PENGEMBANGAN MEDIA MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID PADA PEMBELAJARAN STRUKTUR DAN FUNGSI SEL KELAS XI
Muhammad Saefi, Endang Suarsini, dan Betty Lukiati Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran yaitu mobile learning berbasis android untuk pembelajaran struktur dan fungsi sel. Penelitian dan pengembangan menggunakan model sistem pembelajaran ADDIE terdiri dari lima tahap yakni Tahap I: analysis, Tahap II: design, Tahap III: develop, Tahap IV: implement, dan Tahap V: evaluate. Hasil penelitian dan pengembangan ini adalah media mobile learning berupa aplikasi android berbasis Adobe AIR 3.2 untuk pembelajaran struktur dan fungsi sel yang dapat dipasang pada android minimal versi 2.2 (Froyo). Media mobile learning berbasis android pada pembelajaran stuktur dan fungsi sel yang dikembangkan valid, efektif dalam membantu siswa memahami materi dan mencapai ketuntasan belajar, dan praktis digunakan dalam pembelajaran struktur dan fungsi sel. Kata kunci: Media Pembelajaran, Mobile Learning, Android, Sel
Proses pembelajaran adalah terjadinya saling mempengaruhi antara komponen tujuan, guru, siswa, materi, jenis kegiatan yang dilakukan, dan sarana pembelajaran dalam suatu sistem lingkungan (Kamsinah, 2008). Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik jika komunikasi diantara komponenkomponen yang terlibat juga berjalan dengan baik, sehingga dapat mempermudah siswa dalam memahami materi. Salah satu materi yang dipelajari pada pembelajaran biologi kelas XI semester gasal adalah materi struktur dan fungsi sel (KD 3.1 dan 4.1). Hasil observasi yang diperoleh dari hasil kuesioner pada tanggal 18 Desember 2014 di MAN Pasuruan kepada 39 siswa kelas XI program Imu Pengetahuan Alam (IPA), menunjukkan bahwa 61,5% siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi struktur dan fungsi sel dikarenakan materi yang banyak dengan media yang hanya terbatas seperti buku dan lembar kerja siswa yang cenderung membosankan. Hal ini menunjukkan komunikasi dalam pembelajaran struktur dan fungsi sel tidak berjalan dengan baik. Salah satu alternatif untuk mendukung berjalannya komunikasi yang baik dalam pembelajaran struktur dan fungsi sel adalah pemanfaatan media. Umar (2013) menyatakan bahwa media pembelajaran berperan dalam mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan pengajaran. Media pembelajaran pada
1
2
materi struktur dan fungsi sel sebenarnya sudah banyak dikembangkan mulai dari berbasis cetak seperti buku dan lembar kerja siswa hingga berbasis teknologi seperti flash dan e-learning yang menggunakan perangkat komputer, namun media pembelajaran ini masih memiliki beberapa kelemahan dan belum sesuai dengan karakteristik materi struktur dan fungsi sel. Buku dan LKS memberikan kemudahan siswa untuk belajar di berbagai tempat dan waktu, namun media ini mempunyai kelemahan menampilkan materi hanya berupa teks dan gambar. Penggunaan bahasa juga seringkali kurang komunikatif sehingga siswa kurang berhasil menafsirkan materi struktur dan fungsi sel. Media flash dan e-learning menawarkan desain tampilan menarik berupa gambar bergerak (animasi/video) dan suara, namun media ini membutuhkan perangkat komputer yang kurang fleksibel untuk berpindah tempat. Materi struktur dan fungsi sel yang banyak membutuhkan pemahaman yang kuat sehingga dibutuhkan media yang tidak hanya memiliki desain tampilan yang menarik dengan menampilkan gambar bergerak dan suara, tetapi juga memiliki independensi waktu dan tempat yang memberikan kesempatan siswa untuk mengulang kembali materi yang belum dikuasai di berbagai tempat dan waktu yaitu mobile learning. Mobile learning adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan perangkat komputasi termasuk smartphone, personal digital assistant (PDA), dan perangkat genggam yang sejenis (Behera, 2013). Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran mobile learning berbasis android di MAN Pasuruan dapat dilaksanakan karena 53,8% siswa kelas XI MAN Pasuruan memiliki smartphone dengan sistem android. Android juga memiliki keunggulan sistem operasi yang bersifat open source yang menyediakan para pengguna untuk mengembangkan fitur aplikasi sesuai dengan kebutuhannya (Pratama, 2011). Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan media mobile learning berbasis android untuk pembelajaran struktur dan fungsi sel untuk siswa kelas XI yang valid, efektif, dan praktis.
