Pengaruh Pasokan Bahan Baku Kelapa Terhadap Produksi Tepung Kelapa di PT. Tri Jaya Tangguh Isimu Kabupaten Gorontalo Amir Halid, Amelia Murtisari, Agus Supu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pasokan bahan baku kelapa dan pengaruh ketersediaan bahan baku kelapa terhadap produksi tepung kelapa pada PT. Tri Jaya Tangguh Isimu Kabupaten Gorontalo, Dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan menggunakan data sekunder yang di peroleh dari Perusahaan yang meliputi jumlah pemasok, jumlah pasokan, dan jumlah produksi. Analilis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan Regresi linier sederhana. Hasil analisis menunjukan bahwa Selama periode 2010-2012 jumlah pasokan yaitu 62439 ton dengan jumlah rata-rata 5203,25 ton, dan bahwa besarnya korelasi antara jumlah pasokan (X) dengan hasil produksi tepung kelapa (Y) adalah korelasi (r) = 0,83 dan nilai determinasi (r2) = 0,69 jumlah pasokan kelapa sangat berpengaruh pada produksi tepung kelapa yaitu sebesar 69%, sedangkan sisanya adalah 31%. Penyebabnya antara lain banyak pasokan yang rusak dari para petani, pembatasan jumlah produksi, dan cuaca kurang mendukung bagi petani kelapa. Kata kunci: Pengaruh, Pasokan Kelapa, Produksi, Tepung Kelapa.
PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara tropis berbentuk kepulauan yang merupakan negara produsen kelapa di dunia. Hal ini disebabkan karena kelapa umumnya tumbuh dikawasan pantai. Bagi masyarakat Indonesa kelapa merupakan sumber pendapatan utama bagi petani serta kelapa memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan, mulai dari buah, daun, batang sampai akarnya. Biasanya kelapa diolah/dibuat dalam beberapa olahan kelapa yaitu tepung kelapa, minyak goreng, virgin coconut oil, santan untuk masak dan masih banyak lagi olahan dari kelapa. sebagai produsen terbesar di dunia, kelapa Indonesia menjadi ajang bisnis raksasa mulai dari pengadaan sarana produksi (bibit, pupuk, pestisida). Proses produksi, pengolahan produk kelapa (turunan dari daging, tempurung, sabut, kayu, lidi, dan nira), dan aktivitas penunjangnya keuangan, irigasi, transportasi, perdagangan. (Kemenperin, 2008). Provinsi Gorontalo merupakan salah satu daerah penghasil kelapa terbesar hal ini di tunjang dengan luas arel perkebunan kelapa di Provinsi Gorontalo mencapai 60.166 ha dengan rata-rata produksi 70.166 ton pertahun (Mangkey, 2007) untuk meningkatkan nilai ekonomi dari komoditi, maka diperlukan sebuah industri pengolahan kelapa baik industri kecil, industri menengah maupun industri rumah tangga. 1
Pabrik tepung kelapa yang dikelola oleh PT Tri Jaya Tangguh merupakan pabrik tepung kelapa yang dikelola satu-satunya yang ada di Provinsi Gorontalo dengan mendapatkan pasokan bahan baku dari petani kelapa. Permasalahan utama dalam pasokan kelapa ini yaitu tergantung pada petani yang memasok kelapanya juga disebakan oleh iklim dan cuaca sehingga pihak perusahaan hanya bergantung pada jumlah pasokan kelapa dari petani yang ada dari berbagai kabupaten di Provinsi Gorontalo. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pasokan bahan baku kelapa pada PT. Tri Jaya Tangguh Kabupaten Gorontalo. 2. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan bahan baku kelapa terhadap Produksi tepung kelapa.