Pengaruh Perhatian Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika (Studi Kasus di SMP NU Karangampel Kabupaten Indramayu) Moh. Masnun, Wahyudin Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Tarbiyah, STAIN Cirebon, Jalan Perjuangan By Pass Cirebon 451432, Indonesia, Telepon: +62 231 481264 Beberapa argumentasi dan asumsi dibalik rendahnya prestasi dan negatifnya sikap murid khususnya pada pelajaran matematika disebabkan beberapa hal seperti: kurikulum yang padat, materi buku pelajaran yang dirasakan terlalu banyak, dan sulit untuk diikuti, media belajar yang kurang efektif, dan system evaluasi yang lemah. Tetapi, dari sekian banyak permasalahan pendidikan matematika yang dikemukakan di atas, ada faktor lain yang mempengaruhi maju atau tidaknya prestasi siswa yaitu perhatian keluarga terhadap siswa ketika mereka berada di rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perhatian keluarga terhadap prestasi belajar matematika siswa. Setelah diketahui ada pengaruhnya, maka penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara perhatian keluarga dengan prestasi belajar matematika siswa. Upaya untuk mencapai keberhasilan siswa dalam meningkatkan prestasi belajar secara efektif, diperlukan berbagai usaha yang dapat dilakukan oleh orang tua, diantaranya dengan: menyediakan fasilitas belajar, mengawasi kegiatan dan penggunaan waktu belajar anak, mengenal kesulitan-kesulitan anak, dan menolong anak mengatasi kesulitannya dalam belajar. Dengan perhatian yang penuh dan bimbingan yang intensif dari orang tuanya sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, maka prestasi anak akan meningkat, dan meraih keberhasilan dalam belajar. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP NU Karangampel Kabupaten Indramayu tahun pelajaran 2007/2008 yang berjumlah 99 siswa. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan cluster sampling. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan uji kelinearan regresi dan uji t. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket dan dokumentasi. Dari hasil penelitian yang diperoleh, berdasarkan rata-rata hasil angket 68,3000 dan prestasi belajar siswa sebesar 75,7667. Dari hasil perhitungan uji korelasi dan regresi diperoleh nilai signifikansi 0,000 < α (0,05), yang menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti ada hubungan antara prhatian keluarga dengan prestasi belajar matematika siswa serta ada pengaruh antara perhatian keluarga terhadap prestasi belajar matematika siswa. Dengan persamaan regresi Y = 52,427 + 0,342 X, dan dilihat dari uji R square (koefisien determinasi) sebesar 0,430 atau 43% yang berarti peningkatan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh perhatian keluarga, dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain. Kata Kunci : perhatian keluarga, prestasi belajar, studi kasus.
Dunia pendidikan dituntut untuk lebih memberikan kontribusi nyata dalam upaya meningkatkan kemajuan bangsa. Tidak hanya itu, dunia pendidikan dituntut untuk membentuk manusia yang berakhlak mulia, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab yang semuanya didasarkan atas ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar tujuan pendidikan di atas dapat terwujud, diperlukan usaha-usaha yang serius dan berkesinambungan dari setiap unsur yang terlibat dalam pendidikan. Menurut Stern (1950: 163) dikutip oleh Sumadi Suryabrata (2006: 14) perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada obyek. Berdasarkan definisi yang dimaksud perhatian keluarga adalah suatu pemusatan tenaga psikis tertuju kepada anaknya khususnya dalam hal pendidikan. Dimana perhatian keluarga disini merupakan perhatian yang diberikan dalam bentuk penyediaan fasilitas belajar, pengawasan kegiatan Pengaruh Perhatian Keluarga Terhadap …. (Moh.Masnun dan Wahyudin)
| 165
dan penggunaan waktu belajar di rumah, membantu kesulitan anak dalam belajar serta penciptaan situasi dan kondisi yang kondusif untuk belajar di rumah. Keluarga yang membimbing anak dalam mempersiapkan kebutuhan belajar, membantu mengerjakan pekerjaan rumah dan lain sebagainya cenderung memiliki anak yang berhasil dalam menjalankan tugas-tugas akademiknya. Serta keluarga juga mengajarkan anak normanorma yang berhubungan dengan orang dewasa dan teman sebaya yang relevan dengan suasana kelas. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis mengambil judul “Pengaruh Perhatian Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika”. Adapun pertanyaan penelitian sebagai berikut: Seberapa besar perhatian keluarga terhadap anaknya pada pelajaran matematika kelas VIII SMP NU Karangampel Kabupaten Indramayu?; Seberapa besar prestasi matematika siswa kelas VIII di SMP NU Karangampel Kabupaten Indramayu?; Seberapa besar pengaruh perhatian keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika kelas VIII di SMP NU Karangampel Kabupaten Indramayu?. Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: “Ada pengaruh perhatian keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika”. MATERI DAN METODE Sampel. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi target adalah seluruh siswa kelas VIII dengan jumlah populasi 99 siswa, dengan rincian kelas VIII A sebanyak 50 siswa dan kelas VIII B sebanyak 49 siswa. Kemudian secara purposif diambil hanya kelas VII yang berjumlah 99 siswa yang terbagi dalam 2 kelas. Banyaknya sampel dalam penelitian ini berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto (1996: 120): “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyek besar dapat diambil 10-15% atau 20-25%, atau lebih tergantung kemampuan peneliti dilihat dari waktu, dana, tenaga sempit atau luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek”. Oleh karena itu, peneliti mengambil sampel 30% dari populasi, yakni 30 orang siswa. Teknik Korelasional. Uji Korelasi, Korelasi menunjukkan besarnya kekuatan hubungan diantara dua variabel. Besar kecilnya kekuatan hubungan dinyatakan dengan koefisien korelasi. Uji Regresi, Regresi menunjukkan adanya pengaruh variabel terhadap variabel lain. Dalam hal ini variabel independent (skor angket) dan variabel dependent (nilai matematika siswa semester II) menggunakan rumus regresi linear. Adapun langkah – langkah dalam analisis datanya yakni : uji validitas menggunakan korelasi karl pearson, uji reliabilitas menggunakan alpha croanbach, Uji Normalitas menggunakan Chi-kuadrat, Uji Homogenitas menggunakan uji F. HASIL Deskripsi Data 166 |
EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009: 165 - 172
Data Hasil Angket (Skala Psikologi) Perhatian Keluarga Berdasarkan observasi yang telah dilakukan diperoleh data yang terkumpul mengenai perhatian keluarga dengan menggunakan angket dan data prestasi belajar siswa didapat dari nilai raport semester II SMP NU Karangampel Kabupaten Indramayu. Dapat digambarkan bahwa banyaknya kasus yang terjadi adalah 30, pada variabel angket (perhatian keluarga) didapat rata-rata (mean) 68,1000 dengan interpretasi tinggi, nilai tengah (median) 69,5000, yang menunjukkan sebagian dari sampel mendapatkan skor di atas 69,50 dan sebagian lagi dibawah 69,50, simpangan baku (standar deviasi) 8,47451, yang menunjukkan selisih atau simpangan dari masing-masing skor data, dan nilai variansi 71,817. Data Hasil Prestasi Belajar Matematika Data yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar matematika siswa yakni menggunakan studi dokumentasi yang didapat dari nilai raport matematika siswa semester II. Dapat digambarkan banyaknya kasus yang terjadi adalah 30, pada variabel nilai matematika siswa didapat rata-rata (mean) 75,7667 dengan interpretasi tinggi, nilai tengah (median) 76,5000, yang menunjukkan sebagian dari sampel mendapat nilai matematika di atas 76,50 dan sebagian lagi di bawah 76,50, simpangan baku (standar deviasi) 4,43873, yang menunjukkan selisih atau simpangan dari masing-masing skor data, dan nilai variansi 19,702. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS (Statistic Product and Service Solution) 12.0 for windows, dengan menggunakan rumus frekuensi, didapat nilai matematika tertinggi 80 dengan frekuensi 10 orang siswa (33,3%) dan nilai matematika terendah dengan frekuensi 2 orang siswa (6,7%). Uji Normalitas. Berdasarkan data yang telh terkumpul, maka dilakukan uji pra syarat penelitian dengan melakukan uji normalitas dan uji homogenitas data. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 12,0 for windows dengan rumus chi square test. Tabel 1. Chi-Square Tests Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 3.333(a) 4.660 1.141
30
df 8 8 1
Asymp. Sig. (2-sided) .912 .793 .285
a 17 cells (94.4%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .60. Dari tabel 1, dengan dk = 8 dan taraf kesalahan 5% diperoleh 15,507 untuk x2tabel skor nilai matematika siswa. Kesimpulannya untuk nilai matematika 3,333 < 15,507 sehingga distribusi data bersifat normal. Sedangkan pengambilan keputusan dengan menggunakan asymtop signifikansi diperoleh 0,912 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan data nilai matematika siswa bersifat normal. Uji Homogenitas. Uji homogenitas dengan menggunakan SPSS (Statistic Pengaruh Perhatian Keluarga Terhadap …. (Moh.Masnun dan Wahyudin) | 167
Product and Service Solution) 12.0 for windows dengan uji levenue . Tabel 2. Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic Prestasi Belajar Matematika
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
df1
df2
Sig.
