PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEKERJA (Studi Kasus PT. X) Sri Rahayuningsih1, Agus Rawi Siregar2, dan Tri Warcono Adi3 1,2,3
STEM Akamigas, Jalan Gajah Mada No. 38 Cepu Email :
[email protected]
ABSTRAK Motivasi dan Disiplin kerja mempunyai pengaruh dalam peningkatan kinerja pekerja, maka kedua hal tersebut perlu diperhatikan perusahaan dalam rangka peningkatan kinerja pekerjanya. Pekerja yang merasa termotivasi dan disiplin terhadap pekerjaan yang diperoleh akan berdampak, pada meningkatnya kinerja perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian terkait tiga hal tersebut diatas pada PT.X, dengan tujuan untuk mengetahui secara parsial variabel bebas motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat peningkatan kinerja pekerja dan variabel bebas disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat peningkatan kinerja pekerja. Sedangkan secara simultan variabel bebas motivasi dan variabel bebas disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat peningkatan kinerja pekerja. Dengan demikian variabel bebas yang mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel terikat peningkatan kenerja pada pekerja PT X adalah disiplin kerja. Kata kunci : motivasi, disiplin kerja, dan peningkatan kinerja pekerja.
ABSTRACT Motivation and Discipline of work have an influence in improving the performance of workers, therefore, two things need to be aware of the company in order to improve the performance of employees. Workers who feel motivated and disciplined to work proceeds will be impacted, the increase in overall company performance. Therefore, it has conducted research related to the three things mentioned above in PT.X, in order to determine the motivation partially independent variables had no significant effect on the dependent variable employee performance improvement and work discipline independent variables have a significant effect on the dependent variable employee performance improvement. While simultaneously the independent variable motivation and work discipline independent variables have a significant effect on the dependent variable employee performance improvement. Thus the independent variable that has dominant influence on the dependent variable performance increase in workers PT X is work discipline. Keywords: motivation, work discipline, and increase employee performance.
perjuangan dan kerja keras serta dengan niat perubahan menjadi lebih baik, maka PT X, perlu adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. SDM atau man power mempunyai peran penting baik secara perorangan ataupun kelompok dan merupakan unsur utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan baik perusahaan besar, maupun kecil. Peralatan yang handal atau canggih tanpa peran aktif SDM, tidak berarti apa-apa. Keberhasilan suatu organisasi dapat dipengaruhi oleh kinerja pekerja individu pekerja-
1. PENDAHULUAN Bisnis bidang minyak dan gas bumi yang transparan dan bersih tekad pemerintah untuk memastikan transparansi dan profesionalisme dalam sektor bisnis. Sesuai dengan ketentuan dalam Undang–Undang MIGAS No 22 tahun 2001. PT X tidak lagi menjadi satu–satunya perusahaan yang memonopoli industri MIGAS dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar. Namun demikian, berkat hasil
37
Jurnal ESDM, Volume 7, Nomor 1, Mei 2015, hlm. 37-44
nya. Setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja pekerja, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Salah satu cara yang ditempuh oleh manajemen dalam meningkatkan kinerja pekerjanya, misalnya dengan melalui pemberian motivasi, disiplin kerja, pendidikan, pelatihan, dan pemberian kompensasi yang layak, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Penelitian ini dilakukan di PT.X. Penelitian ini perlu dilakukan karena ingin mengetahui kinerja pegawai yang diukur dari motivasi dan disiplin kerja yang keduanya merupakan suatu ukuran yang menentukan efektivitas suatu organisasi. Adapun dari tujuan dari penelitian ini adalah : a). Untuk mengetahui pengaruh motivasi (X1) dan disiplin kerja (X2) secara parsial terhadap peningkatan kinerja pekerja pada PT. X., b). Untuk mengetahui pengaruh motivasi (X1) dan disiplin kerja (X2) secara simultan terhadap peningkatan kinerja pekerja pada PT. X, dan c). Untuk mengetahui variabel motivasi (X1) dan disiplin kerja (X2) yang berpengaruh dominan terhadap peningkatan kinerja pekerja pada PT.X.
