Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi TELAAH
Volume 28, November 2010
Pengembangan Instrumen Pengkarakterisasi Sensor Elektrokimia Menggunakan Metode Voltametri Siklik PRABOWO PURANTO Pusat Penelitian Fisika – LIPI, Kompleks PUSPITEK Tangerang, Indonesia E-MAIL :
[email protected]
CUK IMAWAN Departemen Fisika – FMIPA, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia INTISARI : Telah dibuat suatu instrumen pengkarakterisasi sensor elektrokimia dengan menggunakan teknik voltametri siklik. Instrumen ini terdiri atas sensor elektrokimia dan pengkondisi sinyal. Pengolahan dan penganalisaan data hasil pengukuran dilakukan oleh sistem akuisisi data Labjack U12 (DAQ) dengan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Program Visual Basic 6.0 mengontrol pengambilan data oleh DAQ serta memilih penguatan programmable gain amplifier yang sesuai agar sinyal yang diterima sistem akuisisi data menjadi lebih optimal. Data-data yang terbaca disimpan dalam database kemudian divisualisasikan berupa grafik voltamogram dan tabel data pengukuran. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian DAQ, pengkondisi sinyal dan instrumentasi keseluruhan. Prototip instrumen ini diujikan pada elektroda karbon pasta yang dimodifikasi dengan 18-Crown-6 dengan larutan Pb2+ 10-4 M. Didapatkan hasil pengukuran arus dengan range -60A - 70A pada daerah scan tegangan antara -1,4 Volt - 0,4 Volt dari kurva voltamogram. Hasil yang didapat kemudian dikomparasi dengan instrumen alat potensiostat komersial. KATA KUNCI : sensor elektrokimia, voltammetri siklik, potensiostat. ABSTRACT : An Electrochemical instrument using Cyclic Voltammetry Method was developed including electrochemical sensor and signal conditioning. Data manipulation and analysis were performed by LABJACK U12 as data acquisition device using Visual Basic 6.0 program. The program was performed data acquisition process control, and selected the appropriate value of Programmable Gain Amplifier (PGA) gaining the optimized process. The read data was saved to database and visualized in Voltamogram chart and measurement data table. The performed test in this research was DAQ test, signal conditioning test and the system as a whole. The prototype instrument was tested to pasta Carbon electrode which modified by 18-Crown-6 with Pb2+ 10-4 M with current range that was read within -60 µA to 70 µA at scan voltage range within -1.4 V to 0.4 V and the data were read then compared to the commercial potensiostat instrument. KEYWORDS : electrochemical sensor, cyclic voltammetry, potensiostat.
1. PENDAHULUAN Dewasa ini pengembangan teknologi yang mengarah pada smart sensor terus dilakukan. Sensor-sensor tersebut ditentukan berdasarkan sensitifitas dan selektifitas terhadap suatu perubahan keadaan. Perubahan keadaannya dapat berupa perubahan keadaan kimia, fisika serta biologi. Oleh karena itu sensor-sensor tersebut dapat digolongkan berdasarkan pada sifat fisika, sifat kimia serta sifat biologinya ataupun kombinasi dari sifat-sifat tersebut. Salah satu sensor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensor elektrokimia. Sensor elektrokimia sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya tingkat keasaman larutan, konsentrasi larutan dan komponen larutan. Dengan memanfaatkan sensor elektrokimia ini, tentu banyak informasi yang didapat dalam hal analisis kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kuantitatif ini akan berguna untuk mengetahui besarnya nilai konsentrasi larutan bahkan keasaman larutan. Oleh karena itu penggunaan sensor-sensor tesebut diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai keperluan, khususnya dalam bidang kimia. Untuk keperluan pengadaan informasi itu, dibutuhkan suatu piranti yang dapat mengukur secara kuantitatif. Piranti pengukur tersebut menggunakan komponen sistem data akuisisi yang berfungsi untuk mengambil dan menyimpan data pengukuran. Data hasil pengukuran itulah yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan baik dalam bentuk data mentah ataupun data kuantitatif yang telah divisualisasikan dalam bentuk grafik.Proses pengukuran dengan menggunakan sensor elektrokimia ini akan menggunakan metode cyclic voltammetry [1,2,3,4] untuk mengukur besar arus yang dihasilkan dari proses transfer elektron antara elektroda dan larutan kimia selama pemberian tegangan pada elektroda dalam sebuah sel elektrokimia. Proses pengukuran ini dilakukan secara otomatis yang dikontrol dengan program perangkat lunak yang telah dibuat. Hasil akhir yang didapat setelah melakukan pengukuran dengan prototip ini, pengguna akan dapat melihat respon arus terhadap tegangan, yang disebut dengan kurva voltamogram siklik [3,4]. Analisis kuantitatif akan dapat dilakukan dengan melihat kurva voltamogram tersebut.
