PENGARUH PENYULUHAN TENTANG JAJANAN SEHAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK USIA SEKOLAH DASAR Nurul Khusna 1) Hadiyati Bambang Setiaji 1) Zamahsyari Sahli 1) 1) Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Stikes Mitra Lampung Abstract : Effect of health education about healthy snacks to knowledge and attitude at elementary school. The problems of choosing unhealthy snack habits for students is a public health problems, it should be solve to avoid the risk of wide range of disease in elementary level student. BPOM RI in last five year was study that 40-44% snacks which is sell in the school is under food security level. To reduce the interest of school students towards unhealthy snacks and unsafe, should be done in school health promotion efforts. The health promotion in elementary school is necessary to improve knowledge and attitude for choosing healthy snack. The purpose of study is to know the effect of health education about healthy snacks by using speech methode with different media towards student’s knowledge and attitude at elementary school in Pringsewu district 2013. Method, This is quantitative study by quasy experimental approach, non equivalent control group design using pre test and post test. The research conducted at Muhammadiyah Pringsewu Elementary School by sample of 4th grade students. Result, The effect of health education use speech methode, by using ‘flyer’ media (Post test, median= 9) is better than by using microsoft office power point presentation (Post test, median= 9) to improve knowledge towards students of elementary school (Kruskal Wallis Test p = 0,000; Post Hoc test, mann whitney test p= 0,000). And the effect of health education use speech methode, by using ‘flyer’ media and by using Microsoft office power point presentation is nothing different to improve choosing healthy snack attitude towards students of elementary school (p = 0,000; Post Hoc test, mann whitney test, p= 0,204). Keyword : Healthy snack, health education,knowledge, attitude, quasy experiment Abstrak : Pengaruh Penyuluhan Tentang Jajanan Sehat Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Anak Usia Sekolah Dasar. Permasalahan kebiasaan jajan yang tidak sehat pada siswa harus ditangani agar dapat terhindar dari berbagai macam resiko penyakit. Penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM RI) lima tahun terakhir (2006-2010) bahwa sebanyak 40-44% jajanan anak di sekolah tidak memenuhi syarat keamanan pangan. Untuk mengurangi paparan anak sekolah terhadap makanan jajanan yang tidak sehat dan tidak aman, perlu dilakukan usaha promosi kesehatan di sekolah.Tujuan penelitian, mengetahui pengaruh penyuluhan tentang jajan sehat menggunakan metode ceramah dengan media yang berbeda terhadap pengetahuan, sikap anak usia sekolah dasar di Kabupaten Pringsewu Tahun 2013. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen semu, rancangan pre test-post test dengan pembanding eksternal. Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah Pringsewu dengan sampel anak sekolah dasar kelas 4. Hasil penelitian, pengaruh penyuluhan menggunakan media selebaran (Post test, median= 10) lebih besar dibandingkan dengan media slide (Post test, median= 9) terhadap pengetahuan (Uji Kruskal Wallis p = 0,000 uji lanjutan mann whitney, p= 0,000), dan tidak terdapat perbedaan pengaruh penyuluhan tentang jajanan sehat dengan metode ceramah menggunakan media slide dan media selebaran terhadap sikap anak usia sekolah dasar di Kabupaten Pringsewu (p = 0,000 uji lanjutan mann whitney, p= 0,204). Kata Kunci : Jajanan sehat, penyuluhan, pengetahuan, sikap, eksperimen semu
Negara berkembang diserang oleh beragam jenis penyakit bawaan makanan. Antara lain penyakit diare, yang mempunyai prevalensi kejadian pada kalangan bayi dan anak-anak cukup tinggi. Setiap tahun, sekitar 1500 juta kejadian diare, dan lebih 3 juta anak
meninggal. WHO memperkirakan 70% penyakit diare terjadi karena makanan terkontaminasi. Hasil survei BPOM RI (20062010) bahwa, 40-44% jajanan anak di sekolah tidak memenuhi syarat keamanan pangan.
