PENGUNGKAPAN NILAI LIQUIDITY COVERAGE RATIO (LCR) Nama Bank : PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Posisi Laporan : Triwulan IV - 2016 NILAI LCR (%) Triwulan I (1)
Triwulan II (2)
Triwulan III (3)
Triwulan IV (4)
Bank Secara Individual
Tidak Dihitung
102.78%
121.69%
111.47%
Bank Secara Konsolidasi
Tidak Dihitung
102.78%
121.69%
111.47%
LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN Nama Bank : PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. Posisi Laporan : Triwulan IV 2016
Posisi Tanggal Laporan
No.
Komponen
Jumlah data Poin yang digunakan dalam perhitungan 1 LCR HIGH QUALITY LIQUID ASSET (HQLA) 2 Total High Quality Liquid Asset (HQLA) ARUS KAS KELUAR (CASH OUTFLOW ) Simpanan nasabah perorangan dan Pendanaan yang 3 berasal dari nasabah Usaha Mikro dan Usaha Kecil, terdiri dari: a. Simpanan/Pendanaan stabil b. Simpanan/Pendanaan kurang stabil Pendanaan yang berasal dari nasabah korporasi, terdiri 4 dari: a. Simpanan operasional b. Simpanan non-operasional dan/atau kewajiban lainnya yang bersifat non-operasional c. surat berharga berupa surat utang yang diterbitkan oleh bank 5 Pendanaan dengan agunan (secured funding ) Arus kas keluar lainnya (additional requirement ), 6 terdiri dari: a. arus kas keluar atas transaksi derivatif b. arus kas keluar atas peningkatan kebutuhan likuiditas c. arus kas keluar atas kehilangan pendanaan d. arus kas keluar atas penarikan komitmen fasilitas kredit dan fasilitas likuiditas e. arus kas keluar atas kewajiban kontraktual lainnya terkait penyaluran dana f. arus kas keluar atas kewajiban kontijensi pendanaan lainnya g. arus kas keluar kontraktual lainnya 7 TOTAL ARUS KAS KELUAR (CASH OUTFLOW ) ARUS KAS MASUK (CASH INFLOW ) 8 Pinjaman dengan agunan Secured lending 9 Tagihan berasal dari pihak lawan (counterparty ) 10 Arus kas masuk lainnya 11 TOTAL ARUS KAS MASUK (CASH INFLOW ) 12 TOTAL HQLA TOTAL ARUS KAS KELUAR BERSIH (NET CASH 13 OUTFLOWS ) 14 LCR (%)
INDIVIDUAL Posisi Tanggal Laporan Sebelumnya
Posisi Tanggal Laporan
(Dalam Jutaan Rupiah) KONSOLIDASIAN Posisi Tanggal Laporan Sebelumnya
Nilai HQLA setelah Nilai HQLA setelah Nilai HQLA setelah Nilai HQLA setelah pengurangan nilai pengurangan nilai pengurangan nilai pengurangan nilai (haircut ), outstanding (haircut ), outstanding (haircut ), outstanding (haircut ), outstanding Nilai outstanding Nilai outstanding Nilai outstanding Nilai outstanding kewajiban dan komitmen kewajiban dan komitmen kewajiban dan komitmen kewajiban dan komitmen kewajiban dan kewajiban dan kewajiban dan kewajiban dan dikalikan tingkat dikalikan tingkat dikalikan tingkat dikalikan tingkat komitmen/nilai komitmen/nilai komitmen/nilai komitmen/nilai penarikan (run-off rate ) penarikan (run-off rate ) penarikan (run-off rate ) penarikan (run-off rate ) tagihan tagihan tagihan tagihan atau nilai tagihan atau nilai tagihan atau nilai tagihan atau nilai tagihan kontraktual kontraktual kontraktual kontraktual kontraktual dikalikan kontraktual dikalikan kontraktual dikalikan kontraktual dikalikan tingkat penerimaan (inflow tingkat penerimaan (inflow tingkat penerimaan (inflow tingkat penerimaan (inflow rate ). rate ). rate ). rate ). 3 hari
3 hari 2,421,841
3 hari 3,031,572
3 hari 2,421,841
3,031,572
4,378,942
380,180
4,245,564
348,769
4,378,942
380,180
4,245,564
348,769
1,154,283 3,224,659
57,714 322,466
1,515,743 2,729,821
75,787 272,982
1,154,283 3,224,659
57,714 322,466
1,515,743 2,729,821
75,787 272,982
3,395,868
1,170,623
4,292,362
1,542,590
3,395,868
1,170,623
4,292,362
1,542,590
1,525,208
381,270
1,579,605
394,901
1,525,208
381,270
1,579,605
394,901
1,802,179
720,872
2,608,447
1,043,379
1,802,179
720,872
2,608,447
1,043,379
68,481
68,481
104,310
104,310
68,481
68,481
104,310
104,310
0
0
0
0
988,657
975,022
922,023
910,319
988,657
975,022
922,023
910,319
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15,296
1,660
13,266
1,563
15,296
1,660
13,266
1,563
973,362
973,362
908,756
908,756
973,362
973,362
908,756