kerja terdiri dari beberapa macam menurut. Mangkunegara (2009) mengemukakan kinerja pekerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang pekerja dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya; kecakapan; ketrampilan dan kesungguhan kerja2). Motivasi menurut Ishak Arep dan Hendri Tanjung (2003) motivasi adalah suatu yang pokok yang menjadi dorongan seseorang untuk bekerja3). Diartikan sebagai daya pendorong untuk melakukan sesuatu aktivitas dalam pencapai tujuan yang di tentukan. Dengan adanya motivasi bisa menimbulkan minat seseorang terhadap sesuatu, mempunyai keinginan untuk berupaya, ulet dan tekun dalam menghadapi tugas-tugas/masalah yang dihadapi. Bahwa motivasi orang bekerja ada bermacam-macam, ada orang yang termotivasi mengerjakan sesuatu karena uangnya banyak meskipun kadang-kadang pekerjaan itu secara hukum tidak benar. Ada juga yang termotivasi karena rasa aman atau keselamatan meskipun bekerja dengan jarak jauh. Bahkan ada orang yang termotivasi bekerja hanya karena pekerjaan tersebut memberikan dia lebih bermafaat atau pekerjaan tersebut memberikan prestise yang tinggi walaupun gajinya sangat kecil. Berbicara masalah motivasi, yang hakiki pada setiap orang, menurut pakar dari Barat, motivasi adalah Self concept realization, yaitu merelisasikan konsep dirinya. Self Consept realization bermakna bahwa seseorang akan selalu termotivasi jika : 1) Ia hidup dalam suatu cara yang sesuai dengan peran yang lebih disukai; 2) Diperlakukan sesuai dengan tingkatan yang lebih disukai; dan 3).Dihargai sesuai dengan cara yang mencerminkan penghargaan seseorang atas kemampuannya. Bisa dilihat pada Gambar 1. Sejalan uraian diatas, terdapat tiga hal yang
2. METODE Kinerja Pekerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesung-guhan serta waktu1:94). Jadi dari difinisi diatas Kinerja pekerja merupakan perwujudan dari hasil karya atau prestasi kerja seseorang yang akan menentukan keberhasilan dari faktor-faktor yang berpengaruh dalam menetukan apakah seseorang akan bekerja dengan baik atau berprestasi lebih baik lagi. Untuk itu perlu tahu indikataor-indikator dalam kinerja pekerja, indikator kinerja pekerja pe-
Peran yang lebih yang di sukai
Diperlukan dengan cara yang di sukai
Realisasi Konsep Diri
Penghargaan seseorang sesuai Gambar 1. Diagram Tulang Ikan Realisasi Konsep Diri
38
Rahayuningsih, Pengaruh Motivasi dan Disiplin...
perlu diperhatikan yakni peran, perlakuan dan penghargaan. Ketiga hal tersebut yang mendasari teori-teori manajemen motivasi yang berkembang di Barat. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja merupakan suatu perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan yang menciptakan kegairahan seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki. Motivasi kerja yang tinggi yang diberikan pekerja akan meningkatkan produktifitas perusahaan, sehingga akan memudahkan pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Jadi jelas bahwa motivasi kerja besar pengaruhnya dalam operasi perusahaan, oleh karena itu perusahaan selalu mengharapkan pekerja-pekerjanya memiliki motivasi kerja yang tinggi. Ciri-ciri orang termotivasi bisa dilihat pada Gambar 2. Indikator bagi motivasi kerja menurut teori motovasi Cloude S. George dalam Hasibuan (2007) teori ini mengungkapkan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan yang berhubungan tempat dan suasana dima-na ia bekerja yaitu: 1). Upah yang adil dan layak, 2). Kesempatan untuk maju/promosi, 3) Pengakuan sebagai individu, 4). Keamanan kerja Tempat kerja yang baik, 5). Penerimaan oleh kelompok, 6). Perlakuan yang wajar, 7). Pengakuan atas prestasi. Indikator-indikator tersebut di atas yang menjadi dasar untuk menentukan variabel motivasi dalam penelitian ini 1:163). Disiplin menurut Hasibuan (2007). Dengan disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya1:193). Hal ini mendo-
rong gairah kerja, semangat kerja dan terwujudnya tujuan perusahaan, pekerja dan masyarakat. Oleh karena itu setiap manajer selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Disiplin Kerja, menurut Menurut Nitisemito (1991) mengemukakan disiplin sebagai suatu sikap, perilaku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan, baik tertulis maupun tidak tertulis4:36). Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya, hal ini mendorong gairah kerja seseorang. Menurut Soejono (2000), disiplin kerja dipengaruhi oleh faktor yang sekaligus sebagai indikator dari disiplin kerja yaitu: 1) Ketepatan waktu. Para pekerja datang ke kantor tepat waktu, tertib dan teratur, dengan begitu dapat dikatakan disiplin kerja baik; 2). Menggunakan peralatan kantor dengan baik (pemanfaatan sarana). Sikap hati-hati dalam menggunakan peralatan kantor dapat mewujudkan bahwa seseorang memiliki disiplin kerja yang baik, sehingga peralatan kantor dapat terhindar dari kerusakan; 3). Tanggung jawab yang tinggi. Pekerja yang senantiasa menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya sesuai dengan prosedur dan bertanggung jawab atas hasil kerja, dapat pula dikatakan memiliki disiplin kerja yang baik.; 4). Ketaatan terhadap aturan kantor. Pekerja memakai seragam kantor, menggunakan kartu tanda pengenal/identitas, membuat ijin bila tidak masuk kantor, juga merupakan cerminan dari disiplin yang tinggi5).
