Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.1, Februari 2015
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PADA MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMPN 24 BANJARMASIN Syamsul Alam Suriazdin, Zainuddin, dan Andi Ichsan Mahardika Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
[email protected] ABSTRACT: Learning device for teaching materials electrical power and energy in IXE classes SMP 24 Banjarmasin need to be developed using a model of problem-based learning (PBL) to practice the skills of thinking and solving authentic problems that students’ learning completeness based on MCC can be achieved. This research aims to descripting the wothiness of electrical power and energy teaching devices that developed oriented on Problem Based Learning model noticed by devices validity, LP carried out, authentic problem solving skills, learning completeness, and student’s respons. This research included as developmental research refer to development research model according to Dick and Carrey. Research subjects are researcher and 34 students of class IXE SMPN 24 Banjarmasin. Research Instrument that used is validation sheet, LP carries out observation sheet, authentic problem solving skills obsetvation sheet, result study test, and student’s respons questionnair. Data analyzed by using quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive. The Reasearch result indicate that the categories of devices validity is valid, LP carries out is good, authentic problem solving is very good, students’ learning completeness are complete, and student’s responds is good, with the result get concluded that the suitable of learning devices for electrical power adn energy oriented to problem based learning model that developed and tested at SMPN 24 Banjarmasin categoried suitable to use. Keywords: Devices development, problem based learning, materials electrical power and energy.
PENDAHULUAN
daya dukung yang ada di sekolah, hal ini memicu
Studi pendahuluan yang dilakukan
perencanaan
peneliti menunjukkan bahwa perangkat
mencoba
sekolah khususnya di SMP Negeri 24
Musyawarah (MGMP) Sehingga
baik
Mata
Pelajaran
maupun
dari
internet.
perencanaan
antara
pelaksanaan
menyusun
dan
perangkat
yang
sesuai
dengan
kebutuhan dan kondisi di sekolah.
dari
Guru
untuk
pembelajaran
masih mengadopsi dan mengadaptasi sumber
dan
mengembangkan
Banjarmasin, selama ini sebagian besar
beberapa
distorsi
pembelajaran. Dengan demikian peneliti
pembelajaran yang dikembangkan di
dari
terjadinya
Juga diperoleh informasi bahwa perangkat
pembelajaran
khususnya
untuk materi energi dan daya listrik di
pembelajaran
SMPN 24 Banjarmasin belum pernah
kadang tidak sesuai dengan kondisi serta
dikembangkan
60
dengan
menggunakan
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.1, Februari 2015
model problem based learning (PBL).
keterampilan berpikir tingkat tinggi serta
Materi energi dan daya listrik diadakan
pemecahan
tes pendahuluan menunjukkan fakta
masalah penggunaan energi listrik dalam
bahwa daya serap siswa hanya mencapai
kehidupan
39,6% dari 34 siswa kelas IXE, dalam
berpikir tingkat tinggi dan pemecahan
hal ini tidak tuntas memenuhi KKM
masalah autentik sangat cocok diajarkan
yang telah ditentukan. Hal ini juga
dengan model Problem Based Learning
mengindikasikan
(PBL).
bahwa
kemampuan
masalah
autentik
sehari-hari.
atau
Keterampilan
berpikir siswa masih rendah sehingga
Dengan memperhatikan kesesuaian
perlu dilatihkan keterampilan berpikir
karakteristik materi ajar dengan model
memecahkan
lebih
pembelajaran tersebut di atas, maka hal
E
ini mungkin dapat dijadikan sebagai
kompleks.
masalah Menurut
yang Sudibyo
(2005:19), ”model pembelajaran yang
salah
efektif melatihkan keterampilan berpikir
permasalahan yang dihadapi guru dan
tingkat tinggi dan pemecahan masalah
siswa dalam pembelajaran fisika dalam
autentik adalah model Problem Based
meningkatkan keterampilan pemecahan
Learning (PBL) dengan ciri utama
masalah autentik oleh siswa.
meliputi suatu pengajuan pertanyaan
yang dikembangkan berorientasi pada
dengan penelitian
model Problem Based Learning (PBL)
Rusmansyah (2005: 46), mengemukakan
di SMPN 24 Banjarmasin ?
bahwa penerapan model pembelajaran berbasis
masalah
(Problem
Tujuan umum penelitian ini adalah
Based
untuk
Learning) memberikan dampak positif
perkuliahan
mendeskripsikan
kalayakan
perangkat pembelajaran energi dan daya
terhadap hasil belajar mahasiswa yang mengikuti
dari
pembelajaran energi dan daya listrik
menghasilkan karya dan peragaan”. Hal sejalan
solusi
ini ”Bagaimanakah kelayakan perangkat
penyelidikan autentik, kerja sama, dan
juga
alternatif
Rumusan masalah dalam penelitian
atau masalah, pemusatan antar disiplin,
ini
satu
listrik yang dikembangkan berorientasi
pengajaran
pada model Problem Based Learning
kimia.
(PBL) di SMPN 24 Banjarmasin.
