PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA INTERAKTIF BERBASIS MOBILE LEARNING PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh BUDI KURNIAWAN 1110016200044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
ABSTRAK
Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Interaktif Berbasis Mobile Learning pada Materi Reaksi Reduksi Oksidasi Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning pada materi reaksi reduksi oksidasi dan mengetahui kualitas media yang telah dikembangkan. Media pembelajaran dikembangkan menggunakan model yang dikembangan oleh Bambang Warsita, yang terdiri dari tahap perancangan, tahap produksi dan tahap evaluasi. Produk media pembelajaran ini divalidasi oleh dua dosen ahli dan uji coba dilakukan kepada siswa kelas X SMAN 4 Tangsel dan SMA Dua Mei. Dari uji coba produk diperoleh data hasil angket respon siswa dengan kategori baik untuk aspek kemudahan navigasi, aspek kandungan kognisi, aspek presentasi informasi, aspek artistik dan estetika, dan aspek fungsi secara keseluruhan. Sedangkan untuk aspek integrasi media mendapatkan penilaian dengan kategori sangat baik. Untuk hasil angket respon guru memperoleh kategori baik untuk setiap aspek. Hasil tersebut menunjukkan bahwa, pengembangan media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning pada materi reaksi reduksi oksidasi termasuk ke dalam kategori baik. Kata kunci : Pengembangan, Media, Interaktif, Mobile Learning
i
ABSTRACT
The Development of Instructional Media Chemistry Interactive Base Mobile Learning Materials on Reduction and Oxidation Reaction This research aimed at developing media chemistry interactive base mobile learning materials on reduction and oxidation reaction and also at finding out quality of the media that have been developed. The instructional media developed by using Bambang Warsita models; design, production and evaluate. Products were validated by two expert lecturers and then were examined by students of SMAN 4 Tangsel and Dua Mei. Data of students' questionnaire responses from product trials obtained good category for ease of use navigation, cognitive load, knowledge space and information presentation, aestethics and overall functionality. While for the media integration get excellent category. Then the results of teachers' questionnaire responses obtained good category for all aspect. Those results showed that instructional media chemistry interactive base mobile learning materials on reduction and oxidation reaction could be categorised as “Good”. Keywords:
Development, Constructivism, Mobile Learning
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim... Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Interaktif Berbasis Mobile Learning Pada Materi Reaksi Reduksi Oksidasi”. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan dan suri tauladan kita Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah berjuang dan menyempurnakan akhlak manusia, beserta para keluarganya, para sahabatnya dan para umatnya hingga akhir zaman. Peneliti telah berusaha dengan segenap kemampuan yang ada untuk menyajikan skripsi yang tak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Maka dari itu dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih atas bimbingan, dukungan dan bantuan yang diberikan pada saat penyusunan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa usaha yang dilakukan selama penyusunan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya bimbingan, dukungan dan bantuan pihak terkait. Semoga Allah SWT membalas jasa dan memberikan rahmat-Nya kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta wakilnya dan para stafnya.
2.
Ibu Baiq Hana Susanti, M. Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Burhanudin Milama, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah, sekaligus sebagai Pembimbing Akademik.
4.
Bapak Dedi Irwandi, M.Si, selaku dosen pembimbing I. Terima kasih atas segala ilmu, masukan, dan bimbingannya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
iii
5.
Ibu Nanda saridewi, M.Si, selaku dosen pembimbing II. Terima kasih atas segala ilmu, masukan, dan bimbingannya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
6.
Ibu Salamah Agung, Ph.D, dan Bapak Drs. Dindin Shobiruddin, M.Kom, selaku validator. Terima kasih atas segala masukan yang diberikan selama penyusunan skripsi ini
7.
Seluruh dosen dan jajaran jurusan pendidikan IPA, khususnya Prodi pendidikan Kimia FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
8.
Bapak Suhermin, S.Pd, M.Si selaku kepala sekolah SMAN 4 Tangerang Selatan beserta dewan guru dan staf yang telah membberikan izin dan bantuannya ketika penulis mengadakan penelitian
9.
Bapak Yayat Ruhiyat, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Dua Mei beserta dewan guru dan staf yang telah membberikan izin dan bantuannya ketika penulis mengadakan penelitian
10. Ibu dan Ayah tercinta, terima kasih atas segala bantuan moril dan materil, kasih sayang, pengorbanan serta semangat yang selalu diberikan setiap saat. 11. Bapak Iwan Setiawan, S.Pd. Selaku laboran Laboratorium Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dan kak Ayu Kurnia, S.Pd Atas segala ilmu, saran, dan bantuannya selama penulis menuntut ilmu di Program Studi Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 12. Segenap keluarga besar laboratorium Kimia-Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah, senior-senior (Arif Sholeh, Irza, Eka Martya, M. Iskandar Fauzi, Adi Ilhami, Nurida Oktafia, Zainal Mustakim), rekan seperjuangan (Febby Unggul A.K.S, Ricky Gunawan, Eka Novi Astria Beti, Ahmad Riza Maulana dan Qumillaila), dan para junior (Gita Dynamika P, Hari Suharto, Suparman, Amelia Rachmawati,
iv
Hariyanto, Novi Sartika W, dan Enny Zuita) dan yang lainnya yang telah memberikan bantuan, motivasi, do’a serta dukungan. 13. Seluruh keluarga besar pendidikan kimia 2010 yang telah bersamasama berjuang meraih kesuksesannya, terima kasih telah memberikan banyak
pelajaran
berharga
dan
telah
menjadi
kelas
yang
menyenangkan dan penuh kenangan. Semoga Allah selalu melindungi kalian dan mengumpulkan kita dalam kebaikan. 14. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih banyak. Dengan kemampuan dan keterbatasan yang ada pada diri penulis, penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Atas segala kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran yang dapat menjadikan skripsi ini menjadi lebih baik. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT melimpahkan ilmu, berkah, hidayah dan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.
Jakarta, November 2015
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................. i ABSTRACT ............................................................................................ ii KATA PENGANTAR ........................................................................... iii DAFTAR ISI ......................................................................................... vi DAFTAR TABEL ................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR ............................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4 C. Batasan Masalah .......................................................................... 4 D. Rumusan Masalah ....................................................................... 4 E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5 F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5 BAB II DESKRIPSI TEORITIS, PENELITIAN RELEVAN, DAN KERANGKA PIKIR ............................................................................. 6 A. Media Pembelajaran .................................................................... 6 1. Definisi Media ...................................................................... 6 2. Definisi Pembelajaran ........................................................... 7 3. Media Pembelajaran ............................................................. 8 4. Jenis Media Pembelajaran ...................................................... 9 5. Pemilihan Media Pembelajaran .............................................. 11 6. Fungsi Media Pembelajaran ................................................... 13 7. Manfaat Media Pembelajaran ................................................. 15 B. Multimedia Interaktif ................................................................... 17 1. Pengertian Multimedia Interaktif ........................................... 17 2. Karakteristik Multimedia Interaktif ........................................ 18 3. Kriteria Multimedia Interaktif ................................................ 19 4. Kelebihan dan Kekurangan Multimedia Interaktif .................. 20
vi
C. Mobile Learning .......................................................................... 21 1. Pengertian Mobile Learning.................................................... 21 2. Karakteristik Mobile Learning ................................................ 23 3. Klasifikasi Mobile Learning ................................................... 24 4. Kelebihan dan Kekurangan Mobile Learning .......................... 25 D. Kerangka Berpikir ........................................................................ 26 E. Penelitian yang Relevan ............................................................... 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................ 30 A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 30 B. Metode Penelitian ........................................................................ 30 C. Desain Penelitian ......................................................................... 30 1. Tahap Perancangan ............................................................... 30 2. Tahap Produksi ..................................................................... 32 3. Tahap Evaluasi ..................................................................... 33 D. Instrumen Penelitian .................................................................... 34 E. Teknik Analisis Data ................................................................... 40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 42 A. Hasil Penelitian ........................................................................... 42 1. Tahap Perancangan ................................................................ 42 2. Tahap Produksi ..................................................................... 51 3. Tahap Evaluasi ..................................................................... 69 B. Pembahasan ................................................................................. 72 1. Hasil Uji Validasi Produk ....................................................... 72 2. Uji Coba Lapangan ................................................................ 78 BAB V PENUTUP ................................................................................. 83 A. Kesimpulan ................................................................................. 83 B. Saran ........................................................................................... 83 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 84 LAMPIRAN .......................................................................................... 87
vii
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Analisis Motivasi Belajar Siswa ................. 31 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Penilaian Media Pembelajaran Untu Ahli Media dan Materi .................................................................. 35 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Penilaian Media Pembelajaran Untuk Ahli Media dan Materi ................................................................... 38 Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi Skor ........................................................ 41 Tabel 4.1 Ketertarikan Siswa Mengerjakan Tugas Kimia ...................... 43 Tabel 4.2 Penggunaan Smartphone Oleh Siswa ...................................... 44 Tabel 4.3 Penggunaan Smartphone Sebagai Media Belajar .................... 45 Tabel 4.4 Kemudahan Mendapatkan Informasi Terkait Materi Mata Pelajaran Kimia ...................................................................... 46 Tabel 4.5 Intensitas Siswa Menggunakan Smartphone (Android) .......... 47 Tabel 4.6 Storyboard Media Pembelajaran Kimia Interaktif Berbasis Mobile Learning ........................................................................ 49 Tabel 4.7 Hasil Angket Respon Siswa ................................................... 70 Tabel 4.8 Hasil Angket Respon Guru ..................................................... 72
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Desain Penelitian.................................................................... 34
Gambar 4.1
Proses Pembuatan Materi Bagian Perkembangan Reaksi Oksidasi Reduksi (Redoks) ................................................................... 53
Gambar 4.2
Proses Pembuatan Materi Bagian Perkembangan Redoks Pelepasan dan Pengikatan Oksigen ............................ 53
Gambar 4.3
Proses Pembuatan Materi Bagian Konsep Redoks Berdasarkan Pelepasan dan Pengikatan Elektron .................... 54
Gambar 4.4
Proses Pembuatan Materi Bagian Konsep Redoks Berdasarkan Kenaikan dan Penurunan Biloks ......................... 54
Gambar 4.5
Proses Pembuatan Materi Bagian Penentuan Biloks ............... 55
Gambar 4.6
Proses Pembuatan Materi Bagian Oksidator dan Reduktor ................................................................................ 56
Gambar 4.7
Struktur Navigasi ................................................................... 57
Gambar 4.8
Desain Layout Flow Screen ................................................... 58
Gambar 4.9
Pembuatan Tampilan Media Dengan Graphical Layout ........ 59
Gambar 4.10 Pembuatan Tampilan Media Dengan Bahasa XML ................ 60 Gambar 4.11 Pembuatan Navigasi Media Dengan Bahasa Java ................... 60 Gambar 4.12 Tampilan Splash Screen ........................................................ 61 Gambar 4.13 Tampilan Main Menu ............................................................ 62 Gambar 4.14 Tampilan Profile .................................................................... 62 Gambar 4.15 Tampilan Rules ...................................................................... 63 Gambar 4.16 Tampilan Notes ...................................................................... 63 Gambar 4.17 Tampilan Add Notes ............................................................... 64 Gambar 4.18 Tampilan Learn ..................................................................... 64 Gambar 4.19 Tampilan Perkembangan Redoks ........................................... 65 Gambar 4.20 (a) Tampilan Konsep Redoks Awal (b) Tampilan Konsep Redoks Revisi Pertama (c) Tampilan Konsep Redoks Revisi Kedua .................................................................................... 65 Gambar 4.21 (a) Tampilan Penentuan Biloks Awal (b) Penentuan Biloks
ix
Setelah Direvisi ..................................................................... 66 Gambar 4.22 Tampilan Penentuan Oksidator Dan Reduktor ........................ 66 Gambar 4.23 Tampilan Tata Nama Senyawa Biloks .................................... 67 Gambar 4.24 Tampilan Quiz ....................................................................... 67 Gambar 4.25 Tampilan Soal ........................................................................ 68 Gambar 4.26 Tampilan Hasil ...................................................................... 68 Gambar 4.27 (a) Tampilan Quiz Sebelum Validasi (b) Tampilan Quiz Sesudah Validasi ................................................................... 73 Gambar 4. 28 (a) Tampilan Sebelum Validasi (b) Tampilan Sesudah Validasi ................................................................................. 74 Gambar 4.29 Tampilan Menu Sebelum Validasi (b) Tampilan Menu Sesudah Validasi ................................................................... 74 Gambar 4.30 (a) Tampilan Tentang Saya Sebelum Diberi Saran (b) Tampilan Tentang Saya Sesudah Diberi Saran ................. 75 Gambar 4.31 (a) Tampilan Materi Sebelum Diberi Saran (b) Tampilan Materi Sesudah Diberi Saran ................................................. 76 Gambar 4.32 (a) Tampilan Soal Sebelum Diberi Saran (b) Tampilan Soal Sesudah Diberi Saran ..................................................... 76 Gambar 4.33 (a) Tampilan Profil Sebelum Diberi Saran (b) Tampilan Profil Sesudah Diberi Saran ................................................... 77
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lembar Analisis Kebutuhan Dasar .................................. 87
Lampiran 2.
Hasil Analisis Kebutuhan Dasar ...................................... 91
Lampiran 3.
Materi Reaksi Reduksi Oksidasi ..................................... 95
Lampiran 4.
Lembar Validasi Instrumen Soal ..................................... 101
Lampiran 5.
Hasil Butir Soal yang Valid ............................................ 117
Lampiran 6.
Hasil Validasi Awal Media ............................................ 118
Lampiran 7.
Hasil Validasi Akhir Media ............................................. 122
Lampiran 8.
Hasil Validasi Materi ...................................................... 126
Lampiran 9.
Angket Respon Siswa .................................................... 130
Lampiran 10.
Analisis Respon Siswa .................................................. 134
Lampiran 11.
Angket Respon Guru ...................................................... 137
Lampiran 12.
Analisis Respon Guru ..................................................... 141
Lampiran 13.
Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ........................ 144
Lampiran 14.
Lembar Uji Referensi .................................................... 146
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi sekarang ini sangat pesat, dan perannya dalam kehidupan manusia dapat dirasakan dalam berbagai bidang kegiatan kehidupan manusia baik secara individu ataupun kelompok. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang merasakan manfaat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut telah membuat pendidikan dan ilmu pengetahuan semakin maju dari masa ke masa. Menurut Trilling dan Hood dalam Rusman “memasuki abad ke-21 yang dikenal dengan abad pengetahuan, kaum futurist mengatakan sebagai abad pengetahuan yang akan menjadi landasan utama segala aspek kehidupan”. 1 Abad pengetahuan merupakan suatu era dengan tuntutan yang lebih rumit dan menantang. Suatu era dengan spesifikasi tertentu yang sangat besar pengetahuannya terhadap dunia pendidikan. Materi pembelajaran dalam penyampaiannya membutuhkan suatu perantara yang disebut media pembelajaran. Media pembelajaran selain berfungsi
menyampaikan
suatu
materi
juga
berfungsi
untuk
mempermudah peserta didik dalam memahami materi. Menurut Munadi, media pembelajaran merupakan “penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan dan/atau diciptakan secara terencana oleh para guru atau pendidik”. 2 Kegiatan
belajar
membutuhkan
dukungan
inovasi
media
pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta didik agar dapat belajar kapan saja dan dimana saja tanpa ada batas waktu dan ruang. 1
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, (Bandung : Alfabeta, 2013),
2
Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), hal. 5.
hal. 20.
1
2
Selain itu, juga dibutuhkan media yang dapat membuat aktifitas belajar menjadi menyenangkan, menarik dan interaktif. Telepon genggam atau handphone merupakan salah satu teknologi yang tidak dapat terlepas dari kehidupan sehari-hari. Selain mudah untuk digunakan dan dapat digunakan setiap saat, handphone juga mudah di dapat dan hampir seluruh orang memilikinya. Pada saat ini, banyak sekali handphone yang berteknologi canggih yang disebut smartphone yang salah satunya adalah handphone yang bersistem operasi Android. Namun perkembangan teknologi handphone ini pemanfaatannya masih sebatas berkomunikasi
serta
hiburan
semata
dan
belum
banyak
yang
memanfaatkannya ke arah pendidikan yang dapat kita lihat dari banyaknya aplikasi hiburan dibandingkan aplikasi pendidikan. Padahal dengan banyaknya fitur-fitur yang terdapat pada handphone yang bersistem operasi
Android
ini,
membuat
handphone
jenis
tersebut
dapat
dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan yaitu sebagai media pembelajaran interaktif. Menurut Danim, pemanfaatan teknologi komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar perlu dilakukan, karena dengan pemanfaatan teknologi komunikasi tujuan pendidikan yang efektif dan efisien akan tercapai. 3 Uno dan Nina juga berpendapat bahwa “perkembangan teknologi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas”.4 Salah satu pemanfaatan teknologi komunikasi adalah sebagai media pembelajaran kimia interaktif pada materi reaksi reduksi oksidasi. Materi kimia reaksi reduksi oksidasi merupakan materi yang masih dianggap cukup sulit oleh siswa. Kesulitan pada materi tersebut dapat timbul karena dalam penyampaian materi reaksi reduksi oksidasi masih menggunakan media yang monoton dan konvensional yang terbatas. Guru 3
Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2010), h. 2. Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2010), h. 57. 4
3
biasanya menyampaikan materi pembelajaran reaksi reduksi oksidasi dengan metode ceramah sehingga membuat siswa kurang tertarik dalam belajar. Oleh karena itu dibutuhkan media pembelajaran yang menarik yang bisa membuat siswa tertarik dalam belajar. Salah satunya adalah dengan menggunakan media pembelajaran berupa mobile learning. Mobile learning adalah media pembelajaran yang meggunakan handphone sebagai medianya. 5 Mobile learning merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Mobile leraning dapat dilakukan menggunakan perangkat komputasi portable. Perangkat tersebut adalah smartphone, PDA dan perangkat genggam lainnya. 6 Salah satu kelebihan mobile learning adalah dapat menyediakan materi ajar yang dapat diakses setiap saat dan visualisasi materi
yang
menarik. Mobile learning
atau
m-learning
sering
didefinisikan sebagai e-learning melalui perangkat komputasi mobile. Mobile learning juga merupakan pengantar bahan pembelajaran elektronik pada alat komputasi mobile yang dapat diakses darimana saja dan kapan saja.7 Media pembelajaran berbasis mobile learning merupakan salah satu media yang sesuai dengan perkembangan teknologi pada saat ini. Selain itu juga media seperti ini masih belum banyak dikembangkan sehingga akan mejadi sebuah terobosan baru dalam dunia pendidikan. Media pembelajaran berbasis mobile learning ini dapat dijadikan media pembelajaran yang menarik dan interaktif dan juga dengan penggunaan media berbasis mobile learning ini akan membuat aktifitas belajar menjadi menyenangkan.
5
Listyorini, Tri dan Anteng Widodo, “Perancangan Mobile Learning Mata Kuliah Sistem Operasi Berbasis Android”, Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1, 2013, h. 25. 6 Mcconatha Douglas, Matt Paul dan Michael J. Lynch, “Mobile Learning in Higher Education: An Empirical Assessment Of A new educational Too”, The Turkish Online Journal of Educational Technology, Vol. 7 Issue 3, 2008. h. 1. 7 Ally, Mohamed, Mobile Learning Transforming the Delivery of Education and Training, Atabasca (University: AU Press, 2009), h. 1.
4
Berdasarkan permasalahan tersebut maka, dalam penelitian ini akan dikembangkan sebuah media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning pada materi reaksi reduksi oksidasi.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar
belakang
yang telah dipaparkan,
dapat
diidentifikasi beberapa masalah yang ada yaitu : 1. Media pembelajaran yang digunakan pada pelajaran kimia di sekolah yang telah diobservasi hanya sebatas papan tulis, spidol, buku dan powerpoint. 2. Media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning belum dikembangkan di sekolah yang telah diobservasi.
C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, untuk menghindari perluasan masalah pada penelitian ini, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: 1. Handphone yang digunakan berisistem operasi Android minimal versi 2.3.4 (Gingerbread). 2. Media pembelajaran berbasis mobile learning yang dikembangkan menggunakan program eclipse.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah telah disebutkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning pada materi reaksi reduksi oksidasi. 2. Bagaimana kualitas media yang dikembangkan berdasarkan penilaian ahli media, guru SMA dan siswa SMA.
