Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 3 Oktober 2015
PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PADA BC. (BUSSINES CENTRE) SHOPIE MARTIN BINJAI Oleh: Samrin. SE.,MM Dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis UNPAB Medan
ABSTRAK Saat ini persaingan bisnis MLM (Multi Level Marketing) semakin pesat persaingannya. Banyaknya perusahaan - perusahaan yang bergerak dalam bentuk MLM maupun tidak dalam bentuk MLM yang menghasilkan produk – produk yang sama pada merek yang berbeda, menyebabkan perusahaan BC. MLM Shopie Martin Binjai tidak memperoleh omzet penjualan 100%. Adapun masalah yang dihadapi oleh BC MLM Shopie Martin Binjai adalah Tenaga penjual (sales) kurang mampu mempromosikan produk dengan maksimal, sehingga penjualan tidak kontiniu, Perusahaan kurang mampu dalam menerapkan strategi promosi, sehingga sulit menghadapi persaingan, perusahaan tidak berani bermain dengan harga seperti yang dilakukan pesaing. Perusahaan sering mendapat keluhan tentang kualitas produksi tertentu, sehingga kepuasan pelanggan menurun. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Personal Selling Terhadap Tingkat Penjualan BC (Bussines Centre ) Shopie Martin Binjai, sebagai penerapan pengetahuan, pandangan, dan wawasan penulis mengenai teori dan aplikasi dari Personal Selling dan Tingkat Penjualan. Dalam penelitian ini penulis untuk mendapatkan data primer dengan 66 responden, dari populasi member di BC MLM Shopie Martin Binjai. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan model teknik analisis regresi sederhana (simple regression), dan diolah dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS, V.15,0). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa hasil Annova diperoleh F hitung adalah 358,641 F tabel 3,14 dengan tingkat signifikan 0,000. Oleh karena itu probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa atau layak dipakai untuk memprediksi Keunggulan Peningkatan Penjualan. Dan nilai Koefesien Y = 3,593 + ,855 X. Konstanta sebesar 3,593 menyatakan jika tidak ada variabel Personal Selling, maka Koefisien Variabel Peningkatan Penjualan tetap sebesar 3,593. Sementara untuk nilai t hitung adalah 2,600 > t tabel 2,000 dan probabilitas signifikan t adalah 0,000 < 0,05 maka H1 diterima H0 ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara Personal Selling terhadap Peningkatan Penjualan. Maka dapat disimpulkan bahwa personal selling berpengaruh pada peningkatan penjualan pada BC. MLM Shopie Martin Binjai. Hal ini berarti hipotesis yang penulis ajukan sebelumnya diterima. Kata Kunci : Personal Selling dan Peningkatan Penjualan.
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 3 Oktober 2015
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan saat ini sudah semakin meningkat, kesadarannya tentang betapa pentingnya dan bermanfaat pengembangan suatu produk baru untuk pertumbuhan ekonomi dan mendapatkan laba yang besar bagi perusahaan. Produk yang saat ini sedang beredar di pasar mengahadapi akhir tahap produk dan memang harus ada pembaharuan atau produk baru dan bertujuan untuk selalu memacu kualitas produk. Saat ini persaingan bisnis MLM (Multi Level Marketing) semakin pesat persaingannya. Banyaknya perusahaanperusahaan yang bergerak dalam bentuk MLM maupun tidak dalam bentuk MLM yang menghasilkan produk – produk yang sama pada merek yang berbeda, menyebabkan perusahaan BC. MLM Shopie Martin Binjai tidak memperoleh omzet penjualan 100%. Hal lain yang dihadapi oleh MLM Shopie Martin Binjai sendiri adalah kurang mampunya tenaga penjual dalam mempromosikan produk, hal ini menyebabkan penjualan tidak berjalan secara berkelanjutan. Pihak BC. MLM Shopie Martin Binjai selama ini kewalahan dalam menerapkan strategi promosi, untuk mengatasi hal tersebut berbagai strategi promosi dibuat untuk menarik minat pembeli agar membeli dan berlangganan produk tersebut. Hal ini sudah menjadi tugas pihak manajemen dan supplier untuk membuat perputaran produk agar tetap diterima oleh konsumen dari
berbagai kalangan. Dari uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian pada Perusahaan BC (Multi Level Marketing) Shopie Martin dengan judul : Pengaruh Personal Selling terhadap tingkat penjualan pada BC (Bussines Centre) Shopie Martin Binjai. B. Identifikasi Masalah Pada umumnya perusahaan senantiasa menghadapi berbagai fenomena masalah sebagai berikut : a. Tenaga penjual (sales) kurang mampu mempromosikan produk dengan maksimal, sehingga penjualan tidak kontiniu. b. Perusahaan kurang mampu dalam menerapkan strategi promosi, sehingga sulit menghadapi persaingan. c. Perusahaan tidak berani bermain dengan harga seperti yang dilakukan pesaing. d. Perusahaan sering mendapat keluhan tentang kualitas produksi tertentu, sehingga kepuasan pelanggan menurun. C. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut Apakah Personal Selling Berpengaruh Terhadap Tingkat Penjualan Pada BC (Bussines Centre) Shopie Martin Binjai.
