Herlina, Penjamin Mutu Pendidikan... Penjaminan Mutu Pendidikan dengan ISO 9001:2008 (Studi Kasus di SMP Negeri Jakarta) Herlina1
Abstract The objective of this research is to comprehend contribution of ISO 9001:2008 in improving school quality management. It is a qualitative research with a case study method conducted in Jakarta State Junior High School.The data were collected through participant observation using interview, observation, document study, and recording. The data analysis and interpretation indicates that (1) continuous improvement is a cycle of plan, do, check, and act to achieve quality; (2) work process, teamwork, and communication are needed by team work in achieving the quality; (3) training is held by the school to improve the quality of human resources. Those aspects done effectively since school management of Junior High School implemented ISO 9001:2008. The findings lead to the recommendation that (1) continuous improvement should be done though not monitored by ISO; (2) increasing commitment to team work; (3) monitoring and evaluation on training should be done internally and externally. It is also recommended for education stakeholders to improveaccountability in assessing standard of education. Keywords:ISO 9001:2008, Continuous Improvement, Team Work, And Training
1
Herlina, STKIP Kusuma Negara Jakarta. Email:
[email protected]
ISSN 2086 – 1397
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |88
Herlina, Penjamin Mutu Pendidikan... faktor
PENDAHULUAN Upaya peningkatan mutu pendidikan di
untuk
meraihnya
mempertahankannya.
dan
Sebuah
untuk
penjaminan
Indonesia dilakukan dengan mengacu pada
mutu sangat dibutuhkan di dalam dunia
acuan
pendidikan
mutu
pendidikan,
yakni
standar
untuk
keyakinan
pelayanan minimal (SPM), standar nasional
kepada
pendidikan
organisasi memberikan pelayanan yang sesuai
(SNP),
dan
standar
mutu
pelanggan
memberikan pendidikan
pendidikan yang melampaui standar nasional
dengan persyaratan pelanggan.
pendidikan (SNP). Standar mutu pendidikan
2. Penjaminan Mutu
yang melampaui SNP yang dijadikan acuan
Penjaminan
mutu
bahwa
atau
quality
mutu Pemerintah pada organisasi pendidikan
assurance didefinisikan oleh Frank M. Gryna,
adalah standar ISO 9001:2008. Atas dasar ini,
et.al. (2007:519) sebagai “the activity of
penelitian
ISO
providing evidence to establish confidence that
9001:2008 dalam peningkatan manajemen
quality requirements will be met.” Sementara
mutu sekolah di salah satu SMP Negeri
itu, Sallis
Jakarta.
definisi diantaranya penjaminan mutu adalah
berpijak
pada
kontribusi
“designing quality into the process to attempt
1. Mutu Mutu
(2002:17) menyatakan beberapa
ahli
to ensure that the product is produced to
(2007:15)
predetermined specification.” The Interna-
memiliki definisi yang berbeda. Deming yang
tional Organization for Standardization (ISO)
dikenal sebagai bapak mutu mendefinisikan
mendefinisikan penjaminan mutu adalah “all
mutu
the
sebagaimana
menurut dikutip
sebagai
beberapa Gryna
“predictable
degree
of
planned
and
systematic
activities
uniformity”, sedangkan Juran mendefinisikan
implemented within the quality system that can
bahwa mutu adalah “fitness for use.” Ahli
be demonstrated to provide confidence that a
mutu lainnya, yaitu Crosby menyatakan bahwa
product or service will fulfill requirements for
mutu adalah “conformance to specifications”
quality.” Penjaminan mutu merupakan semua
dan “loss to society” dinyatakan oleh Taguchi.
aktivitas
Sementara itu, the International Organization
diimplementasikan di dalam sistem mutu
for Standardization (ISO) mendefinisikan
untuk memberi keyakinan kepada pelanggan
mutu sebagai “totality of characteristics of an
bahwa persyaratan mutu akan dipenuhi.