Materi ajar energi dan daya listrik didalamnya disajikan beberapa peralatan
METODE PENELITIAN
yang memanfaatkan konsep, prinsip dan
Penelitian ini termasuk penelitian
teori fisika dalam penerapannya, dimana dalam
pemahamannya
pengembangan
memerlukan
61
yang
dilaksanakan
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.1, Februari 2015
rencana
Tes yang digunakan adalah
[ T y p e
pengembangan perangkat pembelajaran.
meliputi pretest dan posttest. Untuk
a
Perangkat yang dikembangkan berupa
mencapai kepekaan pembelajaran dicari
Rencana
sensitivitas butir soal,
dengan
menggunakan
Pelakasanaan
Pembelajaran
(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Tes
menurut
Trianto
Hasil Belajar (THB), dan Materi Ajar.
rumus sebagai berikut:
Langkah-langkah pengembangan dalam
S
penelitian ini adalah mengikuti model
Ra Rb . T
secara deskriptif menggunakan sistem
yang diadaptasi dari Dick dan Carey
Acuan Penilaian Patokan (PAP), yaitu
(Trianto, 2008).
dengan
Subjek penelitian adalah peneliti
Tahun
membandingkan
skor
yang
diperoleh siswa dengan suatu standar
dan siswa kelas IXE SMP Negeri 24
yang sifatnya absolut (mutlak).
Pelajaran
2013/2014.
HASIL PENELITIAN DAN
Teknik pengumpulan data dalam
PEMBAHASAN
penelitian ini menggunakan observasi,
Hasil
tes, dan angket. Persentase
pengembangan
keterlaksanaan
RPP
adalah materi ajar, RPP, LKS, THB, dan respon siswa. Materi ajar berisi pokok
yang diadaptasi dari Sudijono (2009: 43)
materi energi listrik, daya listrik, dan
sebagai berikut:
rekening listrik yang dilengkapi dengan
Persentasi keterlaksanaan
Persentase
R x100% n
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran produk dan pemecahan masalah autentik, kata-
keterampilan
masalah
kata
autentik siswa
sains,
pedoman
pemecahan masalah berupa contoh soal,
RPP, pada keterampilan pemecahan
dan kesimpulan, mengacu pada buku
masalah autentik siswa
dilihat dari
Mari Belajar IPA untuk SMP/MTs Kelas
produk yang telah dilaksanakan siswa
IX, buku Teknik Pemanfaatan Tenaga
melalui
Listrik
LKS
dan
laporan
hasil
relevan.
penyelidikan siswa.
62
dan
sumber
t h e d o c u m e n t o r t h e s u m m a r y
penyelesaian
seperti analisis keterlaksanaan
sama
f r o m
perangkat
model problem based learning (PBL)
dihitung dengan menggunakan rumus
pemecahan
digunakan
Data respon siswa dianalisis
pengembangan perangkat pembelajaran
Banjarmasin
(2008)
q u o t e
internet
yang
o f a n i n t e r e s t i n g p o
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.1, Februari 2015
Masalah autentik pada RPP-1 yakni
perangkat
penggunaan kWh meter biasa cenderung
dilakukan oleh
Validator
Akademisi dan praktisi.
diganti dengan kWh meter pulsa elektik,
Hasil analisis validasi materi
pada RPP-2 penggunaan bola lampu
ajar mendapatkan nilai rata-rata 4,00 (
yang hemat energi, sedangkan pada
baik) dan berada dalam kategori valid.
RPP-3
Hal ini menunjukkan bahwa materi ajar
masalah
menganalisis
autentik
penggunaan
yaitu rekening
yang
listrik rumah tangga. LKS
yang
autentik
dihasilkan
melalui
pemecahan
siswa
menganalisis
yang dan
valid
sebagai
perangkat pembelajaran dengan revisi kecil.
perangkat pembelajaran ini mencakup keterampilan
dikembangkan
Hasil analisis validasi RPP pada
masalah
terdiri
pertemuan
I
diperoleh
reliabilitas
atas
98,79%, pertemuan II 98,85%, dan
mendefinisikan
pertemuan III 98,85% yang berkategori
masalah autentik, membuat ramalan (prediksi),
mengumpulkan
menganalisis
informasi,
valid dan layak digunakan di kelas.
dan
Hasil
analisis
validasi
LKS
melakukan
diperoleh reliabilitas LKS-1 sebesar
penyelidikan, membuat inferensi, dan
100%, LKS-2 96,77%, dan LKS-3
merumuskan
98,36%, berkategori layak dan valid
kesimpulan.
