pengantarredaksi
Pengembangan Bisnis, Suatu Keharusan A ssalamualaikum Wr. Wb
Para pembaca Oasis yang berbahagia, Alhamdulillah Oasis edisi September-Oktober 2012 telah terbit. Kita berharap dari waktu ke waktu majalah yang kita cintai bersama ini terus berkembang dan semakin berkualitas. Pada edisi kali ini, tema utama yang dipilih adalah soal pengembangan bisnis perusahaan. Seperti kita ketahui bahwa dua tahun lalu, manajemen telah menciptakan direktorat baru dengan nama Direktorat Operasi.
daftarisi
Direktorat tersebut memperoleh mandat melakukan pengembangan bisnis perusahaan dengan cara – cara yang lebih cerdas, kreatif dan inovatif. Kendati demikian bukan berarti direktorat lain terbebas dari tugas melakukan pengembangan bisnis. Sejatinya, tugas pengembangan bisnis merupakan tanggung jawab dari seluruh direktorat yang ada dengan Direktorat Operasi menjadi motor utamanya.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kita sadar betul bahwa persaingan bisnis farmasi kedepan semakin kompetitif. Kita tidak bisa lagi bertumpu kepada caracara lama dengan mengandalkan “proteksi” tertentu dari pemerintah. Yang kita perlukan adalah pengembangan bisnis yang mengandalkan pada kecerdasan, kerja keras dengan terus mengasah kemampuan melalui rupa-rupa pelatihan dan pembenahan sana –sini. Dengan demikian, diharapkan terjadi peningkatan kualitas SDM dan munculnya insan –insan Indofarma yang memiliki jiwa intrapreneurship yang mampu melakukan terobosan jitu dalam pengembangan bisnis. Para pembaca Oasis yang budiman, selain tema pengembangan bisnis, dalam edisi ini kita juga mengangkat tema-tema lainnya seperti peringatan hari pahlawan, hari raya Idul Adha, tema lingkungan dan lainnya. Akhirnya, kami ucapkan selamat membaca dan salam kompak selalu.
susunanredaksi Penasehat
Direksi Corporate Secretary Pemimpin Umum / Penanggung Jawab
Guntoro, S.Sos
Pemimpin Redaksi
Drs. Irfan Mohamad, M.Pd Dewan Redaksi
- Alim Kumbang, SE - Rangga Ananta Bhakti, SE, SH - Datung Iswanto, S.Sos Alamat Redaksi
Jl.Indofarma No.1, Cikarang Barat 17530 T: (021) 8832 3971 Fax: (021) 8832 3972 email
[email protected] [email protected]
| SEPTEMBER-O K T O B E R 2 0 1 2
03
editorial
Pengembangan Bisnis Perlu Intrapreneurship Perusahaan dituntut untuk tumbuh di tengah persaingan yang semakin tajam agar dapat tetap menjaga keberlangsungannya. Oleh karena itu Perusahaan perlu mengembangkan bisnis dan tidak sekedar melakukan hal-hal yang sama dan dengan caracara yang sama karena situasi terus berubah cepat. Berbagai inovasi pengembangan bisnis pesaing sudah terjadi dalam berbagai ragamnya, salah satunya adalah berkembangnya peran perusahaan farmasi dari sekedar produsen obat menjadi perusahaan dengan orientasi healthcare.
04
yang dioperasikan dalam lingkup sebuah perusahaan. Intrapreneurship bertujuan antara lain menciptakan bisnis baru, melakukan inovasi dalam produk atau jasa, layanan teknologi baru, menawarkan ide baru dalam proses transformasi organisasi, serta inisiatif-proaktif dalam pengambilan keputusan. Seorang intrapreneur sesungguhnya mirip dengan dengan seorang enterpreneur (wirausahawan “bebas”), keduanya sama-sama
Setelah beberapa tahun laba bersih kita tidak pernah mencapai angka 3 % maka pada 2011 laba kita mulai mendekati 5 %. Perolehan laba 5 % atau lebih itu tentunya memerlukan effort dalam pengembangan bisnis. Manajemen tentu sadar perlunya hal itu dan sudah 2 tahun ini membuat Direktorat baru bernama Direktorat Operasi dan Pengembangan Bisnis dengan beberapa divisi di bawahnya. Di sini tentunya perlu disadari bahwa kerja pengembangan bisnis dalam makna luasnya bisa juga berjalan di luar Direktorat tersebut.
punya karakteristik berupa: kreatif, inovatif, fleksibel, mandiri, achievement, imaginative, persistent, berani ambil risiko moderat dan punya kendali diri. Perbedaan intraprenuer dengan enterprenuer terletak pada perbedaaan derajat dan perbedaan ruang lingkupnya.
Pengembangan bisnis tentunya perlu kejelasan konsep (visi), dan kuatnya sikap intrapreneurship. Intrapreneurship adalah sikap kewirausahaan di dalam lingkup sebuah perusahaan. Orang yang berjiwa intraprenership adalah orang punya gagasan inovatif, kreatifitas, dapat membuat rencana usaha dan mampu mentransformasikannya menjadi usaha yang menguntungkan
Dalam sebuah kerja inovasi intraprenuer terdapat lima unsur sebagai syarat yakni : kompetensi orangnya, tim kerjanya, sikap intrapreneurship, dukungan manajemen, dan budaya organisasi yang mendukung. Bila lima unsur itu masih kurang kuat keberadaannya maka sulit muncul sebuah kerja inovasi intrapreneur guna mengembangkan bisnis.
