PENGARUH STRATEGI INOVASI TERHADAP KINERJA UMKM PENGRAJIN SANDAL (Studi kasus di Dsn. Ngujung Desa Toyomarto Kec. Singosari Kab. Malang)
Disusun oleh:
IFA MASLUHAH 0810220108
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi
BIDANG MANAJEMEN STRATEGI JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul: Pengaruh Strategi Inovasi Terhadap Kinerja Umkm Pengrajin Sandal (Studi Kasus di Dsn. Ngujung Desa Toyomarto Kec. Singosari Kab. Malang) Yang disusun oleh: Nama NIM Fakultas Jurusan Konsentrasi
: Ifa Masluhah : 0810220108 : Ekonomi dan Bisnis : Manajemen : Strategi
Telah dipertahankan di depan dewan Penguji pada tanggal 11 Juni 2012 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.
1.
2.
3.
Dr. Christin Susilowati, SE., MM. NIP 19741208 200003 2 001 (Dosen Pembimbing)
…………………………………
Dr. Djoko Soetjiptadi, SE., MS. NIP 19570205 198503 1 004 (Dosen Penguji I)
…………………………………
Sri Palupi Prabandari, SE., MM. NIP 19820820 200801 1 003 (Dosen Penguji II)
……………………………….... Malang, ……………………….. Ketua Jurusan Manajemen
Dr. Fatchur Rochman, SE., M.Si NIP. 19610121 198601 1 002
RIWAYAT HIDUP Data Pribadi Nama Lengkap
: Ifa Masluhah
Tempat dan tanggal lahir
: Malang, 23 April 1990
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Jl.
Seruni 133 RT 02 / RW 06 Watugede,
Singosari, Malang kode pos: 65153 Email
:
[email protected]
Riwayat Pendiddikan 1. MI Almaarif 08 Watugede Singosari Malang, 1996 – 2002 2. SMP Darul Qur-an Singosari Malang, 2002 – 2005 3. SMA Darul Qur-an Singosari Malang, 2005 – 2008 4. Terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2008
Pengalaman Organisasi dan Kepanitiaan 1. Staff Penerbitan Khusus Div. Litbang Lembaga Pers FE UB Indikator, 2008 – 2009 2. Staff Sekertaris Kabinet Eksekutif Mahasiswa Universitas Bwijaya, 2010 3. Koordinator Konsumsi Indikator October Fair (IOF XXIII), 2009 4. Staf Kestari Panitia Pekan Wirausaha Brawijaya, 2010 5. Divisi Trainer PK2 Maba “Atmosfere” FEB UB, 2010
Pengalaman Kerja 1. Tentor Privat di Lembaga Bimbingan Belajar Smart N Fun, 2010
Prestasi 1. Lolos pendanaan PMW UB judul “ BMW (Brownies Mocaf Wuenak)”, 2011 2. Lolos pendanaan PKM judul Dikti “Es Krim GSM, Langsung Tuku”, 2011 3. Juara II MHQ tingkat Fakultas Universitas Brawijaya Malang, 2010
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil‘alamiin, puji syukur yang sedalam-dalamnya penulis haturkan kehadirat Alloh SWT., tak lupa sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad Saw., sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: Pengaruh Strategi Inovasi Terhadap Kinerja UMKM Pengrajin Sandal (Studi Kasus di Dsn. Ngujung Desa Toyomarto Kec. Singosari Kab. Malang). Adapun tujuan dari penulisan skripsi adalah untuk memenuhi syarat dalam mencapai derajat Sarjana Ekonomi pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Sehubungan
dengan
selesainya
karya
akhir
tersebut,
penulis
menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ibu Dr. Christin Susilowati, SE. MM. sebagai Dosen pembimbing 2. Ibu Sri Palupi Prabandari, SE., MM. Bapak Dr. Djoko Soetjiptadi, SE., MS. sebagai Dosen Penguji 3. Bapak Dr. Fatchur Rochman SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen FEB UB, dan Bapak Misbahudin Azzuhri SE., MM. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen 4. Bapak Gugus Irianto, SE., MSA., PhD., Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 5. Pengusaha UMKM Sandal di dusun Ngujung desa Toyomarto 6. Seluruh bapak dan ibu dosen serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya khususnya di Jurusan Manajemen 7. Bapak Ibu, Nenek, kakakku (Mbak Qom dan Mas Imin) dan adik-adikku (Syifa‘, Nikmah dan Fathan) yang selalu kusayangi, nasehat dan dukungan mereka semua merupakan kunci bagi kami untuk selalu ikhlas dalam berjuang 8. Guru-guruku di MI Almaarif 08 Watugede, SMP dan SMA Darul Qur-an Singosari, Madin Al Hidayah, Madin Assalam, dan Ustadz-Ustadzahku semua yang telah mendidik dan mengajar dengan ikhlas sehinga kami dapat menghayati makna kehidupan hakiki
i
9. Teman-teman seperjuangan angkatan’08 di Manajemen, khususnya Novi, Yaya, Uswah, Mira, Dyah, Krisna, Mamon, Eri, Jauharil, Yanpe, Tutut terimakasih telah menjadi rekan belajar untuk meniti tangga kesuksesan 10. Sahabat-sahabatku kelas XII Bahasa DaQu, saudaraku di Beastudi Etos Malang, teman ngaji di Sumbersari: Tri, Indah, Ilmi, Fadlan, Bambang, Mb Lusi, Qowim, Fifi, Mb Iin, April, Ila, Tika, Dyu, Ahyan, Mb Ajeng dan Mb Niken dan semua yang menjadi inspirasiku untuk terus berkarya. 11. Semua teman-teman di Indikator FEB UB, dan EM UB khususnya untuk Mbak Uchy, Mbak Dina, Ismi, Tya, Sani, Danang, Mela, Galuh, Anggit, Rama, Luqman, Mbak Irul dan Mbak Eva terima kasih telah menjadi rekan berbagi ilmu 12. Ucapan terima kasih dan permohonan maaf yang tulus kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu
Penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurana. untuk itu saran serta kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga karya akhir ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Malang, Juni 2012
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………..…………………
i
Daftar Isi ……………………………………...………………………….
iii
Daftar Gambar …………………………………………………………..
v
Daftar Grafik …………………………………………………………….
vi
Daftar Tabel ……………………………………………………………. .
vii
Daftar Lampiran ……………………….……………………..…………
viii
Ringkasan ………………………………………………………………...
ix
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………….…………………………
1
1.2 Rumusan Masalah …………….…………………………….
6
1.3 Tujuan Penelitian.………….………………………………..
7
1.4 Manfaat Penelitian .…………………………………………
7
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Manajemen Strategi ………………………………
9
2.1.1. Definisi Manajemen Strategi …………..……………….
9
2.1.2. Proses Manajemen Strategi ……………...…………….
10
2.1.3. Manfaat Manajemen Strategi..…………………………
11
2.2 Strategi Inovasi ......................................................................
11
2.3 Tipe Inovasi ..........................................................................
14
2.4 Konsep Usaha Mikro Kecil dan Menengah ...........................
16
2.4.1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ..……….
16
2.4.2. Perananan Strategi dalam Pemberdayaan UMKM ……
17
2.4.3. Permasalahan yang dihadapi UMKM .....………………
19
2.5 Kinerja UMKM ……………………………………………
21
2.6 Penelitian Terdahulu ..……………………………………
23
2.7 Kerangka Pikir …………………………………………….
24
2.8 Hipotesis Penelitian …………………………………….....
24
iii
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian ………………………
25
3.1.1. Jenis Penelitian ……………………………………..
25
3.1.2. Ruang Lingkup Penelitian ………………………….
26
3.2 Penentuan Populasi dan Sampel..………………………….
27
3.2.1. Penentuan Populasi ………………………………..
27
3.2.2. Penentuan Sampel …………………………………
27
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………...
28
3.4 Jenis dan Sumber Data …………………………………….
28
3.5 Metode Pengumpulan Data ………………………………
30
3.6 Definisi Opersasional Variabel dan Skala Pengukuran …...
31
3.6.1. Definisi Operasional Variabel …………………….
31
3.6.2. Skala Pengukuran …………………………………
33
3.7 Teknik Analisa Data ………………………………………
34
3.7.1. Analisis Statistik Deskriptif ………………………...
34
3.7.2 Analisis Regresi ………………………………………
34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum UMKM Pengrajin Sandal ……………
39
4.2 Gambaran Variabel yang Diteliti ………………………..
41
4.2.1. Distribusi Frekuensi Variabel Tipe Inovasi Proses ......
41
4.2.2. Distribusi Frekuensi Variabel Tipe Inovasi Produk ......
42
4.2.3.Distribusi Frekuensi Variabel Tipe Inovasi Org. .........
43
4.2.4. Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja UMKM .............
45
4.3 Analisis Kuantitatif Regresi Linier Berganda ……………..
46
4.4 Implikasi Hasil Penelitian ………………………………….
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……………………………………………….
62
5.2 Saran ………………………………………………………
65
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………
67
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….
71
iv
DAFTAR GAMBAR
Judul
Halaman
Gambar 2.1 Model Manajemen Strategi Wheelen-Hunger ……………..
10
Gambar 2.2 Kerangka Pikir Penelitian …………………………………..
24
Gambar 3.1 Uji Hipotesis dua sisi ………………………………………
38
Gambar 3.3 Uji Hipotesis Sisi Sebelah Kanan ………………………….
38
Gambar 3.3 Uji Hipotesis Sisi Sebelah Kiri ……………………………..
38
Gambar 4.1 Uji Hipotesis ………………………………………………..
54
v
DAFTAR GRAFIK
Judul
Halaman
Grafik 4.1 Persyaratan Normalitas ……………..………………………
58
Grafik 4.2 Persyaratan Kelayakan Model Regresi …………….…………
59
Grafik 4.3 Persyaratan Model Fit tiap data………..………………………
60
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Judul
Halaman
Tabel 2.1 Tipe Inovasi Berdasarkan Karakteristik ……………………..
14
Tabel 2.2 Definisi dan Sebaran UMKM di Indonesia …………………
16
Tabel 2.3 Kriteria UMKM Menurut IFC ……………………………….
16
Tabel 4.1 Distribusi Tipe Inovasi Proses ……………………………….
41
Tabel 4.2 Distribusi Tipe Inovasi Produk……………………………….
42
Tabel 4.3 Distribusi Tipe Inovasi Organisasi……………………………
43
Tabel 4.4 Distribusi Variabel Kinerja UMKM………………………….
45
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif……………………….…………………..
46
Tabel 4.6 Korelasi Antara Tipe Inovasi dengan Kinerja UMKM ..……
47
Table 4.7 Variabel yang Dimasukkan …………………………………
49
Table 4.8 Ringkasan Model …………………..………………………...
49
Table 4.9 Anova …….………………………………………………….
51
Table 4.10 Koefisien Regresi…………………………………………..
52
Table 4.11 Diagnostik per Kasus ………………………………………
55
Table 4.12 Residual Statisticsa …………………………………………
57
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Judul
Halaman
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian………………………………………..
71
Lampiran 2. Daftar Responden…………………………………………..
73
viii
Pengaruh Strategi Inovasi Terhadap Kinerja UMKM Pengrajin Sandal (Studi Kasus di Dsn. Ngujung Desa Toyomarto Kec. Singosari Kab. Malang) Oleh: Ifa Masluhah Dosen Pembimbing: Dr. Christin Susilowati, SE., MM.
RINGKASAN
Kata kunci : Strategi Inovasi, Tipe Inovasi Proses, Tipe Inovasi Produk, Tipe Inovasi Organisasi, dan Kinerja UMKM
Strategi inovasi adalah faktor yang penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan baik dalam industri baik kecil, menengah maupun besar terutama untuk meningkatkan produktivitas dan keandalan operasional perusahaan. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan strategi inovasi adalah memahami tipe inovasi, sehingga dapat meningkatkan fokus perusahaan dalam menggunakan inovasi tersebut untuk mendapatkan kinerja perusahaan yang memuaskan ditengah persaingan yang terus-menerus berubah dan berkembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi inovasi dengan batasan tipe-tipe inovasi yaitu inovasi produk, inovasi proses, dan inovasi organisasi terhadap kinerja perusahaan pada UMKM sandal di Dusun Ngujung Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah UMKM sandal yang ada di Dusun Ngujung Desa Toyomarto. Penelitian dilakukan dengan motode deskriptif kuantitatif, dengan menyebarkan kuesioner secara langsung ke 31 sampel. data dari responden tersebut kemudian dianalisis teoritis menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan menggunakan SPSS 16,0. Dari hasil analisis terlihat bahwa hipotesis yang diajukan diterima. Tipe inovasi (inovasi proses, inovasi produk, dan inovasi organisasi) terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM Sandal Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Oleh karena itu penerapan strategi inovasi terhadap peningkatan kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pengrajin sandal perlu untuk dilakukan.
