PENGARUH MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PELAKSANA PEMERINTAHAN DESA WRINGINAGUNG GAMBIRAN BANYUWANGI M Bisri Wahid, Karnadi, M.Si*)
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan mengenai Motivasi Terhadap Disiplin Kerja Pelaksana Pemerintahan Desa Wringinagung Gambiran Banyuwangi. Variabel yang diteliti “motivasi” sebagai variabel bebas (predictor) dan variabel terikatnya (dependent=respon) adalah “Disiplin Kerja” Pelaksana Pemerintahan Desa Wringinagung Gambiran Banyuwangi. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa variabel motivasi berpengaruh rendah terhadap disiplin kerja Pelaksana Pemerintahan Desa Wringinagung, dengan sumbangan parsialnya sebesar 36%, hal ini disebabkan karena Pelsaksana Pemerintahan Desa Wringinagung mempunyai motivasi untuk bekerja yang tergolong masih rendah, sedangkan sisanya 64% di pengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian. Sedangkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai thitung untuk variabel X (motivasi) = 3,96 dengan keyakinan 95 % maka df = (0,05;28) = 2,048 dengan demikian maka nilai thitung > ttabel atau 3,96 > 2,048 maka Ha diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap disiplin kinerja. Kata kunci : disiplin kerja tiap pimpinan bervariasi, misalnya
PENDAHULUAN Sumber Daya Manusia meru-
pemberian
kompensasi, pemberian
pakan bagian dari dalam suatu kema-
penghargaan, pemberian kesempatan
juan ilmu, pembangunan dan tekno-
untuk maju dan lain sebagainya.
logi. Untuk mendapatkan sumber daya
Dalam memberikan motivasi ke-
manusia yang diharapkan dapat me-
pada pegawai, pimpinan harus mem-
nunjang kegiatan lembaga, setiap pe-
perhatikan faktor-faktor yang dapat
gawai harus memiliki motivasi kerja
mendorong seseorang bekerja dengan
yang tinggi sehingga diharapkan akan
baik, demikian juga dalam mene-
memberikan prestasi kerja yang tinggi
rapkan disiplin kerja, pimpinan harus
juga. Dalam pemberian motivasi, se-
dapat
1
memperhatikan
faktor-faktor
2
yang dapat menimbulkan lemahnya
tivating” yang secara implisit berarti
disiplin kerja pegawainya, karena ke-
bahwa pimpinan suatu organisasi be-
salahan pihak manajemen dalam mem-
rada
berikan motivasi kepada pegawai akan
dengan demikian dapat memberikan
memberikan dampak yang merugikan
bimbingan,
bagi pimpinan itu sendiri.
koreksi jika diperlukan. (Siagian, 2000
Mengingat
instruksi,
bawahannya,
nasehat
dan
pentingnya
:129). Sedangkan pendapat lain me-
masalah disiplin kerja, penulis sema-
ngatakan bahwa motivasi adalah ke-
kin terdorong untuk mengetahui lebih
inginan yang terdapat pada seorang
lanjut motivasi-motivasi apakah yang
individu yang merangsang untuk mela-
diberikan oleh pimpinan kepada pega-
kukan tindakan. (Winardi, 2000:312).
wai dalam bekerja. Yang menjadi ob-
Motivasi adalah dorongan yang ada
yek dalam penelitian ini adalah semua
dalam diri manusia yang menyebabkan
pelaksana pemerintahan Desa BPD,
ia melakukan sesuatu (Wursanto, 1999
Perangkat, RT, RW, Lembaga Desa
:132).
(LKMD,
PKK,
sangat
ditengah-tengah
Karang
Taruna,
HIPA).
Dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan yaitu motivasi merupakan dorongan atau daya yang timbul dari diri, tanpa ada paksaan dari
TINJAUAN PUSTAKA
siapapun
Pengertian Motivasi Motif seringkali diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan
untuk
melakukan
suatu
pekerjaan. Teori Motivasi Setiap
manusia
mempunyai
jasmani untuk berbuat. Sehingga motif
needs (kebutuhan, dorongan, intrinsic
tersebut
force
dan extrinsic factor), yang pemun-
(tenaga pendorong atau penggerak)
culannya sangat tergantung dari ke-
yang menggerakkan manusia untuk
pentingan individu. Dengan kenyataan
bertingkah laku dan didalam perbu-
ini, kemudian Maslow dalam jammes
atannya itu mempunyai tujuan terten-
A.F Stoner Et al. (1999:139) membuat
tu, Moch. As’ad (1999:45). Motivasi
“needs hierarchy theory” untuk men-
secara sederhana dapat diartikan “Mo-
jawab tentang tingkatan kebutuhan
merupakan
driving
3
manusia tersebut. Kebutuhan manusia
dengan pemberian ruangan kerja
diklasifikasi
yang nyaman, penciptaan suasana
menjadi
lima
hirarki
kebutuhan yaitu : 1. Kebutuhan
dan kondisi kerja yang baik.