| S E P T E M B E R - O K T OBER 2012
Beberapa BUMN sadar bahwa mereka belum kuat pada beberapa unsur prasyarat inovasi intrapreneurship itu, berhubung telah sekian lama “mendapat proteksi” dari pemerintah. Akan tetapi ada BUMN yang tadinya serupa itu tetapi telah terjadi perubahan budaya sehingga kerja pengembangan bisnisnya sukses dan berdampak signifikan bagi naiknya laba perusahaan. BUMN tersebut melakukan berbagai hal seperti : pemberian reward pada gagasan baru atau hasilnya, pengumpulan informasi (dari pelanggan dan karyawan), pelatihan-pelatihan inovasi, penugasan-penugasan, pembenahan sistem pengelolaan SDM, dan dukungan penuh manajemen puncak. Ringkasnya perusahaan dituntut mengembangkan bisnisnya agar mampu bertahan dan tumbuh di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat. Perusahaan harus mendorong agar segenap karyawannya berkreasi dan berinovasi agar dapat menghasilkan produk ataupun jasa inovatif yang bernilai tambah. Segenap karyawan harus memiliki jiwa intrapreneur agar mampu melakukan terobosan inovatif di berbagai bidang untuk kemajuan perusahaan. Budaya perusahaan yang mendukung inovasi harus ditanamkan sekaligus menghilangkan unsur-unsur budaya yang tidak mendukung inovasi. Semua upaya itu perlu didukung manajemen terutama level puncak agar kerja pengembangan bisnis itu bisa menjadi aksi nyata. Indofarma…. Bisa! (im)
profil
M Luthfi Ekardi:
INDOMACH SIAP MENJADI PROFIT CENTER PT Indofarma sudah lebih dari 10 tahun memiliki unit kerja bernama Indomach. Unit ini awalnya terbentuk dari Bidang Teknik & Pemeliharaan. Kemudian tumbuh menjadi bagian unit manufaktur yang menghasilkan mesin untuk obat-obatan, termasuk herbal, kosmetik dan industri makanan. Guna mengetahui perkembangan unit kerja Indomach redaksi OASIS berkesempatan mewawancarai Manajer Pengembangan Jasa Teknik dan Healthcare yang membawahi Indomach, M. Luthfi Ekardi di Jakarta.
memperoduksi mesin dengan porsi 70% membuat mesin baru dan 30% melakukan maintenance serta modifikasi mesin. Jenis mesin apa saja yang sudah dibuat Indomach? Kita sudah memproduksi jenis mesin antara lain mesin Strip Packing, Blister Packing, Sachet Filling, Bottle Filling, Bottle Caping, Batc Mixer, Granulator, Oven, dan dari mesin-mesin tersebut juga terbagi beberapa tipenya sesuai dengan kapasitas.
Bisa dijelaskan kontribusi Indomach Apa peran pokok Indomach dan PROFIL SINGKAT: pada kinerja Indofarma selama ini? bagaimana struktrur organisasinya di Nama: Ir. M. Luthfi Ekardi, MBA, MSc. Indofarma? Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 27 Juli Kontribusi Indomach adalah sudah Awalnya Indomach berada di bawah 1972 melakukan efisiensi dalam pengadaan Direktorat Produksi, yaitu Bidang Pendidikan: mesin dan change part di pabrik Teknik dan Pemeliharaan yang tugas - S1 Teknik Mesin Universitas Trisakti - S2 Industrial Bisnis (MBA) Indofarma. Indomach menargetkan pokoknya mendukung kegiatan Universitas Liverpool untuk 3 tahun ke depan mempunyai produksi di pabrik Indofarma di - S2 Advance Manufacturing System (MSc) Universitas Liverpool profit margin di atas 25% dari Cibitung. Kini dengan terbentuknya penjualan. Dengan kata lain Indomach Direktorat Operasi & Pengembangan Pengalaman di Indofarma: - Tahun 2000 - 2001 Staff produksi sudah siap menjadi bagian dari profit maka secara struktur Indomach berada - Tahun 2001 - 2002 Asman Teknik center di Indofarma. di bawah direktorat tersebut. Peran dan Pemeliharaan pokok Indomach adalah meningkatkan - Tahun 2002 - 2006 Koordinator Indofarma Machine Bisa dijelaskan peluang pasar yang utilisasi serta mengembangkan bisnis - Tahun 2006 - 2012 Manajer Teknik akan digarap Indomach? jasa teknik dan healthcare, sehingga dan Pemeliharaan - Tahun 2012 - sekarang Manajer Manajemen dapat menjadikan unit Pengembangan Jasa Teknik dan Peluang pasarnya sangat besar ini sebagai Pilot Projects Strategic Healthcare berhubung mesin-mesin industri Business Unit Indofarma Group dan khususnya industri farmasi itu banyak yang import dari diharapkan bisa berkontribusi terhadap profit Perseroan. Eropa, China, Korea, Jepang dan Taiwan yang harganya sangat tinggi. Perusahaan yang memproduksi mesin-mesin Bisa dijelaskan secara ringkas job description farmasi di Indonesia juga masih sedikit karena regulasi Indomach? membuat mesin farmasi itu sangat ketat. Dengan adanya Total karyawan Indomach 19 orang dan semuanya BPJS 2014 tentunya akan mendorong perkembangan mengerjakan kegiatan jasa teknik khususnya | SEPTEMBER-O K T O B E R 2 0 1 2
05
