Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
PENJUALAN TIKET KONSER Ketut Muammar Achmadi Dimyati1) Shanti Herliani2) 1)2)
Teknik Informatika Universitas Pasundan Bandung Jl Setiabudhi 193 Bandung 40153 Email :
[email protected]),
[email protected])
Abstrak Konser ialah sebuah pertunjukkan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah grup musik didepan umum. Konser juga dapat dijadikan bentuk apresiasi terhadap musik yang dimainkan atau dipertontonkan. Informatic Angklung Orchestra (IFAO) merupakan grup musik yang bermain menggunakan alat musik yang terbuat dari bambu. Seperti grup musik lainnya, IFAO harus mempertunjukkan kemahirannya dalam sebuah konser, sebagai bentuk kontribusi tertinggi dalam dunia musik. Pengelolaan event untuk konser tentu saja membutuhkan tempat maupun sumberdaya manusia, penjualan tiket adalah salah satu yang ada didalamnya. Untuk memecahkan masalah keterbatasan sumber daya ini, maka dibuatlah sebuah sistem informasi yang mampu untuk melayani penjualan tiket konser, dengan menggunakan konsep Structured Systems Analysis and Design Method (SSADM). Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi penjualan tiket konser yang pada implementasinya akan dijadikan perangkat lunak berbasis web. Kata kunci : konser, keterbatasan sumber daya, penjualan tiket. 1. Pendahuluan Salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh sebuah grup angklung ialah konser tunggal grup angklung tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konser adalah pertunjukan musik di depan umum; pertunjukan oleh sekelompok pemain musik yang terjadi dari beberapa komposisi perseorangan [1]. Konser tersebut sebagai salah satu apresiasi terhadap angklung dan sebagai pengakuan terhadap keberadaan grup tersebut. Untuk melakukan sebuah konser, ada banyak yang harus diperhatikan. Mulai dari memikirkan latihan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, memikirkan fasilitas apa saja yang akan digunakan, peminjaman gedung untuk konser, artis – artis yang terlibat dalam konser, media yang digunakan untuk promosi konser hingga penjualan tiket konser. Tiket menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah karcis kapal, pesawat terbang, dsb. Tiket digunakan sebagai tanda bukti bahwa telah membayar atau masuk ke suatu tempat atau acara [1]. Penjualan 4.7-51
berasal dari kata jual. Kata jual sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah mengalihkan hak milik (misal tanah) dengan perjanjian bahwa pemilik yang lama dapat membelinya kembali [1]. Sedangkan arti kata dari penjualan menurut KBBI adalah proses, cara, perbuatan menjual [1]. Sistem informasi penjualan tiket adalah sistem informasi yang melayani penjualan tiket untuk pelanggan atau customer. Penelitian ini berfokus pada perancangan sebuah sistem informasi yang dapat melayani penjualan tiket konser tidak terbatas waktu dan tempat dia berada. Yang menjadi masalah pada penelitian ini adalah keterbatasan sumberdaya yang dimiliki oleh grup IFAO pada saat akan melaksanakan konser. Sumberdaya yang dimaksud ialah segala sesuatu yang digunakan untuk melaksanakan konser termasuk manusia ataupun tempat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lübeck, Rafael Mendes Wittmann, Milton Luiz Battistella, Luciana Flores tentang sistem tiket elektronik (eticketing) sebagai solusi dari permasalahan dalam kasus angkutan umum di kota – kota besar di Brasil, dan juga sebagai proses inovasi [2]. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi yang dapat membantu IFAO dalam menjual tiket konser, sehingga penonton konser IFAO dapat membeli tiket tidak terbatas waktu dan tempat dia berada. Penelitian ini menggunakan konsep Structured Systems Analysis and Design Method (SSADM) didasarkan pada diagram aliran data. Pada tahap awal, membuat spesifikasi kebutuhan sebelum membuat sebuah sistem [3]. Terdapat beberapa tahapan dalam SSADM, yaitu : a. Analisis sistem atau estimasi kepraktisan yang ada. Ini melibatkan analisis sistem yang ada dan penciptaan DFD untuk visualisasi masalah yang diketahui dan deskripsi sistem. Jika sistem ini dikembangkan dari awal maka dimulai dari memproyeksikan definisi sistem baru. b. Definisi kebutuhan. Berdasarkan data yang tersedia tentang fungsi sistem baru, yang dijalankan harus didefinisikan. Juga batas-batas sistem baru dan data yang akan diproses oleh sistem harus didefinisikan. Kebutuhan Model Infological harus dibangun.
ISSN : 2302-3805
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
c. Definisi persyaratan teknis dan biaya peralatan
perangkat. Definisi keuntungan yang diharapkan dengan pengenalan fungsi baru. d. Pengembangan model data logis. Daftar spesifikasi kebutuhan fungsional. Setelah pengembangan proyek lojik penambahan persyaratan baru pada SSADM dilarang. Hanya koreksi dari kebutuhan yang ada, spesifikasi dan definisi yang jelas yang diperbolehkan. e. Memproyeksikan kebutuhan lojik. Spesifikasi kebutuhan. f. Memproyeksikan fisik. Model informasi fisik dan spesifikasi untuk unsur-unsur program yang dikembangkan dan dioptimalkan. Spesifikasi program elemen ditentukan dan dokumentasi disusun [3].
c.
b. Functional Adapun beberapa kebutuhan fungsional yang akan dibutuhkan oleh sistem nantinya diantaranya adalah: a. Layanan penjualan tiket konser b. Konfirmasi pembayaran tiket konser c. Layanan Pencetakan tiket konser
2. Pembahasan Bagian pembahasan akan menjelaskan mengenai definisi – definisi yang ada pada penelitian ini dan perancangan sistem. a. Perancangan Sistem Pada perancangan sistem ini akan dijelaskan beberapa hal, seperti objektif sistem, requirement, bisnis sistem, functional dan non-funcntional dan aliran data pada sistem.
c. Non-Functional Pada sistem informasi penjualan tiket ini terdapat beberapa kebutuhan non-functional, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1; Tabel 1. Kebutuhan non-functional
Funtional Layanan penjualan tiket konser Konfirmasi pembayaran tiket konser Layanan pencetakan tiket konser
a. Objektif Sistem Sistem informasi penjulan tiket yang dirancang memiliki objektif, sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Melayani penjualan tiket dengan mudah, tidak terbatas oleh waktu dan tempat transaksi. Kesesuaian perhitungan untuk pembayaran. Memberikan Informasi ketersediaan kursi yang akurat dan up to date kepada pengguna sistem. Memberikan informasi terbaru kepada pengelola sistem.
Proses menghitung akan segera bekerja, ketika customer melakukan pemilihan jenis tiket (VIP, ekonomi), jumlah kursi dan memilih posisi kursi Reminder Status Pembayaran Reminder akan bekerja otomatis ketika transaksi pembayaran belum dilakukan. Selain itu status pembayaran akan secara otomatis berubah apabila customer telah melakukan pembayaran dengan cara transfer ke nomer rekening bank yang telah ditetapkan.
Non-Funtcional Waktu layanan : 24 jam Response time : 5 menit Waktu layanan : 24 jam Response time : 2 menit Waktu layanan : 24 jam Response time : 1 menit
d. User Catalogue Berdasarkan objektif sistem yang sudah didefinisikan, maka dapat dilihat siapa saja pihak yang terkait atau usernya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2; Tabel 2. User Catalog
b. Business System Business system Sistem informasi penjulan tiket yang dirancang adalah : 1. Centralized system Centralized artinya pengelolaan data penjualan tiket akan disimpan dalam satu database. 1. Pada sistem penjualan tiket konser ini, terdapat beberapa proses yang otomatis, yaitu : a. Ketersediaan kursi Customer akan mengetahui ketersediaan kursi secara otomatis, diurutkan berdasarkan jenis kursinya b. Automatic Calculation
4.7-52
User
Pengelola
Hak Akses a. Akses ke dalam sistem penjualan tiket konser. b. Melihat informasi penjualan tiket konser. c. Melihat informasi mengenai ketersediaan kursi. d. Melihat informasi mengenai status pembayaran tiket konser. e. Melihat informasi mengenai tiket konser. f. Melihat informasi mengenai customer.
