sarannya yang tak pernah lelah dalam pembuatan skripsi ini. 2. Bapak Ir. Abdul Basith, MS sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan, motivasi, saran dan pengarahan kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi ini. 3. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM dan Ibu Wita Juwita E, STP, MM selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran serta masukannya dalam skripsi ini. 4. Bapak H. Hariyadi Wiludjeng selaku pimpinan PT. Asuransi Jiwasraya (persero) perwakilan bogor. 5. Ibu Murtini, AAAIJ selaku pembimbing di kantor yang telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan data skripsi ini. 6. Bapak Ika Ruskalius, SE AAAIJ selaku pembimbing di kantor yang telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan data skripsi ini. 7. Bapak L. Victor Pasaribu, SH selaku pembimbing di kantor yang telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan data skripsi ini.
ii
v
8. Teteh, Aa, Mas Sukoco, Teh Erni yang selalu memberikan doa, dukungan dan bantuannya baik materi maupun imateri. 9. Kepada keponakan-keponakanku Andini, Aditya dan Rifqi yang selalu membuat gemes atas kelucuan-kelucuannya. 10. Seluruh karyawan serta agen PT. Asuransi Jiwasraya (persero) perwakilan Bogor atas kerjasamanya dalam pengambilan data skripsi. 11. Seluruh Staf tata usaha departemen Manajemen yang telah banyak membantu penulis. 10. Teman-teman satu bimbingan silvi, tya, andika dan gigih yang selalu membantu dan mensupport dalam mengerjakan skripsi. 11. Kepada sahabat-sahabatku : Iswi, Fery, Dyo, Konde, Diat, Diky, Lutfan, Irfan, Ria, Lonik, Ovi, Juli, Maya atas rasa setia kawan yang terjalin selama ini. 12. Rekan-rekan Manajemen 42, lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. 13. Sahabat satu kontrakan fahri, yuda, petruk dan prama dalam memberikan persahabatan yang terjalin selama ini. 14. Kepada “Seseorang” yang terpenting dalam doa dan perhatiannya selama ini.
Bogor, April 2009
Penulis
iii
vi
DAFTAR ISI Hal ABSTRAK RIWAYAT HIDUP .......................................................................................
i
KATA PENGANTAR ...................................................................................
ii
DAFTAR ISI ................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL .........................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
viii
I. PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5.
Latar Belakang Penelitian ...................................................... Perumusan Masalah ............................................................... Tujuan Penelitian ................................................................... Kegunaan Penelitian .............................................................. Pembatasan Masalah .............................................................
1 3 3 3 4
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran ................................................................ 2.2. Bauran Pemasaran ................................................................. 2.2.1. Definisi Bauran Pemasaran ....................................... 2.2.2. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran ............................... 2.3. Produk .................................................................................... 2.3.1. Definisi Produk ......................................................... 2.3.2. Klasifikasi Produk ..................................................... 2.3.3. Atribut Produk ........................................................... 2.4. Diversifikasi Produk .............................................................. 2.4.1. Definisi Diversifikasi Produk .................................... 2.4.2. Jenis-Jenis Diversifikasi Produk ............................... 2.4.3. Tujuan Diversifikasi Produk ..................................... 2.5. Jasa ........................................................................................ 2.5.1. Definisi Jasa .............................................................. 2.5.2. Karakteristik Jasa ...................................................... 2.6. Peranan Diversifikasi Produk Terhadap Peningkatan Pendapatan .............................................................................
5 5 5 6 7 7 8 9 9 9 10 10 10 10 11 12
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran .............................................................. 3.2. Obyek Penelitian ...................................................................
iv
13 15
vii
3.3. Metode Penelitian................................................................... 3.3.1. Rancangan Penelitian ................................................ 3.3.2. Operasionalisasi Variabel ......................................... 3.3.3. Prosedur Pengumpulan Data ..................................... 3.3.4. Metode Analisis Data................................................. 3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................
16 16 18 19 19 23
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan .......................................... ...... 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan......................................... 4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ............................................ 4.1.3. Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan .................. 4.1.4. Logo perusahaan.......................................................... 4.1.5. Lokasi Perusahaan....................................................... 4.2. Bidang Usaha dan Kegiatan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor .................................................... 4.3. Aktivitas pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor ....................................................................................... 4.4. Diversifikasi Produk pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor .................................................................. 4.5. Peranan Diversifikasi Produk Terhadap Peningkatan Jumlah Pendapatan.............................................................................
24 24 25 26 32 33 33 38 39 43
KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................
53
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
53
LAMPIRAN .................................................................................................
54
v
viii
DAFTAR TABEL NO
Hal
1. Operasionalisasi Variabel ........................................................................
18
2. Nama Produk Asuransi Yang Ditawarkan Pada PT. Asuransi Jiwasraya
(Persero)................................................................................
35
3. Jumlah Agen PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor tahun 2006 – 2008 Per-kuartal ...........................................................................
37
4. Pertumbuhan Julmlah Nasabah PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor, Tahun.........................................................................
37
5. Jam Kerja Pegawai PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor
39
6. Jumlah Pendapatan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor, Tahun 2006 – 2008, Perkuartal ....................................................
40
7. Pertumbuhan Biaya Diversifikasi Produk Yang Dikeluarkan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor, Tahun 2006– 2008, Perkuartal..................................................................................................
41
8. Data Variabel X1 (Biaya Pengembangan Produk Asuransi), X2 (Biaya Pengembangan Produk Penggadaian Polis) dan Y (Jumlah Pendapatan) ............................................................................
45
9. Perhitungan Regresi Linier Berganda (Multiple Multiple Regression) dan Korelasi Linier Berganda (Multiple Linier Correlation) Antara Biaya Diversifikasi Produk {Biaya Pengembangan Produk Asuransi (X1) dan Biaya Pengembangan Produk Penggadaian Polis (X2)} dengan Jumlah Pendapatan (Y) ............................................................................
vi
46
ix
DAFTAR GAMBAR No
Hal
1. Kerangka Penelitian .....................................................................................
15
2. Kurva Uji Hipotesis......................................................................................
23
3. Struktur Organisasi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero).................................
31
4. Logo PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) .......................................................
33
5. Kurva Uji Hipotesis FHitung ...........................................................................
51
vii
x
DAFTAR LAMPIRAN
No
Hal
1. Hasil Perhitungan Software Minitab 14 ...................................................
56
2. Contoh Brosur Asuransi Jiwa ..................................................................
57
3. Contoh Brosur Asuransi Pendidikan .......................................................
58
4. Contoh Brosur Asuransi Pendidikan .......................................................
59
5. Contoh Bentuk Penggadaian Polis ..........................................................
60
viii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya setiap manusia selalu berusaha untuk memenuhi seluruh kebutuhan akan produk, baik yang berbentuk barang atau jasa. Kebutuhan manusia tidak hanya dalam memenuhi kebutuhan psikologis saja, tetapi juga manusia memerlukan kebutuhan yang lain, yaitu bahwa manusia memerlukan kebutuhan akan rasa aman, baik terhadap jiwa, kesehatan, kebendaan dan lain sebagainya. Di era modern sekarang, kebutuhan akan rasa aman dapat diperoleh melalui jasa asuransi. Jasa asuransi merupakan salah satu implementasi kebutuhan akan rasa aman tersebut, dimana prinsip dari jasa asuransi adalah memberikan perlindungan akan rasa aman terhadap obyek yang dijaminkan, seperti jiwa, kecelakaan, hari tua, kerugian (kebakaran/kehilangan) dan lain-lain. Perkembangan dunia usaha asuransi dalam memasuki era globalisasi khususnya dalam bidang ekonomi dapat dikatakan bahwa disatu sisi dapat memberikan peluang yang sangat besar, namun disisi lain memberikan tantangan yang semakin tajam yaitu berupa persaingan yang harus dihadapi. Oleh karena itu perusahaan dituntut harus selalu siap dan mampu untuk mengatasi permasalahan tersebut, apalagi dalam memasuki tahun 2009, dunia usaha harus benar-benar bekerja keras untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Meskipun situasi dan keamanan di Indonesia belakangan ini tidak kondusif, prospek dunia usaha jasa asuransi pada tahun 2009 masih tetap cerah. Ekspansi perusahaan asuransi diperkirakan akan tumbuh 20-25 persen. Selain itu persaingan dengan asuransi asing akan semakin ketat, dimana perusahaan asuransi asing tersebut memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik, dukungan teknologi informasi yang lebih baik dan produk-produk yang ditawarkan lebih variatif dibandingkan produk-produk asuransi lokal.
2
Untuk mengatasi hal tersebut, maka perusahaan asuransi lokal harus berani menjadi perusahaan asuransi yang lebih efisien, berteknologi canggih serta profesional. Tentunya berani dan tidak takut bersaing, dengan cara menciptakan atau membuat produk-produk baru yang lebih efisien yang dapat menarik minat masyarakat. Untuk itu berbagai usaha dan strategi yang sesuai serta dapat mendukung kemampuan bersaing perlu diusahakan semaksimal mungkin. Hal ini dimaksudkan agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, bahkan dapat mengembangkan usahanya dengan mengadakan strategi diversifikasi produk. Diversifikasi Produk merupakan salah satu dari strategi bauran pemasaran (marketing mix) dari unsur strategi produk, dimana kegiatan diversifikasi produk tersebut diupayakan untuk menarik minat masyarakat untuk menjadi peserta asuransi, yang antara lain menyediakan berbagai pilihan produk yang diminati dan diinginkan masyarakat yang sesuai dengan kebutuhannya. Dalam dunia usaha asuransi banyak dilakukan strategi diversifikasi produk didalam kegiatan usahanya. PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah salah satu dunia usaha yang bergerak dalam jasa asuransi jiwa dan asuransi lainnya yang sejenis. Sebagai lembaga yang terus mengalami peningkatan dalam pengelolaan usahanya, banyak hal yang akan terjadi dalam perusahaan asuransi. Untuk itu introspeksi merupakan tindakan yang paling tepat,
sebelum
semuanya
menjadi
tidak
menentu
yaitu
dengan
meningkatkan kualitas organisasi, baik kualitas sumber daya manusia, rasio kecukupan modal, pembenahan manajemen serta mengembangkan produk asuransi baru yang lebih baik untuk ditawarkan kepada masyarakat dan bertujuan untuk menandingi produk-produk dari perusahaan asuransi lain. PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa satu-satunya milik pemerintah, dengan status BUMN (Badan Usaha Milik Negera) secara kontinyu terus berusaha untuk menarik masyarakat menjadi nasabah dengan cara menghasilkan dan menawarkan beberapa produk jasa asuransi kepada masyarakat.