3
METODE Penelitian dan pengembangan menggunakan model sistem pembelajaran ADDIE terdiri dari lima tahap yakni Tahap I: analysis yang terdiri identifikasi masalah, analisis kebutuhan, dan analisis konsep, Tahap II: design yang terdiri dari pembuatan Garis Besar Isi Media (GBIM), Jabaran Materi (JM), Storyboard dan flowchart, Tahap III: develop yang terdiri dari validasi oleh ahli media, materi, dan praktisi lapangan, Tahap IV: implement yang terdiri dari ujicoba kepada siswa, dan Tahap V: evaluate. (Branch, 2009). Desain uji coba produk dilakukan melalui 4 (empat) tahapan, yaitu: (a) uji validitas oleh ahli materi (b ) uji validitas oleh ahli media, (c) uji validitas oleh praktisi pendidikan, dan (d) uji coba kepada sasaran pengguna. Jenis data yang diperoleh ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil validasi oleh ahli materi, ahli media, dan praktisi lapangan. Data kuantitatif ada dua macam yakni. 1). Persentase jawaban kuesioner siswa yang menjawab positif (ya) terhadap kepraktisan media dan persentase ketuntasan secara klasikal dari nilai evaluasi pada akhir pembelajaran. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam pengembangan media ini berupa lembar validasi, angket respon siswa, dan lembar evaluasi. Data kualitatif akan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data berupa tanggapan siswa secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Ji=
x 100 %
Keterangan : Ji = persentase (tanggapan siswa secara klasikal) yang memberi tanggapan ya f = jumlah siswa yang memberi tanggapan ya N = jumlah siswa keseluruhan 100 %= konstanta
Hasil analisis data persentase angket respon siswa tersebut kemudian dilakukan penafsiran dan disimpulkan berdasarkan pada kriteria kualifikasi penilaian seperti pada Tabel 1.
4 Tabel 1. Kriteria Kepraktisan Media Pembelajaran Persentase (%) 85-100 80-84 65-79 55-64 0-54
Kriteria Sangat praktis Praktis Cukup praktis Kurang praktis Tidak praktis
(Diadaptasi dari Pedoman Penilaian UM) Data berupa nilai evaluasi siswa akan dianalisis secara data persentase untuk menentukan persentase ketuntasan klasikal menggunakan rumus sebagai berikut. P=
x 100 %
Keterangan : P = persentase (ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal) x = jumlah siswa yang tuntas xi = jumlah siswa keseluruhan 100 % = konstanta
Media dapat dikatakan efektif apabila persentase ketuntasan klasikal mencapai ≥80% (Yamasari, 2010). Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni ≥75 (sesuai dengan KKM di sekolah). HASIL Kevalidan Media Ringkasan analisis hasil validasi media mobile learning berbasis android untuk pembelajaran struktur dan fungsi sel oleh ahli media, ahli materi, dan praktisi pendidikan dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 2, 3, dan 4. Tabel 2. Hasil Validasi oleh Ahli Media Aspek Komponen Rekayasa a) Maintainable perangkat lunak b) Kompatibilitas c) Usabilitas d) Reusable Komunikasi a) Audio dan visual visual b) Meida bergerak c) Kreatif dalam ide penuangan gagasan d) Ikon navigasi Tabel 3. Hasil Validasi oleh Ahli Materi Aspek Komponen Kurikulum a) Tujuan b) Evaluasi Materi a) Pendahuluan b) Aktivitas c) Gambar sel
Hasil Tanggapan positif (ya)
Kategori Valid
Tanggapan positif (ya)
Valid
Hasil Tanggapan positif (ya) Tanggapan positif (ya)
Kategori Valid Valid
5 Lanjutan Tabel...... Aspek Kurikulum
Komponen d) Video bagian dan organel sel e) Video menjelajah sel f) Kamus biocell
Tabel 4. Hasil Validasi oleh Praktisi Pendidikan Aspek Komponen Kurikulum a) Tujuan b) Materi c) Petunjuk d) Evaluasi e) Keterlaksanaan f) Nilai pendidikan Komunikasi a) Audio dan visual visual b) Meida bergerak Penyajian materi
a) Penyajian materi b) Bahasa
Hasil
Kategori
Hasil Tanggapan positif (ya)
Kategori Valid
Tanggapan positif (ya)
Valid
Tanggapan positif (ya)
Valid