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
menggunakan promosinya.
D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Personal Selling Terhadap Tingkat Penjualan pada BC (Busines Centre) Shopie Martin Binjai. 2.
manusia
sebagai
alat
2. Sifat-sifat Personal Selling Personal selling merupakan salah satu alat promosi yang paling efektif terutama dalam bentuk preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli. Dalam bukunya manajemen pemasaran, personal selling bila di bandingkan dengan periklanan memeiliki tiga sifat khusus , yaitu : 1) Konfrontasi Peronal (Personal Confrontation) 2) Pengembangan (cultivation) 3) Tanggapan (Response)
Sebagai penerapan pengetahuan, pandangan, dan wawasan penulis mengenai teori dan aplikasi dari Personal Selling dan penjualan.
E. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah Personal Selling Berpengaruh Positip dan Signifikan Terhadap Tingkat Penjualan Pada BC (Busines Centre) Shopie Martin Binjai.
Terdapat tiga bentuk dari personal selling, yaitu: a) Retail Selling b) Field Selling c) Executive Selling
TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Personal Selling Kegiatan personal selling merupakan bagian dari kegiatan promosi yaitu cara untuk memperkenalkan dan menarik minat konsumen terhadap produk yang di tawarkan secara tatap muka. Promosi ini merupakan salah satu variable di dalam marketing mix yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam menawarkan produknya. Personal selling merupakan alat promosi yang sifatnya secara lisan, baik kepada seseorang maupun lebih calon pembeli dengan maksud untuk menciptakan terjadinya transaksi pembelian yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, dengan
Tugas dari personal selling adalah: a) Mencari calon pembeli (prospecting) b) Komunikasi (communicating) c) Penjualan (selling) d) Mengumpulkan Informasi (information gathering) e) Pelayanan (servising) f) Pengalokasian (allocation) 3. Pengertian Penjualan Penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan. Pertimbangan ini dapat dalam benuk tunai peralatan kas atau 2
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui (Moh. Kurdi, 2000 : 45). . Tugas manajemen penjualan adalah :
8. Kebijakan Promosi Promosi adalah arus informasi yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam perusahaan (William G. Nickels dalam Basu Swasta, 2000:349). Adapun alat promosi yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasarnya yaitu: a) Periklanan merupakan salah satu kegiatan promosi yang banyak dilakukan oleh perusahaan maupun perorangan. b) Penjualan perorangan merupakan kegiatan promosiyang berbeda dengan periklanan karena menggunakan orang/individu di dalam pelaksanaannya. c) Promosi Penjualan merupakan satu kegiatan dalam promosi ini adalah menggunakan alat-alat seperti peragaan pameran, demonstrasi. d) Publisitas hampir sama dengan periklanan, dalam publisitas kegiatan promosi yang dilakukan melalui satu media.
a) Mendefinisikan tujuan proses penjualan. b) Menentukan struktur tenaga penjualan. c) Merekrut dan melatih tenaga penjualan. d) Memberi kompensasi dan memotivasi tenaga penjualan. e) Mengevaluasi tenaga penjualan. 4. Jenis – jenis Penjualan Adapun alat promosi yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasar : a). Periklanan b). Penjualan Perorangan. c). Promosi Penjualan. d). Publisitas. 5. Teknik Penjualan Ada lima langkah dalam melakukan teknik penjualan, yaitu: (1) Tentukan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan (2) Pilihlah Pasar sasaran Khusus (3) Tetapkan Posisi Pasar (4) Tempatkan Strategi Penjualan dalam Persaingan (5) Pilih Strategi penjualan yang paling Tepat.
B. Kerangka Konseptual Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam memasarkan produk yang dihasilkan baik itu barang maupun jasa sangat dibutuhkan teknik pemasaran yang baik dan tepat, sebab teknik dalam memasarkan sebuah produk meruapakan ujung tombak bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya.
