PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU GEOGRAFI TERHADAP HASIL BELAJARNYA
YOLANDA 451 410 019
ABSTRACT
Yolanda, Student ID. 451 410 019. “The Influence of student’s Perception about Pedagogic Competence of Geography Teacher toward their Learning Achievement”. Skripsi, Study Program of Geography Education, Departement of Earth Sciences and Technology, Faculty of Mathematics and Sciences, State Unuiversity of Gorontalo. The principal supervisor was Dr. Sunarty S. Eraku, M.Pd and the co-supervisor was Daud Yusuf, S.Kom, M.Si. The aim of thisis research is to find out the influence of student’s perception about pedagogic competence ofGeography Teacher toward their Learning Achievement in SMA Negeri 2 Gorontalo city. The method that used in this research was correlation method. The population in this research were 22 student of class XI IPS SMA Negeri 2 Gorontalo city through random sampling. There were two variables in this research which are independent variable (pedagogic competence ofTeacher) and dependent variable (Learning achievement of student). The method of collecting the data were questionnaire and documentation method. Correlation coefficient value between pedagogic of geography teacher with learning result of student (r) was 0.16 with 16% contribution. The hypothesis test based on calculation of coefficient correlation was really important because tcount was higher than tlist. (4.47>2.84 and 2.09). Therefore, H0 was rejected H1 was accepted so that it can be concluded that there is positive and significant influence between pedagogic competences of geography teacher toward student’s learning achievement. Keywords: Pedagogic Competence, learning result PENDAHULUAN
konteks
Latar belakang
negara.Indonesia menempatkan pendidikan
daya
pembangunan
bangsa
dan
Pendidikan adalah investasi sumber
sebagai suatu yang penting dan utama.Dapat
manusia
yang
dilihat dari isi pembukaan UUD 1945 alinia
bagi
IV yang menegaskan bahwa salah satu
di
tujuan nasional bangsa Indonesia adalah
jangka
panjang
mempunyai
nilai
strategis
kelangsungan
peradaban
manusia
dunia.Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatkan variabel pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa. Komponen
penting
dalam
pendidikan adalah guru.Guru dalam konteks
pendidikan mempunyai peranan yang besar
dikatakan berhasil dalam belajar apabila
dan strategis. Hal ini disebabkan gurulah
memiliki
yang berada di barisan terdepan dalam
Kemampuan siswa dalam belajar adalah
pelaksanaan
yang
kecakapan seorang peserta didik, yang
langsung berhadapan dengan peserta didik
dimiliki dari hasil apa yang dipelajari yang
untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan
dapat ditunjukkan atau dilihat melalui hasil
teknologi sekaligus mendidik dengan nilai-
belajarnya.
nilai
positif
pendidikan.Gurulah
melalui
bimbingan
dan
keteladanan. Guru
kemampuan
dalam
belajar.
Faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah kemampuan siswa
merupakan
yang
dalam mempersepsi materi pelajaran yang
dominan dan yang paling penting dalam
diterimanya di sekolah.Persepsi merupakan
pendidikan formal pada umumnya, karena
aktifitas mengindera, mengorganisasi, dan
bagi siswa guru merupakan contoh teladan
menginterprestasikan serta menilai stimulus
bahkan menjadi identifikasi diri. Oleh sebab
yang ada dalam lingkungan. Dalam hal ini
itu guru hendaknya mempunyai perilaku dan
stimulus yang sama belum tentu membuat
kompetensi
seseorang mempunyai persepsi yang sama
yang
faktor
handal
untuk
mengembangkan siswa secara utuh.Siswa
terhadap suatu hal.
Rumusan Masalah
perilaku yang baik.(Sutrisno dalam Arif,
Rumusan masalah dalam penelitian
2013:5).
ini adalah “Bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru Geografiterhadap hasil belajarnya?”
