PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PENDIDIKAN FISIKA M. Gade*
Abstrak Sumber daya manusia merupakan suatu komponen dari lingkungan alam, karena manusia sebagai sumber daya alam. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh kualitas sumber daya alam dan lingkungan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat diupayakan melalui pembangunan pendidikan fisika, yang akan menghasilkan produk – produk teknologi untuk mengelola sumber daya alam. Kata kunci : Fisika, kualitas sumber daya manusia. PENDAHULUAN Manusia lahir kedunia atas karunia Allah SWT. Yang tidak berdaya, tetapi dilengkapi dengan berbagai kemampuan dasar yang penuh kemungkinan, sebagai alat supaya dapat berbuat dan bekerja, cipta, rasa, karsa dan karya untuk kemudian mengabdikan diri kepada penciptanya ( Q.S. An – Nahl : 78 dan Qs : Al – Hajj : 5) Sumber daya manusia merupakan bahan pembicaraan yang ramai, terutama pada masa sekarang ini, bahkan sangat banyak mengarahkan pembicaraan tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, dengan arah dan sasaran menuju kemandirian. Berbicara tentang sumber daya manusia, maka sekaligus harus membicarakan tentang sumber daya alam, ataupun sumber daya lingkungan, karena manusia sebagai sumber daya, merupakan suatu komponen dari lingkungan alam sebagai juga sumber daya. Dengan demikian manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungan alamnya. Disamping hewan, tumbuhan dan mikroba, sebagai penyusun lingkungan hidup, maka manusialah satu – satunya ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang mempunyai alam pikiran atau nososfir. Dari itu manusialah yang mempunyai kemampuan untuk mengamati/meneliti dan menganalisis tentang fenomena – fenomena alam, dan pada saat yang demikian manusia itu berada diluar lingkungan alamnya. Fisika merupakan salah satu pengetahuan yang tidak terlepas dari teknologi dan industri. Dengan pengetahuan fisika akan sendirinya belajar tentang gejala –
gejala alam. Belajar fisika adalah untuk mengungkapkan berbagai hal interaksi antara fenomena dengan fenomena lainnya. ”Fisika
adalah
sebagai
dasar
program
untuk
menanamkan
dan
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada peserta didik serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa” ( Depdiknas 2002 : 1). Dari itu semua negara di dunia, baik negara terbelakang maupun yang sedang berkembang, akan berupaya untuk meningkatkan pendapatan nasionalnya melalui pelaksanaan pembangunan, dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pendidikan sains didlam pembangunan dapat menunjang peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
PEMBAHASAN 1. Pendidikan Fisika Pembangunan yang kita laksanakan di negara kita meliputi semua bidang, dan salah satu diantaranya adalah bidang pendidikan. Pembangunan bidang pendidikan secara umum, dan pendidikan fisika secara khususnya, diharapkan akan dapat dengan segera meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, sekaligus menaikkan taraf produktivitas yang sasarannya adalah meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia itu. ”Pendidikan nasional berdasarkan pancasila bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab dan mandiri. Pendidikan nasional juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa kesetiakawanan sosial. Sehubungan dengan itu dikembangkan iklim belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan dan memperdalam rasa percaya diri serta sikap perilaku yang inovatif dan kreatif. Dengan demikian pendidikan nasional akan mampu menumbuhkan manusia – manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama – sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”. ( GBHN, 1995). 2. Hakikat Pendidikan Fisika Umumnya sains dan khususnya fisika, salah satu cirinya adalah kerja sama antara eksperimen dan teori. Teori dalam fisika tidak lain adalah pemodelan matematis terhadap berbagai prinsip dasar, yang kebenarannya harus diuji dengan