3
Sebagai lembaga yang bergerak dalam pengelolaan keuangan masyarakat dimana operasional asuransi khususnya PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
diarahkan
dalam
bidang
usaha
produktif
dengan
cara
menghasilkan produk-produk jasa asuransi yang dapat menarik minat masyarakat serta mengelola usaha jasa pinjaman (penggadaian polis) bagi nasabahnya yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah pendapatan perusahaan. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian, maka penulis mengidentifikasikan masalah menjadi suatu batasan yang akan diteliti mengenai peranan divertifikasi produk dalam meningkatkan jumlah pendapatan. Adapun masalah yang menjadi bahan penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah : 1.
Bagaimana diversifikasi produk yang terdapat pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor.
2.
Bagaimana peranan diversifikasi produk dalam meningkatkan jumlah pendapatan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor.
1.3. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui diversifikasi produk yang terdapat pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor. 2. Untuk mengetahui bagaimana peranan diversifikasi produk dalam meningkatkan jumlah pendapatan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor. 1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan Praktis 1. Bagi perusahaan dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah produk-produk yang berkontribusi besar, berkontribusi kecil maupun
yang
perusahaan.
tidak
bekontribusi
terhadap
pendapatan
4
2. Sebagai
informasi
bagi
perusahaan
mengenai
peranan
diversifikasi produknya dalam meningkatkan pendapatan.
Kegunaan Akademis 1. Untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan pemahaman tentang
penerapan
manajemen
pemasaran
dalam
suatu
perusahaan. 2. Sebagai referensi akademik mengenai pengaruh diversifikasi produk terhadap pendapatan perusahaan. 1.5. Pembatasan Masalah Penelitian ini memiliki batasan permasalahan dimana peneliti hanya melihat cakupan berdasarkan biaya diversifikasi produk dengan jumlah pendapatan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor.
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005). Sedangkan menurut Rangkuti (2005) pemasaran yaitu suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Adapun menurut Asosiasi pemasaran Amerika dalam Kotler (2000) pemasaran didefinisikan sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu organisasi. 2.2. Bauran Pemasaran 2.2.1. Definisi Bauran Pemasaran Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler, 2005). Dalam pemasaran, bauran pemasaran merupakan alat yang dapat digunakan produsen untuk mempengaruhi sikap dan tindakan konsumen, selain itu bauran pemasaran juga sebagai penentu keberhasilan pemasaran perusahaan. Setiap perusahaan dalam mengelola usahanya harus terlebih dahulu memperhatikan variabel-variabel dalam strategi pemasaran yang dapat mempengaruhi penjualan dari suatu produk (barang/jasa) sebelum dipasarkan. Salah satunya adalah variabel yang dikuasai oleh perusahaan, seperti produk, harga, distribusi dan promosi atau disebut bauran pemasaran (marketing mix).
6
2.2.2. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran Menurut Alma 2000, unsur-unsur dalam bauran pemasaran, yaitu terdapat empat unsur/variabel yang terdapat dalam Bauran pemasaran (marketing mix), yaitu antara lain : a. Product/Produk adalah titik sentral dari kegiatan pemasaran, yang dimana produk tersebut dapat berupa barang dan dapat pula berupa jasa. b. Price/Harga adalah kebijakan harga yang turut menentukan keberhasilan dari pemasaran produk. Kebijakan harga dapat dilakukan pada setiap tingkatan distribusi, seperti oleh produsen, oleh grosir dan retailer (pedagang eceran). c. Place/Distribusi adalah kegiatan yang dilakukan Sebelum produsen memasarkan produknya, maka harus sudah ada perencanaan tentang pola distribusi yang akan dilakukan. d. Promotion/Promosi adalah salah satu alat yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan usaha, karena dengan promosi akan ada suatu kemungkinan produk yang dikenal oleh masyarakat dan dapat memberikan harapan tinggi akan meningkatnya penjualan. Bagi pemasaran produk jasa, melibatkan berbagai aspek keterlibatan pelanggan dalam produksi dan pentingnya faktor waktu, membutuhkan unsur strategi lainnya sehingga bauran pemasaran untuk produk jasa terdiri dari delapan komponen yaitu : 1. Elemen produk (product) adalah semua komponen kinerja jasa yang menciptakan nilai bagi pelanggan. 2. Tempat dan waktu (place and time) adalah keputusan manajemen tentang kapan, di mana dan bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan. 3. Proses (process) adalah metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan. 4. Produktivitas dan kualitas (productivity and quality).
7
Produktivitas dan kulalitas yang sering juga dipisahkan satu sama lain, harus dilihat sebagai dua sisi mata uang yang sama. Tidak ada perusahaan jasa yang sanggup menangani kedua elemen ini secara sendiri-sendiri. Produktivitas adalah seberapa efisien pengubah input jasa menjadi output yang menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah sejauh mana suatu jasa memuaskan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan mereka. 5. Orang (person) meliputi karyawan (pelanggan lain selain karyawan) yang terlibat dalam proses produksi. 6. Promosi dan edukasi (promotion and education) adalah semua aktivitas dan alat yang menggugah komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi pelanggan terhadap jasa dan penyedia jasa tertentu. Komponen ini memainkan tiga peranan penting yaitu : (a) menyediakan informasi dan saran yang dibutuhkan, (b) membujuk pelanggan sasaran tentang kelebihan suatu produk, dan (c) mendorong pelanggan untuk mengambil tindakan pada suatu waktu. 7. Bukti fisik (physical evidence) adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi bukti atas kualitas jasa. 8. Harga dan biaya jasa lainnya (price) meliputi pengeluaran uang, waktu, dan usaha oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi jasa. (Lovelock, 2005) 2.3. Produk 2.3.1. Definisi Produk Bagi kebanyakan orang, istilah produk berarti produk nyata. Akan tetapi jasa dan ide juga termasuk produk. Menurut Kleinsteber (2002), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu keinginan atau suatu kebutuhan.
8
Produk ialah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer) dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginannya.(Alma, 2000) Swastha (1998), mendefinifikan produk sebagai suatu sifat yang kompleks, baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan yang diterima oleh konsumen untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya. 2.3.2. Klasifikasi Produk Klasifikasi produk dimaksudkan untuk menunjukkan berapa kali sebuah produk dapat digunakan, apakah sekali, dua kali atau beberapa kali. Selain itu, klasifikasi produk juga menunjukkan konkrit/tidaknya suatu produk. Menurut Tjiptono (2002), jenis klasifikasi produk adalah sebagai berikut : Klasifikasi produk dibagi atas tiga jenis : •
Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-barang yang secara normal dapat dipakai berkali-kali, atau dengan kata lain merupakan sesuatu yang dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama.
•
Barang tidak tahan lama (non durable goods) adalah barangbarang yang secara normal umumnya hanya dapat dipakai satu kali atau beberapa kali saja, atau dengan kata lain sekali barang tersebut dipakai akan habis, rusak, atau tidak dapat digunakan lagi.
•
Jasa (servise) adalah kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual kepada konsumen. Umumnya produk yang ditawarkan dalam bentuk pelayanan.
9
2.3.3. Atribut Produk Menurut Lovelock (2005), atribut produk adalah semua fitur (baik yang berwujud maupun tidak berwujud) suatu barang atau jasa yang dapat dinilai pelanggan. Sumarwan (2004) menyatakan bahwa bagi seorang konsumen, atribut atau karakteristik yang melekat dalam produk menjadi bahan pertimbangan dalam keputusan pembelian produk. Atribut produk meliputi atribut fisik dan atribut abstrak. Atribut fisik, menggambarkan ciri-ciri fisik produk seperti ukuran, jenis, merk, warna, kemasan, harga, rasa dan lain-lain. Sedangkan atribut abstrak menggambarkan karakteristik subjektif dari suatu produk berdasarkan persepi konsumen misalnya prestise, kemudahan, dan sebagainya. 2.4. Diversifikasi Produk 2.4.1. Definisi Diversifikasi Produk Diversifikasi Produk adalah merupakan suatu upaya kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengusahakan atau memasarkan beberapa produk baru yang sejenis dengan produkproduk yang sudah dipasarkan sebelumnya. (Gitosudarmo, 1998). Sedangkan
menurut
Sudarsono
(2001)
Diversifikasi
Produk
merupakan suatu usaha penganekaragaman sifat dan fisik, baik yang dapat diraba/tidak dapat diraba (barang atau jasa) yang dihasilkan oleh perusahaan untuk digunakan konsumen di dalam memuaskan kebutuhannya. Adapun definisi diversifikasi produk menurut Tjiptono (2002) adalah upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru atau keduanya dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan Pendapatan, penjualan, probabilitas dan fleksibilitas.
2.4.2. Jenis-Jenis Diversifikasi Produk Ada tiga jenis diversifikasi produk menurut Tjiptono (2002) adalah sebagai berikut :
10
•
Diversifikasi
Konsentris
yaitu
produk-produk
baru
yang
diperkenalkan memiliki kaitan/hubungan dalam hal pemasaran dan teknologi dengan produk yang sudah ada. •
Diversifikasi Horizontal yaitu perusahaan menambah produkproduk baru yang tidak berkaitan dengan produk yang telah ada, tetapi dijual kepad pelanggan yang sama.
•
Diversifikasi konglomerat yaitu produk-produk yang dihasilkan sama sekali baru dan tidak memiliki hubungan dalam hal pemasaran maupun teknologi dengan produk yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan yang berbeda.
2.4.3. Tujuan Diversifikasi Produk Menurut Tjiptono (2002), tujuan dari diversifikasi produk adalah meningkatkan pertumbuhan bila produk/pasar yang ada telah mencapai tahap kedewasaan dalam Product Life Cycle, menjaga stabilitas dengsan jalan menyebarkan risiko fluktuasi laba dan meningkatkan kredibilitas dipasar modal. Sedangkan menurut Projo dan Gitosudarmo (1996), tujuan diversifikasi produk, yaitu mengadakan perluasan usaha, menginginkan kegiatan yang menjadi serba
besar,
sehingga
terdapat
kemungkinan
mendapatkan
laba/keuntungan juga akan lebih besar, dapat menutup kerugian yang terdapat pada satu produk lain dan adanya keinginan usaha dalam menghilangkan persaingan. 2.5. Jasa 2.5.1. Definisi Jasa Menurut Alma (2000) jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasikan
sebagai sesuatu
yang tidak
berwujud
dan
ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dimana jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak. Sedangkan Tjiptono (2002) mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain,
11
yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Jasa adalah pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dari suatu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, dimana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut. (Rangkuti, 2003) 2.5.2. Karakteristik Jasa Menurut Tjiptono (2002), karakteristik dari jasa adalah sebagai berikut : 1. Intangibility (tidak berwujud) artinya jasa bersifat tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium atau didengar sebelum dibeli. Karekteristik intangbility ini sendiri memiliki 2 (dua) pengertian, yaitu : 1). Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa. 2) Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan atau dipahami secara rohaniah. 2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan) yaitu Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. 3. Variability (bervariasi) yaitu Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut dihasilkan. 4. Perishability tidak tahan lama) yaitu Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
12
2.6. Peranan Diversifikasi Produk Dalam Meningkatkan Penjualan/ Pendapatan Menurut Tjiptono (2002) Peranan diversifkasi produk dalam meningkatkan penjualan/ pendapatan adalah salah satu upaya dalam mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru atau keduanya dalam rangka
mengejar
pertumbuhan,
probabilitas dan fleksibilitas.
peningkatan
pendapatan,
penjualan,
13
III. METODE PENELITIAN
3.1.
