Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016 : 446-454
PENGARUH LELANG SUKUK TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA Derry Fahrian1*, Chenny Seftarita2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universtas Syiah Kuala Banda Aceh, Email :
[email protected] 2) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Email :
[email protected]
ABSTRACT This study aimed to analyze the influence of Securuties Sharia State (SBSN) towards Gross Domestic Product (GDP) in the short term and the long term. The data used in this research is Securities Sharia Sate (SBSN) and Gross Domestric Product (GDP) quarterly data from 2009 until 2015 in the form of time series, processed and analyzed by the method of estimation of Autoregressive Distributed Lag (ARDL). The results of this study indicate that factors influencing the Gross Domestic Product (GDP) in the short term and the long term is the Gross Domestic Product (GDP) and the Securities Sharia State (SBSN). In the short term Gross Domestic Product (GDP) influencing the Gross Domestic Product (GDP) itself positifly and significantly, while Securities Sharia State (SBSN) influencing the Gross Domestic Product (GDP) negatifly. In the long term both of Securities Sharia State (SBSN) and Gross Domestic Product (GDP) influence the Gross Domestic Product (GDP) positifly and significantly. The study conclude that the increase in funding sources could increase the Gross Domestic Product (GDP) in order to increase economic growth. Thus it is critical to increase the sources of financing to stimulate economic growth in Indonesia. Keywords : Sukuk, Gross Domestic Product (GDP), ARDL ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) terhadap Gross Domestic Product (GDP) dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) dan Gross Domestic Product (GDP) dari kuartal-I tahun 2009 sampai dengan kuartal-IV tahun2015 yang berbentuk time series, diolah dan dianalisis dengan metode estimasi Autoregressive Distributed Lag (ARDL). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Gross Domestic Product (GDP) dalam jangka pendek dan jangka panjang adalah Gross Domestic Product (GDP) dan Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN). Dalam jangka pendek Gross Domestic Product (GDP) mempengaruhi Gross Domestic Product (GDP) itu sendiri secara positif dan signifikan, sedangkan Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) berpengaruh terhadap Gross Domestic Product (GDP) secara negatif. Dalam jangka panjang baik Gross Domestic Product (GDP) maupun Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) berpengaruh terhadap Gross Domestic Product (GDP) secara positif dan signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan sumber pembiayaan infrastruktur dapat meningkatkan Gross Domestic Product (GDP) sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sehingga penting untuk meningkatkan sumber pembiayaan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kata Kunci : Sukuk, Gross Domestic Product (GDP), ARDL
446
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.1 November 2016 : 446-454
PENDAHULUAN Ekonomi syari’ah terus menunjukkan perkembangan yang pesat dalam skala global. Perkembangannya tidak hanya dalam wilayah-wilayah yang didominasi oleh penduduk muslim, tetapi telah mencakup skala dunia. Salah satu instrumen keuangan syari’ah yang saat ini tengah berkembang dengan pesat adalah obligasi syari’ah atau yang lebih dikenal dengan sebutan sukuk. Sukuk merupakan solusi inovatif bagi pihak yang membutuhkan sumber pembiayaan dan investasi. Menurut data IFIS yang dikutip The Economist selama dekade 2002-2010, penerbitan sukuk tumbuh rata-rata 35% per tahun. Bahkan berdasarkan hasil kajian Thomson Reuters menunjukkan bahwa diproyeksikan total penerbitan sukuk di dunia akan mencapai USD 250 miliar pada tahun 