.104
1
28
.750
.168
1
28
.685
.168
1
27.980
.157
1
28
.685 .695
Berdasarkan hasil tabel 2, untuk pengujian homogenitas dengan uji levenue diperoleh nilai signifikansi yang semuanya berada di atas 0,05, hal ini berarti bahwa data nilai matematika siswa bersifat homogen (dari sampel yang sama). Uji Hipotesis. Pengujian hipotesis selanjutnya dengan uji t menggunakan pengujian paired sample t test. Menurut Toheri dkk. (2005: 154), paired sample T test digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan means untuk sepasang variabel yang terikat pada sebuah sampel. Secara numerik data harus berskala interval atau rasio yang dapat dilakukan dengan uji ini. Sedangkan dua asumsi yang diperlukan adalah jumlah sampel harus sama dari masing-masing variabelnya dan data harus berdistribusi normal. Tabel 3. Paired Samples Test
t
df
6.26 1
29
Sig. (2tailed)
Paired Differences
Mean Pai r1
Skor Angket Perhatian Keluarga (orang tua) - Prestasi Belajar Matematika
7.466 67
Std. Deviation
6.53232
Std. Error Mean
1.19263
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
9.905 88
5.027 46
.000
Pada tabel 3 paired sampel tes perhatian orang tua dan nilai matematika diperoleh rata-rata sebesar –7,46667, standar kesalahan ratarata 1,19263, simpangan baku (standar deviasi) 6,53232 dan t hitung sebesar –6,261 dengan derajat kebebasan 29 pada taraf kesalahan 5% atau kepercayaan 95%, serta nilai signifikansi sebesar 0,00. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh nilai sig (0,00) < α (0,05) sehingga Ho ditolak yang berarti ada pengaruh antara perhatian keluarga (orang tua) dengan nilai matematika siswa. 168 |
EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009: 165 - 172
Uji Korelasi dan Regresi. Menurut Wahidin, dkk (2005: 161), korelasi menunjukkan besarnya kekuatan hubungan diantara dua variabel. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara perhatian keluarga dengan prestasi belajar matematika siswa. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan langkah-langkah SPSS 12,0 for windows, diperoleh: Tabel 4. Correlations Skor Angket Perhatian Keluarga
Skor Angket Perhatian Keluarga
Prestasi Belajar Matematika
1
.649(**)
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Prestasi Belajar Matematika
30
30
.649(**)
.000
1
.000 30
30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel di atas, diperoleh signifikansi atu sig. 0,000 (<0,05), jadi Ho ditolak yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian keluarga dengan prestasi belajar matematika siswa. Tabel 5. Model Summary
Model 1
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
. .430 .410 3.41022 656(a) a Predictors: (Constant), Skor Angket Perhatian Keluarga
(orang tua) Pada tabel 5 Model Summary, kolom koefisien korelasi Pearson (0,656) yang menunjukkan tingkat hubungan yang kuat antara variabel perhatian keluarga dan prestasi belajar. Sedangkan R square (koefisien determinasi) sebesar 0,430 atau 43%. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh variabel independent (nilai matematika). Dari hasil olahan tersebut diperoleh koefisien determinasi = 0,430, artinya besarnya pengaruh variabel independent (Perhatian Keluarga) terhadap variabel dependent (nilai matematika) adalah 43%, sedangkan sisanya 57% dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel independent. Tabel 6. ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares Regressio n Residual Total
245.737 325.629 571.367
Mean Square
df
1 245.737 28 29
F 21.130
Sig. .000(a)
11.630
Pengaruh Perhatian Keluarga Terhadap …. (Moh.Masnun dan Wahyudin)
| 169
a Predictors: (Constant), Skor Angket Perhatian Keluarga (orang tua) b Dependent Variable: Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan tabel 10 anova di atas diperoleh nilai signifikansi (0,000) < α (0,05), jadi persamaan regresi bersifat linier antara variabel perhatian keluarga (orang tua) dan variabel prestasi belajar, hal ini juga menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu ada pengaruh perhatian keluarga terhadap prestasi belajar matematika siswa. Tabel 7. Coefficients(a) Model 1
(Constant) Skor Angket Perhatian Keluarga (orang tua)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 52.427 5.116 .342
.074
Standardized Coefficients Beta
.656
t
Sig.