Kerangka Pemikiran Suatu jenis usaha baik disektor barang atau jasa, membutuhkan suatu perkembangan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal ini dapat dikatakan bahwa disatu sisi dapat memberikan peluang yang besar dalam kemajuan usaha, namun disisi lain akan memberikan tantangan yaitu berupa tingkat persaingan yang harus dihadapi dalam dunia usaha. Berdasarkan kedua hal tersebut, maka dalam mempertahankan kelangsungan hidup usahanya, salah satu cara yang dilakukan perusahaan adalah mengembangkan strategi dasar dari seluruh aspek internal dan eksternal. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa di dalam dunia usaha, baik itu berupa barang atau jasa terdapat beberapa strategi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan untuk tetap konsisten dimasa depan. Salah satunya adalah strategi didalam bidang pemasaran. Strategi pemasaran yang biasanya dilakukan oleh perusahaan adalah strategi yang berhubungan dengan intern perusahaan dan merupakan suatu variabel-variabel yang dapat dikuasai oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya. Variabel-variabel itu disebut dengan marketing mix (bauran pemasaran) yang terdiri dari: strategi produk (product), strategi harga (price), strategi distribusi (distribution/place), strategi promosi (promotion), strategi bukti fisik (physical evidence), strategi promosi dan edukasi (promotion and education) , strategi orang (person), strategi produktivitas dan kualitas (productivity and quality) atau disebut dengan strategi 8P. Strategi dalam bidang pemasaran itu sendiri merupakan salah satu kegiatan didalam perancangan organisasi. Perancangan organisasi yang tepat merupakan pondasi utama bagi perusahaan sebelum menjalankan berbagai aspek-aspek kegiatan dalam perusahaan. Dalam hal itu tentunya tidak terlepas dari besarnya biaya yang akan mempengaruhi kegiatan pemasaran perusahaan. Biaya merupakan penurunan dalam modal pemilik, biasanya
14
melalui pengeluaran uang atau penggunaan aktiva yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan atau tujuan perusahaan yang lain. Salah satu kegiatan perusahaan dalam menjalankan strategi pemasarannya adalah melalui strategi produk yaitu dengan melakukan diversifikasi produk. Diversifikasi produk merupakan suatu strategi dalam pemasaran yang dilakukan perusahaan sebagai upaya meningkatkan penjualan dan pendapatan melalui penganekaragaman produk, yang dapat dilakukan melalui pengembangan produk penggadaian polis dan/atau mengembangkan produk asuransi. Diversifikasi adalah upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru atau keduanya dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan pendapatan, penjualan, profitabilitas dan fleksibilitas usaha. Diversifikasi produk juga merupakan suatu usaha penganekaragaman sifat dan fisik, baik yang dapat diraba/tidak dapat diraba (barang atau jasa) yang dihasilkan oleh perusahaan untuk digunakan konsumen dalam memuaskan kebutuhannya. Kegiatan
pemasaran
yang
baik
memerlukan
lebih
dari
pengembangan produk baru dengan menawarkan harga yang menarik, namun yang paling utama yaitu perusahaan harus mampu berkomunikasi dengan para konsumen/pelanggan sehingga perusahaan dapat memahami produk yang dibutuhkan, sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan perusahaan. Untuk mendukung pembahasan diatas, Penulis mengaplikasikannya dalam bentuk kerangka penelitian berikut ini :
15
STRATEGI PEMASARAN
BAURAN PEMASARAN
PROMOSI
TEMPAT
PRODUK
HARGA
ORANG
PRODUKTI FITAS
FISIK
PROSES
PENGUMPULAN DATA : 1.
BIAYA DIVERSIFIKASI PRODUK • BIAYA PENGEMBANGAN PRODUK ASURANSI
• BIAYA PENGEMBANGAN PRODUK PENGGADAIAN POLIS
2. JUMLAH PENDAPATAN
DIVERSIFIKASI PRODUK •
PENGEMBANGAN PRODUK ASURANSI
•
PENGEMBANGAN PRODUK
METODE ANALISIS • REGRESI LINIER BERGANDA
• KORELASI LINIER BERGANDA DAN UJI HIPOTESIS
MENINGKATKAN
JUMLAH
Gambar 1. Kerangka Penelitian
3.2. Obyek Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor, yang merupakan suatu badan usaha/perusahaan asuransi jiwa satusatunya milik Pemerintah dengan status Badan Usaha Milik Negara
16
(BUMN), yang berada di bawah naungan kantor cabang Bandung. Sebagai lembaga yang bergerak dalam pengelolaan keuangan masyarakat,
dimana
operasional Jasa asuransi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) diarahkan dalam bidang usaha produktif dengan cara menghasilkan produk-produk jasa asuransi yang dapat menarik minat masyarakat untuk menjadi nasabah serta mengelola usaha jasa pinjaman (Penggadaian Polis) bagi nasabahnya. Produk jasa yang ditawarkan oleh PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor diantaranya adalah : 1. Asuransi Jiwa. 2. Asuransi Pendidikan 3. Asuransi Kecelakaan. 4. Asuransi Pensiun (hari tua). 3.3. Metode Penelitian 3.3.1. Rancangan Penelitian Serangkaian pemilihan pengambilan keputusan dilakukan Penulis secara rasional untuk memperoleh data (informasi) yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Tujuan Studi Tujuan studi yang dilakukan Penulis dalam penelitian ini adalah : 3. Deskriptif Merupakan tujuan studi yang menyangkut suatu pernyataan atau hipotesis dimana kita meneliti sesuatu hal atau menyatakan sesuatu hal mengenai variabel-variabel tertentu dengan tujuan menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada saat berlangsungnya proses riset. 4. Hipotesis Testing Merupakan tujuan studi yang mempunyai pengaruh terhadap elemen desain penelitian yang lain, terutama dalam pemilihan metode pengujian data.
17
2. Tipe Penyelidikan Tipe penyelidikan yang dilakukan penulis berbentuk correlational research yaitu tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan korelasional antara 2 variabel atau lebih. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan ada atau tidaknya korelasi antara variabel atau membuat prediksi berdasarkan korelasi antar variabel. 3. Unit Analisis Unit analisis dari penelitian ini yaitu mencakup data yang diperoleh Penulis dari perusahaan secara langsung.
18
3.3.2. Operasionalisasi Variabel PERANAN DIVERSIFIKASI PRODUK DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENDAPATAN PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) PERWAKILAN BOGOR Tabel 1. Operasionalisasi Variabel NO.
VARIABEL
UKURAN
DIMENSI
INDIKATOR
Finansial
Pengembangan Produk Biaya
SKALA
KONSEP 1.
Merupakan suatu strategi dalam Diversifikasi
pemasaran yang dilakukan
Produk
perusahaan melalui penganeka-
(X)
ragaman produk, yang dapat dilakukan melalui pengem-
Asuransi
Pengembangan Nominal
Produk
Asuransi Nominal
(Rupiah) Pengembangan Produk Biaya Penggadaian Polis
Pengembangan
Produk
Penggadaian
Polis (Rupiah)
bangan produk asuransi dan pengembangan produk yang penggadaian polis. 2.
Jumlah Pendapatan (Y)
Merupakan suatu hasil yang Finansial diperoleh
perusahaan
sebagai
Pendapatan Perusahaan
Jumlah
Pendapatan Nominal
(Rupiah)
timbal balik dari kegiatan usaha yang dilakukan.
18
19
3.3.3. Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan Penulis untuk melengkapi dalam penyusunan skripsi ini melalui 2 (dua) penelitian dalam prosedur pengumpulan data, yaitu : 1. Penelitian Kepustakaan Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data sekunder, datadata ini diperoleh dengan cara membaca dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan dianalisis
serta
bahan-bahan
perkuliahan
dengan
sumber
penunjang lainnya. 2. Penelitian Lapangan Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dilokasi penelitian. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara : 1. Wawancara Yaitu suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait di perusahaan untuk memperoleh data yang ada hubungannya dengan penyusunan skripsi. 2. Observasi Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan kegiatan pengamatan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor dalam menjalankan diversifikasi produk sehingga terdapat peranan dalam meningkatkan jumlah pendapatan. 3.3.4.
Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan oleh Penulis dalam pengolahan data adalah dengan menggunakan Regresi Linier Berganda dan Korelasi Linier Berganda beserta Uji Hipotesis. Menurut hasan (1999), Regresi linier Berganda (linier multiple regression) merupakan salah satu alat atau teknik statistik
20
dengan sebuah variabel dependent/terikat (Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel independent/bebas (X1,X2,...,Xn).” Umumnya analisis regresi linier berganda dinyatakan dalam bentuk persamaan statistik yang menyatakan hubungan fungsional antar variabel. Dalam hal ini terdapat tiga variabel, yaitu dua variabel
independen
(X1,
X2)
yang
menunjukkan
biaya
diversifikasi produk (biaya pengembangan produk asuransi dan biaya Pengembangan produk penggadaian polis) dan variabel dependen (Y) yang menunjukkan Jumlah pendapatan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor. Persamaan regresi linier berganda menurut hasan (1999), yaitu sebagai berikut :
Y = a + b1 X Di mana :
+ b 2 X 2 ................................................... (1)
1
2
( ∑ x 2 )( ∑ x 1 y ) − ( ∑ x 1 x 2 )( ∑ x 2 y )
b1 =
2
2
( ∑ x 1 )( ∑ x 2 ) − ( ∑ x 1 x 2 ) 2 2
( ∑ x 1 )( ∑ x 2 y ) − ( ∑ x 1 x 2 )( ∑ x 1 y )
b2 =
2
2
( ∑ x 1 )( ∑ x 2 ) − ( ∑ x 1 x 2 ) 2
a = Y − b1 X 1 − b 2 X 2
2
∑ x1 = ∑ X 1 − 2
2
(∑ X 1 ) 2
2
∑ x2 = ∑ X 2 − ∑ x1 y = ∑ X 1Y −
n (∑ X 2 ) 2 n ( ∑ X 1 )( ∑ Y ) n
∑ x2 y = ∑ X 2Y −
( ∑ X 2 )( ∑ Y )
∑ x1 x 2 = ∑ X 1 X 2 −
n ( ∑ X 1 )( ∑ X 2 ) n
Y =
∑Y n
X1 =
∑ X1 n
X2 =
∑X2 n
21
Sedangkan untuk menganalisis keeratan hubungan antara variabel independen (X1, X2) dengan variabel dependen (Y), digunakan suatu analisis yang disebut Korelasi Linier Berganda (Linier Multiple Correlation). Menurut hasan (1999), Korelasi linier berganda (linier multiple correlation) merupakan suatu alat ukur mengenai hubungan yang terjadi antara variabel dependent (Y) dengan dua atau lebih variabel independent (X1,X2,...,Xn). Adapun rumus Analisis Korelasi yang digunakan adalah Korelasi Linier Berganda, yaitu sebagai berikut :
r1, 2 =
b1 Σx1 y + b2 Σx 2 y ∑ y2
.................................................... (2)
Di mana : 2
2
∑ y = ∑Y −
(∑ Y 2 ) n
Hasil yang diperoleh dari penggunaan rumus korelasi diatas, ada beberapa kemungkinan berdasarkan nilai r yaitu -1, 0 dan +1. Batasan nilai r dirumuskan sebagai berikut : Bila r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara variabel independent (X1, X2) dengan variabel dependent (Y) sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali. Bila r = +1 atau mendekati 1, maka hubungan antara variabel independent (X1, X2) dengan variabel dependent (Y) dikatakan sempurna dan positif (searah). Bila r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara variabel independent (X1, X2) dengan variabel dependent (Y) dikatakan sempurna dan negatif (berlawanan arah). Untuk nilai r yang berada dalam batasan 0 < r < 1, 22 hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent dapat dikatakan sebagai berikut : r < 0,5 Kedua variabel mempunyai hubungan yang lemah.
