PENYUSUNAN BASIS DATA POHON PADA BEBERAPA JALAN KOLEKTOR DI BANDUNG DENGAN VISUALISASI KOMPUTER
Oleh: Anjar Pujarama A34204011
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
PENYUSUNAN BASIS DATA POHON PADA BEBERAPA JALAN KOLEKTOR DI BANDUNG DENGAN VISUALISASI KOMPUTER
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh: Anjar Pujarama A34204011
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
RINGKASAN ANJAR PUJARAMA, Penyusunan Basis Data Pohon pada Beberapa Jalan Kolektor di Bandung dengan Visualisasi Komputer. Di bawah bimbingan BAMBANG SULISTYANTARA. Jalan merupakan jalur pergerakan orang, kendaraan serta sebagai tempat beraktifitas, seperti bekerja, berdagang, belajar dan lain-lain. Jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda merupakan jalan kolektor di kota Bandung dengan lalulintas yang padat, dimana di sepanjang jalannya terdapat pohon-pohon yang berguna untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan. Namun keberadaan pohon di sepanjang jalan juga akan memberikan masalah, misalnya pohon tumbang dan ini akan membahayakan bagi pengguna jalan. Dengan demikian diperlukan pengelolaan dan pemeliharaan yang baik, yang salah satunya adalah monitoring dan menyusun data inventarisasi pohon. Dinas Pertamanan dan Pemakaman kota Bandung yang bertanggungjawab atas pengelolaan fasilitas pertamanan kota selama ini melakukan pengelolaan data inventarisasi pohon secara manual. Cara seperti ini menyebabkan pengelola membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup besar dalam pemutakhiran data inventarisasi pohon. Oleh karena itu diperlukan pendataan pohon secara dijital untuk mengefisienkan kegiatan untuk pengelolaan pohon tersebut. Pembuatan program database pohon ini menggunakan 3 software yaitu : Map Info Professional 8.5, Microsoft Visual Basic 6.0, dan Microsoft Access 2003. Penyusunan basis data pohon untuk tampilannya dibuat menggunakan software Microsoft Visual Basic 6.0, sedangkan untuk penyimpanan data atribut menggunakan Microsoft Access 2003, dan untuk menyimpan data spasial menggunakan Map Info Professional 8.5. Data atribut dimasukkan melalui tampilan yang telah dibuat pada Microsoft Visual Basic 6.0 tidak manual melalui Microsoft Access 2003, sedangkan data spasial dimasukkan manual melalui Map Info Professional 8.5. Tampilan akhir basis data pohon ini berupa aplikasi (.exe), sehingga untuk menjalakan aplikasi ini harus diinstal ke dalam komputer (sistem windows). Tetapi pada pembuatan menjadi aplikasi ini file yang berupa map tidak dikompilasi menjadi satu, sehingga untuk menjalakan aplikasi ini harus teristal juga software Map Info Professional 8.5. Keperluan ini dibutuhkan untuk menampilkan peta pada aplikasi inventarisasi pohon. Pada pembuatan aplikasi masih banyak kekurangan yang membuat aplikasi invenarisasi pohon ini tidak cukup praktis untuk digunakan, kekurangan dan kelemahan aplikasi ini antara lain: untuk menjalankan aplikasi ini masih harus ada software tertentu yang terinstal dalam komputer, proses kompilasi menjadi aplikasi (.exe) yang tidak sempurna ( file berekstensi map tidak bisa dikompilasi), dan tidak adanya fasilitas pencarian secara otomatis.
Judul : PENYUSUNAN BASIS DATA POHON PADA BEBERAPA JALAN KOLEKTOR DI BANDUNG DENGAN VISUALISASI KOMPUTER Nama : Anjar Pujarama NRP : A34204011
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Bambang Sulistyantara M.Agr. NIP: 131 578 797
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian IPB
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr. NIP. 131 124 019
Tanggal Kelulusan :
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandung, Propinsi Jawa Barat pada tanggal 9 April 1986. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari Bapak Wahyu Widaya dan Ibu Yayat Rohayati. Tahun 1998 penulis lulus dari SDN Sukasenang 3 Singaparna, kemudian pada tahun 2001 penulis menyelesaikan studi di MTsN Sukamanah Tasikmalaya, dan pada tahun 2004 penulis lulus dari MAN Sukamanah Tasikmalaya. Tahun 2004 penulis diterima di IPB melalui jalur USMI dan mengambil Program Studi Arsitektur Lanskap, Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian. Selama di IPB penulis aktif di berbagai kegiatan kemahasiswaan. Tahun 2004/2005 penulis aktif dalam klub Grada-C TPB. Tahun 2004-2008 aktif di Organisasi
Mahasiswa
Daerah
Himpunan
Mahasiswa
Tasikmalaya
(HIMALAYA) di sub bagian eksternal. Tahun 2006/2007 penulis menjadi anggota Himpunan Profesi Arsitektur Lanskap (Himaskap) Departemen Eksternal. Pada tahun 2006 penulis menjadi panitia Pelatihan Flash-MX yang diadakan oleh FKRD-Faperta. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Pengantar Seni dan Arsitektur dan mata kuliah Penerapan Komputer tahun ajaran 2008/2009. Penulis juga pernah bertugas sebagai tim inventarisasi pohon Propinsi DKI Jakarta pada tahun 2008.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi kekuatan dan hidayah pada kita semua sehingga atas ijin-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul Penyusunan Basis Data Pohon pada Beberapa Jalan Kolektor di Bandung dengan Visualisasi Komputer. Penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dr. Ir. Bambang Sulistyantara M.Agr. yang dengan sabar memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian ini. 2. Ibu, Ayah, kakak (Teh Ayu) dan adik-adikku (de Ali dan neng Widi) yang menjadi motivator bagi penulis. 3. Kang Encep Buleud, Dho, Anggi Mardiyanto dan Ipank atas bantuannya saat survey di Bandung. 4. Muhe, Ida TEP, Teh Gina, kang Obot, kang Adem dan Upeh THP. Rekan seperjuangan Sukamanah. Lanjutkan! 5. Kang Dadan, Ardimen, Engkong Ican, Bang Yil, Mamex, Bang Ardi gede, dan Doni Tata rekan-rekan kosan PTB tercinta. 6. Mr. Dayat, Kang Dimas, Mbak Ita, dan Mas Arief atas saran dan kerjasamanya. 7. Anggi, Kang Oyok, Kang Jafar, Kang Imadinejad, Ocha, Luqman AGB dan Ozy atas kenangan selama kuliah. 8. Teman-teman dari kesatuan Landscaper’41, 42, dan 44 yang selalu mendukung dan membantu penulis dalam penyelesaian penelitian ini.
Semoga hasil dari penelitian ini akan berguna bagi kita semua.
Bogor, Mei 2009
Penulis
i
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ................................................................................................. i DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ii PENDAHULUAN .................................................................................................1 Latar Belakang ................................................................................................1 Tujuan Studi....................................................................................................2 Manfaat Studi..................................................................................................2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................3 Jalan ................................................................................................................3 Pemeliharaan...................................................................................................4 Basis Data .......................................................................................................4 Perangkat Lunak (Software) Microsoft Visual Basic 6.0 ...............................5 Perangkat Lunak (Software) MapInfo Professional 8.5 .................................6 Data .................................................................................................................6 METODOLOGI.....................................................................................................8 Lokasi dan Waktu Studi..................................................................................8 Bahan dan Alat ...............................................................................................8 Jenis Data yang Digunakan ............................................................................9 Metode ..........................................................................................................10 Pengambilan Data Pohon dan Pengumpulan Informasi di Lapangan ..........11 Inventarisasi dan pengukuran fisik pohon .............................................11 Penilaian kondisi fisik pohon ................................................................12 HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................................18 Hasil ..............................................................................................................18 Pengambilan Data Pohon ......................................................................18 Pengelolaan Data Gambar .....................................................................18 Pengelolaan Data Peta ...........................................................................19 Pembuatan Program Aplikasi ................................................................19 Pemasukan Data Pohon .........................................................................37 Penggunaan Aplikasi Basis Data Pohon................................................36 Pembahasan ..................................................................................................39 Inventarisasi Pohon dalam Microsoft Access 2003, Microsoft Visual Basic 6.0 dan Map Info Professional ....................................................39 Inventarisasi Pohon untuk Instansi ........................................................40 KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... .....42 Kesimpulan ...................................................................................................42 Saran .............................................................................................................42 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... .....44
i
DAFTAR TABEL No.
Teks
Halaman
1. Tabel Kategori Kelas DBH Pohon .....................................................................11 2. Kelas Tinggi Pohon Berdasarkan Karakteristiknya ...........................................11 3. Kelas Lebar Tajuk ..............................................................................................12 4. Kerusakan Hama dan Penyakit Tanaman pada Pangkal Akar dan Batang ........13 5. Kerusakan Hama dan Penyakit Tanaman pada Cabang dan Daun ....................14 6. Tingkat Kerusakan Hama dan Penyakit Pohon..................................................15 7. Tingkat Kerusakan Mekanik pada Pohon ..........................................................15 8. Tingkat Kerusakan Total pada Pohon ................................................................16 9. Jumlah Kerusakan Pohon ...................................................................................40
ii
DAFTAR GAMBAR No.
