PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VII A SMP PGRI BAGELEN Nurma Gupita Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan minat siswa, (2) keaktifan siswa dan (3) prestasi belajar siswa kelas VIIA SMP PGRI Bagelen tahun pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan pada siswa kelas VIIA SMP PGRI Bagelen tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 28 siswa, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi keaktifan siswa, lembar keterlaksanaan pembelajaran Think Pair Share, lembar angket minat, soal tes, dokumentasi, dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan 1) minat siswa yaitu pada siklus I sebesar 75,25% kemudian meningkat menjadi 85,96 % pada siklus II, 2) keaktifan siswa yaitu pada siklus I sebesar 73,74 % meningkat menjadi 82,74 % pada siklus II, 3) prestasi belajar matematika pada siklus I sebesar 53,57 % meningkat menjadi 78,57 % pada siklus II.
Kata kunci: minat, keaktifan, prestasi belajar, Think Pair Share
PENDAHULUAN Matematika merupakan satu komponen pokok dalam kurikulum, yaitu merupakan salah satu disiplin ilmu, dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi. Namun, pada kenyataannya banyak siswa yang mengalami permasalahan yang berkaitan dengan kurangnya penguasaan materi matematika. Salah satu penyebab kurangnya penguasaan materi matematika adalah rendahnya minat siswa untuk belajar matematika. Siswa selalu berasumsi dan beranggapan bahwa pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang cukup menyulitkan dan tidak menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa minat belajar matematika siswa masih rendah. Berdasarkan hasil wawancara guru kelas VIIA SMP PGRI Bagelen pada bulan November 2015 diperoleh bahwa untuk mengatasi permasalahan ini tentunya upaya perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran matematika bagi siswa harus Ekuivalen: Peningkatan Minat, Keaktifan, dan Prestasi Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Phair Share pada siswa kelas VIIA SMP PGRI Bagelen Tahun Pelajaran 2015/2016
101
dilaksanakan, karena sampai saat ini masih terdapat keluhan tentang kesulitan belajar matematika. Kebanyakan siswa SMP PGRI Begelen setelah belajar matematika pada bagian yang sederhanapun susah untuk memahaminya. Hal ini berkaitan dengan masih banyak dijumpai siswa yang hanya diam dalam pembelajaran di kelas, melamun saat pembelajaran, mengantuk, terkadang ada seorang siswa yang tidur, dan siswa tidak berusaha bertanya tentang materi atau hal-hal yang tidak diketahui kepada guru. Saat guru memberikan soal, banyak siswa yang tidak mau mengerjakan, bahkan ketika guru meminta mengerjakan soal di depan siswa tidak ada yang mau maju mengerjakan, akhirnya guru yang mengerjakan soal tersebut. Rendahnya keaktifan siswa pada pembelajaran matematika, bisa dikarenakan sampai saat ini masih banyak guru yang menggunakan metode pembelajaran biasa (ceramah), akibatnya siswa merasa bosan mengikuti pelajaran, sehingga berdampak pada rendahnya prestasi belajar matematika siswa. Menurut Djamarah (2012: 19) prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara indiviual maupun kelompok. Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari suatu usaha yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh dengan penuh keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang tertentu. Prestasi dari belajar tersebut tergantung pada kemampuan masing-masing yang didukung oleh aspek-aspek yang ada di dalamnya. Menurut
Djamarah
(2011:
166)
mengatakan
bahwa
minat
adalah
kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan memegang beberapa aktivitas. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Oleh karena itu, jika hal ini tidak ditindak lanjuti maka akan mengakibatkan siswa semakin merasa kesulitan dalam belajar matematika dan berdampak pula pada prestasi belajar siswa. Menurut slamento (2010: 180) dapat diketahui indikator yang dapat mengukur minat diantaranya yaitu aspek kesukaan, ketertarikan, dan keterlibatan Menurut Dimyati (2013: 45) mengemukakan bahwa keaktifan adalah suatu proses pembelajaran yang pada hakikatnya aktif yang melibatkan panca indara atau
102
Ekuivalen: Peningkatan Minat, Keaktifan, dan Prestasi Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Phair Share pada siswa kelas VIIA SMP PGRI Bagelen Tahun Pelajaran 2015/2016
fisik dan psikis. Menurut Nana Sudjana (2010: 21) indikator keaktifan belajar siswa adalah sebagai berikut: 1) keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan, dan permasalahannya, 2) keinginan dan keberanian serta kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar, 3) penampilan berbagai usaha atau kekreatifan belajar dalam menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar-mengajar sampai mencapai keberhasilannya, 4) kebebasan atau keleluasaan melakukan hal tersebut di atas tanpa tekanan guru atau pihak lainnya (kemandirian belajar). Untuk memperbaiki keadaan seperti ini perlu adanya strategi pembelajaran yang dapat menciptakan keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Ada banyak model pembelajaran yang mampu memaksimalkan minat, keaktifan, dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran, di antaranya adalah model kooperatif tipe Think Pair Share. Menurut Suprijono (2009: 