Penehllan dun l'engemhanKan Ap/ikasi Is%p don Radiasl. /999
PENGGUNAAN 32p BAG I PENENTUAN EFISIENSI P-PUPUK PADA KELAPA SAWIT K. Mar1oyo*. Lukman Fadli*, Z. Poclocngan*.
Elsje L. Sisworo**
dan Havid Rasjid** .Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medall, Sumatra Utarn ..Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BAT AN
ABSTRAK PENGGUNAAN 32pBAGI PENENTUAN EFISIENSI P-PUPUK PADA KELAPA SAWIT. Suatu percobaanlapang telah dilakukatl di Kebun PercobaanPusatPenelitian Kelapa Sawit, Aek Pancur, Medan, menggunakankelapa sawit berumur sekitar 9 tahun. Tujuan percobaanadalah untuk menentukanefisiensi penggunaanP-SP-36 yang ditempatkanpadajamk 1,5 m dan 2,5 m dari batangtanatnankelapa sawit. Untuk menentukanefisiensipenggunaanP-SP-36digunakan32p-TSP.Hasil yangdiperoleh antaralain menunjukanbahwa efisiensi petlggunaanP-SP-36adalah lebih tinggi pada penempatanP-SP-36di 1,5 m dibandingkan2,5 m dari batang.MeningkatnyatakaranSP-36dari 0,75sampai2,25 kg per pohonmenurunk31\ efisiensi penggunaanSP-36 baik hila diletakkanpadajamk 1,5m maupwlpadajamk 2,5 m dari batang.
ABSTRACT THE USE OF J2p TO DETERMINE P-FERTILIZER EFFICIENCY IN OIL PALM A field experilnenthas beenconductedat the Field Station,of Centre for Oil Palm Research, Aek Pancur,Medan,using 9 yearsold oil palm plants.The him of this experilnentwasto determinetheP efficiencyof fertilizer SP-36placedat 1.5 m mId 2.5 m distmIcefrom the oil palm plm1t.For detennil1ingthe P-efficiencyof SP-36 32pTSP was used. Resultsshowedthat P-efficiency of SP-36washigher whenit wasplacedata 1.5n distancefrom the stem of the oil palm plantcomparedto when it was placedat a 2.5 m distance.Increasingthe rate of SP-36 from 0.75 kg SP-36to 2.25kg S-36 per plant will decreasethe P-efficiencyeither whetIplacementof SP-36was at 1.5m or 2.5 m from the stemof the plants.
PENDAHULUAN
BAHAN DAN METODE
Lal1an kelapa sawit di Indonesia W11ul1Ulya diusaltakan pada lalWl deng311jenis tallall Ultisol dclI1 Oxisol (1). T31tall yang denuki311umunmya nuskin W1Sur ltara utalna seperti N dan P, sehingga W1tukmemperoleh produksi kelapa &1wit yang memadai dibutultkan masukan unsur ham melalui pemupukan. Biaya pemupukan pada kelapa sa\\1t cukup tinggi, yaitu berkisar antara 40 -60 % dari biaya pemeliharnan (2, 3). Pupuk yang diplikasi dengan biaya tinggi ini diharapkan dapat digunakan seefisien mW1gkin ole h tanarnan. Untuk ltal tersebut dibutuhkan kiat tertentu bagi peningkatan efisien pupuk pada kek1pa sawit. Menurut PANJAITAN dan POELOENGAN (1) ki.1t tersebutantara lain adalall, tepat takaral.. tepal rnmuan, tepat jenis. tepal \vaktu dan tepat cara. Dari studi mengenai pada perakaran kelapa sawil menggwlakan 32p oleh SIANAAN dkk (4), kial ilu dapat ditamball salu lagi yaitu, tep.1t penempalan. Tepat penemp.1ta11 pupuk ernt hubwlgarulya dengan lempat akar tananwl yang masih aktif twnbuh. Bila pupuk diletakkan pada tempat-tempat tersebut ntaka akar ak311 nwnpu menyernp deng.'l11baik W1Sur ltara yang tersedia pada
Bahan tanaman. Baltan tanaman yang digwlakatl adalall taIlamatl kelapa sawit berumur sekitar 9 tallun yang diusaltakan berada dalatn satu lokasi sehingga antar ulangan saling berdekatan. Jarak antara tanarnan adalal19 m x 9 Ill.
pupuk. .Makalall ini melaporkan penggwlaall TSP bertaIlda 31p lUltuk mengukUf efisiensi P-SP-36 yang diletakkan padajarak 1,5 m d."Ul2,5 m dari bataIlg.