5
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning pada materi reaksi reduksi oksidasi. 2. Mengetahui kualitas media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning pada materi reaksi reduksi oksidasi yang dikembangkan.
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi semua pihak, antara lain: 1. Bagi siswa, memberikan pengalaman belajar yang baru yaitu menggunakan media pembelajaran berbasis mobile learning. 2. Bagi guru, memberikan informasi mengenai pengembangan media pembelajaran
berbasis
mobile
learning
sehingga
kualitas
media
pembelajaran kimia dapat terus ditingkatkan. 3. Bagi sekolah, mendapatkan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah. 4. Bagi peneliti, mendapatkan banyak pengalaman dan wawasan mengenai pengembangan media pembelajaran dan dapat memiliki keterampilan untuk membuat media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran Kimia
BAB II DESKRIPSI TEORITIS
A. Media Pembelajaran 1. Definisi Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. 1 Dapat dikatakan bahwa media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber pesan ataupun penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Menurut Gerlach dan Ely dalam Arsyad mengatakan bahwa “media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap”. 2 Sedangkan menurut Suparman media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan dan informasi dari pengirim pesan ke penerima pesan. Pengirim dan penerima pesan itu dapat berbentuk orang atau lembaga, sedangkan media tersebut dapat berupa alat-alat elektronik, gambar, buku dan sebagainya.3 Sementara itu, menurut Heinich dkk, media adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan informasi dari sumber ke penerima seperti video, televisi, diagram, komputer dan pengajar .4 Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk 1
Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, ( Jakarta : PT. Rajawali Pers, 2010), h. 6. 2 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : PT. Rajawali Pers, 2014), h. 3. 3 M. Atwi Suparman, Desain instruksional, (Jakarta : Proyek Pengembangan Universitas Terbuka Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, 2001), h.187. 4 Robert Heinich, dkk., Instructional Media and Technologies for Learning seventh Edition, (New Jersey: Merril Prentice Hall, 2002), h. 9-10
6
7
membantu menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim pesan ke penerima pesan. Pengirim dan penerima pesan tersebut dapat berbentuk orang atau lembaga, sedangkan medianya dapat berupa alat-alat elektronik, gambar, buku dan sebagainya sehingga dapat membangun kondisi untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap meskipun tanpa melalui kontak langsung dengan pengirim pesan tersebut. 2. Definisi Pembelajaran Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan belajar, di mana pihak yang mengajar adalah guru dan yang belajar adalah siswa. Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang artinya menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. 5 Dalam proses pembelajaran akan mencakup berbagai komponen lainnya seperti kurikulum dan fasilitas pembelajaran. Pembelajaran merupakan aspek kegiata manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Menurut Trianto, “Pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya. 6 Sedangkan menurut Sanjaya, pembelajaran adalah proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi yang ada untuk mencapai tujuan belajar.7
Sementara
itu,
menurut
Suparman
“pembelajaran
mengandung makna bahwa serangkaian kegiatan belajar itu dirancang
5
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), h. 265. 6 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, 2009), Cet. IV, h.17. 7 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pemblajaran, (Jakarta : Kencana Prenadamedia Group, 2008), h.26.
8
terlebih dahulu agar terarah pada tercapainya perubahan perilaku yang diharapkan.8 Dari berbagai definisi pembelajaran di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi yang ada yang dilakukan secara intens dan terarah sehingga terjadi perubahan perilaku yang diharapkan sesuai dengan tujuan belajar. 3. Media Pembelajaran Media
pembelajaran
merupakan salah satu
komponen
pendukung keberhasilan proses belajar mengajar yang seringkali kata media pembelajaran digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi di mana hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Menurut Ruswandi dan Badrudin, media pembelajaran adalah “segala
sesuatu
yang
dirancang
oleh
seorang
guru
untuk
mengkomunikasikan bahan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan”.9 Menurut Sadiman media pembelajaran adalah “segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”. 10 Sementara itu, menurut Munadi media
pembelajaran
merupakan
“segala
sesuatu
yang
dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”.11 Sedangkan menurut Sanjaya media pembelajaran adalah 8
M. Atwi Suparman, Desain Instruksional Modern, (Jakarta : Erlangga, 2012), h. 10. Uus Ruswandi dan Badrudin, Media Pembleajaran, (Bandung : CV. Insan Mandiri, 2008), h. 12-13. 10 Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta : PT. Rajawali Pers, 2006), h. 7. 11 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta : Gaung Persada Press, 2008), h. 7-8. 9
9
perangkat yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan
pembelajaran seperti materi, bagan, grafik, diagram dan sebagainya. 12 Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pembelajaran yang diciptakan secara terencana oleh para pendidik, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa serta dapat mendorong proses kegiatan belajar secara efisien dan efektif sehingga mencapai tujuan belajar yang diinginkan. 4. Jenis Media Pembelajaran Setiap jenis media memiliki karakteristik masing- masing dan menampilkan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses belajar peserta didik. Agar peran dan sumber media belajar tersebut menunjukkan pada suatu jenis media tertentu, maka media- media belajar itu perlu diklasifikasikan menurut perkembangan teknologi yang terjadi. Apabila dilihat dari perkembangan teknologi yang terjadi oleh Seels dan Glasgow dalam Arsyad di bagi ke dalam 2 kategori luas yaitu pilihan media tradisional dan piliha media teknologi mutakhir: 13 a. Pilihan Media Tradisional 1) Visual diam yang diproyeksikan, meliputi : proyeksi apaque (tak tembus pandang), proyeksi overhead, slides, dan filmstrip 2) Visual yang tidak diproyeksikan, meliputi : gambra, poster, foto charts, grafik, diaram, pameran, papan info dan papan bulu 3) Audio, meliputi : rekaman piringan, pita kaset, reel dan catridge 4) Penyajian multimdia, meliputi : slide plus suara (tape) dan multi image 12
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pemblajaran, (Jakarta : Kencana Prenadamedia Group, 2008), h. 205. 13 Azhar Arsyad, Media Pembleajaran, (Jakarta : PT. Rajawali Pers, 2014), h. 35-37.
10
5) Visual dinamis yang diproyeksikan, meliputi : film, televisi dan video 6) Cetak, meliputi : buku teks, modul, teks terprogram, jobsheet, workbook, majalah ilmiahberkala dan lembaran lepas (handout) 7) Permainan, meliputi : teka-teki, simulasi dan permainan papan 8) Realita, meliputi : model, spacimen (contoh) dan manipulative (peta, boneka) b. Pilihan Media Teknologi Mutakhir 1) Media berbasis telekomunikasi, meliputi : telekonferen, kuliah jarak jauh 2) Media berbasis microprocesor, meliputi : computer-asisted instruction, permainan komputer, sistem tutor intelegen, interaktif, hypermedia, compact (vidio) disk Sedangkan menurut Smaldino dkk terdapat 6 jenis dasar dari media pembelajaran, antara lain: 14 a. Teks Teks adalah karakter alfanumerik yang dapat ditampilkan dalam format apapun seperti pada buku, poster, papan tulis, layar komputer dan yang lainnya. b. Media Audio Yang termasuk dalam media audio adalah segala sesuatu yang dapat didengar seperti suara manusia, musik, suara mesin dan yang lainnya c. Media Visual Media
visual
biasanya
digunakan
untuk
meningkatkan
pembelajaran. Yang termasuk media visual adalah diagaram, poster, gambar, foto dan grafik 14
Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther dan James D. Russel, Instructional Technology and Media for Learning Edisi Kesembilan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 7.
11
d. Media Gerak Yang termasuk media gerak seperti video kaset (CD, VCD, atau DVD) dan animasi e. Benda-benda Tiruan/miniatur Seperti benda-benda tiga dimensi yang dapat disentuh dan diraba oleh siswa. Media ini dibuat untuk mengatasi keterbatasan baik obyek maupun situasi sehingga proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik. f. Manusia Termasuk
di
dalamnya
guru,
siswa,
atau
pakar/ahli
di
bidang/materi tertentu. 5. Pemilihan Media Pembelajaran Kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat karakteristik media yang bersangkutan. Pertimbangan pemilihan media juga didasarkan pada media apa saja yang ada, berapa harganya, lama penggunannya dan kesesuaian format yang ingin digunakan. Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih media pembelajaran menurut Sanjaya adalah sebagai berikut:15 a. Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Apakah tujuan tersebut bersifat kognitif, afektif atau psikomotor. b. Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas. c. Pemilihan media harus disesuaikan dengan karakteristik siswa. d. Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa serta gaya dan kemampuan guru. e. Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran. 15
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenadamedia Group, 2008), h. 224.
12
Sedangkan Hamalik, beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan media antara lain :16 a. Rasionalitas, sesuai dengan akal dan mampu dipikirkan oleh kita. b. Ilmiah, sesuai dengan perkembangan akal dan mampu dipikirkan oleh kita. c. Ekonomis, sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang ada, hemat. d. Praktis, dapat digunakan dalam kondisi praktek di sekolah dan bersifat sederhana. e.
Fungsional, berguna dalam pelajaran, dapat digunakan oleh guru dan siswa Dan menurut Dick and Carey dalam Sadiman, menyebutkan
bahwa di samping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajar, setidaknya ada empat faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu:17 a. Ketersediaan sumber setempat, artinya bila media yang akan digunakan tidak ada, maka media tersebut harus dibeli atau dibuat. b. Adanya dana, tenaga dan fasilitas untuk membeli atau membuat sendiri media yang akan digunakan. c. Media yang akan digunakan bersifat fleksibel, praktis serta memiliki daya tahan untuk waktu yang lama. Artinya media dapat digunakan di mana pun dengan perlatan yang ada dan kapan pun serta mudah untuk dibawa atau dipindahkan. d. Efektivitas biaya media tersebut. Hal ini dapat dilihat dari ketahanan media yang akan digunakan tersebut, apakah harganya mahal tetapi memiliki daya tahan yang lama ataukah harganya murah tetapi harus diganti setiap akan digunakan.
16
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung : Citra Aditya Bakti, 1994), Cet. VII, h.
7-8. 17
Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta : PT. Rajawali Pers, 2010), h. 86.
13
Hakikat pemilihan media pada akhirnya adalah keputusan untuk memakai, tidak memakai, atau mengadaptasi media yang bersangkutan. Selain kesesuaian media yang digunakan dengan tujuan pembelajaran, materi dan karakteristik siswa, media juga harus disesuaikan dengan karakteristik guru yang menggunakan karena dibutuhkan keahlian serta pengalaman dalam menggunakannya sebagai media pembelajaran. 6. Fungsi Media Pembelajaran Media pembelajaran memiliki peran penting dalam kegiatan pembelajaran
karena
media
pembelajaran
dapat
mengatasi
keterbatasan-keterbatasan yang ada seperti keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra. Selain itu juga media pembelajaran akan membuat penyampaian materi menjadi lebih efektif serta dapat merangsang pola piker siswa dalam menerima pelajaran sehingga tujuan pemebelajaran lebih mudah tercapai. Menurut Munadi, media pembelajaran didasarkan pada medianya dan didasarkan pada penggunaannya memiliki fungsi sebagai berikut :18 a. Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar.
Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna
keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung, dan lain-lain. b. Fungsi semantik Kemampuan media dalam menambahkan pembendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami oleh anak didik (tidak verbalistik) c. Fungsi manipulatif
18
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta : Gaung Persada Press, 2010), h. 37-48.
14
Berdasarkan karakteristiknya, media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan duniawi. d. Fungsi Psikologis 1) Fungsi Atensi Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi ajar. 2) Fungsi Afektif Media pembelajaran dapat membuat siswa ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran. 3) Fungsi Kognitif Media pembelajaran dapat ikut andil dalam mengembangkan kemampuan kognitif siswa. 4) Fungsi Imajinatif Media pembelajaran dapat mengembangkan dan meningkatkan imajinasi siswa. e. Fungsi Sosio-Kultural Mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta didik dalam pembelajaran karena perbedaan karakteristik yang dimiliki masingmasing peserta didik. Sedangkan
menurut
Prawiradilaga
dan Eveline
media
pembelajaran memiliki delapan fungsi yaitu: 19 a. Memberikan pengetahuan tentang tujuan belajar Media pembelajaran dapat menunjukkan apa yang harus dipelajari siswa sehingga dapat dijadikan model perilaku yang diharapkan dapat untuk dipertunjukkan pada akhir pembelajaran. b. Memotivasi siswa Media pembelajaran dapat memotivasi siswa agar kegiatan pembelajaran bisa menghasilkan belajar. 19
Dewi Salma Prawiradilga dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta : Kencana, 2008), h. 9-13.
15
c. Menyajikan informasi Media pembelajaran dapat menyajikan informasi sehingga tujuan belajar yang diinginkan guru akan lebih mudah untuk dicapai. d. Merangsang diskusi Format media biasanya menyajikan masalah atau pertanyaan yang dapat merangsang diskusi sehingga diharapkan dapat merangsang pemikiran, membuka masalah dan menyajikan latar belakang informasi untuk peserta didik. e. Mengarahkan kegiatan siswa Program media pembelajaran dapat digunakan untuk mengarahkan siswa melakukan kegiatan pembelajaran disetiap langkah-langkah yang akan dilakukan. f. Melaksanakan latihan dan ulangan Penyajian latihan adalah proses mekanisme murni dan dapat dilakukan oleh media pembelajaran, khususnya media yang dikelola komputer. g. Menguatkan belajar Media yang dapat menyajikan informasi juga mampu menyajikan pertanyaan dan merangsang siswa untuk menjawab sehigga dapat menguatkan belajar siswa h. Memberikan pengalaman simulasi Media pembelajaran juga berperan dalam simulasi, sejak siswa harus mengkomunikaskan informasi kepada mesin dan sebaliknya mesin menyampaikan pengguna tentang pencapaiannya. 7. Manfaat Media Pembelajaran Selain pembelajaran
memiliki juga
fungsi
memiliki
yang beberapa
sudah disebutkan, manfaat.
Asnawir
media dan
Basyiruddin mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam sebuah proses belajar, yaitu :20 20
h. 14-15.
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat Pers, 2002),
16
a. Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman peserta didik dalam proses pembelajaran. b. Dapat mengatasi keterbatasan ruang. c. Memungkinkan adanya interaksi langsung peserta didik dengan lingkungan. d. Menghasilkan keseragaman pengamatan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. e. Memberikan konsep dasar yang benar, konkrit dan realistis. f. Membangkitkan keinginan dan minat belajar peserta didik. g. Membangkitkan motivasi dan ransangan peserta didik untuk belajar. h. Memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkrit sampai yang abstrak. Sedangkan menurut Menurut Kemp dan Dayton dalam Arsyad mengemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung dapat menunujukkan dampak yang positif sebagai berikut:21 a. Penyampaian pesan menjadi lebih baku karena setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama. b. Pembelajaran bisa lebih menarik karena dapat membuat siswa terjaga dan memperhatikan. c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan. d. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan/ isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak.
21
Azhar Arsyad, Media Pembleajaran, (Jakarta : PT. Rajawali Pers, 2014), h. 25-27.
17
e. Kualitas
hasil
belajar
dapat
ditingkatkan
apabila
media
pembelajaran dapat mengkomunikasikan pengetahuan dengan cara yang baik, spesifik, dan jelas. f. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diperlukan. g. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dapat ditingkatkan. h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga guru dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar. Dari
beberapa
fungsi
dan
manfaat
tersebut,
tentunya
diperlukan sebuah media yang tepat dan sesuai dengan materi yang dipelajari sehingga penggunaan media dalam sebuah pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam mata pelajaran kimia adalah media pembelajaran interaktif.
B. Multimedia Interaktif 1. Pengertian Multimedia Interaktif Multimedia adalah media yang terdiri dari berbagai bentuk media seperti gabungan media audio dan media visual. Hamalik berpendapat bahwa multimedia adalah “seperangkat media yang merupakan kombinasi dari beberapa media yang relevan dalam hubungannya
dengan
tujuan-tujuan
instruksional”. 22
Sedangkan
menurut menurut Darmawan, multimedia adalah “suatu pemanfaatan banyak
media
yang digunakan dalam suatu
proses
interaksi
penyampaian pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan”. 23 Sementara itu Munir, mendefinisikan multimedia sebagai “gabungan 22
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung : Citra Aditya Bakti, 1994), Cet. VII, h.
187. 23
Deni Darwaman, Teknologi Pembelajaran, (Bandung :Remaja Rosdakarya Offset, 2011), h. 31-32.
18
dari berbagai media teks, gambar, video dan animasi dalam satu program berbasis komputer yang dapat memfasilitasi komunikasi interaktif”. 24 Interaktif
dapat
diartikan
sebagai
sifat
yang
saling
mempengaruhi. Artinya terdapat hubungan timbal balik antara pengguna dan media, dimana pengguna memberikan respon terhadap tampilan media kemudian media memproses respon yang diberikan oleh pengguna. Menurut Munir, Interaktif adalah “komunikasi dua arah atau lebih dari komponen-komponen komunikasi”. 25 Berdasarkan pengertian multimedia dan interaktif diatas maka dapat disumpulkan bahwa multimedia interaktif adalah media yang terdiri atas teks, grafis, gambar, foto, audio, video dalam satu kesatuan yang relevan yang dapat menyampaikan pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan melalui komputer atau peralatan manipulasi elektronik dan terdapat Komunikasi dua arah antara pengguna dan media sehingga mencapai tujuan-tujuan instruksional. 2. Karakteristik Multimedia Interaktif Karakteristik multimedia interaktif peru diketahui agar dapat lebih memahaminya. Menurut Darmawan, multimedia interaktif memiliki karakteristik sebagai berikut:26 a. Komunikasi dua arah (two way communication) b. Aktifitas fisik dan mental c. Feedback langsung d. Drag and drop e. Input data f. Mouse klik, mouse enter g. Selection, drawing, masking
24
Munir, Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012),
h. 4. 25
Ibid, h. 110. Deni Darwaman, Teknologi Pembelajaran, (Bandung : Remaja Rosdakarya Offset,2011), h. 33. 26
19
Sedangkan Warsita berpendapat bahwa multimedia interaktif memiliki karakteristik sebagai berikut:27 a. Fleksibel Dapat digunakan secara individu maupun kelompok serta dapat digunakan kapanpun dan dimanapun. b. Self-pacing Pemanfaatannya tergantung kepada kemampuan dan kesiapan pengguna. c. Content-rich Menyediakan banyak informasi seperti materi pelajaran yang sifatnya pengayaan, pendalaman dan rincian isi materi tersebut. d. Interaktif Memberikan kesempatan kepada pengguna untuk memberikan respons dan melakukan aktivitas yang akan direspons balik oleh program. e. Individual Dapat memenuhi minat dan kebutuhan belajar secara individu. 3. Kriteria Multimedia Interaktif Thorn mengajukan enam kriteria multimedia interaktif sebagai berikut :28 a. Kemudahan Navigasi Multimedia interaktif yang dibuat harus memiliki tampilan yang sederhana, sehingga peserta didik dapat mempelajarinya tanpa mempelajari cara kerja program tersebut. b. Kandungan Kognisi Multimedia interaktif memiliki kandungan pengetahuan yang jelas dan terstruktur. c. Presentasi Informasi 27
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), h. 155-156. 28 Warwick J. Thorn, “Points to Consider when Evaluating Interactive Multimedia”, The Internet TESL Journal, Vol. 2, No. 4, 1995, h. 1.
20
Presentasi informasi digunakan untuk menilai isi dan program multimedia interaktif itu sendiri. d. Integrasi Media Media
harus
mengintegrasikan
aspek
pengetahuan
dan
keterampilan. e. Artistik dan Estetika Untuk menarik minat belajar, maka program harus mempunyai tampilan yang menarik dan estetika yang baik. f. Fungsi Secara Keseluruhan dengan kata lain progaram yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh peserta belajar. 4. Kelebihan dan Kekurangan Multimedia Interaktif Kelebihan multimedia interaktif sebagai media pembelajaran menurut Munadi adalah sebagai berikut: 29 a. Interaktif. b. Memberikan iklim afeksi secara individual. c. Meningkatkan motivasi belajar. d. Memberikan umpan balik. e. Kontrol pemanfaatannya sepenuhnya berada pada pengguna. Selain memiliki kelebihan, multimedia ineteraktif juga memiliki kekurangan sebagai berikut:30 a. Hak Cipta. Mudahnya peranti lunak dan informasi digital lainnya untuk digandakan tanpa izin telah membuat penerbit komersial dan wirausahawan swasta enggan membuat dan memasarkan peranti lunak yang berkualitas tinggi. b. Ekspektasi yang Tinggi.