Tabel 2, 3, dan 4 menunjukkan bahwa seluruh komponen pada aspek yang dinilai mendapatkan tanggapan positif (ya) dari ahli media, ahli materi, dan praktisi pendidikan, yang berarti media mobile learning berbasis android pada pembelajaran stuktur dan fungsi sel yang dikembangkan tergolong valid sehingga dapat digunakan pada tahap berikutnya. Berdasarkan hasil validasi, diketahui bahwa media pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kategori valid, namun terdapat beberapa komponen yang masih perlu direvisi. Revisi yang dilakukan terhadap media mobile learning berbasis android untuk pembelajaran struktur dan fungsi sel kelas XI berdasarkan saran ahli media, ahli materi, dan praktisi pendidikan dapat dilihat pada Tabel 5 Tabel 5. Revisi Berdasarkan Ahli Media, Ahli Materi, dan Praktisis Pendidikan Validator Sebelum revisi Sesudah revisi Belum ada daftar penjelasan istilah Daftar istilah penting sudah dibuat Ahli Media penting dengan menambahkan menu kamus biocell Ukuran huruf pada organel sel hewan Ukuran huruf pada organel sel hewan masih kecil sudah diperbesar Ukuran huruf pada organel sel Ukuran huruf pada organel sel tumbuhan masih kecil tumbuhan sudah diperbesar Ukuran huruf pada kamus biocell Ukuran huruf pada kamus biocell masih tidak sesuai/kecil sudah diperbesar Kolom keterangan pada aktivitas 1-4 Kolom keterangan pada aktivitas 1-4 masih terlalu kecil sudah diperbesar sehingga mempermudah memasukan jawaban dan kata yang dimasukkan terlihat lengkap
6 Lanjutan Tabel........ Validator
Ahli Materi
Praktisi Lapangan
Sebelum revisi Belum ada nomor pada soal evaluasi Belum ada umpan balik hasil jawaban pada aktivitas 5 Drag and drop pada aktivitas 4 tidak berjalan dengan baik Belum ada kunci jawaban pada aktivitas 1-4 Narasi pada organel sel hewan dan tumbuhan terlalu lambat Nada tombol pada aktivitas 5 tidak sesuai dan mengganggu Tombol berlogo biocell pada aktivitas 1-5 masih tidak berjalan dengan baik Tidak ada script untuk menghentikan video organel sel sehingga terjadi penumpukan suara saat tombol kembali (prev) di tekan Tombol berlogo biocell dan info kurang tepat merespon sehingga perlu diperbesar jangkauannya Tujuan pembelajaran berada setelah narasi (tidak di menu utama) Nama judul pada layar sel hewan masih salah Peroksisom pada sel tumbuhan tidak ada penjelasan tentang glioksisom Penjelasan narasi pendahuluan terlalu singkat Penjelasan klorofil a dan b pada kamus biocell belum ada Soal evaluasi tipe C4 dan C5 masih kurang Backsound pada layar introduction masih belum ada
Sesudah revisi Nomor soal evaluasi sudah ada Umpan balik pada aktivitas 5 sudah ada Drag and drop sudah diganti dengan format pengisian jawaban dan telah berjalan dengan baik Kunci jawaban pada aktivitas 1-4 sudah ada Narasi pada organel sel hewan dan tumbuhan sudah lebih cepat dan sesuai Nada tombol sudah sesuai Tombol berlogo biocell pada aktivitas 1-5 sudah berjalan dengan baik Sudah ada script untuk menghentikan video organel sel sehingga tidak terjadi penumpukan suara saat tombol kembali (prev) di tekan Tombol berlogo biocell dan info sudah tepat merespon dengan memperbesar jangkauannya Tujuan pembelajaran dipindahkan pada menu utama Nama judul pada layar sel hewan sudah benar Penjelasan glioksisom pada peroksisom sel tumbuhan sudah ditambahkan Penjelasan narasi pendahuluan sudah ditambah menjadi lebih panjang Penjelasan klorofil a dan b pada kamus biocell sudah ada Soal evaluasi tipe C4 dan C5 sudah ditambahkan Penambahan backsound pada layar introduction
Keefektifan Media Keefektifan media dalam membantu siswa memahami materi struktur dan fungsi sel dan mencapai ketuntasan dapat dilihat dari hasil evaluasi akhir yang menunjukkan ketuntasan belajar dengan KKM ≥ 75 secara klasikal sebesar 84,61%. Persentase ketuntasan secara klasikal sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini yaitu 80% siswa mampu mencapai nilai ≥ 75.