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di PT. Tri Jaya Tangguh Isimu Kabupaten Gorontalo selama tiga bulan terhitung dari bulan April sampai Juni Tahun 2013. Adapun jenis penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian studi kasus. Yin (1996) mengemukakan studi kasus Yaitu mencari pengetahuan secara empiris yang: menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak dengan tegas, dan dimana multisumber bukti digunakan Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, Pengertian Data Sekunder atau Definisi Data Sekunder yang dikemukakan oleh Saifuddin Azwar (2004:35) adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder ini disebut juga dengan Data Tangan Kedua. Data Sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia antara lain: profil perusahaan, jumlah pemasok, jumlah pasokan, dan jumlah produksi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu secara purposive sampling dimana pengambilan sampel secara sengaja meliputi pimpinan perusahaan dan karyawan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Wawancara adalah suatu percakapan langsung dengan tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab yang terencana. Sedangkan dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk data statistik, tulisan, atau Gambar. Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi sederhana. Analsisis ini akan digunakan untuk menggambarkan data hasil penelitian terutama melihat kecenderungan data berdasarkan ukuran pemusatan (central tendency) berupa modus, median, atau rata-rata melalui data tunggal maupun data berkelompok, serta memvisualisasikannya ke dalam diagram (Abas, 2012: 14). Mengacu pada penjelasan ini, analisis data secara statistik deskriptif dilakukan pada data rata-rata jumlah pasokan siap produksi dan rata-rata jumlah hasil produksi periode Tahun
2
2010-2012 pada PT.Tri Jaya Tunggal Isimu Kabupaten Gorontalo. Sedangkan Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengatahui data primer yang diperoleh untuk mengukur hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabe dependen (Y). Rumus : Y = a + bX + e Dalam hal penelitian ini yang berjudul pengaruh pasokan bahan baku kelapa tehadap produksi tepung kelapa yaitu sebagai: Y = Produksi tepung kelapa, a = Konstanta b = Koefisien X, X = Jumlah Pasokan e = Nilai eror
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Lokasi Penelitian PT. Tri Jaya Tangguh adalah salah satu perusahaan yang ada di Provinsi Gorontalo yang bergerak dalam bidang industri pangan yaitu menghasilkan produksi tepung kelapa. Perusahaan ini terletak di Desa Isimu Kecamatan Tibawa Provinsi Gorontalo, tidak jauh dari pusat Kota sekitar kurang lebih 45 km dari pusat Kota. Perusahaan ini bertanggung jawab dalam mengelola pasokan buah kelapa dari masyarakat, dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi karena diolah dalam bentuk tepung kelapa. Hasil olahan berupa tepung kelapa pun menjadi salah satu pendapatan daerah, yang diekspor ke berbagai negara. Seperti ke jerman, singapura, dan wilayah negara lainnya. Pada Tahun 2004 sebagai awal pendirian perusahaan ini, sepenuhnya dikelola oleh pemerintah daerah Kabupaten Gorontalo. Pengelolaan ini hanya berlangsung selama 2 Tahun atau sampai Tahun 2006. Setelah itu, dikelola oleh PT Tri Tis Jakarta Cabang Gorontalo selama 3 Tahun. Sejak Tahun 2009, manajemen perusahaan dialihkan kepada PT Tri Jaya Tangguh Isimu. Perubahan ini sepertinya disebabkan oleh adanya keinginan untuk pengembangan manajemen perusahaan ke skala yang lebih besar. Sampai Tahun 2013, PT.Tri Jaya Tangguh Isimu mengalami perkembangan