29
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta:Gaung Persada Press, 2010), h.152-153. Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther dan James D. Russel, Instructional Technology and Media for Learning Edisi Kesembilan, ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 174. 30
21
Para pengguna, baik itu para pembelajar maupun guru, mungkin memiliki ekspektasi tak realistik untuk komputer dan multimedia. Banyak yang menganggap komputer seperti sihir dan berharap kegiatan belajar berlangsung hanya dengan sedikit atau tanpa usaha, tetapi pada kenyataannya para pengguna memperoleh keuntungan sesuai dengan investasi mereka. c. Kompleks. Program-program yang lebih canggih mungkin sulit untuk digunakan, terutama untuk proses produksi siswa, karena mereka membutuhkan kemampuan untuk menggunakan keterampilan yang kompleks. d. Kurangnya Struktur. Para siswa yang gaya belajarnya membutuhkan panduan lebih terstruktur mungkin menjadi frustasi. Para siswa mungkin juga membuat keputusan yang buruk terkait dengan seberapa banyak informasi yang harus ditelusuri.
C. Mobile Learning 1. Pengertian Mobile Learning Mobile learning merupakan sebuah bentuk pembelajaran yang menggunakan perangkat teknologi komunikasi bergerak. Ally mengatakan
bahwa
penggunaan
teknologi
pengaksesan dimanapun”.
“Mobile
informasi
learning
wireless dan
mobile
meteri
(m-Learning) yang
belajar
adalah
memungkinkan kapanpun
dan
31
Floro mendefinisikan mobile learning sebagai pembelajaran yang menggunakan perangkat teknologi mobile, dimana peserta didiknya tidak harus berada di suatu tempat tertentu .32 Sedangkan 31
Mohamed Ally, Mobile Learning Transforming the Delivery of Education and Training. (Edmonton: AU Press.2009), h.1. 32 Nick Floro, Infoline Tips Tools and Intelligence for Trainers : Mobile Learning, (Amerika: ASTD Press, 2011 ), h. 2.
22
menurut Oller, mobile learning merupakan pembelajaran yang didukung oleh perangkat teknologi seperti handphone, laptop dan PDA.33 Dari pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa mobile learning merupakan bentuk pembelajaran yang menggunakan perangkatan teknologi komunikasi yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja sehingga peserta didik tidak harus berada pada suatu tempat tertentu dan juga dapat memanfaatkan teknologi mobile seperti handphone, laptop dan PDA yang dapat mendukung keefektifan dalam sebuah pembelajaran. Mobile learning merupakan bagian dari electronic learning sehingga, dengan sendirinya juga merupakan bagian dari distance learning. Distance learning merupakan instructional delivery yang tidak mengharuskan pelajar untuk hadir secara fisik pada tempat yang sama dengan pengajar.34 Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menciptakan sebuah konsep pembelajaran yang dikenal dengan e-learning, yaitu proses belajar yang difasilitasi dan didukung melalui pemanfaatan teknologi informasi. 35 Mobile learning merupakan interseksi dari mobile computing dan e-learning yang menyediakan sumber daya yang dapat diakses dari manapun, kemampuan sistem pencarian yang tangguh, interaksi yang kaya, dukungan yang penuh terhadap pembelajaran yang efektif dan
penilaian
berdasarkan
kinerja.
Kombinasi
teknologi
telekomunikasi dan internet memungkinkan pengembangan sistem mobile learning yang pada sisi client memanfaatkan mobile device, berinteraksi dengan sisi server, yaitu web server. Meskipun saat ini
33
Rick Oller, “The Future of Mobile Learning”, Educase center for Applied Reasearch, Louisville, 1 May 2012, h. 1. 34 Joi L. More, Camile Dackson-Deane dan Krista Galyen, “E-Learning, Online learning, and Distance Learning Environments: Are They the Same?”, Journal of Internet and Higher Education, Vol. 14, Issue 2, 2011, h. 129. 35 Martin Jankins dan Janet Hanson, E-learning Series: Guide for Senior Managers, (LTSN Generic Center, 2003), h. 4.
23
mobile learning masih berada pada tahap awal pengembangan dan para peneliti masih mengeksplorasi setiap aspeknya, mobile learning diperkirakan akan menjadi cukup pesat dalam jangka waktu dekat. 2. Karakteristik Mobile Learning Beberapa kemampuan penting yang harus disediakan oleh perangkat pembelajaran mobile learning adalah kemampuan untuk terkoneksi ke peralatan lain, kemampuan menyajikan informasi pembelajaran dan kemampuan untuk merealisasikan komunilasi bilateral antara pengajar dan pembelajar. Mobile learning adalah pembelajaran yang unik karena pembelajaran, arahan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran kapanpun dan dimanapun. Hal ini akan meningkatkan perhatian peserta didik pada materi pembelajaran,
meningkatkan
motivasi
belajar
serta
membuat
pembelajaran dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Karakteristik dan perangkat yang diperlukan oleh mobile learning antara lain adalah sebagai berikut: 36 a. Spontanitas : mobile learning lebih spontan dari tipe pembelajaran lainnya. Karakteristik ini merupakan hal yang paling menentukan dari mobile learning. b. Portable : perangkat mobile learning ukurannya kecil dan portable sehingga peserta didik dapat menggunakannya dimanapun. c. Blended : guru dapat menggunakan model pembelajaran campuran, dimana guru dapat menggabungkan pembelajaran di kelas dengan mobile learing. d. Privat : artinya hanya satu orang peserta didik yang dapat menggunakan perangkat mobile learning pribadi dalam satu waktu. e. Interaktif : mobile learning memanfaatkan teknologi terbaru sehingga kegiatan belajar dan mengajar menjadi interaktif.
36
Fezile Ozdamli dan Nadire Cavus, “Basic Elements and Characteristics of Mobile Learning”, Procedia - Social and Behavioral Sciences, Vol. 28, 2011, h. 941
24
f. Kolaboratif : teknologi mobile learning mendukung komunikasi antara peserta didik dengan guru, sehingga mobile learning dapat digunakan dalam aktifitas belajar yang kolaboratif. g. Informasi Instan : peserta didik bisa mendapatkan informasi pembelajaran dengan cara yang instan. 3. Klasifikasi Mobile Learning Untuk memanfaatkan mobile learning, maka perlu adanya pengetahuan mengenai klasifikasi mobile learning dengan benar. Menurut Darmawan, klasifikasi mobile learning adalah sebagai berikut :37 a. Jenis perangkat yang digunakan b. Tipe informasi yang dapat diakses c. Tipe pengaksesan (online/offline) d. Lokasi e. Tipe komunikasi f. Dukungan standar m-learning Sedangkan
menurut
Georgiev,
mobile
learning
dapat
dikelompokkan dalam beberapa klasifikasi berdasarkan indikatorindikator berikut: 38 a. Jenis mobile device yang didukung: notebook, Tablet PC, PDA, smartphone, atau telepon seluler. b. Jenis komunikasi nirkabel yang digunakan untuk mengakses bahan pembelajaran dan informasi administratif: GPRS, GSM, IEEE 802.11, Bluetooth, IrDA. c. Dukungan edukasi secara sinkron dan/atau asinkron, apakah pengguna dapat
berkomunikasi
secara
sinkron
(chat,
komunikasi suara) atau asinkron (e-mail, SMS) dengan pengajar.
37
Deni Darwaman, Teknologi Pembelajaran, (Bandung :Remaja Rosdakarya Offset, 2011), h. 16. 38 Tsvetozar Georgiev, Evgenia Georgieva dan Angel Smikarov, “M-Learning - a New Stage of Е-Learning”, International Conference on Computer Systems and TechnologiesCompSysTech, Vol. 4, No.28, 2004, h. 3-4.
25
d. Dukungan terhadap standar e-learning. e. Ketersediaan terhadap koneksi internet yang permanen antara sistem mobile learning dengan pengguna. f. Lokasi pengguna. g. Akses ke materi pembelajaran dan/atau layanan administratif. 4. Kelebihan dan Kekurangan Mobile Learning Mobile
learning
memiliki
beberapa
kelebihan
jika
dibandingkan dengan media pemebelajaran konvensional. Kelebihan mobile leraning diantaranya adalah sebagai berikut:39 a. Dapat digunakan kapanpun di manapun (dalam jaringan/luar jaringan). b. Cakupan luas, dapat menggunakan jaringan seluler komersial (GSM, GPRS, CDMA) tanpa harus membangun sendiri, karena jaringan telah tersedia di mana-mana. c. Integrasi dengan sistem yang ada khususnya mampu: 1) Integrasi dengan e-learning 2) Integrasi dengan sistem penyelenggaraan pendidikan (Sistem Informasi Akademik) 3) Integrasi dengan sistem lainnya misalnya, instant messaging. Mobile learning merupakan salah satu alternatif yang potensial untuk memperluas akses pendidikan. Namun, belum banyak informasi mengenai pemanfaatannya, khususnya pada telepon seluler sebagai media pembelajaran. Hal ini sangat disayangkan mengingat tingkat kepemilikan dan pemakaian yang sudah cukup tinggi di Indonesia ini kurang dimanfaatkan untuk diarahkan bagi pendidikan. Selain memiliki kelebihan, mobile learning juga memiliki beberapa kekurangan erutama dari sisi perangkat/media belajarnya. Kekurangan perangkat mobile learning diantaranya adalah sebagai berikut : 40 39
Deni Darwaman, Teknologi Pembelajaran, (Bandung :Remaja Rosdakarya Offset, 2011), h. 15. 40 Santosh Kumar, “E and M-Learning A Comparative Study”, International Journal on New Trends in Education and Their Implications, Vol. 4, Issue 3, 2013 , h.71-72.
26
a. Kapasitas penyimpanan terbatas b. Perangkat yang digunakan cepat ketinggalan jaman karena cepatnya perkembangan teknologi c. Layar tampilan yang kecil d. Tombol-tombol pada layar kecil karena ukuran layarnya juga kecil sehigga menyulitkan pengguna e. Tidak semua jenis perangkat mobile dapat digunakan sebagai mobile learning. f. Harganya mahal. Kekurangan m-learning sendiri sebenarnya lambat laun akan semakin teratasi khususnya dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Kapasitas memori yang akan semakin besar dan murah, layar tampilan yang kecil akan teratasi karena tampilan dapat dihubungkan ke tv atau proyektor serta setiap perangkat dapat terintegrasi dari perangkat satu dengan yang lainnya seiring perkembangan teknologi yang semakin maju dan cepat.
D. Kerangka Berpikir Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi ini sangat pesat, perannya dalam kehidupan manusia dapat dirasakan dalam berbagai bidang kegiatan kehidupan manusia baik secara individu ataupun kelompok. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang merasakan
manfaat
dari perkembangan teknologi
informasi
dan
komunikasi. Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut, komunikasi dalam proses pembelajaran menjadi lebih terdukung dan terfasilitasi dengan adanya media seperti komputer, smartphone, internet, e-mail dan yang lainnya telah membuat pendidikan dan ilmu pengetahuan semakin maju dari masa ke masa. Materi pembelajaran dalam penyampaiannya dibutuhkan suatu perantara yang disebut media pembelajaran. Media pembelajaran selain berfungsi untuk menyampaikan suatu materi juga berfungsi untuk
27
mempermudah materi tersebut untuk lebih mudah untuk dipahami oleh peserta didik. Akan tetapi masih banyak guru yang dalam menyampaikan materi pembelajaran hanya menggunakan media pembelajaran seperti papan tulis dan buku saja dan dalam pembelajarannya menggunakan metode ceramah yang membuat pembelajaran terfokus pada guru sehingga membuat siswa kurang tertarik dalam belajar. Telepon genggam seperti smartphone saat ini menjadi hal yang populer di kalangan setiap orang. Namun sebagian besar penggunaannya hanya sekedar mengkases sosial media, chatting dan bermain game. Kemajuan teknologi di bidang telepon genggam ini belum banyak dimanfaatkan dalam bidang pendidikan padahal jika dimanfaatkan, telepon genggam dapat menjadi suatu media yang efektif dalam sebuah pembelajaran. Materi kimia reaksi reduksi oksidasi merupakan materi yang masih dianggap cukup sulit oleh siswa berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan, kesulitan ini timbul karena dalam penyampaian materinya masih menggunakan media yang monoton dan konvensional yang terbatas. Guru biasanya menyampaikan materi pembelajaran reaksi reduksi oksidasi dengan metode ceramah dan media yag digunakan hanya sekedar papan tulis, sehingga membuat siswa kurang tertarik dalam belajar kimia. Selain belajar di kelas, siswa juga butuh untuk mempelajari materi kimia di luar jam mata pelajaran kimia sehingga dapat lebih memahami materi kimia yang diajarkan guru di kelas. Akan tetapi tidak adanya media yang dapat mendukung belajar secara mandiri mempersulit siswa untuk mempelajari materi kimia di luar jam mata pelajaran kimia. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan media pembelajaran yang bisa membuat siswa tertarik dalam belajar dan pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja serta tidak tergantung oleh keberadaan seorang guru. Dalam hal ini media pembelajaran yang menggunakan telepon genggam seperti smartphone sebagai perangkatnya dapat menjadi solusi atas masalah ini. Oleh karena
28
itu dalam penelitian ini akan dikembangkan media pembelajaran interaktif berbasis mobile learning
E. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian telah dilakukan oleh para peneliti lain dengan tema yang sama. Berikut merupakan hasil penelitian yang relevan yang berkaitan dengan penelitian ini. Lukita Yuniati melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Efek Doppler Sebagai Alat Bantu Dalam Pembelajaran Fisika Yang Menyenangkan. Pada penelitian tersebut
diketahui bahwa media
pembelajaran mobile learning yang dikembangkan
dengan format
multimedia yang menyajikan teks, gambar, audio, dan animasi dimana konsep-konsep yang bersifat abstrak dalam pelajaran Fisika dapat divisualikasikan dengan bantuan simulasi dan diaplikasikan dalam HP.41 Sukamto melakukan penelitian E-learning Jaringan Komputer Berbasis Web dan Aplikasi Mobile. Hasil penelitian tersebut diketahui bahwa aplikasi e-learning mata kuliah jaringan komputer berbasis web dan aplikasi mobile tersebut dapat bekerja menggunakan web dan ponsel (handphone), sehingga memberikan kemudahan pilihan akses dimana saja dan kapan saja dan aplikasi ini juga dapat digunakan untuk interaksi sesama pengguna web learning, sesama pengguna m-learning, dan juga interaksi pengguna web learning dan m-learning.42 Minjuan Wang, Ruimin Shen, Daniel Novak dan Xiaoyan Pan melakukan penelitian The Impact Of Mobile Learning On Students’ Learning Behaviours And Performance: Report From A Large Blended Classroom. Hasil penelitiannya adalah kegiatan kelas termasuk video,
41
Lukita Yuniati, “Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Efek Doppler Sebagai Alat Bantu Dalam Pembelajaran Fisika Yang Menyenangkan”, JP2F, Vol. 2, No. 2, 2011, h. 92. 42 Sukamto, “E-learning Jaringan Komputer Berbasis Web dan Aplikasi Mobile”, Jurnal Teknik Elektro Terapan, Vol. 1, No. 2, 2012, h. 85.
29
audio dan catatan pelajaran dapat disampaikan melalui handphone dengan menggunakan jaringan internet. Berdasarkan jaringan gprs, dan preferensi siswa. Sistem mobile learning ini memungkinkan instruktur untuk memantau semua siswa secara online tanpa terlalu banyak penundaan, sehingga
memudahkan
pengawasan
kegiatan
belajar
siswa
dan
memberikan bimbingan bila diperlukan. Sistem juga menyediakan beberapa mekanisme pembantuan mengajar seperti real-time polling dan pertukaran pesan teks, yang memungkinkan instruktur dan siswa untuk berkomunikasi bebas dan tepat waktu untuk mengajar dan belajar yang lebih baik.43 Tsvetozar Georgiev, Evgenia Georgieva dan Angel Smrikarov melakukan penelitian M-Learning - a New Stage of Е-Learning. Hasil penelitiannya mengatakan bahwa m-learning akan lebih populer dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini umum digunakan dalam pendidikan tradisonal yang akan disesuaikan dengan peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik. Proses pendidikan akan menjadi lebih fleksibel dan akan memenuhi kebutuhan belajar sepanjang hayat. Mlearning juga dapat menjamin kesempatan pendidikan yang lebih baik bagi penyandang cacat.44
43
Minjuan Wang, dkk., “The impact of mobile learning on students’ learning behaviours and performance: Report from a large blended classroom”, British Journal of Educational Technology, Vol 40, No 4, 2009, h. 692. 44 Tsvetozar Georgiev, Evgenia Georgieva dan Angel Smikarov, “M-Learning - a New Stage of Е-Learning”, International Conference on Computer Systems and TechnologiesCompSysTech, Vol. 4, No. 28, 2004, h. 5.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Hasil pengembangan diujicobakan di SMAN 4 Tangerang Selatan dan SMA Dua Mei. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui respon terhadap media pembelajaran yang dibuat. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini dilaukuan pada tanggal 4 dan 5 Juni semester genap tahun pelajaran 2014/2015
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ADDIE yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation.1 Adapun tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan tahapan yang dikemukakan oleh Bambang Warsita yang terdiri dari tiga tahap besar, yaitu: 1) tahap perancangan; 2) tahap produksi; dan 3) tahap evaluasi. 2
C. Desain Penelitian 1. Tahap Perancangan Tahap pertama pada penelitian ini adalah tahap perancangan, tahap perancangan sendiri terdiri dari analisis kebutuhan dan pembuatan storyboard. a. Analisis Kebutuhan Analisis
kebutuhan
pada
penelitian
ini
digunakan
untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya terjadi dengan keadaan yang seharusnya. Analisis kebutuhan pada penelitian adalah analisis motivasi belajar siswa. 1
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya,(Jakarta : Rineka Cipta, 2008), h. 220 2 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya,(Jakarta : Rineka Cipta, 2008), h. 227
30
31
Dalam analisis motivasi belajar siswa dilakukan dengan cara observasi dan instrumen yang digunakan berupa lembar observasi berbentuk checklist. Hasil dari observasi ini akan digunakan sebagai acuan dalam proses pengembangan media pembelajaran. Tabel 3.1 Kisi-kisi angket analisis motivasi belajar siswa No.
komponen
Indikator
Nomor
Jumlah
Pertanyaan 1
Semangat
Ketertarikan mengerjakan
tugas mengerjakan
pelajaran kimia
dalam 1, 2, 4
3
tugas
kimia secara individu Semangat mengerjakan
dalam 3
1
tugas
kimia secara kelompok
2
Penggunaan smartphone Kebutuhan pada siswa
siswa 5, 6, 7
3
menggunakan smartphone
dalam
keseharian 3
Penggunaan smartphone Aplikasi sebagai media belajar
yang 10
1
dimiliki siswa yang berhubungan dengan pelajaran Penggunaan smartphone siswa
8,9
2
siswa 11, 12, 13
3
oleh dalam
mengerjakan tugas 4
Kemudahan mengakses Kemudahan materi pelajaran Kimia
mengakses
materi
pelajaran Kimia di luar kelas Kemudahan
siswa 14
1
32
mengakses
materi
dengan smartphone 5
Intensitas
Siswa Jenis
Smartphone 15
menggunakan
yang digunakan siswa
smartphone
aktivitas yang sering 17, 19 dilakukan dengan
1
2
siswa smartphone
yang dimiliki Biaya dikeluarkan
yang 18 siswa
dalam sebulan untuk smartphone
b. Pembuatan Storyboard. Storyboard adalah visualisasi ide dari media yang akan dibangun, sehingga dapat memberikan gambaran dari aplikasi yang akan dihasilkan dan dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan media pembelajaran ini. 2. Tahap Produksi Dalam tahap produksi ini, peneliti melakukan tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian. a. Persiapan Persiapan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1) Penentuan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator 2) Penentuan alat dan bahan pembuatan media pembelajaran b. Pelaksanaan 1) Pembuatan struktur navigasi Setelah persiapan selesai maka dilanjutkan pembuatan struktur navigasi yang akan digunakan sebagai penuntun alur dalam pembuatan media pembelajaran ini. 2) Pembuatan desain layout flow screen
1
33
Pembuatan desain layout flow screen berguna untuk menentukan urutan tampilan yang akan ditampilkan dan apa saja yang akan ditampilkan dalam setiap menu oleh media pembelajaran yang dibuat berdasarkan storyboard. c. Penyelesaian Setelah tahap persiapan dan pelaksanaan telah dilakukan maka akan dilanjutkan ke tahap penyelesaian yang akan menghasilkan produk awal media. Produk awal ini akan diujikan kelayakannya kepada para ahli pada tahap evaluasi. 3. Tahap Evaluasi Tahap evaluasi merupakan tahap yang dilakukan untuk memastikan bahwa kualitas media pembelajaran yang sedang dikembangkan mutunya terjamin dengan baik. Pada tahap ini terdiri beberapa tahap berikut: a. Uji validasi Setelah produk awal media pembelajaran selesai maka akan dilanjutkan ke tahap uji validasi. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran yang telah dibuat melalui penilaian para ahli sebagai validator baik ahli media maupun ahli materi yang nantinya hasil dari penilaian para ahli tersebut digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibuat sampai media pembelajaran tersebut dinilai layak oleh validator. b. Uji coba lapangan Setelah media pembelajaran yang dibuat divalidasi dan direvisi maka selanjutnya peneliti akan melakukan uji coba lapangan berupa uji coba terbatas guna untuk mengetahui respon siswa dan respon guru terhadap media pembelajaran yang telah dibuat sebagai data pendukung pembuatan media pembelajaran ini.