Bekerja sesuai standar
Senang Bekerja Ciri Orang Termotivasi
Merasa Bahagia
Bekerja Keras
Sedikit Pengawasan
Semangat Juang tinggi
Gambar 2. Ciri Pekerja Termotivasi
39
Jurnal ESDM, Volume 7, Nomor 1, Mei 2015, hlm. 37-44
Indikator-indikator tersebut di atas yang menjadi dasar untuk menentukan variabel disiplin dalam penelitian ini. Setelah diuraikan beberapa pengertian mengenai disiplin yang dikemukakan oleh beberapa ahli seperti tersebut diatas dapatlah dikatakan bahwa disiplin umumnya diartikan kepatuhan dan ketaatan pada peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan yang berlaku dilingkungan organisasi masing-masing, jika terdapat pekerja yang tidak mematuhi segala peraturan dan ketentuan yang berlaku pada lingkungan kerjanya, berarti tindakan pekerja tersebut dapat dikategorikan sebagai tindakan yang melanggar disiplin. Hipotesis Penelitian, berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian, dan tinjuan pustaka sebagai kaitan secara keseluruhan, maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : 1). Diduga variabel Motivasi dan Disiplin Kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja pekerja. 2). Diduga variabel Motivasi dan Disiplin Kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja pekerja. 3). Diduga variabel Disiplin Kerja mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap peningkatan kinerja pekerja dibandingkan Variabel Motivasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kwantitatif dengan jenis penelitian survey untuk menjelaskan hubungan kausalitas/sebab akibat antara Variabel Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Peningkatan Kinerja Pekerja, dengan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk menggali data dilapangan. Penelitian ini dilakukan di PT X , penelitihan ini dibatasi pada kajian manajemen sumberdaya manusia yang di dekati dari aspek pekerja dan organisasi. Dalam hal ini motivasi dan disipiln kerja di pelajari pengaruhnya bagi peningkatan kerja pekerja, yang diberikan kepada pekerja, sehingga timbul tanggapan kesesuaian antara harapan dengan peningkatan kinerja pekerja pada PT X. Variabel Penelitian ini terdiri dari; Variabel Bebas, Motivasi (X1), dan Variabel Bebas Disiplin Kerja (X2), sedangkan Variabel Terikat adalah Peningkatan Kinerja Pekerja (Y). Definisi Operasional. Variabel–variabel ini akan diteliti lebih lanjut, sehingga perlu didefinisikan secara operasional sebagai berikut : 1). Variabel Motivasi (X1) motivasi diartikan sebagai daya pendorong untuk melakukan sesuatu aktivitas dalam pencapai tujuan yang di tentukan. Dengan adanya motivasi bisa menimbulkan minat seseorang terhadap sesuatu, mempunyai keinginan untuk berupaya, ulet dan tekun dalam meng-
hadapi tugas-tugas/masalah yang dihadapi. Indikator dari variabel ini terdiri dari upah yang layak, pengakuan akan Prestasi, pengakuan sebagai individu, Keamanan, kesempatan untuk maju, tempat bekerja, dan perilaku yang wajar. Skala ukur yang di gunakan adalah Skala likert. 2). Variabel Disiplin (X2) Disiplin adalah sebagai suatu sikap, perilaku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan atau ketentuan-ketentuan yang berlaku dilingkungan organisasi masingmasing, jika terdapat pekerja yang tidak mematuhi segala peraturan dan ketentuan yang berlaku pada lingkungan kerjanya, berarti tindakan pekerja tersebut dapat dikategorikan sebagai tindakan yang melanggar disiplin. Indikator dari variabel ini terdiri dari ketepatan waktu, pemanfatan sarana, tanggung jawab kerja, dan ketaatan. Skala ukur yang di gunakan adalah Skala likert. 