PENGARUH STRATEGI INOVASI TERHADAP KINERJA OPERASIONAL PADA KAMPUNG WISATA BATIK TASIKMALAYA Oleh: ASTRI YUNIAR 093402191 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi inovasi terhadap kinerja operasional pada Kampung Wisata Batik Tasikmalaya. Metoda penelitian yang digunakan adalah survey. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan studi pustaka. Pengambilan sampel menggunakan teknik sensus pada 25 pengusaha batik. Teknik analisis menggunakan analisis jalur. Berdasarkan hasil penelitian diketahui inovasi produk dan proses yang dilakukan perusahaan batik pada Kampung Wisata Batik Tasikmalaya sudah dilaksanakan dengan baik, kinerja operasional yang dicapai juga baik, serta inovasi produk dan inovasi proses secara parsial dan simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja operasional perusahaan batik pada Kampung Wisata Batik Tasikmalaya. Disarankan kepada perusahaan untuk meningkatkan pelaksanaan inovasi produk agar produk yang dihasilkan memiliki motif dan desain yang lebih menarik dengan tetap menjaga ciri khas batik Tasik, mengimplementasikan teknologi dalam proses pembuatan batik sehingga lebih mudah dan lebih cepat pengerjaannya di samping tetap menghasilkan produk dengan menggunakan cara tradisional, dan meningkatkan pelaksanaan promosi sehingga batik Tasik lebih populer dan konsumen menjadi pembeli yang loyal, maka jumlah pelanggan semakin banyak. Kata Kunci: strategi inovasi, kinerja operasional. ABSTRACT The objective of this research were to know and analyze the influence of innovation strategy to operational performance on Batik Tasikmalaya Tourism Village. Research method which applied in this research was survey research, while data collecting technique was done by through questionnaires, interview, and literature study. the size sample was 25 batik entrepreneurs. The analyzer applied was path analysis. Based on the survey show revealed that products innovations and processes innovations at the Batik Tasikmalaya Tourism Village has good implementation, operational performance achieved is also good, as well as product innovation and process innovation partially and simultaneously have a significant impact on the performance of the company's operations in Batik Tasikmalaya. It was suggested to the company to improve the implementation of product innovation so that the product has a motive and a more attractive design while maintaining the hallmark Batik Tasik, implement technology in the process of making batik making it easier and faster process in addition to still produce a product using the traditional way, and improve the implementation of the promotion so Tasik batik more popular and consumers become loyal buyers, the number of subscribers is increasing. Keywords: innovation strategy, operational performance.
PENDAHULUAN Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini berkembang dengan sangat pesat, sehingga mengakibatkan segala sesuatu dengan cepat kelihatan ketinggalan zaman karena memang telah usang. Produk-produk lama secara terus menerus dirancang kembali, dan produk-produk baru tiada henti-hentinya dikembangkan. Maka dari itu, untuk menghadapi perkembangan tersebut perusahaan harus mampu mengelola sumber daya yang dimiliki agar dapat meningkatkan hasil produksi dan kinerja perusahaan sehingga volume produksi dan penjualan akan meningkat. Setiap perusahaan berusaha untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya agar dapat mempertahankan, memperluas dan mengembangkan usahanya. Inovasi menjadi salah satu kunci untuk membantu suatu perusahaan menjadi lebih kompetitif dan tetap exsist di dunia usaha. Perubahan teknologi merupakan salah satu faktor utama pendorong persaingan. Kemajuan teknologi membut perusahaan mesti berpikir untuk