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu penggerak krusial pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara termasuk di Indonesia. UMKM merupakan salah satu industri yang bergerak di sektor riil ekonomi Indonesia. Firmanzah (2010) menyebutkan bahwa UMKM merupakan sektor pembangunan yang berada di garis depan dalam menyerap tenaga kerja, mengurangi angka pengangguran, kemiskinan dan disparitas regional. Bahkan persoalan urbanisasi yang meresahkan kota-kota besar di Indonesia akan dapat diredam apabila UMKM tumbuh di daerah berkembang dan mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang bagus bagi masyarakat disekitarnya. Kemampuan usaha mikro kecil dan menengah dalam menyediakan kesempatan kerja jauh lebih besar dibandingkan dengan usaha besar. Pada usaha besar sistem produksi menggunakan teknologi tinggi dan lebih padat modal, tenaga kerja memiliki yang dibutuhkan memiliki kriteria dan syarat yang ketat sehingga membutuhkan syarat pendidikan yang tinggi. Padahal, masyarakat mayoritas masih berpendidikan rendah. UMKM menjadi salah satu penyedia lapangan pekerjaan informal yang besar bagi permasalan minimnya lapangan kerja di Indonesia. UMKM menjadi pilihan karena umumnya jenis usahanya padat karya, dan tidak membutuhkan modal besar untuk mengawali usahanya. Berdasarkan publikasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, jumlah pelaku UMKM sebanyak 51,3 juta unit usaha atau 99,91
1
2
persen dari seluruh jumlah pelaku usaha di Indonesia. Jumlah tenaga kerjanya mencapai 90,9 juta pekerja atau sebanding dengan 97,1 persen dari seluruh tenaga kerja Indonesia. Nilai investasi UMKM mencapai Rp. 640,4 triliun atau 52,9 persen dari total investasi dan menghasilkan devisa sebesar Rp. 183,8 triliun atau 20,2% dari jumlah devisa Indonesia. Jumlah yang besar ini memberikan gambaran bahwa UMKM berperan penting bagi pembangunan perekonomian Indonesia. Beberapa peran strategis UMKM menurut Bank Indonesia antara lain: (a) jumlahnya yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi; (b) menyerap banyak tenaga kerja dan setiap investasi menciptakan lebih banyak kesempatan kerja; (c) memiliki kemampuan untuk memanfaatkan bahan baku lokal dan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat luas dengan harga terjangkau. Usaha kecil mempunyai suatu kemampuan kompetisi secara alami dan memiliki pengaruh substansial terhadap stabilitas sosial dan ekonomi. Usaha kecil memainkan peran penting di dalam distribusi politik dan keuangan, dan juga suatu alat yang efektif dalam era desentralisasi (Rahman, 2008: 50). Persaingan UMKM tidak hanya terjadi dengan UMKM sejenis dalam lingkungan domestik namun juga sudah merambah kompetisi dengan importer Negara lain. Tantangan berat yang harus dihadapi oleh UMKM adalah diterapkannya ACFTA (Asean-China Free Trade Agreement) sejak awal tahun 2010, dan akan diterapkannya AEC (Asean Economic Community) 2015 sehingga UMKM harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Berlangsungnya Perjanjian Perdagangan Bebas Asean – China (ACFTA) bisa menjadi cerminan bagi Indonesia. Dinas Koperasi dan UMKM Jawa timur menyampaikan bahwa ACFTA telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha, termasuk pengusaha skala kecil menengah (UMKM) di Jawa Timur.
3
Kekhawatiran itu cukup beralasan, karena dengan adanya perjanjian tersebut produk buatan China bisa masuk ke Indonesia tanpa dikenakan bea masuk. Pemberlakuan perdagangan demikian cukup menyulitkan pengusaha lokal, karena harga produk asal China menjadi lebih murah dibandingkan produk sejenis buatan dalam negeri. Invasi produk China ke pasar Indonesia ini tentunya akan mengganggu pasar domestik khususnya bagi UMKM apabila produk mereka tidak bisa mengimbangi dari sisi harga, kualitas, dll. Produk UMKM dikhawatirkan akan terus bergeser pada titik rawan daya beli karena produk yang dihasilkan terlalu mahal dengan kualitas yang hampir sama. Apalagi China menjual produknya dengan penetrasi dumping terhadap pasar-pasar alternatif dunia termasuk di Indonesia setelah permintaan pasar utama mereka seperti Eropa dan Amerika Serikat merosot tajam akibat krisis ekonomi global seperti diungkapkan dalam Harian Pikiran Rakyat (8 Oktober 2009). Kondisi yang agresif inilah yang menyebabkan produk dalam negeri tidak dapat menjadi raja di negeri sendiri. Persaingan usaha yang lebih ketat ini menuntut UMKM untuk menghasilkan produk atau jasa yang berdaya saing tinggi guna memenangkan pangsa pasar baik di tingkat lokal maupun manca negara. Beberapa hambatan yang menyebabkan produk UMKM Indonesia kalah bersaing dengan produk UMKM negara lain yaitu dari segi kemasan produk. Jika dibandingkan dengan produk UMKM di Jepang dan Korea yang sangat detail dalam membuat kemasan/ packaging produk UMKM kita masih tertinggal diungkapkan dalam penerbitan elektronik Warta Warga Universitas Gunadarma (21 September 2009). Pengemasan yang bagus dan sesuai standar membuat produk menjadi tahan lama dan menarik untuk dilihat sehingga produk memiliki nilai tambah lebih.
4
Kemasan yang menarik memberikan efek positif berupa harga yang lebih tinggi dibandingkan produk dengan mutu sama namun dikemas biasa saja. Selain itu UMKM juga mengalami hambatan konsep manajemen meliputi mental dan budaya kerjanya, tingkat pendidikan SDM yang terkait dengan keterampilan dan keahlian, keterbatasan modal, informasi pasar yang kurang mendukung, penggunaan dan penguasaan teknologi masih relatif rendah, serta kurangnya kerjasama antar UMKM. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan strategi yang tepat bagi UMKM yang dapat meningkatkan kinerja sesuai dengan karakteristik usaha dengan segala keterbatasannya. Dalam publikasi artikel Dinas Koperasi usaha Mikro, Kecil dan Menengah Jawa Timur tahun 2012 menyebutkan beberapa jenis produk yang menjadi pesaing berat bagi produsen lokal antara lain produk sepatu dan tas, dimana industri tersebut tergolong padat karya. Dengan masuknya sepatu dan tas berharga jual lebih murah, maka mengancam eksistensi industri lokal. Padahal UMKM banyak menangani kegiatan produksi alas kaki serta tas, bahkan jumlah UMKM sektor industri tersebut justru lebih banyak dibandingkan usaha skala besar. Jumlah UMKM sepatu sandal di Jatim mencapai ratusan unit dengan sentra di Kab. Sidoarjo, Kab/Kota Mojokerto, Kab. Magetan serta beberapa daerah lainnya lagi.
Persaingan industri produk alas kaki lokal dengan alas kaki impor tersebut tidak hanya berdampak pada UMKM-UMKM di kota besar. UMKM sandal di dusun Ngujung desa Toyomarto kecamatan Singosari juga mengalami hambatan serbuan produk sandal dan sepatu impor dari China. Beralihnya permintaan produk sandal lokal ke produk sandal impor ini mendorong peneliti untuk mempelajari strategi
5
inovasi yang diterapkan UMKM sandal yang terletak di kecamatan Singosari tepatnya desa Toyomarto. Sebagai salah satu sentra sandal yang berada di wilayah Singosari, UMKM yang berdiri di sentra ini dimiliki secara perorangan. UMKM pengrajin sandal di wilayah Kecamatan Singosari Kabupaten Malang juga mengalami dampak yang sama dengan UMKM lainnya di wilayah Jawa Timur. Beberapa pengrajin sandal di Dusun Ngujung dan Dusun Sumberawan Kecamatan Singosari yang diwarisi secara turun temurun sejak diberlakukannya pasar bebas ACFTA mengalami penurunan penjualan. Turunnya permintaan produk ini sebagai akibat membanjirnya produk alas kaki dari China yang memiliki karakteristik berbahan plastik, murah dan tahan lama. Seperti industri kecil lainnya, UMKM pengrajin sandal masih belum memiliki strategi formal layaknya usaha besar. Namun para pengrajin sandal terus berupaya melakukan pembenahan rumah tangga industrinya agar dapat terus berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat. Dari pengamatan awal, peneliti melihat bahwa UMKM pengrajin sandal berpotensi menerapkan strategi inovasi. Inovasi banyak dilakukan oleh pengrajin sandal karena tuntutan produk mereka yang memiliki karakteristik motif dan model cepat berubah sesuai dengan kondisi trend pasar yang ada. Berbagai pemikiran kreatif serta upaya-upaya inovatif telah dilakukan para pengrajin sandal untuk memenuhi perubahan selera konsumen sehinnga nantinya produk yang mereka hasilkan dapat diterima dan dibeli oleh konsumen. Inovasi mereka gunakan untuk mencari solusi terbaik agar UMKM dapat terus bertahan ditengah perubahan sehingga usaha tersebut mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Strategi inovasi memiliki peranan penting bagi perusahaan karena merupakan pilar membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Strategi inovasi adalah
6
proses yang penting dalam rangka mengatasi berbagai aktivitas-aktivitas kritis dari perusahaan serta menghadapi keadaan masa depan yang cenderung tidak pasti dan sulit diperkirakan. Strategi inovasi adalah suatu cara untuk melakukan perubahan atau pembaharuan-pembaharuan
baru
dalam
rangka
mencapai
tujuan
organisasi
perusahaan. Penggunaan istilah strategi inovasi merujuk pada implementasi inovasi dalam fungsi industri manufaktur. Pentingnya strategi inovasi untuk meningkatkan kinerja UMKM pengrajin sandal di dusun Ngujung desa Toyomarto kecamatan Singosari akan dibahas dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini strategi inovasi diukur dengan mengembangkan dimensi tipe inovasi yaitu tipe inovasi proses, tipe inovasi produk, dan tipe inovasi organisasi terhadap kinerja UMKM Sandal. Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: “Pengaruh Strategi Inovasi terhadap kinerja UMKM Pengrajin Sandal (Studi Kasus di UMKM Pengrajin Sandal Dusun Ngujung Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang”
1.2. Rumusan masalah Rumusan masalah penelitian digunakan untuk memperjelas dan mempertegas masalah penelitian yang akan dibahas agar masalah penelitian jelas arahnya dan sebagai pedoman untuk langkah-langkah selanjutnya. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah terdapat pengaruh strategi inovasi dengan batasan tipe inovasi yaituinovasi proses, inovasi produk, dan inovasi organisasi, terhadap kinerja perusahaan pada UMKM sandal di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang?”
7
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai ada tidaknya pengaruh positif srategi inovasi dengan batasan tipe-tipe inovasi yaitu inovasi produk, inovasi proses, dan inovasi organisasi terhadap kinerja perusahaan pada UMKM sandal di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
1.4. Manfaat Penelitian Adapun hasil yang didapat dari penelitian ini, diharapkan mampu memberikan manfaat bagi: a. Bagi Jurusan Memberikan informasi tambahan mengenai praktik manajemen strategi khususnya strategi inovasi yang diterapkan di sector UMKM sehingga dapat dijadikan masukan dalam penyusunan kurikulum yang lebih bersifat praktis sehingga dapat menciptakan lulusan yang handal dan berwawasan pada lingkungan kerja nyata. b. UMKM Pengrajin Sandal Memberikan masukan bagi UMKM Pengrajin Sandal dalam hal manajemen strategi inovasi terutama ditinjau dari tipe inovasi yang digunakan meliputi inovasi proses, inovasi produk dan inovasi organisasi dalam pengaruhnya terhadap kinerja UMKM. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi UMKM pengrajin sandal dalam usahanya untuk meningkatkan profitabilitasnya dan kemampuan bertahan ditengah persaingan yang ketat.
8
c. Peneliti Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori-teori dan konsep-konsep yang telah diperoleh terutama yang menyangkut strategi inovasi dan dapat memberikan pengaruh positif bagi perkembangan kinerja UMKM pengrajin sandal. d. Pihak lain Memberikan wacana pengetahuan dalam bidang strategi inovasi dan pengaruhnya
terhadap
kinerja
UMKM
sehingga
diharapkan
dapat
memberikan manfaat dan kontribusi sebagai bahan penelitian yang akan datang.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Manajemen Strategi 2.1.1. Pengertian Manajemen Strategi Pada dasarnya manajemen strategis sama saja dengan pengertian manajemen pada umumnya, dimana manajemen strategis berfungsi untuk merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengendalikan hal-hal yang sifatnya strategis. Menurut Wheelen dan Hunger (2003,4) Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan strategi jangka panjang. lebih lanjut Hunger dan Wheelen menambahkan bahwa “manajemen strategis sebagai suatu bidang ilmu menggabungkan kebijakan bisnis dengan lingkungan dan strategis” (Hunger, dan Wheelen 2003 : 5) Manajemen Strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya (David 2006 : 5). Sedangkan menurut Pearce – Robinsson (1997 : 20), yang dimaksud manajemen strategi: “Manajemen strategi adalah sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan.” Dari definisi diatas menunjukkan bahwa manajemen strategi harus selalu berorientasi ke depan, sehingga dapat menghasilkan rumusan yang baik dalam mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.
9
10
2.1.2 Proses Manajemen Strategi Proses manajemen Strategis meliputi empat elemen dasar : 1.Pengamatan lingkung 2. perumusan strategis 3. implementasi strategi 4. evaluasi dan pengendalian. proses manajemen strategis merupakan hal yang dinamis dan berkelanjutan. oleh karena itu perubahan salah satu komponen dalam model dapat menyebabkan perubahan dalam salah satu atau semua komponen lainnya. Gambar 2.1 Model Manajemen Strategi Wheelen-Hunger Pengamatan Lingkun gan eksternal
Perumusan Strategi
Evaluasi & Pengendali an
Implementasi Strategi
Misi
Lingkun gan Sosial
Tujuan Strategi Kebijakan
Ling kungan Tugas
Program Anggaran
Internal Prosedur Struktur Budaya Sumber Daya
Kinerja
Gambar 2.2. (Manajemen Strategis, Wheelen-Hunger 2003;1)
Umpan Balik
Wheelan- Hunger. 2003. Manajemen Strategis. Halaman 5
Menurut Wheelen-Hunger, model manajemen strategi yang disebut sebagai proses pengambilan keputusan strategi, menganut langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal. 2. Formulasi strategi.
