PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN DAN SERTIFIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM MTs. HASYIM ASY’ARI KOTA BATU Oleh : Mas’ud Bukhori *) Jeni Susyanti **) Afi Rahmat Slamet ***) Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Malang ABSTRACT The purpose of this study was 1 ) to determine motivation, leadership and influential teacher certification simultaneously and partially on the environmental performance of teachers in educational environments Islam MTS Hasyim Ash'ari kota Batu 2) to determine the dominant variable to the performance of teachers in educational environments Islam MTS Hasyim Asy'ari kota Batu. This research is a quantitative study using causality test. the total population was 46 teachers. data collection techniques using questionnaires and data analysis using multiple linear regression, F test, t test, and classical assumption. Results of research simultaneously and partially variable motivation, leadership and teacher certification have a significant effect on the performance of teachers. this can be shown by F count equal to 20.418 > F table by 2.87 and motivation variable t (2.467), leadership (3,249) and certification (2,251) > t table (1.97). The dominant variable on teacher performance is leadership with the highest beta coefficient standard value of 0.412. Keyword: Motivation, leadership, teacher certification, and performance 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan kinerja karyawan agar mampu bekerja dengan maksimal maka diperlukan suatu motivasi dari seorang pimpinan atau manajer dalam suatu perusahaan atau organisasi. Pada umumnya, perilaku seseorang dimotivasi oleh keinginan untuk memperoleh tujuan tertentu. Melalui perusahaan atau organisasi seseorang mempunyai keyakinan kebutuhan dan harapannya dapat terpenuhi. Salah satunya adalah kebutuhan primer seperti sandang, pangan dan papan. Sedangkan kebutuhan primernya adalah status dan harga diri. Pemenuhan kebutuhan tersebut menjadi faktor penting untuk menciptakan motivasi terhadap diri seseorang agar mampu bekerja dengan maksimal dan bertanggung jawab. Kepemimpinan sebagai salah satu bagian terpenting dalam suatu manajemen perusahaan atau organisasi. Kepemimpinan merupakan keseluruhan aktifitas dalam rangka mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang memang diinginkan bersama. (Martoyo, 2000:176). Kepemimpinan dalam suatu organisasi/perusahaan lebih menekankan pada suatu perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan. Dimana peran seorang pemimpin dalam sebuah organisasi/perusahaan adalah memberikan arahan kepada bawahan untuk memajukan perusahaan tersebut. Sedangkan kepemimpinan yang ada dalam lembaga pendidikan adalah untuk mengkoordinasikan peran masing-masing guru dalam hal pembelajaran sehingga proses pendidikan yang berkualitas yang menjadi tujuan dari lembaga tersebut bisa dicapai dengan sempurna. JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
| 185
Untuk saat ini kepemimpinan yang diterapkan di MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu sudah bukan kepemimpinan tradisional lagi, dimana seorang pemimpin memiliki kekuasaan penuh untuk menentukan suatu keputusan. Dalam pengambilan suatu keputusan, pemimpin (Kepala Sekolah MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu) selalu melibatkan dan menampung usulan-usulan dari bawahannya, sehingga keputusan yang diambil adalah berdasarkan dari hasil musyawarah mufakat. Selain motivasi dan kepemimpinan, faktor lain yang berpengaruh dalam dunia pendidikan yaitu sertifikasi. Dimana sertifikasi ini merupakan terobosan dari Pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme seorang guru, sehingga kedepannya diharapkan guru memiliki sertifikat sebagai ijin mengajar. Disamping itu, sertifikasi juga untuk meningkatkan kesejahteraan para guru sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Apakah motivasi, kepemimpinan dan sertifikasi guru berpengaruh secara simultan terhadap kinerja guru di lingkungan pendidikan Islam MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu? b. Apakah motivasi, kepemimpinan dan sertifikasi guru berpengaruh secara parsial terhadap kinerja guru di lingkungan pendidikan Islam MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu? c. Antara variabel motivasi, kepemimpinan dan sertifikasi guru, manakah yang dominan berpengaruh terhadap kinerja guru di lingkungan pendidikan Islam MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu? 1.3 Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui motivasi, kepemimpinan dan sertifikasi guru berpengaruh secara simultan terhadap kinerja guru di lingkungan pendidikan Islam MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu. b. Untuk mengetahui motivasi, kepemimpinan dan sertifikasi guru berpengaruh secara parsial terhadap kinerja guru di lingkungan pendidikan Islam MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu. c. Untuk mengetahui variabel manakah yang dominan terhadap kinerja guru di lembaga pendidikan Islam MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu. 1.4 Kontribusi Penelitian a. Dapat dipergunakan sebagai bahan acuan Kepala Sekolah untuk memberikan motivasi kepada guru-guru agar bisa meningkatkan kualitas kerjanya. b. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, sehingga tercapai tujuan lembaga untuk meningkatkan kualitas pendidikan. c. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan untuk dikembangkan dengan lebih baik lagi dengan meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru.