44
Khusna N, Pengaruh Penyuluhan Jajanan Sehat Terhadap Pengetahuan dan Sikap 45
Di Kabupaten Pringsewu, tidak berbeda dengan daerah yang lain masalah jajanan sekolah yang ada di lapangan adalah masih besarnya jumlah pedagang penjaja makanan keliling yang tidak terjamin higienitas dan keamanan makanan yang dijajakannya. Cakupan penjaringan dan pelayanan kesehatan siswa SD dan sederajat di Provinsi Lampung tahun 2011 sebesar 57,25%, angka ini belum mencapai target yang diharapkan. Pengetahuan yang masih rendah menjadi salah satu faktor pemilihan makanan jajanan (Ariandani, 2011). Untuk mengurangi paparan anak sekolah terhadap makanan jajanan yang tidak sehat dan tidak aman, perlu dilakukan usaha promosi keamanan pangan Cara efektif promosi kesehatan dalam pendekatan kelompok adalah dengan metode ceramah dan diskusi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang jajanan sehat menggunakan metode ceramah dengan media yang berbeda terhadap pengetahuan, sikap anak usia sekolah dasar di Kabupaten Pringsewu Tahun 2013. METODE Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasy experiment (eksperimen semu) menggunakan rancangan penelitian pre test dan post test dengan pembanding eksternal (non equivalent control group pre test and post test design) yaitu kelompok subjek diobservasi sebelum intervensi dengan pre test dan setelah intervensi dengan post test. Populasi penelitian adalah semua siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Pringsewu dan SDN 1 Pringsewu Barat dengan jumlah 210 orang. Besar sampel 120 orang ditentukan dengan metode purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Terdapat 3 kelompok sampel, Kelompok A (40 orang siswa kelas IV SD Muhammadiyah Pringsewu diberi perlakuan menggunakan penyuluhan tentang jajanan sehat dengan media ’slide’), Kelompok B (40 orang siswa kelas IV SD Muhammadiyah Pringsewu yang diberi perlakuan menggunakan penyuluhan tentang jajanan sehat dengan media selebaran) sedangkan Kelompok C (40 siswa kelas IV SDN 1 Pringsewu Barat merupakan kelompok pembanding tanpa perlakuan). Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2013-Januari
2014. Variabel independen, adalah penyuluhan kesehatan menggunakan media slide serta selebaran, variabel dependennya: pengetahuan dan sikap dalam pemilihan jajanan sehat. Instrumen pengumpulan data yakni kuesioner. Alat bantu penyuluhan dalam penelitian ini antara lain media slide, yang merupakan media presentasi power point. Presentasi yang digunakan berjudul “Makanan Sehat untuk Anak Sekolah” (BPOM Aceh), dan media selebaran yakni media cetak, merupakan bentuk penyam-paian informasi atau pesanpesan kesehatan melalui lembaran. Selebaran yang diguna-kan berjudul ‘Hindari Jajanan Semba-rangan’ (materi BPOM RI). Peneliti menggunakan kuesioner yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah intervensi. Kuesioner untuk pengetahuan terdiri 10 pertanyaan. Untuk mengukur sikap diukur menggunakan 10 pertanyaan. Data pre test dan post test dianalisis menggunakan teknik statistik uji T berpasangan atau uji alternatif Wilcoxon Signed Rank Test. Sedangkan perbadingan antara kelompok A, B dan C dianalisis menggunakan uji ANOVA atau uji alternatif Kruskal-Wallis untuk mengetahui pengaruh variabel independen (pendidikan kesehatan dengan media yang berbeda) terhadap variabel dependen (pengetahuan dan sikap dalam pemilihan jajanan sehat). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 1. Pengetahuan tentang Jajanan Sehat Persentase Pengetahuan tentang Jajanan Sehat Kelompok A Pengetahuan
Pengetahu an; Pre Tes Pengetahu an Baik; 90,00%
Pengetahu an; Pre Tes Pengetahu an Kurang Baik; 10,00%
Pengetahu an; Post Tes Pengetahu an Baik; 95,00%
Pengetahu an; Post Tes Pengetahu an Kurang Baik;…
46 Jurnal Kesehatan, Volume V, Nomor 1, April 2014, hlm 44-49
Analisa perbandingan pengetahuan antara Kelompok A (perlakuan dengan media slide) pre tes dan post tes menggunakan Uji Wilcoxon.
N
Median (minimummaksimum)
P value
Pre Tes
40
8 (1-10)
0,002
Post Tes
40
9 (4-10)
Variabel Pengetahuan Kel A
Perbandingan pengetahuan tentang jajanan sehat pre tes dan post tes, terdapat 4 orang mempunyai nilai pengetahuan post tes lebih rendah dibandingkan pre tes, 22 orang nilai tetap, 14 orang nilainya lebih tinggi dibandigkan pre tes. Hasil uji statistic wilcoxon didapatkan nilai significancy 0,002 (p< 0,05), disimpulkan ada perbedaan signifikan pengetahuan kelompok A pada pre tes dan post tes. Persentase Pengetahuan tentang Jajanan Sehat Kelompok B
Pengetahuan
Pre Tes Pengetahu an Baik; 77,50%
Pre Tes Pengetahu an Kurang Baik; 22,50%
Post Tes Pengetahu an Baik; 100,00%
Perbandingan pengetahuan tentang jajanan sehat pre tes dan post tes, terdapat 0 orang yang mempunyai nilai pengetahuan post tes lebih rendah dibandingkan pre tes, 7 orang, nilai tetap dan 33 orang nilai pengetahuan post tesnya lebih tinggi diban-digkan pre tes. Hasil uji statistic wilcoxon didapat nilai significancy 0,000 (p<0,05) maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan pengetahuan Kelompok B pada pre tes dan post tes. Hasil Analisa Pengetahuan tentang jajanan sehat dengan uji Kruskal-Wallis:
N
Pengetahuan Kelompok A
40
9 (4-10)
Kelompok B
40
10 (8-10)
Kelompok C
40
6 (0-9)
N
40 40
Post Tes Pengetahu an Kurang Baik; 0,00%
Median (minimummaksimum)
8(3-10) 10(8-10)
< 0,05
Kelompok A vs B Kelompok A vs C Kelompok B vs C
p = 0,000; p = 0,000; p = 0,000.