Teks
Halaman
1. Peta Lokasi Objek Studi .......................................................................................8 2. Metode dalam Pembuatan Basis Data Pohon.....................................................10 3. Bentuk Tajuk Pohon. ..........................................................................................10 4. Penilaian Kondisi Fisik Pohon ...........................................................................13 5. Skema Pembuatan Program Aplikasi.................................................................19 6. Kotak Dialog file New Database........................................................................21 7. Kotak Dialog Database......................................................................................22 8. Pembuatan Tabel Input Data Pohon dengan Fasilitas Design View ..................23 9. Pembuatan Tabel Input Nama Jalan dengan Fasilitas Design View ..................24 10. Pembuatan Tabel Koordinat XY dengan Fasilitas Design View ......................24 11. Pembuatan Tabel Pohon dengan Fasilitas Design View ..................................25 12. Pembuatan Tabel Pengguna dengan Fasilitas Design View .............................25 13. Kotak Dialog Show Table ................................................................................26 14. Relationship antar Tabel Satu dengan Tabel yang Lainya ...............................26 15. Form Login ......................................................................................................28 16. Form AddAdmin ..............................................................................................28 17. Form Depan .....................................................................................................29 18. Form Input Data Pohon....................................................................................29 19. Form Jalan........................................................................................................30 20. Form Nama Pohon ...........................................................................................30 21. Form Mapview.................................................................................................31 22. Skema Penggunaan Program Aplikasi .............................................................38 Lampiran 1. Lembar Identifikasi Pohon .................................................................................45 2. Data Inventaris Pohon Jalan Juanda, Bandung ..................................................46 3. Data Inventaris Pohon Jalan Cihampelas, Bandung ..........................................52
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Jalan merupakan jalur pergerakan orang, kendaraan serta sebagai tempat beraktifitas, seperti bekerja, berdagang, belajar dan lain-lain. Jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda merupakan jalan kolektor di kota Bandung, dimana di sepanjang
jalannya terdapat pohon-pohon yang mempunyai peranan penting,
yaitu memberikan kenyamanan terhadap pengguna jalan, baik yang berkendaraan maupun pejalan kaki. Jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda merupakan jalan yang cukup padat arus lalu lintasnya, sehingga keamanan dan kenyamanan menjadi penting. Pohon peneduh yang sudah tumbuh besar di tepi jalan memberikan kenyamanan untuk lingkungan di sekitarnya. Namun keberadaan pohon di sepanjang jalan juga akan memberikan masalah, misalnya pohon tumbang dan ini akan membahayakan bagi pengguna jalan, seperti di Jalan Margonda Raya, Depok sebuah mobil sedan Accord tertimpa pohon yang tumbang karena hembusan angin kencang, tidak ada korban jiwa, namun akibat kejadian tersebut arus lalu lintas tersendat (Kompas, 2009). Dengan demikian diperlukan pengelolaan dan pemeliharaan yang baik, yang salah satunya adalah monitoring dan menyusun data inventarisasi pohon. Pengelolaan jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda, kota Bandung ini dilaksanakan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman kota Bandung. Salah satu pengelolaan adalah dengan menyusun data inventarisasi pohon yang bertujuan untuk memudahkan dalam penyusunan jadwal pemeliharaan. Data inventarisasi pohon yang dibuat adalah mendata deskripsi pohon, kesehatan, jumlah, dan lokasi pohon yang terdapat di sepanjang jalan, sehingga bisa diketahui secara pasti perubahan jenis, kesehatan, jumlah pohon di lapang. Selama ini pengelolaan data inventarisasi pohon dilakukan secara manual, sehingga apabila terjadi perubahan jenis, kesehatan, jumlah pohon di lapangan, perlu pemutakhiran yang dilampirkan, kemudian dilakukan pencetakan ulang. Cara seperti ini menyebabkan pengelola membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup besar dalam pemutakhiran data inventarisasi pohon. Padahal dinamika perubahan pohonpohon di sepanjang jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda, kota Bandung yang
2
disebabkan oleh proses-proses alami maupun akibat aktivitas dan implementasi rencana/perancangan lanskap bisa saja terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Permasalahan tersebut di atas dapat diatasi dengan pemanfaatan teknologi komputer. Dengan adanya teknologi komputer yang semakin berkembang pesat di bidang pengelolaan lanskap dan kebutuhan penggguna untuk mengetahui informasi dengan cepat, maka perlu adanya sistem basis data informasi data atribut dan spasialnya yang mudah diakses dengan cepat serta menyajikan informasi terkini untuk menunjang prosedur pengelolaan. Pembuatan data atribut basis data pohon di sepanjang jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda, kota Bandung ini diarahkan pada klasifikasi data deskripsi pohon, kesehatan, jumlah, dan lokasi pohon. Perangkat lunak (Software) yang berpotensi digunakan dalam penyusunan basis data pohon ini meliputi: 1. Microsoft Access 2003 digunakan untuk memasukkan data atribut, 2. Microsoft Visual Basic 6.0 digunakan untuk menyusun tampilan basis data, 3. Microsoft Office Picture Manager 2007 digunakan untuk mengatur kualitas gambar dan, 4. Map Info Professional 8.5 digunakan untuk memasukkan data spasial. Praktis dan mudah dalam penggunaannya menjadi dasar pemilihan perangkat lunak yang digunakan dalam studi ini, selain itu perangkat lunak di atas umum digunakan dalam pembuatan basis data.
Tujuan Studi Menyusun program basis data, yang dapat digunakan untuk menginput dan menampilkan data pohon di sepanjang jalan kolektor yaitu jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda.
Manfaat Studi 1. Mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan data inventarisasi pohon di sepanjang jalan kolektor di kota Bandung. 2. Digunakan sebagai pendukung data manajemen pohon kota. 3. Berguna sebagai informasi ilmiah untuk mengetahui keadaan pohon di lapangan dengan cepat.
3
TINJAUAN PUSTAKA Jalan Menurut Simonds (1978), bahwa dalam lanskap kehidupan manusia tersusun atas jalan dan tempat, dimana jalan berfungsi sebagai jalur pergerakan orang, kendaraan serta sebagai pusat orang bekerja, berdagang, belajar, beribadah, dan bersantai. Jalan itu sendiri merupakan suatu kesatuan sistem jaringan yang mengikat dan menghubungkan pusat-pusat kota wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya dalam satu hubungan hirarki (Dirjen Bina Marga, 1980). Dalam Undang-Undang No 13 tahun 1980 tentang jalan disebutkan bahwa jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat, meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas. Lebih lanjut disebutkan dalam pasal 4 (empat) mengenai pengelompokan jalan menurut peranannya yaitu: 1. Jalan arteri, yaitu jalan yang melayani angkutan umum dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh dengan kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi dengan efisien. 2. Jalan kolektor, merupakan jalan yang melayani angkutan pengumpulan dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi. 3. Jalan lokal, adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Bagian jalan menurut PP no. 26 tahun 1985 meliputi: 1. Daerah manfaat jalan meliputi badan jalan, tepi jalan dan ambang pengamannya. - Badan jalan, yaitu jalur lalu lintas dengan atau tanpa median. - Saluran tepi jalan, merupakan saluran penampungan dan penyaluran air, agar badan jalan bebas dari pengaruh air. - Ambang pengaman, yaitu bagian yang terletak paling luar dari daerah pemanfaatan jalan untuk mengamankan bangunan jalan.
4
2. Daerah milik jalan meliputi daerah manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu di luar daerah manfaat jalan untuk pelebaran dikemudian hari. 3. Daerah pengawasan jalan merupakan sejalur lahan tertentu di luar daerah milik jalan yang diawasi Pembina jalan agar tidak mengganggu pandangan pengemudi dan kontruksi banguanan jalan.
Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan suatu lanskap dilaksanakan untuk memperjelas tujuan agar tanaman berada dalam keadaan sehat dan menarik, selain itu pemeliharaan juga bertujuan untuk menjaga lanskap tetap berada dalam keadaan bersih, nyaman, aman. Pemeliharaan bertujuan untuk menjaga dan merawat areal lanskap dengan segala fasilitas yang berada di dalamnya agar kondisinya tetap baik dan sebisa mungkin mempertahankan keadaan yang sesuai tujuan rancangan atau desain semula (Arifin dan Arifin, 1999). Carpenter, Walker dan Lanphear (1975), menekankan hal yang penting dalam pemeliharaan lanskap yaitu bahwa pekerjaan yang tepat harus dikerjakan dalam waktu yang tepat, oleh sebab itu jadwal pemeliharaan harus tersedia. Jadwal tersebut dibuat dan dikembangkan melalui empat tahap, yaitu: 1. Mengklasifikasi tapak menurut peringkat pemeliharaan. 2. Membuat daftar nama tanaman. 3. Menentukan jenis pekerjaan yang dibutuhkan. 4. Menyusun langkah-langkah pekerjaan yang harus dilakukan. Jadwal ini berguna untuk mengetahui apakah pekerjaan pemeliharaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Data inventarisasi pohon dijital dapat membantu pelaksanaan keempat tahap pemeliharaan tersebut di atas.
Basis Data Basis data dapat diartikan sebagai kumpulan data dan informasi yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang berhubungan antara satu dengan yang lain, dimana dapat menambah, mengganti, menghapus, dan mengedit data dalam tabeltabel tersebut. Sedangkan tabel sendiri merupakan tempat untuk menyimpan data yang telah diolah dan mempunyai tema tertentu, misalnya data pelanggan, data
5
karyawan, dan sebagainya. Tabel terdiri dari beberapa item informasi sebagai berikut: 1. Field, merupakan tempat data/informasi dalam kelompok sejenis yang dimasukkan atau diinput pada bagian kolom tabel. 2. Record, merupakan kumpulan dari beberapa field yang saling berhubungan yang tersimpan dalam bentuk baris pada tabel. Satu tabel bisa terdiri dari beberapa record sekaligus. Program basis data memungkinkan untuk bekerja dengan beberapa tabel. Dalam proses kerjanya, pengoperasian data pada tabel di dalam basis data didukung oleh enam objek basis data (Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS), yaitu: 1. Query, adalah sebuah objek basis data yang digunakan untuk menampilkan, menyunting dan menganalisis suatu data dengan cara lain. 2. Form, adalah sebuah objek basis data yang digunakan untuk membuat kontrol-kontrol untuk proses memasukkan, memeriksa dan memperbaharui data. 3. Report, adalah sebuah objek yang digunakan untuk menampilkan data yang telah diformat sesuai dengan ketentuan yang pernah diberikan. 4. Pages, adalah sebuah objek khusus yang digunakan untuk menampilkan dan bekerja dengan data. 5. Macro, adalah rangkaian dari beberapa perintah yang dapat disimpan dan dijalankan ulang secara otomatis, misalnya menambah sebuah form, mencetak report dan sebagainya. 6. Module, adalah program-program yang ditulis dengan Access Basic.
Perangkat Lunak (Software) Microsoft Visual Basic 6.0 Menurut Kusumo (2000), Microsoft Visual Basic 6.0 adalah suatu produk bahasa pemograman yang dikeluarkan oleh Microsoft, salah satu perusahaan Software terkemuka di dunia. Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis GUI (Graphical User Interface). Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan event-driven programming yang berarti program yang menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa event/kejadian tertentu (tombol di klik, menu dipilih
6
dan lain-lain). Ketika event terdeteksi, kode yang berhubungan dengan event (Event procedures) akan dijalankan. Stuktur aplikasi Visual Basic 6.0 terdiri dari: 1. Form Windows atau jendela untuk membuat Interface/tampilan 2. Kontrol/Control Tampilan berbasis grafis yang dimasukkan pada Form untuk membuat interaksi dengan pemakai. 3. Metode/Methods Metode adalah serangkaian perintah yang sudah tersedia pada suatu objek yang dapat diminta untuk mengerjakan tugas khusus. 4. Prosedur Kejadian/Event procedures Kode yang berhubungan dengan suatu objek. Kode ini akan dieksekusi (tidak ditampilkan) ketika ada respon dari pemakai berupa event tertentu. 5. Prosedur Umum/General Procedures Kode yang tidak berhubungan dengan suatu objek. 6. Modul/Module Merupakan kumpulan prosedur umum, deklarasi variabel dan definisi konstanta yang digunakan oleh aplikasi.