7
Kepraktisan Media Ringkasan hasil angket respon siswa terhadap media dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 6. Aspek Rekayasa perangkat lunak Komunikasi visual
Kurikulum
Penyajian materi
Tabel 6. Hasil Angket Respon Siswa terhadap Media Komponen Hasil a) Maintanainable 100% siswa memberikan tanggapan b) Usabilitas positif (ya) kecuali indikator kedua pada usabilitas (96,15%) a) Audio 100% siswamemberikan tanggapan b) Visual positif (ya) kecuali indikator ketiga c) Media bergerak pada visual (96,15%), indikator d) Ikon navigasi pertama pada ikon navigasi e) Sederhana dan (88,46%) dan sedehana dan memikat memikat (84,65%) a) Tujuan 100% siswa tanggapan positif (ya) b) Nilai pendidikan kecuali ketiga indikator pada c) Petunjuk media keterlaksanaan (88,46%) d) Keterlaksanaan e) Evaluasi f) Aktivitas g) Kamus biocell a) Penyajian materi 100% siswa tanggapan positif (ya) b) Bahasa
Kategori Sangat praktis Praktis
Sangat praktis
Sangat praktis
Tabel 6 menunjukkan bahwa media mobile learning berbasis android pada pembelajaran stuktur dan fungsi sel yang dikembangkan tergolong praktis yang ditunjukkan dengan persentase tanggapan siswa yang positif (ya) berkisar antara 84,65%-100%.
PEMBAHASAN Media pembelajaran mobile learning berbasis android pada materi struktur dan fungsi sel ini dikembangkan dengan menggabungkan beberapa komponen yakni materi, gambar, audio, video, soal evaluasi, dan kamus/glosarium menggunakan Adobe Flash Professional CS 6. Masing-masing komponen dalam media pembelajaran ini memiliki kelebihan dan perannya masing-masing. Komponen pertama adalah penjelasan materi yang terbagi menjadi dua subbab yakni sel hewan dan sel tumbuhan. Materi ini sesuai dengan Kompetensi Dasar 3.1. dan 4.1. pada Kurikulum 2013 dan sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi yang dicapai mengidentifikasi bagian-bagian utama sel, menyebutkan organel sel hewan dan tumbuhan, menjelaskan fungsi organel sel hewan dan tumbuhan, membedakan sel hewan dan sel tumbuhan, dan menyajikan
8
model/charta/gambar sel hewan dan tumbuhan. Materi ditampilkan dengan deskripsi materi dan gambar bergerak agar siswa lebih mudah dalam mempelajari materi terutama organel sel hewan dan tumbuhan. Materi juga dilengkapi dengan lima aktivitas yakni aktivitas 1 sampai 3 mengisi keterangan sel hewan dan tumbuhan, aktivitas 4 membedakan sel hewan dan tumbuhan, dan aktivitas 5 memasangkan organel dengan fungsinya. Aktivitas ini menjadikan media pembelajaran mobile learning ini lebih menyenangkan dan memberikan keleluasaan bagi siswa dalam berinteraksi langsung dengan media. Komponen kedua adalah gambar sel hewan dan tumbuhan yang dapat memvisualisasikan sel yang berukuran mikroskopis dengan jelas dan lengkap sehingga dapat membantu siswa memahami materi struktur dan fungsi sel. Sadiman (2010) menjelaskan bahwa gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita misalnya sel yang tidak mungkin dapat dilihat dengan mata telanjang. Gambar dapat memperbesar bagian-bagian yang penting pada sel hewan dan tumbuhan sehingga dapat diamati lebih jelas. Komponen ketiga adalah audio berupa narasi yang berasal dari rekaman suara pengembang media dan nada tombol serta musik (backsound). Audio ini bertujuan untuk menjelaskan bagianbagian materi tertentu dan perintah yang harus dilakukan dalam menggunakan media pembelajaran ini seperti pada konten aktivitas. Komponen keempat adalah video yang ditampilkan pada penjelasan materi organel sel hewan dan tumbuhan. Video bertujuan untuk memfokuskan perhatian siswa dan menarik perhatian siswa. Arsyad (2002) menjelaskan bahwa video dapat mendorong dan meningkatkan motivasi siswa serta menanamkan sikap dan segi afektif lainnya. Video