Perlakuan. Perlakuan yang diternpkan dalarn percobaan ini adalall sebagaidicantumkan pada Tabel 1. Aplikasi 32p-TSP. TSP bertanda dicampur sehomogen mungkin dengan SP-36 kecuali untuk kontrol, kemudian dialur sedalam 5 cm di seputar batang sesuai dengan perlakuan. Hal yang sarna dilakukan untuk 32pTSP tanpa SP-36 unluk tanaman kantrol. Kemudian alur dangk.11 ilu ditUlupi kembali dcngan tanal\ dan semua lan.11Th1n kelapa 5.1wil dibcri laJlda dengaI\ pengltalang tali di sekilar pohon. Aplikasi pupuk dilakukan pada langgal 27 Nopember 1996, PaDenI dilakukan 7 Marel 1997. Pallen II daD III dilakukan dengan interval 2 lninggu. Senyawa J2~)')'ang diglli\akan adalah TSP berlanda 32psebanyak 20 g TSP/pohon setarodengan 4 g P dengan aklivitas jenis 2,74 mCi/gTSP. Analisis P. Analisis P yang dilakukan adalah % P-total, % P-berasaldati pupuk (TSP bertanda 32p). Kedua data illi digunakan untuk menglutullg efisiensi P-berasal 69
Pene/itiandan Pengembangan Ap/ikasi I,otop danRadiasi./999
dari SP-36. KandWlgan 32p larutan confab tanaman dicacah menggunakan siltilator cair merek BECKMAN model LS 1801. Untuk tanaman yang sebesar tanaman kelapa sawit berumur 9 tahWl diasumsikan beberapa Iml sebagai berikut, -Bobot kering, % P-total, % P-berasal dari 32p-TSP (% P-bd32p-TSP) helai daun pelepah-9 sarna nilainya untuk daWl pelepah I sarnpai 16. -Bobot kering, % P-total, % P-bd32p-TSP pelepah-9 sarna nilainya Wltuk daWl pelepah I sampai 16.
-Bobot
kering,% P-total,% P-bd32p. TSP daWlpelepah-
17 sarna nilainya Wltuk daWl pelepah 17 sampai 25. -Bobot kering, % P-total, % P-bd32p-TSP pelepah-17 sarna nilainya Wltuk daWl pelepall 17 sarnpai pelepah25. -Bobot kering daWl 9 = 300 g, pelepah daWl = 3000 g daWl 17 = 400 g, pelepah daun = 4000 g batang = 25.000 g
Untuk mensetarakandpm (disintegrasiper menit) ke uCi (Tabel.2) digunakan cara yang dikemukakan L' ANNUNZIATA (5) dan dicantumkanpadaLampiran1. Persentase P-bd32P-TSP ditentukan dengan Nilai-A sepertiyang dikemukakanZAPATA daDAXMANN (6).