eksperimen yang dapat memberikan hasil serupa dalam keadaan yang sama. Dengan menggunakan teori dari fisika, orang dapat membuat prediksi kuantitatif terhadap suatu peristiwa. Pada dasarnya eksperimen selain merupakan suatu proses induktif alam menemukan prinsip dasar yang baru, juga merupakan suatu proses deduktif bagi pengujian teori baru. Dalam membuat interpretasi hasil eksperimen untuk pengambilan kesimpulan, diperlukan kemampuan menggunakan interferensi statistik. Ciri sains inilah yang kerapkali dikenal sebagai metoda ilmiah, suatu metoda yang juga digunakan ilmu – ilmu lain. Kalau dalam sains ditekankan baik proses induktif maupun deduktif seperti diuraikan di atas, matematik terutama menekankan pada proses deduktif yang memerlukan penalaran logis dan aksiomatik. Disamping itu, matematika terkenal pula dengan materinya yang sangat hierarkis sifatnya, serta menghasilkan bahasa yang efisien yang sangat di butuhkan oleh fisika. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ( MIPA ) merupakan pengetahuan yang sagat berstruktur, dalam arti antara bagian yang satu dengan bagian yang lain terjalin hubungan fungsional yang erat. Karena itu konsep – konsep dan prinsip – prinsip MIPA akan lebih mudah dikuasai jika di sajikan dalam bentuk terkait suatu dengan yang lain dengan simbol – simbol yang jelas. Penerapan berbagai pengertian dan prinsip MIPA dalam taraf sederhana terhadap masalah ”Alamiah” seringkali memerlukan keterpaduan komponen sains dengan matematika sebagai dasar logika penalaran dan penyelesaian kuantitatif dari fisika, kimia dan biologi sebagai deskripsi permasalahan yang ada. Hakeket pendidikan dan pendidikan MIPA, dimana pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala perobahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatan kreatif tanpa kehilangan jati dirinya. GBHN menentukan bahwa Pendidikan Nasional kita adalah pendidikan berdasarkan pancasila dengan tujuan meningkatkan kualitas manusia. Sejalan dengan ketentuan ini, maka MIPA umumnya dan fisika khususnya, hendaknya jangan hanya dipandang sebagai kumpulan informasi hasil kajian orang terdahulu, tetapi pula dipandang sebagai alat pendidikan yang potensial yang dapat memberikan urutan nyata untuk perwujudan manusia Indonesia yang utuh dan berkualitas tinggi. Sebagai implikasi dari ciri fisika yang telah dikemukakan lebih dulu, pendidikan fisika menghendaki pendekatan – pendekatan tertentu dan metoda – metoda yang sesuai, serta saran yang
mendukung sehingga membuat manusia Indonesia mampu berfikir kritis serta menggunakan nalar secara efektif dan efisien. Kemampuan – kemampuan tersebut di atas adalah kemampuan indikator sumber daya manusia berkualitas tinggi, disamping peningkatan yang dimiliki dari segi fisik. Jika peningkatan dari segi fisik dan non fisik telah menunjukkan kenaikan pada sumber daya manusia itu, jelas di dalam pelaksanaan peran aktivitasnya pada lingkungan masing – masing cenderung menunjukkan keterampilan – keterampilan membangun masa kini, dan melestarikan Sumber Daya Alam ( SDA ) lainnya untuk pembangunan masa akan datang, bagi generasi penerus bangsa dan konsep yang demikianlah yang dinamakan dengan Pembangunan Terlanjutkan ( Sustainable Development ).( R.E. Soeryaatmadja, 1981). 3. Peranan Fisika Jika teknologi ingin menjadi bagian dari kehidupan budaya masyarakat Indonesia, maka wawasan manusia Indonesia terhadap sumber daya alam perlu berangsur – angsur diubah. Lingkungan alam harus dilihat sebagai anugerah Tuhan yang diberikan kepada kita, tidak hanya untuk dinikmati keindahannya tetapi juga untuk digarap dan dimanfaatkan sebaik – baiknya. Gejala – gejala alam itu saling terkait dalam suatu pola sebab akibat yang dapat dipahami dengan penalaran yang seksama yang menjadi tugas teori dalam fisika. Jika diteliti sekelompok gejala dapat dirangkum dalam suatu wadah yang meletakkan masing – masing gejala itu pada jalur – jalur yang berkait mengikuti penalaran yang serasi dari aturan sebab akibat yang biasanya disebut hukum alam. Banyak teori dilukiskan dalam bahasa matematika. Hal ini diperlukan untuk memudahkan menguji konsistensi yang cermat baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Matematika memiliki keampuhan sebagai bahasa kuantitatif dan memungkinkan ditelusurinya mata rantai hubungan sebab akibat dengan jangkauan yang amat jauh. Ilmu yang hanya sanggup mengumpulkan informasi dan merangkaikannya, akan berupa yang pasif. Ilmu – ilmu alamiah dituntut agar penelusuran penalaran teori ilmu alam sanggup melahirkan konsekuensi – konsekuensi yang berupa ramalan gejala – gejala alam yang baru, yang jika diamati kemudian ternyata benar. Sebagai contoh, puluhan tahun lamanya teori relavitas Enstein dirasa menyimpang dari cara berfikir yang lazim untuk ruang dan waktu.
