perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2011/2012
SKRIPSI
Oleh: Ahmad Nashir NIM K 7408051
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 commit ito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Ahmad Nashir
NIM
: K7408051
Jurusan/Prog.Studi
: P.IPS / Pendidikan Ekonomi BKK PAP
Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2011/2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta,
Juli 2012
Yang membuat pernyataan,
Ahmad Nashir
commitiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2011/2012
Oleh: Ahmad Nashir NIM K 7408051
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012
commitiiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Ahmad Nashir, PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2011/2012, Skripsi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh dari motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012; (2) pengaruh dari fasilitas belajar terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012; dan (3) pengaruh antara motivasi berprestasi dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012 sebanyak 75 siswa. Sampel penelitian ditentukan sebanyak 45 siswa atau 60% dari jumlah keseluruhan, dan diambil dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Data penelitian didapat dengan menggunakan angket/kuesioner dan dokumentasi. Data tersebut dianalisis menggunakan teknik analisis regresi linier ganda. Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012; (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan dari fasilitas belajar terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012; dan (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan dari variabel motivasi berprestasi dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012. Sumbangan relatif variabel motivasi berprestasi (X1) terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012 (Y) adalah 66.65%, dan sumbangan relatif variabel fasilitas belajar (X2) terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012 (Y) sebesar 33.34%. Sumbangan efektif variabel motivasi berprestasi (X1) terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012 (Y) sebesar 48.05%, dan sumbangan efektif variabel fasilitas belajar (X2) terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012 (Y) sebesar 24.03%.
Kata kunci: motivasi berprestasi, fasilitas belajar, prestasi belajar, keterampilan komputer dan pengelolaan informasi.
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Ahmad Nashir. THE EFFECT OF MOTIVATION TO ACHIVE AND LEARNING FACILITIES ON THE LEARNING ACHIEVEMENT OF THE COMPUTER SKILL AND MANAGING INFORMATION OF XI CLASS STUDENTS OF THE OFFICE ADMINISTRATION SKILL PROGRAM OF THE STATE VOCATIONAL HIGH SCHOOL 1 OF SURAKARTA IN THE EDUCATION AND TRAINING YEAR 2011/2012, Skripsi: The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta, 2012. The objectives of this research are to investigate: (1) the effect of the motivation to achive on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012; (2) the effect of the learning facilities on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012; and (3) the simultaneus effect of the effect motivation to achive and the learning facilities on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012. This research used the descriptive quantitative research method. The population of the research was all of the XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012 as many as 75 students. The sample of the research consisted of 45 students or 60% out of the total number of population, and they were taken by using proportional random sampling technique. The data of the research were gathered by using questionnaire and documentation. They were then analyzed by using the multipel linear regression technique of analysis. The results of the research are as follows: (1) there is a significant and positive effect of the variable of the motivation to achive (X1) on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012; (2) there is a significant and positive effect of the variable of the learning facilities (X2) on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012; and (3) there is a simutaneusly significant and positive effect of the variable of the motivation to achive (X1) and that of the learning facilities (X2) on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012 (Y). The relative contribution of the motivation to achive (X1) on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012 (Y) is 66.65%, and that of the learning facilities (X2) on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012 (Y) is 33.34%. The effective contribution of the motivation to achive (X1) on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012 (Y) is 48.05%, and that of the learning facilities (X2) on the learning achievement of the computer skill and managing information of XI class students of the office administration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012 (Y) is 24.03%. Keywords: Motivation to achive, learning facilities, learning achievement, computer skill and managing information.
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Hanya kebodohan yang meremehkan pendidikan. (P. Syrus)
Harga dari kebaikan manusia akan diukur menurut apa yang telah diperbuatnya. (Ali bin Abu Thalib)
Bunga yang tidak akan pernah layu sepanjang jaman adalah kebajikan. (William Cowper)
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan sebagai wujud rasa syukur, sayang, dan cinta kasih kepada:
Bapak dan Ibuku tercinta yang senantiasa memberikan dukungan, doa, dan pengorbanan yang tiada hentinya untuk ku
Kakak-kakak ku tersayang yang selalu memotivasiku, menjadi inspirasiku dan selalu mendukung.
Keluarga besarku yang selalu mencurahkan kasih dan sayangnya untukku
The Special One “D.M” Tak ada kata yang mampu mewakili rasa ini untukmu. Thanks for everything...
Sahabat-Sahabat Wisma Merdeka mengajari tentang makna persahabatan dan kedewasaan
Keluarga Besar PAP FKIP UNS Almamater tempatku menimba ilmu yang tak akan terlupakan
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul: PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN
FASILITAS
KETERAMPILAN
BELAJAR KOMPUTER
TERHADAP DAN
PRESTASI
PENGELOLAAN
BELAJAR INFORMASI
(KKPI) SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2011/2012 sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penyusunan skripsi ini peneliti menemui banyak hambatan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bantuannya peneliti ucapkan terima kasih kepada yang terhormat: 1.
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2.
Drs. Syaiful Bachri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.
Dr. Wiedy Murtini, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4.
Drs. Ign Wagimin, M.Si selaku Ketua BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5.
Drs. Sutaryadi, M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan skripsi.
6.
Anton Subarno, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam menyusun skripsi.
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
7.
digilib.uns.ac.id
Drs. Suyono, M. Si selaku Kepala Sekolah SMK N 1 Surakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mencari data dalam rangka penyusunan skripsi.
8.
Drs. Juni Irianto selaku Wakil Kepala Sekolah Sekolah SMK N 1 Surakarta yang telah memberikan informasi dan bantuan kepada peneliti untuk mencari data.
9.
Drs. Suratno selaku guru pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan dan informasi dalam mencari data.
10. Bapak dan Ibu Guru SMK N 1 Surakarta yang telah memberikan keterangan dan informasi sehingga peneliti dapat memperoleh dataa yang dibutuhkan dalam menyusun skripsi. 11. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Administrasi Perkantoran Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu hingga peneliti dapat meraih gelar Sarjana Pendidikan. 12. Bapak, ibuku dan kakakku yang selalu mendoakan dan telah memberikan motivasi yang tiada henti – hentinya. 13. Sahabat-sahabat ku seluruh Alumni Wisma Merdeka yang telah mengajarkan arti persahabatan kepadaku. 14. Keluarga besar A2 Pendidikan Ekonomi 2008 dan PAP. B yang tidak bisa disebutkan satu persatu, selamanya tak kan pernah terlupakan. 15. Serta semua pihak yang peneliti tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga amal kebaikan dari semua pihak mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, namun diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmupengetahuan dan juga bagi para pembaca pada umumnya. Surakarta,
Peneliti
commit to user xiii
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................
ii
HALAMAN PENGAJUAN ...........................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
v
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................
vi
HALAMAN ABSTRACT ..............................................................................
viii
HALAMAN MOTTO ....................................................................................
x
HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................
xi
KATA PENGANTAR ....................................................................................
xii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...............................................................
1
B. Identifikasi Masalah .....................................................................
4
C. Pembatasan Masalah ....................................................................
5
D. Perumusan Masalah .....................................................................
6
E. Tujuan Penelitian .........................................................................
7
F. Manfaat Penelitian........................................................................
8
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka .......................................................................
9
1. Tinjauan Tentang Motivasi Berprestasi .................................
9
2. Tinjauan Tentang Fasilitas Belajar.........................................
22
3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar KKPI ...............................
29
B. Hasil Penelitian Yang Relevan..................................................
37
commit xivto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Kerangka Berfikir......................................................................
38
D. Pengajuan Hipotesis...................................................................
40
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................
41
B. Rancangan Penelitian ...................................................................
42
C. Populasi dan Sampel ....................................................................
44
D. Teknik Pengambilan Sampel........................................................
45
E. Metode Pengumpulan Data ..........................................................
48
F. Teknik Analisis Data....................................................................
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ............................................................................
59
1. Deskripsi Data Umum............................................................
59
2. Deskripsi Data Penelitian.......................................................
64
B. Pengujian Prasyarat Analisis....................................................
68
1. Uji Normalitas Data ...............................................................
68
2. Uji Linearitas dan Keberartian ..............................................
69
3. Uji Multikolinearitas..............................................................
70
4. Uji Heterokedastisitas.............................................................
71
C. Pengujian Hipotesis....................................................................
72
D. Pembahasan Hasil Analisis Data...............................................
77
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan ......................................................................................
82
B. Implikasi.......................................................................................
83
C. Saran.............................................................................................
85
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
87
LAMPIRAN ....................................................................................................
89
commitxvto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 2.1. Skema Kerangka Berpikir ...........................................................
commit xvito user
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
Matriks Spesifikasi Angket Variabel X1 dan X2 .......................................
89
2.
Surat Pengantar Angket.............................................................................
91
3.
Angket Penelitian ......................................................................................
92
4.
Hasil Try Out Variabel X1 .........................................................................
96
5.
Hasil Try Out Variabel X2 .........................................................................
97
6.
Perhitungan Validitas Angket Variabel X1 ...............................................
98
7.
Perhitungan Validitas Angket Variabel X2 ...............................................
99
8.
Output Uji Validitas X1 .............................................................................
100
9.
Output Uji Realibilitas X1 .........................................................................
101
10. Output Uji Validitas X2 .............................................................................
102
11. Output Uji Realibilitas X2 .........................................................................
103
12. Daftar Sampel Penelitian...........................................................................
104
13. Hasil Penelitian Variabel X1 .....................................................................
106
14. Hasil Penelitian Variabel X2 .....................................................................
108
15. Prestasi Belajar Siswa (Y).........................................................................
110
16. Data Induk Penelitian ................................................................................
111
17. Tabel Kerja Perhitungan SR dan SE .........................................................
112
18. Hasil Uji Normalitas Variabel X1, X2 dan Y ............................................
113
19. Hasil Uji Linearitas Variabel X1 dengan Y ..............................................
115
20. Hasil Uji Linearitas Variabel X2 dengan Y ..............................................
116
21. Hasil Uji Multikolinearitas variabel X1 dengan X2...................................
117
22. Hasil Uji Heterokedastisitas .....................................................................
119
23. Hasil Uji Regresi Linear Multipel.............................................................
121
24. Lembar Kerja Uji T ...................................................................................
123
25. Lembar Kerja Perhitungan SR dan SE......................................................
124
26. Tabel R....................................................................................................... commit to user xvii
126
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27. Tabel T........................................................................................................ 127 28. Tabel F........................................................................................................ 128 29. Struktur Organisasi SMK N 1 Surakarta.................................................... 129 30. Denah SMK N 1 Surakarta......................................................................... 130 31. Jadwal Pelaksanaan Penelitian...................................................................
131
32. Foto-foto penelitian....................................................................................
132
33. Daftar Nilai KKPI siswa Kelas AP 1 dan AP 2.........................................
133
34. Surat Permohonan izin Penyusunan Skripsi .............................................
135
35. Surat keputusan dekan FKIP tentang Izin Penyusunan Skripsi ................
136
36. Surat Permohonan Izin Observasi .............................................................
137
37. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Peelitian......................................
138
commit to user xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu bangsa memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk melanjutkan pembangunan di segala bidang. Bidang pendidikan merupakan salah satu sarana dan prasarana bangsa untuk memajukan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga pendidikan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam rangka mewujudkan pembangunan suatu bangsa. Oleh karena itu, pemerintah berupaya memberikan perhatian yang serius terhadap pendidikan, sejak dari Taman Kanak-kanak sampai jenjang Perguruan Tinggi, baik sekolah negeri maupun swasta. Semua itu merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, sehingga mampu mengikuti pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Pendidikan merupakan landasan yang sangat penting bagi setiap manusia untuk berkembang. Perkembangan jaman yang ditandai dengan perkembangan peradaban manusia menuntut manusia untuk selalu maju. Hanya dengan pendidikan, manusia dapat menghadapi dan menjawab tantangan-tantangan baik dari dalam maupun dari luar manusianya itu sendiri. Keberhasilan peserta didik dalam proses pendidikan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua faktor yaitu dari dalam maupun dari luar diri peserta didik. Faktor dari dalam diri peserta didik antara lain kecerdasan, bakat, minat, motivasi, disiplin diri, kepribadian, kemandirian dan kepercayaan diri sedangkan dari luar diri peserta didik antara lain lingkungan sekolah, keluarga, fasilitas belajar, laboratorium, perpustakaan, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya. Pendidikan dilakukan melalui proses belajar, dan proses belajar ini dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Pendidikan di sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
mempersiapkan kualitas sumber daya manusia yang handal dalam pembangunan. Sedangkan jalur pendidikan luar sekolah, cenderung mempersiapkan sumber daya manusia agar memiliki keterampilan untuk masuk dunia kerja. Sampai saat ini, sekolah tetap dianggap sebagai lembaga pendidikan utama yang berfungsi sebagai pusat pengembangan kualitas sumber daya manusia dengan didukung oleh pendidikan di keluarga dan masyarakat. Dengan demikian hasil pendidikan yang diperoleh di sekolah diharapkan dapat membantu siswa dalam mempersiapkan diri dalam menjalani kehidupan selanjutnya. Pada umumnya, siswa, orang tua siswa dan guru selalu menginginkan prestasi belajar yang baik, oleh karena itu mereka harus mengetahui bagaimana prestasi belajar yang baik itu diperoleh, bagaimana prosesnya dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tercapainya prestasi belajar yang optimal. Proses belajar siswa merupakan rangkaian kegiatan yang menyangkut banyak faktor dan situasi sekitarnya. Salah satu faktor yang berasal dari dalam siswa yang menentukan keberhasilan dalam meraih prestasi belajar adalah motivasi berprestasi. Yang dimaksud motivasi berprestasi adalah “ suatu dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuannya setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan” (Heckausen dalam Djaali, 2006 : 103). Meskipun masih ada banyak lagi faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, namun keberhasilan siswa dalam belajar tidak lepas dari faktor motivasi untuk berprestasi tersebut. Sebagaimana diungkapkan oleh Bruner dalam Djaali (2006 : 106) bahwa “siswa dengan tingkat motivasi berprestasi tinggi, cenderung untuk menjadi lebih pintar sewaktu mereka dewasa”. Motivasi
berprestasi
merupakan
faktor
yang
ikut
menentukan
keberhasilan dalam belajar, besar ataupun kecilnya pengaruh tersebut bergantung pada intensitas motivasi itu sendiri. Klausmeier dalam Djaali (2006 : 110) mengungkapkan bahwa “perbedaan dalam intensitas berprestasi ditunjukkan dalam berbagai tingkatan prestasi yang dicapai oleh berbagai individu”. Keberhasilan dalam belajar seorang siswa juga dipengaruhi oleh fasilitas belajar yang ada, baik di sekolah maupun di rumah. Fasilitas belajar yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
memadai kebutuhan dalam proses belajar mengajar akan mendukung siswa dalam mencapai prestasi belajar yang maksimal. Pemakaian fasilitas secara optimal sesuai dengan kebutuhan akan banyak memberikan peluang kepada siswa untuk berprestasi. Fasilitas belajar menurut Arianto (2008) adalah: Fasilitas dalam dunia pendidikan berarti segala sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan terselenggaranya dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan tersedianya tempat perlengkapan belajar di kelas, alat-alat peraga pengajaran, buku pelajaran, perpustakaan, berbagai perlengkapan pratikum loboratorium dan segala sesuatu yang menunjang terlaksananya proses belajar mengajar. Keadaan keluarga yang berbeda-beda juga menentukan bagaimana dan sampai dimana proses belajar yang dialami dan prestasi yang dicapai oleh anakanaknya. Hal ini berkaitan dengan pemenuhan fasilitas belajar di rumah, dengan tersedianya fasilitas yang menunjang untuk belajar siswa, diharapkan dapat memperlancar proses belajar siswa yang pada akhirnya mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Fasilitas belajar di rumah diantaranya adalah ruang belajar, meja kursi, penerangan, peralatan tulis, buku-buku, komputer, akses internet dan lain-lain. Dengan adanya fasilitas belajar yang memadai, siswa akan lebih mudah dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan mata pelajaran dan tugas-tugas dari sekolah. Dan dengan adanya fasilitas belajar yang lebih lengkap maka diharapkan siswa akan lebih maju dalam belajar dan akan mencapai prestasi yang optimal juga. Tersedianya fasilitas belajar yang lengkap disertai pemanfaatan yang maksimal oleh siswa akan dapat membantu mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun, apabila fasilitas yang telah tersedia tidak dimanfaatkan secara maksimal karena adanya berbagai keterbatasan, misalnya ketidakmampuan mengoperasikan berbagai media atau alat bantu belajar yang modern, maka berbagai fasilitas belajar yang tersedia di rumah tidak akan memberikan sumbangan yang besar terhadap prestasi belajar siswa. Selain itu, tidak semua siswa mempunyai latar belakang keluarga yang sama, sehingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
antara siswa satu dengan yang lainnya akan berbeda-beda dalam hal kelengkapan fasilitas yang dimiliki di rumah. Keberhasilan proses belajar mengajar dapat diketahui dari prestasi yang dicapai siswa. Prestasi belajar merupakan pencerminan hasil belajar yang dicapai siswa setelah melakukan usaha belajar. Kemampuan dan kualitas belajar seseorang dapat diketahui dengan memperhatikan prestasi belajar. Tinggi rendahnya prestasi belajar akan memberikan sumbangan dalam mencapai kesuksesan masa depan siswa. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang mengorientasikan siswa lulusannya untuk segera dapat bekerja, haruslah terus mengembangkan potensi diri agar sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Demikian juga dengan SMK N 1 Surakarta yang termasuk ke dalam kelompok bisnis manajemen terbagi dalam tiga program keahlian yaitu akuntansi, administrasi perkantoran dan penjualan. SMK N 1 Surakarta juga selalu melakukan perubahan-perubahan positif dalam mendukung penciptaan lulusan siap kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Fasilitas
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi (KKPI) Siswa Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012”
B. Identifikasi Masalah
Menurut Iskandar (2008) “identifikasi masalah merupakan kelanjutan dari latar belakang masalah” (hlm 163). Tetapi untuk lebih mendalami tentang masalah tersebut, maka peneliti memilih beberapa saja faktor yang penting, yang berkaitan dengan variable yang akan diteliti yaitu: 1. Ada kecenderungan bahwa prestasi belajar yang baik merupakan dambaan dari setiap siswa, tetapi pada kenyataannya tidak semua siswa SMK N 1 Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran tahun diklat 2011/2012 mempunyai prestasi belajar yang baik. 2. Dalam kegiatan belajar mengajar, tingkat motivasi berprestasi siswa SMK N 1 Surakarta Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran tahun diklat 2011/2012 masih ada yang rendah sehingga dalam hal ini rendahnya motivasi berprestasi siswa tersebut dimungkinkan akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. 3. Keterbatasan fasilitas yang disediakan di rumah menyebabkan siswa kurang dapat mengembangkan pengetahuannya sehingga prestasi siswa SMK N 1 Surakarta Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran tahun diklat 2011/2012 kurang maksimal. 4. Kurangnya pemanfaatan fasilitas belajar yang telah disediakan dirumah untuk menunjang aktivitas belajar menjadikan prestasi belajar yang dicapai siswa SMK N 1 Surakarta Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran tahun diklat 2011/2012 kurang maksimal.