22
0,5 < r < 0,7 Kedua variabel mempunyai hubungan yang sedang. 0,7 < r < 1
Kedua variabel mempunyai hubungan yang kuat.
Keterangan : =
r 1,2
Korelasi Linier Berganda
X1,X2 =
Variabel bebas (indevenden)/biaya diversifikasi Produk (pengembangan produk asuransi dan biaya Pengembangan produk penggadaian polis)
Y
=
Variabel tidak bebas (devenden)/jumlah pendapatan
a
=
Bilangan Konstanta
b1,b2
=
Koefesien Regresi
n
=
Periode Waktu (Dalam Kuartal)
Setelah dilakukan perhitungan dengan korelasi linier berganda, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan rumus (Sugiyono, 2001) : Fhitung =
r 2 (n − m − 1) ................................................................. (3) m(1 − r 2 )
Di mana :
r =
Korelasi
n =
Periode Waktu (jumlah kuartal)
m =
Jumlah variabel independen
Dengan ketentuan : •
Jika Fhitung > dari Ftabel, maka terima Hi dan tolak Ho. Berarti terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y.
•
Jika Fhitung < dari Ftabel, maka terima Ho dan tolak Hi. Berarti tidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y. Dari hasil yang diperoleh berdasarkan uji hipotesis, dapat
dilihat melalui kurva uji hipotesis berikut ini.
23
F∝(v1)(v2) Gambar 2. Kurva Uji Hipotesis
Selain dapat dihitung dengan menggunakan rumus statistik, perhitungan analisis regresi linier berganda (linier multiple regression) dan korelasi linier berganda (linier multiple correlation) juga dapat menggunakan program statistik dengan komputer yaitu seperti ; MINItab, SPSS dan lain-lain. Untuk perhitungan metode analisis dalam penyusunan skripsi ini, Penulis selain menggunakan perhitungan dengan rumus statistik, juga menggunakan perhitungan dengan program statistik komputer minitab. 3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun Lokasi penelitian PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor terletak di Jalan Raya Pajajaran No. 45 Bogor 16151, telepon (0251) 8324451; (0251) 8328406, faximile (0251) 8324451, e-mail :
[email protected]. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2009.
24
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Tanggal 31 Desember 1859 berdiri untuk pertama kalinya di Indonesia satu perusahaan asuransi jiwa milik Belanda yang diberi nama Nederlands Indische Levelns Verzekering En Lijfprente Maatschappij yang di singkat NILLMY van 1859. Setelah Indonesia merdeka atau tepatnya pada tahun 1960 NILLMY van 1859 dan seluruh perusahaan asuransi jiwa milik Belanda lainnya dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai salah satu strategi perjuangan bangsa Indonesia merebut kembali Irian Barat ke dalam wilayah negara kesatuan Republik Indonesia yang saat itu masih dikuasai oleh Belanda. Pada tanggal 17 Desember 1960 NILLMY van 1859 yang dinasionalisasikan, dijadikan sebagai Perusahaan Negara dengan nama PT. Pertanggungan Djiwa SEDJAHTERA yang berpusat di Jakarta.. Selanjutnya pada tanggal 1 Januari 1961 didirikan satu Perusahaan Negara asuransi jiwa dengan nama PT Pertanggungan Djiwa EKA SEDJAHTERA yang merupakan penggabungan dari 9 (sembilan) perusahaan asuransi jiwa milik Belanda menurut keputusan para dewan direksi yang dinasionalisasi termasuk NILLMY van 1859 didalamnya yang telah berubah status menjadi Perusahaan Negara dengan nama PT. Pertanggungan Djiwa SEDJAHTERA tersebut. Pada 1 Januari 1966 didirikan satu perusahaan asuransi jiwa baru berstatus perusahaan negara dengan nama Perusahaan Negara/PN Asuransi Djiwasraya yang merupakan penggabungan dari PT. Pertanggungan Djiwa EKA SEDJAHTERA dan PT.
25
Pertanggungan Djiwa DHARMA NASIONAL yang keduanya telah berstatus sebagai Perusahaan Negara. Dengan Akte Notaris Mohamad Ali Nomor 12 tahun 1973, per 23 Maret 1973 PN Asuransi Jiwasraya berubah status menjadi Perseroan Terbatas (Persero) dengan nama PT. (Persero) Asuransi Jiwasraya melalui tahap peralihan sejak 8 Desember 1972 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 1972. Penulisan nama PT. (Persero) Asuransi Jiwasraya menjadi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) dilakukan berdasarkan Akta Notaris Imas Fatimah, SH., Nomor 10 tanggal 12 Mei 1998 dan Akta perbaikannya Nomor 19 tanggal 8 September 1998. 4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan Adapun visi dan misi pada perusahaan PT. Asuransi Jiwasraya yaitu Visi : Menjadi yang terpercaya dan dipilih untuk memberikan solusi bagi kebutuhan asuransi dan perencanaan keuangan. Misi : a. Misi bagi Pelanggan Selalu memberikan rasa aman, kepastian dan kenyamanan melalui solusi inovatif dan kompetitif bagi pelanggan atas kebutuhan asuransi dan perencanaan keuangan. b. Misi bagi Pemegang Saham Menciptakan nilai pemegang saham (shareholder value creation) yang aktraktif melalui pengelolaan operasional dan investasi perusahaan yang berlandaskan prinsip-prinsip good corporate governance. c. Misi bagi Karyawan Menjadi tempat pilihan untuk tumbuh dan berkembangnya karyawan menjadi profesional yang memiliki integritas dan kompetensi di bidang asuransi dasn perencanaan keuangan. d. Misi bagi Agen Berkomitmen mengembangkan agen yang memiliki dedikasi, kemampuan, dan integritas sehingga perusahaan menjadi tempat
26
pilihan bagi agen yang ingin berkarir serta memiliki penghasilan tinggi. e. Misi bagi Masyarakat Berpartisipasi mewujudkan peningkatan kesejahteraan melalui kontribusi dalam proses pembangunan masyarakat. f. Misi bagi Aliansi Membangun kemitraan yang saling menguntungkan serta menciptakan sinergi bisnis untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. g. Misi bagi Distribusi Meningkatkan penetrasi pasar dan kualitas pelayanan kepada pelanggan secara lebih efisien dan efektif melalui berbagai saluran distribusi seperti bansassurance, pemasaran langsung dan perencanaan keuangan. h. Misi bagi Pemasok Melakukan
kerjasama
dengan
pemasok
sesuai
prinsip
keterbukaan, keadilan, saling menguntungkan dan berkembang sebagai “mitra menuju kemajuan” i. Misi bagi Regulator Mewujudkan
praktek
perencanaan
keuangan
pengelolaan yang
bisnis
sesuai
asuransi
dengan
dan
peraturan
perundangan yang berlaku. j. Misi bagi Penagih Menjaga kemitraan dengan penagih yang memiliki integritas dan kompetensi dalam penagihan premi. 4.1.3. Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan Struktur organisasi yang terdapat pada PT. Asuransi terdiri dari : a) Kepala Perwakilan b) Kepala Seksi / Kasi : •
Kasi Operasional
•
Kasi Administrasi dan Logistik
•
Kasi Pertanggungan
27
•
Instruktur
•
Kepala Agen
Adapun uraian jabatan pekerjaan pada PT. Asuransi Jiwasraya Bogor yaitu 1. Branch Manager ( Kepala Perwakilan ) Tugas operasional mengusahakan pencapaian sasaran nilai kali bobot. Di samping itu juga mempunyai tugas Administrasi dan Manajemen sebagai berikut : •
Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pelayanan kepada pemegang polis.
•
Memeriksa dan menandatangani kuitansi premi, bunga dan angsuran penggadaian polis dan kuitansi lainnya.
•
Memeriksa dan menandatangani giro, bilyet, cek, tansfer bank serta otorisasi pada SIP atas semua pembayaran yang dilakukan di kantor perwakilan/ branch office.
•
•
Memeriksa dan menandatangani : -
Laporan Inkaso.
-
Laporan Keuangan.
-
Laporan Produksi.
-
Laporan Pertanggungan.
-
Laporan Investasi.
-
Laporan Umum dan Personalia.
Memimpin dan melaksanakan rapat serta menyampaikan laporan ke Kantor Cabang/Regional Office, dalam hal : - Manajemen Perwakilan setiap bulan. - Evaluasi Inkaso setiap 3 (tiga) bulan. - Gabungan Pemasaran, Inkaso, dinas dalam setiap tahun. - Gabungan Pemasaran dan Inkaso setiap semester.
2. Kasi Operasional Dalam jabatan ini, kasi operasional memegang 2 (dua) tugas pokok dalam perusahaan. Tugas operasional dalam jabatan
28
ini adalah dalam kegiatan pemasaran dan inkaso. Adapun tugastugas pokok dari Kasi Operasional adalah : •
Melaksanakan rekruting dan program diklat kerja para agen/penagih.
•
Melaksanakan pembinaan dan pengembangan bagi para agen/penagih.
•
Melaksanakan promosi penjualan.