11
3. Implementasi strategi. 4. Evaluasi strategi. Pada proses-proses tersebut setiap tahapannya dilakukan feed-back secara terus menerus.
2.1.3. Manfaat Manajemen Strategi David (2006:) membagi manfaat manajemen strategi menjadi dua, yaitu: 1. Manfaat keuangan, dalam hal ini manajemen strategi memberikan manfaat dalam meningkatkan perolehan laba oleh perusahaan. 2. Manfaat non keuangan, antara lain :
2.2.
-
Meningkatkan kesadaran akan ancaman eksternal.
-
Pemahaman yang lebih baik serta antisipasi terhadap strategi pesaing.
-
Meningkatkan produktifitas karyawan.
-
Berkurangnya penolakan terhadap perubahan.
-
Pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan prestasi-penghargaan.
Strategi Inovasi Manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial
yang menentukan strategi jangka panjang. Lebih lanjut Hunger dan Wheelen menambahkan
bahwa
“manajemen
strategis
sebagai
suatu
bidang
ilmu
menggabungkan kebijakan bisnis dengan lingkungan dan strategis” (Hunger dan Wheelen 2003 : 5) Inovasi
pada
intinya
adalah
aktivitas
konseptualisasi
ide
dalam
menyelesaikan masalah dengan membawa nilai ekonomis bagi perusahaan dan nilai
12
sosial bagi masyarakat. Myers dan Marquis (2003) dalam Soleh (2008) menjelaskan inovasi berangkat dari suatu yang sudah ada sebelumnya, kemudian diberi nilai tambah. Inovasi bermula dari hal yang tampak sepele dengan membuka mata dan telinga mendengarkan aspirasi atau keluhan konsumen, karyawan, lingkungan dan masyarakat. Subyek penerapan inovasi sendiri adalah individu, kelompok atau perusahaan, artinya di dalam perusahaan ada individu atau kelompok yang sangat brilian dan inovatif. Perusahaan yang ideal dapat menjadi tempat yang terlembagakan
bagi orang-orang yang terkumpul untuk mengeksploitasi ide-ide
baru. Wahyono (2002) menjelaskan bahwa inovasi yang berkelanjutan dalam suatu perusahaan merupakan kebutuhan dasar yang pada gilirannya akan mengarah pada terciptanya keunggulan kompetitif. Secara konvensional, istilah inovasi dapat diartikan sebagai terobosan yang berkaitan dengan produk-produk baru. Namun seiring dengan perkembangan yang terjadi, pengertian inovasi juga mencakup penerapan gagasan atau proses baru. Inovasi juga dipandang sebagai mekanisme perusahaan dalam beradaptasi dengan lingkungannya yang dinamis. Inovasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam mencapai keunggulan kompetitif. Disebutkan Zangwill (1993) dalam Ellitan dan Anatan (2009), tanpa inovasi perusahaan akan mati. Perusahaan yang melakukan inovasi secara terus-menerus akan dapat mendominasi pasar, dengan kreasi, model dan penampilan produk yang baru sehingga strategi inovasi akan memunculkan produk yang sulit ditiru pesaing. Dalam rangka melakukan inovasi, perusahaan harus mengembangkan strategi inovasi secara formal dan menyeluruh. Strategi ini menjelaskan tujuan perusahaan
13
dalam melakukan inovasi dengan menjelaskan hasil akhir (apa yang dikembangkan) dan caranya (bagaimana mencapainya). Strategi inovasi suatu perusahaan manufaktur dapat berfungsi sebagai petunjuk dan pegangan bagi eksekutif pelaksana dalam empat cara, yaitu sebagai berikut ini (Salaman dan Storey, 2002): 1)
2)
3)
4)
Dengan menentukan apakah inovasi pada produk atau proses merupakan strategi yang digunakan sebagai prioritas kompetisi, dengan demikian akan dapat menghubungkan aktivitas manufaktur dengan strategi kompetitif perusahaan (misalnya dengan perencanaan jangka panjang perusahaan). Strategi inovasi pada perusahaan manufaktur membantu eksekutif dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas dengan memilih proyek-proyek yang dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensi perusahaan manufaktur. Dengan demikian, inovasi membantu untuk membedakan produk perusahaan di pasaran, memberikan pengaruh terhadap negosiasi dengan supplier dan menjauhkan pesaing dari perusahaan. Strategi ini memaksa eksekutif untuk menjelaskan fokus dan sumber inovasi manufakturing masa yang akan datang dengan mempertimbangkan strategi perusahaan, kondisi industri, kemampuan internal, sumber daya, kekuatan dan kelemahan. Hal ini akan membantu memastikan bahwa usaha inovasinya sesuai dengan keinginan untuk mencapai sukses. Strategi inovasi manufaktur juga dapat membantu perusahaan untuk memperjelas keunggulan kompetitifnya melalui produk yang berbeda dan menciptakan nilai kepada konsumen (creating value to customer). Bila produk baru atau prosesnya berbeda dengan produk lain yang telah ada sehingga membuat produk tersebut unik, maka akan sangat sulit untuk ditiru oleh pesaing. Perusahaan dapat menggunakan produk inovasi tersebut untuk melindungi pasar yang telah ada atau memasarkan kepada niche market baru, dengan demikian akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan yang lebih unggul dari pesaing.
Terdapat beberapa aspek penting dalam perumusan strategi inovasi yang perlu dikaji dengan cermat oleh organisasi perusahaan, disebutkan Ellitan dan Anatan 2009 antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kompetensi manajerial Komitmen pimpinan perusahaan dan partisipasi aktif bawahan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) organisasi Penguasaan R & D dan Teknologi Fasilitas R & D Jaringan Sistem informasi Timing Inovasi
14
2.3. Tipe Inovasi Tipe mengarah pada suatu kombinasi dari inovasi manufakturing yaitu proses yang dilakukan dan produk yang dihasilkan perusahaan selama ini. Dalam penelitian ini inovasi tidak dihubungkan dengan aplikasi bisnis yang lain seperti teknologi informasi. Dimensi tipe inovasi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu tipe inovasi produk, tipe inovasi proses, dan inovasi organisasi. Radenakers (2005) membagi inovasi ke dalam beberapa tipe yang mempunyai karakteristik masing-masing seperti disajikan pada tabel berikut: Tabel 2.1 Tipe Inovasi Berdasarkan Karakteristik Tipe inovasi
Karakteristik
1
Inovasi produk
Produk, jasa, atau kombinasi keduanya yang baru
2
Inovasi proses
Metode baru dalam menjalankan kegiatan bernilai tambah (misalnya distribusi atau produksi) yang lebih baik atau lebih murah
3
Inovasi organisasional
Metode baru dalam mengelola, mengkoordinasi, dan mengawasi pegawai, kegiatan, dan tanggung jawab
Sumber Radenaker (2005) Inovasi produk merupakan inovasi produk yang relatif baru bagi suatu industi yang dihasilkan dengan teknologi informasi yang didimiliki perusahaan pada saat ini atau dengan teknologi informasi yang baru (Parthasarthy dan Ammond, 2002). Kedua, inovasi proses merupakan peningkatan dan pembaharuan metode produksi yang akan mendorong pengurangan dalam unit biaya produksi. Inovasi proses menekankan pada metode-metode baru dalam pengoperasian dengan cara membuat teknologi baru atau mengembangkan teknologi yang ada. Inovasi proses menjadi hal yang penting daripada inovasi produk dalam menentukan kesuksesan global. Sedangkan inovasi organisasi merupakan adopsi gagasan atau perilaku baru dalam
15
organisasi. Inovasi organisasi adalah suatu proses yang diawali dengan kegiatan penemuan ide-ide baru yang diimplementasikan dalam bentuk produk baru, proses baru, dan sistem administrasi baru yang dapat menciptakan nilai unggul bagi perusahaan. Berdasarkan berbagai pengertian dari inovasi, Hermana (2006) membagi ukuran inovasi dalam dua kelompok yaitu ukuran yang berhubungan dengan output dan input. Ukuran inovasi dilihat dari output meliputi : (a) produk atau proses baru atau yang dikembangkan, (b) persentase penjualan dari produk atau proses baru tersebut, (c) kekayaan Intelektual yang dihasilkan (paten, merek, atau disain), dan (d) kinerja perusahaan. Sedangkan ukuran inovasi yang berkaitan dengan input adalah (a) Investasi di bidang penelitian dan pengembangan, (b) kekayaan intelektual, (c) Biaya akuisisi teknologi baru, (d) biaya produksi pertama produk baru, (e) asset tak berwujud misalnya goodwill, (f) biaya pemasaran dan pelatihan untuk produk baru, dan (g) perubahan organisasi dan metode manajerial.
2.4.
Konsep Usaha Mikro Kecil dan Menengah
2.4.1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Wheelen dan Hunger (2003) berpendapat bahwa usaha kecil di operasikan dan dimiliki secara independen, tidak dominan dalam daerahnya dan tidak menggunakan praktek-praktek inovatif. Tapi usaha yang bersifat kewirusahaan adalah usaha yang pada awalnya bertujuan untuk tumbuh dan menguntungkan serta dapat dikarakteristikkan dengan praktek-pratek inovasi strategis. Biro pusat
statistik (BPS) Indonesia manggambarkan bahwa perusahaan
dengan jumlah tenaga kerja 1 - 4 orang digolongkan sebagai industri kerajinan dan rumah tangga, perusahaan dengan tenaga kerja 5 - 19 orang sebagai industri kecil,
16
perusahaan dengan tenaga kerja 20 - 99
orang sebagai industri
sedang atau
menengah, dan perusahaan dengan tenaga kerja lebih dari 100 orang sebagai industri besar. Berikut ini akan ditampilkan dua tabel yang memberikan perbedaan definisi UMKM di Indonesia dan di IFC Tabel 2.2. Definisi dan Sebaran UMKM di Indonesia Skala Usaha
Kekayaan
Hasil Penjualan
Jumlah per 2008
Persentase
Mikro
< Rp 50 juta
< Rp 300 juta
52,2 juta
98,88
Rp 300 juta – Rp 2,5 miliar Rp 2,5 miliar – Rp 50 miliar > Rp 50 miliar
546,7 ribu 41 ribu
1,04
4,7 ribu
0,01
Kecil
Rp 50 juta – Rp 500 juta Menengah 500 juta – Rp 10 miliar Besar > Rp 10 miliar
0,08
Sumber: diolah dari UU No. 20 Tahun 2008 dan data dari BPS(2009) diringkas oleh lembaga kajian pemeringkat kredit bagi UMKM di Indonesia BI (2010)
Tabel 2.3. Kriteria UMKM Menurut IFC Skala
Jumlah Tenaga
Kerja
Total Aset Penjualan / Tahun
Mikro
< 10 orang
< USD 100.000
< USD 100.000
Kecil
11 - 50 orang
Menengah
51 - 300 orang
USD 100.000 - USD 3 USD 100.000 - USD 3 juta juta USD 3 juta – 15 juta USD 3 juta – USD 15 juta
Sumber: IFC (2010) dalam lembaga kajian pemeringkat kredit bagi UMKM di Indonesia BI (2010)
Arifah (2009) menyebutkan ciri-ciri perusahaan kecil dan menengah di Indonesia, secara umum meliputi (a) Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UMKM. (b) Modal disediakan oleh
17
seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal. (c) Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UMKM yang memiliki orientasi luar negeri, berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan. (d) Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.
2.4.2. Perananan Strategi dalam Pemberdayaan UMKM
Strategi UMKM Kim – Sum (2005) dalam disertasi Zaibudin Rahman (2008) menjelaskan
bahwa untuk mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) paling tidak terdapat enam strategis yang dapat dilakukan oleh pemerintah: a. Konsentrasi pada efektivitas implementasi dari reguslasi pemerintah, pengembangan infrastruktur bisnis yang memadai, dan memfasilitasi UKM secara memadai pada lembaga pembiayaan untuk memperbaiki lingkungan bisnis. Usahawan mengetahui bahwa pemerintah mengetahui dengan baik mana peluang bisnis dan mana tantangan. b. Pemerintah bekerja keras untuk campur tangan dalam intervensi terhadap kegagalan
dan
keberhasilan
UKM,
sehingga
dengan
intervensi
pemerintah dalam menyediakan infrastruktur bisnis dan kemudahan dalam perizinan akan mendorong usaha kecil menjadi usaha yang besar dan tangguh. c. Mendorong
UMKM
untuk
masuk
ke
orientasi
ekspor
dan
menghubungkan dengan para pembeli internasional. Riset jelas mendukung ekspor mengorientasikan UKMM untuk memperoleh penerimaan yang lebih tinggi disbanding UMKM yang berorientasi pasar
18
domestik. d. Mendorong UMKM untuk bekerjasama dengan perusahaan lain pada tingkat horizontal dan vertical. UMKM harus didukung untuk menetapkan dan mengambil bagian di dalam jaringan rantai suplai, dukungan terhadap UMKM dengan biaya rendah, dukungan peningkatan kapasitas melalui pelatihan, kemudahan permodalan melalui sector formal dan alih teknologi. e. Membantu dalam hal pengembangan jasa konsultasi dan nasihat bisnis professional dan eksternal seperti: pemasaran, manajemen strategis, akuntansi, manajemen keuangan, periklanan, komputerisasi dan jasa teknis. f. Langkah yang lebih penting diperhatikan dalam melakukan kerja sama regional, karena cara ini dapat membagi pengalaman dan menjalin jaringan kerja, membangun kapasitas dalam hubungannya dengan pengembangan, dapat mengatasi kesulitan dari sumber daya UMKM dan membantu dalam menyediakan pasar yang besar.