Perangkat Lunak (Software) MapInfo Professional 8.5 MapInfo Professional 8.5 merupakan perangkat lunak aplikasi untuk keperluan SIG (sistem informasi geografis) yang dikembangkan oleh Map Info Coorporation. MapInfo Professional 8.5 memiliki karakteristik yang menarik, mudah digunakan, user friendly dan memiliki tampilan yang menarik (Yoesman, 2003).
Data Menurut Anwar (1986), data merupakan fakta yang masih mentah dan berdiri sendiri-sendiri. Dari pengertian di atas, jelas bahwa data pada dasarnya merupakan fakta yang belum terorganisir dengan baik dan data tersebut belum memberikan makna/arti jika tidak diproses lebih lanjut. Oleh Atmadilaga (1997), organisasi data dalam bentuk SIG digambarkan dalam diagram organisasi data.
7
Data dapat dikelompokan ke dalam dua jenis, yaitu data grafis (spasial) dan data atribut (non-spasial). Pada studi pembuatan basis data pohon dijital ini yang digunakan adalah: 1. Data Grafis (spasial) Dalam studi ini, data grafis berupa peta sebaran pohon dimana data grafis tersebut dapat disajikan dalam model data vektor. Menurut Burrough (1986), data vektor adalah data besaran yang mempunyai arah. Struktur data vektor untuk symbol peta dalam sistem kartesian atau 2D (2 Dimensi) adalah berupa titik (X,Y). Titik distrukturasi dan disimpan sebagai susunan pasangan koordinat (X,Y) yang berurutan. 2. Data Atribut (non spasial) Menurut Atmadilaga (1999), data atribut bersifat tematis karena memberikan keterangan mengenai karakteristik objek spasial misalnya suatu poligon dianalisis sebagai suatu hutan, data tematiknya bisa menerangkan kondisi hutan tersebut seperti: jenis pohon, tinggi pohon, umur pohon, kapan ditanam atau memperkirakan umur pohon dan sebagainya. Data atribut dalam pembuatan basis data pohon berupa kumpulan bilangan, karakter atau alpha numerik. Data spasial bisa dikumpulkan dari berbagai sumber. Menurut Atmadilaga (1999), sumber data terdiri dari data primer yang mengacu pada informasi dimana data dari sensor langsung masuk ke sistem komputer, dan data sekunder yang merupakan kumpulan data yang melibatkan proses informasi yang telah dikompilasi sebelumnya, tetapi perlu dilakukan konversi agar formatnya dapat dibaca oleh komputer.
8
METODOLOGI Lokasi dan Waktu Studi Objek studi ini berlokasi di sepanjang jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda, kota Bandung (Gambar 1). Jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda merupakan jalan kolektor di kota Bandung, yang masing-masing mempunyai panjang 2 dan 2,4 Km. Pengumpulan data dilaksanakan pada awal September sampai akhir Oktober 2008. Kegaiatan pembuatan basis data pohon dijital dan penyusunan laporan dilaksanakan pada awal bulan Nopember sampai akhir Desember 2008.
Gambar 1. Peta Lokasi Objek Studi
Bahan dan Alat Bahan Bahan yang digunakan dalam studi ini adalah peta kota Bandung yang didapat dari CD pada buku yang berjudul Desain dan Aplikasi GIS, karangan Charter dan Irma (2004). Bentuk peta yang digunakan adalah peta dijital, peta dijital ini dibutuhkan dalam pembuatan tampilan basis data. Alat Alat yang digunakan dalam studi ini terdiri dari perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).
9
a. Perangkat Lunak (Software) meliputi : - Microsoft Access 2003 - Microsoft Visual Basic 6.0 - Map info Professional 8.5 - Microsoft Office Picture Manager 2007 b. Perangkat Keras (Hardware) meliputi : - PC AMD Athlon 64™ 3000 + 2.01 Giga Hertz (GHz) - GPS (Global Positioning System) merek Garmin - Kamera dijital 5.0 Mega Pixel merek Spectra - Abney level - Rollmeter GPS (Global Positioning System) berguna untuk menentukan posisi eksisting setiap pohon di lapangan dan untuk mengukur jarak antar pohon satu dengan yang lainya. Alat pencatat digunakan untuk mencatat deskripsi dari masing-masing pohon (nama pohon, tinggi, diameter batang, diameter tajuk, dan kesehatan pohon). Kamera dijital dengan kemampuan rekam 5.0 Mega pixel digunakan untuk merekam eksisting pohon di lapangan. Abney level digunakan untuk mengukur tinggi pohon dan rollmeter digunakan untuk mengukur diameter batang dan tajuk pohon.
Jenis Data yang Digunakan Data input yang digunakan dalam pembuatan basis data pohon ini adalah data atribut, foto dan data spasial. Pemasukan data atribut berupa angka, huruf dan alpha numeric dalam bentuk analog ke format dijital dilakukan dengan menggunakan keyboard pada perangkat lunak. Data input berupa foto diambil dengan menggunakan kamera dijital agar mudah dalam pemasukan data. Data spasial pohon dilakukan dengan membangun struktur elemen grafik berupa titik, garis, dan area sehingga membentuk data grafik yang terekam secara ekplisit. Data spasial dibangun dalam bentuk dijital dengan menggunakan perangkat GPS dan menggunakan program (Software) Map Info Professional 8.5. Untuk menggunakan perangkat GPS sebelumnya dilakukan beberapa persiapan data spasial antara lain memeriksa data yang akan direkam meliputi skala, koordinat, elemen dan ukuran peta.
10
Metode Metode penyusunan program basis data ini meliputi beberapa tahapan (Gambar 2), yaitu: 1. Studi pustaka deskripsi pohon untuk mendapatkan informasi karakteristik pohon secara umum. 2. Pengambilan data pohon di lapangan dan pengumpulan informasi terhadap data dan selanjutnya akan dihimpun ke dalam basis data. 3. Menyusun basis data dengan Microsoft Access 2003. 4. Menyusun program tampilan basis data dengan menggunakan program Microsoft Visual Basic 6.0 dan Map Info Professional 8.5. 5. Memasukkan data/informasi dan mengolah basis data. Proses pembuatan basis data dengan memasukkan data ke dalam basis data yang telah dikompilasi berikut dengan data spasialnya. 6. Penyajian hasil. Penyajian hasil akan disajikan dalam bentuk program aplikasi yang telah dibuat supaya lebih menarik dan lebih informatif. 7. Pembahasan.
Studi pustaka deskripsi pohon untuk mendapatkan informasi karakteristik pohon secara umum Pengambilan data pohon di lapangan Menyusun basis data dengan Microsoft Access 2003 Menyusun program tampilan basis data dengan menggunakan program Microsoft Visual Basic 6.0 dan Map Info professional 8.5 Memasukan data/informasi dan mengolah basis data Penyajian hasil Disajikan dalam bentuk program aplikasi Pembahasan Gambar 2. Metode dalam Pembuatan Basis Data Pohon.
11
Pengambilan Data Pohon dan Pengumpulan Informasi di Lapangan Inventarisasi dan pengukuran fisik pohon a. Diameter batang setinggi dada atau Diameter at the Breast (DBH) Pengukuran dilakukan + 140-145 cm dari permukaan permukaan tanah dengan menggunakan DBH meter. Data DBH yang diperoleh kemudian diklasifikasikan ke dalam 4 kategori kelas (Tabel 1). b. Tinggi Pohon Pengukuran tinggi pohon menggunakan abney level. Data tinggi pohon diklasifikasikan ke dalam 3 kelas (Tabel 2). Tabel 1. Tabel Kategori Kelas DBH Pohon Kelas
Kualifikasi
Diameter (cm)
D1
Semai
DBH < 10
D2
Tiang (kecil)
10 < DBH < 30
D3
Hampir dewasa
30 < DBH < 60
(sedang) D4
Dewasa (besar)
DBH > 60
Sumber: Daniel, et. al. (1995) dalam Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006) Tabel 2. Kelas Tinggi Pohon Berdasarkan Karakteristiknya Kelas
Kualifikasi
Tinggi (m)
1
Rendah
T<9
2
Sedang
9 < T < 18
3
Tinggi
T > 18
Sumber: Carpenter, et. al. (1995) dalam Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006) Lebar Tajuk Lebar tajuk diukur menggunakan rollmeter. Data lebar tajuk diklasifikasikan menjadi 4 kelas (Tabel 3).
12
Tabel 3. Kelas Lebar Tajuk Kelas
Kualifikasi
Lebar (m)
L1
Semai
L<2
L2
Kecil
2< L<5
L3
Sedang
5< L<9
L4
Besar
L>9
Sumber: Carpenter, et. al.(1995) dalam Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006) Bentuk tajuk Bentuk tajuk dibagi menjadi 2 kategori yaitu semetris dan asimetris. Simetris (Gambar 3) merupakan bentuk tajuk yang sesuai dengan bentuk arsitektur tajuk pohon, sedangkan asimetris merupakan bentuk tajuk yang tidak sesuai dengan bentuk arsitektur tajuk pohon.
Simetris
Asimetris
Gambar 3. Bentuk Tajuk Pohon c. Lokasi Tumbuh Pohon Data ini diperoleh menggunakan GPS (Global Positioning System) dalam bentuk koordinat UTM X dan UTM Y. Data tersebut kemudian dipetakan pada peta rupa bumi dijital dengan menggunakan Map Info Professional 8.5 dengan cara memasukkan koordinat UTM X dan UTM Y masing- masing pohon di lapang. Penilaian kondisi fisik pohon Penilaian kondisi fisik pohon didasarkan pada 3 jenis kerusakan yaitu oleh hama dan penyakit tanaman, mekanik dan teknik. Pengamatan kondisi fisik pohon dilakukan berdasarkan keadaan visual pohon dengan penekanan
13
pada bagian pangkal akar yang berada di atas permukaan tanah, batang, daun dan percabangan. Penilaian persentase kerusakan pohon hanya berdasarkan 2 kerusakan yaitu kerusakan akibat hama penyakit dan kerusakan mekanik tanaman (Gambar 4). Untuk kerusakan teknik akan diuraikan secara deskriptif berdasarkan pengamatan visual di lapangan. a. Kerusakan oleh hama dan penyakit tanaman Pengamatan yang disebabkan oleh hama dan penyakit tanaman dibagi menjadi 2 bagian yaitu: - Kerusakan hama dan penyakit tanaman pada pangkal akar di permukaan tanah dan batang (tabel 4). - Kerusakan hama dan penyakit tanaman pada percabangan dan daun (tabel 5).