•
Pengadaan dan pendistribusian sarana operasional.
•
Melakukan penelitian pasar.
•
Melakukan strategi pemasaran.
•
Melakukan
monitoring
prestasi
dan
evaluasi
agen/area/penagih. •
Pengelolaan semua alat tagih termasuk bukti pembayaran premi pertama.
•
Mengkonfirmasi pembayaran premi pertama.
•
Administrasi dan pelaporan keagenan/produksi/ penagihan premi gadai polis.
•
Melaksanakan diklat bagi para agen/penagih.
3. Kasi Administrasi dan Logistik Tugas-tugas pokok yang menjadi tanggung jawab kasi Administrasi dan Logistik adalah : •
Memeriksa dan menandatangani atas SIP, SLIP, cek, transfer giro bank dan kuitansi tagihan pemegang polis, dokumen keuangan lainnya.
•
Memeriksa dan menandatangi buku harian sedehana, mencatat pada Kartu Anggaran dan buku tambahan, mengirim data ke Kantor Cabang/Regional Office.
•
Mengawasi penerimaan/pengeluaran uang melalui kas/bank sera mengatur likuiditasnya.
•
Memeriksa dan menandatangani lampiran neraca, rekonsiliasi data inkaso, rekonsiliasi bank.
29
•
Membuat dan menandatangani serta mendistribusikan pada unit kerja terkait laporan-laporan : - Realisasi hasil usaha dan setoran wajib. - Nilai x bobot (kuartal, semester dan tahunan). - Daftar Laba/Rugi. - Pos silang secara triwulan (kuartal). - Daftar inventaris dan penempatannya. - Daftar pinjaman penggadaian polis. - Daftar hadir karyawan dan pejabat. - Daftar pokok/bunga penggadaian polis setiap akhir tahun.
•
Memeriksa dan mengawasi adminstrasi penggadaian polis dan membuat surat konformasi bunga/pokok pada pemegang polis.
•
Memeriksa dan mengawasi pemeliharaan gedung kantor, perlengkapan/penyimpanan alat tulis dan perlengkapan lainnya.
•
Mengawasi penyimpanan dokumen perusahaan disektor keuangan, umum dan personalia.
•
Mengusulkan
pengadaan/mutasi/promosi/degradasi/
pemberhentian pegawai. 4. Kasi Pertanggungan Tugas-tugas pokok yang menjadi tanggung jawab kasi pertanggungan adalah : •
Memeriksa perhitungan dan kelengkapan SIP biaya asuransi yang menjadi hak pemegang polis.
•
Menyelesaikan
mutasi
polis/perubahan
pertanggungan
konversi, penghidupan polis perhitungan penggadaian. •
Memeriksa kelengkapan dan kebenaran SIP biaya yang menjadi hak agen, tunjangan variabel, bonus produksi dan jasa Pembinaan.
30
•
Membuat laporan bulanan porto folio pertanggungan perorangan dan lampirannya serta laporan bulanan nilai kali bobot di sektor pertanggungan.
•
Mengatur
pemeliharaan
arsip/dokumen/surat
yang
berhubungan dengan pertanggungan. 5. Kepala Unit Area (Instruktur) Tugas-tugas pokok yang menjadi tanggung jawab Kepala Unit Area (instruktur) adalah : •
Merekrut dan membina agen sesuai formasi yang ditetapkan.
•
Memasarkan asuransi jiwa pertanggungan perorangan sesuai target produksi.
•
Mengusahakan tercapainya nilai
x
bobot sesuai dengan
ketentuan. •
Merealisir target premi OB.
•
Memberikan pelayanan kepada pemegang polis mengenai : klaim, ekspirasi, penebusan penggadaian polis dan lain-lain.
6. Kepala Area Manager ( Kepala Agen) Tugas-tugas pokok yang menjadi tanggung jawab Kepala Area Manager ( Kepala Agen) adalah : •
Merekrut dan membina agen sesuai formasi yang ditetapkan.
•
Memasarkan asuransi jiwa pertanggungan sesuai target produksi.
•
Mengusahakan tercapainya nilai x bobot sesuai ketentuan.
31
STRUKTUR ORGANISASI JIWASRAYA (BOGOR BRANCH OFFICE)
H. Hariyadi Wiludjeng Branch Manager
Ika Ruskalius, SE AAAIJ Kasi Operasional
Murtini, AAAIJ Kasi ADM & Logistik
L.V. Pasaribu, SH, AAAIJ Kasi Pertanggungan
Sintha Sigalingging Peg Operasional
Joni Arifin, SH Kasir Entry
Suwartiningsih, SE Peg. Pertanggungan
Moide Damanik Kasir Uang
Mardani Tanjung Staf Uda Depok
M.S Gunawan Instruktur
Ir. Puji Saraswati Sawangan Area M
Dede Sasmita, SE Br. Siang Area M
Aa Saeful, SE Pakuan Area M
John Horison Ciawi Area M
Yuniarti S, S.Sos Depok Area M
Mariz Anita Cibinong Area M
Sumber : PT. Asuransi Jiwasraya Bogor Gambar 3. Struktur Organisasi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor
32
4.1.4. Logo Perusahaan PT. Asuransi Jiwasraya (persero) memiliki logo perusahaan tersendiri adapun makna dari logo tersebut yaitu 1. Simbol Logo Simbol pohon besar dan rindang bermakna sebagai tempat berlindung berteduh, memberikan rasa aman dan nyaman, lambang
kehidupan
pertumbuhan.
Keindahan
pohon
mengekspresikan kesuburan. 2. Tiga Guratan Pena •
Mengekspresikan gerakan yang cepat bersama didukung oleh organisasi yang ringkas dan tidak bertele-tele.
•
Terjemahan nilai-nilai perusahaan yang dikenal dengan 3P (People, Proses Bussiness dan Product).
3. Kalimat “Secure Your Life” Memberikan keamanan dan kepastian pada kehidupan anda. 4. Kata “Jiwasraya” Kata “Jiwa” lebih tebal/Bold daripada kata “sraya” menegaskan bahwa bisnis utama perusahaan adalah asuransi jiwa. 5. Huruf Trojan Ialah jenis huruf yang dianggap sebagai puncak kesempurnaan tepografi, untuk mengekspresikan jiwasraya dengan perjalanan usianya adalah perusahaan asuransi jiwa yang terbaik. 6. Warna Merah Pada guratan / relung vertikal merupakan simbolisasi korporate demikian pula pada nama “jiwasraya’ bermakna semangat, berani, percaya diri dan dinamis. 7. Warna Biru Pada guratan / relung horizontal merupakan simbolisasi produk melambangkan teknologi, inovasi dan dunia pendidikan. 8. Warna Merah dan Biru
33
Dua warna yang saling mendukung memberi nuansa saling memperkuat
sehingga
memberikan
makna
totalitas
bagi
jiwasraya.
Gambar 4. Logo Jiwasraya
4.1.5. Lokasi Perusahaan Adapun lokasi PT. Asuransi Jiwasraya (persero) perwakilan Bogor terletak di Jalan Raya Pajajaran No. 45 Bogor 16151, telepon (0251) 8324451, (0251) 8324806, faximile (0251) 8324451. 4.2. Bidang Usaha dan Kegiatan PT. Asuransi Jiwasraya (persero) Perwakilan Bogor PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah perusahaan asuransi yang tertua di Indonesia dan satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang asuransi jiwa, dengan pemilik atau pemegang saham tunggal adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan perwakilan pemilik yang mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan final mengenai perusahaan, termasuk didalamnya mengenai (i) pengesahan rencana kerja dan (ii) pengesahan anggaran perusahaan. Sesuai dengan anggaran dasarnya, PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) mempunyai tujuan sebagai badan usaha dan menjalankan kegiatan usaha sebagai berikut : Tujuan sebagai badan usaha (Perseroan), antara lain : •
Turut aktif melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan nasional pada umumnya melalui usaha pemupukan keuntungan dan pendapatan.
34
•
Turut memberikan bimbingan pada kegiatan pada sektor swasta, khususnya dibidang perasuransian jiwa.
•
Turut aktif memberikan bantuan, baik dalam bentuk permodalan dalam peningkatan keterampilan, pemasaran dan manajemen.
Kegiatan usaha (Perseroan) •
Untuk mencapai tujuan diatas, perseroan menjalankan usaha-usaha antara lain dibidang : -
Pertanggungan langsung dalam bidang asuransi jiwa, asuransi pool, asuransi pensiun dan ko-asuransi.
-
Pertanggungan tidak langsung (reasuransi/retrosi) dalam bidang asuransi untuk di tahan sendiri oleh perusahaan.
-
Segala sesuatu yang menyangkut bidang jasa asuransi jiwa dalam arti seluas-luasnya. Dalam menjalankan usahanya PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) di
dukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang pada akhir tahun 2008, secara keseluruhan berjumlah 1.417 orang karyawan, 7.659 agen dan 618 penagih. Dari jumlah sumber daya manusia itu, yang berpendidikan sarjana (S1, S2 dan S3) sebanyak 23,38%, diploma 9,4% dan non diploma 67,22%. PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) senantiasa secara terprogram dan berkesinambungan berupaya meningkatkan sumber daya manusia melalui program pendidikan dan pelatihan. Hal itu ditunjukkan dengan telah dimilikinya sejumlah 9 orang yang terkualifikasi sebagai ahli asuransi, 386 ajun ahli asuransi, 3 aktuaris, 8 ajun aktuaris dan 6 ahli bidang kesehatan dan 1 orang ahli underwriting. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam jasa asuransi, PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) atau yang lebih dikenal dengan Jiwasraya, menghasilkan dan menawarkan produk jasa asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Namun guna mengantisipasi dinamika perkembangan lingkungan usaha serta perubahan kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa asuransi terutama dalam era globalisasi, PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) melakukan langkah-langkah penyesuaian atas produk yang
35
ditawarkan senantiasa ditempuh melalui pengembangan produk asuransi, maupun melalui pengembangan produk penggadaian polisnya. Adapun nama produk asuransi yang ditawarkan oleh PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) antara lain dapat di lihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2. Nama Produk Asuransi serta Tahun Peluncuran Yang Ditawarkan Pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero).
N O 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
NAMA PRODUK (TAHUN)
N O Beasiswa CaturKarsa (1976) 10. 11. Beasiswa Trikarsa (1976) 12. Dwiguna (1976) 13. Dwi Guna Menaik (1976) Dana Multi Proteksi Plus 14. 15. (1988) 15. Triparalaya (1988) 17. Anuitas Ideal (1988) Anuitas Sejahtera Prima 18. (1988) Anuitas Sejahtera Ideal (1988) 19.