C. Pembatasan Masalah
“Pembatasan masalah perlu dilakukan karena adanya keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, khususnya waktu, tenaga, kemampuan teoritik yang relevan dengan penelitian, sehingga diharapkan penelitian dapat dilakukan lebih terfokus dan mendalam” (Iskandar, 2008: 165). Untuk memudahkan dalam pelaksaaan penelitian serta dapat menjawab permasalahan secara fokus dan mendalam, maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun masalah yang akan diteliti dalam penelitian dibatasi mengenai motivasi berprestasi, fasilitas belajar dan prestasi belajar siswa. Untuk menjelaskan istilah-istilah yang berkaitan dengan permasalahan tersebut perlu ditegaskan sebagai berikut: 1. Motivasi berprestasi adalah suatu kondisi yang mampu menimbulkan dorongan dalam diri siswa dan mampu mempengaruhi atau menggerakkan tingkah laku individu dalam berusaha atau berjuang untuk mencapai sesuatu tujuan yang ditetapkan, meningkatkan dan memelihara kemampuannya setinggi mungkin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
dalam semua aktivitas belajarnya. Dalam hal ini adalah siswa dalam melaksanakan tugas belajarnya dengan baik dan mencapai prestasi belajar yang maksimal. 2. Fasilitas belajar adalah
suatu sarana yang membantu kelancaran dan
kemudahan dalam belajar sehingga pembelajaran yang
dijalankan
dapat
tercapai secara maksimal sesuai yang diharapkan. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi fasilitas belajar yang dimaksud hanyalah fasilitas belajar siswa di rumah dikarenakan latar belakang keluarga siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012 berbeda-beda, sehingga akan mempengaruhi kepemilikan fasilitas belajar di rumah yang berbeda-beda pula. 3. Prestasi Belajar yang dimaksud adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa yang berupa pengetahuan dan keterampilan yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun kalimat yang diberikan oleh guru dalam bentuk nilai. Prestasi belajar ini diambil dari Nilai hasil belajar semester genap siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012 pada mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI).
D. Perumusan Masalah
Iskandar (2008) menyatakan bahwa “ Rumusan masalah merupakan uraian dari masalah yang dimunculkan dalam latar belakang yang dikemukakan” (hlm. 166). Rumusan masalah dinyatakan dengan kalimat pertanyaan atau pernyataan yang jelas dan padat. Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah diatas , maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah
motivasi
berprestasi
berpengaruh
terhadap
prestasi
belajar
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
2. Apakah fasilitas belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012? 3. Apakah motivasi berprestasi dan fasilitas belajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012.
E. Tujuan Penelitian
Iskandar (2008: 167) menyatakan bahwa ”Tujuan penelitian adalah tujuan untuk menjawab pertanyaan masalah yang diteliti secara spesifik, untuk mencapai tujuan penelitian yang dilakukan”. Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012. 2. Untuk mengetahui pengaruh antara fasilitas belajar terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012. 3. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi berprestasi dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
F. Manfaat Penelitian Menurut Iskandar (2008 : 168) “manfaat penelitian adalah dampak dari tercapainya tujuan penelitian”. Manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pendidikan khususnya dalam mengkaji pengaruh motivasi berprestasi dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi Kepala Sekolah, para guru dan siswa untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMK N 1 Surakarta ditinjau dari pentingnya motivasi berprestasi siswa dan fasilitas belajar siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. b. Memberikan feedback ilmu yang telah peneliti terima selama mengikuti perkuliahan di Program Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. c. Sebagai acuan bagi peneliti lain yang sejenis untuk melaksanakan penelitian selanjutnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan teori merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian karena diperlukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti yang berhubungan dengan fenomena yang akan dikaji. Menurut Arikunto (2005) “Kegiatan mendalami, mencermati, menelaah, dan mengidentifikasi pengetahuan itulah yang biasa dekenal dengan mengkaji bahan pustaka atau biasa diangkat dengan istilah kajian pustaka” (hlm. 58). Teori - teori mengenai variabel-variabel yang relevan dengan masalah yang telah dirumuskan dalam sebuah penelitian harus disertai dasar kajian pustaka. Beberapa teori yang relevan yang kemudian dipakai sebagai dasar dalam penelitian ini adalah tentang (1). Motivasi Berprestasi, (2). Fasilitas belajar, (3). Prestasi belajar siswa.
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Tentang Motivasi Berprestasi a. Pengertian Motivasi Masalah motivasi adalah masalah yang penting dalam pendidikan. Dengan adanya motivasi siswa dalam belajar dapat diketahui seberapa besar motivasi siswa dalam aktivitas belajarnya. Namun perlu juga diketahui bahwa motivasi yang dimiliki siswa itu bervariasi karena motivasi tersebut merupakan perbedaan individual. Manusia hidup di dunia tidak lepas dari kebutuhan, kebutuhan tersebut sekaligus menjadi tujuan dan menimbulkan motivasi untuk melakukan sesuatu agar kebutuhan dapat dipenuhi. Motivasi menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan. Motivasi belajar dari kata “motif” menurut Sardiman (2001) “yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
commit to user 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
sesuatu” (hlm. 73). Berawal dari kata “ motif” itu maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Pendapat tersebut diperkuat lagi dengan pendapat Suryabrata (2008) yang mengemukakan bahwa “motif’’ adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan (hlm. 70). Berawal dari kata “motif’’ tersebut maka MC Donald dalam Djamarah (2000) juga menjelaskan bahwa “Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan (afektif) dan reaksi untuk mencapai tujuan’’ (hlm. 148). Hal senada juga disampaikan Syah (2005) yang berpendapat bahwa ”Motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu” (hlm. 151). Motivasi dalam pengertian ini berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah. Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah kekuatan yang tersembunyi, merupakan daya penggerak yang disadari untuk menggerakan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar terdorong untuk menjadi aktif bertindak sehingga dapat mencapai hasil atau tujuan yang diharapkan.
b. Prinsip - Prinsip Motivasi Berkaitan dengan upaya guru maupun orangtua dan guru untuk memotivasi siswa agar dapat berprestasi sebenarnya tidak ada langkah langkah atau prosedur yang standar tetapi hal itu dirasa sangat penting. Prinsip prinsip ini disusun atas dasar penelitian yang saksama dalam rangka mendorong motivasi siswa di sekolah yang menganut pandangan demokratis dan dalam rangka menciptakan motivasi diri dan disiplin diri di kalangan siswa. Menurut Djamarah (2000) “ada beberapa prinsip dan prosedur yang perlu mendapat perhatian agar tercapai perbaikan-perbaikan dalam motivasi, yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
1) Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar siswa untuk dapat meraih prestasi. 2) Motivasi Intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam berprestasi. 3) Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman. 4) Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar. 5) Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar dan berprestasi. 6) Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.” (hlm. 154). Kenneth H. Hover dalam Hamalik (2001:166) mengemukakan prinsip – prinsip motivasi sebagai berikut: 1) Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari pada motivasi yang dipaksa dari luar. Sebabnya adalah karena kepuasan yang diperoleh individu itu sesuai dengan ukuran yang ada dalam diri murid sendiri. 2) Motivasi itu mudah menjalar atau menyebar terhadap orang lain. Guru yang berminat tinggi dan antusias akan menghasilkan murid – murid yang juga berminat tinggi dan antusias. Demikian murid yang antusias akan mendorong murid – murid yang lain. 3) Pemahaman yang jelas terhadap tujuan – tujuan akan merangsang motivasi. Apabila seseorang telah menyadari tujuan yang hendak dicapainya maka perbuatannya kearah itu akan besar daya dorongnya. 4) Pujian – pujian yang datangnya dari luar (external reward) kadang – kadang diperlukan dan cukup efektif merangsang minat yang besar.Berkat dorongan dari orang lain misalnya untuk memperoleh angka yang tinggi maka murid akan berusaha lebih giat karena minatnyamenjadi lebih besar. 5) Tehnik dan proses mengajar yang bermacam – macam adalah efektif untuk memelihara minat murid. Cara mengajar yang bervariasi ini akan menimbulkan situasi yang menantang dan menyenangkan . 6) Manfaat minat yang telah dimiliki oleh murid adalah bersifat ekonomis. Minat khusus yang telah dimiliki oleh murid akan mudah ditransferkan kepada minat dalam bidang studi. 7) Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan belajar.Kecemasan ini akan mengganggu perbuatan belajar siswa, sebab akan mengakibatkan pindahnya perhatian ke pada hal lain, sehingga kegiatan belajarnya menjadi tidak efektif. 8) Setiap murid mempunyai tingkat – tingkat frustasi yang berlainan.Ada murid yang karena kegagalannya justru menimbulkan incentive tetapi ada siswa yang selalu berhasil malahan menjadi cemas terhadap kemungkinan timbulnya kegagalan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
9) .Tekanan kelompok murid (peer group) kebanyakan lebih efektif dalam motivasi dari pada tekanan atau paksaan dari orang dewasa. Parasiswa sedang mencari kebebasan dari orang dewasa, ia menempatkan hubungan peer lebih tinggi. Ia bersedia melakukan apa saja yang akan dilakukan oleh peer groupnya dan demikian sebaliknya. 10) Motivasi yang besar, erat hubungannya dengan kreativitas murid. Dengan teknik mengajar yang tertentu motivasi murid – murid dapat ditunjukan kepada kegiatan – kegiatan kreatif. Motivasi yang telah dimiliki oleh murid apabila diberi semacam penghalang seperti adanya ujian yang mendadak, peraturan – peraturan sekolah dan lain – lain, maka kreatifitasnya akan timbul sehingga ia akan lolos dari penghalang tadi. Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat diketahui bahwa dalam motivasi terdapat beberapa prinsip utama yang sangat penting dalam upaya memupuk motivasi seseorang, prinsip – prinsip tersebu antara lain adalah: 1) Motivasi yang berasal dari dalam diri siswa akan lebih efektif dibandingkan dengan motivasi yang berasal dari luar. 2) Motivasi bersifat menjalar atau menyebar dari individu satu ke individu lain yang berhubungan. 3) Motivasi dengan memberikan hadiah atau pujian akan lebih baik jika dibandingkan dengan motivasi yang berupa hukuman. 4) Kreatifitas cara belajar, teknik mengajar guru, minat dan juga proses belajar yang bervariasi akan sangat menentukan motivasi seorang siswa dalam belajar dan berprestasi. 5) Tujuan akan meningkatkan motivasi dan optimisme siswa. 6) Tekanan dari teman sebaya atau teman belajar sangat berpengaruh terhadap motivasi dalam diri seorang anak. 7) Motivasi yang tinggi akan berdampak positif pada perolehan hasil belajar atau prestasi belajar siswa.
c. Fungsi Motivasi Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses perubahan tingkah laku pada individu. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berupa peningkatan keterangan dan perubahan sikap seseorang menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Dalam kegiatan belajar inilah diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal jika ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan akan semakin terdorong pula seseorang siswa untuk meraih hasil belajar yang lebih baik, mudah untuk menerima, mengerti dan memahami suatu materi pelajaran. Mudah menyelesaikan soal-soal mata pelajaranya dengan benar. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan pemberian motivasi yang tepat akan membuat siswa belajar lebih intensif, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap tinggi rendahnya prestasi yang dicapai para siswa. Suatu motivasi selalu berkaitan dengan suatu tujuan tertentu. Misalnya seseorang siswa yang tetap tekun belajarrnya dikamar walaupun ada tontonan yang bagus dan menarik, karena ia mengharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi dalam ujian. Sardiman (2001) mengemukkan bahwa ada tiga fungsi motivasi, yaitu : 1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energy. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang harus dikerjakan. 2) Menentukan arah perbuatan, yakni kerah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perrbuatan yan harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut (hlm. 83). Selanjutnya menurut Djamarah (2000), fungsi dari motivasi antara lain adalah: 1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan, sehingga berfungsi untuk mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan, merupakan dorongan psikologis yang melahirkan sikap anak didik yang merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung dan selanjutnya terjelma dalam bentuk psikofisik. 3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan, mengarahkan peserta didik untuk fokus pada tujuan dari belajar sehingga segala sesuatu yang dapat mengganggu pikirannya akan dibuang jauh – jauh (hlm. 156). Berdasarkan uraian yang dikemukakan para ahli diatas, maka fungsi motivasi adalah sebagai berikut: 1) Motivasi merupakan pendorong kegiatan manusia yang mempengaruhi sikap apa yang akan dilakukan oleh seseorang. 2) Motivasi merupakan penggerak perbuatan seseorang. 3) Motivasi sebagai penyeleksi sikap apa yang harus dilakukan seseorang. 4) Motivasi merupakan pengarah kegiatan sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk fokus melakukan sesuatu yang searah dengan tujuan.
d. Unsur - Unsur Motivasi Perubahan energi pada diri seseorang akan terjadi ketika motivasi dalam dirinya telah tumbuh, Mc. Donald dalam Sardiman (2001 hlm. 68). Perubahan energi yang terjadi tersebut ditandai dengan munculnya “perasaan” dalam diri si pelaku. Perubahan yang demikian mendasar, di karenakan adanya tiga elemen motivasi. Ketiganya adalah sebagai berikut : 1) Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri manusia. Perkembangan motivasi membawa perubahan energi dalam sistem “neurophysiological” pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi, maka penekananya menyangkut kegiatan fisik manusia. 2) Bila motivasi timbul, maka timbul pula rasa atau “perasaan”, afeksi seseorang. Karena motivasi berkenaan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi, dan emosi. Tiga hal diatas yang sangat mempengaruhi tingkah laku seseorang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
3) Motivasi timbul bila ada tujuan. Motivasi hanyalah suatu respon dari suatu aksi yaitu adanya suatu tujuan yang sangat jelas. Walaupun motivasi itu timbul dari dalam diri manusia, namun kemunculannya disebabkan oleh timbulnya suatu rangsangan yaitu tujuan. Dengan demikian motivasi menyangkut soal kebutuhan, sebab tujuan timbul karena adanya kebutuhan. Menurut Djamarah (2000 hlm. 158) dalam bukunya Psikologi belajar dijelaskan bahwa Unsur-unsur motivasi adalah: 1) Kebutuhan Kebutuhan terjadi karena adanya ketidakseimbangan di dalam diri individu membuat individu yang bersangkutan melakukan suatu tindakan. Tindakan itu mengarah pada suatu tujuan. 2) Dorongan Salah satu dari ciri makhluk hidup adalah memiliki dorongan untuk mempertahankan diri. Dorongan ini akan muncul apabila terjadi ancaman. Ancaman ini dapat berupa ketidakseimbangan secara fisiologis. Hal ini menumbuhkan dorongan yang bersifat alami, sedangkan ketidak seimbangan psikologis, kecuali dororngan alami juga dipengaruhi oleh pengalaman dan hasil belajar. 3) Tujuan Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar. Dari segi tujuan maka tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku. Secara psikologis,
tujuan
merupakan
titik
akhir sementara
pencapaian
kebutuhan. Jika tujuan tercapai, maka kebutuhan terpenuhi, maka orang menjadi puas, dan dorongan mental untuk berbuat terhenti. Berdasarkan Pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi terbentuk dari beberapa unsur yaitu: 1) Adanya kebutuhan yang terjadi karena adanya ketidak seimbangan dalam diri dan perubahan energi yang menyangkut pada kegiatan fisik manusia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
2) Adanya dorongan untuk melakukan sesuatu baik bersumber dari ketidak seimbangan fisiologis maupun ketidakseimbangan psikologis. 3) Adanya tujuan yang merupakan arah dari semua perilaku yang dilakukan individu.
e. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Menurut Dimiyati dan Mudjiono dalam Sahabat (2012) faktorfaktor yang dapat mempengaruhi motivasi adalah : 1) Cita-cita atau aspirasi siswa Motivasi tampak pada keinginan anak sejak kecil, seperti keinginan belajar berjalan, dapat membaca, dan lain sebagainya. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan untuk lebih giat, bahkan menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, nilai-nilai kehidupan, dan perkembangan pribadi. Cita-cita akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar, sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. 2) Kemampuan siswa Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Keberhasilan yang diperoleh siswa akan menambah kekayaan pengalaman hidup, sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugastugas perkembangan. 3) Kondisi siswa Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi. Seorang siswa yang yang sedang sakit, lapar atau marah-marah akan mengganggu perhatian atau konsentrasi belajar. Sebaliknya, seorang siswa yang sehat, kenyang dan gembira akan mudah memusatkan perhatiannya pada pelajaran sehingga akan memperoleh prestasi belajar yang tinggi. 4) Kondisi lingkungan siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
Lingkungan siswa berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan bermasyarakat. Sebagai anggota masyarakat, maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Lingkungan yang aman, tentram, tertib, dan indah, akan menambah semangat dan motivasi belajar siswa. 5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal dan pergaulan juga mengalami perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film semakin menjangkau siswa. Semua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajar. 6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa Upaya guru membelajarkan siswa terjadi di sekolah dan luar sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah meliputi hal-hal berikut: menyelenggarakan tertib belajar di sekolah, membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan, seperti pemanfaatan waktu, pemeliharaan fasilitas sekolah, membina belajar tertib pergaulan, dan membina belajar tertib lingkungan sekolah. Guru juga perlu menghadapi anak didiknya secara individual. Upaya pembelajarannya meliputi pemahaman tentang diri siswa dalam rangka kewajaran tertib belajar, pemanfaatan penguatan berupa hadiah, kritik, hukuman secara tepat-guna, dan mendidik cinta belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi pada diri masingmasing individu menurut Anne Ahira (2008) adalah: 1) Kondisi fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual. 2) Rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual 3) Kebutuhan kasih diterimanya
sayang
atau
commit to user
afeksi (love
needs) yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
4) Harga diri (self esteem needs) dan prestasi. Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain. 5) Persepsi individu atau aktualisasi diri (self actualization), tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata. seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak Dari beberapa pendapat diatas, secara garis besar dapat diambil suatu kesimpulan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi seorang individu adalah: 1) Aspirasi dan aktualisasi diri individu 2) Kemampuan yang dimiliki oleh seorang individu 3) Kondisi fisiologis dan psikologis individu 4) Harga diri dan prestasi 5) Kondisi lingkungan individu 6) Unsur-unsur dinamis dalam kegiatan pembelajaran 7) Upaya pendidik dalam mendidik individu
f. Macam – Macam Motivasi Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis, sebagaimana telah dikutip Sardiman (2001 hlm. 86) yaitu: 1) Motif atau kebutuhan organis yaitu kebutuhan fisiologis yang menyangkut makanan, minuman, bernafas dan sebagainya. 2) Motif darurat adalah dorongan untuk menyelamatkan diri. Dorongan untuk membalas, untuk membantu. 3) Motif obyektif. Dalam hal imenyangkut kebutuhan untuk melakukan eksploitasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif ini muncul karena dorongan untuk dapat mengahadapi dunia secara efektif. Menurut Djamarah, (2000) motivasi dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, penjelasannya adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
1) Motivasi intrinsik adalah motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena didalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. 2) Motivasi ekstrinsik adalah meupakan suatu bentuk motivasi timbul karena adanya pengaruh rangsangan dari luar diri siswa untuk melakukan suatu aktivitas. (hlm. 149). Sedangkan menurut Purwanto (2000) motivasi dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1) Motivasi
intrinsik,
yaitu
motif-motif
yang
menjadi
aktif
atau
berfungsinya tidak perlu rangsangan dari luar. 2) Motivasi ekstrinsik, yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar (hlm. 67). Dari pendapat beberapa ahli diatas, dapat diketahui bahwa jenis – jenis motivasi secara garis besar antara lain adalah: 1) Motivasi intrinsik , yaitu motivasi yang berfungsinya karena memang telah ada dorongan dari dalam diri individu tersebut untuk melakukan sesuatu. 2) Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berfungsinya karena adanya suatu rangsang dari luar.
g. Pengertian Motivasi Berprestasi Setiap Individu pasti memiliki motivasi dalam dirinya, motivasi tersebut sangat luas dan beragam. Salah satu yang terpenting adalah motivasi berprestasi. Suatu prestasi atau Achievment berkaitan erat dengan dengan harapan (Expectation). Inilah yang membedakan motivasi berprestasi dengan motivasi lain seperti haus, lapar dan motif biologis lainnya. Seseorang siswa yang setiap hari berangkat ke sekolah tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Seseorang siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik kalau dalam dirinya terdapat keinginan untuk berprestasi. Keinginan untuk berprestasi merupakan hal yang sangat penting bagi diri siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya keinginan untuk berprestasi tersebut, seorang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
siswa cenderung akan melakukan berbagai macam cara agar keinginan atau tujuannya tersebut dapat dicapai, termasuk di dalamnya adalah dengan cara belajar. Keinginan atau dorongan untuk berprestasi inilah yang disebut motivasi berprestasi. Heckhausen dalam Djaali (2006) menyatakan bahwa motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuannya setinggi mungkin dalam semua aktivitas yang menggunakan standar keunggulan (hlm. 103). McClelland dalam Djaali (2006) juga mengemukakan “motivasi berprestasi adalah motivasi yang berhubungan dengan pencapaian beberapa standar kepandaian atau standar keahlian”(hlm. 103). Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka motivasi berprestasi adalah kekuatan yang tersembunyi dalam diri seorang individu, merupakan daya penggerak yang disadari untuk menggerakan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar terdorong untuk menjadi aktif bertindak, berusaha dan berjuang untuk meningkatkan kemampuannya setinggi mungkin sehingga dapat mencapai hasil atau prestasi sesuai standar yang diharapkan.
h. Karakteristik Siswa Dengan Motivasi Berprestasi Tinggi Sardiman (2001) mengemukakan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki motivasi berprestasi yaitu: 1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). 2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya). 3) Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah ”untuk orang dewasa”. 4) Lebih senang bekerja sendiri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). 6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. 8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal (hlm. 81). McClelland dalam Satria (2011) mengatakan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi adalah : 1) Berprestasi yang dihubungkan dengan seperangkat standar. Seperangkat standar tersebut bisa berhubungan dengan prestasi orang lain, prestasi diri sendiri yang lampau serta tugas yang harus dilakukannya. 2) Memiliki tanggung jawab pribadi terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. 3) Adanya kebutuhan untuk mendapatkanumpan balik atas pekerjaan yang dilakukannya sehingga dapat diketahui dengan cepat bahwa hasil yang diperoleh dari kegiatannya lebih baik atau lebih buruk. 4) Menghindarkan tugas-tugas yang terlalusulit atau terlalu mudah, tetapi akan memilih tugas-tugas yang tingkat kesukarannya sedang. 5) Inovatif yaitu dalam melakukan suat pada sebelumnya. Hal ini dilakukan agar individu mendapatan cara-cara yang lebih menguntungkan dalam pencapaian tujuan. 6) Tidak menyukai keberhasilan yang bersifat kebetulan atau karena tindakan orang lain dan ingin merasakan sukses atau kegagalan disebabkan oleh tindakan individu itu sendiri. Sementara itu menurut Djaali (2006 : 109) dalam buku nya Psikologi pendidikan mengungkapkan bahwa karakteristik motivasi berprestasi adalah: 1) Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas hasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib atau kebetulan. 2) Memilihh tujuan yang realistis tapi menantang dari tujuan yang terlalu mudah dicapai atau terlalu besar resikonya. 3) Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan segera dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pekerjaannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
4) Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain. 5) Mampu menangguhkan pemuasan keinginan demi masa depan yang lebih baik. 6) Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status, atau keuntungan lainnya, ia akan mencainya apabila hal-hal tersebut merupakan lambang prestasi, suatu ukuran keberhasilan. Dalam penelitian ini, indikator untuk mengukur variabel motivasi berprestasi adalah: 1) Berusaha lebih baik dari orang lain sehingga selalu bekerja keras, tangguh dan tidak mudah putus asa 2) Berorientasi kedepan 3) Menyenangi tugas yang mempunyai tingkat kesulitan yang sedang 4) Percaya diri dalam menyelesaikan masalah 5) Pandai memanfaatkan waktu 6) Memilih rekan belajar yang mempunyai kemampuan lebih
2. Tinjauan Tentang Fasilitas Belajar a. Pengertian Fasilitas Menurut Daryanto (2006), “fasilitas secara etimologis terdiri dari sarana dan prasarana belajar. Sarana belajar adalah alat langsung untuk mencapai pendidikan. Sedangkan prasarana adalah alat yang tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Fasilitas merupakan komponen yang bersumber pada barang-barang hasil produksi yang antara lain berupa gedung dan perlengkapannya dan berfungsi menyediakan tempat berlangsungnya proses pendidikan” (hlm. 51). Selanjutnya mengenai definisi fasilitas belajar, Arianto (2008) mengemukakan bahwa “Fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha. Adapun yang dapat melancarkan usaha ini dapat berupa benda-benda maupun uang. Sehingga dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana”. Fasilitas Menurut The Liang Gie (2009) “fasilitas adalah persyaratan yang meliputi keadaan sekeliling tempat belajar dan keadaan jasmani siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
atau anak. Meliputi ruang tempat belajar, penerangan cukup, buku-buku pegangan dan peralatan lain dalam hal ini kelengkapan peralatan komputer”. Dari beberapa pendapat mengenai pengertian fasilitas diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas adalah suatu sarana yang membantu kelancaran dan kemudahan sesuatu usaha sehingga usaha yang dijalankan dapat tercapai secara maksimal sesuai yang diharapkan. Di samping itu, dengan tidak adanya fasilitas yang memadai dalam menjalankan sesuatu usaha, maka dalam suatu usaha itu akan mengalami gangguan maupun hambatan.
b. Pengertian Belajar Belajar selalu berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu mengarah pada yang lebih baik ataupun yang kurang baik, direncanakan atau tidak. Hal lain yang juga selalu terkait dalam belajar adalah pengalaman, pengalaman yang berbentuk interaksi dengan orang lain atau lingkungannya. Pengertian belajar menurut Syah (2005) yakni “Belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya yang melibatkan proses kognitif” (hlm. 92). Belajar menurut Sardiman (2001) ”Upaya perubahan tingkah laku, penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, lain sebagainya” (hlm. 20). Sedangkan Winkel (2004) mendefinisikan belajar adalah suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahanperubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas (hlm. 58). Selanjutnya, menurut pendapat Slameto (2005) “Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (hlm. 2).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual. Kemampuan yang melibatkan perubahan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (ketrampilan/kecakapan).
c. Pengertian Fasilitas Belajar Siswa Untuk mengemukakan pengertian tentang fasilitas, peneliti dapat sajikan beberapa batasan dari para ahli. Menurut Daradjat dalam Arianto (2008) “fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan”. Sedangkan menurut Subroto di dalam Arianto (2008) “fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha dapat berupa bendabenda maupun uang”. Lebih luas lagi tentang pengertian fasilitas Arikunto di dalam Arianto (2008) berpendapat, “fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan segala sesuatu usaha. Adapun yang dapat memudahkan dan melancarkan usah ini dapat berupa benda-benda maupun uang, jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana yang ada di sekolah” . Dari beberapa pendapat yang dirumuskan oleh para ahli mengenai pengertian fasilitas dapat dirumuskan bahwa fasilitas dalam dunia pendidikan berarti segala sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan terselenggaranya dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan tersedianya tempat perlengkapan belajar di kelas, alat-alat peraga pengajaran, buku pelajaran, perpustakaan, berbagai perlengkapan pratikum loboratorium dan segala sesuatu yang menunjang terlaksananya proses belajar mengajar.
Sehingga yang dimaksud dengan fasilitas belajar adalah semua
kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, melancarkan dan menunjang dalam kegiatan belajar di sekolah maupun di rumah. Supaya kegiatan belajar peserta didik dapat lebih efektif dan efisien serta maksimal sehingga hasil nya maksimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
d. Macam-macam Fasilitas Belajar 1) Fasilitas Belajar Di Rumah Menurut Slameto (2005 : 63), Anak yang sedang belajar selain harus
terpenuhi
kebutuhan
pokoknya,
misalnya
makan,
pakaian,
perlindungan, kesehatan, dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. Hal senada juga diungkapkan oleh The Liang Gie (2009) macam-macam fasilitas belajar yang diperlukan oleh siswa yang dapat membantu kegiatan belajar di rumah, antara lain: a) Ruang atau tempat belajar Sebuah syarat untuk dapat belajar dengan sebaik-baiknya ialah tersedianya tempat belajar. Pertama-tama mengenai tata ruang kamar tidur yang juga menjadi kamar belajar itu. Letak meja yang dipakai untuk belajar hendaknya tidak menghadap kepintu kamar. Meja hendaknya bersih dari benda-benda apapun yang tidak langsung diperlukan untuk belajar seperti misalnya surat kabar atau majalah hiburan. Buku-buku pelajaran yang tidak sedang dibaca sebaiknya ditaruh pada rak tersendiri yang tidak jauh dari meja, baik di samping meja ataupun dengan menempel tembok di sebelah atas dari meja. Kalau semua buku pelajaran ditaruh diatas meja, ini akan memenuhi meja dan menyebabkan meja tersebut terasa sangat sempit. b) Penerangan Syarat lain untuk tempat belajar yang baik ialah penerangan cahaya yang cukup. Penerangan yang terbaik ialah yang diberikan oleh cahaya matahari karena warnanya yang putih dan sangat intensif. Penerangan dari cahaya lampu dapat dibedakan dalam 4 macam, yaitu (1) penerangan tak langsung, (2) penerangan setengah tak langsung, (3) penerangan setengah langsung, (4) penerangan langsung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
c) Perabot belajar Perbekalan belajar terdiri dari peralatan tulis dan perabot untuk kamar, yaitu meja dan kursi belajar serta lemari buku. Suatu keharusan untuk tempat belajar ialah meja berikut kursinya. Dan syarat-syarat untuk meja belajar yang baik ialah sebagai berikut: (1) Meja itu tidak tertutup seluruhnya dari permukaan sampai lantai. (2) Permukaan meja hendaknya rata dan tidak berwarna gelap atau berkilat-kilat. (3) Luas meja belajar tidak perlu berlebih-lebihan karena mungkin lalu menjadi tempat menaruh macam-macam barang yang bisa menyulitkan konsentrasi dalam belajar. (4) Tinggi meja hendaknya disesuaikan dengan tinggi badan siswa yang bersangkutan. d) Peralatan tulis dan buku-buku Di samping buku-buku pelajaran, alat-alat yang harus dimiliki sendiri oleh setiap siswa ialah pulpen, tinta, potlot hitam dan yang berwarna merah dan biru, mistar, karet penghapus, alat penajam potlot, perekat, kertas tulis, kertas penghisap tinta, dan buku notes. Fasilitas belajar yang dimiliki seorang siswa dirumah sangat mungkin berbeda-beda antara siswa satu dengan yang lainnya, hal ini dapat dikarenakan oleh kondisi ekonomi orangtua siswa yang berbedabeda pula. 2) Fasilitas Belajar Di Sekolah Fasilitas merupakan penunjang tercapainya tujuan pendidikan. Fasilitas yang dimaksud adalah fasilitas sekolah yang meliputi semua peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di Sekolah. Sebagaimana sudah dikemukakan sebelumnya, bahwa untuk mendukung kegiatan belajar mengajar membutuhkan sarana dan prasarana pendukung belajar. Kualitas atau tingkat penguasaan pelajaran akan lebih baik apabila di dalam kegiatan belajar mengajar banyak didukung
oleh
alat-alat
pelajaran
yang
commit to user
relevan.