entity that bear on its ability to satisfy stated
terencana
Ross
dan
(1995:360)
tersistem
yang
mengemukakan
and implied needs.” Berdasarkan beberapa
bahwa “ISO 9000 is one of universal
definisi mutu yang dinyatakan oleh para ahli,
frameworks of quality assurance and ensure
dapat disintesiskan bahwa mutu adalah suatu
the quality of goods and services across
ukuran yang berhubungan dengan pemenuhan
borders.”ISO 9000 merupakan salah satu
kepuasan
sebuah
kerangka kerja penjaminan mutu yang berlaku
produkmaupun pelayanan. Mutu tidak terlahir
secara universal untuk meyakinkan bahwa
dengan sendirinya, namun diperlukan banyak
mutu produk dan pelayanan dapat melampaui
pelanggan
ISSN 2086 – 1397
terhadap
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |89
Herlina, Penjamin Mutu Pendidikan... lintas batas negara. Ross (1995:361) juga
management system is composed of all the
menjelaskan bahwa, “...ISO 9000 is not
organization’s policies, procedures, plans,
standard for products, but standards for
resources, processes, and delineation of
operation of a quality management system.“
responsibility and authority, all deliberately
Pernyataan tersebut memiliki maksud bahwa
aimed at achieving product or service quality
ISO 9000 bukan merupakan standar untuk
levels consistent with customer satisfaction
produk, namun merupakan standar sistem
and the organization’s objectives. Ketika
manajemen mutu untuk proses pembuatan
kebijakan,
produk atau pelayanan jasa. Akan tetapi,
sebagainya dibuat dan dilakukan bersamaan,
penerapan ISO 9000 pada suatu organisasi
maka organisasi dapat dikelola dan mutu dapat
akan
diraih. Badan Standarisasi Nasional (BSN)
dapat
memberikan
kontribusi
bagi
tercapainya mutu produk maupun jasa.
prosedur,
rencanamutu,
dan
(2010:10) yang telah mengadopsi ISO 9001
(1999:11.4)
menjadi SNI 19-9001 mendefinisikan, “Sistem
mengemukakan pernyataan yang memiliki
manajemen mutu sebagai sistem manajemen
makna sama dengan Ross, yaitu “The ISO
untuk
9000 standards are founded on the concept
organisasi
that the assurance of consistent product
manajemen mutu juga dianggap sebagai suatu
quality is best achieved by simultaneous
tatanan yang menjamin tercapainya tujuan dan
application of two kinds of standards: a)
sasaran-sasaran mutu yang direncanakan, serta
product standards (technical specifications)
sebagai tatanan yang menjamin mutu output
and b) quality system (management system)
dan proses pelayanan/ produksi. Dengan
standards. Standar ISO 9000 ditemukan pada
demikian, maka dapat disimpulkan bahwa
konsep bahwa jaminan atas konsistensi mutu
sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
produk dapat diraih dengan mengaplikasikan
adalah sistem manajemen untuk mengarahkan
dua standar, yaitu standar produk (teknik
dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu
spesifikasi) dan standar sistem mutu (sistem
serta menggunakan persyaratan standar untuk
manajemen). Komponen penjaminan mutu
mengakses
terdiri atas: 1) perbaikan berkelanjutan, 2) tim
berkelanjutan dalam memenuhi persyaratan
kerja, 3) pelatihan.
pelanggan dan perundang-undangan yang
Juran
dan
Godfrey
dan
Davis
(2010:335)
quality
management
hal
kemampuan
mengendalikan ”Sistem
mutu.
organisasi
secara
4. Literatur Terdahulu
mengutip dari ISO 9001 menyatakan bahwa, “a
dalam
dan
berlaku.
