Journal of Islamic Education Management
58
ISSN: 2461-0674
Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di MA Patra Mandiri Plaju Palembang Febriyanti Prodi MPI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah
[email protected] Abstrak: Supervisi merupakan bagian dari internal dalam program pendidikan, supervisi adalah layanan yang bersifat kerja sama. Secara transedental supervisi merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka pengawasan terhadap profesi guru. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap: 1) peran Kepala Sekolah sebagai supervisor dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. 2) faktor-faktor pendukung dan penghambat peran Kepala Sekolah sebagai supervisor dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Dari hasil penelitian, peran Kepala Sekolah sebagai supervisor dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di Madrasah Aliayah Patra Mandiri Plaju telah dilakukan dengan baik akan tetapi perlu ditingkatkan lagi, Kepala Sekolah telah semaksimal mungkin dalam membimbing, mengarahkan, merancang, memotivator mengevaluasi maupun menjaga hubungan baik dari dalam sekolah maupun dari luar. Sedangkan faktor penghambat yaitu, Kepala Sekolah kurang berpengalaman dalam melakukan supervisi, minimnya bantuan operasional pendidikan dari pemerintah dan sarana prasarana. Sedangkan faktor pendukung yaitu, adanya kesediaan guru menerima pembinaan dari Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Patra Mandiri Plaju, partisipasi siswa yang aktif dalam kegiatan sekolah, adanya dukungan dari pihak atasan, dan adanya hubungan baik warga sekolah. Kata Kunci: Peran Kapala Sekolah, Supervisi, Kualitas Pembelajaran Abstract: Supervision is an internal part of the education program, supervision is a cooperative service. Transcendental supervision is a series of activities in the context of supervision of the teaching profession. This research was conducted to reveal: 1) role of Principal as supervisor in improving learning quality. 2) supporting and inhibiting factors of the Principal's role as supervisor in improving the quality of learning. From the research result, the role of Principal as a supervisor in improving the quality of learning in Madrasah Aliayah Patra Mandiri Plaju has been done well but it needs to be improved again, the Principal has as much as possible in guiding, directing, designing, motivating to evaluate and maintain good relationship from inside school As well as from outside. While the inhibiting factors are, the principal is less experienced in supervising, lack of education operational support from the government and infrastructure facilities. While the supporting factor is, the willingness of teachers to receive guidance from the Principal Madrasah Aliyah Patra Mandiri Plaju, the participation of students who are active in school activities, the support of the superiors, and the existence of good relationships of school residents. Keywords: School Capacity Role, Supervision, Quality of Learning
untuk
Pendahuluan
menumbuhkan
dan
meng-
Secara sederhana dan umum,
embangkan potensi-potensi bawaan,
pendidikan bermakna sebagai usaha
baik jasmani maupun rohani sesuai
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
Juni 2017, Vol. 3 No. 1, pp 58-75
59
dengan nilai-nilai yang ada di dalam
pengelolanya. Fungsi kepala sekolah
masyarakat dan kebudayaan. Bagi umat
selain sebagai manajer juga sebagai
manusia,
pemikir
pendidikan
merupakan
dan
pengembang
(brain
kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi
power) yang tugas utamanya adalah
sepanjang hayat. Tanpa pendidikan,
memikirkan
mustahil
(Sudarwan Danim & Suparno, 2009:
suatu
kelompok
manusia
dapat hidup dan berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju,
kemajuan
sekolah.
13-14). Kepala
sekolah
sebagai
sejahtera dan bahagia menurut konsep
pemimpin
pandangan hidup mereka (Choirun
peran ganda,
di samping sebagai
Mahmud, 2006: 32.)
administrator
ia
Peningkatkan mutu pendidikan sekolah
sangat
ditentukan
oleh
pendidikan
mempunyai
juga
sebagai
sepervisor. Adapun sebagai sebagai administrator
pendidikan
kepala
kemampuan kepala sekolah dalam
sekolah mempunyai fungsi integral
memberdayakan
dan
dalam proses belajar mengajar di
secara
sekolah. Sedangkan sebagai supervisor
utama
kepala
kepala
lain
adalah
sekolahnya agar berhasil mencapai
anggota
staf pengajar
komunitasnya
keseluruhan. sekolah
Peran antara
sekolah
bertugas
mengembangkan agar sekolah menjadi
tujuan
lembaga pendidikan yang baik dan
ditentukan dan harus mampu mengurus
mampu mencapai tutjuan pendidikan.
dan mengkoordinir segala kegiatan.
Deskripsi ini bermakna bahwa peran
(Suryono Subroto, 1984: 135)
kepala sekolah sangat penting dalam
pendidikan
membina
Kepala
sekolah
yang
telah
bertanggung
menentukan berhasil tidaknya sekolah
jawab atas penyelenggaraan kegiatan
dalam menjalankan tugas
kekepala-
pendidikan, sehingga dengan demikian
sekolahan
untuk
mencerdaskan
kepala sekolah memiliki kewajiban
kehidupan
bangsa
dan
meng-
untuk selalu mengadakan pembinaan
embangkan manusia seutuhnya. Baik
dalam arti berusaha agar pengelolaan,
atau
penilaian, bimbingan, pengawasan, dan
buruk
banyak profesiol
sebuah
sekolah
lebih
ditentukan oleh kemampuan kepala
sekolah
sebagai
pengembangan
pendidikan
dapat
dilaksanakan dengan lebih baik. Dalam
Journal of Islamic Education Management
60
ISSN: 2461-0674
suatu
lembaga
sekolah
pendidikan
merupakan
kepala
adalah
sebagai
supervisor,
yaitu
pemimpin
mensupervisi pekerjaan yang dilakukan
pendidikan yang mempunyai peranan
oleh tenaga kependidikan. Supervisi
sangat besar dalam mengembangkan
sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh
mutu
kepala sekolah yang berperan sebagai
pendidikan
di
sekolah.