pasar farmasi di Indonesia, yang tentunya termasuk kebutuhan mesin-mesin penunjang industri farmasi. Guna memenuhi peluang atau kebutuhan pasar yang besar itu Indomach akan membuat mesin-mesin yang kualitasnya sebanding dengan mesin impor dengan harga dan biaya operasi yang sangat kompetitif. Segmen pasarnya yang pertama kita akan membuat mesin Primary Packaging dan Processing Support, kemudian yang kedua adalah jasa maintenance/service, dan modifikasi, yang ketiga adalah jasa kualifikasi dan validasi. Bahkan kini dan ke depan pangsa pasar Indomach tidak hanya Industri farmasi saja, tetapi lebih luas karena kita juga akan memasarkan untuk industri lain seperti Consumer Good, Food dan kosmetik. Bagaimana cara promosi pemasarannya? Bisnis pengembangan jasa teknik ini polanya Business to Business. Promosi pemasaran melalui website www. indomach-pack.com. Di samping itu promosi lain melalui pameran-pameran baik pameran farmasi maupun pameran industri lainnya dan rencananya kita juga akan bekerjasama dengan distributor mesin farmasi terbesar di Indonesia. Apa tantangan Indomach dalam mengembangkan bisnisnya? Peluang pasar kita sangat besar, namun tantangannya adalah bagaimana kita bisa merubah mindset customer sehingga yakin bahwa produk lokal itu sama bagusnya dengan produk impor. Oleh karena itu akan kita buktikan dengan memproduksi mesin-mesin yang kualitasnya sebanding dengan mesin impor, tetapi harganya jauh lebih kompetitif. Target Indomach 2012? Tahun 2012, target kita hanya melakukan optimalisasi utilisasi Indomach itu sendiri dan target itu sudah tercapai 06
| S E P T E M B E R - O K T OBER 2012
karena utilisasi Indomach sudah over capacity. Adapun target tahun depan adalah Indomach bisa memproduksi 10 mesin blister dan 10 mesin striping, di samping jasa maintenance dan modifikasi. Apa strategi pencapaiannya? Guna meningkatkan kapasitas produksi, Indomach akan mengembangkan kerjasama dengan pabrikan lain yang sudah diaudit. Kemudian juga akan meningkatkan stok produk assembling untuk mempersingkat waktu proses produksi. Implementasi CAD-CAM Computer technology and Computer Numeric Control untuk meningkatkan kualitas dari sparepart yang dihasilkan, serta menggunakan software 3D yang lebih bagus sehingga mempermudah dalam desain dan pengembangan mesin. Sedangkan untuk pemenuhan SDM kita sudah menjalin kerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) sehingga kita mempunyai SDM yang siap pakai dengan kualitas skill yang sangat baik. Apakah terdapat kendala? Konsumen kebanyakan menginginkan jasa customize terhadap mesin, berarti membutuhkan engineering desain, kendalanya adalah kami masih kekurangan untuk tenaga engineering desainnya. Harapan Indomach? Harapannya agar manajemen terus konsisten memberikan dukungannya terhadap Indomach jangan sampai terhenti bila terjadi perubahan kepengurusan manajemen, karena bisnis ini bersifat berkesinambungan, after sales service untuk konsumen. Sedangkan harapan untuk teman-teman di Indomach adalah jangan pernah berhenti untuk belajar karena bisnis di Indomach ini adalah bisnis teknologi yang mengharuskan kita bisa menciptakan produk-produk baru yang diinginkan pasar jadi kita semua harus terus meningkatkan kreatifitas dan kemampuan kita. (AK).
wawancara
WAJAH BARU PKBL
ALIANSI, SINERGI & EKSPANSI!
S
ejalan dengan visi Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) menjadi lembaga pembinaan usaha kecil serta misi untuk menjadikan usaha kecil mitra binaan Indofarma sebagai unit usaha yang produktif, efisien, profitable dan mampu memenuhi permintaan dan kepuasan pelanggan, menjadi bagian strategi komprehensif branding Indofarma sebagai perusahaan Farmasi yang top of mind bagi semua stakeholders. Unit PKBL yang kini berada di naungan Direktorat Operasi dan Pengembangan berusaha menangkap peluang-peluang mitra binaan baru dan bekerjasama sebagai penyalur dana binaan dari pihak lain. Calon mitra binaan tersebut adalah apotek-apotek yang diseleksi oleh tim pelaksana PKBL. Mitra binaan tersebut diharapkan dapat menjadikan usahanya lebih menguntungkan, memiliki nilai jual, dan fokus kepada kepuasan pelanggan. Pihak ketiga turut dilibatkan oleh Unit PKBL, dalam hal ini Indofarma akan menyalurkan dana yang dimiliki oleh pihak ketiga tersebut kepada apotek-apotek mitra binaan. Redaksi Oasis berkesempatan untuk mewawancarai Melly Meinasti, S.Si, Apt sebagai Ketua Unit PKBL didampingi oleh Nurhadi, Triwiyoto dan Sunarso. Berikut hasil wawancaranya.
1
Kementerian BUMN mengamanahkan agar terdapat sinergi BUMN dalam rangka program pengelolaan dana PKBL, bagaimana penerapannya di Unit PKBL Indofarma? PKBL Indofarma tahun 2012 telah menetapkan rencana kegiatan sinergi sebagai berikut: a. Sinergi program Bina Lingkungan sesuai dengan program dari kementerian BUMN untuk pengentasan kemiskinan di bawah koordinasi wilayah Jawa Barat yang diketuai oleh PT Telkom Bandung untuk membangun desa. b. Melaksanakan kerjasama pengelolaan dana PKBL BUMN lain (avalist). c. Sinergi antara PKBL dengan divisi Pemasaran Indofarma untuk menyalurkan dana Bina Lingkungan dari BUMN lain (PT. Bank Mandiri), untuk keperluan pembelian obat dalam rangka kegiatan Corporate Social Responsibility. Sampai dengan kuartal ketiga 2012, sinergi yang sudah terlaksana adalah antara PKBL Indofarma dengan PT. Biofarma dalam rangka penggunaan dana avalist untuk disalurkan ke mitra binaan Indofarma. Sedangkan dana | SEPTEMBER-O K T O B E R 2 0 1 2
07
wawancara
avalist dari PT PLN sedang dalam penyelesaian kontrak kerjasamanya dan pengajuan calon Apotik Mitra Binaan (yang sudah disurvey) untuk kemudian dapat disalurkan dana PKBL dari PT PLN. Diharapkan penyaluran dana avalist oleh PKBL Indofarma yang baru dimulai pada periode ini dapat menjadi Pilot Project yang keberhasilannya dapat mendorong BUMN lain untuk bekerjasama dengan PKBL Indofarma dalam penyaluran dana avalist.
