PENGARUH MATA KULIAH PAR DAN DASPRO TERHADAP PEMILIHAN JURUSAN MAHASISWA STEI 2015 KELAS TTKI 01
LAPORAN PENELITIAN Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah pada Semester II Tahun Akademik 2015-2016
oleh Furqon Aji Yudhistira Dafa Faris Muhammad Dicky Novanto
16515261 16515271 16515276
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2016
SARI PENGARUH MATA KULIAH PAR DAN DASPRO TERHADAP PEMILIHAN JURUSAN MAHASISWA STEI 2015 KELAS TTKI 01 oleh Furqon Aji Yudhistira (16515261) Dafa Faris Muhammad (16515271) Dicky Novanto (16515276) (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika) Sistem pembelajaran di Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk tingkat sarjana strata-1 mengharuskan mahasiswanya untuk menjalani masa Tahap Persiapan Bersama (TPB) sebelum masuk ke jurusan, termasuk Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI). Hal ini menyebabkan mahasiswa STEI harus memilih satu di antara enam jurusan yang ada di STEI ITB. Pada semester II, mahasiswa STEI ITB wajib mengikuti mata kuliah Pengantar Analisis Rangkaian (PAR) dan Dasar Pemrograman (Daspro) di mana mata kuliah PAR berhubungan dengan jurusan elektroteknik dan mata kuliah Daspro berhubungan dengan jurusan informatika. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan metode wawancara dan observasi lapangan, kedua mata kuliah ini mempunyai pengaruh yang sangat sedikit terhadap pemilihan jurusan mahasiswa STEI, khususnya kelas TTKI 01 2015. Faktor yang lebih berpengaruh terhadap pemilihan jurusan adalah faktor di luar mata kuliah, seperti keinginan, dorongan lingkungan, kondisi mahasiswa, fasilitas jurusan, kemampuan, ketersediaan informasi, dan biaya praktik/Tugas Akhir (TA). Mata kuliah PAR dan Daspro hanya berpengaruh terhadap kompetensi mahasiswa tersebut, tetapi tidak mengubah minat dan bakat seseorang secara signifikan. Oleh karena itu, setiap mahasiswa maupun calon mahasiswa disarankan untuk memilih jurusan sesuai minat dan bakat, bukan berdasarkan mata kuliah yang dipelajari di jurusan tertentu. Kata kunci : Pengaruh, PAR, Daspro, Jurusan, STEI
iii
PRAKATA Tiada kata yang paling indah dan tiada kalimat yang paling bermakna, kecuali dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, karunia, hidayah serta pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian berjudul “Pengaruh Mata Kuliah PAR dan Daspro terhadap Pemilihan Jurusan Mahasiswa STEI Kelas TTKI 01 2015” ini. Penyusunan laporan penelitian ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah (TTKI) pada semester II tahun akademik 2015-2016 di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain itu, tujuan dari pembuatan laporan penelitian ini agar mahasiswa STEI angkatan selanjutnya dapat mengetahui dan memahami pengaruh mata kuliah PAR dan Daspro dalam pemilihan jurusan mahasiswa STEI mengingat masih banyak mahasiswa STEI ITB 2015 yang mengalami kebingungan untuk menentukan jurusan di tahun kedua. Laporan penelitian ini tentunya tidak lepas dari berbagai kekurangan, di antaranya ketajaman data dan kurangnya akurasi. Data yang diharapkan adalah data lengkap pilihan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 dari pertama kali masuk semester II hingga indeks kedua mata kuliah tersebut keluar. Namun, karena keterbatasan waktu di mana pengumpulan karya ilmiah ini dilaksanakan sebelum UAS Daspro dimulai, maka data yang didapatkan hanya sampai setelah UTS Daspro. Selain itu, responden laporan penelitian ini hanya terbatas di kelas TTKI 01 2015 sehingga akurasinya hanya relevan dalam kelas tersebut. Meskipun begitu, secara umum mayoritas respon mahasiswa STEI terhadap PAR dan Daspro adalah sama sehingga laporan penelitian ini tetap dapat dijadikan referensi mengenai pengaruh mata kuliah tersebut terhadap pemilihan jurusan. Pembuatan laporan ini dilakukan secara bertahap dengan penyelesaian setiap bab melalui asistensi setiap hari Selasa pada jam kuliah TTKI. Kendala yang dialami dalam proses penyelesaian karya ilmiah ini adalah data minat jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 masih tergolong kurang karena beberapa mahasiswa belum memberikan jawaban atas pertanyaan yang kami ajukan. Untuk menanggulangi kekurangan data tersebut, kami menemui mahasiswa yang bersangkutan di kelas untuk dimintai data sehingga masalah kekurangan data tersebut dapat terselesaikan. Demikian sepatah kata yang dapat kami sampaikan. Semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari terselesaikannya laporan penelitian ini. Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.
Penulis,
iv
KATA PENGANTAR STEI ITB merupakan salah satu fakultas yang ada di ITB dengan fokus bidang keilmuan pada elektroteknik dan informatika. Pada semester II, mahasiswa STEI ITB diwajibkan mengambil mata kuliah Pengantar Analisis Rangkaian (PAR) dan Dasar Pemrograman (Daspro). PAR dan Daspro dirancang untuk memberikan bekal kepada seluruh mahasiswa STEI tanpa melihat jurusan yang akan dipilih di tahun kedua. Kedua mata kuliah tersebut dianggap penting untuk didapatkan oleh seluruh mahasiswa STEI sebagai ciri khas. Selain itu, keduanya adalah dasar untuk mengikuti kuliah di jurusan pilihan masing-masing. Namun, meskipun pengelompokan ini mungkin kurang relevan, kedua mata kuliah tersebut juga memberikan gambaran umum tentang adanya dua bidang fokus yang dapat dianggap mewakili perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu elektroteknik maupun informatika. Pemilihan jurusan oleh seorang mahasiswa ditentukan oleh banyak hal, salah satunya adalah minat yang bermuara pada dua kelompok keilmuan di atas. Jika ada mahasiswa yang belum memiliki minat, gambaran, atau informasi yang jelas mengenai jurusan di STEI, maka mahasiswa tersebut dapat memperoleh gambaran dari mata kuliah PAR dan Daspro. Seseorang yang sudah jelas berminat pada salah satu bidang fokus (elektroteknik atau informatika), pilihan jurusannya tidak dapat dipengaruhi oleh mata kuliah PAR ataupun Daspro, apa pun faktornya, baik tingkat kesulitan maupun nilai yang diperolehnya. Gambaran yang lebih detail mengenai mata kuliah PAR dan Daspro akan dikaji dalam laporan penelitian ini. Pengaruh kedua mata kuliah tersebut akan dianalisis dalam laporan penelitian ini. Semoga laporan penelitian ini juga dapat memberi gambaran mengenai pengaruh kedua kata kuliah tersebut terhadap pemilihan jurusan oleh mahasiswa STEI.
Ir. Arief Syaichu Rohman, MEngSc, Ph.D. Dosen Teknik Elektro ITB
v
SANWACANA Terima kasih kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Dr. Asep Wawan Jatnika, M.Hum. dan Ferry Fauzi Hermawan, M.Hum. selaku dosen TTKI, Ir. Arief Syaichu Rohman, MEngSc, Ph.D. selaku dosen Teknik Elektro ITB, semua mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 selaku responden, dan semua pihak yang telah mendukung terselesaikannya laporan penelitian ini.
vi
DAFTAR ISI Halaman SARI....................................................................................................................... iii PRAKATA ............................................................................................................. iv KATA PENGANTAR ............................................................................................ v SANWACANA ...................................................................................................... vi DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix DAFTAR GRAFIK ................................................................................................. x DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................... xi DAFTAR ISTILAH .............................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah ................................................. 1 1.1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 1.1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2 1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan .............................................................. 3 1.2.1 Tujuan Penulisan ............................................................................. 3 1.2.2 Manfaat Penulisan ........................................................................... 3 1.3 Ruang Lingkup Kajian .......................................................................... 4 1.4 Anggapan Dasar .................................................................................... 4 1.5 Hipotesis ................................................................................................ 5 1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ................................................ 5 1.6.1 Metode............................................................................................. 5 1.6.2 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 5 1.7 Sistematika Penulisan............................................................................ 5 BAB II TEORI DASAR ......................................................................................... 7 2.1 Pengertian Mata Kuliah PAR dan Daspro ............................................ 7 2.1.1 Pengertian Mata Kuliah................................................................... 7 2.1.2 Pengertian Mata Kuliah PAR .......................................................... 8 2.1.3 Pengertian Mata Kuliah Daspro ...................................................... 9 2.2 Pengertian Minat dan Bakat ................................................................ 11 2.2.1 Pengertian Minat Menurut Para Ahli ............................................ 12 2.2.2 Pengertian Bakat Menurut Para Ahli ............................................ 12 2.3 Prospek Pekerjaan Jurusan STEI ........................................................ 13 2.3.1 Teknik Elektro ............................................................................... 13 2.3.2 Teknik Informatika........................................................................ 14 2.3.3 Teknik Telekomunikasi ................................................................. 16 2.3.4 Teknik Tenaga Listrik ................................................................... 16 2.3.5 Sistem dan Teknologi Informasi ................................................... 17 2.3.6 Teknik Biomedis ........................................................................... 18 2.4 Teori Prestasi Belajar .......................................................................... 18 2.4.1 Pengertian Prestasi Belajar ............................................................ 18 vii
2.4.2 Hubungan Minat dengan Prestasi Belajar ..................................... 19 2.5 Faktor Psikologis yang Memengaruhi Minat Belajar ......................... 20 2.6 Korelasi Antara Minat dengan Kemampuan dalam Perkuliahan ........ 21 BAB III ANALISIS PENGARUH PAR DAN DASPRO TERHADAP PEMILIHAN JURUSAN MAHASISWA STEI 2015 KELAS TTKI 01 ............. 23 3.1 Gambaran Umum Pengaruh Mata Kuliah PAR dan Daspro Terhadap Pemilihan Jurusan ............................................................................... 23 3.2 Alasan Pemilihan Jurusan Mahasiswa STEI Kelas TTKI 01 2015..... 24 3.3 Kesulitan PAR dan Daspro Menurut Responden ................................ 27 3.4 Pengaruh Tingkat Kesulitan PAR dan Daspro Terhadap Pemilihan Jurusan................................................................................................. 29 3.5 Pengaruh Nilai PAR dan Daspro Terhadap Pemilihan Jurusan .......... 32 3.6 Pengaruh Sistem Pembelajaran PAR dan Daspro terhadap Pemilihan Jurusan................................................................................................. 34 3.7 Cita-Cita Responden Terhadap Pemilihan Jurusan ............................. 35 3.8 Faktor Lain yang Memengaruhi Pemilihan Jurusan ........................... 36 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 40 4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 40 4.2 Saran .................................................................................................... 41 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... INDEKS .................................................................................................................... LAMPIRAN .............................................................................................................. RIWAYAT HIDUP ...................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Jumlah peminat masing-masing jurusan STEI kelas TTKI 01 2015 secara keseluruhan. .......................................................................................................... 29
ix
DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1. Grafik pemilihan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015. .................... 30
x
DAFTAR SINGKATAN AC BUMN Daring Daspro DC HMJ ITB KBBI KBM PAR PLO PR PT SD SDM SM SMA STEI TA TPB TTKI UAS UTS
: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
Alternating Current Badan Usaha Milik Negara Dalam jaringan Dasar Pemrograman Direct Current Himpunan Mahasiswa Jurusan Institut Teknologi Bandung Kamus Besar Bahasa Indonesia Kegiatan Belajar Mengajar Pengantar Analisis Rangkaian Profession and Leadership Organization Pekerjaan Rumah Perseroan Terbatas Sekolah Dasar Sumber Daya Manusia Sebelum Masehi Sekolah Menengah Atas Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Tugas Akhir Tahap Persiapan Bersama Tata Tulis Karya Ilmiah Ujian Akhir Semester Ujian Tengah Semester
xi
DAFTAR ISTILAH AC Basis data Bullying BUMN Daspro DC Debugging Game ITB Kognitif Kurikulum
Masehi PAR Perangkat lunak Silabus SM
STEI TPB
TTKI
: Aliran muatan listrik yang membalikkan arahnya secara periodik. : Kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik. : Perilaku yang merugikan orang lain. : Perusahaan yang dimiliki pemerintah suatu negara. : Salah satu mata kuliah wajib untuk mahasiswa TPB STEI ITB yang membahas dasar-dasar pemrograman komputer. : Aliran muatan listrik yang memiliki satu arah. : Proses pengujian serta pemeriksaan suatu produk agar bersih dari hal-hal yang tidak diinginkan. : Bentuk terstruktur dari suatu permainan. : Institut teknologi ternama yang ada di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. : Suatu hal yang melibatkan kepercayaan di mana kepercayaan tersebut didapatkan dari proses berpikir. : Perangkat mata pelajaran dan program pendidikan berisi rancangan pelajaran yang disusun oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan. : Kalender atau penomoran tahun yang dihitung sejak kelahiran Yesus. : Salah satu mata kuliah wajib untuk mahasiswa TPB STEI ITB yang membahas penganalisisan rangkaian elektrik. : Bagian dari sistem komputer yang terdiri atas informasi atau instruksi. : Rancangan pembelajaran. : Penunjuk untuk suatu waktu yang terjadi sebelum dihitungnya kalender Masehi atau sebelum kelahiran Yesus. : Salah satu sekolah yang ada di ITB. : Tahap yang dilalui oleh para mahasiswa tahun pertama ITB sebelum memasuki jurusan masing-masing di tahun kedua. : Salah satu mata kuliah wajib untuk mahasiswa TPB STEI ITB yang membahas tata cara dalam penyusunan karya ilmiah.