terus mengembangkan produk yang dihasilkan, karena dengan kecanggihan teknologi akan meningkatkan tuntutan konsumen terhadap kemanfaatan suatu produk. Oleh karena itu inovasi merupakan komponen penting dalam strategi bersaing (Porter, 1985). Peran inovasi dalam mendongkrak kinerja usaha meliputi aspek penting yang bisa memberikan nilai tambah pada daya saing perusahaan. Perusahaan dalam melakukan inovasi perlu mengembangkan suatu strategi formal dan menyeluruh, strategi ini mengungkapkan tujuan perusahaan dalam melakukan inovasi dengan menjelaskan apa yang akan diinovasi dan bagaimana caranya. Karena inovasi merupakan salah satu aspek penentu terhadap kinerja perusahaan, apalagi dalam lingkungan persaingan saat ini yang semakin ketat. Dalam kondisi lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengembangkan strategi yang dapat menciptakan keunggulan bersaing. Salah satu strategi untuk dapat menciptakan keunggulan bersaing adalah strategi inovasi yang mana merupakan strategi yang diarahkan pada proses penemuan ide baru yang berkaitan dengan teknologi dan produk. Sejak Batik resmi diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia pada tanggal 9 oktober 2009 lalu, kini batik tidak dipandang sebelah mata lagi. Dahulu batik hanya digunakan oleh kalangan-kalangan bangsawan dan hanya dipakai untuk acara-acara formal. Tetapi kini batik menjadi fenomena semua orang mulai menggunakan batik bahkan saat acara non-formal sekalipun. Tasikmalaya pun tak mau ketinggalan dari wilayah-wilayah lainnya dalam menghasilkan seni membatik. Batik Tasikmalaya semakin populer apalagi dengan adanya kampung wisata batik yang berlokasi di kampung Cigeureung.Dengan begitu objek
penelitian strategi inovasi ini adalah pengusaha batik sekelurahan Nagarasari Cigeureung Tasikmalaya yang tergabung dalam Kampung wisata batik. Sejak kebijakan bagi para PNS Tasikmalaya menggunakan batik produksi daerah dinilai sangat mendongkrak penjualan batik di Kota Tasikmalaya. Dengan kebijakan tersebut, pengusaha dan pengrajin mendapat pesanan batik terus menerus tidak mengenal musim. Tiap perusahaan batik semakin gencar untuk meningkatkan kualitas produk agar bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain, diantara perusahaan-perusahaan batik yang ada di kampung batik ada beberapa perusahaan yang semakin menonjol dari perusahaan yang lainnya, diantaranya yaitu Batik Agnesa, Deden Batik dan Rizqy Batik yang semakin kompetitif terus-menerus dalam bersaing. Meskipun demikian tetap saja batik agnesa yang sampai saat ini tetap merajai pasar. Untuk tetap bisa bertahan hidup perusahaan harus lebih pintar untuk mengambil hati para pelanggan yaitu dengan cara melakukan strategi inovasi sehingga akan mengundang banyak perhatian pelanggan. Dengan berkembangnya kampung wisata batik yang sangat pesat, pengusaha batikpun semakin banyak bermunculan oleh karena itu persaingan usaha di industri batik ini semakin kompetitif. Pimpinan perusahaan dituntut agar mengikuti perkembangan zaman sehingga mampu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Dalam hal ini perusahaan dituntut untuk mendesain kembali dan memodifikasi strategi bersaingnya untuk memenangkan persaingan. Salah satu strategi untuk menciptakan keunggulan bersaing adalah strategi inovasi. Perusahaan yang menerapkan strategi inovasi akan memperoleh keuntungan pada peningkatan kinerja perusahaan (Means dan Faulkner, dalam Nursiah). Disamping itu pihak perusahaan harus mampu mengindikasikan dengan akurat kompetisi yang terjadi di pasar dan bagaimana strategi yang harus diterapkan oleh perusahaan. Batik merupakan produk yang nilai jualnya membutuhkan tingkat inovasi yang cukup tinggi baik dalam motif, pewarnaan maupun diversifikasi produknya. Dengan demikian setiap perusahaan dituntut untuk semakin ketat dalam menjaga kualitas produknya serta kualitas layanan yang baik. Selain itu perusahaan akan menghadapi banyak tantangan karena saat ini perilaku konsumen lebih rasional dan cermat, konsumen lebih memandang pada produk yang high-quality, dan low-cost. Kompleksitas dan tantangan yang dihadapi padasetiapperusahaan menuntut perusahaan untuk memiliki strategi inovasi yang tepat sehingga mampu bersaing dengan kompetitor dalam satu industri. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas mengenai pentingnya peranan inovasi bagi suatu industri dalam meningkatkan danmenjagakinerja operasionalnya
maka penelititertarikuntukmelakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi Inovasi terhadap Kinerja Operasional pada Kampung Wisata Batik Tasikmalaya”. Berdasarkan latar belakang yang dibahas sebelumnya, adapun identifikasi masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi inovasi pada kampung batik 2. Bagaimana kinerja operasional perusahaan pada kampung batik 3. Bagaimana pengaruh strategi inovasi terhadap kinerja operasional pada kampung batik
KERANGKA PEMIKIRAN Setiap perusahaan tentunya menginginkan agar perusahaannya dapat maju dan berkembang dengan baik dalam lingkungan yang stabil dan menguntungkan. Oleh karena itu setiap perusahaan harus mempunyai strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Salah satunya adalah strategi inovasi.Strategi inovasi adalah faktor yang paling penting dalam industri baik kecil, menengah, maupun besar terutama untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan dalam perspektif operasional. Tujuan perusahaan untuk melakukan inovasi untuk mempertahankan hidup perusahaan karena produk yang telah ada rentan terhadap perubahan kebutuhan dan selera konsumen, teknologi, siklus hidup produk yang lebih singkat, serta meningkatkatnya persaingan domestik dan luar negeri. Karena pada saat ini ditengah persaingan yang begitu ketat, barang yang ditwarkan kepada konsumen haruslah bervariasi sebab dengan perkembangan zaman konsumen lebih up-to-date mengikuti perkembangan. Implementasi inovasi dalam suatu organisasi dapat diartikan sebgaai prosses memperoleh
karyawan
yang
tepat
dan
tanggung
jawab
dalam
menggunakan
inovasi.Keberhasilan inovasi tergantung pada penggunaan inovasi oleh seluruh anggota organisasi bukan pada individu saja. Menurut Slater and Olson (2001)Strategi inovasi merupakan strategi yang diarahkan pada prosespenemuan, pengembangan, dan implementasi ide baru yang berkaitan dengan pengembangan proses, teknologi, dan produk. Adapun dimensi strategi inovasi yang terdiri dari tipe inovasi itu sendiri yaitu inovasi proses dan inovasi produk. Inovasi proses termasuk perekayasaan ulang proses bisnis yang tidak terkait langsung dengan proses produksi. Sedangkan inovasi produk terkait dengan pengembangan desain produk maupun tambahan fitur yang akan menghasilkan produk yang unik dan berbeda dengan produk-produk pesaing.
Perencanaan yang matang dalam melakukan inovasi akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Tetapi tidak sedikit perusahaan yang mengalami ketakutan akan penerapan strategi inovasi ini karena mereka berfikir dalam menerapkan strategi inovasi memerlukan biaya yang tinggi. Menurut Yekti Ummi (2008) dalam penelitiannya mengatakan bahwa ketakutan yang mereka alami tidak beralasan sebab inovasi tidak harus dimulai dari yang canggih dan berbiaya besar, tetapi yang lebih penting terlembaga, konsisten dan berkelanjutan. Strategi inovasi harus disertai adanya cotinuous improvment yaitu penyempurnaan proses produksi dan inovai secara terus menerus terlepas dari apakah proses tersebut telah mampu menghasilkan produk yang sesuai target inovas atau tidak. Pengertian terus-menerus disini adalah bertahap dan tanpa batas. Dengan diterapkannya continuous improvment diharapkan perusahaan bisa melakukan inovasi, memenuhi tuntutan konsumen serta bergerak lebih cepat dari pesaing. Menurut Brah dan Liem (2006) dalam Nedi (2008)mengatakan bahwa “Kinerja Operasional adalah kesesuaian proses dan evaluasi kinerja dari operasi internal perusahaan pada kondisi atu memenuhi persyaratan dari segi biaya, pelayanan pelanggan pengiriman barang kepada pelanggan, kualitas, fleksibilitasdan kualitas proses produk/jasa.” Untuk meningkatkan ketepatan indikator pengukuran kinerja operasional perusahaan, kinerja perusahaan tidak hanya diukur dengan kinerja keuangan tetapi juga harus dilihat dari segi perspektif operasional seperti kualitas produk, biaya produk, layanan tepat waktu dan fleksibilitas.Pengukuran kinerja yang hanya berfokus pada kinerja keuangan dapat mengaburkan indicator yang mengukur peningkatan kinerja sebagai dampak aktivitasaktivitas inovasi. Keterkaitan antara dimensi strategi inovasi dengan kinerja operasional ini terjadi karena dimensi strategi inovasi bisa saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Inovasi proses dapat mempengaruhi kinerja karena dapat ditemukannya teknik produksi yang baru akan perusahaan dapat beroperasi secara lebih efisien dan merupakan sarana dalam meingkatkan kualitas produk dan pengurangan unit biaya produksi. Inovasi produk memungkinkan untuk mendesain produk yang unik dan kualitas yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang dapat mempengaruhi kinerja operasional perusahaan. Penggunaan kinerja non financial ini mengukur kinerja perusahaan dari perspektif kinerja operasional berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang dlakukan oleh Zahra dan Das (1993) yang mengukur kinerja berdasarkan pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan.
Hipotesis dirumuskan untuk menggambarkan hubungan dua variabel yaitu variabel penyebab dan variabel akibat. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis yang diajukan dalam penlitian ini adalah “Strategi Inovasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Operasional Pada Kampung Wisata Batik Cigureung Tasikmalaya.”
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dalah metode penelitian survey. Survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Dan metode survey ini merupakan bagian dari riset deskriptif dan riset sebab-akibat. Alat analisis menggunakan analisis jalur (path analysis).
HASIL DAN PEMBAHASAN Besarnya pengaruh inovasi produk (
) dan inovasi proses (
) terhadap kinerja
operasional (Y) pada Kampung Wisata Batik Tasikmalaya, dapat dilihat dari indikator yang digunakan masing-masing variabel, dengan menggunakan analisis jalur. Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data-data yang diperlukan maka dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan. Analisis jalur digunakan untuk mencari koefisien jalur yang menggambarkan nilai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam perhitungan analisis jalur digunakan SPSS versi 17 untuk menghitung korelasi antar variable independen, dan untuk mencari koefisien jalur. Adapun hasil perhitungan analisis jalur dapat dilihat pada diagram jalur pada gambar dibawah ini: Ɛ
X1 YX1=0,264
Y = 0,752
Y
rX1X2 =0,527
X2
YX2=0,482
Gambar Hubungan Struktural antara Variabel X1, X2 Terhadap Y
Dari Gambar tersebut, dapat diketahui nilai koefisien jalur antara variabel independen dengan variabel dependen. Adapun untuk perhitungan nilai koefisien jalur antara variable independen dengan variabel dependen dapat dilihat pada table Coefficients output SPSS, sebagai berikut: Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Coefficients
Std. Error
Beta
(Constant)
38.668
6.081
Inovasi_produk
.330
.272
Inovasi_proses
.764