3) Variabel Peningkatan Kinerja Pekerja (Y) adalah perwujudan dari hasil karya atau prestasi kerja seseorang yang akan menentukan keberhasilan dari faktor-faktor yang berpengaruh dalam menentukan apakah seseorang akan bekerja dengan lebih baik atau berprestasi lebih baik lagi. Indikator dari Variabel ini terdiri dari kualitas hasil yang dikerjakan, kuantitas hasil yang diselesaikan, dan pemanfaatan waktu. Skala ukur yang digunakan adalah Skala likert. Jenis Dan Sumber Data, penelitian ini menggunakan data primer yakni berupa respon tertulis dari responden (kuesioner). Hasil kuesioner berkaitan dengan butir-butir pertanyaan yang dielaborasi dari masing-masing indikator pada setiap variabel. Untuk itu, sumber data penelitian ini adalah sumber data primer. Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah model regresi linier berganda yang dirumuskan dalam Pers. (1) sebagai berikut : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e ........................ (1)
3. PEMBAHASAN. Gambaran Umum Profil PT XY Sebagai lokomotif perekonomian bangsa PT XY merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. PT XY mempunyai tugas berdasarkan Keppres No. 169 tahun 2000 pasal 4 yaitu: a) Melaksanakan pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi serta hasil olahannya
40
Rahayuningsih, Pengaruh Motivasi dan Disiplin...
untuk memperoleh hasil yang sebesarbesarnya. b) Menyediakan dan melayani bahan bakar minyak dan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri baik sebagai energi maupun sebagai bahan baku industri. c) Melaksanakan niaga minyak dan gas bumi serta hasil olahannya Untuk menyelenggarakan tugas PT XY sebagaimana perusahaan mempunyai fungsi utama perusahaan adalah pelaksanaan usaha-usaha pengolahan minyak dan gas bumi termasuk usaha petrokimia, pengangkutan dan perniagaan minyak dan gas bumi, hasil-hasil minyak dan gas bumi, produk petrokimia dan hasil olahan lainnya; serta pelaksanaan penyediaan dan pelayanan bahan bakar minyak dan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri. Dalam pelaksanaan tugas utamanya antara lain yang dilaksanakan oleh PT X.yang mempunyai tugas pokok sebagai berikut : a) Mendistribusikan bahan bakar minyak dan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan di wilayah kerja unit pemasaran V. b) Memasarkan bahan-bahan produk minyak serta petrokimia di wilayah kerja unit pemasaran V. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa penelitian ini hanya mencakup pada PT. X, dengan jumlah seluruh pekerja 200 orang dan diambil sampel berupa kuesioner sebanyak 92 responden peneliti.
Tabel 1 Resume Regresi Linier Berganda Koefisien regresi
Variabel Motivasi (X1) Disiplin (X2) Konstanta Fhitung r2 adjusment Multiple r
0,102 0,647 = = = =
thitung
1,225 7,763 -12,141 41,610 0,472 0,695
Sig. 0,224 0,000
Sumber : data primer yang diolah 2014 Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka model yang digunakan adalah model regresi linier berganda, dengan model sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + ei ............... (2) Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini akan memperoleh hasil sebagai berikut : Y = -12,141 + 0,102 X1 + 0,647 X2 ........ (3) Berdasarkan persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa koefisien regresi variabel motivasi (X1) sebesar 0,102 artinya jika ada kenaikan satu skor motivasi maka akan menaikkan 0,102 skor peningkatan kinerja pekerja, dimana variabel bebas yang lain dianggap konstan atau tetap. Koefisien regresi disiplin (X2) sebesar 0,647 artinya jika ada kenaikan satu skor disiplin maka akan menaikan 0,647 skor peningkatan kinerja pekerja dimana variabel bebas yang lainnya dianggap konstan atau tetap.
A. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Dengan menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi 92 responden penelitian pada pekerja di PT. X, selanjutnya diolah dengan menggunakan analisa statistik, secara ringkas dapat dilihat pada tabel 1.