Arianto
(2008)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
mengemukakan macam-macam fasilitas belajar yang tersedia di sekolah, yaitu: a) Gedung sekolah b) Ruang belajar c) Mushola (Tempat ibadah) d) Alat atau media pengajaran e) Perpustakaan sekolah f) Alat-alat tulis g) Buku pelajaran h) Alat-alat lain Menurut keputusan Menteri P dan K No. 079/1975, macam-macam fasilitas belajar yang tersedia di sekolah, yaitu: a) Bangunan dan perabot sekolah b) Alat pelajaran c) Media pendidikan (Daryanto, 2006:51) Untuk lebih jelasnya peneliti uraikan sebagai berikut: a) Bangunan dan perabot sekolah Gedung atau bangunan sekolah menjadi sentral perhatian dan pertimbangan bagi setiap pelajar yang ingin memasuki suatu lembaga sekolah tertentu. Karena mereka beranggapan kalau suatu sekolah mempunyai bangunan fisik dan perabot sekolah yang memadai tentunya para siswa dapat belajar dengan nyaman. b) Alat pelajaran Adalah semua benda yang dapat dipergunakan secara langsung oleh guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar. Adapun yang termasuk dalam alat pelajaran antara lain: buku tulis, gambar-gambar, alat-alat tulis menulis lain seperti kapur, penghapus dan papan tulis maupun alat-alat praktek, semua termasuk ke dalam lingkup alat pelajaran. Maka dari itu untuk membantu kelancaran dalam proses kegiatan belajar mengajar harus didukung adanya kelengkapan alat pelajaran itu sendiri, sehingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai. c) Media pendidikan Media pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara di dalam proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggi efektifitas dan efisiensi, tetapi dapat pula sebagai pengganti peranan guru. Biasanya klasifikasi media pendidikan didasarkan atas indera yang digunakan untuk menangkap isi dari materi yang disampaikan dengan media tersebut. Dengan cara pengklasifikasian dibedakan atas: (1)Media audio atau media dengar, yaitu media untuk pendengaran (2)Media visual atau media tampak, yaitu media untuk penglihatan (3)Media audio visual atau media tampak dengar, yaitu media untuk pendengaran dan penglihatan. Selanjutnya, Bafadal (2003) mengemukakan bahwa ”Paling tidak ada dua macam sarana belajar mengajar yang harus tersedia, yaitu perabot kelas dan media pengajaran” (hlm. 13). Dalam hubungannya dengan perabot kelas yang perlu disediakan antara lain berupa papan tulis, meja dan kursi guru, meja dan kursi murid, lemari kelas, papan daftar hadir murid, papan daftar piket, papan pemajangan karya murid, papan grafik pencapaian target kurikilum, papan daftar pengelompokan murid, dan papan grafik kehadiran murid. Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat peneliti tarik kesimpulan, bahwa macam-macam fasilitas belajar yang tersedia di sekolah dan di rumah antara lain yaitu: 1) Fasilitas belajar di sekolah a) Gedung dan perabot sekolah b) Ruang belajar (kelas) c) Mushola (Tempat ibadah) d) Alat pelajaran e) Media pendidikan f) Perpustakaan sekolah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
2) Fasilitas belajar di rumah a) Ruang atau tempat belajar b) Waktu belajar c) Penerangan d) Perabot belajar e) Peralatan tulis dan buku-buku Peneliti dalam penelitian ini membatasi pada fasilitas belajar yang ada di rumah, sehingga indikator untuk mengukur mengenai fasilitas belajar siswa adalah: 1) Ruang atau tempat belajar 2) Waktu belajar 3) Penerangan 4) Perabot belajar 5) Peralatan tulis dan buku-buku
3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar KKPI a. Pengertian Prestasi Pengertian prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan, dikerjakan, diusahakan dan sebagainya. Hasil ini dapat dinyatakan dengan kuantitatif dan kualitatif. Hasil kuantitatif adalah hasil yang dinyatakan dengan angka. Sedangkan hasil kualitatif adalah hasil yang dinyatakan dengan kata-kata, seperti baik, cukup, sedang, kurang, dan lain-lain. Djamarah (2000:19) mengatakan bahwa “Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok.” Dari pendapat-pendapat tersebut diatas dapat peneliti simpulkan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan maupun diciptakan baik secara individu maupun kelompok. Prestasi bukan datang secara tiba-tiba tanpa ada usaha untuk mencapainya, namun prestasi adalah akumulasi dari segala upaya dan cipta usaha manusia untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
mendapatkan hasil maksimal dalam bentuk kerja dan inisiatif usaha baik diciptakan secara individu maupun diusahakan secara kelompok. Sedangkan yang dimaksud dengan berprestasi adalah apabila anak telah mencapai hasil yang maksimal dari usaha yang telah dilakukan sebelumnya yaitu kegiatan belajar anak. Apabila kita hubungkan dengan kegiatan belajar anak dengan pengertian tersebut diatas, maka prestasi merupakan kecakapan khusus dan nyata yang dicapai secara maksimal sebagai hasil yang dicapai dari belajar.
b. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan hasil usaha maksimal yang telah dicapai seseorang dalam mencapai tujuannya. Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2001)
“Prestasi
belajar
diartikan
sebagai
penguasaan
pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru” (hlm. 787). Syah (2005) memberikan pengertian bahwa “Prestasi belajar merupakan pengungkapan hasil belajar ideal yang meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa” (hlm. 213). Menurut Winkel (2004), “Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang dapat dicapai dalam suatu proses yang berlangsung dalam interaksi subyek dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai-nilai yang akan disimpan atau dilaksanakan menuju kemajuan” (hlm. 39). Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari usaha belajar siswa yang berupa penguasaan pengetahuan dan ketrampilan terhadap materi tertentu yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun kalimat yang diberikan oleh guru dalam suatu periode tertentu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan hasil maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha belajar. Dalam kegiatan belajar tidak semua siswa mempunyai prestasi belajar yang sama. Tingkat tinggi rendahnya prestasi siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Slameto (2005) mengemukakan bahwa “Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan ekstern”. 1) Faktor-faktor Intern a) Faktor Jasmaniah (1) Faktor Kesehatan (2) Cacat Tubuh b) Faktor Psikologis (1) Intelegensi (2) Perhatian (3) Minat (4) Bakat (5) Motif (6) Kematangan (7) Kesiapan c. Faktor Kelelahan 2) Faktor-faktor Ekstern a) Faktor Keluarga (1) Cara Orang Tua Mendidik (2) Relasi antara Anggota Keluarga (3) Suasana Rumah (4) Keadaan Ekonomi Keluarga (5) Pengertian Orang Tua (6) Latar Belakang Budaya b) Faktor Sekolah c) Faktor Masyarakat (hlm. 54).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
Menurut Suryabrata (2008) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu: 1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, dan ini masih dapat digolongkan menjadi dua golongan, dengan catatan bahwa overlapping tetap ada, yaitu: a) Faktor-faktor non social, b) Faktor-faktor social. 2) Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pelajar, dan inipun masih dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu: a) Faktor-faktor fisiolologis, b) Faktor-faktor psikologis (hlm. 233). Secara global, faktor yang mempengaruhi belajar siswa menurut Syah (2005) dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1) Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam siswa yang belajar, meliputi factor fisiologis (bersifat jasmaniah) dan factor psikologis (bersifat rohaniah). 2) Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar siswa, meliputi faktor lingkungan social dan lingkungan non social. 3) Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran (hlm. 132). Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa di dalam melaksanakan atau mengikuti proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa hal, baik dalam diri siswa itu sendiri maupun dari luar diri siswa. Faktor faktor tersebut antara lain adalah: 1) Faktor-faktor Intern a) Faktor Jasmaniah b) Faktor Psikologis c)Faktor Kelelahan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
2) Faktor-faktor Ekstern a) Faktor Keluarga b) Faktor Sekolah c) Faktor Masyarakat 3) Faktor Pendekatan belajar a) Strategi belajar b) Metode belajar
d. Penilaian Prestasi Belajar Siswa Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut. Menurut Sugihartono (2007 : 130) Penilaian adalah suatu tindakan untuk
memberikan interpretasi
terhadap
hasil
pengukuran
dengan
menggunakan norma tertentu. Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar tersebut dapat dilakukan melalui tes hasil belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes hasil belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian sebagai berikut: 1) Tes Formatif Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. 2) Tes Subsumatif Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu, diperhitungkan dalam menentukan nilai raport.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
3) Tes Sumatif Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diadakan selama satu semester satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat taraf keberhasilan belajar siswa dalam satu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking) atau sebagai ukuran mutu sekolah (Djamarah, 2002:120). Dari uraian diatas, bisa dikatakan bahwa penilaian menuntut guru agar secara langsung atau tak langsung mampu melaksanakan penilaian dalam keseluruhan proses pembelajaran. Untuk menilai sejauh mana siswa telah menguasai beragam kompetensi, tentu saja berbagai jenis penilaian perlu diberikan sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai, seperti unjuk kerja/kinerja (performance), penugasan (proyek), hasil karya (produk), kumpulan hasil kerja siswa (portofolio), dan penilaian tertulis (paper and pencil test). e. Tujuan Penilaian Prestasi Belajar Siswa Menurut Syah (2005 hlm. 142), tujuan dari diadakannya penilaian prestasi belajar antara lain adalah: 1) Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu. Hal ini berarti, dengan evaluasi guru dapat mengetahui sejauh mana perubahan yang dialami siswa sebagai hasil dari proses belajar mengajar yang dialaminya dan melibatkan guru selaku pembimbing dan pembantu kegiatan belajar siswanya tersebut. 2) Untuk mengetahui posisi atau kedudukan siswa di dalam kelompok kelas nya. Dengan demikian evaluasi hasil belajar dapat dijadikan penetap oleh guru untuk menggolongkan bahwa siswa termasuk dalam kategori cepat, sedang atau lambat dalam proses belajarnya. 3) Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam proses belajar.
Hasil
belajar
yang
baik
pada
umumnya
merupakan
pencerminan dari usaha belajar yang efisien sedangkan hasil yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
buruk itu juga merupakan pencerminan usaha belajar siswa yang kurang efisien. 4) Untuk mengetahui sampai sejauh mana siswa telah mendayagunakan tingkat kognitifnya (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk keperluan belajar. 5) Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dengan demikian apabila metode yang digunakan guru tidak mencerminkan peningkatan prestasi belajar siswa yang memuaskan, maka akan sangat dianjurkan bagi guru untuk mengganti metode tersebut atau mengkombinasikannya dengan metode lain yang serasi. Berdasarkan
uraian
diatas,
maka
tujuan
penilaian
adalah
memberikan masukan informasi secara komprehensif tentang hasil belajar peserta didik, baik dilihat ketika saat kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dilihat dari hasil akhirnya, dengan menggunakan berbagai cara penilaian sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik.
f. Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi KKPI merupakan singkatan dari Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi. KKPI mulai diimpletasikan pada kurikulum 2004 atau yang lebih dikenal dengan nama Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sampai dengan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan perbendaharaan katanya, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi terdiri dari dua kalimat dan arti yang berdiri sendiri, yaitu : 1) Keterampilan komputer atau kemampuan dalam mengoperasikan komputer menggunakan perangkat lunak untuk membantu dalam pekerjaan maupun untuk keperluan sehari-hari. 2) Pengelolaan Informasi atau proses mencari informasi, dipilih dan dikelola sebagai data di dalam komputer, selanjutnya diproses menjadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
sebuah informasi baru yang dikemas dalam bentuk tampilan yang diinginkan. Berdasarkan
penjelasan
tersebut,
dapat
dikatakan
bahwa
pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi pada prakteknya adalah mengoperasikan seperangkat komputer dengan bantuan perangkat lunak untuk membantu segala kebutuhan siswa yang bisa diaplikasikan dalam dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari melalui proses pencarian informasi, memilih, mengelolanya dan mengolahnya menjadi informasi baru yang dia butuhkan. Tujuan dari mata pelajaran KKPI itu antara lain : a) Membekali siswa agar menggunakan teknologi komputer dalam dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari. b) Memiliki kemampuan dalam mengorasikan komputer. c) Mampu mencari dan mengelola informasi bagi kebutuhan hidupnya dan perkembangan dirinya sendiri. Sedangkan arah pembelajaran mata pelajaran KKPI adalah : a) Dapat membekali siswa dengan kecakapan hidup menggunakan komputer sebagai sarana dalam mencapai tujuan kerja. b) Peserta didik dapat mengikui dinamika perkembangan perangkat keras, sistem informasi dan aplikasi/perangkat lunak. c) Penanaman sikap dan prilaku KKPI dilakukan melalui pembiasaan menggunakan keterampilan tersebut baik dirumah maupun di lingkungan masyarakat. Materi pada mata pelajaran Keterampilan Komputer Pengolah Informasi yang ditunjukan pada kelas XI dibagi menjadi empat kompetensi yang harus dicapai oleh siswa, yaitu : 1) Melakukan entry data aplikasi dengan keyboard, 2) Melakukan update data dengan utilitas aplikasi, 3) Melakukan delete data dengan utilitas aplikasi, 4) Melakukan entry data dengan image scanner. Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan nilai akhir mata diklat KKPI semester genap siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 sebagai indikator untuk mengukur prestasi belajar siswa.
B. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan merupakan penelaahan dari hasil penelitian yang terdahulu yang diperlukan untuk mempertajam penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Paul Fontayne, Philippe Sarrazin, and JeanPierre Famose yang berjudul “Kebudayaan dan Motivasi Berprestasi dalam Olahraga: Studi Perbandingan Kualitatif Antara Remaja Perancis Maghrebian dan Eropa”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara latar belakang kebudayaan dan sosial terhadap motivasi remaja untuk berprestasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif model content analysis. Analisis data dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa sifat prestasi dari lingkungan sosial mempengaruhi remaja untuk termotivasi baik secara intrinsik maupun ekstrinsik. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Mwangi Ndirangu yang berjudul “Kualitas fasilitas
belajar
dan
lingkungan
belajar:
Tantangan
pengajaran
dan
pembelajaran di perguruan tinggi negeri di Kenya”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan persepsi kualitas fasilitas pendidikan dan lingkungan belajar di universitas negeri Kenya dan implikasinya terhadap proses belajar mengajar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksplorasi. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah kualitas perpustakaan, sumber daya online dan fasilitas kuliah yang diberikan oleh perguruan tinggi negeri Kenya tidak memenuhi ukuran kualitas kecukupan. Mereka tidak dapat mendukung program pendidikan secara efektif dan memfasilitasi pengembangan lingkungan belajar yang mendukung siswa dan guru dalam mencapai tujuan mereka. Hal tersebut berimplikasi pada proses belajar mengajar yang kurang sehat dan teratur sehingga tidak dapat memberikan suasana belajar yang nyaman dan penuh inspirasi bagi mahasiswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
3. Penelitian yang dilakukan oleh Robert Scott McGowen
yang berjudul
“Pengaruh fasilitas sekolah terhadap prestasi belajar siswa, kehadiran, Perilaku, tingkat penyelesaian dan tingkat dan laju omset Guru sekolah tinggi pilihan di Texas”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kemungkinan hubungan antara sekolah fasilitas kondisi dan hasil sekolah seperti prestasi akademik siswa, kehadiran, disiplin, tingkat penyelesaian dan laju guru omset. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripstif kuantitatif. Temuan utama dari penelitian ini adalah ditemukannya pengaruh signifikan antara fasilitas belajar siswa terhadap disiplin siswa dan tingkat pergantian guru.