2020. (Dian Handayani) Keuangan syari’ah global yang berkembang dengan pesat merupakan peluang besar bagi pemerintah untuk emnghubungkan investor global dengan sektor ekonomi domestik dengan cara menyediakan instrumen-instrumen keuangan yang dibutuhkan oleh lembaga keuangan syari’ah domestik maupun global agar dapat mengembangkan investasinya. Menurut Diaw (2011), sukuk memberikan banyak keuntungan sehubungan dengan pengeluaran pemerintah pada belanja infrastruktur. Salah satunya adalah sukuk dapat meningkatkan hubungan antara pasar dan institusi keuangan dikarenakan sukuk harus berdasarkan tangible assets (asset berwujud). Hal ini pada akhirnya akan memperkuat hubungan antara sektor riil dan sektor keuangan dalam perekonomian. Demikian pula pemegang sukuk (sukuk holders), para sukuk holders juga memilih untuk memiliki arus kas yang dapat diprediksi dan stabil untuk jangka waktu yang lama. Sukuk pertama kali diterbitkan di Indonesia pada tahun 2002, yaitu sukuk perusahaan yang diterbitkan oleh PT.Indosat yang bernilai Rp 175 miliar, keberhasilan yang diperoleh oleh PT.Indosat mengakibatkan perusahaan-perusahaan lainnya mengikuti PT.Indosat dengan mengeluarkan sukuk. Hingga pada akhir tahun 2015 total sukuk perusahaan yang beredar mencapai Rp 8.444,4 miliar. Perkembangan sukuk global dan sukuk perusaan yang berkembang dengan pesat terutama di Indonesia, menarik minat pemerintah sehingga pada tahun 2009 pemerintah mulai menerbitkan instrumen investasi bagi institusi keuangan syari’ah global yang disebut Sukuk Negara Indonesia (SNI) atau sukuk global Indonesia. Penerbitan sukuk global mendapat sambutan yang sangan baik dari para investor, terutama investor yang berasal dari luar negeri. Dalam penerbitan sukuk global seri SNI 25 yang diterbitkan tahun 2015, 41% investor berasal dari timur tengah, 21% dari Amerika Serikat, 12% Asia, dan 10% Indonesia. Pemerintah tidak hanya berfokus pada sukuk global, pemerintah juga menerbitkan sukuk pemerintah (sovereign sukuk) atau yang lebih dikenal dengan SBSN (Surat Berharga Syari’ah Negara). Sebagaimana sukuk perusahaan yang berkembang dengan pesat, begitu juga dengan sukuk pemerintah. Pada awal penerbitannya nilai sukuk negara yang beredar hanya bernilai Rp 10,256 miliar sampai pada akhir kuartal tahun 2015 tercatat jumlah sukuk negara yang beredar bernilai Rp 201,017 miliar. Hal ini mengindikasikan bahwa minat investor untuk melakukan investasi syari’ah di indonesa terus mengalami peningkatan. Hingga saat ini kontribusi Outstanding sukuk adalah 15% dari total pembiayaan pemerintah. Jumlah ini masih terbilang kecil, namun melihat perkembangannya yang terus meningkat tiap tahunnya menjadikan sukuk berpotensi untuk memperbesar kontribusi dalam sumber pembiayaan pemerintah. Peningkatan sumber pembiayaan terutama pembiayaan infrastruktur dapat mempercepat pembangunan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Sebagaimana Calderon (2011) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi berhubungan positif dan signifikan dengan stok dan kualitas infrastruktur di suatu wilayah. Untuk meningkatkan pembiayaan terutama pembiayaan infrastruktur, sukuk menjadi alternatif pembiayaan tersebut. Hal ini dikarenakan sukuk mengharuskan adanya underlying asset yang berupa tangible asset (asset yang berwujud). Sehingga ketika investor berinvestasi sukuk, investor telah memperkuat tidak hanya sektor riil 447
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016 : 446-454
tetapi juga sektor keuangan dalam perekonomian. Sektor riil yang baik akan mendorong peningkatan Gross Domestic Product (GDP) suatu negara. TINJAUAN PUSTAKA Pendapatan nasional merupakan nilai barang dan jasa yang diwujudkan pada suatu tahun tertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar. Pendapatan nasional merupakan indikator penting untuk melihat pertumbuhan ekonomi yang menggambarkan kondisi perekonomian dan pembangunan ekonomi yang terjadi di suatu negara. (Sukirno, 2006:423) Pembangunan dalam perekonomian tentunya membutuhkan sumber pembiayaan, salah satu sumber pembiayaan adalah investasi. Tandelilin (2001) menyatakan investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Dengan kata lain investasi merupakan interaksi antara pihak yang memiliki kelebihan dan dengan pihak yang membutuhkan dana. Investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada financial asset dan real asset. Investasi pada financial asset misalnya melakukan investasi baik pada pasar uang maupun pasar modal, sedangkan investasi pada real asset misalnya melakukan investasi pada aset seperti tanah, bangunan, dan lain-lain. Salah satu jenis sumber pembiayaan adalah obligasi, dalam kamus hukum Sudarsono, obligasi diartikan sebagai surat hutang berjangka lebih dari satu tahun dan memiliki suku bunga tertentu, di mana surat tersebut dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat guna menutup pembiayaan perusahaan. Obligasi juga diartikan sebagai surat pinjaman dengan bunga tertentu dari pemerintah yang dapat diperdagangkan atau diperjualbelikan. Obligasi terbagi kedalam dua jenis, yaitu obligasi konvesional dan obligasi syari’ah, obligasi syari’ah atau yang dikenal dengan sukuk mulai diterbitkan di Indonesia pada tahun 2002. Sukuk pada dasarnya sama dengan obligasi konvensional, hal yang membedakan keduanya adalah akad perjanjian yang digunakan. Menurut AAOIFII (Accounting and Auditing Organization for Islamic Institution) sukuk adalah sertifikat yang merupakan bukti kepemilikan atas aset berwujud, manfaat atau jasa atau kepemilikan aset suatu proyek atau aktivitas investasi tertentu, yang terjadi setelah penerimaan dana sukuk, penutupan pemesanan dan dana yang diterima dimanfaatkan sesuai tujuan penerbitan sukuk. Hubungan Obligasi dan Gross Domestic Product (GDP) Kegiatan pembangunan suatu wilayah sangat bergantung pada ketersediaan sumber pembiayaan infrastruktur baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Hering dan Chtusripitak (2000), Braun dan Briones (2005) dan Fink, Haiss, Kirchmer dan Moser (2006) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara pasar obligasi dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Patara, Yoonbai, Chong (2013), yang mana dapat ditarik beberapa kesimpulan yang diantaranya ; (i) perkembangan pasar modal berhubungan positif dengan pertumbuhan ekonomi, (ii) kontribusi dari bank penyalur kredit berkurang sejalan dengan berkembangnya pasar obligasi, (iii) obligasi pemerintah berhubungan positif dengan pertumbuhan ekonomi. Dari beberapa hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut dapat dilihat bahwa ketersediaan modal adalah penting bagi pembangunan, pasar modal sebagai penyedia sumber pembiayaan akan mendorong pembangunan infrastruktur dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek yang akan meningkatkan output yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
448
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.1 November 2016 : 446-454
METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diuji, yaitu variabel Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN). Penelitian ini akan menganalisis mengenai pengaruh Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) terhadap Gross Domestic Product (GDP) di Indonesia. Sumber dan Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data kuartalan dari kuartal-I 2009 sampai dengan kuartal-IV 2015 yang diperoleh dari website Bank Indonesia dan Asia Regional Integration Center (ARIC). Metode Estimasi Untuk menguji pengaruh Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) terhadap Produk Domestic Bruto (PDB), penelitian ini menggunakan metode estimasi dengan metode estimasi ARDL (Auto Regressive Distributed Lag). ARDL berisi efek dinamis dari suatu model spesifik, dengan memasukkan nilai lag yang berguna untuk menangkap penurunan data ke dalam model (Laurenceson dan Chai, 2003). Secara umum model ARDL yang digunakan dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut (Bekhet dan Matar, 2013) :
+ ................................................................................................................................................. (1) Spesifikasi Model Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) terhadap Gross Domestic Product (GDP) di Indonesia. Dilakukan transformasi model menjadi : + ........................ (2) Model ARDL memasukkan lag jangka pendek dan jangka panjang kedalam model, berdasarkan persamaan umum (1) dibentuk model estimasi ARDL yang sesuai dengan penelitian ini. Pada persamaan (2) β merupakan koefisien jangka pendek dan θ merupakan koefisien jangka panjang. HASIL ESTIMASI DAN PEMBAHASAN Uji Unit Root Sebelum menentukan persamaan terbaik ARDL, perlu dilakukan uji stasioneritas untuk melihat apakah variabel penelitian stasioner pada level I(0) atau first difference I(1). Table 1. Uji Stasioneritas Variabel No
Variabel
At level 1 GDP -4,4947 (0,0070) 2 SBSN -2,7679 (0,2200) sumber : Hasil Penelitian (diolah menggunakan Eviews 9)
PP
1st
2nd
-
-
-16,6339 (0,0000)
-
449
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016 : 446-454
Berdarkan Tabel 1 dapat diihat bahwa terdapat perbedaan tingkat stasioneritas tiap variabel penelitian. Dimana variabel Gross Domestic Product (GDP) stasioner pada level, sedangkan variabel SBSN stasioner pada first difference. Menurut Engel-Granger dalam Fahmi (2015) bahwa setiap variabel-variabel penelitian harus memiliki nilai ordo integrase yang sama untuk melihat adanya kointegrasi antar variabel. Dikarenakan perbedaan ordo antara kedua variabel maka tidak terdapat kointegrasi dari kedua variabel yang digunakan. Penentuan Lag Optimal Untuk menetapkan model terbaik denan metode estimasi ARDL, perlu ditetapkan lag maksimum yang akan dimasukkan dalam persamaan ARDL. Menurut Azuma (2014) besarnya lag yang dipilih adalah nilai terkecil dari Akaike Information Criterion (AIC) atau nilai terkecil Auto Correlation Function (ACF). Table 2. Penentuan Lag Optimal Lag AIC 1 58,34815 2 58,14527* 3 58,33389 sumber : Hasil Penelitian (diolah menggunakan Eviews 9)
SC 58,59009 58,48656* 58,77566
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa lag optimal yang diperoleh untuk variabel Gross Domestic Product (GDP) dan Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) berada pada lag kedua. Sehingga persamaan ARDL yang digunakan adalah persamaan dengan memasukkan lag kedua ke dalam persamaan. Estimasi ARDL Table 3. Estimasi ARDL Coefficien Variabel t Std. Error C 5.69E+13 1.83E+13 D(GDP(-1)) 0.369131 0.201591 D(GDP(-2)) 0.160662 0.069824 D(SBSN(-1)) -0.084568 0.036347 D(SBSN(-2)) -0.048804 0.033523 GDP(-1) 0.972690 0.010619 SBSN(-1) 0.103081 0.040342 Sumber : Hasil Penelitian (diolah menggunakan Eviews 9)
t-Statistic 3.113814 1.831088 2.300969 -2.326666 -1.455831 91.60014 2.555177
Prob. 0.0060 0.0837 0.0336 0.0319 0.1627 0.0000 0.0199
Hasil estimasi yang ditunjukkan pada Tabel 3 menjelaskan variabel Gross Domestic Product (GDP)adalah Gross Domestic Product (GDP) pada lag pertama dan kedua, sementara SBSN mempengaruhi Gross Domestic Product (GDP) pada lag pertama. Hal ini berdasarkan dari nilai koefisien estimasi yang diperoleh sebesar 0,369131 untuk Gross Domestic Product (GDP) pada lag perama daam jangka pendek dengan tingkat keyakinan 90%, 0,160662 untuk Gross Domestic Product (GDP) pada lag kedua dalam jangka pendek dengan tingkat keyakinan 95% dan -0,084568 untuk SBSN pada lag pertama dalam jangka pendek dengan tingkat keyakinan 95%. Hal ini menunjukkan perubahan Gross Domestic Product (GDP) suatu triwulan akan berpengaruh terhadap Gross Domestic Product (GDP) pada satu triwulan dan dua triwulan berikutnya. Sementaara perubahan SBSN suatu triwulan hanya akan mempengaruhi Gross Domestic Product (GDP) satu triwulan berikutnya saja. Dari hasil uji ARDL dengan menguji variabel dari lag sebelumnya dan signifikan dan berpengaruh positif dengan koefisien estimasi sebesar 0,972690. Untuk mengetahui keseimbangan yang terjadi antar Gross Domestic Product 450
