PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) PADA MATERI SENYAWA KARBON UNTUK SMA KELAS XII Agus Lukman Hakim, Munzil, & Parlan Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang E-mail:
[email protected] ABSTRAK: Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan dan mengetahui kelayakan media pembelajaran berbasis learning management system untuk materi senyawa karbon dengan menggunakan model pengembangan Four-D. Hasil pengembangan berupa media pembelajaran berbasis learning management system yang dapat diakses melalui alamat e-learning.fmipa.um.ac.id. Hasil uji kelayakan terhadap media pembelajaran senyawa karbon oleh ahli media diperoleh skor rata-rata 4,00, sedangkan hasil uji kelayakan oleh ahli materi diperoleh skor rata-rata 3,75 dengan skala maksimal 4,00. Hasil uji kelompok kecil terhadap media pembelajaran diperoleh skor rata-rata 3,75, sehingga berdasarkan penilaian tersebut dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria sangat layak. Kata kunci: media, learning management system, senyawa karbon. ABSTRACT: The objectives of this research and development are to produce a Learning Management System based learning media on carbon compounds material and also to know the worthiness of the learning media that was developed with used Four-D Model. The result of the learning management system based learning media development can be accessed on e-learning.fmipa.um.ac.id. The result of media validation showed that the average score of the validation was 4,00, while the average score of the content validation was 3,75 and the average score of the small group tryout was 3,75 with the maximal scale is 4,00. According to the result, the media that was developed by the researcher was declared as very valid and worthy. Key words: media, learning management system, carbon compounds
Pembelajaran yang hanya dilakukan di kelas memiliki beberapa kelemahan, di antaranya sumber belajar terbatas, pembelajaran kurang efektif, dan tidak mampu mengakomodasi gaya dan kecepatan belajar siswa. Gaya belajar adalah suatu cara atau strategi seseorang dalam mengelola informasi (Dag dan Gecer, 2009). Kelemahan tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin maju dengan mengembangkan media pembelajaran yang dapat mengakomodasi perbedaan gaya dan kecepatan belajar siswa. Oleh karena itu diperlukan sebuah media yang mampu memberikan nuansa baru dalam pembelajaran, memberikan beragam sumber belajar yang dapat diakses setiap saat oleh siswa, sehingga mampu mengakomodasi gaya dan kecepatan belajar siswa. Salah satu alternatif yang diajukan adalah dengan mengembangkan media pembelajaran berbasis learning management system (LMS) dengan memanfaatkan kemajuan teknologi di bidang internet. Learning Management System (LMS) atau yang juga dikenal sebagai Virtual Learning Environtment (VLE) adalah suatu pengelolaan pembelajaran yang mempunyai fungsi untuk memberikan sebuah materi, mendukung kolaborasi, menilai kinerja siswa,
merekam data peserta didik, dan menghasilkan laporan yang berguna untuk memaksimalkan efektivitas dari sebuah pembelajaran (Yasar dan Adiguzel, 2010). LMS biasanya dikembangkan dalam sistem berbasis web. Penggunaan teknologi web ini dalam suatu program pendidikan memberikan dukungan kepada guru atau pengajar untuk mencapai tujuan pedagogis siswa, mengatur isi kursus, dan mendukung sarana belajar siswa pada akhirnya (Cigdemoglu et al, 2011). Media pembelajaran berbasis learning management system menjadi salah satu solusi yang bisa dipakai dalam proses pembelajaran. Beberapa alasan menggunakan media pembelajaran ini adalah (a) terjadi peningkatan efektivitas pembelajaran