Penilaian kondisi fisik pohon
Kerusakan oleh hama dan penyakit Keruaskan Mekanik
Gambar 4. Penilaian Kondisi Fisik Pohon Tabel 4 . Kerusakan Hama dan Penyakit Tanaman pada Pangkal Akar dan Batang No
Kerusakan Hama dan penyakit
Nilai
1
Tidak ada kerusakan hama dan penyakit
0
2
Tumbuhan tidak berparasit
1
3
Tumbuhan berparasit (jamur, benalu)
2
4
batang kering/lapuk; akar kering/lapuk
3
5
Batang busuk; akar busuk
4
6
Gerowong/keropos pada batang utama
5
Sumber: Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006)
14
Tabel 5 . Kerusakan Hama dan Penyakit Tanaman pada Cabang dan Daun No
Kerusakan Hama dan penyakit
Nilai
1
Tidak ada kerusakan hama dan penyakit
0
2
Tumbuhan tidak berparasit; ulat; jelaga
1
3
Tumbuhan berparasit (jamur, benalu)
2
4
Klorosis
3
5
Nekrosis
4
6
Percabangan lapuk
5
Sumber: Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006) Untuk menghitung tingkat kerusakan oleh hama dan penyakit pada akar dan batang menggunakan rumus: T ab = (n i x 100)/∑n i Keterangan: T ab
: Tingkat kerusakan hama dan penyakit pada pangkal akar dan batang
ni
: Nilai kerusakan
∑n i
: Jumlah total nilai dari kerusakan hama dan penyakit pada pangkal akar dan batang Sedangkan tingkat kerusakan hama dan penyakit pada cabang dan daun
dapat dihitung dengan menggunakan rumus: T cd = (n i x 100)/∑n i Keterangan: T cd
: Tingkat kerusakan hama dan penyakit pada cabang dan daun
ni
: Nilai kerusakan
∑n i
: Jumlah total nilai dari kerusakan hama dan penyakit pada cabang dan daun Untuk menghitung total kerusakan hama dan penyakit dapat dihitung
dengan menggunakan rumus: T hpt = (T ab + T cd )/2 Keterangan: T hpt
: Tingkat kerusakan total hama dan penyakit
T ab
: Tingkat kerusakan hama dan penyakit pada pangkal akar dan batang
T cd
: Tingkat kerusakan hama dan penyakit pada cabang dan daun
15
Tingkat kerusakan hama dan penyakit yang telah diperoleh kemudian dikategorikan dalam peringkat sebagai berikut (Tabel 6) : Tabel 6. Tingkat Kerusakan Hama dan Penyakit Pohon No
Kualifikasi
Serangan (%)
1
Tidak ada
0 < T hpt < 15
2
Sedikit
15 < T hpt < 30
3
Banyak
30 < T hpt <50
4
Sangat banyak
T hpt > 50
Sumber: Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006) b. Kerusakan mekanik Kerusakan mekanik merupakan kerusakan pada pohon yang disebabkan oleh kontak dengan benda-benda fisik (goresan, gesekan, sayatan, benturan dan sebagainya). Penilaian akibat kerusakan mekanik tertera pada tabel 7. Tabel 7. Tingkat Kerusakan Mekanik pada Pohon No
Kerusakan mekanik
Nilai
1
Tidak ada kerusakan mekanik
0
2
Corat-coret atau reklame
1
3
Goresan
2
4
Sayatan
3
5
Patah cabang
4
6
Tersambar petir
5
Sumber: Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006) Selanjutnya tingkat kerusakan mekanik pada pohon dapat dihitung meggunakan rumus: T m = (n i x 100)/∑n i Keterangan: Tm
: Tingkat kerusakan mekanik pohon
ni
: Nilai kerusakan
∑n i
: Jumlah total nilai dari kerusakan mekanik pada pohon
16
Persentase kerusakan hama dan penyakit dan kerusakan mekanik kemudian digunakan untuk memperoleh tingkat kerusakan total pohon dengan menggunakan rumus: T = (T hpt + T m )/2 Keterangan: T
: Tingkat kerusakan total pohon
T hpt
: Tingkat kerusakan hama dan penyakit
Tm
: Tingkat kerusakan mekanik Tingkat kerusakan total yang diperoleh kemudian dikategorikan dalam
peringkat sebagai berikut (tabel 8): Tabel 8. Tingkat Kerusakan Total pada Pohon No
Kualifikasi
Serangan (%)
1
Tidak ada
0 < T m < 15
2
Sedikit
15 < T m < 30
3
Banyak
30 < T m <50
4
Sangat banyak
T m > 50
Sumber: Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006) Data tingkat kerusakan pohon yang diperoleh kemudian dikategorikan berdasarkan peringkat sesuai dengan metode Grey dan Deneke (1978) dalam yang telah dimodifikasi: a. Peringkat 1 (sangat baik) Pohon sehat dan vigor. Rata-rata serangan hama penyakit dan kerusakan mekanik 0% < T < 15%. Sedikit atau tidak memerlukan tindakan perbaikan. b. Peringkat 2 (baik) Pohon cukup baik. Rata-rata serangan hama/penyakit dan kerusakan mekanik 15% < T < 30%. Memerlukan perbaikan.
17
c. Peringkat 3 (buruk) Pohon kurang baik dan kurang sehat. Rata-rata serangan hama/penyakit dan kerusakan mekanik 30% < T < 50%. Memerlukan banyak tindakan perbaikan. d. Peringkat 4 (sangat buruk) Pohon dengan rata-rata serangan hama/penyakit dan kerusakan mekanik T> 50% terancam mati, atau mati. 1
1
Grey dan Daneke (1978) dalam Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006)
18
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengambilan Data Pohon Pengambilan data pohon dilakukan di Bandung, sampel pohon yang diambil terdapat di jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda. Pohon yang didata adalah pohon yang terdapat pada daerah milik jalan. Pengambilan data pohon di lapang menggunakan alat bantu untuk mencatat kondisi pohon di lapangan berupa form/lembaran (Lampiran 1) yang telah disesuaikan dengan Form Input data pohon pada tampilan basis data. Sedangkan untuk mengetahui koordianat X dan Y pohon menggunakan GPS dan untuk merekam foto/gambar pohon menggunakan kamera dijital. Pada pengambilan data pohon ini dilakukan pengkodean pada setiap pohon, pengkodean disesuaikan dengan nama jalan misalnya pada jalan Cihampelas kodenya “CHM” dan Jalan Juanda “JUD”. Di lapang terdapat pohon di samping kiri dan kanan jalan maka dilakukakan pengkodean, untuk pohon di sebelah kiri diberi kode “A” dan kanan diberi kode “B”, sehingga jika kode tertulis “CHM1A” maka artinya pohon pertama yang ada di jalan Cihampelas dan terdapat di sebelah kiri jalan. Namun pengkodean pohon ini bersifat fleksibel sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Pengelolaan Data Gambar Gambar-gambar eksisting pohon di lapang dimasukkan ke dalam program database dengan format JPEG (Joint Photographic Experts Group) yang telah disesuaikan dengan program database, seperti memperkecil ukuran dari ukuran standar camera dijital yang bertujuan untuk mengurangi atau menghemat kapasitas hardisk pada komputer. Gambar-gambar tersebut disimpan pada folder khusus yang telah ditentukan. Gambar-gambar tersebut tidak dimasukkan ke dalam database walau sebenarnya bisa saja menggunakan fasilitas OLE (Object Lingked-Embedded) dalam Microsoft Access 2003. Hal ini dilakukan karena hubungannya dengan penggunaan Visual Basic 6.0 sebagai tampilan basis data.
19
Pengelolaan Data Peta Data hasil pengukuran lapang yang menggunakan GPS (Global Positioning System) dimasukan ke dalam sebuah sistem informasi geografi. Pengolahan data peta (map) dilakukan menggunakan perangkat lunak MapInfo Professional 8.5 dengan cara memasukkan koordinat UTM X dan UTM Y masing- masing pohon di lapang yang telah disesuaikan dengan koordinat peta dijital kota bandung yang didapat dari CD pada buku yang berjudul Desain dan Aplikasi GIS, karangan Charter dan Irma (2004). Penyajian gambar peta menggunakan titik (poin), sehingga membentuk jaringan dijital yang telah di sesuaikan dengan koordinat peta kota Bandung. Pembuatan Program Aplikasi Studi Pustaka Cara Penyusunan
Penyusunan Dan Perancangan Basis Data Pohon Dalam Microsoft Access 2003
1. Tabel input data pohon. A. Membuat Database
2. Tabel input data jalan.
B. Merancang dan Membuat Tabel Stuktur Basis Data (Database)
3. Tabel koordinat XY.
C. Membuat Relationship (Hubungan) antar Tabel
5. Tabel pengguna atau user.
Pembuatan Program Tampilan Basis Data Menggunakan Visual Basic 6.0. A. Membuat dan Mengatur Properti Form user interface/tampilan.
4. Tabel pohon.
1. Form Login. 2. Form AddAdmin. 3. Form Depan. 4. Form Input Data Pohon. 5. Form Jalan.
B. Menulis Kode Program
6. Form Nama Pohon. Kompilasi Program Menjadi .exe
7. Form Mapview.
Program Aplikasi
Gambar 5. Skema Pembuatan Program Aplikasi
20
Pembuatan program aplikasi menggunakan software Microsoft Access 2003 dan Visual Basic 6.0. Penyusunan dan perancangan basis data pohon menggunakan Microsoft Access 2003, sedangkan pembuatan program tampilan data dan kompilasi program menggunakan Visual Basic 6.0. Skema pembuatan program aplikasi dapat dilihat pada Gambar 5. Berikut adalah penjelasan mengenai pembuatan program aplikasi : 1. Penyusunan dan Perancangan Basis Data Pohon dalam Microsoft Access 2003 Penyusunan basis data pohon sepanjang jalan kolektor ini dirancang untuk menginventarisasi pohon dan memberikan informasi deskripsi, kesehatan, jumlah, dan lokasi pohon di sepanjang jalan. Penyusunan basis data pohon sepanjang jalan kolektor ini dapat memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mendapatkan informasi secara cepat dan menginventarisasi pohon di lapangan. A. Membuat Database dalam Microsoft Access 2003 Dalam bekerja dengan Microsoft Access 2003, sebelum mengerjakan semua pekerjaan dalam penyusunan basis data dalam Microsoft Access secara lebih lanjut diawali dengan pembuatan file database. Pada jendela Microsoft Access aktif, klik menu File, kemudian klik New atau klik tombol New pada toolbar sehingga tampil kotak Task Pane New File, kemudian klik Blank Database sehingga akan tampil kotak dialog File New Database seperti terlihat pada Gambar 6. Kemudian ketikkan nama file pada bagian File Name dan sekaligus tentukan lokasi penyimpanan file database dengan memilih bagian Save In kemudian klik tombol Create.