3. Sistem Manajemen Mutu Goetsch
mengarahkan
system
is
a
Hasil penelitian Rakha dan Abouzid yang
dilakukan
di
Najran
University
an
mengungkapkan bahwa, “Job performance
quality.”
after implementing ISO 9001:2008 also gains
Selanjutnya Goetsch dan Davis (2010:335)
positive changes in term of the knowledge of
mendefinisikan sebagai berikut “the quality
the job requirements, quantity of work
management
to
organization
with
ISSN 2086 – 1397
direct
and
regard
control to
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |90
Herlina, Penjamin Mutu Pendidikan... perfomed, relationship with others, personality
memberikan jaminan kepada pelanggan bahwa
traits
realiablity.”
persyaratan mutu dapat dipenuhi. Selain
(2015:62). Dapat penulis simpulkan bahwa
mengacu pada standar mutu nasional, yakni 8
kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
standar nasional pendidikan (SNP), SMP
setelah mengimplementasikan ISO 9001:2008
Negeri Jakarta ini juga pernah menerapkan
terdapat perubahan dan diantaranya adalah
standar internasional ISO 9001:2008. Tujuan
meningkatnya hubungan positif antar pendidik
awal penerapannya adalah untuk memenuhi
maupun tenaga kependidikan. Implikasinya
Indikator Kinerja Kunci Tambahan (IKKT)
adalah setiap individu memiliki motivasi dan
yang ditetapkan
komitmen tinggi untuk bekerja di dalam sistem
pemangku kepentingan di bidang pendidikan.
manajemen mutu. Atas dasar ini, penelitian
Pemerintah berharap dengan mengacu pada
berpijak pada kontribusi ISO 9001:2008 dalam
standar mutu internasional, maka SMP Negeri
peningkatan manajemen mutu sekolah di SMP
Jakarta dapat memberikan bukti-bukti untuk
Negeri 115 Jakarta.
membangun kepercayaan pelanggan bahwa
METODE
persyaratan mutu terpenuhi. Terkait hal itu,
perseverance
and
oleh pemerintah selaku
Penelitian dilaksanakan di salah satu
Frank M. Gryna, et.al. (2007:519)berpendapat
SMP Negeri Jakarta. Sekolah ini dipilih
bahwa penjaminan mutu adalah “the activity of
sebagai lokasi dan subjek penelitian karena
providing evidence to establish confidence that
berdasarkan
studi
quality requirements will be met.” Sementara
tersebut
mengindikasikan
karakteristik
pendahuluan,
organisasi
sekolah memiliki
pendidikan
yang
itu,
The
International
Standardization
(ISO)
Organization (dikutip
for
Gryna,
menjadi salah satu parameter mutu pendidikan
2007:519)juga mengemukakan hal yang sama
di DKI Jakarta, melakukan upaya peningkatan
dengan Gryna bahwa penjaminan mutu adalah
manajemen sekolah dengan mengacu pada
“a part of quality management focused on
standar acuan mutu di atas Sistem Nasional
providing confidence that quality requirements
Pendidikan
meraih
will be fulfilled.” Sekolah dapat menyediakan
sistem
bukti-bukti
sertifikasi
(SNP), ISO
dan
pernah
9001:2008
untuk
untuk
membangun
keyakinan
manajemen mutu. Penelitian ini menggunakan
pelanggan bahwa persyaratan mutu dapat
pendekatan kualitatif (Miles danHuberman)
dipenuhi. Sebagai salah satu kerangka kerja
dengan metode studi kasus tunggal.Sumber
penjaminan
data diambildarihasilwawancara, observasi,
universal, SMP Negeri ini selain berakreditasi
dananalisisdokumen.
A dan pernah memiliki sertifikat ISO 9001
HASIL DAN PEMBAHASAN
dapat meyakinkan bahwa mutu produk dan
Persepsi
pelanggan
akan
mutu
mutu
pelayanan dapat
yang
berlaku
melampaui lintas
secara
batas
pendidikan berbeda satu sama lain, oleh
negara.
karena
butuh
Ross (1995:360) bahwa, “ISO 9000 is one of
mutu untuk
universal frameworks of quality assurance and
itu
menerapkan
organisasi
pendidikan
sebuah standar
ISSN 2086 – 1397
Sebagaimana yang dinyatakan oleh
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |91
Herlina, Penjamin Mutu Pendidikan... ensure the quality of goods and services across borders.”