juga mengandung nilai-nilai positif yang dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa. Komponen kelima adalah soal evaluasi yang bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Soal evaluasi disajikan secara acak baik urutan soal maupun jawaban yang bertujuan untuk menghindari siswa untuk menghafal jawaban. Komponen yang terakhir adalah kamus biocell yang berisi tentang penjelasan istilah penting pada materi struktur dan fungsi sel ini yang bertujuan untuk memudahkan siswa mencari istilah penting dengan cepat. Pengintegrasian komponen-komponen tersebut dalam media pembelajaran mobile
9
learning ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran indera untuk menerima informasi berupa materi yang disajikan. Sesuai dengan tujuan tersebut menurut Muhson (2010) media pembelajaran dapat memfungsikan seluruh indera siswa sehingga kelemahan dalam salah satu indera dapat diatasi. Anderson (2011) bahwa tingkat persentase daya ingat siswa dengan menggunakan berbagi metode pembelajaran menunjukkan bahwa semakin ke dasar kerucut Dale semakin besar informasi/materi yang dapat diingat oleh siswa. Siswa mampu mengingat 20% dari yang dilihat, 30% dari yang didengar, 50% dari yang didengar dan dilihat, dan 80% dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus. Semakin banyak alat indra yang terlibat dengan media pembelajaran, maka akan membuat penyampaian materi lebih mudah dimengerti dan dipertahankan dalam ingatan. Produk akhir media mobile learning berbasis android pada pembelajaran struktur dan fungsi sel kelas XI memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan mobile learning berbasis android adalah media dapat dipasang pada semua jenis, versi, dan resolusi layar semua android, sistem yang digunakan berbasis offline, memiliki tingkat fleksibiltas yang tinggi sehingga memungkinkan siswa untuk belajar di berbagai tempat dan waktu, menarik, familiar, dan memotivasi siswa untuk belajar, dilengkapi dengan video organel sel yang dapat memperjelas objek yang asbtrak, dilengkapi dengan konten aktivitas yang memberikan keleluasaan kepada siswa untuk berinteraksi dengan media pembelajaran dan mengoptimalkan penggunaan indera terutama kinestetik, dilengkapi dengan soal evaluasi dengan urutan soal dan jawaban acak, dan dilengkapi dengan kamus biocell yang dapat membantu siswa mencari pengertian istilah penting dengan cepat dan mudah. Keunggulan ini sesuai dengan penjelasan Behera (2013) bahwa mobile learning mempunyai keunggulan adalah meningkatkan mobilitas dan hemat waktu sehingga memungkinkan siswa untuk mengakses konten pembelajaran di berbagai tempat dan waktu, memberikan kesempatan belajar sesuai dengan kecepatan sendiri, dan merangsang siswa belajar dengan nyaman dan menarik. Keunggulan media mobile learning berbasis android ini juga sesuai dengan fungsi dan media pembelajaran menurut Nurseto (2011) dan Muhson (2010) adalah sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif, mengkongkritkan yang abstrak sehingga dapat mengurangi terjadinya verbalisme,
10
membangkitkan motivasi, dan memfungsikan seluruh indera siswa, sehingga kelemahan dalam salah satu indera dapat diatasi. Media pembelajaran mobile learning berbasis android memiliki kelemahan adalah layar perangkat yang digunakan kecil, kapasitas memori besar, dan membutuhkan buku pendamping. Kekurangan ini sesuai dengan penjelasan Behera (2013) bahwa mobile learning mempunyai kelemahan layar perangkat yang terbatas. Lebih lanjut, Majid (2012) menjelaskan bahwa mobile learning di dalam pembelajaran di kelas manfaatnya sebagai pelengkap (komplemen) yakni materinya diprogramkan dalam aplikasi bertujuan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas.