pesat dari segi fasilitas dan sumber daya manusia sebagai motor penggerak keberlangsungan perusahaan. Terdapat 2 buah gedung tempat pengolahan yang berfungsi sebagai penampungan kelapa (bahan baku) dan mesinmesin pengupasan buah kelapa. Selain itu, ada 4 ruang mekanik yang berfungsi sebagai ruang bodega (stok bahan baku), opening (tempat pengupasan kelapa), boiler (penghasil uap), mekanik (penyimpanan material). Sebagai pendukung kualitas hasil produksi, terdapat 2 ruang laboratorium yang berfungsi sebagai pengujian hasil produksi, dan penyimpanan hasil produksi secara massal (siap ekspor). Sumber daya ini didukung sepenuhnya oleh 177 karyawan, 177 karyawan ini dibagi-bagi dalam beberapa bagian baik dari segi manajemen maupun operasionalnya. Berikut ini adalah gambar Struktur Organisasi PT.Tri Jaya Tangguh. 3
Direktur Utama
Kepala Pabrik
Personalia
Pemasaran
Produksi
Keuangan
Koordinator Opening
Kepala Laboratorium
Koordinator Boiler
Koordinator Mekanik
Koordinator Produksi Shift A
Koordinator Produksi Shift C
Koordinator Produksi Shift B Gambar 1. Struktur Organisasi PT Tri Jaya Tangguh Berdasarkan pembagian kerja menurut fungsi-fungsi struktur di atas, dapat dijelaskan bahwa direktur utama bertanggung jawab secara umum terhadap berbagai kegiatan perusahaan. Kepala pabrik bertanggung jawab mengawasi seluruh kegiatan produksi, dan melaporkan hasilnya secara berkala kepada direktur utama. Strata di bawah kepala pabrik secara horizontal terdapat empat bagian utama, yakni kepala personalia yang bertugas untuk mengatur bidang ketenagakerjaan, kepala pemasaran yang bertanggung jawab pada pemasaran hasil produksi, kepala produksi yang bertugas untuk mengatur seluruh kegiatan produksi pabrik, dan kepala keuangan yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan perusahaan. Keempat bidang ini secara berkala melaporkan hasil pekerjaannya kepada kepala pabrik. Di bawah empat bidang tersebut, terdapat tujuh bagian yang memiliki tanggung jawab secara teknis. Pertama, koordinator opening yang bertugas mengawasi kegiatan karyawan dalam penyediaan dan pengupasan kelapa. Kedua, koordinator boiler bertugas mengawasi karyawan dalam pengaturan uap/stelirisasi pengeringan kelapa. Ketiga, koordiantor Shif (A,B,C) yang bertanggung jawab terhadap pergantian waktu kerja pada masing-masing waktu sesuai jadwal yang ditentukan. Keempat, kepala laboratorium bertanggung jawab terhadap uji produksi dan kualitas serta penyimpanan massal hasil produksi. Kelima, koordinator mekanik bertanggung jawab mengawasi seluruh kegiatan karwayan atau tenaga teknis yang mengatur manajemen operasional mesin.
4
Secara keseluruhan sumber daya manusia yang tersedia pada PT Tri Jaya Tangguh Isimu berjumlah 132 karyawan, dengan perincian sebanyak 52 orang bertugas pada bagian opening. Sebanyak 8 karyawan bertugas pada bagian boiler. Pada kegiatan produksi 3 shift masing-masing memiliki karyawan sebanyak 20 orang atau total 60 orang. Pada bagian laboratorium, terdapat 5 orang karyawan dan bagian mekanik sebanyak 7 orang. Kuantitas karyawan ini tentunya berkenan dengan kualifikasi pendidikan yang memadai sebagai unsur utama operasional perusahaan. Menurut data hasil pengamatan terhadap hal ini, ditemukan karyawan yang berkualifikasi pendidikan sarjana sekitar 5% atau sejumlah 8 orang, SMA/sederajat 20% atau sekitar 25 orang, dan SD (buruh karyawan) sebanyak 75% atau sekitar 99 orang.
Pasokan dan Produksi Kelapa pada Kabupaten Gorontalo