Juga
dilengkapi dengan pertanyaan untuk
digunakan
menganalisis dan mengevaluasi masalah
pembelajaran.
yang berkaitan dengan energi dan daya
dan
sebagai
perangkat
Hasil penilaian terhadap THB
listrik.
yang THB pada pertemuan pertama
dikembangkan
instrumen
tes
valid
tetapi
sebagai
masih
perlu
berjumlah 4 soal dengan klasifikasi C4,
disesuaikan antara rumusan soal dengan
pada pertemuan kedua berjumlah 3 soal
kata kerja operasional. Secara umum
dengan
instrumen THB dapat digunakan tanpa
klasifikasi
C4
dan
C5,
pertemuan ketiga juga berjumlah 3 soal
revisi.
dengan klasifikasi C4 dan C5. Validasi
Hasil
ujicoba
di
lapangan,
perangkat
keterlaksanaan RPP dalam pembelajaran
pembelajaran dilakukan peneliti untuk
dengan model pembelajaran problem
mengetahui
layak
based learning (PBL) terlihat bahwa
perangkat
yang
diujicobakan
di
atau
tidaknya
dikembangkan kelas.
persentase
Validasi
pertemuan
keterlaksanaan pertama
sebesar
RPP 99,3%,
pertemuan kedua sebesar 95,2%, dan
63
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.1, Februari 2015
pertemuan ketiga 100% dengan kriteria
respon
baik. Hal ini menandakan bahwa setiap
sebesar
kegiatan
belajar
berjalan
terhadap LKS sebesar 23,59. Hal ini
dengan
baik.
mengamati
menunjukkan bahwa tanggapan siswa
beberapa tahapan dalam pelaksanaan
terhadap model pembelajaran, materi
selama
pembelajaran
ajar, dan LKS berkategori baik. Dari
Tahapan
tersebut
mengajar Dalam
berlangsung.
terdiri
dari
tiga
respon
siswa
terhadap
23,54,
ini
dan
dapat
materi respon
ajar siswa
dikatakan bahwa
tahapan yakni pendahuluan, inti dan
pengimplementasian
model
penutup.
pembelajaran problem based learning
Kemampuan siswa memecahkan
(PBL) baik untuk diterapkan pada materi
masalah autentik, peneliti mengamati
ajar energi dan daya listrik yang
dari LKS yang telah dikerjakan siswa
memerlukan
dinilai dengan menggunakan instrumen
analisis dan evaluasi.
berisi
tentang
menganalisis
mendefinisikan membuat
masalah
penyelidikan,
dan
autentik,
SIMPULAN
ramalan
(prediksi),
Kelayakan perangkat pembelajaran
dan
menganalisis
energi dan daya listrik (RPP, LKS, THB,
penyelidikan,
dan Materi Ajar) berorientasi model
merumuskan
problem based learning (PBL) yang
mengumpulkan informasi,
kegiatan
melakukan
membuat inferensi, dan
kesimpulan termasuk kriteria sangat
dikembangkan
baik. Hasil ini menggambarkan bahwa
SMPN
keterampilan
layak digunakan berdasarkan temuan
siswa
memecahkan
24
dan
duijicobakan
Banjarmasin
di
berkategori
masalah autentik dapat dikatakan sangat
data berikut :
baik.
(1) Validitas perangkat pembelajaran
THB siswa pada ketiga pertemuan
yang dikembangkan (RPP, LKS,
dapat dikatakan tuntas secara klasikal,
THB, dan Materi Ajar) menurut
dan sesitivitas pembelajaran bernilai
validator adalah valid dan layak
positif
digunakan.
sehingga
dikatakan
peka
butir terhadap
soal
dapat
efek-efek
(2) Keterlaksanaan
pembelajaran. Hasil analisis
RPP
ketiga
pertemuan berkategori baik, dan dan pembahasan
sangat baik.
terhadap angket respon siswa diketahui
(3) Keterampilan pemecahan masalah
bahwa respon siswa terhadap model
autentik oleh siswa pada ketiga
pembelajaran diperoleh sebesar 23,38,
pertemuan berkategori sangat baik
64
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.1, Februari 2015
Sudijono, A. (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
(4) Ketuntasan belajar siswa pada ketiga pertemuan berkategori baik dan tuntas dengan menggunakan THB
Sudibyo, E. (2005) . Teori Model-Model Pengajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Pendidikan Nasional.
yang sensitif. (5) Respon
siswa
terhadap
pembelajaran menunjukkan bahwa
Sudibyo, E. (2008). Mari Belajar IPA untuk SMP/MTs Kelas IX. Bogor: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional, CiawiBogor.
skor rata-rata respon siswa untuk ketiga
aspek
pembelajaran,
yakni materi
aja,
model LKS
berada dalam kategori baik.
Trianto, (2008). Mendesain Pembelajaran Kontekstual Di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Hadi, S. dkk, (2007). Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah Edisi IV” Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA FKIP Unlam Banjarmasin.
Zainuddin. dan Suriasa. (2008).”Strategi Belajar Mengajar Fisika”. FKIP Unlam Banjarmasin. Tidak dipublikasikan.
Ibrahim, M. danNur M, (2000). Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Unesa University Press. Ibrahim, M. (2005). Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Unesa University Press. Nur, M. (2000). Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. Surabaya : Unesa. Ratumanan, TG dan Theresia Laurents. (2003). Evaluasi Hasil Belajar yang Relevan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Surabaya: Unesa University Press. Rusmansyah, (2005). Meningkatkan Hasil Belajar Pengikut Mata Kuliah Penelitian Pengajaran Kimia Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Paradigma Jurnal Pendidikan MIPA FKIP Unlam Banjarmasin.
65