20
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi TELAAH
Volume 28, November 2010
2. METODOLOGI/EKPERIMEN 2.1 Voltametri Metode voltametrik atau polarography atau polarographic analysis merupakan metode elektroanalisis dimana informasi tentang analit diperoleh dari pengukuran arus fungsi potensial. Teknik pengukurannya dilakukan dengan cara mempolarisasikan elektroda kerja. Metode ini termasuk metode aktif karena pengukurannya berdasarkan potensial yang terkontrol [1,2]. Pengukuran ini dilakukan dengan menerapkan suatu potensial kedalam sel elektrokimia, kemudian respon arus yang dihasilkan dari proses reaksi redoks diukur. Respon arus diukur pada daerah potensial yang telah ditentukan. Kemudian dibuat plot arus fungsi potensial yang disebut voltamogram siklik. Scan tegangan dengan metode voltametri siklik ini tentunya menghasilkan respon arus yang spesifik. Jika respon arus fungsi scan potensial ini digambarkan, maka akan berbentuk kurva voltamogram. Kurva voltamogram ini ditunjukan pada gambar 1. Arus
Tegangan
Va
Vb
Gambar 1. Kurva voltamogram typical dari elektrode kimia reversibel, memiliki puncak arus katoda dan puncak arus anoda 2.2 Perangkat Perancangan dan Desain Instrumen Elektrokimia 2.2.1 Konstruksi Rangkaian Pengukuran menggunakan metode voltametri siklik ini, memerlukan suatu instrumen pengukuran yang tepat. Instrumen yang digunakan pada pengukuran ini dinamakan potensiostat [3]. Instrumen ini berfungsi untuk memberikan scan tegangan pada elektroda kerja sekaligus mengukur besarnya tegangan dan arus yang melewati elektroda kerja tersebut. USB SENSOR ELEKTROKIMIA
PENGKONDISI SINYAL
DAQ
LINEAR SCAN VOLTAGE GENERATOR
DAQ
USB
PC Pengolah data Display
Gambar 2. Diagram Blok Instrumen Elektrokimia Potensiostat terdiri dari beberapa operational amplifier untuk mengontrol perbedaan tegangan antara elektroda kerja dengan elektroda pembanding [3,4,5,6]. Proses pengontrolan ini dilakukan dengan mengatur arus melalui elektroda pendukung. Bersamaan dengan itu potensiostat akan mengukur arus yang mengalir melalui elektroda kerja. Variabel yang dikontrol pada sistem pengukuran ini adalah potensial elektroda, sedangkan variabel yang diukur adalah arus elektroda Rangkaian potensiostat ini terdiri tiga bagian yaitu: control amplifier, electrometer dan curent-to-voltage converter. Masing-masing bagian menggunakan IC OP97 yang dikonfigurasi negative feedback. Control amplifier dan Electrometer merupakan rangkaian voltage follower. Control Amplifier 21
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi TELAAH
Volume 28, November 2010
didalam rangkaian potensiostat ini berfungsi untuk memastikan perbedaan tegangan antara elektroda kerja terhadap elektroda pembanding sesuai dengan nilai scan tegangan yang telah diberikan. Sedangkan electrometer merupakan rangkaian voltage follower yang memiliki impedansi yang sangat tinggi, sehingga potensial elektroda pembanding cukup konstan karena tidak arus yang melewati elektroda pembanding.
