PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN KORESPONDENSI KOMPETENSI DASAR CARA MEMBUAT SURAT DINAS DI SMK NEGERI 2 BUDURAN Qurrota A’yun Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya.
[email protected] Meylia Elizabeth Ranu Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Modul sebagai sarana belajar yang mandiri, karena materi yang disajikan dalam modul lebih fokus dan tersetruktur, siswa dapat mempelajari modul di luar jam pelajaran. Dengan menggunakan modul siswa diharapkan dapat belajar secara dan dapat memahami materi secara tuntas. Sarana belajar juga dibutuhkan dalam implementasi Kurikulum 2013 karena dalam Kurikulum 2013 siswa diharapkan aktif dalam menggali informasi yang dibutuhkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar berupa modul. Objek penelitian adalah SMK Negeri 2 Buduran dengan subjek penelitian 16 siswa X ADM 1. Model pengembangan yang digunakan adalah model 4-D yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, penyebaran. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang diperoleh dari telaah ahli dan data kuantitatif yang diperoleh dari validasi ahli berupa persentase kelayakan modul. Hasil validasi menunjukan bahwa modul yang dikembangakan layak untuk dijadikan bahan ajar, dengan persentase validasi ahli materi sebesar 76.75% dengan kriteria Layak, persentase validasi ahli bahasa sebesar 90.00% dengan kriteria Sangat Layak, sehingga mendapatkan rata-rata kelayakan 79.08% dengan kriteria Layak. Sedangkan respons siswa yang diperoleh sebesar 98.75% dengan kriteria Sangat Layak. Kata kunci: Modul, Pengembangan Modul, Model 4-D.
Abstract Learning module expectedly becomes a learning tool that is self-contained, focused, and structured and students are able to learn a learning module outside school hours independently. By using a learning module, students are expected to understand and comprehend the material thoroughly. Moreover, learning tool is also needed in the implementation of the curriculum 2013 since the students are expected to be more active in digging the required information. Developing style used in this study is 4-D model which consists of defining, designing, developing, and disseminating. While the type of data obtained in this study is qualitative data which is obtained from related literature and also quantitative data obtained from validity in the form of percentage of module feasibility. The validity results shows that developed module is suitable used for teaching materials which has 76.75% from material expert validity with a decent criteria, 90.00% from linguist validity with a very decent criteria. Therefore, the average of validity is 79.08% with decent criteria and the students’ responses obtain 98.75% with very decent criteria. Keywords: Learning Module, Module Development, 4-D Model
landasan bagi pembentukan pribadi siswa dan
PENDAHULUAN
masyarakat pada umumnya. Selain itu juga, bukti Latar Belakang
nyata dari pentingnya pendidikan yaitu pada saat
Pendidikan mempunyai peran penting dalam
melamar pekerjaan yang tentunya memerlukan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dengan
pendidikan
manusia
dapat
ijazah, semakin tinggi pendidikan yang ditempuh
memenuhi
maka
kebutuhan hidup yang digunakan dalam sosialisasi di masyarakat.
semakin
memperoleh
Pendidikan diharapkan menjadi
tersebut. 1
tinggi
kedudukan
pula
keinginan
dalam
tempat
dalam kerja
Upaya pemerintah dalam mengembangkan
pembelajaran. Salah satu dari berbagai bahan ajar
pendidikan dilakukan dengan berbagai cara, salah
yaitu modul.
satunya yaitu berusaha memperbarui kurikulum
Modul berfungsi sebagai sarana belajar yang
yang digunakan sebagai pedoman dalam proses
mandiri, sehingga peran guru tidak terlalu dominan
pembelajaran, karena kurikulum merupakan ujung
dan
tombak
(Prastowo,
dari
berhasil
apa
tidaknya
suatu
otoriter
dalam
2013:108).
kegiatan
pembelajaran
Dengan
menggunakan
pembelajaran. Oleh karenanya, pemerintah perlu
modul, siswa dapat mempelajari sendiri materi
menetapkan dan mengembangkan kurikulum yang
pembelajaran
telah ada menjadi lebih baik lagi sehingga dapat
pembelajaran, bahan dan kegiatan belajar, sehingga
memberikan dampak positif bagi siswa sendiri, hal
bahasan materi yang ada dalam modul lebih fokus
ini
ini
dan terukur, siswa juga dapat mempelajari materi
kurikulum yang ada belum mampu memberikan
pembelajaran di luar jam belajar mengajar, serta
solusi dari problematika yang sedang dihadapi
dapat mengukur kemampuan dalam memahami
(Fadlillah, 2014:15)
materi, karena tingkat pemahaman setiap siswa
dilakukan
pemerintah
karena
selama
Tahun pelajaran 2013/2014 di terapkanlah
dalam
belum mempunyai buku pegangan siswa yaitu
dari
modul dalam proses pembelajaran yang sesuai
pembelajaran, sehingga siswa dituntut aktif dalam
dengan silabus dan yang sesuai dengan pendekatan
memahami materi yang dipelajari.
Kurikulum
pembelajaran,
Penentuan
Kurikulum
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Buduran kelas X Administrasi (ADM)
pada
ini,
tujuan
2013
menekankan
negara
terdapat
memahami informasi yang dipelajari.
dapat menyelesaikan problematika yang ada pada di
modul
berbeda-beda, dengan demikian siswa mampu
kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013, yang dinilai
pendidikan
karena
kemandirian
siswa
menjadi
keberhasilan
siswa subjek
implementasi
2013
Korespondensi,
guru
pada mata
mata
pelajaran
pelajaran
masih
Kurikulum 2013 salah satunya yaitu adanya sumber
menggunakan metode ceramah dan tugas dalam
belajar yang memadai. Dengan ini bahan ajar sangat
proses belajar mengajar, sehingga sebagian siswa
diperlukan dalam menunjang proses pembelajaran.
belum memahami materi secara tuntas sesuai
Kurikulum 2013 diharapkan siswa dapat belajar
dengan tujuan pembelajaran.
secara mandiri, dapat belajar secara aktif dan
bahan ajar berupa modul sangat diperlukan siswa
sebagai subjek pembelajaran, selain itu juga siswa
dalam proses belajar mengajar. Peneliti memilih
mampu menggali informasi dari berbagai sumber
kelas X ADM 1 sebagai subjek uji coba dalam
mengenai materi yang akan dipelajari. Dengan
pengembangan modul, karena dari hasil wawancara
demikian, pemilihan bahan ajar sangat berperan
kepada guru mata pelajaran siswa tersebut bersifat
penting dalam proses belajar mengajar, karena siswa
heterogen, yaitu terdiri dari siswa yang mempunyai
akan mendapatkan informasi yang dibutuhkan
tingkat kemampuan akademik yang berbeda, tingkat
sehingga tujuan dari pembelajaran dapat selesai
kedewasaan yang berbeda, dan motivasi belajar
dengan
yang berbeda.
tuntas
dan
sesuai
dengan
tujuan
2
Dengan demikian
SMK menjadi sekolah yang banyak diminati
alat komunikasi tulis yang paling efesien, efektif,
oleh siswa, karena dalam Sekolah Menengah
ekonomis, dan praktis.” Di dalam proses surat
Kejuruan siswa mempunyai keahlian yang dominan.
menyurat tersebut, terdapat macam-macam surat,
Hal ini dibuktikan dengan perbandingan peminat
salah satunya yaitu surat dinas.
Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan SMK yaitu 49:51
(Mustagfirin,
setelah
penting untuk mendukung terselenggaranya tugas
menempuh pendidikan siswa mampu menjadi
dan fungsi organisasi. Perusahaan atau organisasi
individu yang siap kerja. SMK Negeri 2 Buduran
membutuhkan
merupakan salah satunya SMK Negeri yang
komunikasi pada pihak luar maupun pihak dalam
terdapat program keahlian Administrasi Perkantoran
dari organisasi. Karena surat berfungsi sebagai bukti
di Sidoarjo. Banyak terdapat prestasi-prestasi yang
tertulis
didapatkan di sekolah SMK Negeri 2 Buduran, dan
perusahaan atau organisasi. Sehingga perlu adanya
sudah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 pada
pelaksanaan yang cermat dan teliti, karena tata surat
tahun
ISO
dinas yang baik meningkatkan efektifitas dan
peningkatan
efesiensi kegiatan organisasi. Selain itu juga dalam
Salah
satu
pembuatan surat dinas dibutuhkan banyak latihan,
pelanggan sekolah yaitu siswa, siswa berhak
karena bahasa yang digunakan harus benar-benar
mendapatkan fasilitas dari sekolah yaitu adanya
sesuai dengan tata bahasa, bagian-bagian surat dinas
sumber
harus tepat dan benar.
2009.
9001:2008 kepuasan
2014).
Sistem
Manajemen
memfokuskan pelanggan
belajar
yang
Sehingga
Surat dinas merupakan jenis surat yang sangat
di
pada sekolah.
sesuai
Mutu
dengan
tujuan
pembelajaran, dalam hal ini modul pembelajaran
dari
surat
dinas
dalam
suatu kegiatan
Kompetensi
melakukan
yang ada
keahlian
pada
Administrasi
sangat diperlukan dalam proses pembelajaran,
Perkantoran secara umum para lulusan memiliki
karena siswa dapat memanfaatkan penggunaan
kemampuan
salah
modul untuk meningkatkan pemahaman materi yang
komunikasi,
baik
akan dipelajari.
komunikasi tulis. Sehubungan dengan kemampuan
satunya
yaitu
komunikasi
melakukan
lisan
maupun
Program keahlian Administrasi Perkantoran
yang dimiliki, para lulusan diharapkan dapat
banyak terdapat mata pelajaran yang harus dikuasai
memperoleh profesi utama di masyarakat sebagai
oleh siswa, salah satunya adalah mata pelajaran
assistant sekretaris (officer assistant). Salah satu
Korespondensi. Korespondensi merupakan proses
tugas
berkomunikasi melalui surat menyurat. Dewasa ini,
administrasi, diantaranya adalah surat menyurat,
proses surat menyurat masih diperlukan dalam
sehingga seorang sekretaris dituntut supaya dapat
proses berkomunikasi, meskipun pada zaman yang
membuat surat dengan baik dan benar. Dengan
canggih ini sudah banyak media-media komunikasi
menggunakan
yang
Surat
mempelajari cara membuat surat dinas dengan
menyurat dianggap masih penting karena surat
tuntas. Dengan demikian siswa diharapkan dapat
dapat dijadikan alat bukti, yaitu bukti tertulis, bukti
membuat surat dinas dengan baik dan benar. Selain
pengingat dan lain-lain. Hal ini diungkapkan oleh
itu, dengan menggunakan modul, siswa dapat
Soedjito (2004:1) yaitu “surat dipandang sebagai
mengukur
dapat
menyampaikan
informasi.
3
sekretaris
yaitu
modul,
kemampuan
mengerjakan
peserta
siswa.
didik
Siswa
tugas
dapat
dapat
melakukan latihan membuat surat dinas dengan
pelajaran korespondensi kompetensi dasar cara
mengacu pada materi yang ada pada modul.
membuat surat dinas yang telah dikembangkan.
Dari permasalahan yang sudah dijelaskan di
Kajian Pustaka
atas, maka peneliti tertarik untuk mengembangkan
Pembelajaran menurut Fadlillah (2014:173) “proses interaksi antara pendidik dengan
modul yang ada di SMK Negeri 2 Buduran, karena
adalah
mengingat
proses
peserta dan peserta didik dengan peserta didik
pembelajaran. Dengan judul Pengembangan Modul
dalam rangka memperoleh pengetahuan yang baru
Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran
dikehendaki dengan menggunakan berbagai media,
Korespondensi Kopetensi Dasar Cara Membuat
metode, dan sumber belajar yang sesuai dengan
Surat Dinas Di SMK Negeri 2 Buduran.
kebutuhan”. Sementara menurut Suyono (2011:9)
Rumusan Masalah
mengartikan pembelajaran adalah “suatu aktivitas
pentingnya
modul
untuk
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka
atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,
rumusan masalah yang akan diteliti adalah: (1)
meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku,
Bagaimana proses pengembangan modul berbasis
sikap,
kurikulum 2013 pada mata pelajaran korespondensi
berbagai uraian tentang pengertian pembelajaran,
kompetensi dasar
cara membuat surat dinas di
maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
SMK Negeri 2 Buduran? (2) Bagaimana kelayakan
adalah suatu proses komunikasi dari dua pihak atau
pengembangan modul berbasis kurikulum 2013
lebih yang bertujuan untuk menyampaikan pelajaran
pada mata pelajaran korespondensi kompetensi
dengan menggunakan media, metode, dan sumber
dasar cara membuat surat dinas di SMK Negeri 2
belajar yang sesuai dengan kebutuhan.
Buduran
Prinsip pembelajaran kurikulum 2013
sebagai
bahan
ajar
untuk
kegiatan
pembelajaran? (3) Bagaiaman respons siswa SMK
dan
mengukuhkan
kepribadian”.
Dari
Sebagaimana diketahui bahwa Kurikulum
Negeri 2 Buduran terhadap modul mata pelajaran
2013
korespondensi kompetensi dasar cara membuat surat
kemampuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
dinas yang telah dikembangkan?
Dalam mewujudkan ketercapaian pembelajaran
Tujuan
tersebut, menurut Fadlillah (2014:174) ada prinsip-
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka
berupaya
untuk
memadukan
antara
prinsip yang dapat dijadikan bahan acuan guru
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1)
dalam melaksanakan
Proses pengembangan modul berbasis kurikulum
antaranya sebagai berikut: a) Dari peserta didik
2013
korespondensi
diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu. b)
kompetensi dasar cara membuat surat dinas di SMK
Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar
Negeri 2 Buduran. (2) Kelayakan pengembangan
menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar. c)
modul berbasis kurikulum 2013 pada mata pelajaran
Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai
korespondensi kompetensi dasar cara membuat surat
penguatan penggunaan pendekatan ilmiah. d) Dari
dinas di SMK Negeri 2 Buduran. (3) Respons siswa
pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran
SMK Negeri 2 Buduran terhadap modul mata
berbasis kompetensi. e) Dari pembelajaran parsial
pada
mata
pelajaran
proses
pembelajaran,
di
menuju pembelajaran terpadu. f) Dari pembelajaran 4
yang
menekankan
jawaban
tunggal
menuju
Melalui pendekatan tersebut, peserta didik mampu
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya
menghadapi
multidimensi. g) Dari pembelajaran verbalisme
dihadapi dengan baik. Pendekatan scientific adalah
menuju keterampilan aplikatif. h) Peningkatan dan
pendekatan
keseimbangan antara keterampilan fisik (hard skill)
mengamati (observing), menanya
dan keterampilan mental (soft skill) Pembelajaran
mencoba (experimenting), menalar (associating),
yang
dan
mengutamakan
pembudayaan
dan
dan
memecahkan
yang
dilakukan
mengomunikasikan
melalui
yang
proses
(questioning),
(communicating).