(Wahyosumidjo, 2011: 203). Karena
supervisor,
itu kepala sekolah harus menguasai
organisasi
sifat
diperlakukan supervisi khusus yang
kepemimpinan
yang
baik,
tetapi
pendidikan
sehingga dalam menjalankan tugasnya
lebih
dapat
meningkatkan
mencapai
tujuan
yang
diinginkan.
dalam
independent,
sistem modern
dan
dapat
objektivitas
dalam
pembinaan dan pelaksanaan tugasnya.
Mendengar
istilah
Kualitas,
Jika supervisi dilaksanakan oleh
pemikiran tertuju pada suatu benda
kepala sekolah, maka ia harus mampu
atau keadaan yang baik. Kualitas lebih
melakukan berbagai pengawasan dan
mengarah pada sesuatu yang baik.
pengendalian
Sedangkan pembelaran sendiri yaitu
kinerja
upaya
Pengawasan
membelajarkan
siswa.
Jadi
untuk
meningkatkan
tenaga dan
kependidikan. pengendalian
membicarakan kualitas pembelajaran
merupakan
artinya
pendidikan di sekolah terarah pada
mempersoalkan
bagaimana
kontrol
telah
kegiatan
kegiatan pembelajaran yang di lakukan
tujuan
selama ini berjalan dengan baik serta
Pengawasan dan pengendalian juga
menghasilkan kelulusan baik pula.
merupakan tindakan preventiv untuk
(Hamzah B Uno, 2014: 153)
mencegah
Kegiatan utama pendidikan di
yang
agar
ini
agar
kependidikan
ditetapkan.
para
tidak
tenaga melakukan
sekolah dalam rangka mewujudkan
penyimpangan dan lebih berhati – hati
tujuannya
dalam
pembelajaran,
adalah
kegiatan
sehingga
seluruh
aktivitas organisasi sekolah bermuara pada
pencapaian
efesiensi
dan
melaksanakan
pekerjaannya
(Mulyasa, 2013: 215). Penyebab
rendahnya
mutu
pendidikan secara umum antara lain
efektivitas pembelajaran. Oleh karena
miskinnya
perancanagn
itu, salah satu tugas kepala sekolah
ketidak-cocokan pengelolaan gedung,
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
kurikulum,
Juni 2017, Vol. 3 No. 1, pp 58-75
61
lingkungan kerja yang tidak kondusif,
untuk dilaksanakan. Kepala sekolah
ketidaksesuaian
selaku supervisor di samping harus
manajemen,
tidak
cukupnya jam pelajaran, kurangnya
menguasai
sumber daya dan pengembangan staf
pendidikan dan pengetahuan tentang
(Syafaruddin, 2002 : 1).
supervisi juga memerlukan teknik-
.
Untuk
membantu
dan
mengembangkan
kemampuan
guru
teknik
teori
supervisi
melaksanakan
administrasi
tertentu
dalam
tugas
supervisinya.
baik
mengarahkan
dalam proses pengajaran diperlukan
Supervisi
supervisi. Dengan supervisi diharapkan
perhatiannya kepada dasar - dasar
guru
dan
pendidikan dan cara- cara belajar serta
dengan
cara berkembangnya dalam pencapaian
tugasnya dalam mengajar, melatih dan
tujuan umum pendidikan di mana
mendidik para siswanya. Supervisi
tujuan supervisi adalah perkembanag
diperlukan karena bertitiktolak dari
situasi belajar dan mengajar
keyakinan bahwa guru adalah suatu
baik. (Piet A. Sohertian dan Frans
profesi,
Mutaher, 1981: 16)
mendapat
pembinaan
bimbingan
yang
dan
berkaitan
suatu
profesi
selalu
tumbuh dan berkembang (Piet
A
Sahertian,. 2000: 1).
supervisi
untuk
melakukan
membantu
sangat
dibutuhkan
pembinaan
untuk dapat bekerja dengan baik dan bersemangat
untuk
mempersiapkan
siswa dalam menghadapi kehidupan
agar
dapat
masa depan. Apabila guru di motivasi,
kemampuan
dalam
maka diharapkan suasana sekolah akan
meningkatkan kualitas pembelajaran. Sebagai
Keberadaan supervisi diharapkan
dan
guru
meningkatkan
dengan
menjadi motivator bagi guru – guru
Dari pernyataan tersebut jelas peran
yang
supervisor
bertujuan
lebih bergairah. Guru- guru pada akhirnya dapat bekerja dengan tenang,
untuk membantu memperbaiki dan
lebih
meningkatkan pengelolaan pendidikan
jawabnya dihadapi dengan senang hati,
di sekolah, dalam rangka meningkatkan
tidak mudah bosan apalagi putus asa
mutu pendidikan pada umumnya dan
ataupun menggerutu.
proses
belajar
mengajar
pada
khususnya, maka supervisi penting
tekun,
Dengan
tugas
dan
tanggung
dilaksanakannya
supervisi secara baik dan sungguh-
Journal of Islamic Education Management
62
ISSN: 2461-0674
sungguh
serta
berkesinambungan,
Pembahasan
maka pendidikan akan terhindar dari
Peran
kelemahan
Supervisor
–
permasalahan pendidikan.
kelemahan
dalam
rendahnya
mutu
Dengan
adanya
Kepala
Sekolah
Dalam
Sebagai
Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran
peran
Penulis
akan
mengemukakan
supervisi, maka masalah pendidikan
uraian data yang diperoleh dari hasil
akan
kualitas
penelitian lapangan, adapun data yang
pembelajaran diharapkan akan menjadi
dimaksut yaitu data yang berkaitan
lebih baik.( Made Pidarta, 1999 : 8 )
dengan peran kepala sekolah sebagai
teratasi,
dan
supervisor Metodelogi Penelitian Dalam
studi
penelitian
kasus
ini
penulis
sebagai
bentuk
penelitian yang mendalam (Nasution
pendukung dan penghambat kepala
ini bertujuan untuk memahami secara menyeluruh mengenai data kinerja guru SD di Kab Semarang.