186 |
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
2 TINJAUAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Rodiyah (2010) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Semarang”. Variabel penelitian yang dilakukan adalah motivasi kerja dan kepemimpinan kepala sekolah sebagai variabel bebas dan kinerja guru sebagai variabel terikat. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan statistik dengan menggunakan regresi berganda. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh pengaruh yang positif antara motivasi kerja dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru akuntansi SMK. Dari hasil uji F atau uji simultan diperoleh F hitung sebesar 101,631. Dari hasil uji t atau uji parsial untuk variabel motivasi kerja guru diperoleh t hitung sebesar 6,209. Sedangkan untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah diperoleh t hitung sebesar 6,280. Septiana, Ngadiman, Ivada (2013) dengan judul penelitian “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Wonosari”. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Kepemimpinan kepala sekolah (X1) dan motivasi kerja (X2) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) di SMP Negeri Wonosari, 2) Kepemimpinan kepala sekolah (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru (Y) di SMP Negeri Wonosari, 3) Motivasi kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru (Y) di SMP Negeri Wonosari, 4) Motivasi kerja berpengaruh dominan terhadap kinerja guru. Melati (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sertifikasi Guru Dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 5 Surakarta Tahun 2013”. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1. Terdapat pengaruh positif sertifikasi guru terhadap kinerja guru SMA Negeri 5 Surakarta Tahun 2013, dengan nilai t hitung 2,065 > t tabel 1,672 dengan derajat kepercayaan 5% dan nilai R hitung 0,264 bertanda positif. 2. Terdapat pengaruh positif motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SMA Negeri 5 Surakarta Tahun 2013, dengan nilai t hitung 2,786 > t tabel 1,672 dengan derajat kepercayaan 5% dan nilai R hitung 0,346 bertanda positif. Terdapat pengaruh sertifikasi guru dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SMA Negeri 5 Surakarta Tahun 2013, dengan nilai F hitung 5,467 > F tabel 3,16 dengan derajat kepercayaan 5%. Sumbangan efektif sertifikasi guru (X1) sebesar 5,56% dan sumbangan efektif motivasi kerja guru (X2) sebesar 10,74%. Sumbangan relatif sertifikasi guru (X1) sebesar 34,13% dan sumbangan relatif motivasi kerja guru (X2) sebesar 65,87%. 2.2 Motivasi Munandar (2001:115) mengemukakan bahwa “motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Bila kebutuhan telah terpenuhi maka akan tercapai suatu kepuasan”. Oleh karena itu tidak akan ada motivasi, jika tidak dirasakan adanya kebutuhan dan kepuasan serta ketidakseimbangan tersebut. Rangsangan-rangsangan terhadap hal semacam diataslah yang akan menumbuhkan motivasi, dan motivasi yang telah tumbuh memang dapat menjadikan motor atau dorongan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan pencapaian keseimbangan.