3
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka penulis membuat kerangka penelitian sebagai berikut : Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
(X)
akan diteliti dalam populasi disebut elemen populasi yang dapat berupa orang atau perusahaan.adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan ( konsumen ) BC Shopie Martin Binjai berkisar 265 pelanggan mulai bulan Juni 2009 s/d juni 2010. Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara – cara tertentu yang memiliki karaktesistik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap dapat mewakili populasi. Objek atau nilai yang diteliti dalam sampel disebut unit sampel. Jika jumlah subjeknya lebih besar dari 100 orang maka dapat diambil 10 % - 15 % atau 20% - 25 % atau lebih. Berdasarkan pendapat tersebut maka didalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 25% x 265 orang = 66 orang pelangaan.
(Y)
Dimana : X
:
Personal Selling ( Independent variable )
Y
:
Tingkat Penjualan ( Dependent variable )
METEDOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang dilaksanakan adalah : 1. Descriptive research, yaitu studi yang menganalisis hubungan / korelasi antar variabel 2. Explanative research, yaitu studi yang menganalisis pengaruh kausalitas antar variabel dengan variabel lainnya.
E. Instrumen Penelitian Jenis data yang akan digunakan adalah data primer dan sekunder. Data tersebut diperoleh melalui kuisioner, wawancara, observasi dan pustaka. F. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini maka penulis menggunakan dua metode penelitian sebagai berikut : 1. Penelitian Kepustakaan 2. Penelitian lapangan Data yang diperoleh dari penelitian ini disebut data primer. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
B. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah BC MLM (Multi Level Marketing) Shopie Martin Jln. Sultan Hasanuddin Binjai. C. Populasi dan Sampel Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang dimiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Objek / nilai yang 4
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
statistic yang memproses secara cepat dan tepat.
Pengamatan (Observasi) Wawancara (Interview) Daftar Tanya (Quisioner)
Dimana : G. Pengujian Instrumen Data Sebelum dilakukan analisis dan evaluasi, lebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas. 1. Uji validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir – butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendevinisikan suatu varibel. dikatakan valid jika df = n – k dengan nilai r hitung yang merupakan nilai dari corrected item – total correlation lebih besar dari r table (α > 0,30).
Ket : Y = a = b = X =
Y = a + bX
Personal Selling (independent variable) Intercept yaitu titik potong garis dengan sumbu y Koofisien arah garis Tingkat Penjualan (dependent variable)
Berdasarkan data yang telah diperoleh kemudian diolah dan dianalisa, proses pengolahan selain menggunakan rumus diatas dapat juga dihitung dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) Versi 15.00 atau aplikasi Sofware SPSS 15.00 For Windows. Selanjutnya untuk melihat tingkat hubungan kedua variabel digunakan rumus yaitu Uji “ t “
2. Uji Reliabilitas Uji reabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dimana reliabilitas dapat dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach’s alpha > 0,60.
I.
Pengujian Hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan uji t untuk membuktikan hipotesis awal tentang Pengaruh Personal Selling Terhadap Tingkat Penjualan di BC Shopie Martin Binjai adalah sebagai berikut : Ho : β = 0 Tidak ada Pengaruh yang signifikan Personal Selling (independent variable) terhadap Tingkat Penjualan (dependent variable).
Dengan kata lain akan dilakukan pengujian Apakah Personal Selling berpengaruh pada Tingkat Penjualan pada BC. Shopie Martin Binjai.
H. Teknik Analisis Data Dalam menguji data yang telah didapatkan, penulis menggunakan rumus – rumus yang mendukung. Teknik yang digunakan adalah regresi sederhana dengan menggunakan alat bantu program SPSS versi 15. yaitu program
5
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
Hi : β 0 Ada Pengaruh HASIL PENELITIAN DAN yang signifikan Personal PEMBAHASAN Selling (independent A. Hasil Penelitian variable) terhadap Tingkat 1. Sejarah Umum Perusahaan Penjualan (dependent Sophie Martin adalah perusahaan variable). yang bergerak di bidang fashion (tas, Penyajian data hipotesis sepatu, arloji, parfum dll dimana menggunakan uji t hitung (dua sisi) dan pemasarannya dilakukan dengan cara df (derajat kebebasan) = n – 2, dengan multi level marketing.Sophie martin kriteria pengambilan keputusan adalah didirikan oleh pasangan suami-istri sebagai berikut : berkebangsaan perancis , Terima Ho (tolak Hi) jika t hitung < t Adapun jenis-jenis yang tabel atau Sig f > α 5 %. dipasarkan oleh Perusahaan BC MLM Tolak Ho (terima Hi) jika t hitung > t (Multi Level Marketing) Shopie Martin : tabel atau Sig f < α 5 %. Jenis Barang Yang Dipasarkan Shopie Martin No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 14.