2
Bagaimana kinerja PKBL Indofarma setelah bergabung pada Direktorat Operasi dan Pengembangan? PKBL Indofarma setelah berada di bawah Direktorat baru membawa pengaruh yang cukup besar dalam revisi penentuan program agar sejalan dengan program Kementerian BUMN dan pencapaian target Indofarma. Revisi tersebut antara lain melakukan sinergi dan kerjasama pengelolaan dana pembinaan PKBL BUMN lain (pemberi dana avalist). Selain itu, rencana PKBL Indofarma untuk memajukan usaha mitra binaan harus sejalan dengan upaya pencapaian target Indofarma, antara lain diharapkan dapat berpengaruh positif dalam perluasan distribusi obat, pengenalan atau branding Indofarma berikut produk-produknya di daerah-daerah, serta pengaruh positif bagi mitra binaan yaitu dengan perbaikan sistem perapotikan baik dari sisi pengelolaan apotiknya maupun mengarahkan mereka pada sistem pengelolaan menggunakan teknologi atau softwear apotik (e-Apotek) yang dalam hal ini akan disupport oleh PT Telkom. Dengan ini tercipta satu aliansi atau sinergi lagi dengan perusahaan BUMN. Selain target utamanya meningkatkan usaha Mitra, juga diharapkan mitra yang sebelumnya belum bankable menjadi bankable. Target penyaluran dana Program Kemitraan (PK) baik dana reguler (milik sendiri) maupun dana Avalis tahun 2012 adalah sebesar 4,73 miliar rupiah bagi sekitar 120 mitra
08
| S E P T E M B E R - O K T OBER 2012
binaan yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali dan Lombok.
3
Bisa dijelaskan metode penyaluran dana avalist?
Terdapat dua metode penyaluran dana avalist: a. Chaneling, yaitu PKBL sebagai pihak yang bertugas mencari mitra untuk kemudian penyaluran dananya langsung dari pihak pemilik dana avalist. Dalam hal ini PKBL tugasnya mirip seperti broker dan tidak bertanggung jawab apabila nantinya terjadi Non Performing Loan (NPL). Konsekuensi bagi PKBL sebagai penyalur dana avalist adalah tidak mendapatkan fee. b. Executing, metoda ini adalah metoda yang digunakan oleh PKBL Indofarma dalam melakukan sinergi pengelolaan dana Avalist yaitu pemilik dana avalist menyerahkan penyaluran dana avalist tersebut kepada PKBL Indofarma, dan PKBL Indofarma yang akan melakukan survey dan mencari mitra tanpa harus mendapat persetujuan dari atau pemberitahuan kepada pemilik dana avalist. Dalam hal ini PKBL Indofarma bertanggung jawab apabila terjadi NPL. Untuk penyaluran dana avalist secara executing, PKBL mendapatkan fee yang besarnya berdasarkan kesepakatan para pihak. Penyaluran dana PKBL baik reguler maupun avalist dapat sekaligus berfungsi sebagai saluran branding yaitu dengan melakukan publikasi kegiatan mitra binaan seperti misalnya pelatihan atau program pembinaan lainnya melalui media internal dan eksternal dengan bekerjasama dengan Corporate Communication Indofarma. Kegiatannya seperti melakukan publikasi antara lain dengan melakukan pemasangan neon sign Apotik, pemasangan boot produkproduk Indofarma dan atribut promosi lainnya di Apotik Mitra Binaan. Keuntungan adanya pengelolaan dana avalist antara lain: a. Dengan penambahan atau peningkatan dana
pengelolaan yang mana tentunya akan memperbanyak Mitra Binaan PKBL Indofarma. Hal ini jelas akan mendukung tingkat penyebaran dan pengenalan produk serta target branding Indofarma. b. Peningkatan distribusi produk Indofarma sehingga diharapkan produk Indofarma lebih tersebar dan dikenal. c. Terlaksananya sinergi dengan BUMN lain sesuai dengan himbauan Kementerian BUMN. d. Adanya share fee administrasi yang diperoleh dari BUMN pemilik dana avalist.
4
Mekanisme penyaluran dana seperti apa yang diterapkan oleh PKBL?
Dalam menyalurkan dana PKBL baik reguler maupun dana avalist dari BUMN lain, PKBL Indofarma menerapkan mekanisme pembagiannya yaitu masing-masing sebesar 50% dari dana yang disalurkan akan diberikan dalam bentuk produk (obat Indofarma dan produk lainnya) dan 50% dalam bentuk dana tunai. Prosentase tersebut dapat disesuaikan dengan kemampuan penyerapan dan lokasi dari apotik mitra binaan. Namun dalam hal permintaan Obat Generik di apotik Mitra Binaan, PKBL menerapkan kepada Mitra Binaan agar menggunakan OGB Indofarma.
5
Bagaimana prosedur seleksi calon mitra binaan yang dapat meminimalkan risiko apabila terjadi NPL di kemudian hari? Teknis pelaksanaan untuk menilai kelayakan calon penerima dana dilakukan dengan survei lapangan sehingga dapat memenuhi 5 C yaitu: a. Character. Hal yang diperhatikan adalah bagaimana komitmen usaha yang dibangun, rekaman bisnis seperti supplier, pelanggan, dan hubungannya dengan pelaku usaha lainnya dan populasi di sekitar tempat usahanya berdiri. Penilaian karakter erat kaitannya dengan reputasi calon mitra binaan di masyarakat dan track record dengan mitra untuk menilai bagaimana tingkat kepercayaan kepada mitra binaan tersebut. b. Capital. PKBL Indofarma tidak dapat memberikan permodalan sebesar 100%, oleh karena itu mitra binaan harus mempunyai kemampuan self financing baik yang berasal dari modal disetor atau akumulasi laba yang menjadi modal. Komposisi kepemilikan atas modal tersebut juga menjadi penilaian tersendiri dalam kaitannya dengan kemandirian mitra binaan di masa depan kepada pemilik modal dan besar kecilnya pengendalian pemilik modal mitra binaan. Modal sendiri dari mitra binaan minimal sebesar 50% dari seluruh modal. c. Capacity.
