PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA
TERHADAP
STRUKTUR
MODAL
PERUSAHAAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008-2012
SKRIPSI
OLEH :
HARIS BUDIMAN C1C010073
UNIVERSITAS BENGKULU FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI 2014
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008-2012
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Bengkulu Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh : HARIS BUDIMAN C1C010073
Universitas Bengkulu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi 2014
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka ia tiba-tiba menjadi penantang yang nyata ” QS. Yasin : 77 “Jangan mentang-mentang punya PALU, semua kita anggap PAKU“ Gus Mus ” Lebih baik diam, bila kata tak lagi bermakna, Damai Kami Sepanjang Hari.” Iwan Fals “Bergurulah dengan Iblis, tapi jadilah murid yang durhaka” @TrioMacan2000 “Seorang laki-laki sejati tak akan meninggalkan wanitanya, Lo spirito ala Juve” Alessandro Del Piero
Kupersembahkan skripsi ini untuk : Papa dan Mama yang selalu mendukung dan mendoakan anaknya. Kakak – kakak ku tercinta atas canda dan tawa yang diberikan.
THANKS TO Rasa syukur yang selalu kuucapkan dalam setiap doa dan permohonanku sehingga aku bisa memberikan sedikit kebahagiaan kepada orang-orang tercinta: Allah SWT yang selalu memberikan pencerahan disetiap iringan doa yang ku panjatkan, begitu menguatkan hati. Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi pannutan dan suri teladan yang sempurna bagi seluruh umat manusia. Kedua orang tua ku, Papa (Syarifuddin,S.Sos) dan Mama (Berthaliani) yang telah begitu banyak memberikan kasih sayang dan pengorbanan untukku, memberikan nasihat dan selalu memanjatkan doanya untukku. Aku bukan siapa-siapa tanpa kasih sayang dan doa kalian. Kakak-kakak ku tercinta Prima Amura Saputra, S.Pd dan Reza Setiawan, SH karena memberikan motivasi Makgaek (Nenek) sebagai salah satu motivasi terbesar untuk menyelesaikan skripsi ini secepatnya. Ibu Nikmah selaku dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia dengan sabar membimbing dan membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. Terimakasih ibu
karena telah
meluangkan banyak waktunya selama ini. Terima kasih juga kepada Pak Eddy, Pak Heru, Pak Madani dan Pak Saiful atas bimbingan dan saran-sarannya sehingga saya sangat terbantu.
Bapak Abdullah, Ibu Nila, Bapak Baihaqi serta Ibu Pratana Terima kasih banyak atas bimbingan, saran, kritikan yang diberikan selama ini. Kawan-kawan seperjuangan di akuntansi A dan akuntansi B Kawan-kawan Pacek Yogie, Ariep, Robert, dan Tessa. Kawan seperjuang selama kuliah Oki, Andika, Berta, Edi, dan Ricki Kawan kawan akuntansi enjoy yang tak dapat di sebutkan satu persatu Kawan nobar pertandingan bola Tukung, yayan, dan Edo Kawan seperjuangan Vucki dan Deo dealam penyusunan skripsi ini terima kasih banyak kawan. Kawan-kawan seperjuangan yang masih menyusun skripsi, semoga cepat menyusul. Teman – teman KKN Desa Ujung Karang, Bengkulu Tengah yaitu Wahyu, Lusy, Rurin, Maya,Wuri, Dini, dan Nedy. Terima kasih atas 2 bulan perjuangannya bersama-sama. Seluruh mahasiswa akuntansi UNIB tanpa terkecuali.
THE EFFECT PROFITABILITY, LIQUIDITY AND ASSET STRUCTURE TO CAPITAL STRUCTURE BANKING COMPANIES LISTED IN BEI PERIODE 2008-2012 By Haris Budiman1) Nikmah, SE., M.Si.,Ak2) ABSTRACT The purpose of this study was to examine the effect of profitability, liquidity and asset structure of the banking company's capital structure. Independent variables consisting of profitability, liquidity and asset structure measured using the net profit margin (NPM), quick ratio (QR) and asset structure (AST). Capital structure as the dependent variable measured by debt-to-equity ratio (DER). The samples in this study were taken by purposive sampling method of banking companies listed in Indonesia Stock Exchange during the observation period 2008-2012. The final sample consisted of 29 companies. This study uses multiple regression method with α = 5% is used to test hypotheses. This study found that profitability as measured by net profit margin (NPM) does not affect the debt-to-equity ratio (DER) with the positive direction, the quick ratio (QR) does not affect the debt-to-equity ratio (DER) to the negative direction, and the asset structure (AST) empirically proven negative effect on the debt-to-equity ratio (DER). This finding indicates that the higher profitability of the banking companies as measured by net profit margin, the higher use of debt. The higher the liquidity of the banking company as measured by the quick ratio, the lower use of debt and the higher the asset structure of a banking enterprise, then semain lower use of debt in the banking company. Keywords: Profitability, Net Profit Margin, Liquidity, Quick Ratio, Asset Structure, Capital Structure, Debt to Equity Ratio and Banking 1) Student 2) Supervisor
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008-2012 Oleh Haris Budiman1) Nikmah, SE., M.Si.,Ak 2) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dari profitabilitas, likuiditas dan struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan perbankan. Variabel independen yang terdiri dari profitabilitas, likuiditas dan struktur aktiva diukur dengan menggunakan net profit margin (NPM), quick ratio (QR) dan asset structure (AST). Struktur modal sebagai variabel dependen diukur dengan debt to equity ratio (DER). Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan metode purposive sampling dari perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan tahun 2008-2012. Sampel akhir terdiri dari 29 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda dengan α= 5% untuk menguji hipotesis yang digunakan. Penelitian ini menemukan bahwa profitabilitas yang diukur dengan net profit margin (NPM) tidak berpengaruh terhadap debt to equity ratio (DER) dengan arah positif, likuiditas yang diukur dengan quick ratio (QR) tidak berpengaruh terhadap debt to equity ratio (DER) dengan arah negatif , dan struktur aktiva yang diukur dengan asset structure (AST) terbukti secara empiris berpengaruh negatif terhadap debt to equity ratio (DER). Temuan ini mengindikasikan semakin tinggi profitabilitas perusahaan perbankan yang diukur dengan net profit margin maka semakin tinggi penggunaan hutang. Semakin tinggi likuiditas perusahaan perbankan yang diukur dengan quick ratio maka semakin rendah penggunaan hutang dan semakin tinggi asset structure pada perusahaan perbankan, maka semain rendah penggunaan hutang pada perusahaan perbankan. Kata Kunci : Profitabilitas, Net Profit Margin, Likuiditas, Quick Ratio, Struktur Aktiva, Asset Structure, Struktur Modal, Debt to Equity Ratio dan Perbankan 1) Mahasiswa 2) Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala karunia dan kebaikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul yang diangkat dalam skripsi ini yaitu: “PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR
AKTIVA
TERHADAP
STRUKTUR
MODAL
PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008 2012”. Tujuan dan maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Bengkulu. Penulis menyadari selama proses penyusunan skripsi ini telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, dorongan dan motivasi baik secara moral maupun material dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ayah dan Ibu, kakak ku tercinta, sanak saudara dan keluarga, terima kasih banyak atas semua doa dan bantuan yang diberikan sampai dengan studi ini selesai. 2. Ibu Nikmah, SE.,M.Si.,Ak selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan,
membimbing,
dan
memotivasi
penulis
dalam
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 3. Bapak Abdullah SE.,M.Si,Ak.,CA, Ibu Nila Aprilla, SE, M.Si., Ak.,CA, Bapak
Baihaqi,SE.,M.Si.,Ak,CA,
serta
Ibu
Pratana
P.