34
Tahap Perancangan
Pembuatan Storyboard
Analisis Kebutuhan
Analisis Motivasi Belajar Tahap Produksi
Persiapa n
Produk si
Pelaksa naan Tahap Evaluasi
Validasi
Ya
Revisi Tidak Uji Coba
Gambar 3.1 Desain Penelitian
D. Instrumen Penelitian Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti dalam menggunakan metode pengumpulan data. Pada penelitian ini terdapat beberapa instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian yaitu :
35
1. Lembar observasi berbentuk checklist yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan teknik observasi 2. Instrumen angket untuk penilaian media pembelajaran. Media pembelajaran
yang
dikembangkan
dinilai
oleh
ahli
media
pembelajaran dan ahli materi kimia berdasarkan kriteria multimedia interaktif yang digunakan oleh Thorn. 3 Selain itu, media pembelajaran juga akan diujicobakan untuk mendapatkan respon pengguna media pembelajaran tersebut yaitu siswa dan guru. Berikut merupakan kisikisi instrumen penilaian media pembelajaran untuk ahli media dan ahli materi serta untuk siswa dan guru. Tabel 3.2 Kisi-kisi angket penilaian media pembelajaran untuk ahli media dan materi Aspek
Indikator
Nomor Butir Pertanyaan
Kemudahan navigasi
Ahi
Ahli
Media
Materi
1
-
Kemampuan mengakses
2
-
Kekonsistenan tombol
3
-
Kemudahan
4
-
Fungsi timer
5
-
Fungsi sound
6
-
Tampilan skor
7
-
Petunjuk penggunaan
8
-
Kesesuaian materi dengan
-
1
Kemudahan Pengoperasian
pengoperasian tombol navigasi
Kandungan kognisi
SK 3
Warwick J. Thorn, “Points to Consider when Evaluating Interactive Multimedia”, The Internet TESL Journal, Vol. 2, No. 4, 1995, h.1
36
Kesesuaian materi
-
2
-
3
-
4
9
-
10
5
-
6
-
7
-
8
-
9
-
10
11
-
12
11
-
12
dengan KD Kesesuaian materi dengan indikator Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Kemudahan memahami materi Kesesuaian materi dengan perkembangan ilmu Kesesuaian pertanyaan dengan SK Kesesuaian pertanyaan dengan KD Kesesuaian pertanyaan dengan indikator Kesesuaian pertanyaan dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian pertanyaan dengan ranah kognitif C1C4 Kemudahan memahami soal Kesesuaian pertanyaan dengan perkembangan ilmu Kemudahan kalimat yang digunakan
37
Presntasi informasi
Kemampuan
13
13
14
14
15
-
16
-
Tampilan yang menarik
17
-
Kejelasan teks
18
-
Kesesuaian gambar
19
-
Kesesuaian letak gambar
20
-
Kesesuaian background
21
-
22
15
Bahasa yang komunikatif
23
16
bahasa yang tidak ambigu
24
17
Fungsi secara
Kemampuan membantu
25
18
keseluruhan
siswa belajar mandiri 26
19
27
20
meningkatkan motivasi belajar Kemampuan membantu dalam memahami materi Integrasi
Kemampuan meningkatkan kemahiran penggunaan media ICT Kemampuan membantu dalam pemanfaatan media ICT
Artistik dan estetika
dengan teks Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan EYD
Kemampuann menciptakan suasana belajar yang menyenangkan Kemampuan memenuhi kebutuhan belajar
38
Tabel 3.3 Kisi-kisi angket penilaian media pembelajaran untuk siswa dan guru Aspek
Indikator
Nomor Butir Pertanyaan
Kemudahan navigasi
Siswa
Guru
1
1
2
2
Kekonsistenan tombol
3
3
Kemudahan
4
4
Fungsi timer
5
5
Fungsi sound
6
6
Tampilan skor
7
7
Petunjuk penggunaan
8
8
Kesesuaian materi
-
9
-
10
-
11
9
12
10
-
11
13
Kemudahan Pengoperasian Kemampuan mengakses
pengoperasian tombol navigasi
Kandungan kognisi
dengan SK Kesesuaian materi dengan KD Kesesuaian materi dengan indikator Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Kemudahan memahami materi Kesesuaian materi dengan perkembangan
39
ilmu Kesesuaian pertanyaan
-
14
-
15
-
16
12
17
-
18
13
-
14
19
15
20
16
21
17
22
18
23
dengan SK Kesesuaian pertanyaan dengan KD Kesesuaian pertanyaan dengan indikator Kesesuaian pertanyaan dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian pertanyaan dengan ranah kognitif C1-C4 Kemudahan memahami soal Kesesuaian pertanyaan dengan perkembangan ilmu Kemudahan kalimat yang digunakan Presntasi informasi
Kemampuan meningkatkan motivasi belajar Kemampuan membantu dalam memahami materi
Integrasi
Kemampuan meningkatkan kemahiran penggunaan media ICT
40
Kemampuan membantu
19
24
Tampilan yang menarik
20
25
Kejelasan teks
21
26
Kesesuaian gambar
22
27
Kesesuaian letak
23
28
24
29
25
30
26
31
27
32
28
33
29
34
30
35
dalam pemanfaatan media ICT Artistik dan estetika
gambar Kesesuaian background dengan teks Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan EYD Bahasa yang komunikatif bahasa yang tidak ambigu Fungsi secara
Kemampuan membantu
keseluruhan
siswa belajar mandiri Kemampuann menciptakan suasana belajar yang menyenangkan Kemampuan memenuhi kebutuhan belajar
E. Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh dari angket respon siswa dan guru ditabulasikan dan kemudian dicari persentasenya serta dianalisis. Perhitungan persentase menggunakan rumus berikut :
41
Data yang telah dipersentasekan akan diubah dalam bentuk predikat agar mudah dibaca dan dipahami sehingga memudahkan dalam menyimpulkan penilaian media pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang atau sangat kurang sesuai dengan pedoman penilaian yang digunakan oleh Ridwan Sunarto. Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi Skor4
4
No.
Interval Skor
Kategori
1
81-100%
Sangat Baik
2
61-80%
Baik
3
41-60%
Cukup
4
21-40%
Kurang
5
1-20%
Sangat Kurang
Ridwan dan Sunarto. Pengantar Stastistika untuk Peneletian : Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis, (Bandung : Alfabet. 2012), Cet. V, h. 23.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan mengembangkan media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning pada materi reaksi reduksi oksidasi. Tahap Pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini mengacu pada model yang digunakan oleh Bambang Warsita yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap perancangan, tahap produksi dan tahap evaluasi.1 1. Tahap Perancangan a. Analisis Kebutuhan Tahap analisis kebutuhan yang dilakukan berupa identifikasi awal keadaan di SMAN 4 Tangerang Selatan dan SMA Dua Mei terkait motivasi belajar siswa dan proses pembelajaran yang dilakukan. Analisis kebutuhan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan lembar observasi berbentuk checklist yang diberikan kepada siswa, dimana data hasil analisis kebutuhan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis kebutuhan siswa, didapatkan hasil sebagai berikut: 1) Ketertarikan siswa mengerjakan tugas pelajaran kimia Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa 52% siswa mengerjakan tugas kimia jika disuruh, 77% lebih senang mengerjakan tugas dalam kelompok dan 75% tidak pernah mengerjakan tugas
kimia.
Dari
hasil
ketertarikan
siswa
mengerjakan tugas, diketahui bahwa siswa lebih senang mengerjakan tugas kimia secara berkelompok. Hal ini dapat terjadi karena siswa mengalami kesulitan jika harus mengerjakan tugas secara sendiri dan dapat dilihat juga bahwa banyak siswa yang tidak pernah mengerjakan tugas kimia. Hasil tersebut dapat 1
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya,(Jakarta : Rineka Cipta, 2008), h. 227.
42
43
diartikan bahwa kemampuan siswa belajar secara mandiri masih kurang. Berdasarkan hasil tersebut maka media pembelajaran yang akan dikembangkan adalah media yang dapat mendukung kemampuan siswa dalam belajar secara mandiri. Tabel 4.1. Ketertarikan Siswa Mengerjakan Tugas Kimia No.
Pernyataan
SMAN 4
SMA Dua
Rata-rata
Tangsel (%)
Mei (%)
(%)
63
40
52
81
71
77
72
77
75
Saya hanya mengerjakan 1
tugas kimia jika disuruh Saya
lebih
senang
mengerjakan tugas kimia 2
dalam kelompok
Saya 3
tidak
pernah
mengerjakan tugas kimia
2) Penggunaan smartphone sebagai media belajar Analisis penggunaan smartphone pada siswa dilakukan untuk mengetahui apakah siswa membutuhkan penggunaan smartphone sebagai media belajar dalam kehidupan sehariharinya. Hal ini perlu dilakukan karena media pembelajaran yang akan dikembangkan berbasis mobile learning yang memanfaatkan handphone terutama smartphone Android sebagai perangkatnya. Hasil angket penggunaan smartphone oleh siswa dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini.
44
Tabel 4.2. Penggunaan Smartphone Oleh Siswa Pernyataan No.
1
SMAN 4
SMA Dua
Rata-rata
Tangsel (%)
Mei (%)
(%)
86
82
84
55
49
52
79
80
80
Saya menggunakan smartphone setiap hari Saya dapat beraktifitas secara
2
normal
dalam
sehari
tanpa
smartphone
3
Saya menggunakan smartphone karena kebutuhan
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa siswa memang menggunakan smartphone dalam kehidupan sehari-harinya. 84% siswa menggunakan smartphone setiap hari, 52% siswa dapat beraktifitas normal dalam sehari tanpa smartphone dan 80% siswa menggunakan smartphone karena kebutuhan. Dari hasil ini dapat disimpulkan
bahwa
penggunaan
smartphone
oleh
siswa
dikategorikan tinggi, sehingga pembuatan media pembelajaran berbasis mobile learning sangat cocok berdasarkan data tersebut. 3) Penggunaan smartphone sebagai media belajar Analisis penggunaan smartphone sebagai media belajar pada siswa dilakukan untuk mengetahui informasi penggunaan smartphone dalam kegiatan belajar siswa seperti mencari informasi mengenai suatu mata pelajaran, mengerjakan tugastugas dan ada atau tidaknya aplikasi yang terpasang di smartphone mereka yang berguna sebagai media pembelajaran. Hasil analisis Penggunaan smartphone sebagai media belajar dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini.
45
Tabel 4.3. Penggunaan Smartphone Sebagai Media Belajar Pertanyaan SMAN 4 SMA Dua Rata-rata
No.
Saya 1
sering
Tangsel (%)
Mei (%)
(%)
86
86
86
88
84
86
56
53
55
dilihat
bahwa 86%
menggunakan
smartphone untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan mata pelajaran kimia Saya menggunakan smartphone
2
untuk membantu mengerjakan tugas
suatu
pelajaran
mata
pelajaran kimia Aplikasi di smartphone saya 3
tidak ada yang berhubungan dengan pelajaran mata pelajaran kimia
Dari Tabel 4.3 dapat menggunakan
smartphone
untuk
mendapatkan
siswa
informasi
berkaitan dengan mata pelajaran kimia, 86% digunakan untuk mengerjakan tugas mata pelajaran kimia dan 55% aplikasi yang terpasang pada smartphone tidak ada yang berhubungan dengan mata pelajaran kimia. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa smartphone memang dibutuhkan siswa dalam membantu mencari informasi berkaitan dengan mata pelajaran kimia dan untuk mengerjakan tugas. Siswa yang memasang aplikasi yang berhubungan dengan pelajaran masih terbilang sedikit, karena 55% aplikasi di smartphone siswa tidak ada yang berhubungan dengan pelajaran. Dari hasil analisis ini dapat diketahui bahwa media belajar yang
46
berbentuk aplikasi untuk dipasang pada smartphone sangat diperlukan. 4) Kemudahan mendapatkan informasi terkait materi pelajaran kimia Analisis kemudahan mendapatkan informasi terkait materi pelajaran kimia dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dan kemampuan siswa untuk belajar di luar kelas. Hasil analisis ini dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4.4. Kemudahan Mendapatkan Informasi Terkait Materi Mata Pelajaran Kimia Pertanyaan SMAN 4 SMA Dua Rata-rata
No.
Saya 1
dapat
belajar
Tangsel (%)
Mei (%)
(%)
39
52
46
81
65
74
43
63
54
72
74
73
kimia
sendiri di luar jam mata pelajaran kimia Saya
2
merasa
butuh
mempelajari materi kimia di luar mata pelajaran kimia Sumber
3
belajar
khususnya
mata pelajaran kimia mudah didapatkan meski di luar jam mata pelajaran kimia Saya
4
mudah
mendapatkan
materi mata pelajaran kimia melalui perangkat smartphone
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa siswa tidak bisa mempelajari materi pelajaran kimia secara sendiri di luar jam mata pelajaran kimia dengan persentase 46%. Kebutuhan siswa mempelajari materi kimia di luar jam mata pelajaran kimia
47
sebesar
74%.
Hal
tersebut
menunjukkan
bahwa
siswa
membutuhkan mempelajari materi kimia di luar jam mata pelajaran kimia. Data berikutnya menunjukkan bahwa sumber pelajaran mata pelajaran kimia di luar kelas tergolong cukup mudah untuk didapatkan dengan persentase 54%. Sedangkan untuk kemudahan siswa dalam mendapatkan materi pelajaran kimia dengan menggunaan smartphone sebesar 73%. Persentase tersebut dapat diartikan bahwa siswa lebih mudah mendapatkan materi mata pelajaran kimia melalui perangkat smartphone. Beradasarkan data-data di atas diketahui bahwa media pembelajaran untuk mendapatkan informasi mengenai pelajaran kimia yang dapat digunakan pada smartphone yang berfungsi untuk mendukung aktifitas belajar siswa pada jam mata pelajaran kimia sangat dibutuhkan. 5) Intensitas siswa menggunakan smartphone (Android) Analisis
intensitas siswa
menggunakan
smartphone
(Android) ini dilakukan untuk mengetahui berapa banyak siswa yang menggunakan smartphone terutama yang bersistem operasi Android, aktifitas yang sering dilakukan, lama penggunaan, biaya penggunaan dan aplikasi edukasi yang digunakan. Hasil analisis ini dapat dilihat pada Tabel 4.5 dibawah ini.
No.
Tabel 4.5. Intensitas Siswa Menggunakan Smartphone (Android) Pertanyaan Jawaban SMAN 4 SMA Dua
Apakah anda pengguna 1
2
Tiga aktifitas yang paling sering
Tangsel (%)
Mei (%)
(%)
64
86
75
36
14
25
48
42
45
Ya
smartphone dengan sistem operasi Android
Rata-rata
Tidak Chat Live
48
anda lakukan dengan smartphone android dalam sehari
Bermain Game Searching
Berapa lama rata-rata dalam
1 jam
sehari anda menghabiskan waktu
2 jam
dengan smartphone Android ?
3 jam
3
4 jam
21
28
25
31
30
31
5
5
5
10
5
8
19
11
15
5
21
13
62
58
60
10
0
5
5
0
3
0
0
0
5
5
5
24
63
44
10
32
21
43
68
56
33
16
25
24
16
20
> dari 4 jam Berapa biaya yang dikeluarkan
Rp.10.000
untuk smartphone dalam
Rp.20.000
sebulan?
Rp.30.000
4
Rp.40.000 Rp.50.000 > Rp.50.000 Apa saja aplikasi edukasi (yang
Kalkulator
berkaitan dengan pelajaran) yang 5
anda gunakan pada smartphone Android ?
Kamus Tidak ada
Dari Tabel 4.5 diketahui bahwa sebagian besar siswa menggunakan smartphone Android dengan penggunaan aktivitas terbanyak melakukan chatting dan penggunaan smartphone terbanyak lebih dari 4 jam, biaya yang digunakan terbanyak adalah lebih besar dari Rp.50.000 dalam sebulan dan aplikasi edukasi yang ada hanya sebatas kalkulator dan kamus. Data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya siswa menggunakan smartphone mereka di luar aktifitas yang berhubungan dengan pelajaran dan aplikasi yang berhubungan
49
dengan pelajaran yang ada hanya sekedar kalkulator dan kamus. Oleh karena itu, aplikasi yang berhubungan dengan pelajaran dalam hal ini sebagai media pembelajaran dibutuhkan agar penggunaan smartphone pada siswa tidak hanya sebagai sarana untuk chatting dan game tetapi juga dapat digunakan sebagai media belajar. b. Pembuatan Storyboard Storyboard
merupakan penjabaran dari alur pembelajaran
yang sudah didesain yang berisi informasi pembelajaran dan prosedur serta petunjuk pembelajaran. 2 Berikut merupakan storyboard yang digunakan pada penelitian ini:
No.
Tabel 4.6. Storyboard Media Pembelajaran Kimia Interaktif Berbasis Mobile Learning Keterangan Visual Audio Opening
1
Logo media dan progres _ bar
Main Menu 2
Menu Program (on link)
Back Sound
1. Rules 2. Notes 3. Learn 4. Quiz 5. Profile 6. Tombol
back
Sound on/off Sub-main 3
Rules Sub-main
4
Notes
menu Deskripsi
petunjuk Back Sound
penggunaan aplikasi menu Pembuatan catatan yang Back Sound diinginkan pada aplikasi Tombol add Notes
2
h. 75.
Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosadakarya, 2011),
50
Sub-menu Learn 5
Reaksi Reduksi Oksidasi
Back Sound
Sub-main menu (on link) 1. Perkembangan Redoks 2. Konsep Redoks 3. Penentuan Biloks 4. Penentuan Oksidator
dan
Reduktor 5. Tata
Nama
Senyawa Biloks Materi 6
Perkembangan
mengenai Back Sound
perkembangan redoks
Redoks
Materi mengenai konsep Back Sound 7
Konsep Redoks
Penentuan Biloks 8
redoks
Materi
mengenai Back Sound
penentuan biloks Back Sound
9
Penentuan Oksidator
Materi
dan penentuan oksidator dan
Reduktor
Tata 10
reduktor
Nama Materi
Senyawa Biloks Sub-main
11
Quiz
mengenai
mengenai
tata Back Sound
nama senyawa biloks
menu 1.Mengisikan nama 2. Soal quiz
Back Sound
51
Sub-main 12
menu 1. Identittas Pembuat
Profile
2. Referensi
Back Sound
yang
digunakan
2. Tahap Produksi Tahap kedua merupakan tahap produksi, yaitu pembuatan draft produk media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning. Tahap ini dilakukan setelah melakukan analisis kebutuhan dimana hasil dari analisis kebutuhan tersebut digunakan sebagai acuan pembuatan media pembelajaran berbasis mobile learning ini. Tahap produksi ini terdiri dari persiapan pembuatan media pembelajaran, pelaksanaan pembuatan media pembelajaran dan penyelesaian pembuatan media pembelajaran. a. Persiapan Pembuatan Media Pembelajaran Langkah yang dilakukan pada persiapan pembuatan media pembelajaran adalah pemilihan materi dan pembuatan soal yang akan dimasukkan kedalam media. Materi dan soal dipilih berdasarkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator sesuai silabus mata pelajaran kimia SMA kelas X. Kemudian dilanjutkan penentuan komponen media beserta alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan media. 1) Penentuan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Pembuatan Materi dan Pembuatan Soal. SK, KD dan Indikator yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a)
Standar Kompetensi SK 3 : Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi reduksi.
b) Kompetensi dasar
52
KD 3.2 : Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasireduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya. c)
Indikator 1. Konsep oksidasi reduksi 2. Bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion 3. Tata nama menurut IUPAC 4. Aplikasi
redoks
dalam
memecahkan
masalah
lingkungan d) Pembuatan Materi Materi yang digunakan pada media pembelajaran berbasis mobile learning ini merupakan materi reaksi reduksi oksidasi, dimana materi tersebut dibuat berdasarkan SK, KD dan Indikator yang telah disebutkan. Materi reaksi reduksi oksidasi
ini
dipilih
karena
kebanyakan guru
dalam
menyampaikan materi ini masih menggunakan media pembelajaran yang bersifat konvensional.