Secara harfiah, kompetensi berasal competence
kecakapan,
kemampuan,
wewenang.Secara
etimologi,
2008
tentang
guru,
adalah
”Kompetensi Guru sebagaimana meliputi
Kompetensi Pedagogik Guru
kata
oleh setiap guru berdasarkan PP Nomor 74 Tahun
KAJIAN PUSTAKA
dari
Kompetensi yang harus dimiliki
yangartinya dan kompetensi
diartikan sebagai dimensi perilaku keahlian atau keunggulan seorang pemimpin atau staf mempunyai keterampilan, pengetahuan, dan
kompetensi
pedagogik,
kepribadian,
kompetensi
kompetensi
profesional
kompetensi sosial, yang
dan
diperoleh
melalui pendidikan profesi”. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, kompetensiyang harus dimiliki pendidik adalah kompetensi sebagai
agen
pembelajaran,
yakni
kemampuan
pendidik
untuk
berperan
pedagogik merupakan kemampuan guru
sebagai fasilitator, motivator, pemacu dan
dalam
pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik.
dengan indikator sebagai berikut:
Kompetensi ini terdiri atas (a) kompetensi
a) Pemahaman wawasan atau landasan
pedagogik, (b) kompetensi kepribadian, (c)
pengelolaan
pembelajaran
kependidikan.
kompetensi professional dan (d) kompetensi
b) Pemahaman terhadap siswa.
sosial.(Arif, 2013).
c) Pengembangan kurikulum/silabus.
Adapun
pengertian
kompetensi
siswa
d) Perancangan pembelajaran.
dalam penelitian ini adalah kompetensi
1. Identifikasi kebutuhan
pedagogik yaitu tentang kemampuan yang
2. Identifikasi kompetensi
dimiliki seorang guru dalam melaksanakan
3. Penyusunan program pembelajaran
pembelajaran serta kemampuannya dalam memahami peserta didiknya sehingga dapat meghasilkan hasil belajar yang baik. Kompetensi
e) Pelaksanaan
pedagogik
mendidik dan dialogis.
adalah
g) Evaluasi hasil belajar. Persepsi
memahami peserta didik secara mendalam, pembelajaran,
melaksanakan
pembelajaran, merancang dan melaksanakan evaluasi serta mengembangkan peserta didik untuk
mengaktualisasikan
berbagai
potensinya.(Danim dalam Rasulidkk, 2012). Pengertian
kompetensi
pedagogik
juga
dikemukakan oleh Trianto (dalamHidayati, 2009) bahwa “kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dengan pemahaman siswa dan
pengelolaan
yang
f) Pemanfaatan teknologi pembelajaran.
kemampuan guru yang meliputi kemampuan
merancang
pembelajaran
pembelajaran
yang
mendidik dan dialogis”. Lebih lanjut tentang RPP tentang guru yang juga dikemukakan oleh Mulyasa (dalam Zamania, 2009) bahwa kompetensi
Persepsi
adalah
proses
yang
menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Adapun hasil persepsi dapat berupa tanggapan, perhatian, pendapat,
maupun
penilaian.
Menurut
Sunarto (dalam Yunita, 2013:33) “persepsi adalah individu
suatu
proses
dimana
mengorganisasikan
individudan
menerapkan kesan indera mereka agar dapat memberi makna kepada lingkungan” hal yang serupa juga dikemukakan oleh Robbins (dalam Hidayat, 2013:15) “persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-
kesan indera mereka agar memberikan
belajar
makna bagi lingkungan mereka”.
meningkatkan hasil belajarnya.
Begitu juga dengan Mulyana (dalam Hidayat,
2013:16)
“persepsi
adalah
menyatakan proses
bahwa:
internal
yang
memungkinkan
kita
memilih,
mengorganisasikan,
dan
menafsirkan
rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut
mempengaruhi
perilaku
kita”.Menurut Walgito (dalam Marwan, 2013: 8)“persepsiadalah pengorganisasian, penginterprestasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas integrated dalam diri individu”. Dari beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan
bahwa
persepsi
merupakan proses yang didahului oleh penginderaan
tentang
suatu
pesan
/
informasi yang diterima oleh seseorang, dimana pengiriman pesan itu menimbulkan rangsangan positif maupun negatif yang dapat mempengaruhi perilaku individu. Hal ini terkait dengan kemampuan siswa dalam menerima informasi yang masuk, sehingga menimbulkan
persepsi
yang
berbeda
berkaitan dengan kompetensi pedagogikl guru mata pelajaran geografi, apabila siswa mempunyai
respon
positif
terhadap
kompetensi pedagogikl guru dan fasilitas
maka
siswa
akan
dapat
Hasil Belajar Belajar adalah sesuatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.Kegiatan belajar dapat berlangsung di mana-mana, misalnya di lingkungan keluarga, di sekolah dan di masyarakat, baik disadari maupun tidak disadari, disengaja atau tidak disengaja.Menurut Gagne (dalam Sumarno, 2011) “hasil belajar merupakan kemampuan
internal
(kapabilitas)
yang
meliputi pengetahuan, ketermpilan dan sikap yang telah menjadi milik pribadi sesorang dan memungkinkan seseorang melakukan sesuatu”. Hasil belajar merupakan perubahan yang tampak pada aspek-aspek tingkah laku siswa, ataralain pengetahuan, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan social, jasmani, serta etis atau budi pekerti serta sikap. (Hamalik dalam Milda 2010:13). Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi. Jadi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar sebagai produk dari proses belajar, maka didapat hasil belajarMETODELOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian
keseluruhan berjumlah 111 siswa dapat
Lokasi penelitian Dalam
penelitian
ini
penulis
menetapkan SMA Negeri 2 Gorontalo
dilihat pada tabel dibawah Data distribusi jumlah populasi
sebagai objek penelitian karena SMA Negeri
No
2 Gorontalo merupakan salah satu sekolah di
1
Kelas XI IPS I
30
Gorontalo yang telah menerapkan metode-
2
Kelas XI IPS II
30
metode pengajaran yang memadai dan
3
Kelas XI IPS III
30
ditunjang oleh fasilitas yang juga memadai
4
Kelas XI IPS IV
30
Kelas
dan guru-gurun pengajar yang terampil dan
Jumlah Siswa
Total
111
professional dalam mengajar.
(Sumber data: buku daftar siswa IPS Kelas
Waktu penelitian
XI SMA Negeri 2 Gorontalo pada tahun
Penelitian ini dilaksanakan pada semester
genap
tahun
2013/2014.Pelaksanaannya
pelajaran mulai
ajaran 2013/2014) Sampel Penelitian
dari
Arikunto
(2006:
134)
apabila
perencanaan sampai pengolahan data.
populasi lebih dari 100 orang maka yang
Tabel 3.1 Jadwal Waktu Penelitian
menjadi sampel sebanyak 10% s/d 15% atau
Bulan No 1
Kegiatan Pengumpulan
1
2
Data
20% s/d 25%. Apabila populasinya kurang dari 100 maka sampelnya adalah seluruh populasi.
Primer 2
Pengumpulan
Populasi siswa IPS kelas XI SMA Data
Negeri 2 Kota Gorontalo berjumlah 111
Sekunder
siswa maka sampel yang diambil hanya 25
3
Pengolahan Data
% dari total keseluruhan adalah sebanyak 22
4
Analisis Hasil
orang. Adapun teknik pengambilan sampel
Populasi dan Sampel Penelitian
yaitu
Populasi penelitian
sampling.
Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS yang
dengan
menggunakan
random
Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam
terdaftar pada tahun pelajaran 2013/2014
penelitian
ini
adalah
variabel
yang
yang terdiri dari 4 kelas dengan total
dioperasionalkan yaitu variabel Dependen (X) yaitu tentang presepsi siswa tentang
persepsi
siswa
tentang
kompetensi
Data
primer
adalah
data
yang
pedagogik guru dan variabel Independen (Y)
didapatkan atau diperoleh langsung dari
adalah hasil belajar siswa.
lapangan, yaitu data yang diambil dari siswa
-
IPS kelas XI SMA Negeri 2 Kota Gorontalo
Persepsi
Siswa tentang Kompetensi
Pedagogik Guru (X) Kompetensi merupakan
sebanyak 25% dari111 siswa yaitu tentang pedagogik
kemampuan
guru
guru
dalam
presepsi
siswa
pedagogik
guru.
tentang Data
kompetensi
primer
tersebut
pengelolaan pembelajaran peserta didik,
dikumpulkan dengan menggunakan metode
dalam penelitian ini yang menjadi tolak ukur
angket.
untuk kompetesi pedagogik hanya di ambil
Data Sekunder
empat dari delapan indikator kompetensi
Data sekunder, yaitu data yang
pedagogik yang meliputi :
meliputi segala informasi yang diperlukan
1. Kemampuan guru dalam melaksanakan
untuk menyusun data-data penelitian, data
pembelajaran
yang
mendidik
dan
idealogis,.
atau teori-teori yang dapat digunakan untuk
2. Kemampuan guru dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran;
didikuntuk
berbagai
potensi
yang dimiliki oleh setiap peserta didik.
pedagogik
siswa guru
dokumentasi,
untuk
belajar siswa. Teknik Analisis Data a. Uji Validitas Angket
Kompetensi tersebut diukur dari persepsi
metode
mengumpulkan data tentang nilai atau hasil
peserta
mengaktualisasikan
menjelaskan permasalahan. Oleh sebab itu digunakan
3. Evaluasi hasil belajar; 4. Pengembangan
tersebut berupa hasil belajar siswa, konsep
tentang yang
kemampuan
mengajar
mata
Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas isi, yang mempersoalkan apakah isi setiap soal butir
pelajaran Geografi kelas XI.
angket
-
pernyataan yang seharusnya diukur atau
Hasil Belajar Siswa (Y) Hasil belajar siswa adalah nilai hasil
belajar yang ditunjukkan oleh mid semester
yang
digunakan
merupakan
tidak.. Untuk mengukur koefisien validitas
siswa pada mata pelajaran Geografi.
butir instrumen digunakan rumus Product
Teknik Pengumpulan Data
moment “r”
Data Primer
rxy
( √(
(
) +*
)(
) (
) +
(Arikunto, 2010:171)
5. Menentukan nilai rata-rata dengan
b. Uji Reliabilitas
rumus
Reliabilitas berarti ketepatan alat
(Sudjana,
2005:
67)
simpangan
baku
̅=
penilaian dalam menilai apa yang dinilai dalam penelitian ini yakni berupa instrumen angket. Sehingga kapanpun alat penilaian ini
Menentukan
digunkan akan menghasilkan hasil relatif
melalui
sama. Pengujian reliabilitas angket dalam
rumus (Sudjana,2005:95): (
penelitian ini menggunakan rumus alpha (
crombach sebagai berikut: [
r11
],
-
penelitian
∑
ini
untuk
rumus
dengan
) )
sebagai
(
)
uji Jika hasil pengujian normalitas data
normalitas variabel X dan variabel Y penulis menggunakan
(S2)
1. Menghitung Chi-Quadrat (X2)
(Arikunto, 2010:180) Pada
varians
berikut
melalui langkah-langkah tersebut di atas dengan menunjukan tingkat distribusi yang
(Sudjana, 2005: 47) 1. Menentukan rentang dengan rumus
normal, maka dalam pengujian hipotesis akan digunakan analisis statistik parametrik
yang digunakan Rentang = Data besar – Data
secara regresi dengan langkah- langkah
kecil
sebaai berikut :
2. Menentukan banyak kelas interval
1. Mencari Persamaan Regresi 2. Menguji Linieritas dan Keberartian
dengan rumus
Persamaan Regresi
K = 1 + 3,3 log n 3. Menentukan panjang kelas interval
3. Uji Korelasi 4. Uji Hipotesis
dengan rumus
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Kompetensi Pedagogik 4. Membuat frekuensi
daftar
data
distribusi
Guru Berdasarkan hasil kuisioner yang disebarkan pada objek penelitian dapat diketahui bahwa Kompetensi Pedagogik
Guru di SMA N 2 Kota Gorontalo diperoleh
Frekuensi
Rentang dan data terbesar = 52 dan data
51-53
Distribusi Frekuensi Pengamatan
48-50
35-37
variabel X adalah sebagai berikut.
45-47
3, sehingga distribusi frekuensi pengamatan
42-44
panjang kelas masing-masing adalah 6 dan
38-41
8 6 4 2 0
terkecil = 35, sedangkan interval dan
Frekuensi
1
2 3 4 5 6 Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru
Variabel X No
Kelas Interval
Frekuensi
1
35-37
1
2
38-41
4
3
42-44
5
Berdasarkan Gambar 4.1.1. di atas
4
45-47
3
menunjukan banyaknya responden yang
5
48-50
7
menyatakan setuju terhadap masalah yang
6
51-53
2
diteliti. Hal ini dapat diamati melalui grafik,
Jumlah
22
di mana untuk pengolahan data hasil
Gambar 4.1.1. Grafik Rata-rata Presepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru
Dari tabel 4.1 di atas, menunjukan bahwa
lebih
menjawab
banyak
diatas
responden
angka
48-50
penelitian tentang Kompetensi Pedagogik
yang
Guru menunjukan bahwa nilai rata-rata (X)
untuk
= 45.18 dan simpangan baku = 45.95. untuk
kejelasan distribusi frekuensi pengamatan
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 6
variabel X dapat dilihat melalui Grafik
Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa
berikut :
Hasil belajar siswa sebagai variabel Y memperoleh skor sebagai berikut : untuk rentang
dan data terbesar = 98 dan data
terkecil adalah = 40 sedangkan interval dan panjang kelas masing-masing adalah 6 dan 10,
sehingga
distribusi
frekuensi
pengamatan variabel Y adalah sebagai berikut : Distribusi Variabel Y
Frekuensi
Pengamatan
= 71.02 untuk lebih jelasnya dapat dilihat
No
Kelas Interval
Frekuensi
1
40-49
2
pada lampiran 6
2
50-59
4
Uji Normalitas Data
3
60-69
5
Uji Normalitas Variabel Data Kompetensi
4
70-79
6
Pedagogik Guru Geografi
5
80-89
4
6
90-99
1
harga X2
Jumlah
22
3.62 sedang dari daftar distribusi pada
Dari hasil perhitungan diperoleh htung
untuk Variabel X sebesar =
Dari tabel diatas, menunjukan bahwa
tingkat kepercayaan α = 0.05 dan derajat
lebih banyak responden yang menjawab di
kebebasan (dk) K-3 = 2, diperoleh x2 (0.95)
atas angka 70-79 untuk kejelasan distribusi
(2) = 5.99 .Dari daftar distribusi Chi-
frekuensi pengamatan Variabel Y dapat
Kuadrat diperoleh 5.99.ternyata harga X2 hitung
dilihat melalui grafik berikut :
lebih kecil dari X2
tabel
(3.62 ≤ 5.99)
sehingga dapat disimpulkan bahwa data
7 6
hasil penelitian untuk variabel X memiliki
5
tingkat
4
jelasnya terdapat pada lampiran 6.
3
Frekuensi
yang
normal.
Lebih
Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa
2
Data hasil perhitungan diperoleh X2
1 0 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99
hitung
Variabel Y Berdasarkan
Grafik
di
atas,
menunjukan banyaknya responden yang memiliki nilai yang menyatakan setuju terhadap masalah yang diteliti, hal ini dapat melalui
grafik,
sebesar = 0.47 sedangkan dari daftar
distribusi Chi-Kuadrat diperoleh X2 (0.95)
Gambar 4.1.2 Grafik Distribusi Frekuensi
diamati
distribusi
dimana
untuk
pengolahan data hasil penelitian tentang
(2) = 5.99. Ternyata harga X2 dari X2
tabel
hitung
lebih kecil
(0.47 ≤ 5.99) sehingga dapat
disimpulkan bahwa data hasil penelitian untuk variabel Y memiliki tingkat distribusi yang normal. Pengujian Hipotesis Mencari Persamaan Regresi
hasil belajar siswa menunjukan bahwa nilai
Pengujian hipotesis untuk mencari
rata-rata (X) = 68.59 dan simpangan baku(S)
persamaan regresi digunakan persamaan
sebagai berikut:
̂ = a + bxdari hasil
Kemudian
untuk
pengujian
perhitungan harga diperoleh a = 15.57 dan
keberartian regresi diperoleh harga Fhitung =
harga b =
artinya, bahwa setiap terjadi
4.20 pada taraf nyata α = 0.05 dengan dk
perubahan besar satu unit pada variabel X
pembilang 1 dan dk penyebut 20, di dapat
Kompetensi Pedagogik Guru, maka akan
F(0.99) (1. 20)= 2.94. Kriteria pengujian ternyata
diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y
Fhitung > Fdaftar, sehingga dapat disimpulkan
(Hasil belajar siswa) pada mata pelajaran
bahwa persamaan regresi ̂= 15.57 + 1.17X
Geografi Kelas XI IPS di SMA Negeri 2
relevan dengan criteria pengujian dan dapat
Kota Gorontalo sebesar 1.17 pada konstanta
dijadikan
15.57.(Lampiran 7)
kelanjutan
sebagai
tolak
analisis
ukur
data
dalam
selanjutnya.
Analisis Korelasional Jika garis regresi dari sekumpulan
Uji linieritas dan keberartian persamaan
data pengamatan berbentuk linear, maka
regresi Hasil
dapat
ditentukan
sejauh
mana
derajat
pengujian
linieritas
dan
persamaan
regresi
yang
hubungan anatar variabel Y dan X melalui
menggambarkan hubungan linier apakah
nkoefisien korelasi (r).dari hasil perhitungan
berarti atau tidak, digunakan tabel ANAVA.
pada
keberartian
lampiran
6,
diperoleh
koefisien
Dari persamaan regresi, diperoleh
korelasi sebesar = 0.4. Dari hasil ini, maka
harga untuk Fhitung = 2.00 pada taraf nyata α
koefisien determinasinya adalah 0.16 atau
= 0.05 dan dk pembilang 15 dk penyebut 22,
16 % yang berarti bahwa pengaruh yang
diperoleh
criteria
ditimbulkan oleh kemampuan kompetensi
pengujian yaitu Fhitung < Fdaftar, sehingga
pedagogik guru terhadap hasil belajar siswa
hipotesis yang menyatakan bahwa regresi
adala 16 % sedangkan sisanya 84 % hasil
linear Y dan X dengan persamaan ̂= 15.57
belajar siswa dipengaruhi oleh factor lain
+ 1.17X dapat diterima pada taraf nyata α =
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
F
(0.99)
(13.7)=
6.74.
0.05. persamaan regresi tersebut bermakna
Melakukan
pengujian
hipotesis,
bahwa setiap terjadi perubahan (peningkatan
berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
atau penurunan) pada kompetensi pedagogik
bahwa thitung sebesar 21.30 sedangkan daftar
guru sebesar 15.57 akan di ikuti perubahan
distribusi tdaftar pada taraf nyata α = 0.01
rata-rata sebesar 1.17 hasil belajar siswa.
diperoleh kriteria pengujian t(1 maka t(1
_0.995)
(20)
_1/2α)(n-2),
= 2.84. Dari hasil
perhitungan, thitung lebih besar dari ttabel, yaitu
Berdasarkan
hasil
penelitian
(21.30 > 2.84). Selanjutnya pada daftar
diketahui bahwa variabel X (persepsi siswa
distribusi t taraf nyata α = 0.05 diperoleh
tentang
kriteri pengujian t(1
_0.975)
maupun variabel Y (hasil belajar siswa)
= 2.09. Hal ini dinyatakan sama, bahwa
benar-benar berdistribusi normal dan dapat
(20)
_1/2α)(n-2),
maka t(1
harga thitung lebih besar dari ttabel (21.30 > 2.84
dan
2.09),
sehingga
kompetensi
diperoleh
Hasil presepsi
korelasinya benar-benar signifikan.
pedagogik
hasil
perhitungan
guru)
diterima.
kesimpulan yang sama bahwa koefisien
Berdasarkan
pedagogik
pengolahan
siswa guru
data
mengenai secara
tentang
kompetensi umum
dapat
dikategorikan baik, hal ini dapat dilihat dari
hipotesis, maka hipotesis penelitian ini
hasil
berbunyi
yang
menggunakan analisis regresi dan korelasi,
signifikan antara kompetensi pedagogik
sehingga dalam penelitian ini persamaan
guru georafi terhadap hasil belajar siswa”,
regresi ̂= 15.57 + 1.17X. Model regresi ini
dinyatakan diterima.
menunjukan bahwa setiap kenaikan satu
“terdapat
hubungan
Berdasarkan
penjelasan
dan
deskripsi hasil penelitian, maka diperoleh hubungan antara kompetensi pedagogik guru geografi dengan hasil belajar siswa yang melalui
persepsi
siswa.
Maka,
langkah awal yang dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis yang telah ditetapkan,
pertama-tama
peneliti
melakukan pengujian normalitas data yang telah terkumpul dari responden. Pengujian normalitas data dimaksudkan apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak, sehingga
hipotesis
dengan
skor kompetensi pedagogik guru akan
Pembahasan
diukur
pengujian
dapat
digunakan
pengujian berikutnya.
ke
tahap
diikuti oleh naiknya skor hasil belajar siswa sebesar 1.17 unit pada konstanta 15.57 dengan kata lain makin tinggi kompetensi pedagogik guru, maka makin tinggi pula hasil belajar siswa. Untuk mengukur derajat hubungan antara variabel X (kompetensi pedagogik guru) maupun variabel Y (hasil belajar siswa), maka sebagai langkah berikutnya adalah menghitung koefisien korelasi. Hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar r = 0.4 dengan koefisien determinasi sebsar r2 = 16 % variasi yang terjadi pada hasil belajar siswa dapat dijelaskan oleh kompetensi pedagogik guru, sebagai langkah terakhir
tentang pengujian keberartian koefisien dari
Demikian
thitung. Sedangkan sisanya sebesar 84 %
didapat yaitu ̂ = 15.57 + 1.17X. Hal ini
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
berartisetiap terjadi perubahan sebesar 1 unit
didesain dalam penelitian ini. Variasi hasil
persepsi
belajar
olehperubahan rata-rata sebesar 1.17 unit
siswa
dapat
dijelaskan
oleh
pulapersamaan
siswa
maka
kemampuan kompetensi pedagogik guru
pada konstanta 15.57.
hanya 16%, sehingga kompetensi pedagogik
Saran
regresi
yang
akan
diikuti
guru tidak bisa diabaikan karena dapat memberikan hubungan yang lemah terhadap
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan
hasil belajar siswa.