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
| 187
Maslow dalam Reksohadiprojo dan Handoko (1996), mengemukakan ada lima tingkatan kebutuhan pokok manusia. Kelima tingkatan inilah kemudian dijadikan pengertian kunci dalam memahami motivasi manusia. Maslow mengidentifikasi kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar manusia dalam sebuah hierarki yang terendah dan bersifat biologis sampai tingkat tertinggi dan mengarah pada kemajuan individu. Hal yang penting dalam pemikiran Maslow ini bahwa kebutuhan yang telah dipenuhi memberi motivasi. Apabila seseorang memutuskan bahwa ia menerima uang yang cukup untuk pekerjaan dari organisasi tempat ia bekerja, maka uang tidak mempunyai daya intensitasnya lagi. Jadi bila suatu kebutuhan mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan berhenti menjadi motivasi utama dari perilaku. Kemudian kebutuhan kedua mendominasi, tetapi walaupun kebutuhan telah terpuaskan, kebutuhan itu masih mempengaruhi perilaku hanya intensitasnya yang lebih kecil. 2.3 Kepemimpinan Kepemimpinan dalam suatu organsasi merupakan suatu faktor yang menentukan atas berhasil tidaknya suatu organisasi atau usaha. Sebab kepemimpinan yang sukses, menunjukkan bahwa pengelolaan suatu organisasi berhasil dilaksanakan dengan sukses pula. Ini berarti bahwa pimpinan berhasil dalam 3 hal (Kartono, 1983:5) : a. Mampu mengantisipasi perubahan yang tiba-tiba dalam proses pengelolaan organisasi. b. Berhasil mengoreksi kelemahan-kelemahan yang timbul. c. Sanggup membawa organisasi kepada sasaran dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan. Martoyo, (2000:176), kepemimpinan adalah “keseluruhan aktivitas dalam rangka mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang memang diinginkan bersama". Kepemimpinan menyangkut sebuah proses pengaruh sosial yang dalam hal ini pengaruh yang disengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktivitas-aktivitas serta hubungan-hubungan di dalam sebuah kelompok atau organisasi. Kepemimpinan adalah “proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan”. (Rauch & Behling, 1984:46). Kebanyakan definisi mengenai kepemimpinan mencerminkan asumsi bahwa kepemimpinan menyangkut sebuah proses pengaruh sosial yang dalam hal ini pengaruh yang disengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktivitas-aktivitas serta hubungan-hubungan di dalam sebuah kelompok atau organisasi. 2.4 Sertifikasi Guru Sertifikasi guru merupakan sebuah terobosan dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke depan semua guru harus memiliki sertifikat sebagai lisensi atau ijin mengajar. Berdasarkan pada panduan pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2006 sertifikasi guru didefinisikan sebagai upaya peningkatan mutu guru dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan guru sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan. 2.5 Kinerja Mangkunegara (2009:67) memberikan pengertian bahwa “kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. 188 |
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
Menurut Sedarmayanti (2011:260) mengemukakan “kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan)”. Menurut Mangkunegara (2009:67) factor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah sebagai berikut : 1) Faktor Kemampuan Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya, pegawai yang memiliki IQ rata-rata (IQ 110 – 120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaannya sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai prestasi kerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the right man on the right place, the right man on the right job). 2) Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal. Sikap mental seorang pegawai harus sikap mental yang siap secara psikofisik (sikap secara mental, fisik, tujuan dan situasi). Artinya seorang pegawai harus siap mental, mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai serta mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja. 2.6 Hipotesis 1. Adanya pengaruh yang simultan antara motivasi, kepemimpinan dan sertifikasi guru terhadap kinerja guru di lingkungan pendidikan Islam MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu. 2. Adanya pengaruh secara parsial variabel motivasi terhadap kinerja guru di lingkungan pendidikan Islam MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu. 3. Adanya pengaruh secara parsial variabel kepemimpinan terhadap kinerja guru di lingkungan pendidikan Islam MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu. 4. Adanya pengaruh secara parsial variabel sertifikasi guru terhadap kinerja guru di lingkungan pendidikan Islam MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu. 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji kausalitas (pengaruh) yang berarti menguji hubungan yang bersifat sebab akibat. 3.2 Populasi Populasi diartikan sebagai sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi obyek penelitian. Elemen populasi ini biasanya merupakan satuan analisis. Populasi merupakan himpunan semua hal yang ingin diketahui. Karena jumlah guru yang ada di lembaga pendidikan Islam MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu hanya berjumlah 46 orang, maka populasi diambil semua untuk menjadi responden.