PT.Tri Jaya Tangguh Isimu
Dari hasil observasi di lapangan maka pasokan dan produksi kelapa di PT. Tri Jaya Tangguh Sejak Tahun 2010 sampai 2012, hasil produksi tepung kelapa ditentukan oleh ketersediaan pasokan kelapa dan pasokan siap produksi. Pasokan kelapa merupakan ketersediaan bahan baku yang berasal dari para petani kelapa di wilayah Gorontalo. Berikut uraian tentang jumlah pasokan dan jumlah hasil produksi tepung kelapa periode tiga Tahun. Akmulasi Pasokan Kelapa, Siap Produksi, dan Produksi Tepung Kelapa Tahun 2010-2013 Dari uraian diatas selama pertahun, maka dapat di akumulasikan seluruh data pasokan kelapa, kelapa siap produksi, dan hasil produksi selam 3 Tahun yaitu dari Tahun 2010 sampai Tahun 2012 adapun data tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Akumulasi Jumlah Pasokan, Siap Produksi, dan Hasil Produksi Tahun 2010-2012 Tahun Uraian Jumlah 2010 2011 2012 Jumlah Pasokan (ton) 20.762 21.225 20.452 62.439 Siap Produksi (ton) 17.911 18.375 17.656 53.492 Hasil Produksi (ton) 2.595,25 2.653,13 2.556,50 7.804,88 Sumber : Data setelah diolah, 2013 Dari data pasokan, siap produksi, hasil produksi selama akumulasi Tahun 2010-2012 di atas, maka jumlah pasokan yang terbesar adalah pada Tahun 2011 dengan jumlah pasokan sebesar 21.225 ton dan jumlah terendah pasokan selama 3 Tahun yaitu pada Tahun 2012 dengan jumlah pasokan sebesar 20.452 ton, dengan jumlah keseluruhan pasokan selama 3 Tahun yaitu sebesar 62.439. Kelapa siap produksi tertinggi pada Tahun 2011 dengan jumlah 18.375 ton dan yang terendah pada Tahun 2012 dengan jumlah 17.656 ton setelah di akumulasi dalam 3 Tahun yaitu Tahun 2010-2012 bahwa jumlah seluruh kelapa yang siap produksi adalah sebesar 53.492 ton. Adapun jumlah hasil produksi selama 3 Tahun dari Tahun 2010 sampai Tahun 2012, maka jumlah produksi kelapa tertinggi adalah pada
5
Tahun 2011 sebanyak 2.653,13 ton. Dan jumlah terendah produksi kelapa yaitu pada Tahun 2012 sebanyak 2.556,50 ton dengan jumlah seluruh produksi selama 3 Tahun yaitu 70.804,88 ton. Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa jumlah tertinggi baik jumlah pasokan, siap produksi, dan hasil produksi kelapa yaitu pada Tahun 2011 ini disebabkan jumlah pemasok lebih banyak, dari pada Tahun 2010 dan 2012, sedangkan untuk nilai pasokan, siap produksi, dan hasil produksi terendah adalah pada Tahun 2012. Rendahnya jumlah pasokan, siap produksi, dan hasil produksi disebabkan oleh jumlah kelapa yang di pasok sedikit. Untuk melihat akumulasi besar-kecil, tinggi dan rendahnya jumlah pasokan, siap produksi dan hasil produksi selama periode Tahun 2010-2012 dapat dilihat pada Gambar 2. di bawah ini.
Akumulasi tahun 2010-2012 Jumlah Pasokan (ton)
20.762 17.911
Siap Produksi (ton)
21.225 18.375
20.452 17.656
2.653,13
2.595,25
2010
Hasil Produksi (ton)
2011
2.556,50
2012
Gambar 2. Grafik Akumulasi Jumlah Pasokan, Siap Produksi, dan Hasil Produksi Periode Tahun 2010-2012 Dari gambar 2 maka dapat dilihat jelas jumlah pasokan, siap produksi dan hasil produksi baik jumlah tertinggi maupun jumlah terendah selama periode Tahun 2010-2012. Pengaruh Jumlah Pasokan Terhadap Produksi Tepung Kelapa Adapun pengaruh jumlah pasokan terhadap produksi tepung kelapa Selama 3 Tahun atau 36 bulan, untuk mengukur pengaruh jumlah pasokan kelapa terhadap kuantitas produksi tepung, maka dapat di akumulasi data selama 3 tahun sebanyak 36 bulan dapat di lihat pada Tabel 2.