NAMA PRODUK (TAHUN)
Personal Accident Plan A (2000) Personal Accident Plan B (2000) JS Plan Dollar (2000) JS Prestasi (2000) JS Prestasi Smart (2000) JS Link Fixed 93 (2000) JS Link Fixed 95 (2000) JS Link Fixed Income Fund (2000) JS Link Equity Fund (2000) JS Link Balanced Fund (2000)
Sumber : PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor (2009)
Pada pertengahan tahun 1976, produk asuransi hanya terdiri dari asuransi jiwa dan asuransi pendidikan yaitu dwiguna, dwi guna menaik, serta beasiswa. Seiring banyak permintaan asuransi lain, produk asuransi itu berkembang dengan menambah produk baru di akhir tahun 1988, seperti dana multi proteksi plus, triparalaya dan asuransi jenis anuitas. Dan pada awal tahun 2000, produk asuransi tersebut bertambah menjadi 19 macam produk hingga sekarang. Untuk produk, PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) menawarkan aneka macam pilihan yang sangat inovatif, andal dan terjangkau pasar mulai dari asuransi jiwa contoh dwi guna, asuransi pensiun contoh hari tua, asuransi kecelakaan contoh personal accident plan A dan asuransi pendidikan contoh beasiswa caturkarsa. Jasa pelayanan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) tidak hanya sebatas bagi pasar kalangan menengah keatas melainkan juga menengah kebawah. Jenis-jenis produk asuransi ditawarkan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) dalam jaringan pemasaran dan pelayanan relatif terbentang luas, tersebar dan mudah di jumpai di seluruh kawasan Indonesia, terdiri dari 1
36
kantor pusat/head office, 17 kantor
cabang/regional office, 70 kantor
perwakilan/branch office dan 287 kantor unit daerah/office area. Salah satu kantor pelayanan jasa asuransi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah pada kantor perwakilan Bogor. Pada dasarnya PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor mempunyai kedudukan yang sama sebagai kantor pelayanan bagi masyarakat yang akan membeli jasa asuransi jiwa, di mana PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor melakukan kegiatan usahanya menjual dan menawarkan jasa asuransi jiwa kepada masyarakat diutamakan untuk wilayah sekitar Kota Bogor, Kabupaten Bogor (Cibinong) dan Kota Adminstratif Depok. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menerima pemegang polis dari luar daerah tersebut, karena dapat diadakan mutasi kekantor cabang/perwakilan/unit terdekat dengan alamat pemegang polis yang bersangkutan. Dalam mengenalkan produk asuransi kepada masyarakat, PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) perwakilan Bogor menggunakan jasa tenaga penjual atau disebut dengan agen. Dengan keberadaan agen, perusahaan dapat secara optimal memperkenalkan produk asuransi kepada masyarakat karena pada umumnya kegiatan agen bersifat personal selling yaitu mengenalkan serta menawarkan produk asuransi kepada masyarakat secara langsung atau tatap muka. Jumlah agen pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor, pada setiap periode (kuartal) tidak selalu tetap. Hal itu disebabkan karena kegiatan agen yang hanya sebagai penghubung antara tertanggung (masyarakat) dengan penanggung (perusahaan) serta adanya pengunduran diri, penebusan yang sebelum kontrak habis dan habisnya kontrak itu sendiri. Adapun jumlah agen pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor dapat di lihat pada tabel berikut ini.
37
Tabel 3. Jumlah Agen PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor tahun 2006 – 2008 Per-kuartal KUARTAL
TAHUN
JUMLAH AGEN
I II III IV I II III IV I II III IV
2006
2007
2008
77 76 76 72 71 73 74 75 65 64 63 63
Sumber : PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor (2009)
Sebagai perusahaan asuransi, keberadaan nasabah adalah suatu hal yang penting, karena nasabah memegang peranan penting dalam maju dan mundurnya suatu perusahaan asuransi. PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor dalam kurun waktu periode tahun 2006 sampai dengan 2008 (Perkuartal), telah menunjukkan suatu peningkatan dalam menarik minat masyarakat untuk menjadi nasabah asuransi. Adapun gambaran mengenai pertumbuhan jumlah nasabah dapat di lihat pada tabel berikut ini. Tabel 4. Pertumbuhan jumlah nasabah PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor, Tahun 2006 – 2008 Perkuartal. TAHUN
KUARTAL I II III IV I II III IV I II III IV
2006
2007
2008
Total Rata-rata
JUMLAH NASABAH 331 349 362 379 392 412 425 439 451 463 481 494 4.978 414,83
Sumber : PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor (2009)
PERTUMBUHAN (%) 5,44% 3,72% 4,70% 3,43% 5,10% 3,15% 3,29% 2,73% 2,66% 3,89% 2,70% 40,81% 3,4 %
38
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah nasabah pada periode tahun 2006 – 2008 menunjukkan pertumbuhan yang meningkat tiap kuartal, dan jumlah nasabah yang dihimpun sebanyak 4.978 dengan rata-rata jumlah nasabah perkuartal sebanyak 414,83 dan total pertumbuhan sebesar 40,81% dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3,4%. 4.3. Aktivitas pada PT. Asuransi Jiwasraya (persero) Perwakilan Bogor Pelaksanaan aktivitas PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor/Bogor Branch Office dikepalai oleh seorang kepala perwakilan (branch manager) yang dibantu oleh para kepala seksi (kasi) dalam mengerjakan segala aktivitas perusahaan. Kepala seksi/Kasi mempunyai beberapa orang bawahan untuk memperlancar proses penyelesaian pekerjaannya. PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor sangat memandang perlu memberikan batasan mengenai kadar atau ukuran pekerjaan yang dihasilkan oleh pegawainya guna mempermudah proses penyelesaian pekerjaan. Hal tersebut dilakukan sebagai suatu penerapan disiplin akan pencapaian hasil kerja yang maksimal, efektif dan efisien. Pegawai pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor di bagi menjadi dua golongan, yaitu pegawai tetap dan pegawai tidak tetap (agen dan penagih). Pegawai tetap PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor berjumlah 8 orang, sedangkan jumlah pegawai tidak tetap untuk akhir tahun 2008 berjumlah 73 orang (agen 63 orang dan penagih 10 orang). Waktu kerja yang dijalankan pegawai dalam melakukan pekerjaan, yaitu selama 8 jam sehari atau 40 jam seminggu dengan pelaksanaan hari kerja dari Senin sampai dengan Jum’at. Mengingat kepentingan perusahaan maka penyimpangan waktu kerja ini dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia, No. Kep. 1671/W.9/K3/PENG/1996 tanggal 24 Januari 1996 tentang ijin penyimpangan waktu kerja dan waktu istirahat, sedangkan rotasi jam kerja pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor ditetapkan sebagai berikut :
39
Tabel 5. Jam Kerja Pegawai PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor HARI
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at
WAKTU KERJA Pkl. 08.00 – 17.00 Pkl. 08.00 – 17.00 Pkl. 08.00 – 17.00 Pkl. 08.00 – 17.00 Pkl. 08.00 – 17.00
ISTIRAHAT Pkl. 12.00 – 13.00 Pkl. 12.00 – 13.00 Pkl. 12.00 – 13.00 Pkl. 12.00 – 13.00 Pkl. 11.00 – 13.00
Sumber : PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor (2009)
Bekerja lembur adalah pekerjaan yang dilakukan sesudah bekerja melebihi waktu jam kerja yang telah ditetapkan (40 jam/minggu) atau kerja yang dilakukan pada hari libur resmi Pemerintah atau pada libur mingguan. Pekerjaan lembur ini hanya dilakukan apabila terdapat hal-hal sebagai berikut : a. Untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat, atau b. Untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertimbun. 4.4. Diversifikasi Produk Pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor melakukan beberapa strategi dalam menjalankan aktivitas usahanya untuk memberikan pelayanan jasa asuransi jiwa kepada masyarakat. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dalam bidang pemasaran, yang umumnya berhubungan dengan bauran pemasaran perusahaan, yaitu strategi produk, harga, distribusi dan promosi serta ditambah orang, fisik dan produktivitas dan edukasi untuk produk jasa. Bauran pemasaran pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor memfokuskan strategi utamanya terhadap produk yang dihasilkan, yaitu perusahaan melakukan strategi diversifikasi produk. Diversifikasi produk yang terdapat pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor dilakukan dengan dua cara yaitu melalui pengembangan produk asuransi dan melakukan pengembangan produk penggadaian polis dalam bentuk pinjaman. Sehingga dalam kegiatan usahanya PT. Asuransi Jiwasraya (persero) Perwakilan Bogor dapat menawarkan bermacam-macam
40
variatif produk asuransi kepada masyarakat serta mengelola jasa pinjaman bagi nasabah dengan cara menggadaikan nilai polis asuransi yang di miliki. Strategi 8P yang telah dilakukan oleh PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) perwakilan Bogor mulai dari strategi harga PT. Asuransi memfokuskan terhadap pada kelas masyarakat sesuai kemampuannya masing-masing. Pada strategi tempat ditujukan pada wilayah area masingmasing agen, yang terdiri dari 6 wilayah area manajer. Strategi promosi dilakukan melalui pelatihan promosi yang dilakukan oleh para agen. Strategi orang meningkatkan kinerja seluruh stakeholder pada PT. Asuransi Jiwasraya. Strategi fisik adanya bukti otentik draft perjanjian, berkas dan bukti fisik lainnya. Strategi produktifitas sudah dilaksanakan sehingga meningkatkan kinerja hasil produk yang mana dapat memuaskan bagi para nasabah. Dan strategi proses ditujukan untuk kecepatan dalam menyetujui proses asuransi itu sendiri antara tertanggung dengan perusahaan. Pelaksanaan diversifikasi produk PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor dapat menghadapi persaingan dengan perusahaanperusahaan asuransi lain, khususnya perusahaan asuransi jiwa.