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
| 189
3.3 Definisi Operasional Variabel a. Variabel Motivasi (X1) Variabel motivasi adalah kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia. Indikatornya adalah gaji untuk pemenuhan kebutuhan, pemberian penghargaan bagi guru berprestasi, dan penempatan jabatan sesuai dengan kompetensi guru. b. Variabel Kepemimpinan (X2) Variabel kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan sekelompok anggota untuk mencapai satu tujuan tertentu, dan yang paling berhubungan dalam hal ini adalah kepala sekolah. Indikatornya adalah sikap Kepala Sekolah yang selalu meminta masukan dari para guru dalam kegiatan rapat guru, komunikasi yang baik antara Kepala Sekolah dengan guru, dan Kepala Sekolah memberikan contoh perilaku disiplin kepada guru. c. Variabel Sertifikasi Guru (X3) Sertifikasi Guru adalah sebuah terobosan baru yaitu pemberian tunjangan bagi guru sebagai penunjang kesejahteraan guru yang telah memenuhi kriteria profesionalisme guru. Indikatornya adalah peningkatan kesejahteraan guru, peningkatan mutu hasil pembelajaran, dan peningkatan mutu hasil pendidikan. d. Variabel Terikat (Y) Kinerja Guru Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pendidik sesuai dengan tanggungjawab yang dibebankan kepadanya. Indikatornya adalah terpenuhinya target pekerjaan, proses pembelajaran yang lebih inovatif, dan ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan. 3.4 Model Penelitian MOTIVASI
KEPEMIMPINAN
KINERJA GURU
SERTIFIKASI GURU
Gambar 1 Model Penelitian 3.5 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka). 3.6 Metode Analisis data Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y=a+b1X1+ b2X2+ b3X3+e
190 |
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
Keterangan : Y = Kinerja Guru a = Nilai Konstanta b = Koefisien Regresi X1 = Motivasi X2 = Kepemimpinan X3 = Sertifikasi Guru e = Standard eror 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Instrumen a. Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur untuk mengukur apa yang diukur valid tidaknya suatu item instrumen dapat diketahui dengan membandingkan indeks korelasi product moment Pearson dengan level signifikansi 0,05 dengan nilai kritisnya. Tabel 1 Hasil Uji Validitas Variabel Item Sig Ket item 1 0,000 Valid Motivasi item 2 0,000 Valid item 3 0,000 Valid item 1 0,000 Valid Kepemimpinan item 2 0,000 Valid item 3 0,000 Valid item 1 0,000 Valid Sertifikasi item 2 0,000 Valid Guru item 3 0,000 Valid item 1 0,000 Valid Kinerja Guru item 2 0,000 Valid item 3 0,000 Valid Sumber : Data Primer diolah, 2015 Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan item pertanyaan pada variabel motivasi, kepemimpinan, sertifikasi guru dan kinerja guru memiliki nilai probabilitas (sig) kurang dari 0,05 sehingga dapat dikatakan semua item pertanyaan telah valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Koefisien Alpha Keterangan Motivasi 0,732 Reliabel Kepemimpinan 0,715 Reliabel Sertifikasi Guru 0,900 Reliabel Kinerja Guru 0,808 Reliabel Sumber : Data Primer diolah, 2015 Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa item kuesioner memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan instrumen pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel atau dapat dihandalkan. JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
| 191
c. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Variabel Sig. Keterangan Motivasi 0,441 Normal Kepemimpinan 0,640 Normal Sertifikasi Guru 0,744 Normal Kinerja Guru 0,676 Normal Sumber : Data Primer diolah, 2015 Berdasarkan tabel 3 di atas, diketahui Sig. sebesar 0,441; 0,640; 0,744; dan 0,676, dimana nilai tersebut lebih besar daripada α = 0,05. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar daripada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas telah terpenuhi sehingga dapat dinyatakan bahwa model regresi tersebut telah layak digunakan. 4.2 Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Tabel 4 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel VIF Hasil Motivasi 1.014 Tidak terjadi multikolinieritas Kepemimpinan 1.050 Tidak terjadi multikolinieritas Sertifikasi Guru 1.040 Tidak terjadi multikolinieritas Sumber : Data Primer diolah, 2015 Dari hasil analisis dapat diambil kesimpulan bahwa terlihat besaran VIF untuk semua variabel < 10, sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi tidak terdapat problem multikolinieritas. b. Uji Heteroskedastisitas Uji ini digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu ke pengamatan yang lain. Tabel 5 Hasil Uji Glejser Coefficientsa
Model 1
(Constant) Motiv asi Kepemimpinan Sertif ikasi Guru
Unstandardized Coeff icients B Std. Error 6.629 .915 -.087 .084 .061 .078 .032 .071
Standardized Coeff icients Beta -.158 .120 .069
t 7.246 -1.042 .779 .449
Sig. .000 .303 .441 .656
a. Dependent Variable: ABSRESID
Sumber : Data Primer diolah, 2015 Dari pengujian Glejser, koefisien pada semua variabel mempunyai signifikansi > 0.05 sehingga dapat disimpulkan data belum memenuhi asumsi homoskedastisitas dan model layak untuk digunakan.