penelitian ini dilakukan dengan metode (a) wawancara. Data hasil wawancara
informasi sekolah
mengenai sebagai
Patra
peran
kepala
sepervisor
untuk
Mandiri
Plaju
dengan
anaalisis data menggunakan (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) mengambil kesimpulan dan verifikasi (Nasution 2001:129).
supervisor
jaran di MA Patra Mandiri Plaju. Data yang diperlukan yaitu data langsung dari sumber penelitian ke objek yang bersangkutan yaitu kepala
Patra Mandiri Plaju. Adapun teknik yang digunakan yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
mendapatkan
meningkatkan kualitas pembelajaran di MA
sebagai
sekolah dan guru-guru yang ada di MA
Teknik pengumpulan data dalam
untuk
sekolah
peran
dalam meningkatkan kualitas pembela-
2001:27). Sifat studi kasus penelitian
digunakan
meningkatkan
kualitas pembelajaran dan faktor-faktor
menggunakan jenis penelitian kualitatif serta
dalam
Untuk peran
mengetahui
kepala
supervisor
sekolah
dalam
bagaimana sebagai
meningkatkan
kualitas pembelajaran di MA Patra Mandiri
Plaju
dengan
melakukan
observasi langsung ke Sekolah, selain itu penulis juga melakukan wawancara dan data dokumentasi sekolah untuk mengetahui
tentang
keadaan
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
dan
Juni 2017, Vol. 3 No. 1, pp 58-75
63
bagaimana
peran
kepala
sekolah
Sedangkan
dalam
sebagai supervisor dalam meningkat-
semua
kan kualitas pembelajaran di MA Patra
melibatkan semua guru yang ada di
Mandiri Plaju dan apakah faktor-faktor
MA Patra Mandiri Plaju.
pendukung dan penghambat
Sekolah juga menegaskan bahwa guru
kepala
sekolah
dalam
peran
aktivitas
merancang
Sekolah,
dengan
Kepala
sebagai
supervisor
merupakan
orang
yang
lebih
meningkatkan
kualitas
mengetahui
perkembangan
siswa
pembelajaran di MA Patra Mandiri
melalui pertemuan dalam kegiatan
Plaju. Untuk lebih jelasnya dapat
belajar
dilihat pada uraian berikut:
melakukan
Peran
Kepala
Sekolah
Sebagai
mengajar,
maka
guru
pendekatan
BP
personal
terhadap siswa apabila sudah ada
Administrator
laporan
dari
guru
kelas,
1)
Merancang Aktivitas Sekolah
Sekolahpun
Adapun dalam merancang agar
pengarahan kepada guru untuk berlaku
selalu
adil,
menuju tercapainya tujuan sekolah,
memperlakukan siswa sebagai anggota
dengan
kelompok
rapat
untuk
tahu
memberikan
aktivitas sekolah berjalan dengan baik
diadakannya
yakni
Kepala
yang
kapan
memang
harus
harus
pembinaan minimal tiga bulan sekali,
diperlakukan secara sama, dan kapan
sedangkan
tersebut
harus memperlakukan siswa sebagai
membuat
individu yang berbeda antara satu
program seperti RPP, program tahunan,
dengan yang lain. Kepala Sekolah juga
program semester, rincian mingguan
mengarahkan,
efektif, pemetaan Kalender Induk (KI),
guru agar aktivitas tersebut berjalan
Kompetensi
sesuai dengan tujuan. Sedangkan dalam
isi
menugaskan
dari rapat
guru
Dasar
untuk
(KD),
Kriteria
mengkoordinir
Ketuntasan Minimal (KKM), silabus,
mengkoordinir,
melaksanakan
kegiatan
penilaian
melakukan supervisi selalu menerima
proses belajar
mengajar,
membuat
masukan dari guru supaya menjadi
peraturan
yang
ketertiban
Sekolah
mengacu agar
pada tercipta
suasana yang efektif dan efesien dan lain sebagainya.
menurutnya
guru-
dalam
guru profesional dengan diadakannya forum, melalui rapat sekolah. 2)
Sharing Rancangan Aktivitas
Journal of Islamic Education Management ISSN: 2461-0674
Dalam
menyajikan
kegiatan
seorang
guru
minta
64
pertimbangan
supervisi supaya dapat menumbuhkan
Kepala Sekolah dalam memilih bahan
kerja
ajar.
sama
dalam
kualitas
meningkatkan
pembelajaran
dengan
3)
diadakannya sharing pada saat rapat semua
guru
diberikan
kesempatan
Mengarahkan Mengarahkan (directing) yaitu
suatu usaha untuk mengintegrasikan
untuk mengeluarkan pendapat, akan
usaha-usaha
tetapi pada keputusan terakhir kembali
kelompok, sehingga dari tugas-tugas
kepada Kepala Sekolah.
mereka dapat memenuhi tujuan-tujaun
Dalam
dari
suatu
pembinaan
pribadi dan kelompokny (Geoorge R
dan
tidak
Terry Dan Leslie W Rue, 2000: 181).
secara
tidak
Dalam melaksanakan supervisi, jika
langsung seperti rapat – rapat guru,
terjadi kesalahan dalam proses belajar
kunjungan
menagajar Kepala Sekolah memiliki
baik
melakukan
anggota
secara
langsung.
langsung
Pembinaan
kelas,
peringatan
atau
memberikan
sanksi
dan
lain
catatan tersendiri terhadap guru yang
sebagainya, sedangkan secara langsung
bermasalah, selain catatan dari luar
melalui wawancara dengan guru dalam
(orang yang terpercaya) juga memiliki
ruangan khusus, dengan begitu dapat
catatan sendiri
mengetahui
kerja guru tersebut.
permasalahan
yang
dihadapi guru tersebut.