Namun
tujuan utama dari dilakukannya diversifikasi produk adalah untuk meningkatkan jumlah pendapatan bagi perusahaan. Hal tersebut terlihat dari tabel jumlah pendapatan yang diperoleh selama tahun 2006–2008 perkuartal. Tabel 6. Jumlah Pendapatan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor, Tahun 2006 – 2008, Perkuartal TAHUN 2006
2007
2008
Total
KUARTAL I II III IV I II III IV I II III IV
JUMLAH PENDAPATAN Rp. 2.679.794.121 Rp. 2.860.696.004 Rp. 2.652.893.866 Rp. 2.958.000.253 Rp. 3.409.556.123 Rp. 3.304.141.733 Rp. 3.757.742.406 Rp. 3.891.190.286 Rp. 4.124.354.042 Rp. 4.270.076.894 Rp. 4.184.289.800 Rp. 4.301.758.651 Rp. 41.394.494.179
Sumber : PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
41
PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor dalam melakukan kegiatan diversifikasi produknya, tidak terlepas dari unsur biaya. Adapun biaya diversifikasi produk tersebut terdiri dari biaya pengembangan produk Asuransi dan biaya pengembangan produk Penggadaian Polis. Untuk memberikan
gambaran
mengenai
biaya
diversifikasi
produk
yang
dikeluarkan oleh PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor dapat di lihat pada tabel berikut ini : Tabel 7. Pertumbuhan Biaya Diversifikasi Produk Yang Dikeluarkan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor, Tahun 2006– 2008, Per-kuartal TAHUN
KUARTAL
2006
I II III IV I II III IV I II III IV
2007
2008
Total
BIAYA DIVERSIFIKASI PRODUK Pengembangan Pengembangan Produk Asuransi Produk Penggadaian Polis Rp. 115.000.000 Rp. 228.552.863 Rp. 120.000.000 Rp. 250.768.789 Rp. 120.000.000 Rp. 263.598.482 Rp. 130.000.000 Rp. 293.817.863 Rp. 316.227.824 Rp. 140.000.000 Rp. 311.851.927 Rp. 150.000.000 Rp. 329.814.785 Rp. 140.000.000 Rp. 344.036.078 Rp. 160.000.000 Rp. 365.864.387 Rp. 155.000.000 Rp. 389.142.785 Rp. 150.000.000 Rp. 410.503.376 Rp. 165.000.000 Rp. 408.503.376 Rp. 180.000.000 Rp. 3.912.652.535 Rp. 1.725.000.000
Sumber : PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor (2009)
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat di lihat besarnya biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan diversifikasi produk tahun 2006 – 2008 perkuartal mengalami pertumbuhan naik dan turun, dengan total biaya pengembangan produk asuransi sebesar Rp. 3.912.652.535,- dan total biaya pengembangan produk penggadaian polis sebesar Rp. 1.725.000.000,-. Adapun komponen rincian biaya diversifikasi produk tahun 2006 – 2008 terdiri dari biaya pendidikan agen, biaya pembinaan agen, biaya promosi, biaya iklan, biaya tunjangan dinas luar, biaya transportasi, biaya rapat kerja/evaluasi, biaya komisi, biaya bonus produksi, biaya pakaian dinas, biaya pemeriksaan kesehatan tertanggung dan biaya menjamu relasi. Dari seluruh komponen rincian biaya, biaya pendidikan agen serta biaya
42
promosi yang paling besar dikeluarkan oleh perusahaan dengan persentase kedua biaya sebesar 25% dan 20% dari total biaya. Adapun produk-produk yang dihasilkan berdasarkan pengembangan produk asuransi dan pengembangan produk penggadaian polis oleh PT. Asuransi Jiwasraya (persero) Perwakilan Bogor, adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan Produk Asuransi, terdiri dari : a. Asuransi Jiwa Yaitu jenis asuransi yang memberikan jaminan/proteksi bagi nasabah dalam melindungi diri sendiri atau keluarga dari resiko yang pasti akan terjadi (kematian), dan resiko yang mungkin akan terjadi (kecelakaan, cacat) atau jaminan dengan menerima uang faedah asuransi apabila tertanggung hidup hingga dimasa akhir perjanjian asuransi. Contoh produk asuransi jiwa adalah Dwi Guna, Multi Guna, Dwi Guna Menaik, dan lain-lain. b. Asuransi Pendidikan Yaitu jenis asuransi yang memberikan jaminan/proteksi bagi masa depan anak-anak dalam memasuki dunia pendidikan, yaitu pada saat masuk Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi. Contoh produk asuransi pendidikan adalah Bea siswa, Beasiswa Trikarsa, Bekal Belajar. c. Asuransi Kecelakaan Yaitu jenis asuransi yang memberikan jaminan/proteksi bagi diri sendiri, baik dalam bentuk pertanggungan perorangan maupun pertanggungan kumpulan. Contoh asuransi kecelakaan adalah kecelakaan diri perorangan dan kecelakaan diri kumpulan d. Asuransi Pensiun (Hari Tua) Yaitu jenis asuransi yang memberikan jaminan/proteksi kepada karyawan/pegawai untuk memperoleh uang tambahan di masa tua atau ketika karyawan/pegawai tersebut sudah tidak bekerja lagi. contoh produk asuransi pensiun adalah pertanggungan kumpulan pensiun.
43
Salah satu produk yang paling diminati nasabah hingga saat ini ialah produk asuransi pendidikan, baik beasiswa caturkarsa maupun beasiswa trikarsa. Dimana para nasabah memilih produk ini dikarenakan sebagai tabungan atau dana untuk membiayai pendidikan anaknya kelak. Sebanyak 45% nasabah memilih produk asuransi pendidikan, 35% produk asuransi jiwa dan 20% untuk produk asuransi lainnya. 2. Pengembangan produk Penggadaian Polis Yaitu suatu jasa yang diberikan perusahaan kepada nasabah asuransi (tertanggung) sebagai wujud pelayanan tambahan dalam bentuk usaha pinjaman, yang dilakukan dengan cara tertanggung menggadaikan sejumlah nilai uang asuransi yang tertera dalam polis untuk mendapatkan pinjaman. PT. Asuransi melakukan pengembangan produk pengggadaian polis sejak pertengahan tahun 2000 dimana awal terbentuknya merupakan keputusan perusahaan serta adanya bentuk investasi dengan adanya bunga. Namun yang lebih utama ialah sebagai kemudahan untuk para nasabah terlebih bagi nasabah yang memerlukan dana cepat serta mendesak. Dengan begitu perusahaan mengharapkan agar minat masyarakat untuk mengikuti asuransi semakin bertambah. Namun produk
penggadaian
polis
memilki
kekurangan
dalam
hal
pembayarannya, dimana nasabah terkadang terlambat membayar cicilan angsuran yang sudah jatuh tempo. Namun dengan begitu perusahaan tetap tidak mengalami kerugian dikarenakan nilai uang asuransi (nilai tebus) tersebut melebihi dari nilai pinjaman itu sendiri. 4.5. Peranan Diversifikasi Produk Terhadap Peningkatan Jumlah Pendapatan Diversifikasi produk yang dijalankan perusahaan akan mempunyai peranan yang sangat penting. Salah satunya adalah peranan terhadap peningkatan jumlah pendapatan perusahaan. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai peranan diversifikasi produk terhadap peningkatan jumlah pendapatan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor serta untuk mengetahui kuat atau tidaknya
44
peranan tersebut, maka hal tersebut dapat di uji dengan menggunakan uji statistik. Melalui uji statistik tersebut, suatu analisis dapat dilakukan untuk mengetahui keeratan hubungan antara biaya diversifikasi produk yang dalam hal ini terdiri dari pengembangan produk asuransi serta pengembangan produk penggadaian polis dengan jumlah pendapatan perusahaan.
Berdasarkan
pengujian
yang
dilakukan,
Penulis
menggunakan analisis regresi linier berganda (linier multiple regression) dan korelasi linier berganda (linier multiple correlation) serta melakukan pengujian hipotesis untuk membuktikan peranan diversifikasi produk terhadap peningkatan jumlah pendapatan. Dari analisis ini dapat diketahui hubungan yang terjadi antara variabel X1 yaitu biaya pengembangan produk asuransi dan variabel X2 yaitu biaya pengembangan produk penggadaian polis dengan variabel Y yaitu jumlah pendapatan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor untuk tahun 2006 – 2008, per-kuartal. Adapun data variabel X1, X2 dan Y dapat di lihat pada tabel berikut ini :
45
Tabel 8. Data Variabel X1 (Biaya Pengembangan Produk Asuransi), X2 (Biaya Pengembangan Produk Penggadaian Polis) dan Y (Jumlah Pendapatan) DIVERSIFIKASI PRODUK Biaya Biaya Pengembangan Pengembangan Produk Asuransi Produk Penggadaian Polis (X1) (dalam Jutaan Rupiah) 229
(X2) (dalam Jutaan Rupiah) 115
251
120
264
120
294
130
316
140
312
150
330
140
344
160
366
155
389
150
411
165
409
180
JUMLAH PENDAPATAN (Y)
(dalam Jutaan Rupiah )
2680 2861 2653 2958 3410 3304 3758 3891 4124 4270 4148 4302
Sumber : Data Tabel 6 & Tabel 7.
Berdasarkan data diatas, perhitungan regresi linier berganda dan korelasi linier berganda dapat digunakan, yaitu untuk mengetahui peranan diversifikasi produk terhadap peningkatan jumlah pendapatan. Untuk lebih jelasnya, Penulis akan menyajikan data-data variabel X1 dan X2 dengan variabel Y yang akan digunakan dalam perhitungan regresi linier berganda dan korelasi linier berganda. Data-data mengenai perhitungan variabel X1 dan X2 dengan Y dapat di lihat pada tabel berikut ini :
46
Tabel 9. Perhitungan Regresi Linier Berganda (Multiple Multiple Regression) dan Korelasi Linier Berganda (Multiple Linier Correlation) Antara Biaya Diversifikasi Produk {Biaya Pengembangan Produk Asuransi (X1) dan Biaya Pengembangan Produk Penggadaian Polis (X2)} dengan Jumlah Pendapatan (Y). (Dalam Jutaan Rupiah)
n
X1
X2
Y
X1Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 ∑
229 251 264 294 316 312 330 344 366 389 411 409 3.915
115 120 120 130 140 150 140 160 155 150 165 180 1.725
2.680 2.861 2.653 2.958 3.410 3.304 3.758 3.891 4.124 4.270 4.148 4.302 42.359
613.720 718.111 700.392 869.652 1.077.560 1.030.848 1.240.140 1.338.504 1.509.384 1.661.030 1.704.828 1.759.518 14.223.687
X2Y 308.200 343.320 318.360 384.540 477.400 495.600 526.120 622.560 639.220 640.500 684.420 774.360 6.214.600
X1X2
X12
X22
Y2
26.335 30.120 31.680 38.220 44.240 46.800 46.200 55.040 56.730 58.350 67.815 73.620 575.150
52.441 63.001 69.696 86.436 99.856 97.344 108.900 118.336 133.956 151.321 168.921 167.281 1.317.489
13.225 14.400 14.400 16.900 19.600 22.500 19.600 25.600 24.025 22.500 27.225 32.400 252.375
7.182.400 8.185.321 7.038.409 8.749.764 11.628.100 10.916.416 14.122.564 15.139.881 17.007.376 18.232.900 17.205.904 18.507.204 153.916.239
Sumber : Data Diolah
46
47
Berdasarkan hasil data pada tabel di atas, maka dapat diketahui : n = 12 (∑ X 1 ) 2 (3.915) 2 = 1.317.489 = 40 .225,25 n 12 (∑ X 2 ) 2 (1.725) 2 2 2 ∑ x2 = ∑ X 2 − = 252.375 = 4.406,25 12 n ( ∑ X 1 )( ∑ Y ) (3.915)(42 .359) ∑ x 1 y = ∑ X 1Y − = 14.223.687 = 404.063,25 n 12 ( ∑ X 2 )( ∑ Y ) (1.725)(42 .359) ∑ x 2 y = ∑ X 2Y − = 6.214.600 = 125.493,25 n 12 ( ∑ X 1 )( ∑ X 2 ) (3.915)(1. 725) ∑ x 1x 2 = ∑ X 1 X 2 − = 575.150 = 12,368.75 n 12 ∑ Y 42.359 Y= = = 3.529 ,92 n 12 ∑ X 1 3.915 X1 = = = 326 ,25 n 12 ∑ X 2 1.725 X2 = = = 143,75 12 12 2
2
∑ x1 = ∑ X 1 −
Berdasarkan data-data di atas, maka selanjutnya adalah menghitung nilai persamaan regresi linier berganda dan korelasi linier berganda. Berdasarkan rumus di atas, perhitungan nilai persamaan regresi linier berganda (linier multiple regression), yaitu :
48
( 4 . 406 , 25 )( 404.063,25 ) − (12.368,75 )(125.493,75 ) ( 4 0.220,25 )( 4 . 406 , 25 ) − (12 . 368 , 75 ) 2 1.780.403. 695 − 1.552.200. 820 b1 = 1.773.220. 476,56 − 152.985.97 7,56 228.202.87 5 b1 = 24,234,500 b1 = 9 , 4164 ≈ 9 , 42 b1 =
( 4 0.220,25 )(125.493,75 ) − (12 . 368 , 75 )( 404.063,25 ) ( 4 0.220,25 )( 4 . 406 , 25 ) − (12 . 368 , 75 ) 2 5.047.389. 998 − 4.997.757. 323 b2 = 1.773.220. 476,56 − 152.985.97 7,56 49.632.675 b2 = 24,234,500 b 2 = 2 , 0480 ≈ 2 , 05 b2 =
a = 3.529,917 − 9 , 4164 ( 326,25 ) − 2 , 0480 (143,75 ) a = 3 . 529 ,917 − 3072,115 − 294,402 a = 163 ,39 ≈ 163 , 4 Persamaan Regresi Linier Berganda Y = a + b1X 1 + b 2 X 2 Y = 163 , 4 + 9 , 41 X 1 + 2 , 05 X 2 Berdasarkan persamaan regresi linier berganda diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : •
Jika tidak ada pengembangan produk asuransi (X1) dan pengembangan produk penggadaian polis (X2), jumlah pendapatan yang dihasilkan perusahaan sebesar 163,4 juta rupiah.