Midiastuty,SE.,M.Si.,Ak selaku tim penguji yang telah mengoreksi,
memberikan saran, dan masukan untuk perbaikan skripsi ini ke arah yang lebih baik. 4. Bapak Dr. Fadli, SE, M.Si., Ak, CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unversitas Bengkulu yang telah memberika arahan dan bimbingan, serta membantu kelancaran urusan akademik kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. 5. Ibu Lismawati, SE, M.Si., Ak, CA selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu. 6. Ibu Nila Aprilla, SE, M.Si., Ak, CA selaku dosen pembimbing akademik yang telah mencurahkan motivasi, bimbingan, dan bantuannya dari awal sampai penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik. 7. Bapak Prof. Dr. Lizar Alfanzi selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu. 8. Bapak Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc.,Ak,.CA selaku Rektor Universitas Bengkulu. 9. Seluruh dosen Akuntansi Universitas Bengkulu yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan berbagai fasilitas bantuan dalam penulisan skripsi ini dan selama masa kuliah. 10. Mbak Ning, Mbak Elda, dan Ibu Saodah, terima kasih banyak atas bantuannya selama ini. 11. Teman-teman angkatan 2010. 12. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satupersatu dalam membantu penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan
saran
dan
kritik
yang
membangun
dan
yang
dapat
menyempurnakan skripsi ini, sehingga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Bengkulu, Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... Halam Persetujuan Karya Tulis Skripsi ...................................................... Halaman Pengesahan Karya Tulis Skripsi .................................................. MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. Pernyataan Keaslian Karya Tulis Skripsi ................................................... THANK TO .................................................................................................... ABSTRACT .................................................................................................... ABSTRAK ...................................................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... DAFTAR TABEL .......................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
ii iii iv v vi vii ix x xi xiv xvii xviii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1. .................................................................................................. Latar Belakang............................................................................................... 1 1.2. .................................................................................................. Rumusan Masalah ................................................................................ 6 1.3. .................................................................................................. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7 1.4. .................................................................................................. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8 1.5. .................................................................................................. Batasan Penelitian ................................................................................ 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 9 2.1. .................................................................................................. Land asan Teori ............................................................................................. 9 2.1.1 ........................................................................................... Trade Off Theory ......................................................................... 9 2.1.2 ........................................................................................... Pecking Order Theory ................................................................. 10 2.1.3 ........................................................................................... Struktur Modal ............................................................................. 12 2.1.4 ........................................................................................... Profitabilitas................................................................................. 14 2.1.5 ........................................................................................... Likuiditas ..................................................................................... 15 2.1.6 ........................................................................................... Struktur Aktiva ............................................................................ 16
2.2. .................................................................................................. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis ............................ 17 2.1.1 ........................................................................................... Penelitian Terdahulu .................................................................... 17 2.1.2 ........................................................................................... Kerangka Teoritis ........................................................................ 19 2.1.3 ........................................................................................... Penembangan Hipotesis ............................................................... 20 2.2.3.1 Profitabilitas dan Struktur Modal .................................... 20 2.2.3.2 Likuiditas dan Struktur Modal ........................................ 21 2.2.3.3 Struktur Aktiva dan Struktur Modal ............................... 21 BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 23 3.1. .................................................................................................. Jenis Penelitian .............................................................................................. 23 3.2. .................................................................................................. Populasi dan Sampel ............................................................................ 23 3.3.1 ............................................................................................. Popul asi ............................................................................................. 23 3.3.2 ............................................................................................. Samp el ............................................................................................... 23 3.3. .................................................................................................. Meto de Pengambilan Sampel ....................................................................... 24 3.4. .................................................................................................. Defin isi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................................ 24 3.4.1 ............................................................................................. Varia bel Independen ......................................................................... 24 3.4.1.1 ....................................................................................... Profit abilitas ......................................................................... 25 3.4.1.2 ....................................................................................... Likui ditas ............................................................................ 25 3.4.1.3 ....................................................................................... Struk tur Aktiva .................................................................... 26 3.4.2 ............................................................................................. Varia bel Dependen............................................................................ 26 3.4.2.1 ....................................................................................... Struk tur Modal ............................................................................ 26 3.5. .................................................................................................. Metode Analisis .................................................................................. 27 3.5.1 ......................................................................................... Statistik Deskriptif .................................................................... 27 3.5.2 ......................................................................................... Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 28
3.5.3 ......................................................................................... Peng ujian Hipotesis .......................................................................... 30 3.5.3.1 Koefisien Determinasi (R2) ........................................ 30 3.5.3.2 Goodness of Fit (Uji F) ............................................... 31 3.5.3.3 Uji T ............................................................................ 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 33 4.1. .................................................................................................. Sampel Penelitian ................................................................................. 33 4.2. .................................................................................................. Statistik Deskriptif ............................................................................... 34 4.3. .................................................................................................. Hasil Pengujian Asumsi Klasik ..................................................................... 38 4.3.1. ........................................................................................ Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 38 4.3.2. ........................................................................................ Hasil Uji Multikolonirities ................................................................ 40 4.3.3. ........................................................................................ Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 41 4.3.4. ........................................................................................ Hasil Uji Heteroskedatisitas .............................................................. 43 4.4. .................................................................................................. Menilai Goodness of fit (Uji F) Suatu Model ...................................... 44 4.5. .................................................................................................. Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan .................................................. 45 4.5.1. ......................................................................................... Hasil Pengujian Hipotesis 1 dan Pembahasan ................................... 46 4.5.2. ......................................................................................... Hasil Pengujian Hipotesis 2 dan Pembahasan ................................... 48 4.5.3. ......................................................................................... Hasil Pengujian Hipotesis 3 dan Pembahasan ................................... 49 BAB V PENUTUP .......................................................................................... 5.1. .................................................................................................. Kesimpulan .......................................................................................... 5.2. .................................................................................................. Implikasi Hasil Penelitian .................................................................... 5.3. .................................................................................................. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 5.4. .................................................................................................. Saran Bagi Penelitian Selanutnya ........................................................ DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN ....................................................................................................