<0,01 <0,01 <0,01
Disimpulkan terdapat perbedaan antar 3 kelompok pengetahuan, antar kelompok A dan kelompok B (p < 0,01), kelompok A dan kelompok C (p < 0,01) serta kelompok B dan kelompok C (p < 0,01). 2. Sikap tentang Jajanan Sehat Persentase Sikap tentang Jajanan Sehat Kelompok A
Sikap
P value
Pengetahuan Kel A Pre Tes Post Tes
P
Uji post hoc Mann-Whitney
Analisa perbandingan pengetahuan Kelompok B (perlakuan menggunakan media selebaran) pre tes dan post tes menggunakan Uji Wilcoxon. Variabel
Median (MinimumMaksimum)
0,000
Sikap; Pre Tes Sikap positif; 90,00%
Sikap; Pre Tes sikap negatif; 10,00%
Sikap; Post Tes Sikap positif; 100,00%
Sikap; Post Tes sikap negatif; 0,00%
Khusna N, Pengaruh Penyuluhan Jajanan Sehat Terhadap Pengetahuan dan Sikap 47
Analisa perbandingan sikap Kelompok A (perlakuan dengan media slide) pre tes dan post tes menggunakan Uji Wilcoxon . Variabel
N
Median (minimummaksimum)
P value
Variabel
Sikap Kel A
N
Mean ± s.e
Perbedaan Mean ± s.e
CI 95 %
4,03± 0,202
-5,066-2,984
P value
Sikap Kel B
Pre Tes
40
36 (27-39)
Post Tes
40
36 (31-40)
0,107
Perbandingan sikap tentang jajanan sehat pre tes dan post tes Kelompok A, terdapat 15 orang yang mempunyai nilai sikap post tes lebih rendah dibandingkan pre tes, 4 orang nilai sikap tetap dan 21 orang mempunyai nilai sikap post tes lebih tinggi dibandigkan pre tes. Hasil uji statistic wilcoxon didapatkan nilai signifikansi 0,107 (p >0,05) maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan signifikan sikap Kelompok A pada pre tes dan post tes. Persentase Sikap tentang Jajanan Sehat Kelompok B Pre Tes Sikap positif Pre Tes sikap negatif Post Tes Sikap positif Post Tes sikap negatif
Series1; Pre Tes Sikap positif; 75,00%
Analisa perbandingan sikap Kelompok B (perlakuan dengan media selebaran) pre tes dan post tes menggunakan Uji T berpasangan.
Series1; Pre Tes sikap negatif; 25,00%
Series1; Post Tes Sikap positif; 100,00%
Series1; Post Tes sikap negatif; 0,00%
Pre Tes
40 32,85± 0,521
Post Tes
40 36,88± 0,319
0,000
Rata-rata sikap tentang jajanan sehat kelompok B (media selebaran) pada pengukuran pre tes adalah 32,85 dan simpang baku 0,521. Pengukuran Post tes didapatkan rata-rata 36,88 dengan simpang baku 0,319. Perbedaan rata-rata antara pengukuran pre tes dan post tes adalah 4,03 dengan simpang baku 0,202. Hasil uji statistik didapatkan nilai P value 0,000 (p < 0,05) maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan sikap kelompok B pada pre tes dan post tes. Terdapat perbedaan bermakna ratarata sikap tentang jajanan sehat kelompok B pada pre tes dan post tes, dari penelitian tersebut didapatkan rentang margin kepercayaan 95 % sebesar -5,066 - -2,984. Hasil analisa sikap tentang jajanan sehat dengan uji Kruskal-Wallis
Sika
p
N
Median (MinimumMaksimum)
P
Kelpk A
40
36 (31-40)
< 0,05
Kelpk B
40
37 (32-40)
Kelpk C
40
32 (0-40)
Uji post hoc Mann-Whitney Kelpk A vs B Kelpk A vs C Kelpk B vs C
p = 0,204; p = 0,000; p = 0,000.