Gambar 3. Rangkaian Potensiostat Rangkaian current-to-voltage converter berfungsi mengkonversi sinyal arus yang timbul melalui elektroda kerja ini menjadi tegangan. Besarnya tegangan proporsional terhadap arus tergantung pada tegangan jatuh resistor (IR drop) [7,8,9]. Kapasitor pada rangkaian current-to-voltage converter berguna untuk menghilangkan noise frekuensi tinggi dari hasil pengukuran. Pada proses pengukuran, scan tegangan akan diberikan pada input control amplifier sedangkan output sensor yang akan diambil dari masing-masing keluaran elektrometer dan pengkonversi arus ke tegangan. Output elektrometer merupakan output scan tegangan yang dimonitor dan besarnya proporsional dengan potensial elektroda kerja, sedangkan output rangkaian current-to-voltage converter ini merupakan output tegangan yang besarnya proporsional dengan arus yang melalui elektroda kerja. Output tegangan dari current to voltage converter ini kemudian akan dikonversi kembali kedalam nilai arus yang sebenarnya melalui proses pengolahan data. Dari data-data diatas, masing-masing akan diplot menjadi kurva arus fungsi potensial yang disebut dengan grafik voltamogram [1,2]. 2.2.2 Komputer dan Penguat Sinyal Pada umumnya sinyal tegangan output yang dihasilkan dalam orde yang sangat kecil, yaitu dalam orde mikrovolt sampai milivolt. Untuk mendapatkan resolusi yang baik terhadap rangkaian digitalisisasi, maka sinyal harus dibuat sedemikian rupa sehingga lebar tegangannya semaksimal mungkin pada batas range tegangan ADC labjack U12 sebagai kartu akuisisi (DAQ) [10]. Dengan penguatan ini diharapkan, sinyal sensor elektrokimia yang masuk dapat terbaca dengan resolusi yang maksimal. Proses penguatan ini diatur secara otomatis oleh perangkat lunak yang telah dirancang. Besarnya penguatan tidak boleh melebihi batas range tegangan maksimal dari ADC. Tahap selanjutnya adalah pembuatan rangkaian penguat sinyal. Untuk penguatan sinyal, penelitian ini menggunakan penguat tipe inverting amplifier. Besarnya penguatan dapat diatur dengan mengkombinasikan nilai masing-masing resistor feedback dan resistor input. Dalam penelitian ini dibutuhkan tiga penguat inverting yang masing-masing memiliki penguatan -1x, -10x dan -100x. Nilai Rf dan Ri untuk masing-masing penguatan ini dapat dilihat pada tabel 1. Resistor R1//Rf merupakan resistor kompensasi eksternal yang digunakan untuk meminimalisasi input offset voltage, yang besarnya merupakan hasil pararel antara R1 dengan Rf [9]. Output dari masing-masing penguat ini akan masuk ke DAQ. Skematik rangkaian ini dapat dilihat pada gambar 4.