51 51 51 52 52 xix xxii
DAFTAR TABEL Tabel................................................................................................................. HAL 4.1. ....................................................................................................... Sampel Penelitian ..................................................................................... 33 4.2. ....................................................................................................... Descriptive Statistic .................................................................................. 34 4.3. ....................................................................................................... One-Sample Kolmogorov Smirnov Test .................................................... 39 4.4. ....................................................................................................... Hasil Uji Normalitas ................................................................................. 40 4.5. ....................................................................................................... Hasil Uji Multikorelasi ............................................................................. 41 4.6. ....................................................................................................... Hasil Uji Autokorelasi .............................................................................. 42 4.7. ....................................................................................................... Hasil Uji Autokorelasi Perbaikan ............................................................. 43 4.8. ....................................................................................................... Hasil Uji Glejser ...................................................................................... 44 4.9. ....................................................................................................... Koefisien Determinasi (R2) ....................................................................... 44 4.10....................................................................................................... Hasi Uji F ........................................................................................................ 45 4.11....................................................................................................... Hasil Pengujian Hipotesis ................................................................................ 46
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. .......................................................................................................... Dafta r Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian 2. .......................................................................................................... Data Variabel Perusahaan Perbankan yang Menjadi Sampel Perusahaan 3. .......................................................................................................... Outp ut Regression dengan menggunakan program Statistical Package for the Social Science 16 (SPSS 16).
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Bagi perusahaan keuangan khususnya perbankan, permodalan merupakan
faktor yang sangat penting sebagai penggerak bagi kegiatan usaha bank. Besar kecilnya modal bank sangat berpengaruh terhadap kemampuan bank dalam menjalankan kegiatan operasinya. Apabila modal bank sedikit, maka kapasitas usaha bank menjadi terbatas mengingat modal menunjukan kemampuan perusahaan melindungi perusahaan dari resiko-resiko usaha yang kan dihadapi. Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung.
Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Lembaga keuangan perbankan merupakan salah satu bagian dari sektor keuangan strategis yang menopang perekonomian Indonesia, dimana perbankan memiliki
peranan
dalam
menciptakan
kestabilan
harga
dan
mencapai
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan menyokong sektor riil. Bank merupakan lembaga yang berperan sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan mereka yang membutuhkan dana, serta berfungsi sebagai lalu lintas pembayaran giral dimana seluruh kegiatan tesebut dilakukan atas dasar falsafah kepercayaan (Taswan, 2010). Modal bagi perbankan merupakan suatu hal yang penting, karena sebuah bank harus memiliki kecukupan modal untuk dapat beroperasi yang diisyaratkan oleh Bank Indonesia (BI). Semakin besar modal yang dimiliki oleh suatu bank maka bank memiliki kapasitas usaha yang lebih besar dan lebih mampu mengantisipasi risiko-risiko usaha yang ada. Sebaliknya, minimnya modal yang dimiliki suatu bank maka akan menyebabkan bank memiliki keterbatasan dalam menjalankan operasionalnya (Taswan, 2010). Sumber modal bank pada umumnya sama dengan perusahaan non bank lainnya yaitu dari pendanaan dengan hutang dan ekuitas, namun bank memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh perusahaan non bank lainnya yaitu secara operasional bank memiliki aktiva tetap yang relatif rendah, hutang jangka pendeknya lebih banyak jumlahnya dan perbandingan antara aktiva dengan modal
(financial leverage) sangat besar. Hal ini karena sumber modal utama bank adalah dari simpanan dana pihak ketiga yang mempercayai dananya pada bank sehingga bank harus menjaga kesehatannya termasuk dalam pengelolaan kegiatannya agar tetap terpercaya dalam menjalankan perannya. Bila saat bank memiliki hutang yang berlebihan, harus ada modal sendiri yang harus mengimbanginya, agar rasio hutang turun dengan cara meningkatkan dana ekuitas. Rasio antara dana dari pihak ketiga (hutang) dan modal sendiri (ekuitas) di sebut dengan debt to equity rasio (DER). Menurut Dendawijaya (2005) rasio DER digunakan untuk mengukur kemampuan dalam menyelesaikan sebagian atau seluruh utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan dana yang berasal dari modal sendiri. Sebagai lembaga yang bergerak dibidang jasa yaitu menerima dana dari pihak luar (masyarakat, industri, pihak lainnya) dan meyalurkannya kepada masyarakat dan industri lainnya, sangat memungkinkan perusahaan perbankan memiliki rasio DER di atas satu. Hal ini disebabkan sebagian besar dana bank berasal dari pihak luar. Namun demikian jika kegiatan yang dilakukan manajemen yaitu pemberian pinjaman kepada masyarakat menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi dari biaya modalnya justru memberikan keuntungan bagi bank. Mengingat kondisi tersebut, perusahaan industri perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai proporsi hutang yang lebih besar dari modalnya sendiri. Pada perbankan rata-rata memiliki tingkat DER yang tinggi, hal ini disebabkan karena karakteristik bank itu sendiri yaitu mengumpulkan dana dari investor (masyarakat) dalam bentuk tabungan, deposito, giro maupun