Fisika merupakan pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan tentang subjek yang luas biasanya berada di alam dan dunia fisik. Fisika bukanlah suatu katalog tentang fakta – fakta, tetapi suatu cara berfikir dan bekerja metode ilmiah.
4. Pembangunan Pembangunan merupakan suatu upaya diri setiap negara termasuk negara kita Republik Indonesia, untuk meningkatkan kesejahteraan masing – masing negara itu. Khusus bagi negara kita, pembangunan itu dilaksanakan tahap demi tahap, bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945 di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka. Dengan tujuan pembangunan adalah, pembangunan bidang ekonomi dengan sasaran utama untuk mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan bidang industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat. Dalam pelaksanaan pembangunan, sumber – sumber alam Indonesia harus digunakan secara rasional. Penggalian
sumber
kekayaan alam tersebut harus diusahakan agar tidak merusak tata lingkungan hidup manusia, dilaksanakan dengan kebijaksanaan yang menyeluruh dan dengan memperhitungkan kebutuhan generasi – generasi yang akan datang. Pembangunan yang demikian membutuhkan manusia – manusia berkualitas, yang tentu saja kualitas yang diperoleh dari bidang pendidikan secara umum dan pendidikan fisika secara khusus. Manusia berkualitas melalui pendidikan fisika adalah manusia kritis dan kreatif, dan dari kreativitas ini akan mampu menciptakan produk – produk ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK), yang akan digunakan untuk melipatgandakan produksi melalui penggalian sumber kekayan alam kita.
SIMPULAN Sumber daya alam manusia merupakan bagian dari sumber daya alam dan lingkungan, atau dengan kata lain bahwa sumber daya manusia sangat erat hubungannya dengan sumber daya alam. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh kualitas sumber daya alam dan lingkungan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia diupayakan melalui pembangunan, baik fisik maupun non-fisik. Pembangunan non-fisik meliputi pendidikan dan peningkatan kemauan dan kesadaran. Peningkatan pembangunan pendidikan umumnya, dan pendidikan fisika khususnya, akan menghasilkan produk – produk teknologi untuk digunakan
mengelola sumber – sumber alam lingkungan dalam rangka pembangunan fisik sumber daya manusia.
DAFTAR PUSTAKA Ali Abdullah dan Rahma Eny.1999.Ilmu Alamiah Dasar. Bumi Aksara. Jakarta Departemen Agama Republik Indonesia. Al – Quran dan Terjemahannya. CV. Gema Risalah Press. Bandung. Depdiknas. 2002. Alam Sekitar Kita. Rhineka Cipta. Jakarta. Emil Salim. 1983. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Mutiara. Jakarta Hisyam Zaini dkk. 2007. Strategi Pembelejaran Aktif. Center For Teaching Staff Develompent. Jogjakarta. Kamajaya. 2007. Cerdas Belajar Fisika. Grafindo Media Pratama. Bandung. Purwoko dan Fendi. 2006. Fisika SMA. Yudhistira. Jakarta. Sarjani Muhammad. 1987. Lingkungan Sumber Daya Alam Dalam Pembangunan. UI. Jakarta. Soermantoro Gatot RM. 1991. Mengenal Lingkungan Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta. Soeryaatmadja R.. 1981. Ilmu Lingkungan. Erlangga. Jakarta. Supianto. 2006. Fisika SMA. Erlangga. Jakarta.