BASIL DAN PEMBABASAN Pada Tabel 2, seperti sudahdikemukakanpacta Bahan daDMetode dalm-9, daun-17,pelapaI\-9,pelapah17, dan batang diasumsikanberbobotkering yang SaIna untuk semua perlakuan. Walaupun demikian berbagai bagian pollan berbeda pacta % P-total sehingga menyebabkanperbedaaI\juga ditemukanpadaserapanPtotal (Tabel 2). Kemudian pactaTabel 3, tercantumnilai dpn1,uCi yang terakhir ini digunakanuntuk menglutung% P-bd32pTSP. Nilai dari Tabel 2 yaitu serapanP-total berbagaibagiantaI\amankelapa sawitdan niiai dari Tabel 4 yaitu % p-bd32pTSP digunakan untuk mengiutung serapanP-bd32pTSP yang dicantumkanpada Tabel 4. Setelahini dilutung nilai-A tiap bagian tanamankelapa sawit berdasarka1\ rumus, 100 % -%
p-bd32p-TSP
Nilai-A =
X takara1132p-ISP
% p-bd32p-TSP
yang diaplikasi
Nilai-A yang telah dilritung berdasarkan rumus dicantmnkanpada Tabel 5. DengauadanyaNilai-A maka P-berasal dati tanall dan SP-36 dapat dihitung menggunakanrmnus, P-berasald.1ri tanall = Nilai-A t.anallX % utilization
32p-TSP P-berasaldati SP-36= Nilai-A SP-36X % utilization 32p-TSP Serapan 32p-TSP % utilization 32p-TSP =
X 100 % Aplikasi 32p.TSP
70
Berdasarkannilai pada Tabel 5 dan nilai % ultilization 32pTSP tiap bagian, maka serapan 32p-TSP, serapan P-tanah, daD serapan P-SP-36 dapat diliitung untuk seluruh tanarnan (Tabel 6). Pembahasan terpusat pada Tabel 7. WaJaupun demikian untuk memperoleh data yang dicanturnkan pada Tabel 7 ini dibutuhkan data dari Tabel 2 sampai dengan Tabel 6. Dari Tabel 7 terlihat, bahwa untuk tanaman yang tidak memperoleh pemupukan P dengan SP-36, maka 99 % P berasaJ dari tanah. lni adalah suatu keadaan yang lumrah yaitu bila tidak ada masukan P dari luar, maka tanah menjadi satu-satunya sumber nutrisi. Untuk tanarnan kelapa sawit yang memperoleh P-SP-36 terlibat sebagian peranan tanah sebagai pelnasok P diambil alih oleh SP-36. Namun dernikian baik dinyatakan daJam nilai g P atau % P, sumbangan P-SP-36 pada tanaman kelapa sawit tetap lebih rendah daripada sumbanganP daTi tanah. Ini bernrti bahwa bila tanah ingin dibuat dapat bertahan sebagai pemasok P dan agar tidak terkuras P-nya maka salah satu usalmyang harus dilakukan adaJah mernasok tanah dengan P baik melaJui pupuk kirniawi rnaupun pupuk hijau atau gabungan keduanya. Tanaman kelapa saiwt berumur 9 tabun yang digunakan daJam percobaan ini sejak berada di lapangan secara teratur sudah dipupuk P, sebanyak 2 kg TSP/pohon/tabun. Namun dernikian terlibat bahwa tanah tetap merupakan pernasok P terbesar. Seperti sudah dikatakan sebelumnya tampaknya pemupukan P tetap dibutuhkan untuk mempertal1ankanP-tanah. Untuk penempatan SP-36, tampak baik dalam perhitungan g P rnaupun % P, penempatan SP-36 pada jarak 1,5 m dari batang lebih banyak dapat dimanfaatkan daripada SP-36 yang ditempatkan pada jarak 2,5 m dari batang. Temuan ini sejalan dengan basil percobaan SIAHAAN dkk (4) mengenai pola perakaran kelapa sawit. Percobaan mereka (4) menunjukan bahwa pola perakaran kelapa sawit, yaitu akar yang aktif mampu menyerap nutrisi adaJahlebih tinggi pada jarak 1,5 m daripada 2,5 m daTi batang kelapa sawit. Perakaran yang aktif ini bila padanya ditempatkan pupuk SP-36 temyata mampu menyerap P-SP-36 lebih banyak dibanding dengan perakaranyang kurang akti[ Hila dilihat serapan P-SP-36 yang dinyatakan dalam g P, maka meningkatnya takaran pupuk SP-36 akan meningkatkan serapan P-SP-36 baik pada jarak 1,5 m maupun pada jarak 2,5 m. Sebaliknya untuk efisiensi penggunaan P-SP-36 dinyatakan dalam %, maka meningkatnya takaran SP-36 akan menunmkan efisiensi penggunaan P-SP-36. Pada percobaan ini takaran P-SP-36 yaitu 0,75 kg SP-36/pohon dan 1,5 kg SP-36/pohon efisiensi penggunaan P-SP-36 adaJah lebih baik tinggi untuk SP-36 yang ditempatkan pada jarak 1,5 m daripada 2,5 m dari batang tanarnan kelapa sawit. Untuk takaran PSP-36 yang lebih tinggi daripada 0,75 kg SP-36/pohon walaupun efisiensi P menurun tetapi untuk pertumbuhan tanarnan kelapa sawit rnasih ada kemungkinan menguntungkan. Asumsi menguntungkan ini adaJah didasarkan pada residu pupuk P yang terjerap di tanah. P residu ini dengan berbagai metode dapat dibuat tersedia bagi tanarnan kelapa sawit. Bila keadaan ini dapat tercapai berarti untuk jangka waktu tertentu takaran pupuk P dapat diturunkan. Ini akan berakibat kepada penghernatan penggunaan pupuk P, berarti meningkatkan efisiensi penggw1aanP-pupuk.