Kompetensi
sepanjang
yang
lulusan berhubungan dengan kompetensi sikap,
memberikan
pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga ranah
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun
kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan
kemauan
dan
(proses psikologis) yang berbeda. (c) Penilaian.
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
Terakhir yang menjadi karakteristik pembeda
proses pembelajaran (tut wuri handayani). j)
dengan
Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di
penilaian yang digunakan. Pada Kurikulum 2013
sekolah, dan di masyarakat. k) Pembelajaran yang
proses
menerapkan prinsip siapa saja adalah guru, siapa aja
pendekatan penilaian otentik (authentic assesment).
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. l)
Penilaian otentik adalah penilaian secara utuh,
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
meliputi kesiapan peserta didik, proses, dan hasil
untuk meningkatkan
menerapkan
i)
Pembemlajaran
nilai-nilai
(ing
pembelajaran.
madyo
m)
dengan
mangun
karso)
Konteks
ini
(b)
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajaran hayat.
lulusan.
masalah
kompetensi
kurikulum sebelumnya ialah pendekatan
penilaian
pembelajaran
menggunakan
efesiensi
dan
efektivitas
belajar. Keterpaduan penilaian komponen tersebut
Pengakuan
atas
perbedaan
akan
menggambarkan
kapasitas,
gaya,
dan
individual dan latar belakang buda peserta didik.
perolehan peserta didik atau bahkan mampu
Karakteristik Kurikulum 2013
menghasilkan dampak instruksional (instructional
Pembelajaran
Kurikulum
2013
terdapat
effect) dan dampak pengiring (nurtturant effect) dari
karakteristik yang menjadi ciri khas pembeda
pembelajaran.
dengan kurikulum-kurikulum yang telah ada selama
Bahan ajar
ini di Indonesia. Menurut Fadlillah (2014:174)
Banyak terdapat macam-macam bahan ajar
karakteristik Kurikulum 2013 sebagai berikut: (a)
yang dapat dijadikan sebagai bahan belajar dalam
Pendekatan
yang
memahami materi yang dipelajari, berikut adalah
adalah
jenis-jenis bahan ajar: (1) Bahan ajar menurut
tematik-integratif.
bentuknya. Menurut Prastowo (2013:40), bahan ajar
Pendekatan scientific adalah pendekatan yang
menurut bentuknya dibedakan menjadi empat
digunakan dalam pembelajaran dilakukan melalui
macam, yaitu: (a) Bahan cetak, yaitu bahan ajar
proses ilmiah. Apa yang dipelajari dan diperoleh
yang disiapkan dalam kertas, yang berfungsi untuk
peserta dilakukan dengan indra akan akalmpikiran
keperluan
sendiri sehingga mereka mengalami secara langsung
informasi. Contoh: handout, buku, modul, lembar
digunakan pendekatan
pembelajaran. dalam
Pendekatan
Kurikulum
scientific
dan
2013
dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan.
5
pembelajaran
atau
penyampaian
kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto atau
pembelajaran berfungsi meningkatkan kemampuan
gambar, dan model atau maket.
peserta didik untuk belajar sendiri tanpa tergantung
Modul
kepada kehadiran pendidik. (2) Pengganti fungsi
Modul merupakan bahan belajar yang dapat
pendidik. Maksudnya, modul sebagai bahan ajar
digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri
yang
dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain.
pembelajaran dengan baik dan mudah dipahami
Dikatakan
dibuat
oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan
berdasarkan program pembelajaran yang utuh dan
usia mereka. (3) Sebagai alat evaluasi. Maksudnya,
sistematis
dengan modul, peserta didik dituntut untuk dapat
demikian,
serta
pembelajaran Sementara
dirancang
mandiri itu,
karena
modul
untuk
(Munadi,
Surahman
(dalam
sistem
harus
mampu
2013:99).
mengukur
dan
Prastowo,
penguasaannya
menjelaskan
menilai terhadap
sendiri materi
yang
materi
tingkat telah
2013:105) mengatakan bahwa, “Modul adalah
dipelajari. Dengan demikian, modul juga sebagai
satuan program pembelajaran terkecil yang dapat
alat evaluasi. (4) Sebagai bahan rujukan bagi peserta
dipelajari oleh peserta didik secara perseorangan
didik. Maksudnya, karena modul mengandung
(self instructional) setelah peserta menyelesaikan
berbagai materi yang harus dipelajari oleh peserta
satu satuan dalam modul, selanjutnya peserta dapat
didik, maka modul juga memilih fungsi sebagai
melangkah maju dan mempelajari satuan modul
bahan rujukan bagi peserta didik.
berikutnya.”
Kegunaan modul
Prastowo
(2013:106)
memahami
bahwa modul pada dasarnya adalah, “sebuah bahan
Menurut Andriani (dalam Prastowo, 2013:109)
ajar yang disusun sistematis dengan bahasa yang
kegunaan modul dalam proses pembelajaran antara
mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat
lain sebagai penyedia informasi dasar, karena dalam
pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat
modul disajikan berbagai materi pokok yang masih
belajar sendiri (mandiri) dengan bantuan atau
yang masih bisa dikembangkan lebih lanjut sebagai
bimbingan yang minimal dari pendidik”. Kemudian
bahan instruksi atau petunjuk bagi peserta didik,
dengan modul, peserta didik juga dapat mengukur
serta sebagai bahan pelengkap dengan ilustrasi dan
sendiri tingkat penguasaan mereka terhadap materi
foto yang komunikatif. Di samping itu, kegunaan
yang dibahas pada setiap satu satuan modul,
lainnya adalah menjadi petunjuk mengajar yang
sehingga apabila telah menguasainya, mereka dapat
efektif bagi pendidik serta menjadi bahan untuk
melanjutkan pada satu satuan modul tingkat
berlatih bagi peserta didik dalam melakukan
berikutnya. Dan sebaliknya, jika peserta didik
penilaian sendiri (self assessment).
belum mampu menguasai, maka mereka akan
Jenis-jenis modul
diminta
untuk
mengulangi
dan
Menurut Prastowo (2013:110) “modul dilihat
mempelajari
kembali.
dari penggunaannya terbagi menjadi dua macam,
Fungsi modul sebagai salah bentuk bahan ajar,
yaitu modul untuk peserta didik dan modul untuk
menurut Prastowo (2013:107) modul memiliki
pendidik”. Modul untuk peserta didik berisi
fungsi sebagai berikut: (1) Bahan ajar mandiri.
kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik,
Maksudnya, penggunaan modul dalam proses
sedangkan modul untuk pendidik berisi petunjuk 6
pendidik, tes akhir modul, dan kunci jawaban tes
surat instruksi. (5) Surat dinas sebagai duta atau
akhir modul. Modul menurut tujuan penyusunannya.
wakil penulis untuk berhadapan dengan lawan
Jenis
modul
lainnya
dikemukakan
oleh
bicara.