Pemberdayaan UMKM di Indonesia Menurut Basri (2003) dalam skripsi Puspitaningati (2011) Pemberdayaan
UMKM atau lebih popular dengan nama pemberdayaan ekonomi rakyat pada dasarnya merupakan manivestasi dari tuntutan pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada nilai demokrasi yang universal. Nilai universal berarti menjadikan manusia sebagai subyek pembangunan ekonomi berangkat otonomi individual. Potensi yang ada pada rakyat harus mampu dikuatkan, bukannya diperdayakan. Dalam PP no 32 tahun 1998 tentang pembinaan dan pengembangan usaha kecil
19
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan pemberdayaan adalah usaha yang dilakukan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dalam bentuk penumbuhan iklim usaha, pembinaan dan pengembangan sehingga usaha kecil mampu tumbuh dan memperkuat dirinya menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.
2.4.3. Permasalahan yang dihadapi UMKM Menurut Djumilah (2002, 191) bahwa faktor yang menghambat secara internal dalam pengembangan usaha kecil adalah keterbatasan kepemilikan modal, terbatasnya keterampilan SDM, pemakaian teknologi yang kurang produktif, sistem manajemen tradisional, kurang menguasai informasi dan masalah pemasaran. Rahman (2008:49) mengemukakan bahwa hambatan yang dihadapi UMKM secara labih spesifik meliputi : a. Tingkat formalitas bisnis yang rendah berakibat pada akses terhadap kredit; persyaratan minimal akses terhadap kredit adalah kepemilikan ijin SIUP, sementara UMKM mendapat hambatan untuk mendapatkan perijinan usaha. b. Peraturan dan retribusi yang berkaitan dengan bahan baku untuk sector-sektor spesifik mengakibatkan hambatan akses input material. c. Infrastruktur komunikasi yang masih rendah mengakibatkan hambatan akses input material. d. Jaringan bisnis yang terbatas mengakibatkan hambatan pemasaran dan isolasi dari pasar. Hal yang harus dilakukan usaha mikro kecil dan menengah agar laku di pasaran yaitu sebagai berikut: 1. Desain produk
20
Desain produk merupakan salah satu daya tarik pasar yang penting. Pengembangan desain produk yang mampu memenuhi selera pasar diharapkan dapat dilakukan secara dinamis sesuai dengan perkembangan. 2. Teknologi produksi Secara umum, teknologi akan menentukan kualitas hasil akhir produk-produk kerajinan, tapi pemilihannya harus memperhatikan factor tenaga kerja dan kondisi lingkungan. 3. Standardisasi produk Standardisasi meliputi proses produksi maupun kualitas dan ukuran-ukuran lain pada hasil akhir yang telah dirintis dan dikembangkan sejak awal. Hal ini penting untuk menjaga standar mutu yang dikehendaki oleh pasar. Arifah menyebutkan beberapa peran kewirausahaan dalam mengatasi tantangan di UMKM adalah: 2. Memiliki daya pikir kreatif, yaitu selalu berpikir secara visionaris (melihat jauh ke depan), sehingga memiliki perencanaan tidak saja jangka pendek, namun bersifat jangka panjang (stratejik). Serta belajar dari pengalaman orang lain, kegagalan, dan dapat terbuka menerima kritik dan saran untuk masukan pengembangan UMKM. 3. Bertindak inovatif, dengan selalu berusaha meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas dalam setiap aspek kegiatan UMKM dan meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi persaingan bisnis. 4. Berani mengambil resiko, dan menyesuaikan profil
resiko serta
mengetahui resiko dan manfaat dari suatu bisnis. UMKM harus memiliki manajemen resiko dalam segala aktivitas usahanya.
21
2.4. Kinerja UMKM Menurut Sentono (1999), kinerja atau performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi. Kinerja ini diukur sesuai wewenang dan tanggungjawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan yang legal. Ada dua teori utama untuk mengukur kinerja seseorang yaitu efisiensi dan efektifitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar. Efisiensi ini merupakan konsep matematika atau merupakan perhitungan rasio antara keluaran (output) dan masukan (input). Efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih pekerjaan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang diterapkan (Hani Handoko, 2000). Kinerja UMKM merupakan faktor yang umum digunakan untuk mengukur dampak dari sebuah strategi yang diterapkan. Kinerja UMKM yang diukur menggunakan dimensi kenerja pemasaran biasanya dinyatakan dalam tiga besaran utama, yaitu nilai penjualan, pertumbuhan penjualan, dan porsi pasar yang pada akhirnya bermuara pada keuntungan perusahaan (Ferdinand, 2000). Kinerja pemasaran merupakan konsep untuk mengukur prestasi pasar suatu produk. Setiap perusahaan berkepentingan untuk mengetahui prestasi pasar dari produk-produknya, sebagai cermin dari keberhasilan usahanya di dunia persaingan bisnis. Basalamah (2011) menyebutkan dalam artikelnya perbedaan pengukuran kinerja berdasarkan desain dari jenis pekerjaan: pengkayaan pekerjaan (job enrichment) yaitu proses perluasan tanggung jawab pegawai sehingga pekerjaan yang dilakukannya menjadi lebih menantang dan memuaskan serta memperluas pengendalian terhadap pekerjaan yang dilakukannya tersebut (Basalamah, ed., 1995). Sementara itu peningkatan pekerjaan (job enlargement) adalah proses penggabungan beberapa pekerjaan guna menciptakan suatu pekerjaan baru dalam bentuk yang lebih luas meski
22
dengan tingkat kesulitan yang sama dan tanggung jawab yang kecil (Basalamah, 2009). UMKM sebagai perusahaan kecil lebih tepat memilih mengembangkan SDMnya dengan menggunakan desain pekerjaan
job enrichment, karena pengembangan SDM lebih
menekankan pada penambahan tanggung jawab kepada seorang kaaryawan, yang nantinya seorang karyawan lebih memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengerjakan sebuah pekerjaan.
Kinerja UMKM dalam penelitian ini akan mengunakan tiga alat pengukuran yaitu: 1.
kinerja UMKM diukur dengan menggunakan tingkat pertumbuhan penjualan
2.
kinerja UMKM diukur dengan menggunakan tingkat pertumbuhan sumber daya manusia,
3.
kinerja UMKM diukur dengan menggunakan tingkat pertumbuhan pendapatan
2.5. Penelitian Terdahulu Kusumo (2006) Tesis yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Inovasi Produk Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing dan Kinerja Pemasaran (Studi Pada Industri Batik Skala Besar dan Sedang Di Kota Dan Kabupaten Pekalongan). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi produk untuk menciptakan keunggulan bersaing guna meningkatkan kinerja pemasaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja pemasaran dapat ditingkatkan melalui keunggulan bersaing dimana keunggulan bersaing dapat tercipta dengan melakukan inovasi produk. Faktor yang berpengaruh terhadap inovasi produk adalah orientasi pasar dan orientasi teknologi.
23
Soleh (2008) Tesis, Analisis Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus : UMKM Manufaktur Di Kota Semarang). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel guna menjawab pertanyaan bagaimana strategi inovasi usaha kecil menengah (UKM) di Kota Semarang yang akan meningkatkan kinerja perusahaan. Penelitian ini memberikan implikasi teoritis serta implikasi manajerial mengenai langkah yang harus diambil oleh usaha kecil menengah untuk meningkatkan kinerja perusahaannya melalui orientasi kepemimpinan, strategi inovasi dan tingkat investasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh UKM manufaktur yang ada di Kota Semarang. Dari 200 kuesioner ternyata hanya 119 UKM yang dijadikan sebagai objek penelitian, karena sebanyak 31 UKM ternyata tidak dapat ditemui pada saat pengumpulan data sebanyak 50 UKM tidak mengembalikan kuesioner yang diberikan. data dari responden tersebut kemudian dianalisis kesesuaiannya dengan model penelitian yang dikembangkan dari kerangaka teoritis menggunakan analisis konfirmatori SEM. Dari hasil analisis terlihat bahwa kelima hipotesis diterima. Orientasi kepemimpinan terbukti berpengaruh positif terhadap strategi investasi, dan berpengaruh langsung pada tingkat investasi dan kinerja perusahaan. Straegi inovasi terbukti berpengaruh positif terhadap tingkat investasi dan tingkat investasi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.
24
2.5. Kerangka Pikir
Gambar 2.2 Kerangka Pikir Penelitian
INOVASI PROSES
INOVASI PRODUK
KINERJA UMKM
INOVASI ORGANISASI
Sumber: Ellitan (2006); Sholeh (2008) dikembangkan untuk skripsi ini = Pengaruh
2.6. Hipotesis Penelitian Dari berbagai teori dan kerangka pikr yang dikembangkan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: Terdapat pengaruh positif strategi inovasi terhadap peningkatan kinerja UMKM Pengrajin Sandal di Dusun Ngujung, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
BAB III METODE PENELITIAN
Suatu metode penelitian memberikan panduan berpikir sistematis dalam kegiatan penelitian. Metode penelitian merupakan metode atau cara yang digunakan dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan. Sedangkan penelitian berarti penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, teliti, hati-hati dan sistematis. Metode penelitian memberikan panduan berpikir dalam kegiatan penelitian, sehingga diperoleh jawaban yang sesuai dengan permasalahan yang ada dan kesimpulankesimpulan yang tidak meragukan. Metode penelitian memberikan alur-alur yang harus dilalui seseorang peneliti, sehingga konsistensi penelitian tetap terjaga.
3.1. Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Menurut Indriantoro
dan Supomo (2009: 25) ada enam jenis penelitian
berdasarkan karakteristik masalah penelitiann, yaitu: 1. Penelitian historis 2. Penelitian deskriptif 3. Penelitian studi kasus dan lapangan 4. Penelitian korelasional 5. Penelitian kausal-komparatif, dan 6. Penelitian eksperimen Dengan memperhatikan tujuan penelitian yang berkaitan dengan masalah
25
26
yang diangkat, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian eksplanatory (explanatory research). Penelitian ini menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel yang dipilih melalui pengujian hipotesa. Menurut Indriantoro dan Supomo (2009: 27) bahwa penelitian kausal komparatif merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebabakibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian eksplanatori dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Penelitian eksplanatori bertujuan mencari hubungan sebab akibat dari variabel yang diteliti (Bungin, 2006 : 26). Penelitian ini pada intinya adalah untuk menjelaskan pengaruh strategi inovasi (variabel independen) terhadap kinerja UMKM Pengarajin Sandal (variabel dependen).
3.1.2. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini akan dilakukan di UMKM Sandal dusun Ngujung Desa Toyomarto. Dalam penelitian ini, yang akan diteliti dibatasi pada dimensi tipe dari strategi inovasi yang mempengaruhi Kinerja UMKM Sandal dusun Ngujung desa Toyomarto. Jadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari tipe inovasi proses, tipe inovasi produk dan tipe inovasi organisasi terhadap kinerja UMKM Sandal dusun Ngujung desa Toyomarto.
27
3.2. Populasi dan Pengambilan Sampel 3.2.1. Penentuan Populasi Menurut Sugiyono (2009: 89) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Arikunto (2009:108) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi merujuk pada keseluruhan kelompok orang, peristiwa atau benda yang menjadi perhatian peneliti untuk diselidiki. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan subyek pengusaha UMKM Pengrajin Sandal di dusun Ngujung desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.
3.2.2. Penentuan Sampel Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah sample random sampling (Pengambilan secara acak dan sederhana) dengan teknik randomisasi, yaitu suatu teknik dengan mengambil individu untuk sample dari suatu populasi secara random. Sampel yang diperoleh akan bersifat random sampling jika tiap-tiap individu diberi kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel. Sampel didapat dengan cara pengambilan secara acak kepada pengusaha sandal di dusun Ngujung desa Toyomarto. Penentuan besarnya sampel secara pasti belum ada keseragaman dari para ahli statistik. Peneliti menentukan sampel sebanyak 31 responden jumlah ini merupakan hasil dari 100% total populasi sejumlah 31 orang pengusaha sandal di dusun Ngujung desa Toyomarto kecamatan Singosari. Pengambilan sampel tersebut
28
didasarkan pada pendapat yang menyatakan bahwa jika sampel kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Selanjutnya jika jumlah sampel yang lebih besar dapat diambil antara 10% sampai dengan 15 % atau 20-25 % dari populasi atau lebih setidaktidaknya dari: 1) kemapuan peneliti, dilihat waktu, tenaga, dan dana. 2) sempit luasnya wilayah pengamatan. 3) besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti (Arikunto, 2009).
3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian Obyek penelitian yang akan diambil adalah UMKM Pengrajin Sandal Di Dusun Ngujung Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Obyek ini diambil karena UMKM Pengrajin Sandal merupakan usaha mikro kecil dan menengah yang berkembang secara turun temurun. Pemilihan ini juga berdasarkan fenomena yang tengah terjadi, yakni UMKM sandal lokal sedang menghadapi persaingan ketat dengan industry alas kaki impor impor yang berasal dari China. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2012. Hal ini dilakukan peneliti untuk memperoleh data melalui wawancara secara langsung kuisioner yang disebar kepada narasumber.