Jenis Barang
Wanita
Pria
Anak-anak
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √
Tas Kantor Tas Trend Busana Resmi Sepatu Sendal Busana Muslim Blouse Jam Tangan Dompet Tali Pinggang Asesoris Kaca Mata Pakaiam Kids
Sumber : BC. Shopie Martin
kualitatif sebagai hasil penyebaran kuesioner kepada 66 responden (pelanggan). Dengan jumlah seluruh pertanyaan sebanyak 18 bentuk pernyataan. Berikut hasil dari penyebaran kuesioner oleh penulis pada pelanggan Perusahaan BC MLM (Multi Level Marketing) Shopie Martin.
B. Pembahasan 1. Penyajian Data Dalam penyajian data ini, akan dipaparkan tentang gambaran hasil penjualan sebagai upaya dalam mendukung dan melengkapi hasil analisis data. Data yang diperoleh selama penelitian disajikan dalam bentuk 6
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
Dengan nilai setiap pernyataan adalah sebagai berikut :
Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Hasil jawaban responden tentang Pemberian diskon pada bulan – bulan tertentu sangat menguntungkan konsumen Valid
3 4 5 Total
Frequency 5 44 17 66
Percent 7,6 66,7 25,8 100,0
Valid Percent 7,6 66,7 25,8 100,0
:5 :4 :3 :2 :1
Cumulative Percent 7,6 74,2 100,0
sebesar 66,7 % sedangkan yang Berdasarkan dapat diketahui dari jumlah menyatakan sangat setuju sebesar 25,8 persentase yang tertinggi menyatakan %, cukup setuju 7,6 %. setuju pada pernyataan pemberian diskon pada bulan – bulan tertentu sangat menguntungkan konsumen Hasil jawaban responden tentang informasi tentang keunggulan produk mudah didapat konsumen
Valid
3 4 5 Total
Frequency 6 57 3 66
Percent 9,1 86,4 4,5 100,0
Valid Percent 9,1 86,4 4,5 100,0
Cumulative Percent 9,1 95,5 100,0
mudah didapat konsumen sebesar 86,4 Berdasarkan Tabel dapat diketahui dari % sedangkan yang menyatakan sangat jumlah persentase yang tertinggi setuju sebesar 4,5 %, cukup 9,1 %. menyatakan setuju pada pernyataan informasi tentang keunggulan produk Hasil jawaban responden tentang Pencarian Informasi mudah didapat konsumen melalui media / situs yang dibuat oleh Shopie Martin Valid
3 4 5 Total
Frequency 50 14 2 66
Percent 75,8 21,2 3,0 100,0
vii
Valid Percent 75,8 21,2 3,0 100,0
Cumulative Percent 75,8 97,0 100,0
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 3 Oktober 2015
Berdasarkan Tabel dapat diketahui dari didapat konsumen melalui media / situs jumlah persentase yang tertinggi yang dibuat oleh Shopie Martin sebesar menyatakan cukup setuju pada 75,8 % sedangkan yang menyatakan pernyataan pencarian informasi mudah sangat setuju sebesar 3 %, setuju 21,2 %, Hasil jawaban responden tentang Kehadiran dikatalog sangat membantu penjualan Valid
3 4 5 Total
Frequency 18 41 7 66
Percent 27,3 62,1 10,6 100,0
Valid Percent 27,3 62,1 10,6 100,0
Cumulative Percent 27,3 89,4 100,0
Berdasarkan Tabel dapat diketahui dari penjualan sebesar 62,1% sedangkan jumlah persentase yang tertinggi yang menyatakan sangat setuju sebesar menyatakan setuju pada pernyataan 10,6 %, setuju 27,3 %. Kehadiran dikatalog sangat membantu Hasil jawaban responden tentang Kehadiran Baleho dan spanduk yang menarik tentang produk sukses dalam mencuri perhatian konsumen Valid
1 2 3 4 Total
Frequency 1 12 37 16 66
Percent 1,5 18,2 56,1 24,2 100,0
Valid Percent 1,5 18,2 56,1 24,2 100,0
Cumulative Percent 1,5 19,7 75,8 100,0
Berdasarkan Tabel dapat diketahui dari sukses dalam mencuri perhatian jumlah persentase yang tertinggi konsumen sebesar 56,1% sedangkan menyatakan cukup setuju pada yang menyatakan setuju sebesar 24,2%, pernyataan kehadiran baleho dan setuju 27,3 %, tidak setuju 18,2 %, spanduk yang menarik tentang produk sangat tidak setuju 1,5 %. Hasil jawaban responden tentang Produk yang dijual mudah didapat dan dijangkau oleh masyarakat bawah Valid
2 3 Total
Frequency 34 32 66
Percent 51,5 48,5 100,0
Berdasarkan persentase yang tertinggi menyatakan tidak setuju pada didapat dan dijangkau oleh masyarakat bawah
Valid Percent 51,5 48,5 100,0
Cumulative Percent 51,5 100,0
sebesar 51,5 % sedangkan yang menyatakan cukup setuju sebesar 48,5 %,
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
Hasil jawaban responden tentang Pelayanan yang diberikan sudah sangat maksimal dirasakan konsumen
Valid
2 3 4 Total
Frequency 8 50 8 66
Percent 12,1 75,8 12,1 100,0
Valid Percent 12,1 75,8 12,1 100,0
Cumulative Percent 12,1 87,9 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel dapat sudah sangat maksimal dirasakan diketahui dari jumlah persentase yang konsumen sebesar 75,8 % sedangkan tertinggi menyatakan cukup setuju pada yang menyatakan cukup setuju sebesar pernyataan pelayanan yang diberikan 12,1 dan tidak setuju sebesar 12,1. Hasil jawaban responden tentang Pelayanan yang diterima konsumen dari member SM baik
Valid
3 4 Total
Frequency 39 27 66
Percent 59,1 40,9 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel dapat diketahui dari jumlah persentase yang tertinggi menyatakan cukup setuju pada pernyataan pelayanan yang diterima
Valid Percent 59,1 40,9 100,0
Cumulative Percent 59,1 100,0
konsumen dari member SM baik sebesar 59,1 % sedangkan yang menyatakan cukup setuju sebesar 40,9 %.
Hasil jawaban responden tentang Teknik penjualan SM sudah mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian
Valid
3 4 Total
Frequency 55 11 66
Percent 83,3 16,7 100,0
Valid Percent 83,3 16,7 100,0
Cumulative Percent 83,3 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel dapat mempengaruhi konsumen untuk diketahui dari jumlah persentase yang melakukan pembelian sebesar 83,3 % tertinggi menyatakan cukup setuju pada sedangkan yang menyatakan cukup pernyataan Teknik penjualan SM sudah setuju sebesar 16,7 %. Hasil jawaban responden tentang Bentuk komunikasi dalam penyampaian keunggulan produk pada catalog baik
Valid
3 4 5 Total
Frequency 16 48 2 66
Percent 24,2 72,7 3,0 100,0
ix
Valid Percent 24,2 72,7 3,0 100,0
Cumulative Percent 24,2 97,0 100,0
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
Berdasarkan keterangan Tabel dapat penyampaian keunggulan produk pada diketahui dari jumlah persentase yang catalog baik sebesar 72,7 % sedangkan tertinggi menyatakan setuju pada yang menyatakan sangat setuju sebesar pernyataan bentuk komunikasi dalam 3 % dan cukup setuju 24,2 %. Hasil jawaban responden tentang Distribusi produk sudah cukup memuaskan konsumen dalam pemesanan
Valid
2 3 4 Total
Frequency 14 50 2 66
Percent 21,2 75,8 3,0 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel dapat diketahui dari jumlah persentase yang tertinggi menyatakan cukup setuju pada pernyataan distribusi produk sudah
Valid Percent 21,2 75,8 3,0 100,0
Cumulative Percent 21,2 97,0 100,0
cukup memuaskan konsumen dalam pemesanan sebesar 75,8 % sedangkan yang menyatakan setuju sebesar 3 % dan tidak setuju 21,2 %.
Hasil jawaban responden tentang Sistem pembayaran tidak menyelitkan konsumen Valid
3 4 5 Total
Frequency 38 27 1 66
Percent 57,6 40,9 1,5 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel dapat diketahui dari jumlah persentase yang tertinggi menyatakan cukup setuju pada pernyataan sistem pembayaran
Valid Percent 57,6 40,9 1,5 100,0
Cumulative Percent 57,6 98,5 100,0
tidak menyelitkan konsumen sebesar 57,6 % sedangkan yang menyatakan setuju sebesar 40,9 % dan sangat setuju 1,5 %.
Hasil jawaban responden tentang Harga mempengaruhi minat beli konsumen
Valid
3 4 5 Total
Frequency 17 36 13 66
Percent 25,8 54,5 19,7 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel dapat diketahui dari jumlah persentase yang tertinggi menyatakan cukup setuju pada pernyataan harga mempengaruhi
Valid Percent 25,8 54,5 19,7 100,0
Cumulative Percent 25,8 80,3 100,0
minat beli konsumen sebesar 54,5 % sedangkan yang menyatakan setuju sebesar 25,8 % dan sangat setuju 19,7 %.
x
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
Hasil jawaban responden tentang Harga sesuai dengan kualitas produk Valid
3 4 5 Total
Frequency 28 29 9 66
Percent 42,4 43,9 13,6 100,0
Valid Percent 42,4 43,9 13,6 100,0
Cumulative Percent 42,4 86,4 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel kualitas produk sebesar 43,9 % dapat diketahui dari jumlah persentase sedangkan yang menyatakan setuju 42,4 yang tertinggi menyatakan cukup setuju % dan sangat setuju 13,6 %. pada pernyataan Harga sesuai dengan Hasil jawaban responden tentang Merk SM sudah banyak dikenal masyarakat luas Valid
3 4 5 Total
Frequency 21 33 12 66
Percent 31,8 50,0 18,2 100,0
Valid Percent 31,8 50,0 18,2 100,0
Cumulative Percent 31,8 81,8 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel dikenal masyarakat luas sebesar 50 % dapat diketahui dari jumlah persentase sedangkan yang menyatakan setuju 31,8 yang tertinggi menyatakan cukup setuju % dan sangat setuju 18,2%. pada pernyataan Merk SM sudah banyak Hasil jawaban responden tentang Merk SM mampu bersaing dengan MLM sejenis lainnya Valid
2 3 4 Total
Frequency 1 45 20 66
Percent 1,5 68,2 30,3 100,0
Valid Percent 1,5 68,2 30,3 100,0
Cumulative Percent 1,5 69,7 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel bersaing dengan MLM sejenis lainnya dapat diketahui dari jumlah persentase sebesar 68,2 % sedangkan yang yang tertinggi menyatakan cukup setuju menyatakan setuju 30,3 % dan tidak pada pernyataan Merk SM mampu setuju 1,5 %. Hasil jawaban responden tentang SM mendapat pengakuan dari masyarakat tentang kualitas produk
Valid
2 3 4 Total
Frequency 5 50 11 66
Percent 7,6 75,8 16,7 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel dapat diketahui dari jumlah persentase
Valid Percent 7,6 75,8 16,7 100,0
Cumulative Percent 7,6 83,3 100,0
yang tertinggi menyatakan cukup setuju pada pernyataan SM mendapat xi
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
pengakuan dari masyarakat tentang kualitas produk sebesar 75,8 %
sedangkan yang menyatakan setuju 16,7 % dan tidak setuju 7,6 %.
Hasil jawaban responden tentang Kualitas produk masih terus dipertahankan oleh SM
Valid
3 4 5 Total
Frequency 12 40 14 66
Percent 18,2 60,6 21,2 100,0
Valid Percent 18,2 60,6 21,2 100,0
Cumulative Percent 18,2 78,8 100,0
Berdasarkan keterangan Tabel dipertahankan oleh SM sebesar 60,6 % dapat diketahui dari jumlah persentase sedangkan yang menyatakan sangat yang tertinggi menyatakan setuju pada setuju 21,2 % dan cukup setuju 7,6 %. pernyataan Kualitas produk masih terus mendefenisikan atau mewakili suatu 2. Uji Validitas dan Reliabilitas variabel maka diperlukan uji validitas. A. Uji Validitas Berdasarkan hasil angket diatas Validiatas suatu pertanyaan dapat dilihat untuk mengetahui tingkat validitas atau dari tabel berikut ini : tingkat kelayakan pertanyaan dalam Item Total – Statistic Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
Variabel X ( P1)
51,09
166,976
,706
,922
Variabel X ( P2)
50,91
162,053
,738
,921
Variabel X ( P3)
50,44
174,096
,523
,926
Variabel X ( P4)
50,33
170,226
,577
,925
Variabel X ( P5)
50,33
170,195
,562
,925
Variabel X ( P6)
51,05
159,059
,814
,919
Variabel X ( P7)
51,15
167,361
,721
,922
Variabel X ( P8)
50,08
178,040
,404
,928
Variabel X ( P9)
50,89
160,927
,720
,922
Variabel X ( P10)
50,85
166,931
,585
,925
Variabel Y ( P1)
51,17
169,064
,699
,923
Variabel Y ( P2)
50,88
165,647
,686
,922
Variabel Y ( P3)
50,35
174,600
,518
,926
Variabel Y ( P4)
50,35
173,738
,482
,927
Variabel Y ( P5)
50,30
170,953
,581
,925
Variabel Y ( P6)
50,95
161,706
,760
,921
Variabel Y ( P7)
51,12
169,370
,626
,924
Variabel Y ( P8)
50,09
177,899
,418