6
Tabel 2. Pengaruh Pasokan Kelapa Terhadap Produksi Tepung Kelapa Selama Tahun 2010-2012 Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Jumlah
Jumlah Pasokan (X) 1785 1622 1907 1868 1738 1900 1946 1681 1481 1881 1483 1470 1901 1515 1886 1700 1851 1732 1891 1711 1814 1830 1779 1615 1682 1702 1883 1642 1877 1831 1944 977 1788 1721 1878 1527 62439
Jumlah Produksi (Y) 196,28 191,70 219,35 207,21 195,84 212,89 214,60 188,35 167,29 212,89 167,94 167,42 204,75 164,71 209,20 181,55 210,18 194,81 213,41 190,28 202,30 203,85 203,46 180,47 187,44 191,96 204,24 185,89 215,09 205,40 213,15 176,59 205,36 190,93 205,01 187,44 7069,23
X2
Y2
XY
3186225 2630884 3636649 3489424 3020644 3610000 3786916 2825761 2193361 3538161 2199289 2160900 3613801 2295225 3556996 2890000 3426201 2999824 3575881 2927521 3290596 3348900 3164841 2608225 2829124 2896804 3545689 2696164 3523129 3352561 3779136 954529 3196944 2961841 3526884 2331729 109570759
38525,84 36748,89 48114,42 42935,98 38353,31 45322,15 46053,16 35475,72 27985,94 45322,15 28203,84 28029,46 41922,56 27129,38 43764,64 32960,40 44175,63 37950,94 45543,83 36206,48 40925,29 41554,82 41395,97 32569,42 35133,75 36848,64 41713,98 34555,09 46263,71 42189,16 45432,92 31184,03 42172,73 36454,26 42029,10 35133,75 1396281
350359,80 310937,40 418300,45 387068,28 340369,92 404491 417611,60 316616,35 247756,49 400446,09 249055 246107,40 389229,75 249535,65 394551,20 308635 389043,18 337410,92 403558,31 325569,08 366972,20 373045,50 361955,34 291459,05 315274,08 326715,92 384583,92 305231,38 403723,93 376087,40 414363,60 172528,43 367183,68 328590,53 385008,78 286220,88 12345598
Sumber : Data setelah diolah, 2013 Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa jumlah pasokan kelapa dalam tiga tahun atau 36 bulan sebanyak 62439 ton dengan rata-rata pasokan kelapa sebanyak 1734,42 ton. Perhitungan untuk melihat pengaruh jumlah pasokan terhadap hasil produksi, diperoleh korelasi nilai X (jumlah pasokan kelapa) 7
terhadap nilai Y (hasil produksi tepung kelapa), dengan melakukan analisis regresi sederhana dengan hasil akhir diperoleh sebagaimana tersaji pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Pasokan Kelapa Terhadap Produksi Tepung Kelapa Selama Tahun 2010-2012 Nilai Nilai Nilai konstanta Nilai No Koefisien regresi Determinasi (a) Korelasi (r) (b) (r2) 1 81,32 0,07 0,83 0,69 Sumber : Data setelah diolah, 2013 Berdasarkan persamaan diatas, maka penjabaran nilai a dan b, yakni: (a) jika jumlah pasokan kelapa (X) sebesar 0 (tidak diterapkan jumlah pasokan), maka volume produksi akan berkurang sebesar 81,32 ton; (b) jika jumlah pasokan kelapa (X) naik sebesar 1, maka produksi akan naik sebesar 0,07 ton. Besarnya korelasi antara jumlah pasokan kelapa (X) dengan hasil produksi tepung kelapa (Y) adalah r = 0,83. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara jumlah pasokan dengan produksi sangat erat, disebabkan karena nilai r positif dan mendekati angka 1, sehingga jika jumlah pasokan kelapa ditambah atau ditingkatkan, maka berpengaruh pada produksi tepung kelapa. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pasokan kelapa terhadap produksi tepung kelapa, maka digunakan koefisien determinasi yaitu r2 = 0,69 artinya jumlah pasokan kelapa sangat berpengaruh pada produksi tepung kelapa yaitu sebesar 69%, sedangkan sisanya adalah 31 %. Penyebabnya antara lain banyak pasokan yang rusak dari para petani, pembatasan jumlah produksi, dan cuaca kurang mendukung bagi petani kelapa, dan juga variabel lain yang tidak sempat di teliti. sehingga jumlah pasokan sangat berpengaruh pada hasil produksi tepung kelapa.
KESIMPULAN Pasokan bahan baku kelapa pada Tahun 2010 sebanyak 20.762 ton dan rata-rata pertahun sebanyak 1.730,16 ton. pada Tahun 2011 jumlah pasokan selama Tahun 2011 sebanyak 21.225 ton dan rata-rata pertahun sebanyak 1768,75 ton. pada Tahun 2012 pasokan kelapa sebanyak 20.452 ton dan rata-rata pertahun sebanyak 1.704,33 ton. Selama periode 2010-2012 jumlah pasokan yaitu 62439 ton dengan jumlah rata-rata 5203,25 ton. Berdasarkan koefisiensi perhitungan korelasi sederhana, diketahui bahwa besarnya korelasi antara jumlah pasokan (X) dengan hasil produksi tepung kelapa (Y) adalah korelasi (r) = 0,83 dan nilai determinasi (r2) = 0,69 jumlah pasokan kelapa sangat berpengaruh pada produksi tepung kelapa yaitu sebesar 69 %, sedangkan sisanya adalah 31%. Penyebabnya antara lain banyak pasokan yang rusak dari para petani, pembatasan jumlah produksi, dan cuaca kurang mendukung bagi petani kelapa, dan juga variabel lain yang tidak sempat di teliti. sehingga jumlah pasokan sangat berpengaruh pada hasil produksi tepung kelapa.