pinjaman dari Bank Indonesia maupun pihak lain. Sementara modal sendiri atau ekuitas bank diperoleh dari modal sendiri dan laba yang disetorkan. Jumlah hutang yang tinggi harus diimbangi dengan modal yang tinggi karena bank harus melindungi perusahaannya dari resiko ketidakpastian akan tingkat keuntungan yang didapat. Karena bisa saja terjadi penarikan dana nasabah secara besarbesaran dalam waktu yang bersamaan (rush). Bila hal itu tidak didukung oleh modal
sendiri
yang
kuat
maka
likuiditas
perusahaan
akan
menurun
(Malayu,2004). Likuiditas pada perusahaan termasuk perusahaan perbankan menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya, seperti melunasi hutangnya yang jatuh tempo dalam jangka pendek. Perusahaan perbankan yang dapat segera mengembalikan hutang-hutangnya akan mendapat kepercayaan yang tinggi juga dari pemilik modal atau kreditur. Para pemilik modal tidak akan segansegan untuk mengucurkan modalnya dengan melihat tingkat likuiditas perusahaan, sebaliknya bagi perusahaan yang mendapat kucuran dana akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengembangkan perusahaan Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sehingga profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan. Tingkat profitabilitas yang rendah pada perusahaan akan menyebabkan para investor menarik dananya. Struktur
aktiva
perusahaan
memainkan
peranan
penting
dalam
menentukan pembiayaan perusahaan yang memiliki aktiva tetap jangka panjang
tinggi, karena permintaan akan produk mereka tinggi, akan banyak menggunakan utang jangka panjang. Perusahaan perbankan yang sebagian besar aktivanya berupa aktiva tetap akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal sendiri. Sedangkan peusahaan yang sebagian besar aktivanya berupa aktiva lancar akan mengutamakan pemenuhan dananya dengan hutang (Sarnowo dan Astuti,2009). Beberapa penelitian telah coba dilakukan untuk melihat hubungan antara profitabilitas, likuiditas, dan struktur aktiva terhadap struktur modal. Hsien dan Chi (2003) meneliti pengaruh rasio profitabilitas serta rasio likuiditas terhadap struktur modal bank di Taiwan. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa likuiditas dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sarnowo dan Astuti (2009) meneliti faktor – faktor yang memepengaruhi struktur modal pada perusahan perbankan di Indonesia. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa struktur aktiva dan profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal. Namun penelitian yang dilakukan oleh Poedjiwahjono (2005) yang meneliti faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan perbankan. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan perbankan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Amidu (2007) yang meneliti struktur modal pada perusahaan perbankan di Ghana menunjukan hasil yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Poedjiwahjono (2005). Hasil penelitian oleh Amidu (2007) menunjukan bahwa struktur aktiva dan profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan di Ghana.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Darmayanti (2012) yang meneliti pengaruh profitabilitas, pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva terhadap
keputusan pendanaan. Hasil
penelitiannya menunjukan
bahwa
profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, namun struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Mardi (2008) yang meneliti pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, dan kebijakan deviden terhadap struktur pendanaan. Hasil penelitiannya menunjukan struktur aktiva dan profitabilitas berpengaruh terhadap struktur pendanaan pada perusahaan perbankan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Mardi (2008) adalah penambahan likuiditas sebagai variabel penelitian dan tidak memasukan variabel kebijakan deviden sebagai objek penelitian. Pengurangan variabel kebijakan deviden dalam penelitian ini karena menurut Brigham dan Houston (2009) bahwa kebijakan deviden bukan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi struktur modal. Penambahan variabel likuiditas karena peneliti ingin mengetahui secara empiris pengaruh likuiditas terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan di Indonesia. Dari berbagai latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul : “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2008-2012”.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok pembahasan dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan di BEI tahun 2008 - 2012 ? 2. Apakah likuiditas berpengaruh positif terhadap struktur modal
pada
perusahaan perbankan di BEI tahun 2008 - 2012 ? 3. Apakah struktur aktiva berpengaruh negatif terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan di BEI tahun 2008 - 2012 ?
1.3.
Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian, maka tujuan
dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap struktur modal perusahaan perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008–2012. 2. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh likuiditas terhadap struktur modal perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008–2012. 3. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008–2012.
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini hendaknya dapat bermanfaat bagi : a. Kalangan Akademisi Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam mendukung penelitian selanjutnya mengenai rasio profitabilitas, likuiditas dan struktur aktiva terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan. b. Investor Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi oleh investor untuk pertimbangan dalam melakukan keputusan investasi di perusahaan perbankan khususnya dalam bidang pendanaan. c. Perusahaan Perbankan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang digunakan untuk pihak manajemen dalam menentukan kebijakan perusahaan khusus dalam bidang pendanaan.