21
Gambar 6. Kotak Dialog file New Database B. Merancang dan Membuat Tabel Stuktur Basis Data (Database) Pohon dalam Microsoft Access 2003 Pembuatan struktur basis data merupakan tahap paling awal dalam penyusunan basis data pohon. Pada proses ini dilakukan proses seleksi data sehingga dapat memudahkan pemasukkan data dengan tepat sesuai dengan jenis datanya. Struktur basis data akan menentukan tipe data yang akan dimasukkan, jumlah table (table) dan kolom (field) yang akan dibuat di dalam basis data serta hubungan (relationship) antar tabel-tabel tersebut. Tabel dan kolom dibuat berdasarkan pengklasifiksian yang telah dilakukan. Masing-masing tabel memiliki kunci relasi sebagai penghubung antar tabel dan record yang ada dalam tabel. Pada proses ini terdapat 5 tabel dengan masing-masing kunci relasinya yaitu : 1. Tabel input data pohon, merupakan tabel induk yang terdiri dari 13 field yang berisi kunci relasi. Kolom/field tersebut adalah Nama Jalan (primary key), Kode Pohon, Nama Ilmiah, Nama Lokal, Tinggi Pohon, Diameter (DBH), Lebar Tajuk, Bentuk Tajuk, Tingkat Kerusakan HPT (Akar dan Batang), Tingkat Kerusakan HPT (Cabang dan Daun), Tingkat Kerusakan HPT Total, Tingkat Kerusakan Mekanik, dan Tingkat Kerusakan Pohon Total. 2. Tabel input data jalan, merupakan tabel yang terdiri dari 2 field, yaitu Nama Kota dan Nama Jalan (primary key).
22
3. Tabel koordinat XY, merupakan tabel yang disediakan untuk diisi data koordinat X dan Y. Kolom tersebut adalah Kode pohon (primary key), Koordinat X dan Koordianat Y. 4. Tabel pohon, merupakan tabel yang terdiri dari 2 field, yaitu Nama Ilmiah dan Nama Lokal . 5. Tabel pengguna atau user, merupakan tabel yang terdiri dari 2 field, yaitu kolom User Name dan Password Setelah menentukan lokasi penyimpanan file data base dan mengklik tombol Create maka akan muncul windows aplikasi Microsoft Access 2003 seperti pada Gambar 7. Pembuatan tabel dalam Microsoft Access 2003 dapat menggunakan pilihan fasilitas yang tersedia, yaitu: 1. Menggunakan fasilitas design view 2. Menggunakan fasilitas tabel wizard 3. Menggunakan fasilitas datasheet view
Gambar 7. Kotak Dialog Database Pembuatan tabel basis data ini menggunakan fasilitas design view, yaitu dengan mengklik ganda ”Create table in desing view” pada kotak dialog database. Kemudian akan muncul kotak dialog Table untuk mengisi nama kolom (field name), tipe data (data type), dan keterangan data (description). Tipe data yang tersedia dalam Microsoft Access 2003 bisa berupa text, angka (Number), tanggal (date) dan sebagainya. Pada kotak dialog ini terdapat field properties yang berfungsi untuk mengatur parameter yang dibutuhkan, seperti jumlah karakter,
23
format field, validitas data dan sebagainya. Setelah file name terisi sesuai dengan struktur basis data pohon yang telah dibuat, kemudian tentukan file name tertentu yang akan dijadikan primary key yaitu dengan mengklik menu Edit, kemudian mengklik Primary key atau mengklik tombol icon kunci yang berada pada toolbar, maka akan keluar icon kunci di sebelah kiri file name yang telah ditentukan untuk menjadi kunci relasi dengan tabel lain. Gambar-gambar di bawah ini merupakan prosedur pembuatan tabel input data pohon (Gambar 8), tabel input nama jalan (Gambar 9), tabel koordinat XY (Gambar 10), tabel pohon (Gambar 11) dan tabel pengguna (Gambar 12).
Gambar 8. Pembuatan Tabel Input Data Pohon dengan Fasilitas Design View
24
Gambar 9. Pembuatan Tabel Input Nama Jalan dengan Fasilitas Design View
Gambar 10. Pembuatan Tabel Koordinat XY dengan Fasilitas Design View
25
Gambar 11. Pembuatan Tabel Pohon dengan Fasilitas Design View
Gambar 12. Pembuatan Tabel Pengguna dengan Fasilitas Design View C. Membuat Relationship (Hubungan) antar Tabel Tabel yang dibuat pada database berjumlah 5 tabel yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainya atau berelasi kecuali tabel pengguna. Dalam membuat relasi harus ada tabel yang menjadi tabel induk atau parent table dan tabel yang lainya menjadi anak tabel atau child table. Dalam basis data pohon ini
26
yang menjadi tabel induk adalah tabel input data pohon sedangkan tabel input data jalan, tabel koordinat XY, dan tabel pohon menjadi tabel anak. Pembuatan Relationship diawali dengan membuka Microsoft Access 2003, kemudian pilih menu Tool yang berada pada menu utama dan klik submenu Relationship sehingga akan muncul dialog “Show Table” (Gambar 13).
Gambar 13. Kotak Dialog Show Table Pada kotak dialog “Show Table” masukkan tabel pengguna, tabel input data pohon, input data jalan, tabel koordinat XY dan tabel pohon dengan mengklik tombol Add, setelah semua tabel dimasukkan klik tombol close, kemudian hubungkan tabel-tabel tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan, yaitu dengan cara mendrag file name tabel satu ke tabel yang akan menjadi relasi seperti terlihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Relationship antar Tabel Satu dengan Tabel yang Lainya
27
2. Pembuatan Program Tampilan Basis Data Menggunakan Visual Basic 6.0 Pembuatan program tampilan basis data ini dikerjakan pada perangkat lunak (software) Visual Basic 6.0. Visual Basic 6.0 adalah salah satu produk bahasa pemograman yang dikeluarkan Microsoft merupakan bahasa pemograman yang mudah digunakan untuk pengembangan aplikasi, baik aplikasi kecil maupun besar. Pembuatan program ini dibuat agar tampilan basis data pohon lebih menarik dan mudah digunakan oleh pengguna atau user. Program tampilan basis data ini berbentuk aplikasi (exe) sehingga dalam penggunaan tampilan basis data ini harus terinstal dalam sistem komputer atau windows. Dalam program Visual Basic 6.0 terdapat 3 interface/tampilan yang digunakan dalam pengaksesan data, yaitu: 1. ADO (ActiveX Data Objects) 2. RDO (Remote Data Objects) 3. DAO (Data Access Objects) Dalam basis data pohon ini digunakan Tampilan ADO karena sangat mudah untuk digunakan untuk pembuatan basis data, sehingga dalam penggunaan Visual Basic untuk dapat berhubungan dengan Microsoft Access menggunakan kontrol ADODC dan Data Grid. Pengembangan aplikasi Visual Basic 6.0 dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: A. Membuat dan mengatur properti Form user interface/tampilan. Pada basis data pohon ini dibuat 7 form, yaitu: 1. Form Login. Form Login merupakan form yang paling pertama kali muncul ketika aplikasi dijalankan atau digunakan. Form ini dibuat sebagai pengamanan, sehingga aplikasi ini hanya bisa digunakan oleh pengguna yang diizinkan saja. Pada Form Login diletakkan objek-objek kontrol yang dibutuhkan, yaitu Labelbox, CommandButton, Textbox, dan Datacombo. Kesemua kontrol-kontrol itu digunakan dengan cara mengklik icon objek yang terdapat pada toolbox, kemudian digambarkan dengan cara dragging (Gambar 15).
28
Gambar 15. Form Login 2. Form AddAdmin. Form AddAdmin merupakan form yang dibuat untuk menambah pengguna aplikasi ini, yaitu dengan cara mengisi form yang telah disediakan yaitu username dan password. Dalam form ini digunakan kontrol-kontrol antara lain: Labelbox, Commandbutton, ADODC, Datagrid dan Textbox (Gambar 16).
Gambar 16. Form AddAdmin 3. Form Depan. Form depan merupakan form yang muncul setelah Form Login. Form ini dibuat sebagai jalan masuk ke Form InputData, Form Jalan, Form AddAdmin dan Form Mapview. Form ini digunakan kontrol Imagebox dan CommandButton. Pada form ini dibuat desain yang menarik (Gambar 17).
29
Gambar 17. Form Depan 4. Form Input Data Pohon. Form InputData merupakan form utama dalam aplikasi ini. Pada form ini disediakan fasilitas kontrol untuk memasukkan data pohon, kontrol-kontrol yang digunakan dalam form ini, yaitu Labelbox, CommandButton, Textbox , Datacombo, Ceckbox, Frame, ADODC dan Datagrid (Gambar 18).
Gambar 18. Form Input Data Pohon 5. Form Jalan. Form Jalan merupakan form yang dibuat untuk memasukkan dan menambah data jalan/nama jalan. Pada form ini terdapat bebrapa kontrol yang digunakan untuk keperluan form antara lain: Labelbox, Textbox, CommandButton (Gambar 19).
30
Gambar 19. Form Jalan 6. Form Nama Pohon. Form Nama Pohon merupakan form yang dibuat sebagai fasilitas untuk menambah informasi nama pohon. Pada form ini digunakan kontrol Labelbox, Commandbutton, ADODC, Datagrid dan Textbox (Gambar 20).
Gambar 20. Form Nama Pohon 7. Form Mapview. Form Mapview merupakan form yang dibuat untuk menampilkan peta/map lokasi pohon dan gambar pohon eksisting di lapangan. Form ini menggunakan kontrol Labelbox, CommandButton, Textbox , Datacombo, Ceckbox, Frame, dan Picturebox (Gambar 21).