dan prestasi akademik siswa, (b) menambah kenyamanan, (c) menarik lebih banyak perhatian siswa kepada materi yang disampaikan dalam pembelajaran, (d) dapat diterapkan dengan berbagai tingkat dan model pembelajaran, dan (e) dapat menambah waktu pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dunia maya (Kim, 2007:5; Kose, 2010:2796) Media pembelajaran berbasis LMS sangat berguna dalam menyediakan lingkungan/suasana belajar yang lengkap bagi siswa, karena penuh dengan penyediaan dokumen yang terkait modul dalam format elektronik, kesempatan untuk saling belajar bersama-sama, dan kesempatan untuk menyerahkan semua penilaian sumatif secara elektronik. Alasan lain yang mendukung perspektif tersebut adalah bahwa setiap siswa memiliki akses ke semua konten pembelajaran, memiliki fleksibilitas waktu dan momen yang paling cocok untuk kebutuhan siswa dalam belajar, dapat belajar dengan kemampuan kecepatan belajar masing-masing, dan berpartisipasi dalam kesempatan belajar yang interaktif (Alberst et al, 2007:55-56; Kose, 2010:2796). Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran berbasis learning management system untuk materi senyawa karbon serta mengetahui kelayakan media pembelajaran yang telah dikembangkan. METODE Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis learning management system pada materi senyawa karbon adalah model pengembangan Four-D Model. Dalam model tersebut terdapat beberapa tahapan yang meliputi tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate) (Thiagarajan et al, 1974:5). Pada penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan kali ini hanya terbatas pada tahap pendefinisan (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop), sehingga tahap penyebaran (disseminate) tidak dilakukan karena penelitian ini hanya melakukan uji validitas dan uji kelompok kecil. Tahap pendefinisian adalah tahap yang bertujuan untuk mendefinisikan dan menganalisis pembelajaran. Tahap ini terdiri dari empat langkah, yaitu (1) analisis ujung depan, (2) analisis siswa, (3) analisis materi, dan (4) perumusan tujuan pembelajaran. Pada tahap perancangan ini dilakukan perancangan media pembelajaran berbasis learning management system melalui aplikasi program open source Moodle yang sudah terinstal pada alamat e-learning.fmipa.um.ac.id. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah (1) pembuatan story board, (2) pemrograman, dan (3) penyusunan tes. Tahap pengembangan dilakukan dengan menyempurnakan media pembelajaran berbasis learning management system yang telah dibuat agar lebih baik melalui revisi berdasarkan uji kelayakan dan saran-saran para ahli media maupun ahli materi. Tahap ini
meliputi (1) validitas media dan isi media, (2) uji kelompok kecil, dan (3) revisi dan analisis. Pada validasi media, validator media adalah 1 orang dosen dari Jurusan Teknologi Pendidikan UM sedangkan validator materi adalah 1 orang dosen dari Jurusan Kimia UM dan 2 orang guru kimia SMA/MA. Dalam uji terbatas melibatkan 10 orang siswa SMA kelas XII yang sudah menerima materi senyawa karbon. Pelaksanaan validasi ini dilakukan dengan menyerahkan angket ke sejumlah validator dan siswa untuk mengetahui sejauh mana kelayakan serta kesesuaian materi pada media pembelajaran yang dikembangkan. Dalam angket tersebut digunakan skala bertingkat dimana pada setiap pertanyaan, validator memberikan skor untuk aspek yang ditanyakan dari media pembelajaran. Kategori pilihan untuk angket validasi adalah (a) skala 1, jika penilaian terhadap media pembelajaran sangat tidak baik/sangat tidak sesuai dengan kriteria penilaian, (b) skala 2, jika penilaian terhadap media pembelajaran kurang baik/kurang sesuai dengan kriteria penilaian, (c) skala 3, jika penilaian terhadap media pembelajaran baik/sesuai dengan kriteria penilaian, (d) skala 4, jika penilaian terhadap media pembelajaran sangat baik/sangat sesuai dengan kriteria penilaian (Arikunto, 2006: 242). Teknik analisis data yang sesuai untuk menganalisis hasil angket adalah teknik analisis deskriptif dengan rata-rata skoring jawaban pada masing-masing item yang dinilai (Arikunto, 2006:239-243). Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan: P = rata-rata skoring ∑x = jumlah jawaban tiap responden dari tiap item yang dinilai n = jumlah responden
Tingkat kriteria validasi yang digunakan dalam penelitian pengembangan media pembelajaran ini disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1 Kriteria Validasi dari Tiap Item pada Angket Skor 3,26-4,00 2,51-3,25 1,76-2,50 1,00-1,75
Kriteria Validasi Sangat layak, tidak perlu revisi Layak, tidak perlu revisi Kurang layak, perlu revisi Tidak layak, revisi total
HASIL DAN PEMBAHASAN Produk yang dihasilkan berupa media pembelajaran berbasis learning management system yang di dalamnya terdapat bahan ajar, worksheet, dan animasi tentang mekanisme reaksi kimia pada materi senyawa karbon. Tersedianya beberapa sumber belajar yang beragam dan dapat diakses setiap saat oleh siswa memungkinkan dapat mengakomodasi gaya dan kecepatan belajar siswa. Untuk meningkatkan interaksi antara siswa dengan siswa
dan siswa dengan guru disediakan juga fitur berupa forum diskusi dan chat, sehingga siswa dapat saling berdiskusi kapan saja untuk memperkuat konsep. Bagan secara umum untuk media pembelajaran berbasis learning management system yang telah dikembangkan ditunjukkan pada Gambar 1.
Media Pembelajaran Berbasis Learning Management System
Bagian Pembuka
Bagian Utama
Sambutan
Gambar
Identitas Materi
Tujuan Pembelajaran
Bagian Penutup
Soal evaluasi
Bahan Ajar Animasi Upload Tugas Link Website Forum Diskusi dan Chat Gambar 1 Bagan Media Pembelajaran Berbasis Learning Management System
Data hasil validasi penilaian media pembelajaran berbasis learning management system dari ahli media disajikan pada Tabel 2, sedangkan data hasil validasi penilaian media pembelajaran LMS dari ahli materi kimia disajikan pada Tabel 3. Tabel 2 Data Hasil Validasi Media oleh Ahli Media No. Aspek yang dinilai 1 Bagian Awal atau Pembukaan 2 Materi yang disajikan (Topik 1 sampai Topik 7) 3 Bagian Evaluasi 4 Penilaian Secara Keseluruhan Rata-Rata Keseluruhan
Rata-Rata 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
Keterangan Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak
Tabel 3 Data Hasil Validasi Media oleh Ahli Materi No. Aspek yang dinilai 1 Bagian Pembukaan 2 Topik 1 (Haloalkana) 3 Topik 2 (Alkanol) 4 Topik 3 (Alkoksi alkana) 5 Topik 4 (Alkanal) 6 Topik 5 (Alkanon) 7 Topik 6 (Asam alkanoat) 8 Topik 7 (Alkil alkanoat) 9 Bagian Evaluasi 10 Penilaian Aktivitas Belajar 11 Secara Keseluruhan Rata-Rata Keseluruhan
Rata-Rata 3,58 3,77 3,69 3,69 3,69 3,79 3,82 3,74 4,00 3,83 3,67 3,75
Keterangan Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak
Data hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria sangat layak. Hal ini berarti media pembelajaran LMS ini layak digunakan oleh guru maupun siswa. Data uji kelompok kecil diperoleh dari penilaian yang dilakukan oleh siswa SMA kelas XII yang telah mempelajari materi senyawa karbon. Data hasil uji kelompok kecil disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Data Hasil Uji Kelompok Kecil No. 1 2 3 4
Kriteria