Peneliliandan Pengembangan Ap/ikasi Isotop don Radiasi,/999
KESIMPULAN Percobaanini menghasilkanberbagaikesimpulan yang akandiuraikan berikut ini, 1. Penggunaan32p-TSPdapatdigunakanuntuk penentuan efisiensi P-SP-36, dengan memperhatikanberbagai peraturankearnananyang berlaku. 2. P-SP-36yang diletakkanpadajarnk 1,5 m dari batang tanamankelapasawitdiseraplebih tinggi daripadahila P-SP-36 diletakkan pada jarak 2,5 m daTi batang tanamankelapasawit. 3. Sejalan dengan kesimpulan no.2, maka efisiensi penggunaanP-SP-36 akan lebih tinggi hila P-SP-36 diletakkanpadajarnk 1,5 m daripadajarnk 2,5 m dari tanamankelapasawit. 4. Meningkatkan takaran P-SP-36 akan menurunkan efisiensi penggunaanP-SP-36 baik P-SP-36 tersebut diletakkan padajarnk 1,5 m maupun2,5 m dari batang tanamankelapasawit.
2. SIAHAAN, M. Mo,SUWANDI, dan PANJAITAN, A., Pemupukan tanarnan kelapa sawit, Prosiding PertemuanTeknis Kelapa Sawit, PekanBarn, 19 21 Pebruari 1990, Pusat Penelitian Perkebunan (RISPA)Medan(1990). 3. SUWANDI, PANJAITAN, A., LUBIS, H. A. U., Prosiding Lokakarya Manajemen Industri Kelapa Sawit, Medan, 24 -25 Nopember 1987, Balai PenelitianPerkebunan(RISPA)Medan(1987). 4. SIHAAN, M. M., MARTOYO, K., POELOENGAN, Z., SISWORO,E. L., HA VID RASJID, Penentuan pola perakaran kelapa sawit dengan metode suntikan 32p. Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isotopdan Radiasi,PAIR BATAN, Jakarta18 -19 Februari1997. 5. L'ANNUNZIATA, M. F., Radiotrncersin Agricultural Chemistry,(Academic Press,London, New York, SanFransisco)(1997)pp 426 -427.
U CAPAN TERIMAKASm Para penulis mengucapkanterimakasihkepada parapekerjalapangPusatPenelitianKelapaSawit,Medan, dan para teknisi kelompok Tanah dan Nutrisi tanaman, Bidang PertaniaI1,PAIR BATAN, ataspekerjaanmereka di lapaIlg daD pekerjaan analisis P dan 32p, sehingga dengandatayang diperolehmakalahini dapattersusUll.
6. ZAPATA, F. and AXMANN, H., Use of radiotracers (32por 33p)for the Agronolnic Evaluation of Rock PhosphateSource. International Atomic Energy Agency,Food and Agriculture Organizationof the United Nations, Join F AO/IAEA Programme, IAEA Laboratories, Seibersdorf, Austria, Soil Scienceunit. (Unpublished)
DAPTARPUSTAKA PANJAITAN, A daD POELOENGAN, Z, Efisiensi pemupukaIl pada kelapa sawit, Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Pemupukan V, Cisaroa, 12 -13 Nopember 1990 (1991) 295 -301.