3.4. Jenis dan Sumber Data Data merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan. Informasi yang diperoleh diharapkan dapat memberikan keterangan, gambaran, atau fakta mengenai suatu persoalan dalam bentuk kategori, huruf, atau bilangan. Fakta adalah sebagai pembuktian baha suatu penelitian akan memberikan hasil yang sesuai dengan harapan bila ditunjang dengan data yang
29
representatif. Sugiyono (2009: 138) Menyatakan bahwa macam-macam data ada dua jenis yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan, sedangkan data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata dan kalimat Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data kuantitatif yang merupakan data berbentuk angka dan data kualitatif yang merupakan data berbentuk uraian, sumber data tersebut terdiri dari: Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. 1. Data primer Data primer yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan peneliti (Indriantoro dan Supomo, 2002). Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari survey yang dilakukan oleh peneliti. Dimana survey ini dilakukan dengan membagi kuesioner pada responden yang dijadikan sampel. 2. Data Sekunder Data yang diperoleh bukan dari pencarian sendiri, data tersebut diperoleh dari informasi yang diperoleh dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan data berupa informs tertulis mengenai kondisi perusahaan dan sumbersumber kepustakaan yang didapat penulis.
30
3.5. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, yaitu suatu prosedur pengumpulan data dengan menjelaskan obyek maupun subyek penelitian pada perusahaan yang nyata, dimana data-data yang dikumpulkan hanya berlaku secara spesifik pada perusahaan yang menjadi obyek penelitian dan tidak berlaku universal. Teknik pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data kualitatif dan kuantitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Menurut Nazir (2006 : 193) wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden menggunakan alat yang disebut interview guide. Tujuan dari wawancara yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Untuk menggali informasi tentang manajemen UMKM-UMKM Pengrajin sandal mengenai strategi dan kebijakan yang digunakan dalam menghadapi persaingan. b. Untuk mengetahui bagaimana proses kerja pada UMKM Pengrajin Sandal di Dusun Ngujung Desa Toyomarto. 2. Kuesioner Menurut Sugiyono (2009) “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Dalam penelitian ini peneliti
31
menggunakan jenis kuesioner tertutup, yaitu pertanyaan dimana jawabanjawabannya telah dibatasi oleh peneliti sehingga menutup kemungkinan bagi responden untuk menjawab panjang lebar sesuai dengan jalan pikirannya. Kuesioner dibagikan kepada pemilik sekaligus pengusaha UMKM Pengrajin Sandal di dusun Ngujung desa Toyomarto.
3.6. Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran 3.5.1. Devinisi Operasional Variabel Variabel bebas dalam penelitian ini ada tiga, yaitu: 1. Inovasi Proses (X1) Inovasi proses menekankan pada penggunaan metode-metode baru dalam pengoperasian kegiatan perusahaan dengan cara membuat teknologi baru atau mengembangkan teknologi yang ada. Indikatornya adalah : a. Penggunakan metode baru yang tepat guna untuk memproduksi sandal. b. UMKM sudah menggunakan alat-alat produksi yang berteknologi dalam menjalankan usahanya. c. UMKM dapat beradaptasi secara baik terhadap teknologi baru yang digunakan. 2. Inovasi Produk Inovasi produk memiliki karakteristik penciptaan produk baru berupa barang atau jasa, atau pengembangan produk yang sudah ada untuk mendapatkan nilai tambah dari produk yang dihasilkan perusahaan. Indikatornya adalah: a. Produk baru yang dihasilkan sering diminati konsumen b. Produk yang saya hasilkan beraneka ragam motif dan gaya sesuai trend
32
c. Perusahaan memproduksi produk yang mirip dengan produk perusahaan lain d. Produk perusahaan selalu dikembangkan 3. Inovasi Organisasi Inovasi organisasi merupakan adopsi gagasan atau perilaku baru dalam organisasi. Indikatornya adalah: a. Penggunaan informasi terbaru yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya b. Perbaikan rutinitas kerja yang dapat menunjang produktifitas c. Perbaikan fasilitas kerja d. Menjaga hubungan baik dengan pemasok bahan baku e. Menjaga hubungan baik dengan agen penjualan Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini ada satu, yaitu: 1. Kinerja UMKM kinerja atau performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi. Kinerja UMKM memiliki indikator sebagai berikut: a. Pertumbuhan penjualan b. Pertumbuhan tenaga kerja dengan mengembangkan job enrichment (Pengkayaan pekerjaan) c. Pertumbuhan Pendapatan
33
3.5.2. Skala Pengukuran Untuk mendapatkan data yang lebih baik harus dipilih alat pengumpul data penelitian yang dapat diandalkan untuk menjaring data tersebut. Instrument dikembangkan berdasarkan indikator penelitiannya sehingga benar-benar dapat menggali data yang diperlukan. Menurut Arikunto (2009: 136) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih baik, dalam arti lebih cepat dan lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Menurut Arikunto (2009:128) kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Skala yang digunakan pada instrumen penelitian ini adalah skala Likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang terhadap sesuatu. Menurut Sugiyono (2009) skala likert dijabarkan dengan lima pilihan jawaban antara lain: sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Skala likert diukur dengan kriteria sebagai berikut: a. Untuk jawaban ”sangat setuju” mempunyai skor 5 b. Untuk jawaban ”setuju” mempunyai skor 4 c. Untuk jawaban ”netral” mempunyai skor 3 d. Untuk jawaban ”tidak setuju” mempunyai skor 2 e. Untuk jawaban ”sangat tidak setuju” mempunyai skor 1
34
3.7 Analisis Data 3.7.1. Analisis Statistik Deskriptif Sugiyono (2009) mendefinisikan statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk
menganalisis
data
dengan
cara
mendeskripsikan
atau
menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Kategori tiap variabel adalah berbeda ditentukan dengan panjang kelas interval dengan rumus: Panjang kelas int erval
Skor tertinggi Skor terendah Banyaknya kelas int erval
Selanjutnya total tiap item dimasukkan ke dalam tiap interval sehingga didapatkan frekuensi tiap kategori dan diprosentasekan dengan rumus:
P
F x100 % N
Dimana: P = Persentase F = Frekuensi (jumlah responden yang menjawab) N = Jumlah total responden
3.7.2. Regresi Linier 3.7.2.1.Pengertian Regresi Regresi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang
35
diterangkan (the explained variable) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung dan variabel kedua disebut variabel bebas. Penggunaan regresi linear sederhana didasarkan pada asumsi diantaranya adalah sebagai berikut (Sarwono,2009):
Model regresi harus linear dalam parameter Variabel bebas tidak berkolerasi dengan disturbance term (Error) Varian untuk masing-masing error term (kesalahan) konstan. Tidak terjadi otokolerasi Model regresi dispesifikasi secara benar. Tidak terdapat bias spesifikasi dalam model yang digunakan dalam analisis empiris. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka antara variabel bebas tidak ada hubungan linier yang nyata.
3.7.2.2.Persyaratan Penggunaan Model Regresi Model kelayakan regresi linear didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: a. Model regresi dikatakan layak jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0,05 b. Predictor yang digunakan sebagai variabel bebas harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation c. Koefisien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. koefisien regresi signifikan jika T hitung > T tabel (nilai kritis) d. Tidak boleh terjadi multikolinieritas, artinya tidak boleh terjadi kolerasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas. Syarat ini hanya berlaku untuk regresi linier berganda dengan variabel bebas lebih dari satu. e. Keselarasan model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai r2 semakin besar nilai tersebut maka model semakin baik. Jika nilai mendekati 1, maka model regresi semakin baik. Nilai r2 mempunyai karakteristik diantaranya : 1) selalu positif, 2) nilai r2 maksimal sebesar 1. Jika nilai r2
36
sebesar 1 akan mempunyai arti kesesuaian yang sempurna. Maksudnya seluruh variasi dalam variabel Y dapat diterangkan oleh model regresi. Sebaliknya, jika r2 sama dengan 0, maka tidak ada hubungan linier antara X dan Y. f. Terdapat hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel tergantung (Y) g. Data harus berdistribusi normal h. Data berskala interval atau rasio. i. Kedua variabel bersifat dependen, artinya satu variabel merupakan variabel bebas (disebut juga sebagai variabel predictor) sedang variabel lainnya variabel tergantung (disebut juga variabel respons).
3.7.2.3.Linieritas Ada dua macam linieritas dalam analisis regresi, yaitu linieritas dalam variabel dan linieritas dalam parameter. Pertama, linier dalam variabel merupakan nilai rata-rata kondisional variabel tergantung fungsi linier dari variabel bebas. Sedang yang kedua, linier dalam parameter dan dapat tidak linier dalam variabel.
3.7.2.4.Uji Hipotesis Dalam SPSS pengujian hipotesis didasarkan dengan menggunakan dua hal, yaitu tingkat signifikansi atau probabilitas, dan tingkat kepercayaan atau confidence interval (Sarwono, 2009). Didasarkan pada tingkat signifikansinya biasa digunakan 0,05. Kisaran tingkat signifikansi mulai dai 0,01 sampai dengan 0,1. Yang dimaksud dengan tingkat signifikansi adalah probabilitas melakukan kesalahan tipe I, yaitu
37
kesalahan menolak hipotesis ketika hipotesis tersebut benar. Tingkat kepercayaan pada umumnya ialah sebesar 95%, yang dimaksud dengan tingkat kepercayaan ialah tingkat dimana sebesar 95% nilai sampel mewakili nilai populasi dimana sampel berasal. Dalam melakukan uji hipotesis terdapat dua hipotesis, yaitu:
H0 (hipotesis alternatif) Contoh uji hipotesis misalnya rata-rata produktivitas pegawai sama dengan 10 (µx=10), maka bunyi hipotesisnya ialah: -H0: rata-rata produktivitas pegawai sama dengan 10 -H0: rata-rata produktivitas pegawai tidak sama dengan 10
Hipotesis statistiknya:
H0: µx = 10
H1: µx > 10 untuk uji satu sisi (one tailed) atau
H1: µx < 10
H1: µx = 10 untuk uji dua sisi (two tailed)
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam uji hipotesis ialah:
Untuk pengujian hipotesis kita menggunakan data sampel.
Dalam pengujian akan menghasilkan dua kemungkinan, yaitu pengujian signifikan secara statistik jika kita menolak H0 dan pengujian tidak signifikan secara statistik jika kita menerima H0.
Jika kita menggunakan nilai t, maka jika nilai t yang semakin besar atau menjauhi 0, kita akan cenderung menolak H0; sebaliknya nilai t semakin kecil atau mendekati 0 kita akan cenderung menerima H0.
38
Menggunakan kurva untuk menguji hipotesis dapat digambarkan sebagai berikut: a) Untuk uji dua sisi Gambar 3.1 Uji Hipotesis Dua Sisi 95%
α=2,5%
α=2,5% Area Penerimaan
0 b) Untuk uji satu sisi sebelah kanan Gambar 3.2 Uji Hipotesis Sisi Sebelah Kanan 95%
Area Penerimaan
α=5%
0 c) Untuk uji sisi sebelah kiri Gambar 3.3 Uji Hipotesis Sisi Sebelah Kiri 95%
α=5 %
Area Penerimaan
0
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum UMKM Pengrajin Sandal Usaha mikro kecil dan menengah pengrajin sandal Dusun Ngujung Desa Toyomarto didirikan sejak tahun 1990-an. UMKM Pengrajin Sandal ini terletak di RW 02 Dusun NgujungDesa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Kerajinan sandal ini sebelumnya berawal dari pembuatan klompen (sandal kayu) namun karena perubahan minat pasar yang besar mendorong masyarakat sekitar mengubah produknya menjadi produk sandal berbahan spon. Jumlah pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sandal di dusun Ngujung sebanyak 31 pengusaha dengan rincian 17 pengusaha yang sudah terdaftar dan 14 pengusaha belum terdaftar. Pendirian UMKM-UMKM Pengrajin Sandal ini berawal dari ide untuk membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat di dusun tersebut. Keberadaaan UMKM Pengrajin Sandal di wilayah dusun Ngujung desa Toyomarto ini memberikan lapangan pekerjaan yang berlangsung turun-temurun bagi warga di sekitarnya. UMKM ini juga mampu menyokong pendapatan penduduk disekitarnya yang rata-rata juga mengolah lahan pertanian. Dari sisi pemasaran, UMKM Pengrajin Sandal Dusun Ngujung menggunakan saluran langsung dan tidak langsung. Pemasaran langsung oleh para pemilik dengan memasarkan produk mereka ke toko-toko sandal yang ada di wilayah Malang Raya. Pasar tersebut terdiri dari Pasar Singosari, Pasar Lawang, Pasar Blimbing, Pasar Dnoyo, Pasar Besar Malang, Pasar Tumpang, Pasar Bululawang dan Pasar Pakis, Pasar Wajak, Pasar Turen dan Batu. Serta di beberapa swalayan yang menjual
39
40
barang-barang dengan harga menengah kebawah. Sedangkan untuk pemasaran tidak langsung dilakukan melalui jasa sales sandal yang tersebar dibeberapa kota, yaitu Surabaya, Banyuwangi, Pasuruan, Jember, Madura, Bali dan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Selain itu, tidak jarang hasil karya pengrajin tersebut telah diekspor ke Jepang dan manca negara lainnya. UMKM Pengrajin Sandal yang berdiri di Dusun Ngujung juga mengalami pasang surut dalam menjalankan kegiatan bisnis mereka. Kondisi produk yang mereka jual adalah produk yang terus berkembang model dan jenisnya, serta tingginya tingkat persaingan untuk merebut minat konsumen juga sangat ketat. UMKM Pengrajin Sandal tidak hanya menghadapi pesaing lokal tetapi juga bersaing dengan produk impor yang murah misalnya produk sandal dan sepatu plastic dari China. Kondisi persaingan seperti ini mendorong pengusaha sandal yang ada di dusun Ngujung melakukan berbagai strategi bisnis yang tepat untuk diterapkan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Salah satu strategi yang banyak dipilih pemilik adalah dengan menggunakan strategi inovasi. Strategi inovasi diterapkan dan dipilih para pengusaha sandal karena kondisi pasar yang terus-menerus berubah. Sandal juga merupakan produk yang memiliki model, tipe dan motif yang terus mengikuti perkembangan trend yang ada di pasaran. Strategi inovasi dapat membantu perusahaan untuk memperjelas keunggulan kompetitifnya melalui produk yang berbeda dan menciptakan nilai kepada konsumen. Ketika produk baru atau prosesnya berbeda dengan produk lain yang telah ada sehingga membuat produk tersebut unik, maka akan sangat sulit untuk ditiru oleh pesaing.