diatas,
maka
saran
dalampenelitian ini adalah hendaknya guru KESIMPULAN
lebih mendalami penguasaan kompetensi
Berdasarkan diatas,
maka
menarikkesimpulan
hasil
pembahasan
penulis bahwa
dapat dari
hasil
pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang positif antara kompetensi pedagogik
pedagogik, khususnya dalam melaksanakan pembelajaran serta kemampuanya dalam memahami peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan menghasilkan hasil belajar yang baik. DAFTAR PUSTAKA
guruterhadap hasil belajar siswa pada mata
Arif, Ariyanti. 2013. Analisis Kompetensi
pelajaran geogarfi, dikelas XI SMA Negeri
Guru di SMK Negeri 1 Watampone,
2 Gorontalo dapat diterima pada taraf
Kabupaten
signifikan.
Program Studi Administrasi Negara
Artinya
semakin
tinggi
Bone.Skripsi
Sarjana
kompetensi pedagogik guru mata pelajaran
Jurusan ilmu
geografi, maka semakin tinggi pula hasil
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
belajar siswa. Hubungan tersebut di perkuat
Universitas Hasanuddin Makassar.
Administrasi
dengan koefisien korelasi yaitu, r sebesar 0.4 dan koefisien determinasinya (r2) sebesar = 0.16. Ini berarti bahwa, hasil belajar siswa
Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian.
dipengaruhi oleh kompetensi pedagogik
Jakarta: Rineka Cipta.
guru
sebesar
dipengaruhi
16% oleh
dan
masih
faktor-faktor
84% lain.
Pada
Febrina, Yeni. 2012. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Ekonomi Terhadap Hasil
Belajar
Tambang
siswa
SMAN
Kabupaten
Sugiyono. 2011. Statistika untuk penelitian. Bandung: Alvabeta.
1
Kampar.
Skripsi :Universitas Riau.
Sudjana. 2005. Metode Statistika .Bandung : Tarsito.
Hidayat,
Rahmat.
SiswaTtentang
2013.
Persepsi
Pribadi
Konselor
Widodo,
F.
AchmadSyukri.
2009.
Yang Diharapkan Siswa Di Smp
Pengembangan Kompetensi Guru.
Negeri 2 Tersono.Skripsi Jurusan
Jurnal
Bimbingan dan Konseling Fakultas
Pend.Teknik Mesin FT Universitas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Negeri Yogyakarta.
Staf
pengajar
Jurusan
Semarang.
Yulianti, Fitri. 2012. Hubungan kompetensi Milda.2010. Hubungan Antara Kemampuan Guru
Dalam
Dengan
Mengelola
Hasil
pedagogik guru PAI dengan prestasi
Kelas
belajar pada mata pelajaran PAI
Belajar.Skripsi
(Studi Deskriptif pada Guru PAI di
Fakultas Ilmu Sosial Universitas
SMP
Negeri
Kota
Indramayu).
Negeri Gorontalo.
Jurnal Tarbawi Vol. 1 No. 2. Juni 2012.
Rasuli, dkk . 2012. Kompetensi pedagogik guru
dalam
belajar
meningkatkan
siswa
sosiologi. pendidikan
Jurnal
mata
hasil
Yunita, Ria. 2013. Pengaruh Persepsi Siswa
pelajaran
Mengenai Kompetensi Profesional
Program
Sosiologi,
studi
Pendidikan
IPS FKIP Untan Pontianak.
Guru
Akuntansi
dan
Fasilitas
Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 bergas kab. Semarang Tahun Ajaran
2012/2013.
Jurusan
Pendidikan Ekonomi
Ekonomi
Fakultas
Universitas
Negeri
Semarang.
Zamaniah,
IslamPada Universitas
ZakiahIndah.
2009.Upaya
dalam
Proses
Belajar
Mengajar di Raudlatul Athfal AlikhlasSukodadi Lamongan. Skripsi Sarjana
Islam
Tarbiyah
Negeri
(UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang.
Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru
Fakultas
Pendidikan
Agama
.