Supervisi
Saat memilih metode atau media pembelajaran
secara
dengan melihat hasil
secara
formal tanpa memperhatikan faktor
harus
personal sedangkan dalam mengarah-
diamati, tetapi Kepala Sekolah MA
kan guru agar mengembangkan kerja
Patra Mandiri Plaju tidak bisa terus
sama
menerus
memperbaiki kinerja lebih baik lagi
melihat
apa
umum
dilakukan
yang
harus
antar
serta
agar
ada kesulitan dalam memilih bahan
pembelajaran,
ajar,
kesempatan kepada guru dengan cara
para
guru
diberi
meningkatkan
dapat
dipersiapkan oleh setiap guru. Kalau
biasanya
dapat
guru,
dengan
guru
kaulitas
memberikan
kesempatan sharing dengan guru lain
mengikutsertakan
dalam
tidak harus bertanya pada Kepala
penyuluhan,
Sekolah. Tetapi bila diperlukan boleh
hanya memberikan perintah akan tetapi
Kepala Sekolah tidak
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
Juni 2017, Vol. 3 No. 1, pp 58-75
65
mengevaluasi hasil dari kinerja guru
Plaju, telah merancang, mengarahkan
tersebut,
serta mengkoordinir semua aktivitas
dengan
begitu
dapat
mengetahui seberapa jauh tugas atau
agar
tanggung
pembelajaran, dengan cara rapat dewan
jawab
yang
dilakukan
seorang guru tersebut.
dapat
meningkatkan
kualitas
guru minimal tiga bulan sakali. Kepala
Sebelum melaksanakan kegiatan
Sekolah juga memberikan pengarahan
belajar mengajar, guru harus telah
kepada guru dalam pembuatan RPP.
mempersiapkan perencanaan mengajar.
Peran
Rencana
pelaksanaan
Pemimpin
(RPP)
dapat
pembelajaran
menjadi
acuan
1)
Kepala
Sekolah
Sebagai
Pembinaan Khusus
pembelajaran untuk setiap pertemuan,
Kepala sekolah telah berupaya
akan tetapi RPP dibuat satu kali tiap
untuk melaksanakan prosedur supervisi
semester.
Kepala
sesuai dengan yang telah dijadwalkan,
Sekolah memberi pengarahan pada
dengan cara observasi kelas juga
setiap guru dalam pembuatan RPP.
percakapan individu. Selain itu juga
4)
Mengevaluasi
Kepala
Kepala Sekolah meminta guru
dengan para dewan guru untuk diberi
Dalam
hal
ini
Sekolah
rapat
untuk melakukan evaluasi hasil belajar
masukan
siswa,
mengevaluasi
kelebihannya selama mengajar. Kepala
terhadap hasil ujian siswa, dengan
Sekolah melaksanakan supervisi secara
mengkaji perbedaan antara hasil belajar
langsung sesuai dengan jadwal dan
dengan
melakukan
khususnya
tujuan
standar
kompetensi
atas
melakukan
kekurangan
supervisi
dan
dalam
per
siswa, dalam mengevaluasi kualitas
triwulan atau satu semester, supervisi
pembelajaran Kepala Sekolah melihat
ini dilakukan Kepala Sekolah kepada
apakah program sekolah sesuai dengan
guru senior dan juga supervisi dari guru
kegiatan harian guru dan mengevaluasi
senior kepada guru junior.
apakah program program yang sudah diorganisir
masih
efisien
untuk
mengatasi masalah. Berdasarkan observasi penulis, Kepala Sekolah MA Patra Mandiri
Kepala guru
sekolah
menyusun
membimbing
silabus
berdasarkan
standar
kompetensi,
serta
isi,
Madrasah standar
prinsip-prinsip
kompetensi pengembangan kurikulum,
Journal of Islamic Education Management
66
ISSN: 2461-0674
dalam
melaksanakan
pembelajaran,
fasilitas
pembelajaran,
mengarahkan
laboratorium, lapangan, dalam meng-
menggunakan
embangkan
dengan
langsung yaitu wawancara langsung
diadakannya pembinaan dari Kepala
kepada guru tersebut, sedangkan tidak
Sekolah. Adapun tujuan dari pembina-
langsung yaitu memberikan perintah
an memberi suatu pengarahan atau
kepada guru lain atau teman terdekat-
petunjuk kepada guru yang belum
nya sehingga dapat memperoleh data
mengerti tentang cara atau metode
tentang guru tersebut, agar mengetahui
dalam memecahkan masalah-masalah
masalah yang sedang terjadi sehingga
yang ada di sekolah, sehingga dapat
dapat
diketahui sejauh mana kesulitan atau
memungkinkan tidak akan ada guru
masalah-masalah yang ada di Sekolah
yang
tersebut.
teknologi,
potensi
Menjadi
siswa
Motivator
dan
semua
dengan
kelas,
2)
bimbingan
kegiatan
guru,
dengan
pendekatan
secara
menyelesaikannya
tidak
bisa
serta
memanfaatkan
terkhususnya
dalam
menggunakan media pembelajaran. Hasil pengamtan kepala sekolah
Fasilitator Motivasi yaitu dorongan terhadap
telah
berupaya
agar
guru
serangkaian proses prilaku manusisa
menyelesaikan
pada
tujuan (Wibowo,
semangat karena ia memang ingin
2012: 379). setiap individu memiliki
melaksanakannya dengan hati yang
kondisi
kondisi
tulus, memberikan yang terbaik. Dalam
internal tersebut turut berperan dalam
Hal ini, kepala sekolah menggunakan
aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu
pendekatan secara langsung dan tidak
kondisi
langsung
pencapaian
internal,
internal
dimana
tersebut
adalah
tugasnya
dapat
sehingga
kepala
dengan
sekolah
“motivasi” motivasi adalah dorongan
dapat mengetahui masalah yang sedang
dasar yang menggerakkan seseorang
terjadi sehingga dapat membantu dalam
bertingkah-laku (Hamzah B. U: 1).
