Kepala Sekolah, Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PKn
Probo Puji Graffita Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang E-mail:
[email protected]
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab semua masalah pokok yang ada dalam penelitian ini, yaitu: (1) program peningkatan kualitas pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ponorogo; (2) perencanaan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ponorogo; (3) pelaksanaan/implementasi dalam peningkatan kualitas pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ponorogo; (4) kendala dalam peningkatan kualitas pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ponorogo; (5) cara mengatasi kendala dalam peningkatan kualitas pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ponorogo. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa (1) program peningkatan kualitas pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ponorogo adalah program internal dengan pembinaan rutin setiap hari senin untuk guru selalu tertib administrasi, terkait dengan perangkat pembelajaran dan program eksternal melalui MGMP Kabupaten, workshop/seminar, dan study banding; (2) perencanaan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ponorogo adalah program penyetaraan kualifikasi pendidikan tenaga didik melalui studi lanjut (jenjang S2); (3) pelaksanaan/implementasi dalam peningkatan kualitas pembelajaran PKn di SMP Negeri Ponorogo adalah kepala
sekolah melakukan kegiatan supervisi, melalui supervisi klinis dan administrative seperti kunjungan kelas untuk meningkatkan profesionalisme guru dan meningkatkan mutu pembelajaran; (4) kendala dalam peningkatan kualitas pembelajaran PKn yaitu dalam hal program studi lanjut secara umum terkendala faktor usia. Para tenaga didik yang secara usia sudah menginjak 50 tahun ke atas bilamana melanjutkan studi lagi terkendala keterbatasan kemampuan fisik dan kemampuan ekonomi; (5) cara mengatasi kendala dalam peningkatan kualitas pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ponorogo antara lain: kepala sekolah tetap selalu memberi motivasi, meningkatkan kesejahteraan guru, memberikan tugas tambahan agar guru lebih aktif dalam proses pembelajaran, kepala sekolah memberikan dana khusus dalam program penyetaraan atau meningkatkan kualifikasi pendidikan tenaga didik (studi lanjut).
Kata Kunci: Kepala Sekolah, Kualitas Pembelajaran, Pendidikan Kewarganegaraan.
LATAR BELAKANG Pendidikan tentu memiliki filosofi dan ideologi tersendiri dalam pengembangan dunia pendidikan. Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) sebagai wakil dari pemerintah, bertanggung jawab lebih terhadap pendidikan di Indonesia, terus berupaya menjalankan dan mengembangkan serta meningkatkan kualitas/mutu Pendidikan Nasional dengan interpretasinya sendiri. Paradigma baru menejemen pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran secara efektif dan efisien, perlu didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam hal ini, pengembangan SDM merupakan proses peningkatan kemampuan manusia agar mampu melakukan pilihan-pilihan. Pengertian ini memusatkan perhatian pada pemerataan dalam peningkatan kemampuan manusia dan pemanfaatan kemampuan itu. Kepala Sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai tanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolahnya, untuk menghantarkan sekolah menjadi sekolah yang berkualitas memenuhi apa yang
diinginkan oleh pelanggannya.Untuk menciptakan hal ini, diperlukan sosok Kepala Sekolah yang berkualitas pula. la harus memiliki berbagai keterampilan yang diperlukan sebagai bekal, pola atau strategi dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya, termasuk pembinaan terhadap guru-gurunya agar tetap menjaga kelestarian lingkungan sekolah, memperbaiki yang kurang serta meningkatkan dan mengembangkan pendidikan ke arah yang lebih baik menuju pada tujuan institusional yang telah ditetapkan. Di dalam dunia pendidikan kepala sekolah itu sangat berperan penting dalam suatu lembaga sekolah, Kepala sekolah adalah pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh penting dan menentukan kemajuan sekolah harus mempunyai kemampuan administrasi, memiliki komitmen tinggi, dan keluwesan dalam melaksanakan tugasnya”(Soewadji). Kepala sekolah adalah orang yang bisa mengembangkan sekolah secara terus menerus sesuai dengan perkembangan zaman”(Khoid, 2011)... Kepala Sekolah adalah personel sekolah yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah (M.Daryanto). Pembelajaran adalah proses interaksi dimana peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar berada pada suatu lingkungan belajar (Dimyati & Mudjiono dalam Sagala, 2005). Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu program pendidikan yang berfungsi untuk memberikan bekal kepada peserta didik mengenai pengetahuan tentang hubungan pendidikan pendahuluan bela negara (Al Hakim, 2002: 12).