41
4.2. Gambaran Variabel yang Diteliti 4.2.1. Distribusi Frekuensi Variabel Tipe Inovasi Proses Tabel 4.1 Distribusi Tipe Inovasi Proses 5
Item
4
3
2
1
Jumlah % Jml % Jml %
Jml % Jml % Jml % Jml pengusaha selalu menggunakan metode baru 3 9.68 15 48.39 9 29.03 4 12.9 0 - 31 100.00 untuk memproduksi produk Pengusaha selalu mengembangk an metode 3 9.68 19 61.29 5 16.13 3 9.68 1 3.22 31 100.00 yang digunakan dalam proses produksi Penemuan metode baru dalam rangka peningkatan 5 16.13 23 74.19 3 9.68 0 0 - 31 100.00 kapasitas produksi penting untuk dilakukan Data primer diolah (2012) Dimana,
5 4 3 2 1
: Sangat Berpengaruh : Berpengaruh : Netral : Kurang Berpengaruh : Tidak Berpengaruh
Pada tabel diatas, variabel inovasi proses item penemuan metode baru dalam rangka peningkatan kapasitas produksi memiliki pengaruh yang tinggi terhadap peningkatan kinerja perusahaan, hal ini dapat dilihat dari jumlah prosentase terbesar item yang bernilai 4 (berpengaruh) berjumlah 74% dari 31 orang responden atau
42
sebanyak 23 orang pengusaha sandal. Sedangkan pengembangan metode yang digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi dijawab oleh 19 responden atau 61.19% sampel berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan. Adapun item pertama yaitu selalu menggunakan metode baru dalam memproduksi produk dalam peningkatan kapasitas produksi berpengaruh sebanyak 48.39% terhadap peningkatan kinerja perusahaan.
4.2.2. Distribusi Frekuensi Variabel Tipe Inovasi Produk Tabel 4.2 Distribusi Tipe Inovasi Produk Item
5 Jml
4 %
Jml
3 %
Jml
Produk baru yang dihasilkan seringkali 5 16.13 14 45.16 9 diminati konsumen Produk yang saya hasilkan 3 9.68 16 51.61 9 beraneka ragam motif perusahaan memproduksi produk yang 5 16.13 15 48.39 9 mirip dengan produk perusahaan lain Desain produk perusahaan saya selalu 3 9.68 15 48.39 10 dikembangkan mengikuti selera konsumen Data primer diolah (2012) Dimana, 5 : Sangat Berpengaruh 4 : Berpengaruh 3 : Netral 2 : Kurang Berpengaruh 1 : Tidak Berpengaruh
2
%
1 Jumlah Jml % Jml % Jml %
29.03 2 6.45 1 3.23 31 100.00
29.03 2 6.45 1 3.23 31 100.00
29.03 1 3.23 1 3.23 31 100.00
32.26 3 9.68 0
-
31 100.00
43
Pada tabel diatas, variabel inovasi produk, item produk yang dihasilkan perusahaan beraneka ragam memiliki pengaruh yang tinggi terhadap peningkatan kinerja perusahaan, hal ini dapat dilihat dari jumlah prosentase terbesar item yang bernilai 4 (berpengaruh) berjumlah 51.61% dari 31 orang responden atau sebanyak 9 orang pengusaha sandal membuat beraneka ragam model sandal untuk meningkatkan penjualan mereka. Sedangkan item perusahaan memproduksi produk yang mirip dengan produk perusahaan lain dan item produk perusahaan selalu dikembangkan mendapat jumlah jawaban berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan dengan prosentase yang sama yaitu 48.39% oleh 15 responden memberi jawaban berpengaruh. Adapun item pertama yaitu produk baru yang dihasilkan selalu meningkatkan penjualan mendapat respon sebanyak 45.16% berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan.
4.2.3. Distribusi Frekuensi Variabel Tipe Inovasi Organisasi Tabel 4.3 Distribusi Tipe Inovasi Organisasi Item
5 Jml %
4 jml
3 %
jml
2 %
Jml
menggunakan informasi terbaru yang dapat 2 6.45 12 38.71 15 48.39 1 dipertanggungjawabkan kebenarannya Perbaikan rutinitas kerja yang dapat 6 19.35 20 64.52 5 16.13 0 menunjang produktifitas penting dilakukan Perbaikan fasilitas kerja 4 12.90 17 54.84 6 19.35 3 untuk kelancaran
1
%
3.23
-
9.68
Jumlah Jml % jml %
1 3.23 31 100.00
0
-
31 100.00
1 3.23 31 100.00
44
usaha penting dilakukan Menjaga hubungan baik dengan pemasok 5 16.13 14 45.16 5 16.13 5 16.13 2 6.45 31 100.00 bahan baku penting dilakukan Menjaga hubungan baik dengan agen penjualan penting dilakukan
1
3.23
22 70.97 6 19.35 2
6.45
0
-
31 100.00
Data primer diolah (2012) Dimana,
5 4 3 2 1
: Sangat Berpengaruh : Berpengaruh : Netral : Kurang Berpengaruh : Tidak Berpengaruh
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa dalam inovsi organisasi, item menjaga hubungan baik dengan konsumen memiliki pengaruh yang tinggi tehadap peningkatan kinerja perusahaan, hal ini tampak pada tabel yaitu sebanyak 70.97% menyatakan bahwa item ini berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan. Kemudian perbaikan rutinitas kerja dinilai responden memiliki pengaruh terhadap peningkatan kinerja UMKM, dan lainnya berturut –turut mulai dari perbaikan fasilitas kerja sebanyak 54.84%, kemudian pentingnya menjaga hubungan baik dengan pemasok sebanyak 45.16% dan item informsi yang benar sebanyak 38.71% menyatakan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
45
4.2.4. Distribusi Frekuensi Variabel terikat Kinerja UMKM Tabel 4.4 Distribusi Variabel Kinerja UMKM 5
Indikator
Item
Pertumbuhan Penjualan (Y1.1)
Perusahaan cenderung mengalami pertambahan (pertumbuhan) penjualan produk setiap tahun
Pertumbuhan tenaga kerja (Y1.2) Pertumbuhan Pendapatan( Y1.3)
Jml % Jml
Perusahaan cenderung melakukan pengembangan karyawan/pegawai setiap tahun Pendapatan perusahaan cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya
4
3 %
Jml
2
1 Jumlah % Jml % Jml %
%
Jml
25.81
1
3.23 0
-
31 100.00
2 6.45 18 58.06 10 32.26
1
3.23 0
-
31 100.00
2 6.45 18 58.06 11 35.48
0
-
31 100.00
3 9.68 19 61.29 8
-
0
Data primer diolah (2012) Dimana,
5 4 3 2 1
: Sangat setuju : setuju : Netral : tidak setuju : sangat tidak setuju
Pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa pada variabel kinerja perusahaan sebagai variabel terikat memiliki tiga indikator kuisioner yaitu indikator pertumbuhan penjualan, pertumbuhan tenaga kerja dan indikator pertumbuhan pendapatan. Pertama indikator pertumbuhan penjualan sebanyak 19 orang dari 31 orang pengusaha atau
61.29% UMKM Pengrajin Sandal Desa Toyomarto mengalami
peningkatan kinerja perusahaan, 25.81% perusahaan menjawab netral terhadap pertumbuhan penjualan produknya, lainnya diwakili 3 orang atau 9,68% responden
46
menyatakan bahwa sangat seuju usahanya mengalami pertumbuhan penjualan. Kedua indikator pertumbuhan tenaga kerja cenderung dilakukan setiap tahun oleh 58.06% responden atau 18 orang pengusaha, 32.26% responden atau 10 UMKM menyatakan netral dengan pertumbuhan pegawainya. Sisanya 2 UMKM atau 6.45% sangat setuju dengan pernyataan indikator ini dan 1 UMKM tidak mengalami pertumbuhan pegawai setiap tahunnya. Dan indikator ketiga item pertumbuhan pendapatan dijawab oleh 58.06% responden mengalami peningkatan tiap tahunnya, 2 pengusaha atau 6.45% sangat mengalami peningkatan pertumbuhan pendapatan. Sedangkan sisanya menjawab netral yaitu 35.48% atau 11 responden.
4.3. Analisis Kuantitatif Regresi Linier Berganda
Bagian I: Statistik Deskriptif
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Kinerja UMKM
11.1613
1.61445
31
Inovasi Proses
11.1613
1.89907
31
Inovasi Produk
14.5161
2.46131
31
Inovasi Organisasi
18.3871
2.80092
31
Rata-rata kinerja UMKM sebesar 11,1613, inovasi proses sebesar 11.1613, inovasi produk 14,5161, dan inovasi organisasi sebesar 18,3871
Standar eviasi variabel kinerja UMKM sebesar 1,61445, inovasi proses sebesar 1.89907, inovasi produk 2,46131, dan inovasi organisasi sebesar 2,80092
47
Bagian II: Korelasi Antara Tipe Inovasi dengan Kinerja UMKM Tabel 4.6 Korelasi Antara Tipe Inovasi Dengan Kinerja UMKM Correlations
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Kinerja
Inovasi
Inovasi
Inovasi
UMKM
Proses
Produk
Organisasi
Kinerja UMKM
1.000
.676
.498
.539
Inovasi Proses
.676
1.000
.531
.533
Inovasi Produk
.498
.531
1.000
.381
Inovasi Organisasi
.539
.533
.381
1.000
Kinerja UMKM
.
.000
.002
.001
Inovasi Proses
.000
.
.001
.001
Inovasi Produk
.002
.001
.
.017
Inovasi Organisasi
.001
.001
.017
.
Kinerja UMKM
31
31
31
31
Inovasi Proses
31
31
31
31
Inovasi Produk
31
31
31
31
Inovasi Organisasi
31
31
31
31
Bagian ini untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara variabel tipe inovasi (inovasi proses, inovasi produk, dan inovasi organisasi) dan kinerja UMKM. Berikut besarnya hubungan antara kedua variabel:
Besar hubungan antara variabel kinerja UMKM dan inovasi proses adalah sebesar 0,676. Artinya hubungan kedua variabel tersebut kuat. Korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara kinerja UMKM dan inovasi proses searah. artinya jika inovasi proses sering dilakukan, maka kinerja UMKM akan meningkat.
Besar hubungan antara variabel kinerja UMKM dan inovasi produk adalah sebesar 0,498. Artinya hubungan kedua variabel tersebut kuat. Korelasi
48
positif menunjukkan bahwa hubungan antara kinerja UMKM dan inovasi produk searah. artinya jika inovasi produk sering dilakukan, maka kinerja UMKM akan meningkat.
Besar hubungan antara variabel kinerja UMKM dan inovasi organisasi adalah sebesar 0,539. Artinya hubungan kedua variabel tersebut kuat. Korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara kinerja UMKM dan inovasi organisasi searah. artinya jika inovasi organisasi sering dilakukan, maka kinerja UMKM akan meningkat.
Hubungan antara variabel kinerja UMKM dan variabel inovasi proses signifikan jika dilihat dari angka signifikansi sebesar 0,0 lebih kecil dari 0,05. Jika angka signifikansi kurang dari 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel tersebut.
Hubungan antara variabel kinerja UMKM dan variabel inovasi produk signifikan jika dilihat dari angka signifikansi sebesar 0,02 lebih kecil dari 0,05. Jika angka signifikansi kurang dari 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel tersebut.
Hubungan antara variabel kinerja UMKM dan variabel inovasi proses signifikan jika dilihat dari angka signifikansi sebesar 0,0 lebih kecil dari 0,05. Jika angka signifikansi kurang dari 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel tersebut.
Hubungan antara variabel kinerja UMKM dan variabel inovasi organisasi signifikan jika dilihat dari angka signifikansi sebesar 0,1 lebih kecil dari 0,05. Jika angka signifikansi kurang dari 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel tersebut.
49
Bagian III: Variabel yang Dimasukkan Tabel 4.7 Variabel yang Dimasukkan Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
b
Variables Removed
Inovasi Organisasi, Inovasi Produk, Inovasi Proses
Method . Enter
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja UMKM
Pada bagian ini terlihat kita memasukkan variabel yang dianalisis dan tidak ada variabel yang dianalisis dan tidak ada variabel yang kita keluarkan karena menggunakan metode enter.
Bagian IV: Ringkasan Model (Koefisien Determinasi) Tabel 4.8 Ringkasan Model b
Model Summary Model 1
R .721
R Square a
Adjusted R Square
.520
Std. Error of the Estimate
.467
1.17858
a. Prediktors: (Constant), Inovasi Organisasi, Inovasi Produk, Inovasi Proses b. Dependent Variable: Kinerja UMKM
Bagian ini menunjukkan koefisien determinasi yang berfungsi untuk mengetahui besarnya persentase variabel tergantung Kinerja UMKM dan variabel bebas tipe inovasi (inovasi proses, inovasi produk, dan inovasi organisasi). Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung. Koefisien determinasi dihitung dengan cara menguadratkan hasil kolerasi, kemudian dikalikan dengan 100% (r2 x 100%).