Untuk proses
pembuatan materi yang digunakan pada media pembelajaran berbasis mobile learning ini dapat dilihat pada Gambar 4.14.6. Sedangkan untuk hasil akhir pembuatan materi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3. e) Pembuatan Soal Soal yang dibuat akan digunakan pada bagian quiz di media pembelajaran berbasis mobile learning ini dan pembuatan soal melalui tahap validasi dosen pendidikan kimia serta uji coba soal untuk mendapatkan butir soal yang valid, dimana hanya butir soal yang valid akan digunakan pada media pembelajaran berbasis mobile learning ini. Validasi soal dan hasil butir soal yang valid dapat dilihat pada Lampiran 4 dan 5. Berikut merupakan gambar proses pembuatan materi redoks yang dihasilkan dari bimbingan dengan pembimbing.
53
Gambar 4.1. Proses Pembuatan Materi Bagian Perkembangan Reaksi Oksidasi Reduksi (Redoks)
R e d o k s
G ambar 4.2. Proses Pembuatan Materi Bagian Perkembangan Redoks Pelepasan dan Pengikatan Oksigen
54
Gambar 4.3. Proses Pembuatan Materi Bagian Konsep Redoks Berdasarkan Pelepasan dan Pengikatan Elektron
Gambar 4.4. Proses Pembuatan Materi Bagian Konsep Redoks Berdasarkan Kenaikan dan Penurunan Biloks
55
G ambar 4.5. Proses Pembuatan Materi Bagian Penentuan Biloks
56
Gambar 4.6. Proses Pembuatan Materi Bagian Oksidator dan Reduktor 2) Penentuan Alat dan Bahan Pembuatan Media Pembelajaran Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning ini adalah sebagai berikut: a) Personal Computer (PC) atau Laptop b) Software Microsoft Office untuk pembuatan materi dan soal c) Software Eclipse yang digunakan untuk pembuatan media berbentuk aplikasi android d) Software Photoshop yang digunakan untuk mengedit gambar yang diperlukan dalam media e) Buku-buku
pelajaran
kimia
sebagai
literatur
dalam
pembuatan materi dan soal serta buku panduan pembuatan aplikasi Android dengan software eclipse b. Pelaksanaan Pembuatan Media Pembelajaran Pada tahap pelaksanaan pembuatan media pembelajaran, media pembelajaran yang akan dibuat berdasarkan struktur navigasi dan storyboard yang berguna dalam pembuatan media. 1) Struktur navigasi Struktur navigasi ini akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan
sebuah
aplikasi
multimedia
atau
dapat
pula
dianalogikan sebagai diagram alur dalam perancangan bahasa pemrograman.
Struktur
navigasi
ini
berfungsi
untuk
menggambarkan dengan jelas hubungan dan rantai kerja seluruh elemen
yang
akan
digunakan
dalam
aplikasi.
Dengan
penggambaran struktur navigasi, pembuatan sebuah aplikasi dapat sistematis dan mudah. Struktur navigasi pada pembuatan media pembelajaran ini dapat dilihat pada Gambar 4.1 2) Desain Layout Flow Screen Desain layout flow screen merupakan rancangan kasar dari tampilan media pembelajaran kimia
57
interaktif berbasis mobile learning yang menampilkan alur tampilan media pembelajaran yang dibuat berdasarkan storyboard dari tampilan splash screen sampai tampilan yang lainnya. Untuk urutan materi sendiri dibuat berdasarkan indikator yang tertera pada silabus. Desain layout flow screen ini dapat dilihat pada Gambar 4.2
Gambar 4.7. Struktur Navigasi
58
Gambar 4.8. Desain Layout Flow Screen
59
3) Pembuatan Media Pembuatan media dibagi menjadi dua yaitu pembuatan tampilan media dan pembuatan navigasi media yang dapat dilihat seperti di bawah ini: a) Pembuatan Tampilan Media Pembuatan tampilan media dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan Graphical Layout yaitu dengan cara drag and drop komponen yang ingin ditampilkan yang dapat dilihat pada Gambar 4.3 maupun dengan bahasa pemrograman berbasis xml yang dapat dilihat pada Gambar 4.4. Pembuatan ini befungsi untuk mengatur tampilan media yang muncul di setiap menu yang dipilih oleh pengguna pada saat penggunaan media pembelajaran ini.
Gambar 4.9. Pembuatan Tampilan Media Dengan Graphical Layout
60
Gambar 4.10. Pembuatan Tampilan Media Dengan Bahasa XML b) Pembuatan Navigasi Media
Gambar 4.11. Pembuatan Navigasi Media Dengan Bahasa Java
61
Untuk pembuatan navigasi media dilakukan dengan bahasa pemrograman berbasis java. Pembuatan navigasi ini berguna untuk menautkan setiap komponen yang ada pada suatu tampilan media ke komponen lain yang berada pada tampilan yang lainnya. Jika penulisan bahasa pemrograman java yang digunakan salah, maka setiap komponen yang berada pada suatu tampilan media ini tidak akan berfungsi dan tidak akan menautkan ke tampilan media yang lainnya. Pembuatan navigasi media ini dapat dilihat pada Gambar 4.5. c. Penyelesaian Pembuatan Media Pembelajaran Setelah langkah pelaksanaa pembuatan media pembelajaran dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah penyelesaian pembuatan media pembelajaran yang hasilnya adalah produk awal media. Produk awal ini memiliki gambaran tampilan sebagai berikut: 1) Tampilan Splash Screen
Gambar 4.12. Tampilan Splash Screen
62
2) Tampilan Main Menu
Gambar 4.13. Tampilan Main Menu 3) Tampilan Profile
Gambar 4.14. Tampilan Profile
63
4) Tampilan Rules
Gambar 4.15. Tampilan Rules 5) Tampilan Notes
Gambar 4.16. Tampilan Notes
64
Gambar 4.17. Tampilan Add Notes 6) Tampilan Learn
Gambar 4.18. Tampilan Learn
65
Gambar 4.19. Tampilan Perkembangan Redoks
(a)
(b)
(c)
Gambar 4.20. (a) Tampilan Konsep Redoks Awal (b) Tampilan Konsep Redoks Revisi Pertama (c) Tampilan Konsep Redoks Revisi Kedua
66
(a)
(b)
Gambar 4.21. (a) Tampilan Penentuan Biloks Awal (b) Tampilan Penentuan Biloks Setelah Direvisi
Gambar 4.22. Tampilan Penentuan Oksidator Dan Reduktor
67
Gambar 4.23. Tampilan Tata Nama Senyawa Biloks 7) Tampilan Quiz
Gambar 4.24. Tampilan Quiz
68
Gambar 4.25. Tampilan Soal
Gambar 4.26. Tampilan Hasil
69
Pada media pembelajaran tersebut ditambahkan fitur tambahan yaitu notes. Fitur ini dibuat dengan tujuan agar dapat memudahkan pengguna untuk mencatat materi atau pemahaman baru yang didapatkan dari media pembelajaran ini.
3. Evaluasi Setelah pembuatan produk awal media selesai, maka tahap selanjutnya adalah tahap evaluasi. Tahap evaluasi ini digunakan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran yang telah dibuat. Kelayakan media yang telah dibuat dapat diketahui dari uji validasi oleh para ahli, baik ahli media maupun ahli materi dan setelah itu dilanjutkan ke tahap uji coba lapangan untuk mengetahui respon guru dan siswa. a. Uji Validasi 1) Validasi ahli media a) Validasi awal Data hasil validasi awal oleh ahli media pada pengembangan media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning ini dapat dilihat pada Lampiran 6. Berdasarkan hasil validasi media tersebut diketahui bahwa masih ada kriteria yang belum dinilai layak oleh ahli media yaitu pada aspek kemudahan navigasi, sehingga perlu melakukan uji validasi media kepada ahli media kembali. b) Validasi Akhir Karena pada hasil validasi awal oleh ahli media terdapat beberapa kriteria yang tidak layak, maka dilanjutkan validasi selanjutnya yang data validasi tersebut selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7. 2) Validasi ahli materi Pada uji validasi materi kepada ahli materi, diketahui bahwa semua kriteria sudah dinilai layak oleh ahli materi
70
sehingga tidak diperlukan uji
validasi kembali kepada ahli
materi. b. Uji Coba Lapangan Setelah uji validasi mendapatkan penilaian layak di setiap aspek dan kriteria maka penelitian ini dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu tahap implementasi. Pada tahap ini media pembelajaran
kimia
interaktif
berbasis
mobile
leraning
diimplementasikan pada kelas siswa X SMAN 4 Tangerang selatan dan siswa kelas X SMA Dua Mei. Uji coba lapangan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penilaian siswa dan guru terhadap media pembelajaran yang telah dibuat. 1) Analisis Respon Siswa Penilaian media pembelajaran oleh siswa dilakukan dengan meminta siswa mengisi angket respon siswa yang telah diberikan kepada siswa kelas X SMAN 4 Tangerang Selatan dan siswa kelas X SMA Dua Mei, dimana data dari hasil analisis respon siswa tersebut selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10. Berdasarkan angket respon siswa didapatkan hasil penilaian yang dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini. Tabel 4.7. Hasil Angket Respon Siswa
No.
SMAN 4
SMA Dua
Tangsel (%)
Aspek yang Dinilai
Keterangan
Mei (%)
Rata-rata (%)
1. 2. 3.
Kemudahan Navigasi Kandungan Kognisi Presentasi Informasi
78 78 75
76 78 81
77 78 78
Baik Baik Baik
4.
Integrasi Media
81
84
83
Sangat Baik
5.
Artistik dan Estetika Fungsi Secara Keseluruhan Rata-rata
75
76
76
Baik
78
79
79
Baik
78
Baik
6.
71
Kategori yang digunakan pada angket respon siswa ini menggunakan pedoman penilaian yang digunakan oleh Ridwan Sunarto.3 Berdasarkan hasil angket respon siswa terhadap media pembelajaran berbasis mobile learning diketahui bahwa aspek integrasi media mendapatkan persentase tertinggi yaitu sebesar 83% dengan kategori sangat baik dan aspek artistik dan estetika mendapatkan persentase terendah yaitu sebesar 76% dengan kategori baik. Dan dari persentase rata-rata dapat disimpulkan bahwa penilaian media pembelajaran berbasis mobile learning ini termasuk dalam kategori baik karena memiliki total persentase rata-rata sebesar 78%4. 2) Analisis Respon Guru Penilaian media pembelajaran oleh guru juga dilakukan dengan angket yaitu dengan meminta guru mata pelajaran kimia mengisi angket respon guru yang telah diberikan kepada guru kimia SMAN 4 Tangerang Selatan dan guru kimia SMA Dua Mei, dimana data dari hasil analisis respon guru tersebut selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12. Berdasarkan angket respon guru didapatkan hasil penilaian yang dapat dilihat pada Tabel 4.8. Berdasarkan hasil angket respon guru terhadap media pembelajaran berbasis mobile learning diketahui bahwa aspek kemudahan navigasi mendapatkan persentase tertinggi yaitu sebesar 80% dan aspek artistik dan estetika mendapatkan persentase terendah yaitu sebesar 73%. Dan dari hasil persentase rata-rata angket respon guru dapat disimpulkan bahwa penilaian media pembelajaran berbasis mobile learning ini termasuk dalam
3
Ridwan dan Sunarto. Pengantar Stastistika untuk Peneletian : Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis, (Bandung : Alfabet. 2012), Cet. V, h. 23. 4 Ibid, h.23.
72
kategori baik karena memiliki total persentase rata-rata sebesar 75%.5 Tabel 4.8. Hasil Angket Respon Guru
No.
Aspek yang Dinilai
1.
Kemudahan Navigasi
2.
Kandungan Kognisi
3.
Presentasi Informasi
4.
Integrasi Media
5.
Artistik dan Estetika
6.
Fungsi Secara Keseluruhan
SMAN 4 Tangsel
SMA Dua
(%)
Mei (%)
76
84
80
73
77
75
75
75
75
75
75
75
73
72
73
72
75
74
Baik
75
Baik
Rata-rata
RataKeterangan rata (%)
Baik Baik Baik Baik Baik
B. Pembahasan 1. Hasil Uji Validasi Produk a. Uji Validasi Ahli Media Berdasarkan hasil uji validasi awal ahli media, didapatkan aspek yang dinilai tidak layak yaitu pada aspek kemudahan navigasi pada kriteria tombol navigasi media mobile learning konsisten, timer kuis berfungsi dengan baik dan petunjuk cara penggunaan media mobile learning. Kriteria tombol navigasi media mobile learning konsisten dinilai tidak layak oleh validator karena pada media pembelajaran yang telah dibuat pada bagian quiz akan muncul perintah mengetikkan nama dahulu, jika tidak diketik maka soal tidak akan muncul dan tidak bisa kembali ke menu awal bila menekan tombol back yang terdapat 5
Ibid, h.23.
73
pada handphone yang digunakan. Hal tersebutlah yang membuat kriteria tombol navigasi media mobile learning konsisten dinilai tidak layak oleh validator karena jika pengguna membatalkan untuk mengerjakan quiz, pengguna tidak bisa kembali ke menu awal media pembelajaran ini
sehingga harus diperbaiki. Berikut merupakan
tampilan media pembelajaran yang telah dibuat pada bagian quiz sebelum validasi dan sesudah validasi yang dapat dilihat pada Gambar 4.27.
(a)
(b)
Gambar 4.27. (a) Tampilan Quiz Sebelum Validasi (b) Tampilan Quiz Sesudah Validasi Kriteria timer kuis berfungsi dengan baik dinilai tidak layak oleh validator merupakan efek dari kriteria tombol navigasi pada media mobile learning konsisten dinilai tidak layak. Sebenarnya timer berfungsi dengan baik, tetapi jika quiz tidak dimainkan maka timer tidak akan muncul. Sehingga perbaikan pada kriteria ini mengikuti perbaikan pada kriteria tombol navigasi media mobile learning konsisten. Kriteria selanjutnya yang dinilai tidak layak adalah pada petunjuk cara penggunaan pada media mobile learning sudah jelas.
74
Kriteria ini dinilai tidak layak karena pada validasi awal judul tampilan pada bagian petunjuk bernama aturan main dan nama menunya adalah rules sehingga harus diperbaiki yaitu mengganti nama judul tersebut serta mengganti nama menu menjadi helps dan juga mengganti gambar icon menu tersebut. Berikut merupakan tampilan petunjuk sebelum validasi dan sesudah validasi:
(a)
(b)
Gambar 4.28. (a) Tampilan Sebelum Validasi (b) Tampilan Sesudah Validasi
(a)
(b)
Gambar 4.29. (a) Tampilan Menu Sebelum Validasi (b) Tampilan Menu Sesudah Validasi
75
Selain memberikan penilaian, validator juga memberikan saran. Saran yang diberikan adalah sebagai berikut: 1) Pemindahan dan penggantian nama menu tentang saya menjadi profil serta penambahan instansi. 2) Penambahan animasi/video di salah satu materi agar media pembelajaran
yang
dibuat
juga
dapat
dikatakan
sebuah
multimedia. 3) Membuat soal yang muncul menjadi random dan dibuat bank soal sehingga hanya menampilkan sebagian dari seluruh soal yang ada. Berikut merupakan perubahan yang dilakukan sebelum dan sesudah diberikan saran oleh validator:
(a)
(b)
Gambar 4.30. (a) Tampilan Tentang Saya Sebelum Diberi Saran (b) Tampilan Tentang Saya Sesudah Diberi Saran
76
(a)
(b)
Gambar 4.31. (a) Tampilan Materi Sebelum Diberi Saran (b) Tampilan Materi Sesudah Diberi Saran
(a)
(b)
Gambar 4.32. (a) Tampilan Soal Sebelum Diberi Saran (b) Tampilan Soal Sesudah Diberi Saran
77
b. Uji Validasi Ahli Materi Berdasarkan hasil uji validasi ahli materi, tidak didapatkan aspek yang dinilai tidak layak oleh validator. Akan tetapi validator memberikan saran untuk memastikan konten dari materi memiliki referensi sehingga terdapat perubahan pada bagian profil pembuat yaitu penambahan referensi yang digunakan dalam materi yang terdapat dalam media pembelajaran ini. Perubahan tersebut dapat dilihat pada gambar 4.29 dibawah ini:
(a)
(b)
Gambar 4.33. (a) Tampilan Profil Sebelum Diberi Saran (b) Tampilan Profil Sesudah Diberi Saran
Saran yang diberikan oleh ahli media maupun ahli materi membuat media pembelajaran interaktif berbasis mobile learning ini memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan media pembelajaran berbasis mobile learning lainnya yang sudah ada seperti yang telah dibuat oleh Romiyatun, dkk., dimana soal yang terdapat pada media
78
pembelajaran tersebut hanya berupa pertanyaan singkat.6 Soal tersebut juga tidak disebutkan ranah kognitifnya sedangkan soal yang ada pada media pembelajaran berbasis mobile learning yang dibuat oleh peneliti memiliki ranah kognitif C1 sampai C4 dan proses pembuatan soal melalui validasi dosen serta uji coba soal untuk mendapatkan butir soal yang valid sehingga hanya butir soal yang valid saja yang digunakan pada media pembelajaran berbasis mobile learning ini. Dibandingkan dengan media pembelajaran yang dibuat oleh Gunawan, media pembelajaran berbasis mobile learning yang dibuat oleh peneliti memiliki lima opsi pilihan ganda sedangkan media pembelajaran berbasis mobile learning yang dibuat oleh Gunawan dalam soal pilihan ganda hanya memiliki tiga opsi sehingga tidak sesuai dengan syarat soal evaluasi tingkat SMA.7 Selain itu juga, soal yang terdapat pada media pembelajaran berbasis mobile learning yang dibuat oleh peneliti memiliki keunggulan dimana soal yang akan ditampilkan bersifat acak di setiap tampilannya dan memiliki bank soal sehingga antara penguna yang satu dengan yang lainnya akan mendapatkan soal yang berbeda dengan urutan yang berbeda sehigga akan membuat tingkat kecurangan dalam menjawab pertanyaan menjadi kecil jika media pembelajaran berbasis mobile learning ini digunakan untuk mendapatkan nilai siswa pada materi yang digunakan media pembelajaran berbasis mobile learning ini.
2. Uji Coba Lapangan a. Berdasarkan angket respon siswa Berdasarkan hasil uji coba produk, didapatkan data mengenai persentase penilaian dari angket yang telah diberikan pada siswa. Dari
6
Dwi Agustina Romiyatun, Jaslin Ikhsan, dan Rr. Lis Permana Sari, “Pengembangan Mobile Game “Brainchemist” Sebagai Media Pembelajaran Kimia Sma/Ma Pada Materi Teori Atom Mekanika Kuantum, Ikatan Kimia Dan Termokimia”, Jurnal Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, Vol. 1, No. 2, 2012, h. 5. 7 Indra Gunawan, “Pengembangan Aplikasi Mobile Learning Fisika Sebagai Media Pembelajaran Pendukung” , Jurnal Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung, Vol. 3, No. 1, 2014, h. 6.