908,756
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 2,525,824
0
0 2,801,679
0
0 2,525,824
0
0 2,801,679
0 619,322 118,000
0 294,175 59,000 353,175
0 566,209 119,891
0 250,610 59,946 310,555
0 619,322 118,000
0 294,175 59,000 353,175
0 566,209 119,891
0 250,610 59,946 310,555
TOTAL ADJUSTED VALUE 1 2,421,841
TOTAL ADJUSTED VALUE 1 3,031,572
TOTAL ADJUSTED VALUE 1 2,421,841
TOTAL ADJUSTED VALUE 1 3,031,572
2,172,649
2,491,124
2,172,649
2,491,124
111.47%
121.69%
111.47%
121.69%
Keterangan: Adjusted values dihitung setelah pengenaan pengurangan nilai (haircut ), tingkat penarikan (run-off rate ), dan tingkat penerimaan (inflow rate ) serta batas maksimum komponen HQLA, misalnya batas maksimum HQLA Level 2B dan HQLA Level 2 serta batas maksimum arus kas masuk yang dapat diperhitungkan dalam LCR. 1
Perhitungan Liquidity Coverage Ratio di atas dibuat berdasarkan POJK No 42/POJK.03/2015 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) Bagi Bank Umum dan disajikan berdasarkan POJK No 43/POJK.03/2016 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional. Perhitungan LCR posisi tanggal laporan (Triwulanan IV-2016) berdasarkan rata-rata posisi akhir bulan (31 Oktober 2016 , 30 November 2016, dan 31 Desember 2016), sedangkan untuk posisi tanggal laporan sebelumnya (Triwulan III-2016) menggunakan posisi 31 Juli 2016, 31 Agustus 2016, dan 30 September 2016.
ANALISIS PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO) TRIWULANAN
Nama Bank
: PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
Posisi Laporan
: Triwulan IV - 2016 Analisis secara Individu
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/POJK.03/2015 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) Bagi Bank Umum, berikut dibawah ini kami sampaikan analisis kualitatif atas kondisi likuiditas PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk. (BWS) untuk periode laporan Triwulan IV - 2016. 1.
Analisis Nilai LCR
Posisi Triwulan IV - 2016, hasil perhitungan atas nilai Liquidity Coverage Ratio (LCR) seperti yang dapat dilihat pada tabel perhitungan dalam penilaian kuantitatif, nilai LCR BWS berada pada posisi 111,47% (lebih dari 70%). Dengan rasio tersebut, maka BWS dapat dikatakan telah memenuhi ketentuan regulator yaitu pemenuhan rasio LCR minimum 70% untuk kategori Bank Asing pada periode pelaporan Triwulan IV - 2016. Nilai rasio tersebut diperoleh dari hasil bagi antara komponen-komponen High Quality Liquid Asset (HQLA) dibandingkan dengan proyeksi arus kas keluar bersih (Net Cash Outflow) berdasarkan rata-rata posisi akhir bulan selama Triwulan IV - 2016, dimana total HQLA yang dimiliki BWS sebesar Rp 2.421,84 miliar dan Net Cash Outflow sebesar Rp 2.172,65 miliar. Proyeksi nilai Net Cash Outflow tersebut diperoleh dari hasil pengurangan Cash Outflow sebesar Rp 2.525,82 miliar dan Cash Inflow sebesar Rp 353,18 miliar. 2.
Tren Nilai LCR dibandingkan dengan periode sebelumnya
Jika dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya, tingkat LCR BWS Triwulan IV-2016 mengalami penurunan sebesar 10,23% menjadi sebesar 111,47%. Penurunan HQLA yang lebih besar dibandingkan penurunan Total Net Out Cashflow menjadi penyebab menurunnya rasio LCR Triwulan IV-2016 dibandingkan posisi triwulan sebelumnya. Dimana HQLA yang dimiliki BWS menurun 20,11% dari posisi Rp 3.031,57 miliar menjadi sebesar Rp 2.421,84 miliar atau menurun sebesar Rp 609,73 miliar, sedangkan Net Cash Outflow pun mengalami penurunan 12,78% (menurun sebesar Rp 318,48 miliar) dari posisi Rp 2.491,12 miliar menjadi sebesar Rp 2.172,65 miliar. 1
3.
Komposisi HQLA
Dalam perhitungan LCR ini, komponen-komponen HQLA yang diperhitungkan terdiri atas tiga level : a. HQLA Level 1 Yang termasuk dalam komponen HQLA level 1 yaitu komponen-komponen yang dalam perhitungan LCR dikenakan haircut 0%. Komponen pada level ini merupakan komponen-komponen dengan kualitas aset terbaik. Adapun rincian atas komponen-komponen HQLA level 1 dapat dilihat pada Tabel I berikut ini.