Perbaikan yang didasari dari hasil audit eksternal
1. Perbaikan Berkelanjutan di SMP
adalah
kurikulum,
perbaikan
sarana
di
prasarana,
bidang
kesiswaan,
Negeri Jakarta
ketenagaan,
hubungan
masyarakat,
a. Tujuan Perbaikan Berkelanjutan
perpustakaan,
laboratorium,
dan
Perbaikan
secara
(Management Representative). Perbaikannya
Jakarta
dilakukan secara bertahap sesuai dengan audit
dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
plan yang ditentukan oleh lembaga sertifikasi.
mutu dalam memberikan pelayanan kepada
Terkait hal tersebut, konsep Kaizen tepat
peserta didik, orang tua, dan pemangku
untuk
kepentingan di bidang pendidikan. Hal ini
berkelanjutan yang terjadi di SMP Negeri
sejalan dengan pendapat Deming (Sallis
Jakarta. Kaizen dikutip Sallis (2002:25)
2002:35)
yang
diartikan
continual
improvement
constantly
and
berkelanjutan
dilakukan
di
SMP
Negeri
mengemukakan adalah
forever
the
bahwa “improve
system
of
menggambarkan
sebagai
proses
„a
MR
perbaikan
step-by-step
improvement‟. Filosofi ini bertujuan untuk memperbaiki keadaan yang sudah ada secara
production and services, to improve quality
bertahap
and productivity, and thus to constantly
Berdasarkan temuan penelitian di atas dan
decrease costs”. Dengan adanya perbaikan
pembahasan konsep yang telah dikemukakan,
terus
peneliti
menerus,
maka
organisasi
dapat
dan
terus
menerus/
menyimpulkan
bahwa
perbaikan
meningkatkan sistem produksi dan pelayanan,
berkelanjutan
meningkatkan mutu dan produktivitas serta
kegiatan yang dilakukan secara bertahap di
berimplikasi pada penurunan biaya.
seluruh ruang lingkup manajemen sekolah dan
b. Proses PerbaikanBerkelanjutan
melibatkan
Lebih lanjut, perbaikan berkelanjutan
kependidikan
di SMP Negeri ini dilakukan berdasarkan hasil audit internal/ eksternal, keluhan pelanggan, dan
ketidaksesuaian
pelayanan.Perbaikan
dilakukan
merupakan
kontinu.
semua
sebuah
pendidik
untuk
dan
meningkatkan
siklus
tenaga mutu
pelayanan pendidikan di SMP Negeri Jakarta. 2. Tim Kerja di SMP Negeri Jakarta
dalam
a Proses Kerja pada Tim
secara
Kepala
SMP
Negeri
Jakarta
bertahap dan melalui kegiatan berulang. Ada
membentuk tim-tim kerja pada setiap program/
sebuah siklus perbaikan yang dimulai dari
kegiatan sekolah. Banyaknya program sekolah
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
di sekolah ini dalam satu periode atau tahun
tindak
ajaran,
lanjut
perbaikan.
Perbaikan
membuat
pendidik
dan
tenaga
berkelanjutan di SMP Negeri Jakarta fokus
kependidikan perlu bekerja dalam tim. Terkait
pada proses, seperti halnya pola Plan-Do-
hal ini, Sallis (2002:72) berpendapat bahwa
Check-Action (PDCA) yang diperkenalkan
tim adalah “a group of people work on the
oleh Deming dalam TQM (Goetsch dan Davis,
same programme.” Kadang dalam tim kerja
2010:334).
terjadi
ISSN 2086 – 1397
perselisihan
karena
perbedaan
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |92
Herlina, Penjamin Mutu Pendidikan... pendapat. Untuk meminimalisir hal tersebut,
team members live up to their collective
tim kerja di SMP Negeri Jakarta memiliki
accountability for goal accomplishment.”
pedoman kerja yang diatur di dalam Standard
Kerjasama terjadi ketika anggota tim saling
Operating Procedure (SOP) atau QP (Quality
memberikan dukungan satu sama lain untuk
Procedure) untuk mengatur proses kerja.
dapat
Dengan adanya QP maupun tupoksi yang
diharapkan.
dibuat ketua tim, setiap anggota tim dapat
tugasnya di dalam tim telah selesai, maka
mengetahui batasan tugas dan wewenangnya.