50
Angka R Square (angka korelasi yang dikuadratkan atau 0,7212) sebesar 0,520. Angka R Square disebut juga sebagai koefisien determinasi. Besarnya angka koefisien determinasi 0,520 atau sama dengan 52%. Angka tersebut berarti bahwa sebesar 52% kinerja UMKM yang terjadi dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel tipe inovasi (inovasi proses, inovasi produk, dan inovasi organisasi). Sedang sisanya, yaitu 48% (100% - 52%) harus dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab lainnya.
Untuk diketahui bahwa besarnya R Square berkisar antara 0 – 1 yang berarti semakin kecil besarnya R Square, maka hubungan variabel semakin lemah. Sebaliknya, jika R square semakin mendekati 1, maka hubungan kedua variabel semakin kuat.
Besarnya Standard Error of the Estimate (SEE) ialah
1,17858 (untuk
Variabel kinerja UMKM). Jika angka tersebut dibandingkan dengan angka standar deviasi (STD), sebesar 1,61445, maka angka SEE ini lebih kecil . Ini artinya angka SEE baik untuk dijadikan angka prediktor dalam menentukan seringnya dilakukan inovasi proses, inovasi produk dan inovasi organisasi. Angka yang baik untuk dijadikan sebagai prediktor variabel tergantung harus lebih kecil dari angka standar deviasi (SEE < STD).
51
Bagian V: ANOVA Tabel 4.9 ANOVA b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
40.689
3
13.563
9.764
.000
Residual
37.505
27
1.389
Total
78.194
30
a
a. Prediktors: (Constant), Inovasi Organisasi, Inovasi Produk, Inovasi Proses b. Dependent Variable: Kinerja UMKM
Bagian ini menunjukkan besarnya angka probabilitas atau signifikansi pada perhitungan Anova, yang akan digunakan untuk kelayakan model regresi dengan ketentuan angka probabilitas yang baik untuk digunakan sebagai model regresi ialah harus lebih kecil dari 0,05.
Uji ANOVA menghasilkan angka F sebesar 9,764 dengan tingkat signifikansi (angka probabilitas) sebesar 0,000. Karena angka probabilitas 0,000 < 0,05, model regresi ini sudah layak untuk digunakan dalam memprediksi kinerja UMKM Pengrajin Sandal
Untuk dapat digunakan sebagai model regresi yang dapaat digunakan dalam memprediksi variabel tergantung, maka angka signivikansi (sig) harus < (lebih kecil) dari 0,05.
52
Bagian VI: Koefisien Regresi Tabel 4.10 Koefisien Regresi Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 2.758
1.660
Inovasi Proses
.398
.147
Inovasi Produk
.107
Inovasi Organisasi
.131
Coefficients Beta
t
Sig.
1.661
.108
.469
2.702
.012
.104
.163
1.029
.313
.092
.226
1.424
.166
a. Dependent Variable: Kinerja UMKM
Bagian ini menggambarkan persamaan regresi untuk mengetahui angka konstan dan uji hipotesis signifikansi koefisien regresi. Persamaan regresinya adalah : Y = a + b1X1 + b1X2 + b3X3 Dimana:
Y
= Variabel terikat (Kinerja UMKM)
X
= Variabel independen {tipe inovasi yang meliputi (X1) inovasi proses, (X2) inovasi produk, (X3) inovasi organisasi}
a
= angka constant dari unstandard coefficient yang dalam penelitian ini sebesar 2,758. Angka ini berupa angka konstan yang mempunyai arti: jika ada tambahan satu tipe inovasi, maka kinerja UMKM akan meningkat sebesar 2,758.
b
= koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai variabel independen
53
persamaannya menjadi : Y = 2,758 + 0,398X1 +0,107X2 + 0,131X3 Uji t akan digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel tipe inovasi yang digunakan sebagai prediktor untuk variabel biaya produksi tidak langsung.
Hipotesis o H0= koefisiensi regresi tidak signifikan o H1= koefisien regresi signifikan
Keputusan o Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima o Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak o t hitung = a. Inovasi proses 2.702 b. Inovasi produk 1.029 c. Inovasi organisasi 1.424 o t tabel = untuk menghitung t tabel, kita menggunakan ketentuan sebagai berikut: -
α = 0,05;
-
Degree of Freedom (DF) = (Jumlah data – 2) atau 31-2 = 29
-
T tabel= 0.127
Karena t hitung lebih besar dari t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima; artinya koefisien regresi signifikan, yaitu: a. t inovasi proses 2.702 > t tabel 0.127 b. t inovasi produk 1.029 > t tabel 0.127 c. t inovasi organisasi 1.424 > t tabel 0.127
54
Uji hipotesis dengan menggunakan grafik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut Gambar 4.1 Uji Hipotesis Dua Sisi
H0 diterima
H0 diterima
H0 ditolak
-2.702
H0 ditolak
-0.127
0
+0.127
+2.702 Data Diolah (2012)
Karena t hitung jatuh di daerah penolakan, maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya
koefisien
regresi
signifikan.
Kesimpulannya
variabel
tipe
inovasi
memengaruhi variabel kinerja UMKM.
Bagian VII: Diagnostik per kasus Tabel 4.11 Diagnostik Per Kasus Casewise Diagnostics Case Number
Nama Pengusaha
1
Siti
2
Std. Residual
a
Kinerja UMKM Predicted Value
Residual
-1.397
9.00
10.6463
-1.64631
Narto
-.837
9.00
9.9868
-.98675
3
rof'ul
-.291
11.00
11.3429
-.34294
4
Qodir
.225
12.00
11.7345
.26546
5
Narko
-.639
10.00
10.7535
-.75348
6
Imam
-.016
12.00
12.0190
-.01896
55
7
Misto
1.376
12.00
10.3783
1.62174
8
Sutrisno
1.261
13.00
11.5133
1.48670
9
Sulaiman
-.705
10.00
10.8304
-.83038
10
Suntik
.796
12.00
11.0613
.93873
11
Siono
.154
12.00
11.8183
.18166
12
Didik
-2.340
9.00
11.7579
-2.75790
13
Hartono
.595
14.00
13.2983
.70175
14
Syahrul
1.886
13.00
10.7768
2.22316
15
Gigi
.387
12.00
11.5436
.45643
16
Gito
.166
12.00
11.8046
.19537
17
Narko B
1.426
13.00
11.3196
1.68042
18
Aisyah
-.825
11.00
11.9722
-.97224
19
H. Supar
-1.046
11.00
12.2333
-1.23330
20
Ahmad Ja
-1.045
7.00
8.2321
-1.23206
21
Darun
1.650
10.00
8.0548
1.94520
22
Mujiono
-.356
11.00
11.4199
-.41994
23
Sukadun
.255
11.00
10.6998
.30015
24
Sukadi
.158
11.00
10.8139
.18608
25
Suparman
-.002
12.00
12.0025
-.00250
26
Sugiono
-.598
11.00
11.7043
-.70427
27
Muliono
-.863
9.00
10.0169
-1.01693
28
Riadi
.504
14.00
13.4054
.59458
29
Suwaji
.316
12.00
11.6274
.37263
30
Asmari
.277
12.00
11.6741
.32590
31
Parlan
-.473
9.00
9.5580
-.55799
a. Dependent Variable: Kinerja UMKM
Pada bagian ini menunjukkan hasil prediksi persamaan regresi. Pembahasan dimulai dari case number 1, untuk UMKM milik ibu Siti, maka persamaan regresinya adalah:
Y= a+b1x1+b2x2+b3x3 Y = 2,758 + 0,398 x 11 + 0,107 x 12 + 0,131 x 17
56
Untuk UMKM Bu Siti besarnya Inovasi proses berdasarkan data observasi ialah sebesar: 11, inovasi produk: 12, dan inovasi organisasi sebesar: 17, maka persamaannya menjadi sebagai berikut: Y = 2,758 + (0,398 x 11) + (0,107 x 12) + (0,131 x 17). Hasil perhitungan secara manual sebesar 10,467. Angka ini sama dengan angka kinerja UMKM yang diprediksi (predicted value) pada kasus UMKM Ibu Siti sebesar 10,6463 yang dihitung oleh SPSS. Untuk kasus-kasus UMKM selanjutnya , cara perhitungannya sama.
Kolom residual memberikan penjelasan adanya selisih antara kinerja UMKM sebenarnya dengan kinerja UMKM yang diprediksikan atau sama dengan 9– 10,6463 = (- 1,6463)
Kolom standard residual (standardized residual) menyatakan residual yang distandardkan dengan cara: residual dibagi dengan standard error of the estimate. Untuk kasus pertama : -1.6463/1,17858 = -1,397. Angka 1,17858 berasal dari penafsiran bagian IV (model summary), angka ini beraku untuk 31 kasus yang diteliti.
Besar kecilnya angka residual dan std residual memberikan makna bagi persamaan regresi yang akan digunakan untuk memprediksi data. Semakin kecil angka residual dan std residual, maka model regresi semakin baik untuk digunakan dalam memprediksi.
57
Bagian VIII: STATISTIK RESIDUAL Tabel 4.12 Statistik Residual Residuals Statistics Minimum
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
Predicted Value
8.0548
13.4054
11.1613
1.16460
31
Std. Predicted Value
-2.667
1.927
.000
1.000
31
.232
.707
.407
.118
31
7.2080
13.2787
11.1145
1.22047
31
-2.75790
2.22316
.00000
1.11810
31
Std. Residual
-2.340
1.886
.000
.949
31
Stud. Residual
-2.394
1.977
.018
1.033
31
-2.88632
2.79203
.04679
1.33714
31
-2.647
2.098
.020
1.076
31
Mahal. Distance
.197
9.824
2.903
2.329
31
Cook's Distance
.000
.426
.054
.106
31
Centered Leverage Value
.007
.327
.097
.078
31
Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
a. Dependent Variable: Kinerja UMKM
Bagian ini memberikan penjelasan mengenai nilai minimum kinerja UMKM yang diprediksi, yaitu sebesar 8.0548; nilai maksimum kinerja UMKM yang diprediksi sebesar:
13.4054; rata-rata kinerja UMKM yang diprediksi sebesar
11.1613. Angka ini berlaku untuk semua kasus yang diteliti.
58
Bagian IX Grafik Persyaratan Normalitas (Normal Probability Plot) Grafik 4.1 Persyaratan Normalitas
Grafik diatas menunjukkan pemenuhan persyaratan normalitas sebaran data, yaitu jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai sebaran data akan berada pada area disekitar garis lurus. Dari hasil penghitungan kita lihat grafik diatas menunjukkan bahwa sebaran data berada pada posisi disekitar garis lurus yang membentuk garis miring dari arah kiri bawah ke kanan atas. Oleh karena itu, persyaratan normalitas sudah terpenuhi.
59
Bagian X : Persyaratan kelayakan model regresi (Model Fit) Grafik 4.2 Persyaratan Kelayakan Model Regresi
Model diatas memberikan penjelasan adanya hubungan antara nilai yang diprediksi (Kinerja UMKM) dengan studentized delete residual masing-masing. Keterangannya adalah sebagai berikut: model regresi layak digunakan untuk memprediksi jika data yang tersebar berpencar disekitar angka 0 (nol) pada sumbu Y serta tidak membentuk pola atau kecenderungan tertentu. Jika kita lihat sebaran data diatas berada di area titik nol sumbu Y, maka model regrasi ini layak digunakan untuk memprediksi kinerja UMKM. Hanya adan 3 daerah yang tidak terletak di sekitar titik 0, yaitu kasus pada UMKM Darun, UMKM Syahru dan UMKM Misto yang terletak di sebelah kanan atas, dan UMKM Didik disebelah kanan bawah.
60
Bagian XI : Persyaratan Model Fit Tiap Data Grafik 4.3 Persyaratan Model Fit tiap data
Grafik diatas menunjukkan adanya hubungan antara variabel kinerja UMKM dengan nilai prediksinya. Model yang memenuhi persyaratan adalah sebaran dimulai dari sebelah kiri bawah, kemudian lurus kearah kanan dan ke atas. Jika dilihat sebaran data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sebaran data sudah mengikuti persyaratan model keselarasan tiap data. Kesimpulannya model regresi ini layak digunakan untuk memprediksi kinerja UMKM.