Kapasitas atau kemampuan calon mitra binaan dalam mengelola dan mengembangkan usaha sehingga mampu membayar kembali pinjaman sesuai dengan jadwal dan jumlah yang telah ditetapkan. Selain itu, kapasitas juga berkaitan dengan kapasitas usaha antara lain hasil penjualan, struktur biaya, arus kas, perputaran tagihan, dan biaya terhadap pendapatan. d. Condition Kondisi adalah kemampuan calon mitra binaan dalam menghadapi perubahan kondisi lingkungan, baik kondisi perekonomian, sosial, politik, maupun kemasyarakatan di mana usaha mitra binaan berdiri. Selain itu juga terkait dengan tertib administrasi perizinan yang harus dimiliki oleh mitra binaan termasuk adanya penanggung jawab. e. Collateral Dalam peraturan Menteri BUMN belum diatur secara khusus mengenai jaminan yang harus diberikan oleh mitra binaan penerima dana dari PKBL Indofarma. Oleh karena itu PKBL Indofarma memperkuat keempat aspek lainnya selain juga memperhatikan kemampuan mitra binaan yang belum mampu memberikan jaminan atas pinjaman dana yang mereka peroleh. Konsep trust diperkuat untuk aspek collateral. Guna memastikan obyektifitas dan meminimalkan tingkat risiko, seleksi calon mitra binaan dilakukan dengan melibatkan pihak lain yang kompeten di luar PKBL Indofarma yaitu PT. IGM yang berperan melakukan pemetaan berdasarkan data transaksi apotik, atau melalui rekomendasi divisi Pemasaran Indofarma. Atas rekomendasi tersebut, maka Tim survey yang terdiri dari tim PKBL, Akuntansi dan atau Keuangan serta SPI akan melakukan survei di lapangan.
6
Apakah pola komunikasi dengan mitra binaan memungkinkan Unit PKBL ikut dalam rencana pengembangan bisnis mitra binaan? Selain komunikasi awal yakni saat dilakukan survey kunjungan ke apotik calon mitra, secara rutin dan berkala PKBL Indofarma mengadakan kunjungan ke lokasi mitra binaan. Kunjungan itu guna mengetahui perkembangan usaha mitra binaan, kondisi yang terjadi yang dapat mempengaruhi usahanya, serta distribusi dan kebutuhan masyrakat atas produk Indofarma melalui mitra binaan. Selain itu, BUMN pemilik dana avalist juga menyediakan dana hibah sebesar 15-20% dari dana Program Kemitraan untuk digunakan sebagai dana pembinaan kepada mitra binaan misalnya pelatihan atau gathering, promosi atau publikasi. Program Pelatihan kepada mitra binaan biasanya dilakukan 2 kali dalam setahun. Mitra binaan juga berkewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan dan transaksi bulanan kepada PKBL Indofarma. (RNG)
| SEPTEMBER-O K T O B E R 2 0 1 2
09
aspirasi Sisri Amerta, Bidang Umum
1. Pengalaman Bekerja di Indofarma Bekerja di Indofarma sejak tahun 2002 dan ditempatkan pada bidang Umum. Kali pertama datang ke kantor PT Indofarma, yang saya lihat adalah kantor dan pabriknya yang begitu luas, rindang dan bersih. Saya juga senang karena semua karyawan disini baik hati dan saling peduli. 2. Harapan/aspirasi agar ada perbaikan? Perlu ada perbaikan tentang jenjang karir dan usulan rotasi pada tiap bidang sehingga terjadi penyegaran di setiap karyawan dan unit kerja. Mohon diperhatikan kembali aturan penilaian kinerja karyawan supaya lebih adil terhadap karyawan yang produktif dan sebaliknya. Kami usul sebaiknya setiap tahun Kepala Bidang bisa memberi reward bagi karyawan yang rajin dan bekerja produktif di unit kerjanya masingmasing. 3. Pesan-pesan kepada sesama rekan kerja: Saling kerja sama dan bahu membahu agar Indofarma semakin maju, solid, dan menjadi perusahaan farmasi terbaik. 4. Usulan kepada Direksi: Berharap Direksi tetap solid memimpin sehingga laba perusahaan bisa terus meningkat.
Purnama Septyna, Bidang Litbang
1. Pengalaman Bekerja di Indofarma: Mulai bekerja di PT Indofarma pada pertengahan April 2010 dan hingga saat ini masih berkarya pada Bidang Litbang seksi Pengembangan Kemasan. Pengalaman berkesan saya antara lain mempelajari hal-hal baru di unit kerja saya, khususnya selukbeluk mengenai kemasan obat. Bekerja di PT Indofarma, selain bekerja saya juga belajar banyak hal guna meningkatkan kemampuan saya. Saya dapat mengetahui secara komprehensif proses pengembangan produk yang siap untuk dipasarkan. 2. Harapan/aspirasi agar ada perbaikan: Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan adalah perlunya memberikan penghargaan kepada karyawan dengan penilaian tertinggi secara berkala. Penghargaan ini diberikan mulai dari level pelaksana sampai dengan supervisor dengan maksud dapat memotivasi Insan Indofarma lainnya.