PERMASALAH PENELITIAN Bagaimana program peningkatan kualitas pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ponorogo? Bagaimana perencanaan peningkatan kualitas pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ponorogo? Bagaimana pelaksanaan atau implementasi dalam peningkatan kualitas pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ponorogo? Apakah kendala yang di hadapi dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ponorogo? Bagaimana cara untuk mengatasi kendala dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ponorogo?
HARAPAN HASIL PENELITIAN 1. Dapat dijadikan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran. 2. Dijadikan pengalaman dibidang pendidikan dan pembelajaran sehingga dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam pengetahuan pendidikan dan pembelajaran. 3. Dapat dijadikan sebagai landasan atau kerangka acuan bagi peneliti lanjutan atau penelitian berikutnya yang sejenis.
METODE Penelitian ini membahas tentang upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PKn dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, karena peneliti ini berusaha menggambarkan dan mendiskripsikan data-data yang terkumpul dan mencari informasi dari sumber yang bisa dipercaya dari sumber fakta di tempat penelitian. Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 1 Ponorogo. Sampel diambil secara purposif. Respondennya adalah kepala sekolah dan guru mata pelajaran PKn SMP Negeri 1 Ponorogo yang dapat memberikan informasi dan data-data tentang permasalahan yang diteliti oleh peneliti. Pengumpulan data ini dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data ini menggunakan analisis deskriptif, dimana analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan sepanjang proses penelitian berlangsung dan proses analisis data dilakukan untuk memberikan gambaran terhadap objek penelitian.
HASIL PENELITIAN Temuan penelitian ini adalah kepala sekolah dan meningkatkan kualitas pembelajaran PKn dimana kepala sekolah itu sangat berperan penting dalam dunia pendidikan. Apabila kepala sekolah itu selalu aktif dan mampu memberikan inovatif terbaru dalam dunia pendidikan khususnya dalam mata pelajaran PKn itu bisa meningkat juga. Sebaliknya, bila kepala sekolah itu kurang aktif dan kurang inovatif khususnya dalam pembalajaran PKn itu
tidak akan maju dan meningkat. Selain itu Ada upaya kepala sekolah yaitu: Faktor Internal Melalui pembinaan rutin setiap hari senin, tertib administrasi terkait dengan perangkat pembelajaran, harus selalu kreatif dan inovatif, menciptakan model-model pembelajaran terkini, memberikan wadah MGMP sekolah dan shering sesama guru PKn. Faktor Eksternal: Guru sering di ikutkan MGMP kabupaten, dengan harapan agar bisa meningkatkan kemampuan guru PKn itu sendiri, sering mengikuti seminar atau workshop, mengadakan study banding ke daerah yang pembelajaran PKnnya lebih maju. Kepala sekolah bahwa dalam perencanaan peningkatan kualitas pembelajaran PKn khususnya, kepala sekolah sudah memfasilitasi kapada guru PKn untuk melanjutkan study lagi yaitu ke jenjang S2. Selain itu sekolah juga memberikan bantuan dana bagi guru yang malanjutkan study lanjut meski dana tersebut tidak banyak, namun setidaknya dengan adanya bantuan dana dari sekolahan tersebut bisa sedikit meringankan beban guru. Kepala sekolah sudah memfasilitasi kapada guru PKn untuk melanjutkan study lagi yaitu ke jenjang S2. Selain itu sekolah juga memberikan bantuan dana bagi guru yang malanjutkan study lanjut meski dana tersebut tidak banyak, namun setidaknya dengan adanya bantuan dana dari sekolahan tersebut bisa sedikit meringankan beban guru. Selain itu kepala sekolah bisa mensurvei langsung ke kelas-kelas pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Selain itu kepala sekolah juga mengadakan supervisi, yang dimaksudkan ialah supervisi administrasi dimana dilihat dari perangkat pembelajarannya seperti RPP maupun silabusnya sudah memenuhi standart kompetensi yang telah disepakati bersama sesuai yang dibuat dalam kegiatan rutin yaitu rapat setiap hari senin. kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran PKn yaitu disebabkan karena faktor usia. Karena kebanyakan rata-rata gurunya berusia 50 tahun, jadi secara fisik sudah agak melemah dalam proses untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn. Selain itu kendala yang lain disebabkan dari faktor ekonomi yang dimaksudkan disini yaitu sebagian besar guru-gurunya sudah berkeluarga, jadi pada intinya banyak pertimbanganpertimbangan lagi bagi guru yang ingin melanjutkan study lanjut. Selanjutnya usaha kepala sekolah dalam mengatasi kendala yang dialami dalam upaya