192 |
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
4.3 Hasil Uji Regresi Analisis Regresi Linier Berganda untuk mengetahui pengaruh dari peubah bebas terhadap peubah terikat berdasarkan koefisien regresi. Tabel 6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Model Summary Model 1
R .770a
Adjusted R Square .564
R Square .593
St d. Error of the Estimate 1.182
a. Predictors: (Constant), Sertif ikasi Guru, Motiv asi, Kepemimpinan ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 85.645 58.725 144.370
df 3 42 45
Mean Square 28.548 1.398
F 20.418
Sig. .000a
a. Predictors: (Const ant), Sertif ikasi Guru, Motiv asi, Kepemimpinan b. Dependent Variable: Kinerja Guru
Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Motiv asi Kepemimpinan Sert if ikasi Guru
Unstandardized Coef f icients B St d. Error -2.269 2.015 .425 .172 .485 .149 .248 .110
St andardized Coef f icients Beta .276 .412 .267
t -1.126 2.467 3.249 2.251
Sig. .267 .018 .002 .030
Correlations Zero-order .556 .688 .585
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber : Data Primer diolah, 2015 1. Uji F Uji F digunakan untuk menguji signifikansi hubungan variabel-variabel independen secara simultan dengan variabel dependen. Berdasarkan Tabel 6 diperoleh nilai Fhitung sebesar 20,418 sedangkan Ftabel sebesar 2.87, dan memiliki sig F < 0,05 yaitu sebesar 0,000 sehingga H0 ditolak. Artinya bahwa secara simultan variabel motivasi, kepemimpinan, dan sertifikasi guru berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja guru. 2. Uji t Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel bebas, secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan Tabel 6 diperoleh nilai thitung > ttabel. Artinya bahwa secara parsial variabel motivasi, kepemimpinan, dan sertifikasi guru berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja guru. Variabel yang memiliki nilai Standardized Koefisien Beta tertinggi adalah kepemimpinan sehingga kepemimpinan merupakan variabel yang dominan terhadap kinerja guru. 4.4 Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, implikasi dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja guru di lembaga Pendidikan MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu dengan indikator gaji untuk pemenuhan kebutuhan dinilai sudah mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan hidup para guru. Untuk pemberian penghargaan bagi guru berprestasi juga direspon baik oleh para responden JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
| 193
dimana pemberian penghargaan ini dinilai sebagai imbalan yang sesuai dengan prestasi guru. Penempatan jabatan sesuai dengan kompetensi guru ini juga direspon baik oleh responden walaupun masih ada beberapa responden yang masih ragu-ragu dengan penempatan jabatan ini. Berdasarkan hasil dari analisis diketahui bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja guru di Lembaga Pendidikan MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu, dimana kepala sekolah selalu meminta masukan dari para guru dalam kegiatan rapat direspon baik oleh responden. Hal ini berarti kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan yang demokratis. Kepala sekolah juga selalu menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan para guru, sehingga hubungan kekeluargaan antara guru dengan kepala sekolah terjalin dengan harmonis. Kepala sekolah yang selalu memberikan contoh kedisiplinan bagi para guru juga mendapat tanggapan yang positif. Kepala sekolah tidak hanya sebagai figur seorang pemimpin yang hanya bisa memerintah saja, tetapi lebih dari itu kepala sekolah juga memberikan contoh perilaku disiplin, sehingga hal ini bisa menjadi motivasi bagi para guru di Lembaga Pendidikan Islam MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu. Sertifikasi guru juga berpegaruh terhadap kinerja guru di Lembaga Pendidikan Islam MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu. Dimana para guru yang sudah bersertifikasi secara langsung kesejahteraan mereka akan semakin meningkat sehingga kinerjanya juga akan semakin baik. Selain itu dengan adanya sertifikasi guru kualitas mutu hasil pembelajaran dan mutu hasil pendidikan juga akan semakin meningkat. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi, kepemimpinan dan sertifikasi guru berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru di Lembaga Pendidikan MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu. Hal ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Rodiyah (2010) dan Septiana, Ngadiman, Ivada (2013) yang menyatakan bahwa motivasi dan kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru. Penelitian lain yang dilakukan oleh Melati (2013) juga mengemukakan bahwa sertifikasi guru dan motivasi kerja guru juga berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru. 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil uraian yang telah disebutkan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa motivasi, kepemimpinan, dan sertifikasi guru berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap kinerja guru di Lingkungan Pendidikan Islam MTs. Hasyim Asy’ari Kota Batu dan kepemimpinan merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap kinerja guru. 5.2 Keterbatasan Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki beberapa keterbatasan antara lain : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru dalam penelitian ini hanya terdiri dari tiga variabel, yaitu motivasi, kpemimpinan, dan sertifikasi guru. Sedangkan masih banyak faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru yang masih belum bisa disebutkan dalam penelitian ini. 2. Kuesioner yang digunakan masih terbatas dan pertanyaannya masih kurang memadai.