79
hasil persentase setiap aspek dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning yang telah dibuat ini termasuk dalam kategori baik. Adapun aspek yang memiliki persentase tertinggi berdasarkan hasil tersebut adalah aspek integrasi media yang memiliki persentase sebesar 83% yang termasuk dalam kategori sangat baik. 8 Kriteria pada aspek integrasi media ini terdiri dari media mobile learning dapat membantu saya dalam meningkatkan kemahiran menggunakan media ICT dan media mobile leraning dapat membantu saya dalam memanfaatkan media ICT untuk belajar. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning yang telah dibuat sangat membantu kemahiran siswa dalam menggunakan media ICT dan memanfaatkannya untuk belajar. Hal ini sesuai dengan salah satu fungsi media pembelajaran yang dikemukakan oleh Dale dalam Arsyad yaitu menambah wawasan serta pengalaman siswa dalam proses pembelajaran9 Sedangkan persentase terendah terdapat pada aspek artistik dan estetika yang memiliki persentase sebesar 76%.10 Kriteria aspek ini terdiri media mobile learning memiliki tampilan yang menarik, teks media mobile learning dapat dibaca dengan jelas, gambar yang digunakan media mobile learning sesuai dengan materi, tata letak gambar media mobile learning sudah sesuai, warna background yang digunakan media mobile learning sudah sesuai dengan teks, bahasa yang digunakan media mobile learning sesuai dengan EYD, bahasa yang digunakan media mobile learning komunikatif dan tidak terdapat kalimat ambigu (bermakna ganda) pada media mobile learning.
8
Ridwan dan Sunarto. Pengantar Stastistika untuk Peneletian : Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis. (Bandung : Alfabet. 2012), Cet. V, h. 23. 9 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : PT. Rajawali Pers, 2014), h. 28. 10 Ridwan dan Sunarto. Pengantar Stastistika untuk Peneletian : Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis. (Bandung : Alfabet, 2012), Cet. V, h. 23.
80
Walaupun memiliki persentase terendah dibandingkan dengan aspek yang lain, tetapi aspek ini tergolong dalam kategori baik. 11 Rendahnya aspek ini dibandingkan aspek yang lain dapat disebabkan karena rendahnya persentase pada kriteria tidak terdapat kalimat ambigu (bermakna ganda) pada media mobile learning. Hal ini berarti sebagian siswa masih menganggap masih adanya kalimat ambigu yang terdapat pada media pembelajaran ini. Menurut Winkel dalam Munadi, perbedaan anggapan tersebut terjadi karena perbedaan karakteristik siswa yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian, yakni dalam taraf kemampuan berbahasa. 12 b. Berdasarkan angket respon guru Berdasarkan perhitungan angket respon guru terhadap media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning, dapat disimpulkan bahwa penilaian media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning yang telah dibuat ini juga termasuk dalam kategori baik. Adapun aspek yang memiliki persentase tertinggi berdasarkan hasil tersebut adalah aspek navigasi media yang memiliki persentase sebesar 80% yang termasuk dalam kategori baik.13 Kriteria pada aspek navigasi media ini terdiri dari media mobile learning mudah dioperasikan, media mobile learning dapat diakses kapanpun dan dimanapun, tombol navigasi pada media mobile learning sudah konsisten, tombol navigasi yang dibuat pada media mobile learning memudahkan pengguna dalam pengoperasiannya, timer kuis berfungsi dengan baik, tombol sound on/off berfungsi dengan baik dan skor kuis dapat tampil setelah pertanyaan terjawab semua atau saat timer berhenti. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning yang telah dibuat memiliki 11
Ibid, h. 23. Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta : Gaung Persada Press, 2008), h. 188. 13 Ridwan dan Sunarto. Pengantar Stastistika untuk Peneletian : Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis. (Bandung : Alfabet, 2012), Cet. V, h. 23. 12
81
navigasi yang baik yang artinya media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning mudah untuk digunakan dan tidak membingungkan pengguna sehingga tidak diperlukan keahlian khusus untuk bisa menggunakan media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning ini. Sedangkan persentase terendah terdapat pada aspek artistik dan estetika yang memiliki persentase sebesar 73%. Hal ini sama seperti hasil pada angket respon siswa, tetapi perbedaannya adalah kriteria yang terendah pada aspek ini terdapat pada kriteria gambar yang digunakan media mobile learning sesuai dengan materi. Artinya masih terdapat beberapa gambar yang kurang sesuai pada media pembelajaran yang telah dibuat ini sehingga membuat persentase pada aspek artistik dan estetik menjadi rendah . Aspek yang digunakan pada penilaian media pembelajaran kimia inetraktif berbasis mobile learning ini mengacu pada kriteria multimedia interaktif yang digunakan oleh Thorn.14 Berdasarkan penilaian yang didapatkan dari angket respon siswa dan guru, media pembelajaran kimia inetraktif berbasis mobile learning ini memiliki penilaian dengan kategori baik, yang artinya media pembelajaran kimia inetraktif berbasis mobile learning ini memang bersifat interaktif dan kategori interaktifnya termasuk dalam kategori baik. Hal tersebut membuat media pembelajaran kimia inetraktif berbasis mobile learning yang dibuat oleh peneliti ini memiliki keunggulan dalam hal interaktivitas media jika dibandingkan oleh media pembelajaran berbasis mobile learning yang dibuat oleh Purbasari, dkk., yang diketahui memiliki tingkat interaktivitas media yang tergolong kurang.15
14
Warwick J. Thorn, “Points to Consider when Evaluating Interactive Multimedia”, The Internet TESL Journal, Vol. 2, No. 4, 1995, h. 1. 15 Rohmi Julia Purbasari, M. Shohibul Kahfi dan Mahmuddin Yunus, “Pengembangan Aplikasi Android Sebagai Media Pembelajaran Matematika Pada Materi Dimensi Tiga Untuk Siswa Sma Kelas X”, Jurnal Matematika FMIPA Universitas Malang, Vol. 1, No. 2, 2012, h. 9.
82
Selain memiliki keunggulan yang telah disebutkan, media pembelajaran
berbasis
mobile
learning
itu
sendiri
memiliki
keunggulan seperti membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menghitung serta mengenali kemampuan dirinya, dapat mendukung pembelajaran baik secara mandiri maupun kelompok, membantu meningkatkan kemampuan dalam mengunakan media ICT dan membuat siswa lebih fokus dalam belajar. 16
16
Amritpal Kaur dan Manpreet Singh Bhullar, “A New Method of Learning: M-Learning (Mobile Learning”, Proceedings of the World Congress on Engineering and Computer Science, Vol 1, 2013, h. 3.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
maka
didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning pada materi reaksi reduksi oksdasi dapat dikembangkan melalui tahap perancangan, produksi dan evaluasi. 2. Berdasarkan hasil angket respon siswa dan guru, Kualitas media pembelajaran kimia interaktif berbasis mobile learning pada materi reaksi reduksi oksdasi yang telah dikembangkan ini termasuk dalam kategori baik. B. Saran Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran berikut: 1. Guru hendaknya dalam menyajikan materi pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang menarik, sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa. Media pembelajaran berbasi mobile learning dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik. 2. Siswa hendaknya dapat memaksimalkan perangkat seperti handphone yang dimilikinya untuk mendukung kegiatan pembelajaran mereka. Dengan adanya pengembangan media pembelajaran berbasis mobile learning diharapkan siswa mampu memanfaatkannya untuk kegiatan pembelajaran. 3. Media pembelajaran berbasis mobile learning ini dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi e-learning sehingga materi dan soal yang ada dapat ditambah ataupun diperbarui dengan lebih mudah dimanapun dan kapanpun.
83
DAFTAR PUSTAKA
Ally, Mohamed. 2009. Mobile Learning Transforming the Education and Training. Atabasca University: AU Press.
Delivery
of
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Pers. Danim, Sudarwan. 2010. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Darwaman, Deni. 2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya Offset. Floro, Nick. 2011. Infoline Tips Tools and Intelligence for Trainers : Mobile Learning. Amerika: ASTD Press. Georgiev, Tsvetozar, Evgenia Georgieva dan Angel Smrikarov. 2004. MLearning - a New Stage of Е-Learning. International Conference on Computer Systems and Technologies- CompSysTech. 4 (28) : 1-5 Gunawan, Indra. 2014. Pengembangan Aplikasi Mobile Learning Fisika Sebagai Media Pembelajaran Pendukung. Jurnal Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung. 3 (1) : 1-7 Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara Heinich, Robert, Michael Molenda, James D. Russel dan Sharon E. Smaldino. 2005. Instructional Technology and Media for Learning Seventh Edition. New Jersey: Pearson Merrill Prentice Hall. Jankins, Martin dan Janet Hanson. 2003. E-learning Series: Guide for Senior Managers. LTSN Generic Center. Kaur, Amritpal dan Manpreet Singh Bhullar. 2013. A New Method of Learning: M-Learning (Mobile Learning). Proceedings of the World Congress on Engineering and Computer Science . 1 : 187-189 Kumar, Santosh. 2013. E and M-Learning A Comparative Study. International Journal on New Trends in Education and Their Implications. 4 (3) : 65-78 Listyorini, Tri dan Anteng Widodo. 2013. Perancangan Mobile Learning Mata Kuliah Sistem Operasi Berbasis Android. Jurnal SIMETRIS. 3 (1) : 25-30
84
85
Mcconatha, Douglas, Matt Praul dan Michael J. Lynch. 2008. Mobile Learning in Higher Education: An Empirical Assessment Of A new educational Too. The Turkish Online Journal of Educational Technology. 7 (3) : 1. Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta. More, Joi L, Camille Dackson-Deane dan Krista Galyen. 2011. E-Learning, online learning, and distance learning environments: Are they the same?. University of Missouri. 14 : 129-135 Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Ciputat: Gaung Persada press. Oller, Rick. 2012. The Future of Mobile Learning. Louisville: Educase center for Applied Reasearch. Ozdamli, Fezile dan Nadire Cavus. 2011. Basic Elements and Characteristics of Mobile Learning, Procedia - Social and Behavioral Sciences. 28 : 937942. Prawiradilga, Dewi Salma dan Eveline Siregar. 2008. Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta : Kencana. Purbasari, Rohmi Julia, M. Shohibul Kahfi dan Mahmuddin Yunus. 2013. Pengembangan Aplikasi Android Sebagai Media Pembelajaran Matematika Pada Materi Dimensi Tiga Untuk Siswa Sma Kelas X. Jurnal Matematika FMIPA Universitas Malang. 1 (2) : 1-11. Ridwan dan Sunarto. 2012. Pengantar Stastistika untuk Peneletian : Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis. Bandung : Alfabet. Cet. V. Romiyatun, Dwi Agustina, Jaslin Ikhsan, dan Rr. Lis Permana Sari. 2012. Pengembangan Mobile Game “Brainchemist” Sebagai Media Pembelajaran Kimia Sma/Ma Pada Materi Teori Atom Mekanika Kuantum, Ikatan Kimia Dan Termokimia. Jurnal Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. 1 (2) : 1-9. Rusman. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta. Sadiman, Arief S, R. Rahardjo, Amung Haryono dan Rahardjito. 2006. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
86
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: kencana.
Smaldino, Sharon E, Deborah L. Lowther dan James D. Russel. 2011. Instructional Technology and Media for Learning Edisi Kesembilan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukamto. 2012. E-learning Jaringan Komputer Berbasis Web dan Aplikasi Mobile. Jurnal Teknik Elektro Terapan. 1 (2) : 75-85. Suparman, M. Atwi. 2001. Desain instruksional. Jakarta : Proyek Pengembangan Universitas Terbuka Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. . 2012. Desain Instruksional Modern, Jakarta : Erlangga. Thorn, Warwick J. 1995. Points to Consider when Evaluating Interactive Multimedia. The Internet TESL Journal. 2 (4) : 1 Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Uno, Hamzah B. dan Nina Lamatenggo. 2010. Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Wang, Minjuang. 2009. The impact of mobile learning on students’ learning behaviours and performance: Report from a large blended classroom. British Journal of Educational Technology. 40 (4) : 673-695. Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta. Yuniati, Lukita. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Efek Doppler Sebagai Alat Bantu Dalam Pembelajaran Fisika Yang Menyenangkan. JP2F. 2 (2) : 92-101.
87
Lampiran 1. Lembar Analisis Kebutuhan Dasar
LEMBAR ANGKET PRA PENELITIAN (MOTIVASI BELAJAR SISWA) Nama
:
Kelas
:
Sekolah
:
Petunjuk
: Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia. Mohon mengisi angket ini dengan jawaban yang jujur dan sebenar-benarnya. Keterangan: SS = Sangat Setuju S = Setuju R = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
A. Ketertarikan siswa mengerjakan tugas pelajaran kimia No.
Pertanyaan
1.
Saya hanya mengerjakan tugas kimia jika disuruh
2.
Saya lebih senang mengerjakan tugas kimia dalam
Jawaban SS
S
R
TS STS
kelompok
3.
Saya tidak pernah mengerjakan tugas kimia
B. Penggunaan smartphone pada siswa No.
Pertanyaan
1.
Saya menggunakan smartphone setiap hari
2.
Saya dapat beraktifitas secara normal dalam sehari tanpa smartphone
3.
Saya menggunakan smartphone karena kebutuhan
Jawaban SS
S
R
TS STS
88
C. Penggunaan smartphone sebagai media belajar No. 1.
Jawaban
Pertanyaan Saya
sering
menggunakan
SS smartphone
S
R
TS STS
untuk
mendapatkan informasi berkaitan dengan pelajaran
2.
Saya
menggunakan
smartphone
untuk
membantu
tidak
ada
mengerjakan tugas suatu pelajaran
3.
Aplikasi
di
smartphone
saya
yang
berhubungan dengan pelajaran
D. Kemudahan mendapatkan informasi terkait materi pelajaran kimia Jawaban
No.
Pertanyaan
1.
Saya dapat belajar kimia sendiri di luar jam pelajaran
SS
S
R
TS STS
kimia
2.
Saya merasa butuh mempelajari materi kimia di luar kelas kimia
3.
Sumber pelajaran khususnya kimia mudah didapatkan meski di luar kelas
4.
Saya mudah mendapatkan materi pelajaran melalui perangkat smartphone
E. Intensitas siswa menggunakan smartphone (android) Petunjuk : berilah tanda (X) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda. Jawaban dapat lebih dari satu opsi. Isikan pula jawaban pada titik-titik yang disediakan. 1. Apakah Anda pengguna smartphone dengan sistem operasi Android? a. Ya b. Tidak Jika iya, maka lanjut ke pertanyaan selanjutnya. Jika tidak, maka isian anda cukup sampai di sini.
2. Berapa jumlah smartphone Android yang Anda miliki? a. 1
b. 2
c. 3
d. Lainnya …..
89
3. Tiga aktivitas yang paling sering Anda lakukan dengan smartphone Android dalam sehari adalah …. a. Telepon b. Kirim SMS c. Kirim e-mail d. Chat live (whatsApp/BBM/Line, dll) e. Bermain game f. Menikmati konten multimedia berupa audio dan atau video g. Searching h. Jejaring sosial (facebook/twitter/path/dll) i.
Blogging/forum
j.
Menguasai aplikasi yang baru didownload
k. Lainnya (sebutkan) ………….
4. Berapa lama rata-rata dalam sehari Anda menghabiskan waktu dengan smartphone Android? a. 1 jam b. 2 jam c. 3 jam d. 4 jam e. > 4 jam
5. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk smartphone dalam sebulan ? a.
Rp. 10.000
b.
Rp. 20.000
c.
Rp. 30.000
d.
Rp. 40.000
e.
Rp. 50.000
f.
> Rp. 50.000
6. Apa saja aplikasi yang paling sering Anda gunakan pada smartphone Android? ………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
90
7. Apa saja aplikasi edukasi (yang berkaitan dengan pelajaran) yang Anda gunakan pada smartphone Android? ………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
91
Lampiran 2. Hasil Analisis Kebutuhan Dasar Hasil Analisis Kebutuhan Dasar SMAN 4 Tangsel Pernyataan 1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
11. 12.
13.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S 3 3 2 2 3 4 4 2 1 3 3 3 2 1 3 2 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 2 3 2 1 4 2 0 3 3 2 3 3 0 2 3 2 1 3 3 3 3 3 4 3 1 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 2 3 1 2 4 2 2 2 4 3 1 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 1 1 3 1 3 3 2 2 2 0 0 0 2 0 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 1 4 3 2 4 3 2 2 2 2 2 1 0 1 3 1 1 2 1 1 2 2 0 2 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3
RESPONDEN T U V W 3 2 3 1 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 2 2 2 1 3 3 3 3 1 2 1 1 3 3 3 3
X 3 4 0 3 1 3 3 4 3 1 3 2 3
Y 2 3 2 2 3 3 3 4 2 2 4 2 3
Z AA AB AC AD AE AF AG Jumlah Persentase 2 3 3 3 4 1 1 3 84 63 4 2 3 4 4 2 4 4 109 81 3 3 3 3 3 4 3 3 96 72 4 3 4 4 4 3 3 4 115 86 2 2 2 3 2 3 4 3 74 55 4 3 3 3 4 3 3 4 106 79 4 3 4 4 4 3 3 4 115 86 4 3 4 4 4 3 4 4 118 88 4 2 1 3 2 2 1 2 75 56 3 2 2 1 0 3 1 2 52 39 3 3 4 3 3 3 4 3 108 81 1 3 3 2 1 3 2 4 58 43 3 3 4 2 1 3 2 4 96 72
92
Lanjutan lampiran 2 Hasil Analisis Kebutuhan Dasar SMA Dua Mei Pernyataan 1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
11. 12.
13.
A 0 2 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 2
B 0 1 3 4 2 3 4 4 1 2 3 3 4
C D E F G H I J 2 1 1 2 2 1 4 3 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 1 4 4 4 3 3 0 2 3 0 3 0 2 4 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 2 4 3 4 2 2 3 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 4 2 0 2 2 1 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 0 3 3 4 4 1 4 3 2 3
RESPONDEN K L M N O P Q R S T U V W 2 1 3 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 3 0 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 2 4 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 1 2 3 1 2 3 2 1 2 1 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 1 4 3 1 4 4 3 3 3 3 3 3
Jumlah
Persentase
37 65 71 75 45 74 79 77 49 48 60 58 68
40 71 77 82 49 80 86 84 53 52 65 63 74
93
Lanjutan lampiran 2 Hasil Analisis Kebutuhan Dasar Rata-rata No. 1.
Pernyataan
SMAN 4 Tangsel (%)
SMA Dua Mei (%)
Rata-rata (%)
Saya hanya mengerjakan tugas kimia jika disuruh
63
40
52
Saya lebih senang mengerjakan tugas kimia dalam kelompok
81
71
77
Saya tidak pernah mengerjakan tugas kimia
72
77
75
Penggunaan
Saya menggunakan smartphone setiap hari
86
82
84
smartphone pada
Saya dapat beraktifitas secara normal dalam sehari tanpa smartphone
55
49
52
Saya menggunakan smartphone karena kebutuhan
79
80
80
86
86
86
88
84
86
56
53
55
Saya dapat belajar kimia sendiri di luar jam pelajaran kimia
39
52
46
Saya merasa butuh mempelajari materi kimia di luar kelas kimia
81
65
74
43
63
54
72
74
73
Ketertarikan siswa mengerjakan tugas pelajaran kimia
2.
siswa 3.
Penggunaan smartphone sebagai media belajar
4.
Saya sering menggunakan smartphone untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan pelajaran Saya menggunakan smartphone untuk membantu mengerjakan tugas suatu pelajaran Aplikasi di smartphone saya tidak ada yang berhubungan dengan pelajaran
Kemudahan mendapatkan informasi terkait materi pelajaran kimia
Sumber pelajaran khususnya kimia mudah didapatkan meski di luar kelas Saya mudah mendapatkan materi pelajaran melalui perangkat smartphone
94
Pertanyaan 5.
Jawaban
Intensitas siswa
Apakah anda pengguna smartphone
menggunakan
dengan sistem operasi Android
smartphone (Android)
Tiga aktifitas yang paling sering
Chat Live
anda lakukan dengan smartphone
Bermain Game
android dalam sehari
Ya Tidak
Searching
Berapa lama rata-rata dalam sehari
1 jam
anda menghabiskan waktu dengan
2 jam
smartphone Android ?
3 jam 4 jam > dari 4 jam
Berapa
biaya
yang
dikeluarkan
untuk smartphone dalam sebulan?
