IGM. KRISNA ERAWAN
PENYAKIT MIOKARDIUM
PENYAKIT MIOKARDIUM Penyakit miokardium merupakan salah satu penyakit jantung perolehan (acquired heart disease) yang paling umum ditemukan pada anjing. Bentuk yang paling umum dari penyakit miokardium tersebut adalah kardiomiopati terkembang (dilated cardiomyopathy [DCM]).
1. KARDIOMIOPATI TERKEMBANG DCM merupakan penyakit miokardium yang paling umum ditemukan pada anjing, tetapi sangat jarang ditemukan pada kucing.
DCM adalah
penyakit miokardium primer yang dicirikan oleh disfungsi sistolik dan diastolik miokardium yang progresif yang penyebabnya tidak diketahui. DCM ditandai oleh hilangnya kontraktilitas jantung secara progresif sehingga curah jantung akan menurun. Peningkatan volume dan tekanan darah mengakibatkan dilatasi jantung, terutama terjadi pada atrium dan ventrikel kiri. DCM merupakan akibat dari berbagai gangguan pada miokardium, termasuk karena virus, nutrisi, toksik, dan genetik. Pada umumnya DCM merupakan penyakit pada anjing ras besar dan sedang. Pada kucing, kasus DCM lebih rendah daripada penyakit miokardium yang lain seperti kardiomiopati hipertropik atau kardiomiopati restriktif.
Tanda Klinik Pada auskultasi di daerah apeks jantung kiri mungkin dapat didengar suara murmur sistolik yang ringan secara konsisten dengan disertai regurgitasi 1
IGM. KRISNA ERAWAN
PENYAKIT MIOKARDIUM
katup mitral dan/atau ritme gallop. Pada beberapa kasus, takiaritmia dapat merupakan tanda pertama dari penyakit ini.
Kardiomiopati terkembang pada anjing; atrium dan ventrikel kiri jelas sekali mengalami dilatasi (Ettinger dan Feldman, 2005)
Tanda klinik yang lain dapat berupa pulsus lemah dan aritmia yang berkaitan dengan pulsus defisit. Asites, dispne, atau batuk dapat juga terjadi tergantung pada tipe gagal jantung yang mengikuti DCM. Tanda umum lainnya adalah anoreksia dan hilang berat.
2
IGM. KRISNA ERAWAN
PENYAKIT MIOKARDIUM
Penanganan Tujuan pengobatan adalah untuk mengontrol kongesti (misalnya dengan diuretik), memperbaiki kontraktilitas jantung (misalnya dengan digoksin atau dobutamin), dan menurunkan efek merugikan dari angiotensin II dan perubahan neurohormonal yang lain (misalnya dengan penghambat angiotensin converting enzym [ACE]). Penggunaan penghambat ACE (enalapril, lisinopril, captopril) memiliki banyak manfaat untuk anjing yang mengalami dilatasi ventrikular dini yang disertai atau tidak disertai disfungsi
sistolik.
Beta-blocker dapat
dipertimbangkan penggunaannya pada pasien yang mengalami DCM samar (occult DCM).
Dalam penggunaan beta-blocker, pasien harus dimonitor
dengan baik; pemberiannya harus dihentikan apabila terjadinya retensi cairan dan gagal jantung, sampai pasien betul-betul stabil.
2. MIOKARDITIS Miokarditis adalah radang miokardium baik yang lokal maupun difus dengan degenerasi atau nekrosis miosit. Berbagai agen seperti fisik, kimia, dan agen infeksius dapat merusak jaringan miokardium serta menimbulkan respon peradangan.
Pada anjing, protozoa dan virus dilaporkan merupakan agen
penyebab miokarditis yang paling umum. Penyakit Chagas disebabkan oleh protozoa Trypanosoma cruzi. Panyakit Chagas akut ditandai oleh letargi, limfadenopati, membran mukosa pucat, CRT meningkat, dan hepato-splenomegali.
3
Sedangkan yang kronis
IGM. KRISNA ERAWAN
PENYAKIT MIOKARDIUM
berkaitan dengan tanda-tanda disfungsi jantung kanan; asites, efusi fleura, hepatomegali, dan distensi vena jugular dan kadang-kadang juga terjadi takikardia ventrikular. Protozoa lain yang juga berkaitan dengan miokarditis adalah Neospora caninum dan Toxoplasma gondii. Miokarditis karena parvovirus dapat terjadi dalam bentuk perakut yang menyerang anak anjing umur 3-8 minggu.
Anak anjing terlihat mengalami
dispne akut yang persisten dengan gagal jantung kiri yang parah dan diakhiri kematian dalam beberapa jam. Defisiensi mineral (besi, selenium, kuprum) dapat mengakibatkan degenerasi miokardium.
Defisiensi vitamin E atau selenium menyebabkan
nekrosis miokardium. Miokarditis menunjukkan tanda klinik seperti kasus CHF, terdengar suara murmur atau regurgitasi trikuspid. Pada kasus miokarditis umum ditemukan fibrilasi atrium. Penanganan ditujukan untuk meningkatkan kontraktilitas jantung, mengurangi kongesti, dan menurunkan vasokonstriksi.
Digoksin dan
dobutamin paling umum digunakan untuk memperbaiki kontraktilitas dan furosemid untuk mengontrol edema pulmoner. Apabila miokarditis tidak karena infeksi virus, kortikosteroid sering digunakan bila terjadi peningkatan isoenzim kardiak.
4
IGM. KRISNA ERAWAN
PENYAKIT MIOKARDIUM
DAFTAR PUSTAKA Ettinger, S. J. dan E. C. Feldman. 2005. Textbook of Veterinary Internal Medicine Vol. 2. 6th Ed. St. Louis, Missouri: Elsevier Inc. Häggstrom, J. 2008. Dilated cardiomyopathy in dogs: diagnosis and treatment. In Proceedings of the 33rd World Small Animal Veterinary Congress. Dublin, Ireland. Kahn, C. M. dan S. Line. 2008. The Merck Veterinary Manual (E-book). 9th Ed. Whitehouse Station, N.J., USA: Merck and Co., Inc. Meurs, K. M. 2005. Canine dilated cardiomyopathy – Insights into diagnosis and management. In Proceeding of the North American Veterinary Conference. 8-12 Januari 2005. Orlando, Florida. Oyama, M. A. 2006. Use of beta-blockers for the treatment of canine dilated cardiomyopathy and mitral valve disease. In Proceeding of the International Congress of the Italian Association of Companion Animal Veterinarians. 19-21 Mei 2006. Rimini, Italy. Pereira, M. 2008. Canine dilated cardiomyopathy. In Proceeding of the Southern European Veterinary Conference 17-19 Oktober 2008. Barcelona, Spain.
5