61
4.4. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menemukan bahwa variabel bebas strategi inovasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. Dari hasil penelitian diketahui bahwa setiap perusahan harus memiliki strategi dalam menjalankan roda usahanya, salah satu strategi yang penting untuk dikuasi oleh UMKM pengrajin sandal di Dusun Ngujung Desa Toyomarto adalah strategi inovasi. Strategi inovasi ini penting karena agar tetap bisa bertahan dan menjalankan bisnisnya UMKM harus mampu bersaing dengan UMKM lain baik pesaing dalam negeri maupun pesaing luar negeri. Pemilik maupun manajer UMKM harus memperhatikan tipe inovasi dalam menjalankan strategi inovasi di perusahaannya. Inovasi produk memiliki peranan penting ketika UMKM pengrajin kita mampu membuat suatu terobosan dengan mengeluarkan produk serta desain yang baru, unik dan memiliki keunggulan bersaing. Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah dalam inovasi proses, dengan proses yang berbeda serta terdapat usaha untuk mengarahkan perusahaan menjalankan bisnis yang lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan perusahaan lain maka akan membuat produk memiliki nilai lebih baik dibanding produk UMKM lain sehingga bisa menekan biaya produksi dan mendorong peningkatan permintaan produk sandal. Selanjutnya UMKM pengrajin sandal juga harus tanggap terhadap inovasi organisasi perusahaannya, karena organisasi perusahaan perlu dikembangkan dan dipelihara dengan baik untuk mendapatkan kinerja perusahaan yang baik pula dan pada akhirnya dapat berdampak pada tingginya daya saing UMKM kita dibanding UMKM negara lain.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh strategi inovasi terhadap kinerja UMKM pengraji sandal dengan studi kasus di UMKM pengrajin sandal dusun Ngujung desa Toyomarto kecamatan Singosari Kabupaten Malang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) Indonesia telah membuktikan perannya sebagai kontributor pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan membuktikan diri secara historis tahan terhadap krisis, mampu menyumbangkan pendapatan domestik bruto (PDB) yang tinggi dan memutus rantai pengangguran dengan menyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduk di sekitarnya. 2. Berdasarkan kriteria UMKM menurut AFC dan Bank Indonesia, UMKM pengrajin sandal di Dusun Ngujung desa Toyomarto kec. Singosari masuk dalam kategori pengusaha mikro, dengan jumlah pekerja antara minimal satu orang karyawan dan maksimal sepuluh orang karyawan. 3. Dari hasil penelitian mengindikasikan bahwa strategi inovasi dapat meningkatkan kinerja perusahaan khususnya ketika menghadapi kondisi persaingan yang ketat. UMKM Pengrajin Sandal di dusun Ngujung desa Toyomarto kecamatan Singosari merupakan salah satu sentra pengrajin sandal yang menerapkan strategi inovasi untuk
63
menghadapi berbagai persaingan bisnis. Mereka secara sadar ataupun tidak menerapkan strategi inovasi karena dorongan dari jenis produk yang mereka hasilkan, yaitu produk sandal produk yang dikenal selalu berganti model dan desain sesuai perkembangan trend pasar. 4. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh strategi inovasi terhadap kinerja UMKM sandal di Desa Toyomarto Kecamatan Singosari kabupaten Malang yang terdiri dari empat variabel yaitu tipe inovasi proses (X1), tipe inovasi produk (X2), tipe inovasi organisasi (X3), dan kinerja perusahaan (Y), Penelitian dilakukan terhadap 31 responden yang bekerja sebagai pimpinan/manajer UMKM Sandal di Dusun Ngujung Desa Toyomarto. 5. Dalam penelitian ini terdapat satu hipotesis yaitu terdapat pengaruh positif diterapkannya strategi inovasi terhadap peningkatan kinerja UMKM pengrajin sandal. Hipotesis itu diuji dengan multiple regression dengan Hasil pengujian pernyataan hipotesis tersebut diterima. Dari hasil pengujian tersebut, dapat diketahui bahwa kinerja UMKM Pengrajin Sandal di Dusun Ngujung Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dalam menjalankan strategi inovasi sebagai respon strategik dalam menghadapi globalisasi dipengaruhi oleh inovasi proses, inovasi produk dan inovasi organisasi. 6. Penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi proses, inovasi produk, dan inovasi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM. Tipe inovasi sebagai bagian dari dimensi strategi inovasi memberikan gambaran yang lebih spesifik tentang inovasi yang harus dipilih dan diterapkan organisasi perusahaan dalam menjalankan usahanya. Oleh
65
karena itu pemilik atau pengrajin sandal di UMKM dapat meningkatkan strategi inovasi mendapatkan kinerja UMKM secara optimal.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, disusun sejumlah saran sebagai berikut : 1. Saran kepada UMKM Pengrajin Sandal a. UMKM
pengrajin
sandal
kita
memerlukan
tempat
yang
representative untuk memproduksi produknya sehingga perlu menanamkan investasi ditempat lain untuk membangun sarana produksi yang baru selain yang selama ini selalu menyaatu dengan rumah pemilik UMKM. Tidak hanya tempat, perlu juga dilakukan b. UMKM Pengrajin Sandal mendorong karyawan dan manajemen untuk berfikir dan dan bertindak kreatif dan inovatif sehingga dapat menunjang dalam menjalankan inovasi dan meningkatkan kinerja. c. UMKM Pengrajin Sandal juga harus memperhatikan kemampuan SDM
yang
dimilikinya
dengan
menyekolahkan
atau
mengikutsertakan SDM yang dimiliki untuk pelatihan-pelatihan maupun kursus-kursus sehingga lebih trampil dan menguasai teknologi
yang
dimiliki
perusahaan
dan
mampu
mengembangkannya yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan UMKM pengrajin sandal itu sendiri.
2. Saran untuk pemerintah a. Peningkatan iklim usaha yang kondusif dengan mengembangkan peraturan
dan
perundang-undangan
yang
memudahkan,
pembentukan forum dan peningkatan koordinasi antar lembaga yang berkaitan dengan UMKM, peningkatan kemampuan dan kualitas aparat, pengembangan model teknologi untuk mendukung UMKM, dan lain-lain. b. Peningkatan akses terhadap sumber daya produktif berupa penguatan permodalan UMKM, pengupayaan penurunan suku bunga pinjaman bagi UMKM, restrukturisasi usaha, peningkatan produktivitas dan mutu, pemberdayaan lembaga pengembangan bisnis, fasilitas investasi UMKM, dan pengembangan sistem bisnis. c. Pengembangan produk dan pemasaran dengan meningkatkan pemanfaatan ilmu dan teknologi, penguatan jaringan usaha dalam dan luar negeri, dan fasilitasi promosi. d. Peningkatan
daya
saing
SDM
meliputi
pengembangan
kewirausahaan, manajerial, keahlian teknis, dan kemampuan dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Afiah, Nunuy Nur. 2009. Peran Kewirausahaan Dalam Memperkuat UKM Indonesia Menghadapi Krisis Finansial Global. Center For Accounting Development: Universitas Padjajaran Bandung.
Afuah, A. 2003. Innovation Management : Strategies Implementation, and Profits (2 Ed.). New York: Oxford University Press Inc.
Ardiana, I.D.K.R. 2010. Kompetensi SDM UKM dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja UKM di Surabaya. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.12, No. 1, Maret 2010: 42-55.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Basalamah, Anies S. 2011. Mengenali Motivasi Untuk Meningkatkan Kinerja. (online), (www.depkeu.go.id/ind/Data/Artikel/art_200111_1.pdf, diakses tanggal 24 Juni 2012).
Bungin, Burhan. 2006. Analisis Data Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Djumilah.
2002. Membangun Ketahanan Ekonomi Indonesia Melalui Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. Penerbit Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa Yogyakarta.
Ellitan, Lena. 2006. Strategi Inovasi dan Kinerja Perusahaan Manufaktur di Indonesia: Pendekatan Model Simultan dan Model Sekuensial. Jurnal Manajemen, Vol. 6, No. 1, Nov 2006.
Ellitan, Lena dan Anatan, Lina. 2009. Manajemen Inovasi, Transformasi Menuju Organisasi Kelas Dunia. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Ferdinand, Augusty. 2000. “Manajemen Pemasaran: Sebuah Pendekatan Stratejik”. Research Paper Series. Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang. 66
67
Firmanzah. 2011. Peningkatan Daya Saing UMKM. (www.metronews.com, diakses pada tanggal 13 Juni 2012)
(online).
David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis. Terjemahan Ichsan Setio Budi. Edisi Kesepuluh. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Gatignon, Hubert and Xuereb, Jean-Marc. 1997. “Strategic Orientation of the Firm and New Product Performance”. Journal of Marketing Research. Vol. 34, February.
Gujarati, Damodar N. 2006. Essentials of Econometrics. New York: MacGraw Hill.
Hermana, Budi. Tanpa tahun. Mendorong Daya Saing di Era Informasi dan Globalisasi: Pemanfaatan Modal Intelektual dan Teknologi Informasi sebagai Basis Inovasi di Perusahaan. (online). (http://bhermana.staff.gunadarma.ac.id, diakses tanggal 14 Maret 2012).
Hurley, R.F. and Hult, G.T. 1998,”Innovation, Marketing Orientation & Organizational Learning : An Intergration & Empirial Examination. Journal of Marketing,”62:42-54.
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis, untuk Akuntansi dan Manajemen. SEdisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Lembaga Pemeringkat Kredit bagi UMKM di Indonesia. 2011. Kajian Akademik Pemeringkat Kredit Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia. (online). (www.BukuKajianAkademikKelayakanPendirianLembagaPemerin.pdf, diakses pada tanggal 13 Juni 2012).
Kotler,
Philip. 2000. Manajemen Pemasaran.: Analisis, Implementasi, dan Kontrol. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Perencanaan,
Kusumo, Agung Raharjo Wibowo. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Inovasi Produk Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing dan Kinerja Pemasaran (Studi pada Industri Batik Skala Besar dan Sedang di Kota dan Kabupaten Pekalongan). Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
68
Nazir, M. 2006. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Parthasarthy, Raghavan.,and Hammond, Jan (2002). Product Innovation Input and Outcome: Moderating Effects of The Innovation Process. Journal of Engineering and Technology Manajement, Vol.19, pp.75-91.
Rademakers, martijn. 2005. “Corporate Universities: Driving Force of Knowledge Innovation.” Journal of Workplace Learning; 17, 1/2; abi/inform global, pg. 130.
Rahman, Zainuddin. 2008. Strategi pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Serta Dampaknya Terhadap Pendapatan (Studi Kasus Pada Industri Mebel di Sulawesi Selatan). Disertasi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.
Salaman, G. and Storey, J. 2002. “Manager Theories about the Process of Innovation.” Journal of Management Studies. pp. 147-165.
Sarwono, Jonathan. 2009. Statistik itu mudah. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sekaran, Umar. 2006. Reseach Methods for Business: A Skill Building Approach. Singapore: John Willey & Sons Inc.
Singarimbun, Masri dan Sofyan, Effendi, 2006. Metode penelitian Survay. Edisi revisi. Jakarta: LP3S.
Soleh, Mohamad. 2008. Analisis Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus : UKM Manufaktur di Kota Semarang). Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Suhanto. 2011. UMKM: Pilar Fundamental Perekonomian Nasional. (online). (www.google.com, diakses pada tanggal 14 Juni 2012).
69
Supranoto, Meike. 2009. Strategi Menciptakan Keunggulan Bersaing Produk Melalui Orientasi Pasar, Inovasi, dan Orientasi Kewirausahaan Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Pemasaran (Studi empiris pada: Industri Pakaian Jadi Skala Kecil dan Menengah di kota Semarang). Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah.
Wahyono. 2002. “Orientasi Pasar dan Inovasi: Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran”. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. Vol.1,No.1,Mei.
Wheelan, Thomas L. And Hunger, David J.. 2003. Manajemen Strategis. Terjemahan, Julianto Agung. Yogyakarta: PT. Andi.
71
LAMPIRAN 1
KUESIONER Pengaruh Strategi Inovasi Terhadap Kinerja UMKM Pengrajin Sandal (Studi Kasus Di Dusun Ngujung Desa Toyomarto Singosari Malang)
1. IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
Umur
:
Pendidikan
:
Alamat
:
Nama UKM
:
Tahun berdiri UKM : Jumlah karyawan
:
2. VARIABEL TIPE INOVASI Indikator
Item/Pernyataan
Saya menggunakan metode baru untuk memproduksi produk saya Inovasi Proses (x2.1)
Saya sudah menggunakan alat-alat produksi yang berteknologi dalam menjalankan usaha UMKM saya dapat beradaptasi secara baik terhadap teknologi baru yang digunakan
Inovasi
Produk baru yang dihasilkan seringkali diminati
Produk
konsumen
STS TS 1 2
N 3
S 4
SS 5
72
(X2.2 )
Produk yang saya hasilkan beraneka ragam motif Saya juga memproduksi produk yang mirip dengan produk perusahaan lain Desain
produk
perusahaan
saya
selalu
dikembangkan mengikuti selera konsumen Saya menggunakan informasi terbaru yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya Perbaikan rutinitas kerja yang dapat menunjang produktifitas penting untuk dilakukan UMKM Inovasi Organisasi (X2.3)
Perbaikan fasilitas kerja untuk kelancaran usaha penting dilakukan Menjaga hubungan baik dengan pemasok bahan baku penting untuk dilakukan Menjaga hubungan baik dengan konsumen penting untuk dilakukan
Selain hal yang disebutkan diatas, adakah inovasi lain yang Bapak/ Ibu Lakukan? a. Tidak b. Ya (jika ya sebutkan apa saja)…………………………. 3. VARIABEL KINERJA UKM Indikator
STS TS N 1 2 3
Item/Pernyataan
Perusahaan saya cenderung Pertumbuhan pertambahan (pertumbuhan) Penjualan (Y1.1) produk setiap tahun
mengalami penjualan
Perusahaan saya cenderung melakukan Pertumbuhan tenaga kerja pengembangan karyawan/pegawai setiap (y1.2) tahun Pertumbuhan Pendapatan perusahaan saya cenderung Pendapatan mengalami peningkatan setiap tahunnya (Y1.3)
S 4
SS 5
73
LAMPIRAN 2 DAFTAR RESPONDEN Berikut ini adalah daftar nama pengusaha UMKM sandal dusun Ngujung desa Toyomarto kec. Singosari kab. Malang yang menjadi obyek penelitian: Daftar Responden No. Nama Pengusaha 1 Siti 2 Narwoto 3 Rof'ul 4 Qodir 5 Narko 6 Imam 7 Misto 8 Sutrisno 9 Sulaiman 10 Suntik 11 Siono 12 Didik 13 Hartono 14 Syahrul 15 Gigi 16 Gito 17 Narko B 18 Aisyah 19 H. Suparman 20 Ahmad Jari 21 Darun 22 Mujiono 23 Sukadun 24 Sukadi 25 Suparman 26 Sugiono 27 Muliono 28 Riadi 29 Suwaji 30 Asmari 31 Parlan Data primer diolah (2012)
Skala Usaha Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro