PENGARUH SIFAT-SIFAT FISIKA SERAT KAPAS TERHADAP AKUMULASI LIMBAH PEMINTALAN DAN MUTU BENANG
RINGKASAN
Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat dari tahun ketahun yang semakin meningkat, maka khususnya dalam hal ini, industri tekstil, akan mengalami peningkatan , permintaen tekstil sandang dimasa yang akan datang. Industri tekstil di Indonesia, kebutuhan akan bahan baku seratnya, khususnya serat kapas masih sangat tergan tung dari luar negeri. Bilamana
dihubungkan antara permintaan yang semakin
meningkat dengan ketersediaan bahan baku serat nya, maka da lam usaha pengembangan industri tekstil, tidak cukup hanya ditujukan pada penelitian sistem peralatan dan mesinnya saja. Penelitian terhadap bahan baku serat, khususnya se kapas sangatlah panting artinya, karena komsumsi akan bahan baku serat tersebut sangat besar dibandingkan dengan konsum si jenis serat lainnya (serat sintetis). Penelitian terhadap bahan baku serat kapas ini ditujukan dalam usaha pemanfaatan bahan baku serat kapas yang semaksimal mungkin dengan cara pemilihan serat kapas yang lebih selektif, sehingga dapat diharapkan bisa menekan ongkos produksi, dilain pihak produktifitas dapat ditingkatkan. Lebih spesifik lagi, dalam penyediaan bahan baku se rat kapas, perlu dilakukan prediksi terhadap hasil mutu benang yang akan dihasilkan dan juga terhadap jumlah persen limbah yang akan terjadi selama proses pemintalan.
Dengan lain perkataan dapat disebutkan bahwa pokok penelitian ini adalah menaksir atau memprediksi mutu benang kapas yang dicerminkan oleh sifat fisika benangnya yang antara lain : kekuatan tarik, mulur, grade dan persen ketidak rataan , dari sifat.-sifat fisika seratnya. Juga terhadap persen limbah yang ditimbulkan selama proses pemintalan. Selain itupun mempelajari keterpautan sifat fisika serat terhadap mutu benang dan persen limbah pemintalan. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data penelitian laboratoris yang dilakukan di laboratorium pemintalan benang Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Tekstil Departemen Perindustrian, B andung. Penelitian menggunakan sampel berukuran 109 sampel kapas, yang masing-masing dipintal menjadi benang kasar Ne 1 22 s (Tex 27) dan Ne150 s (Tex 12), dengan menggunakan urut an proses, mesin dan setting yang sama, dan juga dilakukan pada kondisi ruangan yang disarankan. Hal ini untuk menjaga adanya faktor luar ,yang akan berpengaruh terhadap mutu benang. Data observasi yang dikumpulkan adalah data sifat fi sika serat kapas, yang meliputi: Grade serat, Panjang serat , Kerataan panjang serat (UR%), Kehalusan serat , Kekuatan se rat, Mulur serat dan Persen kandungan limbah serat (non-lint content).
Data sifat fisika benang, untuk benang kasar dan
halus yaitu meliputi
Kekuatan benang, mulur benang, Grade
benang dan Ketidakrataan benang. Sedang selama proses pemin talan diamati persen limbah pemintalan yang dihasilkan. metoda analisa yang digunakan adalah analisis regre si linier berganda (multiple Linear Regression), sedangkan untuk uji validitas hasil penelitian digunakan analisis regresi tidak linier (Cobb-Douglass) sebagai pembanding. Dari hasil penelitian diperoleh persamaan regresi linier berganda
untuk memprediksi sifat fisika benang un-
tuk benang halus dan kasar dan persen limbah pemintalan.
Dari hasil evaluasi lebih lanjut diperoleh antara la in bahwa : urutan kontribusi sifat-sifat fisika serat, berbeda terhadap masing - masing sifat . fisika benangnya, balk un tuk benang halus ataupun benang kasar . Selain dari pada itu ternyata bahwa dari ketujuh sifat fisika serat yang diamati tidak semuanya signifikan berpengaruh, terhadap mutu benang (sifat fisika benang). Penggunaan analisis regresi tidak linier (Cobb Dou glass) yang ditransformasikan ke bentuk linier, memberikan hasil yang sama dengan analisis linier berganda , dimana ni lai koefisien korelasiyangdidapat berbeda sangat kecil, se hingga dapat dikatakan sama besar.