.338
t
Sig. 6.359
.000
.264
1.846
.007
.481
1.967
.002
a. Dependent Variable: Kinerja_operasional
Dan nilai korelasi antar variable independen dapat dilihat pada table correlation output SPSS sebagai berikut: Correlations Inovasi_produk Inovasi_produk
Pearson Correlation
Inovasi_proses 1
.527
Sig. (2-tailed)
Inovasi_proses
.007
N
25
25
Pearson Correlation
.527
1
Sig. (2-tailed)
.007
N
25
25
Nilai koefisien jalur variabel inovasi produk (X1) terhadap kinerja operasional (Y) sebesar 0,264, nilai koefisien jalur variabel inovasi proses (X2) terhadap kinerja operasional (Y) sebesar 0,481, dan nilai korelasi antara inovasi produk (X1) dengan inovasi proses (X2) sebesar 0,527. Model Summary Std. Error of the Model 1
R
R Square .659
a
.435
Adjusted R Square .400
Estimate 4.468362
a. Predictors: (Constant), Inovasi_proses, Inovasi_produk
Dari tabel model summary diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,435, sehingga diperoleh besar nilai koefisien jalur non determinasi atau nilai koefisien jalur residu Y =
1 0,435 = 0,752. Hal tersebut menunjukkan masih ada faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja operasional selain inovasi produk dan inovasi proses terutama yang berkaitan dengan factor operasional dan sumber daya manusia yang sangat diperlukan untuk dapat menciptakan kinerja operasional yang terus meningkat. Dari nilai koefisien jalur dan korelasi tersebut, kemudian digunakan untuk mencari pengaruh proporsional setiap variabel independen terhadap variabel dependen, rinciannya adalah sebagai berikut: Tabel Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung X1 dan X2 Terhadap Y No 1
2
Nama Variabel Inovasi produk
Formula
a. Pengaruh Langsung X1 Tehadap Y
(yx1)(yx1)
0,070
b. Pengaruh Tidak Langsung X1 Melalui X2 Pengaruh X1 Total Terhadap Y Inovasi proses
(yx1) ( rx1x2)(yx2) a+b……(1)
0,067 0,137
c. Pengaruh Langsung X2 Tehadap Y
(yx2)(yx2)
0,231
d. Pengaruh Tidak Langsung X2 Melalui X1 Pengaruh X2 Total Terhadap Y
(yx2)( rx1x2)(yx1) c+d……..(2)
0,067 0,298
Total Pengaruh X1 & X2 terhadap Y Pengaruh lain yang tidak diteliti
(1)+(2)=kd 1-kd=knd
0,435 0,565
Inovasi produk secara langsung akan dapat berpengaruh pada kinerja operasional sebesar 7%, sedangkan pengaruh inovasi produk terhadap kinerja operasional melalui hubungannya dengan inovasi proses sebesar 6,7%, dengan demikian secara total variabel inovasi produk akan dapat mempengaruhi kinerja operasional sebesar 13,7%. Artinya, semakin baik perusahaan batik pada Kampung Wisata Batik Tasikmalaya melakukan inovasi produk maka kinerja operasional akan semakin meningkat. Inovasi proses secara langsung akan dapat berpengaruh pada kinerja operasional sebesar 23,1%, sedangkan pengaruh inovasi proses terhadap kinerja operasional melalui hubungannya dengan inovasi produk sebesar 6,7%, dengan demikian secara total variabel inovasi proses akan dapat mempengaruhi kinerja operasional sebesar 29,8%. Semakin baik perusahaan batik pada Kampung Wisata Batik Tasikmalaya melakukan inovasi proses maka kinerja operasional akan semakin meningkat.
Total pengaruh secara proporsional variabel inovasi produk dan inovasi proses terhadap kinerja operasional sama dengan nilai koefisien determinasi (R2) pada table model summary output SPSS. Dari nilai koefisien determinasi tersebut diketahui bahwa pengaruh variabel inovasi produk dan inovasi proses terhadap kinerja operasional secara simultan atau bersama-sama adalah sebesar 43,5%, sedangkan 56,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa pada Kampung Wisata Batik Tasikmalaya ternyata inovasi proses berpengaruh lebih dominan pada kinerja operasional. Oleh karena itu, kegiatan inovasi produk perusahaan batik pada Kampung Wisata Batik Tasikmalaya masih perlu ditingkatkan. Pengujian Hipotesis 1.