peningkatan kualitas Pembelajaran PKn yaitu kepala sekolah tidak bosanbosannya untuk selalu memberi motivasi terus kepada guru-guru agar dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran PKn bisa berjalan sesuai yang diharapkan. Selain uarian diatas ada juga cara lain dalam mengatasi kendala tersebut, yaitu: Kepala sekolah memberikan kesejahteraan kepada guru dengan melalui tambahan intensif, mungkin adanya pemeberian tugas-tugas tambahan kepada guru yang dimaksudkan agar guru tersebut bisa lebih aktif, memberikan tambahan dana bagi guru yang ingin melanjutkan study lanjut seperti study lanjut ke jenjang S2. Dengan demikian diharapkan kepala sekolah bisa lebih mengontrol agar kualitas pembelajaran PKn bisa lebih maju. PEMBAHASAN Dari temuan penelitian yan diuraikan dslsm artikel ini dapat dilihat bahwa dalam upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PKn. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi peneliti akan menganalisa temuan yang ada, serta menjelaskan hasil penelitian. Dari penjelasan teknik analisa data yang sudah dijabarkan diatas, peneliti menggunakan analisis kualitatif deskriptif dari data yang diperoleh baik melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dibutuhkan peneliti. Di lihat dari program Internal dalam peningkatan kualitas pembelajaran PKn, kepala sekolah selalu mengadakan pembinaan dan kegiatan rutin seperti rapat bersama semua dewan guru yang diadakan setiap hari senin. Didalam kegiatan ini kepala sekolah menekankan pada guru untuk selalu tertib administrasi yang dimaksudkan disini yaitu terkait dengan perangkat pembelajaran. Kemudian kepala sekolah juga memberikan wadah MGMP Sekolah, dimana wadah tersebut berisikan tentang kegiatan untuk shering khususnya bagi guru PKn itu sendiri. Selain uraian diatas kepala sekolah juga menganjurkan kepada guru untuk selalu kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran berlangsung, menciptakan model-model pembelajaran terkini agar didalam pembelajaran itu tidak monoton dan diharapkan ada peran aktif dari siswa dalam menerima pelajaran. Hal ini seperti dikutip dari Mulyasa
(2009: 227) bahwa Proses pembelajaran hendaknya diupayakan secara interaktif dan memungkinkan para peserta didik itu bisa mengembangkan seluruh kapasitas, kreatifitas, dan kapabilitasnya. Program Eksternal Kepala Sekolah dalam peningkatan kualitas pembelajaran Pkn disini yaitu guru PKn mengikuti MGMP tingkat Kabupaten, dimana program ini bisa meningkatkan kemampuan guru PKn itu sendiri setelah bergabung dengan guru-guru PKn lain. Disini para guru PKn tersebut bisa berbagi ilmu baru tentang pembelajaran PKn yang perlu diterapkan di sekolah masing-masing demi peningkatan kualitas pembelajaran PKn, selain mengikuti MGMP Kabupaten para guru PKn juga mengikuti seminar atau workshop dan study kunjung atau study banding ke daerah-daerah yang pembelajaran PKnnya lebih baik dan lebih maju. Dari hasil workshop dan studi banding ini diharapkan para guru PKn bisa mengembangkan program-program yang sudah ada dan lebih berinovasi lagi dalam peningkatan kualitas pembelajaran PKn. Hal ini seperti dikutip dari Mulyasa (2009:79) bahwa melalui MGMP dan MKKS itu dapat dipikirkan bagaimana menyiasati kurikulum yang padat dan mencari alternatif pembelajaran yang sesuai serta menemukan berbagai variasi metode dan variasi media untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kepala sekolah selaku leader di suatu instansi pendidikan yang mempunyai Visi dan Misi dalam meningkatkan kemajuan suatu instansi pendidikan tersebut menerapkan perencanaan-perencanaan khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran PKn. Upaya kepala sekolah diantaranya memberikan fasilitas dan mengalokasikan dana bantuan khusus untuk para guru-guru tak terkecuali