Fisiologis
(Physiolo-
gical Need).
Asas-Asas Motivasi Asas Motivasi Menurut Hasi-
2. Kebutuhan Rasa Aman (Safety Needs).
buan (2000:98) terbagi menjadi enam bagian adalah sebagai berikut:
3. Kebutuhan Sosial (Social needs) 4. Kebutuhan
Akan
Harga
Diri
(Esteem Need ).
1. Asas mengikutsertakan, artinya mengajak bawahan untuk ikut serta dalam berpartisipasi dan membe-
5. Aktualisasi Diri (Self Actualization)
rikan kesempatan untuk mengaju-
Metode-Metode Motivasi
kan pendapat sebagai rekomendasi
Terdapat dua metode dalam motivasi,
metode
tersebut
dalam pengambilan keputusan.
adalah
2. Asas komunikasi, artinya meng-
metode langsung dan metode tidak
informasikan secara jelas tentang
langsung, Hasibuan (2000:100). Kedua
tujuan yang ingin dicapai, cara me-
metode motivasi tersebut dapat dije-
ngerjakannya dalan kendala yang
laskan sebagai berikut:
dihadapi.
a. Metode langsung, merupakan moti-
3. Asas pengakuan, artinya membe-
vasi materiil atau non materiil yang
rikan penghargaan, pujian dan pe-
diberikan secara langsung kepada
ngakuan yang tepat serta wajar ke-
seseorang untuk pemenuhan kebu-
pada bawahan atas prestasi kerja
tuhan dan kepuasannya. Motivasi
yang dicapainya.
ini dapat diwujudkan misalnya
4. Asas
wewenang
yang
didele-
dengan memberikan pujian, peng-
gasikan, artinya memberikan kewe-
hargaan, bonus dan piagam.
nangan dan kepercayaan diri ke-
b. Metode tidak langsung, merupakan motivasi
yang
berupa
fasilitas
dengan maksud untuk mendukung
pada bawahan, bahwa dengan kemampuan dan kreatifitasnya mampu mengerjakan tugas dengan baik.
serta menunjang gairah kerja dan
5. Asas adil dan layak, artinya alat dan
kelancaran tugas. Contohnya adalah
jenis motivasi yang diberikan harus
4
berdasarkan
atas
keadilan
dan
kelompok masyarakat berupa ketaatan
kelayakan terhadap semua pemerin-
(obedience) terhadap peraturan, norma
tah. Misalnya pemberian hadiah dan
yang berlaku dalam masyrarakat. Se-
hukuman terhadap semua pemerin-
dangkan menurut Hasibuan, (2001:
tah harus adil dan layak bila masa-
193), Kedisiplinan adalah kesadaran
lahnya sama.
dan ketaatan seseorang terhadap per-
6. Asas perhatian timbal balik, artinya bawahan yang berhasil mencapai
aturan perusahaan atau lembaga dan norma sosial yang berlaku.
tujuan dengan baik maka pimpinan
Dari beberapa pendapat itu dapat
harus bersedia memberikan alat dan
disimpulkan bahwa disiplin kerja ada-
jenis motivasi. Tegasnya kerja sama
lah sikap ketaatan dan kesetiaan sese-
yang saling menguntungkan kedua
orang atau sekelompok orang terhadap
belah pihak.
peraturan tertulis atau tidak tertulis
Disiplin Kerja
yang tercermin dalam bentuk tingkah
Secara etimologi, disiplin bera-
laku dan perbuatan pada suatu organi-
sal dari bahasa latin “disipel” yang be-
sasi untuk mencapai suatu tujuan
rarti pengikut. Seiring dengan perkem-
tertentu.
bangan jaman, kata tersebut meng-
Jenis-jenis Disiplin Kerja.
alami perubahan menjadi “disipline”
1. Self dicipline (disiplin diri)
yang artinya kepatuhan atau yang
Disiplin
ini
timbul
karena
menyangkut tata tertib. Disiplin kerja
seseorang merasa terpenuhi kebutu-
adalah suatu sikap ketaatan seseorang
hannya dan telah menjadi bagian dari
terhadap aturan atau ketentuan yang
organisasi, sehingga orang akan ter-
berlaku dalam organisasi, yaitu: meng-
gugah hatinya untuk sadar dan secara
gabungkan diri dalam organisasi itu
sukarela mematuhi segala peraturan
atas dasar keinsafan, bukan unsur pak-
yang berlaku.
saan. Wursanto, (1999:147).