C. Kerangka Berfikir
Tujuan dari semua kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan tidak terkecuali di Sekolah Menengah Kejuruan adalah meningkatnya kualitas belajar dari siswa dan prestasi yang dicapai siswa. Agar proses pencapaian tujuan tersebut berjalan lancar maka diperlukan adanya motivasi berprestasi yang tinggi dari siswa. Seorang siswa harus dapat selalu membangkitkan motivasi berprestasi dalam dirinya sendiri, cara yang dapat ditempuh adalah dengan selalu berusaha lebih baik dari orang lain sehingga selalu bekerja keras, tangguh dan tidak mudah putus asa, berorientasi kedepan, menyenangi tugas yang mempunyai tingkat kesulitan yang sedang, menumbuhkan rasa percaya diri dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah, pandai dalam memanfaatkan waktu belajar yang ada, memilih rekan belajar yang mempunyai kemampuan lebih dengan tujuan agar dirinya termotivasi untuk melakukan hal yang sama baiknya atau lebih baik dari teman tersebut. Dengan adanya dukungan yang tepat dari guru dan Orang tua siswa maka motivasi berprestasi akan meningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa pada akhir proses belajar mengajar. Fasilitas belajar yang tersedia di sekolah maupun di rumah juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa karena dapat membuat siswa mendapatkan berbagai kemudahan dalam melakukan aktivitas belajar. Dengan adanya fasilitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
belajar yang dapat mendukung kegiatan belajar siswa, maka siswa akan merasa lebih nyaman dan merasa mudah untuk belajar, khususnya adalah fasilitas belajar siswa yang ada dirumah. Karena latar belakang keluarga yang berbeda-beda dari siswa, maka kepemilikan fasilitas belajar dirumah juga berbeda-beda dari siswa satu dengan siswa yang lainnya. Fasilitas belajar yang ada di rumah antara lain adalah ruang atau tempat belajar, waktu untuk belajar, penerangan di dalam ruang belajar, perabot belajar yang dapat memudahkan anak untuk belajar, juga peralatan- peralatan belajar anak seperti alat- alat tulis dan buku-buku pelajaran. Jika pemenuhan fasilitas belajar siswa telah terpenuhi, maka siswa akan dapat meningkatkan prestasi belajarnya yang tercermin pada nilai di akhir proses belajar mengajar. Secara sistematis skema kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : MOTIVASI BELAJAR
1) Selalu berusaha lebih baik dari orang lain sehingga selalu bekerja keras, tangguh dan tidak mudah putus asa 2) Berorientasi kedepan 3) Menyenangi tugas yang mempunyai tingkat kesulitan yang sedang
PRESTASI BELAJAR
4) Percaya diri dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah
Nilai Raport Semester
5) Pandai memanfaatkan waktu 6) Memilih
rekan
belajar
KKPI
Genap yang
mempunyai kemampuan lebih. FASILITAS BELAJAR
1) Ruang atau tempat belajar 2) Waktu untuk belajar 3) Penerangan 4) Perabot belajar 5) Peralatan tulis dan buku-buku Gambar 2.1 : Kerangka Berfikir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
D. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Hipotesis dari penelitian ini dibangun dari hasil kajian teoritis atau melalui proses menghubung – hubungkan sejumlah bukti empiris. Berdasarkan latar belakang masalah, kajian teori dan kerangka berpikir, dapat disusun hipotesis sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi berprestasi dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian sangatlah penting dalam sebuah penelitian, karena dengan mempergunakan teknik, cara dan prosedur yang sistematis dan teliti dapat diperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan keberadaannya. Adapun hal-hal yang terkait dalam metode penelitian ini meliputi:
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar KKPI ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) N 1 Surakarta pada siswa kelas XI Administrasi Perkantoran Tahun Ajaran 2011/2012. Adapun Peneliti memilih SMK N 1 Surakarta sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut : a. Pengamatan awal peneliti pada kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Surakarta menunjukkan bahwa dalam belajar mengajar kurang adanya motivasi siswa untuk berprestasi akibatnya prestasi belajar kurang optimal. b. Adanya permasalahan mengenai fasilitas belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Surakarta, masih rendahnya tingkat motivasi berprestasi siswa, dan prestasi hasil belajar yang kurang maksimal sehingga perlu diadakan penelitian yang lebih mendalam tentang fasilitas belajar dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. c. Pihak sekolah memberikan akses kepada peneliti sehingga memudahkan peneliti dalam mengambil data yang diperlukan mengenai masalah yang ada dalam penelitian ini. d. Di SMK N 1 Surakarta belum pernah dilakukan penelitian dengan masalah yang sama. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian mencakup rangkaian kegiatan dan alokasi waktu yang dibutuhkan peneliti dalam melakukan penelitian. Waktu penelitian yang dilakukan
commit to user 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42 adalah selama delapan bulan, yaitu dari bulan Januari sampai dengan Agustus 2012 yang meliputi kegiatan persiapan sampai dengan penyusunan laporan. Kegiatan tersebut meliputi pengajuan permasalahan, penyusunan proposal, pengurusan perizinan, pengkajian landasan teori, penyusunan instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan. Adapun perincian jenis kegiatan tersebut dapat dilihat pada (Lampiran 31 hlm. 131).
B. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian memaparkan hubungan antara berbagai variabel yang akan diteliti. Rancangan penelitian meliputi metode yang nantinya digunakan untuk memperoleh data. Salah satu cara mencari kebenaran yang dipandang ilmiah adalah melalui metode penelitian. Tujuan umum pelaksanaan penelitian adalah untuk memecahkan masalah, maka langkah-langkah yang digunakan harus relevan dengan masalah yang dirumuskan. Metode merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tertentu. Metode penelitian adalah suatu cara yang sistematis yang digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuannya yaitu mengumpulkan data penelitian. Hal itu sesuai dengan pendapat Arikunto (2005) yang mengungkapkan “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya “(hlm. 100). Menurut (Iskandar, 2008: 61) ada beberapa metode dalam suatu penelitian kuantitatif, yaitu: 1.
Metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk memberi uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih. Berdasarkan idikatorindikator dari variabel yang diteliti tanpa membuat perbandingan atau menguhubungkan antara variabel yang diteliti untuk eksplorasi dan klasifikasi dengan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah variabel yang diteliti.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
2.
Metode penelitian komparatif. Penelitian ini membandingkan satu variabel atau lebih dengan sampel besar. Penelitian dilakukan dengan mengakaji beberapa fenomena-fenomena sosial.
3.
Metode penelitian asosiatif. Metode penelitian ini digunakan untuk mengetahui sebab dan akibat dari variabel yang diteliti.
4.
Metode penelitian eksperimen. Penelitian
ini
merupakan
suatu
penelitian yang menuntut
peneliti
memanipulasi dan mengendalikan satu atau lebih variabel bebas serta mengamati variabel terikat. 5.
Metode penelitan ex post facto. Penelitian ini merupakan penelitin yang dilakukan untuk meneliti satu peristiwa yang telah terjadi, kemudian mengamati ke belakang tentang faktorfaktor yang dapat menyebabkan timbulnya kajian tersebut.
6.
Metode penelitian survey. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap suatu gejala dari populasi besar maupun kecil. Tapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang mewakili data populasi tersebut. Berdasarkan pendapat di atas, sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat
masalahnya, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitatif karena dalam penelitian ini peneliti terlebih dahulu mengumpulkan data berdasarkan indikator dari variabel yang diteliti dengan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah variabel yang diteliti, kemudian mengolahnya dalam bentuk data kuantitatif dan berdasarkan data yang didapat dari hasil analisis tersebut peneliti berusaha menggambarkan keadaan atau fakta dan memusatkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang ini. Rancangan penelitian yang disusun dengan baik, selain berguna untuk peneliti itu sendiri juga memudahkan pihak lain untuk melakukan evaluasi. Berikut ini merupakan rancangan penelitian dalam penelitian ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 1. Variabel bebas atau independent variable adalah motivasi berprestasi diambil melalui angket (X1) dan fasilitas belajar diambil melalui angket (X2). 2. Variabel terikat atau dependent variable adalah prestasi belajar siswa diambil melalui nilai raport semester genap siswa pada mata diklat KKPI (Y). 3. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan data, peristiwa atau kejadian yang ada dan memusatkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang.
C. Populasi dan Sampel Dalam suatu penelitian, tidak terlepas dari populasi dan sampel, karena populasi dan sampel merupakan subyek penelitian. Populasi penelitian merupakan suatu kelompok individu yang diselidiki tentang aspek-aspek yang ada pada kelompok tersebut. 1. Populasi Penelitian Menurut Komaruddin yang dikutip oleh Mardalis (2002) “Populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel” (hlm. 53). Sementara itu menurut Siswoyo yang dikutip oleh Mardalis (2002) “Populasi adalah sejumlah kasus yang memenuhi seperangkat kreteria yang ditentukan peneliti” (hlm. 54). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel yang memenuhi seperangkat kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Kompetensi Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 yang berjumlah 76 siswa dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Perincian Jumlah Populasi Jumlah Siswa Kelas XI AP 1
37
XI AP 2
39
Sumber : Data primer yang diolah (2012)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45 2. Sampel Penelitian Iskandar (2008) berpendapat, “Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil secara representative atau mewakili populasi yang bersangkutan atau bagian kecil yang diamati” (hlm. 69). Sementara Arikunto (2005) juga berpendapat bahwa sampel adalah sejumlah subjek penelitian sebagai wakil dari populasi yang ada (hlm. 91). Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi untuk dijadikan obyek dalam penelitian. Dasar pengambilan sampel seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad (2004) berpendapat: Untuk pedoman umum saja populasi dikatakan bahwa bila populasi cukup homogen terhadap populasi dibawah 100, maka dapat dipergunakan sampel sebesar 50 %, dan diatas 1000 sebesar 15 %. Untuk jaminan ada baiknya sampel ditambah sedikit lagi dari jumlah matematik tadi (hlm. 100). Dalam penelitian ini jumlah populasi dibawah 100 yaitu 76 siswa. Berdasarkan pendapat diatas, peneliti menetapkan jumlah sampel sebanyak 60% dari populasi pada masing-masing kelas yang terdiri dari: Kelas AP 1 = 37 x 60% = 22,2 siswa dibulatkan ke bawah menjadi 22 siswa. Kelas AP2 = 39 x 60% = 23,4 siswa dibulatkan ke bawah menjadi 23 siswa. Sehingga peneliti mengambil sampel sebanyak 45 siswa.
D. Teknik Pengambilan Sampel Dalam pengambilan sampel perlu digunakan teknik yang benar agar sampel yang diperoleh benar-benar menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Suatu penelitian tidak harus menggunakan seluruh populasi yang ada karena disamping memerlukan biaya yang besar juga membutuhkan tenaga yang besar serta waktu yang lama. Untuk
memperoleh
sejumlah
sampel
dalam
penelitian,
maka
digunakanlah teknik sampling agar jumlah sampel sesuai dengan jumlah populasi yang ada. Maksudnya adalah agar peneliti mendapatkan sampel yang representatif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 atau dapat mewakili populasi yang ada. Banyak para ahli yang mendefinisikan teknik
sampling
menurut
pandangannya
masing-masing,
Hadi
(2000)
mengemukakan bahwa “Sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel” (hlm. 75). Arikunto (2005) berpendapat, “Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel” (hlm. 56). Pendapat tersebut mengandung arti bahwa teknik sampling adalah cara-cara yang digunakan untuk mengambil atau menentukan jumlah sampel yang akan diteliti. Hal ini karena didalam sebuah penelitian, jumlah populasi biasanya tidak dikenai penelitian semua, namun hanya sebagian saja atau yang disebut sebagai sampel. Dari beberapa definisi yang telah disebutkan diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa teknik sampling adalah teknik atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk menentukan jumlah sampel yang akan mewakili jumlah populasi dalam suatu penelitian. Sampel yang diambil ini diharapkan dapat mewakili populasi yang ada karena nantinya hasil penelitian yang dikenakan pada sampel ini akan digunakan sebagai penggeneralisasian terhadap populasi penelitian. Pendapat tersebut memiliki arti bahwa teknik sampling adalah suatu cara pengambilan sampel yang representative (mewakili) dari populasi dalam suatu penelitian. Teknik penentuan sampel menurut Arikunto (2005 : 95), yaitu sebagai berikut : 1. Teknik Random Sampling Yaitu pengambilan sampel yang akan diteliti secara acak atau tidak pandang bulu. Dalam Random Sampling semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Random sampling dapat ditempuh dengan dua cara: a. Cara undian Cara ini dilakukan sebagaimana mengadakan undian dengan memilih nomor gulungan secara acak. b. Cara ordinal Cara ini diselenggarakan dengan mengambil subyek dari atas ke bawah. Ini dilakukan dengan cara mengambil mereka-mereka yang bernomor gasal,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 genap, nomor kelipatan angka tiga, lima, sepuluh, dan seterusnya dari suatu daftar yang telah disusun. c. Cara randominasi dari tabel bilangan random Cara ini berdasarkan tabel-tabel bilangan random statistik.
2. Teknik Non Random Sampling Yaitu pengumpulan sampel secara pandang bulu, artinya tidak semua individu dalam populasi diberi peluang yang sama untuk ditugaskan menjadi anggota sampel. Non Random Sampling ditempuh dengan cara: a. Proporsional Sampling Adalah cara pengambilan sampel yang terdiri dari sub-sub sampel yang pertimbangannya mengikuti perkembangan sub-sub variasi. b. Stratified Sampling Adalah cara pengambilan sampel yang dilakukan bilamana populasi terdiri atas beberapa lapisan atau strata yang berbeda sehingga sampelnya harus diambil dari setiap stratum yang berbeda. c. Purposive Sampling Adalah pengambilan sampel dengan pemilihan sekelompok subyek yang sudah diketahui sebelumnya. d. Quota Sampling Yaitu pengambilan sampel dengan menentukan jumlah subyek terlebih dahulu, kemudian penyelidikan segera dilakukan jika quotum sudah ditentukan. e. Double Sampling atau sampel kembar Adalah cara pengambilan sampel yang dilakukan dua kali dengan tujuan untuk melengkapi jumlah sampel atau untuk mengadakan pengecekan terhadap kebenaran data terhadap variabel I. f. Area Probability Sampling Adalah cara pengambilan sampel dengan membagi daerah-daerah populasi ke dalam sub-sub daerah ini dibagi lagi menjadi daerah-daerah yang lebih kecil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 g. Cluster Sampling Adalah cara pengambilan yang dilakukan dengan cara mengambil waktu dari kelompok-kelompok populasi. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik proporsional random sampling. Proporsional random sampling adalah sampel proporsi, yaitu pengambilan subyek dari setiap wilayah atau strata ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masingmasing wilayah atau strata. Seperti yang telah dikemukakan oleh Arikunto (2005) bahwa : “Teknik pengambilan sampel secara proporsi atau berimbang dilakukan untuk menyempurnakan teknik sampel berstrata atau setiap wilayah tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subyek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan berimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masingmasing strata atau wilayah“ (hlm 98). Sedangkan random sampling ialah secara acak, dimana setiap subyek mempunyai kesempatan untuk menjadi sampel seperti yang dikemukakan oleh Faisal (2008) bahwa “masing-masing warga populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel (hlm. 58). Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan secara undian.