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
1 2 3 4 5
Lembar Kendali Kerangka Laporan Draf BAB I Draf BAB II Data Pemilihan Jurusan Mahasiswa STEI Kelas TTKI 01 2015
xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1.1.1
Latar Belakang Masalah Jurusan adalah bagian dari suatu fakultas atau sekolah tinggi yang
bertanggung jawab untuk mengelola dan mengembangkan suatu bidang studi (KBBI Edisi Keempat). Setiap perguruan tinggi mempunyai sistem jurusannya sendiri termasuk Institut Teknologi Bandung (ITB). ITB mempunyai tahap yang disebut Tahap Persiapan Bersama (TPB) di mana di tahap ini, mahasiswa akan mengikuti sistem penyamarataan keilmuan dasar yang akan digunakan di jurusan. Setelah melewati masa TPB, mahasiswa ITB baru akan masuk ke jurusan pilihan mereka masing-masing di mana penentuan jurusannya ditentukan oleh indeks prestasi mahasiswa tersebut selama TPB. Semua fakultas dan sekolah di ITB wajib mengikuti tahap ini termasuk Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI). Selama masa TPB, mahasiswa STEI wajib mengikuti mata kuliah yang bernama Pengantar Analisis Rangkaian (PAR) dan Dasar Pemrograman (Daspro) (https://www.stei.itb.ac.id/file/kurikulum/kurikulum-s1-el.htm,
2
Mei
2016).
Kedua mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang dikenal sulit oleh mahasiswa STEI dari tahun ke tahun. Mata kuliah PAR identik dengan jurusan yang berhubungan dengan kelistrikan, yaitu Teknik Elektro (EL), Teknik Tenaga Listrik (EP), Teknik Telekomunikasi (ET), dan Teknik Biomedis (EB). Mata kuliah Daspro identik dengan jurusan yang berhubungan dengan sistem informasi, yaitu 1
2
Teknik Informatika (IF) dan Sistem dan Teknologi Informasi (STI). Dengan melihat kedua jenis materi yang disajikan pada mata kuliah tersebut, tentu setiap mahasiswa yang mempunyai fokus keilmuannya masing-masing, termasuk fokus mata kuliah yang dipelajari. Pemilihan jurusan sangat menentukan karier seseorang di masa depan. Minat dan bakat merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuksesan karier seseorang di masa depan. Dalam hal ini, minat dan bakat terhadap mata kuliah PAR dan Daspro akan berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM) mahasiswa tersebut ketika sudah diterima di jurusan. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu penelitian yang membahas tentang pengaruh kedua mata kuliah tersebut terhadap pemilihan agar mahasiswa STEI tepat memilih jurusan sesuai minat dan bakat yang mereka miliki.
1.1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana pengaruh mata kuliah PAR dan Daspro terhadap pemilihan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015?
2.
Faktor apa saja yang memengaruhi fluktuasi jumlah perubahan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015?
3.
Bagaimanakah respon dan sikap para mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 setelah mengetahui pengaruh mata kuliah PAR dan Daspro terhadap pemilihan jurusan?
3
1.2
Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.2.1
Tujuan Penulisan Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.
Mengetahui pengaruh mata kuliah PAR dan Daspro terhadap pemilihan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015.
2.
Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi fluktuasi jumlah perubahan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015.
3.
Mengetahui respon dan sikap para mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 setelah mengetahui pengaruh mata kuliah PAR dan Daspro terhadap pemilihan jurusan.
1.2.2
Manfaat Penulisan Manfaat yang diharapkan dapat dihasilkan dari dilakukannya penelitian ini
adalah sebagai berikut : 1.
Mengetahui pengaruh mata kuliah PAR dan Daspro terhadap pemilihan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015.
2.
Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi fluktuasi jumlah perubahan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015.
3.
Mengetahui respon dan sikap para mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 setelah mengetahui pengaruh mata kuliah PAR dan Daspro terhadap pemilihan jurusan.
4
1.3
Ruang Lingkup Kajian Untuk menjawab rumusan masalah di atas, diperlukan pengkajian terhadap
beberapa ruang lingkup, yaitu : 1.
Mata kuliah PAR.
2.
Mata kuliah Daspro.
3.
Minat mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015.
4.
Pilihan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015.
5.
Alasan di balik pilihan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015.
6.
Performa mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 pada mata kuliah PAR dan Daspro.
1.4
Anggapan Dasar Minat seseorang terhadap suatu objek akan lebih kelihatan apabila objek
tersebut sesuai sasaran dan berkaitan dengan keinginan dan kebutuhan seseorang yang bersangkutan. (Sadirman, 1990 : 76). Menurut Woodworth dan Marquis (1957 : 58), bakat adalah kapasitas seseorang, potensial dalam diri yang tidak terlihat, untuk memperoleh pola-pola kebiasaan yang terlihat dalam perilaku terhadap suatu tugas, di mana orang tersebut hanya sedikit berlatih atau tidak sama sekali berlatih sebelumnya. Bakat adalah prestasi yang dapat diprediksi dan diukur oleh suatu tes (terjemahan penulis).
5
1.5
Hipotesis Mata kuliah PAR dan Daspro berpengaruh terhadap pemilihan jurusan
mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015.
1.6
Metode dan Teknik Pengumpulan Data
1.6.1
Metode Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu mendeskripsikan data baik
dari literator ataupun sumber-sumber lain kemudian menganalisis data yang didapat dari lapangan. 1.6.2
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengumpulan data berupa studi literator, wawancara, dan observasi lapangan.
1.7
Sistematika Penulisan Laporan penelitian ini terbagi menjadi empat bab, yaitu pendahuluan, teori
dasar, analisis, serta simpulan dan saran. Bab satu membahas yang melatarbelakangi pembuatan laporan penelitian seperti latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup kajian, anggapan dasar, hipotesis, metode penelitian, teknik pengumpulan data, serta sistematika penulisan. Bab dua berisi tentang landasan-landasan ilmu yang berkaitan dengan topik yang dipilih. Bab tiga menjelaskan dan menganalisis semua data yang didapatkan. Bab empat berisi tentang kesimpulan dan saran dari para
6
penulis mengenai keseluruhan topik, baik berdasarkan data yang didapat maupun berdasarkan analisis.
BAB II TEORI DASAR
2.1
Pengertian Mata Kuliah PAR dan Daspro
2.1.1
Pengertian Mata Kuliah Mata kuliah adalah satuan pelajaran satuan pelajaran yang diajarkan di
tingkat perguruan tinggi (http://edefinisi.com/tag/pengertian-mata-kuliah, 2 Mei 2016). Definisi serupa untuk kata kuliah itu sendiri adalah pelajaran yang diberikan di perguruan tinggi (http://kbbi.web.id/, 2 Mei 2016). Setiap mahasiswa wajib mengambil mata kuliah agar dapat menyelesaikan kewajibannya dalam kehidupan kuliah. Mata kuliah terdiri dari dua jenis di ITB sendiri, yaitu mata kuliah wajib dan pilihan (Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ITB 2015). Sumber-sumber tersebut memperlihatkan bahwa definisi mata kuliah secara umum adalah sama. Mata kuliah wajib adalah mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa di jurusan tersebut dengan tujuan agar kompetensi mahasiswa tersebut memenuhi kriteria kelulusan perguruan tinggi. Mata kuliah pilihan adalah mata kuliah yang boleh diambil oleh mahasiswa tersebut dengan tujuan pengembangan kompetensi mahasiswa setelah lulus (Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ITB 2015). Menurut struktur kurikulum 2013 seluruh jurusan STEI ITB, salah satu mata kuliah wajib mahasiswa STEI ITB pada masa TPB adalah PAR dan Daspro di mana kedua mata kuliah ini wajib diambil di semester II.
7
8
2.1.2
Pengertian Mata Kuliah PAR Pengantar Analisis Rangkaian (PAR) adalah mata kuliah wajib STEI yang
mempelajari tentang rangkaian listrik dasar. Menurut silabus pada kuliah dalam jaringan (daring) ITB, materi mata kuliah ini adalah sebagai berikut : 2.1.2.1 Konsep dasar listrik : muatan dan arus, tegangan, daya dan energi, komponen rangkaian. 2.1.2.2 Hukum dasar : Hukum Ohm, Hukum Kirchhoff, rangkaian resistor dan pembagi tegangan, rangkaian resistor paralel dan pembagi arus, konversi delta-wye. 2.1.2.3 Metode analisis : nodal (simpul) dan mesh (jala) 2.1.2.4 Teori rangkaian : superposisi, transformasi sumber, Teori Thevenin, Teori Norton, transfer daya maksimum 2.1.2.5 Penguat operasional (op-amp) : op-amp ideal, op-amp pembalik (inverting) dan
nonpembalik
(noninverting),
summing
(penjumlah)
op-amp,
pembanding (difference) op-amp, dan cascaded amplifier. 2.1.2.6 Rangkaian orde satu : sumber bebas dan respon step (langkah) dari rangkaian RL dan RC, dan fungsi singularis. 2.1.2.7 Rangkaian orde dua : sumber bebas dan respon step dari rangkaian RLC seri dan paralel. 2.1.2.8 Rangkaian sinus : konsep fasor, hubungan fasor dengan komponen rangkaian, permodelan rangkaian dan analisis keadaan tunak pada rangkaian orde satu dan dua.
9
Menurut silabus pada kuliah dalam jaringan (daring) ITB, capaian pembelajaran mata kuliah ini adalah sebagai berikut : 2.1.2.1 Mengerti konsep dasar tentang muatan, arus, tegangan, daya, energi, dan rangkaian listrik. 2.1.2.2 Mengaplikasikan hukum Ohm dan Kirchhoff pada rangkaian menggunakan analisis simpul dan jala. 2.1.2.3 Menganalisis
rangkaian
dan
menyederhanakan
rangkaian
rumit
menggunakan berbagai macam teori (superposisi, transformasi sumber, Thevenin dan Norton, transfer daya maksimum). 2.1.2.4 Menganalisis dan mendesain rangkaian sederhana yang mengandung opamp. 2.1.2.5 Menangani rangkaian yang mengandung komponen penyimpan energi. 2.1.2.6 Menentukan keadaan peralihan dan tunak pada rangkaian orde satu dan dua. 2.1.2.7 Membuat model rangkaian sinus orde satu dan dua. 2.1.2.8 Menganalisis keadaan tunak pada rangkaian sinus orde satu dan dua. 2.1.2.9 Menggunakan SPICE untuk menganalisis rangkaian arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC). 2.1.2.10
Menggunakan Matlab untuk memecahkan masalah rangkaian.
(http://kuliah.itb.ac.id/app26/course/view.php?id=172, 19 April 2016)
2.1.3
Pengertian Mata Kuliah Daspro Dasar Pemrograman adalah mata kuliah wajib STEI yang mempelajari
tentang paradigma pemrograman prosedural dan fungsional. Dalam “Diktat Kuliah
10
Dasar Pemrograman” karya Inggriani Liem disebutkan bahwa mahasiswa Informatika harus mendapatkan teoretis dan praktik pemrograman dalam beberapa paradigma agar sudut pandang mahasiswa tidak sempit. 2.1.3.1 Paradigma Pemrograman Prosedural Paradigma pemrograman prosedural didasari oleh konsep mesin Von Newmann yaitu sekelompok memori yang dibedakan menjadi memori instruksi dan memori data di mana masing-masing memori dapat diberi nama dan nilai. Instruksi dapat dieksekusi satu per satu secara berurutan oleh sebuah pemroses tunggal. Beberapa instruksi menentukan instruksi berikutnya yang akan dieksekusi (percabangan tergantung kondisi). Data juga diperiksa dan dimodifikasi secara berurutan. Program dalam paradigma ini didasari pada informasi di dalam memori dan manipulasi dari informasi yang disimpan tersebut. Dalam dasar pemrograman prosedural, bahasa pemrograman yang wajib dipelajari oleh mahasiswa adalah Pascal. 2.1.3.2 Paradigma Pemrograman Fungsional Paradigma ini didasari oleh konsep pemetaan dan fungsi pada matematika. Fungsi dapat terbentuk sebagai fungsi primitif, atau komposisi dari fungsi-fungsi lain yang telah terdefinisi. Pemrogram mengasumsikan bahwa ada fungsi-fungsi dasar yang dapat dilakukan. Penyelesaian masalah didasari atas aplikasi dari fungsifungsi tersebut. Dasar pemecahan persoalan adalah transformasionalis. Semua aktivitas program adalah suatu rantai transformasi dari sebuah keadaan awal menuju suatu rantai keadaan akhir.