10
| S E P T E M B E R - O K T OBER 2012
3. Pesan-pesan kepada sesama rekan kerja: Bekerja itu merupakan salah satu bentuk ungkapan rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karenanya, bekerja harus dilakukan dengan senang dan dengan upaya terbaik. Ini semangat kerja saya terapkan dan mari sama-sama kita melakukannya. 4. Usulan kepada Direksi: Saya pribadi melihat upaya Direksi cukup baik. Salah satunya dalam menggeliatkan kembali produksi herbal, dengan menerima toll in untuk memproduksi ekstrak kering. Semoga ke depannya item produk herbal bisa bertambah.
aspirasi Rian Anggoro,
Bidang Supply Chain Management (SCM) 1. Pengalaman Bekerja di Indofarma Bekerja di PT Indofarma mulai tahun 2003 sebagai THL di bidang pemasaran dan diangkat sebagai karyawan tetap pada 2005. Pengalaman berkesan ketika awal masuk bekerja, saya harus lembur selama seminggu dengan kerjaan yang belum sepenuhnya dipahami, tetapi Alhamdulillah saya dapat menjalankannya dengan baik. Pada tahun 2004 ketika terjadi banjir di kantor Manggarai, kami saling bahu membahu untuk menyelamatkan asset perusahan. Selama 8 tahun bekerja dan 4 kali berganti bidang (Marketing, PPIC, Busniss Marketing dan SCM) telah merasakan hubungan kerja dengan yang baik dengan semua level, sehingga dapat membangkitkan motivasi kerja dan terbuka untuk memberikan masukan yang baik untuk kemajuan perusahaan. 2. Harapan/aspirasi untuk perbaikan? Harapan saya adalah adanya kesempatan untuk karyawan yang sudah lama bekerja guna meraih peningkatan karir, sehingga lebih termotivasi untuk mengembangkan kemampuannya serta diberikan pelatihan guna pengembangan di bidang pekerjaannya. Tentunya di sini diperlukan
adanya prosedur pengembangan/ peningkatan karir yang jelas, transparan, dan obyektif. 3. Pesan-pesan kepada sesama rekan kerja: Agar bekerja sebagai bagian dari ibadah dan mengharapkan RidhoIlahi, karena dari situlah, semangat untuk bekerja akan lebih terasa dan nantinya membawa dampak yang baik dalam bekerja. 4. Usulan kepada Direksi: Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan peningkatan kesejahteraan kepada kami. Semoga ke depan akan semakin baik dan segala usaha serta perjuangan Direksi untuk memajukan perusahaan diterima sebagai amal yang baik oleh Allah. Di samping itu agar bisa memperhatikan teman teman kita yang saat ini masih berstatus THL agar dapat diperjuangkan menjadi karyawan. Kemudian, saya usulkan agar PT Indofarma mempunyai produk unggulan yang dikenal masyarakat luas guna menambah pemasukan Indofarma.
seputarkita Audit PQ WHO
Dalam
rangka pemenuhan program Pre Qualification (PQ) WHO produk FDC PT Indofarma, telah dilaksanakan audit oleh auditor dari Badan POM dan Balai Besar POM Bandung serta didampingi oleh tim ahli CPOB. Audit berjalan pada 13-14 November 2012 di pabrik Cibitung, Bekasi.
Materi audit tidak hanya berkaitan PQ WHO produk FDC, namun berkembang lingkupnya untuk sertifikasi sediaan Semisolid. Cakupan audit meliputi tinjauan langsung ke lapangan & review dokumen mutu. Area
yang diaudit antara lain Logistik, Produksi 1 (solid), Produksi 2 (Semisolid), Sistem penunjang (HVAC & Water System), Quality Control, Quality Assurance, dan Litbang. Dari hasil temuan audit diharapkan bisa menjadi sarana improvement bagi Perseroan untuk memenuhi gap quality system terhadap persyaratan cGMP sesuai standard WHO. Temuan tersebut nantinya harus ditutup dengan Corrective Action & Preventive Action (CAPA) dengan melakukan perbaikan untuk menyelesaikan temuan sampai ke akar permasalahannya sesuai dengan waktu yang telah disepakati. (Sandi) | SEPTEMBER-O K T O B E R 2 0 1 2
11
seputarkita
IDUL ADHA DI INDOFARMA
Di
hari Idul Adha, bagi umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban. Pada dasarnya, penyembelihan hewan kurban ini mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kata Qurban juga berarti mendekatkan diri kepada Allah.