anggota tim tersebut tetap membantu anggota
Untuk membuat tim bekerja secara efektif,
tim
manajemen
Kerjasama
puncak
juga
menetapkan
RASI(Responsibilty,
Approved,
Information)
memuat
yang
Support,
lain
tujuan
Ketika
program
anggota
sehingga
tujuan
dapat
yang
tim
tim
terjadi
dengan
tercapai.
jika
ada
ketergantungan antar individu dalam satu tim.
dan
Goetsch dan Davis (2010:140) berpendapat
wewenang dari setiap anggota tim. Dalam tim
bahwa “...is a matter of ensuring that
kerja di SMP Negeri Jakarta ditentukan siapa
employees who depend on one another as
yang
yang
individuals, as well as departments that
menyetujui, siapa yang mendukung kegiatan/
depend on each other as units, communicate
program,
their
bertanggung
dan
jawab,
siapa
yang
tugas
mencapai
siapa
memberikan
needs
to
one
another
mengakomodir
informasi. Semua itu dibuat sebelum tim
continually.”Sekolah
bekerja dan disahkan oleh kepala sekolah.
kebutuhan dalam tim kerja melalui komunikasi
Tim-tim kerja di SMP Negeri antara lain: tim
secara terus menerus untuk mengetahui apa
manajemen mutu, tim audit internal, tim 9
yang mereka butuhkan antar individu dan antar
cells marix, tim gifted and science, tim care
bidang yang tergantung satu sama lain sebagai
and nurture, tim PKKS, tim Monev RSBI, tim
tim kerja.
Pendalaman Materi kelas VIII dan IX, tim TO
c Komunikasi dalam Tim Kerja
UN, tim UTS Semester Ganjil , tim UTS
Selain
itu,
tim
komunikasi
kerja
senantiasa
Semester Genap, tim UAS Semester Ganjil,
melakukan
formal
maupun
tim US, tim UN, tim Pertukaran Pelajar, dan
informal untuk mengemukakan perbedaan
tim Pertukaran Budaya.
pendapat. Ada kalanya, tim kerja di SMP
b Kerjasama dalam Tim Kerja
Negeri Jakarta tidak bekerja efektif dalam
Di SMP Negeri Jakarta, setiap ruang
timnya karena merasa tidak sepakat dengan
lingkup manajemen ditangani oleh dua orang,
misi yang dibuat, ada anggota yang tidak mau
misalnya tim kesiswaan, tim sarana-prasarana,
mengikuti peraturan tim, pembagian tanggung
dan sebagainya. Mereka saling bekerja sama
jawab dan wewenang yang tidak adil. Maka
untuk visi yang sama karena kontribusi dua
disinilah
orang dianggap lebih baik dari satu orang yang
menganalisa apa yang terjadi pada timnya dan
brilian.
berkomunikasi
Sechermerhon,
et.al.
(2011:159)
berpendapat bahwa kerjasama terjadi “...when ISSN 2086 – 1397
terlihat
peran
pada
pemimpin
anggota
tim
untuk
pada
pertemuan formal (rapat) maupun pertemuan Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |93
Herlina, Penjamin Mutu Pendidikan... informal untuk mendapat solusinya. Hal
kesiswaan,
tersebut sebagaimana yang dinyatakan oleh
sebagainya. Mereka saling bekerja sama untuk
Sallis bahwa, “good communication are
visi yang sama karena kontribusi dua orang
essential within the team to nurture these
dianggap lebih baik dari satu orang yang
beneficial behaviours.” Komunikasi yang baik
brilian.
sangat penting dalam sebuah tim untuk
tim
sarana-prasarana,
dan
3. Pelatihan di SMP Negeri Jakarta
menjaga perilaku anggotanya agar saling
a Tujuan Pelatihan
menguntungkan.
integritas
Pelatihan di SMP Negeri Jakarta
terpisahkan
diselenggarakan dengan tujuan peningkatan
sebagaimana keinginan setiap anggota tim
mutu. Materi pelatihan diberikan dengan dasar
untuk berbagi perasaan secara terbuka dan
analisa
tidak hanya memuaskan diri dalam agenda
kependidikan, baik yang bersifat akademik
yang tersembunyi.