1.5
Batasan Penelitian Agar pembahasan tidak terlalu meluas, penulis merasa perlu memberikan batasan serta rumusan permasalahan sebagai berikut : 1. Fokus penelitian pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012
2. Penelitian ini menggunakan variabel dependen struktur modal dan variabel independen profitabilitas, likuiditas dan struktur aktiva.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1
Trade Off Theory Trade–off theory merupakan teori struktur modal yang menjelaskan
adanya hubungan antara pajak, resiko kebangkrutan dan penggunaan hutang yang disebabkan keputusan struktur modal yang diambil perusahaaan (Brealey dan Myers, 1991). Menurut Brigham et.al ( 1999) Trade–off theory menyatakan bahwa struktur modal optimal tercapai pada saat terjadi keseimbangan antara manfaat menggunakan hutang dengan biaya menggunakan hutang. Trade off theory merupakan model yang didasarkan kepada trade off antara keuntungan dengan kerugian menggunakan hutang. Trade-off theory tersebut dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu keuntungan pajak dari penggunaan hutang, financial distrees risk dan penggunaan agency cost. Berdasarkan realita yang berasal dari hutang dalam jumlah yang besar, penggunaan modal sendiri mempunyai manfaat dan kerugian bagi perusahaan. Menurut Brigham (2001) hutang mempunyai keuntungan pada kreditur hanya mendapatkan biaya bunga yang bersifat relatif tetap, kelebihan keuntungan akan menjadi klaim bagi pemilik perusahaan.
Teori ini dibangun untuk memperbaiki teori struktur modal Modigliani dan Miller dengan kondisi terdapat pajak, dimana penggunaan utang akan memberikan manfaat penghematan pajak. Dalam pandangan teori ini, penerbitan saham akan menjauhkan dari titik optimal dan akan memberikan kabar buruk bagi investor. Menurut Myers (1984), perusahaan yang mengadopsi teori ini seharusnya menetapkan target debt-to-value ratio dan secara bertahap berusaha untuk mencapainya. Namun Myers (1984) juga menyarankan bahwa manager akan menolak untuk menerbitkan saham bila dirasakan sahamnya telah mengalami undervalue di pasar. Konsekuensinya adalah investor mempersepsikan penerbitan saham hanya akan terjadi bila saham tersebut sesuai atau lebih tinggi dari nilai pasar. Hal ini berdampak pada kecenderungan investor untuk bereaksi negatif terhadap penerbitan saham dan manajemen akan menolak untuk menerbitkan saham. 2.1.2
Pecking Order Theory Pecking order theory adalah salah satu teori dalam struktur modal. Teori
ini dikemukan oleh Myers (1984) yang menjelaskan mengapa perusahaan harus menentukan sumber dana yang paling baik untuk pendanaan perusahaan. Pecking order theory menyatakan bahwa perusahaan cenderung menggunakan dana internal dan jika perusahaan membutuhkan dana eksternal untuk mmenuhi kegiatan opersionalnya maka perusahaan akan mengunakan hutang yang paling rendah resikonya (Husnan,2000) Menurut Myers (1984), pecking order theory menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat hutangnya
rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana internal yang berlimpah. Dalam pecking order theory ini tidak terdapat struktur modal dan finansial yang optimal. Secara spesifik perusahaan mempunyai urut-urutan preferensi (hierarki) dalam penggunaan dana. Manajamen perusahaan diasumsikan sudah memutuskan berapa banyak laba perusahaan yang diinvestasikan kembali dan memilih bauran utang-modalnya untuk mendanai investasi ini, keputusan untuk membayar dividen yang lebih besar berarti secara simultan memutuskan untuk menahan sedikit laba dan akan menghasilkan ketergantungan yang lebih besar pada pendanaan eksternal. Sebaliknya dengan investasi dan keputusan pendanaan perusahaan pembayaran dividen yang kecil akan berarti penahana laba yang tinggi dengan lebih sedikit kebutuhan dana modal yang dihasilkan dari luar. Keputusan dividen perusahaan memiliki dampak yang langsung pada pendanaan perusahaan. Jika pembayaran dividen meningkat dan pendanaan untuk mendanai investasi secara internal berkurang, maka akan berakibat modal tambahan akan dibutuhkan sehingga perusahaan harus menerbitkan saham biasa atau mengubah komposisi utangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Singh dan Hamid (1992) dan Singh (1995) menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan di negara berkembang lebih memilih untuk menerbitkan ekuitas daripada berhutang dalam membiayai perusahaannya. Hal ini berlawanan dengan pecking order theory yang menyatakan bahwa perusahaan akan memilih untuk menerbitkan hutang terlebih dahulu daripada menerbitkan saham pada saat membutuhkan pendanaan eksternal.
2.1.3
Struktur Modal Menurut Ahmad dan Ali (2010), struktur modal adalah proposi dalam
menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau paduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2001), setiap perusahaan menganalisis sejumlah faktor, dan kemudian menetapkan struktur modal yang ditargetkan. Target ini selalu berubah sesuai dengan perubahan kondisi, tetapi pada pihak manajemen perusahaan terdapat bayangan dari struktur modal yang ditargetkan tersebut. Jika tingkat utang yang sesungguhnya berada dibawah target, mungkin perlu dilakukan ekspansi dengan melakukan pinjaman, sementara jika rasio utang sudah melampaui target, barangkali saham perlu dijual. Fungsi pembelanjaan dan fungsi keuangan merupakan dua hal yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Dalam menjalankan fungsi pembelanjaan, perusahaan selalu dihadapkan pada tiga masalah utama atau tiga keputusan utama, yaitu: keputusan investasi (investment decision), keputusan pendanaan (financing decision), dan keputusan mengenai pembagian dividen (dividend decision). Keputusan pendanaan adalah keputusan keuangan tentang darimana sumber dana untuk membeli aktiva (Lukas, 2003). Keputusan pendanaan merupakan keputusan yang berhubungan dengan masalah penentuan sumber-sumber dana yang akan