2. Command
Siagian (2001:145) juga berpen-
discipline
(Perintah
disiplin)
dapat bahwa Disiplin kerja adalah
Disiplin ini tumbuh bukan dari
sikap mental yang tercermin dalam
perasaan ikhlas, akan tetapi timbul
perbuatan atau tingkah laku seseorang,
karena adanya paksaan atau ancaman
5
orang lain. GR. Terry, (1999:218).
suatu hal yang dibuat untuk men-
Dalam setiap organisasi, yang di-
jelaskan sesuatu yang sering dituntut
inginkan pastilah jenis disiplin yang
untuk melakukan pengecekan. Hipote-
pertama, yaitu datang karena kesadar-
sis dalam penelitian ini yaitu ada
an dan keinsyafan. Akan tetapi Kenya-
pengaruh yang signifikan Motivasi
taan selalu menunjukkan bahwa disip-
Terhadap Disiplin Kerja Pelaksana
lin itu lebih banyak di sebabkan oleh
Pemerintahan
adanya semacam paksaan dari luar.
Gambiran Banyuwangi.
Desa
Wringinagung
Tipe - Tipe Disiplin Kerja Menurut Handoko, (2003:129130), tipe-tipe kegiatan pendisiplinan ada tiga tipe yaitu :
METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Rancangan penelitian Pengaruh
1. Disiplin preventif yaitu kegiatan
Motivasi terhadap Disiplin Kerja Pe-
yang mendorong pada karyawan
laksana Pemerintahan Desa Wringin-
untuk mengikuti berbagai standart
agung Gambiran Banyuwangi adalah
dan aturan, sehingga penyeleweng-
sebagai berikut :
an dapat dicegah.
1. Mengumpulkan
2. Disiplin korektif adalah kegiatan
data
historis
dengan cara wawancara, observasi,
yang diambil untuk menangani pe-
dokumentasi, dan studi pustaka.
langgaran yang dilakukan karyawan
2. Mengumpulkan data primer dengan
atau pegawai terhadap peraturan
cara menyebarkan kuesioner kepada
yang
karyawan.
berlaku
dan
mencegah
terjadinya pelanggaran lebih lanjut.
3. Melakukan analisis data dengan
3. Disiplin progresif yaitu tindakan
menggunakan metode analisis reg-
memberi hukuman berat terhadap
resi linear sederhana, koefisien de-
pelanggaran yang berulang.
terminasi (
Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara dan masih harus diuji kebenarannya melalui penelitian. Dapat diartikan dengan asumsi atau dugaan mengenai
4. Menarik
) dan uji t “ test”. kesimpulan
analisis data.
sebagai
6
METODE ANALISIS DATA
Uji Hipotesis Menurut Arikunto, (2000:64),
Analisis Regresi Linier Sederhana mengetahui
“Hipotesis adalah suatu jawaban yang
apakah antara variabel bebas dengan
bersifat sementara, terhadap permasa-
variabel terikat mempunyai pengaruh
lahan penelitian sampai terbukti mela-
yang berarti atau tidak, dan di uji
lui data yang terkumpul”. Dalam hal
hanya menggunakan satu variabel
ini peneliti menggunakan uji statistic
bebas. Hariwijaya dan Triton (2008:
“t-test”.
Digunakan
untuk
96).
Pengujian
lanjutan
setelah
Dengan rumus sebagai berikut:
diperolehnya persamaan regresi adalah
Y = a + bX...
ujian
Dimana:
(Independent) terhadap variabel terkait
Y = Variabel Terikat ( Motivasi)
(Dependent). Hariwijaya dan triton
a = Konstanta
(2008:89)
X = Disiplin Kerja
berikut:
b = Koefesien Regresi Koefisien Determinasi (R2) Menurut Hariwijaya dan triton (2008:88), Koefisien determinasi adalah angka yang menunjukan kekuatan hubungan bersama-sama antara dua
Ttest
pengaruh
variabel
denga
rumus
bebas
sebagai
=
r
= korelasi
r2
= koefisien Determinasi
n
= jumlah sampel (30 responden)
Kriteria Pengkajian:
atau lebih variabel bebas terhadap
a. Ha diterima apabila t hitung ≥ t table.