10.249
.000
4.597
.000
a Dependent Variable: Prestasi Belajar Matematika Dari tabel 7 coefficients di atas diperoleh harga beta nol 52,427 (a) dan harga beta satu (b) adalah 0,342, maka persamaan garis antara perhatian keluarga dan nilai prestasi belajar siswa dapat disusun sebagai berikut: Y = 52,427 + 0,342X. Persamaan regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi (estimasi) bagaimana pengaruh perhatian keluarga dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika. Misalnya perhatian keluarga diberikan skor sebesar 65, maka nilai prestasi belajar siswa adalah seperti persamaan di bawah ini: Y = 52,427 + 0,342(65) = 74,657. PEMBAHASAN Perhatian adalah curahan kasih sayang yang diberikan orang tua atau keluarga kepada anaknya. Perhatian yang diberikan keluarga atau orang tua kepada anaknya bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan prestasi anaknya. Perhatian orang tua dan prestasi belajar siswa mempunyai hubungan yang sangat erat karena dengan perhatian yang diberikan orang tua kepada anaknya, sehingga anak merasa kalau dia selalu diberi motivasi oleh orang tuanya khususnya pada bidang pendidikan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Liem Hwie Nio yang di kutip Kartini Kartono (1992: 91), untuk meningkatkan prestasi belajar anak, perhatian dan bimbingan belajar yang diberikan orang tua dapat diwujudkan dengan: 1. Orang tua hendaknya menyediakan semua fasilitas belajar untuk anaknya, seperti: komputer, kalkulator, buku pelajaran dll. 2. Orang tua hendaknya selalu mengawasi semua kegiatan anak, bahkan harus sering mengontrol semua kegiatan yang dilakukan anaknya di luar rumah agar anak tidak salah bergaul. 3. Orang tua harus mengetahui sedemikian rupa sehingga waktu belajar anak di rumah tidak berlebihan atau bahkan sangat 170 |
EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009: 165 - 172
kurang, karena jika waktu belajar anak yang berlebihan akan menimbulkan tekanan pada jiwa anak, begitu sebaliknya jika waktu belajar anak sangat kurang bahkan orang tuanya bersikap masa bodoh justru menimbulkan pada diri anak tersebut menjadi malas belajar yang dapat mengakibatkan kebodohan. 4. Orang tua harus mengetahui semua kesulitan-kesulitan anaknya yang sedang dihadapi baik dalam masalah pelajaran maupun masalah lainnya seperti: masalah dengan temannya atau bahkan masalah tentang sekolahnya. 5. Orang tua hendaknya menolong anak dalam mengatasi kesulitannya dalam belajar, seperti : menolong anaknya dalam mengerjakan tugas, selalu memberikan motivasi kepada anaknya agar tidak mudah putus asa dll. Berdasarkan teori dan penelitian yang penulis lakukan ternyata relevan antara penelitian dan teori yang ada. Dengan perhatian yang penuh dan bimbingan yang intensif dari orang tuanya sebagaimana telah dijelaskan di atas, berdasarkan survei dan observasi yang dilakukan penulis, jika orang tua atau keluarga yang memberikan perhatian penuh kepada anaknya, perhatian di sini tidak hanya dilakukan dalam satu atap rumah, tapi bisa saja jika orang tuanya yang dinas di luar kota dan harus tinggal jauh dari keluarga dan anak-anaknya biasanya orang tua tersebut memberikan perhatian kepada anak-anaknya dengan cara sering menelpon untuk memberikan motivasi kepada anaknya dan juga memberikan perhatian kepada putra dan putrinya serta untuk memantau perkembangan prestasi belajarnya. Bukan hanya dengan cara itu, tapi ada juga yang menyempatkan waktu untuk anak-anaknya yakni dengan cara pulang ke rumah untuk bertemu keluarganya. Jadi, berdasarkan uraian di atas dapat disimpulakan bahwa dengan mendapat perhatian yang lebih dari orang tuanya prestasi anak akan meningkat dan dapat meraih keberhasilan dalam belajar. Karena selalu didukung dan selalu diberikan motivasi oleh keluarga atau orang tuanya, jadi pada dasarnya anak-anak sering merasa jenuh bahkan malas dengan belajar tapi dengan perhatian dan motivasi yang selalu diberikan oleh orang tuanya maka anak tersebut akan selalu bersemangat dalam belajar dan selalu berusaha agar prestasi belajarnya selalu meningkat. Berdasarkan hasil analisis hipotesis terhadap data hasil analisis hipotesis terhadap data hasil penelitian