Vembriarto (dalam Prastowo, 2013:111) bahwa
Macam-macam surat dinas, yaitu: (1) Surat
menurut tujuan penyusunannya modul dibedakan
undangan dinas. surat undangan adalah surat resmi
menjadi dua jenis, yaitu: (1) Modul inti. Modul inti
yang berisi pemberitahuan kepada seseorang untuk
adalah modul yang disusun dari kurikulum dasar,
menghadiri suatu acara pada waktu (hari, tanggal,
yang merupakan tuntutan dari pendidikan dasar
pukul) dan tempat yang telah ditentukan. (2) Surat
umum yang diperlukan oleh seluruh warga Negara
edaran, surat edaran adalah surat yang berisi
Indonesia. Modul pengajaran ini merupakan hasil
penjelasan atau petunjuk tentang suatu peraturan
penyusunan dari unit-unit program yang disusun
atau keputusan. (3) Surat kuasa, surat kuasa adalah
menurut tingkat (kelas) dan bidang studi (mata
surat yang berisi kewenangan penerima kuasa untuk
pelajaran). Modul pengayaan. Modul pengayaan
melakukan kegiatan atas nama pemberi kuasa. (4)
adalah modul dari hasil penyusunan unit-unit
Surat tugas, surat tugas adalah surat resmi yang
program pengayaan yang berasal dari program
berisi penugasan dari pejabat yang berwenang.
pengayaan yang bersifat memperluas (dimensi
Kepada seseorang untuk melaksanankan suatu
horizontal)
(dimensi
kegiatan. (5) Surat keputusan, surat keputusan
vertikal) program pendidikan dasar yang bersifat
adalah surat resmi yang berisi suatu hal yang
umum tersebut. Modul ini disusun sebagai bagian
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu.
dari usaha untuk mengakomodasi peserta didik yang
(6) Surat keterangan, surat keterangan adalah surat
telah
yang
dan
atau
menyelesaikan
memperdalam
dengan
baik
program
berisi
keterangan
mengenai
suatu
hal
pendidikan dasarnya mendahului teman-temannya.
(identitas, kelakuan, kesehatan, dan sebagainnya)
Pengertian dan fungsi surat dinas
untuk
Surat dinas adalah surat berisi masalah-
meyakinkan
berkepentingan.
(7)
pihak-pihak Surat
rekomendasi,
yang surat
masalah kedinasan. Surat dinas digunakan untuk
rekomendasi adalah surat yang berisi pernyataan
kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas
kebenaran
dan tugas kantor. Surat dinas ditulis untuk keperluan
pertanggungjawaban atas rekomendasi tersebut. (8)
komunikasi antara kantor satu dan kantor yang lain
Surat pengumuman, surat pengumuman adalah surat
atau antar organisasi.
yang berisi pemberitahuan tentang suatu hal yang
tentang
suatu
hal
yang
disertai
Fungsi surat dinas adalah: (1) Surat dinas
bersifat umum untuk diketahui dan dilaksanakan.
sebagai bukti tertulis hitam di atas putih, terutama
(9) Surat pernyataan, surat pernyataan adalah surat
surat-surat perjanjian. (2) Surat dinas sebagai alat
yang berisi pernyataan seseorang tentang kebenaran
pengingat karena surat dapat diarsipkan dan dapat
suatu hal disertai pertanggungjawabannya. (10)
dilihat jika diperlukan. (3) Surat dinas sebagai bukti
Surat pengantar, surat pengantar adalah surat yang
sejarah, seperti pada surat-surat tentang perubahan
berisi penjelasan tentang surat, dokumen, barang,
dan perkembangan suatu instansi. (4) Surat dinas
atau bahan lain yang dikirimkan. (11) Surat
sebagai pedoman kerja, seperti surat keputusan atau
perjanjian/kesepakatan kerja sama, surat perjanjian
7
atau kesepakatan kerja sama adalah surat yang
berdasarkan teknik simple random sampling. Hal
dibuat untuk saling mengadakan perikatan antara
ini sesuai dengan pendapat Sadiman (2010:184)
dua belah pihak. Dengan perjanjian itu kedua belah
yaitu media perlu dicobakan kepada 10-20 orang
pihak wajib menepati janji yang telah disepakati.
siswa yang dapat mewakili populasi target. Karena
(12) Surat berita acara, surat berita acara adalah
apabila kurang dari sepuluh data yang diperoleh
surat yang berisi laporan tentang suatu kegiatan atau
kurang dapat menggambarkan populasi target.
peristiwa atau kejadian mengenai waktu, tempat,
Sebaliknya, jika lebih dari dua puluh data atau
keterangan, dan petujuk lain sehubungan dengan
informasi yang diperoleh melebihi yang diperlukan.
kegiatan tersebut. (13) Nota dinas, nota dinas adalah
Akibatnya kurang bermanfaat untuk dianalisis
surat yang berisi catatan pesan penting tentang
dalam evaluasi kelompok kecil. Subjek evaluasi
pokok masalah kedinasan. (14) Surat izin, surat izin
atau validator adalah dua ahli materi yaitu dosen
adalah surat yang berisikan permohonan atau
Administrasi Perkantoran dan guru mata pelajaran,
pemberian izin untuk dari untuk melaksanakan
dan dua ahli bahasa.
suatu kegiatan.
Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah: (1)
METODE
Lembar angket validasi modul. Instrument lembar
Jenis
penelitian
ini
adalah
penelitian
angket validasi modul digunakan untuk menilai
pengembangan, yaitu pengembangan suatu bahan
kelayakan modul cara membuat surat dinas yang
ajar yang berupa modul pada kompetensi dasar cara
telah disusun oleh peneliti.
membuat surat dinas. Menurut Sudjana dalam Trianto
(2007:53)
untuk
dinilai oleh validator yaitu dosen administrasi
melaksanakan
perkantoran
pengembangan perangkat pengajaran diperlukan
perangkat
terdapat empat tahap pengembangan. Menurut Trianto (2007:65) tahap tersebut yaitu Define,
diadaptasikan
dan
menjadi
Desseminate model
4-P,
pelajaran.
Dari
Tabel 1.1Nilai Kelayakan Modul
menggunakan model 4-D, dalam model tersebut
Develop,
mata
surat dinas yaitu:
pembelajaran
adalah model 4-D. Dalam penelitian ini penulis
Design,
guru
digunakan untuk menilai kelayakan modul membuat
sistem pendidikan. Salah satu dari berbagai macam pengembangan
dan
pertanyaan validasi modul tersebut, penilaian yang
model-model pengembangan yang sesuai dengan
model
Kelayakan modul
atau yaitu
Pendefinisian, Perancangan, Pengembangan, dan
SKOR
PENILAIAN
5
Sangat Setuju
4
Setuju
3
Cukup Setuju
2
Kurang Setuju
1
Tidak Setuju
Sumber: Riduwan (2013)
Penyebaran.