E. Metode Pengumpulan Data
Masalah dapat dipecahkan secara tuntas apabila penelitian memiliki data yang valid dan reliabel, untuk mendapatkan data yang valid reliable, perlu digunakan suatu tehnik pengumpulan data yang tetap. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya penelitian. Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik angket dan dokumentasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49 1. Angket Menurut Arikunto (2005) menyebutkan “Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang diberikan kepada orang lain dengan maksud orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna” (hlm. 102). Sementara menurut Mardalis (2002: 67) “Kuesioner atau Angket adalah tehnik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti”. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa angket adalah suatu alat untuk mengumpulkan data yang berisi pertanyaanpertanyaan yang ditujukan kepada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Dalam proses penyusunan angket, terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, langkah-langkah penyusunan angket tersebut adalah: 1. Menyusun matriks spesifikasi data Matriks spesifikasi data berguna untuk melihat dan memperjelas terlebih dahulu permasalahan yang akan dituangkan dalam angket. Dalam matriks ini terdapat penjabaran aspek-aspek yang diukur yang berisi tentang konsep dasar, variable, indikator, nomor soal, dan jumlah soal yang sesuai dan mengarah pada rumusan masalah maupun tujuan penelitian. 2. Menyusun angket Dalam penyusunan angket ini peneliti memberikan alternatif jawaban menjadi empat tingkat. Hal ini dilakukan untuk mencegah responden bersikap netral atau tidak memilih. Pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertanyaan positif dan negatif. Apabila pertanyaan yang digunakan positif diberi nilai sebagai berikut: 1) Sangat setuju
nilai = 4
2) Setuju
nilai = 3
3) Tidak setuju
nilai = 2
4) Sangat tidak setuju
nilai = 1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50 Apabila pertanyaan yang digunakan negatif diberikan nilai sebagai berikut: 1) Sangat setuju
nilai = 1
2) Setuju
nilai = 2
3) Tidak setuju
nilai = 3
4) Sangat tidak setuju
nilai = 4
Angket yang akan dibagikan kepada responden dapat disusun dengan langkah- langkah sebagai berikut: 1) Surat pengantar Surat pengantar ini berfungsi menghantarkan angket sehingga responden dapat menerima dengan jelas. 2) Membuat pedoman pengisian angket. 3) Membuat butir pertanyaan yang diberikan dan sekaligus disertai alternatif jawaban. 4) Membuat skoring atau penilaian angket. 3. Try out (uji coba) angket Angket tersebut perlu diuji untuk mengetahui letak kelemahan atau ada hal yang menyulitan responden, selain itu juga untuk mengetahui validitas dan reabilitas angket tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan try out angket di SMK N 1 Surakarta. Jumlah responden yang digunakan uji coba adalah 15 orang, yaitu siswa kelas XI Administrasi Perkantoran yang bukan termasuk sampel penelitian yang diambil secara acak. Menurut Hadi (2000: 166) tujuan diadakan try out angket adalah sebagai berikut: 1) Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas maksudnya. 2) Untuk menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu asing, terlalu akademik,atau kata-kata menimbulkan kecurigaan. 3) Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang biasanya dilewati, menimbulkan jawaban-jawaban yang dangkal. 4) Untuk menambahkan item yang sangat perlu atau meniadakan item-item yang dinyatakan tidak relevan dengan tujuan riset. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya digunakan alat ukur sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
1) Validitas Validitas menurut Arikunto (2005: 167) “validitas adalah suatu keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur”. Sehingga dapat diketahui bahwa suatu instrumen dikatakan sahih apabila mempunyai validitas tinggi atau sebaliknya mampu mengukur dan menangkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan menggunakan rumus korelasi product moment yaitu: rxy = Keterangan: rxy
= koefisien korelasi antara variabel x dan y
X
= skor masing-masing item
Y
= skor total
∑XY = jumlah perkalian ∑X2
= jumlah kuadrat X
∑Y2
= jumlah kuadrat
N
= jumlah subjek (Arikunto, 2005:171)
2) Reliabilitas Reabilitas merupakan suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan dalam pengambilan data. Reliabilitas pengukuran suatu angket menunjukkan keajegan hasil pengukuran sekiranya alat pengukuran yang sama itu digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang sama atau dalam waktu yang berbeda. Suatu instrumen yang mempunyai reabilitas tinggi dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data yang dapat dipercaya. Uji reabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus alpha, yaitu: r11 =
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52 Keterangan: r11 = indeks reliabilitas n = banyaknya butir instrumen ∑σi2
= Variansi butir ke-I, I = 1, 2, … k (k ≤n)
Σi2
= varian skor-skor yang diperoleh subjek uji coba (Arikunto, 2005: 180)
4. Revisi angket Setelah diujicobakan, hasilnya dijadikan sebagai dasar untuk melakukan revisi. Revisi dilakukan dengan menghilangkan item-item pertanyaan yang tidak valid atau reliabel. 5. Memperbanyak Angket Angket yang sudah direvisi kemudian diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan sampel. 2. Dokumentasi Menurut Arikunto (2005: 244) Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, parasit, notulen rapat, legger, agenda dan jenis-jenis atau bentuk rekaman lainnya. Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa metode dokumentasi merupakan cara pengumpulan data yang dapat diperoleh melalui sumber-sumber data yang relevan, baik melalui majalah, makalah, buku-buku, surat-surat, catatan harian, surat kabar, brosur, arsip-arsip, hasil penelitian orang lain. Dalam penelitian ini data dokumentasi yang peneliti kumpulkan, digunakan untuk melengkapi data yang diperlukan peneliti. Peneliti menggunakan metode ini untuk mengumpulkan data yang relevan dari penelitian. Data yang diungkap adalah tentang jumlah siswa yang diteliti serta nilai raport pada semester genap mata pelajaran KKPI siswa kelas XI AP SMK N 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah suatu cara yang digunakan dalam mengolah serta menganalisis data yang terkumpul dalam penelitian untuk membuktikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 hipotesis yang diajukan. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis untuk menguji hipotesis dan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan. Teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier ganda. Menurut Arikunto (2005: 453) “ Regresi ganda adalah suatu perluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi terhadap variabel terikat”. Hubungan antara variabel-variabel kebanyakan merupakan hubungan regresional. Regresi ganda merupakan analisis tentang pengaruh atau hubungan antara satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independen. Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh terhadap
variabel
independen.
Sehingga
dalam
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan teknik analisis regresi ganda untuk mengolah dan menganalisis data yang terkumpul dari penelitian untuk membuktikan hipotesis yang diajukan. Menurut Hadi (2000 : 2) tugas pokok analisis regresi adalah: 1. Mencari Korelasi antara kriterium dengan predikator 2. Mengujikorelasi itu signifikan atau tidak 3. Mencari persamaan garis regresinya 4. Menemukan sumbangan relatif masing-masing prediktor, jika prediktornya lebih dari satu. Adapun langkah-langkah analisis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Menyusun tabulasi data, yaitu data yang diperoleh disusun dalam tabel untuk memudahkan dalam perhitungan. 2) Uji Persyaratan Analisis a. Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent, maupun keduanya berdistribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54 adalah distribusi data normal atau mendekati normal. ( Hindrayani & Totalia 2010 : 209). Untuk mendeteksi normalitas data dalam penelitian ini peneliti menggunakan program SPSS 17 untuk mencari nilai Z test dengan taraf signifikasi 5%. Data dinyatakan normal apabila nilai Z test dari data berada di antara -1,96 dan +1,96 (Hindrayani & Totalia 2010 : 40). b. Uji Linieritas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian
pada
SPSS
dengan
menggunakan Test
for
Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian linearitas menurut Priyatno (2011 : 1). Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikasi (Linearity) kurang dari 0,05. c. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang sempurna antara beberapa variabel independen, tujuan utama dari uji multikolinearitas ini adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika ditemukan adanya korelasi antara variabel independen tersebut, maka dinamakan terjadi masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Dengan menggunakan program SPSS 17 untuk menguji apakah data mempunyai masalah multikolinearitas atau tidak, digunakan metode interpretasi output data SPSS 17 yaitu dengan melihat nilai Variance Inflation Faktor pada model regresi. Menurut Santoso dalam Hindrayani & Totalia (2010: 195) pada umumnya jika VIF tidak mendekati angka 1, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55 d. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dan residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji Heteroskedastisitas menurut Santoso (2009) dapat diketahui dari nilai signifikan korelasi Rank Spearman antara masing-masing variabel independen dengan residualnya. Jika nilai signifikan lebih besar dari α (5%) maka tidak terdapat Heteroskedastisitas, dan
sebaliknya
jika
lebih
kecil
dari
α
(5%)
maka
terdapat
Heteroskedastisitas. 3) Uji hipotesis a. Uji Hipotesis I dan II Analisis yang digunakan pada hipotesis pertama dan kedua untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel X1 dengan Y dan X2 dengan Y digunakan rumus Korelasi Product Moment dari Karl Pearson, menurut Faisal (2008: 225) adalah sebagai berikut : (1) Koefisien Korelasi X1 dengan Y dengan rumus : n ∑ X1Y – (∑X1) (∑ Y) rX1Y
= √{n ∑ X1² − ( ∑ X1)²}{n ∑ Y² – ( ∑ Y)²}
(2) Koefisien Korelasi X2 dengan Y dengan rumus : n ∑ X2Y – (∑X2) (∑ Y) rX2Y
= √{n ∑ X2² − ( ∑ X2)²}{n ∑ Y² – ( ∑ Y)²}
Keterangan: rᵪᵧ = Koefisien korelasi antara variabel x dan y X = Jumlah skor masing-masing prediktor Y = Jumlah skor kriterium n = Jumlah subjek penelitian Uji r dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu dengan melihat tabel correlations pada nilai pearson correlation. Jika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56 nilai pearson correlation (r hitung) > r tabel dengan nilai probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Atau jika nilai pearson correlation (r tabel
hitung)
dengan nilai probabilitas > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel menurut Hindrayani & Totalia (2010 : 183) bahwa dua variabel dikatakan mempunyai korelasi yang kuat apabila nilai korelasinya diatas 0,50. Selanjutnya untuk mengetahui nilai signifikasi, dihitung dengan uji t dengan rumus sebagai berikut: r. √n – 2 t hitung = √1 – r² Dimana: r = Koefisien korelasi hasil r hitung n = Jumlah responden Sudjana ( 2001 : 62) Kriteria Uji : Distribusi (tabel t) untuk ɑ = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk= n – 2) b. Uji Hipotesis III Pengujian hipotesis III akan dilakukan dengan menggunakan uji F. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen ( , ...
) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Secara manual uji F dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:
F=
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57 (Sudjana, 2001: 108) Dimana: F
= Menyatakan harga F garis regresi.
n
= Menyatakan ukuran sampel.
k
= Menyatakan banyaknya variabel bebas.
R
= Menyatakan koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor- prediktornya. Uji F dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu
dengan melihat tabel ANOVA dalam kolom nilai F, jika F
hitung
>F
tabel
dengan nilai probabilitas < 0,05 maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dan model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat. Atau jika F
hitung
< F
tabel
dengan nilai probabilitas > 0,05 maka tidak
terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. c. Menghitung persamaan regresi linier multipel Persamaan regresi linear mutipel digunakan untuk mencari hubungan antara dua variable bebas atau lebih yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variable terikatnya digunakan rumus sebagai berikut: Ŷ = a0 + a1X1 + a2X2 (Sudjana, 2001: 76) Koefisien-koefisien a0, a1, dan a2 dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
a0 = Y – a1X1 – a2X2 a1 = a2 = (Sudjana, 2001: 79)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58 Untuk menghitung persamaan regresi linear multipel dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17 yaitu dengan melihat pada tabel coefficients dari output perhitungan regresi linear multipel (Hindrayani & Totalia, 2010: 185). d. Menentukan sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing prediktor. Sumbangan relatif yaitu untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel X terhadap variabel Y. 1. MenghitungRumusnya adalah sebagai berikut: Prediktor X1
: SR% =
Prediktor X2
: SR% = (Hadi, 2000: 45)
2. Menghitung sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y, dengan rumus: Untuk X1 SE % X1 = SR % X1 x Untuk X2 SE % X2 = SR % X2 x Keterangan R2 = SE adalah sumbangan efektif garis regresi.
(Hadi, 2000: 46)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Umum a. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Surakarta Pada tanggal 1 September 1946 di kota Surakarta telah berdiri sebuah lembaga pendidikan yang bernama Sekolah Tinggi Ekonomi dengan lokasi di jalan Simpon. Pada tahun 1947 sampai dengan 1948 namanya diubah menjadi Sekolah Ekonomi Menengah dengan alamat di jalan Tembaga II Surakarta. Tabel 4.1 Daftar Kepala Sekolah SMK N 1 Surakarta No NAMA MASA JABATAN 1 Drs. KRMT. Prawironegoro 1 September 1946 - 19 Desember 1948 2 Soedasmo Atmojo 27 Desember 1948 - 1952 3 Mr. KRMT. Tirtodiningrat 27 Desember 1952 - 1954 4 Drs. Prawironegoro 27 Desember 1954 - 1955 5 R.S. Budiwiryo 27 Desember 1955 - 31 Maret 1958 6 R.S. Soecipto 1 April 1958 - 10 Desember 1965 7 D. Soetadi 20 Desember 1965 - 23 Januari 1967 8 Drs. Roelijan S. 23 Januari 1967 - 1 Juni 1981 9 Drs. Soekemi 1 Maret 1986 - 27 Juni 1987 10 Drs. Soedaryono 27 Juni 1987 - 13 Maret 1988 11 Drs. Winanto 13 Maret 1988 - 30 Agustus 1988 12 Sunarno, BA 30 Agustus 1988 - 1 Januari 1993 13 Dra. Soekiyah N. 28 Januari 1993 - 29 Juli 1999 14 Drs. Mukaswan 1 Agustus 1999 - 13 Januari 2011 15 Drs. Suyono, M. Si. 13 Januari 2011- sekarang Sumber: Data sekunder yang diolah (2012) Sejalan dengan perkembangan waktu, pada tahun 1959 sampai dengan tahun 1960 nama sekolah itu diganti menjadi Sekolah Menengah Ekonomi 59
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
Atas (SMEA) yang tetap bertahan sampai dengan tahun 1996. Pada tanggal 1 Januari 1997, nama SMEA diubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Surakarta yang berlokasi di jalan Kapuas No. 28 Surakarta. b. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Surakarta SMK Negeri 1 Surakarta dikepalai oleh Drs. Suyono, M. Si. selaku kepala sekolah, dibantu oleh empat Wakil Kepala Sekolah, yaitu: 1) Waka Kurikulum
: Drs. Juni Irianto M.Pd
2) Waka Kesiswaan
: Drs. Suratno
3) Waka Ketenagaan
: Mujiyo Slamet, S.Ag
4) Waka Humas
: Drs. Bambang Riyanto
Kepala Jurusan/Ketua Program Keahlian 1) Akuntansi
: Dra. Sri Lestari
2) Administrasi Perkantoran : Drs. Bangkit Budiarto 3) Penjualan
: Sri Wahyuni, S. Pd.
Untuk lebih jelasnya mengenai Struktur Organisasi SMK N 1 Surakarta dan mengenai garis komando yang ada dalam Struktur Organisasi di SMK N 1 Surakarta, dapat dilihat pada Bagan Struktur Organisasi SMK N 1 Surakarta (lampiran 29). c. Pembagian Tugas Guru SMK N 1 Surakarta Mulai tahun ajaran 2005/2006, SMK Negeri 1 Surakarta menggunakan kurikulum 2004, pedoman pelaksanaan kurikulum SMK menggunakan KBK (Kurikulum
Berbasis
Kompetensi).
Kemudian
menyesuaikan
dengan
perkembangan kurikulum, maka saat ini menggunakan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Sekolah Menengah Kejuruan terdiri dari bermacam-macam bidang keahlian, yaitu: 1) Bisnis dan Manajemen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
2) Pekerjaan Sosial 3) Tata Kecantikan 4) Tata Busana 5) Pariwisata 6) Teknologi dan Industri SMK Negeri 1 Surakarta mengacu pada bidang keahlian “Bisnis dan Manajemen”, dengan program keahlian sebagai berikut: 1) Akuntansi 2) Administrasi Perkantoran 3) Pemasaran SMK Negeri 1 Surakarta dikepalai oleh Drs. Suyono, M. Si. selaku kepala sekolah, dibantu oleh empat Wakil Kepala Sekolah, yaitu: 5) Waka Kurikulum
: Drs. Juni Irianto M.Pd
6) Waka Kesiswaan
: Drs. Suratno
7) Waka Ketenagaan
: Mujiyo Slamet, S.Ag
8) Waka Humas
: Drs. Bambang Riyanto
Kepala Jurusan/Ketua Program Keahlian 4) Akuntansi
: Dra. Sri Lestari
5) Administrasi Perkantoran : Drs. Bangkit Budiarto 6) Penjualan
: Sri Wahyuni, S. Pd.