guru PKn untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi (S2). Dukungan dari sekolah ini diharapkan bisa membantu beban para guru yang ingin studi lanjut dan memberi motivasi untuk melanjutkan ke program S2 dimana diharapkan kompetensi para guru tersebut bisa meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya PKn. Perencanaan ini diharapkan kepala sekolah bisa membangkitkan semangat dan mutu kualitas atau kompetensi dari para guruguru untuk mengembangkan kemampuannya dalam proses pembelajaran dikelas. Seperti yang dikutip (Depdiknas 2006, dalam Daryanto 2011: 30) bahwa Dalam prespektif kebijakan pendidikan nasional terdapat tujuh peran
utama kepala sekolah yaitu, sebagai: (1) educator (pendidik); (2) manajer; (3) administrator; (4) supervisor (penyelia); (5) leader (pemimpin); (6) pencipta iklim kerja; dan (7) wirausahawan. Melihat dari uraian tersebut terlihat hubungan antara peran kepala sekolah dengan peningkatan kompetensi guru demi meningkatkan kualitas pembelajaran. pelaksanaan atau implementasi dalam peningkatan kualitas pembelajaran PKn adalah kepala sekolah melakukan usaha dengan cara melakukan supervisi, bentuk supervisinya adalah melaksanakan supervisi klinis dimana kepala sekolah harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikannya terutama guru. Ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan disekolah terarah dan merupakan tindakan preventif untuk tenaga pendidik melakukan penyimpangan dalam melaksanakan pekerjaannya. Selain itu tujuan nya agar meningkatkan kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas atau mutu pembelajaran agar lebih efektif. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Sergiovani dan Starrat (dalam Mulyasa,2009: 111) bahwa “Supervisi itu merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari disekolah agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah itu sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif. “Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran kepala sekolah melaksanakan kegiatan supervisi melalui observasi kelas (kunjungan kelas). Dalam pelaksanaan atau implementasi guna meningkatkan kualitas pembelajaran PKn kepala sekolah melakukan observasi langsung ke kelas untuk mengetahui sejauh mana peran serta guru dalam proses meningkatkan kualitas pembelajaran terutama dikelas. Selain itu sebagai upaya untuk mencari solusi dimana jika ada permasalahan terkait metode yang digunakan di dalam kelas dan melihat kemampuan peserta didik dalam menangkap materi yang diajarkan untuk meningkatkan profesionalisme guru maupun meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Mulyasa (2009: 113) bahwa “Kunjungan kelas itu dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk salah satu teknik untuk
mengamati kegiatan pembelajaran secara langsung”. Berdasarkan temuan penelitian, kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran PKn terkait dengan program studi lanjut yaitu faktor usia. Selain itu, bagi guru-guru yang usianya sudah tua secara kemampuan fisik dan ekonomi kemungkinannya kecil bila ingin melanjutkan ke jenjang S2. Memang faktor usia bagi guru yang sudah tua itu sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran berlangsung, kebanyakan gurunya kurang kreatif dan inovatif dalam mengajar karena secara kinerja dan kemampuan nya sudah berkurang. Seperti dikutip dari Daryanto (2011: 139) bahwa “ faktor utama yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan kemauan”. Di lihat dari alasan itulah, bagi guru yang usianya 50 tahun ke atas butuh banyak pertimbangan lagi bila ingin melanjutkan ke jenjang S2. Dari hasil observasi penelitian cara kepala sekolah mengatasi kendala dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran PKn antara lain: Kepala sekolah memberikan motivasi kepada guru. Bentuknya seperti melakukan pembinaan dalam hal displin waktu demi meningkatkan kualitas pembelajaran. Jadi sebagai leader kepala sekolah memberi contoh dan membangun iklim kondusif di lingkungan sekolah agar tercipta suasana yang displin dan tertib, kepala sekolah memberikan dana bantuan dengan program penyetaraan bagi guru-guru yang memiliki kualifikasi DIII agar mengikuti penyetaraan S1, dan bagi kualifikasi S1 diharapkan mengikuti study lanjut S2 demi meningkatkan profesionalisme guru sehingga dapat menunjang dan menambah wawasan keilmuannya, kepala sekolah memberikan tugas-tugas tambahan kepada guru-guru. salah satu caranya dengan mengikutsertakan seminar dan pelatihan demi meningkatkan keaktifan guru dalam membenahi materi pembelajaran yang bisa digunakan di dalam kelas, meningkatkan kesejahteraan guru. cara kepala sekolah mengatasi kendala ini diantaranya dengan memberikan stimulus kesejahteraan ( tambahan intensif) kepada guru demi meningkatkan mutu dan kinerja sebagai tenaga pendidik.