91) langkah Think Pair Share meliputi Berpikir (Thinking) guru mengajukan suatu pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh siswa. Guru memberikan kesempatan kepada mereka memikirkannya. Berpasangan (Pairing) pada tahap ini guru meminta siswa untuk berpasangan-pasangan. Beri kesempatan kepada pasangan-pasangan itu untuk berdiskusi. Diharap diskusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban yang telah dipikirkannya melalui intersubjektif dengan pasangannya. Berbagi (sharing) pada langkah akhir, hasil diskusi intersubjektif di tiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Dalam tahap ini diharapkan terjadinya tanya jawab yang mendorong pada pengontruksian pengetahuan secara integratif. Peserta didik dapat menemukan struktur dari pengetahuan yang dipelajarinya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kuantitatif yang pada prinsipnya dimaksudkan untuk meningkatkan minat, keaktifan, dan prestasi hasil belajar siswa SMP PGRI Bagelen pada pembelajaran matematika. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, metode tes, lembar observasi, catatan lapangan dan metode angket. Instrumen penelitian ini menggunakan butir soal prestasi belajar siswa dan lembar angket minat Ekuivalen: Peningkatan Minat, Keaktifan, dan Prestasi Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Phair Share pada siswa kelas VIIA SMP PGRI Bagelen Tahun Pelajaran 2015/2016
103
siswa, dan lembar observasi keaktifan serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Instrumen terlebih dahulu diuji validitas. Data yang dianalisis adalah semua data yang diperoleh dari hasil observasi, angket dan tes dengan menghitung rerata dan persentase.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada siklus I sebagian siswa masih menunjukan bahwa keinginan belajar matematika sangat rendah, dapat dilihat pada saat pembelajaran banyak siswa yang tidak memperhatikan sehingga persentase minat siswa pada siklus I hanya sebesar 75,25 % dengan kaegori cukup. Sedangkan pada siklus II dengan memperbaiki proses pembelajaran Think Pair Share serta memberikan reward agar dapat memotivasi siswa menunjukan adanya peningkatan aktifitas siswa yang lebih sadar dan antusias dalam pembelajaran sehingga minat belajar mengalami
peningkatan sebesar 10,71 %
menjadi 85,96 % dengan kategori sangat baik. Pada siklus I rerata keaktifan mencapai 73,74 % masih dalam kategori cukup dikarenakan banyak siswa yang malu mengajukan pendapat,menyampaikan pendapat, pasif dan hanya melamun tidak memperhatikan guru saat mengajar. Sehingga hasil tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yang diharapkan. Pada siklus II untuk mengantisipasi kegagalan pada siklus I peneliti memberikan apresiasi jika ada siswa yang aktif saat proses pembelajaran sehingga pada siklus II keaktifan siswa meningkat sebesar 9 % menjadi 82,74 % dengan kategori baik, dan sudah memenuhi kriteria indikator keberhasilan. Hasil tes Pada siklus I memperoleh rerata 65,48 dengan ketuntasan klasikalnya 53,57% masih dalam kategori kurang hal ini dikarenakan minat serta keaktifan siswa rendah, siswa yang memandang sebelah mata pelajaran matematika, dan siswa yang masih binggung dengan model pembelajaran yang diterapkan, hingga pada siklus II peneliti mengatasi masalah yang ada di siklus I dengan cara lebih memberi perhatian yang khusus serta mengadakan pendekatan terhadap siswa, menjelaskan dengan jelas model pembelajaran Think Pair Share serta memberi reward jika ada siswa yang nilainya terbaik sehingga pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik dengan rerata sebesar 76,61 dengan ketuntasan klasikalnya 78,57% . Dengan demikian, model pembelajaran kooperatif tipe
104
Ekuivalen: Peningkatan Minat, Keaktifan, dan Prestasi Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Phair Share pada siswa kelas VIIA SMP PGRI Bagelen Tahun Pelajaran 2015/2016
Think Pair Share (TPS) mampu meningkatkan minat, keaktifan, dan prestasi belajar siswa kelas VIIA SMP PGRI Bagelen tahun pelajaran 2015/2016.
Gambar. Grafik Peningkatan Minat, Keaktifan, dan Prestasi Belajar Matematika dengan Model Think Pair Share
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data di atas, penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya peningkatan minat, keaktifan, dan prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Oleh karena itu, pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika sebagai model pembelajaran alternatif untuk menjadikan pembelajaran matematika lebih baik, yang nantinya akan berimbas pada minat, keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa. DAFTAR PUSTAKA Djamarah, Syaiful B. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: PT Usaha Nasional. Djamarah, Syaiful B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Emilasaari, Fita. 2012. “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Tps (Think Pair Share) Disertai Reinforcement Pada Siswa Kelas Vii C Smp Negeri 1 Kecamatan Bungkal Tahun Pelajaran 2011/2012”. [Online]. http://lib.umpo.ac.id/gdl/files/disk/3/jkptumpo-gdlfitaemilas-140-1abstrak - 1.pdf [25 januari].
Ekuivalen: Peningkatan Minat, Keaktifan, dan Prestasi Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Phair Share pada siswa kelas VIIA SMP PGRI Bagelen Tahun Pelajaran 2015/2016
105