Rp.10.000 Rp.20.000 Rp.30.000 Rp.40.000 Rp.50.000 > Rp.50.000
Apa saja aplikasi edukasi (yang
Kalkulator
berkaitan dengan pelajaran) yang
Kamus
SMAN 4 Tangsel (%)
SMA Dua Mei (%)
Rata-rata (%)
64
86
75
36
14
25
48
42
45
21
28
25
31
30
31
5
5
5
10
5
8
19
11
15
5
21
13
62
58
60
10
0
5
5
0
3
0
0
0
5
5
5
24
63
44
10
32
21
43
68
56
33
16
25
24
16
20
anda gunakan pada smartphone Android ?
Tidak ada
95
Lampiran 3. Materi Reaksi Reduksi Oksidasi
Standar Kompetensi: 3. Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi reduksi.
Kompetensi Dasar: 3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya
REAKSI OKSIDASI REDUKSI (REDOKS) A. Perkembangan Reaksi Oksidasi Reduksi (Redoks) Pernahkah kalian melihat besi yang berkarat? Mengapa besi jika dibiarkan tanpa perlindungan lama kelamaan terjadi perkaratan pada permukaannya? Proses perkaratan logam merupakan contoh reaksi reduksi yang terjadi di alam. Terjadinya perkaratan pada logam disebabkan logam mengikat oksigen dari udara dan air.
Reaksi : 4Fe (s) + 3O2 (g) → 2Fe2O3 (s) Reaksi oksidari reduksi (redoks) dikenal juga sebagai reaksi transfer-elektron. Reaksi oksidasi-reduksi berperan dalam banyak hal di dalam kehidupan kita seharihari. Reaksi ini terlibat mulai dari pembakaran bahan bakar minyak bumi sampai dengan kerja cairan pemutih yang digunakan dalam rumah tangga. Selain itu,
96
sebagian besar unsur logam dan nonlogam diperoleh dari bijihnya melalui proses oksidasi atau reduksi.
B. Konsep Oksidasi Reduksi (Redoks) Seiring dengan perkembangan kimia, istilah oksidasi dan reduksi juga dikembangkan dan disempurnakan. Perkembangan konsep reaksi reduksi oksidasi dibagi menjadi 3, yaitu : 1. Berdasarkan Pelepasan dan Pengikatan Oksigen Dalam hal transfer oksigen, Oksidasi berarti mendapat oksigen, sedang Reduksi adalah kehilangan oksigen. Sebagai contoh, reaksi reduksi bijih besi (Fe2O3) oleh karbon (C):
→
+
Bijih Besi
Karbon
Besi
Reaksi : 2Fe2O3 (s) + 3C (s) → 4Fe (s) + 3CO2 (g) Karena reduksi dan oksidasi terjadi pada saat yang bersamaan, reaksi diatas disebut reaksi redoks. Oksidator atau zat pengoksidasi adalah zat yang mengoksidasi zat lain. 2. Berdasarkan Pelepasan dan Pengikatan Elektron Oksidasi berarti kehilangan elektron, dan reduksi berarti mendapat elektron. Definisi ini sangat penting untuk diingat. Ditinjau dari serah terima elektron, reaksi reduksi dan reaksi oksidasi selalu terjadi bersama-sama. Artinya, ada zat yang melepas elektron atau mengalami oksidasi dan ada zat yang menerima elektron tersebut atau mengalami reduksi. Contoh sederhana reaksi redoks dalam hal transfer elektron: CuO(s) + Mg(s) → Cu (s)+ MgO (s) 3. Berdasarkan Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi
97
Berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi, Oksidasi merupakan naiknya (penambahan) bilangan oksidasi sedangkan reduksi merupakan Penurunan (pengurangan) bilangan oksidasi. Perhatikan gambar berikut :
Dari reaksi tersebut dapat diketahui bahwa Zn mengalami perubahan biloks dari 0 menjadi +2 sehingga dapat dikatakan bahwa Zn mengalami oksidasi karena peningkatan biloks. Sedangkan untuk Cu mengalami penurunan biloks dari +2 menjadi 0, sehingga dapat dikatakan bahwa Cu mengalami reduksi karena penurunan biloks.
C. Penentuan Bilangan Oksidasi (Biloks) Bilangan oksidasi (biloks) disebut juga sebagai tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi diartikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom dalam keadaan bebas atau dalam senyawa yang dibentuknya. Bilangan oksidasi merupakan harga yang menunjukkan kemampuan suatu atom untuk melepaskan atau menerima elektron
98
dalam suatu reaksi. Bilangan oksidasi dapat bernilai positif maupun
negatif
tergantung harga keelektronegatifannya. Untuk dapat menentukan bilangan oksidasi suatu unsur, dapat dilakukan dengan aturan-aturan berikut :
1.
Bilangan oksidasi sebuah atom dalam sebuah unsur bebas (tidak terikat) adalah 0
2.
Jumlah tingkat oksidasi senua atom dalam sebuah molekul atau satuan rumus adalah nol. Untuk sebuah ion jumlahnya sama dengan muatan itu sendiri, baik besar maupun tandanya, tanpa mempedulikan apakah ion itu terdiri dari atom tunggal (monoatomik) atau lebih dari dua atom (poliatomik).
3.
Dalam senyawa, logam-logam alkali (golongan IA dalam tabel periodik, yaitu Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) mempunyai tingkat oksidasi +1 dan logam-logam alkali tanah (IIA), +2.
4.
Dalam senyawa, tingkat oksidasi hidrogen adalah +1; fluor -1.
5.
Dalam senyawa, oksigen mempunyai tingkat oksidasi -2
6.
Dalam senyawa binernya dengan logam, unsur-unsur golongan VIIA mempunyai tingkat oksidasi -1; golongan VIA, -2; dan golongan VA, -3. (senyawa biner tersusun oleh dua jenis unsur, misalnya KI, MgBr 2 dan BaS) Contoh Na, Fe, O2 , H2 memiliki biloks nol
D. Penentuan Oksidator dan reduktor Oksidator adalah zat yang mengoksidasi zat lain dalam suatu reaksi redoks. Jadi, oksidator adalah zat yang mengalami reduksi. Reduktor adalah zat yang mereduksi zat lain dalam suatu reaksi redoks. Jadi, reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi. Contoh oksidator kuat adalah ion permanganat (MnO4-), ion kromat (CrO42-) dan ion dikromat (Cr2O72-)
99
Contoh penentuan oksidator dan reduktor
Dari contoh tersebut dapat dikeahui zat yang menjadi reduktor adalah kalium dikromat (K2Cr2O7) karena mengalami oksidasi, sedangkan yang menjadi oksidator adalah Sulfur (S) karena mengalami reduksi.
E. Tata Nama Senyawa berdasarkan Biloks 1. Senyawa Ionik Penamaan senyawa Ionik yang mengandung unsur logam berbiloks lebih
dari
satu
macam didasarkan pada sistem stock. Caranya dengan
membubuhkan angka romawi yang sesuai dengan bilangan oksidasi logam dalam tanda kurung di belakang nama logam dan diikuti dengan nama unsur nonlogam, lalu diberi akhiran –ida.
Untuk penamaan senyawa ion poliatomik juga didasarkan pada sistem stock. Caranya bubuhkan angka Romawi yang sesuai dengan bilangan oksidasi unsur dalam tanda kurung di belakang nama anion poliatomik.
100
Rumus Kimia KClO
Jenis Ion K+
Nama Biasa
+1
Kalium
+1 (Cl)
Hipoklorit
K+
+1
Kalium
ClO3 -
+5 (Cl)
Klorat
ClO KClO3
Biloks
-
Nama Sistem Stock Kalium Klorat (I)
Kalium Klorat (V)
2. Senyawa Kovalen Untuk penamaan senyawa kovalen yang mengandung unsur nonlogam berbiloks lebih dari satu juga didasarkan pada sistem stock. Caranya adalah dengan menuliskan unsur nonlogam bermuatan positif diikuti oleh angka romawi yang sesuai dengan bilangan oksidasinya dalam tanda kurung, sedangkan unsur nonlogam yang bermuatan negatif diletakkan dibelakang dan diberi akhiran -ida
Rumus Kimia
Biloks
Nama Senyawa
N2 O
+1
Nitrogen (I) Oksida
NO
+2
Nitrogen (II) Oksida
N2O3
+3
Nitrogen (III) Oksida
NO2
+4
Nitrogen (IV) Oksida
N2O5
+5
Nitrogen (V) Oksida
101
Lampiran 4. Lembar Validasi Instrumen Soal Mata pelajaran Kelas/Semester Pokok bahasan Bentuk soal Jumlah Butir Soal Standar Kompetensi
: : : : : :
Kimia X/2 Reaksi Oksidasi Reduksi Pilihan Ganda (PG) 50 Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi
Kompetensi Dasar
Indikator
3.2. Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya.
Membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari pengikatan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi.
Indikator Soal
Nomor Soal
Menjelaskan pengertian redoks
1
Menjelaskan pengertian reaksi reduksi 2
Mengkategorikan pengertian reaksi oksidasi 3
Soal Pernyataan yang benar dibawah ini mengenai reaksi redoks adalah.... A. Oksidasi melibatkan penerimaan elektron B. Reduksi melibatkan pelepasan elektron C. Oksidasi melibatkan kenaikan biloks D. Reduktor berfungsi mengoksidasi zat lain E. Oksidator berfungsi mereduksi zat lain Reaksi kimia yang ditandai berkurangnya senyawa yang mengandung oksigen disebut.... A. Reduksi B. Oksidasi C. Redoks D. Reduktor E. Biloks Perhatikan pernyataan dibawah ini : 1) Zat yang mengalami penurunan biloks 2) Zat yang mengalami kenaikan biloks 3) Zat yang menerima oksigen 4) Zat yang melepaskan elektron 5) Zat yang menerima elektron Diatara pernyataan tersebut , manakah yang merupakan pengertian reaksi oksidasi ? A. (1) dan (2)
Tingkat Kognitif
Kunci Jawaban
C2
C
C2
A
C2
D
Kesesuaian Sesuai Tidak
Keterangan
102 B. C. D. E. Mengurutkan perkembangan konsep oksidasi reduksi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi.
4
(1) dan (5) (2) dan (4) (2), (3) dan (4) (1), (3),dan (5)
Berikut merupakan konsep dari oksidasi dan reduksi : 1) Oksidasi merupakan pengikatan oksigen sedangkan reduksi merupakan pelepasan oksidgen 2) Oksidasi merupakan pelepasan elektron sedangkan reduksi merupakan pengikatan elektron 3) Oksidasi merupakan peningkatan biloks sedangkan reduksi merupakan penurunan biloks
C1
A
C2
A
C2
B
Urutan perkembangan konsep dari oksidasi dan reduksi tersebut adalah.... A. (1) - (2) - (3) B. (2) - (3) - (1) C. (2) - (1) - (3) D. (1) - (3) - (2) E. (3) - (1) - (2) Menentukan reaksi oksidasi berdasarkan serah terima elektron 5
Menentukan reaksi oksidasi berdasarkan serah terima oksigen
6
Apabila suatu unsur menerima elektron, maka.... A. Bilangan oksidasinya akan turun B. Bilangan oksidasinya akan naik C. Reaktivitasnya akan meningkat D. Unsur tersebut mengalami oksidasi E. Unsur tersebut merupakann reduktor
Apabila suatu unsur menerima oksigen, maka.... A. Bilangan oksidasinya akan turun B. Bilangan oksidasinya akan naik C. Reaktivitasnya akan meningkat
103 D. Unsur tersebut mengalami reduksi E. Unsur tersebut merupakan oksidator Menentukan reaksi oksidasi berdasarkan kenaikan dan penurunan biloks 7
Menentukan reaksi oksidasi berdasarkan serah terima elektron
8
Menentukan oksidasi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi
9
Apabila suatu unsur mengalami kenaikan bilangan oksidasi, maka.... A. Unsur tersebut mengalami reduksi B. Unsur tersebut reaktivitasnya meningkat C. Unsur tersebut menereima elektron D. Unsur tersebut merupakan reduktor E. Unsur tersebut merupakan oksidator Perhatikan rekasi dibawah ini: 1) K+ + e− → K 2) Cl2 + 2e− → 2Cl3) S + 2e− → S24) Fe2+ → Fe3+ + e− Diatara reaksi tersebut , manakah yang merupakan reaksi oksidasi ? A. (3) B. (4) C. (1) dan (2) D. (1), (2) dan (3) E. (1), (2), (3) dan (4) Diketahui reaksi: 2FeCl3 + H2S →2FeCl2 + 2HCl + S Manakah unsur yang mengalami reaksi Oksidasi dari reaksi diatas ? A. Fe B. S C. Cl D. H E. Fe dan S
C2
D
C3
B
C3
B
104 Menentukan reaksi reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi
Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion.
Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa
Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa
Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion
10
11
12
13
MnO2 + 2H2SO4 + 2NaI → MnSO4 + Na2SO4 +2H2O + I2 Yang mengalami reduksi adalah... A. MnO2 B. H2SO4 C. NaI D. MnSO4 E. Na2SO4 Senyawa hidrogen yang tidak memiliki bilangan oksidasi +1 adalah... A. H2O B. NaH C. H2O2 D. HCl E. C2H5OH Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawa F2O adalah A. 0 B. +1 C. +2 D. +3 E. +4 Bilangan oksidasi unsur I dalam ion IO3− adalah…. A. +5 B. +3 C. +2 D. -1 E. -5
C2
A
C2
B
C2
C
C3
A
105 Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa 14
Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa
15
Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa 16
Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa
Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa
17
18
Di antara senyawa-senyawa mangan (Mn) di bawah ini, senyawa manakah yang mempunyai bilangan oksidasi tertinggi adalah .... A. MnO2 B. KMnO4 C. K2MnO4 D. MnO E. MnCl2 Bilangan oksidasi fosforus paling rendah terdapat pada senyawa .... A. PH4Br B. PCl5 C. POBr3 D. Ca3(PO4)2 E. PF3 Bilangan oksidasi Cl pada Cl2, KClO2, AlCl3, dan HClO berturut-turut adalah …. A. 0, +4, -1 dan -3 B. 0, +2, +1 dan +3 C. 0, +3, -3 dan +1 D. 0, +3, +1 dan -1 E. 0, +2, +3 dan -1
Pada reaksi: Cl2 + 2KOH → KCl + KClO +H2O Bilangan oksidasi klor berubah dari .... A. -1 menjadi +1 dan 0 B. -2 menjadi 0 dan +1 C. +1 menjadi -1 dan 0 D. 0 menjadi -1 dan +1 E. 0 menjadi -1 dan -2 Bilangan oksidasi S terkecil terdapat dalam senyawa …. A. Na2S B. K2SO4 C. (NH4)2SO4
C3
B
C3
A
C3
C
C3
D
C2
A
106 D. Al2(SO4)3 E. Na2SO4 Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa
19
Menentukan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa 20
Mengurutkan nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa 21
Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks
Mengkategorikan pengertian reduktor 22
Mengkategorikan pengertian reaksi oksidator
23
Bilangan oksidasi S dalam FeSO4 adalah.... A. +3 B. -3 C. +6 D. -6 E. -4 Bilangan oksidasi Cl dalam senyawa KClO2 adalah .... A. 0 B. -1 C. -3 D. +1 E. +3
Bilangan oksidasi halogen pada senyawa asam klorit, asam klorat, dan asam perklorat berturutturut adalah .... A. +3, +5 +7 B. +1 +7 +5 C. +5 +3 +7 D. +7 +5 +3 E. +1 +3 +5 Pada reaksi redoks, reduktor merupakan.... A. Zat pereduksi B. Zat pengoksidasi C. Zat yang melepaskan oksigen D. Zat yang menerima elektron E. Zat yang mengalami reduksi Pada reaksi redoks, oksidator merupakan.... A. Zat pereduksi B. Zat pengoksidasi
C2
C
C3
E
C3
A
C2
A
C2
B
107 C. D. E. Menentukan oksidator dan reduktor berdasarkan reaksi
Zat yang menerima oksigen Zat yang melepaskan elektron Zat yang mengalami Oksidasi
Manakah senyawa klor yang bertindak sebagai oksidaktor ?
24
A.
ClO2- → ClO3-
B.
Cl- → ClO2-
C. ClO4- → Cl-
C2
C
C3
D
C3
B
D. Cl2 → 2ClO3E. Menentukan oksidator dan reduktor berdasarkan reaksi
25
Menentukan oksidator dan reduktor berdasarkan reaksi
26
ClO- → ClO4-
Pada reaksi: 2Ag+ (aq) + Zn(s) → 2Ag(s) + Zn2+(aq) Pernyataan yang benar untuk reaksi di atas adalah…. A. Zn sebagai oksidator dan Ag sebagai reduktor B. Zn sebagai oksidator dan Ag+ sebagai reduktor C. Zn sebagai reduktor dan Ag sebagai oksidator D. Zn sebagai reduktor dan Ag+ sebagai oksidator E. Zn2+ sebagai oksidator dan Ag+ sebagai reduktor
Pada reaksi : KClO3(s) + S(s) + H+(aq) → KCl(s) + SO2(g) + H2O(l) Yang bertindak sebagai reduktor adalah.... A. KClO3 B. S C. H+ D. KCl
108 E. Menentukan oksidator dan reduktor berdasarkan reaksi
SO2
Dari spesi berikut ini, yang tidak dapat berfungsi sebagai reduktor adalah.... A. Mn+2 27
B.
Pb+2
C. Na+
C2
C
C2
B
C3
B
D. Fe2+ E. Menentukan oksidator dan reduktor berdasarkan reaksi
Menentukan mana reaksi yang termasuk reaksi redoks dan bukan reaksi redoks berdasarkan pengikatan oksigen
28
29
Cr2+
pada reaksi redoks dibawah ini : Sn + 4HNO3 → SnO2 + 4NO2 + 2H2O, yang berperan sebagai oksidator adalah... A. Sn B. HNO3 C. SnO2 D. NO2 E. H2O Diantara reaksi berikut, yang bukan reaksi redoks menurut konsep pengikatan oksigen adalah.... A. CO (g) + O2 (g) → CO2 (g) B. Cl2 (g) + I2 (g) → 2Cl (g) + I2 (g) C. 2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (g) D. 2SO2 (g) + O2 (g) → 2SO3 (g) E. Zn (s) + 2H2O (i) → Zn(OH)2 (aq) + 2H2 (g)
109 Menentukan mana reaksi yang termasuk reaksi redoks dan bukan reaksi redoks berdasarkan biloks 30
Menentukan mana reaksi yang termasuk reaksi redoks dan bukan reaksi redoks berdasarkan biloks
Memberi nama senyawa menurut IUPAC
1) N2 +3H2 → 2NH3 2) CaO + 2HCl → CaCl2 + H2O 3) NaOH + HCl → NaCl + H2O 4) C + O2 → CO2 Diatara reaksi tersebut , manakah yang bukan reaksi redoks ? A. (1) B. (2) C. (3) D. (1), (2) dan (3) E. (1), (2), (3) dan (4)
C3
D
C3
E
C2
B
Dari reaksi-reaksi dibawah ini manakah yang merupakan reaksi redoks ?
31
Memberi nama dan rumus senyawa biner 32
A.
Ag+ + Cl- → AgCl
B. C. D. E.
H+ + Cl- → HCl NaOH + HCl → NaCl + H2O N2 + 3H2 → 2NH3 Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+
Nama untuk senyawa dengan rumus CaC2 adalah…. A. Kalsium karbonat B. Kalsium karbida C. Kalsium dikarbon D. Kalium karbida E. Kalium karbonat
110 Memberi nama dan rumus senyawa poliatom 33
Memberi nama dan rumus senyawa biner 34
Memberi nama dan rumus senyawa biner 35
Menjelaskan tata cara penulisan nama dan rumus senyawa 36
Rumus Kimia untuk kalsium karbonat adalah.... A. CaC2 B. CaH2 C. CaCO3 D. KOH E. K2CO3 Nama dari senyawa SnO2 yang paling tepat adalah…. A. Zink (IV) oksida B. Zink (II) oksida C. Timah (IV) oksida D. Timah (II) oksida E. Timbel (IV) oksida Nama senyawa CuS adalah…. A. Tembaga sulfur B. Tembaga (I) sulfida C. Tembaga (II) sulfida D. Tembaga sulfat E. Tembaga sulfit Apabila ion Mg2+ bertemu dengan ion O2-, maka akan membentuk oksida logam dengan rumus.... A. MgO B. Mg2O C. MgO2 D. Mg3O E. Mg2O3
C1
C
C2
C
C1
C
C2
A
111 Menjelaskan tata cara penulisan nama dan rumus senyawa 37
Menuliskan nama dan rumus senyawa poliatomik 38
Menuliskan nama dan rumus senyawa poliatomik
39
PCl3 merupakan senyawa kimia yang mempunyai nama kimia fosfor triklorida. Kata tri menyatakan atom dari unsur….dan berjumlah…. A. Fosfor; 1 B. Fosfor; 2 C. Oksigen; 2 D. Klorida; 1 E. Klorida; 3 Bila ion Sn4+ bersenyawa dengan ion SO42-, maka akan membentuk senyawa dengan nama…. A. SnSO4, timah sulfat B. Sn(SO4)2 timah (IV) sulfat C. Sn2(SO4)3 timah (II) sulfat D. Sn3(SO4)2 timah (III) sulfat E. Sn(SO4)4 timah sulfat Suatu senyawa mempunyai nama kimia kalsium nitrit. Anion poliatomik yang menyusun senyawa tersebut adalah… A.