•
Jika biaya pengembangan produk penggadaian polis (X2) konstan, maka setiap kenaikan biaya pengembangan produk asuransi (X1) sebesar 1 juta rupiah akan menyebabkan kenaikan jumlah pendapatan sebesar 9,41 juta rupiah.
•
Jika biaya pengembangan produk asuransi (X1) konstan, maka setiap kenaikan biaya pengembangan produk penggadaian polis (X2) sebesar 1
49
juta rupiah akan menyebabkan kenaikan jumlah pendapatan sebesar 2,05 juta rupiah. Setelah diperoleh hasil dari regresi linier berganda, nilai Korelasi Linier Berganda/Linier Multiple Correlation (r1,2,...,n), dihitung Dimana : ∑ y2 = ∑Y 2 −
(∑ Y ) 2 n
∑ y 2 = 153.916.23 9 -
(42.359) 2 12
∑ y 2 = 4.392.498,92
Berdasarkan rumus diatas, maka Korelasi Linier Berganda (Linier Multiple Correlation), adalah sebagai berikut :
r1, 2 =
(9, 42 )( 404.063,25 ) + ( 2,05 )(125.493,25 ) 4 .392 .498 ,92
r1, 2 =
3.806.275, 815 + 257.262,18 75 4.392 .498 ,92
r1, 2 =
4.063.538, 003 4 .392 .498 ,92
r1, 2 =
0,9251 →
r1,2 = 0,9618
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi linier berganda diperoleh nilai korelasi linier berganda sebesar (r1,2) = 0,9618. Artinya, hubungan antara biaya pengembangan produk asuransi (X1) dan biaya pengembangan produk penggadaian polis (X2) dengan jumlah pendapatan perusahaan (Y) mempunyai hubungan yang kuat dan dapat dikatakan hubungan antara variabel independent (X1 dan X2) dengan variabel dependent (Y) sempurna dan positif atau searah. Dan dari hasil korelasi linier berganda tersebut, dapat disimpulkan bahwa diversifikasi produk mempunyai peranan terhadap peningkatan jumlah pendapatan. Setelah diketahui nilai korelasi linier berganda sebesar 0,9618, maka untuk mengetahui kontribusi biaya diversifikasi produk (pengembangan produk asuransi (X1) dan pengembangan produk penggadaian polis (X2))
50
terhadap peningkatan jumlah pendapatan (Y), digunakan rumus koefisien determinasi berganda (r21,2), yaitu : r 21, 2 = (0,9618)
2
r 21, 2 = 0,92505 ≈ 0,9251 Berdasarkan hasil koefisien determinasi berganda (r2) diperoleh nilai koefisien determinasi berganda sebesar 0,9251 yang berarti bahwa diversifikasi produk (pengembangan produk asuransi dan pengembangan produk penggadaian polis) mempunyai kontribusi dalam meningkatkan jumlah pendapatan sebesar 92,5%, sisanya sebesar 7.5% merupakan pengaruh dari faktor-faktor lain. Untuk
membuktikan
peranan
diversifikasi
produk
terhadap
peningkatan jumlah pendapatan. Berdasarkan rumus uji hipotesis, maka nilai dari F hitung adalah sebagai berikut : (0,9251).(12 − 2 − 1) 2 {1 − (0,9251)} (0,9251).9 = 2 (0,0749) 8,3259 = 0,1498 = 55,58 ≈ 56
Fhitung = Fhitung Fhitung Fhitung
Nilai dari F tabel dengan nilai kritis distribusi F pada tingkat 1 Persen dengan ∝ = 0,01. Dimana :
Ftabel = F∝(V1)(V2) Ftabel = (n - m - 1)(m) Ftabel = (12 – 2 – 1) (2) Ftabel = (9) (2) Ftabel = 8,02
Berdasarkan nilai perhitungan uji hipotesis F hitung dan nilai dari F tabel, maka diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 55,58 > 8,02. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan tolak Ho yang berarti diversifikasi produk mempunyai peranan terhadap peningkatan jumlah pendapatan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor.
51
Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut, maka dapat di lihat pada kurva uji hipotesis berikut ini.
0
8,02
55,58
Gambar 5. Kurva Uji Hipotesis Fhitung
Selain hasil perhitungan dengan rumus statistik diatas, Penulis dalam menganalisis regresi linier berganda (linier multiple regression) dan korelasi linier berganda (linier multiple correlation) juga menggunakan perhitungan dengan program statistik komputer Minitab 14. Hasil perhitungan dapat di lihat pada lampiran.
52
KESIMPULAN DAN SARAN
1) Kesimpulan a) Diversifikasi produk yang terdapat pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor, terdiri dari pengembangan produk asuransi dan pengembangan produk penggadaian polis. b) Berdasarkan analisis statistik hasil koefisien determinasi berganda diperoleh (r2)= 0,9251 , maka dapat diartikan bahwa diversifikasi produk (pengembangan produk asuransi dan pengembangan produk penggadaian polis) mempunyai kontribusi terhadap peningkatan jumlah pendapatan sebesar 92,5%, sisanya sebesar 7,5% merupakan pengaruh dari faktorfaktor lain, atau dengan kata lain diversifikasi produk mempunyai peranan terhadap peningkatan jumlah pendapatan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Perwakilan Bogor.
2) Saran 1. Perusahaan harus melakukan inovasi terhadap diversifikasi produk agar dapat lebih menarik lagi bagi nasabah. 2. Perusahaan dapat memberikan biaya komisi serta biaya bonus lebih tinggi kepada para agen. 3. Memberikan pelatihan yang lebih intensif kepada para agen dalam memasarkan produk asuransi dan produk penggadaian polis. 4. Memberikan kesempatan kerja dengan sistem kerja terikat bagi para agen terutama yang berprestasi dan masa kerja yang sudah lama agar para agen memiliki loyalitas yang lebih baik terhadap perusahaan.
53
DAFTAR PUSTAKA Alma, B. 2000. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta, Bandung. Gitosudarmo, I. 1998. Manajemen Pemasaran. Edisi pertama BPFE, Yogyakarta. Hasan, M. I. 1999. Pokok-Pokok Materi Statistika 2 (statistik Inferensi). Bumi Aksara, Jakarta. Kleinsteuber. 2002. Marketing Management (terjemahan). PT. Damar Mulia Pustaka, Jakarta. Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran (terjemahan). Edisi Milenium. Penerbit PT Prenhallindo, Jakarta. Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran (Terjamahan Jilid I). Edisi Kesebelas. PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Lovelock, C.H. dan L. K. Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Prodjo, S.R dan Gitosudarmo, I. 1996. Manajemen Produksi. Edisi keempat BPFE, Yogyakarta. Rangkuti, F. 2003. Measuring Customer Satisfaction. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.Gramedia. Pustaka Utama, Jakarta. Sudarsono, E. 2001. Kamus Ekonomi Uang dan Bank. Rineka Cipta, Jakarta. Sugiyono, 2002. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan keempat. CV. Alfabeta, Bandung. Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia, Bogor. Swasta, B. 1998. Pengantar Bisnis Modern. Edisi ketiga. BPFE, Yogyakarta. Tjiptono, F. 2002. Manajemen Jasa. Edisi kedua, cetakan ketiga. Penerbit Andi,Yogyakarta Http://www.jiwasraya.co.id .[4 Maret 2009]
54
LAMPIRAN
56 55
Lampiran 1
Regression Analysis: Y versus X1, X2 The regression equation is Y = 163 + 9.42 X1 + 2.05 X2
Predictor Constant X1 X2
S = 191.673
Coef 163.4 9.416 2.048
SE Coef 463.9 2.585 7.808
R-Sq = 92.5%
T 0.35 3.64 0.26
P 0.733 0.005 0.019
R-Sq(adj) = 90.8%
Analysis of Variance Source Regression Residual Error Total
Source X1 X2
DF 1 1
DF 2 9 11
Seq SS 4059326 2527
SS 4061853 330646 4392499
MS 2030927 36738
F 55.58
P 0.000
57 56
Lampiran 2
Produk Asuransi Jiwa
58 57
Lampiran 3
Produk Asuransi Pendidikan
59 58
Lampiran 4
Produk Asuransi Pendidikan
60 59
Lampiran 5
Contoh Bentuk Penggadaian Polis