'71
Pene/iliandon Pengembangan Ap/ikasilsolop dan Radiasi,/999
Tabel2. Bobot kering, % P-totaldanSernpanP-totalberbagaibagiantanamankelapasawit Perlakuan A. Bobot kering
2 3 4
5 6
7 8
Daun-9
Pelepah-9
300 300 300 300 300 300 300 300
3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000
0,137 0,1 39 0,143 0,138 0,143 0,138 0,125 0,142
0,044 0,064 0,051 0,051 0,052 0,058 0,059 0,059
0,411 0,417 0,429 0,414 0,429 0,414 0,375 0,426
1,320 1,920 1,020 1,160 1,040 1,160 1,180 1.770
B. P-total 1
2 3 4 5
6 7
8
Daun-17
---g / pohon
3 4
5 6
7
8
-Batang
400 400 400 400 400 400 400 400
4000 4000 4000 4000 4000 4000 4000 4000
25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000
0,128 0,130 0,1 31 0,1 31 0,146 0,130 0,147 0,139
0,043 0,046 0,053 0,069 0,046 0,049 0,048 0,050
0,079 0,082 0,082 0,107 0,0% 0,103 0,098 0,104
1,720 1,840 2,620 2,760 1,600 1,960 1,920 2,000
19,750 20,500
%
C. SempanP-total
2
I PelePah-17
g P / bagian 0,514 0,520 0,524 0,512 0,584 0,520 0,588 0,556
24,750 26,750
24,000 25,750 24,500
26,000
Tabel3. Disintergrasiper melut (Dpm),aktivitasjenis 32p-TSP, Persentase (%) P-berasaldari 32p-TSP, berbagaibagiantalJaInan kelapasawit Perlakuan
DaWl-9
Pelepah-9
Daun-17
Pelepah-17
323 373 268 255 263 275 225 283
523 663 305 468 310
283 308 160 240 210 230 240 243
460 470 343 370 310 370 370 353
390 425 283 345 325 368 345 370
uCi 12,0448 13,2382 6,9%4 8,1327 8,1792 10,1192 9,1483 9,7640
61,5941 58,7904 39,4129 24,5722 44,0327 44,0149 44,0149 40,0391
28,2597 29,3874 16,5735 16,1544 19,8228 20,8147 20,1156 21,0121
0,4932 0,4708 0,3156 0,1967 0,3526 0,3525 0,3525 0,3206
0,2263 0,2353 0,1327 0,1298 0,1587 0,1667 0,1610 0,1683
A.Dpm
2 3 4
5
6 7 8
495 468 398
Batang
B. Aktivitas jenis "'P-TSP pactasetiapbagiankelapasawit 2
3 4
5
6 7 8
13,5011 15,8302 9,8953 7,6713 10,8686 11,2473 11,5372 11,6424
68,4774 60,0706 34,3397 36,6902 37,1943 50,1556 46,7473 39,5061
0,5483 0,4810 0,2557 0,2938 0,2896 0,4183 0,4038 0,3164
72
0,0965 0,0965 0,0560 0,0651 0,0655 0,0810 0,0732!l,Q788
Peneli/ion don Pengembongon Aplikasi ls%p
dan Rodias;, J 999
Tabe14. Serapan 32p-TSP berbagai bagian tanaman kelapa sawit
Tabel 6. Serapan 32p.TSP, P-Tanah daD P-SP-36 setiap bagian kelapa sawitlpohon Perlakuan A. 32p-TSP 1 2 3 4
5 6 7 8
a
b
d g P x 10)
7,1088 8,4944 5,4368 4,0672 5.9712 0.5968 0,5544 0,6360
115,8019 147,7936 41,7296 54,5296 48,2064 74,5552 76,2368 89,6048
4,4469 4,9608 2,6406 2,9997 3,4425 3,7908 3,8790 3,9132
I 2
6,5690 6,9658 5,0240 3,7584 5,5178 4,7044 4,3701 5,0135
21,0043
4,6034 4,6750 2,7337 3,1055 3,5639 3,5724 3,6555 3,6878
3 4 5 6 7 8
C. P-S!'.36 1 2 3 4
5 6
7 8
D. Total-P 2 3 4 S 6
7 8
Keterangan
44,6943 48,2365 32,1798 34,4615 39,4695 42,9253 39,4695 43,7580
248,4148 287,4496 156,4051 145,0963 156,4051 189,4383 186,0413 201,3440
15,4037 16,4820 15,0114 9,8609 10,2420 13,1492 12,8771 12,1997