(2) Lembar angket respons siswa. Penelitian ini,
Subjek dalam penelitian pengembangan modul
angket respons siswa digunakan untuk mengetahui
ini dilaksanakan pada kelas X ADM 1 SMK Negeri
pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh siswa
2 Buduran dengan mengambil 16 siswa untuk
sebagai pengguna modul membuat surat dinas.
mengisi angket respons siswa, yang diambil
Pertanyaan respons siswa tersebut, penilaian yang 8
digunakan untuk menilai respon siswa dalam modul
Rumus tersebut, peneliti dapat mengetahui seberapa
membuat surat dinas yaitu:
layak modul yang disusun. Setelah sudah diketahui
Tabel 1.2 Nilai Respons Siswa SKOR PENILAIAN 1
Iya
0
Tidak
jumlah presentase yang diperoleh dari angket respon siswa, hasil tersebut disesuaikan dengan kriteria kelayakan
modul,
kriteria
yang
digunakan
berpedoman pada skala Likert.
Sumber: Riduwan (2013)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Teknik analisis data. Data yang diperoleh selama
Proses pengembangan modul berbasis kurikulum
penelitian penyusunan modul, akan dianalisis oleh
2013
peneliti menggunakan tahapan analisis sebagai
kompetensi dasar cara membuat surat dinas
berikut: (1) Analisis validasi modul. Hasil dari
pada
mata
Pengembangan
pelajaran
modul
Korespondensi
pembelajaran
ini
penilaian para ahli yaitu dosen administrasi
menggunakan model 4-D (Define, Design, Develop,
perkantoran dan guru mata pelajaran akan dianalisis
Desseminate) , yaitu meliputi tahap pendefinisian,
menggunakan rumus untuk mengetahui kelayakan
perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Hasil
penyususnan modul cara membuat surat dinas.
pengembangan modul cara membuat surat dinas
Rumus yang digunakan adalah:
yaitu: (1) Tahap pendefinisian (Define). Tahap ini meliputi lima langkah pokok, yaitu: (a) Analisis awal. Analisis awal bertujuan untuk memunculkan
Sumber: Riduwan (2013)
masalah yang dihadapi dalam pembelajaran. Hal
Setelah hasil validasi modul sudah dihitung
yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini adalah
menggunakan rumus, maka hasil dari perhitungan
kurikulum yang berlaku dan model pembelajaran
tersebut
dapat
disesuaikan
dengan
kriteria
yang digunakan. Dalam penelitian ini, kurikulum
digunakan
dalam
yang digunakan di sekolah yaitu Kurikulum 2013.
yaitu
Pembelajaran Kurikulum 2013 menekankan pada
berpedoman dengan skala Likert. (2) Analisis
kemandirian siswa dan pembelajaran bersifat ilmiah
respons siswa. Selain validasi kelayakan modul,
atau scientific, dimana siswa dituntut aktif dalam
angket respons siswa juga diperlukan dalam
menggali informasi sehingga dapat memahami
penentuan kelayakan modul yang disusun. Setelah
materi yang dipelajari. (b) Analisis siswa bertujuan
angket respons disebarkan dan dinilai oleh siswa,
untuk mengetahui karakteristik yang dimiliki siswa,
hasil penilaian tersebut juga dihitung dengan rumus
dari analisis tersebut dapat dijadikan potensi dalam
untuk mengetahui respons siswa yang sudah
penyusunan modul. Karakteristik yang dimiliki ole
mempelajari modul yang disusun. Rumus yang
siswa X
digunakan adalah:
kemampuan akademik, usia, tingkat kedewasaan,
kelayakan,
pedoman
penilaian
kriteria
yang
kelayakan
modul
ADM
1
berbeda-beda,
yaitu
dari
motivasi belajar, pengalaman, rasa ingin tahu. Siswa menyukai modul pembelajaran yang menarik, Sumber: Riduwan (2013)
terdapat contoh-contoh, rinci dan tersetruktur, siswa lebih tertarik pada modul yang mempunyai ilustrasi
9
gambar, siswa lebih memahami bahasa yang
dalam
kegiatan
pembelajaran.
(4)
Tahap
sederhana. Sehingga dalam pengembangan modul,
penyebaran. Tahap penyebaran dilakukan dengan
peneliti menekankan pada ilustrasi gambar dan
menyebarkan modul kepada guru program keahlian
memberikan contoh nyata. (c) Analisis tugas
Administrasi Perkantoran sebanyak enam guru, dan
bertujuan untuk menganalisis materi yang akan
disebarkan kepada siswa kelas X ADM 1 SMK
disajikan pada modul pembelajaran. Analisis tugas
Negeri 2 Buduran sebanyak 16 siswa.
ini dilakukan dengan merinci isi materi dan soal-
Kelayakan modul berbasis kurikulum 2013 pada
soal yang terdapat dalam modul cara membuat surat
mata pelajaran Korespondensi kompetensi dasar
dinas. (d) Analisi konsep akhir bertujuan untuk
cara membuat surat dinas
menganalisis materi yang akan dikembangkan dan
Kelayakan modul cara membuat surat dinas
dirinci secara garis besar yang telah disesuaikan
dapat dikatakan layak apabila memenuhi kriteria
dengan materi pokok cara membuat surat dinas. (e)
kelayakan yang ditetapkan oleh Badan Standar
Analisis
Nasional Pendidikan (BSNP). Kelayakan modul
tujuan
dilakukan
bertujuan
untuk
mengetahui analisis konsep dan analisis tugas
diukur
hingga menjadi tujuan pembelajaran. Hasil rumusan
diinterpretasikan untuk dijadikan acuan kelayakan
tujuan
sebagai
modul yang dikembangkan. Berikut adalah hasil
penyususnan materi pada modul cara membuat surat
validasi dari berbagai ahli: (1) Hasil validasi modul
dinas. (2) Tahap perencanaan memiliki dua tahap
oleh ahli materi. Hasil telaah berupa draft 2
dalam pengembangan, yaitu: (a) Pemilihan media
selanjutnya divalidasi oleh dua ahli materi untuk
yang sesuai. Dalam hal ini peneliti menggunakan
menentukan kelayakan modul cara membuat surat
media modul dalam menyampaikan materi, karena
dinas. Aspek yang dinilai dari kelayakan materi
modul merupakan bahan ajar yang mandiri, dan
yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan
materi yang disajikan lebih fokus dan terukur,
kelayakn kegrafikan. (2) Hasil validasi ahli bahasa.
sehingga siswa dapat belajar materi yang akan
Validasi ahli bahasa dilakukan pada saat modul
dipelajari.