22
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi TELAAH
Volume 28, November 2010
Channel 0 & 1 (Channel 8) Penguat -1 x
Channel 2 & 3 (Channel 9)
Penguat -10 x
Channel 4 & 5 (Channel 10)
Penguat -100 x
Channel 6 & 7 (Channel 11)
Voltage Follower
Elektroda pembanding
Elektroda kerja
I-to-V Converter
Potensiostat
Sensor
DAQ
Gambar 4. Skematik rangkaian penguat dengan DAQ labjack U12 Dengan perangkat lunak yang dirancang, DAQ labjack hanya akan menerima output dari salah satu ketiga penguat, dengan output yang paling optimal. Pemilihan penerimaan output ini dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Pemilihan channel dan penguatan internal DAQ labjack berdasarkan batasan tegangan output potensiostat sistem tiga elektroda Batas Tegangan -10 mV sampai 10 mV -100 mV sampai 100 mV -1,00 V sampai 1,00 V -1,25 V sampai 1,25 V -2,00 V sampai 2,00 V -2,50 V sampai 2,50 V -4,00 V sampai 4,00 V -5,00 V sampai 5,00 V -10,00 V sampai 10,00 V -20,00 Vsampai 20,00 V
Penguatan Inverting 100 10 1 1 1 1 1 1 1 1
Penguatan Labjack 20 20 20 16 10 8 5 4 2 1
Penguatan Total 2000 200 20 16 10 8 5 4 2 1
Channel 11 10 9 9 9 9 9 9 9 9
Fungsi DAQ yang digunakan dalam penelitian ini adalah fungsi AISample yang memanfaatkan fungsi analog input. Analog input DAQ terdiri dari 8 buah jalur ini akan digunakan untuk mengambil data setelah step tegangan diberikan ke sensor. Output yang diambil berupa scan tegangan dan tegangan yang proporsional terhadap arus dari elektroda kerja.
Gambar 5. DAQ labjack U12 dengan konektor USB Pengukuran tegangan menggunakan konfigurasi metode diferensial. Dengan metode diferensial terdapat dua keuntungan yaitu, dapat mengukur besarnya perbedaan dua tegangan dan dapat menggunakan
23
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi TELAAH
Volume 28, November 2010
penguat internal Labjack. Dengan penguat DAQ internal labjack, maka resolusi DAQ makin besar. Resolusi ADC DAQ labjack U12 dtentukan dengan persamaan berikut
v
Vfs 2n
(1)
Jika dengan penguatan 20x, maka range inputnya (∆fs) adalah 1 V (∆Vfs = 2V ; n= 12 bit). Maka dari persamaan diatas didapatkan 0,48mV, artinya analog input dengan metode differensial ini dapat digunakan untuk mengukur input dengan resolusi maksimal 0,48 mV untuk range 1 V. Besarnya penguatan programmable gain amplifier DAQ ini dikontrol dengan program. Nilai yang terbaca pada komputer telah dikonversikan ke nilai semula secara otomatis. Proses penentuan besarnya penguatan eksternal juga dirancang secara otomatis dengan rancangan program yang telah dibuat. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan channel labjack yang dipilih. Pengontrolan penguatan labjack tergantung pada nilai range output yang telah terdeteksi melalui program Prescan. Besarnya range tegangan maksimal yang dapat diterima DAQ yaitu 10 volt. Tegangan berlebih ini dapat membahayakan DAQ dan harus dicegah dengan pengkondisi sinyal yang telah dibuat. Untuk menghindarinya, dapat diatasi dengan membatasi power supply pada range 10 V sehingga rangkaian pengkondisi sinyal yang sebagian besar ini terdiri opamp ini hanya akan menghasilkan tegangan output tidak lebih besar dari 10V. Perancangan dan pembuatan sistem perangkat lunak ini bertujuan untuk mengolah data yang masuk ke dalam komputer, melalui rangkaian interfacing DAQ labjack sehingga data yang masuk muncul dalam bentuk nilai arus dan tegangan. Kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik dan tabel. Tampilan grafik yang diperlihatkan makin mempermudah pengguna untuk analisis. Setelah dilakukan proses pengambilan data selanjutnya dikonversi, disimpan dan ditampilkan dalam bentuk grafik Pencatatan hasil pengukuran ini disimpan dalam database Microsoft Acces menggunakan ActiveX Data Object (ADO) yang juga dapat di transfer ke microsoft excel [11,12,13]. Program yang dibuat terdiri dari dua bagian, yaitu program prescan dan program utama. Program prescan merupakan program inisialisasi sebelum memasuki program utama. Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang cepat tentang lebar tegangan output sensor. Untuk selanjutnya informasi ini akan digunakan untuk menentukan besarnya penguatan yang diperlukan serta untuk mengetahui skala grafik yang akan ditampilkan. Alur program Prescan ini dapat dilihat pada gambar 6. Program Prescan tidak menyimpan seluruh data yang masuk, tetapi hanya data puncak atas dan puncak bawah yang akan disimpan. Tekniknya dilakukan dengan melakukan komparasi data yang pertama dan selanjutnya, sampai ditemukan nilai puncak atas dan bawah. Dari data ini akan diperoleh batas tegangan yang masuk. Sehingga optimalisasi input data dapat dilakukan, diantaranya adalah besarnya penguatan yang akan diberikan. Tampilan perangkat lunak prescan ini dapat dilihat pada gambar 7. Para pengguna yang akan menggunakan Program voltametri siklik ini, pertama kali harus melalukan prescan. Setelah proses prescan ini selesai, maka pengguna akan melihat hasil prescan. Hasil prescan ini akan ditampikan textbox yang muncul pada form prescan. Data-data yang muncul tersebut diantaranya informasi mengenai gain (penguatan) yang akan diset labjack, channel yang akan digunakan labjack, serta tegangan puncak atas dan tegangan puncak bawah. Setelah melakukan prescan ini maka pengguna harus melanjutkan ke program berikutnya, dengan menekan tombol ”lanjut >>>”.