<0,01 <0,01 <0,01
48 Jurnal Kesehatan, Volume V, Nomor 1, April 2014, hlm 44-49
Dengan demikian terdapat perbedaan sikap antar kelompok A dan kelompok C (p < 0,01) serta kelompok B dan kelompok C (p < 0,01). Sedangkan antar kelompok A dan kelompok B tidak terdapat perbedaan (p>0.01). Pembahasan Pengetahuan tentang jajanan sehat pada penyuluhan media slide terdapat perbedaan yang bermakna nilainya sebelum dan sesudah penyuluhan. Sedangkan sikap tentang jajanan sehat tidak terdapat perbedaan pada pengukuran sebelum dan sesudah penyuluhan. Dianalisis dari data yang diperoleh nilai sikap pada kelompok tersebut sudah tinggi saat pengukuran sebelum penyuluhan dan tidak berbeda signifikan setelah penyuluhan. Kondisi kelompok sebelum penyuluhan sudah cukup baik dalam hal sikap tentang jajanan sehat dan pemberian penyuluhan menggunakan slide dapat memberikan efek pada peningkatan pengetahuan, namun tidak memberikan efek pada peningkatan sikap tentang jajanan sehat. Hasil penelitian Tri dkk, 2012 tentang pengaruh peer group support terhadap perilaku jajanan sehat di jember. Terdapat pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan (p=0,001). Peer group support tidak berpengaruh signifikan pada sikap (p=0,129) anak usia sekolah dasar. Penelitian Tri dkk, 2012 sama dengan hasil penelitian penyuluhan menggunakan media slide (tidak berpengaruh pada sikap responden) dalam pemilihan jajanan sehat. Hal ini sesuai dengan teori bahwa diperlukan lebih banyak waktu dalam proses pembentukan sikap (Notoatmodjo, 2005). Pengetahuan tentang jajanan sehat pada penyuluhan media selebaran terdapat perbedaan yang bermakna nilainya sebelum dan sesudah penyuluhan. Dan sikap tentang jajanan sehat terdapat perbedaan pada
pengukuran sebelum dan sesudah penyuluhan. Sehingga dapat disimpulkan pemberian penyuluhan menggunakan selebaran dapat memberikan efek pada peningkatan pengetahuan dan sikap tentang jajanan sehat. Hasil penelitian Oktania dkk, 2012, tentang penggunaan alat permainan edukatif ular tangga untuk meningkatan pengetahuan dan sikap dalam pemilihan jajanan sehat. menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan menggunakan alat permainan edukatif ular tangga memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan pengetahuan (p = 0,000) dan sikap (p = 0,000) tentang pemilihan jajanan sehat anak kelas 4 SD di Sidoarjo. Perilaku kesehatan adalah semua aktifitas atau kegiatan seseorang yang dapat diamati (unobservable) yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Faktor pemudah: kesadaran (awareness), pengetahuan (knowledge) dan sikap (attitude) masya-rakat terhadap kesehatan (Notoatmodjo, 2005). Terbentuknya pegetahuan lebih dahulu dibandingkan sikap yang berupa respon terhadap stimulus. Penyuluhan menggunakan media slide, berpengaruh pada pengetahuan namun tidak sampai pada tataran sikap. Sedangkan penyuluhan menggunakan media selebaran mempengaruhi pengetahuan dan sikap anak usia sekolah dasar. SIMPULAN a. Pengaruh penyuluhan menggunakan media selebaran lebih besar dibandingkan dengan media slide terhadap pengetahuan anak usia SD. b. Tidak terdapat perbedaan pengaruh penyuluhan tentang jajanan sehat dengan metode ceramah menggunakan media slide dan media selebaran terhadap sikap anak usia SD.
Khusna N, Pengaruh Penyuluhan Jajanan Sehat Terhadap Pengetahuan dan Sikap 49
DAFTAR PUSTAKA Ariandani, B 2011, Faktor yang berhubungan dengan pemilihan makanan jajanan pada anak sekolah dasar, Jurnal. Universitas Diponegoro.. diakses 10 November 2013. Notoatmodjo, Soekijo. 2005. Promosi Kesehatan,Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Oktania L, Kristiawati, Krisnana I. 2012. Peningkatan Pengetahuan dan Sikap dalam Pemilihan Jajanan Sehat Menggunakan Alat Permainan Edukatif Ular Tangga. Surabaya: Jurnal Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. Tri A, Indarwati R, Hadisuyatmana S. 2012. Pengaruh Peer Group Support Terhadap Perilaku Jajanan Sehat Siswa Kelas 5 Sdn Ajung 2 Kalisat Jember. Surabaya: Jurnal Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. .