Berikut ini nama guru-guru SMK Negeri 1 Surakarta 1) Guru Normatif a) Pendidikan Agama (1)Mujiyo Slamet, S.Ag (2)Siti Sholihah, S.Ag (3)Sri Mulyaningsih (4)Drs.Nicolus Suyoto
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
b) Pkn (1)Dra. Suginem (2)Dra. Caecilia Sri Lestari (3)Dra. Retnaningsih c) Penjaskes (1)Baryanto, S.Pd (2)Johana Hendra P, S.Pd d) Seni Budaya (1)Rita Dwi N, S.Pd 2) Guru Adaptif a) Bahasa Inggris (1)Drs. Kuncahyo (2)Drs. Pudjono (3)Bernadeta Ginung T, S.Pd (4)Dhina Shinto Wresni, S.Pd b) Bahasa Indonesia (1) Hery Sriyatno, S. Pd (2) Dra. Anny Roosiyanti c) Matematika (1)Fatmawati, S.Pd (2)Agus Suprapto, S.Pd (3)Naomi Tri M.W.H, S.pd (4)Sodiq Solikin, S.Pd (5)Wahyu S, S.Pd d) IPA (1)Devi Widiastuti e) KKPI
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
(1)Drs. Suratno (2)Dwi Retno Widiastuti, S. Pd. (3)Drs.Bambang Riyanto f) KWU (1)Waluyo, S.Pd (2)Nur Afidah P, S. Pd. (3)Dra.Siti Suwartini 3) Guru Produktif a) Akuntansi (1)Dra. Budyani W (2)Dra. Reny Istiati (3)Dra. Wahyu Budi Lestari (4)Sri Ningsih, S.Pd (5)Sigit Budi Santoso, S.Pd (6)Dra. Sri Lestari b) Administrasi Perkantoran (1)Dra. Siti Suwartini (2)Drs. Bambang Riyanto (3)Eny Sundari, S.Pd (4)ID Krisna Arsi Sasiwi, BA (5)Drs. Juni Irianto (6)Diyah Setyaningrum, S.Pd (7)Mugiyanto, S.Pd (8)Drs. Bangkit Budianto c) Pemasaran (1)Sri Wahyuni, S.Pd (2)Retno Pradaningsih, S.Pd
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
(3)Istyana Yulianti, SE (4)Dra. Wiyatminingsih (5)Drs. Joko Ciptadi (6)Hadi Purnomo, S. Pd, M. Pd. (7)Drs. Waluyo d) Guru BP (1)Drs. Daroji (2)Dra. Endang Surasmi (3)Rahadi, S.Pd e) Guru Muatan Lokal (1)Bahasa Jawa
: Sri Handayani, S.Pd
(2)Bahasa Mandarin
: Duta T.K.P, S.Pd
2. Deskripsi Data Penelitian Penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar KKPI Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta” ini menggunakan dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Adapun variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut: 1. Motivasi Berprestasi, sebagai variabel bebas pertama (X1) 2. Fasiitas Belajar, sebagai variabel bebas kedua (X2) 3. Prestasi Belajar Siswa, sebagai variabel terikat (Y) a. Hasil Uji Coba Instrumen Sebelum angket digunakan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan try out kepada 15 orang responden diluar sampel. Try out digunakan untuk mengetahui item-item yang tidak memenuhi syarat validitas dan reliabilitas angket sebagai instrumen penelitian. Dalam try out ini, terdapat 10 item soal yang tidak valid, yaitu: 5 item dari variabel Motivasi berprestasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
(Lampiran 6) dan 5 item dari variabel Fasilitas belajar siswa (lampiran 7). Item yang tidak valid tersebut tidak digunakan karena sudah terwakili oleh item lain. Kesepuluh item yang tidak valid tersebut adalah item nomor 1, 2, 13, 14, 24, 27, 34, 38, 40 dan 45. Sedangkan dari hasil uji realibilitas instrumen, didapatkan hasil nilai Cronbach’s Alpha untuk X1 sebesar 0,956 yang apabila dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf sigifikasi 0,05 dan jumlah sampel sebanyak 15 maka didapat nilai rtabel sebesar 0,5140. Sehingga 0,956 > 0,5140 maka instrumen variabel X1 dinyatakan reliabel (Lampiran 9). Hasil nilai Cronbach’s Alpha untuk X2 sebesar 0,901 yang apabila dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf sigifikasi 0,05 dan jumlah sampel sebanyak 15 maka didapat nilai rtabel sebesar 0,5140. Sehingga 0,901 > 0,5140 maka instrumen variabel X2 dinyatakan reliabel (Lampiran 11).
b. Deskripsi Data Variabel Deskripsi data variabel penelitian diperoleh dari hasil penyebaran angket kepada 45 responden yang merupakan siswa kelas X1 Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas yang pertama adalah Motivasi Berprestasi (X1) dan variabel bebas yang kedua adalah Fasilitas Belajar (X2), sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah Prestasi Belajar KKPI (Y). Dari data hasil penelitian yang merupakan ringkasan data dari angket dengan pengukuran Skala Likert dimana nilai tertinggi adalah 4 dan nilai terendah 1 untuk setiap item pertanyaan dapat dijelaskan deskripsi data variabel penelitian berdasarkan hasil angket yang telah disebarkan sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66
Tabel 4.2. Deskripsi Data Statistik Jumlah Respo nden
Nilai Min
Nilai Max
Rata – Rata
Std. Deviasi
Motivasi Berprestasi (X1)
45
59
68
63.60
2.742
Fasilitas Belajar (X2)
45
39
48
44.16
2.788
Prestasi Belajar KKPI (Y)
45
79
87
83.29
2.302
Sumber: data primer yang diolah (2012) 1) Deskripsi Data Variabel Motivasi Berprestasi (X1) Motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah variabel bebas (X1). Angket tentang status motivasi berprestasi terdiri dari 21 pertanyaan yang pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban dengan skor 1 – 4. Jika nilai variabel motivasi berprestasi dihitung dalam presentase, maka nilai tertinggi motivasi berprestasi = jumlah item dikalikan alternatif jawaban 21 X 4 = 84 dengan jumlah responden 45 siswa, maka diperoleh nilai tertinggi dari variabel ini adalah 84 X 45 = 3780. Jumlah nilai variabel motivasi berprestasi berdasarkan data yang terkumpul adalah ∑ X1 = 2862. Dengan demikian presentase motivasi berprestasi siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 adalah 2862 : 3780 = 0,75714286 atau sebesar 75,71%. Pencapaian tingkat motivasi berprestasi tercapai sebesar 75,71% berarti ada hal-hal yang belum terpenuhi. Hal-hal yang belum terpenuhi tersebut dapat dilihat dari daftar angket yang paling rendah nilainya. Itemitem yang nilainya paling rendah adalah item nomor 5 tentang pelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67
yang tidak berhubungan dengan cita-cita dan nomor 10 tentang malas mengerjakan tugas yang memiliki jawaban terlalu panjang meskipun sebenarnya bisa mengerjakan tugas tersebut. Masing-masing item itu mendapatkan skor 122 dan 125.
2) Deskripsi Data Variabel Fasilitas Belajar (X2) Fasilitas Belajar Siswa dalam penelitian ini adalah variabel bebas (X2). Angket tentang fasilitas belajar siswa terdiri dari 14 pertanyaan yang pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban dengan skor 1 – 4. Jika nilai variabel fasilitas belajar siswa dihitung dalam presentase, maka nilai tertinggi fasilitas belajar siswa = jumlah item dikalikan alternatif jawaban 14 X 4 = 56 dengan jumlah responden 45 siswa, maka diperoleh nilai tertinggi dari variabel ini adalah 56 X 45 = 2520. Jumlah nilai variabel fasilitas belajar siswa berdasarkan data yang terkumpul adalah ∑ X2 = 1987 Dengan demikian presentase fasilitas belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 adalah 1987 : 2520 = 0,788492 atau sebesar 78,84%. Pencapaian tingkat fasilitas belajar siswa tercapai sebesar 78,84% berarti ada hal-hal yang belum terpenuhi. Berdasarkan hasil angket bahwa hal-hal yang belum terpenuhi tersebut dapat dilihat dari daftar angket yang paling rendah nilainya yaitu nomor 33 tentang peralatan belajar yang lengkap dan perawatannya dengan skor 134. Dan nomor 34 tentang persiapan peralatan belajar sebelum belajar dengan skor yang sama yaitu 134.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
3) Deskripsi Data Variabel Prestasi Belajar KKPI (Y) Prestasi belaja KKPI dalam penelitian ini adalah variabel terikat (Y). Data mengenai variabel prestasi belajar KKPI siswa ini diambil dari data nilai raport siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta tahun 2011/2012 (Lampiran 15). Jika nilai variabel prestasi belajar KKPI dihitung dalam presentase, maka nilai tertinggi prestasi belajar KKPI adalah 100 dengan jumlah responden 45 siswa, maka diperoleh nilai tertinggi dari variabel ini adalah 100 X 45 = 4500. Jumlah nilai variabel prestasi belajar KKPI berdasarkan data yang terkumpul adalah ∑ Y = 3748. Dengan demikian presentase prestasi belajar KKPI siswa Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 adalah 3748 : 4500 = 0,83288889 atau sebesar 83,29%. Tingkat pencapaian prestasi belajar KKPI tercapai sebesar 83,29% dan belum mencapai skor maksimal, hal itu berarti ada hal-hal yang belum terpenuhi untuk mencapai tingkat prestasi belajar KKPI yang maksimal.
B. Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum data di analisis, ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi untuk dapat diteruskan dalam pengujian hipotesis. Uji persyaratan dalam analisis ini adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Data Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada variabel ZX1, ZX2 dan ZY yang mana semua nilai dari variabel-variabel Z
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
tersebut berada diantara +1,96 dan -1,96 yang berarti distribusi data adalah normal sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. (Lampiran 18).
2. Uji Linieritas dan Keberartian Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Pada taraf signifikasi 0,05, untuk mengetahui dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak, bisa dilihat melalui nilai signifikasi linearity. Bila signifikasi linearity kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linearitas. Dan bila signifikasi linearity lebih dari 0,05, maka model regresi tidak memenuhi asumsi linearitas. Hasil uji linearitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Motivasi Berprestasi (X1) dengan Prestasi Belajar KKPI (Y) Pada tabel Anova hasil perhitungan menggunakan Software SPSS 17 (Lampiran 19) diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.3. Tabel Linearitas X1 dengan Y F Linearitas X1 56,264 dengan Y Sumber: data primer yang diolah (2012)
Sig 0,000
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikasi linearitas variabel X1 dengan Y adalah 0,000. Nilai signifikasi linearitas 0,000 < 0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa antara X1 dengan Y memiliki korelasi yang linear.
b. Fasilitas Belajar (X2) dengan Prestasi Belajar KKPI (Y) Pada tabel Anova hasil perhitungan menggunakan Software SPSS 17 (Lampiran 20) diperoleh hasil sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70
Tabel 4.4. Tabel Linearitas X2 dengan Y F 26, 259
Sig 0,000
Linearitas X1 dengan Y Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikasi linearitas variabel X2 dengan Y adalah 0,000. Nilai signifikasi linearitas 0,000 < 0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa antara X2 dengan Y memiliki korelasi yang linear.
3. Uji Multikolinearitas Tujuan utama dari uji multikolinearitas ini adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Adapun hasil uji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Coefficients
Coefficients
a
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
X1
.897
1.115
X2
.897
1.115
Sumber: data primer yang diolah (2012)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71
Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Coefficients Correlations Coefficient Correlations
Model 1
a
X2 Correlations
Covariances
X1
X2
1.000
-.321
X1
-.321
1.000
X2
.005
-.002
X1
-.002
.005
Sumber: data primer yang diolah (2012) Berdasarkan uji multikolinieritas di atas dapat dilihat bahwa nilai korelasi antara variabel Motivasi Berprestasi (X1) dengan Fasilitas Belajar (X2) adalah sebesar -0,321. Juga dengan melihat nilai VIF kedua variabel bebas tersebut kurang dari 5 dan mendekati angka 1. Maka, dapat disimpulkan bahwa model regresi terbebas dari masalah multikolinearitas atau tidak ada hubungan antara variabel bebas. 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah didapatnya nilai residual dari variabel motivasi berprestasi sebesar 0, 497 dimana angka tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 atau 0, 497 > 0, 05 yang berarti tidak signifikan. Sedangkan nilai residual dari variabel fasilitas belajar sebesar 0, 962 dimana angka tersebut juga lebih besar jika dibandingkan dengan taraf signifikasi 0, 05 atau 0, 962 > 0, 05 yang berarti tidak signifikan (Lampiran 22). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heterokedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila hasil penelitian dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan ditolak apabila hasil penelitian tidak mendukung pernyataan hipotesis.
1. Uji Hipotesis I dan II Hasil uji hipotesis I dan II dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Pearson Correlations
Correlations Y Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
X1
X2
Y
1.000
.760
.602
X1
.760
1.000
.321
X2
.602
.321
1.000
.
.000
.000
X1
.000
.
.016
X2
.000
.016
.
Y
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel Pearson Correlations di atas dapat dilihat bahwa: 1.
Nilai r hitung antara variabel Motivasi berprestasi (X1) dengan Prestasi belajar KKPI (Y) adalah 0,760 dengan signifikansi 0,000. Sedangkan nilai r tabel untuk N = 45 adalah 0,2940 (Lampiran 26). Apabila dibandingkan maka didapat r hitung
> r tabel, yakni 0,760 > 0,294. Oleh karena itu, maka Ho ditolak dan Ha
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73
diterima sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara motivasi berprestasi (X1) terhadap prestasi belajar KKPI (Y). Nilai r
hitung
sebesar 0,760 > 0,50 maka didapat hubungan yang kuat antara variabel motivasi berprestasi (X1) dengan Prestasi belajar KKPI (Y). Dari hasil uji t didapatkan t
hitungn
sebesar 7,659. Setelah dikonsultasikan dengan t
tabel
untuk
signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk=n-2) (Lampiran 27) didapatkan bahwa t
hitung
lebih besar dari t
tabel
atau 7,659 > 1, 6810 sehinggga pengaruh
motivasi berprestasi (X1) terhadap Prestasi belajar KKPI (Y) adalah signifikan. (Lampiran 24)
2.
Nilai r
hitung
antara variabel Fasilitas Belajar (X2) dengan Prestasi Belajar
KKPI (Y) adalah 0,602 dengan signifikansi 0,000. Sedangkan nilai r tabel untuk N = 45 adalah 0,294 (Lampiran 26). Apabila dibandingkan maka didapat r hitung
> r tabel, yakni 0,602 > 0,294. Oleh karena itu, maka Ho ditolak dan Ha
diterima sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Fasilitas Belajar (X2) terhadap Prestasi belajar KKPI (Y). Nilai r hitung sebesar 0,602 > 0,50 maka didapat hubungan yang kuat antara variabel Fasilitas belajar (X2) dengan Prestasi belajar KKPI (Y). Dari hasil uji t didapatkan t hitungn
sebesar 4,941. Setelah dikonsultasikan dengan t
tabel
untuk signifikasi
0,05 dengan derajat kebebasan (dk=n-2) (Lampiran 27) didapatkan bahwa t hitung
lebih besar dari t
tabel
atau 4,941 > 1, 6810 sehinggga pengaruh fasilitas
belajar (X2) terhadap Prestasi belajar KKPI (Y) adalah signifikan. (Lampiran 24)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74
2. Uji Hipotesis III Hasil uji hipotesis III dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7. Hasil Perhitungan ANOVA
b
ANOVA
Model 1
Sum of Squares Regression
Residual Total
df
Mean Square
168.193
2
84.097
65.051
42
1.549
233.244
44
F 54.297
Sig. .000
a
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel ANOVA di atas bisa dilihat bahwa nilai F hitung antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah 54,297 dengan signifikansi 0,000. Sedangkan nilai F tabel untuk df1= 2 dan df2= 42 adalah 3,22 (Lampiran 28). Apabila dibandingkan maka didapat F hitung > F tabel, yakni 54,297 > 3,22. Oleh karena itu, maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel Motivasi berprestasi (X1) dan Fasilitas belajar (X2) terhadap Prestasi belajar KKPI (Y).
3. Persamaan Regresi Linear Multipel Setelah diolah dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows diperoleh nilai koefisien regresi sebagai berikut: Tabel 4.8. Hasil Perhitungan Koefisien Regresi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75
Coefficients
a
Stan. Coeff icient Unst. Coefficients
s
Std. Model 1
B
Error
34.958
4.663
(Constant)
Beta
t
Sig.