variabel terkait. Dengan rumus :
b. Ha ditolak apabila t hitung ≤ t tabel.
r=
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan :
Karakteristik Responden
r
= Kofisien Korelasi
1. Karakteristik
X
= variabel Bebas
Y
= nilai Variabel Terkait
n
= jumlah Data
Berdasarkan
Jenis
Kelamin Berdasarkan penyebaran kuesioner maka dapat diketahui bahwa jumlah jenis kelamin responden pria lebih
7
banyak dari wanita, yaitu untuk pria
sebanyak 30 orang atau sebesar 36%
sebanyak 19 orang atau sebesar 63%
dari seluruh responden.
dari keseluruhan responden dan wanita Tabel 1 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No
Keterangan
Jumlah
Prosentase%
1
Pria
19
64
2
Wanita
11
36
30
100
Jumlah
Sumber : Data Desa Wringinagung, 2011
2. Karakteristik Berdasarkan Usia
atau 53% kemudian usia < =30 tahun
Dari tabel 2 dapat diketahui bah-
sebanyak 5 orang atau 17% sedangkan
wa usia responden yang paling banyak
usia 51- 60 tahun sebanyak 9 orang
31-50 tahun, yaitu sebanyak 16 orang
atau 30%.
Tabel 2 Jumlah Responden Berdasarkan Usia No
Usia
Jumlah
Prosentase%
1
<= 30
5
17
2
31-50
16
53
3
51-60
9
30
30
100
Jumlah
Sumber : Data Desa Wringinagung, 2011 3. Karakteristik Berdasarkan Status
Dengan melihat tabel dibawah yang
Berdasarkan tabel 3 dapat dike-
bekerja sebagai pelaksana pemerintah
tahui status perkawinan responden
desa mayoritas sudah menikah atau
adalah sebanyak 73,33% sudah meni-
berkeluarga.
kah dan 26,67% belum menikah.
8
Tabel 3 Jumlah Responden Berdasarkan Status No
Status
Jumlah
Prosentase%
1
Menikah
22
73,33
2
Belum Menikah
8
26,67
30
100
Jumlah
Sumber : Data Desa Wringinagung, 2011
4. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan Akhir
kemudian 70% SMA. Sedangkan 7% S1. Dengan melihat tabel diatas yang
Berdasarkan tabel 4 dapat dike-
bekerja sebagai pelaksana pemerintah
tahui tingkat pendidikan terahir res-
desa mayoritas berpendidikan terakhir
ponden adalah sebanyak 23% SMP,
SMA.
Tabel 4 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Akhir No
Pendidikan
Jumlah
Prosentase%
1
SMP
7
23
2
SMA
21
70
3
S.1
2
7
30
100
Jumlah
Sumber : Data Desa Wringinagung, 2011
5. Karakteristik Pengalaman Kerja Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa masa kerja responden yang paling
73%. Kemudian masa kerja responden 6 - 10 tahun sebanyak 8 orang atau 27%.
banyak 0-5 yaitu 22 orang atau sebesar Tabel 5 Jumlah Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja No
Masa Kerja (Tahun)
Jumlah
Prosentase%
1
0-5
22
73
2
6-10
8
27
3
Jumlah
30
100
Sumber : Data Desa Wringinagung, 2011
9
Perhitungan Analisis Regresi Linier
Analisis Regresi Linier Sederhana Persamaan
digunakan
untuk
Sederhana adalah sebagai berikut: ∑X = 943
menganalisis ada tidaknya pengaruh
n
= 30
Motivasi terhadap Disiplin kinerja
∑Y = 1283
∑X2 = 29913
Pelaksana Pemerintahan pada Desa
∑Y2 = 55145
∑XY = 40497
Wringinagung Gambiran Banyuwangi.
=
b =
a =
=
= 0,61
= 42,76 – 0,61 (31,43) = 23,65
=
Jadi persamaan regresi linier sederhana adalah : Y = 23,59 + 0,61X Analisis Koefisien Diterminasi
Dalam
ini,
tah Desa Wringinagung Gambiran
koefisien
Banyuwangi sebesar 36%, sedangkan
determinasi (R2) secara simultan ada-
sisanya sebesar 64% dipengaruhi oleh
lah sebesar 0.36, hal ini berarti bahwa
variabel lain selain motivasi terhadap
persentase kontribusi motivasi terha-
disiplin kerja yang tidak diungkap
dap disiplin kerja Pelaksana pemerin-
dalam penelitian ini.
dianalisis
analisis
regresi
pula besarnya
Uji Parsial
2,048
Nilai
thitung variabel (X) motivasi
Dimana n = jumlah sampel, k = jumlah
diperoleh sebesar 3,96 sedangkan ttabel
variabel independen adalah sebesar
pada taraf keyakinan 95% df =
3,96 dengan demikian thitung 3,96 >
(0,05:28) = 2,048 dan derajat bebas
ttabel = 2,048 maka Ha diterima.