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) program internal Setiap hari senin kepala sekolah itu sering mengadakan pembinaan rutin bagi guru-guru, dimana guru harus tertib administrasi dalam hal perangkat pembelajaran dan program eksternal Kepala sekolah sering mengikutkan guru-gurunya dalam rapat MGMP Kabupaten, seminar, workshop dan study banding ke sekolah-sekolah yang pembelajaran PKnnya lebih maju; (2) Dalam perencanaan peningkatan kualitas pembelajaran PKn, kepala sekolah mempunyai program penyetaraan kualifikasi pendidikan tenaga didik melalui studi lanjut (jenjang S2) dan perencanaan ini berlaku umum, Dengan adanya studi lanjut ini diharapkan memenuhi kebutuhan tenaga didik yang berkualitas dan sesui spesifikasi kependidikannya sehinga menghasilkan anak-anak didik yang bisa meningkatkan kualitas pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ponorogo; (3) Pelaksanaan atau implementasi kepala sekolah dalam peningkatan kualitas pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ponorogo yaitu melakukan kegiatan supervisi, dimana supervisi itu bentuknya supervisi klinis yang penekanannya pada pengawasan dan pengendalian tenaga pendidik (guru), dengan tujuan untuk meningkatkan profesional guru dan meningkatkan kualitas atau mutu pembelajaran agar lebih efektif. Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan proses pembelajaran, kepala sekolah meninjau atau observasi langsung ke kelas; (4) Dalam peningkatan kualitas pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Ponorogo,kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam hal program studi lanjut secara umum terkendala faktor usia. Para tenaga didik yang secara usia sudah menginjak 50 tahun ke atas bilamana melanjutkan studi lagi terkendala
keterbatasan kemampuan fisik dan kemampuan ekonomi. Secara umum kinerja dan kualitasnya sudah menurun sehingga diharapkan bagi yang masih muda dihimbau agar meningkatkan kualifikasi pendidikannya; (5) Dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran PKn cara kepala sekolah mengatasi kendala diantaranya adalah: Kepala sekolah memberikan motivasi, meningkatkan kesejahteraan guru, kepala sekolah memberikan dana khusus dalam program penyetaraan atau meningkatkan kualifikasi pendidikan tenaga didik (studi lanjut), memberikan tugas tambahan agar guru lebih aktif dalam proses pembelajaran. Adanya penelitian ini peneliti mempunyai saran-saran sebagai berikut: (1) Agar program peningkatan kualitas pembelajaran PKn yang sudah ada bisa dilaksanakan dan diterapkan secara maksimal oleh guru SMP Negeri 1 Ponorogo,maka kepala sekolah harus lebih berbenah lagi dengan cara mengevaluasi dan memberdayakan program-program yang belum ada demi peningkatan kualitas pembelajaran PKn di sekolah tersebut; (2) Dalam hal perencanaan peningkatan kualitas pembelajaran, kepala sekolah sebagai leader diharapkan lebih melakukan inovasi dan pro aktif dalam meningkatkan kinerja dan mutu tenaga kependidikannya; (3) Kepala sekolah diharapkan lebih selektif dan profesional dalam merekrut tenaga pendidik dan dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sekolah demi peningkatan kualitas pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN Al Hakim, Suparlan. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.. Daryanto. 2011. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media.
Khoid, Ummul. 2011. Definisi Kepala Sekolah. (Online), (http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2180740-definisi-kepalasekolah.html), diakses 21 Agustus 2012.
Mulyasa, Enco. 2009. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.