11
Paradigma ini tidak mempermasalahkan memori dan struktur data, tidak ada pemilahan antara data dan program, dan tidak lagi menggunakan variabel. Pemrogram tidak perlu mengetahui bagaimana mesin mengeksekusi atau bagaimana informasinya disimpan dalam memori, karena yang menjadi perhatiannya hanya keadaan awal dan akhir. Dalam dasar pemrograman prosedural, bahasa pemrograman yang wajib dipelajari oleh mahasiswa adalah Haskell. (http://kuliah.itb.ac.id/app26/pluginfile.php/41749/mod_resource/content/1/Diktat _Fungsional_rev2014_v050214.pdf, 19 April 2016)
2.2
Pengertian Minat dan Bakat Minat dan bakat seseorang berperan penting dalam proses penentuan masa
depan tiap-tiap individu. Hal ini dapat terjadi karena minat dan bakat dapat menjadi tolok ukur yang sesuai untuk menentukan jurusan atau jurusan yang tepat pada masa kuliah. Dengan minat, seseorang dapat semakin terdorong untuk belajar suatu hal yang diminatinya dengan lebih giat karena orang tersebut ingin mengembangkan kemampuan dan intelegensinya di bidang yang diminatinya. Selain itu, bakat tiap individu dapat mendorong seseorang untuk sukses di bidang yang ditekuninya karena dengan talenta yang dimiliki, yang artinya orang tersebut memiliki intelegensi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan di bidang yang ditekuni, tentu bidang tersebut dapat semakin dikuasai. Menurut KBBI, kata “minat” sendiri berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu sedangkan “bakat” adalah dasar yang dibawa sejak lahir. Meskipun definisi tersebut sudah cukup menjelaskan definisi minat dan bakat,
12
tetapi eksplorasi definisi berdasarkan para ahli tetap diperlukan untuk mempertajam teori dasar dan analisis. 2.2.1
Pengertian Minat Menurut Para Ahli Definisi minat menurut para ahli adalah sebagai berikut :
2.2.1.1 Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. (Atik, 2010 : 3). 2.2.1.2 Minat seseorang terhadap suatu objek akan lebih kelihatan apabila objek tersebut sesuai sasaran dan berkaitan dengan keinginan dan kebutuhan seseorang yang bersangkutan. (Sadirman, 1990 : 76) 2.2.1.3 Minat adalah suatu perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi. (Tampubolon, 1991 : 41) Berdasarkan pengertian-pengertian minat oleh para ahli, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa minat adalah keinginan seseorang untuk berkembang dengan adanya dukungan motivasi dan ditunjukkan dengan kecenderungan untuk memperhatikan kegiatan atau objek yang menarik bagi seseorang. Kesimpulan ini tidak jauh berbeda dengan definisi yang terdapat dalam KBBI.
2.2.2
Pengertian Bakat Menurut Para Ahli Menurut Woodworth dan Marquis (1957 : 58), an aptitude may be defined
as a person’s capacity, or hypothetical potential, for acquisition of a certain more or less well defined pattern of behavior involved in the performance of a task respect to which the individual has had little or no previous training. Pendapat tersebut kurang lebih memiliki arti bahwa bakat dapat didefinisikan sebagai
13
kapasitas seseorang, potensial dalam diri yang tidak terlihat, untuk memperoleh pola-pola kebiasaan yang terlihat dalam perilaku terhadap suatu tugas, di mana orang tersebut hanya sedikit berlatih atau tidak sama sekali berlatih sebelumnya. Sedangkan menurut Michael (1960 : 59), aptitude is predictable achievement and can be measured by specially devised test yang apabila dialihbahasakan menjadi “bakat adalah prestasi yang dapat diprediksi dan diukur oleh suatu tes”. Dari pengertian bakat tersebut, dapat disimpulkan bahwa bakat adalah suatu tolok ukur berupa kemampuan dan kapasitas seseorang dalam menghadapi suatu tantangan, di mana kemampuan tersebut dapat dipengaruhi oleh sikap atau respon orang terhadap tantangan yang diberikan.
2.3
Prospek Pekerjaan Jurusan STEI Menurut situs resmi STEI ITB, program sarjana STEI memiliki enam
jurusan di mana salah satu dari keenam jurusan tersebut dapat dipilih oleh masingmasing mahasiswa STEI ITB (https://stei.itb.ac.id/id/program-sarjana/, 2 Mei 2016). Setiap jurusan memiliki prospek kerja masing-masing yang didasari oleh ilmu yang didapat selama menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM) di ITB. Berikut jurusan STEI dan prospek pekerjaannya : 2.3.1
Teknik Elektro Lulusan Teknik Elektro mempunyai prospek pekerjaan dalam berbagai
sektor perekonomian, di antaranya media digital dan interaktif, komunikasi digital dan nirkabel, sistem terintegrasi, industri elektronik, sistem cerdas, desain dan manufaktur sirkuit terpadu, teknologi internet, multimedia, pemrosesan sinyal,
14
otomatisasi dan kontrol, sistem energi, industri minyak dan gas, dan teknik biomedis. Selain itu, beberapa lulusan Teknik Elektro bahkan telah menjadi wiraswasta yang berhasil dan berbagai institusi finansial dan konsultan juga tertarik dengan lulusan Teknik Elektro (http://usm.itb.ac.id/Prodi/132.htm, 3 Mei 2016).
2.3.2
Teknik Informatika Prospek pekerjaan lulusan Teknik Informatika adalah sebagai berikut :
2.3.2.1 Insinyur Perangkat Lunak Lulusan Teknik Informatika berperan dalam pengembangan perangkat lunak untuk berbagai keperluan, misalnya perangkat lunak untuk pendidikan, telekomunikasi, bisnis, termasuk perangkat lunak untuk model dan simulasi. 2.3.2.2 Analis dan Pengintegrasi Sistem Lulusan Teknik Informatika berperan dalam melakukan analisis terhadap sistem dalam suatu instansi atau perusahaan dan membuat solusi yang integratif dengan memanfaatkan perangkat lunak. 2.3.2.3 Konsultan Teknologi Informasi Lulusan
Teknik
Informatika
berperan
dalam
perencanaan
dan
pengevaluasian penerapan IT pada sebuah organisasi. 2.3.2.4 Insinyur dan Administrator Basis Data Lulusan Teknik Informatika berperan dalam perancangan dan pemeliharaan basis data untuk suatu instansi atau perusahaan.
15
2.3.2.5 Insinyur dan Administrator Jaringan Lulusan Teknik Informatika bertugas merancang dan membangun situs jaringan beserta berbagai layanan dan fasilitas berjalan di atasnya. Lulusan Teknik Informatika juga bertugas melakukan pemeliharaan untuk situs jaringan tersebut dan mengembangkannya. 2.3.2.6 Jaringan Komputer dan Insinyur Komunikasi Data Lulusan Teknik Informatika bertugas merancang, merawat, dan mengelola arsitektur jaringan dalam suatu instansi atau perusahaan. 2.3.2.7 Pemrogram Lulusan Teknik Informatika dapat bekerja sebagai pemrogram sistem maupun pengembang aplikasi. Pemrogram sangat dibutuhkan di berbagai bidang, misalnya bidang perbankan, telekomunikasi, industri teknologi informasi, media, dan instansi pemerintah. 2.3.2.8 Tester Perangkat Lunak Lulusan Teknik Informatika berperan khusus sebagai penguji perangkat lunak yang bertanggung jawab atas kebenaran fungsi dari sebuah perangkat lunak. 2.3.2.9 Pengembang Game Lulusan Teknik Informatika dengan berbagai bekal grafis komputer dan ilmu interaksi manusia dan komputer dapat berperan sebagai pengembang perangkat lunak untuk game multimedia.
16
2.3.2.10
Pengembang Sistem Cerdas
Lulusan Teknik Informatika dengan berbagai teknik kecerdasan buatan yang dipelajarinya dapat berperan sebagai pengembang perangkat lunak yang cerdas seperti sistem pakar, pengenal gambar, sistem prediksi, dan penambang data. (http://usm.itb.ac.id/Prodi/135.htm, 3 Mei 2016).
2.3.3
Teknik Telekomunikasi Lulusan Teknik Telekomunikasi mempunyai prospek menjadi konsultan
berbagai industri yang menggunakan telekomunikasi dan internet, manajer proyek sistem dan teknologi informasi, manajer pengembangan produk dan layanan telekomunikasi dan informasi (https://students.telkomuniversity.ac.id/2015/06/26/cari-tau-prospek-kerja-s1-telu-berdasarkan-profil-kerja-alumni-fakultas/, 3 Mei 2016).
2.3.4
Teknik Tenaga Listrik Lulusan Teknik Tenaga Listrik dapat bekerja di bidang pembangkitan,
transmisi, distribusi, dan pemanfaatan tenaga listrik sebagai perancang, dan peneliti. Selain itu, Lulusan Teknik Tenaga Listrik dapat bekerja sebagai insinyur operasi dan pemeliharaan sistem dan peralatan tenaga listrik di instansi pemerintahan dan berbagai industri ketenagalistrikan, antara lain :
17
2.3.4.1 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 2.3.4.2 Perusahaan pembangkit tenaga listrik, Perusahaan Independent Power Plant (IPP), seperti PT Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa-Bali, serta berbagai IPP Swasta. 2.3.4.3 Industri peralatan listrik, seperti pabrik-pabrik transformator, mesin listrik, kabel, kubikel dan peralatan kendali dan proteksi, serta pemanfaatan tenaga listrik. 2.3.4.4 Perusahaan yang mempunyai sistem suplai tenaga listrik, seperti PT Pertamina, PT CPI, PT INCO, serta perusahaan minyak dan pertambangan. 2.3.4.5 Industri yang padat tenaga listrik, seperti pabrik tekstil dan baja. 2.3.4.6 Perusahaan konsultan, kontraktor, jasa operasi dan pemeliharaan sistem dan peralatan tenaga listrik. (http://usm.itb.ac.id/Prodi/181.htm, 2 Mei 2016)
2.3.5
Sistem dan Teknologi Informasi Lulusan Sistem dan Teknologi Informasi diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan sumber daya manusia (SDM) untuk : 2.3.5.1 Organisasi pemerintah, baik di tingkat kabupaten, kota, provinsi, maupun di tingkat pusat. Kebutuhan SDM dengan keahlian sistem dan teknologi informasi yang berkualitas untuk organisasi pemerintah akan sangat besar. 2.3.5.2 Organisasi profit (BUMN dan swasta). Lulusan Sistem dan Teknologi Informasi
diharapkan
dapat
pengelolaan sistem informasi.
berperan
dalam
pengembangan
dan
18
2.3.5.3 Industri perangkat lunak. Lulusan Sistem dan Teknologi Informasi diharapkan dapat berperan sebagai pengembang perangkat lunak sistem informasi atau konsultan. 2.3.5.4 Institusi pendidikan untuk memenuhi kebutuhan peneliti dan tenaga pengajar. (http://usm.itb.ac.id/Prodi/183.htm, 2 Mei 2016)
2.3.6
Teknik Biomedis Lulusan Teknik Biomedis diharapkan dapat memenuhi kebutuhan SDM
untuk : 2.3.6.1 Rumah Sakit 2.3.6.2 Laboratorium klinik. 2.3.6.3 Industri kesehatan dan farmasi. 2.3.6.4 Industri perangkat lunak. Lulusan Teknik Biomedis diharapkan dapat berperan sebagai pengembang perangkat lunak atau konsultan. 2.3.6.5 Institusi pendidikan untuk memenuhi kebutuhan peneliti dan tenaga pengajar. (http://usm.itb.ac.id/Prodi/184.htm, 2 Mei 2016)
2.4
Teori Prestasi Belajar
2.4.1
Pengertian Prestasi Belajar Menurut KBBI, prestasi didefinisikan sebagai suatu hasil yang telah dicapai.
Definisi belajar menurut Cornbach dalam Sardiman A.M (2005 : 20) adalah suatu
19
hal yang ditunjukkan dengan suatu perubahan dalam sikap sebagai hasil dari pengalaman. Definisi prestasi dan hubungannya dengan belajar diperjelas oleh Tulus Tu’u. Menurut Tulus Tu’u (2004), prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
2.4.2
Hubungan Minat dengan Prestasi Belajar Menurut jurnal ilmiah kebidanan dengan judul “Hubungan antara Minat
Masuk Jurusan DIII Kebidanan dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa” karya Atik Setiyaningsih, didapat kesimpulan sebagai berikut : 2.4.2.1 Ada hubungan antara minat masuk jurusan DIII Kebidanan AKBID Estu Utomo Boyolali dengan prestasi belajar (p : 0,652, signifikasi 0,000) 2.4.2.2 Ada hubungan antara motivasi belajar mahasiswa AKBID Estu Utomo Boyolali dengan prestasi belajar (p : 0,666, signifikasi 0,000) 2.4.2.3 Ada hubungan antara minat masuk jurusan DIII Kebidanan dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar (0,000 < 0,05). Dari hasil berikut dapat disimpulkan bahwa minat orang terhadap sesuatu berpengaruh terhadap prestasi belajar.