B. Uji F hitung Untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas {motivasi (X1) dan disiplin (X2)} secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (peningkatan kinerja pekerja) diguna-
Tabel 2. Hasil Uji F hitung ANOVAb Model 1
a. b.
Sum of Squares
Regression 1863.555 Residual 1993.000 Total 3856.554 Predictors : (Constant), X2, X1 Dependent Variable : Y
df
Mean Square 2 89 91
41
931.777 22.939
F 41.610
Sig .000a
Jurnal ESDM, Volume 7, Nomor 1, Mei 2015, hlm. 37-44
Tabel 3. Hasil Uji thitung Coefficients
Model
1. (Constant) X1 X2 a.
Unstandardized Coefficients Std. B Error -12.141 .076 .943
Standardized Coefficients t
Sig.
Beta
4.894 .062 .121
.102 .647
Collinearity Statistics
Correlations
-2.481 1.225 7.763
Zeroorder
.015 .224 .000
Partial
.365 .689
.129 .635
Part
Tolerance
.093 .592
.835 .835
VIF
1.198 1.198
Dependent Variable : Y
Sumber : data Primer diolah, 2014
kan uji F. Hasil analisis dapat disajikan dalam tabel 2. Sedangkan, langkah-langkah pengujian dari uji F ini adalah sebagai berikut : a) Ho:b1=b2= 0 (Secara keseluruhan tidak berpengaruh terhadap Y) Hi:b1 b2 0 (Secara keseluruhan berpengaruh terhadap Y) b) = 0,05 df pembilang = 2 df penyebut = 89 c) Fhitung = 41,610 dengan Ftabel = 3,10 d) Karena Fhitung > F tabel maka Ho ditolak Ho ditolak dan Hi diterima, yang berarti secara serempak variabel bebas yaitu motivasi (X1) dan disiplin (X2) berpengaruh nyata terhadap Variabel terikat yaitu peningkatan kinerja pekerja. Nilai r2adjusment dimana hasil dari perhitungan lampiran diperoleh 0,472 berarti variabel motivasi (X1) dan disiplin (X2) dapat menjelaskan variabel peningkatan kinerja pekerja PT. X sebesar 47,2% sedangkan sisanya 52,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model, seperti pelatihan kerja, pendidikan kerja, pemberian kompensasi yang layak, lingkungan kerja yang kondusif dan lainnya.
C. Uji-t Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh pada masing-masing variabel bebas {motivasi (X1) dan disiplin kerja (X2)} secara parsial atau individu terhadap variabel terikat yakni peningkatan kinerja pekerja (Y) digunakan analisis Uji t. Adapun signifikansi masing-masing koefisien diuji menggunakan uji parsial t-test tampak pada tabel 3. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh secara parsial masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat diuraikan sebagai berikut : Hubungan parsial variabel Y dengan X1 (motivasi) Langkah-langkah pengujian : a) Ho : b1 = 0 (tidak ada pengaruh) Hi : b1 0 (ada pengaruh) b) = 0,05 dengan df = 91 c) thitung = 1,225 dengan t tabel =1,662 d) Karena thitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Ho diterima Hi ditolak sehingga secara parsial variabel motivasi (X1) tidak berpengaruh nyata terhadap variabel peningkatan kinerja pekerja (Y). Jika ada perubahan motivasi (X1), maka ada
Tabel 4. Hasil Uji Variabel Bebas yang Dominan CoefficientSa Unstandardized Coefficient Std. Error
Standardized Coefficient Beta
4.894 .062 .121
.102 .647
Model Β 1 (Constant) -12.141 X1 .076 X2 .943 a. Dependent Variable: Y
42
Sig. .015 .224 .000
r Parsial
.129 .635
r2
0.0166 0.4032
Rahayuningsih, Pengaruh Motivasi dan Disiplin...
mampu menjelaskan variabel peningkatan kinerja pekerja (Y) sebesar 1,66%. Hubungan parsial variabel Y dengan X2 (disiplin). Langkah-langkah pengujian : a) Ho : b2 = 0 (tidak ada pengaruh) b) Hi : b2 0 (ada pengaruh) c) = 0,05 dengan df = 91 d) t hitung = 7,763 dengan t tabel =1,662 e) karena t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Hi diterima Oleh karena Ho ditolak dan Hi diterima dalam analisa perhitungan diatas berarti secara parsial variabel disiplin berpengaruh nyata terhadap peningkatan kinerja pekerja (Y). Nilai r2 parsial untuk variabel disiplin (X2) sebesar 0,4032 yang berarti variabel disiplin mampu menjelaskan variabel peningkatan kinerja pekerja (Y) sebesar 40,32%.