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.1 November 2016 : 446-454
(GDP) dan SBSN dalam jangka pendek menuju jangka panjang, maka dilakukan estimasi jangka pendek dengan menggunakan ECT (Error Correction Term). ECT berfungsi untuk mengetahui tingkat kecepatan penyesuaian pada keseimbangan jangka pendek menuju jangka panjang. ECT yang bernilai negatif dan sigifikan, menunjukkan adanya keseimbangan pada jangka panjang. Besarnya koefisien ECT menunjukkan tingkat kecepatan penyesuaian (Speed of Adjustment) dalam mengoreksi ketidakseimbangan variabel untuk dapat kembali kepada titik keseimbangan (Bekhet dan Matar dalam Fahmi, 2015). Berdasarkan lag optimal yang sudah ditentukan sebelumnya, hasil estimasi jangka pendek yang diperolah adalah sebagai berikut : Table 4. Hasil Estimasi Jangka Pendek GDP =
3,15E+15
−1,521149
+3,1
+12,96395 14273
t-ratio
3,125160
-0,113870
2,282576
1,579 111
p-value
0,0056
0,9105
0,0341
0,130 8
Sumber : Hasil Penelitian (diolah menggunakan Eviews 9)
Pada Tabel 4 terlihat bahwa nilai dari variabel ECT bertanda positif sebesar 3,114273 dan tidak signifikan (0,1308 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel Gross Domestic Product (GDP) tidak mengalami penyesuaian keseimbangan jangka jangka pendek menuju jangka panjang. Untuk melihat pengaruh variabel SBSN terhadap Gross Domestic Product (PDB) dalam jangka pendek dilakukan uji Wald (Wald-Test). Table 5 Hasil Uji Wald (Wald-Test) Jangka Pendek Variabel GDP
Wald-Test 10,89446 (0,0278)**
Sumber : Hasil Penelitian (diolah menggunakan Eviews 9)
Berdasarkan uji Wald (Wald-Test) yang terdapat pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa nilai p-value yang dperoleh menunjukkan hasil yang signifikan (0,0278 < 0,05) yang artinya bahwa variabel Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Gross Domestic Product (GDP) dalam jangka pendek. Berdasarkan hasil estimasi pada Tabel 3 memperlihatkan bahwa dalam jangka pendek perubahan Gross Domestic Product (GDP) suatu triwulan dan dua triwulan berikutnya dengan koefisien masing-masing 0,369131 dan 0,160662 dwngan tingkat keyakinan masing-masing 90% dan 95%. Sementara perubahan SBSN suatu triwulan berdampak negatif dan signifikan terhadap Gross Domestic Product (GDP) satu triwulan berikutnya, berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa koefisien variabel SBSN pada lag pertama dalam jangka pendek -0,084568 dengan tingkat keyakinan 95%, hal ini menujukkan bahwa peningkatan SBSN suatu triwulan akan menurunkan Gross Domestic Product (GDP) pada satu triwulan berikutnya berdasarkan jangka waktu yang digunakan dalam penelitian ini. Mekanisme ini disinyalir terkait dengan keputusan investor untuk melakukan investasi dalam sukuk, ketika investor mengalihkan investasinya atau investor baru yang berinvestasi pada sukuk maka investasi yang seharusnya dapat meningkatkan Gross Domestic Product (GDP) dalam jangka pendek harus dialihkan pada sukuk sehingga akan menurunkan Gross Domestic Product (GDP) dalam jangka pendek. Hal ini dikarenakan sukuk terutama sukuk mudharabah ataupun sukuk yang berbasis proyek (Project-Based Sukuk) membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk bisa menjadi produktif. 451
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016 : 446-454
Table 6 Hasil Estimasi Jangka Panjang GDP = -6,72E+12 + 1,020009 t-ratio −0,216548 −0,113870 p-value 0,8304 0,0000 Sumber : Hasil Penelitian (diolah menggunakan Eviews 9)