menyelesaikannya. Selain itu, kepala
Membimbing serta memotivasi
sekolah juga membimbing guru-guru
guru dalam memanfaatkan informasi,
untuk mengembangkan kerja sama
mengelola, merawat, mengembangkan
untuk keberhasilan sekolah dengan
dan menggunakan media pendidikan,
membagi tugas tanpa memperhatikan
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
Juni 2017, Vol. 3 No. 1, pp 58-75
67
perbedaan personal, terbukti untuk
dapat dilihat dari RPP sebagai panduan
berpartisipsi saat persiapan sebelum
agar guru tidak jauh dari pembahasan
ujian. Dalam mengembangkan kerja
apa
sama siswa, guru menegaskan kembali
menggunakan beberapa media seperti
pengertian kerja sama, istilah-istilah,
buku wajib, lembar kerja siswa (LKS),
gambar-gambar, dan siswa menyimpul-
buku anjuran dan dari catatan guru
kan sendiri batasan-batasan tentang
yang disesuaikan dengan kurikulum,
peningkatan kerja sama.
sehingga terjadi interkasi dalam proses
Sebagai motivator kepala sekolah berusaha
menjadi
teladan
dengan
datang tepat waktu dan pulang tepat
yang sedang diajarkan,
serta
belajar mengajar, dan kegiatan belajar mengajar berjalandengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan.
waktu sehingga dapat menjadi contoh
Setiap akhir tahun ajaran, kepala
untuk guru-guru dan juga peserta didik.
sekolah mengadakan rapat bersama
Selain itu, kepala sekolah memberikan
wakil kepala kurikulum dan guru mata
insentif dari anggaran sekolah seadanya
pelajaran untuk mengetahui apa yang
kepada guru yang berprestasi serta
perlu dibenahi. Dari situ akan diketahui
kenaikan jabatan dan lain sebagainya.
kekuarangan dan kelebihan kurikulum
Motivasi
kepala
yang ada pada saat itu digunakan. Hal
guru
itu juga dijadikan acuan oleh kepala
honor, guru tetap ataupun guru senior
sekolah beserta dewan guru dalam
dan guru junior, dan menindak lanjuti
menentukan standar KKM di MA Patra
guru yang tidak melakukan tugasnya
Mandiri Plaju.
dan tanggung jawabnya
Kepala
sekolah
yang
dilakukan
tanpa
membedakan
pada saat
Sekolah
Melaksanakan
rapat. Dari uraian di atas, dapat penulis
Hubungan Baik Dari Dalam Maupun
analisa,
Dari Luar
kepala
memberikan
madrasah
bimbingan
telah sebagai
Eksistensi
masyarakat
sangat
supervisor, keteladanan kepada semua
besar peranan dan pengaruhnya dalam
guru dalam proses belajar mengajar
perkembangan intelektual kepribadian
maupun kedisiplinan.
individu.
Oleh
karena
itu,
setiap
Untuk mengidentifikasi bahwa
anggota masyarakat memiliki peranan
guru mengerti akan tugasnya, maka
dan tanggung jawab moral terhadap
Journal of Islamic Education Management ISSN: 2461-0674
pelaksanaan
proses
(Rusmaini,
2011:
pendidikan 65-68).
Hasil
68
Sebagai kegiatan dari supervisi dalam menjaga hubungan baik dari
penelitian menunjukan sekolah dan
dalam
masyarakat sangat berhubungan erat,
masyarakat,
dan saling bekerjasama tanpa ada
melibatkan semua guru dan masyarakat
keduanya maka tujuan yang telah
langsung untuk dapat berpartisipasi
direncanakan
tidak
dalam
dengan
sesuai
baik
dapat
berjalan
dengan
yang
maupun
dari
wali
rapat
luar
kelas,
demi
yaitu dengan
perkembangan,
kualitas output lembaga tersebut, dan
diinginkan. Melaksanakan hubungan
berusaha
baik dari dalam maupun luar yaitu
kekeluargaan
Kepala Sekolah menjaga hubungan
faktor personalnya sebagai pemimpin
baik
seperti
lembaga tersebut. Sekolah MA Patra
menjaga hubungan baik antar guru-
Mandiri Plaju juga memeliki humas
guru serta siswa, sedangkan menjaga
yang berfungsi agar dapat menjaga
hubungan baik dari luar sekolah yaitu
hubungan dan suasana baik dari dalam
kepala sekolah menjaga hubungan baik
maupaun dari luar sekolah.
dari
dalam
sekolah
kepada msyarakat luar dan sekitar sekolah
seperti
wali
siswa
dan
lingkungan masyarakat sekitar sekolah. Kepala Mandiri semaksimal
Sekolah
Plaju,
MA
telah
mungkin
menjaga
Hasil Kepala
tanpa
penelitian
Sekolah
dan
hubungan membedakan
menunjukan masyarakat
sekolah telah menjaga suasana baik
Patra
dari dalam maupun luar yaitu dengan
berusaha
melibatkan masyarakat untuk dapat
menjaga
berpartisispasi,
walaupun
dalam
komunikasi, silaturahmi yang baik agar
faktanya masyarakat hanya dilibatkan
dapat tercipta suasana kekeluargaan
saat pelepasan siswasiswi kelas XII,
baik dari dalam maupaun luar. Sebagai
memperingati hari besar seperti maulid
kegiatan dari supervisi Kepala Sekolah
Nabi, Isro’ Mi’raj dan hari besar
jika menemukan adanya guru yang
lainnya. Sedangkan dalam menjalin
tidak bertanggungjawab, dengan tidak
hubungan baik dari dalam sekolah
langsung bertindak dan dilakukannya
selalu mengadakan rapat minimal tiga
di
bulan sekali. Selian itu, sekolah juga
dalam
rapat
serta
memiliki
kepemimpinan demokratis dan otoriter.