Pengujian secara parsial Dari hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis penelitian teruji, artinya variabel
inovasi produk berpengaruh terhadap kinerja operasional. Adapun untuk melihat apakah pengaruh tersebut signifikan atau tidak maka dilakukan perbandingan nilai perhitungan signifikansi sebesar 0,007 dengan tingkat keyakinan yang ditentukan yaitu sebesar 5% atau 0,05, demikian pengaruh antara variabel inovasi produk berpengaruh terhadap kinerja operasional dengan signifikan. Selain itu, untuk menguji hipotesis yang diajukan juga dapat dilakukan uji t. Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) diperoleh ttabel sebesar 1,708 sedangkan hasil pengujian uji t diperoleh thitung inovasi produk sebesar 1,846. Jadi, thitung inovasi produk > ttabel, sehingga dapat diartikan variabel inovasi produk secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja operasional perusahaan batik pada Kampung Wisata Batik Tasikmalaya. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis penelitian teruji, artinya variabel inovasi proses berpengaruh terhadap kinerja operasional. Adapun untuk melihat apakah pengaruh tersebut signifikan atau tidak maka dilakukan perbandingan nilai perhitungan signifikansi sebesar 0,002 dengan tingkat keyakinan yang ditentukan yaitu sebesar 5% atau 0,05, demikian pengaruh antara variabel inovasi proses berpengaruh terhadap kinerja operasional dengan signifikan. Selain itu, untuk menguji hipotesis yang diajukan juga dapat dilakukan uji t. Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) diperoleh ttabel sebesar 1,708, sedangkan hasil pengujian uji t diperoleh thitung inovasi proses sebesar 1,967. Jadi, thitung inovasi proses > ttabel, sehingga dapat diartikan variabel inovasi proses secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja operasional perusahaan batik pada Kampung Wisata Batik Tasikmalaya.
2.
Pengujian koefisien jalur secara keseluruhan b
ANOVA Model Sum of Squares
df
Mean Square
1 Regression
93.401
2
46.700
Residual
439.258
22
19.966
Total
532.659
24
F
Sig. 5.339
.020
a
a. Predictors: (Constant), Inovasi_proses, Inovasi_produk b. Dependent Variable: Kinerja_operasional
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis penelitian teruji, artinya variabel inovasi produk dan inovasi proses berpengaruh terhadap kinerja operasional. Adapun untuk melihat apakah pengaruh tersebut signifikan atau tidak maka dilakukan perbandingan nilai perhitungan signifikansi sebesar 0,020 dengan tingkat keyakinan yang ditentukan yaitu sebesar 5% atau 0,05, demikian pengaruh antara variabel desain dan inovasi proses berpengaruh terhadap kinerja operasional dengan signifikan. Selain itu, untuk menguji hipotesis yang diajukan juga dapat dilakukan uji F. Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) dan df1=2 yang diperoleh dari df1=k -1 serta df2=22 yang diperoleh dari df2=n – k. Dimana k adalah jumlah variabel (bebas + terikat) dan n adalah jumlah observasi/sampel. Maka, diperoleh Ftabel sebesar 3,44 sedangkan hasil perhitungan uji F diperoleh Fhitung sebesar 5,339. Jadi Fhitung > Ftabel, sehingga dapat diartikan variabel inovasi produk dan inovasi proses secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja operasional perusahaan batik pada Kampung Wisata Batik Tasikmalaya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa strategi inovasi yang dilakukan oleh perusahaan batik pada Kampung Wisata Batik Tasikmalaya berpengaruh terhadap kinerja operasionalnya. Inovasi produk memungkinkan untuk mendesain produk yang unik dan membuat standar kualitas batik menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas
yang dapat mempengaruhi kinerja operasional perusahaan. Inovasi proses