digunakan (struktur modal), dan masalah perimbangan terbaik antara sumbersumber dana tersebut (struktur modal optima). Keputusan mengenai sumber dana yang akan digunakan (apakah sumber dana internal atau eksternal, jangka pendek ataukah jangka panjang) disebut keputusan pembelanjaan (financing decisions). Keputusan pembelanjaan yang efektif akan tercermin pada biaya dana (cost of fund) yang minimal (Halim, 2007). Struktur modal pada perusahaan non keuangan berbeda dengan struktur modal perusahaan keuangan khususnya perbankan. Didalam perusahaan perbankan struktur modal digunakan dalam rangka membiayai aktivitas operasional bank. Besarnya struktur modal sangat tergantung dari sumber dana yang diperoleh dari pihak eksternal serta sumber dana dari pihak internal. Sumber modal suatu bank terdiri dari modal sendiri dan modal pihak ketiga. Di dalam perusahaan perbankan simpanan dari nasabah dianggap sebagai hutang, sehingga rasio untuk menghitung struktur modalnya juga relatif tinggi (Poedjiwahjono, 2005) Struktur modal institusi keuangan termasuk bank secara fundamental berbeda dengan perusahaan non-financial, karena karakteristik bisnis atau kegiatan operasionalnya berbeda. Selain itu, bank harus memiliki buffer sesuai dengan ketentuan atau regulasi penyediaan modal inti minimum yang ditentukan oleh otoritas moneter dalam hal ini bank sentral, agar mampu melindungi dana deposannya (Saunders, 2008). Struktur permodalan yang optimal merupakan target yang senantiasa dicapai oleh suatu perusahaan termasuk bank (Brigham, 2005). Selain itu bank juga dihadapkan pada permasalahan sumber pendanaan
yang mana yang didahulukan penggunaannya sesuai dengan pecking order theory. (Siringoringo,2012) Sumber dana dapat diperoleh dengan banyak cara, namun pada dasarnya ada dua sumber dana, yaitu dana yang berasal dari sumber asing, atau biasa disebut modal asing, dan dana yang berasal dari dalam perusahaan. Dana yang berasal dari sumber asing
dapat
diperoleh
melalui
utang
(debt
financing) dan melalui pembelanjaan sendiri yaitu dengan jalan penerbitan saham (equity financing). Dalam penelitian ini struktur modal dijelaskan dengan menggunakan debt to equity ratio, rasio ini mengukur penggunaan pendanaan eksternal oleh perusahaan yang ditimbulkan melalui hutang. Semakin rendah rasio ini menunjukan semakin rendah perusahaan tersebut menggunakan pendanaan eksternal dalam struktur modalnya. 2.1.4
Profitabilitas Profitabilitas adalah merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan
keputusan perusahaan. Profitabilitas juga merupakan faktor yang seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan (profitable). Tanpa adanya keuntungan (profit), maka akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar (Mar’ati,2011). Pengertian profitabilitas seperti yang dikemukakan oleh Hanafi dan Halim (2003) adalah rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas). Sedangkan pengertian profitabilitas menurut Munawir (2002)
mengemukakan bahwa profitabilitas (Profitability) atau Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba. Setiap
perusahaan
akan
berusaha
untuk
meningkatkan
kinerja
perusahaannya dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Tetapi, selain itu perusahaan juga harus dapat mengadakan efektivitas dan efisiensi
dalam
melakukan
operasional
usaha
perusahaan.
Peningkatan
produktivitas dan dilakukannya program efektivitas dan efisiensi merupakan langkah yang diambil perusahaan dalam rangka untuk memperoleh keuntungan. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu badan usaha untuk memperoleh laba bersih. Laba bersih ini merupakan ukuran pokok keberhasilan perusahaan. Laba atau berkurangnya laba, mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mendapat pinjaman dan pendanaan ekuitas, posisi likuiditas perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk berubah. 2.1.5
Likuiditas Perusahaan Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek. Pengertian lain likuiditas, adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau hutang yang harus segera dibayar dengan harta lancarnya. Rasio likuiditas bank merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. . Perusahaan perbankan yang dapat segera mengembalikan hutanghutangnya akan mendapat kepercayaan yang tinggi juga dari pemilik modal atau kreditur. Para pemilik modal tidak akan segan-segan untuk mengucurkan
modalnya dengan melihat tingkat likuiditas perusahaan, sebaliknya bagi perusahaan yang mendapat kucuran dana akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengembangkan perusahaan. Ozkan (2001) menemukan perusahaan menyesuaikan target leverage ratio relatif cepat dan ada pengaruh signifikan antara likuiditas perusahaan dengan struktur modal. 2.1.6
Struktur Aktiva Aktiva atau aset adalah segala sumber daya dan harta yang dimiliki
perusahaan untuk digunakan dalam operasinya. Suatu perusahaan pada umumnya memiliki dua jenis aktiva yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Kedua unsur aktiva ini akan membentuk struktur aktiva.. Struktur aktiva juga disebut struktur aset atau struktur kekayaan. Struktur aktiva atau struktur kekayaan adalah Perimbangan atau perbandingan baik dalam artian absolut maupun dalam artian relatif antara aktiva lancar dengan aktiva tetap (Riyanto, 2008). Selanjutnya yang dimaksud dengan artian absolut adalah perbandingan dalam bentuk nominal, sedangkan yang dimaksud dengan artian relatif adalah perbandingan dalam bentuk persentase. Dalam suatu perusahaan, struktur aktiva akan mempunyai pengaruh terhadap sumber-sumber pembelanjaan dalam beberapa cara. Pertama, pada perusahaan yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap, pemenuhan kebutuhan dana akan diutamakan dari modal sendiri dan modal asing hanya berfungsi sebagai pelengkap (Riyanto, 2003). Hal ini akan menimbulkan adanya beban tetap yang berupa biaya tetap. Dan apabila perusahaan menggunkan modal asing dalam membelanjai aktiva tetapnya maka beban tetap yang akan
ditanggung menjadi lebih besar. Kedua, pada perusahaan yang sebagian besar aktivanya berupa aktiva tetap, komposisi penggunaan hutang akan lebih didominasi oleh hutang jangka panjang (Brigham, 1999). Karena jangka waktu terikatnya dana dalam aktiva tetap adalah lebih ditekankan pada utang jangka panjang.
2.2
Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
2.2.1
Penelitian Terdahulu Telah banyak penelitian yang berhubungan dengan struktur modal
perusahan terutama pada perusahaan manufaktur, tetapi untuk perusahaan keuangan khususnya pada perusahaan perbankan masih relatif lebih sedikit dibandingkan dengan penelitian tentang strukrur modal pada perusahaan non keuangan. Hal ini disebabkan karena struktur modal pada perusahaan non keuangan berbeda dengan struktur modal pada perusahan perbankan Pada penelitian yang dilakukan oleh Poedjiwahjono (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Jakarta”. Dalam penelitian tersebut terdapat 5 variabel independen yang dihipotesiskan memiliki hubungan hubungan dengan struktur modal. Dari kelima variabel independen yang digunakan ternyata terdapat 2 di antaranya signifikan mempengaruhi struktur modal. Kedua variabel tesebut adalah variabel PER dan insider ownership sedangkan profitabilitas (ROA), operating leverage, dan pertumbuhan aset tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
Amidu (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Determinants of capital structure of banks in Ghana: An empirical Approach. Penelitian tersebut dilakukan guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan struktur modal pada suatu bank. Dalam penelitian tersebut terdapat 6 variabel independen yang dihipotesiskan memiliki hubungan hubungan dengan faktor leverage. Dari keenam variabel independen yang digunakan ternyata terdapat 5 di antaranya signifikan mempengaruhi struktur modal bank di Ghana. Kelima variabel tersebut meliputi profitabilitas, pertumbuhan, pajak perusahaan, struktur aset, dan ukuran perusahaan. Rachmawardani (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Analis Pengaruh Aspek Likuiditas, Risiko Bisnis, Profitabilitas, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal Perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sebalikya, profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan perbankan. Mardi (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhdap Struktur Pendanaan pada Industri Perbankan”, meneliti 3 variabel independen yang dihipotesiskan berpengaruh terhadap struktur pendanaan. Dari ketiga variabel tersebut, semuanya berpengaruh terhadap struktur pendanaan. Ketiga variabel itu yaitu struktur aktiva, profitabilitas, dan kebijakan deviden. Siringoringo (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Karakteristik dan Fungsi Intermediasi Perbankan di Indonesia”, meneliti 5 variabel independen
yang mempengaruhi struktur modal yaitu struktur kepemilikan, profitabilitas, size, resiko kredit, dan beban manajemen. Hasil penelitian menunjukan semua variabel berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perbankan. Penelitian yang dilakukan oleh Amjad dkk (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Determinant Of Capital Structure : What can be the Determinants of Capital Structure of Banking Sector of Pakistan? . Penelitian ini meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan perbankan di Pakistan. Di dalam penelitian ini terdapat 5 variabel independen yang dihipotesiskan mempengaruhi struktur modal. Dari kelima variabel itu 4 variabel berpengaruh terhadap srtruktur modal yaitu profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan sedangkan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh.. Devi (2013)
dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Struktur
Aktiva, Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Tingkat Bunga, dan Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Bunga Terhadap Struktur Pendanaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI”. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa struktur aktiva dan profitabilitas berpengaruh terhadap struktur pendanaan. 2.2.2
Kerangka Teoritis Berdasarkan penelitian terdahulu di atas maka penulis merumuskan
kerangka penelitian sebagai berikut : Variabel independen Positif Profitabilitas Positif Likuiditas Negatif
Variabel dependen Struktur Modal
2.2.3
Struktur Aktiva Pengembangan Hipotesis
2.2.3.1 Profitabilitas dan Struktur Modal Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatka laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Syafri, 2008). Menurut Trade-off theory semakin besar profitabilitas perusahaan maka semakin tinggi struktu modal perusahaan tersebut, sehingga hubungan antara struktur modal dengan tingkat profitabilitas atau kinerja keuangan perusahaan bernilai positif. Hal ini disebabkan pengurangan bunga hutang pada perhitungan penghasilan kena pajak akan memperkecil proporsi beban pajak, maka proporsi laba bersih (net income) setelah pajak menjadi semakin besar, atau tingkat profitabilitas semakin tinggi (Kusumajaya,2011). Teori ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rachmawardani (2007) yang didalam penelitiannya menunjukan hasil rasio profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal. Dengan demikian, dapat dinyatakan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 1 : profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal.
2.2.3.2 Likuiditas dan Struktur Modal Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibankewajibannya yang segera harus dipenuhi. Teori Trade-off yang menyatakan bahwa perusahaan yang dapat segera mengembalikan hutang-hutangnya akan mendapat kepercayaan yang tinggi juga dari pemilik modal atau kreditur. Para pemilik modal tidak akan segan-segan untuk mengucurkan modalnya dengan melihat tingkat likuiditas perusahaan, sebaliknya bagi perusahaan yang mendapat kucuran dana akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengembangkan perusahaan. Dengan demikian akan ada hubungan saling membutuhkan diantara keduanya., walaupun secara teoritis dikatakan bahwa struktur modal perusahaan yang didominasi oleh sumber dana hutang
yang besar akan
sangat
mengkhawatirkan tingkat likuiditas dan solvabilitas. Teori ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahcmawardani (2007) yang hasil penelitiannya membuktikan bahwa likuiditas pada perusahaan perbankan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Amjad (2012) yang menyatakan likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan perbankan. Dengan demikian, dapat dinyatakan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 2 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap struktur modal. 2.2.3.2 Struktur Aktiva dan Struktur Modal Menurut Pecking order theory perusahaan yang sebagian besar aktivanya berupa aktiva tetap akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal sendiri.
Sedangkan peusahaan yang sebagian besar aktivanya berupa aktiva lancar akan mengutamakan pemenuhan dananya dengan hutang (Sarnowo dan Astuti,2009). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi struktur aktiva, maka struktur modal semakin rendah Seftianne dan Handayani (2011). Teori ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Devi (2013) yang membuktikan bahwa struktur aktiva berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur pendanaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Hasil yang sama dalam penelitian yang dilakukan oleh Mardi (2012) yang membuktikan bahwa struktur aktiva berpengaruh signifikan dan negatif terhadap struktur modal pada perusahaan perbankan. Dengan demikian, pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal dapat dinyatakan dalam hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 3 : Struktur aktiva berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah korelasi, penelitian ini
digunakan untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua (2) variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen,2008). Jenis penelitian ini menggunakan instrumen untuk mengetahui apakah, dan untuk tingkat apa, terdapat hubungan antara variabel atau lebih yang dapat dikuantitatifkan.