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
Juni 2017, Vol. 3 No. 1, pp 58-75
69
melakukan senam kesehatam bersama
dilakukan oleh Kepala Sekolah pada
setiap hari jum’at.
saat guru sedang mengajar di kelas.
Menjaga Adanya Koordinasi Antara
Adapun
Seksi-Seksi
memfokuskan perhatian pada semua
Dalam
Organisasi
yang
dilakukan
yaitu
Sekolah dan Sebagainya
elemen dan situasi belajar mengajar,
1)
Observasi
bertujuan
Kepala sekolah selain memiliki
proses belajar mengajar, membantu
tugas
untuk
dapat
pada
upaya
memajukan
merancang,
guru secara konkret untuk memajukan
mengarahkan, juga diharuskan menjaga
memajukan proses belajar mengajar,
koordinasi organisasi sekolah sebagai
membantu
dari kegiatan supervisi agar seksi-seksi
mengevaluasi diri sendiri dan lain
dalam
sebagainya,
organisasi
tersebut
berjalan
guru
agar
kunjungan
dapat
kelas
ini
dengan efektif dan efesiensi serta dapat
dilakukan oleh Kepala Sekolah dengan
tercapai tujuan yang diinginkan. Hasil
pemberitahuan
pengamatan menunjukan bahwa kepala
Pertemuan
sekolah
kunjungan
percakapan atau tukar pendapat antar
langsung kelapangan, serta melihat
kepala sekolah dengan guru mengenai
kegiatan
usaha
melakukan
yang
dikoordinir,
maka
terlebih
pribadi
dahulu.
berupa
peningkatan
b)
dialog,
kemampuan
dengan begitu kepala sekolah dapat
profesional yang dilakukan oleh Kepala
melihat
Sekolah formal dan informal, beberapa
tersebut
sendiri
apakah
berjalan
kegiatan baik
pedoman, pelajari semua tentang guru
organisasi tersebut atau sebaliknya,
agar dapat mengenalnya dengan baik,
seperti
merumus-kan
melihat
dengan
organisasi
yang
tujuan
yang
ingin
melibatkan guru dan siswa contoh
dicapai, rumuskan pertanyaan yang
organisasi osis, pramuka dan lain-lain.
hendak ditanyakan. c) Rapat dewan
Sedangkan dalam menjaga seksiseksi
organisasi
sekolah,
kepala
guru, pertemuan antar semua guru dengan
dipimpin
Kepala
Sekolah
sekolah mengadakan rapat kemudian
dengan maksud agar dapat mengatur
observasi langsung terkhususnya dalam
seluruh anggota staf yang berbeda
melakukan supervisi akademik, yaitu:
tingkatan pengetahuan pengalamannya
a)
menjadi satu keseluruhan potensi yang
Kunjungan kelas,
kegiatan
ini
Journal of Islamic Education Management
70
ISSN: 2461-0674
sadar akan tujuan bersama dan bersedia
Plaju
bekerja sama guna mencapai tujuan
peningkatan
pendidikan. d) Memeriksa RPP yang
melakukan evaluasi yaitu dengan rapat
dibuat oleh guru, dengan begitu Kepala
dewan guru dan dalam kegiatan belajar
Sekolah mengetahui apakah guru telah
mengajar dengan cara melihat RPP
melakukan
rencana
semua guru, dan juga telah melakukan
pembelajaran
(RPP
pelaksanaan sesuai
dengan
kurikulum yang ada atau sebaliknya. Adapun dalam menyusun alat penilaian
sesuai
pembelajaran
dengan untuk
tujuan mencapai
dalam
melakukan kualitas
supervisi
pembelajaran,
observasi langsung dengan guru yang sedang mengajar serta menindak lanjut apa
bila
ada
kesalahan
ataupun
kekurangan supaya dapat lebih baik lagi,
adapun
sebagian
guru
telah
kompetensi yang tertulis dalam rencana
melakukan tugasnya dengan baik yaitu
pelaksanaan
mengevaluasi kembali pelajaran yang
dengan
pembelajaran
mempedomani
(RPP)
kurikulum,
diberikan
kepada
siswa
melalui
mengenai kemampuan anak didik, dan
bertanya langsung pada siswa tentang
menganalisis
dengan
pemahaman pelajaran tersebut, melalui
melakukan tes tertulis maupun lisan
tes lisan maupun tertulis dan juga guru
kepada peserta didik dan lain-lain,
melakukan
supaya
siswa.
dapat
kemampuan didik
hasil
belajar
mengetahui
tingkat
masing-masing
peserta
sehingga
karakteristik
Dari uraian di atas dapat penulis
guru
dapat
analisa,
lanjut
mengupayakan semaksimal mungkin
datang.
untuk menjaga koordinasi antara seksi-
mengevaluasi
dan
tindak
pembelajaran
yang
akan
Menurutnya
penilaian
dalam
melakukan
seksi
Kepala
organisasi
Sekolah
sekolah
telah
dengan
penilaian kepada peserta didik guru
mengadakan rapat kepada semua guru
tidak hanya memberikan penilaian
supaya mengetahui apakah seksi-seksi
terhadap mata pelajaran saja, akan
organisasi
tetapi kepribadian peserta didik dan
prasarana, seksi kesiswaan dan lainnya
kehidupan sehari-harinya.
telah
seperti,
berjalan
seksi
sesuai
yang
sarana
telah
Berdasarkan observasi penulis,
diharapkan atau sebaliknya, sedangkan
Kepala Sekolah MA Patra Mandiri
dalam menjaga koordinasi organisasi
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
Juni 2017, Vol. 3 No. 1, pp 58-75
71
peserta didik, semua guru dan kepala
akan dapat dicapai dengan baik. Dan
sekolah
tujuan yang merupakan tujuan utama
melibatkan
diri
kedalam
organisasi tersebut.
adalah hasil belajar siswa setelah melakukan proses belajar di madrasah
Kualitas Pembelajaran di MA Patra Mandiri Plaju Palembang
dibawah bimbingan gurudalam kondisi yang kondusif.
Proses pembelajaran merupakan interaksi edukatif antara siswa dengan lingkungan madrasah. Dalam halini madrasah
diberi
kebebasan
untuk
memilih strategi, metode, dan tekhnik pembelajaran yang paling efektif , sesuai dengan karakteristik guru dan kondisi nyata sumber daa manusia yang bersedia di sekolah.
kegiatan
melibatkan metode,
sarana media
pembelajaran dan
prasarana,
dan
penataan
lingkungan tempat belajar. Sehingga dengan demikian terciptanya situasi pembelajaran tercapainya rencanakan
yang tujuan
memungkinkan yang
sebelumnya.
telah
di
Dengan
demikian guru memegang peranan sentral dalam kegiatan pembelajaran, tugas utama yang harus dilaksanakan oleh
guru
yaitu
mengajar, guru selalu mengawali dan mengakhiri pelajaran dengan tepat waktu, sedangkan dalam mendidika siswa yang yang melakukan kesalahan dalam tahap proses belajar mengajar hal
yang
wajar
kesalahan
karena
tersebut
dengan
siswa
dapat
keberanian dalam mengungkapkan ide-
Interaksi antara komponen utama dalam
Adapun dalam proses belajar
merencanakan,
melaksanakan, dan memberi pelajaran . bila ketiga hal ini di laksanakan dengan baik maka tjuan yang telah ditentukan
idenya. Hal itu cukup baik karena keaktivan
siswa
diperlukan
dalam
proses belajar mengajar. Tetapi jika siswa melanggar peraturan yang ada di sekolah yang telah ditetapkan, seperti merokok, menyimpan video porno, membawa senjata tajam dan obatobatan
terlarang
mendapatkan ditetapkan
maka
sanksi
sekolah
yang sesuai
akan telah dengan
kesalahan yang telah diperbuatnya. Adapun dalam menyusun alat penilaian
ataupun
evaluasi
proses
belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajarn
untuk
mencapai
kompetensi yang tertulis dalam RPP,
Journal of Islamic Education Management ISSN: 2461-0674
72
dengan guru melakukan penilaian di
kepala madrasah menurutnya dalam
dalam kelas pada saat proses belajar
kegiatan
mengajar berlangsung, seperti tanya
berlangsung demokrasi, hal ini kami
jawab, tes tertulis, serta menilai peserta
lakukan karena suasana yang demikian
didik
akhir
akan membuat guru dan siswa lebih
diletakkan di raport, sedangkan dalam
santai tetapi tidak mengurangi tujuan
proses
selalu
utama pembelajaran, jika ada hal-hal
memberikan perhatian terhadap peserta
yang belum jelas maka guru akan
didik,
didik
menanyakan kepada siswa. Suasana
dalam kegiatan pembelajarn, baik di
pembelajaran tidak boleh terlalu tegang
kelas maupaun lapangan. Guru juga
tetapi siswa dan guru juga harus tetap
membimbing
fokus
di
luar
belajar
kelas,
hasil
mengajar
membimbing
peserta
peserta
didik
dalam
mengelola serta mengembangkan dan menggunkan media pembelajaran atau fasilitas pembelajaran.
pembelajaran
kepada
materi
diusahakan
yang
di
sampaikan. Hal ini dapat pula di lihat pada pendapat Mustakim dan Abdul Wahib
Setelah kegiatan pembelajaran
dalam bukunya yang berjudul Psikologi
guru melihat respon atau daya tangkap
Pendidikan bahwa
terhadap materi yang telah disampai-
berpusat pada kondisi yang dapat
kannya, misalnya guru mengadakan
memberikan fasilitas-fasilitas belajar,
evaluasi dari beberapa siswa untuk
sehinga peroses belajar dapat mudah
menjawab, atau kadang-kadang guru
dan lancar,belajar adalah usaha untuk
meminta
mengatasi ketegangan psikologis”
kepada
siswanya
untuk
“belajar terutama
mengajukan pertanyaan dan menunjuk siswa lain untuk menjawab. Sebagai penguat
mengenai
materi,
guru
mengemukakan pokok-pokok bahasan dengan harapan siswa memperoleh gambaran
materi
yang
baru
diterimanya
secara
lengkap
dan
menyeluruh. Untuk menguatkan hal ini peneliti melakukan wawancara dengan
Faktor-Faktor Yang Menghambat dan Mendukung Berdasarkan
hasil
wawancara
yang peneliti gunakan, maka terdapat beberapa faktor yang menghambat dan mendukung Peran Kepala Sekolah sebagai supervisor dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di Madrasah
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
Juni 2017, Vol. 3 No. 1, pp 58-75
73
Aliyah Patra Mandiri Plaju, sebagai
buku
berikut:
dalam
Faktor Penghambat
membutuhkan pedoman agar dapat
Faktor
penghambat
dapat
di
perpustakaan,
sedangkan
melaksanakan
mengarahkan
supervisi
supervisor
dalam
dikelompokan menjadi dua jenis yaitu
melaksanakan supervisi. Selain itu,
faktor intern dan ekstern. Faktor intern
sifat guru yang masih berfikir negatif
yaitu
tentang pelaksanaan supervisi, guru
kepala
pengalaman
sekolah
kurang
dalam
melakukan
Kurangnya
pengalaman
pandangannya supervisi mencari-cari
dalam melakukan supervisi. selain
kesalahan dan mengakibatkan guru
faktor minimnya media yang dapat
grogi pada saat di supervisi, dan
membantu
dalam
berfikir pada hasil setelah diadakan
Kepala
supervisi di tuntut untuk lebih baik lagi
supervisi.