4. SIMPULAN Secara parsial variabel motivasi (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel peningkatan kinerja pekerja PT. X. (Y) Jika ada perubahan motivasi (X1), maka ada perubahan peningkatan kinerja pekerja namun hasilnya tidak signifikan. Nilai r2 parsial motivasi (X1) sebesar 0,0166 berarti variabel motivasi (X1) mampu menjelaskan variabel peningkatan kinerja pekerja PT. X (Y) sebesar 1,66%, karena secara ekonomi dan tingkat kesejahteraan sudah terpenuhi sehingga tanpa motivasi pekerja sudah bekerja dengan penuh tanggung jawab. Secara parsial variabel disiplin (X2) berpe-ngaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja pekerja PT.X. (Y). Nilai r2 parsial untuk variabel disiplin (X2) sebesar 0,4032 yang berarti variabel disiplin mampu menjelaskan variabel peningkatan kinerja pekerja PT. X. (Y) sebesar 40,32%. Secara simultan variabel motivasi (X1) dan disiplin (X2) berpengaruh signifikan terhadap Variabel peningkatan kinerja pekerja PT. X.(Y). Hal ini dibuktikan hasil F hitung > F tabel yaitu 41,619 > 3,10. Nilai r2adjusment diperoleh 0,472 berarti variabel motivasi (X1) dan disiplin (X2) dapat menjelaskan variabel peningkatan kinerja pekerja PT. X. yakni sebesar 47,2% sedangkan sisanya 52,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian, seperti pelatihan, pendidikan kerja, pemberian kompensasi yang layak, lingkungan kerja yang kondusif dan lainnya. Variabel motivasi (X1) kontribusinya terhadap peningkatan kinerja pekerja sebesar 1,66% sedangkan variabel disiplin kerja (X2) konstribusinya terhadap pening-katan kinerja pekerja PT. X adalah 40,32%. Berarti variabel bebas yang dominan dalam penelitian ini adalah disiplin kerja (X2).
D. Uji Variabel Bebas yang Dominan Mengetahui masing-masing variabel bebas {motivasi (X1) dan disiplin kerja (X2)} yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat yaitu peningkatan kinerja pekerja (Y), di PT. X, maka dapat digunakan hasil analisis pada regresi berganda dari nilai parsial yang telah dikuadratkan. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui variabel motivasi (X1) konstribusi terhadap peningkatan kinerja pekerja sebesar 1,66% sedangkan variabel disiplin kerja (X2) kontribusi terhadap peningkatan kinerja pekerja di PT. X adalah 40,32% hal ini lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4. Sehingga, hasil dari analisis diatas variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap variabel peningkatan kinerja pekerja (Y), adalah variabel disiplin (X2) karena memiliki kontribusi yang terbesar yaitu 40,32%. E. Uji Determinasi (Adjusted R2) Uji determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari seluruh variabel bebas {motivasi (X1) dan disiplin (X2)} terhadap variabel terikat yaitu peningkatan kinerja pekerja (Y). Sejalan hasil analisis diperoleh adjusted R2 sebesar 0,472 hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas (X1 dan X2) secara simultan akan memberikan kontribusi terhadap variabel terikat Y sebesar 47,2% dan sisanya sebesar 42,8% dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
5. DAFTAR PUSTAKA 1. Hasibuan, S.P. Melayu. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara; 2007. 2. Mangkunegara, Prabu Anwar. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Rosada; 2009. 3. Arep, Iskak dan Tanjung, Hendri. Manajemen Motivasi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia; 2003. 4. Nitisemito, Alexs. Namagement Personalisa. Jakarta: Ghalisa; 1991. 5. Soejono, Imam. Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja. Jakarta: Jaya Sakti; 2000.
43
Jurnal ESDM, Volume 7, Nomor 1, Mei 2015, hlm. 37-44 Daftar Simbol : Y X1 X2 a b1, b2 ei
= = = = =
Peningkatan Kinerja Pekerja Motivasi Disiplin Kerja Besarnya konstanta. Parameter koefisien regresi masingmasing variabel bebas = Variabel pengganggu diluar model
44