31
Kontrol
ADODC
merupakan
kontrol
yang
digunakan
untuk
mengkoneksikan Microsoft Visual Basic 6.0 dengan Microsoft Access 2003 yang merupakan penyimpan data atribut. Untuk mengkoneksikanya yaitu dengan cara klik kontrol ADODC, kemudian liat properties windows klik bagian connection string maka akan muncul kotak dialog “Property Pages” pilih General source of connection pilih Use Conection String kemudian klik tombol Build selanjutnya akan muncul kotak dialog “Data Link Properties” pilih Provider “Microsoft Jet 4.0 BD Provider” kemudian klik tombol Next kemudian pilih Select or Enter Database Name yang terakhir pilih file yang telah dibuat pada Microsoft Access 2003 untuk menjadi penyimpanan data.
Gambar 21. Form Mapview B. Menulis Kode Program Penulisan kode program dilakukan setelah pembuatan form dan pengaturan properti selesai. Penulisan kode program ini dilakukan agar tampilan yang telah dibuat dapat dijalankan oleh pengguna/user. Keberhasilan pembuatan aplikasi ditentukan pada penulisan kode program, pada proses ini juga
32
menentukan mudah susahnya suatu aplikasi untuk digunakan. Kode program ditulis pada masing-masing form sesuai fungsi dan keguanaan form tersebut. Berikut di bawah ini adalah penulisan kode progam masing-masing form: 1. Form Login, pada form login ditulis kode program sebagai berikut: Private Sub Command1_Click() Text1.PasswordChar = "*" If (Text1.Text = DataList2.BoundText) Then MsgBox "Password benar" depan.Show ElseIf (Text1.Text <> DataList2.BoundText) Then MsgBox "Password salah" Else End If Text1.Text = "" DataCombo1.Text = "" End Sub Private Sub DataList1_Click() DataList2.BoundText = DataList1.BoundText End Sub Private Sub Command2_Click() End End Sub Private Sub DataCombo1_Click(Area As Integer) DataList2.BoundText = DataCombo1.BoundText Private Sub Text1_Change() Text1.PasswordChar = "*" End Sub
2. Form AddAdmin, pada form ini ditulis kode program sebagai berikut: Private Sub kosong() Text1.Text = "" Text2.Text = "" Text1.Enabled = True Text2.Enabled = True Command2.Enabled = True End Sub Private Sub Command1_Click() Adodc1.Recordset.AddNew kosong Text1.SetFocus End Sub Private Sub Command2_Click() Adodc1.Recordset.Update Adodc1.Recordset.MoveNext End Sub Private Sub Command3_Click() End
33
End Sub Private Sub Form_Load() Text1.Text = "" Text2.Text = "" Text1.Enabled = False Text2.Enabled = False Command2.Enabled = False End Sub
3. Form Depan, pada form ini ditulis kode program sebagai berikut: Private Sub Command1_Click(Index As Integer) FormJalan.Visible = True End Sub Private Sub Command2_Click(Index As Integer) frmInput.Visible = True End Sub Private Sub Command3_Click(Index As Integer) Mapviewform.Visible = True End Sub Private Sub Command4_Click() If MsgBox("YAKIN AKAN MENUTUP APLIKASI INI..?", vbYesNo + vbQuestion, "Konfirmasi") = vbNo Then Cancel = 1 Else End End If End Sub Private Sub Command5_Click() FrmAddAdmin.Visible = True End Sub Private Sub Command6_Click() depan.Enabled = False End Sub Private Sub Form_Load() FrmLogin.Visible = False End Sub
4. Form Input Data Pohon, pada form terdapat penghitungan persentase kesehatan pohon berikut penulisan kode programnya: Dim a As Double ‘pendeklarasian Dim b As Double Dim c As Double Dim d As Double Dim e As Double Dim f As Double Dim Rumus As Double Dim ditampilkan As String
34
a = Text12.Text b = Text13.Text c = Text14.Text d = Text15.Text e = Text16.Text f = Text17.Text Rumus = Val(Text12.Text) + Val(Text13.Text) + Val(Text14.Text) + Val(Text15.Text) + Val(Text16.Text) + Val(Text17.Text) Rumus = (Rumus * 100) / 15 ditampilkan = Format(Rumus, "##0") Text4.Text = ditampilkan
penulisan kode program secara lengkap terdapat pada lampiran. 5. Form Jalan, pada form ini ditulis kode program sebagai berikut: Private Sub kosong() Text1.Text = "" Text2.Text = "" End Sub Private Sub FormMati() Text1.Enabled = False Text2.Enabled = False Command2.Enabled = False Command3.Enabled = False DataGrid1.Enabled = False End Sub Private Sub FormHidup() Text1.Enabled = True Text2.Enabled = True Command2.Enabled = True Command3.Enabled = True Command4.Enabled = True DataGrid1.Enabled = True End Sub Private Sub Command1_Click() Adodc2.Recordset.AddNew kosong Call FormHidup Text1.SetFocus End Sub Private Sub Command2_Click() Adodc2.Recordset.Update Adodc2.Recordset.MoveNext kosong End Sub Private Sub Command3_Click() Tanya = MsgBox("yakin data akan diHapus?", vbYesNo, "Konfirmasi") With Adodc2.Recordset If Tanya = vbYes Then .Delete
35
.MoveNext Else Call FormHidup End If End With End Sub Private Sub Command4_Click() Unload Me End Sub Private Sub Form_Load() Call FormMati End Sub
6. Form Nama Pohon, pada form ini ditulis kode program sebagai berikut: Private Sub Command1_Click() Adodc1.Recordset.AddNew kosong Call FormHidup Text2.SetFocus End Sub Private Sub Command2_Click() Adodc1.Recordset.Update Adodc1.Recordset.MoveNext kosong End Sub Private Sub Command3_Click() Tanya = MsgBox("yakin data akan diHapus?", vbYesNo, "Konfirmasi") With Adodc1.Recordset If Tanya = vbYes Then .Delete .MoveNext Else Call FormHidup End If End With End Sub Private Sub Command4_Click() Unload Me End Sub Private Sub FormMati() Text1.Enabled = False Text2.Enabled = False Command2.Enabled = False Command3.Enabled = False DataGrid1.Enabled = False End Sub Private Sub Form_Load() Call FormMati End Sub
36
Private Sub FormHidup() Text1.Enabled = True Text2.Enabled = True Command2.Enabled = True Command3.Enabled = True Command4.Enabled = True DataGrid1.Enabled = True End Sub Private Sub kosong() Text1.Text = "" Text2.Text = "" End Sub
7. Form Mapview, form ini terkoneksi dengan file berupa peta yang dibuat dengan program map info professional, maka terdapat penulisan program dan penulisan modul yang bertujuan agar file yang yang berupa peta dapat dibaca pada Visual Basic 6.0. berikut penulisan kode programnya: Dim bHasThematic As Integer Dim ndx, count As Integer bHasThematic = False count = Val(mapinfo.eval("MapperInfo(" & mapid & ",9)")) For ndx = 1 To count If (Val(mapinfo.eval("LayerInfo(" & mapid & "," & ndx & ",24)")) = 3) Then bHasThematic = True Exit For End If Next If (bHasThematic And legendid = 0) Then mapinfo.do "Set Next Document Parent WindowInfo(" & mapid & ",12) style 1" mapinfo.do "Create Legend From Window " & mapid legendid = Val(mapinfo.eval("WindowID(0)")) ElseIf (Not bHasThematic And legendid <> 0) Then mapinfo.do "Close Window" & legendid legendid = 0 End If End Sub
Program basis data pohon ini untuk dijalankan dengan menekan F5 atau dengan mengklik icon start yang terdapat pada toolbar. Semua projek disimpan dalam satu folder dengan ektensi program .vbg dalam bentuk grup.
37
Pemasukan Data Pohon Pemasukan data pohon yang berupa text atau data atribut termasuk pemasukkan data koordinat pohon dilakukan melalui tampilan Visual Basic 6.0 yang telah selesai dibuat, tidak dimasukkan melalui Microsoft Access 2003. Penggunaan Aplikasi Basis Data Pohon Aplikasi ini dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan, baik intitusi atau masyarakat umum, tetapi aplikasi inventarisasi pohon ini lebih dikhususkan bagi institusi yang mengurusi masalah pohon misalkan Dinas Pertamanan. Pada aplikasi ini apabila dijalankan maka yang pertama kali muncul adalah Form Login, pada form ini kita memasukkan username dan password, apabila username dan password benar maka akan masuk pada Form Depan. Pada Form Depan ini diberi pilihan untuk masuk, yaitu pada Form Input Data pohon, Form Jalan, Form Mapview, Form Nama Pohon dan Form AddAdmin. Form Input Data Pohon merupakan form untuk memasukkan data pohon, data pohon yang dimasukkan antara lain: nama kota, nama jalan, UTM X,Y posisi pohon di lapang, kode pohon, nama ilmiah, nama lokal, diameter batang, tinggi pohon, lebar tajuk, bentuk tajuk, kerusakan hama penyakit dan kerusakan mekanik. Pada kategori kerusakan hama penyakit dan kerusakan mekanik tingkat kerusakan pohon dapat langsung dihitung. Selain menambah data pohon, pada form ini juga dapat mengedit data yang telah masuk. Pada Form Input Data Pohon, dicontohkan pengguna ingin memasukkan data pohon yang telah didapat di lapangan. Setelah masuk ke Form Input Data Pohon langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan menekan tombol tambah, secara otomatis form tersebut dapat digunakan, kemudian masukkan data sesuai dengan kategori yang disediakan, setelah semua selesai klik tombol proses secara otomatis persentase tingkat kerusakan pohon akan muncul, kemudian klik tombol simpan dan klik tombol clear untuk mengosongkan semua kategori yang terisi sebelumnya. Pada form ini juga dapat menghapus data yang telah masuk dengan cara memblok data pada datagrid, kemudian klik tombol hapus. Kemudian Form Jalan merupakan form untuk menambah data jalan, yaitu dengan cara, pertama masuk ke Form Jalan klik tombol Baru, kemudian isi
38
kategori yang tersedia kemudian tekan tombol simpan. Pada form ini juga bisa menghapus data yang telah ada sebelumnya dengan cara memblok data pada datagrid, kemudian klik tombol hapus. Form Nama Pohon merupakan form untuk menambah informasi nama pohon, yaitu dengan cara, pertama masuk ke Form Jalan klik tombol Baru, kemudian isi kategori yang tersedia kemudian tekan tombol simpan. Pada form ini juga bisa menghapus data yang telah ada sebelumnya dengan cara memblok data pada datagrid, kemudian klik tombol hapus. Gambar 22 adalah skema penggunaan program aplikasi. coba lagi ADMINISTRATOR
LOGIN Berhasil
Gagal
MENU UTAMA
INPUT DATA POHON
INPUT NAMA JALAN
ADD ADMIN
TAMPILAN MAPVIEW
INPUT NAMA POHON
Gambar 22. Skema Penggunaan Program Aplikasi Form Mapview merupakan form yang disediakan untuk melihat peta, lokasi pohon dan kondisi pohon yang sebelumnya telah dimasukkan melalui program Map Info Professional. Dengan cara mengklik simbol pohon maka akan muncul kode pohon kemudian masukkan kode pohon yang muncul di peta pada kategori kode pohon, kemudian cari pada data list yang tersedia, maka akan keluar informasi dan gambar pohon yang dimaksud.