3.2
Populasi dan Sampel
3.2.1
Populasi Populasi adalah kumpulan semua anggota dari obyek yang diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012. 3.2.2
Sampel Sampel merupakan sekumpulan dari sebagian anggota obyek yang diteliti.
Sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1.
Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2.
Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap tahun 2008-2012.
3.
Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan dengan mata uang rupiah tahun 2008-2012
3.3
Metode Pengambilan Sampel Cara pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu dengan
cara mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan perbankan. Teknik ini dilakukan dengan cara menelusuri lapotan tahunan maupun laporan keuangan serta ICMD dari perusahaan yang menjadi sampel untuk mengambil data-data yang berhubungan objek penelitian.
3.4
Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel
atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut (Nasir, 1999). Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan sehubungan dengan hipotesis dan permasalahan adalah : 3.4.1 Variabel Independen Variabel Independen adalah variabel yang bebas, stimulus, predictor, eksougen atau antecendent, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel dependen
atau variable terkait. Di dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah profitabilitas, likuiditas dan struktur aktiva perusahaan. 3.4.1.1 Profitabilitas Profitabilitas perusahaan merupakan tingkat efektivitas perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan di dalam menjalankan usahanya. Net Profit Margin (NPM), adalah rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih melalui pendapatan operasi bank (Abdullah, 2004). Nilai NPM yang meningkat mengindikasikan bahwa bank menghasilkan profit lebih rendah dibandingkan dengan para kompetitornya dalam tahun yang sama. Net Profit Margin dapat dihitung dengan rumus:
3.4.1.2 Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Pengertian lain likuiditas, adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau hutang yang harus segera dibayar dengan harta lancarnya. Rasio likuiditas bank merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quick Ratio. Quick Ratio adalah perbandingan antara asset jangka pendek (cash asset) dengan jumlah simpanan pihak ketiga. Rasio ini menunjukkan kemampuan bank untuk membayar kembali simpanan para nasabahnya dengan asset yang paling
likuid yang dimiliki oleh bank. Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya.(Muljono, 1995)
3.4.1.3 Struktur Aktiva Aktiva atau aset adalah segala sumber daya dan harta yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam operasinya. Suatu perusahaan pada umumnya memiliki dua jenis aktiva yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Kedua unsur aktiva ini akan membentuk struktur aktiva. Struktur aset adalah komposisi jumlah aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
3.4.2 Variabel Dependen Variabel dependent adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti. Di dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah struktur modal perusahaan. 3.4.2.1 Struktur Modal Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah struktur modal. Variabel ini diukur dengan rasio Debt to Equity Ratio (DER). Pengukuran
ini mengacu pada penelitian Friend dan Lang (1988). Debt to Equity Ratio dihitung dengan rumus:
3.5.
Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear
berganda dengan mengunakan alat uji SPSS 16. Model matematis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y1
= β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε
Keterangan:
3.5.1
Y1
= Debt to Equity Ratio (DER)
β0
= koefisien persamaan regresi
β1, β2, β3
= koefisien perubahan nilai
X1
= Profitabilitas (NPM)
X2
= Likuiditas (QR)
X3
= Asset Structure (AST)
ε
= Variabel Penganggu (Residual)
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), deviasi standar, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2005). Statistik deskriptif akan memberikan gambaran
umum dari setiap variabel penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah nilai rata-rata (mean), nilai minimum dan maksimum serta deviasi standar. Minimum digunakan untuk mengetahui jumlah terkecil data yang bersangkutan. Maksimum digunakan untuk mengetahui jumlah terbesar data yang bersangkutan. Mean digunakan untuk mengetahui rata-rata data yang bersangkutan. Deviasi standar digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata. 3.5.2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji data bila dalam suatu penelitian menggunakan teknik analisis regresi berganda. Uji asumsi, yang terdiri dari : 1.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005). Model regresi yang baik adalah apabila memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam
penelitian
ini
uji
normalitas juga dilakukan secara
statistik
menggunakan alat analisis One Sample Kolomogorov-Smirnov. Pedoman yang digunakan dalam pengambilan kesimpulan adalah sebagai berikut: a.
Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05 ; maka distribusi data normal.
b.
Jika nilai sig (2-tailed) < 0,05 ; maka distribusi data tidak normal.
2.
Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali (2005) uji multikoleniaritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Uji multikolinearitas ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabel bebas terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1 / tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF yang berada di bawah nilai 10. Jadi multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance < 0.10 atau nilai VIF > 10 3.
Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear
terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi (Ghozali, 2005): 1)
Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi.
2)
Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol berarti ada autokorelasi positif.
3)
Bila nilai DW lebih besar daripada batas bawah atau lower bound (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol berarti ada autokorelasi negatif.
4)
Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
4.
Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2005) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap,
maka
disebut
homoskedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastisitas dilakukan analisis dengan dengan menggunakan Uji Glejser dengan ketentuan jika kefisien korelasi semua variabel tehaddap residual > 0,05 dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji ini dilakukan dengan meregresikan variabel independen terhadap nilai absolute residualnya. 3.5.3
Pengujian Hipotesis
3.5.3.1 Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 adalah diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Jika
nilai R2 mendekati satu maka variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Koefisien determinasi yang digunakan dalam penelitian ini R2 yang telah disesuaikan (Adjusted-R2). Penelitian ini menggunakan Adjusted-R2 karena nilai Adjusted-R2lebih fleksibel dapat naik atau turun apabila suatu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Semakin tinggi nilai Adjusted-R2 maka semakin tinggi variabel independen dapat menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005). 3.5.3.2 Goodness of Fit (Uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam regresi telah fit (goodness of fit model). Dalam penelitian ini, uji F dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 21. Dengan tingkat signifikan (α) sebesar 5% (Ghozali, 2005), maka keputusan yang diambil adalah jika nilai probabilitas F < 5%, maka H0
ditolak sehingga model yang digunakan fit (model
sesuai). 3.5.3.3 Uji T Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi vaiabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Bila nilai signifikansi t < 0.05, maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka H0 diterima, artinya terdapat tidak ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.