maupun manajerial. Pelatihan terbagi menjadi
merupakan
Kejujuran
unsur
yang
dan tak
kebutuhan
pendidik
dan
tenaga
d Bentuk Tim Kerja
dua, yaitu pertama yang bersifat in-house
Tim kerja di SMP Negeri ini terbentuk
training, yaitu pelatihan dilakukan di sekolah
dari individu yang memiliki latar belakang
dan diselenggarakan setelah jam sekolah atau
berbeda, ruang lingkup, pengetahuan, dan
hari Sabtu. Kedua, bersifat eksternal dan
keterampilan yang berbeda. Tim kerja di SMP
kondisional yang dilakukan di luar sekolah.
Negeri
Goetsch
Jakarta ada yang terbentuk dari
dan
Davis
berpendapat
bahwa
gabungan pendidik dan tenaga kependidikan
pelatihan adalah “an organized, systematic
yang memiliki bidang, keterampilan, dan
series of activities designed to enhance an
pengalaman yang berbeda. Biasanya tim kerja
individual’s work related knowledge, skills,
yang terdiri dari berbagai ruang lingkup
and understanding or motivation.” Pelatihan
manajemen adalah tim UTS, tim PM, tim audit
di SMP Negeri ini dilaksanakan berdasarkan
internal, dan sebagainya. Namun, ada pula tim
analisa kebutuhan pendidikan yang diketahui
kerja
dari hasil audit, hasil supervisi pembelajaran,
yang
terdiri
dari
ruang
lingkup
manajemen yang sama. Hal tersebut sejalan
maupun keluhan pelanggan.
dengan ungkapan Yukl (2006:231), bahwa tim
b Bentuk Pelatihan
adalah “a small task group in which the
Pelatihan yang pernah dilakukan di
members have a great common prupose,
SMP Negeri Jakarta antara lain adalah
interpendent roles, and complemetary skills.”
penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001,
Schermerhon,
teknik mengajar, bahasa Inggris, ICT, dan
et.al.
(2011:159)
juga
berpendapat hal yang sama, bahwa “a cross
teknik
functional team has members from different
(2010:262) mengungkapkan bahwa “training
Di SMP Negeri
should relate specifically to the job performed
Jakarta, setiap ruang lingkup manajemen
by those being trained, it should have
ditangani oleh dua orang, misalnya tim
immediate
functions or work units.”
ISSN 2086 – 1397
penilaian.
practical
Goetsch
dan
application
Davis
on
the
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |94
Herlina, Penjamin Mutu Pendidikan... job.”Pelatihan harus terkait secara khusus pada
bekerja
pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang
(Responsibilty,
yang dilatih dan
harus memiliki aplikasi
Information). Ketiga, Pelatihan bagi pendidik
praktis langsung pada pekerjaan. Pelatihan
dan tenaga kependidikan di SMP Negeri ini
dilakukan dengan 2 cara, yaitu pertama,
dilakukan dengan cukup efektif berdasarkan
pelatihan internal yang diselenggarakan di
analisa kebutuhan pendidikan yang diketahui
sekolah dengan mengundang pengajar dari
dari hasil audit, hasil supervisi pembelajaran,
luar. Peserta pelatihan adalah semua pendidik
maupun keluhan pelanggan serta dilakukan
dan tenaga kependidikan; dan kedua, pelatihan
dengan dua cara, yaitu internal dan eksternal.
eksternal yang dilakukan di luar sekolah.
Keempat, proses perbaikan berkelanjutan, tim
Pelatihan ini diberikan bagi personel terpilih
kerja, dan pelatihan yang dilakukan menjadi
berdasarkan kebutuhan sekolah. Hal tersebut
lebih
sesuai dengan ungkapan Goetsch dan Davis
penjaminan mutu dengan mengacu pada
(2010:262) bahwa “training can be provided
standar acuan mutu di atas Standar Nasional
in-house: through corporate-owned education
Pendidikan (SNP), yakni ISO 9001:2008.
and training facilitaties; in conjuction with colleges,
universities,
and
efektif
efektif
berlandaskan Approved,
sejak
pada
RASI
Support,
sekolah
dan
melakukan
2. Saran
pofessional
Bagi
pendidik
dan
tenaga
organizations; or via satellite downlinks.”
kependidikan. Melakukan proses perbaikan
SMP Negeri Jakarta memberikan pelatihan
berkelanjutan meskipun tidak dipantau oleh
secara internal atau dikenal dengan in-house
lembaga
training.In-house
komitmen
training
dilakukan
di
sertifikasi pada
tim
ISO,
meningkatkan
kerja,
melakukan
sekolah dengan bekerja sama dengan lembaga
pengawasan dan evaluasi pada pelatihan
profesional yang menyediakan jasa pendidikan
peningkatan mutu yang dilakukan secara
dan pelatihan.
internal maupun eksternal. Bagi Pemangku
PENUTUP
Kepentingan di Bidang Pendidikan dan Masyarakat. Menjadikan aspek perbaikan
1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian,
pembahasan
temuan
makadapatdisimpulkanbahwa:
berkelanjutan, tim kerja, dan pelatihan sebagai landasan
bagi
penjaminan
mutu
pertama, proses perbaikan dilakukan secara
pengelolaan
bertahap dan melalui kegiatan berulang. Ada
memotivasi lembaga akreditasi nasional untuk
sebuah siklus perbaikan yang dimulai dari
meningkatkan akuntabilitas penilaian terhadap
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
standar mutu pendidikan di Indonesia, serta
tindak lanjut perbaikan. Kedua, pembentukan
mengubah
tim kerja di SMP Negeri Jakarta menjadi
perubahan budaya kerja yang mengarah pada
efektif
mutu
ketika
proses
kerja
terstandar,
organisasi
untuk
persepsi
dapat
masyarakat
menjamin
kerjasama, maupun komunikasi terjalin antar
keseluruhan.
Bagi
pendidik
Manajemen
Pendidikan.
dan
ISSN 2086 – 1397
tenaga
kependidikan.
Tim
pendidikan,
mutu
Peneliti
bahwa
secara Bidang
Melakukan
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |95
Herlina, Penjamin Mutu Pendidikan... penelitian
pada
mutu
mutu lain, pembiayaanpenjaminanmutu atau
pendidikan dengan pendekatan lain, seperti
keterkaitan antara komitmen dan kepemim-
penjaminan mutu yangmengacupada standar
pinan dalam penjaminan mutu.
ISSN 2086 – 1397
aspek
penjaminan
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |96
Herlina, Penjamin Mutu Pendidikan... DAFTAR PUSTAKA Goetsch, David L. dan Stanley B. Davis, Quality Management for Organizational Excellence 6th ed. New Jersey: Pearson, 2010. Gryna, Frank M., et.al. Juran’s Quality Planning and Analysis For Enterprise Quality 5th ed. McGraw-Hill: Singapore, 2007. Guasch, J. Luis, Jean-Louis Racine, et al., Quality Systems and Standards for a Competitive Edge. Washington: The World Bank, 2007. Juran, Joseph M. dan A. Blanton Godfrey, Juran’s Quality Handbook 5th ed New York: McGraw-Hill, 1999. Rakha, Ahmed Hassan, Mohamed Mahmoud Abouzid, “The Impact of Implementing Quality Management System (ISO 9001: 2008) on the Job Performance of Employees at Najran University.” Journal of Resources Development and Management ISSN 2422-8397 An International Peer-reviewed Journal Vol.15, 2015, www.iiste.org Ross, Jeol E., Total Quality Management: Text, Cases and Readings2nd ed.Singapore: St. Lucie Press, 1995. Sallis, Edward, Total Quality Management in Education 3rd ed. London: Kogan Page, 2002. Schermerhon, John R, Organizational Behavior 11th ed.Hoboken (Asia): John Wiley & Sons, 2011. Yukl, Gary, Leadership in Organizations, New Jersey: Pearson, 2006.
ISSN 2086 – 1397
Volume 8 Nomor 1. Januari – Juni 2017 |97