39
Prosedur Penggunaan Program Aplikasi : 1. Program aplikasi bisa dijalankan apabila sebelumnya dalam hard disk komputer sudah terdapat software Microsoft Access 2003 dan Map info Professional 8.5 . 2. Copy seluruh folder program aplikasi ke dalam hard disk. 3. Sebelum program aplikasi inventarisasi pohon dijalankan, copy file inputDataPohon.mdb yang merupakan file Microsoft Access 2003 ke dalam direktori “C” (C:\bdInventarisasi) yang telah dibuat folder sebelumnya. Selanjutnya untuk menyimpan data yang berupa gambar, buat folder dengan nama “gambar” pada direktori (C:\ bdInventarisasi\gambar), kemudian copy file yang berektensi map ke dalam folder instalan. 4. Jalankan aplikasi yaitu dengan mengklik icon aplikasi inventarisasi pohon.
Pembahasan Inventarisasi Pohon dalam Microsoft Access 2003, Microsoft Visual Basic 6.0 dan Map Info Professional 8.5 Dalam inventarisasi pohon ini, Microsoft Access 2003 adalah software yang digunakan untuk menyimpan data. Pemasukan data pohon ini tidak langsung menggunakan Microsoft Access 2003, tetapi menggunakan Aplikasi inventarisasi pohon yang telah dibuat dalam Microsoft Visual Basic 6.0. Data pohon yang dimasukkan yaitu kondisi fisik pohon yang terdiri dari Nama ilmiah pohon, nama lokal, diameter batang (DBH), tinggi pohon, lebar tajuk, bentuk tajuk. Disamping itu juga terdapat data berdasarkan penilaian fisik terdiri dari kerusakan oleh hama penyakit dan kerusakan mekanik. Untuk pemasukan data spasial/koordinat X,Y (UTM) pohon digunakan software Map Info Professional 8.5 yang dilakukan secara manual. Aplikasi inventarisasi pohon ini dibuat menggunakan software Microsoft visual basic 6.0. Tampilan dibuat menarik dan mudah untuk digunakan oleh pengguna/user. Tampilan menarik karena didukung dengan penggunaan warna, warna tulisan, form dan kontrol yang serasi satu dengan yang lainya. Tampilan yang yang dibuat tidak menyusahkan pengguna, sehingga apabila pengguna ingin
40
memasukkan data, pengguan tinggal masuk ke Form input data pohon kemudian masukkan data, selain itu user tidak perlu menghitung kerusakan pohon hama penyakit maupun mekanik secara manual karena pada Form input data pohon sudah tersedia fasilitas untuk menghitung kerusakan (Gambar 17). Untuk kemudahan pangguna, tampilan ini dibuat menjadi aplikasi, namun untuk peta (map) pada penelitian ini tidak bisa dimasukkan menjadi aplikasi sehingga untuk menggunakan aplikasi ini, program Map Info Professional 8.5 harus sudah terinstal di komputer atau pada sistem windows. Hasil pengambilan sampel data pohon di lapangan yaitu di jalan Cihampelas dan jalan Ir. H Juanda kota Bandung tercatat jumlah pohon masingmasing mempunyai 97 dan 249 pohon, tercatat pada jalan Cihampelas terdapat 49 pohon yang tidak mengalami kerusakan, 48 pohon yang mengalami kerusakan sedikit dan tidak terdapat yang mengalami kerusakan yang termasuk pada kategori kerusakan “banyak” dan “sangat banyak”. Pada jalan Ir. H Juanda tercatat 247 pohon yang tidak mengalami kerusakan, 2 pohon yang mengalami kerusakan sedikit dan sisanya tidak ada yang termasuk kategoti kerusakan “Banyak”, dan “Sangat Banyak (Tabel 9). Data inventarisasi pohon selengkapnya terdapat pada lampiran 2 dan 3. Tabel 9. Jumlah Kerusakan Pohon Jumlah Kerusakan Pohon
No
Jalan
Jumlah pohon
1
Cihampelas
97
Tidak Ada 49
2
H. Ir Juanda
249
247
Sedikit
Banyak
48
-
Sangat Banyak -
2
-
-
Inventarisasi Pohon untuk Instansi Instansi yang mengurusi pohon misalnya Dinas Pertamanan pada umumnya memiliki tugas menyusun data inventarisasi pohon. Inventarisasi pohon ini bertujuan untuk memudahkan dalam penyusunan jadwal pemeliharaan. Data inventarisasi pohon yang dibuat adalah mendata deskripsi pohon, kesehatan, jumlah, dan lokasi pohon yang terdapat di sepanjang jalan, sehingga bisa diketahui secara pasti perubahan jenis, kesehatan, jumlah pohon di lapang. Pekerjaan ini membutuhkan tenaga dan biaya yang cukup besar, serta tidak dapat
41
dilaksanakan dengan cepat. Selama ini pengelolaan data inventarisasi pohon dilakukan secara manual, sehingga apabila terjadi perubahan jenis, kesehatan, jumlah pohon di lapangan, perlu pemutakhiran yang dilampirkan, kemudian dilakukan
pencetakan
ulang.
Cara
seperti
ini
menyebabkan
pengelola
membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup besar. Padahal dinamika perubahan pohon-pohon yang disebabkan oleh proses-proses alami maupun akibat aktivitas dan implementasi rencana/perancangan lanskap bisa saja terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Sehingga instansi seperti Dinas Pertamanan memerlukan aplikasi inventarisasi pohon untuk mempercepat dan mempermudah dalam menginventarisasi pohon. Disamping itu juga akan menghemat tenaga kerja maupun biaya. Hasil data inventarisasi pohon secara dijital bisa digunakan pula untuk mempermudah penentuan biaya yang digunakan untuk pengelolaan dilihat dari kondisi kesehatan pohon, keadaan tajuk pohon dan bisa dilihat pada data foto yang terlampir. Sehingga apabila terdapat kerusakan yang sekiranya dapat membahayakan para pengguna jalan dapat dilakukan penanganan yang lebih lanjut. Misalkan terdapat cabang pohon yang rapuh dapat dilakukan tindakan pemotongan. Biaya pemotongan cabang pohon ini ditentukan oleh instansi yang bertanggung jawab atas pemeliharaan pohon masing-masing daerah.
42
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penyusunan basis data pohon (inventarisasi pohon) dapat memudahkan pengguna/user untuk menginventarisasi pohon. Selain itu juga dapat dengan mudah mengetahui informasi dari pohon tersebut dengan cepat, mulai dari informasi fisiologi sampai kerusakan suatu pohon. Sehingga aplikasi invenarisasi pohon ini dapat mempercepat dan mempermudah pengelolaan dan pemeliharaan pohon Penyusunan basis data pohon untuk tampilannya dibuat menggunakan software Microsoft Visual Basic 6.0, sedangkan untuk penyimpanan data atribut menggunakan Microsoft Access 2003, dan untuk menyimpan data spasial mengguanakan Map Info Profsseional 8.5. Data atribut dimasukkan melalui tampilan yang telah dibuat pada Microsoft Visual Basic 6.0 tidak manual melalui Microsoft Access 2003, sedangkan data spasial dimasukkan manual melalui Map Info Professional 8.5. Tampilan akhir basis data pohon ini berupa aplikasi (.exe), sehingga untuk menjalakan aplikasi ini harus diinstal ke dalam komputer (sistem windows). Tetapi pada pembuatan menjadi aplikasi ini file yang berupa map tidak dikompilasi menjadi satu, sehingga untuk menjalakan aplikasi ini harus teristal juga software Map Info Professional 8.5. Keperluan ini dibutuhkan untuk menampilkan peta pada aplikasi inventarisasi pohon.
Saran Pada pembuatan aplikasi masih banyak kekurangan yang membuat aplikasi invenarisasi pohon ini tidak cukup praktis untuk digunakan, kekurangan dan kelemahan aplikasi ini antara lain: 1. Untuk menjalankan aplikasi ini masih harus ada software tertentu yang terinstal dalam komputer. 2. Proses kompilasi menjadi aplikasi (.exe) yang tidak sempura, file berekstensi map tidak bisa dikompilasi. 3. Pada aplikasi ini tidak ada fasilitas pencarian secara otomatis.
43
Tampilan yang dibuat dengan Microsoft Visual Basic 6.0 bisa dimodifikasi menjadi tampilan yang lebih menarik dan lebih interaktif, sehingga pengguna/user lebih mudah menggunakannya. Sehingga sangat diperlukan penyempurnaan pada penelitian selanjutnya.
44
DAFTAR PUSTAKA Anggawirya, E. 2004. Membuat Program Inventarisasi Toko dan Jasa Pendidikan dengan Microsoft Visual Basic 6. PT. Ercontara Rajawali, Jakarta. Anwar, I. 1986. Sistem Informasi Manajemen. Penerbit Angkasa. Bandung. Atmadilaga, A. H. 1995. Pengenalan Basis Data, Pusat Pendidikan dan Latihan BAKORSULTANAL Cibinong. Bogor.Atmadilaga, A. H. 1999. Sistem Informasi Geografi untuk Multi Disiplin Bagian-1. Universitas Pakuan. Bogor. Burrough, P. A. 1986. Principles of Geographical Information System for Land Re-Sources Assessment. Clarendon Press. Oxford, USA. Carpenter, P. L, T. D. Walker, and F. O. Lanphear. 1975. Plant in the Landscape. W. H. Freeman And Company. San Francisco. Charter, D. dan Irma A. 2004. Desain dan Aplikasi GIS. Penerbit Elek Media Koputindo, Jakarta. Dinas Pertamanan. 2006. Laporan Final Pembangunan Sistem Informasi Manajemen RTH Taman dan Jalur Hijau. Dinas pertamanan, Jakarta. Kompas, 2009. Pohon Tumbang di Margonda Timpa Mobil. http://www .kompas.com/read/xml/2008/11/29/17451188/pohon.tumbang.di margonda .timpa.mobil. Diakses 27 Maret 2009. Kusumo, A. S. 2000. Microsoft Visual Basic 6.0. Penerbit PT. Elek Media Koputindo, Jakarta. Mangkulo, H. A. 2004. Aplikasi Data Menggunakan ADO VB 6.0 dan SQL Server 2000. Penerbit PT. Elek Media Koputindo, Jakarta. Nugroho, B dan C. Subiyantoro. 2008. Membuat Aplikasi Mini Market dengan Visual Basic 6.0 dan Access. PT. Elek Media Koputindo, Jakarta. Pemerintah Indonesia. 1980. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13. Departemen Pekerjaan Umum. Direktorat Jenderal Bina Marga. Jakarta. Pemerintah Indonesia. 1985. Peraturan Pemerintah Nomor 26. Departemen Pekerjaan Umum. Direktorat Jenderal Bina Marga. Jakarta. Pemerintahan Kota Bandung. 2007.http://www.bandung.go.id / fa=peta.detail & id= 27. Diakses 1 Januari 2007. Simonds, J. O. 1983. Landscape Architecture. McGraw Hill Book Co. New York. Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS. 2005. Mahir dalam 7 Hari Microsoft Access 2003. Penerbit Andi, Yogyakarta. Yuswanto. 2002. Pemrograman Grafis dan Multimedia. Prestasi Pusaka, Surabaya.