194 |
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
5.3 Saran Dengan memperhatikan simpulan diatas, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut : 1. Variabel yang digunakan untuk penelitian ini sangat sedikit, yaitu hanya tiga variabel, oleh sebab itu pada penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lainnya yang berhubungan dengan kinerja guru. Sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih luas mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja guru selain motivasi, kepemimpinan, dan sertifikasi guru. 2. Kuesioner yang digunakan oleh peneliti masih terbatas dan pertanyaannya masih kurang memadai, oleh sebab itu pada penelitian selanjutnya dapat menambah dan memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam penelitian ini. 3. Dalam penelitian ini motivasi yang diteliti merupakan motivasi yang positif, sehingga dalam penelitian selanjutnya dapat diteliti tentang motivasi yang negatif, misalnya pemberian sanksi berupa surat peringatan bagi guru yang tidak disiplin, penurunan jabatan dalam struktur organisasi bagi guru yang tidak disiplin. 4. Diharapkan ada penelitian lanjutan tentang perbedaan kinerja bagi guru yang sudah bersertifasi dan yang masih belum bersertifikasi. DAFTAR PUSTAKA A.S. Munandar. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Penerbit Universitas Indonesia (UI Press), Depok. Abdullah, M. 2011. Pengaruh Motivasi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru Pada YPI KH. Hasyim Asy’ari Pandanwangi Kota Malang. Universitas Islam, Malang. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Garry A, YUKL. 1994. Kepemimpinan Dalam Organisasi: Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit Victory Jaya Abadi. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro. Handoko, Hani T, Dr.MBA dan Reksohadiprodjo Sukanto, Dr. M.Com.1996. Organisasi Perusahaan. Edisi kedua Yogyakarta : BPFE Hasibuan, Malayu S.P. 2003. Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta. Jalal, Fasli dkk. (2007). Pedoman penetapan peserta dan pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan tahun 2007. Kartono, Kartini. 1983. Pemimpin dan Kepemimpinan, Penerbit CV Rajawali, Jakarta. Mangkunegara. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta. Melati, Fatiah Kharisma. 2013. Pengaruh Sertifikasi Guru Dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 5 Surakarta Tahun 2013. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Rodiyah. 2010. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Semarang. Universitas Negeri, Semarang. JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
| 195
Santoso, Singgih. 2002. Statistik Parametrik. Cetakan Ketiga. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sedarmayanti. 2011. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja : Suatu Tinjauan Dari Aspek Ergonomi Atau Kaitan Antara Manusia Dengan Lingkungan Kerjanya. Cetakan Ketiga. Bandung: Mandar Maju. Septiana, Roslena. 2013. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Wonosari. Universitas Sebelas Maret. Silalahi, U. 2006. Metode Penelitian Sosial. Penerbit Unpar Press. Sinungan, Muchdarsyah. 2008. Produktivitas: Apa dan Bagaimana, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Penerbit CV. Alfabeta, Bandung. Supranto, J. 2001. Ekonometrika. Edisi revisi. Jakarta. Rineka Cipta. Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia. Veithzal Rivai. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia: Dari teori ke praktek, Jakarta. *) Mas’ud Bukhori adalah adalah alumni Prodi Manajemen FE Unisma **) Jeni Susyanti adalah dosen tetap Prodi Manajemen FE Unisma ***) Afi Rahmat Slamet adalah dosen tetap Prodi Manajemen FE Unisma
196 |
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015