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan, dapat disimpulkan bahwa media mobile learning berbasis android pada pembelajaran stuktur dan fungsi sel yang dikembangkan valid, efektif dalam membantu siswa memahami materi dan mencapai ketuntasan belajar, dan praktis digunakan dalam pembelajaran struktur dan fungsi sel. Saran Pembelajaran struktur dan fungsi sel kelas XI dengan media mobile learning berbasis android, sebaiknya dilakukan dengan minimal dua orang siswa menggunakan satu android dengan RAM minimal 768 MB dan layar 4 inchi. Media mobile learning ini dapat disebarluaskan dengan proses sosialisasi melalui pameran pendidikan, seminar, lembaga pendidikan, dinas pendidikan, dan ajang kompetisi media pembelajaran dan upload ke Google Play Store atau situs pendidikan. Media mobile learning berbasis android perlu dikembangkan lebih lanjut dalam berbagai platform misalnya J2ME, Blackberry, iOS, dan Windows Phone.
11
DAFTAR RUJUKAN Anderson, H. M. 2011. Dale’s Cone Experience, (Online), (http://wwww.etsu.edu/uged/etsu1000/documment/Dales_Cone_of_Experi ence.pdf), diakses pada tanggal 27 April 2015. Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. BAAKPSI UM. 2011. Pedoman Penilaian UM. Malang: UM Behera, A.K. 2013. M-Learning: A New Learning Paradigm. International Journal on New Trends in Education and Their Implications 4(2): 24-34. (Online)(http://www.atlantispress.com/php/download_paper.php?id=11281), diakses pada tanggal 9 Maret 2014 Branch, R.M. 2009. Instructional Design: The ADDIE Approach. New York : Department of Educational Psychology and Instructional Technology University of Georgia. Kamsinah. 2008. Metode dalam Proses Pembelajaran :Studi tentang Ragam dan Impelementasinya. Lentera Pendidikan 11(1):101-114 (Online) (http://www. Uinalaudin.ac.od/download08%20Metode%20dalam%20Proses%20 Pembelajaran%20-%20Kamsinah.pdf), diakses pada tanggal 21 Desember 2014. Majid, A. 2012. Mobile Learning. Makalah Isu-isu dalam Penerapan Teknologi Informasi dalam Pendidikan PPS S-3 UPI Bandung.(Online)(http://jurnal.upi. edu/file/Mobile_Learning_ok.pdf), diakses pada tanggal 9 Maret 2014. Muhson,A. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 8(2):1- 10. (Online)(http://journal. uny.ac.id/index.php/jpakun/article/viewFile/949/759), diakses pada tanggal 22 Desember 2014. Nurseto, T. 2011. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan.8(1):19-35 (Online) (http://journal.uny.ac.id/index.php/jep/article/ viewFile/706/570), diakses pada tanggal 14 April 2014. Pratama, W. 2011. Tutorial Android Programming Part 1 : Pengenalan Android.(Online) (http://unimus.ac.id/download/univ/Pengenalan% 20Android.pdf), diakses pada tanggal 13 April 2014.
12
Sadiman AS, Rahardjo R, Haryono A & Rahardjito. 2010. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo. Umar. 2013. Media Pendidikan : Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran. Jurnal Tarbiyah 10(2): 126-141. (Online)(http://download.portalgaruda.org/article .php?article=252206&val=6793&title=MEDIA%20PENDIDIKAN:%20Pe ran%20dan%20Fungsinya%20dalam%20Pembelajaran), diakses pada tanggal 21 Desember 2014 Yamasari,Y. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT yang Berkualitas. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya pada tanggal 4 Agustus 2010. (Online) (https://salamsemangat.files.wordpress.com/2011/05/pengembanganmatematika-berbasis-tik.pdf), diakses pada tanggal 14 April 2014