supervisor
melaksanakan
supervisi.
masih
merasa
bahwa
Madrasah MA Patra Mandiri Plaju
dari sebelumnya dan lain-lain.
merasa
Faktor Pendukung
masih
kurang
pengalaman
dalam melakukan supervisi seperti membina
guru
Sedangkan
yang
faktor
bermasalah.
ekstern
yaitu
dalam
Berdasarkan wawancara kepada Kepala Madrasah MA Patra Mandiri Plaju faktor pendukung Peran Kepala
minimnya bantuan biaya operasional
Sekolah
sebagai
supervisor
dalam
pendidikan dari pemerintah dan sarana
meningkatkan kualitas pembelajaran di
prasarana.
Madrasah Aliyah Patra Mandiri Plaju,
Penghambat di atas disebabkan
sebagai berikut: 1) Adanya kesediaan
minimnya bantuan biaya operasional
guru menerima pembinaan dari kepala
pendidikan dari pemerintah dan sarana
sekolah MA Patra Mandiri Plaju. 2)
prasarana.
observasi
Partisispasi siswa yang aktif dalam
penulis, bahwa sarana prasarana di MA
kegiatan sekolah. 3) Adanya dukungan
Patra Mandiri Plaju masih minim,
dari pihak atasan. 4) Adanya hubungan
maka
baik antara Kepala Sekolah, yayasan,
hal
Berdasarkan
ini
tentu
sangat
mempengaruhi pelaksanaan supervisi dan
dapat
menghambat
guru dan siswa.
kualitas
Berdasarkan hasil wawancara di
pembelajaran, seperti minimnya buku-
atas maka dapat peneliti analisa, guru
Journal of Islamic Education Management
74
ISSN: 2461-0674
MA
Patra
Mandiri
Plaju
tidak
kualitas
pembelajaran.
Sedangkan
keberatan jika kepala sekolah secara
kegiatan pembelajaran yang dilaksana-
terus-menerus membina mereka walau
kan di Madrasah Aliyah Patra Mandiri
masih terdapat sifat negatif dari guru
Plaju
terhadap
tetapi
demokrasi. Hal ini terlihat dari proses
dipandang sebagai suatu keharusan
pembelajaran dimana guru melihat
baik dalam kapasitas sebagai kepala
respon atau daya tangkap terhadap
sekolah yang memang memiliki salah
siswa
satu tugas membina guru. Dilihat dari
pelajaran, dan siswa menerima materi
tingkat kepangkatan Kepala Sekolah
dengan tidak tegang sehingga proses
yang lebih tinggi dari guru. Kemajuan
pembelajaran berjalan dengan baik.
supervisi
akan
teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian pesat direfleksikan kebutuhan
juga disadari dan
oleh bagi
guru mereka
mengembangkan diri.
sebagai untuk
Dan adanya
Palembang
saat
Faktor pertama,
berjalan
penyampaian
penghambat
Kepala
berpengalaman
Sekolah dalam
dengan
materi
yaitu; kurang
melakukan
supervisi; kedua, minimnya bantuan operasional
pendidikan
dari
kegiatan ekstrakulikuler bimbel, hal ini
peemerintah dan sarana prasarana,
membuat siswa menjadi rajin dan
pengertian yang tidak tepat tentang
mengikuti kegiatan di sekolah, karena
keterlibatan guru yang diinginkan.
adanya guru yang hadir sesuai jadwal
Sedangkan faktor pendukung yaitu;
kegiatan. Selain
pertama,
adanya
hubngan baik antara antara Kepala
menerima
pembinaan
Sekolah, yayasan, guru dan siswa.
Sekolah MA Patra Mandiri Plaju;
itu juga adanya
kesediaan dari
guru Kepala
kedua, partisipasi siswa yang aktif Kesimpulan Kepala
dalam kegiatan sekolah; ketiga, adanya sekolah
mengadakan
rapat untuk pembinaan minimal tiga bulan sekali, serta mengarahkan guru-
dukungan dari pihak atasan, adanya hubungan baik antara Kepala Sekolah, yayasan, guru dan siswa.
guru agar mengembangkan kerja sama antar guru, memperbaiki kinerja lebih
Daftar Pustaka
baik lagi agar dapat meningkatkatkan
Danim, Sudarwan dan Suparno, 2009. Manajemen dan Kepemimpinan
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
75
Juni 2017, Vol. 3 No. 1, pp 58-75
Transformasional Kekepala sekolahan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Mahmud, Choirun 2006. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mulyasa, 2013. Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT Bumi Aksara. Pidarta, Made. 1999. Landasan Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Rusmaini, 2011. Palembang, Press.
Ilmu Pendidikan. Grafika Telindo
Sahertian, Piet A. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. Sahertian, Piet A dan Frans Mutaher, 1981. Prinsip dan Teknik
Supervisi Pendidikan,. Jakarta: PT Rineka Cipta. Subroto, Suryono. 1984. Dimensi – Dimensi Administrasi Pendidikan Sekolah. Jakarta: Bina Aksara. Syafaruddin, 2002. Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan. Jakarta: Grasindo. Terry, Geoorge R Dan Leslie W Rue, 2000. Dasar-Dasar Manajemen Jakarta: Bumi Aksara. Uno, Hamzah B. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Wahyosumidjo, 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Wibowo, 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali pers.