7.497
.00 0
X1
.531
.072
.632
7.351
.00 0
X2
.330
.071
.399
4.640
.00 0
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel koefisien regresi di atas, maka persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Ŷ = 34,958 + 0,531 X1 + 0,330 X2 Keterangan: Ŷ
: Prestasi Belajar KKPI
X1
: Motivasi Berprestasi
X2
: Fasilitas Belajar
Persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a. Konstanta / intersep sebesar 34,958 secara matematis menyatakan bahwa jika nilai variabel bebas X1 dan X2 sama dengan nol maka nilai Y adalah 34,958. b. Koefisien regresi variabel Motivasi Berprestasi (X1) sebesar 0,531 artinya Motivasi Berprestasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76
Prestasi Belajar KKPI. Sedangkan koefisien 0,531 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel Motivasi Berprestasi dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan Prestasi Belajar KKPI (Y) sebesar 0,531 unit. c. Koefisien regresi variabel Fasilitas Belajar (X2) sebesar 0,330 artinya Fasilitas Belajar mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel Prestasi Belajar KKPI. Sedangkan koefisien 0,330 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel Fasilitas Belajar dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan Prestasi Belajar KKPI sebesar 0,330 unit. Berdasarkan hasil penghitungan pada model summary diperoleh angka R Square adalah sebesar 0,721 (Lampiran 23). Hal ini berarti 72,1% prestasi belajar KKPI siswa SMK N 1 Surakarta dapat dijelaskan oleh kedua variabel tersebut. Sedangkan sisanya (100 % - 72,1% = 27,9%) sebesar 27,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Adapun hasil perhitungan dari Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan efektif (SE) didapatkan hasil perhitungan SR motivasi berprestasi (X1) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 66,65% dan SR fasilitas belajar siswa (X2) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 33,34%. Sedangkan SE X1 terhadap Y = 48,05% dan SE X2 terhadap Y= 24,03%. (Lampiran 25)
4. Kesimpulan Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian hipotesis dan penafsiran pengujian hipotesis, maka selanjutnya dikemukakan kesimpulan pengujian hipotesis. Kesimpulan pengujian hipotesis yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77
a. Hipotesis 1 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai rhitung > rtabel atau 0,760 > 0,2940 sehingga Ha diterima Ho ditolak pada taraf signifikansi 5%. Jadi hipotesis pertama yang berbunyi “Ada pengaruh yang signifikan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI Jurusan AP SMK N 1 Surakarta” dapat diterima. b. Hipotesis 2 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai rhitung > rtabel atau 0,602 > 0,2940 sehingga Ha diterima Ho ditolak pada taraf signifikansi 5%. Jadi hipotesis pertama yang berbunyi “Ada pengaruh yang signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI Jurusan AP SMK N 1 Surakarta” dapat diterima. c. Hipotesis 3 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai Fhitung > Ftabel atau 54,297 > 3,22 sehingga Ha diterima Ho ditolak pada taraf signifikansi 5%. Jadi hipotesis pertama yang berbunyi “Ada pengaruh yang signifikan motivasi berprestasi dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI Jurusan AP SMK N 1 Surakarta” dapat diterima.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
Berdasarkan pada hasil analisis diatas, maka dapat diberikan pembahasan sebagai berikut: 1. Motivasi Berprestasi Tingkat capaian motivasi berprestasi siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta sebesar 75,71%. Angka tersebut diperoleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78
dengan membandingkan hasil angket yang telah disebarkan kepada responden dengan skor tertinggi kriterium variable motivasi berprestasi. Tingkat pencapaian tersebut masih belum mencapai skor maksimal dan masih dapat ditingkatkan lagi. Dari data yang telah terkumpul, item yang memperoleh nilai tertinggi yaitu item nomor 11 dengan skor 153 yang berisi pernyataan “Jika guru bertanya, saya akan berusaha menjawab pertanyaan itu meskipun belum yakin benar.”, hal ini menunjukan bahwa keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar tinggi, siswa juga memiliki keinginan yang tinggi pula untuk berprestasi, berfikir positif,dan optimis dalam belajar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sardiman (2000) bahwa karakteristik siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi selalu rajin dan tekun, percaya diri, dan mampu mempertahankan pendapatnya, serta senang memecahkan soal-soal atau permasalahan (hlm. 81). Rata-rata siswa juga mengerti bahwa dalam upaya meraih cita-cita ataupun prestasi harus disertai dengan usaha yang serius, tidak hanya bermalasmalasan namun harus rajin dalam belajar. Seperti yang terlihat pada item dengan nilai tertinggi kedua yaitu item nomor 6 dengan jumlah skor 150 yang berisi pernyataan “Keinginan saya dalam meraih cita-cita tidak pernah saya imbangi dengan keseriusan belajar.” Hal lain yang perlu diperhatikan adalah rata-rata siswa ternyata juga masih banyak yang belum mengerti bahwa pelajaran yang berhubungan dengan minat, bakat, dan cita-cita nya haruslah dipelajari dengan baik karena itu merupakan jalan untuk meraih cita-cita itu sendiri di masa yang akan datang. Hal tersebut ditunjukkan pada item soal nomor 5 yang mendapat skor terendah yaitu 122 yang berisi pernyataan “Saya lebih menyukai pelajaran yang tidak berhubungan dengan cita-cita saya.”. Itu berarti bahwa rata-rata siswa belum menyadai pelajaran yang sesuai dengan cita-cita yang ada pada diri meeka itu akan meningkatkan kemampuan dan motivasi dalam diri mereka sendiri untuk meraih prestasi yang didambakan tersebut. Rata-rata siswa juga kurang termotivasi dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79
mengerjakan soal yang membutuhkan jawaban terlalu panjang walaupun sebenarnya mereka dapat mengerjakannya, seperti yang ada dalam pernyataan item nomor 10 yang berisikan pernyataan “Saya malas ketika mengerjakan soal yang
membutuhkan
jawaban
terlalu
panjang
meskipun
saya
dapat
mengerjakannya.” Item tersebut mendapatkan skor terendah kedua yaitu 124.
2. Fasilitas Belajar Tingkat capaian fasilitas belajar siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta sebesar 78,8%. Angka tersebut diperoleh dengan membandingkan hasil angket yang telah disebarkan kepada responden dengan skor tertinggi kriterium variable fasilitas belaar. Tingkat pencapaian tersebut masih belum mencapai skor maksimal dan masih dapat ditingkatkan lagi.. Dari data yang telah terkumpul, item yang memperoleh nilai tertinggi yaitu item nomor 24 dan item nomor 28 dengan skor 155 yang secara berurutan berisi pernyataan “Saya meletakkan majalah dan buku bacaan lain yang tidak berhubungan dengan pelajaran di ruang belajar saya” dan “Penerangan di ruang belajar saya sudah terang sehingga saya nyaman dalam belajar”, hal ini menunjukan bahwa rata-rata siswa sudah memahami fungsi dari ruang belajar yang memang sebagai tempat untuk berkonsentrasi dalam belajar tanpa terganggu benda-benda lain yang tidak berkaitan dengan pelajaran entah itu buku-buku bacaan, majalah, dan sebagainya yang tidak berkaitan dengan kegiatan belajarnya. Selain itu, rata-rata siswa di rumah juga telah mendapatkan penerangan yang baik di dalam ruang belajar nya sehingga hal itu dapat meningkatkan konsentrasi dan keefektifan belajar mereka. Rata-rata siswa ternyata juga masih belum memiliki peralatan tulis yang lengkap untuk belajar dan mereka juga kurang merawat alat-alat tulisnya, akibatnya alat-alat tulis mereka sering hilang. Seperti dengan item nomor 33 yang memiliki skor terendah yaitu 134 yang berisikan pernyataan “Saya mempunyai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80
peralatan tulis yang lengkap dan saya merawatnya dengan baik”. Hal itu ditambah lagi dengan rendahnya skor dari item nomor 34 yang memiliki skor sama rendah dengan item nomor 33 yaitu 134 yang berisi pernyataan “Sebelum belajar saya selalu menyiapkan peralatan untuk belajar terlebih dahulu”. Hal ini berarti ratarata siswa masih belum mempersiapkan peralatan-peralatan belajarnya sebelum mereka belajar, tentu hal ini akan menghambat proses belajar nya. Sebagian besar siswa juga belum memperhatikan masalah penerangan dalam belajarnya di rumah hal tersebut dibuktikan pada item nomor 29 merupakan item terendah kedua dengan skor 136 yang berisi pernyataan “Saya lebih sering belajar dengan sinar lampu yang tidak langsung berhadapan dengan mata”. Kemudian item yang terendah selanjutnya dengan jumlah skor 136 adalah nomor 27 yang berisikan pernyataan “Orang tua saya menyuruh saya melakukan pekerjaan yag tidak berhubungan dengan belajar, sehingga saya tidak punya cukup waktu untuk belajar di rumah”. Hal itu berarti bahwa orang tua harus memberikan waktu yang lebih banyak kepada anak-anaknya untuk belajar agar anak-anaknya mampu meraih prestasi yang maksimal di sekolah.
3. Prestasi Belajar KKPI Tingkat capaian prestasi belajar KKPI siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta sebesar 83,2%. Angka tersebut diperoleh
dengan
membandingkan
hasil
prestasi
belajar
yang
telah
diinterpretasikan dalam bentuk nilai raport semester genap siswa pada tahun ajaran 2011/2012 dengan skor tertinggi kriterium variabel prestasi belajar KKPI ini. Tingkat pencapaian tersebut masih belum mencapai skor maksimal dan masih dapat ditingkatkan lagi. Berdasarkan pada data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa yang mempunyai skor tinggi dalam variabel motivasi berprestasi dan fasilitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81
belajar mempunyai angka yang tinggi pula dalam prestasi belajar. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi dan fasilitas belajar, dalam proses pembelajaran dapat menunjang pencapaian prestasi belajar yang tinggi pada siswa. Namun, dari data yang diperoleh, peneliti beranggapan bahwa prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh variabel motivasi berprestasi dan fasilitas belajar yang ada di rumah, melainkan juga dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak tercakup dalam penelitian ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Terdapat pengaruh positif yang signifikan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta. Terbukti dari hasil perhitungan diperoleh rhitung lebih besar dari rtabel atau 0,760 > 0,294.
2.
Terdapat pengaruh positif yang signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta. Terbukti dari hasil perhitungan diperoleh rhitung lebih besar dari rtabel atau 0,602 > 0,294.
3.
Terdapat pengaruh positif yang signifikan motivasi berprestasi dan fasilitas belajar siswa secara bersama-sama terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta. Terbukti dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung lebih besar dari Ftabel atau 54,297 > 3,22.
4. Tingkat pencapaian motivasi berprestasi siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta adalah sebesar 75,71%, tingkat pencapaian fasilitas belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoan SMK N 1 Surakarta adalah sebesar 78,8%.
Sedangkan tingkat pencapaian
prestsai belajar KKPI siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta adalah sebesar 82,2%. 5. Dari hasil persamaan garis regresi linier diperoleh: Ŷ = 34,958 + 0,531 X1 + 0,330 X2 Hal tersebut di atas berarti setiap peningkatan atau penurunan motivasi berprestasi (X1) sebesar satu unit akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 0,531. Demikian halnya dengan setiap peningkatan atau penurunan fasilitas belajar (X2) sebesar
commit to user 82
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83
satu unit, maka akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 0,330. 6. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh masing-masing variabel adalah sebagai berikut: a. Sumbangan relatif motivasi berprestasi (X1) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 66,65%. b. Sumbangan relatif penggunaan fasilitas belajar (X2) terhadap terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 33,34%. c. Sumbangan efektif motivasi berprestasi (X1) terhadap terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 48,05%. d. Sumbangan efektif fasilitas belajar (X2) terhadap terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 24,03%.
B. Implikasi
1. Teoritis Masalah pokok dalam penelitian ini adalah membahas pengaruh motivasi berprestasi dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian ternyata motivasi berprestasi dan fasilitas belajar mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta. Oleh karena itu muncul sebuah teori baru bahwa motivasi berprestasi sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar KKPI siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta. Selain itu penggunaan fasilitas belajar juga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar KKPI siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84
2. Metodologis Penelitian ini mempunyai implikasi metodologis sebagai berikut : a. Populasi sekaligus menjadi sampel dalam penelitian ini sudah dapat mereprentasikan seluruh siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta. b. Analisis regresi sudah tepat untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini, selain dapat untuk memprediksi seberapa jauh nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dirubah juga dapat untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif antara variabel independen dan dependen.
3. Praktis Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kedua variabel yaitu motivasi berprestasi dan fasilitas belajar secara terpisah dan secara bersama mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012, hal ini membawa implikasi praktis sebagai berikut: a. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa tingginya motivasi berprestasi dan fasilitas belajar siswa yang memadai akan menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif baik di sekolah maupun dirumah. b. Dengan adanya motivasi berprestasi yang tinggi dan fasilitas belajar siswa yang memadai dapat menjadikan siswa mampu untuk meraih prestasi yang maksimal. c. Hasil dari penelitian ini juga dapat dijadikan inspirasi baru bagi tenaga pendidik khususnya dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penanaman motivasi untuk berprestasi pada diri siswa dan juga fasilitas belajar siswa yang memadai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
85
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka dapat peneliti sampaikan beberapa saran antara lain: 1. Kepada Kepala Sekolah Di dalam kegiatan belajar mengajar ternyata siswa terkadang masih kurang termotivasi ketika mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan ratarata siswa masih belum mengerti mengenai pentingnya mata pelajaran yang berhubungan dengan cita-cita, bakat dan minat siswa (item nomor 5 dan 10). Oleh karena itu, Kepala Sekolah dalam kesempatan-kesempatan tertentu seperti pada saat memberikan pidato dalam upacara bendera, hendaknya lebih sering memberikan motivasi-motivasi kepada siswa untuk berprestasi dan juga memberikan arahan kepada para guru pada saat pertemuan-pertemuan tertentu seperti pada saat rapat dengan para guru untuk membimbing dan mengarahkan siswa untuk dapat mengenali bakat dan minatnya juga mengenai pentingnya pelajaran maupun program studi yang berhubungan dengan bakat, minat dan cita-cita yang dimiliki siswa bagi kehidupan siswa pada masa yang akan datang.
2. Kepada Guru a. Sebagian besar siswa masih kurang termotivasi ketika mengerjakan tugas yang membutuhkan jawaban atau analisis yang terlalu panjang, meskipun sebenarnya mereka dapat mengerjakannya (item nomor 10), sehingga guru hendaknya berusaha memberikan arahan-arahan yang dapat meningkatkan motivasi siswa untuk berprestasi, agar siswa mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. Misalnya dengan cara memberikan tugas atau pertanyaan yang
mendorong
siswa
untuk
menganalisis
dan
mengembangkan
gagasannya dan memberikan poin nilai yang tinggi pada soal tersebut, atau juga dengan memberikan hadiah kepada siswa yang berhasil mengerjakan tugas dengan baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
86
b. Sebagian besar siswa masih belum mengerti mengenai pentingnya mata pelajaran yang sesuai dengan cita-cita ataupun bakat dan minat siswa (item nomor 5). Sehingga guru hendaknya memberikan arahan kepada siswa bahwa pelajaran yang berhubungan dengan bakat, minat dan cita-cita siswa akan sangat berguna bagi kehidupan mereka kelak ketika mereka telah terjun dalam dunia kerja yang sesuai dengan bakat, minat dan cita-cita mereka. c. Sehubungan dengan banyak nya siswa yang kurang memiliki waktu untuk belajar di rumah karena terlalu sibuk membantu orang tua (item nomor 27), maka pada kesempatan-kesempatan tertentu seperti saat bertatap muka dengan orang tua siswa pada saat pengambilan raport siswa atau pada rapat yang dihadiri juga oleh orang tua siswa, hendaknya guru memberikan himbauan kepada orang tua siswa agar memberikan waktu yang cukup bagi anak-anaknya untuk belajar di rumah.
3. Kepada Siswa a. Masih banyak siswa yang malas dan mudah menyerah ketika mengerjakan tugas dari guru (item nomor 10). Untuk dapat mencapai prestasi yang diharapkan, hendaknya siswa untuk bertanya kepada guru, teman, atau orang lain yang dianggap dapat memahami dan menyelesaikan tugas yang sedang dikerjakan tersebut apabila dirinya tidak mampu mengerjakan tugas tersebut sendiri. b. Persiapan siswa dalam hal peralatan belajar dan perawatannya masih kurang (item nomor 33 dan 34), maka siswa hendaknya menyiapkan peralatan yang akan digunakan sebelum mulai belajar dan juga merawat peralatan belajar dan fasilitas belajar lain apabila sedang tidak digunakan atau telah selesai digunakan untuk belajar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
87 DAFTAR PUSTAKA
Ahira, Anne. 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan motivasi individu. Diperoleh 25 Mei 2012, dari http://www.anneahira.com/motivasi/index.htm. Arianto, Sam. 2008. Pengertian Fasilitas Belajar dan Jenisnya. Diperoleh 25 Mei 2012, dari http://sobatbaru.blogspot.com/2008/10/pengertian-fasilitasbelajar.html. Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Bafadal, Ibrahim. 2003 Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara. Daryanto, H.M. 2006. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Dimiyati & Mujiono. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi. Diperoleh 25 Mei 2012, dari http://sahabatsejaties.blogspot.com/2012/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html. Djaali. 2006. Psikologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, S.B. 2000. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Faisal, Sanapiah. 2008. Format-format penelitian sosial. Jakarta: Grafindo Persada. FKIP. (2012). Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: UNS Press Fontayne, Paul., Sarrazin, Philippe & Famose, J.P. 2001. Culture and Achievement Motivation in Sport: A Qualitative Comparative Study Between Maghrebian and European French Adolescents. European Journal of Sport Science, vol. 1, issue 4. Diperoleh 17 Januari 2012, dari http://halshs.archives-ouvertes.fr. Hadi, Sutrisno. 2000. Analisis Regresi. Yokyakarta: Andi Offset. Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Hindrayani, A & Totalia, S.A. 2010. Teknik Pengolahan Data. Surakarta: UNS Press. Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: GP Press.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
88
Mardalis. 2002. Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal). Jakarta: Bumi Aksara. Mwangi Ndirangu, 2011. Quality of learning facilities and learning environment: Challenges for teaching and learning in Kenya's public universities. Journal Of Quality Assurance in Education Vol. 19 No. 3. Diperoleh 17 Januari 2012 dari http://emeraldinsight.com. Priyatno, Duwi. 2011. Uji Linearitas & Multikolinearitas. Diperoleh 14 Juni 2012, dari http://duwiconsultant.blogspot.com. Purwanto, Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya . Santoso, Slamet. 2009. Uji Heterokedassrisitas. Diperoleh 30 Juli 2012 dari http:// ssantoso.blogspot.com/2009/02/materi-vii-uji-heteroskedastisitas.html. Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Satria. 2011. Ciri-ciri motivasi berprestasi. Diperoleh 23 Mei 2012 dari http://id.shvoong.com/business-management/humanresources/2196739ciri-ciri-motivasi-berprestasi/#ixzz1zxVIeJT3. Slameto, 2005. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya (Edisi Revisi). Jakarta : Reneka Cipta. Sudjana. 2001. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito. Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Surakhmad, Winarno. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya. The Liang Gie. 2009. Cara Belajar Yang Efisien. Diperoleh 25 Mei 2012, dari http://www.pdfqueen.com/cara-belajar-yang-efisien. Winkel, WS. 2004. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo .
commit to user