19,7053 20,4517 14,1878 15,2613 16,7927 18,1999 16,7346 18,5529
67,2861 78,8774 44,5298 41,8767 44,8602 55,0483 53,4076 57,9896
--
--
--
8,4941 14,9302 4,1072 4,4288 4,3420 5,7440
10,0300 11,4542 7,1692 7,5072 7,7259 7,4033
31,0498 39,3603 22,1526 18,0161 18,3580 25,9516
19,7500 20,4999 21,3892 26,7499 24,0013 25,7500 24,4999 25.9999
67,5341 79,4344 72,8750 82,3770 67,1607 73,2486 71,9465 84.1366
77,9643 74,4183 48,8853 50,7744 62,1990 60,9120 57,7080
B. P-tanah
to
76,3632
I!P--===:= 30,5725 7,5729 9,8907 8,7438 15,4224 15,7702 18,5356
:
2P
--
--
--
1,8352 2,8616 1,3397 1,6134 1,6243 1,7969
8,7090
1,9813 1,4993 1,6884 1,1038 1,6325 1,3124
8,6149 7,8481 3,0630 3,0333 9,6949
~~::2P-=== 6,5761 21,1201 4,6078 6,5761 30,7203 4,6799 6,8646 16,3236 4,7176 6,6200 19,5601 4,6078 6,8635 16,6401 5,2557 6,6184 18,5599 4,6799 5,9950 18,8797 5,2919 6,8110 28,3201 5,0041 -a = Daun, -b = Pelepah dari pelepah 1 -16 (16 bh) -c = Daun, -d = Pelepah daTi pelepah 17 -25 (9 bh) -e = Batang (1 bh).
15,4801 16,5599 23,5799 24,8399 14,3999 17,6402 17,2800 18.0014
73
Peneli/iondon Pengembangon Aplikas!ls%p dan Rodias!,1999
Tabel7. Serapan32p-TSP, P-Tanah,P-SP-36,dan EfisiensipenggunaanSP-36padatanaman kelapasawit
LAMPIRAN Contoh Perhitungan 32p.
300 uCi 32p_pupukbertanda ditamballkanpada pot yang ditanami tanarnan legum. Tanaman dipanen, dikeringkan, ditimbang,digiling kemudiandicacallrndioaktifnya.Pencacallandilaksanakan64 hari setelah32p_pupuk diaplikasi. Bobot kering tanalnantotal 55,4 g daD0,2 g contoh tanaInandicacalldan memberikancacahansebesar 12.000cpm yang ditentukan dengaIlsintilator cairoBila efisiensialat adalall65 %, bernpajumlall P-rndioaktif yang dikandungtanaman/yangdiambil tanalnan. Efisiensi alatyang digunakanuntuk menentukaIl dpm contohberdasarkan cpm tercacah( As ). 12.000 cpm
As =x
18.462 dpm 0,65
Aktifitas total ( At) 32pdalam tanarnan pada saat pencacalmn(t = 64 hari) dihitung sebagai berikut
At =
18.462cpm x 55,4 g
=
5,11
X 106 dpm.
0,200 g Karella allc'llisis tanalllL'Uldilaksanakan 64 hari setelall diaplikasi 300 uCi 32p_pupuk,maka faktor peluruhan 64 llari dapat digwmkan bagi kompensasi peluruhan P-radioaktif. Dari Tabel pelurullall 32p,faktor peluruhan dapat diarnbil langsung dari Tabel untuk jumlah hari manapun atau interval waktu tertentu sampai waktu maksimum 49, 75 hari. Untuk contoh yang dikemukakan ini untuk faktor 64 hari dengan cara mengalikan faktor peluruhan untuk inteIVal waktu tertentu yang ditemukan dalam Tabel peluruhan sampai 64 hari. Jadi dengan membagi 64 hari dalarn 40 hari + 20 hari + 4 hari, ditemukan bahwa faktor pelurullall untuk waktu-waktu tersebut adalah 0,144; 0,370; daD 0,824. Faktor peluruhan untuk 64 hari adalah :
( 0,144) (0,370) ( 0,824) = 0,0449
0,0449 Jadiaktivitas total dikonversikanke uCi adalall 1,14 x 108 dpm = 51,4 uCi 2,22 X 106 dpm uCi 74