Tabel I - Komponen HQLA Level 1 Dalam Jutaan Rupiah
No. Komponen HQLA Level 1 Kas & Setara Kas 1 Penempatan pada Bank Indonesia (Giro pada BI) 2 Surat berharga yang diterbitkan Pemerintah dan Bank Indonesia 3 Total HQLA Level 1
Nilai Outstanding / Nilai Pasar 254.992 1.923.733 243.116 2.421.841
b. HQLA Level 2A dan 2B Untuk komponen HQLA Level 2A & 2B, BWS tidak memiliki instrumen keuangan yang memenuhi persyaratan HQLA Level 2A maupun Level 2B. Berdasarkan pemaparan diatas, dapat dilihat bahwa total HQLA yang dimiliki BWS seluruhnya merupakan kategori HQLA Level 1, yaitu sebesar Rp 2.421,84 miliar. 4.
Konsentrasi Sumber Pendanaan
Konsentrasi sumber pendanaan BWS pada akhir Triwulan IV-2016 terpusat pada tiga komponen besar yaitu, Dana Pihak Ketiga (DPK), transaksi interbank, dan modal (modal disetor & tambahan modal disetor). Adapun komposisi atas ketiga komponen tersebut disajikan pada Tabel II berikut ini.
2
Tabel II - Konsentrasi Sumber Pendanaan (Dalam Jutaan Rupiah)
IDR
Foreign Currencies (in USD)
Dana Pihak Ketiga
76,50% Dana Pihak Ketiga
Pinjaman yang Diterima
0,00% Pinjaman yang Diterima
Modal
17,01%
16,10% Modal
Lainnya 5.
67,99% 0,00%
7,41% Lainnya
14,99%
Eksposur Derivatif
BWS yang masih tergolong kelompok BUKU 2 secara kompleksitas transaksi operasional dapat dikatakan masih terbatas. Baik dilihat dari sisi produk yang dimiliki maupun transaksi yang dilakukan BWS dapat dikategorikan sebagai plain vanilla. Atas kondisi tersebut, untuk produk yang memiliki risiko cukup tinggi seperti halnya eksposur derivatif, BWS belum memiliki eksposur tersebut. 6.
Mismatch Mata Uang dalam LCR
Untuk dapat mengetahui jumlah ketidaksesuaian (mismatch) mata uang pada akhir Triwulan IV-2016, berikut dibawah ini disajikan signifikansi denomonasi atas nilai tukar (mata uang) yang dimiliki BWS.
Tabel III - Signifikansi Mata Uang Dalam miliaran rupiah
Mata Uang Komponen Aset Kewajiban Mismatch Total Kewajiban Bank Signifikansi
IDR 1 16.683,33 12.085,35 4.597,96 24,58%
USD 13.472,5 6.647,70 6.621,62 26,08 0,14%
EUR 14.175,77 2,39 2,48 0,94 0,0005%
SGD 9.311,93 1,93 1,93 18.709,45 0,0103%
JPY 115,07 4,91 4,91 0,0262%
AUD 9.723,11 0,50 0,50 0,0027%
SAR 3.591 0,65 0,65 0,0003% 3
7.
Manajemen Likuiditas
Dengan dipenuhinya tingkat LCR sesuai regulasi yang berlaku (LCR BWS > 70%) menunjukan bahwa manajemen likuiditas BWS dikelola dengan baik. Fungsi pengawasan langsung yang dijalankan manajemen atas kondisi likuiditas BWS diperoleh dari laporan monitoring harian yang disusun oleh Divisi Treasury dan Divisi Manajemen Risiko melalui daily money market - forex report, bonds report, summary report treasury, daily liquidity report, AL/NCD Report, maturity gap, serta liquidity gap. BWS pun secara periodik melakukan stress test atas aset likuid bank terhadap penarikan dana dari deposan inti. Informasi yang dimuat dalam laporan-laporan dan stress test tersebut digunakan manajemen untuk menilai, menimbang dan mengambil keputusan atas kondisi likuiditas BWS. Selain hal tersebut, dalam proses manajemen likuditas, BWS pun telah menyiapkan pula langkah-langkah dalam rangka memitigasi risiko likuiditas yang mungkin terjadi, antara lain dengan menjaga hubungan baik dengan bank-bank di Indonesia maupun mancanegara untuk membuka dan meningkatkan money market line serta BWS pun memiliki fasilitas committed line dari parent bank (Woori Bank Korea).
Analisis secara Konsolidasi Untuk analisis LCR BWS secara konsolidasi sama seperti analisis LCR secara individual, hal ini disebabkan karena BWS belum memiliki perusahaan anak.
4