8
DAFTAR PUSTAKA Ahyari, A .2002. Manajemen Produksi, Perencanaan Sistem Produksi. Edisi Keempat.Yogyakarta: BPFE. Allorerung Dkk. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kelapa. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian, Jakarta. Amrida. 2012. Laporan Pembutan Tepung Kelapa. Jurnal Pembuatan Tepung Kelapa Jakarta. Anonim. 2012. Luas areal dan produksi perkebunan seluruh indonesia menurut pengusahaan.http://www.ditjenbun.deptan.go.id/cigraph/index.php/view stas/komoditiutama/8-kelapa. [18 Juli 2013] Assauri. 1980. Manajemen Produksi, organization, managerial, dan skills Penerbit FE-UI, Jakarta, Azwar, Saifuddin. 2004, Metode Penelitian, Cetakan V, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Cakraningrum, T. 2000. Optimalisasi pengadaan bahan baku pabrik gula pada PG. Mojo, Sragen, Jawa Tengah. Skripsi. Bogor. Eltram, LM. 1991. Supply Chain Management : The Industrial organisation Perspective. International Journal of Physical Distribution & Logistics Management. Fandy,
Tjipto. 2004 upaya peningkatan mutu produksi http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-produksi-luas-menurutpara.html [28 Juni 2013]
Grimwood,
1975. Penelitian Pembuatan Tepung http://winartosst.com/2008/10/penelitian-pembuatan-tepungkelapa.html. [10 Juli 2013]
Kelapa
Hani. 2007. Analisis Rantai Pasokan Buah Kelapa. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Hasan, I. 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 : Statistik Deskriptif. Bumi Aksara. Jakarta. Herawati Efi. 2008. Anlisis pengaruh faktor produksi modal, bahan baku, tenaga kerja, dan mesin terhadap produksi glycerine pada PT. Flora sawita chimendo. Tesis. Medan.
9
Hafsah. 2008. Optimalisasi Produksi Kain Sutera Alam pada Koperasi Warga Sejahtera Kecamatan Cihauerbeti, Kabupaten Ciamis. Skripsi. Jawa Barat. Produsen kelapa terbesar Tahun 2008 di Akses pada http://www.kemenperin.go.id/artikel/1075/Indonesia-Produsen-KelapaTerbesar [18 Juli 2013] Imran, Jufri. 2009 Teknologi Pengolahan Kelapa Parut Kering di PT. Tri Jaya Tangguh Isimu Kabupaten Gorontalo. Tugas Akhir. Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo Ibid, 2005 Luas Produksi Optimal http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertianproduksi-luas-menurut-para.html [28 Juni 2013] Kailaku, S. Intan. 2005. Potensi Tepung Kelapa Dan Ampas Industrl Pengolahan Kelapa, Balai Besar Penelilian don Pengembangan Pascapanen Pertanian. 2006. Kelapa. http://warintek.progressio.or.id/perkebunan/kelapa.htm. [5 Maret 2013] Konsep Dasar Produksi, Diktat Institut Teknologi Indonesia Serpong
Kuliah
Rekayasa
Produksi,
Lay, A. dan P. Pasang. 1998. Strategi dan implementasi Pengembangan produk kelapa masa depan. Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain Manado Nabila D. 2011. Pengaruh Kualitas Bahan Baku dan Kualitas Produk Terhadap Efisiensi Biaya Produksi Pada Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, Skripsi. Surabaya Partadireja, 1985. Pengantar Ekonomi. BPFE-UGM. Yogyakarta. Soekartiwi. 2005. Karakteristik Produk Pertanian, Jurnal pertanian, Malang. Sunardi, 2010. Mutu Buah Kelapa Sebagai Bahan Baku Pengolahan Virgin Coconut Oil, Tugas Akhir Yin 1996, Jenis-Jenis Penelitian. http://tutorialpenelitian.com/2009/08/metodepenelitian-studi-kasus.html [5 Juli 2013]
10