.
10
Berdasarkan hasil analisis diatas
Pengujian
ini secara statistik
dapat disimpulkan bahwa motivasi
membuktikan bahwa motivasi berpe-
berpengaruh signifikan terhadap disip-
ngaruh positif terhadap disiplin kerja.
lin kerja pelaksana pemerintahan Desa
Artinya bahwa ada pengaruh antara
Wringinagung Gambiran Banyuwangi
variabel motivasi terhadap disiplin
sehingga hipotesis Ha diterima.
kerja pelaksana pemerintahan Desa Wringinagung Gambiran Banyuwangi.
SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan
DAFTAR PUSTAKA
pembahasan diatas dapat disimpulkan
Djarwanto, dan Subagiyo, P. 2000,.
bahwa variabel motivasi berpengaruh
Statistik Induktif. Edisi 4. Yogya-
rendah terhadap disiplin kerja Pelak-
karta : BPFE.
sana Pemerintahan Desa Wringin-
GR. Terry. 1999. Pengembangan sum-
agung, dengan sumbangan parsialnya
ber Daya Manusia. Yogyakarta :
sebesar 36%, hal ini disebabkan
Liberty.
karena Pegawai atau Pelaksana Peme-
Hani H. 2003. Manajemen Sumber
rintahan Desa Wringinagung mem-
Daya Manusia. Jakarta : Ghalia
punyai motivasi untuk bekerja yang
Indonesia.
tergolong masih rendah, sedangkan si-
Hariwijaya, T. 2008. Pedoman Penu-
sanya 64% di pengaruhi oleh faktor
lisan
lain diluar penelitian.
Skripsi. Yogyakarta : Oryza.
Melalui hasil perhitungan yang
Ilmiah
Proposal
Dan
Indriantoro, N. dan Bambang, S. 2002.
telah dilakukan diperoleh Nilai thitung
Metodologi
untuk variabel X (motivasi) = 3,96
Untuk Akuntansi dan Manaje-
dengan keyakinan 95 % maka df =
men. Yogyakarta: BOEF Univer-
(0,05;28) = 2,048 dengan demikian
sitas Gajah Mada.
maka nilai thitung > ttabel atau 3,96 >
Penelitian
Bisnis
Malayu H. 2000. Organisasi dan Moti-
2,048 maka Ha diterima, berarti ada
vasi Dasar Peningkatan
Pro-
pengaruh yang signifikan antara moti-
duktifitas. Bandung: Bina Ak-
vasi terhadap disiplin kinerja.
sara.
11
Muchdarsyah, S. 2000. Produktifitas, Apa dan Bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara. As’ad, M. 1999. Psikologi Industri. Jakarta : Liberty. Santoso, S. 2000. Statistik Para Medix Elexmedia. Jakarta : Computindo. Sondang, P. 2000. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta : Bumi Aksara. Sondang, P. 2001. Organisasi Kepe-
Sutrisno H. 1999. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali. Winardi. 2000. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta : Rineka Cipta. Wursanto. 1999. Manajemen Kepegawaian. Yogyakarta : Kanisius. Isnan masjui. 2005. Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Kantor Dinas Pendidikan Nasio-
mimpinan Perilaku Administrasi.
nal
Jakarta : Gunung Agung.
http://www.scri-bd.com/doc.3
Stoner, J. Freman, E. dan Gilbert, D. 1999. Manajemen. Indeks. Jakarta. Sudjana. 2004. Metode Statistika. Bandung : Tarsito. Arikunto, S. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Soejono. 2000. Sistem dan Prosedur Kerja. Jakarta : Bumi Aksara. Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Kabupaten
Grobogan.
juli 2011. Hernowo Narmodo. 2005. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri. http://www.google.co.id/search, 9 juli 2011. Windy Rizki Adi. 2011. Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Kusuma Agrowisata Hotel Batu. http://karya-ilmiah.um.ac. id. 04 juli 2011.