20
2.5
Faktor Psikologis yang Memengaruhi Minat Belajar Topik psikologis dalam pembelajaran sudah lama dibahas oleh para ahli,
Scorates pada tahun 400-an SM yang mengenalkan metode pembelajaran berupa penemuan jawaban melalui kemampuan berpikir orang tersebut. Scorates kemudian menginspirasi ide bahwa pengetahuan datang dari diri sendiri. Setelah Scorates, ilmu-ilmu psikologis mengenai pembelajaran tetap terus dimunculkan oleh para ahli lainnya. Seperti Edward Thorndike (1898) yang melalui eksperimennya memunculkan teori bahwa tidak hanya manusia, namun seluruh hewan akan terus berusaha untuk menemukan penyelesaian dari suatu masalah. Skinner (1970) menemukan metode pembelajaran yang menggunakan hukuman dan penguatan diri sebagai alat pembelajaran. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa faktor psikologis memengaruhi proses pembelajaran. Baik itu dalam aspek minat belajar, kemampuan belajar, maupun metode pembelajaran sehingga dapat ditemukan beragam metode dalam belajar. Namun hal yang perlu didalami kali ini adalah aspek minat belajar, karena minat sendiri berhubungan dengan pilihan seseorang dalam kehidupan termasuk pilihan jurusan seorang mahasiswa. Sebagaimana tertulis dalam artikel “Minat Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Munculnya Minat Belajar” (2015), terdapat dua pengelompokan utama tentang faktor yang mempengaruhi minat belajar, yaitu faktor internal atau faktor dari diri sendiri dan faktor eksternal atau faktor luar. Faktor internal pengaruh minat belajar adalah motivasi, keingintahuan, dan kebutuhan. Seseorang tersebut melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya, dalam hal ini
21
pelakunya adalah motivasi. Di lain sisi, contoh faktor eksternal yang memengaruhi minat belajar adalah dorongan dari orang tua, pengaruh dari teman ataupun pergaulan, dan ketersediaan prasarana dan sarana. Dalam artikel lain berjudul “6 Reasons Why Students Lose Interest in Studying” (2013), disebutkan enam alasan mengapa minat belajar seorang pelajar dapat menurun. Alasan tersebut adalah kurangnya hubungan dengan orang lain untuk membantu belajar, penggertakan (bullying), keinginan belajar kalah kuat dengan keinginan untuk melakukan kebiasaan buruk, kurangnya fokus belajar karena adanya pekerjaan, kemiskinan, maupun jenis guru yang tidak cocok.
2.6
Korelasi Antara Minat dengan Kemampuan dalam Perkuliahan Menurut KBBI, “kemampuan” berasal dari kata “mampu” yang berarti
kuasa dalam melakukan sesuatu. Tertulis dalam jurnal berjudul “The influence of students’ interest, ability and personal situation on students’ perception of a problem-based learning environment” (2013) bahwa mendukung minat para siswa secara umum dalam hal keteknikan dapat meningkatkan persepsi mahasiswa dalam belajar dan meningkatkan kemampuan mereka untuk sukses dalam lingkungan belajar berbasis suatu permasalahan. Jurnal dengan topik serupa berjudul “Interest and Ability: Are They Related?” (1966) mengatakan bahwa hubungan antara minat dengan kemampuan tidaklah jelas. Dalam jurnal studi yang dilakukan oleh Bridges, James, Dollinger, dan Verona (1920 : 308-314) terdapat korelasi antara minat dan kemampuan perkuliahan yang lebih spesifik. Disebutkan bahwa apabila kemampuan diukur
22
dengan cara yang objektif (dalam kasus ini adalah nilai kuliah), didapatkan korelasi yang sangat rendah antara minat dengan kemampuan. Korelasi tersebut sangat rendah sehingga dapat dikatakan bahwa minat seseorang adalah takar yang sangat tidak tepat untuk mengukur kapasitas seseorang. Meskipun begitu, jurnal lain berjudul “School Achievement, Perceptions Of Ability, And Interest Change As Children Age” (2007) menyebutkan hasil studi di mana hubungan minat akademis anak-anak berbanding lurus nilai tertinggi pada mata pelajaran yang mereka sukai selama masa SD hingga masa SMA. Berdasarkan referensi di atas, jurnal yang disusun oleh Bridges dan kawankawan terlihat lebih spesifik dan cocok dengan topik pada subbab ini, yaitu korelasi minat dan kemampuan dalam perkuliahan. Studi yang dilakukan dalam jurnal tersebut menginvestigasi korelasi antara minat dan kemampuan dalam perkuliahan dengan cara pengisian survei oleh beberapa ratus mahasiswa tentang mata kuliah yang dipilih dan tingkat minat mereka masing-masing. Pada akhir semester, nilai yang didapat oleh para mahasiswa dikumpulkan, dikelompokkan berdasarkan mata kuliah, dan dianalisis sehingga pada akhirnya disimpulkan bahwa korelasi minat dengan kemampuan yang sangat rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa minat seorang mahasiswa tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap performa dalam perkuliahan. Meskipun begitu, sebagaimana disebutkan dalam sumber lainnya, minat tetap berpengaruh terhadap kemampuan KBM meskipun sedikit.
BAB III ANALISIS PENGARUH MATA KULIAH PAR DAN DASPRO TERHADAP PEMILIHAN JURUSAN MAHASISWA STEI KELAS TTKI 01 2015
3.1
Gambaran Umum Pengaruh Mata Kuliah PAR dan Daspro Terhadap Pemilihan Jurusan Mata kuliah PAR dan Daspro menjadi mata kuliah wajib tiap mahasiswa
TPB STEI ITB, di mana kedua mata kuliah tersebut memberi gambaran umum tentang dua kelompok ilmu di fakultas STEI ITB. Mata kuliah PAR memberi gambaran umum tentang jurusan Teknik Elektro, Teknik Tenaga Listrik, Teknik Biomedis, dan Teknik Telekomunikasi karena di empat jurusan ini, analisis rangkaian listrik menjadi hal yang mutlak harus dikuasai oleh masing-masing mahasiswa. Mata kuliah Daspro yang memberi gambaran tentang jurusan Teknik Informatika dan Sistem dan Teknologi Informasi, di mana melalui mata kuliah ini, mahasiswa dilatih untuk memiliki pola pikir yang sistematis tentang bagaimana menyelesaikan masalah yang ada dengan berbagai paradigma pemrograman. Menurut pengamatan penulis, mata kuliah PAR dan Daspro dapat memengaruhi pemilihan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015. Pasalnya, untuk beberapa kasus, terdapat mahasiswa yang pada awalnya berminat untuk memasuki suatu jurusan tertentu, pada akhirnya mengubah pilihan jurusannya karena kurang mampu dalam menjalani suatu mata kuliah yang berkaitan dekat
23
24
dengan apa yang dipelajari dalam jurusan tersebut. Tolok ukur kemampuan tiap mahasiswa juga dapat berupa nilai UTS Daspro dan PAR yang diperoleh. Mahasiswa yang tidak memperoleh nilai bagus untuk PAR atau Daspro dapat berpikir bahwa mahasiswa yang bersangkutan tidak dapat menjalani perkuliahan jurusan yang diinginkan dengan baik apabila nilai PAR atau Daspro yang diperoleh kurang baik. Oleh karena itu, kedua mata kuliah ini dapat memengaruhi pemilihan jurusan. Namun, pengaruh kedua mata kuliah ini dapat dikatakan kecil karena pada umumnya mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 telah menetapkan pilihan jurusan yang diinginkan sejak awal dan nilai yang diperoleh dari kedua mata kuliah ini tidak memengaruhi pemilihan jurusan mahasiswa yang bersangkutan. Terlebih lagi, minat tiap mahasiswa pada umumnya tidak dipengaruhi oleh seberapa sulit suatu mata kuliah yang berkaitan dengan suatu jurusan di STEI. Sesulit apa pun mata kuliahnya, apabila mahasiswa tersebut telah menetapkan pilihan jurusannya, mahasiswa tersebut akan memaksimalkan kemampuannya di jurusan tersebut.
3.2
Alasan Pemilihan Jurusan Mahasiswa STEI Kelas TTKI 01 2015 Setelah dilakukan wawancara dengan responden mahasiswa STEI kelas
TTKI 01 2015, dapat diambil beberapa kesimpulan tentang alasan para responden memilih suatu jurusan. Keinginan, prospek kerja, dorongan lingkungan, kemampuan, dan cita-cita adalah alasan secara umum pemilihan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015. Berikut adalah alasan-alasan pemilihan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015.
25
Alasan yang pertama adalah keinginan. Faktor keinginan adalah faktor yang dominan memengaruhi pemilihan jurusan di STEI kelas TTKI 01 2015. Mayoritas mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 telah memiliki keinginan masing-masing sejak awal semester II, atau bahkan sejak awal semester I. Keinginan ini dapat dipengaruhi oleh pandangan seseorang terhadap suatu jurusan, misalnya, ketika seseorang memandang suatu jurusan sebagai bidang yang menarik untuk dipelajari, maka keinginan untuk mengikuti pendidikan di jurusan tersebut muncul. Selain itu, keinginan tersebut dapat dipengaruhi juga oleh opini pihak luar tentang suatu jurusan, di mana opini pihak luar yang berisikan informasi mengenai suatu jurusan dapat memengaruhi pemikiran seseorang untuk memilih suatu jurusan, misalnya, apabila seseorang menerima opini seseorang yang berisikan informasi hal-hal positif tentang jurusan Teknik Elektro, maka orang tersebut dapat mulai berkeinginan untuk masuk ke dalam jurusan Teknik Elektro. Faktor lain yang memengaruhi pemilihan jurusan di STEI adalah prospek kerja. Pada Bab II : Teori Dasar, tepatnya pada subbab 2.3 Prospek
Pekerjaan
Jurusan STEI, telah diuraikan berbagai prospek kerja yang dapat dijalani oleh mahasiswa STEI setelah lulus nanti. Dengan adanya prospek pekerjaan yang beraneka macam tersebut, mahasiswa dapat melakukan proses seleksi terhadap pemilihan jurusan. Proses seleksi ini didasarkan pada jumlah prospek pekerjaan yang akan dimiliki untuk masing-masing jurusan karena pada umumnya, mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 yang masih belum memiliki keinginan untuk memasuki suatu jurusan lebih memilih untuk memasuki jurusan yang memiliki prospek pekerjaan yang paling luas. Hal ini terjadi karena mahasiswa STEI kelas
26
TTKI 01 2015 memandang bahwa dengan prospek pekerjaan yang semakin luas, maka kehidupan karier setelah lulus dari ITB nantinya akan lebih terjamin, sehingga dipilihlah suatu jurusan yang memiliki prospek pekerjaan yang paling luas. Selain itu, dorongan lingkungan terhadap mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 juga memiliki andil besar dalam menentukan jurusan. Dorongan lingkungan ini dapat berupa pengaruh dari orang tua dan teman-teman. Meskipun terdapat beberapa orang tua yang memberikan kebebasan terhadap anaknya untuk memilih suatu jurusan, tetapi tetap ada orang tua yang membatasi pemilihan jurusan yang dibolehkan oleh orang tua tersebut. Ada beberapa orang tua yang memberikan saran kepada anaknya untuk memilih suatu jurusan dikarenakan orang tua mahasiswa yang bersangkutan memiliki pandangan tertentu di mana suatu jurusan yang disarankan oleh orang tua tersebut adalah jurusan yang paling baik bila dilihat dari prospek pekerjaan dan mutu pendidikan yang diterima. Maka dari itu pendapat dari orang tua sangat berpengaruh dalam menentukan pemilihan jurusan oleh suatu mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015. Kemampuan adalah suatu pedoman pemilihan jurusan yang sangat tepat bagi mahasiswa STEI. Mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 dapat mengukur kemampuannya dari proses yang dialami oleh masing-masing mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015. Mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 yang merasa dirinya kurang mampu dalam melakukan kegiatan pemrograman, maka mahasiswa STEI tersebut akan memiliki kecenderungan yang besar untuk tidak memilih jurusan yang berkaitan erat dengan dunia pemrograman, Teknik Informatika dan Sistem
27
dan Teknologi Informasi. Mahasiswa tersebut dapat memilih alternatif lain, misalnya jurusan Teknik Elektro, Teknik Biomedis, Teknik Tenaga Listrik, maupun Teknik Telekomunikasi. Hal yang sebaliknya berlaku bagi mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 yang merasa kemampuan dalam menganalisis suatu rangkaian listrik tergolong kurang, sehingga mahasiswa STEI akan memilih jurusan Teknik Informatika ataupun Sistem dan Teknologi Informasi, di mana kedua jurusan tersebut akan sangat jarang, atau bahkan tidak pernah menemui mata kuliah yang mengharuskan mahasiswa untuk menganalisis rangkaian listrik. Alasan pemilihan jurusan oleh mahasiswa STEI yang terakhir ialah citacita. Mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 yang telah memiliki cita-cita yang jelas tentunya akan memiliki alasan yang sangat kuat memilih suatu jurusan tanpa mengalami kebingungan. Misalnya saja, mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 yang memiliki cita-cita ingin menjadi seorang insinyur perangkat lunak tentunya akan memilih jurusan Teknik Informatika karena dengan jurusan ini, cita-citanya dapat semakin terdukung dengan mata kuliah dan tugas-tugas yang diberikan pada saat kuliah.
3.3
Kesulitan PAR dan Daspro Menurut Responden Berdasarkan wawancara yang kami lakukan terhadap beberapa responden,
diperoleh berbagai pendapat yang diutarakan oleh berbagai responden mengenai kesulitan mata kuliah PAR dan Daspro. Pendapat tersebut salah satunya adalah mata kuliah Daspro lebih mudah daripada mata kuliah PAR karena hanya membutuhkan alur berpikir yang benar. Jika alur berpikir yang telah dibuat benar,
28
maka program yang dibuat akan berjalan dengan baik pula. Kesulitan mata kuliah Daspro menurut responden adalah apabila ditemukan bug (kesalahan dalam program), maka proses debugging (membenahi program) inilah yang menyebabkan mata kuliah Daspro ini terasa susah karena proses tersebut membutuhkan waktu yang lama untuk meneliti kode perintah program satu per satu. Ditambah lagi dengan adanya tugas besar Daspro yang terasa memberatkan. Selain itu terdapat responden yang memang memiliki ketidaktertarikan yang besar terhadap mata kuliah Daspro, sehingga pola pikir mahasiswa tersebut membuat pelajaran Daspro menjadi sulit apa pun materinya. Hal ini menjadi pengaruh utama responden tidak menginginkan untuk memilih jurusan Teknik Informatika ataupun Sistem Teknologi Informasi yang mana mata kuliah yang akan dihadapi di jurusan tersebut memiliki kaitan dekat dengan mata kuliah Daspro. Mata kuliah PAR memang relatif lebih sulit daripada Daspro karena letak kesulitan dari PAR ini adalah cara menganalisis rangkaian yang tepat. Tidak seperti Daspro yang cukup mendalami alur berpikir secara kasar saja, teori saja tidak cukup membantu untuk memahami permasalahan yang terdapat dalam mata kuliah PAR. Jika metode yang digunakan untuk menganalisis salah, maka hasil yang dihasilkan akan salah pula, sehingga diperlukan ketelitian, konsep yang mendalam, dan intensitas latihan soal yang tinggi untuk menguasai mata kuliah PAR. Beberapa metode perhitungan dasar yang dilakukan di mata kuliah PAR telah didapatkan di pelajaran matematika SMA, yaitu misalnya metode pengintegralan dan turunan. Selain itu, metode perhitungan yang digunakan juga didapatkan dasarnya dari mata kuliah kalkulus, yaitu metode mencari solusi dari persamaan diferensial orde satu
29
dan orde dua. Selain itu, terdapat beberapa dosen PAR yang tidak mendukung proses pembelajaran PAR pada saat kuliah sehingga beban untuk memahami mata kuliah PAR menjadi semakin besar. Beberapa materi di mata kuliah PAR juga merupakan materi yang tergolong sulit.
3.4
Pengaruh Tingkat Kesulitan PAR dan Daspro Terhadap Pemilihan Jurusan Tabel 1. Jumlah peminat masing-masing jurusan STEI kelas TTKI 01 2015 secara keseluruhan. Jurusan
Total Masuk Semester II
Setelah UTS PAR
Setelah UTS Daspro
EL
31
28
29
IF
30
28
25
EP
3
3
4
ET
4
5
6
STI
5
8
9
EB
8
8
9
Keterangan : EL
: Teknik Elektro
ET
: Teknik Telekomunikasi
IF
: Teknik Informatika
STI
: Sistem dan Teknologi Informasi
EP
: Teknik Tenaga Listrik
EB
: Teknik Biomedis
30
Grafik 1. Grafik pemilihan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 dalam tiga kurun waktu. 35 30 25 20 15 10 5 0 Masuk Semester II EL
Setelah UTS PAR IF
EP
ET
Setelah UTS Daspro STI
EB
Dari grafik 1 di atas, dapat terlihat bahwa jumlah mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 yang memilih untuk melanjutkan studi di Teknik Informatika terus mengalami penurunan setelah melewati UTS PAR dan Daspro, begitu pula dengan jumlah mahasiswa yang memilih Teknik Elektro. Namun, minat terhadap Teknik Elektro tidak terjadi penurunan yang kontinu bila dibandingkan dengan penurunan jumlah mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di Teknik Informatika. Dari grafik 1, dapat terlihat bahwa terjadi peningkatan jumlah peminat untuk jurusan Sistem dan Teknologi Informasi. Berdasarkan data yang didapat, kami membuat hipotesis bahwa penurunan jumlah peminat Teknik Informatika dikarenakan oleh karena tingkat kesulitan UTS 1 Daspro yang cukup tinggi (menurut responden dan penulis). Tentu hal ini membuat mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 memiliki gambaran tentang Teknik Informatika yang pada akhirnya menarik kesimpulan bahwa jurusan Teknik
31
Informatika akan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi seperti yang dihadapi pada UTS 1 Daspro. Tingkat kesulitan UTS 1 Daspro inilah yang membuat banyak mahasiswa STEI yang awalnya berminat untuk menjalani studi di jurusan Teknik Informatika berubah pikiran dan memilih jurusan lain, misalkan Sistem dan Teknologi Informasi di mana menurut mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 pada umumnya, jurusan ini memiliki tingkat kesulitan relatif yang lebih rendah dibandingkan jurusan Teknik Informatika. Selain itu, Sistem dan Teknologi Informasi tidak menuntut mahasiswanya untuk sangat berpikir teknis jika dibandingkan Teknik Informatika. Di sisi lain, mahasiswa yang memang pada awalnya tidak memiliki minat terhadap mata kuliah PAR akan merasa kesulitan dalam menjalani kegiatan pembelajaran PAR. Kesulitan ini berlanjut ketika menjalani UTS 1 PAR di mana selanjutnya mahasiswa tersebut mulai mengerti bahwa dirinya memang tidak menyukai pelajaran teknis sehingga memilih jurusan Sistem dan Teknologi Informasi sehingga. Hal ini yang mendasari mengapa pemilihan jurusan STI meningkat setelah adanya UTS 1 PAR dan Daspro. Selain dari data jumlah peminatan terhadap suatu jurusan, didapatkan pula data dari observasi lingkungan serta wawancara. Ada beberapa informasi yang bisa diberikan mengenai korelasi antara tingkat kesulitan PAR dan Daspro terhadap pemilihan jurusan. Dimulai informasi oleh pendapat umum para mahasiswa STEI, wawancara, hingga pengalaman pribadi. Penulis juga melakukan pengamatan kasar di kalangan mahasiswa STEI secara umum, di mana sering sekali terdengar percakapan mengenai kesanggupan mahasiswa tersebut pada salah satu mata kuliah dan menyambung-sambungkannya dengan pemilihan jurusan (meski kebanyakan
32
percakapan tersebut merupakan basa-basi). Terlebih lagi setelah melewati tugas besar untuk mata kuliah Daspro, di mana mayoritas mahasiswa STEI berpendapat bahwa tugas besar tersebut tergolong rumit dan menyita banyak waktu, maka percakapan mengenai korelasi antara sulitnya mata kuliah dengan pemilihan jurusan semakin diperbincangkan. Namun, meskipun sering menjadi pembahasan dalam banyak perbincangan para mahasiswa STEI, percakapan tersebut tidak membuktikan bahwa PAR dan Daspro sangat berpengaruh dalam pemilihan jurusan. Pada kenyataannya, berdasarkan data, tingkat kesulitan mata kuliah PAR dan Daspro tidak berpengaruh terhadap pemilihan jurusan sebesar kebanyakan pendapat warga ITB. Apabila dihubungkan dengan seberapa yakin mahasiswa STEI tersebut terhadap pilihan jurusannya, kedua mata kuliah tersebut memang tergolong sulit secara subjektif. Tetapi tingkat kesulitan kedua mata kuliah tersebut tidak memengaruhi pemilihan jurusan secara umum, faktor lain jauh lebih dominan daripada faktor kesulitan tersebut.
3.5
Pengaruh Nilai PAR dan Daspro Terhadap Pemilihan Jurusan Selama kurun waktu dari awal semester II hingga penyusunan laporan,
terdapat banyak tugas, kuis, maupun ujian yang telah dilewati pada kedua mata kuliah. Seperti mata kuliah lain, nilai yang didapat oleh mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 beragam. Meskipun sebagian nilai yang tidak diperlihatkan, data serta hasil analisis mengenai hubungan antara nilai kedua mata kuliah terhadap pemilihan jurusan tetap bisa didapatkan. Sebab, hanya nilai yang diperlihatkan
33
tersebutlah yang diketahui oleh para mahasiswa dan dilakukan dalam analisis penelitian ini. Apabila kita membandingkan nilai-nilai yang diketahui tersebut terhadap pemilihan jurusan, tidak didapatkan hubungan yang jelas. Kebanyakan pilihan jurusan tidak berubah meski nilai-nilai sudah diumumkan. Baik nilai tersebut berakhir bagus atau tidak. Pada umumnya, mahasiswa yang memang memiliki minat di suatu bidang akan memiliki nilai yang bagus pula, misalnya, mahasiswa yang memiliki minat di bidang kelistrikan, tentunya mahasiswa akan bersedia untuk berjuang dalam mempelajari mata kuliah PAR, dan tentunya akan menikmati proses pembelajaran tersebut, sehingga tak diragukan lagi nilai yang diperoleh dari berbagai kuis dan UTS 1 PAR tidaklah mengecewakan. Namun nilai tidaklah berpengaruh sangat besar terhadap pemilihan jurusan. Sebagai contoh, di kelas TTKI 01 2015, terdapat mahasiswa yang memiliki nilai UTS 1 PAR yang kurang memuaskan, namun mahasiswa tersebut tetap memilih Teknik Elektro sebagai pilihan jurusannya. Menurut penulis, nilai yang kurang memuaskan hanya merupakan akibat kurangnya waktu untuk mempelajari suatu materi. Faktor kemalasan mahasiswa juga berpengaruh terhadap nilai mahasiswa yang bersangkutan. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa rata-rata perubahan pilihan jurusan lebih mengarah pada faktor di luar nilai kedua mata kuliah tersebut. Jika informasi di atas dikombinasikan dengan data yang didapat dari pendapat umum di lingkungan mahasiswa STEI, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai kedua mata kuliah tersebut memiliki faktor yang sangat kecil terhadap pemilihan jurusan.
34
3.6
Pengaruh Sistem Pembelajaran PAR dan Daspro terhadap Pemilihan Jurusan Berdasarkan data yang didapatkan dari beberapa responden, sistem
pembelajaran PAR yang memberikan pekerjaan rumah (PR) setiap minggu sangat menunjang kemampuan setiap mahasiswa terhadap mata kuliah tersebut. Sistem pembelajaran PAR berbeda-beda untuk masing-masing dosen. Terdapat dosen yang memang memiliki kemampuan menyampaikan materi dengan sangat baik, sehingga membuat mahasiswa untuk semakin tertarik dengan mata kuliah PAR dan lebih jauh lagi dapat berpengaruh terhadap pemilihan jurusan mahasiswa tersebut, misalnya menjadi tertarik untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam dalam bidang kelistrikan dengan menjalani studi di Teknik Elektro. Namun, ada pula dosen yang kurang mampu menyampaikan materi mata kuliah PAR dengan baik, sehingga materi tersebut tidak dapat dipahami dengan baik oleh mahasiswa. Hal ini tentu memaksa mahasiswa yang diampu oleh dosen yang bersangkutan untuk mempelajari semua materi PAR secara mandiri. Hal ini memunculkan pemikiran bahwa pelajaran PAR sangat berat dan membuat mahasiswa yang menganggap mata kuliah PAR berat tersebut menjadi tidak tertarik untuk memasuki jurusan yang berkaitan dengan bidang kelistrikan. Sistem pembelajaran Daspro di ITB secara keseluruhan adalah pengajaran pola berpikir atau algoritme yang tepat untuk menyelesaikan berbagai masalah pemrograman yang dihadapi. Sistem ini juga hanya berpengaruh terhadap kemampuan mahasiswa dalam mata kuliah tersebut. Bagi mahasiswa yang memang memiliki ketertarikan yang besar terhadap dunia pemrograman, tentu akan semakin
35
tertarik ketika memperoleh masalah dalam pemrograman untuk dipecahkan, dan begitu pula sebaliknya bagi yang tidak tertarik dengan pemrograman mahasiswa tersebut tidak tertarik untuk mengeksplorasi dunia pemrograman. Secara umum, sistem pembelajaran PAR dan Daspro tidak berpengaruh terhadap pemilihan jurusan. Sistem pembelajaran hanya berpengaruh terhadap seberapa besar mahasiswa STEI belajar mandiri. Selain itu, sistem pembelajaran juga hanya berpengaruh terhadap tingkat pemahaman mahasiswa ketika berada di kelas.
3.7
Cita-Cita Responden Terhadap Pemilihan Jurusan Responden sudah memiliki cita-cita yang membentuk visi misinya baik
selama kuliah maupun sebelum kuliah sehingga sangat mempengaruhi pemilihannya terhadap jurusan. Beberapa mahasiswa mempunyai cita-cita untuk menjadi teknisi andal di bidang komputer sehingga mereka memilih Teknik Elektro sebagai pilihan. Mahasiswa lain memilih Teknik Tenaga Listrik sebagai pilihan karena ingin bekerja di bidang listrik tegangan tinggi. Selain itu,, mahasiswa yang ingin memfokuskan diri dalam bidang telekomunikasi akan mengambil Teknik Telekomunikasi dan beberapa mahasiswa yang ingin memfokuskan diri di bidang kesehatan maupun sebelumnya mempunyai cita-cita menjadi dokter akan mengambil Teknik Biomedika. Mahasiswa yang ingin memfokuskan diri di bidang rekayasa perangkat lunak akan mengambil Jurusan Teknik Informatika. Mahasiswa yang sangat menyukai bidang manajerial dan kurang menyukai bidang-bidang yang bersifat teknis akan memilih Sistem dan Teknologi Informasi sebagai pilihan.
36
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa demi menunjang cita-cita yang telah dimiliki, responden berharap bahwa KBM yang diikuti ketika penjurusan kelak dapat benar-benar mendukung cita-cita responden, baik berupa tugas besar, kuis, UTS, ataupun UAS. Selain itu dengan pemilihan jurusan sesuai yang diinginkannya, responden juga mengharapkan bahwa dengan ilmu-ilmu yang telah didalami selama tahap penjurusan nanti dapat membekali masing-masing responden dalam menghadapi dunia kerja setelah lulus nantinya. Terlebih lagi, dengan pemilihan jurusan yang tepat, responden juga memiliki harapan untuk memperoleh prospek pekerjaan yang luas, sehingga kehidupan responden setelah lulus dari ITB nantinya menjadi lebih terjamin.
3.8
Faktor Lain yang Memengaruhi Pemilihan Jurusan Dalam analisis sebelumnya, telah disebutkan bahwa terdapat faktor-faktor
lain yang lebih dominan daripada faktor-faktor yang berhubungan dengan mata kuliah PAR dan Daspro dalam pemilihan jurusan. Faktor-faktor lain tersebut tentu perlu diperdalam agar didapatkan informasi tambahan mengenai hal yang memengaruhi pemilihan jurusan di luar mata kuliah Daspro maupun PAR. Berdasarkan wawancara serta observasi lingkungan, faktor-faktor lain tersebut beragam. Mulai dari keinginan, dorongan lingkungan, kondisi mahasiswa, fasilitas jurusan, kemampuan, ketersediaan informasi, dan biaya praktik/Tugas Akhir (TA). Mulai dari faktor pertama, keinginan yang dimaksud adalah keinginan setiap mahasiswa untuk memasuki suatu jurusan secara spesifik. Sesuai dengan apa yang tertulis di BAB II : Teori Dasar, yaitu minat adalah suatu perpaduan keinginan
37
dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi. Dari sini jelas bahwa keinginan yang ada pada tiap individu dapat berkembang apabila disertai dengan motivasi tiap mahasiswa untuk memasuki suatu jurusan yang diinginkan. Faktor yang kedua ialah dorongan lingkungan. Dorongan lingkungan yang dimaksud dalam hal ini ialah dorongan yang dapat berupa rekomendasi, baik dari teman ataupun dari orang tua. Tiap mahasiswa dapat menjadikan teman dan orang tua sebagai sarana untuk bertanya dan meminta pertimbangan tentang jurusan yang tepat bagi mahasiswa tersebut. Teman dan orang tua akan memberi pendapat dan pengetahuan subyektif tentang masing-masing jurusan sehingga memberi gambaran lebih ke mahasiswa yang bersangkutan. Perwalian bersama dosen dan acara Profession and Leadership Organization (PLO) yang diadakan oleh mahasiswa STEI tingkat 2 juga berpengaruh terhadap keinginan memilih jurusan. Melalui perwalian dan PLO, gambaran secara umum tentang masing-masing jurusan dijelaskan, mulai dari detail mata kuliah yang akan dihadapi, kehidupan, kesulitan, dan karakter mahasiswa di jurusan tersebut, dan prospek kerja jurusan tersebut. Dari informasi inilah mahasiswa yang bersangkutan dapat lebih memilih jurusan yang cocok dengan karakter mahasiswa yang bersangkutan. Selain itu, kondisi tiap mahasiswa juga menjadi faktor penting dalam penentuan jurusan. Kondisi dalam hal ini salah satunya adalah tingkat kesibukan mahasiswa tersebut. Mahasiswa yang memiliki tingkat kesibukan yang relatif tinggi di luar bidang akademik (misalnya bisnis atau politik) akan cenderung memilih untuk tidak memasuki jurusan yang bidang akademiknya membutuhkan waktu belajar mandiri yang cukup banyak, misalnya Teknik Informatika, karena pada
38
jurusan ini, mahasiswa banyak diberikan tugas besar untuk mendalami suatu materi yang diberikan. Fasilitas jurusan juga menjadi faktor yang penting dalam pemilihan jurusan. Fasilitas ini dapat dikaitkan pula dengan cita-cita tiap mahasiswa. Sebagai contoh, fasilitas yang lengkap di jurusan Teknik Informatika akan membuat mahasiswa yang bercita-cita ingin menjadi seorang insinyur perangkat lunak semakin terdorong untuk masuk ke jurusan Teknik Informatika, karena di jurusan Teknik Informatika, mahasiswa terus dipacu untuk menghadapi berbagai masalah dan mengembangkan kemampuan sehingga menjadi seorang insinyur perangkat lunak yang baik nantinya. Contoh lainnya adalah fasilitas kelompok keahlian yang dimiliki oleh himpunan mahasiswa jurusan (HMJ) di mana mahasiswa dapat mengembangkan keahliannya dengan berperan aktif dalam HMJ. Kemampuan tiap mahasiswa tentu sangat berpengaruh dalam menentukan suatu jurusan tiap mahasiswanya. Mahasiswa yang memiliki kemampuan lebih dalam menganalisis rangkaian listrik tentunya akan lebih cenderung untuk memasuki jurusan yang berhubungan dengan elektroteknik, sehingga minat dan bakatnya dapat dikembangkan di jurusan tersebut. Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki hobi untuk membuat perangkat lunak akan lebih memilih jurusan yang berkaitan dengan bidang informatika. Ketersediaan informasi dari masing-masing jurusan tentunya sangat memengaruhi mahasiswa dalam pemilihan jurusan. Informasi ini dapat berupa silabus mata kuliah yang akan dihadapi, gambaran umum perkuliahan, dan prospek kerja setelah lulus. Penyampaian informasi yang kurang untuk tiap-tiap jurusan di
39
suatu fakultas dapat menyebabkan mahasiswa enggan untuk memasuki jurusan tersebut, karena akan muncul pandangan dari mahasiswa bahwa jurusan tersebut tidak mempunyai kejelasan mengenai apa yang akan dipelajari dan yang membuat pola pikir bahwa jurusan tersebut tidak mempunyai prospek kerja yang jelas. Faktor yang terakhir adalah biaya praktik/TA. Beberapa jurusan, misalnya Teknik Elektro, di mana salah satu tugas akhir mata kuliahnya yaitu Elektronika dan Instrumentasi, memerlukan biaya sendiri untuk membeli komponenkomponennya. Hal ini tentu dapat menjadi penghalang bagi mahasiswa yang memiliki kondisi keuangan keluarga yang sedang tidak baik. Alhasil, mahasiswa yang memiliki kondisi finansial keluarga yang kurang stabil cenderung untuk lebih memilih jurusan di mana nantinya mahasiswa tersebut tidak perlu banyak mengeluarkan uang untuk mengerjakan suatu tugas yang diberikan. Dengan demikian, cukup terlihat bahwa faktor-faktor lain tersebut lebih mengarah kepada faktor-faktor umum suatu pilihan individu selama hidupnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor dari mata kuliah Daspro maupun PAR itu sendiri mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap mahasiswa yang bersangkutan. Faktor luar lebih berpengaruh terhadap jurusan sedangkan faktor mata kuliah lebih berpengaruh terhadap kompetensi mahasiswa tersebut.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan Mata kuliah PAR dan Daspro menjadi mata kuliah wajib untuk setiap
mahasiswa TPB STEI, di mana kedua mata kuliah tersebut memberi gambaran umum tentang dua kelompok ilmu di fakultas STEI ITB, yaitu elektroteknik dan informatika. Mata kuliah PAR memberi gambaran umum tentang jurusan Teknik Elektro, Teknik Tenaga Listrik, Teknik Biomedis, dan Teknik Telekomunikasi karena di empat jurusan ini, analisis rangkaian listrik menjadi hal yang mutlak harus dikuasai oleh masing-masing mahasiswa. Mata kuliah Daspro memberi gambaran tentang jurusan Teknik Informatika dan Sistem dan Teknologi Informasi, di mana melalui mata kuliah ini, mahasiswa dilatih untuk memiliki pola pemikiran yang sistematis tentang bagaimana menyelesaikan masalah yang ada dengan berbagai paradigma pemrograman meskipun Sistem dan Teknologi Informasi sebenarnya juga mempelajari ilmu elektroteknik dan manajemen. Menurut pengamatan penulis, mata kuliah PAR dan Daspro dapat memengaruhi pemilihan jurusan mahasiswa STEI. Pasalnya, untuk beberapa kasus, terdapat mahasiswa yang pada awalnya berminat untuk memasuki suatu jurusan tertentu, pada akhirnya berpindah minat jurusan karena kurang mampu dalam menjalani suatu mata kuliah yang berkaitan dekat dengan apa yang dipelajari dalam jurusan tersebut. Tolok ukur kemampuan tiap mahasiswa juga dapat berupa nilai UTS Daspro dan PAR yang diperoleh. Bisa jadi mahasiswa yang tidak memperoleh 40
41
nilai bagus untuk PAR atau Daspro berpikir bahwa apakah nantinya mahasiswa yang bersangkutan dapat menjalani perkuliahan jurusan yang diinginkan dengan baik apabila nilai PAR atau Daspro yang diperoleh kurang baik. Maka dari itu, kedua mata kuliah ini dapat memengaruhi pemilihan jurusan. Namun pengaruh PAR dan Daspro ini dapat terbilang kecil karena pada umumnya mahasiswa STEI telah menetapkan pilihan jurusan yang diinginkan sejak awal. Berapa pun nilai yang diperoleh dari kedua mata kuliah ini tidak memengaruhi pemilihan jurusan. Terlebih lagi, minat tiap mahasiswa pada umumnya tidak dipengaruhi oleh seberapa sulit suatu mata kuliah yang berkaitan dengan suatu jurusan di STEI tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor selain mata kuliah seperti keinginan, dorongan lingkungan, kondisi mahasiswa, fasilitas jurusan, kemampuan, ketersediaan informasi, dan biaya praktik/Tugas Akhir (TA).
4.2
Saran Untuk para pembaca, penulis menyarankan bahwa pemilihan jurusan lebih
baik didasarkan pada minat dan bakat masing-masing mahasiswa. Pemilihan jurusan tidak didasarkan pada kesulitan mata kuliah yang dihadapi, apalagi keputusan diambil berdasarkan nilai mata kuliah yang diperoleh karena faktanya, mata kuliah hanya berpengaruh terhadap kompetensi mahasiswa, bukan minat dan bakat mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA Tampubolon. (1991). Mengembangkan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa. Maulana, Heri D.J.(2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC A.M, Sardiman. (2005). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Tu'u, Tulus. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa . Jakarta :Grasindo. Setyaningsih, Atik. (2013). Hubungan antara Minat Masuk Jurusan DIII Kebidanan dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa. Boyolali: Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali. Marton, Ference, Shirley Booth. (1997). Routledge.
Learning and Awareness. Inggris:
Skinner, B.F. (1953). Science and Human Behavior. America: Free Press; New impression edition. Pustaka Internet Tim penulis Hotcourses Inc. 2016. Jurusan Teknik Biomedis di luar negeri, tersedia dalam http://www.hotcourses.co.id/subject/biomedical-engineering/, dikunjungi 18 Februari 2016. Shon, Cak. 2015. Yang Harus Kamu Tahu Tentang Jurusan Sistem Informasi ITS. Tersedia dalam https://cakshon.com/2015/09/30/yang-harus-kamu-tahutentang-jurusan-sistem-informasi-its/, dikunjungi 18 Februari 2016. Tim penulis Hotcourses Inc. 2016. Jurusan Teknik Elektro di luar negeri. Tersedia dalamhttp://www.hotcourses.co.id/subject/electrical-engineering/, dikunjungi 18 Februari 2016. Tim penulis infokampus.net. 2015. Profil Jurusan Teknik Elektro & Peluang Kerjanya. Tersedia dalam http://www.infokampus.net/2015/06/profiljurusan-teknik-elektro-peluang.html, dikunjungi 18 Februari 2016. Tim penulis Berkuliah.com. 2014. Kamu Jurusan Teknik Informatika? Inilah 10 Daftar Prospek Pekerjaannya. Tersedia dalam http://www.berkuliah.com/2014/07/kamu-jurusan-teknik-informatikainilah.html, dikunjungi 18 Februari 2016.
Tim penulis Davishare.com. 2015. Makalah Bakat - Psikologi Pendidikan. Tersedia dalam http://www.davishare.com/2015/01/makalah-bakat-psikologipendidikan.html, dikunjungi 18 Februari 2016. Tim penulis edefinisi.com. 2016. Definisi dari Mata Kuliah. Tersedia dalam http://edefinisi.com/tag/pengertian-mata-kuliah, dikunjungi 2 Mei 2016. Tim penulis kbbi.web.id. 2016. http://kbbi.web.id, dikunjungi 2 Mei 2016. Tim penulis www.stei.itb.ac.id. 2013. Struktur Kurikulum 2013 Program Studi Sarjana Teknik Elektro. https://www.stei.itb.ac.id/file/kurikulum/kurikulum-s1-el.htm, dikunjungi 2 Mei 2016. Tim penulis www.kuliah.itb.ac.id. 2016. EL1200 - Pengantar Analisis Rangkaian (2 SKS). http://kuliah.itb.ac.id/app26/course/view.php?id=172 , dikunjungi 19 April 2016. Tim penulis Diktat Pemrograman Fungsional . 2014. Diktat Dasar Pemrograman– Bagian PemrogramanFungsional.http://kuliah.itb.ac.id/app26/pluginfile.php/4174 9/mod_resource/content/1/Diktat_Fungsional_rev2014_v050214.pdf, dikunjungi 19 April 2016. Tim penulis stei.itb.ac.id. 2016.Program Sarjana. https://stei.itb.ac.id/id/programsarjana/, dikunjungi 2 Mei 2016. Tim penulis www.berkuliah.com. 2014. Kamu Jurusan Teknik Informatika? Inilah 10 Daftar Prospek Pekerjaannya. http://www.berkuliah.com/2014/07/kamu-jurusan-teknik-informatikainilah.html, dikunjungi 2 Mei 2016. Tim penulis www.infokampus.net. 2015. Profil Jurusan Teknik Elektro & Peluang Kerjanya. http://www.infokampus.net/2015/06/profil-jurusan-teknikelektro-peluang.html, dikunjungi 2 Mei 2016. Tim penulis usm.itb.ac.id. 2016. Program Studi Teknik Tenaga Listrik - Sekolah Teknik Elektro dan Informatikahttp://usm.itb.ac.id/Prodi/181.htm, dikunjungi 2 Mei 2016. Tim penulis usm.itb.ac.id. 2016. Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika. http://usm.itb.ac.id/Prodi/183.htm, dikunjungi 2 Mei 2016.
Tim penulis usm.itb.ac.id. 2016. Program Studi Teknik Biomedis - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika. http://usm.itb.ac.id/Prodi/184.htm, dikunjungi 2 Mei 2016. Tim penulis usm.itb.ac.id. 2016. Program Studi Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika http://usm.itb.ac.id/Prodi/132.htm, dikunjungi 2 Mei 2016. Tim penulis usm.itb.ac.id. 2016. Program Studi Teknik Informatika - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika . http://usm.itb.ac.id/Prodi/135.htm, dikunjungi 2 Mei 2016. Tim penulis usm.itb.ac.id. 2016. Program Studi Teknik Tenaga Listrik - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika http://usm.itb.ac.id/Prodi/181.htm, dikunjungi 2 Mei 2016. Tim penulis usm.itb.ac.id. 2016. Program Studi Teknik Telekomunikasi - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika . http://usm.itb.ac.id/Prodi/182.htm, dikunjungi 2 Mei 2016. Tim penulis usm.itb.ac.id. 2016. Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika . http://usm.itb.ac.id/Prodi/183.htm, dikunjungi 2 Mei 2016. Tim Central Computer Improvements Telkom University. 2015. Cari tau Prospek Kerja S1 Tel-U | Berdasarkan Profil Kerja Alumni / Fakultas. https://students.telkomuniversity.ac.id/2015/06/26/cari-tau-prospek-kerjas1-tel-u-berdasarkan-profil-kerja-alumni-fakultas/, dikunjungi 2 Mei 2016. Tim penulis www.belajarbagus.com. 2015. Minat Belajar dan Faktor faktor yang Mempengaruhi Munculnya Minta. http://www.belajarbagus.com/2015/04/minat-belajar.html, dikunjungi 3 Mei 2016. Tim penulis www.spielgaben.com. 2016. 6 Reasons Why Students Lose Interest in Studying. https://www.spielgaben.com/6-reasons-why-students-loseinterest-in-studying/2.6, dikunjungi 3 Mei 2016. Tim penulis www.tandfonline.com. 2016. The influence of students’ interest, ability and personal situation on students’ perception of a problem-based learning environment. http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/03043797.2013.833172?jour nalCode=ceee20, dik unjungi 3 Mei 2016.
Tim penulis onlinelibrary.wiley.com. 2016. Interest and Ability: Are They Related? http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/j.2164585X.1966.tb00806.x/abstract, dikunjungi 3 Mei 2016. Tim
penulis psynet.apa.org. 2016. Psychological http://psycnet.apa.org/journals/rev/27/4/, dikunjungi 3 Mei 2016.
Review
Tim penulis psynet.apa.org. 2016. The correlation between interests and abilities in college courses. http://psycnet.apa.org/journals/rev/27/4/308/, dikunjungi 3 Mei 2016. Tim penulis www.sciencedaily.com. 2016. School Achievement, Perceptions Of Ability, And Interest Change As Children Age. https://www.sciencedaily.com/releases/2007/03/070326095400.htm, dikunjungi 3 Mei 2016.
INDEKS Akademis, 22 Bakat, iii, 2, 4, 11, 12, 13, 41, xv Belajar, 2, 11, 13, 18, 19, 20, 21, 35, 37, xiv, xvi BUMN, xii, 17 Daspro, ii, iii, iv, v, xii, 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 23, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 39, 40, 41
32, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 40, 41, xxvi, xxvii, xxxi Minat, iii, iv, v, 2, 4, 11, 12, 19, 20, 21, 22, 24, 30, 31, 33, 36, 38, 40, 41, xiv, xvi Motivasi, 12, 19, 20, 37, xiv PAR, ii, iii, iv, v, xii, 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 23, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 39, 40, 41 Perangkat lunak, xii, 14, 15 Prestasi, 1, 4, 13, 18, 19, xiv
HMJ, 38 Insinyur, 14, 15, 16, 27, 38 ITB, iii, iv, v, vi, xii, 1, 7, 8, 9, 13, 23, 26, 32, 34, 36, 40, xxvi, xxviii, xxx Jurnal, 19, 21, 22 Jurusan, ii, iii, iv, v, ix, xiii, 1, 2, 3, 4, 5, 7, 11, 13, 19, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, xiv, xv KBM, 2, 13, 22, 36 Komputer, 15, 35 Kuliah, iii, iv, v, 1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 22, 23, 24, 27, 28, 32, 33, 34, 35, 36, 39, 40, 41, xv Listrik, 8, 9, 16, 17, 23, 27, 35, 38, 40, xv, xvi Mahasiswa, iii, iv, v, vi, x, xiii, 1, 2, 3, 4, 5, 7, 10, 11, 13, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, xiv, xxvi, xxx Mata Kuliah, ii, iii, iv, v, xii, 1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 31,
Sarjana, iii, 13, xv SDM, 17, 18 Sistem dan Teknologi Informasi, 2, 17, 18, 23, 27, 29, 30, 31, 35, 40, xv, xvi STEI, ii, iii, iv, v, vi, ix, x, xii, xiii, 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 13, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 37, 40, 41, xxvi, xxviii, xxx Teknik, iii, iv, v, vi, 1, 5, 13, 14, 15, 16, 18, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 40, xiv, xv, xvi, xxvi, xxviii, xxx Teknik Biomedis, 1, 18, 23, 27, 29, 40, xiv, xvi Teknik Elektro, iii, iv, v, vi, 1, 13, 23, 25, 27, 29, 30, 33, 34, 35, 39, 40, xiv, xv, xvi, xxvi, xxviii, xxx Teknik Informatika, 2, 14, 15, 16, 23, 26, 27, 28, 29, 30, 35, 37, 38, 40, xiv, xv, xvi Teknik Telekomunikasi, 1, 16, 23, 27, 29, 35, 40, xvi Teknik Tenaga Listrik, 1, 16, 23, 27, 29, 35, 40 TPB, iii, xii, 1, 7, 23, 40 Tugas, ii, iii, iv, 4, 13, 19, 27, 28, 32, 36, 38, 39, 41
LAMPIRAN
LEMBAR KENDALI Anggota
Topik Tema Judul
: Furqon Aji Yudhistira 16515261 Dafa Faris Muhammad 16515271 Dicky Novanto 16515276 : Mata Kuliah Pengantar Analisis Rangkaian (PAR) dan Dasar Pemrograman (Daspro) : Pengaruh Mata Kuliah PAR dan Daspro : Pengaruh Mata Kuliah PAR dan Daspro terhadap Pemilihan Jurusan Mahasiswa STEI 2015 Kelas TTKI 01.
Rumusan Masalah : 1. Bagaimana pengaruh mata kuliah PAR dan Daspro terhadap pemilihan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015? 2. Faktor apa saja yang memengaruhi fluktuasi jumlah perubahan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015? 3. Bagaimanakah respon dan sikap para mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 setelah mengetahui pengaruh mata kuliah PAR dan Daspro terhadap pemilihan jurusan? Tujuan Penulisan : 1. Mengetahui pengaruh mata kuliah PAR dan Daspro terhadap pemilihan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015. 2. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi fluktuasi jumlah perubahan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015. 3. Mengetahui respon dan sikap para mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 setelah mengetahui pengaruh mata kuliah PAR dan Daspro terhadap pemilihan jurusan. Aspek yang akan dikaji : 1. Mata kuliah PAR 2. Mata kuliah Daspro 3. Minat mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 4. Pilihan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 5. Alasan di balik pilihan jurusan mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 6. Performa mahasiswa STEI kelas TTKI 01 2015 pada mata kuliah PAR dan Daspro
KERANGKA LAPORAN Judul : Pengaruh Mata Kuliah Par Dan Daspro Terhadap Pemilihan Jurusan Mahasiswa STEI 2015 Kelas TTKI 01 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.2 Rumusan Masalah 1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.2.1 Tujuan Penulisan 1.2.2 Manfaat Penulisan 1.3 Ruang Lingkup Kajian 1.4 Anggapan Dasar 1.5 Hipotesis 1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 1.6.1 Metode 1.6.2 Teknik Pengumpulan Data 1.7 Sistematika Penulisan BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Mata Kuliah PAR dan Daspro 2.1.1 Pengertian Mata Kuliah 2.1.2 Pengertian Mata Kuliah PAR 2.1.3 Pengertian Mata Kuliah Daspro 2.2 Pengertian Minat dan Bakat 2.2.1 Pengertian Minat Menurut Para Ahli 2.2.2 Pengertian Bakat Menurut Para Ahli 2.3 Prospek Pekerjaan Jurusan STEI 2.3.1 Teknik Elektro 2.3.2 Teknik Informatika 2.3.3 Teknik Telekomunikasi 2.3.4 Teknik Tenaga Listrik 2.3.5 Sistem dan Teknologi Informasi 2.3.6 Teknik Biomedis 2.4 Teori Prestasi Belajar 2.4.1 Pengertian Prestasi Belajar 2.4.2 Hubungan Minat dengan Prestasi Belajar 2.5 Faktor Psikologis yang Memengaruhi Minat Belajar 2.6 Korelasi Antara Minat dengan Kemampuan dalam Perkuliahan
BAB III ANALISIS PENGARUH PAR DAN DASPRO TERHADAP PEMILIHAN JURUSAN MAHASISWA STEI 2015 KELAS TTKI 01 3.1 Gambaran Umum Pengaruh Mata Kuliah PAR dan Daspro Terhadap Pemilihan Jurusan 3.2 Alasan Pemilihan Jurusan Mahasiswa STEI Kelas TTKI 01 2015 3.3 Kesulitan PAR dan Daspro Menurut Responden 3.4 Pengaruh Tingkat Kesulitan PAR dan Daspro Terhadap Pemilihan Jurusan 3.5 Pengaruh Nilai PAR dan Daspro Terhadap Pemilihan Jurusan 3.6 Pengaruh Sistem Pembelajaran PAR dan Daspro terhadap Pemilihan Jurusan 3.7 Cita-Cita Responden Terhadap Pemilihan Jurusan 3.8 Faktor Lain yang Memengaruhi Pemilihan Jurusan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran
Data Pemilihan Jurusan Mahasiswa STEI Kelas TTKI 01 2015 Setelah Setelah UTS UTS Masuk PAR Daspro Semester 2 11 Maret 18 Maret 2016 2016
No
NIM (16515)
1
001
Rayhan Ahmad Hidayat
EB
EB
EB
2
006
Edbert Ongko
IF
Galau
ET
3
011
Ida Ayu Putu Ari Crisdayanti
IF
IF
IF
4
016
Febbry Andika Ramadhan
ET
ET
ET
5
021
Galih Fajar Ramadhan
STI
STI
STI
6
026
Arief Septian Nurhada
IF
IF
IF
7
031
Dewinta Putri Fazriani
EL
EL
EL
8
036
Jordhy Fernando
IF
IF
IF
9
041
Fikri Firmansyah Akbar
ET
ET
ET
10
046
Agung Pratama
EL
EL
EL
11
051
Geraldy William Limeisa
STI
STI
STI
12
056
Zacki Zulfikar Fauzi
IF
IF
IF
13
061
I Made Iwan Darmawan
EL
EL
EL
14
066
Muhammad Salman Galileo
EL
EL
EL
15
071
Salma Shafira
-
-
-
16
076
Azka Tujza
ET
ET
ET
17
081
Naufal Hamdan Rivani
EP
EP
EP
18
086
Fachriyan Husaini
EL
ET
ET
19
091
Anisah Andini
EB
EB
EB
20
096
Teo Wijayarto
STI
STI
STI
21
101
Turfa Auliarachman
IF
IF
IF
22
106
Diki Ardian Wirasandi
IF
IF
IF
23
111
Dalta Imam Maulana
EL
EL
EL
24
116
Abdurrauf Irsal
Galau
Galau
EP
25
121
Aditya Pratama
EB
EB
EB
26
126
Muh. Aji Kuncoro Prihambodo
EL
EL
EL
27
131
Iqbal Fawwaz Ramadhan
EL
EL
EL
Nama Lengkap
28
136
Timothy Pranata
EB
EB
EB
29
141
Taufan Mahaputra
IF
IF
IF
30
146
Martin Lutta Putra
IF
IF
IF
31
151
Muhammad Fadhli
EL
EL
EL
32
156
Nicholas Hadi
IF
IF
IF
33
161
Aditya Rizky Maulana
EL
EL
EL
34
166
Nias Yerlyta Grasella
EL
EL
EL
35
171
Muhammad Akmal Pratama
IF
IF
IF
36
176
Devana Gobel
IF
IF
STI
37
181
Bethea Zia Davida
IF
IF
IF
38
186
Tasha Javinny
EL
EL
EL
39
191
Raihan Muhammad Suria Nagara
IF
IF
IF
40
196
Joshua Parulian Tulus Situmora
EP
EP
EP
41
201
Christy Gunawan Simarmata
IF
IF
STI
42
206
Alamson Soadamara
EL
STI
EL
43
211
I Komang Prana Artha Rahayu
ET
ET
ET
44
216
Calmantara Sumpono Putra
EL
EL
EL
45
221
Dery Rahman Ahaddienata
IF
IF
IF
46
226
Marvel Sugi Hartono
EB
EB
EB
47
231
Farid Pambudi
EL
EL
EL
48
236
Yulian Deni Adhitama
EL
EL
EL
49
241
Abdullah Faqih Al Mubarok
EB
EB
EB
50
246
Arvin Wahyu Septiandie
STI
STI
STI
51
251
Luthfi Fadillah
IF
IF
IF
52
256
Mohammad Dicky Andika Putra
EL
EL
EL
53
261
Furqon Aji Yudhistira
EL
EL
EL
54
266
Achmad Fahrurrozi Maskur
IF
IF
IF
55
271
Dafa Faris Muhammad
EL
EL
EL
56
276
Dicky Novanto
IF
IF
IF
57
281
Farhan Makarim
IF
IF
IF
58
286
Marvin Jerremy Budiman
IF
IF
IF
59
291
Michael Jonathan
EL
EL
EL
60
296
Ahmad Habbie Thias
EB
EB
EB
61
301
Frits Elwildo
EL
EL
EL
62
306
Muhammad Fikri Hafiya
STI
STI
STI
63
311
Sanchia Teresa Nunciata Da Paz
EL
EL
EL
64
316
Daniel Pintara
IF
IF
IF
65
321
Usamah Jundi Abdillah
EL
EL
EL
66
326
Rudyanto
EL
IF
EL
67
331
Roziatul Khoiriyah
EL
EL
EB
68
336
Aries Adjie Pangestu
IF
STI
STI
69
341
Paskahlis Anjas Prabowo
IF
IF
IF
70
346
Shafwan Aminudin Muhammad
IF
IF
IF
71
351
William Chandra
EL
EL
EL
72
356
Siti Janatun
EB
EB
EB
73
361
Yoland S M Nababan
EL
EL
EL
74
366
Muhammad Fathoni Nurrohman
EL
EL
EL
75
371
Oktavianus Handika
IF
IF
IF
76
376
Christopher Sanjaya
IF
STI
STI
77
381
Rifqi Nabil Musyaffa
EL
EL
EL
78
386
Michael Sihombing
EP
EP
EP
79
391
Ridho Fadhila Soni
EL
EL
EL
80
397
Dewita Sonya Tarabunga
IF
IF
IF
81
402
Edwin Rachman
IF
IF
IF
82
407
Ahmad Fauzan Muzakki
EL
EL
EL
83
412
Irfan Ariq
IF
IF
IF
RIWAYAT HIDUP
Dafa Faris Muhammad lahir di Sidoarjo pada tanggal 9 Agustus 1999. Pendidikan SD, SMP, dan SMA
diselesaikannya
di
daerah
Sidoarjo.
Ia
menyelesaikan SMA pada tahun 2015 di SMA Negeri 1 Sidoarjo. Ia kemudian melanjutkan studinya di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB). Sampai saat ini, ia masih mengejar ilmu di Institut Teknologi Bandung sebagai Mahasiswa STEI. Ia juga aktif dalam unit robotika. Meski terkadang partisipasinya dalam unit tersebut menurun ketika aktivitas perkuliahan semakin padat. Mahasiswa alumni SMP Negeri 1 Sidoarjo ini mulai terjun dalam penyusunan karya ilmiah sejak ia masuk dalam SMP tersebut. Meski pengalaman menulis dan mengarangnya sudah ia mulai jauh sebelum mengenal kata tersebut. Meski begitu, ia lebih sering untuk mempraktikkan kemampuan menulisnya dalam hal-hal di luar dunia seni. Meskipun pengalaman penyusunan karya ilmiahnya dimulai pada saat pertengahan masa SMP atau lebih tepatnya sekitar tiga setengah tahun lalu, ia kembali lagi berkutik dalam dunia penyusunan karya ilmiah pada semester keduanya berkuliah di ITB. Hal ini dikarenakan adanya mata kuliah TTKI. Di kuliah tersebut, ia mempelajari lebih dalam mengenai tata tulis karya ilmiah.
Menurutnya, kuliah ini memberikan ilmu yang lebih eksak terhadap suatu karya kebahasaan yang mana selama ini ia pikir sangat abstrak. Ia pribadi suka dengan dosen yang mengajarnya dalam mata kuliah tersebut dikarenakan selain sangat menguasai bidang beliau sendiri, beliau juga memiliki kemampuan humor yang bersifat cerdas.
Nama lengkap penulis ialah Dicky Novanto. Penulis adalah anak pertama dari dua anak dari ayah penulis, Iwan Cahyana, dan ibu penulis, Kong Kiem Hong. Penulis memiliki riwayat pendidikan yaitu lulus dari TK Nusaputera, Semarang, bersekolah di SD Nusaputera, lalu melanjutkan pendidikan di SMP Domenico Savio, Semarang, dan telah melewati masa pendidikan di SMA Kolese Loyola, Semarang, dan pada saat ini, penulis sedang menempuh studi di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB). Penulis telah mengerjakan berbagai karya tulis sebelum menempuh studi di ITB ini. Pada saat menempuh pendidikan di tingkat SMP, penulis telah membuat karya tulis dengan tema “Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala”. Dalam karya tulis yang dibuat, penulis menceritakan bagaimana sejarah dirgantara di Indonesia, sejarah museum pusat TNI AU Dirgantara Mandala, dan bagaimana pengelolaan museum tersebut pada saat ini. Pada tingkat SMA, penulis juga telah membuat karya tulis berupa kritik sastra, di mana penulis melakukan kritik terhadap sebuah karya sastra berupa sebuah novel. Dalam proses pembuatan tersebut, penulis melakukan pengambilan inti permasalahan dari setiap bab pada bagian tersebut dan kemudian melakukan melakukan proses pengkritikan terhadap suatu tokoh di dalam cerita novel tersebut, di mana proses pengkritikan tersebut dapat menumbuhkan semangat perbaikan diri dari masing-masing pribadi, sehingga diharapkan para
pembaca karya tulis penulis dapat melakukan perbaikan dari sikap yang mungkin sama dengan karakter tokoh dalam novel. Kesan terhadap pelajaran TTKI adalah sangat menyenangkan. Selama proses pembelajaran TTKI, penulis didampingi oleh Bapak Wawan dan Bapak Ferry yang menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang sangat menghibur, sehingga suasana kelas selalu kondusif untuk mengikuti pelajaran ini. Selain itu, pelajaran TTKI ini tentunya sangat bermanfaat bagi penulis, terutama untuk penulisan makalah selanjutnya dengan berbekal perbaikan penulisan makalah yang terus menerus dilakukan dalam penulisan laporan ini. Pesan terhadap pelajaran TTKI adalah lebih baik bila perbaikan untuk masing-masing bagian laporan yang dikumpulkan untuk diperiksa dosen, telah dikembalikan sebelum pelajaran TTKI pada hari minggu depannya, sehingga dapat dilakukan proses pengoreksian lebih awal.
Furqon Aji Yudhistira, biasa dipanggil Aji, lahir di Banjarnegara, 15 September 1996, dari pasangan Joko Puji
Hartono
dan
Hendang
Bintarawati.
Aji
menyelesaikan pendidikannya dari SD, SMP, hingga SMA di Kabupaten Ciamis. Sekarang beliau sedang menjalani pendidikan di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB). Furqon Aji Yudhistira merupakan orang yang percaya diri, dan aktif berorganisasi di setiap institusi pendidikan yang diikutinya. Di ITB, beliau mengikuti unit robotika (URO) bidang manajerial dan AIESEC sebagai peserta pertukaran pelajar. Mahasiswa STEI ITB ini mulai mengenal mengenai karya tulis ilmiah sejak kecil tetapi mulai membuat karya ilmiah yang benar sejak SMA. Ketika SD, Aji mulai menulis cerita pendek dan senang membaca skripsi dan tesis ayahnya sehingga membekali dirinya dengan sedikit kemampuan menulis. Ketika SMA, Aji mengikuti lomba karya tulis ilmiah intern di SMA-nya dengan judul “Masalah Lingkungan di Ibukota” dan berhasil mendapatkan penghargaan sebagai penyaji terbaik. Di SMA, Aji menjadi sekretaris pramuka dan menjadi pelopor sistem administrasi di organisasi yang dia ikuti tersebut sehingga meskipun Aji tidak pernah membuat karya tulis ilmiah untuk dilombakan, pengalamannya sebagai sekretaris pramuka tersebut sangat mengasah kemampuannya dalam menulis karya ilmiah.
Aji mulai mencintai karya tulis ilmiah sejak kuliah sehingga dia sangat antusias dalam mengikuti mata kuliah TTKI di kampusnya. Ditambah lagi dosen TTKI di kampusnya sangat menghibur sehingga menambah semangatnya dalam membuat karya tulis ilmiah. Tetapi, rasa cinta terhadap karya tulis tetap membuatnya kritis terhadap mata kuliah TTKI ini. Salah satu kekritisannya adalah mengenai sistem penomoran subbab mata kuliah TTKI di kampusnya yang menggunakan nomor (1.1, 1.1.1). Sistem seperti ini hanya cocok apabila diaplikasikan dalam buku, dan tidak praktis untuk diaplikasikan dalam TTKI. Saran beliau pada mata kuliah ini adalah menggunakan sistem indentasi A. – 1. – a. – 1) – a) – (1) – (a).