24
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi TELAAH
Volume 28, November 2010
Start
Simpan data dalam database
No
Set Default Variabel gain=0 dan Channel=9
Masukkan data dari Labjack
Cek Stop
Yes Data1=data V puncak atas=Data1
Yes
Data>Data1
No Data2=data V puncak
Yes
Data
Tampilkan data Tegangan Puncak atas Tegangan Puncak bawah Gain yang dibutuhkan Channel yang digunakan Set Variabel Gain & channel
No end
Gambar 6. Algoritma Program Prescan Untuk Penentuan Gain, Channel serta skala grafik voltamogram Ketika program utama ini berjalan, maka secara otomatis nilai penguatan dan channel hasil program prescan ini akan digunakan sehingga nilai tegangan yang masuk akan dikuatkan seoptimal mungkin. Pemilihan nilai gain adalah untuk mengatur nilai penguatan dari programmable gain amplifier. Sedangkan pemilihan channel digunakan untuk memilih penguatan eksternal yang diperlukan, ketika membutuhkan tambahan penguatan. Setelah prescan selesai kemudian program utama akan berjalan untuk melakukan pengambilan data secara otomatis. Pengambilan data dilakukan langsung setelah tegangan diberikan kepada sensor. Data yang diambil adalah tegangan elektroda kerja relatif terhadap elektroda pembanding dan arus yang mengalir dari elektroda kerja. Seluruh pengambilan data kemudian akan dikonversikan ke nilai awal, sedangkan tegangan dari rangkaian output current to voltage converter akan dikonversikan kembali ke nilai arus mula-mula. Nilai untuk mengkonversi kembali diambil dari persamaan besarnya penguatan dan konversi arus. Persamaaan ini diperoleh dari hasil pengujian perbandingan ouput dan input dari rangkaian penguat dan current to voltage converter.
Gambar 7. Tampilan form perangkat lunak visual basic program Prescan 25
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi TELAAH
Volume 28, November 2010
Setelah proses konversi ini, data-data tersebut satu per satu akan dimpan dalam database microsoft acces menggunakan (ActiveX Data Object) ADO, yang kemudian akan dibaca kembali setelah hasil pengukuran telah selesai. Pembacaan kembali ini dilakukan untuk menggambar grafik kurva voltamogram. Algoritma program utama pada pengambilan data tegangan dan arus ini dapat dilihat pada gambar 8. Hasil akhir yang didapat dari pengukuran ini kemudian akan ditampilkan pada form output. Dalam satu form ini terdapat dua tab input, yaitu tampilan grafik dan tampilan berupa tabel data. Tampilan grafik ini akan menampilkan grafik I vs V, yang disebut kurva voltamogram. Hasil komparasi tegangan untuk mencari tegangan puncak atas dan bawah ini kemudian ditampilkan dalam text box. Selain puncak arus pada garis vertikal juga ditampilkan tegangan puncak (tegangan dimana terdapat arus puncak atas dan bawah). Program juga dirancang untuk melakukan pengeditan kembali jika sekiranya nilai–nilai tersebut bukan yang diharapkan. Tampilan program utama ini dapat dilihat pada gambar 9. Pada tab output ini yaitu pada subtab berikutnya merupakan tampilan tabel data. Tabel data ini disediakan jika pengguna ingin mengetahui nilainilai data yang telah diambil secara lebih detail. Pada subtab ini telah disediakan fasilitas untuk mentransfer tabel data ini ke microsoft excel. Sehingga pengolahan lebih lanjut dapat dilakukan. Ketika pengguna ingin keluar dari program, maka secara otomatis program akan memberikan pesan apakah data akan dihapus atau tidak. Hal ini dilakukan agar data yang telah diambil tidak akan terbaca kembali untuk pengukuran selanjutnya.