Setiap tahun dalam merayakan hari Idul Adha, PT Indofarma juga secara rutin melaksanakan dua kegiatan yakni sholat Idul Adha serta pemotongan dan pendistribusian 12
| S E P T E M B E R - O K T OBER 2012
hewan qurban. Pada 1433 H tahun ini Perseroan bekerjasama dengan Dewan Kemakmuran Masjid Baiturahman menyelenggarakan shalat Ied pada 26 Oktober di Masjid Baiturahman Cibitung. Shalat Ied diikuti oleh masyarakat yang berdomisili di sekitar lingkungan pabrik. Sedangkan pelaksanaan pemotongan hewan qurban dilaksanakan pada 27 Oktober di kantor pusat Cibitung, Bekasi. Dalam sambutannya, Dirut Indofarma
Djakfarudin Junus menyampaikan bahwa dengan melaksanakan qurban maka kita melaksanakan syiar agama. Dirut juga berharap setiap tahun jumlah pequrban dari perusahaan semakin bertambah. Tahun ini dari hasil pemotongan 13 ekor sapi dari para pequrban, DKM Baiturrahman telah mendistribusikan 2000 paket daging qurban ke beberapa wilayah antara lain Cibitung, Cikarang, Karawang dan juga Jakarta. (GN)
seputarkita Bumi Kita Hanya Satu, Sayangi & Lindungi
Mengambil lokasi di Desa Sela Asih, Purwakarta, Jawa Barat untuk kesekian kalinya PT Indofarma melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan dengan aksi Go Green menanam 6000 batang bibit pohon. Bekerjasama dengan Yayasan Akasyah dan Organisasi Green Smile, pada 10 Nopember 2012 yang juga bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Perseroan melaksanakan kegiatan yang juga merupakan amanah Pemerintah untuk mendukung program penghijauan lingkungan. Manajemen yang diwakili oleh Direktur Keuangan & SDM John Sebayang, dalam acara seremonial tersebut menyampaikan bahwa program penanaman pohon ini adalah komitmen Perseroan kepada Pemerintah dalam
program penghijauan dan pelestarian lingkungan. Perseroan menyadari bahwa apa yang dilakukan ini adalah masih terbilang kegiatan yang jauh dari sempurna, namun dengan landasan niat baik, kami ingin tunjukkan bahwa PT Indofarma juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan. “Pohon-pohon tersebut akan kami serahkan pengelolaannya kepada pihak yang terkait. Semoga niat baik kami ini dapat diterima dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar,” demikian ujarnya kepada para undangan yang hadir. (GN)
Sosialisasi Assessment GCG Indofarma
Sesuai
komitmen manajemen Indofarma dan seluruh insan Indofarma dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau yang juga dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) sejak tahun 2006, maka pada tahun ini implementasi GCG di Perseroan akan dilakukan assessment oleh lembaga assessor independen yang ditunjuk yakni Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Tujuan dilaksanakannya assessment tersebut adalah untuk menilai ulang serta mengetahui sejauhmana area of improvement penerapan GCG di Perseroan telah ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.
Maka pada 9 Nopember lalu dilaksanakan sosialisasi rencana assessment tersebut dengan menghadirkan
narasumber BPKP yang dihadiri oleh Dewan Komisaris, Direksi, Komite GCG dan Manajer PT Indofarma. Sosialisasi dimaksudkan agar seluruh organ perusahaan mempersiapkan dan mendukung assessment yang akan dilaksanakan menjelang akhir tahun ini dengan beberapa area yang menjadi wilayah kerja masing-masing pengurus perseroan serta unit-unit kerja yang terkait. Manajemen telah membentuk tim counterpart dari internal Perseroan yang akan bekerjasama dengan tim assessor dalam rangka pelaksanaan assessment tersebut. Diharapkan skor penilaian implementasi GCG di tahun ini akan meningkat dari skor terakhir yang dicapai yakni 81,32 dengan predikat Baik pada tahun 2009. (GN)
| SEPTEMBER-O K T O B E R 2 0 1 2
13
seputarkita
LEBIH AKRAB DENGAN DISTRIBUTOR OGB INAF
Malam keakraban dengan mitra distributor OGB Indofarma digelar pada 19 Oktober 2012 di Hotel Red Top, Jakarta. Selain Komisaris, Direksi, dan pejabat Indofarma group, hadir pula sekitar 40 orang dari mitra distibutor (Pedagang Besar Farmasi). Direktur Utama PT Indofarma, Djakfarudin Junus menyampaikan bahwa motto OGB Indofarma “Sahabat Sehat Keluarga” mengandung makna bahwa Indofarma tidak hanya mencari profit semata namun memberi pilihan bahwa untuk hidup sehat tidak perlu biaya tinggi. Terdapat kesamaan visi antara Indofarma dengan mitra distributor yakni menyediakan obat yang terjangkau masyarakat dan obat tersebut tentunya OGB Indofarma. Sampai saat ini Indofarma masih memimpin dalam penguasaan pasar OGB yakni sebesar 18%. Pada tahuntahun mendatang sejalan dengan 14
| S E P T E M B E R - O K T OBER 2012
berlakunya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) penguasaan pasar OGB oleh Indofarma diproyeksikan naik signifikan. Ia juga menambahkan bahwa Indofarma group sedang bangkit dan salah satu indikasinya adalah hasil rating 117 BUMN oleh majalah Infobank September 2012, Indofarma termasuk yang berpredikat Bagus (nilai 75,18). Nilai itu dilihat dari aspek pertumbuhan asset, penjualan dan laba, serta kinerja keuangan. Lanjut Dirut, sejalan dengan peningkatan income perkapita masyarakat dengan indikator makin banyaknya kelas menengah dan naiknya usia harapan hidup, maka Indofarma akan bergerak menjadi perusahaan bercorak health care (jasa layanan kesehatan). Corak baru ini menjadikan Indofarma di samping sebagai industri obat yang terapeutik, juga akan mengutamakan kesehatan yang berorientasi preventif yang sejalan dengan arah perkembangan kondisi kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu diperlukan hubungan dengan mitra bisnis yang bersinergi serta beraliansi. Salah satu aliansi yang sudah berjalan adalah dengan jaringan Apotik Viva Generik agar OGB Indofarma lebih mudah diakses masyarakat di berbagai daerah. Djakfarudin juga berharap agar para distributor atau PBF dapat memberikan informasi dari lapangan mengenai kebutuhan obatobat untuk masyarakat. Dengan demikian Indofarma akan menjadi manufacture yang siap menjadi pelayan kebutuhan distributor / PBF. Segenap staf Indofarma siap berperan aktif menjemput bola atau order dari sumber tersebut. Acara dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen PT Indofarma dengan wakil distributor yang di lakukan oleh Sales Manager Beny Alkahf dan Jusuf Imron Danu disaksikan Dirut Djakfarudin Junus dan Dirpem Elfiano Rizaldi. (im)
seputarkita
RKAP 2013, INTEGRASI DAN SPIRIT UNTUK MEMPERKUAT PERTUMBUHAN Menghadapi
tahun 2013 yang sudah menanti di penghujung tahun ini, PT Indofarma bersama anak perusahaan mempersiapkan rencana kerja dan penyusunan anggaran yang akan menjadi modal seluruh aktivitas bisnis Perseroan. Maka, pada 1 – 2 November lalu manajemen PT Indofarma dan PT IGM beserta seluruh Manajer dan Asisten Manajer berkumpul pada sebuah forum yang bertajuk koordinasi untuk penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun buku 2013.
Direktur Utama PT Indofarma Djakfarudin Junus mengawali acara dengan menyampaikan President messages kepada seluruh audiens. Berdasar kepada tema RKAP yakni “Integrasi dan Spirit untuk Memperkuat Pertumbuhan”, Dirut menyampaikan bahwa insan Indofarma harus bersatu untuk membangun Indofarma baru yang
lebih baik dari segi kinerjanya. “Bekerja keras dan berpikir cerdas juga menjadi tuntutan yang wajib bagi insan Indofarma”, demikian pesannya. Dilanjutkan olehnya, RKAP 2013 harus disusun dengan angka-angka serta target yang realistis dengan tetap berpedoman pada pertumbuhan proses bisnis Perseroan. Integrasi antara induk dan anak perusahaan harus menyatu dalam pemikiran dan tindakan sehingga diharapkan ke depan dapat memenangkan persaingan di industri farmasi Nasional yang kian ketat, khususnya untuk memenangkan persaingan obat Generik yang menjadi produk unggulan Perseroan. Dalam presentasi yang disampaikan Dirut, terdapat tiga pilar yang terkandung dalam RKAP 2013 yakni; (1) Fokus Produk Generik, (2) Pengembangan Human Capital
& Corporate Culture, dan (3) Pengembangan Bisnis & Produk Komplementer. Tiga pilar ini harus didukung oleh unit produksi, pemasaran, distribusi dan supporting serta ditopang dengan modal manusia, keuangan serta alat atau fasilitas. Direksi PT IGM yang diwakili oleh Diropbang Ahdia Amini dan Dirkeu Alman Faluti, bersama-sama mndapat kesempatan menyampaikan rencana kerja anak perusahaan, yang antar lain disebutkan bahwa PT IGM masih memburu pasar Apotek yang masih besar selain pasar Rumah Sakit yang masih konsisten digarap. PT IGM juga masih terus mencari potensi kerjasama dari eksternal perusahaan. Menghadapi 2013, PT IGM mematangkan RKAP dengan lebih realistis dan terencana serta lebih mengarahkan trend bisnis ke pasar reguler. (GN)
| SEPTEMBER-O K T O B E R 2 0 1 2
15
seputarkita AKSI DONOR DARAH INSAN INDOFARMA Setelah sukses menggelar aksi sosial Donor Darah pada bulan Juli lalu, kegiatan serupa dilakukan kembali oleh komunitas Indofarma Pecinta Alam (Infala) pada 6 Nopember 2012 di kantor pusat Cibitung, Bekasi bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Bekasi. Agenda rutin ini dilaksanakan setiap empat bulan dan mengikutsertakan karyawan PT Indofarma yang mendaftarkan diri untuk ikut dalam kegiatan kemanusiaan ini. Dengan bertajuk
“Darahku, Bukti Cintaku Pada Sesama”, panitia berharap dari setiap pelaksanaan kegiatan ini pesertanya dapat terus bertambah. Dan untuk kali ini Donor Darah telah sukses
dilaksanakan dan tercatat sebanyak 153 pendonor yang berpartisipasi menyumbangkan darahnya. (SANTI)
Menjiwai Semangat Kepahlawanan
Meskipun
peringatan Hari Pahlawan jatuh pada hari
Sabtu, 10 Nopember 2012 namun tidak menyurutkan semangat manajemen dan karyawan PT Indofarma untuk melaksanakan upacara peringatan momen bersejarah tersebut di kantor pusat Cibitung. Bertindak selaku inspektur upacara adalah Direktur Utama Djakfarudin Junus dan turut hadir pula Direksi PT IGM. Dalam pidatonya Dirut menyampaikan bahwa selaras dengan peringatan Hari Pahlawan, insan Indofarma harus mengingat para pendahulu yang sudah mendirikan perusahaan ini dengan jerih payah dan cucuran keringat. Dengan visi dan misi yang sangat mulia demi terciptanya masyarakat Indonesia yang sehat dan sejahtera. Bahkan perjuangan para pendahulu kita tidak berhenti bergitu saja. Mereka mengharapkan kita sebagai penerus generasinya untuk terus berjuang demi jayanya perusahaan yang kita cintai ini. “Banyak hal positif yang bisa kita lakukan bersama. Berkompetisi di pasar, menghitung dengan 16
| S E P T E M B E R - O K T OBER 2012
cermat biaya produksi, melakukan efisiensi, berinovasi dalam pengembangan produk, serta yang tak kalah pentingnya adalah mempertahankan team work yang solid sesama insan Indofarma”, ujar Dirut dengan nada memotivasi. Ditambahkan oleh Dirut, Indofarma masih membutuhkan tenaga yang kuat dari kita semua, masih membutuhkan pemikir yang mempunyai visi ke depan dalam bisnis. Karena begitu ketatnya persaingan di pasar farmasi maka tuntutan akan semakin sering muncul yang menuntut kesiapan kita untuk menghadapinya. Tentunya kita ingin perusahaan yang menjadi ladang kita ini terus bertumbuh positif. Beranjak naik pada posisi yang disegani oleh pesaing-pesaing kita karena keunggulan kinerja kita. “Dan semua itu harus kita wujudkan dengan semangat kepahlawanan yang mempunyai nilai pantang menyerah dan berhasrat tinggi untuk mewujudkan cita-cita”, demikian menutup pidatonya. (GN)