dapat dilihat bahwa terdapat korelasi yang signifikansi antara perhatian keluarga dengan prestasi belajar matematia siswa, hal ini ditunjukkan pada tingkat hubungan pada koefisien korelasi Pearson (0,656) yang menunjukkan tingkat hubungan yang kuat antara variabel independent (perhatian keluarga) dengan variabel dependent (prestasi belajar matematika). Hasil data analisis telah diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika, ini dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < α (0,05), dengan persamaan regresi Y = 52,427 + 0,342 X. Persamaan tersebut mengandung arti koefisien arah regresi linear (b) = 0,342 bertanda positif, sehingga dapat dikatakan bahwa prestasi belajar matematika siswa (Y) baik dengan 0,342 kali skor angket perhatian keluarga (X). Perhatian keluarga berkontribusi terhadap prestasi belajar Pengaruh Perhatian Keluarga Terhadap …. (Moh.Masnun dan Wahyudin)
| 171
matematika siswa kelas VIII di SMP NU Karangampel Kabupaten Indramayu sebesar 43% yang dilihat dari koefisien determinasi (R square) . hal ini berarti 43% peningkatan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh perhatian keluarga sedangkan selebihnya oleh faktor lain. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dari kedua variabel yang telah diuraikan maka dari perhitungan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Data yang diperoleh di SMP NU Karangampel Kabupaten Indramayu menunjukkan hasil perolehan skor rata-rata hasil angket untuk variabel perhatian keluarga (X) yaitu sebesar 68,3000. Artinya adanya pengaruh antara perhatian keluarga terhadap prestasi belajar siswa. 2. Data hasil nilai matematika siswa menunjukkan skor rata-rata untuk nilai variabel prestasi belajar siswa (Y) yaitu sebesar 75,7667. Artinya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh perhatian keluarga. 3. Terdapat pengaruh yang signifikansi antara perhatian keluarga terhadap prestasi belajar matematika siswa di SMP NU Karangampel Kabupaten Indramayu. Hal ini dapat dilihat dari uji regresi diperoleh nilai signifikansi 0,000 < α (0,05), dengan persamaan regresi Y = 52,427 + 0,342 X. Dilihat dari uji R square (koefisien determinasi) sebesar 0,430 atau 43% yang berarti peningkatan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh perhatian keluarga, dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lainnya. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arifin, Zaenal. 1998. Kapita Selekta Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Erman, Suherman, dkk. 1992. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Erman. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI Bandung. Gerungan. 1988. Psikologi Sosial. Bandung: Eresco. Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Jamaludin. 2001. Pembelajaran Yang Efektif (Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa). Bagian Proyek EMIS Perguruan Tinggi Agama Islam Tingkat Dasar Dirjen Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI. Kartini, Kartono. 1992. Peranan Keluarga Memandu Anak. Jakarta: Rajawali. Kusmanto, Hadi. Modul SPSS. M. Subana dan Sudrajat. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah Bandung: Pustaka Setia. Purwanto, Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja 172 |
EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009: 165 - 172
Rosdakarya. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ruseffendi. 1988. Dasar-Dasar Matematika Modern dan Kontemporer Untuk Guru. Bandung: Tarsito. ________.1991. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika CBSA. Bandung: Tarsito. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suryabrata, Sumadi. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo. Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Toheri, dkk. 2005. Modul Pendidikan dan Pelatihan Komputer Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Cirebon. Cirebon: STAIN Cirebon Press. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003. 2006. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Nuansa Aulia. Umam, Chotibul. 2003. Qur’an Hadits. Kudus: Menara Kudus.
Pengaruh Perhatian Keluarga Terhadap …. (Moh.Masnun dan Wahyudin)
| 173