Ambil Variabel Gain dan Channel dari Program
Start
Algoritma konversi
Set Variabel gain dan Channel labjack
Algoritma Program Prescan
Masukkan data dari Labjack
Simpan data dalam database No
Cek Stop Yes
arus1=data Ipa=arus1 Epa=tegangan alat
Yes
Data>Arus1 No
Arus2=data Ipa=arus2 Epa=tegangan alat
Yes
Tampilkan Grafik Tampilkan data Epc, Epa, Ipc, Ipa
Data<arus2 No
end
Gambar 8. Algoritma Program Utama Pada Pengambilan Data Tegangan dan Arus
Gambar 9. Tampilan form perangkat lunak visual basic pada PC untuk hasil pengujian dalam bentuk kurva voltamogram dan tabel data. 26
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi TELAAH
Volume 28, November 2010
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengukuran ini dapat dilihat pada gambar 10, yang tediri dari dua kurva voltamogram sikliki. Masing-masing kurva itu, antara lain adalah kurva pengukuran dengan alat komersial dengan analit Pb2+ dilanjutkan dengan pengukuran menggunakan prototip. Daerah scan tegangan pada pengukuran ini berkisar antara -1,4 V - 0,4V. Sedangkan daerah hasil pengukuran arus yang terdeteksi berada pada kisaran -60A 70A. Jika dibandingkan dengan alat komersial dengan daerah scan tegangan yang sama, didapatkan daerah pengukuran berkisar antara -60A - 65A. Sehingga pengukuran menggunakan prototip ini telah mampu melakukan pengukuran arus pada kisaran tersebut. Jika dilihat dari profil voltamogram ini, maka pengujian menggunakan prototip ini tidak terdapat puncak arus anoda Perbandingan Kur va Voltam ogram Siklik Hasil Pengujian dengan IC OP97 dengan alat Kom ersial 0,00008 0,00006 0,00004 Arus (A)
0,00002 0 -1,5
-1
-0,5
0
0,5
-0,00002 -0,00004 Dengan IC OP97 Dengan alat komersial
-0,00006 -0,00008
Tegangan (V)
Gambar 10. Grafik voltamogram siklik pada pengujian dengan tiga elektroda pada larutan Pb2+ 4x10-4 M Prototip instrumen elektrokimia merupakan suatu instrumen yang digunakan untuk menyelidiki proses reaksi elektrokimia dalam suatu larutan. Proses ini terjadi berdasarkan reaksi reduksi dan oksidasi. Elektroda kerja dibuat semakin negatif ataupun positif sehingga terjadi proses transfer elektron dari atau kedalam larutan dengan permukaan elektroda kerja. Instrumen ini bertujuan untuk mengukur arus hasil reaksi elektrokimia kemudian memvisualisasikan profil arus fungsi tegangan dengan kurva voltamogram. Namun dari hasil pengukuran yang dilakukan untuk menghasilkan suatu profil arus dengan tegangan ini ternyata tidak dapat mendeteksi puncak anoda seperti yang dihasilkan dari alat komersial. Pengujian ini dilakukan dengan mengkomparasi alat yang dibuat dengan alat komersial VersaStat II Princeton Applied Research yang terdapat pada laboratorium NMR di Jurusan Kimia FMIPA UI. Pengujian dilakukan dengan perangkat lunak yang telah dibuat dengan Visual Basic. Database menggunakan Microsoft Acces. Spesifikasi komputer yang digunakan adalah sebagai berikut : Sistem operasi : Microsoft Windows 98 Hardware : Intel (genuine) Pentium 4 ; 1,6 GHz Memori 244MB
Gambar 11. VersaStat II Princeton Applied Research yang terdapat pada laboratorium NMR di Jurusan Kimia FMIPA UI Depok Ada banyak kemungkinan penyebab yang mempengaruhi hasil pengukuran dengan metode voltametri siklik ini, diantaranya adalah : Scan rate, Waktu akumulasi, Elektroda tidak reproducible, Sampling rate, Resolusi keluaran labjack, noise,dan toleransi resistor.