dapat mempengaruhi kinerja karena dapat ditemukannya teknik produksi yang baru akan perusahaan dapat beroperasi secara lebih efisien dan merupakan sarana dalam meingkatkan kualitas produk dan pengurangan unit biaya produksi dan produk cacat. Keterkaitan antara dimensi strategi inovasi dengan kinerja operasional ini terjadi karena dimensi strategi inovasi yaitu inovasi produk dan inovasi proses bisa saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya dan dilaksanakan dengan sejalan.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan, maka dapat ditarik suatu simpulan sebagai berikut: 1. Inovasi produk yang dilakukan perusahaan batik pada Kampung Wisata Batik Tasikmalaya sudah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan ciri khas produk, desain yang menarik, motif dari produk batik sulit untuk ditiru oleh pesaing, bukan merupakan tiruan dari produk batik perusahaan lain, dan perusahaan batik menyediakan dana besar untuk biaya pengembangan produk. 2. Inovasi proses yang dilakukan perusahaan batik pada Kampung Wisata Batik Tasikmalaya sudah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan motif yang dihasilkan bervariasi, adanya peningkatan jumlah desain produk baru tiap bulannya, menggunakan cara tradisional dalam pembuatan produk, selalu mengembangkan produk dan memodifikasi produk yang telah ada, selalu meningkatkan kualitas desain motif dan variasi produk, serta motif dan model batik yang dihasilkan selalu mengikuti perkembangan zaman. 3. Kinerja operasional perusahaan batik pada Kampung Wisata Batik Tasikmalaya baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan penggunaan fasilitas dan teknologi penunjang, kedisiplinan dan tanggung jawab yang tinggi, memberikan insentif berupa bonus untuk memotivasi karyawan, menggunakan bahan baku berdasarkan standar kualitas yang telah ditetapkan, minimnya produk cacat, mempunyai kualitas produk yang baik dan sesuai dengan keinginan konsumen, memiliki kemampuan dalam menyesuaikan permintaan pasar, memiliki hubungan pasar yang baik, memiliki banyak customer atau pelanggan, serta menggunakan sumber daya dengan efisien sesuai kebutuhan. 4. Inovasi produk dan inovasi proses secara parsial dan simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja operasional perusahaan batik pada Kampung Wisata Batik Tasikmalaya.
SARAN Adapun saran yang dapat diberikan kepada Perusahaan Batik pada Kawasan Wisata Batik Tasikmalaya diambil dari skor terendah dari indikator variabel inovasi produk, inovasi proses, dan kinerja operasional adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan pelaksanaan inovasi produk agar produk yang dihasilkan memiliki motif dan desain yang lebih menarik dengan tetap menjaga cirri khas batik Tasik.
2. Mengimplementasikan teknologi dalam proses pembuatan batik sehingga lebih mudah dan lebih cepat pengerjaannya di samping tetap menghasilkan produk dengan menggunakan cara tradisional.
DAFTAR PUSTAKA Arif Widyanto. 2001. “ Pengaruh Dimensi Strategi Inovasi Terhadap Kinerja Keuangan Prusahaan”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Chril, Harold Koontz, dan Heinz Weihrich. 1993. Manajemen. Edisi delapan, Jakarta: Erlangga. Dian Novita. 2010. ” Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Inovai Produk Perusahaan Roti di Kota Semarang”, Jurnal Manajemen, Okt;18, pp: 23-30 Dian Wijayanto, Spi, 2012. Pengantar Manajemen, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Handoko T. 1984. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Pertama, Jakarta: PT Grasindo. Jonathan Sarwono. 2006. Analisis Data Penelitian menggunakan SPSS, Yogyakarta: CV Andi Offset. Lina Anatan. 2008. Manajemen Strategi Inovasi, Bandung: Alfabeta. Lena Ellitan. 2006. “Strategi Inovasi dan Kinerja Perusahaan Manufaktur di Indonesia: Pendekatan Model Simultan dan Model Sekuensial”, Jurnal Manajemen, Vol.6 (1), pp: 1-21 Mohamad Sholeh. 2008. “ Aanalisis Strategi Inovasi Dampaknya terhadap Kinerja Operasional”, Jurnal Ekonomi, Vol.8, pp: 11-41 Render dan Heizer, 2009. Manajemen Operasi. Penerjemah Chriswan Sungkono, Edisi sembilan, Jakarta: Salemba Empat Sudjana. 2000. Statistik untuk Ekonomi & Niaga. Edisi Kelima, Bandung: Transito. Sugiyono. 2003. Statistik untuk Penelitian. Cetakan Ketiga, Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta. Ummi Yekti. 2008. “Pengaruh Strategi Inovasi terhadap Kinrja Operasional”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis