PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PERILAKU BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU DI SMP NEGERI 5 SAWAHLUNTO
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi (S.Pd) pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Oleh: MAISYARAH 2007/ 88941
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012
1 i
2 i
3 i
4 i
ABSTRAK Maisyarah (2007/88941) Pengaruh Minat Belajar Dan Perilaku Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Skripsi. Program Studi Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang. 2012 Pembimbing
1. Dr. Idris, M.Si 2. Dra. Armida, S.M.Si
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) Pengaruh minat belajar siswa dalam proses pembelajaran terhadap perilaku belajar IPS Terpadu siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 5 Sawahlunto. (2) Pengaruh perilaku belajar siswa dalam proses pembelajaran terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 5 Sawahlunto. (3) pengaruh minat belajar dan perilaku belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 5 Sawahlunto berjumlah 154 orang. Teknik penarikan sampel proporsional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 61 orang. Teknik analisis data: analisis deskriptif dan analisis induktif, yaitu: uji normalitas, uji homogenitas, analisis jalur, uji model, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara minat belajar siswa terhadap perilaku belajar IPS Terpadu di SMP Negeri 5 Sawahlunto dengan sig 0,000<α=0,05 (2) terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku siswa terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 5 Sawahlunto dengan sig 0,008 < α = 0,05. (3) terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara minat belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 5 Sawahlunto dengan sig 0,848> α = 0,05 dan terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto dengan sig 0,042<α=0,05. Berdasarkan hasil penelitian di atas, disarankan kepada siswa agar meningkatkan minat belajar IPS Terpadu supaya siswa lebih memiliki ketertarikan terhadap mata pelajaran tersebut, dan memperbaiki perilaku belajar yang negatif menjadi perilaku belajar yang positif dan lebih baik agar siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih memuaskan. Kemudian kepada pihak yang menjadi tenaga pengajar agar lebih memotifasi siswa dalam kegiatan proses pembelajaran IPS Terpadu, sehingga siswa mempunyai pandangan atau pengamatan yang positif tentang proses pembelajaran yang akan mempengaruhi minat belajar dan perilaku belajar siswa, serta akan berpengaruh terhadap hasil belajar.
i 5 i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahiwabarakatuh Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, Salawat tak henti-hentinya penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Minat Belajar dan Perilaku Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Di SMP Negeri 5 Sawahlunto”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kependidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Keahlian Ekonomi Koperasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Dalam penelitian dan penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, dorongan, petunjuk dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. H. Idris, M.Si selaku pembimbing I, dan Ibu Dra. Armida, S.M.Si selaku pembimbing II, yang telah memberikan masukan dan saran serta dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini. selanjutnya penulis juga mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang beserta staf dan karyawan/ti yang telah memberikan kemudahan dalam administrasinya. 2. Ibu Dra. Armida S, M.Si dan bapak Rino, S.Pd, M.Pd selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang yang telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini.
6 ii i
3. Bapak dan Ibu Dosen staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang yang telah memberikan pengetahuan yang bermanfaat selama penulis kuliah. 4. Majelis Guru serta Karyawan/ti di SMP Negeri 5 Sawahlunto yang telah ikut membantu dalam proses penelitian ini. 5. Ayahanda dan Ibunda beserta keluaga tercinta yang selalu memberikan do’a dan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2007 yang senasib dan seperjuangan dengan penulis yang telah memberikan semangat dan dorongan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. 7. Kepada siswa/i khususnya kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto Tahun Pelajaran 2011/2012 yang telah bersedia memberikan keterangan sehingga skripsi ini dapat selesai. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan-kekurangan ibarat pepatah “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini mempunyai arti dan dapat memberikan manfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya. Amin…. Padang,
Penulis
iii 7 i
Juli 2012
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK...................................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................ iv DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................x BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................. 9 C. Pembatasan Masalah ................................................................ 9 D. Perumusan Masalah ............................................................... 10 E. Tujuan Penelitian ................................................................... 10 F. Manfaat Penelitian ................................................................. 10
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori ........................................................................... 12 1. Belajar ............................................................................. 12 2. Hasil Belajar ................................................................... 15 3. Minat belajar ..................................................................... 23 4. Perilaku belajar ................................................................. 31 B. Kajian penelitian yang relevan ................................................ 41 C. Kerangka Konseptual ............................................................. 42 D. Hipotesis ................................................................................ 43
8 iv i
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...................................................................... 45 B. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................ 45 C. Populasi Dan Sampel ............................................................. 45 1. Populasi ........................................................................... 45 2. Sampel ............................................................................. 46 D. Variabel Dan Data .................................................................. 48 E. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 49 1. Jenis Data .......................................................................... 49 2. Sumber Data ....................................................................... 49 F. Teknik Pengambilan Data ...................................................... 50 G. Defenisi Operasional Variabel ............................................... 50 H. Instrumen Penelitian .............................................................. 52 I. Analisis Uji Coba Instrumen ................................................... 54 1. Uji Validitas ...................................................................... 55 2. Uji Reliabilitas .................................................................. 56 J. Teknik Analisis Data .............................................................. 58 1. Analisis Deskriptif ............................................................ 58 2. Analisis Induktif ............................................................... 62 a. Uji Normalitas ............................................................. 62 b. Uji Homogenitas Varians ............................................ 62 3. Analisis Jalur (Path Analysis)............................................ 63 4. Uji Model (Uji F) .............................................................. 66 5. Uji Hipotesis (Uji t)........................................................... 67
v 9 i
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ...................................... 69 B. Hasil Penelitian ....................................................................... 73 1. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ........................ 73 2. Analisis Induktif .......................................................... 86 C. Pembahasan .......................................................................... 100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan .............................................................................. 107 B. Saran .................................................................................... 108 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..111 LAMPIRAN……………………………………………………………….....113
vi 10 i
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Nilai rata-rata Mid Semester Genap IPS Terpadu Kelas VII Dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto ................................................................. 3 2. Sampel Penelitian.................................................................................. 48 3. Kisi-Kisi Penyusunan Angket Instrumen ............................................... 53 4. Daftar Skor Jawaban Setiap Pernyataan Berdasarkan Sifatnya ............... 54 5. Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal ....................................................... 57 6. Hasil Uji Reliabilitas Minat Belajar ....................................................... 57 7. Hasil Uji Reliabilitas Perilaku Belajar ................................................... 58 8. Distribusi frekuensi Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) Kelas VII dan VIII ................................................................................................ 74 9. Perbandingan Tingkat Ketercapaian Masing-Masimg ............................ 75 Indikator Variabel Minat Belajar 10. Distribusi Frekuensi Minat Belajar Indikator Perhatian ......................... 76 11. Distribusi Frekuensi Minat Belajar Indikator Kemauan ......................... 77 12. Distribusi Frekuensi Minat Belajar Indikator Rasa Senang .................... 79 13. Disribusi Frekuensi Minat Belajar Indikator Keinginan ......................... 80 14. Perbandingan Tingkat Ketercapaian Masing-Masing ............................. 81 Indikator Variabel Perilaku Belajar 15. Distribusi Frekuensi Perilaku Belajar Indikator Perilaku ....................... 82 Dalam Mengikuti Pelajaran 16. Distribusi Frekuensi Perilaku Belajar Indikator Perilaku ....................... 84 Mengerjakan Tugas 17. Distribusi Frekuensi Perilaku Belajar Indikator Perilaku ....................... 85 Dalam Menghadapi Ujian 18. Uji normalitas ....................................................................................... 86 19. Uji Homogenitas ................................................................................... 87 20. Koefisien Jalur Variabel Minat Belajar Terhadap .................................. 89 Perilaku Belajar IPS Terpadu 21. Koefisien Jalur Variable Perilaku Belajar Terhadap Hasil Belajar ......... 91
vii 11 i
22. Koefisien Jalur Pengaruh X1,X2 Terhadap Y ........................................ 93 23. Rekapitulasi Pengaruh Variabel Penyebab Terhadap Variabel Akibat.... 98
viii 12 i
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Kerangka Konseptual Penelitian .......................................................... 43 2. Hubungan Antara Variabel X1, X2, Terhadap Y ................................. 65 3. Substruktur 1....................................................................................... 66 4. Substruktur 2....................................................................................... 66 5. Hasil Analisis Sub Struktur 1 (Pengujian X1 Terhadap X2) ................. 90 6. Hasil Analisis Sub Struktur 2 (Pengujian X2 Terhadap Y)................... 93 7. Hasil Analisis Sub Struktur 3 (Pengujian X1,X2 Terhadap Y) ............. 95 8. Struktur Jalur Hasil Penelitian ............................................................. 95
ix 13 i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Angket Ujicoba Penelitian ....................................................................... 114 2. Tabulasi Data Uji Angket Variabel X1 ..................................................... 120 3. Tabilasi Data Ujicoba angket Variabel X2 ............................................... 121 4. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas X1 ....................................................... 122 5. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas X2 ....................................................... 124 6. Angket Penelitian .................................................................................... 126 7. Tabulasi Data Penelitian Variabel X1 ...................................................... 131 8. Tabulasi Data Penelitian Variabel X2 ...................................................... 133 9. Rekapitulasi Data Penelitian Y ................................................................ 135 10. Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian (Y) ........................................... 136 11. Tabel Distribusi Frekuensi X1 ................................................................. 137 12. Tabel Distribusi Frekuensi X2 ................................................................. 138 13. Regression (Jalur X1 terhadap X2) .......................................................... 139 14. Regression (Jalur X2 terhadap Y) ............................................................ 140 15. Regression (Jalur X1, X2 terhadap Y) ...................................................... 141 16. Uji Normalitas ........................................................................................ 142 17. Uji Homogenitas ..................................................................................... 143 18. Tabel Frekuensi Minat Belajar (X1) ........................................................ 144 19. Tabel Frekuensi Perilaku Belajar (X2)..................................................... 154 20. Tabel Frekuensi Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ....................................... 163
x 14 i
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah merumuskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/2003). Jadi jelaslah pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar anak didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga penerapan pendidikan harus diselengggarakan sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan UU No 20/2003. Sekolah merupakan tempat pendidikan formal yang mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengembangkan potensi siswa agar mampu hidup
1 15 i
2
mandiri ditengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, tugas sekolah tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai dasar yang mendukung pembentukan dan pengembangan kepribadian siswa yang berbudi luhur serta bertanggung jawab bagi kehidupan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, namun kenyataannya usaha tersebut belum optimal. Rendahnya mutu pendidikan ini merupakan tanggung jawab semua pihak untuk menanggulanginya, baik dari pihak yang terkait langsung dengan proses belajar mengajar maupun dari pemerintah. Pihak yang paling berhubungan langsung dengan proses belajar mengajar adalah siswa. Tugas siswa tidak hanya menerima pelajaran saja tetapi juga memahami apa yang disampaikan guru karena guru bertangguang jawab untuk memajukan proses pendidikan sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. Dengan adanya kemauan untuk belajar yang bersungguh-sungguh, tentu akan memperoleh hasil belajar
yang memuaskan. Kesungguhan dalam belajar
tentunya juga menjadi perhatian dari seluruh siswa, guru, dan semua pihak sekolah termasuk di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Untuk melihat hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 5 Sawahlunto pada tabel 1 disajikan nilai rata-rata mid semester genap IPS
16 i
3
Terpadu kelas VII dan VIII di SMPN 05 Sawahlunto tahun ajaran 2010/2011 dan persentase ketuntasannya. Dari tabel 1 terlihat bahwa hasil belajar IPS Terpadu siswa SMP Negeri 5 Sawahlunto pada mata pelajaran IPS Terpadu ada beberapa kelas yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70. Tabel 1. Nilai rata-rata Mid Semester Genap IPS Terpadu kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto Tahun ajaran 2010/2011
No
Kelas
1 2 3 4 5 6 7 8
VII.1 VII.2 VII.3 VII.4 VIII.1 VIII.2 VIII.3 VIII.4
K K M 70 70 70 70 70 70 70 70
Nilai Rata-rata
Tuntas
79,1 73,95 57,4 53,09 79,04 68,09 76,56 68,33
14 15 6 5 21 10 12 10
Ketuntasan Tidak % Tuntas 73,68 5 71,42 6 30 14 25 15 100 52,63 9 75 4 55,56 8
% 26,31 28,57 70 75 47,36 25 44,44
Jumlah Total Siswa
Jumlah Siswa 19 21 20 20 21 19 16 18 154
Sumber : Wali kelas VII dan VIII SMPN 05 Sawahlunto Tabel 1 terlihat adanya perbedaan nilai siswa dimana ada terdapat hasil belajar yang telah mencapai KKM dan ada yang masih belum sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam KKM. Hasil belajar siswa di sesuaikan dengan standar yang di tetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional dimana setiap mata pelajaran memiliki kriteria ketuntasan minimal yang berbeda. Kondisi yang ada pada tabel 1 masih jauh dari yang diharapkan dimana terdapat kelas yang hasil belajarnya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
17 i
4
(KKM) yaitu kelas VII diantaranya kelas VII.1 dengan jumlah siswa sebanyak 19 orang dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 5 orang dengan persentase ketidaktuntasannya sebesar 26,31%, kemudian kelas VII.2 dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 6 orang dengan persentase ketidaktuntasannya sebesar 28,57%, kelas VII.3 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang sedangkan jumlah siswa yang tuntas hanya sebanyak 6 orang dengan persentase ketuntasannya sebesar 30%, selanjutnya kelas VII.4 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang dan jumlah siswa yang tuntas hanya 5 orang dengan jumlah persentase ketuntasannya sebesar 25%. Begitu juga dengan siswa kelas VIII, diantaranya kelas VII.1 dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang memiliki persentase ketuntasannya 100%, kemudian kelas VIII.2 dengan jumlah siswa sebanyak 19 orang dan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 orang dengan jumlah persentase ketuntasannya sebesar 52,63%, kemudian jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 9 orang dengan jumlah persentase ketidaktuntasannya sebesar 47,36%, selanjutnya kelas VIII.3 drngan jumlah siswa sebesar 16 orang dengan nilai ketidaktuntasannya sebesar 25%, kemudian untuk kelas VIII.4 dengan jumlah siswa sebesar 18 orang dengan nilai ketuntasannya sebesar 55,56%. Adapun fenomena yang penulis temukan dilapangan bahwa banyak siswa yang minat belajarnya tinggi dan perilaku belajarnya kurang baik namun memperoleh hasil belajar rendah, kemudian ada juga siswa yang memiliki minat
18 i
5
belajarnya rendah dan memiliki perilaku belajar yang baik namun memperoleh hasil belajar tinggi. Dengan bervariasinya hasil belajar siswa kelas VII, dan VIII di perkirakan karena di pengaruhi adanya minat Belajar dan perilaku Belajar siswa dalam belajar, baik belajar di sekolah maupun di rumah yang rendah sehingga hasil belajar yang kurang optimal. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, tidak hanya minat dan perilaku saja tetapi faktor-faktor yang berasal dari dalam dan luar diri siswa tersebut seperti minat, bakat, motivasi, dan kematangan itu dilihat dari dalam diri siswa kemudian sekolah, keluarga dan masyarakat dari segi luar diri siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMP N 5 Sawahlunto, dengan melihat hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu yang diduga penyebabnya adalah bervariasinya minat belajar dan perilaku belajar siswa penulis tertarik memilih kedua variabel tersebut yang bertujuan untuk melihat hasil belajar siswa, dimana pada dasarnya minat belajar dapat berperan sebagai pendorong bagi siswa untuk memperoleh hasil yang baik. Dalam hal ini siswa yang mempunyai minat belajar yang kuat dalam belajar dapat dikenali dari perhatian, kemauan dan konsentrasi. Sebaliknya siswa yang mempunyai minat belajar rendah juga mudah dikenali, dari tingkah laku yang tidak sungguhsungguh, cepat bosan, dan berusaha menghindari dari kegiatan-kegiatan belajar. Sehingga dapat
dikatakan bahwa minat belajar IPS Terpadu berhubungan
dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu. Maka dari itu
19 i
6
penulis memilih kedua variabel ini (minat belajar dan perilaku belajar) untuk melihat hasil belajar siswa di SMP N 5 Sawahlunto. Fenomena lain yang penulis temukan di lapangan adalah bahwa banyak siswa yang tidak patuh pada aturan yang telah ditetapkan disekolah misalnya banyaknya siswa yang merokok, meribut dan berkelahi didalam kelas, tidak masuk pada jam pelajaran, tidak mengerjakan tugas dirumah, menyontek tugas teman, mengcopy catatan teman ketika mau ujian, ngebut-ngebutan dijalanan pada jam pelajaran dan keluar masuk kelas tanpa seizin guru. Menurut Dalyono (1997:59) “Faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat diklafikasikan kepada dua golongan yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (intrinsik) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (extrinsik). Faktor yang ada diluar diri siswa meliputi sosial ekonomi, pendidikan keluarga, karakteristik mengajar, situasi belajar mengajar, karakteristik kurikulum dan lingkungan belajar”. Minat merupakan keadaan psikologis yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar siswa. Kalau seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh minat, maka diharapkan hasilnya akan lebih baik. Sebaliknya bila tidak memiliki minat jangan diharapkan akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut. Minat belajar yang dimaksud disini adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan
20 i
7
arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan yang ada dapat tercapai. Indikator dari minat belajar tersebut adalah : a) Perasaan senang (ketertarikan) b) Perhatian siswa c) Kemauan dalam belajar d) Keinginan siswa Perilaku belajar dapat memberikan sumbangan pada proses pembelajaran dan pada akhirnya menunjukkan hasil atau pencapaian prestasi belajar. Perilaku individu terhadap objek dapat terbentuk melalui interaksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan penjelasan Sukmadinata (2003:73) “perilaku kegiatan individu selalu terjadi dalam interaksi dengan lingkungan, baik lingkungan sekitar maupun lingkungan yang jauh, lingkungan konkrit atau abstrak, lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi ataupun lingkungan psikologis”. Perwujudan perilaku
siswa
akan ditandai dengan munculnya
kecendrungan-kecendrungan baru yang telah
berubah terhadap suatu objek.
Siswa yang memiliki perilaku belajar yang efektif menampakkan keinginan yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Perilaku belajar adalah tingkah laku dalam bertindak dan dapat dibentuk melalui proses berkesinambungan sehingga siswa pada akhirnya dapat melakukan kegiatan-kegiatan belajar dan terbiasa dengan cara yang tepat dan efektif. Perilaku belajar siswa juga mempengaruhi hasil belajar, dimana perilaku belajar siswa yang rendah dalam mengikuti proses pembelajaran mengakibatkan proses pembelajaran berjalan tidak efektif dan efesien. Hal ini dapat digambarkan dalam beberapa indikator, masing-masing indikator perilaku belajar dalam observasi
21 i
8
yang penulis temui dilapangan adalah: a) Perilaku dalam mengikuti pelajaran b) Perilaku dalam mengerjakan tugas c) Perilaku menghadapi ujian Fenomena rendahnya perilaku belajar siswa untuk mengikuti proses pembelajaran salah satu penyebabnya adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru IPS Terpadu belum memotivasi siswa untuk belajar. Hal ini dapat dilihat pada buku batas pelajaran siswa, absensi siswa, dan buku kasus siswa dari kelas VII, dan VIII,dimana dari setiap kelas terdapat catatan guru yang menyatakan banyaknya siswa yang tidak mengikuti pelajaran IPS Terpadu dengan baik, ada yang keluar masuk kelas tanpa seizin guru pada jam pelajaran berlangsung, berbicara dengan teman ketika guru sedang menyampaikan materi, tidur pada saat pelajaran berlangsung, dan banyak perilaku lain yang diperlihatkan oleh siswa ketika mengikuti pelajaran IPS Terpadu. Hal tersebut diaatas juga dapat dilihat pada tabel 1 bahwa rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu dengan penyebab lain karena kurangnya minat belajar siswa. Dari hasil observasi awal di SMP N 5 Sawahlunto penulis memperoleh informasi bahwa sebagian siswa mengalami kesulitan dalam menerima dan mempelajari materi pelajaran IPS Terpadu. Kesulitan yang dihadapi siswa dalam materi tersebut mungkin disebabkan oleh kurangnya minat belajar dan perilaku belajar siswa sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.
22 i
9
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut, penelitian ini berjudul “Pengaruh Minat Belajar dan Perilaku Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Di SMP Negeri 5 Sawahlunto”. B. Identifikasi Masalah Sebagaimana yang telah diuraikan dalam latar belakang maka penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Banyak siswa tidak patuh pada aturan yang telah ditetapkan sekolah. 2. Rendahnya minat belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran materi IPS Terpadu 3. Rendahnya perilaku belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran materi IPS Terpadu 4. Tidak tercapainya nilai Standar Ketuntasan Belajar Minimal yang telah di tetapkan yaitu 70 (tujuh puluh). C. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, dan guna memperoleh ruang lingkup penelitian yang tepat, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh minat belajar dan perilaku belajar IPS Terpadu di SMP Negeri 5 Sawahlunto.
23 i
10
D. Perumusan Masalah Bertolak dari uraian latar belakang yang di sajikan di atas maka dapat di kemukakan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Sejauhmana pengaruh minat belajar siswa terhadap perilaku belajar IPS Terpadu di SMPN 5 Sawahlunto? 2. Sejauhmana pengaruh perilaku belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu di SMPN 5 Sawahlunto? 3. Sejauhmana pengaruh minat belajar dan perilaku belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu Di SMPN 5 Sawahlunto E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti dan informasi yang diharapkan, maka dalam hal ini peneliti bertujuan untuk melihat: 1. Pengaruh minat belajar siswa terhadap perilaku belajar IPS Terpadu SMP N 5 Sawahlunto. 2. Pengaruh perilaku belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu SMP N 5 Sawahlunto. 3. Pengaruh minat belajar dan perilaku belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu SMP N 5 Sawahlunto. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk :
24 i
11
1. Bagi penulis, sebagai bekal pengetahuan, pengalaman dan juga merupakan sumbangan pemikiran dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan di masa yang akan datang. 2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat di jadikan bahan referensi dalam melakukan penelitian lebih lanjut dan mencoba mengungkapkan aspek-aspek lain yang memiliki hubungan dengan hasil belajar siswa. 3. Bagi siswa, di harapkan dapat menjadi bahan masukan dalam belajar sehingga dapat meningkatkan minat belajar, perilaku belajar dan hasil belajar siswa. 4. Penelitian ini dapat berguna sebagai masukan bagi guru-guru SMP N 5 Sawahlunto untuk meningkatkan hasil belajar siswanya.
25 i
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1.
Belajar a.
Pengertian Belajar Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (2001:28) “ belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dari lingkungan”. Dalam hal ini pergeseran belajar menitik beratkan pada dua gejala yang saling terkait yakni belajar sebagai proses dan perubahan sebagai bukti dari hasil yang diproses. Djamarah (2002:13) mengemukakan bahwa “Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Belajar menurut Slameto (2010:2) adalah “ suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah 26 12 i
13
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” Beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses dimana didalamnya terjadi suatu interaksi antara seseorang (siswa) dengan lingkungannya yang mengakibatkan adanya perubahan tingkah laku yang akan memberikan suatu pengalaman baik bersifat kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). b. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Menurut Soemanto dalam dery (2010:11) dalam belajar, banyak sekali faktor yang mempengaruhi belajar namun dari sekian banyaknya factor yang mempengaruhi belajar, hanya dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu: 1) Faktor-faktor stimuli belajar Stimuli belajar adalah segala hal di luar individu yang merangsang individu itu untuk mengadakan reaksi atau pembuatan belajar, misalnya panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas, suasana lingkungan eksternal.
27 i
14
2) Faktor-faktor metode belajar Metode
mengajar
yang
dipakai
oleh
guru
sangat
mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh si pelajar maka metode yang dipakai oleh guru menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar, misalnya tentang kegiatan berlatih atau praktek, menghafal atau menginggat, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, bimbingan dalam belajar. 3) Faktor-faktor individual Faktor-faktor individual juga sangat besar penggaruhnya terhadap belajar seseorang, misalnya tentang kematangan individu, usia, perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, motivasi, kondisi kesehatan. Jadi dari ketiga faktor yang mempengaruhi belajar siswa diatas dapat disimpulkan bahwa tidak hanya faktor yang berasal dari dalam dan luar diri siswa saja yang dapat menimbulkan minat bagi siswa itu namun rangsangan, metode belajar yang diberikan oleh guru, kematangan individu dan pengaruh usia juga memberikan pengaruh kepada proses belajar siswa tersebut.
28 i
15
2.
Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Dari proses belajar akan di peroleh hasil belajar dalam penilaian suatu perubahan sikap, pengetahuan, nilai dan keterampilan. Menurut Hamalik (2001:21) menyatakan bahwa “hasil belajar adalah tingkah laku yang ditimbulkan dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan dalam sikap, keterampilan, menghargai perkembangan sifat-sifat social, emosional dan pertumbuhan jasmani”. Dimyati dan Mudjiono (2002:200) menyatakan bahwa “hasil belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf, kata dan symbol”. Jadi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar sebagai produk dari proses belajar, maka didapat hasil belajar. Hasil belajar merupakan suatu prestasi yang dicapai seorang siswa dalam mengikuti suatu proses belajar. b. Faktor- Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Susilo dalam dery(2010:12) hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu: 1) Faktor dari dalam diri siswa (intern)
29 i
16
Menurut Susilo (2009:69-76) faktor intern yang berpengaruh terhadap hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor yaitu: (a) Faktor jasmaniah, meliputi tentang faktor kesehatan dan cacat tubuh. (b) Faktor psikologis, meliputi tentang intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. (c) Faktor kelelahan, meliputi tentang kelelahan jasmani yang terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh) dan kelelahan rohani (bersifat psikis) ini dapat terlihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang, kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala dengan pusing-pusing sehingga sulit untuk berkonsentrasi, seolah-olah otak kehabisan daya untuk bekerja. Selain faktor diatas ada faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan siswa yaitu, faktor dari dalam diri (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Faktor dari dalam meliputi kondisi psikologis dan kondisi fisiologis, beberapa kondisi psikologis yang mempengaruhi adalah kecerdasan (inteligensi), bakat, minat, motivasi, emosi dan tingkah laku.
30 i
17
2) Faktor yang datang dari luar diri siswa (Ekstern) Menurut Susilo (2009:77-89) faktor Ekstern yang berpengaruh terhadap hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor yaitu: (a) Faktor keluarga, meliputi tentang cara orang tua mendidik anak, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. (b) Faktor Sekolah, meliputi tentang metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar siswa dan tugas rumah. (c) Faktor Masyarakat, yang meliputi tentang kegiatan siswa dalam bermasyarakat, media masa, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. Jadi, agar memperoleh hasil belajar yang optimal seorang siswa harus memilki motivasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar yang tinggi diperoleh dari dalam diri dan dapat dikembangkan oleh siswa itu sendiri. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar dapat dilihat dari aktivitas belajarnya, kemampuan bertanya, kemampuan untuk memahami teori dan rendahnya tingkat kejenuhan dalam belajar. Beberapa pendapat
diatas dapat disimpulkan bahwa banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, selain faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti minat, bakat, juga terdapat faktor 31 i
18
yang berasal dari luar diri siswa, misalnya perhatian orang tua, keluarga, guru, dan masyarakat. c. Pengarauh antara minat belajar dan perilaku belajar terhadap hasil belajar siswa. Slameto
(2003:57)
mengatakan
bahwa
minat
adalah
“kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan-kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus disertai rasa senangnya”. Sedangkan menurut Djaali (2008:121) minat adalah “rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat merupakan keadaan psikologis yang dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar siswa. Kalau seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh minat, maka diharapkan hasilnya akan lebih baik. Sebaliknya bila tidak memiliki minat jangan diharapkan akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang dalam Siswanto, (2005:5). Hamalik (2001:33) mengemukakan bahwa ”minat terhadap sesuatu yang dipelajari akan mempengaruhi proses belajar dan selanjutnya akan mempengaruhi hasil belajar. Dengan kata lain minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai
32 i
19
dengan minat siswa , siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya, sehingga hasil belajar yang diperolehnya tidak akan maksimal. Dari beberapa pendapat para ahli diatas terlihat bahwa minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa, karena apabila dalam melakukan suatu proses pembelajaran tidak memiliki minat maka siswa tersebut tidak akan mendapatkan hasil yang baik. Selain minat ada juga faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu perilaku belajar siswa. Sukmadinata (2003:73) mengemukakan bahwa “perilaku kegiatan individu selalu terjadi dalam interaksi dengan lingkungan, baik lingkungan sekitar maupun lingkungan yang jauh, lingkungan konkrit atau abstrak, lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi ataupun lingkungan psikologis”. Perwujudan perilaku siswa akan ditandai dengan munculnya kecendrungan-kecendrungan baru yang telah
berubah terhadap suatu
objek. Siswa yang memiliki perilaku belajar yang efektif menampakkan keinginan yang besar
dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas
belajar. Thantowi (1991:68) mengemukakan bahwa Hasil pendidikan tergantung kepada bagaimana situasi pendidikan yang ada yang merupakan faktor eksternal masih tergantung pada kondisi tingkah laku
33 i
20
anak didik didalam menghadapi lingkungan penddikan itu sebagai faktor internal. Selain itu menurut Risnawati (2004) bahwa peilaku belajar siswa berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa. Dari pendapat para ahli di atas perilaku belajar juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, karena apabila siswa tidak memiliki perilaku belajar yang baik dalam mengikuti proses pembelajaran maka pelajaran yang diberikan oleh guru tidak bisa diterima dengan baik oleh sisiwa. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa minat belajar dan perilaku belajar siswa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. d. Klasifikasi Hasil belajar Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin S. Bloom dalam Anni (2006:7-12) secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu: 1) Ranah Kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan intelektual seseorang. Hasil belajar kognitif melibatkan siswa kedalam proses berpikir seperti menginggat, memahami, menerapkan, menganalisa sintesis dan kreatifitas.
34 i
21
2) Ranah Afektif Ranah afektif berkaitan dengan kemampuan yang berkenaan dengan sikap, nilai perasaan dan emosi. Tingkatan-tingkatannya aspek ini dimulai dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang kompleks,
yaitu
penerimaan,
penanggapan
penilaian,
pengorganisasian, dan karakterisasi nilai. 3) Ranah Psikomotor Ranah Psikomotor berkaitan dengan kemampuan yang menyangkut gerakan-gerakan otot. Tingkatan-tingkatan aspek ini, yaitu gerakan refleks keterampilan pada gerak dasar kemampuan perseptual, kemampuan dibidang pisik, gerakan-gerakan skil mulai dari keterampilan sederhana sampai kepada keterampilan yang kompleks dan kemampuan yang berkenaan dengan non discursive komunikasi seperti gerakan ekspresif dan interpretative. Gagne
dan
Briggs
dalam
Susilo
(2009:27-28)
mengklasifikasikan hasil belajar menjadi 5 yaitu: 1) Keterampilan intelektual ( intellectual skills) Keterampilan intelek merupakan kemampuan yang membuat individu kompeten. Kemampuan ini bertentangan mulai dari kemahiran bahasa sederhana seperti menyusun kalimat sampai pada kemahiran teknis maju, seperti teknologi rekayasa dan kegiatan
35 i
22
ilmiah. Keterampilan teknis itu misalnya menemukan kekuatan jembatan atau memprediksi inflasi mata uang. 2) Strategi Kognitif (Cognitive Strateggies) Strategi kognitif merupakan kemampuan yang mengatur perilaku belajar, mengingat dan berfikir seseorang. Misalnya, kemampuan
mengendalikan
perilaku
ketika
membaca
yang
dimaksudkan untuk belajar dan metode internal yang digunakan untuk memperoleh inti masalah. Kemampuan yang berada di dalam strategi kognitif ini digunakan oleh pembelajar dalam memecahkan masalah secara kreatif 3) Informasi verbal (Verbal Information) Informasi verbal merupakan kemampuan yang diperoleh pembelajar dalam bentuk informasi atau pengetahuan verbal. Pembelajar umumnya telah memiliki memori yang umumnya digunakan dalam bentuk informasi, seperti nama bulan, hari, minggu, bilangan, huruf, kota, negara, dan sebagainya. Informasi verbal yang dipelajari di situasi pembelajaran diharapkan dapat diingat kembali setelah pembelajar menyelesaikan kegiatan pembelajar.
36 i
23
4) Keterampilan motorik (Motor Skills) Keterampilan motorik merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kelenturan syaraf atau otot. Pembelajar naik sepeda, menyetir mobil, menulis halus merupakan beberapa contoh yang menunjukkan keterampilan motorik. Dalam kenyataannya, pendidikan di sekolah lebih banyak menekankan pada fungsi intelektual dan acapkali mengabaikan keterampilan motorik, kecuali untuk sekolah teknik. 5) Sikap (Attitudes) Sikap
merupakan
kecenderungan
pembelajaran
untuk
memilih sesuatu. Setiap pembelajar memiliki sikap terhadap berbagai benda, orang dan situasi. Efek sikap ini dapat diamati dari reaksi pembelajar (positif atau negative) terhadap benda, orang, ataupun situasi yang sedang dihadapi. 3.
Minat a.
Pengertian Minat Menurut Slameto (2003:57) minat adalah “kecenderungan yang tetap
untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan-kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus disertai rasa senangnya”. Sedangkan menurut Djaali (2008:121) minat adalah “rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara
37 i
24
diri sendiri dengan sesuatu diluar diri semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Crow dalam Djaali (2008:121) menyatakan bahwa minat berhubungan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegitan itu sendiri. Jadi minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Holland
dalam
Djaali
(2008:122)
menyatakan
minat
adalah
“kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu minat tidak timbul sendirian, ada unsur kebutuhan misalnya minat belajar”. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Dari pendapat berbagai para ahli di atas dapat diketahui bahwa seseorang yang mempunyai minat terhadap sesuatu objek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut. Jadi minat merupakan salah satu aspek psikis yang membantu dan mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhannya, maka minat harus ada dalam diri seseorang, sebab minat merupakan modal dasar untuk mencapai tujuan. Dengan demikian minat harus menjadi pangkal permulaan dari pada semua aktivitas.
Maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa minat adalah 38 i
25
kecenderungan hati seseorang yang terarah terhadap suatu objek tertentu yang dinyatakan dalam berbagai tindakan, karena adanya suatu perhatian dan perasaan tertarik pada suatu subjek. b. Bentuk-Bentuk Minat Minat dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu : 1) Minat Primitif Minat primitif disebut juga minat yang bersifat biologis, seperti kebutuhan makan, bebas bergaul dan sebagainya. Jadi pada jenis minat ini meliputi kesadaran tentang kebutuhan yang langsung dapat memuaskan dorongan untuk mempertahankan organisme. 2) Minat Kultural Minat kultural disebut juga minat sosial yaitu berasal atau diperoleh dari proses belajar. Jadi kultural disini lebih tinggi nilainya dari pada minat primitif. c.
Macam-Macam Minat Ada 3 cara yang dapat digunakan untuk menentukan minat antara lain : 1) Minat Yang Diekspresikan / Expressed Interest Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata-kata tertentu. Misal : seseorang mungkin mengatakan
39 i
26
bahwa dirinya tertarik dalam mengumpulkan mata uang logam dan perangko. 2) Minat Yang Diwujudkan / Manifest Interest Seseoarang dapat mengungkapkan
minat bukan melalui
kata-kata malainkan dengan tindakan atau perbuatan yaitu ikut serta berperan aktif dalam suatu kegiatan. Misal : kegiatan pramuka, drama, dan sebagainya yang menarik minatnya. 3) Minat Yang Diinvestarisasikan / Inventord Interest Seseorang menilai minatnya agar dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya
untuk
kelompok
aktivitas
tertentu.
Pertanyaan-
pertanyaan untuk mengukur minat seseorang disusun dengan menggunakan metode angket. d. Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Minat Apa bila ada individu mempunyai minat terhadap suatu obyek atau aktivitas, maka ia akan berhubungan secara aktif dengan obyek atau aktivitas yang menarik perhatiannya itu. Menurut
Natawidjaya
mempengaruhi minat yaitu:
40 i
(1991:83)
faktor-faktor
yang
27
a.
kondisi lingkungan Lingkungan yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung oleh kerjasama yang profesional, saling tolong menolong, kondisi seperti ini dapat meningkatkan minat.
b.
Sistem pendukung Dalam belajar sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai bagi para siswa, sehingga diperoleh hasil yang maksimal, misalnya perlengkapan belajar yang memadai, kesempatan menampilkan bakat, penghargaan baik dari guru maupun keluarga. Penghargaan dari guru sangat perlu untuk meningkatkan semangat belajar siswa yang nantinya kan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
c.
Pribadi seseorang Semangat dalam belajar, pandangan siswa terhadap pelajaran dan sikap dalam belajar. Jadi dapat disimpulkan ketiga faktor di atas jelas sangat berpengaruh terhadap minat belajar seseorang, apabila ketiga faktor tersebut sudah ada, maka hasil yang diperoleh akan maksimal. Minat tidak dibawa sejak lahir, tapi diperoleh kemudian yang berasal
dari luar dan dukungan dengan adanya dorongan sehingga minat tidak akan timbul dengan sendirinya. Karena minat dibangkitkan oleh faktor dalam dan
41 i
28
faktor luar. Crow dan Crow dalam Slameto (1991: 153) menggolongkan kedalam tiga bagian: a. faktor dari dalam, merupakan faktor yang berhubungan erat dengan dorongan fisik yang dapat dirangsang individu untuk mempertahnkan dirinya. b. Faktor
motif
sosial,
merupakan
faktor
yang
dapat
membangkitkan minat untuk melakukan yang diinginkan untuk menambah kebutuhan sosial. c. Faktor emosional, merupakan faktor emosi perasaan yang berkaitan minat terhadap suatu objek. Dimana hasil yang dicapai sukses akan menimbulkan rasa senang dan puas bagi setiap individu. Minat
timbul
karena
pengaruh
emosi
dari
orang
yang
bersangkutan,artinya seseorang yang melaksanakan dengan perasaan yang senang, maka akan membuahkan hasil yang memuaskan dan sekaligus memperbesar minatnya terhadap suatu kegiatan tersebut. Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat indikator dari minat belajar menurut Slameto (dalam Siswanthy, 2002:28) adalah:
42 i
29
a. Perhatian Dalam belajar hendaknya siswa menaruh minat terhadap pelajaran yang diikutinya. Suatu pelajaran dapat dipelajari dengan baik apabila pada pemusatan terhadap pelajaran itu dengan adanya usaha dalam meningkatkan perhatian maka siswa tersebut dapat menyatakan pentingnya objek yang dipelajari. Ahmadi (1993:11) menyatakan “ setelah mulai belajar, hendaknya siswa benar-benar menaruh minat terhadap pelajaran yang diikutinya. Suatu pelajaran yang dipelajari dengan baik apabila ada perhatian terhadap pelajaran itu dan minat merupakan salah satu faktor yang memungkinkan konsentrasi itu”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam mempelajari suatu objek diperlukan minat. Dengan adanya minat memungkinkan seseorang menaruh perhatian yang besar terhadap objek yang dipelajarinya. Perhatian yang besar akan menumbuhkan kesungguhan dan konsentrasi dalam belajar. b. Kemauan Setiap siswa harus yakin bahwa ia memiliki kemauan yang kuat untuk berhasil dalam studinya, dia harus yakin bahwa ia dapat mengikuti pelajaran yang baik, secara alamiah kemauan yang ada dalam diri seseorang individu menjadi suatu kekuatan pribadinya dalam mengembangkan dan mengaktualisasikan diri dalam memenuhi kebutuhan hidup dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
43 i
30
Dapat disimpulkan kemauan yang keras, besar sekali peranannya bagi kehidupan siswa dalam melaksanakan tugas dan kewajiban. Ia tetap siap mental dan mampu memperhatikan serta melaksanakan pekerjaan yang mungkin tidak menarik baginya untuk mencapai tujuannya. c. Rasa senang Rasa senang mempunyai peranan dalam belajar, diamana rasa senang itu dapat mendorong semangat belajar siswa. Siswa yang merasa senang dalam belajar akan terdorong untuk belajar lebih giat lagi karena pelajaran yang dipelajari itu disukainya. Dimyati dan Mudjiono (1994:41) mengemukakan bahwa ”seseorang yang menyukai suatu pelajaran akan merasa senang belajar dan terdorong untuk lebih giat”. Dapat disimpulkan siswa yang merasa senang belajar akan berusaha menguasai dan memahami pelajaran tersebut dengan berbagai kegiatan. Kegiatan ini dapat berupa mengerjakan soal-soal, membaca buku, atau berdiskusi dengan teman tentang materi pelajaran serta selalu ingin mengetahui kegunaan dan manfaat yang ingin dipelajari. d. Keinginan Keinginan itu bukan kemauan. Orang yang ingin belum tentu mau, dan orang yang mau belum tentu ingin. Soemanto (1990:38) mengemukakan bahwa ”kemauan merupakan pengendalian dari keinginan”. Keinginan adalah kekuatan untuk mendapatkan sesuatu yang menurutnya menyenangkan atau menolak sesuatu
yang
menurutnya
tidak
menyenangkan. 44
i
Soemanto
(1990:15)
31
mengemukakan bahwa “setiap keinginan merupakan ide dari suatu objek, dibentuk oleh “commosense” didorong oleh rasa senang dan rasa tidak senang, kemudian menerima atau menolak objek itu menurut ide yang telah terbentuk. Oleh karena keinginan itu mendorong tindakan untuk mencapai tujuan, akibatnya kecenderungan untuk menerima atau menolak objek. Di lain pihak tujuan dan tindakan dapat mengarahkan keinginan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki keinginan untuk mempelajari pelajaran merasa senang dalam belajar, karena keinginan tersebut dapat mendorong seseorang untuk lebih giat dalam mencapai hasil belajar yang diinginkan.
4. Perilaku belajar Perilaku dapat diartikan sebagai suatu respon organisme seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut. Perilaku diartikan sebagai aksireaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan, berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu. Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respon serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.
45 i
32
Banyak pengertian yang diberikan para ahli mengenai perilaku siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, kajian pustaka ini mencoba menggali berbagai aspek perilaku yang memberi sumbangan pada proses belajar mengajar dan pada akhirnya menunjukan hasil atau pencapaian prestasi belajar. Peristiwa belajar terjadi mengikuti kesiapan bereaksi terhadap situasi. Reaksi siswa dalam proses pembelajaran berbentuk partisipasi dan kesungguhan siswa dalam proses belajar. Untuk melakukan berbagai aktivitas, faktor utama yang harus dimiliki adalah persiapan. Persiapan diri sangat dituntut untuk meraih sukses dalam segala kegiatan belajar, faktor persiapan diri merupakan satu upaya untuk meraih kesuksesan. Seorang siswa yang memiliki persiapan diri yang baik untuk belajar besar kemungkinan mereka akan belajar lebih baik dan tekun serta memperoleh hasil yang baik. Sehubungan dengan ini menurut Prayitno (1991:1) “ hasil belajar yang baik diantaranya akan diperoleh melalui persiapan diri yang baik pula untuk belajar ” Salah satu faktor untuk memperoleh dan meraih hasil belajar yang baik adalah faktor persiapan diri siswa yang matang untuk melakukan aktivitas belajar. Persiapan diri yang harus dimiliki dan dilakukan oleh setiap siswa untuk belajar, agar belajar menjadi berhasil dan sukses perlu persiapan diri adalah persiapan fisik/ mental dan pesiapan kelengkapan belajar.
46 i
33
Dalam kegiatan belajar, kegiatan fisik sangat penting sekali. Siswa akan sulit untuk melakukan kegiatan belajar apabila fisiknya kurang fit, salah satu bentuk kesiapan fisik adalah memiliki kesehatan fisik yang baik untuk melakukan aktivitas belajar. Perilaku individu terhadap objek dapat terbentuk melalui interaksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan penjelasan Sukmadinata (2003:73) “perilaku kegiatan individu selalu terjadi dalam interaksi dengan lingkungan, baik lingkungan sekitar maupun lingkungan yang jauh, lingkungan konkrit atau abstrak, lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi ataupun lingkungan psikologis”. Perilaku belajar merupakan tingkah laku dalam bertindak dan dapat bertindak melalui proses berkesenambungan sehingga siswa pada akhirnya dapat melakukan kegiatan belajar dan terbiasa belajar dengan baik. Perwujudan perilaku siswa akan ditandai dengan munculnya kecendrungankecendrungan baru yang telah berubah terhadap suatu objek. Siswa yang memiliki perilaku belajar yang efektif menampakkan keinginan yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Sukmadinata (2003:65): Perilaku adalah segala manifestasi hayati atau manifestasi hidup individu, dimana perilaku meliputi hal-hal yang disadari dan tidak disadari. Perilaku atau kegiatan individu juga mencangkup
47 i
34
aspek kognitif yaitu pemikiran atau penggunaan resiko, aspek afektif seperti perasaan, keinginan, kemauan, sikap, dan nilai.aspek psikomotor yang mencangkup segala pernyataan aktivitas hidup, baik disadari maupun tidak disadari Sedangkan perilaku belajar menurut Syah (2005:106) adalah peristiwa ikatan secara stimulus, respon dan melibatkan proses kognitif.
Beberapa
perilaku
anak
didik
yang
penting
dalam
proses
pembelajaran, menurut Thonthowi (2000:68) adalah : a. Motif Motif sering dikatakan tndakan yang sadar yang dilakukan oleh anak didik.tindakan belajar yang bermotif dikatakan juga sebagai tindakan yang dirasakannya. Banyak aktivitas yang dilakukan anak didik, akan tetapi tidak sering biasa dilakukannya. Hal ini tergantung pada ada atau tidaknya motif atau tergantumg pada faktor kuat atau lemahnya motif tersebut. b. Berfikir Berfikir adalah sebagi proses menentukan hubungan-hubungan secara bermakna antara aspek-aspek dari siatu bagian pengetahuan. Sebagai bentuk aktivitas ini berhubungan dengan pengertian hal-hal kontent.
48 i
35
c. Intelegensi Intelegensi merupakan kemampuan umum yang senantiasa ikiut serta dalam setiap tindakan seseorang. Tingkah laku yang intelegensi adalah tingkaha laku yang dilaksanakan dalam memecahkan masalah d. Perasaan emosi Perasaan adalah sebagai suatu pengalaman yang bersifat efektif, yang dihayatu sebagai suka atau ketidaksukaan karena adanya perangsang-perangsang tertentu. Diantara sifat-sifat perangsang yang penting adalah a) senantiasa bersangkut paut dengan tingkah laku yang lain misalnya: minat, perhatian, keinginan, pengamatan dan sebagainya. b) sangat bersifat perseorangan artinya objek yang sama dapat menimbulkan tingkat perasaan yang berbeda dengan yang lainnya. Sedangkan emosi adalah perasaan yang telah meningkat pada tataran tertentu. Jadi emosi bagian dari perasaan, sehingga perasaan belum tentu emosi. Adapun macam- macam emosi seperti marah, duka cita, rasa nikmat, iri hati, riang gembira, suka cita, benci, terkejut dan lain sebagainya. Menurut Gagne dalam Tohirin (2005:74): bentuk perilaku mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks adalah: 1) mengenal tanda isyarat 2) menghubungkan stimulus dengan respon 3) merangkai respon 4) asosiasi verbal 5) diskriminasi yaitu menghubungkan respon yang berbeda kepada stimulus yang sama 6) mengenal konsep yaitu menempatkan beberapa stimulus yang tidak sama dala kelas 49 i
36
yang sama 7) mengenal prinsip yaitu membuat hububunganantara 2 konsep atau lebih 8) pemecahan masalah yaitu menggunakan prinsip – prinsip untuk merancang respon. Sedangkan perwujudan perilaku belajar menurut Syah dalam yusniati (2010:31) adalah sebagai berikut: a. Kebiasaan Setiap peserta didik yang telah mengalami prose pembelajaran, kebiasaan-kebiasaan akan tampak berubah. Kebiasaan itu timbul karena proses penyusunan kecenderungan respon dengan menggunakan stimulus yang berulang-ulang dalam proses pembelajaran. Pembiasaan tugas meliputi pengurangan perilaku yang tidak diberlakukan, karena proses pengurangan inilah muncul suatu pola bertingkah laku yang baru dan relatif menetap. Contoh: siswa yang belajar hitungan dalam belajar ekonomi secara berkali-kali dengan menghindari kecendrungan pencarian yang salah atau keliru. Akhirnya dengan terbiasa menyelesaikan soalsoal yang diberikan kecendrungan akan berkurang. Jadi perhitungan yang dilakukan dalam mengerjakan soal ekonomi dengan baik, telah termasuk pada perwujudan perilaku belajar siswa b. Keterampilan Keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat syaraf dan otot-otot yang lazim tampak dalam kegiatan jasmani seperti menulis, mengetik, olahraga dan sebagainya. 50 i
37
Menurut Rebber dalam Tohirin (2005:86): Keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan menurut The Liang Gie (1994:13) adalah berbagai sistem, metode, dan teknik yang baik dalam usaha menuntut ilmu secara tangkas. Beberapa contoh keterampilan siswa adalah mencatat, bertanya dan menjawab pertanyaan, merespon atau mengemukakan pendapat dan menghindari diri dari pengaruh yang menganggu konsentrasi belajar.
c. Pengamatan Sujanto dalam Tohirin (2005:87) mengatakan “pengamatan adalah proses mengenal dunia luar dengan menggunakan indera. Pengamatan artinya proses menerima, menafsirkan, dan menberikan arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera seperti mata (pengamatan visual), rasa (pengamatan tekstual), dan telinga (pengamatan auditif)”. Menurut Suryabrata (2005:19) menyatakan “bahwa pengamatan adalah cara mengenal objek dengan melihat, mendengar, membau dan merasakan. Dengan pengalaman belajar seorang siswa akan mampu mencapai pengamatan yang benar objektif sebelum memperoleh pengertian”.
51 i
38
d. Berfikir Asosiatif dan Daya Ingat Berfikir asspsiatif adalah berfikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan yang lainnya. Berfikir asosiatif merupakan proses pembentukan hubungan antara rangsangan dengan respon. Daya ingat merupakan perwujudan belajar sebab merupakan dalam berfikir asosiatif. Jadi siswa yang telah mengalami proses pembelajaran akan ditandai dengan dengan
bertambahnya
(pengetahuan)
serta
dalam
memori,
simpanan
meningkatnya
materi
kemampuan
menghubungkan materi tersebut dengan situasi atau stimulus yang sedang siswa hadapi. e. Berfikir Rasional atau Kritis Berfikir rasional adalah perwujudan perilaku belajar, terutama yang bertalian dengan pemecahan masalah (problem solving). Dalam berfikir rasional, siswa dituntut menggunakan logika (akal sehat) untuk menentukan sebab akibat, menganalis, menarik kesimpulan dan bahkan juga menciptakan hukum-hukum. Selanjutnya dalamberfikir kritis adalah membuat keputusan atau pemeliharaan terhadap suatu keadaan.
52 i
39
f. Sikap Sikap
adalah
pandangan
atau
kecendrungan
mental
atau
kecendrungan yang relatif menetapkan untuk bereaksi dengan baik atau buruk terhadap orang tertentu. g. Inhibisi Inhibisi merupakan upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya suatu respon tertentu karena adanya prosese respon yang sedang berlangsung. Dalam kaitannya dengan belajar, inhibisi bermakna kesanggupan siswa untuk untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu, lalu memilih atau melakukan tindakan lainnya yang lebih baik, ketika berinteraksi dengan lingkungan. Kemampuan siswa dalam melakukan inhibisi ini umumnya diperoleh melalui proses pembelajaran. Karena itu makna dan perwujudan perilaku belajar serang siswa akan kelihatan juga dalam kemampuannya melakukan inhibisi h. Apresiasi Apresiasi adalah suatu pertimbangan mengenai arti penting atau nilai sesuatu. Dalam penerapannya, apresiasi serring diartikan sebagai penghargaan atau penilaian terhadap suatu objek. Tingkat apresiasi siswa tergantung kepada tingkat pengalaman belajarnya.
53 i
40
i.
Tingkah Laku Efektif Tingkah laku efektif adalah tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman perasaan seperti takut, marah, sedih, gembira, senang. Benci dan lain sebagainya. tingkah laku seperti ini tidak terlepas dari pengalaman belajar. Oleh karena itu tingkah laku dianggap sebagai perwujudan perilaku belajar. Berdasarkan pada pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar siswa dapat terwujud dalam beberapa hal yaitu motif, intelegensi, perasaan, emosi, mengenal tanda syarat, menghubungkan stimulus, merangkai respon, asosiasi verbal, diskriminasi, mengenal konsep dan prinsip, pemecahan masalah. Selain hal ini perilaku belajar siswa terwujud dalam kebiasaan, keterampilan, pengamatan, berfikir, sikap, inhibisi, apresiasi, dan berbagai tingkah laku efektif. Perilaku siswa Dalam menghadapi setiap mata pelajaran di sekolah merupakan cerminan dari minat dan sikap siswa. Sikap dan perilaku siswa mempunyai peranan penting bila dikaitkan dengan hasil belajar. Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat indikator dari perilaku belajar yaitu:
54 i
41
a. Perilaku dalam mengikuti pelajaran, persiapan sebelum belajar, pavrtisipasi dalam belajar, mencatat materi pelajaran, suasana belajar, membaca dan memantapkan pelajaran b. Perilaku
mengerjakan
tugas-tugas
rumah,
meliputi
persiapan
mengerjakan tugas, cara mengerjakan tugas, kerjasama atau diskusi kelompok c. Perilaku menghadapi ujian yaitu meliputi persiapan untuk mengikuti ujian, suasana dalam ujian dan cara mengerjakan ujian. B. Kajian penelitian yang relevan Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Silvia Anggraini (2010) dengan judul Pengaruh Perilaku Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Di SMP Negeri 2 Sawahlunto, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang berarti antara perilaku belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa di SMPN 2 Sawahlunto. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Rika Afriani (2012) yang berjudul tentang Pengaruh Motivasi, Minat Belajar Dan Penyediaan Fasilitas Belajar Dirumah Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Di SMAN 4 Padang menyimpulkan bahwa Secara parsial motivasi ektrinsik,
minat
belajar, dan penyediaan fasilitas belajar dirumah berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X di SMAN 4 Padang.
55 i
42
Beda penelitian ini dengan penelitian diatas adalah variabel bebasnya dua yaitu minat belajar dan perilaku belajar, dan variabel terikatnya hasil belajar siswa IPS Terpadu di SMPN 5 Sawahlunto. Disamping itu tempat dan waktu penelitian juga berbeda. Penelitian ini mengambil tempat di SMPN 5 Sawahlunto dan waktunya adalah pada semester genap 2011/2012. C. Kerangka Konseptual Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan kerangka konseptual dan model hubungan antara masing-masing variabel yang terlibat dalam penelitian ini. Pada dasarnya hasil belajar siswa (Y) dipengaruhi oleh minat belajar siswa pada proses pembelajaran (X1) dan perilaku belajar siswa sebagai variabel intervening atau variabel perantara (X2). Jadi dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa pada proses pembelajaran dengan perilaku belajar siswa sebagai variabel intervening memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar. Secara lebih jelas kerangka konseptual dapat dijelaskan sebagai berikut:
56 i
43
Minat Belajar Siswa (X1)
Hasil Belajar (Y) Perilaku Belajar (X2)
Gambar 1.Kerangka Konseptual Penelitian Dari gambar 1 dijelaskan bahwa minat belajar siswa pada proses pembelajaran dengan perilaku belajar sebagai variabel perantara merupakan dua faktor dari sekian banyak faktor yang dapat mendorong siswa untuk mencapai suatu kebutuhan yang akan dicapai yaitu hasil belajar yang maksimum. D. Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual yang telah dikemukakan di atas maka penulis mengajukan hipotesa penelitian sebagai berikut : 1.
Minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku belajar siswa.
2.
Perilaku belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa.
57 i
44
3. Minat belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar melalui perilaku belajar siswa sebagai variabel intervening secara bersama dan positif terhadap hasil belajar siswa.
58 i
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah dan batasan masalah serta tujuan penelitian, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan suatu hal seperti apa adanya. Sedangkan menurut Arikunto (2000:239) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana hubungan antara variabel bebas yaitu perilaku siswa dan minat belajar siswa dengan variabel terikat yaitu hasil belajar. B. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SMP Negeri 05 Sawahlunto, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2011/ 2012. C. Populasi dan Sampel 1) Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 05 Sawahlunto yang terdaftar pada Tahun Ajaran sebanyak 8 lokal yang berjumlah 154 orang
45 59 i
2011/2012
46
2) Sampel Sampel adalah sebagian populasi, dimana sampel harus representif artinya segala karakteristik populasi tercermin dalam sampel yang diambil, sehingga sampel yang di ambil menggambarkan sifat keadaan populasi.
Teknik
pengambilan sampel ini dilakukan dengan secara proporsional random sampling, karena dalam penelitian ini anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dimasukkan ke dalam sampel. Untuk menentukan ukuran sampel dalam penelitian ini digunakan rumus Slovin yang dikutip oleh Umar (1999:77):
n=
N …………………………………………………… (1) 1 Ne 2
Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persentase kelonggaran karena kesalahan pengambilan sampel (10%)
n=
( , )
= 60,62
Jadi n = 60,62 dibulatkan menjadi 61 orang siswa.
60 i
47
Berdasarkan perhitungan tersebut maka untuk penelitian ini diambil sampel yang berjumlah 61 orang siswa. Pengambilan sampel sebanyak 61 orang siswa terdiri dari 8 kelas. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik proporsional random sampling yaitu dengan undian dari populasi yang ada atau secara proporsional kelas. Masing – masing kelas dapat diperoleh sampel sebesar 61/154x100% = 39,61%. Jumlah sampel perkelas yang diambil dalam penelitian ini dihitung sebagai berikut: Kelas VII.1 =
61 = 7
Kelas VII.2 =
61 = 9
Kelas VII.3 =
61 = 8
Kelas VII.4 =
61 = 8
Kelas VIII.1 =
61 = 9
Kelas VIII.2 =
61 = 7
Kelas VIII.3 =
61 = 6
Kelas VIII.4 =
61 = 7
Jumlah sampel perkelas yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
61 i
48
Tabel 2. Sampel Penelitian No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Kelas Populasi % VII.1 19 39,61 VII.2 21 39,61 VII.3 20 39,61 VII.4 20 39,61 VIII.1 21 39,61 VIII.2 19 39,61 VIII.3 16 39,61 VIII.4 18 39,61 Jumlah 154 Sumber :Pengolahan Data Primer 2012
Sampel 7 9 8 8 9 7 6 7 61
D. Variabel dan Data 1. Variabel a. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent atau terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah minat belajar siswa (X1) dan perilaku belajar siswa sebagai variabel intervening (X2) b. Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi suatu akibat adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar (Y).
62 i
49
E. Jenis Dan Sumber Data 1) Jenis Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Menurut Irawan (1999:86) “data primer adalah data yang diambil langsung tanpa perantara dari sumbernya, sedangkan data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya”. 1) Data primer, merupakan data yang didapat dari sumber pertama dari individu. Data yang diperoleh dari siswa kelas IPS Terpadu SMP Negeri 05 Sawahlunto yang berupa data angket siswa tentang pengaruh minat siswa dalam proses pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. 2) Data sekunder adalah data mengenai hasil belajar siswa IPS Terapdu tahun ajaran 2011/2012 yang diperoleh dari sekolah dan data mengenai jumlah siswa kelas IPS Terpadu SMP Negeri 05 Sawahlunto yang terdaftar tahun ajaran 2011/2012 yang diperoleh dari bagian tata usaha. 2) Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah: 1. Siswa kelas VII dan VIII IPS Terpadu SMP Negeri 05 Sawahlunto yang termasuk sebagai sampel penelitian. 2. Data nilai Ujian mid semester genap siswa kelas VII dan VIII IPS Terpadu SMP N 05 Sawahlunto yang menjadi sampel penelitian tahun ajaran 2011/2012.
63 i
50
F. Teknik Pengambilan Data Pengumpulan data akan dilakukan dengan prosedur sebagai berikut : 1.
Data diperoleh dari instrumen yang ditetapkan, yakni dari nilai hasil belajar siswa untuk variabel Y, dan skor kuesioner untuk variabel X1 dan X2.
2.
Kuesioner untuk variabel X1 dan X2 di uji coba.
G. Defenisi Operasional Variabel Untuk menghindari kesalahtafsiran dan untuk keseragaman pandangan antara penulis dan pembaca dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa defenisi operasional, antara lain: 1) Hasil Belajar Dalam ranah kognitif hasil belajar adalah prestasi atau nilai yang dicapai siswa IPS Terpadu kelas VII dan VIII SMP Negeri 05 Sawahlunto dalam mengikuti proses pembelajaran, serta tingkat penguasaan peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar. Dalam penelitian ini hasil belajar yang diteliti yaitu hasil belajar mata pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 05 Sawahlunto tahun ajaran 2011/2012 yang berupa hasil ujian mid semester oleh wali kelas VII dan VIII SMP Negeri 05 Sawahlunto.
64 i
51
2) Minat Siswa Minat belajar adalah kecenderungan seseorang yang tertarik terhadap suatu hal dalam mengembangkan aktifitas manusia, minat tidak dibawa sejak lahir namun diperoleh kemudian. Minat yang besar terhadap suatu hal yang dimiliki oleh siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto misalnya pada pelajaran IPS Terpadu, tentunya akan memberikan dampak positif terhadap hasil belajar IPS Terpadu karena diawali dengan rasa tertarik yang besar terhadap hal tersebut. Dan variabel diukur dengan menggunakan skala Likert dengan kategori selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD), jarang (JR), dan tidak pernah (TP). Dengan indikator yang terdapat dalam variabel adalah: a. Perhatian b. Kemauan c. Rasa senang d. keinginan 3) Perilaku belajar siswa Perilaku belajar adalah tingkah laku dalam bertindak dan dapat dibentuk melalui proses berkesinambungan sehingga siswa pada akhirnya dapat melakukan kegiatan-kegiatan belajar dan terbiasa dengan cara yang tepat dan efektif. Untuk melihat bagaimana perilaku belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 5 Sawahlunto, dapat digambarkan
65 i
52
dalam beberapa indikator. Masing-masing indikator perilaku belajar dalam penelitian ini adalah: a. Perilaku dalam mengikuti pelajaran b. Perilaku dalam mengerjakan tugas c. Perilaku menghadapi ujian H. Instrumen Penelitian Instrumen merupakan salah satu alat pengumpul data yang menjadi sampel penelitian. Instrumen yang digunakan untuk mengukur minat belajar siswa (X1) dan perilaku belajar siswa (X2) berupa angket. Penyusunan instrumen yang berbentuk angket dilakukan melalui beberapa tahap yaitu : 1) menentukan indikator variabel, 2) menentukan alat ukur variabel. 1) Menentukan indikator variabel Langkah yang dilakukan dalam pembuatan angket ini adalah dengan menentukan indikator-indikator variabel, kemudian masing-masing sub variabel dijabarkan lagi menjadi butir-butir pernyataan (item)
66 i
53
Tabel 3. Kisi-Kisi Penyusunan Angket Instrumen No
Variabel
1
Minat belajar
Indikator
a. Perhatian
b. Kemauan
c. Rasa senang
d. Keinginan
Diskriptor
1. Berkonsentrasi dalam belajar ips terpadu 2. Memperhatikan guru ketika menerangkan pelajaran ips terpadu 1. Partisipasi dan kerja keras 2. Kemauan dalam mengerjakan tugas ips terpadu 1. Mengerjakan tugas ips terpadu dan mendengarkan penjelasan dari guru 2. Masuk kelas tepat waktu 1. 2.
3. 4.
2
Perilaku Belajar
a. Perilaku dalam mengikuti pelajaran b. Perilaku dalam mengerjakan tugas
No item + 1,2,3 4,5
6,7,8 9,10,1 1
Persiapan sebelum belajar Partisipasi dalam belajar Mencatat materi pelajaran Etika dalam mengerjakan tugas 2. Persiapan untuk mengerjakan tugas 3. Diskusi kelompok belajar 67 i
Slamet o (dalam siswan thy 2002:2 8)
13,14
15,16, 17 18,19, Mengandalkan catatan 20 dari guru Malas mengerjakaan soal- 21,22 soal ips terpadu yang dianggap sulit 24,25, Hadir ke sekolah 26 walaupun sakit 27,28 Mengulangi kembali pelajaran di rumah
1. 2. 3. 1.
12
Sumbe r
1,2,3 4,5 6,7,8 10,11
23
Syah (2005: 120) 9 12
13,14, 15,16 18,19
17
54
c. Perilaku menghadapi ujian
1. Persiapan sebelum mengerjakan ujian 2. Sikap dalam ujian 3. Cara mengerjakan ujian
20,21, 22,23, 24 25 26,27, 28,29
2) Menentukan alat ukur variabel Untuk mengukur skor indikator variabel minat siswa tentang proses pembelajaran dan perilaku belajar siswa, maka alat ukur yang digunakan adalah skala likert yang telah dimodifikasi terdiri atas lima kategori untuk pertanyaan positif dan negatif. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Daftar Skor Jawaban Setiap Pertanyaan Berdasarkan Sifatnya Pilihan jawaban Positif Negatif Selalu (SL) 5 1 Sering (SR) 4 2 Kadang-kadang (KD) 3 3 Jarang (JR) 2 4 Tidak Pernah (TP) 1 5 Sumber : Kuncoro dan Ridwan (2007:20)
I. Analisis Uji Coba Instrumen Sebelum angket diberikan kepada responden untuk mendapatkan data yang diinginkan maka dilakukan uji coba angket yang telah disusun sebagai berikut:
68 i
55
1. Uji Validitas Menurut Idris (2006: 5) Validitas menggambarkan bahwa pernyataan yang digunakan mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Untuk mengukur validitas instrumen maka digunakan rumus korelasi Product Moment (Arikunto, 2006:170).
rxy =
n XY X Y
n X
2
X n Y 2 Y 2
2
Dimana : rxy = Koefisien korelasi n = Jumlah responden x = Variabel bebas y = Variabel terikat Uji validitas dapat dilihat pada Corrected Item-Total Correlation dengan kriteria: 1) Jika koefisien rxy ≥ 0,3610 maka pernyataan valid 2) Jika koefisien rxy < 0,3610 maka pernyataan tidak valid Setelah dilakukan uji coba terhadap 30 responden maka terdapat 2 item pernyataan yang bisa dikatakan tidak valid. Pada variabel minat belajar (X1) terdapat 1 item yang tidak valid. Yaitu item nomor 15, Pada variabel perilaku belajar (X2) terdapat 1 item yang tidak valid yaitu pada item 24 dan semua item yang tidak valid dibuang. Hal ini bisa dilihat dari nilai corrected itemtotal corelation-nya pada Lampiran 3.
69 i
56
Item-item tidak valid ini menggambarkan ketidakmampuan item pernyataan yang bersangkutan untuk mengukur variabel penelitian minat belajar, perilaku belajar. Mengingat item pernyataan lain yang valid dinilai masih memadai untuk mengukur masing-masing indikator variabel lain, maka seluruh item yang tidak valid dibuang dan tidak digunakan untuk pengumpulan data penelitian. 2. Uji Reliabilitas Adapun cara-cara yang ditempuh untuk menguji kehandalan insrumen ini adalah dengan menggunakan rumus Alpah Cronbach, karena menurut Arikunto (2000:35) untuk mencari realibilitas soal dalam bentuk angket digunakan rumus Alpha Cronbach untuk mengkaji kehandalan insrumen. Rumus ini dengan menggunakan bantuan progaran SPSS or windows. Rumus alpha adalah sebagai berikut:
r11 =
2 k b k k 1 1 t2
………………………………………… (2)
Keterangan : r11
= reliabilitas instrument
k
= banyaknya butir atau pertanyaan atau banyaknya soal
t2
2 b
= jumlah varian butir = varian total
70 i
57
Untuk melihat tingkat reliabilitasnya soal digunakan skala yang dikemukan oleh Slameto (1992:213): Tabel 5. Kalasifikasi Indeks Reliabilitas Soal Indeks Reliabilitas Klasifikasi 0,00 – 0.20 Sangat rendah 0,21 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,60 Sedang 0,61 – 0,80 Tinggi 0,81 – 1,00 Sangat tinggi Dalam penelitian ini diharapkan koefisien reliabilitas angket minimal berada pada kategori tinggi, sehingga dapat dikatakan reliabel sebagai instrumen pengumpulan data. Berdasarkan hasil uji coba instrumen penelitian, maka diperoleh hasil untuk masing-masing variabel sebagai berikut: a)
Variabel Minat Belajar Hasil analisis reliabilitas minat belajar dapat dilihat pada tabel 9 berikut:
Tabel 6: Hasil Uji Reliabilitas Minat Belajar Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .957
30
Sumber: Pengolahan Data Primer 2012 Dari tabel 6 dapat kita lihat bahwa Cronbach’s alpha variabel minat belajar adalah 0,957 yang terletak pada sangat tinggi. Hal ini berarti angket minat belajar reliable (lampiran 3).
71 i
58
b)
Variabel Perilaku Belajar Hasil analisis reliabilitas perilaku belajar dapat dilihat pada tabel 7 sebagai
berikut: Tabel 7: Hasil Uji Reliabilitas Perilaku Belajar Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .947
30
Sumber: Pengolahan Data Primer 2012 Dari tabel 7 dapat kita lihat bahwa Cronbach’s alpha variable perilaku belajar adalah 0,947 yang terletak pada kategori sangat tinggi. Hal ini berarti angket perilaku belajar reliable (lampiran 3). J. Teknik Analisis Data Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan analisis statistik. Dalam memilih uji statistik yang digunakan ada 2 macam teknik analisis data dalam penelitian ini, yakni analisis deskriptif dan analisis induktif. 1. Analisis deskriptif Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan apa yang ditemukan pada hasil penelitian dan memberikan informasi sesuai dengan apa yang diperoleh dengan menyajikan dalam bentuk tabel distribusi., analisis persentase, atau melihat kecendrungan penyebaran masing-masing variabel. Analisis deskrptif ini meliputi pencarian nilai maksimum dan minimum,
72 i
59
mean, dan standar deviasi masing-masing variabel. Untuk mencari persentase jawaban angket dari responden dengan menggunakan rumus:
P=
f x100% ……………………………………………………..(3) n
Dimana : P = Persentase hasil yang diperoleh f = Frekuensi hasil yang diperoleh n = Ukuran sampel 100% = angka tetap untuk persentase Kriteria untuk mengklasifikasikan hasil belajar IPS Terpadu SMP N 5 Sawahlunto adalah sebagai berikut: >50,00 – 66,00
: rendah
66,00 – 80.00
: sedang
81,00 – 100,00
: tinggi
Penyebaran variabel yang diteliti dan menghitung nilai pemusatan dan nilai penyebaran data dengan rumus sebagai berikut: a. Mean dengan rumus sebagai berikut: ……………………………………………………… (4)
73 i
60
Dimana :
X : nilai rata-rata
xi
: skor pilihan jawaban
Σfi : jumlah frekuensi data i
: data ke 1 , 2, 3 dan seterusnya (Irianto, 2004:29)
b. Rata-rata skor masing masing item Untuk mengetahui rata-rata skor dari alternative jawaban adalah sebagai berikut :
C=
(5 xSL ) ( 4 xSR ) (3 xKD ) (2 xJR ) (1xTP ) .......... .......... .........( 5) N
Keterangan: C
= Rata-rata skor
KD
= Kadang-kadang
SL
= Selalu
JR
= Jarang
SR
= Sering
TP
= Tidak Pernah
N
= Ukuran Sampel
Dengan cara menyajikan data kedalam tabel distribusi frekuensi menghitung nilai pemusatan (nilai rata-rata, median, modus) dan nilai dispersi (standar deviasi dan koefisien variasi) serta menginterprestasikannya Tingkat Pencapaian Responden (TCR)
TCR =
rata rata skor x100% …………………………. …. (6) 5 74 i
61
Keterangan : TCR = Tingkat Capaian Responden. X
= Jumlah Skor Jawaban Responden.
5
= Jumlah Alternatif Jawaban Responden
Untuk mengetahui tingkat pencapaian responden menurut Ridwan (2006:89): 81%-100%
: Sangat Baik
61%-80%
: Baik
41%-60%
: Cukup
21%-40%
: Kurang
0%-20%
: Sangat Kurang
c. Standar Deviasi Dengan Rumus: n
( xi x) 2 s=
i 1
n 1
…………………………………………………. (7)
Dimana: xi : Data Pengamatan dari i Sampai n n : Banyak Data Pengamatan s : Standar Deviasi n-1 = Menunjukkan Data Yang Dianalisis Yaitu Data Sampel
75 i
62
2. Analisis Induktif a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Kolmogrof Smirnof dengan kriteria pengujian jika (α = 0.05). uji normalitas ini bertujuan untuk memeriksa apakah data populasi X1 dan X2 berdistribusi normal atau tidak. Untuk keperluan tersebut digunakan metode Kalmogrof-Smirnov (Santoso,2000:102) dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika sig ≥ α maka variabel berdistribusi normal Jika sig < α maka variabel tidak berdisribusi normal b. Uji Homogenitas Varians Uji homogenitas dilakukan untuk menentukan apakah kelompok data mempunyai varians yang homogen yang dilakukan dengan bantuan SPSS dengan kriteria uji: Jika Sig ≥ α berarti data berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama (homogen) Jika Sig < α berarti data berasal dari populasi yang mempunyai varians yang tidak sama (tidak homogen).
76 i
63
3. Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk menjawab hipotesis pada penelitian adalah dengan menggunakan teknik analisis jalur (Path Analysis), agar dapat menganalisis hubungan antar variabel atau mengetahui besarnya pengaruh variabel eksogenus (X1) dan (X2) terhadap variabel endogenus (Y) baik secara lansung maupun tidak langsung, juga untuk mengetahui besarnya hubungan secara bersama-sama variabel penyebab (eksogenus) dan variable akibat (endogenus). Koofisien jalur diberi simbol PYXi. Rumus untuk mencari koefisien jalur menurut Sitepu (1994:17)
n
PYXi
= byxi
X
2
Y
2
ih
h 1 n
1 1,2. k ………………………. (8) h
h 1
Keterangan : PYXi
= koefisisen jalur dari variabel Xi terhadap Yi
Byxi
= koefesian regresi dari variabel Xi tarhadap Yi Teknik analisis data dengan analisis jalur ( Path analysis ) yang
dilakukan dengan menempuh langkah–langkah sebagai berikut : 1) Hipotesis diterjemahkan dalam sebuah diagram jalur.
77 i
64
2) Untuk menentukan koefisien jalur ( Pyxi ) digunakan suatu rumus yang didasarkan pada koefisisen regresi. 3) Menentukan koefisien jalur yang berasal dari koefisien regresi, variabel Y. 4) Dalam menentukan variabel lain, yang tidak dimasukkan dalam rumus ini dapat ditentukan melalui rumus : Pye = 1 R 2YX 1X 2 5) Menentukan pengaruh dari suatu variabel ke variabel lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung dengan cara : a) Variabel X1 Pengaruh langsung X1 terhadap X2 : X2 ← X1 → X2 (PX2X1)(PX2X1) X1 terhadap Y : Y ← X1 → Y (PYX1)(PYX1) Pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y melalui X2 = Y ← X1 Ω X2 → Y = (PYX1)(PX1X2)(PYX2)
78 i
65
b) Variabel X2 Pengaruh langsung X2 terhadap Y : Y ← X2 → Y (PYX2)(PYX2) 6) Untuk mengetahui keberartian koefisien jalur dilakukan pengujian hipotesis secara keseluruhan dengan menggunakan rumus: Ho : PYX1 = PYX2 = 0 Hi : sekurang-kurangnya ada sebuah PYXi ≠ 0 X1
Y PYε2 PYX1 PX2 X1
X2
PX2ε1 Gambar 2: Hubungan antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y Selanjutnya diagram struktur di atas dapat dipecah sebagai berikut : a. Diagram substruktur 1: X2 = PX2 X1.X1 + PX2ε1 b.
PX2ε1
79 i
66
Minat belajar siswa
PX2 X1
Perilaku belajar
X1
X2
Gambar 3: Substruktur 1: c. Diagram substruktur 2: Y = PYX1 + PYX2 + PYε2 PYε2 Minat belajar siswa X1
PYX1 Hasil belajar Y
Perilaku belajar
PYX2
X2 Gambar 4: Substruktur 2 4. Uji Model (Uji F) Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel penyebab (eksogenus) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel akibat (endogenus). Menurut Sitepu (1994:25) rumus yang digunakan yaitu:
80 i
67
k
(n k i ) Pyxi.ryxi i 1
F=
………………………….. ……...(10)
K
k (1 Pyxi.ryxi I 1
Tarif pengujian Jika Fhitung < Ftabel atau Sig ≥ α = 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak Jika Fhitung ≥ Ftabel atau Sig < α = 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima 5. Uji Hipotesis (Uji t) Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh variabel akibat (endogenus) secara partial terhadap variable penyebab (eksogenus). Untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan uji t maka menurut Sitepu (1994:24) dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Pyxi
t =
n
………………. …….(9)
(1 R 2 yxi.... X K C11 X 2 ih h 1
Keterangan: Pyxi = Koefisien jalur atau besarnya pengaruh dari variabel penyebab (X) terhadap variabel akibat (Y) Cii = Unsur pada baris ke-i dan kolom ke-i dan matriks invers JK-JHK 2
ih = Merupakan harga deviasi terhadap rata-rata
81 i
68
Kriteria pengujian : Jika nilai t
≥t
hitung
tabel
atau t
hitung
< -t
tabel
atau Sig < α = 0,05maka Ho
ditolak atau Ha diterima Jika nilai t
hitung
tabel
atau t
hitung
atau Ha ditolak.
82 i
≥ -t
tabel
Sig ≥ α = 0,05 maka Ho diterima
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian 1.
Sejarah Berdirinya SMP Negeri 5 Sawahlunto SMP Negeri 5 Sawahlunto terletak di jalan raya kumbayau tigo tumpuk
kota Sawahlunto. Sekolah ini berada didepan SD Negeri 08 Kumbayau. Disekitar sekolah hanya terdapat beberapa perumahan warga, dengan demikian lokasi ini termasuk lokasi yang sangat jauh dari segala hal yang dapat mengganggu proses belajar mangajar. SMP Negeri 5 Sawahlunto pada saat ini dipimpin oleh kepala sekolah Bapak MAHDIMUS, S.Pd. SMP Negeri 5 Sawahlunto didirikan tahun 1992, sekolah ini merupakan filial dari SMP Negeri 2 Sawahlunto. Tahun 1993 sampai sekarang baru diberi nama SMP Negeri 5 Sawahlunto. 2.
Gambaran Umum SMP Negeri 5 Sawahlunto a. Bangunan fisik 1) Ruang kelas Ruang kelas merupakan ruangan yang digunakan untuk melakukan proses belajar pebelajaran, terdiri dari ruangan kelas VII sebanyak 4 lokal, ruang kelas VIII sebanyak 4 lokal dan ruang kelas IX sebanyak 4 lokal.
69 83 i
70
2) Ruang Kantor Ruang kantor terdiri dari 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang wakil kepsek, 1 ruang tata usaha, dan 1 ruang majelis guru. 3) Ruang Pustaka SMP Negeri 5 Sawahlunto memiliki 1 ruang pustaka yang berisikan buku-buku pelajaran dan buku-buku umum. 4) Ruang Labor SMP N 5 Sawahlunto memiliki 2 ruang labor, terdiri dari 1 labor IPA, dan 1 labor TIK. 5) Ruang Mushalla 6) Ruang Keterampilan 7) Ruang UKS 8) Ruang Bimbingan Konseling 9) Ruang WC 10) Kantin sekolah 11) Gudang 12) Jaga sekolah b. Struktur Organisasi 1) Kepala Sekolah
84 i
71
Kepala sekolah SMP Negeri 5 Sawahlunto pada saat ini adalah Bapak Mahdimus, S.Pd 2) Komite Sekolah Komite sekolah dipimpin oleh Bapak Zainal Abidin, S.Pd. Komite ini bertanggungjawab membantu kepala sekolah 3) Wakil Kepala Sekolah Wakil Kepala urusan Kurikulum : Bapak Zaimudin, S.Pd Wakil Kepala urusan Kesiswaan : Ibu Neli Rosnita, SS Wakil Kepala Humas
: Bapak Asril, S.Pd
Wakil Sarana dan Prasarana
: Ibu Dra. Efrianti
4) Tata Usaha Tata usaha dipimpin oleh bapak Aksef, S.sos, tata usaha bertanggung jawab terhadap urusan administrasi sekolah. 5) Staf pengajar Staf pengajar di SMP Negeri 5 Sawahlunto adalah 36 orang pada setiap mata pelajaran.
85 i
72
c. Siswa Jumlah siswa 243 orang. Kelas VII sebanyak 87 orang siswa terdiri dari 4 kelas. Kelas VIII sebanyak 73 orang siswa terdiri dari 4 kelas. Kelas IX sebanyak 83 orang siswa terdiri dari 4 kelas. 3. Visi SMP Negeri 5 Sawahlunto Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang terkait bermusyawarah (stockholders), sehingga seluruh kelompok yang terkait, (guru, karyawan, siswa, orang
tua,
masyarakat
dan
pemerintah)
sama-sama
berperan
aktif
mewujudkannya. Berikut ini merupakan visi yang dirumuskan oleh sekolah SMP Negeri 5 Sawahlunto: Kreatif, Unggul, Mandiri, Berbudaya dan Ulet (KUMBAYAU). 4. Misi SMP Negeri 5 Sawahlunto a. Mengembangkan KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) b. Melaksanakan proses pembelajaran yang maksimal (yang aktif, kreatif, inovatif, bermakna) c. Memenuhi standar pembiayaan operasional sekolah d. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan e. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai dan berbasis f. Meningkatkan dan mengembangkan manajemen sekolah
86 i
73
g. Meningkatkan standar kelulusan h. Peningkatan dan pengembangan penilaian secara baik i.
Menjalin kerjasama dengan stockholders sekolah
j.
Menyelenggarakan
pendidikan
berbasis
religius,
berkarakter
dan
berbudaya.
B.
Hasil Penelitian
1. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian a. Deskripsi Hasil Belajar Ekonomi (Y) Data mengenai hasil belajar diperoleh dari nilai mid semester IPS Terpadu siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto pada semester genap. Setelah melakukan penelitian terhadap 61 orang siswa mengenai hasil belajar IPS Terpadu dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS, maka dapat dideskripsikan variabel hasil belajar IPS Terpadu (Y). Hasil pengolahan tersebut dapat dilihat pada tabel 8.
87 i
74
Tabel 8: Distribusi frekuensi Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) Kelas VII dan VIII di SMPN 5 Sawahlunto No.
Kelas Interval Fi 2 12 13 11 18 4 1 61
1 2 3 4 5 6 7
Frekuensi Fk 2 14 27 38 56 60 61
58-63 64-69 70-75 76-81 82-87 88-93 94-99 Jumlah Mean 76,98 Median 78 Minimum 58 Maksimum 95 Standar deviasi 8,219 Mode 68 Sumber: Pengolahan Data Primer 2012
% 3.27 19.67 21.31 18.03 29.50 6.55 1.63 100
Hasil perhitungan statistik nilai mid semester siswa kelas VII dan VIII IPS Terpadu di SMP Negeri 5 Sawahlunto yang diperoleh pada semester pertama didapat mean (rata-rata) sebesar 76,98. Median nilai siswa berada pada nilai 78. Hasil belajar yang paling banyak terdapat pada rentangan 82-87(18 orang) yaitu 29.50%. Hasil belajar tertinggi berada pada rentang 94-99(1 orang) yaitu sebanyak 1,63%, dan hasil belajar siswa terendah adalah rentangan 58-63(2 orang) yaitu sebesar 3,27 %, sedangkan standar deviasi 8,219. Secara keseluruhan hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VII dan VIII IPS Terpadu di SMP Negeri
88 i
5
75
Sawahlunto dapat digolongkan ke dalam kategori baik, karena berada pada rentangan nilai 61-80 (Riduwan, 2006:87). Jadi hasil belajar siswa secara rata-rata adalah 76,98, ini berarti hasil belajar siswa dikatakan sedang karena telah berada di atas KKM mata pelajaran yaitu 70. b. Deskripsi Variabel Minat Belajar (X1) Table 9: Perbandingan Tingkat Ketercapaian Masing-Masing Indikator variabel minat belajar No Indikator Tingkat Keterangan ketercapaian (%) 1 Perhatian 87,09 Sangat Baik 2 Kemauan 50,51 Cukup 3 Rasa senang 73,00 Baik 4 Keinginan 68,45 Baik Rata-rata variable 69,76 Baik Sumber : pengolahan data primer,2012 Berdasarkan tabel 9 terlihat bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu memiliki rata-rata variabel secara keseluruhan 69,76% maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto berada pada kategori baik (positif) karena berada pada rentang skor 61%80% (Riduwan, 2006:87). Dapat dilihat pada tabel perbandingan tingkat ketercapaian masing-masing indikator variabel minat belajar bahwa indikator 2 dan 4 memiliki nilai yang rendah dari pada indikator yang lainnya, hal ini mengindikasikan bahwa kemauan dan keinginan dalam belajar yang dimiliki siswa perlu ditingkatkan serta guru juga harus lebih memperhatikan kemauan dan keinginan siswa selama proses belajar. 89 i
76
Variabel minat belajar IPS Terpadu dengan menggunakan data angket penelitian yang terdiri dari 28 item pernyataan yang diberikan kepada siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Variabel minat belajar ips terpadu terdiri dari indikator 1) perhatian, 2) kemauan, 3) rasa senang, dan 4) keinginan. Tabel distribusi frekuensi minat belajar IPS Terpadu sebagai berikut: Tabel 10: Distribusi frekuensi Minat Belajar indikator perhatian No Item pernyataan Item 1 Berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran IPS Terpadu 2 Menyimpulkan ide-ide pokok dalam setiap materi pelajaran IPs Terpadu 3 Mampu menjawab pertanyaan yang Perhatian diberikan oleh guru 4 Memperhatikan guru dalam menerangkan pelajaran IPS Terpadu 5 Mengemukakan pendapat terkait dengan materi IPS Terpadu yang dipelajari Rerata indicator Indikator
3.92
TCR Kriteria (%) 89,83 Sangat baik 85,24 Sangat baik 94,42 Sangat baik 78.40 Baik
4.38
87.60
4,35
87,09
Rerata 4,49 4,26 4,72
Sangat baik Sangat baik
Sumber: Pengolahan Data Primer 2012 Tabel 10 menunjukkan indikator 1 yaitu perhatian diperoleh skor rata-rata
sebesar
4,35
dengan
TCR
87,09%.
Hasil
tersebut
mengindikasikan bahwa perhatian yang dimiliki siswa berada dalam kategori sangat baik karena berada pada rentang 81-100% (Riduwan, 2006:87). Hal ini dapat dilihat dari tabel distribusi frekuensi minat belajar siswa dimana umumnya siswa memiliki konsentrasi dalam menerima
90 i
77
materi yang diberikan guru, terlihat pada saat jam pelajaran IPS terpadu berlangsung beberapa siswa saja yang sering keluar masuk kelas tanpa seizin guru, dan sedikit sekali siswa yang melakukan kegiatan lain seperti berbicara dengan teman sebangku dan melakukan aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan pelajaran ips terpadu. Diharapkan siswa dapat lebih meningkatkan perhatian dalam setiap materi pelajaran IPS Terpadu serta guru juga harus lebih memberikan pemahaman kepada siswa mengenai manfaat dari belajar mata pelajaran IPS Terpadu. Tabel 11: Tabel distribusi Frekuensi Minat Belajar Indikator kemauan No TCR Kriteria Indikator Item pernyataan Rerata Item (%) 6 Menanyakan kepada guru sewaktu 3,52 50,29 Cukup menemukan kesulitan dalam mengerjakan tugas IPS Terpadu 7 Meskipun tidak dianjurkan oleh guru, tetap 3,38 48,29 Cukup memiliki modul 8 Menanyakan kepada guru terkait materi IPS 1,44 20,57 Sangat Terpadu yang belum difahami kurang 9 Menyelesaikan dengan sungguh-sungguh 4,34 62,00 Baik Kemauan tugas IPS Terpadu yang dikerjakan dirumah 10 Mengerjakan tugas IPS Terpadu dengan 4,43 63,29 Baik sungguh-sungguh di sekolah 11 Senang mengerjakan tugas dirumah terkait 4,49 64,14 Baik dengan mata pelajaran IPS Terpadu 12 Meminta bantuan teman apabila tidak 3,15 45,00 Cukup mengerjakan tugas IPS Terpadu Rerata indicator 3,53 50,51 Cukup Sumber: Pengolahan Data Primer 2012 Tabel 11 menunjukkan indikator 2 yaitu kemauan. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kemauan yang dimiliki siswa dalam belajar diperoleh TCR 50,51% dengan skor rata-rata 3,53. Hasil tersebut
91 i
78
mengindikasikan bahwa siswa memiliki dorongan dan kemauan dalam belajar yang cukup karena berada para rentang 41%-60% (Riduwan 2006:87). Dari tabel distribusi frekuensi terlihat bahwa terdapat beberapa orang siswa yang kurang memiliki kemauan dalam pelajaran IPS terpadu, tidak sungguh-sungguhnya siswa dalam menerima materi IPS terpadu tersebut mengakibatkan rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu, banyak siswa yang tidak memiliki modul, dan sedikit siswa yang mau bertanya kepada guru terkait materi yang belum difahami. Pada tabel 11 terlihat bahwa item 8 memiliki TCR paling rendah karena kurangnya kemauan siswa untuk bertanya kepada guru terkait materi IPS Terpadu yang belum difahami. Oleh karena itu, diharapkan siswa dapat lebih meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri dalam belajar, agar dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.
92 i
79
Tabel 12: Tabel distribusi Frekuensi Minat Belajar Indikator Rasa Senang No TCR Kriteria Indikator Item pernyataan Rerata Item (%) 13 Senang mengerjakan tugas disekolah 3,10 62,00 Baik terkait dengan mata pelajaran IPS Terpadu 14 Senang mendengar penjelasan guru 4,05 81,00 Sangat tentang materi IPS Terpadu baik 15 Masuk ke dalam kelas sebelum pelajaran 3,64 72,80 Baik Rasa di mulai senang 16 Mempersiapkan diri untuk menerima 3,77 75,40 Baik pelajaran 17 Duduk dengan rapi didalam kelas sebelum 3,69 73,80 Baik guru IPS Terpadu memasuki kelas Rerata indicator 3,65 73,00 Baik Sumber: Pengolahan Data Primer 2012 Tabel 12 menunjukkan indikator 3 yaitu rasa senang yang dimilki siswa dalam mengikuti mata pelajaran ips terpadu diperoleh skor rata-rata 3,65 dengan TCR 73.00. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa rasa senang yang dimiliki siswa berada pada kategori baik karena berada pada rentang skor 61%-80% (Riduwan, 2006:87). Dari tabel distribusi frekuensi minat belajar indikator rasa senang, terlihat bahwa untuk perasaan senang dari dalam diri siswa pada mata pelajaran IPS terpadu tergolong baik, dalam hal ini mungkin guru mata pelajaran IPS terpadu sudah mulai memotivasi siswa untuk tertarik pada mata pelajaran IPS terpadu. Maka diharapkan siswa lebih meningkatkan rasa suka dan senang terhadap mata pelajaran IPS terpadu agar mampu memperoleh hasil yang lebih optimal.
93 i
80
Tabel 13: Tabel distribusi Frekuensi Minat Belajar Indikator Keinginan No TCR Kriteria Indikator Item pernyataan Rerata Item (%) 18 Untuk materi ujian mengandalkan catatan dan 4,49 89,80 Sangat buku pegangan yang relevan baik 19 Mencari buku pegangan lain terkait dengan 3,82 76,40 Baik pelajaran IPS Terpadu sebelum ujian 20 Catatan selalu dilengkapi 3,46 69,20 Baik 21 Berusaha menyelesaikan soal IPS Terpadu 2,95 59,00 Cukup yang dianggap sulit 22 Menanyakan kepada senior yang lebih 3,80 76,00 Baik memahami materi IPS Terpadu 23 Malas untuk mengerjakan soal yang 1,77 35,40 Kurang dianggap sulit Keinginan 24 Walaupun sakit, berusaha untuk tetap datang 3,77 75,40 Baik ke sekolah 25 Walaupun sakit tetap menanyakan tuaagas 3,66 73,20 Baik IPS Terpadu kepada teman 26 Walaupun sakit tetap menanyakan tugas IPS 3,66 73,20 Baik Terpadu 27 Walaupun sibuk, tetap menyediakan waktu 3,11 62,20 Baik untuk mengulang kembali pelajaran IPS Terpadu di rumah 28 Tidak pernah lupa untuk membahas kembali 3,16 63,20 Baik pelajaran IPS Terpadu di rumah Rerata indicator 3,42 68,45 Baik Sumber: Pengolahan Data Primer 2012 Tabel 13 menunjukkan indikator keinginan diperoleh skor rata-rata 3,42 dengan TCR 68,45%. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa indikator keinginan berada pada kategori baik karena berada pada rentang skor 61%80% (Riduwan,2006:87). Dari tabel distribusi frekuensi terlihat bahwa ada beberapa orang siswa yang keinginan belajar IPS terpadunya masih begitu
94 i
81
rendah, terlihat pada item pernyataan nomor 21 dan 23 bahwa siswa jarang sekali bertanya kepada senior yang lebih memahami materi IPS terpadu dan untuk alasan sakit siswa tidak memiliki keinginan untuk datang kesekolah dan mengejar ketinggalannya terhadap materi IPS terpadu. Berarti bahwa keinginan yang dimiliki siswa untuk belajar masih berada pada kategori baik, siswa akan memiliki keinginan untuk belajar yang pada awalnya berdasarkan dari rasa ingin tahu. c. Deskripsi variabel perilaku belajar (X2) Tabel 14: Perbandingan Tingkat Ketercapaian Masing-Masing Indikator Variabel Perilaku Belajar No Indikator Tingkat Keterangan ketercapaian (%) 1 Perilaku dalam mengikuti 64,57 Baik pelajaran 2 Perilaku dalam mengerjakan 69,88 Baik tugas 3 Perilaku dalam menghadapi 64,90 Baik ujian Rata-rata variable 66,45 Baik Sumber : pengolahan data primer,2012 Berdasarkan tabel 14 perilaku belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu memiliki rata-rata variabel secara keseluruhan 66,45% maka dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto berada pada kategori baik (positif) karena berada pada rentang skor 61%-80% (Riduwan, 2006:87). Dapat dilihat pada tabel 14 bahwa tidak ada satupun indikator memiliki nilai yang dikategorikan dibawah kategori baik, karena
95 i
82
dari hasil tingkat ketercapaian responden dapat dilihat bahwa nilai yang diperoleh siswa berada pada kategori baik karena berada pada rentangan 61-80%. Variabel perilaku belajar siswa yang diteliti memiliki 3 indikator yang terdiri dari perilaku dalam mengikuti pelajaran, perilaku dalam mengerjakan tugas, perilaku menghadapi ujian. Pernyataan dari perilaku belajar siswa terdiri dari 29 item pernyataan. Dari analisis data dapat dikemukakan deskripsi variabel perilaku belajar yang disajikan dalam tabel dibawah ini: Tabel 15: Tabel distribusi Frekuensi Perilaku Belajar Indikator Perilaku Dalam Mengikuti Pelajaran kriteria No Indikator Item pernyataan Rerata TCR Item (%) 1 Berpakaian rapi setiap belajar IPS Terpadu 3.51 70.20 Baik Mempelajari setiap materi IPS Terpadu yang Sangat 2 4.51 90.20 akan dipelajari baik Perilaku Menyiapkan alat-alat tulis sebelum guru IPS Cukup 3 2.74 54.80 dalam Terpadu masuk kelas mengikuti Menegmukakan pendapat setiap guru IPS Sangat pelajaran 4 4.66 93.20 Terpadu menjelaskan materi pelajaran baik Menjawab setiap pertanyaan yang diberikan Baik 5 3.49 69.80 guru IPS Terpadu di kelas 6 Melengkapi catatan IPS Terpadu 2.11 42.20 Cukup Menyelesaikan latihan yang diberikan oleh guru Cukup 7 2.36 47.20 IPS terpadu Mencatat materi IPS Terpadu tanpa harus Cukup 8 2.98 59.60 dianjurkan terlebih dahulu oleh guru Menyalin catatan teman setelah jam pelajaran Cukup 9 2.70 54.00 IPS Terpadu berakhir Baik Rerata indicator 3.23 64.57 Sumber : pengolahan data primer,2012
96 i
83
Untuk indikator perilaku dalam mengikuti pelajaran oleh siswa dengan skor rata-rata 3.23 dengan Tingkat Capaian Responden sebesar 64,57%. Yang menunjukkan bahwa perilaku siswa dalam mengikuti pelajaran termasuk pada kategori baik karena berada pada rentangan 6180% (Riduwan, 2006:89). Dari indikator perilaku siswa dalam mengikuti pelajaran, terlihat beberapa siswa yang masih bertingkah laku yang melanggar peraturan sekolah, seperti yang terlihat pada item pernyataan nomor 3,6, 7, 8, dan 9. Dimana dari masing-masing item pernyataan tersebut beberapa orang siswa tidak siap dalam menerima pelajaran IPS terpadu, dapat dilihat dari kurangnya persiapan siswa dari segi alat tulis, kurang melengkapi catatan, tidak menyelesaikan latihan yang diberikan oleh guru IPS terpadu, mencatat materi apabila disuruh oleh guru, dan menyalin catatan teman setelah jam pelajaran berakhir. Oleh sebab itu diharapkan kepada siswa untuk lebih meningkatkan perilaku baik dalam mengikuti proses belajar mengajar, karena untuk memperoleh hasil yang baik siswa tidak hanya mengandalkan kemampuan berfikir siswa saja tetapi perilaku juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
97 i
84
Tabel 16: Tabel distribusi Frekuensi Perilaku Belajar Indikator Perilaku Dalam Mengerjakan Tugas No TCR Indikator Item pernyataan Rerata Kriteria Item (%) 10 Tidak membuat keributan saat guru 3.67 73.40 Baik menerangkan pelajaran IPS Terpadu 11 Senang mengerjakan tugas IPS Terpadu 2.61 52.20 Cukup yang diberikan guru 12 Suka keluar masuk kelas karena bosan Sangat 4.39 87.80 belajar IPS Terpadu baik 13 Memahami buku yang berkaitan dengan 3.41 68.20 Baik tugas yang diberikan guru 14 Mengerjakan tugas IPS Terpadu dengan 3.13 62.60 Baik teliti 15 Mengerjakan tugas IPS Terpadu dengan Perilaku 3.77 75.40 Baik rapi dalam 16 Menyimpulkan materi IPS Terpadu setelah mengerja 3.89 77.80 Baik dijelaskan oleh guru kan tugas 17 Membuat tugas IPS Terpadu di sekolah 3.41 68.20 Baik 18 Senang berdiskusi dalam menyelesaikan tugas IPS Terpadu, karena dapat bertukar 3.74 74.80 Baik fikiran 19 Dengan adanya diskusi kelompok belajar tugas IPS Terpadu dengan mudah 2.92 58.40 Cukup diselesaiakan 3.49 69.88 Baik Rerata indicator Sumber : pengolahan data primer,2012
Tabel 16 dengan indikator Perilaku belajar siswa dalam mengerjakan tugas dengan skor rata 3,49 dengan TCR sebesar 69,88. Menunjukkan bahwa perilaku siswa dalam mengerjakan tugas adalah baik, diman memiliki rentangan 61-80% (Ridwan 2006:89). Dari tabel tabulasi frekuensi perilaku belajar indikator perilaku dalam mengerjakan tugas terlihat bahwa hanya beberapa siswa yang benar-benar mengerjakan tugas, baik tugas disekolah maupun tugas dirumah. Dapat dilihat dari nomor 98 i
85
item 11 dan 19, yang mana siswa senang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan berdiskusi dengan kelompok belajar IPS terpadu agar tugas IPS terpadu dapat diselesaikan dengan mudah. Yang berarti bahwa perilaku siswa dalam mengerjakan tugas berada pada kategori baik. Tabel 17: Distribusi Frekuensi Perilaku Belajar Indikator Perilaku Dalam Mengikuti Ujian Indikator
No Item 20 21 22 23
Perilaku menghad api ujian
24 25 26 27 28 29
Rerat a
TCR (%)
Membaca materi sebelum ujian dimulai
4.34
86.80
Memahami materi sebelum ujian dimulai Berkonsentrasi dam mempersiapkan diri sebelum ujian IPS Terpadu Mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sebelum ujian dimulai Ketika ujian berlangsung tidak pernah melihat catatan kecil Sebisa mungkin teliti dalam mengerjakan soalsoal ujian IPS Terpadu Ketika ujian IPS Terpadu berlangsung ada teman yang suka melihat catatan kecil Menyelesaikan soal ujian sendiri Berusaha untuk tidak bertanya kepada teman ketika menemui kesulitan dalam ujian Berusaha untuk menjawab soal-soal ujian tanpa melihat jawaban dari teman
2.98
59.60
Sangat baik Cukup
2.95
59.00
Cukup
2.89
57.80
Cukup
3.49
69.80
Baik
4.16
83.20
Sangat baik
2.97
59.40
Cukup
3.00
60.00
Cukup
2.97
59.40
Cukup
2.70
54.00
Cukup
Item pernyataan
Kriteria
Rerata 3.24 64.90 Baik indicator Sumber : pengolahan data primer,2012 Tabel 17 dengan indikator Perilaku belajar siswa dalam mengikuti ujian dengan skor rata 3,24 dengan TCR sebesar 64,90. Menunjukkan bahwa perilaku siswa dalam mengikuti ujian adalah baik, dimana memiliki rentangan 61-80% (Riduwan 2006:89). Dari tabel distribusi
99 i
86
frekuensi perilaku belajar indikator perilaku mengikuti ujian, banyak siswa yang kurang memahani materi sebelum ujian, kurang berkosentrasi dalam mempersiapkan diri sebelum ujian dan siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal-soal IPS terpadu, hal ini dapat dilihat dari item pernyataan nomor 21,22,23,26,28 dan item nomor 29. Yang berarti bahwa perilaku siswa dalam mengikuti ujian berada pada kategori baik. 2. Analisis Induktif a. Uji Normalitas Sebaran data Table 18: Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parametersa
Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
X1
X2
61 103.16 11.725 .120 .104 -.120 .938 .342
61 95.02 11.737 .108 .076 -.108 .844 .474
Y 61 76.98 8.219 .147 .147 -.112 1.144 .146
Tujuan dari uji normalitas ini adalah untuk menguji dalam sebuah model regresi, variabel eksogen dan endogen terdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan one sample kolmogrov-smirnov test, yang mana dari hasil uji normalitas dengan menggunakan program SPSS V 16.0 dapat dikatakan bahwa data
100 i
87
berdistribusi secara normal. Setelah melakukan uji normalitas pada data X1, X2, dan Y maka analisis selanjutnya yang dapat dilakukan adalah uji homogenitas. b. Uji Homogenitas Pengujian ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa kelompokkelompok yang membentuk sampel berasal dari populasi yang sama atau mendekati sama. Pedoman dalam uji homogenitas adalah: Jika sig ≥ α = 0,05, berarti data menyebar secara homogen. Jika sig < α = 0,05, berarti data menyebar secara tidak homogen Pengujian homogenitas minat belajar perilaku belajar terhadap hasil belajar dengan menggunakan program SPSS V 16,0 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 19: Uji Homogenitas No Variabel 1 Minat Belajar (X1) 2 Perilaku Belajar (X2) 3 Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) Sumber : Pengolahan Data Primer,2012
Sig 0.000 0,062 0,047
Keterangan Tidak Homogen Homogen Tidak Homogen
Berdasarkan tabel 17 untuk variabel minat belajar (X1) diperoleh sebesar 0,000 dengan nilai signifikan besar dari 0,05 maka dinyatakan data minat belajar adalah tidak homogen dan untuk variabel perilaku belajar (X2) diperoleh sebesar 0,062 dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 dan variabel ini berarti memiliki varians yang homogen. Begitu juga dengan variabel hasil belajar (Y) diperoleh nilai signifikan sebesar 0,047 dan
101 i
88
dinyatakan memiliki varians yang tidak homogen. Setelah melakukan uji homogenitas maka selanjutnya yang dilakukan yaitu uji F. 3. Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel penyebab mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel akibat. Dari hasil pengolahan data menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel minat belajar (X1) terhadap hasil belajar IPS terpadu (Y) dan terdapatnya pengaruh yang signifikan antara variable perilaku belajar (X2) terhadap hasil belajar IPS Terpadu (Y) pada siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. 4. Analisis Jalur Analisis dalam penelitian ini didasarkan pada perumusan masalah dan hipotesis sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Analisis dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Selanjutnya diolah dengan menggunakan program SPSS Versi 16. Analisis jalur digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel penyebab (X1), dan (X2) terhadap variabel akibat (Y). dengan menggunakan analisis jalur maka pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung variabel penyebab terhadap variabel akibat dapat diketahui.
102 i
89
a. Pengaruh Minat Belajar (X1) terhadap Perilaku Belajar IPS Terpadu (X2). Pada bagian ini penulis membahas tentang pengaruh variabel penyebab minat belajar (X1) terhadap variabel akibat perilaku belajar IPS terpadu (X2). Hasil pengolahan data disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 20: Koefisien Jalur Variabel Minat Belajar terhadap Perilaku Belajar IPS Terpadu. No Variable yang Koefisien jalur t hitung t tabel Sig berpengaruh 1 Pengaruh minat 0,590 5,610 1,67022 0,000 belajar terhadap perilaku belajar R²=0,348 Sumber: Pengolahan Data Primer 2012 Dari hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien jalur PX2X1 = 0,590 (dapat dilihat pada tabel regression x1,x2 standardized coefficients beta pada lampiran), nilai thitung 5,610 dengan tingkat level sig. 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel dan tingkat level signifikan = 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti koefisien jalurnya signifikan dan berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa minat belajar berpengaruh signifikan terhadap perilaku belajar IPS terpadu siswa kelas VII dan VIII di SMP N 5 Sawahlunto. Dengan demikian, koefisien jalur sebesar 0,590 mempunyai makna bahwa semakin tinggi minat belajar yang dimiliki siswa maka perilaku belajar siswa juga akan semakin baik, begitu juga sebaliknya semakin kurang baik
103 i
90
perilaku belajar yang dimiliki maka semakin rendah minat belajar siswa VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Pengaruh Variabel Lain Pada tahap ini penulis melakukan perhitungan terhadap variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Px2ε1 = 1 R 2 x1 x 2
= 1 0,590
=
0, 41
=0,6403 Koefisien tersebut memberikan makna bahwa pengaruh variabel lain terhadap perilaku belajar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto sebesar 0,6403. Hasil pengolahan data sub struktur 1 dapat dilihat pada gambar berikut: PX2ε1= 0,6403 PX2X1 = 0,590 Minat Belajar
Perilaku Belajar
(X1)
(X2)
Gambar 5: Hasil analisis sub struktur 1 (pengujian X1 terhadap X2) 104 i
91
Persamaan jalurnya adalah X1 = PX2X1X1 + PX2ε1 = 0,590 X1 + 0,6403 b. Pengaruh Perilaku Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar (Y) Pada bagian ini penulis membahas tentang pengaruh variabel penyebab perilaku belajar (X2) terhadap variabel akibat hasil belajar (Y). Hasil pengolahan data disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 21: Koefisien Jalur Variabel Perilaku Belajar terhadap Hasil Belajar. No Variabel yang Koefisien jalur t hitung t table Sig berpengaruh 1 Pengaruh 0,335 2,734 1,67022 0,008 perilaku belajar terhadap hasil belajar R²=0,112 Sumber: Pengolahan Data Primer 2012 Dari hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien jalur PYX2 = 0,335 (dapat dilihat pada tabel regression x2,Y standardized coefficients beta pada lampiran) nilai thitung 2,734 dengan tingkat level sig. 0,008. Hal ini menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel dan tingkat level signifikan = 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti koefisien jalurnya signifikan dan berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VII dan VIII di SMP N 5 Sawahlunto. Dengan demikian, koefisien jalur sebesar 0,335 mempunyai makna bahwa semakin baik perilaku belajar yang dimiliki siswa maka hasil belajar
105 i
92
siswa juga akan semakin baik, begitu juga sebaliknya semakin kurang baik perilaku belajar yang dimiliki siswa maka semakin buruk hasil belajar siswa VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Pengaruh Variabel Lain Pada tahap ini penulis melakukan perhitungan terhadap variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Pyε1 = 1 R 2 x 2Y
= 1 0,335
=
0,665
=0,8154 Koefisien tersebut memberikan makna bahwa pengaruh variabel lain terhadap hasil belajar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto sebesar 0,8154. Hasil pengolahan data sub struktur 2 dapat dilihat pada gambar berikut:
106 i
93
PYε1 = 0,8154 PYX2 = 0,335 Perilaku Belajar
Hasil Belajar
(X2)
(Y)
Gambar 6: Hasil analisis sub struktur 2 (pengujian X2 terhadap Y) Persamaan jalurnya adalah X2 = PYX2X2 + PYε2 = 0,335 X2 + 0,8154 c. Pengaruh Minat Belajar (X1), Perilaku Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar (Y) Pada bagian ini penulis membahas tentang pengaruh variabel minat belajar (X1), perilaku belajar (X2) terhadap hasil belajar IPS terpadu (Y). Hasil pengolahan data disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 21: Koefisien Jalur Pengaruh X1, X2, terhadap Y No Variable yang Koefisien jalur t hitung t table berpengaruh 1 Minat belajar 0,030 0,193 1,6702 2 2 Perilaku belajar 0,318 2,076
Sig 0.848 0,042
R²=0,113 Sumber: Pengolahan Data Primer 2012 Hasil analisis menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel minat belajar tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variable hasil belajar namun, perilaku belajar menunjukkan pengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5
107 i
94
Sawahlunto. Koefisien jalur masing-masing variabel beserta hasil uji t-nya adalah sebagai berikut: a. Koefisien jalur Pyx1 = 0,030 dengan nilai thitung 0,193 > ttabel 1,67022 dan tingkat level signifikan 0,848 > α =0,05. Hal ini berarti koefisien jalurnya tidak signifikan dan berdasarkan analisis dapat disimpulkan minat belajar tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 sawahlunto. b. Koefisien jalur Pyx2 = 0,318 dengan nilai thitung 2,076 > ttabel 1,67022 dan tingkat level signifikan 0,042 < α =0,05. Hal ini berarti koefisien jalurnya signifikan dan berdasarkan analisis dapat disimpulkan perilaku belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Pengaruh Variabel Lain Pada tahap ini penulis melakukan perhitungan terhadap variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Pyε2 = 1 R 2 yx1 x 2
= 1 ( 0,030)( 0,318)
=
0,9904
=0,9951
108 i
95
Peranan faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini adalah sebesar 0,9951 atau dapat dikatakan kontribusi variabel minat belajar, perilaku belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu sebesar 0,49%. Minat Belajar PYε2=0,9951
PYX1=0,030 (X1)
Hasil Belajar (Y) PYX2= 0,318
Perilaku Belajar (X2)
Gambar 7: Hasil analisis substruktur 3 (pengujian X1, X2 terhadap Y) Persamaan strukturnya adalah Y= 0,030X1 + 0,318X2 + 0,9951 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kerangka akhir dari analisa jalur secara keseluruhan seperti struktur sebagai berikut: 2
Minat Belajar (X1)
Hasil Belajar
0,9951
(Y)
PX2ε1=0,6403 1
PYε2=
PYX1= 0,030
Perilaku Belajar
PYX2=0,590
(X2) Gambar 8: Struktur jalur hasil penelitian 109 i
96
d. Menentukan besarnya pengaruh dari variabel penyebab terhadap variabel akibat baik secara langsung maupun tidak langsung. a. Pengaruh langsung 1) Pengaruh langsung variable minat belajar(X1) terhadap perilaku belajar (X2) X2 terhadap X1 = X2←X1→X2 = (PX2X1)(PX2X1) = (0,112)(0,112) = 0,012 = 1,2 Jadi besarnya pengaruh langsung dari variable minat belajar terhadap perilaku belajar adalah 1,2. 2) Pengaruh langsung variabel minat belajar (X1) terhadap hasil belajar ips terpadu (Y) X1 terhadap Y =
Y ← X1 → Y = (PYX1) (PYX1) = (0,348) (0,348) = 0,12 = 12%
Jadi besarnya pengaruh langsung dari variabel minat belajar terhadap hasil belajar ips terpadu adalah 12%.
110 i
96
3) Pengaruh langsung variabel perilaku belajar (X2) terhadap hasil belajar IPS Terpadu (Y) X2 terhadap Y =
Y ← X2 → Y = (PYX2) (PYX2) = (0,112) (0,112) = 0,0125 = 1,25%
Jadi besarnya pengaruh langsung dari variabel perilaku belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu adalah 1,25%. b. Pengaruh tidak langsung 1) Pengaruh tidak langsung dari minat belajar (X1) terhadap hasil belajar IPS Terpadu (Y) melalui perilaku belajar (X2). X1 Terhadap Y Melalui X2 = Y←X1ΩX2→Y = (PYX1)(PX2X1)(PYX2) = (0,348) (0,112) (0,113) = 4,404 = 0,44% Pengaruh yang ditimbulkan dari variabel minat belajar melalui perilaku belajar adalah 0,44%. Besar pengaruh langsung minat belajar terhadap hasil belajar adalah sebesar 12% dan pengaruh tidak langsung
111 i
97
melalui perilaku belajar turun sebesar 0,44%. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa pengaruh langsung variabel minat belajar lebih besar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung melalui perilaku belajar. Tabel 22: Rekapitulasi Pengaruh Variabel Penyebab terhadap Variabel akibat. No Keterangan Pengaruh langsung Total pengaruh dan tidak langsung langsung dan tidak langsung % 1 Pengaruh langsung minat belajar 1,2 (X1) terhadap perilaku bealajar (X2) 2 Pengaruh langsung minat belajar 12 (X1) terhadap (Y) 3 Pengaruh langsung perilaku belajar 1,25 (X2) terhadap hasil belajar (Y) 4 Jumlah pengaruh langsung dan tidak 14,45 langsung minat belajar (X1) dan perilaku belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y) 5 Pengaruh tidak langsung minat 0,44 belajar (X1) terhadap hasil belajar (Y) melalui perilaku belajar (X2) 6 Jimlah pengaruh langsung dan tidak 14,89 langsung minat belajar (X1) dan perilaku belajar (X2) sterhadap hasil belajar (Y) 7 Pengaruh variable lain terhadap hasil 85,11 85,11 belajar ips terpadu (Y) Total 100 100 Sumber: Pengolahan Data Primer 2012
112 i
98
5. Uji Hipotesis a. Hipotesis pertama, terdapat pengaruh yang signifikan antara minat belajar (X1) terhadap perilaku belajar siswa (X2). Terdapat pengaruh positif yang signifikan secara parsial antara minat belajar terhadap perilaku belajar ips terpadu siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Berarti semakin tinggi minat belajar yang dimiliki siswa maka akan berdampak semakin baik perilaku belajar siswa, begitu juga sebaliknya semakin rendah minat belajar yang dimiliki siswa maka akan berdampak buruk terhadap perilaku belajar siswa. b. Hipotesis kedua, terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku belajar (X2) terhadap hasil belajar siswa (Y). Terdapat pengaruh positif yang signifikan secara parsial antara perilaku belajar ips terpadu terhadap hasil belajar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik perilaku belajar maka akan berdampak semakin baik pula hasil belajar siswa. Begitu juga sebaliknya semakin buruk perilaku belajar yang dimiliki siswa maka akan berpengaruh pada penurunan hasil belajar siswa. c. Hipotesis ketiga, terdapat pengaruh yang signifikan dan tidak signifikan antara minat belajar (X1), perilaku belajar (X2) terhadap hasil belajar siswa (Y) kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku belajar (X2) terhadap hasil belajar siswa (Y) kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Kemudian 113 i
99
untuk variable (X1) dengan jumlah koefisien jalur 0,030 level signifikan 0,848, hal ini merupakan minat belajar (X1) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa (Y). Berarti dari hasil penelitian ini tinggi rendahnya minat belajar ips terpadu siswa SMP Negeri 5 Sawahlunto dalam mata pelajaran ips terpadu tidak selalu memiliki dampak terhadap baik atau buruknya hasil belajar yang diperoleh siswa.
6. Uji Analisis Jalur a. Pengaruh minat belajar (X1) terhadap hasil belajar (Y) melalui perilaku belajar (X2) b. Pengaruh perilaku belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y) c. Pengaruh minat belajar (X1) dan perilaku belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y) 7. Pembahasan a. Pengaruh minat belajar terhadap perilaku belajar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat belajar berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku belajar ips terpadu siswa. Artinya semakin tinggi minat belajar yang dimiliki oleh siswa maka akan semakin baik perilaku belajar siswa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Thantowi (1991:68) ”mengemukakan bahwa Hasil pendidikan tergantung kepada bagaimana situasi pendidikan yang ada yang merupakan faktor eksternal 114 i
100
masih tergantung pada kondisi tingkah laku anak didik didalam menghadapi lingkungan penddikan itu sebagai faktor internal”. Berdasarkan pendapat tersebut, minat belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil temuan dari penelitian yang dilakukan oleh Rika afriani (2012) dengan judul penelitiannya tentang pengaruh motivasi, minat belajar dan penyediaan fasiitas belajar dirumah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X di SMAN 4 Padang yang mana secara parsial motivasi ekstrinsik,
minat
belajar, dan penyediaan fasilitas
belajar dirumah
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X di SMAN 4 PADANG, penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rika afriani, penelitian yang penulis lakukan di SMP Negeri 5 Sawahlunto bahwa minat belajar siswa yang ada di SMP Negeri 5 Sawahlunto ini tidak selalu memiliki pengharuh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, minat belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku belajar siswa. Secara keseluruhan minat belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu yang dimiliki siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto berada pada kategori baik dengan rata-rata skor 3,73 dengan tingkat capaian responden 69,76, variabel minat belajar memiliki pernyataan sebanyak 28 item. Dari nilai tingkat capaian responden yang diperoleh siswa terlihat bahwa minat belajar yang dimiliki oleh siswa SMP Negeri 5 Sawahlunto adalah baik 115 i
101
dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku belajar, dimana siswa memiliki minat belajar yang tinggi sehingga perilaku belajar siswa menjadi lebih baik. Kemudian Perilaku belajar IPS Terpadu siswa juga berada pada kategori baik, dimana diperoleh rata-rata skor 3,32 dengan TCR sebesar 66,45%. Berarti siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto memiliki perilaku belajar IPS Terpadu yang baik. Meskipun minat belajar dan perilaku belajar siswa berada pada kategori baik, siswa tetap harus lebih meningkatkan minat belajar serta memperbaiki perilaku belajar agar dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik lagi. Apabila minat belajar siswa tinggi maka perilaku belajar siswa juga akan semakin baik, begitu juga sebaliknya. Apabila minat belajar siswa rendah maka perilaku belajar siswa juga akan rendah. Hal ini berarti, tinggi atau rendahnya minat belajar yang dimiliki oleh siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto pada mata pelajaran IPS Terpadu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku belajar siswa. Berarti minat belajar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku belajar. b. Pengaruh perilaku belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil, bahwa perilaku belajar berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap hasil belajar siswa kelas
116 i
102
VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Hal ini berarti bahwa semakin baik perilaku belajar siswa akan berdampak semakin baik pula hasil belajar siswa tersebut, begitu juga sebaliknya, apabila perilaku belajar siswa tidak baik atau kurang baik maka hasil belajar siswa juga tidak akan baik. Berdasarkan temuan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Silvia Anggraini (2010) yang mana membahas tentang pengaruh perilaku belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi di SMP Negeri 2 Sawahlunto yang mengatakan bahwa perilaku belajar memiliki pangaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Kemudian dari hasil penelitian yang penulis lakukan terlihat bahwa perilaku belajar siswa di SMP Negeri 5 Sawahlunto juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa perilaku belajar siswa berada pada ketegori baik. Dilihat dari frekuensi perilaku belajar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto yang menunjukkan bahwa perilaku belajar siswa di SMP Negeri 5 Sawahlunto adalah baik terlihat dari rerata variabel 76,98%. Dimana dilihat dari rerata variabel bahwa perilaku belajar IPS Terpadu siswa di SMP Negeri 5 Sawahlunto berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar karena apabila siswa menunjukkan perilaku belajar yang baik maka akan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa namun sebaliknya, apabila perilaku belajar yang diperlihatkan siswa tidak baik maka hasil yang diperoleh siswa juga tidak akan baik. Sebagaimana yang diungkapkan oleh
117 i
103
Prayitno (1991:1) “ hasil belajar yang baik diantaranya akan diperoleh melalui persiapan diri yang baik pula untuk belajar ”. Oleh karena itu, siswa perlu lebih meningkatkan perilaku belajar yang dimilikinya agar dapat meperoleh hasil belajar yang baik, sehingga hasil yang diperoleh tersebut benar-benar optimal. Dalam pembahasan ini perilaku belajar memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Dimana apabila siswa memiliki perilaku belajar yang baik maka siswa tersebut memperoleh hasil belajar yang baik, begitu juga sebaliknya. Apabila siswa memiliki perilaku belajar yang tidak baik maka siswa tersebut juga akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Hal ini menunjukkan bahwa baik atau buruknya perilaku belajar siswa akan memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Berarti perilaku belajar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. c. Pengaruh minat belajar, perilaku belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil, bahwa minat belajar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar, dan perilaku belajar ips terpadu berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap hasil belajar ips terpadu siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Semakin baik
118 i
105
perilaku belajar yang dimiliki siswa maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut. Namun semakin tinggi atau semakin rendahnya minat belajar siswa tidak selalu berdampak positif terhadap hasil belajar siswa di SMP N 5 Sawahlunto. Berdasarkan analisis dari hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 5 Sawahlunto terlihat jelas bahwa sedikitnya pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa, baik secara langsung maupun tidak langsung yaitu sebesar 14,89%dian untuk pengaruh langsung. Kemudian pengaruh langsung perilaku belajar siswa terhadap hasil belajar yaitu sebesar 1,25%. Berarti minat belajar (X1) menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap hasil belajar (Y), sedangkan variabel perilaku belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, dan sekitar 85,11% lainnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Secara keseluruhan minat belajar yang dimiliki siswa berada pada kategori baik, dilihat dari tabel distribusi frekuensi dengan skor rata-rata 3,73. Hal ini membuktikan bahwa siswa masih harus lebih meningkatkan minat belajar yang dimiliki. Perilaku belajar yang dimiliki siswa berada pada TCR 66,45% yang tergolong pada kategori baik, akan tetapi skor terendah pada perilaku belajar terdapat pada indikator perilaku dalam mengikuti pelajaran, dengan TCR 64,57% perilaku dalam mengerjakan tugas dengan TCR 69,88% dan perilaku dalam menghadapi ujian dengan TCR 64,9%. Hal ini 119 i
106
menunjukkan siswa memiliki sikap yang baik dalam belajar. Diharapkan siswa lebih meningkatkan perilaku tersebut serta guru harus lebih berupaya untuk memberikan penghargaan bagi siswa dalam proses belajar baik itu berupa pujian maupun penguatan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah minat belajar tidak selalu memberikan pengaruh terhadap hasil belajar, namun apabila siswa memperlihatkan perilaku belajar yang baik maka siswa tersebut akan cenderung memperoleh hasil belajar yang baik, oleh karena itu siswa diharapkan untuk lebih meningkatkan minat belajar dan memperbaiki perilaku belajar dimilikinya.
120 i
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan
penelitian
dan
pembahasan
yang
telah
dipaparkan
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara minat belajar terhadap perilaku belajar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto, dengan tingkat signifikan 0,000 < α = 0,005 dan t hitung = 5,610 > ttabel = 1,67022. Hal ini menunjukkan bahwa minat belajar memberikan pengaruh terhadap perilaku belajar, dengan kata lain apabila minat belajar siswa tinggi maka dengan sendirinya perilaku belajar siswa juga akan menjadi baik. Dilihat dari segi minat dan perilaku siswa diharapkan siswa dapat lebih meningkatkan minat belajar dan mempertahankan perilaku belajar siswa yang positif. Maka dapat disimpulkan semakin tinggi minat belajar yang dimiliki siswa maka akan semakin baik perilaku belajar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara perilaku belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto, dengan tingkat signifikan 0,008 < α = 0,005 dan t hitung = 2,734 > ttabel = 1,67022. Dari tingkat signifikan yang diperoleh dapat dilihat bahwa dengan adanya perilaku belajar yang baik akan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa, dalam hal ini siswa harus lebih meningkatkan ataupun mempertahankan perilaku 121107 i
108
belajar yang baik dalam belajar dan lebih meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dapat disimpulkan semakin baik perilaku belajar yang dimiliki siswa maka akan semakin baik hasil belajar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. 3. Terdapat pengaruh yang tidak signifikan dan positif antara minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto, besarnya tingkat yang tidak signifikan tersebut sebesar 0,848, kemudian terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku belajar terhadap hasil belajar ips terpadu siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto, besarnya pengaruh tersebut adalah 1,25% Maka dapat disimpulkan semakin baik minat belajar dan perilaku belajar IPS Terpadu yang dimiliki siswa maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis uraikan, maka penulis dapat menyarankan sebagai berikut: 1. Dalam penelitian ini perilaku belajar dipengaruhi oleh minat belajar. Hal lain yang penulis temukan dalam penelitian ini adalah bahwa minat belajar tidak selalu mempengaruhi hasil balajar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto. Dan mungkin ada faktor lain yang lebih memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Sawahlunto, salah satu faktor tersebut yang lebih memiliki pengaruh terhadap hasil belajar 122 i
109
dalam penelitian ini adalah perilaku belajar. Oleh sebab itu agar perilaku belajar siswa bisa menjadi lebih baik maka diharapkan kepada siswa untuk lebih meningkatkan minat belajar dengan cara memberikan tugas kepada siswa, meminta siswa untuk membaca materi untuk pertemuan selanjutnya. Belajar untuk bertanggung jawab dalam belajar seperti mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru baik disekolah maupun dirumah, mengerjakan tugas disekolah seperti melaksanakan piket kelas. Lebih meningkatkan disiplin diri dengan cara datang kesekolah tepat waktu, mengerjakan tugas tepat waktu, mengulangi pelajaran yang telah diberikan oleh guru dirumah, dan banyak kegiatan positif lainnya yang bisa dilakukan oleh siswa untuk memperoleh hasil yang maksimal. 2. Dari hasil penelitian ini siswa memiliki minat belajar cukup tinggi dalam mengikuti proses belajar mengajar dan mempelihat perilaku belajar yang baik selama proses belajar berlangsung. Oleh sebab itu, dengan adanya minat belajar yang tinggi dan perilaku belajar yang baik tersebut maka siswa mampu memperoleh hasil yang lebih baik lagi. 3. Kepada guru mata pelajaran IPS Terpadu diharapkan untuk lebih membimbing siswa dalam belajar dan lebih memberikan motivasi kepada siswa
agar
siswa
mampu
meningkatkan
lagi
minat
belajar
dan
memperlihatkan perilaku yang positif dalam belajar, agar siswa memperoleh hasil yang lebik baik lagi.
123 i
110
4. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan agar bisa mengkaji variabel-variabel lain yang mempengaruhi minat dan perilaku selain dari yang dikaji dalam penelitian ini.
124 i
111
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Chatarina Tri. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press. Arikunto, Suharsimi. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi. Jakarta: Bumi Aksara. Benjamin S, Bloom.(2006). Taxonomy Of Educational Objektif. New york: Logman. Crow & Crow. 1998. Psikologi Pendidikan .Jakarta : Rineka Cipta. Dalyono. (1997). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Djafar, Syaiful. (2001). Pendekatan Baru Dalam Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri.2002. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru.Surabaya: Usaha Nasional Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Idris. (2008). Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif. Padang Irawan, Prasetyo (1999). Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta : STIA-LAN. Irianto. (2004). Statistic Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana Mudjiono, Dimyati. (2002). Belajar Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Natawidjaya, Rochman. 1991. Psikologi pendidikan untuk SPG. Jakarta : Bumi Aksara Prayitno, Elda. (1991). Pengantar Psikologi Pendidikan. Proyek MAPS: IKIP. Rahmat, Jalaludin. (1999). Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosdikary. Riduwan. (2006). Belajar mudah untuk penelitian guru, karyawan dan peneliti pemula. Bandung: Alfabeta. ______. (2008). Cara Menggunakan Bandung:ALFABETA..
125 i
Dan
Memakai
Analysis
Jalur.
112
Santoso, Singgih. (2000). SPSS. Jakarta: Elek Media Computindo. Sitepu, N. (1994). Analisis Jalur (Path Analysis). FMIP UNRAP Bandung. Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Renika Cipta. Sudarmanto Y.B.1993.Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia Soemanto, Wasty. (2003). Psikologi pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta. Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algasindo. Sujanto, Agus. 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Aksara Baru. Sukmadinata, nana syaodih. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Soemanto, Komanto, 2000. Pengantar Sosiologi, Edisi Kedua, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Suryabrata, Sumadi. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo. Susilo. (2009). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta. Pustaka Book Publisher. Susanto, dery eko. (2010). Pengaruh Minat Belajar Dan Cara Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu SMP N 3 Sawahlunto. Padang (skripsi) Syah, Muhibbin. (2003). Psikologi belajar. Jakarta: Raja Grafindo. Thoha, Miftah. (1990). Perilaku Organisasi Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers Thonthowi, Ahmad. (2000). Psikologi Pendidikan, Edisi Kelima, Bandung: Angkas. Umar, Husein. (1997). Metodologi Penelititan . Jakarta: Renika Cipta. Yusniati. (2010). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Proses Pembelajaran Dengan Perilaku Belajar Sebagai Variabel Intervening Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Padang. Padang. (skripsi)
126 i
113
LAMPIRAN
127 i
114
Lampiran 1: Angket Ujicoba Penelitian
UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS EKONOMI Jl. Prof. Dr. Hamka UNP Air Tawar Padang
Assalamu’alaikum, Wr, Wb Dengan hormat, Pertama-tama saya mendoakan semoga siswa-siswi berada dalam keadaan sehat wal’afiat dan sukses dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Amin Yarabbal’alamin. Angket ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang ”Pengaruh Minat Belajar Dan Perilaku Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Di SMP Negeri 5 Sawahlunto”, yang nantinya dipergunakan untuk menyusun skripsi dalam rangka penyelesaian studi di jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Padang. Informasi yang diperoleh semata-mata untuk kepentingan pendidikan dan tidak ada maksud merugikan siswa-siswi. Angket ini tidak akan mempengaruhi dan oleh karena itu diharapkan siswa-siswi mengisi sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Selanjutnya data dan informasi yang siswa-siswi berikan akan dijaga kerahasiannya. Atas kesediaan dan bantuan yang siswa-siswi berikan, saya ucapkan terima kasih.
Wassalam
Maisyarah
128 i
115
UJICOBA ANGKET PENELITIAN
Identitas Responden Nama Responden
: …………..
Jenis Kelamin Laki-laki Kelas
Perempuan
: ..................
Petunjuk Jawaban 1. Bacalah pernyataan dibawah ini. 2. Pilih satu jawaban untuk setiap item pernyataan. 3. Be rilah tanda (√) pada salah satu kolom jawaban yang siswa-siswi anggap paling tepat berdasarkan kriteria jawaban. SL = Selalu SR
= Sering
KD
= Kadang-kadang
JR
= Jarang
TP
= Tidak Pernah
1. Minat belajar adik-adik siswa SMP Negeri 5 Sawahlunto dalam belajar: NO PERNYATAAN SS SR KD JR TP 1.
Berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran IPS Terpadu
2.
Menyimpulkan ide-ide pokok dalam setiap materi pelajaran IPS Terpadu
3.
Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
4.
Memperhatikan guru dalam menerangkan pelajaran IPS Terpadu
5.
Mengemukakan
pendapat
terkait
129 i
dengan
116 116
materi IPS Terpadu yang dipelajari 6.
Menanyakan kepada guru sewaktu menemukan kesulitan dalam mengerjakan tugas IPS Terpadu
7.
Meskipun tidak dianjurkan oleh guru, tetap memiliki modul
8.
Menanyakan kepada guru terkait materi IPS Terpadu yang belum difahami
9.
Menyelesaikan dengan sungguh-sungguh tugas IPS Terpadu yang dikerjakan dirumah
10. Mengerjakan tugas IPS Terpadu dengan sungguh-sungguh di sekolah 11. Senang mengerjakan tugas di rumah terkait dengan mata pelajaran IPS Terpadu 12. Meminta bantuan teman apabila mengerjakan tugas IPS Terpadu
tidak
13. Senang mengerjakan tugas di sekolah terkait dengan mata pelajaran IPS Terpadu 14. Senang mendengarkan penjelasan tentang materi IPS Terpadu
guru
15. Senang membuat tugas lain ketika sedang belajar IPS Terpadu 16. Masuk ke dalam kelas sebelum pelajaran di mulai 17. Mempersiapkan diri pelajaran IPS Terpadu
untuk
menerima
18. Duduk dengan rapi didalam kelas sebelum guru IPS Terpadu memasuki kelas 19. Untuk materi ujian mengandalkan catatan dan buku pegangan yang relevan 20. Mencari buku pegangan lain terkait dengan
130 i
117
pelajaran IPS Terpadu sebelum ujian 21. Catatan selalu dilengkapi 22. Berusaha menyelesaikan soal IPS Terpadu yang dianggap sulit 23. Menanyakan kepada senior memahami materi IPS Terpadu
yang
lebih
24. Malas untuk mengerjakan soal yang dianggap sulit 25. Walaupun sakit, berusaha untuk tetap datang ke sekolah 26. Walaupun sakit tetap menayakan tugas IPS Terpadu kepada teman 27. Walaupun sakit tetap mengerjakan tugas IPS Terpadu 28. Walaupun sibuk, tetap menyediakan waktu untuk mengulang kembali pelajaran IPS Terpadu di rumah 29. Tidak pernah lupa untuk membahas kembali pelajaran IPS Terpadu di rumah
2. Perilaku belajar adik-adik siswa SMP Negeri 5 Sawahlunto dalam belajar: NO PERNYATAAN SS SR KD JR 1.
Berpakaian rapi setiap belajar IPS Terpadu
2.
Mempelajari setiap materi IPS Terpadu yang akan dipelajari
3.
Menyiapkan alat-alat tulis sebelum guru IPS Terpadu masuk kelas
4.
Mengemukakan pendapat setiap guru IPS Terpadu menjelaskan materi pelajaran
131 i
TP
118
5.
Menjawab setiap pertanyaan yang diberikan guru IPS Terpadu di kelas
6.
Melengkapi catatan IPS Terpadu
7.
Menyelesaikan latihan yang diberikan oleh guru IPS Terpadu
8.
Mencatat materi IPS Terpadu tanpa harus dianjurkan terlebih dahulu oleh guru
9.
Menyalin catatan teman setelah jam pelajaran IPS Terpadu berakhir
10.
Tidak membuat keributan saat menerangkan pelajaran IPS Terpadu
11.
Senang mengerjakan tugas IPS Terpadu yang diberikan guru
12.
Suka keluar masuk kelas karena bosan belajar IPS Terpadu
13.
Memahami buku yang berkaitan dengan tugas yang diberikan guru
14.
Mengerjakan tugas IPS Terpadu dengan teliti
15.
Mengerjakan tugas IPS Terpadu dengan rapi
16.
Menyimpulkan materi IPS Terpadu setelah dijelaskan oleh guru
17.
Membuat tugas IPS Terpadu di sekolah
18.
Senang berdiskusi dalam menyelesaikan tugas IPS Terpadu, karena dapat bertukar fikiran
19.
Dengan adanya diskusi kelompok belajar tugas IPS Terpadu dengan mudah diselesaikan
20.
Membaca materi sebelum ujian dimulai
21.
Memahami materi sebelum ujian dimulai
22.
Berkonsentrasi dalam mempersiapkan diri
132 i
guru
119
sebelum ujian IPS Terpadu 23.
Mempersiapkan segala sesuatu dibutuhkan sebelum ujian dimulai
24.
Membawa catatan kecil saat ujian
25.
Ketika ujian berlangsung tidak pernah melihat catatan kecil
26.
Sebisa mungkin teliti dalam mengerjakan soalsoal ujian IPS Terpadu
27.
Ketika ujian IPS Terpadu berlangsung ada teman yang suka melihat catatan
28.
Menyelesaikan soal ujian sendiri
29.
Berusaha untuk tidak bertanya kepada teman ketika menemui kesulitan dalam ujian
30.
Berusaha untuk menjawab soal-soal ujian tanpa melihat jawaban dari teman
133 i
yang
120
Lampiran 2: Tabulasi Ujicoba Angket TABULASI UJICOBA ANGKET PENELITIAN VARIABEL MINAT BELAJAR (X1) Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
X1
1
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
129
2
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
117
3
5
4
3
4
5
4
3
4
5
4
3
4
5
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
115
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
138
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
145
6
5
4
4
4
4
3
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
130
7
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
2
4
4
4
4
3
4
4
109
8
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
124
9
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
144
10
5
5
5
5
4
4
5
3
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
127
11
5
5
4
5
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
3
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
132
12
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
118
13
4
4
4
4
5
3
4
3
5
5
4
4
5
4
3
4
5
4
4
5
4
3
4
5
4
4
4
4
4
119
14
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
2
4
4
4
4
3
4
4
111
15
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
2
4
4
4
4
5
4
4
120
16
4
4
5
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
5
3
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
4
3
4
4
120
17
4
4
5
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
123
18
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
133
19
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
143
20
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
2
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
117
21
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
5
4
3
4
4
113
22
3
5
4
5
3
2
4
3
3
5
4
3
3
3
5
3
4
3
3
4
4
4
5
5
3
3
4
3
3
106
23 24
5 4
5 4
5 4
5 4
5 5
5 3
5 4
5 4
5 5
5 4
4 5
5 4
5 5
5 4
5 5
5 4
5 4
5 4
5 4
5 4
5 4
5 3
5 5
5 4
5 4
5 4
5 4
5 4
5 4
144 120
25
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
3
5
4
4
4
4
4
4
115
26
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
144
27
4
4
5
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
121
28
5
5
5
5
5
4
5
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
4
5
5
137
29
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
114
30
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
118
134 i
121
TABULASI UJICOBA ANGKET PENELITIAN VARIABEL PERILAKU BELAJAR (X2) Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
X2
1
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
136
2
4
4
5
4
4
3
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
123
3
5
4
4
4
5
4
3
5
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
5
3
4
4
4
3
5
4
4
4
4
3
121
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
3
5
5
4
4
4
5
138
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
150
6
5
5
5
4
4
3
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
136
7
4
4
4
4
4
3
4
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
4
3
2
4
3
3
4
4
108
8
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
2
5
4
4
4
4
120
9
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
149
10
5
4
4
5
4
4
5
5
4
5
4
5
4
5
4
4
4
3
4
5
5
4
5
5
5
4
4
3
4
4
130
11
5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
4
3
4
5
4
4
5
5
136
12
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
124
13
4
4
4
4
5
3
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
5
3
4
4
4
3
4
3
4
4
4
3
4
5
121
14
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
2
4
3
4
4
3
4
4
4
116
15
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
5
4
4
4
122
16
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
3
5
4
3
4
4
4
125
17
4
5
5
4
4
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
5
129
18
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
5
4
5
4
137
19
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
148
20
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
2
4
4
4
4
4
4
122
21
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
117
22
3
4
3
5
3
2
4
5
4
5
4
4
3
3
4
3
4
3
4
4
4
4
5
5
5
3
4
3
4
4
115
23
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
147
24
4
4
4
4
5
3
4
4
2
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
3
5
5
4
4
4
4
4
4
121
25
4
4
4
3
4
3
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
5
5
4
4
4
4
4
4
118
26
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
148
27
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
123
28
5
4
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
2
5
5
4
4
4
5
4
5
4
2
4
5
134
29
4
5
4
4
4
3
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
5
4
121
30
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
122
135 i
122
Lampiran 3: Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas
Reliability Minat Belajar (X1) Case Processing Summary N Cases
Valid
% 29
a
Excluded Total
100.0
0
.0
29
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.957
29 Item Statistics Mean
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025
4.34 4.38 4.41 4.38 4.45 3.86 4.41 3.86 4.45 4.55 4.31 4.31 4.45 4.55 4.07 4.31 4.31 4.31 4.31 4.31 4.10 3.93 4.48 4.55 4.55
Std. Deviation
N
.614 .561 .568 .561 .572 .789 .568 .743 .572 .506 .541 .541 .572 .572 .884 .541 .471 .541 .541 .541 .618 .884 .509 .506 .572
29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29
136 i
123
VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029
4.41 4.10 4.31 4.31
.568 .618 .541 .541
29 29 29 29
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029
Scale Variance if Item Deleted
120.76 120.72 120.69 120.72 120.66 121.24 120.69 121.24 120.66 120.55 120.79 120.79 120.66 120.55 121.03 120.79 120.79 120.79 120.79 120.79 121.00 121.17 120.62 120.55 120.55 120.69 121.00 120.79 120.79
Corrected ItemTotal Correlation
127.761 128.993 128.936 128.993 129.020 125.690 128.936 128.475 129.020 131.042 130.884 127.670 129.020 129.113 133.177 127.670 130.741 127.670 127.670 130.170 128.071 125.433 131.887 131.042 129.113 127.507 128.071 127.670 127.670
.712 .683 .680 .683 .667 .662 .680 .534 .667 .581 .553 .822 .667 .660 .199 .822 .656 .822 .822 .612 .684 .597 .503 .581 .660 .795 .684 .822 .822
Scale Statistics Mean 125.10
Variance 138.025
Std. Deviation
N of Items
11.748
29
137 i
Cronbach's Alpha if Item Deleted .955 .956 .956 .956 .956 .956 .956 .957 .956 .956 .957 .955 .956 .956 .962 .955 .956 .955 .955 .956 .956 .957 .957 .956 .956 .955 .956 .955 .955
124
Reliability Perilaku Belajar (X2) Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.947
30 Item Statistics Mean
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025
4.3333 4.3667 4.4000 4.3667 4.4333 3.8667 4.4333 4.3000 4.1000 4.5333 4.3667 4.5333 4.4333 4.5667 4.5000 4.3000 4.3000 3.8333 4.2000 4.3000 4.3333 3.9333 4.4667 4.0667 4.3000
Std. Deviation
N
.60648 .49013 .56324 .55605 .56832 .77608 .56832 .79438 .80301 .50742 .49013 .50742 .56832 .56832 .57235 .53498 .46609 .74664 .40684 .53498 .47946 .86834 .50742 .86834 .79438
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
138 i
125
VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030
4.3000 4.1000 3.8333 4.3667 4.3000
.53498 .60743 .74664 .49013 .53498
30 30 30 30 30
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030
Scale Variance if Item Deleted
124.1333 124.1000 124.0667 124.1000 124.0333 124.6000 124.0333 124.1667 124.3667 123.9333 124.1000 123.9333 124.0333 123.9000 123.9667 124.1667 124.1667 124.6333 124.2667 124.1667 124.1333 124.5333 124.0000 124.4000 124.1667 124.1667 124.3667 124.6333 124.1000 124.1667
Corrected ItemTotal Correlation
124.326 125.541 123.651 124.714 125.689 122.179 125.551 124.489 120.654 126.478 125.541 126.478 125.689 126.093 127.826 124.764 127.040 123.206 128.547 127.523 126.671 120.189 126.966 129.007 124.489 124.764 123.826 123.206 125.541 126.420
.671 .728 .783 .705 .609 .641 .620 .488 .707 .617 .728 .617 .609 .577 .434 .730 .620 .604 .549 .494 .637 .674 .573 .203 .488 .730 .709 .604 .728 .588
Scale Statistics Mean 1.2847E2
Variance 133.775
Std. Deviation
N of Items
11.56610
30
139 i
Cronbach's Alpha if Item Deleted .944 .944 .943 .944 .945 .944 .945 .946 .944 .945 .944 .945 .945 .945 .946 .944 .945 .945 .945 .946 .945 .944 .945 .951 .946 .944 .944 .945 .944 .945
126
Lampiran 4: Angket Penelitian
UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS EKONOMI Jl. Prof. Dr. Hamka UNP Air Tawar Padang
Assalamu’alaikum, Wr, Wb Dengan hormat, Pertama-tama saya mendoakan semoga siswa-siswi berada dalam keadaan sehat wal’afiat dan sukses dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Amin Yarabbal’alamin. Angket ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang ”Pengaruh Minat Belajar Dan Perilaku Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Di SMP Negeri 5 Sawahlunto”, yang nantinya dipergunakan untuk menyusun skripsi dalam rangka penyelesaian studi di jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Padang. Informasi yang diperoleh semata-mata untuk kepentingan pendidikan dan tidak ada maksud merugikan siswa-siswi. Angket ini tidak akan mempengaruhi dan oleh karena itu diharapkan siswa-siswi mengisi sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Selanjutnya data dan informasi yang siswa-siswi berikan akan dijaga kerahasiannya. Atas kesediaan dan bantuan yang siswa-siswi berikan, saya ucapkan terima kasih. Wassalam
Maisyarah
140 i
127
ANGKET PENELITIAN Identitas Responden Nama Responden
: …………..
Jenis Kelamin Laki-laki Kelas
Perempuan
: ..................
Petunjuk Jawaban 4. Bacalah pernyataan dibawah ini. 5. Pilih satu jawaban untuk setiap item pernyataan. 6. Berilah tanda (√) pada salah satu kolom jawaban yang siswa-siswi anggap paling tepat berdasarkan kriteria jawaban. SL
= Selalu
SR
= Sering
KD
= Kadang-kadang
JR
= Jarang
TP
= Tidak Pernah
3. Minat belajar adik-adik siswa SMP Negeri 5 Sawahlunto dalam belajar: NO PERNYATAAN SS SR KD JR TP 1 2 3 4 5
Berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran IPS Terpadu Menyimpulkan ide-ide pokok dalam setiap materi pelajaran IPS Terpadu Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru Memperhatikan guru dalam menerangkan pelajaran IPS Terpadu Mengemukakan pendapat terkait dengan
141 i
128
6
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
materi IPS Terpadu yang dipelajari Menanyakan kepada guru sewaktu menemukan kesulitan dalam mengerjakan tugas IPS Terpadu Meskipun tidak dianjurkan oleh guru, tetap memiliki modul Menanyakan kepada guru terkait materi IPS Terpadu yang belum difahami Menyelesaikan dengan sungguh-sungguh tugas IPS Terpadu yang dikerjakan dirumah Mengerjakan tugas IPS Terpadu dengan sungguh-sungguh di sekolah Senang mengerjakan tugas di rumah terkait dengan mata pelajaran IPS Terpadu Meminta bantuan teman apabila tidak mengerjakan tugas IPS Terpadu Senang mengerjakan tugas di sekolah terkait dengan mata pelajaran IPS Terpadu Senang mendengarkan penjelasan guru tentang materi IPS Terpadu Masuk ke dalam kelas sebelum pelajaran di mulai Mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran IPS Terpadu Duduk dengan rapi didalam kelas sebelum guru IPS Terpadu memasuki kelas Untuk materi ujian mengandalkan catatan dan buku pegangan yang relevan Mencari buku pegangan lain terkait dengan pelajaran IPS Terpadu sebelum ujian Catatan selalu dilengkapi Berusaha menyelesaikan soal IPS Terpadu yang dianggap sulit Menanyakan kepada senior yang lebih memahami materi IPS Terpadu Malas untuk mengerjakan soal yang dianggap sulit Walaupun sakit, berusaha untuk tetap datang ke sekolah Walaupun sakit tetap menayakan tugas IPS Terpadu kepada teman
142 i
129
26
Walaupun sakit tetap mengerjakan tugas IPS Terpadu
27
Walaupun sibuk, tetap menyediakan waktu untuk mengulang kembali pelajaran IPS Terpadu di rumah Tidak pernah lupa untuk membahas kembali pelajaran IPS Terpadu di rumah
28
4. Perilaku belajar adik-adik siswa SMP Negeri 5 Sawahlunto dalam belajar: NO PERNYATAAN SS SR KD JR TP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Berpakaian rapi setiap belajar IPS Terpadu Mempelajari setiap materi IPS Terpadu yang akan dipelajari Menyiapkan alat-alat tulis sebelum guru IPS Terpadu masuk kelas Mengemukakan pendapat setiap guru IPS Terpadu menjelaskan materi pelajaran Menjawab setiap pertanyaan yang diberikan guru IPS Terpadu di kelas Melengkapi catatan IPS Terpadu Menyelesaikan latihan yang diberikan oleh guru IPS Terpadu Mencatat materi IPS Terpadu tanpa harus dianjurkan terlebih dahulu oleh guru Menyalin catatan teman setelah jam pelajaran IPS Terpadu berakhir Tidak membuat keributan saat guru menerangkan pelajaran IPS Terpadu Senang mengerjakan tugas IPS Terpadu yang diberikan guru Suka keluar masuk kelas karena bosan belajar IPS Terpadu Memahami buku yang berkaitan dengan tugas yang diberikan guru Mengerjakan tugas IPS Terpadu dengan teliti Mengerjakan tugas IPS Terpadu dengan rapi Menyimpulkan materi IPS Terpadu setelah dijelaskan oleh guru Membuat tugas IPS Terpadu di sekolah Senang berdiskusi dalam menyelesaikan tugas
143 i
130
20
IPS Terpadu, karena dapat bertukar fikiran Dengan adanya diskusi kelompok belajar tugas IPS Terpadu dengan mudah diselesaikan Membaca materi sebelum ujian dimulai
21
Memahami materi sebelum ujian dimulai
22
Berkonsentrasi dalam mempersiapkan diri sebelum ujian IPS Terpadu Mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sebelum ujian dimulai Ketika ujian berlangsung tidak pernah melihat catatan kecil Sebisa mungkin teliti dalam mengerjakan soalsoal ujian IPS Terpadu Ketika ujian IPS Terpadu berlangsung ada teman yang suka melihat catatan Menyelesaikan soal ujian sendiri Berusaha untuk tidak bertanya kepada teman ketika menemui kesulitan dalam ujian Berusaha untuk menjawab soal-soal ujian tanpa melihat jawaban dari teman
19
23 24 25 26 27 28 29
144 i
131
Lampiran 5: Tabulasi Data Penelitian
TABULASI DATA VARIABEL MINAT BELAJAR (X1) No. Item KET
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
J.X1
Resp 1
5
5
5
3
5
4
4
1
1
3
3
3
2
3
3
4
3
1
4
2
2
3
4
4
3
3
4
3
90
Resp 2
4
4
5
5
4
5
4
1
5
5
5
4
4
3
1
4
2
2
3
4
2
4
4
2
2
3
2
2
95
Resp 3
5
5
5
3
5
4
3
1
4
5
5
3
3
5
5
4
3
4
3
4
5
5
5
5
5
3
4
1
112
Resp 4
5
5
5
4
5
4
4
1
5
5
5
4
4
5
4
3
4
5
5
5
3
3
5
5
3
2
4
4
116
Resp 5
5
5
4
3
4
3
4
1
5
5
5
2
3
3
2
3
3
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
3
109
Resp 6
5
5
5
5
5
5
4
1
5
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
1
3
3
3
3
2
3
2
110
Resp 7
5
4
5
5
5
4
3
1
5
5
5
5
3
4
3
2
3
1
5
1
2
4
4
3
4
3
3
3
100
Resp 8
5
4
5
5
5
5
5
1
5
5
4
5
5
5
3
4
3
4
3
3
2
4
4
3
4
3
3
3
110
Resp 9
4
4
3
3
3
2
3
5
3
4
3
2
3
2
5
5
5
3
5
3
2
3
5
4
3
3
3
3
96
Resp 10
5
5
4
5
5
5
4
2
4
5
5
4
3
4
2
3
4
3
5
5
3
5
5
5
5
4
1
5
115
Resp 11
5
5
5
4
4
3
3
1
4
5
5
3
3
5
4
5
5
3
2
1
2
4
2
2
4
5
3
2
99
Resp 12
5
5
4
3
5
4
4
1
5
5
5
3
3
4
5
5
4
5
3
5
3
4
4
4
3
2
4
2
109
Resp 13
5
4
5
3
4
3
3
5
5
4
5
3
3
5
4
3
3
4
4
3
3
5
2
4
4
3
2
3
104
Resp 14
5
4
5
5
5
4
4
1
4
5
5
3
3
4
4
4
3
5
5
2
5
5
3
3
4
4
3
4
111
Resp 15
3
3
5
3
5
3
2
1
5
4
5
3
5
1
2
2
3
3
2
1
1
2
2
3
1
1
2
2
75
Resp 16
5
5
5
5
4
4
5
1
5
5
5
3
3
5
5
3
4
5
5
5
1
4
2
4
4
3
4
3
112
Resp 17
5
3
5
5
3
5
2
1
5
3
5
3
4
5
4
5
5
3
4
3
3
5
5
5
5
3
3
4
111
Resp 18
5
5
5
5
3
3
3
1
4
4
5
3
3
5
1
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
116
Resp 19
5
4
5
3
4
3
3
1
5
5
5
3
3
5
4
5
5
3
5
2
4
5
5
5
5
4
3
3
112
Resp 20
4
4
4
5
5
4
3
1
2
1
1
2
3
3
3
3
2
2
1
1
2
2
3
3
3
1
1
1
70
Resp 21
5
5
5
5
5
4
4
1
5
4
4
2
3
2
2
3
1
1
2
2
3
2
3
2
2
1
1
1
80
Resp 22
5
5
5
5
4
4
4
2
4
4
5
3
4
5
4
4
4
3
4
2
2
4
4
3
5
2
4
2
106
Resp 23
4
4
5
4
4
4
5
1
5
4
5
3
3
5
4
5
5
4
4
4
3
5
3
3
4
5
5
4
114
Resp 24
2
5
4
5
5
4
3
1
3
1
3
3
3
5
5
5
3
3
5
1
5
5
5
5
4
3
4
3
103
Resp 25
5
5
5
5
5
4
4
1
5
5
5
5
3
5
4
3
5
5
3
5
2
1
5
5
5
5
5
5
120
Resp 26
5
5
5
5
5
4
5
1
5
5
5
3
3
5
5
3
4
5
4
3
5
1
5
5
1
2
3
3
110
Resp 27
5
5
3
3
3
3
2
2
3
2
5
3
3
4
2
3
4
3
4
1
4
5
5
5
3
5
4
4
98
Resp 28
5
3
5
3
5
3
3
2
5
5
5
3
3
5
5
3
3
5
5
5
3
4
4
2
3
2
4
3
106
Resp 29
5
5
5
2
5
4
4
1
4
5
5
2
3
2
3
4
5
5
5
5
3
5
5
5
3
5
1
5
111
145 i
132
Resp 30
5
5
4
3
5
3
3
2
5
5
4
3
3
4
3
5
3
4
4
4
4
4
5
5
4
3
3
3
108
Resp 31
5
3
4
3
3
3
3
1
4
5
5
5
4
3
2
5
5
2
3
1
3
4
4
3
3
2
4
2
94
Resp 32
5
5
5
3
3
4
1
1
5
5
5
3
3
5
5
2
3
5
2
5
2
4
2
3
4
5
4
4
103
Resp 33
4
3
5
4
4
3
4
1
5
5
5
4
3
5
3
5
3
3
3
3
3
4
5
5
4
3
3
4
106
Resp 34
3
5
5
5
5
5
3
1
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
3
3
3
4
5
5
4
3
3
3
116
Resp 35
4
5
5
3
5
3
3
1
5
5
3
3
3
5
4
3
2
2
5
2
1
2
4
5
5
3
5
5
101
Resp 36
4
5
5
3
4
2
2
2
5
5
4
3
3
3
2
3
2
2
5
2
1
3
1
3
4
2
3
2
85
Resp 37
4
3
5
4
4
3
3
1
3
4
5
3
3
4
4
3
3
3
4
2
4
4
3
3
3
3
2
3
93
Resp 38
4
4
4
3
5
3
3
1
2
5
5
3
3
4
5
5
4
5
5
5
3
3
3
4
4
4
3
4
106
Resp 39
3
3
5
4
5
3
4
1
5
4
4
3
3
5
3
4
4
5
3
5
3
5
4
5
4
4
4
4
109
Resp 40
4
4
2
2
5
2
3
4
5
4
2
5
3
2
5
4
3
4
2
4
3
3
5
5
5
5
2
5
102
Resp 41
5
3
4
3
4
3
3
3
5
4
5
3
3
3
4
3
3
3
3
3
1
3
3
4
3
1
3
1
89
Resp 42
5
5
5
5
5
3
5
1
5
5
5
3
3
3
5
5
4
4
5
4
2
5
5
5
4
4
3
3
116
Resp 43
5
3
5
5
5
3
2
1
5
5
5
3
3
5
3
4
4
5
5
5
3
5
5
3
4
4
3
5
113
Resp 44
5
5
5
5
5
5
3
3
5
5
5
3
2
3
5
3
5
5
3
5
4
3
2
3
3
3
2
5
110
Resp 45
5
5
5
5
4
3
4
1
5
5
5
2
2
3
2
4
4
5
5
4
4
4
2
3
3
3
3
4
104
Resp 46
3
5
5
5
5
3
3
1
5
5
5
2
1
5
3
3
5
5
5
3
3
4
1
3
5
1
2
4
100
Resp 47
5
4
4
5
4
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
2
3
2
99
Resp 48
3
2
4
3
5
3
3
1
3
4
4
3
2
4
1
3
3
4
4
5
3
5
1
1
2
4
1
1
82
Resp 49
5
4
5
3
4
3
4
2
5
5
5
3
3
3
4
3
4
3
5
4
2
4
5
1
3
4
3
1
100
Resp 50
5
3
5
1
4
2
1
1
5
4
4
5
4
5
5
3
5
2
1
3
3
5
4
4
3
5
5
4
101
Resp 51
5
4
5
4
5
4
4
1
5
5
5
4
5
3
4
4
4
3
5
4
4
4
5
5
5
5
4
5
120
Resp 52
5
4
5
5
5
5
4
2
4
5
5
4
4
4
4
4
2
4
1
5
4
5
3
4
4
5
4
4
114
Resp 53
5
3
5
1
4
2
1
1
5
4
4
5
4
5
5
3
5
2
1
3
2
5
1
1
2
2
1
1
83
Resp 54
4
4
5
3
3
4
3
1
4
4
5
1
2
4
3
2
3
4
4
3
3
3
2
3
4
3
4
2
90
Resp 55
5
4
5
3
4
4
4
2
4
4
5
2
2
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
5
4
3
104
Resp 56
4
4
5
5
4
3
4
2
3
4
5
3
3
5
4
4
4
3
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
111
Resp 57
5
5
4
4
4
3
4
1
5
5
5
2
3
3
5
4
5
5
4
3
4
1
4
5
3
4
3
5
108
Resp 58
2
4
5
3
3
3
4
1
4
5
1
1
2
5
4
5
4
5
5
5
5
2
4
4
5
4
2
5
102
Resp 59
5
5
5
5
5
4
4
1
5
5
5
2
5
5
5
5
3
5
5
5
2
3
2
4
4
5
4
2
115
Resp 60
3
4
3
5
3
2
3
1
2
3
2
1
1
2
3
4
3
3
3
3
1
5
3
2
3
2
3
1
74
Resp 61
4
5
5
5
5
5
4
1
4
5
5
5
3
5
4
5
5
3
3
3
4
2
4
5
4
5
2
5
115
146 i
133
TABULASI DATA VARIABEL PERILAKU BELAJAR (X2) KET
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
J.X2
Resp 1
3
3
2
4
3
2
2
2
2
3
3
5
3
4
3
2
3
3
2
4
5
1
1
1
3
3
3
3
2
80
Resp 2
5
5
4
5
4
4
2
3
2
2
1
1
3
3
3
3
3
4
4
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
85
Resp 3
3
3
3
4
3
2
2
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
2
4
3
3
3
4
5
4
1
1
5
90
Resp 4
4
4
3
5
3
3
2
3
2
5
2
5
4
3
3
5
5
4
3
5
3
3
4
4
4
2
3
5
1
102
Resp 5
3
4
4
4
3
3
3
3
3
5
2
4
3
3
5
4
4
4
2
5
3
3
3
2
5
4
2
2
3
98
Resp 6
3
5
2
4
5
3
1
4
3
4
2
5
5
5
5
5
3
5
5
5
2
4
4
3
4
2
3
2
3
106
Resp 7
2
5
2
3
1
5
2
1
2
5
2
5
4
4
4
2
1
3
2
5
5
3
3
4
5
5
5
5
2
97
Resp 8
5
5
3
4
5
3
3
5
5
5
3
5
5
4
5
5
5
5
5
5
3
5
5
4
5
5
5
5
2
129
Resp 9
2
4
2
5
5
1
1
3
2
3
2
4
2
2
3
4
4
5
5
4
1
2
2
4
4
4
5
3
3
91
Resp 10
5
5
4
3
4
3
3
5
2
3
3
4
3
4
3
3
4
4
3
5
4
3
3
2
5
3
4
3
3
103
Resp 11
5
5
2
4
4
2
2
3
3
5
4
5
4
3
5
4
2
3
4
5
3
2
2
4
3
5
4
4
4
105
Resp 12
3
4
2
5
3
2
3
3
3
4
2
5
3
4
5
3
4
4
2
5
2
2
2
3
2
2
2
1
3
88
Resp 13
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
5
3
3
5
4
4
4
4
4
3
3
3
1
3
3
4
4
2
97
Resp 14
2
4
4
5
3
1
2
1
3
4
3
4
2
3
4
4
4
4
2
5
3
2
2
3
4
2
3
2
2
87
Resp 15
5
5
3
4
3
2
2
2
2
1
1
2
4
4
2
2
2
2
2
5
3
1
1
2
4
3
2
2
2
75
Resp 16
5
5
3
5
3
2
3
3
2
5
3
5
2
3
5
5
5
4
3
5
3
2
3
2
5
3
3
4
3
104
Resp 17
2
5
2
4
4
2
4
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
4
2
2
1
2
5
3
2
2
2
68
Resp 18
5
5
3
4
4
1
1
3
2
2
3
5
5
3
5
4
3
4
2
4
2
2
2
3
5
5
1
3
2
93
Resp 19
3
5
4
4
4
4
4
4
3
4
1
4
4
3
5
5
4
2
2
5
3
2
2
3
3
5
5
5
3
105
Resp 20
3
4
2
5
5
1
2
5
3
4
3
2
4
3
1
1
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
1
1
75
Resp 21
3
3
2
5
3
1
3
3
3
4
3
5
5
4
4
5
3
4
1
1
4
2
2
3
3
1
1
2
2
85
Resp 22
5
5
3
3
3
3
2
4
3
4
3
5
4
4
4
4
4
4
5
5
3
5
4
4
5
1
1
1
3
104
Resp 23
2
5
3
5
4
1
2
3
3
3
2
5
4
4
2
5
5
5
2
5
3
3
3
3
4
3
1
4
4
98
Resp 24
1
3
1
2
4
3
3
2
3
4
3
2
5
4
3
2
1
2
5
3
3
2
2
1
5
3
5
3
3
83
Resp 25
2
5
2
5
3
1
3
3
3
4
3
5
5
4
4
4
3
4
3
5
4
5
5
3
5
5
5
5
5
113
Resp 26
5
5
2
5
4
1
3
3
2
3
3
5
3
3
5
5
5
4
3
5
3
3
3
2
5
2
3
5
2
102
Resp 27
5
5
2
4
3
3
2
4
2
2
3
3
3
3
2
2
1
5
2
2
3
2
5
1
5
2
2
3
2
83
Resp 28
3
5
3
5
2
1
3
2
2
5
2
5
3
3
5
5
3
5
3
3
3
3
3
1
3
2
5
1
2
91
Resp 29
5
5
4
5
5
2
2
4
3
1
3
5
5
4
3
5
3
4
3
5
3
5
3
3
5
3
5
5
3
111
Resp 30
5
4
2
4
3
3
3
3
3
5
3
4
5
3
2
3
4
4
3
4
3
5
3
3
4
4
1
2
3
98
Resp 31
1
3
1
5
5
1
3
2
1
5
1
1
2
4
3
5
3
2
1
4
2
1
1
1
5
1
3
2
2
71
Resp 32
1
5
3
5
1
1
3
3
3
1
1
5
3
5
1
3
3
3
1
5
3
1
1
1
4
4
2
2
3
77
Resp 33
4
5
2
5
4
1
1
5
3
4
4
5
3
3
3
5
2
5
5
5
3
3
3
3
4
3
2
1
3
99
147 i
134
Resp 34
3
3
3
5
5
1
1
3
5
5
5
3
3
3
5
3
1
3
3
5
3
3
3
3
4
3
3
3
3
96
Resp 35
3
4
3
4
2
2
4
1
2
2
3
5
3
2
4
4
3
2
1
3
2
2
2
1
5
4
1
2
2
78
Resp 36
3
4
3
4
2
2
4
1
2
2
3
5
3
2
4
4
3
2
1
3
2
2
2
1
5
3
1
1
3
77
Resp 37
1
5
2
3
2
1
3
2
2
4
2
5
4
4
4
2
3
4
2
3
1
3
3
3
5
3
2
2
3
83
Resp 38
4
5
3
4
4
1
3
3
3
5
3
5
2
3
3
4
4
5
2
4
4
2
2
3
5
3
3
4
3
99
Resp 39
2
5
2
4
4
1
3
4
3
2
3
5
3
2
3
4
3
4
5
5
3
5
5
3
5
3
3
3
3
100
Resp 40
5
4
1
3
4
3
2
5
4
3
4
4
4
1
4
3
3
3
4
4
2
3
3
2
5
3
3
3
3
95
Resp 41
5
5
3
3
3
4
3
2
3
4
3
5
3
3
4
4
3
4
3
4
3
4
4
3
3
1
1
1
1
92
Resp 42
3
5
3
5
4
3
3
2
3
3
3
5
4
4
5
4
3
4
2
5
3
5
5
2
5
4
5
5
3
110
Resp 43
3
4
4
5
5
1
1
5
2
4
2
5
3
4
4
5
5
4
4
5
4
3
3
4
4
2
3
3
3
104
Resp 44
3
5
3
5
3
1
1
3
3
5
4
5
5
4
5
5
4
5
3
5
4
2
2
3
4
3
3
2
4
104
Resp 45
3
5
3
5
5
1
1
1
3
5
3
4
3
3
2
4
4
4
2
5
4
5
5
3
4
4
4
3
2
100
Resp 46
3
5
3
5
2
1
1
5
3
5
1
5
3
3
3
3
4
3
3
5
3
3
3
3
3
3
5
5
3
97
Resp 47
4
5
4
4
3
1
1
2
4
5
2
5
3
1
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
93
Resp 48
3
5
3
5
3
3
1
2
3
5
3
5
3
4
5
5
4
4
2
5
3
5
4
2
5
1
2
3
4
102
Resp 49
3
5
3
4
4
1
1
3
3
5
3
5
3
2
5
4
5
3
4
5
2
3
3
1
5
5
1
1
2
94
Resp 50
3
5
2
3
2
5
5
2
2
4
3
5
3
1
4
5
4
4
3
3
4
1
2
1
5
5
3
3
5
97
Resp 51
5
5
3
5
5
3
3
4
3
3
4
3
3
3
5
4
5
4
5
5
3
4
3
3
5
3
5
5
4
115
Resp 52
5
5
2
5
4
1
1
4
3
3
3
5
4
3
5
5
5
4
4
5
5
5
4
3
4
3
5
5
2
112
Resp 53
5
5
2
3
2
5
5
2
2
4
3
5
3
1
4
5
4
4
3
3
4
1
2
1
4
2
2
2
2
90
Resp 54
3
4
1
3
5
2
3
2
1
2
1
4
4
3
2
4
5
3
3
5
2
1
1
1
3
1
5
4
2
80
Resp 55
4
5
4
4
3
1
1
2
4
5
3
5
4
3
3
4
4
4
3
5
3
3
4
3
4
3
2
2
3
98
Resp 56
5
4
3
4
5
2
2
3
3
5
4
4
3
4
5
4
3
4
4
4
2
3
3
3
4
3
1
2
3
99
Resp 57
4
5
3
5
5
2
2
3
3
4
3
5
4
3
5
5
2
5
3
5
3
5
5
1
3
1
5
4
3
106
Resp 58
3
5
5
3
3
2
2
2
2
5
2
5
2
2
3
5
5
4
1
5
3
1
1
3
4
1
4
4
3
90
Resp 59
3
3
5
5
3
3
3
5
3
2
1
5
3
4
5
5
3
4
5
5
3
5
3
3
4
4
2
3
1
103
Resp 60
5
3
1
3
3
2
2
3
3
4
2
5
3
1
3
3
3
3
1
4
3
5
5
1
3
3
5
5
2
89
Resp 61
5
5
3
4
2
3
2
5
3
2
2
5
2
3
5
4
3
4
3
5
4
3
2
4
4
3
4
3
3
100
148 i
135
REKAPITULASI DATA PENELITIAN VARIABEL HASIL BELAJAR IPS TERPADU (Y)
No. Resp
Hasil Belajar
No. Resp
Hasil Belajar
Resp 1
79
Resp 32
68
Resp 2
77
Resp 33
73
Resp 3
76
Resp 34
73
Resp 4
83
Resp 35
70
Resp 5
86
Resp 36
58
Resp 6
86
Resp 37
63
Resp 7
80
Resp 38
68
Resp 8
95
Resp 39
73
Resp 9
80
Resp 40
70
Resp 10
82
Resp 41
83
Resp 11
85
Resp 42
68
Resp 12
83
Resp 43
70
Resp 13
85
Resp 44
68
Resp 14
89
Resp 45
73
Resp 15
88
Resp 46
68
Resp 16
79
Resp 47
68
Resp 17
89
Resp 48
84
Resp 18
83
Resp 49
82
Resp 19
84
Resp 50
85
Resp 20
77
Resp 51
87
Resp 21
75
Resp 52
86
Resp 22
89
Resp 53
67
Resp 23
84
Resp 54
80
Resp 24
68
Resp 55
85
Resp 25 Resp 26
80 87
Resp 56 Resp 57
70 78
Resp 27
68
Resp 58
65
Resp 28
70
Resp 59
78
Resp 29
75
Resp 60
68
Resp 30
70
Resp 61
70
Reap 31
65
149 i
136
Lampiran 6: Distribusi Frekuensi Variable Penelitian TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL BELAJAR IPS TERPADU (Y)
No.