−0,064733 −0,877820 0,3887
Table 7 Hasil Uji Wald (Wald-Test) Jangka Panjang Variabel GDP
Wald-Test 134920,1 (0,000)*
Sumber : Hasil Penelitian (diolah menggunakan Eviews 9)
Berdasarkan Uji Wald (Wald-Test) dalam jangka panjang yang terdapat pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai p-value yang diperoleh menunjukkan hasil yang signifikan (0,0000 < 0,05), hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara variabel Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) dan Gross Domestic Product (GDP). Berdasarkan tabel 3 diperoleh koefisien masing-masing variabel Gross Domestic Product (GDP) dan SBSN sebesar 0,97269 dan 0,103081 dengan tingkat keyakinan 95%, hal ini menunjukkan bahwa peningkatan sukuk sebesar Rp 1 triliun akan meningkatkan Gross Domestic Product (GDP) sebesar Rp 103 miliar. Berdasarkan hasil estimasi tersebut dapat dilihat bahwa kontrbusi sukuk terhadap Gross Domestic Product (GDP) tidak begitu besar. Hal ini disinyalir merupakan akibat dari masih kurangnya penerbitan sukuk oleh negara dan perusahaan. Dari hasil uji estimasi ARDL dalam penelitian ini disimpulkan bahwa Gross Domestic Product (GDP) secara signifikan dipengaruhi oleh Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN). Hal ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia maka penting untuk meningkatkan investasi terutama investasi pada sektor riil sebagaimana dalam penelitian ini ditemukan bahwa Surat Berharga Syari’ah negara (SBSN) atau yang dikenal dengan mempengaruhi Gross Domestic Product (GDP) secara positif dalam jangka panjang. Sukuk merupakan investasi yang harus memiliki underlying Assets yang memiliki nilai ekonomi, sehingga ketika pemerintah mengeluarkan Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) maka secara langsung telah menambah sumber pembiayaan yang digunakan dalam pembangunan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) dan Gross Domestic Product (GDP) mempengaruhi perubahan Gross Domestic Product (GDP). Gross Domestic Product (GDP) dalam jangka pendek dipengaruhi oleh Gross Domestic Product (GDP) secara positif dan Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) secara negatif. Artinya dalam jangka pendek, kenaikan jumlah Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) yang beredar pada suatu periode akan menurunkan jumlah Gross Domestic Product (GDP) di periode berikutnya. Dalam jangka panjang variabel Gross Domestic Product (GDP) dipengaruhi oleh variabel Gross Domestic Product (GDP) dan Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) secara positif yang artinya bahwa kenaikan dari Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) akan meningkatkan Gross Domestic Product (GDP) dalam jangka panjang Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai beriikut: 452
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.1 November 2016 : 446-454
a.
b. c.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Surat Berharga Syari’ah Negara (SBSN) berpengaruh terhadap Gross Domestic Product (GDP) Indonesia, sehingga penting bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan investasi terutama investasi pada sektor riil, salah satu investasi yang sasarannya merupakan sektor riil adalah sukuk, hal ini dikarenakan sukuk dalam transaksinya diperlukan Underlying Assets yang memiliki nilai ekonomi, sehingga sukuk akan meningkatkan pertumbuhan sektor-sektor produktif. Pertumbuhan sektor produktif akan meningkatkan produksi dalam negeri yang pada akhirnya akan meningkatkan Gross Domestic Product (GDP). Pemerintah diharapkan meningkatkan kualitas infrastruktur, hal ini dikarenakan infrastruktur merupakan factor penting dalam menarik minat investor. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar menggunakan variabel kontrol seperti konsumsi, karena penopang utama Gross Domestic Product (GDP) tidak hanya investasi tetapi juga konsumsi.