Tahap
yang dikembangkan ditelaah dan mendapatkan
pengembangan (Develop). Tahap pengembangan
kritik dan saran untuk perbaikan modul yang
bertujuan untuk menghasilkan modul berbasis
dikembangkan. Validasi ahli bahasa dilakukan
Kurikulum 2013 pada mata pelajaran korespondensi
bertujuan untuk mendapatkan penilaian terhadap
kompetensi dasar cara membuat surat dinas yang
modul yang dikembangkan, dan dapat dikatakan
layak dan mendapatkan respons yang positif dari
layak dalam segi bahasa. Berikut adalah perolehan
siswa. Kelayakan modul diukur melalui telaah
skor dari validator ahli, yaitu:
berupa
pembelajaran
(b)
digunakan
Pemilihan
komentar
dan
format.
saran
dari
(3)
validator.
menggunakan
angket
validasi
dan
Tabel 1.3 Akumulasi Perolehan Validasi
Sedangkan respons siswa diukur melalui angket
No
respons siswa yang diperoleh dari uji coba terbatas
Komponen
Persentase
Kelayakan
(%)
Kriteria
pada siswa. Hasil validasi dan uji coba terbatas
1
Kelayakan isi
75.33
Layak
dianalisis untuk mengetahui seberapa layak modul
2
Kelayakan
79.00
Layak
yang dikembangkan dan dapat dijadikan bahan ajar 10
Respons siswa diperoleh dari uji coba terbatas
penyajian 3
Kelayakan
72.00
pada siswa, siswa diberikan angket respons siswa
Layak
untuk menilai modul yang dikembangkan. Uji coba
kegrafikan 4
Kelayakan
90.00
Sangat
terbatas dilakukan oleh 16 siswa yang dijadikan
layak
sampel.
Layak
dilakukan dengan cara simple random sampling.
bahasa Rata-rata kelayakan
79.08
Sedangkan
teknik
pemilihan
siswa
Penilaian dari 16 responden tersebut akan dianalisis
Sumber: Diolah oleh peneliti Rekapitulasi kelayakan modul didapatkan dari
sehingga dapat diketahui bagaimana respons siswa
menjumlah seluruh aspek pada komponen yang
terhadap modul yang dikembangkan. Berikut adalah
dinilaikemudian
hasil perolehan dari uji coba terbatas, yaitu:
diperoleh
rata-rata
kelayakan
Tabel 1.4 Perolehan Hasil Uji Coba Terbatas
dengan cara menjumlahkan persentase semua
No
komponen dan dibagi dengan jumlah komponen kelayakan, hasil yang diperoleh yaitu sebesar 79.08% dengan kriteria layak, dengan demikian, modul yang dikembangkan layak digunakan sebagai
1
Aspek yang Dinilai Isi materi
Persentase (%) 100
2
Penyajian
98.43
3
Kebahasaan
100
4
Kegrafikan
98.75
bahan ajar. KOMPONEN KELAYAKAN 90% 79%
75.33%
KELAYAKAN ISI
72%
KELAYAKAN PENYAJIAN
KELAYAKAN KEGRAFIKAN
Rata-rata 99.29 keseluruhan Sumber: Diolah oleh peneliti
KELAYAKAN BAHASA
Hasil
Gambar 1.1 Komponen Kelayakan Komponen
kelayakan
yang
dinilai
kelayakan
kegrafikan
yang
berarti
mendapatkan
PEMBAHASAN
layak,
Proses
persentase
kurikulum
2013
pada
modul mata
2013
pada
modul
berbasis
mata
pelajaran
Korespondensi kompetensi dasar cara membuat surat dinas
tertinggi sebesar 90% dengan kriteria sangat layak. terhadap
pengembangan
kurikulum
kelayakan bahasa yang mempunyai persentase
siswa
dari
diperoleh yaitu 99.29% dengan kriteria sangat baik.
sebesar 72% yang berarti layak, dan komponen
Respons
diperoleh
dengan jumlah apek yang diniali, hasil yang
berarti layak, kelayakan penyajian mendapatkan 79%
siswa
penyajian, kebahasaan, dan kegrafikan dibagi
yang mendapatkan persentase sebesar 75.33% yang
sebesar
respons
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
menjumlahkan aspek yang dinilai yaitu isi materi,
dari
validasi para ahli yaitu komponen kelayakan isi,
persentase
angket
Kriteria
Pengembangan modul berbasis kurikulum 2013
berbasis
pada mata pelajaran Korespondensi kompetensi
pelajaran
dasar cara membuat surat dinas ini menggunakan
Korespondensi kompetensi dasar cara membuat
model pengembangan 4-D, yang mempunyai empat
surat dinas
tahap pengembangan, yaitu tahap pendefinisisan (Define), perancangan (Design), pengembangan 11
(Develop), dan penyebaran (Desseminate). (1)
tujuan
pembelajaran.
(2)
Tahap
perancangan
Tahap pendefinisisan(Define). Tahap pendefinisian
(Design). Tahap perancangan bertujuan untuk
dilakukan dengan lima langkah, yaitu:
pemilihan media dan pemilihan format, format yang
Pertama, analisis awal, analisis awal bertujuan
digunakan dalam modul cara membuat surat dinas
menganalisis kurikulum, kurikulum yang digunakan
yaitu sesuai dengan format modul kurikulum 2013,
di SMK Negeri 2 Buduran yaitu kurikulum 2013,
akan tetapi beberapa komponen yang ditambahi
pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013
dalam menunjang penampilan dan penyampaian
yaitu pendekatan ilmiah atau pendekatan Scientific,
informasi yang akan disampaikan. Komponen yang
pendekatan tersebut siswa mampu memecahkan
ditambahkan dalam modul cara membuat surat
masalah
memecahkan
dinas yaitu dalam kegiatan pembelajaran, terdapat
masalah, siswa melakukan dengan indra dan pikiran
dunia literasi dan aktivitas individu, komponen
melalui proses ilmiah dan mengalami secara
tersebut
langsung. Hal ini sejalan dengan pendapat Fadlillah
pembelajaran
(2014) yaitu pendekatan ilmiah apa yang dipelajari
(Develop).
dan diperoleh siswa dalam pembelajaran dilakukan
bertujuan untuk mendapatkan modul cara membuat
melalui proses ilmiah, apa yang dipelajari dan
surat dinas yang layak digunakan. Dalam hal ini
diperoleh siswa dilakukan dengan indra akan akal
kegiatan yang dilakukan yaitu para ahli menelaah
pikiran sendiri sehingga mereka mengalami secara
modul yang dikembangkan untuk dijadikan bahan
langsung
ilmu
revisi modul, setelah modul sudah ditelaah para ahli,
pengetahuan. Materi cara membuat surat dinas
modul dinilai untuk mengetahui kelayakan modul
menganalisis surat dinas dan macam-macam surat
yang
dinas.
(Desseminate). Tahap penyebaran dilakukan dengan
sendiri
dalam
Kedua,
karena
proses
mendapatkan
Tahap
dikembangkan.
menyampaikan
(3) Tahap
pengembangan
pengembangan
(4)
Tahap
dilakukan
penyebaran
menganalisis karakteristik siswa, karakteristik yang
Administrasi Perkantoran sebanyak enam guru,
dimiliki siswa berbeda-beda yaitu kemampuan
penyebaran tersebut dilakukan supaya modul cara
akademik, usia, tingkat kedewasaan, motivasi
membuat surat dinas yang dikembangkan dapat
belajar, pengalaman rasa ingin tahu.
dijadikan referensi bahan ajar yang digunakan pada
tugas,
bertujuan
5-M.
untuk
menyebarkan modulkepada guru program keahlian
analisis
siswa
bertujuan
untuk
Ketiga,
analisis
dalam
bertujuan
untuk
proses
belajar
mengajar,
guru
diharapkan
menganalisis materi yang akan disajikan pada
merekomendasikan kepada siswa agar modul cara
modul pembelajaran, analisis tugas dilakukan
membuat surat dinas yang dikembangkan dapat
dengan merinci isi soal-soal yang terdapat dalam
dijadikan sebagai buku pegangan siswa yang
modul cara membuat surat dinas. Keempat, analisis
nantinya akan membantu siswa dalam memahami
konsep akhir, bertujuan untuk menganalisis materi
materi surat dinas. Penyebaran juga dilakukan
yang akan dikembangkan, dan dirinci secara garis
kepada 16 siswa kelas X ADM 1, dengan tujuan
besaryang
modul cara membuat surat dinas dapat dijadikan
disesuaikan
dengan
materi
pokok.