,928
xii
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 3 Oktober 2015
Pada Tabel diatas nilai Koefisien pada r tabel didapat bahwa r pada df = 66 skor masing – masing butir pertanyaan 2 = 64 < 0,242. Berdasarkan data – data dengan total kesemua butir pertanyaan diatas didapat Koefisien korelasi pada terlihat pada Kolom Corrected Item – kolom Corrected Item - Total Total Correlation. Dari data didapat Correlation, semua nilai koefisien melebihi angka B. Uji Reliabilitas 0,30 hal ini dapat dinyatakan bahwa Reliabilitas suatu variabel semua butir pertanyaan dan skor yang dikatakan baik apabila memiliki nilai didapat adalah Valid (sah), sedangkan Cronbach’s Alpha lebih besar ( > ) dari kevalidan dari data sendiri berdasarkan 0,60. Reliabilatas suatu pertanyaan dapat jumlah N (Responden) pada derajat terlihat pada tabel berikut : kebebasan nya r tabel (df = N - 2) harus lebih kecil dari (<) 0,30, setelah dilihat Reliability Statistic Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items ,928 ,926
Pada Tabel terlihat Cronbach’s Alpha sebesar 0,928 > 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang merupakan dari variabel adalah reliabel.
N of Items 18
3. Analisis dan Evaluasi seluruh data diolah dengan program SPSS 15,00 dan kemudian data out put tersebut akan dievaluasi untuk Personal Selling terhadap Tingkat Penjualan.
Descritive Statistic N PersonalSelling TingkatPenjualan Valid N (listwise)
66 66 66
Minimum 12,00 16,00
Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa rata – rata Personal Selling dengan jumlah responden sebanyak 66 orang adalah sebesar 29,50 dengan nilai minimum = 12,00 dan nilai maksimum =
Maximum 47,00 47,00
Mean 29,5000 28,8030
Std. Deviation 8,28576 7,68659
47,00 sedangkan untuk variabel Peningkatan Penjualan responden sebanyak 66 orang nilai rata – ratanya adalah sebesar 28,80 dengan nilai minimum 16,00 dan maksimum 47,00.
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
Correlation
PersonalSelling
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
TingkatPenjualan
PersonalSelling 1
TingkatPenjualan ** ,921 ,000
66 ** ,921 ,000
66 1
66
66
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan Tabel menunjukan adanya hubungan yang positif ( tidak ada tanda negatif pada angka 0,921 ), menunjukan semakin tinggi Personal Selling akan
membuat keunggulan Peningkatan Penjualan cenderung meningkat. Maka korelasi antara Personal Selling dengan Peningkatan Penjualan sangat nyata.
Model Sumary Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
,921
a
,849
,846
3,01443
a. Predictors: (Constant), PersonalSelling
Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa (100 % - 84,6 %) = 15,4%, dijelaskan angka Adjusted R. Square adalah 0,846, oleh karena itu Adjusted R. Square dimana Adjusted R. Square biasa disebut berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan sebagai koefisien determinasi, yang catatan semakin kecil angka R Square dalam hal ini berarti 84,6 % dari variabel maka semakin lemah hubungan dengan Personal Selling, bisa dijelaskan oleh variabel Peningkatan Penjualan. variabel Peningkatan Penjualan sisanya ANOVA(b) Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 3258,887 581,553
df 1 64
3840,439
65
a. Predictors: (Constant), PersonalSelling b. Dependent Variable: TingkatPenjualan
2
Mean Square 3258,887 9,087
F 358,641
Sig. a ,000
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
Berdasarkan Tabel diatas dari Uji ANOVA didapat F hitung adalah 358,641 sedangkan F tabel 3,14 dengan tingkat signifikan 0,000. Oleh karena itu
probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa atau layak dipakai untuk memprediksi Keunggulan Peningkatan Penjualan.
Coeffcients ( a )
Model 1
(Constant) PersonalSelling
Unstandardized Coefficients B Std. Error 3,593 1,382 ,855
,045
Standardized Coefficients Beta ,921
t 2,600
Sig. ,012
18,938
,000
a. Dependent Variable: TingkatPenjualan
Berdasarkan Tabel diatas didapat persamaan regresinya adalah Y = 3,593 + 855 X. Konstanta sebesar 3,593 menyatakan jika tidak ada variabel Personal Selling, maka Koefisien Variabel Peningkatan Penjualan tetap sebesar 3,593.