Kelas Interval
Frekuensi Fi 2 12 13 11 18 4 1 61
1 2 3 4 5 6 7
58-63 64-69 70-75 76-81 82-87 88-93 94-99 Jumlah Mean Median Minimum Maksimum Standar deviasi Mode
Fk 2 14 27 38 56 60 61 76,98 78 58 95 8,219 68
150 i
% 3.27 19.67 21.31 18.03 29.5 6.55 1.63 100
137
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR VARIABEL MINAT BELAJAR (X1) Indikator
Perhatian
SL
KK
JR
TP
Rerata
% 65.57
Fi 13
% 21.31
Fi 6
% 9.84
Fi 2
% 3,28
Fi 0
% 0.00
TCR (%)
1
Fi 40
4,49
89,83
2
29
47.54
20
32.79
11
18.03
1
1,64
0
0.00
4,26
85,24
3
45
73.77
12
19.67
3
4.92
1
1,64
0
0.00
4,72
94,42
4
27
44.26
8
13.11
22
36.07
2
3,28
2
3,28
3.92
78.40
5
32
52.46
20
32.79
9
14.75
0
0.00
0
0.00
4.38
87.60
4,35
87,09
No.Item
SR
Rerata indikator
Kemauan
6
9
14,75
20
32,79
26
42.62
6
9.84
0
0.00
3.52
50.29
7
5
8.20
24
39.34
24
39,34
5
8.20
3
4,92
3.38
48.29
8
2
3,28
1
1,64
3
4.92
10
16.39
45
73.77
1.44
20.57
9
37
60.66
13
21,31
7
11.48
3
4.92
1
1,64
4.34
62.00
10
37
60,66
18
29.51
3
4.92
1
1.64
2
3,28
4.43
63.29
11
44
72.13
9
14,75
4
6.56
2
3.28
2
3,28
4.49
64.14
12
3
4,92
10
16.39
32
52.46
7
11.48
9
14.75
3.15
45.00
3,53
50,51
Rerata indikator
Rasa Senang
13
4
6,56
9
14,75
39
63.93
7
11,48
2
3,28
3.10
62.00
14
29
47.54
13
21,31
13
21,31
5
8,20
1
1,64
4.05
81.00
15
17
27.87
19
31.15
14
22.95
8
13.11
3
4,92
3.64
72.80
16
17
27,87
17
27,87
23
37.70
4
6,56
0
0.00
3.77
75.40
17
15
24.59
19
31.15
21
34.43
5
8,20
1
1,64
3.69
73.80
3,65
73,00
Rerata indikator
Keinginan
18
44
72,13
9
14,75
4
6,56
2
3,28
2
3,28
4.49
89.80
19
24
39.34
15
24,59
13
21,31
5
8,20
4
6,56
3.82
76.40
20
19
31.15
12
19.67
15
24,59
8
13,11
7
11,48
3.46
69.20
21
6
9.84
13
21.31
21
34,43
14
22,95
7
11,48
2.95
59.00
22
21
34,43
19
31,15
12
19,67
6
9,84
3
4,92
3.80
76.00
23
4
6,56
9
14,75
11
18,03
16
26,23
21
34,43
1.77
35.40
24
22
36.07
14
22.95
17
27,87
5
8,20
3
4,92
3.77
75.40
25
11
18.03
26
42.62
18
29.51
4
6,56
2
3,28
3.66
73.20
26
15
24.59
12
19,67
18
29,51
11
18,03
5
8,20
3.66
73.20
27
4
6,56
20
32.79
22
36,07
9
14,75
6
9,84
3.11
62.20
28
11
18,03
15
24,59
16
26.23
11
18,03
8
13,11
3.16
63.20
Rerata indikator
3,42
68,45
Rerata variabel
3,73
69,76
151 i
138
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR VARIABEL PERILAKU BELAJAR (X2) SL Indikator
Fi
Perilaku dalam mengikuti pelajaran
KK
SR
No.Item %
JR
TP Rerata
Fi
%
Fi
%
Fi
%
Fi
%
1
20
32.79
6
9.84
24
39.34
7
11.48
4
6.56
3.51
70.20
2
39
63.93
14
22.95
8
13.11
0
0.00
0
0.00
4.51
90.20
3
2
3.28
9
14.75
26
42.62
19
31.15
5
8.20
2.74
54.80
4
27
44.26
21
34.43
21
34.43
1
1.64
0
0.00
4.66
93.20
5
13
21.31
16
26.23
22
36.07
8
29.51
2
3.28
3.49
69.80
6
3
4.92
3
4.92
16
26.23
15
24.59
24
39.34
2.11
42.20
7
2
3.28
4
6.56
22
36.07
19
31.15
14
22.95
2.36
47.20
8
9
14.75
8
13.11
23
37.70
15
24.59
6
9.84
2.98
59.60
9
2
3.28
3
4.92
34
55.74
19
31.15
3
4.92
2.70
54.00
3.23
64.57
Rerata indikator
Perilaku dalam mengerjakan tugas
10
20
32.79
18
29.51
10
16.39
9
14.75
4
6.56
3.67
73.40
11
1
1.64
6
9.84
31
50.82
14
22.95
9
14.75
2.61
52.20
12
2
3.28
4
6.56
3
4.92
11
18.03
41
67.21
4.39
87.80
13
9
14.75
15
24.59
29
47.54
8
13.11
0
0.00
3.41
68.20
14
2
3.28
21
34.43
26
42.62
7
11.48
5
8.20
3.13
62.60
15
22
36.07
14
22.95
16
26.23
7
11.48
2
3.28
3.77
75.40
16
21
34.43
21
34.43
11
18.03
7
11.48
1
1.64
3.89
77.80
17
4
6.56
6
9.84
23
37.70
17
27.87
11
18.03
3.41
68.20
18
10
16.39
32
52.46
12
19.67
7
11.48
0
0.00
3.74
74.80
19
9
14.75
8
13.11
20
32.79
17
27.87
7
11.48
2.92
58.40
3.49
69.88
1.64
4.34
86.80
Rerata indikator 20
Perilaku menghadapi ujian
TCR (%)
36
59.02
14
22.95
8
13.11
2
3.28
1
21
3
4.92
10
16.39
33
54.10
13
21.31
2
3.28
2.98
59.60
22
13
21.31
3
4.92
21
34.43
16
26.23
8
13.11
2.95
59.00
23
8
13.11
7
11.48
23
37.70
16
26.23
7
11.48
2.89
57.80
24
9
14.75
27
44.26
10
16.39
15
24.59
0
0.00
3.49
69.80
25
26
42.62
21
34.43
12
19.67
2
3.28
0
0.00
4.16
83.20
26
8
13.11
9
14.75
25
40.98
11
18.03
8
13.11
2.97
59.40
27
15
24.59
6
9.84
15
24.59
14
22.95
11
18.03
3.00
60.00
28
12
19.67
8
13.11
16
26.23
16
26.23
9
14.75
2.97
59.40
29
3
4.92
5
8.20
28
45.90
21
34.43
4
6.56
2.70
54.00
Rerata indicator
3.24
64.9
Rerata variabel
3.32
66.45
152 i
139
Lampiran 7: Hasil Analisis Data Pengaruh Minat Belajar (X1) Terhadap Perilaku belajar Siswa (X2)
Regression b
Variables Entered/Removed Model 1
Variables Removed
Variables Entered
Method
a
X1
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: X2 b
Model Summary Model
R
R Square a
1
.590
Std. Error of the Estimate
Adjusted R Square
.348
.337
9.558
a. Predictors: (Constant), X1 b. Dependent Variable: X2 b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
2875.154
1
2875.154
Residual
5389.830
59
91.353
Total
8264.984
60
F
Sig.
31.473
a
.000
a. Predictors: (Constant), X1 b. Dependent Variable: X2 a
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) X1
Std. Error 34.108
10.926
.590
.105
a. Dependent Variable: X2
153 i
Standardized Coefficients Beta
t
.590
Sig. 3.122
.003
5.610
.000
140
Pengaruh Perilaku Belajar (X2) Terhadap Hasil Belajar (Y)
Regression b
Variables Entered/Removed Model 1
Variables Removed
Variables Entered
Method
a
X2
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y b
Model Summary Model
R
R Square a
1
.335
Std. Error of the Estimate
Adjusted R Square
.112
.097
7.808
a. Predictors: (Constant), X2 b. Dependent Variable: Y b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
Df
Mean Square
455.844
1
455.844
Residual
3597.139
59
60.968
Total
4052.984
60
F
Sig. 7.477
a
.008
a. Predictors: (Constant), X2 b. Dependent Variable: Y a
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) X2
Std. Error 54.669
8.222
.235
.086
a. Dependent Variable: Y
154 i
Standardized Coefficients Beta
t
.335
Sig. 6.649
.000
2.734
.008
141
Pengaruh Minat Belajar (X1) Dan Perilaku Belajar (X2) Terhadap Hasil Belajar (Y)
Regression b
Variables Entered/Removed Model
Variables Entered
1
X2, X1
Variables Removed
Method
a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y b
Model Summary Model
R
R Square a
1
.336
Std. Error of the Estimate
Adjusted R Square
.113
.082
7.873
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
Df
Mean Square
458.155
2
229.078
Residual
3594.829
58
61.980
Total
4052.984
60
F
Sig. 3.696
a
.031
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y a
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 53.691
9.714
X1
.021
.107
X2
.223
.107
a. Dependent Variable: Y
155 i
Standardized Coefficients Beta
t
Sig. 5.527
.000
.030
.193
.848
.318
2.076
.042
142
Uji Normalitas
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X1 N
X2
Y
61
61
61
Mean
103.16
95.02
76.98
Std. Deviation
11.725
11.737
8.219
Absolute
.120
.108
.147
Positive
.104
.076
.147
Negative
-.120
-.108
-.112
Kolmogorov-Smirnov Z
.938
.844
1.144
Asymp. Sig. (2-tailed)
.342
.474
.146
a
Normal Parameters
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
156 i
143
Uji Homogenitas
Oneway Test of Homogeneity of Variances X1 Levene Statistic
df1
4.732
df2 16
Sig. 28
.000 ANOVA
X1 Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups Within Groups
6370.111
32
199.066
1878.250
28
67.080
Total
8248.361
60
F
Sig. 2.968
.002
Oneway Test of Homogeneity of Variances X2 Levene Statistic
df1
1.848
df2 15
Sig. 39
.062 ANOVA
X2 Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups Within Groups
4408.428
21
209.925
3856.556
39
98.886
Total
8264.984
60
F
Sig. 2.123
.021
Oneway Test of Homogeneity of Variances X1 Levene Statistic 1.959
df1
df2 15
Sig. 39
.047 ANOVA
X1 Sum of Squares Between Groups
df
3970.277
Mean Square 21
157 i
189.061
F
Sig. 1.724
.070
144
Within Groups
4278.083
39
Total
8248.361
60
109.694
Table frekuensi minat belajar (X1)
Frequencies Statistics X1 N
Valid
61
Missing
0
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum
103.16 1.501 106.00 a 106 11.725 137.473 50 70 120 6293
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
X1 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
70
1
1.6
1.6
1.6
74
1
1.6
1.6
3.3
75
1
1.6
1.6
4.9
80
1
1.6
1.6
6.6
82
1
1.6
1.6
8.2
83
1
1.6
1.6
9.8
85
1
1.6
1.6
11.5
89
1
1.6
1.6
13.1
90
2
3.3
3.3
16.4
93
1
1.6
1.6
18.0
94
1
1.6
1.6
19.7
95
1
1.6
1.6
21.3
158 i
145
96
1
1.6
1.6
23.0
98
1
1.6
1.6
24.6
99
2
3.3
3.3
27.9
100
3
4.9
4.9
32.8
101
2
3.3
3.3
36.1
102
2
3.3
3.3
39.3
103
2
3.3
3.3
42.6
104
3
4.9
4.9
47.5
106
4
6.6
6.6
54.1
108
2
3.3
3.3
57.4
109
3
4.9
4.9
62.3
110
4
6.6
6.6
68.9
111
4
6.6
6.6
75.4
112
3
4.9
4.9
80.3
113
1
1.6
1.6
82.0
114
2
3.3
3.3
85.2
115
3
4.9
4.9
90.2
116
4
6.6
6.6
96.7
120
2
3.3
3.3
100.0
61
100.0
100.0
Total
Minat Belajar (X1) Frequency Table X1.1 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
2
3.3
3.3
3.3
3
6
9.8
9.8
13.1
4
13
21.3
21.3
34.4
5
40
65.6
65.6
100.0
Total
61
100.0
100.0
X1.2
159 i
146
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
1
1.6
1.6
1.6
3
11
18.0
18.0
19.7
4
20
32.8
32.8
52.5
5
29
47.5
47.5
100.0
Total
61
100.0
100.0
X1.3 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
1
1.6
1.6
1.6
3
3
4.9
4.9
6.6
4
12
19.7
19.7
26.2
5
45
73.8
73.8
100.0
Total
61
100.0
100.0
X1.4 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
2
3.3
3.3
3.3
2
2
3.3
3.3
6.6
3
22
36.1
36.1
42.6
4
8
13.1
13.1
55.7
5
27
44.3
44.3
100.0
Total
61
100.0
100.0
X1.5 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
9
14.8
14.8
14.8
4
20
32.8
32.8
47.5
5
32
52.5
52.5
100.0
Total
61
100.0
100.0
160 i
147
X1.6 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
6
9.8
9.8
9.8
3
26
42.6
42.6
52.5
4
20
32.8
32.8
85.2
5
9
14.8
14.8
100.0
61
100.0
100.0
Total
X1.7 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
3
4.9
4.9
4.9
2
5
8.2
8.2
13.1
3
24
39.3
39.3
52.5
4
24
39.3
39.3
91.8
5
5
8.2
8.2
100.0
61
100.0
100.0
Total
X1.8 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
45
73.8
73.8
73.8
2
10
16.4
16.4
90.2
3
3
4.9
4.9
95.1
4
1
1.6
1.6
96.7
5
2
3.3
3.3
100.0
61
100.0
100.0
Total
X1.9 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1
1.6
1.6
1.6
2
3
4.9
4.9
6.6
3
7
11.5
11.5
18.0
161 i
148
4
13
21.3
21.3
39.3
5
37
60.7
60.7
100.0
Total
61
100.0
100.0
X1.10 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
2
3.3
3.3
3.3
2
1
1.6
1.6
4.9
3
3
4.9
4.9
9.8
4
18
29.5
29.5
39.3
5
37
60.7
60.7
100.0
Total
61
100.0
100.0
X1.12 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
3
4.9
4.9
4.9
2
10
16.4
16.4
21.3
3
32
52.5
52.5
73.8
4
7
11.5
11.5
85.2
5
9
14.8
14.8
100.0
61
100.0
100.0
Total
X1.13 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
2
3.3
3.3
3.3
2
7
11.5
11.5
14.8
3
39
63.9
63.9
78.7
4
9
14.8
14.8
93.4
5
4
6.6
6.6
100.0
61
100.0
100.0
Total
162 i
149
X1.14 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1
1.6
1.6
1.6
2
5
8.2
8.2
9.8
3
13
21.3
21.3
31.1
4
13
21.3
21.3
52.5
5
29
47.5
47.5
100.0
Total
61
100.0
100.0
X1.15 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
3
4.9
4.9
4.9
2
8
13.1
13.1
18.0
3
14
23.0
23.0
41.0
4
19
31.1
31.1
72.1
5
17
27.9
27.9
100.0
Total
61
100.0
100.0
X1.16 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
4
6.6
6.6
6.6
3
23
37.7
37.7
44.3
4
17
27.9
27.9
72.1
5
17
27.9
27.9
100.0
Total
61
100.0
100.0
X1.17 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1
1.6
1.6
1.6
2
5
8.2
8.2
9.8
3
21
34.4
34.4
44.3
163 i
150
4
19
31.1
31.1
75.4
5
15
24.6
24.6
100.0
Total
61
100.0
100.0
X1.18 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
2
3.3
3.3
3.3
2
2
3.3
3.3
6.6
3
4
6.6
6.6
13.1
4
9
14.8
14.8
27.9
5
44
72.1
72.1
100.0
Total
61
100.0
100.0
X1.19 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
4
6.6
6.6
6.6
2
5
8.2
8.2
14.8
3
13
21.3
21.3
36.1
4
15
24.6
24.6
60.7
5
24
39.3
39.3
100.0
Total
61
100.0
100.0
X1.20 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
7
11.5
11.5
11.5
2
8
13.1
13.1
24.6
3
15
24.6
24.6
49.2
4
12
19.7
19.7
68.9
5
19
31.1
31.1
100.0
Total
61
100.0
100.0
164 i
151
X1.21 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
7
11.5
11.5
11.5
2
14
23.0
23.0
34.4
3
21
34.4
34.4
68.9
4
13
21.3
21.3
90.2
5
6
9.8
9.8
100.0
61
100.0
100.0
Total
X1.22 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
3
4.9
4.9
4.9
2
6
9.8
9.8
14.8
3
12
19.7
19.7
34.4
4
19
31.1
31.1
65.6
5
21
34.4
34.4
100.0
Total
61
100.0
100.0
X1.23 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
4
6.6
6.6
6.6
2
9
14.8
14.8
21.3
3
11
18.0
18.0
39.3
4
16
26.2
26.2
65.6
5
21
34.4
34.4
100.0
Total
61
100.0
100.0
165 i
152
X1.24 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
3
4.9
4.9
4.9
2
5
8.2
8.2
13.1
3
17
27.9
27.9
41.0
4
14
23.0
23.0
63.9
5
22
36.1
36.1
100.0
Total
61
100.0
100.0
X1.25 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
2
3.3
3.3
3.3
2
4
6.6
6.6
9.8
3
18
29.5
29.5
39.3
4
26
42.6
42.6
82.0
5
11
18.0
18.0
100.0
Total
61
100.0
100.0
X1.26 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
5
8.2
8.2
8.2
2
11
18.0
18.0
26.2
3
18
29.5
29.5
55.7
4
12
19.7
19.7
75.4
5
15
24.6
24.6
100.0
Total
61
100.0
100.0
166 i
153
X1.27 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
6
9.8
9.8
9.8
2
9
14.8
14.8
24.6
3
22
36.1
36.1
60.7
4
20
32.8
32.8
93.4
5
4
6.6
6.6
100.0
61
100.0
100.0
Total
X1.28 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
8
13.1
13.1
13.1
2
11
18.0
18.0
31.1
3
16
26.2
26.2
57.4
4
15
24.6
24.6
82.0
5
11
18.0
18.0
100.0
Total
61
100.0
100.0
167 i
154
Table Frekuensi Perilaku Belajar (X2)
Frequencies Statistics
X2 N
Valid
61
Missing Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
0 95.02 1.503 97.00 97a 11.737 137.750 61 68 129 5796
X2 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
68
1
1.6
1.6
1.6
71
1
1.6
1.6
3.3
75
2
3.3
3.3
6.6
77
2
3.3
3.3
9.8
78
1
1.6
1.6
11.5
80
2
3.3
3.3
14.8
83
3
4.9
4.9
19.7
85
2
3.3
3.3
23.0
87
1
1.6
1.6
24.6
88
1
1.6
1.6
26.2
89
1
1.6
1.6
27.9
90
3
4.9
4.9
32.8
91
2
3.3
3.3
36.1
92
1
1.6
1.6
37.7
93
2
3.3
3.3
41.0
168 i
155
94
1
1.6
1.6
42.6
95
1
1.6
1.6
44.3
96
1
1.6
1.6
45.9
97
4
6.6
6.6
52.5
98
4
6.6
6.6
59.0
99
3
4.9
4.9
63.9
100
3
4.9
4.9
68.9
102
3
4.9
4.9
73.8
103
2
3.3
3.3
77.0
104
4
6.6
6.6
83.6
105
2
3.3
3.3
86.9
106
2
3.3
3.3
90.2
110
1
1.6
1.6
91.8
111
1
1.6
1.6
93.4
112
1
1.6
1.6
95.1
113
1
1.6
1.6
96.7
115
1
1.6
1.6
98.4
129
1
1.6
1.6
100.0
61
100.0
100.0
Total
Perilaku Belajar (X2) Frequency Table X2.1 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
4
6.6
6.6
6.6
2
7
11.5
11.5
18.0
3
24
39.3
39.3
57.4
4
6
9.8
9.8
67.2
5
20
32.8
32.8
100.0
Total
61
100.0
100.0
X2.2 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
8
13.1
13.1
13.1
4
14
23.0
23.0
36.1
169 i
156
5
39
63.9
63.9
Total
61
100.0
100.0
100.0
X2.3 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
5
8.2
8.2
8.2
2
19
31.1
31.1
39.3
3
26
42.6
42.6
82.0
4
9
14.8
14.8
96.7
5
2
3.3
3.3
100.0
61
100.0
100.0
Total
X2.4 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
1
1.6
1.6
1.6
3
12
19.7
19.7
21.3
4
21
34.4
34.4
55.7
5
27
44.3
44.3
100.0
Total
61
100.0
100.0
X2.5 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
2
3.3
3.3
3.3
2
8
13.1
13.1
16.4
3
22
36.1
36.1
52.5
4
16
26.2
26.2
78.7
5
13
21.3
21.3
100.0
Total
61
100.0
100.0
X2.6 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
24
39.3
39.3
39.3
2
15
24.6
24.6
63.9
3
16
26.2
26.2
90.2
4
3
4.9
4.9
95.1
5
3
4.9
4.9
100.0
170 i
157
X2.6 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
24
39.3
39.3
39.3
2
15
24.6
24.6
63.9
3
16
26.2
26.2
90.2
4
3
4.9
4.9
95.1
5
3
4.9
4.9
100.0
61
100.0
100.0
Total
X2.7 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
14
23.0
23.0
23.0
2
19
31.1
31.1
54.1
3
22
36.1
36.1
90.2
4
4
6.6
6.6
96.7
5
2
3.3
3.3
100.0
61
100.0
100.0
Total
X2.8 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
6
9.8
9.8
9.8
2
15
24.6
24.6
34.4
3
23
37.7
37.7
72.1
4
8
13.1
13.1
85.2
5
9
14.8
14.8
100.0
61
100.0
100.0
Total
X2.9 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
3
4.9
4.9
4.9
2
19
31.1
31.1
36.1
3
34
55.7
55.7
91.8
4
3
4.9
4.9
96.7
5
2
3.3
3.3
100.0
61
100.0
100.0
Total
171 i
158
X2.10 Frequency Valid
1
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
6.6
6.6
6.6
2
9
14.8
14.8
21.3
3
10
16.4
16.4
37.7
4
18
29.5
29.5
67.2
5
20
32.8
32.8
100.0
Total
61
100.0
100.0
X2.11 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
9
14.8
14.8
14.8
2
14
23.0
23.0
37.7
3
31
50.8
50.8
88.5
4
6
9.8
9.8
98.4
5
1
1.6
1.6
100.0
61
100.0
100.0
Total
X2.12 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
2
3.3
3.3
3.3
2
4
6.6
6.6
9.8
3
3
4.9
4.9
14.8
4
11
18.0
18.0
32.8
5
41
67.2
67.2
100.0
Total
61
100.0
100.0
X2.13 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
8
13.1
13.1
13.1
3
29
47.5
47.5
60.7
4
15
24.6
24.6
85.2
5
9
14.8
14.8
100.0
61
100.0
100.0
Total
172 i
159
X2.14 Frequency Valid
1
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
8.2
8.2
8.2
2
7
11.5
11.5
19.7
3
26
42.6
42.6
62.3
4
21
34.4
34.4
96.7
5
2
3.3
3.3
100.0
61
100.0
100.0
Total
X2.15 Frequency Valid
1
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
3.3
3.3
3.3
2
7
11.5
11.5
14.8
3
16
26.2
26.2
41.0
4
14
23.0
23.0
63.9
5
22
36.1
36.1
100.0
Total
61
100.0
100.0
X2.16 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1
1.6
1.6
1.6
2
7
11.5
11.5
13.1
3
11
18.0
18.0
31.1
4
21
34.4
34.4
65.6
5
21
34.4
34.4
100.0
Total
61
100.0
100.0
X2.17 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
4
6.6
6.6
6.6
2
6
9.8
9.8
16.4
3
23
37.7
37.7
54.1
4
17
27.9
27.9
82.0
5
11
18.0
18.0
100.0
Total
61
100.0
100.0
173 i
160
X2.18 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
7
11.5
11.5
11.5
3
12
19.7
19.7
31.1
4
32
52.5
52.5
83.6
5
10
16.4
16.4
100.0
Total
61
100.0
100.0
X2.19 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
7
11.5
11.5
11.5
2
17
27.9
27.9
39.3
3
20
32.8
32.8
72.1
4
8
13.1
13.1
85.2
5
9
14.8
14.8
100.0
61
100.0
100.0
Total
X2.20 Frequency Valid
Percent
Valid Percent 1.6
1.6
Cumulative Percent
1
1
1.6
2
2
3.3
3.3
4.9
3
8
13.1
13.1
18.0
4
14
23.0
23.0
41.0
5
36
59.0
59.0
100.0
Total
61
100.0
100.0
X2.21 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
2
3.3
3.3
3.3
2
13
21.3
21.3
24.6
3
33
54.1
54.1
78.7
4
10
16.4
16.4
95.1
5
3
4.9
4.9
100.0
61
100.0
100.0
Total
174 i
161
X2.22 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
8
13.1
13.1
13.1
2
16
26.2
26.2
39.3
3
21
34.4
34.4
73.8
4
3
4.9
4.9
78.7
5
13
21.3
21.3
100.0
Total
61
100.0
100.0
X2.23 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
7
11.5
11.5
11.5
2
16
26.2
26.2
37.7
3
23
37.7
37.7
75.4
4
7
11.5
11.5
86.9
5
8
13.1
13.1
100.0
61
100.0
100.0
Total
X2.24 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
15
24.6
24.6
24.6
2
10
16.4
16.4
41.0
3
27
44.3
44.3
85.2
4
9
14.8
14.8
100.0
61
100.0
100.0
Total
X2.25 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
2
3.3
3.3
3.3
3
12
19.7
19.7
23.0
4
21
34.4
34.4
57.4
5
26
42.6
42.6
100.0
Total
61
100.0
100.0
175 i
162
X2.26 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
8
13.1
13.1
13.1
2
11
18.0
18.0
31.1
3
25
41.0
41.0
72.1
4
9
14.8
14.8
86.9
5
8
13.1
13.1
100.0
61
100.0
100.0
Total
X2.27 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
11
18.0
18.0
18.0
2
14
23.0
23.0
41.0
3
15
24.6
24.6
65.6
4
6
9.8
9.8
75.4
5
15
24.6
24.6
100.0
Total
61
100.0
100.0
X2.28 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
9
14.8
14.8
14.8
2
16
26.2
26.2
41.0
3
16
26.2
26.2
67.2
4
8
13.1
13.1
80.3
5
12
19.7
19.7
100.0
Total
61
100.0
100.0
X2.29 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
4
6.6
6.6
6.6
2
21
34.4
34.4
41.0
3
28
45.9
45.9
86.9
4
5
8.2
8.2
95.1
5
3
4.9
4.9
100.0
61
100.0
100.0
Total
176 i
163
Table Frekuensi Hasil Belajar IPS Terpadu (Y)
Frequencies Statistics Y N
Valid
61
Missing
0 76.98 1.052 78.00 68 8.219 67.550 37 58 95 4696
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum Y Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
58
1
1.6
1.6
1.6
63
1
1.6
1.6
3.3
65
2
3.3
3.3
6.6
67
1
1.6
1.6
8.2
68
9
14.8
14.8
23.0
70
7
11.5
11.5
34.4
73
4
6.6
6.6
41.0
75
2
3.3
3.3
44.3
76
1
1.6
1.6
45.9
77
2
3.3
3.3
49.2
78
2
3.3
3.3
52.5
79
2
3.3
3.3
55.7
80
4
6.6
6.6
62.3
82
2
3.3
3.3
65.6
83
4
6.6
6.6
72.1
177 i
164
84
3
4.9
4.9
77.0
85
4
6.6
6.6
83.6
86
3
4.9
4.9
88.5
87
2
3.3
3.3
91.8
88
1
1.6
1.6
93.4
89
3
4.9
4.9
98.4
95
1
1.6
1.6
100.0
61
100.0
100.0
Total
178 i
179 i
180 i
181 i
182 i