Kelima, analisis tujuan bertujuan untuk mengetahui
buku referensi oleh siswa.
analisis konsep dan analisis tugas hingga menjadi 12
Kelayakan modul berbasis kurikulum 2013 pada
lampiran, dan juga terdapat kelengkapan penyajian
mata pelajaran Korespondensi kompetensi dasar
berupa pendahuluan, daftar isi, glosarium, dan
cara membuat surat dinas
daftar pustaka. Hal ini sesuai dengan kriteria
Modul merupakan bahan belajar yang dapat
kelayakan pada Badan Standar Nasional Pendidikan
digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri
(BSNP) yang mengatakan bahwa dalam modul
dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain.
harus terdapat gambar, ilustrasi atau kalimat-kalimat
Dikatakan
dibuat
kunci yang memudahkan peserta didik memahami
berdasarkan program pembelajaran yang utuh dan
butir-butir penting yang disajikan dalam setiap bab,
sistematis
sistem
penomoran dan penamaan pada tabel, gambar, dan
pembelajaran mandiri (Munadi, 2013:99). Dalam
lampiran urut dan sesuai dengan yang ditulis pada
mengetahui kelayakan modul yang dikembangkan,
teks, adanya pendahuluan yaitu kata pengantar
peneliti menjadikan para ahli untuk dijadikan
berisi peruntukan untuk siapa modul tersebut, ada
validator
yang
uraian isi modul dan cara penggunaannya di awal
dikembangkan, hasil tertinggi yang diperoleh dalam
modul, ada gambaran mengenai ruang masing-
validasi ahli yaitu dalam aspek kelayakan bahasa
masing kegiatan belajar yang disajikan dalam
yaitu memperoleh persentase sebesar 90% dengan
modul.
demikian,
serta
karena
dirancang
dalam
penilaian
modul
untuk
modul
kriteria sangat layak, bahasa yang digunakan
Komponen
kelayakan
isi
memperoleh
mampu memotivasi siswa, kesesuaian dengan
persentase sebesar 75.33%, hal ini dikarenakan
tingkat
dan
keluasan materi yang sesuai dengan KI 3 KDnya,
penggunaan istilah dan simbol yang benar dan baik.
dalam modul cara membuat surat dinas yang
Hal ini sesuai dengan petunjuk penyampaian pesan
dikembangkan, materi yang disajikan berdasarkan
kepada peserta didik secara efektif yang disarankan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, tujuan
oleh Rowntree dalam Prastowo (2013). Yaitu,
pembelajaran dirumuskan dengan cara menurunkan
menuliskan kata-kata seolah-olah berbicara secara
kompetensi
langsung dengan pembaca, menggunakan kata ganti
pembelajaran tersebut diturunkan lagi ke kegiatan
orang pertama, berbicara langsung dengan peserta
pembelajaran, sehingga materi yang disajikan pada
didik (pembaca), menggunakan kalimat aktif dan
modol
subjek personal, menggunakan kata yang singkat.
dikembangkan sesuai dengan indikator dan tujuan
perkembangan
bepikir
siswa,
cara
dasar
ke
membuat
indikator,
surat
indikator
dinas
yang
Berdasarkan validasi pada ahli materi, aspek
pembelajaran, hal ini sesuai dengan pendapat
penyajian memperoleh persentase sebesar 79%, hal
Prastowo (2013) yang menyatakan bahwa cakupan
ini dikarenakan dalam modul cara membuat surat
bahasan pada modul harus terfokus dan terukur serta
dinas terdapat soal latihan pada setiap kegiatan
mementingkan aktivitas belajar siswa.
pembelajaran, kesesuaian dan ketepatan ilustrasi dengan
materi
yang
dipelajari,
adanya
Kelayakan modul ditinjau dari aspek aplikasi
peta
keterampilan berdasarkan validasi memperoleh nilai
kedudukan modul dan didalamnya termasuk peta
4 dari setiap validator, dengan hasil persentase
konsep materi yang akan dipelajari, ketepatan
sebesar 80%, karena dalam pembelajaran pada
penomoran dan penamaan tabel gambar dan
modul terdapat tes praktik yang harus dikerjakan
13
oleh siswa, hal ini sesuai dengan pendapat Fadlillah
memperoleh persentase sebesar 100%. Hal ini
(2014) bahwa keterampilan menuntut respons
dikarenakan materi dalam modul mudah untuk
berupa keterampilan melakukan aktivitas atau
dipahami, dalam modul cara membuat surat dinas
perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi, karena
yang
dalam kurikulum 2013 terdapat penilaian otentik,
berdasarkan materi yang akan dipelajari, selain itu
yaitu
juga, materi yang disajikan disertai dengan contoh-
penilaian
keterampilan,
sikap,
sehingga
pengetahuan, siswa
tidak
dan hanya
dikembangkan
contoh
yang
materi
yang
menggambarkan
bagian-bagian
surat
disajikan
materi,
dalam
dinas,
materi
mengetahui materi akan tetapi siswa mengetahui
penjelasan
proses dari pembelajaran tersebut.
disajikan langsung dengan memberikan contoh dan
Akan tetapi dalam komponen kelayakan isi
langkah-langkahnya. Dalam pengembangan modul,
terdapat aspek yang dianggap kurang, yaitu aspek
peneliti menggunakan teori perkembangan kognitif
keterkinian atau kemasaan fitur (contoh), validasi
anak menurut Piaget, yaitu siswa lebih suka
menganggap aspek tersebut kurang, karena ada
diberikan contoh-contoh nyata, ilustrasi gambar,
beberapa contoh yang dianggap sudah lama, dan
warna yang menarik dalam memahami apa yang
harus diperbarui dengan contoh yang lebih terbaru.
dibaca. Selain itu juga, materi yang disajikan dalam
Kelayakan pada komponen kegrafikan mendapat
modul terkait dengan kehidupan nyata, karena
persentase yang paling rendah yaitu 72% dengan
dalam modul terdapat contoh-contoh surat dinas
kriteria layak, hal ini disebabkan karena pada aspek
yang digunakan dalam perusahaan atau dalam
kesesuaian
perusahaan.
warna
unsur
tata
letak
belum
memperjelas fungsi atau materi isi modul, ukuran
Berdasarkan hasil dari angket respons siswa,
belum sesuai dengan materi isi modul, belum
komponen kebahasaan yang diperoleh adalah
mampu mengungkap makna atau arti dari objek
sebesar 100%, karena dalam modul cara membuat
dalam modul. Sedankan menurut kriteria kelayakan
surat dinas menggunakan bahasa yang komunikatif,
modul pada Badan Standar Nasional Pendidikan
sehingga siswa tertarik untuk mempelajari modul
(2014) yaitu dalam mengikuti standar ISO, modul
cara membuat surat dinas. Selain itu juga, bahasa
berukuran A5 (148 mm x 210 mm) dan B5 (176 mm
yang digunakan dalam modul menggunakan kalimat
x 250 mm)
yang jelas. Hal ini sesuai dengan BSNP (2014) yaitu
Respons
siswa
terhadap
modul
bahasa
berbasis
yang
komunikatif
digunakan
untuk
pelajaran
menumbuhkan rasa senang ketika siswa membaca
Korespondensi kompetensi dasar cara membuat
dan mendorong mereka untuk mempelajari modul
surat dinas
secara tuntas.
