Penyusunan Data Awal Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Penyusunan Data Awal Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi
Penyusunan Data Awal Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi Latar Belakang dan Tujuan : 1. Membangun satu Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda 2. Membangun informasi mengenai Warisan Budaya Tak Benda yang ada di Indonesia Batasan Verfikasi Validasi Verval 1 Sanggar Seni Budaya PUTI SEKANTI Kabupaten Kerinci Waktu Pelaksanaan Tanggal 22 s/d 25 November 2016
Yang Terlibat : 1. Tim Pusat (PDSPK - Kemendikbud) a. Supriyatno b. Syahrur Riza (PDSPK - Kemendikbud) 2. Tim Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Kerinci 7 Orang
Pengertian Warisan Budaya Tak Benda Warisan budaya tak benda merupakan warisan budaya yang tak bisa diindera dengan mata dan tangan, namun jelas-jelas ada di sekitar kita. Bagaimana Anda akan menggolongkan musik-musik Nusantara (misalnya)? Alat musiknya jelas-jelas merupakan benda cagar budaya, barangkali. Namun bagaimana dengan komposisi bunyi-bunyiannya? Bagaimana dengan khasanah nilai yang terdapat di dalamnya? Hal ini tentu merupakan sebuah warisan budaya yang hanya bisa diindera dengan telinga dan akal budi. Warisan budaya Intangible atau warisan budaya Tak benda diwariskan dari generasi ke generasi dan terus menerus, diciptakan kembali oleh masyarakat dan kelompok-kelompok, dalam menanggapi lingkungan mereka, interaksi mereka dengan alam, dan sejarah mereka. Hal ini yang memberikan rasa identitas dan keberlanjutan pada pewaris warisan budaya, dan mempromosikan penghormatan terhadap keanekaragaman budaya dan kreatif.
“TULAK BLA” Kerinci, Jambi
Maestro Tari Talak bla
DASNIDAR, S.Ag. M.PdI) Mestro Sekaligus pimpinan Sanggar seni budaya puti sekanti
Penari “TULAK BLA”
Tulak bla Tulak
(bahasa
Siulak),
menurut
terminologi
Menolak.
definisinya adalah mencegah agar sesuatu yang tidak di inginkan tidak terjadi. Sedangkan
‘Bla’
terminologi
adalah
bala
atau
wabah.
Definisinya suatu wabah penyakit atau bencana alam besar
yang di perkirakan akan melanda suatu tempat/negeri. Jadi, Tulak Bla bisa di definisikan sebagai suatu metoda, kiat atau cara khusus yang dilakukan untuk menolak bala.
Lanjutan Penampilan tarian ini bernuansa mistik dan supra natural.sehingga pementasannya dilakukan hanya pada waktu acara tertentu,disamping tarian yang tersebut diatas di alam Kerinci masih terdapat puluhan tarian tradisi yang diwaris secara turun temurun dari zaman purba, tarian tersebut antara lain ialah tari rentak purba seperti tari minta lamat,tari mandi di taman.dll. Tarian yang berkarakter gembira juga terdapat pada tari rangguk, tari rangguk ayak, tari ya dahdan dan tari rentak kudo.Dewasa ini dialam kerinci juga berkembang tarian bernafaskan agama islam antara lain sikea rebana,marhabban dan kasidah, seni ini merupakan perpaduan gerak local Kerinci yang dipengaruhi tradisi kebudayaan arab (Islam).
Syarat Tarian Tarian ini di mainkan oleh komunitas Sanggar Seni Budaya Puti Sekanti, yang beranggotakan 16 orang, terdiri dari 8 orang laki-laki sebagai penabuh gendang, pemukul gong, peniup suling, dan pemikul ancak serta 8 orang perempuan sebagai penari. Inilah penampilan dari Sanggar Seni Budaya Puti Sekanti di bawah asuhan ibuk Dasni Yatim, S.Ag, M.PdI (Dasnidar S.Ag. M.PdI) dan penasehat bapak Amri Suarta, MM, Azhar.MJ, S.Pd, bapak Drs.Samardin. Pelindung kepala desa Telago Biru, camat siulak dan bupati kerinci.
Makna Gerakan Tolak bla Pada zaman dahulu tarian ini memiliki fungsi sebagai : (1) sarana komunikasi kepada roh nenek moyang; (2) sarana komunikasi kepada masyarakat; (3) sarana penyembuhan; (4) sarana pengungkapan rasa syukur; dan (5) sebagai sarana pengikat solidaritas masyarakat setempat khususnya antar penyandang gelar adat. Gerakan yang terkandung dalam tarian Kerinci meniru gerakan Harimau, elang, monyet, dan sebagainya. Ada juga bentuk gerakan meniru aktivitas manusia seperti bercocok tanam, rumah tangga dan persembahan (pemujaan).
Alat Musik Musiknya adalah musik peninggalan kerajaan, musik tradisional seperti : canang, gendang, konang, momongan dan gong. Canang terdiri dari 6 buah (talempong) Gendang terdiri dari 2 buah Konang terdiri dari 1 buah Momongan terdiri dari 2 buah Gong (gong gayo) terdiri dari 2 buah
Lanjutan Pakaian
Sanggar Tari Nama Alamat Pelatih
: Sanggar Seni Budaya Puti Sekanti : Jl. Muradi KM 12 Siulak Rt.01 Telago biru : DASNIDAR, S.Ag. M.PdI
Sanggar Tari
Tempat Latihan Tari
Lokasi
Lokasi Sanggar sangat dekat dengan kota sungai penuh dengan jarak kurang lebih 11.3 km
Kesimpulan dan Koreksi Kegiatan Kesimpulan Kegiatan Penyusunan Data Awal Master referensi Nilai Budaya Tak Benda berjalan dengan baik dan lancar, didukung oleh tim Dinas Perhubungan, Komunikasi Informatika, Pariwisata dan Budaya Kab. Kerinci, Jambi
Hasil 1. Verval 1 Sanggar Budaya Tari Toga berhasil diselesaikan 2. 1 Cagar Budaya Masjid Keramat
Terima Kasih
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan