PENGARUH TEKNIK CAWAN IKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BAYANG Rahmadani Valentina Fitri1, Niniwati2, Syukma Netti1 Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta Email:
[email protected] 2 Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bung Hatta 1
Abstract Research type the used is experiment. Population in this research is class student of X SMA Country 2 Shadow which enlist in the year Iesson 2013 / 2014 which consist of 8 class. Pursuant to value of UTS anomalous of mathematics, in the reality population have homogeneous variansi and have equality of mean. Is hereinafter taken by two class at random to be made by sampel that is X1 as experiment class and of X2 as control class. Research instrument in the form of result learn obtained student mathematics by giving tes at both class of sampel. For the examination of hypothesis used by test of t-tes at level = 0,05. From calculation obtained by thitung = and ttabel = 1,6693 because thitung > ttabel hence hypothesis accepted by at trust level 95%. So that can be concluded that result learn taught student mathematics use study of better fish cup of result learn student mathematics which is its study use conventional study. Key Word: Result of student
maksudnya
PENDAHULUAN Matematika
matematika
sebagai
merupakan
sumber sekaligus dasar dari ilmu-
suatu disiplin ilmu yang timbul
ilmu lainnya. Dengan kata lain,
karena pikiran-pikiran manusia yang
banyak ilmu-ilmu yang penemuan
berhubungan dengan ide, proses dan
dan pengembangannya bergantung
penalaran.
Sebagai
salah
dari matematika.
disiplin
ilmu,
matematika
satu
Mengingat
begitu
mempunyai peranan yang sangat
pentingnya peran matematika, maka
besar dalam ilmu pengetahuan dan
pemerintah
teknologi.
Menurut
Pendidikan
(2003:25)
“Matematika
ratunya
ilmu
Suherman adalah
pengetahuan”,
melalui
(DEPDIKNAS)
Departemen Nasional melakukan
berbagai usaha perbaikan dalam
sistem
pengajaran
matematika
Selain
observasi,
juga
seperti: penyempurnaan kurikulum,
dilakukan wawancara dengan guru
peningkatan
guru
matematika tanggal 21 September
melengkapi
2012 diperoleh informasi bahwa
sarana dan prasarana. Disamping
siswa kurang percaya diri dalam
usaha yang dilakukan pemerintah,
mengemukakan pendapat, bertanya
guru
juga
dan mengerjakan latihan secara
melakukan pendekatan dan strategi
individu. Pada akhir pelajaran bila
dalam proses pembelajaran.
diberikan pertanyaan untuk melihat
kualitas
matematika,
serta
sebagai
pengajar
Berdasarkan observasi yang dilakukan SMAN
pada siswa kelas X 2
Bayang
pemahaman
siswa,
kebanyakan
mereka diam. Hal ini membuat guru
disaat
menjadi bingung, apa diamnya
pembelajaran matematika tanggal
siswa telah mengerti atau belum
21 September 2012, ditemukan
mengerti tentang pelajaran yang
beberapa fakta bahwa dalam proses
diberikan. Siswa hanya mencatat
pembelajaran masih ada siswa yang
materi yang diajarkan guru tanpa
tidak mengikuti pelajaran dengan
mengerti dengan materi tersebut.
serius.
Kebanyakan
mereka
bermain
dan
dengan
dilakukan pada guru saja, penulis
teman sebangkunya selama proses
juga melakukan wawancara pada
pembelajaran berlangsung.
beberapa siswa kelas X. Dari hasil
berbicara
Disaat guru memberikan soal
Wawancara
wawancara
tidak
diperoleh
hanya
informasi
latihan yang berbeda dari contoh
masih ada yang menganggap bahwa
soal
matematika adalah pelajaran yang
yang
dibahas
sebelumnya,
masih ada siswa yang tidak mengerti
sulit
dengan soal latihan tersebut. Hal ini
dikarenakan begitu banyak rumus
disebabkan karena siswa kurang
dan
memperhatikan
mereka
dan
tidak
mau
dimengerti.
simbol-simbol kuasai.
Hal
ini
yang
harus
Mereka
juga
bertanya tentang materi yang belum
beranggapan bahwa perhatian guru
dimengerti saat proses pembelajaran
lebih terfokus kepada siswa yang
berlangsung.
berkemampuan
lebih,
sehingga
pembelajaran
hanya
didominasi
oleh siswa berkemampuan lebih. Dengan beberapa kesulitan yang biasa ditemukan guru dalam proses pembelajaran tidak membuat guru tersebut diam saja, akan tetapi guru
tersebut
juga
melakukan
beberapa upaya dalam mengatasi masalah
tersebut
diantaranya
menerapkan metode diskusi atau tanya jawab dalam kelas, tetapi usaha itu belum mampu menarik minat dan perhatian siwa dalam pembelajaran. Siswa yang menjawab pertanyaan guru cenderung didominasi oleh beberapa orang saja. Siswa yang lain hanya mendengarkan dan mencatat informasi yang disampaikan oleh temannya.
Jenis
penelitian
adalah
eksperimen.
Rancangan
model
penelitian yang digunakan adalah Teknik Cawan Ikan. Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang tahun pelajaran
sampel menggunakan
Pengambilan dalam teknik
dari hasil perhitungan adalah kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Jenis
variabel
dapat
dibedakan dua jenis yaitu variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan
yang
diberikan
pada
sampel penelitian yaitu pembelajaran yang menggunakan teknik cawan ikan pada kelas eksperimen dan pembelajaran
konvensional
pada
kelas kontrol. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Jenis data yang digunkan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif.
Sumber
data
dalam
penelitian ini adalah data primer bersumber dari siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang yang menjadi
METODOLOGI
2012/2013.
Sampling. Sampel yang digunakan
kelas
penelitian Random
sampel dan data sekunder bersumber dari guru matematika dan kantor tata usaha SMA Negeri 2 Bayang. Pelaksanaan penelitian dapat dibagi atas tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap
penyelesaian.
Pada
tahap
persiapan, penulis mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan
penelitian
seperti:
menyusun
Rancangan
Pelaksanaan
Penelitian
menyiapkan instrument
(RPP), penelitian
sampel akibat diberikan perlakuan pada
kelas
eksperimen,
maka
berupa tes akhir yang diberikan pada
digunakan uji kesamaan dua rata-rata
akhir pokok bahasan. Selanjutnya
hasil belajar kedua kelas sampel,
tahap pelaksanaan, pada tahap ini
dengan
pembelajaran yang diberikan kepada
penelitian ini sampel berdistribusi
dua kelas sampel berdasarkan proses,
normal dan kedua kelopok data
sedangkan perlakuan terhadap kedua
homogen, maka digunakan uji-t.
sampel
ini
diberikan
berbeda. penulis
Perlakuan
Untuk
penguji.
Pada
memperoleh
data
kelas
tentang hasil belajar siswa, penulis
menerapkan
menggunakan alat pengumpul data
pembelajaran teknik cawan ikan.
berbentuk tes hasil belajar siswa. Tes
Pada
menerapkan
yang diberikan adalah tes berbentuk
pembelajaran konvensional. Terakhir
uraian, karena hasil belajar dapat
yaitu tahap penyelesaian, pada tahap
dilihat dari uraian. Penilaian yang
ini di lakukan analisis data yang
dilakukan
didapat selama penelitian kemudian
penskoran untuk melihat hasil belajar
ditarik kesimpulan.
siswa.
eksperimen
kelas
pada
statistic
dengan
kontrol,
Menganalisis
Agar
menggunakan
instrumen
yang
dengan
digunakan baik, dilakukan uji coba
melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis
soal dan analisis soal uji coba.
memiliki syarat yaitu uji mormalitas
Analisis
dan uji homogenitas. Uji normalitas
validitas, realibilitas, daya pembeda
dilakukan dengan menggunakan uji
dan tingkat kesukaran soal, dari hasil
Chi-Kuadrat.
diatas maka diperoleh soal-soal tes
homogenitas, menggunakan
data
dengan
Selanjutnya dilakukan uji
F.
uji dengan Setelah
soal
untuk
mengetahui
akhir. Suatu
tes
melakukan uji normalitas dan uji
memenuhi
homogenitas, kemudian melakukan
tersebut mampu mengukur apa yang
uji hipotesis yang bertujuan untuk
seharusnya
mengetahui
terdapat
memperoleh instrument tes yang
perbedaan dari hasil belajar kelas
valid, maka instrumen tes dibuat
apakah
validitas
dikatakan apabila
diukur.
tes
Untuk
berdasarkan kurikulum, dan disusun Teknik analisi data yang digunakan berpedoman
kepada
ketercapaian adalah uji kesamaan rata-rata dengan
indicator.
melakukan uji t. Uji kesamaan rata-rata
Realibilitas merupakan suatu yaitu uji-t satu pihak Sudjana ( 2005: ukuran apakah tes tersebut dapat 239): dipercaya. Reabilitas soal dihitung dengan menggunakan rumus: r11 n n 1
t
=
i2 1 t2
s
2
x1 x2 1 1 s n1 n2
dengan
2 2 n1 1s1 n2 1s 2
n1 n2 2
Tingkat kesukaran butir soal untuk mengetahui tingkat kesukaran
Dimana
soal yang berbentuk tes uraian
rata kelompok eksperimen,
digunakan rumus yang dikemukakan
adalah
adalah nilai rata-
nilai rata-rata
kelompok kontrol,
oleh Depdiknas (2008:9) yaitu: Jumlah Skor Pada Suatu Soal Mean Jumlah Siswa yang mengikuti tes
adalah
Jumlah siswa
kelompok eksperimen, adalah Jumlah siswa
TK
Mean Skor Maksimum yang telah ditetapkan
Setelah kesukaran
didapatkan dihitunglah
pembedanya. Untuk
tingkat daya
mengetahui
kelompok kontrol, adalah
Variansi
hasil
belajar kelas eksperimen, adalah
Variansi
hasil
belajar kelas kontrol, adalah Simpangan baku
indeks daya pembeda item soal
kedua kelompok data.
berbentuk tes hasil belajar digunakan rumus
yang
dikemukakan
Depdiknas (2008:13) yaitu: DP
oleh
Terima H0 jika t tabel t hitung atau t hitung t ( a1) , dengan
Mean kelompok atas Mean kelompok bawah dk n1 n2 2 selain itu H0 Skor maksimum soal
ditolak.
Sesuai
dengan
Kriteria
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ketuntasan
Minimal
(KKM)
Berdasarkan
yang
yang ditetapkan di SMAN 2
5
Bayang untuk mata pelajaran
dilakukan
penelitian dari
tanggal
September 2013 sampai dengan
matematika
8 Oktober 2013 diperoleh hasil
berdasarkan hasil tes akhir siswa
penelitian sebagai berikut:
kelas sampel dapat diperoleh
Setelah dilakukan tes akhir
yaitu
persentase
70,
maka
ketuntasan
siswa
diperoleh hasil belajar siswa
kelas sampel sebagai berikut:
pada kelas sampel, yaitu kelas
Tabel IV.2: Persentase
eksperimen dan kelas kontrol.
Ketuntasan Hasil Belajar
Tes akhir terdiri dari 14 butir
Siswa
soal uraian yang diikuti oleh
Kelas
Nila Nila Persenta
kedua kelas sampel, yaitu 34
i<
i≥
se
orang
70
70
Ketunta
siswa
untuk
kelas
eksperimen yang ikut tes dan 34
san
orang untuk kelas kontrol yang
Eksperi
mengikuti tes. Dari analisis yang
men
12
Kontrol
Tabel IV.1: Data Tes Akhir
N
g
g
25
9
26.47%
oran oran
Hasil Belajar Siswa Kelas Sampel
64.71%
oran oran
dilakukan maka diperoleh data yang dapat dilihat pada tabel
22
g Skor
Skor
maks
min
g
Eksperimen
34
84
43
65.77
11.941
142.592
Kontrol
34
79
35
56.91
13.60
185.0082
Dari
Tabel
dapat
diketahui bahwa untuk kedua kelas
sampel
harga
, demikian
dapat
dengan
.
Ternyata
diperoleh
disimpulkan
bahwa data hasil tes belajar
yaitu 0,600117 < 1.82 maka
matematika kedua kelas sampel
hipotesis diterima. Sehingga
berdistribusi normal.
dapat disimpulkan data hasil
Uji homogenitas variansi
belajar matematika
kedua
bertujuan untuk melihat data
kelompok sampel memiliki
hasil tes belajar kedua kelas
variansi yang homogen.
sampel apakah memiliki variansi
Setelah
dilakukan
uji
yang homogen atau tidak. Dalam
normalitas dan uji homogenitas
uji
digunakan
variansi diketahui bahwa kedua
rumus uji F dengan hipotesis:
kelas sampel memiliki data hasil
homogenitas
dan
.
belajar berdistribusi normal dan
Kriteria pengujian adalah: tolak
H0
jika
variansi yang homogen, maka F
≥
untuk
menguji
hipotesis
digunakan rumus t-tes. Sebelum Uji homogenitas dari kedua
dilakukan uji-t terlebih dahulu dihitung harga simpangan baku
kelas sampel itu adalah:
gabungan
F=
dari
data
kedua
kelompok sampel, yaitu: =
S2
0.600117
(n1 1) S12 (n2 1) S 22 n1 n2 2
Kemudian dihitung harga F dengan
melihat
tabel
distribusi F dengan taraf nyata
0.10
dan
dk
pembilang : (34-1) = 33
(34 1)142.5918 (34 1) 185.0081 34 34 2 33(142.5918) 33(185.0081) 66 163.8
serta dk penyebut : (34-1) = 33 F1 2
didapat n1 1, n2 1
F0, 05;33;33 1.82
S 12.79844
Selanjutnya digunakan rumus uji-t sebagai berikut:
halaman 128.