45
Lampiran 1. Lembar Form Identifikasi
FORM IDENTIFIKASI POHON Nama Jalan : UTM (x,y) : Kode Pohon : Nama Latin : Nama lokal : Diameter : Tinggi : Lebar tajuk : Bentuk tajuk : KERUSAKAN HPT 1. KERUSAKAN PADA AKAR DAN BATANG Tidak ada kerusakan Tumbuhan tidak berparasit Tumbuhan parasit (jamur,benalu) Batang atau akar kerin/lapuk Batang,akar busuk Keropos yang Nampak pd batang utama 2. KERUSAKAN PADA CABANG DAUN Tidak ada kerusakan Tumbuhan tidak berparasit Tumbuhan parasit (jamur,benalu) Klorosis Nekrosis Percabangan lapuk KERUSAKAN MEKANIK Tidak ada kerusakan Corat-coret/reklame Goresan Sayatan Patah cabang Tersambar petir
46
Lampiran 2. Data Inventaris Pohon Jalan Juanda, Bandung. Kode Pohon JUD1A
Nama Ilmiah
Nama Lokal
Tinggi Pohon
Diameter (DBH)
Bentuk Tajuk
Lebar Tajuk
Agathis sp.
Agatis
Rendah
semai
Simetris
semai
Tingkat Kerusakan Total Pohon Tidak Ada
JUD2A
Agathis sp.
Agathis
Tinggi
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD3A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD4A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD5A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD6A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Dewasa (besar)
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD7A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD8A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD9A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD10A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD11A
Agathis sp.
Agatis
Pilih
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
JUD12A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD13A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD14A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD15A
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Rendah
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD17A
Agathis sp. Swietenia marcophilla Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Hampir Dewasa
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
JUD18A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD19A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD20A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
JUD21A
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Rendah
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD23A
Agathis sp. Swietenia marcophilla Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Besar
Tidak Ada
JUD24A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD25A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD26A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD27A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD28A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD29A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Asimetris
Kecil
Tidak Ada
JUD30A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD31A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD32A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD33A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD34A
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
Angsana
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
JUD36A
Agathis sp. Peterocarpus indicus Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD37A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD38A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD39A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD40A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD16A
JUD22A
JUD35A
47
Lampiran 2. (Lanjutan) JUD41A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD42A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD43A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD44A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD45A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD46A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD47A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD48A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD49A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD50A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD51A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Hampir Dewasa
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD52A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD53A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD54A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD55A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
JUD56A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD57A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD58A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD59A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD60A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD61A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD62A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD63A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD64A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
JUD65A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Besar
Tidak Ada
JUD66A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
JUD67A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD68A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD69A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD70A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD71A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD72A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD73A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD74A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD75A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD76A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD77A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD78A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
JUD79A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
JUD80A
Agathis sp.
Agatis
Rendah
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD81A
Agathis sp.
Agatis
Rendah
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD82A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD83A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
48
Lampiran 2. (lanjutan) JUD84A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD85A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD86A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
JUD87A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD88A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
JUD89A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD90A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD91A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD92A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD93A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD94A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD95A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD96A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD97A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD98A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD99A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD100A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD101A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD102A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD103A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD104A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD105A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD106A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD107A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD108A
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD109A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD110A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD111A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD112A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD113A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD114A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD115A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD116A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD117A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD118A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
JUD119A
Agathis sp.
Agatis
Rendah
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD120A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
JUD121A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD122A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD123A
Peterocarpus indicus
Angsana
Rendah
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Sedikit
JUD124A JUD125A
Agathis sp. Swietenia marcophilla
49
Lampiran 2. (lanjutan)
JUD128A
Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Agathis sp.
JUD129A
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD1B
Agathis sp.
Agatis
Rendah
Tiang
Asimetris
Kecil
Tidak Ada
JUD2B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD3B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD4B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Hampir Dewasa
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
JUD5B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD6B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD7B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD8B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD9B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD10B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD11B
Agathis sp.
Agatis
Rendah
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD12B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD13B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD14B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD15B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD16B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD17B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD18B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD19B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD20B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD21B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD22B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD23B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD24B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD25B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD26B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD27B
Agathis sp.
Agatis
Rendah
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD28B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD29B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD30B
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD32B
Agathis sp. Swietenia marcophilla Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD33B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD34B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD35B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Dewasa (besar)
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD36B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD37B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD38B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD126A JUD127A
JUD31B
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
50
Lampiran 2. (lanjutan) JUD39B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD40B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD41B
Agatis
Sedang
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Bintaro
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD43B
Agathis sp. Cebera odollan Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
JUD44B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD45B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD46B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD47B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD48B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
JUD49B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD50B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD51B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD52B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD53B
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Bintaro
Sedang
Hampir Dewasa
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
Agatis
Rendah
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
Beringin
Sedang
Tiang
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
JUD57B
Agathis sp. Cebera odollan Agathis sp. Ficus benjamina Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
JUD58B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD59B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD60B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
JUD61B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD62B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD63B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD64B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
JUD65B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD66B
Agathis sp.
Agatis
Rendah
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD67B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD68B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD69B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD70B
Agatis Cemara jarum Agatis
Rendah
semai
Simetris
Kecil
Tidak Ada
Rendah
semai
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD72B
Agathis sp. Juniperus chinensis Agathis sp.
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD73B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD74B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD75B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD76B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD77B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD78B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD79B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD42B
JUD54B JUD55B JUD56B
JUD71B
51
Lampiran 2. (lanjutan) JUD80B
Agatis Cemara Gembel Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD82B
Agathis sp. Cupressus papuana Agathis sp.
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD83B
Agathis sp.
Agatis
Rendah
semai
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD84B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
JUD85B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD86B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD87B
Agatis Cemara Gembel Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD89B
Agathis sp. Cupressus papuana Agathis sp.
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD90B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
JUD91B
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD93B
Agathis sp. Swietenia marcophilla Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD94B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD95B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD96B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
JUD97B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD98B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD99B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD100B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD101B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD102B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
JUD103B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD104B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD105B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD106B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD107B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD108B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD109B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD110B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD111B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD112B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD113B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD114B
Agathis sp.
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD115B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD116B
Agathis sp.
Agatis
Rendah
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
JUD117B
Agathis sp.
Agatis
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD118B
Agathis sp.
Agatis
Rendah
Tiang
Simetris
Sedang
Tidak Ada
JUD119B
Agathis sp. Peterocarpus indicus
Agatis
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Kecil
Tidak Ada
Angsana
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
JUD81B
JUD88B
JUD92B
JUD120B
52
Lampiran 3. Data Inventaris Pohon Jalan Cihampelas, Bandung. Kode Pohon Nama Ilmiah CHM2A CHM7A CHM8A CHM10A CHM19A CHM20A CHM21A CHM23A CHM24A CHM26A CHM28A CHM29A CHM30A CHM32A CHM42A CHM43A CHM44A CHM45A CHM46A CHM49A CHM52A CHM53A CHM1A CHM3A CHM4A CHM5A CHM6A CHM9A CHM11A CHM12A CHM13A
Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Mangifera indica Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Mangifera indica Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla
Nama Lokal
tinggi pohon
Diameter (DBH)
Bentuk Tajuk
Lebar Tajuk
Tingkat Kerusakan Total Pohon
mahoni
Rendah
Tiang
Asimetris
semai
Tidak Ada
Mahoni
Rendah
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Sedang
Dewasa (besar)
Simetris
Kecil
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mangga
Rendah
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Besar
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Sedang
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Sedikit
Mangga
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Sedang
Sedikit
mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Tinggi
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Tinggi
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Tinggi
Sedikit
Mahoni
Rendah
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
53
Lampiran 3. (lanjutan) CHM14A CHM15A CHM16A CHM17A CHM18A CHM22A CHM25A CHM27A CHM31A CHM33A CHM34A CHM35A CHM36A CHM37A CHM38A CHM39A CHM40A CHM41A CHM47A CHM48A CHM50A CHM51A CHM1B CHM2B CHM3B CHM5B CHM7B CHM11B CHM12B CHM13B CHM15B
Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Peterocarpus indicus Swietenia marcophilla Crystostachys lakka Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Tinggi
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Sedang
Dewasa (besar)
Simetris
Kecil
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Sedikit
Angsana
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Besar
Tidak Ada
Mahoni
Sedang
Hampir Dewasa
Asimetris
Kecil
Tidak Ada
Pinang raja
Tinggi
Tiang
Simetris
Kecil
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
54
Lampiran 3. (lanjutan) CHM16B CHM17B CHM18B CHM19B CHM20B CHM22B CHM27B CHM28B CHM29B CHM30B CHM33B CHM34B CHM35B CHM36B CHM40B CHM41B CHM42B CHM43B CHM4B CHM6B CHM8B CHM9B CHM10B CHM14B CHM21B CHM23B CHM24B CHM25B CHM26B CHM31B CHM32B
Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Sedang
Hampir Dewasa
Simetris
Kecil
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Besar
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Sedang
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Tidak Ada
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Besar
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Simetris
Sedang
Sedikit
55
Lampiran 3. (lanjutan) CHM37B CHM38B CHM39B
Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla Swietenia marcophilla
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Sedikit
Mahoni
Tinggi
Dewasa (besar)
Asimetris
Sedang
Sedikit