27
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi TELAAH
4.
Volume 28, November 2010
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari sampel data dapat disimpulkan bahwa secara umum, pengukuran tegangan oleh labjack dengan metode differensial input memiliki ketelitian yang baik karena dapat dikontrol besar penguatannya. Prototip instrumen yang menggunakan labjack U12 sebagai kartu akuisisi data ini telah mampu digunakan sebagai instrumen elektrokimia untuk melihat proses oksidasi dan reduksi larutan kimia, dimana instrumen ini diujikan pada elektroda karbon pasta yang dimodifikasi dengan 18-Crown-6 dengan larutan Pb2+ 10-4 M. Didapatkan hasil pengukuran arus dengan range -60A - 70A pada daerah scan tegangan antara -1,4 Volt 0,4 Volt dari kurva voltamogram. DAFTAR PUSTAKA [1]. [2]. [3]. [4]. [5].
[6].
[7]. [8]. [9]. [10].
[11]. [12]. [13].
28
Skoog, Douglas, Donald M. West, F. James Holler, 1996, Fundamentals of Analytical Chemistry. Sevent Edt., Saunders College Publishing, +868 hlm. Skoog, Douglas Arvid, 1984, Principles of Instrumental Analysis, Third Edition. Samuel P, Kounaves Voltametric Techniques Tufts University Department Of Chemistry,Chapter 37. Paul Horowitz, Winfield Hill, The Art Of Electronics. Cambridge University Prerss,. 1989 Dewi, Ros Kusuma. Studi Pengembangan Elektroda Karbon Pasta Yang Dimodifikasi dengan 18-Crown-6 Untuk Penentuan Pb (II), 2003, Jurusan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Indonesia, Depok. Anonim,Cyclic Voltametry using LabVIEW-based Acquisition System, Academic Partnership grant from national Instrument, feb 2004 Faulkenberry, M. Lukes, An Introduction To Operational Amplifiers, with Linear IC Applications,1982 +530 hlm Joseph J. Carr, HBJ, San Diego. Integrated Elecronics Operational amplifier and Linear IC applications. 1990 Malvino, Albert Paul, P.H.D, E.E.,Electronic Principles, fifth edition, McGraw – Hill. Abu Hasan, Nim : 23298003, Sistim Akuisisi Data, Jaringan komputer model Analisys. EL 670 Teknologi Informasi. http://www.bogor.net/idkf/idkf/fisik/ ms-word/sistem-akusisi-data-1999.rtf Februari 2005. Dewobroto, Wiryanto, Aplikasi Sain dan Teknik dengan Visual Basic 6.0, PT Elek Media komputindo, Jakarta, 2004 Kusumo, Ario Suryo, Drs., Buku Latihan Pemrograman Database dengan visual Basic 6.0, PT Elek Media komputindo, jakarta, 2002 Harpiandi, Belajar Sendiri Pemrograman database dengan ADO menggunakan Visual Basic 6.0, PT Elek Media Komputindo, Jakarta, 2003.