NO2 2-
B.
NO2-
C.
NO3-
C2
E
C3
B
C2
B
C3
E
D. NOE. Menganalisis nama dan rumus senyawa asam
NO2-
Suatu senyawa mempunyai nama kimia asam sulfat. Anion poliatomik yang menyusun senyawa tersebut adalah… 40
A. SO4B. SO2– C. SO3 D. SO32-
112 E. Menganalisis nama dan rumus senyawa biner
Pembakaran bensin yang tidak sempurna menghasilkan gas karbon monoksida yang membahayakan kesehatan. Rumus kimia dari karbon monoksida tersebut adalah.... 41
Menerapkan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks dalam memecahkan masalah lingkungan.
Mengetahui penerapan konsep redoks dalam kehidupan seharihari
42
43
Mengetahui penerapan konsep redoks dalam kehidupan seharihari
SO42-
44
A. B. C. D. E.
Co CO CO2 (CO)2 C2O
Berikut merupakan penerapan konsep redoks yang paling tepat dalam kehidupan sehari-hari, kecuali.... A. Pengolahan baterai B. Penggunaan sel aki C. Penyambungan logam D. Pengolahan air limbah E. Pemotongan logam Lumpur aktif merupakan penerapan dari konsep redoks. materi yang paling berperan dalam lumpur aktif adalah... A. Bakteri aerob B. Kaporit C. Limbah D. Sel elektrolisis E. Sel Aki Prinsip pengolahan air limbah dengan lumpur aktif adalah.... A. Reaksi asam basa B. Reaksi oksidasi enzimatis C. Reaksi elektrolisis D. Reaksi analisis E. Reaksi stoikiometri
C3
B
C2
E
C3
A
C2
B
113 Mengetahui penerapan konsep redoks dalam kehidupan seharihari
45
Menganalisis konsep redoks dalam memecahkan masalah sehari-hari
46
Mengkategorikan alat-alat yang menggunakan konsep redoks dalam kehidupan sehari-hari 47
Aki merupakan penerapan dari konsep redoks. larutan yang digunakan dalam sel aki adalah larutan.... A. HNO3 B. CH3COOH C. H2SO4 D. NaOH E. NaCl Mengapa pada saat menggunakan pemutih pakaian, pakaian putih dan berwarna harus dipisahkan ? A. karena pakaian putih dapat mereduksi pakaian berwarna B. Karena pakaian berwarna dapat mereduksi pemutih C. Karena warna pakaian berwarna dapat mengoksidasi pemutih D. Karena pemutih dapat mereduksi noda warna pakaian E. Karena pemutih dapat mengoksidasi warna pakaian Konsep dari redoks dapat diterapkan untuk membuat alat yang dapat menghasilkan listrik. Berikut merupakan alat-alat yang dapat menghasilkan listrik : 1) Baterai 2) Dinamo 3) Fuel Cell 4) Sel Surya Manakah dari alat-alat tersebut yang dibuat menggunakan konsep redoks ? A. (1) B. (1) dan (2) C. (1), (3) dan (4) D. (2), (3) dan (4) E. (1), (2) dan (4)
C1
C
C4
E
C2
C
114
Memprediksikan penerapan konsep redoks dalam kehidupan seharihari
48
Menentukan reduktor pada penerapan konsep redoks dalam kehidupan sehari-hari 49
Fuel cell dan sel surya merupakan produk dari penerapan konsep redoks. Dari produk terebut, produk manakah yang lebih efektif dan efisien ? A. Fuel cell merupakan produk yang lebih efektif dan efisien, karena sumber energinya berasal dari bahan bakar hidrogen B. sel surya merupakan produk yang lebih efektif dan efisien, karena sumber energinya berasal dari matahari C. Fuel cell merupakan produk yang lebih efektif dan efisien, karena sumber energinya berasal dari matahari D. sel surya merupakan produk yang lebih efektif dan efisien, karena sumber energinya berasal dari bahan bakar hidrogen E. Keduanya sama-sama efektif dan efisien, karena sumber energinya menggunakan bahan bakar yang sama Gas klor dapat digunakan sebagai pembasmi bakteri dalam air, ketika gas klor ditambahkan ke dalam air terjadi reaksi kimia yang menghasilkan ion H+, ion Cl- dan HOCl. Zat manakah yang menjadi reduktor dalam reaksi tersebut ? A. H2O B. H+ C. Cl2 D. ClE. HOCl
C4
A
C3
C
115 Menentukan oksidator pada penerapan konsep redoks dalam kehidupan seharihari
50
Gas NO2 diketahui merupakan pencemar udara yang dapat menyebabkan hujan asam karena dapat bereaksi dengan air membentuk gas nitrogen monoksida dan asam nitrat zat manakah yang menjadi oksidator dalam reaksi tersebut ? A. H2O B. 2H2O C. HNO3 D. NO E. NO2
C3
E
Validator
Burhanudin Milama, M.Pd NIP.19770201 200801 1 011
116
117
Lampiran 5. Hasil Butir Soal yang Valid
118
Lampiran 6. Hasil Validasi Awal Media
119
120
121
122
Lampiran 7. Hasil Validasi Akhir Media
123
124
125
126
Lampiran 8. Hasil Validasi Materi
127
128
129
130 Lampiran 9. Angket Respon Siswa
ANGKET RESPON SISWA
Nama
:
Kelas
:
Sekolah
:
Jenis kelamin
: L / P*
Pengguna
: Ya / Bukan*
smartphone Android Petunjuk
: Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia. Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju TS
= Tidak Setuju
RG
= Ragu-ragu
S
= Setuju
SS
= Sangat Setuju
*Lingkari pilihan yang sesuai
A. Aspek Kemudahan Navigasi Mobile Learning Pembelajaran Kimia Reaksi Reduksi Oksidasi No.
Kriteria
1. Media mobile learning ini mudah dioperasikan 2.
Media mobile learning ini dapat diakses kapanpun dan dimanapun
3.
Tombol navigasi pada media mobile learning ini sudah konsisten
Penilaian STS
TS
RG
S
SS
131
4.
Tombol navigasi yang dibuat pada media mobile learning
ini
memudahkan
pengguna
dalam
pengoperasiannya
5.
Timer kuis berfungsi dengan baik
6.
Tombol sound on/off berfungsi dengan baik
7.
Skor kuis dapat tampil setelah pertanyaan terjawab semua atau saat timer berhenti.
8.
Petunjuk cara penggunaan pada media mobile learning ini sudah jelas
B. Aspek Kandungan Kognisi Media Mobile Learning Pembelajaran Kimia Reaksi Reduksi Oksidasi No.
Kriteria
9.
Materi yang disajikan pada media mobile learning ini sesuai dengan yang saya pelajari
10.
Materi yang disajikan pada media mobile learning ini dapat saya pahami dengan mudah
11.
Materi yang disajikan pada media mobile learning ini sesuai perkembangan ilmu pngetahuan kimia (aktual)
12.
Pertanyaan yang disajikan pada media mobile learning ini sesuai dengan yang saya pelajari
13.
Pertanyaan yang disajikan pada media mobile learning ini dapat saya pahami dengan mudah
14.
Pertanyaan yang disajikan pada media mobile learning ini sesuai perkembangan ilmu pngetahuan kimia (aktual)
15.
Kalimat yang digunakan pada pertanyaan di media mobile learning ini mudah dipahami
Penilaian STS
TS
RG
S
SS
132
C. Aspek Presentasi Informasi Media Mobile Learning Pembelajaran Kimia Reaksi Reduksi Oksidasi No. 16.
Kriteria
Penilaian STS
TS
RG
S
SS
Media mobile learning ini dapat menigkatkan motivasi belajar saya
17.
Media mobile learning ini dapat membantu saya dalam memahami materi yang disajikan
D. Aspek Integrasi Media Mobile Learning Pembelajaran Kimia Reaksi Reduksi Oksidasi No. 18.
Kriteria
Penilaian STS
TS
RG
S
SS
Media mobile learning ini dapat membantu saya dalam meningkatkan kemahiran menggunakan media ICT
19.
Media mobile learning ini dapat membantu saya dalam memanfaatkan media ICT untuk belajar
E. Aspek Artistik dan Estetika Media Mobile Learning Pembelajaran Kimia Reaksi Reduksi Oksidasi No. 20.
Kriteria Media mobile learning ini memiliki tampilan yang menarik
21.
Teks media mobile learning ini dapat dibaca dengan jelas
22.
Gambar yang digunakan media mobile learning ini sesuai dengan materi
23.
Tata letak gambar media mobile learning ini sudah
Penilaian STS
TS
RG
S
SS
133 sesuai
24.
Warna background yang digunakan media mobile learning ini sudah sesuai dengan teks
25.
Bahasa yang digunakan media mobile learning ini sesuai dengan EYD
26.
Bahasa yang digunakan media mobile learning ini komunikatif
27.
Tidak terdapat kalimat ambigu (bermakna ganda) pada media mobile learning ini
F. Aspek Fungsi Secara Keseluruhan Mobile Learning Pembelajaran Kimia Reaksi Reduksi Okidasi No. 28.
Kriteria
Penilaian STS
TS
RG
S
SS
Media mobile learning ini dapat membantu saya untuk belajar mandiri dalam pokok bahasan kimia
29.
Media mobile learning ini dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
30.
Media mobile learning ini dapat menambah referensi saya pada materi reaksi reduksi oksidasi
Saran : .................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................... ..............................................................................................
134
Lampiran 10. Analisis Respon Siswa Butir soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
A 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3
B 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 4 3 3 2 3 4
C 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3
D 3 4 2 2 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4
E 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 4 2 2 4
F 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4
G 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3
H 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3
Analisis Respon Siswa SMAN 4 Tangerang Selatan
I 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
J 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2
K 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3
L 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
M 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2
N 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
RESPONDEN O P Q R S 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3
T 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3
U 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3
V 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3
W 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4
X 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 2 3 2 4 4 4
Y 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3
Z 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3
AA 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
BB 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3
AC 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4
AD 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
AE 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3
Jumlah
Persentase
97 105 92 88 97 98 102 96 101 86 103 96 88 100 101 93 94 100 102 93 103 95 88 90 93 95 90 96 94 101
78 85 74 71 78 79 82 77 81 69 83 77 71 81 81 75 76 81 82 75 83 77 71 73 75 77 73 77 76 81
135
Lanjutan Lampiran 10
Analisis Respon Siswa SMA Dua Mei RESPONDEN
Butir Soal
Jumlah
Persentase
3
77
77
3
3
76
76
3
3
70
70
3
3
3
79
79
3
3
3
3
72
72
3
3
3
3
3
74
74
3
3
3
3
3
75
75
3
2
3
3
3
3
81
81
3
4
3
3
3
3
3
85
85
3
3
3
2
3
3
3
3
76
76
3
3
4
4
2
3
3
3
3
82
82
2
2
2
4
3
3
3
3
3
72
72
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
79
79
3
2
3
4
4
4
2
2
2
3
3
79
79
2
3
2
3
3
2
4
3
2
2
3
3
74
74
4
4
3
3
3
2
3
4
2
4
4
3
3
80
80
3
3
4
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
82
82
3
3
3
4
3
2
4
2
4
3
3
3
3
3
82
82
4
3
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
85
85
4
4
2
3
3
2
3
2
3
3
4
2
3
3
3
3
73
73
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
78
78
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
83
83
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
77
77
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
74
74
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
79
79
4
4
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
71
71
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
73
73
3
3
3
4
4
3
4
4
4
2
2
4
2
3
3
3
4
4
2
2
3
3
78
78
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
77
77
3
3
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
82
82
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
1
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
4
4
3
4
3
2
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
4
2
3
3
3
5
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
2
3
3
2
6
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
2
3
7
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
8
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
4
4
9
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
3
3
2
3
3
4
10
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
11
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
3
12
3
2
2
2
2
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
13
3
3
3
3
3
4
4
3
2
4
4
3
3
3
2
14
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
2
2
2
15
3
3
4
4
2
4
4
4
3
4
2
3
2
16
4
2
2
2
3
4
4
4
3
4
4
2
17
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
2
18
2
4
4
4
2
4
4
4
3
4
4
19
2
4
4
4
4
3
3
4
3
4
20
3
3
3
3
3
2
2
4
3
21
3
3
3
3
3
4
4
3
3
22
3
3
3
3
4
4
4
4
23
3
3
3
3
3
4
4
24
3
3
3
3
3
3
25
3
3
3
3
4
26
3
2
2
2
2
27
3
2
2
2
28
3
3
3
29
3
3
30
4
3
136
Lanjutan Lampiran 10 No. Aspek yang Dinilai 1. Kemudahan Navigasi 2. Kandungan Kognisi 3. Presentasi Informasi 4. Integrasi Media 5. Artistik dan Estetika 6. Fungsi Secara Keseluruhan
Keterangan Kategori
Interval 80-100%
Kategori Sangat Baik
61-80%
Baik
41-60%
Cukup
21-40%
Kurang
0-20%
Sangat Kurang
Analisis Respon Siswa Keseluruhan Siswa SMAN 4 Tangsel Siswa SMA Dua Mei 78 76 78 78 75 81 81 84 75 76 78 79 Rata-rata
Presentase Rata-rata 77 78 78 83 76 79 78
Keterangan Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik
137
Lampiran 11. Angket Respon Guru ANGKET RESPON GURU Nama
:
Sekolah
:
Jenis kelamin
: L / P*
Pengguna
: Ya / Bukan*
smartphone Android Petunjuk
: Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia. Keterangan: STS
= Sangat Tidak Setuju
TS
= Tidak Setuju
RG
= Ragu-ragu
S
= Setuju
SS
= Sangat Setuju
*Lingkari pilihan yang sesuai A. Aspek Kemudahan Navigasi Mobile Learning Pembelajaran Kimia Reaksi Reduksi Oksidasi No.
Penilaian
Kriteria
STS
1. Media mobile learning ini mudah dioperasikan 2.
Media
mobile
learning
ini
dapat
diakses
kapanpun dan dimanapun 3.
Tombol navigasi pada media mobile learning ini sudah konsisten
4.
Tombol navigasi yang dibuat pada media mobile learning ini memudahkan pengguna dalam pengoperasiannya
5.
Timer kuis berfungsi dengan baik
6.
Tombol sound on/off berfungsi dengan baik
TS
RG
S
SS
138
7.
Skor kuis dapat tampil setelah pertanyaan terjawab semua atau saat timer berhenti.
8.
Petunjuk cara penggunaan pada media mobile learning ini sudah jelas
B. Aspek Kandungan Kognisi Media Mobile Learning Pembelajaran Kimia Reaksi Reduksi Oksidasi Penilaian
No.
Kriteria
9.
Materi yang disajikan pada media mobile
Ya
learning ini sesuai dengan Standar Kompetensi 10.
Materi yang disajikan pada media mobile learning ini sesuai dengan Kompetensi Dasar
11.
Materi yang disajikan pada media mobile learning ini sesuai dengan Indikator
12.
Materi yang disajikan pada media mobile learning ini sesuai dengan tujuan pembelajaran
13.
Materi yang disajikan pada media mobile learning
ini
sesuai
perkembangan
ilmu
pengetahuan kimia (aktual) 14.
Pertanyaan yang disajikan pada media mobile learning ini sesuai dengan Standar Kompetensi
15.
Pertanyaan yang disajikan pada media mobile learning ini sesuai dengan Kompetensi Dasar
16.
Pertanyaan yang disajikan pada media mobile learning ini sesuai dengan Indikator
17.
Pertanyaan yang disajikan pada media mobile learning ini sesuai dengan tujuan pembelajaran
18.
Pertanyaan yang disajikan pada media mobile learning ini sesuai dengan ranah kognitif C1-C4
19.
Pertanyaan yang disajikan pada media mobile learning
ini
sesuai
perkembangan
ilmu
Tidak
Masukkan
139
pengetahuan kimia (aktual) 20.
Kalimat yang digunakan pada pertanyaan di media mobile learning ini mudah dipahami
C. Aspek Presentasi Informasi Media Mobile Learning Pembelajaran Kimia Reaksi Reduksi Oksidasi No.
Kriteria
21.
Media mobile learning ini dapat menigkatkan
Penilaian STS
TS
RG
S
SS
motivasi belajar 22.
Media mobile learning ini dapat membantu dalam memahami materi yang disajikan
D. Aspek Integrasi Media Mobile Learning Pembelajaran Kimia Reaksi Reduksi Oksidasi No.
Kriteria
23.
Media mobile learning ini dapat membantu
Penilaian STS
TS
RG
S
SS
dalam meningkatkan kemahiran menggunakan media ICT 24.
Media mobile learning ini dapat membantu dalam memanfaatkan media ICT untuk belajar
E. Aspek Artistik dan Estetika Media Mobile Learning Pembelajaran Kimia Reaksi Reduksi Oksidasi No.
Kriteria
25.
Media mobile learning ini memiliki tampilan yang menarik
26.
Teks media mobile learning ini dapat dibaca dengan jelas
27.
Gambar yang digunakan media mobile learning ini sesuai dengan materi
Penilaian STS
TS
RG
S
SS
140
28.
Tata letak gambar media mobile learning ini sudah sesuai
29.
Warna background yang digunakan media mobile learning ini sudah sesuai dengan teks
30.
Bahasa yang digunakan media mobile learning ini sesuai dengan EYD
31.
Bahasa yang digunakan media mobile learning ini komunikatif
32.
Tidak terdapat kalimat ambigu (bermakna ganda) pada media mobile learning ini
F. Aspek Fungsi Secara Keseluruhan Mobile Learning Pembelajaran Kimia Reaksi Reduksi Oksidasi No.
Kriteria
33.
Media mobile learning ini dapat membantu
Penilaian STS
TS
RG
S
SS
untuk belajar mandiri dalam pokok bahasan kimia 34.
Media mobile learning ini dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
35.
Media mobile learning ini dapat menambah referensi siswa pada materi reaksi reduksi oksidasi
Saran : ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................
141
Lampiran 12. Analisis Respon Guru Analisis Respon Guru SMAN 4 Tangerang Selatan
Butir Soal 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
A 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
RESPONDEN B 3 3 2 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 1 3
C 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
Jumlah 10 9 8 9 11 8 7 11 9 8 10 7 9 9 8 8 8 11 10 8 9 9 9 9 8 9 8 10 8 8 10 9 8 8 10
Persentase 83 75 67 75 92 67 58 92 75 67 83 58 75 75 67 67 67 92 83 67 75 75 75 75 67 75 67 83 67 67 83 75 67 67 83
142
Lanjutan Lampiran 12 Analisis Respon Guru SMA Dua Mei Butir Soal 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
RESPONDEN A 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3
Jumlah 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
Persentase 100 75 100 75 75 75 100 75 75 75 100 75 50 75 75 75 100 75 75 75 75 75 75 75 75 75 50 75 75 75 75 75 75 75 75
143
Lanjutan Lampiran 12 Analisis Respon Guru Keseluruhan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Aspek yang Dinilai
SMAN 4 Tangsel (%) 76 73 75 75 73
Kemudahan Navigasi Kandungan Kognisi Presentasi Informasi Integrasi Media Artistik dan Estetika Fungsi Secara Keseluruhan Rata-rata
Keterangan Kategori Interval 80-100%
Kategori Sangat Baik
61-80%
Baik
41-60%
Cukup
21-40%
Kurang
0-20%
Sangat Kurang
72
SMA Dua Mei (%) 84 77 75 75 72 75
Rata-rata (%)
Keterangan
80 75 75 75 73
Baik Baik Baik Baik Baik
74 75
Baik Baik
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154