DAFTAR PUSTAKA Adhidarma, G., & Purbasari, D. (2015). Memahami Hubungan antara Investasi dan GDP. Retrieved from Macroeconomic Dashboard Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM: http://macroeconomicdashboard.feb.ugm.ac.id/memahami-hubungan-antara-investasi-dangdp/ Afshar, T. A. (2013). Compare and Contrast Sukuk (Islamic Bond) with Conventional Bond, Are They Compatible? The Journal of Global Business Management, Volume 9, Number 1, February 2013. Ariyanti, F. (2016, Mei 17). Menkeu Bambang: RI Penerbit Sukuk Terbesar Di Dunia. Retrieved from http://m.liputan6.com/bisnis/read/2508878/menkeu-bambang-ri-penerbit-sukukterbesar-di-dunia Calderon, C., & Serven, L. (2006). The Effects of Infrastructure Development on Growth and Income Distribution. Working Paper S.3400. Economic Indikators: Gross Domestic Product (GDP). (2016, February 8). Retrieved from Investopedia: http://www.investopedia.com/university/releases/gdp.asp Fahmi, I. (2015). Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi Aceh. 24-29. Handayani, D. (2015, November 23). Ketika Sukuk Menarik Minat Dunia. Retrieved from http://www.kemenkeu.go.id/Artikel/ketika-sukuk-menarik-minat-dunia Hariyanto, E. (2015, November 11). Reputasi Sukuk Global Indonesia. Retrieved from http://www.kemenkeu.go.id/Artikel/reputasi-sukuk-global-indonesia Malikov, A. (2011). How Does Sovereign Sukuk Impact on The Economic Development of Developing Countries? An Analysis of Infrastructure Sektor. ResearchGate. Malikov, A. (2014). How Does Sovereign Sukuk Impact On The Economic Development Of Developing Countries? An Analysis Of Infrastructure Sektor. Bosnia and Herzegovina: ResearchGate. Muslim, A. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Impor Kedelai Indonesia. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.8 No.1. 453
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016 : 446-454
Pratiwi, F., & Murdaningsih, D. (2016, July 14). republika.co.id. Retrieved from Korporasi Masih Kurang Bergairah Terbitkan Sukuk: http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/16/07/14/oabbzr368-korporasimasih-kurang-bergairah-terbitkan-sukuk Sudirman, & Bakri. (2015). Syari’ah Obligation: Prospects and its Challenges in Indonesia. AlUlum Volume 15 Number 1, 91-106. Sukirno, S. (1994). Teori Pengantar Makroekonomi Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers. Sylvester, Ohiumu, Enabulu, & Okoduwa, G. (2011). The Effect of Stock Market on Economic Growth In Nigeria. JORIND (9), 287-295. Thumrongvit, P., Kim, Y., & Pyun, C. S. (2013). Linking The Missing Market: The Effect of Bond Markets on Economic Growth. Internaional Review of Economics and Finance 27, 529-541. Trad, S. A., & Bhuyan, R. (2015). Prospect of Sukuk in the Fixed Income Market: A Case Study on Kwait Financial Market. International Journal of Financial Research Vol.6, No.4, 175186. Yaakub, Inayah, N., Syah, H., Mujani, W. K., Jussof, K., & Hamid, M. A. (2011). Sukuk in Islamic Finance. Middle-East Journal of Scientific Research, 7(7), 15-26.
454