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
Hak Akses
User
Customer
Bank
a. Akses ke dalam penjualan tiket konser. b. Melakukan pengisian data diri untuk pembelian tiket konser. c. Melihat ketersediaan kursi. d. Melakukan pembayaran tiket konser. e. Menerima informasi pembayaran tiket konser. f. Melakukan pencetakan tiket konser. Memberikan notifikasi status pembayaran tiket konser.
e. Aliran Data Pada Sistem Pada sistem informasi penjualan tiket ini mengalir beberapa data dan menghasilkan beberapa informasi kepada pihak – pihak terkait. Diantaranya customer memberikan data customer dan kursi (jenis dan jumlah kursi), nomor rekening kepada sistem dan akan menerima informasi berupa informasi tiket (jumlah harga, nomor kursi, waktu pertunjukkan) dan status pembayaran tiket. Bank akan menerima informasi notifikasi pembayaran tiket yang telah dilakukan oleh customer dan bank akan memberikan status pembayaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1;
Gambar 2. Protorype Pathway Penjualan Tiket
Gambar 3 menjelaskan skenario saat pembayaran tiket.
Gambar 1. Aliran data
g. Prototype Pathway
Gambar 3. Prototype Pathway Pembayaran Tiket
Functional sistem nantinya akan menjadi tampilan atau antarmuka sebuah perangkat lunak. Diperlukan skenario yang jelas untuk menampilkan functional tersebut kepada user dalam sistem, dalam kasus ini user-nya ialah customer. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2; Gambar 2 menjelaskan skenario pembelian tiket konser.
Gambar 4 menjelaskan skenario pencetakan tiket konser.
4.7-53
ISSN : 2302-3805
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
b. Tampilan Pembayaran Tiket Pada tampilan pembayaran tiket ini terdapat pilihan pembayaran yang harus dipilih dan field nomor rekening yang harus diisi oleh customer. Untuk detailnya dapat dilihat pada gambar 6;
Gambar 4. Prototype Pathway Pencetakan Tiket
3. Perancangan Antarmuka Pada perancangan antarmuka ini, akan digambarkan mengenai implentasi dari rancangan antarmuka aplikasi. Berikut ini merupakan implementasi antarmuka untuk perancangan aplikasi, antara lain : a. Tampilan Awal Pemesanan Tiket Pada tampilan awal pemesanan tiket ini terdapat beberapa field yang harus diisi oleh customer. Untuk detailnya dapat dilihat pada gambar 5;
Gambar 6. Tampilan Pembayaran Tiket
c. Tampilan Tiket Elektronik Pada tampilan tiket elektronik ini akan menampilkan tiket elektronik yang telah dibayar oleh customer. Untuk detailnya dapat dilihat pada gambar 7;
Gambar 7 Tampilan Tiket Elektronik Gambar 5. Tampilan Awal Pemesanan Tiket 4.7-54
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
4. Kesimpulan Kesimpulan dari pembahasan ini adalah dihasilkannya sebuah perancangan sistem informasi, yang nantinya akan dibuat sebuah perangkat lunak berbasis web. Dengan perancangan ini diharapkan dapat memudahkan para penonton dalam membeli tiket konser grup angklung Informatic Angklung Orchestra. Membantu grup angklung Informatic Angklung Orchestra dalam menjual tiket konser selama 24 jam. 5. Ucapan Terimakasih Ucapan terimakasih disampaikan kepada beberapa pihak yang telah membantu baik moril maupun materil dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini diantaranya : a. Pelatih Informatic Angklung Orchestra b. Manajemen dan Tim Informatic Angklung Orchestra c. Program Studi Teknik Informatika d. Fakultas Teknik Universitas Pasundan Daftar Pustaka [1] [2]
[3]
Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa. Lübeck, Rafael Mendes Wittmann, Milton Luiz Battistella, Luciana Flores. 2012. “Journal of Technology Management and Innovation”. Volume 7:17-30. Goodland, M. and Slater C. 1995. SSADM: A Practical Approach Version 4. Berkshire : McGraw-Hill
[4] Diakses : Desember 2014, http://www.conceptdraw.com/HowTo-Guide/ssadm
Biodata Penulis Ketut Muammar Achmadi Dimyati, mahasiswa kelompok keilmuan Sistem Informasi di Program Studi Teknik Informatika Universitas Pasundan Bandung. Pemain Angklung di Informatic Angklung Orchestra. Shanti Herliani, memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T), Program Studi Teknik Informatika Universitas Pasundan Bandung. Sekarang sedang menempuh gelar S2 Magister Sistem Informasi di STMIK LIKMI Bandung.
4.7-55
ISSN : 2302-3805