Penjualan pada BC. MLM. Shopie Martin. Dari perhitungan diatas nilai t hitung adalah 18,938 > t tabel 2,000 dan probabilitas signifikan t adalah 0,000 < 0,05 maka H1 diterima H0 ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara Personal Selling terhadap Peningkatan Penjualan. daerah – daerah untuk hipotesis nol ( Ho ) berada ditengah daerah penolakan terhadap daerah hipotesis alternatif H1 ) dengan batasan – batasan untuk t tabel ( 2,00 ) < t hitung ( 18,938 ). Berdasarkan hasil perhitungan serta pengujian hipotesis terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Personal Selling berpengaruh dengan Peningkatan Penjualan pada BC. MLM. Shopie Martin, hal ini berarti hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima.
4. Pengujian Hipotesis Untuk menguji kebenaran hipotesis perlu diadakan pengujian data yang menggambarkan pengaruh dan hubungan antara kedua variabel yaitu dengan menggunakan teknik analisis Regresi Linier sederhana yang telah disajikan pada tabel – tabel diatas yang telah diolah dengan bantuan program SPSS Versi 15. Pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent diuji dengan tingkat kepecayaan ( confidence interval 95 % ) danlevel of test α = 5 %. Persamaan regresi diatas selanjutnya diuji apakah memang valid untuk memperbaiki varibel dependent. Dengan kata lain akan dilakukan pengujian apakah Personal Selling berpengaruh dengan Peningkatan
2
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
menjalankan strateginya hendaklah terlebih dahulu malakukan analisa SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity and Treath ) yaitu melihat dan menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimilikinya sendiri dan juga yang dimiliki oleh para pesaingnya. 3. Perusahaan juga mengajarkan kepada member bagaimana mempunyai teknik penjualan yang maksimal untuk mencapai sasaran penjualan dalam memasarkan produk.
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Hasil Anova diperoleh F hitung adalah 358,641 F tabel 3,14 dengan tingkat signifikan 0,000. Oleh karena itu probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa atau layak dipakai untuk memprediksi Keunggulan Peningkatan Penjualan. 2. Koefesien Y = 3,593 + 855 X. Konstanta sebesar 3,593 menyatakan jika tidak ada variabel Personal Selling, maka Koefisien Variabel Peningkatan Penjualan tetap sebesar 3,593. Hal ini menyatakan bahwa peningkatan penjualan bergantung pada personal selling yang dilakukan oleh perusahaan. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung adalah 18,938 > t tabel 2,000 dan probabilitas signifikan t adalah 0,000 < 0,05 maka H1 diterima H0 ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara Personal Selling terhadap Peningkatan Penjualan.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi, 2001. Prosedur Penelitian , Jakarta. Edisi Revisi V, Penerbit Rineka Cipta. Angipora, ( 2000 ), Manajemen Promosi. Penerbit PT. Prehalindo, Jakarta. G. Indriyo, ( 2002 ), Teknik Penjualan, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kotler, (2000), Pengaruh Kualitas Produk, Promosi dan Pelayanan Distributor Terhadap Keputusan Pembelian. Jilid 1, Jakarta, PT. Prehalindo
B. Saran 1. Perusahaan lebih meningkatkan kegiatan personal selling dan para member harus dapat merealisasikan target yang sudah dikonsep oleh perusahaan. 2. Perusahaan hendaknya mempunyai strategi pemasaran yang diterapkan harus disesuaikan tidak hanya pada sasaran konsumen semata, tetapi juga pada para pesaing yang mengincar pasar sasaran konsumen yang sama. Perusahaan sebelum menetapkan dan
Swastha, Basu & Handoko, Hani, (2000), Manajemen Pemasaran : Analisa Perilaku Konsumen, Edisi pertama, BPFE Yogyakarta. Swasta Bashu, (2001), Azas-Azas Marketing. Edisi Ketiga, Penerbit Liberty Yogyakarta.
2
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 2 Oktober 2015
Umar, (2001), Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Yustisiana Rosita Indra, (2009), Pengaruh Merek Dan Personal Selling Terhadap Keputusan Pembelian Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, http://fisip.undip.ac.id/adbis.
Warman, (2003), Pengaruh Kualitas Produk, Promosi dan Pelayanan Distributor Terhadap Keputusan Pembelian.
3