kurikulum
Selain
2013
modul
pada
yang
mata
dikembangkan
harus
Komponen penyajian memperoleh persentasi
dilakukan validasi ke validator ahli, uji coba
sebesar 98.43% dengan kriteria sangat layak, akan
terbatas pada siswa juga dilakukan dalam penelitian
tetapi 1 dari 16 siswa menganggap bahwa tampilan
pengembangan ini. Berdasarkan data pada tabel
modul tidak menarik dan menyenangkan, hal
4.11, hasil tetinggi yang diperoleh yaitu pada aspek
tersebut terjadi karena warna
isi materi dan aspek kebahasaan, yaitu sama-sama
mencolok dan tidak sesuai dengan warna sampul 14
border terlalu
depan. Sedangkan pada komponen kegrafikan
Respons siswa terhadap modul berbasis Kurikulum
mendapatkan persentase sebesar 97.92% dengan
2013
kriteria sangat layak, sebagian siswa beranggapan
kompetensi dasar cara membuat surat dinas Sangat
bahwa warna sampul dan gambar sampul tidak
baik. Adapun persentase yang diperoleh dari aspek
menarik, karena warna terlalu gelap dan gambar
isi materi yaitu 100% dengan kriteria sangat baik,
terlalu sederhana. Akan tetapi rata-rata keseluruhan
aspek penyajian yaitu 98.43% dengan kriteria sangat
pada angket respons siswa mendapatkan persentase
baik, aspek kebahasaan yaitu 100% dengan kriteria
sebesar 98.75% dengan kriteria sangat baik.
sangat baik, dan aspek kegrafikan yaitu 98.75%
Sehingga modul cara membuat surat dinas yang
dengan kriteria sangat baik. Rata-rata keseluruhan
dikembangkan dapat dijadikan sebagai bahan ajar
yang
dalam proses pembelajaran.
99.29%dengan kriteria sangat baik.
pada
mata
diperoleh
pelajaran
dari
semua
Korespondensi
aspek
sebesar
Saran PENUTUP
Berikut ini saran dari peneliti untuk pemanfaatan
Simpulan
dan pengembangan penelitian selanjutnya. (1)
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat
Diharapkan pengembangan tidak hanya dilakukan
disimpulkan bahwa: (1) Pengembangan modul
pada materi cara membuat surat dinas, akan tetapi
berbasis Kurikulum 2013 dengan pendekatakn
pada materi yang lain. (2) Diharapkan penggunaan
ilmiah atau pendekatan scientific pada mata
modul
pelajaran Korespondensi kompetensi dasar cara
menggunakan Kurikulum 2013, sehingga sesuai
membuat surat dinas ini dikembangkan demngan
dengan kegiatan pembelajaran.
ini
digunakan
pada
sekolah
yang
menggunakan model pengembangan 4-D yang terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu
DAFTAR PUSTAKA
pendefinisian
Alias, Norlidah. Design and Development of Physics Module Based On Learning Style and Appropriate Technology By Employing Isman Instructional Design Model. The Turkist Online Jurnal of Educational Technology (online). Volum 11. No 4 (2012). http://jurnal of educational technology.com. diakses tanggal 8 Maret 2015.
(Define),
pengembangan
perencanaan
(Develop),
dan
(Design), penyebaran
(Desseminate). (2) Modul berbasis Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Korespondensi kompetensi dasar cara membuat surat dinas ini dinyatakan Layak digunakan dalam pembelajaran oleh dua ahli
Bagas. Pengertian surat dinas dan fungsiny. http://www.peribahasaindonesia.com/. Diakses 6 Februari 2015
dan dua ahli bahasa. Adapun persentase kelayakan yang diperoleh dari para ahli
pada komponen
kelayakan isi sebesar 75.33% dengan kriteria Layak, komponen kriteria
penyajian
Layak,
sebesar
komponen
70.00%
dengan
kegrafikan
sebesar
BSNP. 2014. Naskah Akademik Instrumen Penilaian Buku Teks Kelompok Perminatan Ekonomi. Jakarta: BSNP BSNP. 2014. Naskah Akademik Instrumen Penilaian Buku Teks Kelayakan Kegrafikan. Jakarta: BSNP
72.00% dengan kriteria Layak, dan komponen kelayakan bahasa sebesar 90.00% dengan kriteria
Daryanto. 2013. Menyusun Modul. Yogyakarta: Gava Media
Sangat layak. Sehingga rata-rata kelayakan yang diperoleh yaitu 79.08% dengan kriteria Layak. (3)
15
Fadlillah. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Thiagarajan, S., Semmel, D.s & Semmel, M. I. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Expectional Children. Minneapoliss. Minnesota: Leadership Training Iinstitute/Spesial Education: University of Minnesota.
Hadi Rakhmawati, Anggun. Pengembangan Modul Pembelajaran Pada Kompetensi Dasar Mempersiapkan Pertemuan Rapat Kelas XII APK 2 SMKN 1 Surabaya.Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (online). Vol 2, No 2, (2014) Izzati,
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
Hindarto, dkk. Pengembangan Modul Tematik dan Inovatif Berkarakter Pada Tema Pencemaran Lingkungan Untuk Siswa Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (online). Vol 2, No 2 (2013). http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpi i. diakses tanggal 11 Januari 2015.
Tri
Kusumaningrum, Dinda Ayu. Pengembangan Modul Melakukan Komunikasi Melalui Telepon Pada Standar Kompetensi Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi Di Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 10 Surabaya. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (online). Vol 1, No 3, (2013). (http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jpap/ issue/archive. diakses 2 Februari 2015)
Widiyanti Sawitri, Dita. Pengembangan Modul Keanekaragaman Hayati Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Siswa Kelas X SMA. Jurnal Pendidikan Biologi (online). Vol 3, No 3 Agustus(2014). http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu. Diunduh tanggal 10 Februari 2015 Pukul 10.33.
Mulyasa. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya Munadi,
Yudhi. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: GP Press Group.
Mustaghfirin. 2014. “Peminat Sekolah Kejuruan Bertambah” Dalam Republika (online), 17 Agustus. http://www.republika.co.id/berita/pendidik an/eduaction. Prastowo, Andi.2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press Purwadi.
2012. ISO 9001:2008 Development Compliance Jakarta. Media Guru
Riduwan.
2013. Skala Pengukuran Variabel Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta
Kusumawardani, Febriani. Pengembangan Modul Pembelajaran Mengidentifikasi Dokumen-Dokumen Kantor Pada Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi Untuk Siswa Kelas X Prodi Administrasi Perkantoran. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (online). Vol 1, No 3, (2013).
Document Manual.
Sadiman, Arif S. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawari Press Soedjito.2010. Terampil Menulis Surat Resmi Bahasa Indonesia. Jakarta:Buku Berkualitas Prima 16