Kejelasan identitas media Kemenarikan desain isi Kejelasan isi Kemudahan memahami kalimat atau petunjuk 5 Kemenarikan animasi 6 Kemenarikan link yang disediakan 7 Keluasan link-link yang tersedia 8 Kemudahan dalam mengakses bahan ajar 9 Kemudahan untuk menggunakan forum dan chat untuk berdiskusi 10 Kemudahan dalam mengerjakan latihan soal 11 Media yang dikembangkan ini mudah untuk digunakan (user friendly) 12 Media yang dikembangkan dapat meningkatkan partisipasi aktif saya dalam pembelajaran 13 Media yang dikembangkan dapat meningkatkan motivasi saya untuk belajar 14 Kemudahan bahan ajar untuk diakses setiap saat dan terus menerus 15 Saya menyukai aktivitas belajar dengan media pembelajaran ini Jumlah
Pilihan Jawaban 4 3 2 1 8 2 6 4 8 2 7 3
RataRata 3,80 3,60 3,80 3,70
Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak
3,70 3,50 4,00
Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak
Keterangan
10 7 5 10
3 5
8
1
1
3,70
Sangat Layak
7
2
1
3,60
Sangat Layak
8
2
3,80
Sangat Layak
8
2
3,80
Sangat Layak
7
3
3,70
Sangat Layak
8
2
3,80
Sangat Layak
8
2
3,80
Sangat Layak
115
33
3,75
Sangat Layak
2
Hasil uji terhadap kelompok kecil ini diperoleh skor rata-rata sebesar 3,75. Dari besar skor rata-rata tersebut dapat diartikan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria sangat layak. PENUTUP Kesimpulan Hasil pengembangan berupa media pembelajaran berbasis learning management system yang dapat diakses melalui alamat e-learning.fmipa.um.ac.id dan terdapat tujuh topik yang masing-masing topik dilengkapi dengan bahan ajar, animasi, worksheet, menu upload tugas, link ke website lain, forum diskusi, dan chat. Hasil uji kelayakan terhadap media pembelajaran senyawa karbon oleh ahli media diperoleh skor rata-rata 4,00, sedangkan hasil uji kelayakan oleh ahli materi diperoleh skor rata-rata 3,75 dengan skala maksimal 4,00. Hasil uji kelompok kecil terhadap media pembelajaran diperoleh skor ratarata 3,75, sehingga berdasarkan penilaian tersebut dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria sangat layak. Saran Saran untuk pengembangan lebih lanjut adalah uji coba dalam suatu pembelajaran di kelas agar diketahui efektivitasnya dalam membantu pembelajaran. Dari media pembelajaran yang telah dikembangkan, diharapkan dapat digunakan oleh peneliti lain sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis learning management system pada pokok bahasan yang lain. DAFTAR RUJUKAN Alberts, P. P., Murray, L. A., Griffin, D. K., & Stephenseon, J. E. 2007. Blended Learning: Beyond Web Page Design for the Delivery of Content. Dalam Joseph Fong & Fu Lee Wang (Eds.), Prosiding Workshop on Blended Learning (hlm. 53-65), Edinburgh, 15-17 Agustus 2007. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI) Jakarta: Rineka Cipta. Cigdemoglu, C., Arslan, H. O., & Akay, H. 2011. A Phenomenological Study of Instructors’ Experiences on an Open Source Learning Management System. Procedia Social and Behavioral Sciences, 28: 790-795. Dag, F. & Gecer A. 2009. Relations between Online Learning and Learning Styles. Procedia Social and Behavioral Sciences, 1: 862-871. Kim, Won. 2007. Towards a Definition and Methodology for Blended Learning. Dalam Joseph Fong & Fu Lee Wang (Eds.), Prosiding Workshop on Blended Learning (hlm. 1-8), Edinburgh, 15-17 Agustus 2007. Kose, Utku. 2010. A Blended Learning Model Supported with Web 2.0 Technologies. Procedia Social and Behavioral Sciences, 2: 2794-2802. Thiagarajan, S., Semmel, D. S., & Semmel, M. I. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Expectional Children. Minneapolis, Minnesota: Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota. Yasar, O. & Adiguzel, T. 2010. A Working Successor of Learning Management System: SLOODLE. Procedia Social and Behavioral Sciences, 2: 5682-5685.