x1 x2
t S
dapat dilihat pada lampiran XX1
Dari hasil analisis data terlihat bahwa nilai rata-rata
1 1 n1 n2
pada kelas eksperimen adalah
65.76471 56.91176
65.77 sedangkan nilai rata-rata
1 1 34 34
12.79844
pada kelas kontrol adalah 56.91. Skor tertinggi kelas eksperimen
2.85204
adalah 84 dan skor terendah thitung
adalah 43, sedangkan untuk
ttabel
kelas kontrol skor tertingginya
dengan dk = n1+n2 - 2 = 66 pada
79 dan skor terendah adalah 35.
Harga dibandingkan
taraf
dengan
0,05
kepercayaan
Dilihat
dari
segi
ketuntasan
diperoleh ttabel = 1,6693 Ternyata
belajar siswa secara individu
didapat
maka
, sehingga
hipotesis H0 : 1 2 ditolak.
diperoleh
pada
kelas
eksperimen nilai siswa yang di atas atau sama dengan KKM
Sehingga didapat rata-
yang
hasil
kelas
adalah 22 orang atau 64.71%
eksperimen lebih baik dari pada
sedangkan kelas kontrol yaitu 9
hasil
orang atau 26.47% dari masing-
rata
dengan
belajar
belajar
kelas
kontrol,
demikian
dapat
diterapkan
sekolah
70
masing kelas.
disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan
pembelajaran
teknik cawan ikan lebih baik dari hasil belajar matematika siswa
yang
menggunakan konvensional.
pembelajarannya pembelajaran Hasil
analisis
Pada
kelas
eksperimen
masih ada siswa yang belum tuntas
dalam
pembelajaran
matematikanya. Hal ini terjadi karena
masih
kekurangan-kekurangan
banyak yang
penulis lakukan dalam proses pembelajaran, sehingga masih
ada nilai siswa di bawah kriteria
pembelajaran
ini
dalam
ketuntasan.
proses belajar mengajar. 2. Diharapkan agar guru dapat
Berdasarkan pengujian uji-
mengatur
t diperoleh thitung = 2,067 dengan taraf
kepercayaan
pelaksanaan
95%,
sehingga
sedangakan ttabel = 1.6693. Oleh karena itu
tahap
dengan
baik,
tahap-tahap
pelaksanaan dapat terlaksana
dan
hipotesis
waktu
dengan baik.
diterima,
yang menyatakan ”Hasil belajar matematika
siswa
menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
yang strategi Arikunto, Suharsimi.2008. Dasar-dasar
pembelajaran teknik cawan ikan
Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
lebih baik dari hasil belajar
Bumi Aksara.
matematika
siswa
yang Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
pembelajarannya menggunakan
Penelitian.
pembelajaran konvensional”.
Aksara.
Berdasarkan uraian dan hasil
Teknik
analisis yang telah dipaparkan
proses
pada
Matematika
dan
Bumi
Azizi, Nur. 2004. Pengaruh diskusi
KESIMPULAN
hasil
Jakarta:
pembahasan
Cawan
Ikan
dalam
pembelajaran terhadap
hasil
diperoleh kesimpulan sebagai
belajar siswa kelas 1 MAN 2
berikut:
Padang. Universitas Bung Hatta
1. Melihat
strategi
Padang.
pembelajaran teknik cawan Depdiknas. 2008. Penyusunan Butir ikan memberikan dampak
soal dan Instrumen Penilaian.
positif terhadap hasil belajar
Jakarta: Bumi Aksara.
matematika
siswa,
maka Djaafar,
Tengku
hendaklah guru matematika
Kontribusi
khususnya SMAN 2 Bayang
Pembelajaran
dapat menerapkan strategi
Zahra,
2001. Strategi
terhadap
hasil
belajar
Padang.
Universitas
Negeri Padang. Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Lie, Anita. 2010. Cooperatif Learning. Jakarta: Grasindo. Muliyardi.
2003.
Strategi
Belajar
Mengajar Matematika. Padang: FMIPA. Sudjana.
2005.
Metode
Statistik.
Bandung: Tarsito. Sudjana S.H.D 2010. Metode dan Teknik
pembelajaran
Partisipatif.
Bandung:
Falah
Production. Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran
Matematika
Kontemporer. Bandung: JICA UPI. Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar.
Jakarta:
Grafindo. Slameto, 2003. Belajar dan faktorfaktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suryabrata, Sumadi. 2004. Metodologi Penelitian.
Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada: PT Raja Gravindo Persada.