PENGARUH KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DISHUB KOMINFO KABUPATEN KARANGANYAR
ISSN :1693-0827
PENGARUH KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DISHUB KOMINFO KABUPATEN KARANGANYAR MAMI SUPARYATMI SUDARWATI Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta ABSTRAK Keselarasan dan keharmonisan hubungan antar manusia didalam organisasi akan menciptakan kondisi yang positif. Hubungan timbal balik yang harmonis antar manusia dan didukung dengan lingkungan kerja yang nyaman akan berpengaruh pada peningkatan motivasi, produktivitas serta kreativitas karyawan sehingga tujuan perusahaan akan semakin mudah tercapai. Rumusan masalah yang diambil dlm penelitian ini : 1) Apakah komunikasi berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan Dishub Kominfo Kabupaten Karanganyar ? 2) Apakah lingkungan kerja berpengaruh tehadap motivasi kerja karyawan Dishub Kominfo Kabupaten Karanganyar ? 3) Apakah komunikasi dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh simultan terhadap motivasi kerja karyawan Dishub Kominfo Kabupaten Karanganyar? Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan koefisien regresi linier berganda yaitu Y = 7,317 + 0,414 X1 + 0,315 X2 menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja karyawan Dishub Kominfo Kabupaten Karanganyar terbukti kebenarannya. Dengan Uji t diperoleh hasil bahwa ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi (X1) dan lingkungan kerja (X2) secara parsial terhadap motivasi kerja (Y). Dan uji F diperoleh bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara komunikasi, dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja karyawan. Dengan menggunakan olah data SPSS, maka dapat diperoleh uji determinasi sebesar 0,556 atau 55,6 %. Jadi motivasi kerja dipengaruhi oleh komunikasi dan lingkungan kerja sebesar 55,6 %, sedangkan sisanya 44,4 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti. Kata kunci : Komunikasi, Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja. A. PENDAHULUAN Dalam rangka mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu komunikasi yang baik antara pimpinan dengan karyawan, maupun antara karyawan dengan sesama rekan kerja. Di antara
kedua belah pihak harus ada two-waycommunications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai citacita, baik cita-cita pribadi, maupun
| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013
– Januari 2014
-12
PENGARUH KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DISHUB KOMINFO KABUPATEN KARANGANYAR
kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan. Selain komunikasi faktor yang tidak kalah pentingnya adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja diuraikan sebagai kondisi fisik kerja yang berupa keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara dan keamanan kerja yang berada di sekitar tempat kerja. Guna memperjelas mengenai lingkungan kerja akan diuraikan faktor fisik yang mempengaruhi lingkungan kerja. Seperti diuraikan di atas, faktor fisik merupakan salah satu faktor lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi aktivitas kerja para karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung, dan ini adalah merupakan kondisikondisi fisik dalam tempat kerja yang ada di sekitar tempat kerja karyawan, baik itu di luar maupun di dalam ruangan tempat kerja karyawan. Lingkungan kerja ini ini dapat mempengaruhi karyawan baik fisik maupun psikologis misalnya ruangan dicat dengan warna yang menyolok merah sehingga karyawan kurang konsentrasi, cepat marah, dan lelah. Motivasi merupakan salah satu komponen penting dalam meraih
ISSN :1693-0827
keberhasilan suatu proses kerja, karena memuat unsur pendorong bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan sendiri maupun berkelompok. Suatu dorongan dapat berasal dari dirinya sendiri yang berupa kesadaran diri untuk bekerja lebih baik atau memberikan yang terbaik bagi kelompok dengan berbagai macam alasan yang baik dan luhur. Namun tidak semudah itu setiap orang mempunyai dorongan yang positif, mereka perlu dibantu oleh orang lain yang berperan sebagai pimpinan atau atasan. Hal ini juga berlaku pada karyawan di lingkungan Dishub Kominfo Kabupaten Karanganyar, komunikasi, lingkungan kerja dan motivasi merupakan persoalan persoalan yang nantinya diangkat dalam penelitian. Sehingga dari uraian diatas maka dalam penelitian ini penulis memberikan judul “PENGARUH KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DISHUB KOMINFO KABUPATEN KARANGANYAR” . B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, penulis mengajukan perumusan permasalahan yaitu : 1. Apakah komunikasi berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan Dishub
| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013
– Januari 2014
-13
PENGARUH KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DISHUB KOMINFO KABUPATEN KARANGANYAR
Kominfo Kabupaten Karanganyar? 2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan Dishub Kominfo Kabupaten Karanganyar? 3. Apakah komunikasi dan lingkungan kerja berpengaruh secara simultan terhadap motivasi kerja karyawan Dishub Kominfo Kabupaten Karanganyar? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi terhadap motivasi kerja karyawan Dishub Kominfo Kabupaten Karanganyar. 2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja karyawan Dishub Kominfo Kabupaten Karanganyar. 3. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja karyawan Dishub Kominfo Kabupaten Karanganyar. D. LANDASAN TEORI 1. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan
| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013
ISSN :1693-0827
sumber daya manusia untuk mencapai tujuan individu maupun tujuan organisasi (Handoko, 2000 : 4). Sejalan dengan itu manajemen sumber daya manusia diartikan sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok pekerja yang menyangkut desain dan implementasi sistem karier, evaluasi kinerja, komponen karyawan dan hubungan perburuhan . Siniamora dalam Sutopo, (2006 : 30). Adapun fungsi manajemen sumber daya manusia adalah salah satu kegiatan perusahaan yang dilakukan agar perusahaan dapat tetap menjalankan seluruh kegiatannya dalam upaya membantu pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Ranupandojo dan Husnan (2003: 5) fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia antara lain meliputi: a. Perencanaan b. Pengorganisasian c. Pengarahan d. Pengawasan e. Pengadaan f. Pengembangan g. Kompensasi h. Integrasi i. Pemeliharaan
– Januari 2014
-14
PENGARUH KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DISHUB KOMINFO KABUPATEN KARANGANYAR
j. Pemberhentian (PHK) 2. Komunikasi. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal. Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponenkomponen komunikasi adalah: (Mulyana, Deddy : 2007). Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
ISSN :1693-0827
Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol") 3. Lingkungan Kerja Ada beberapa pengertian tentang lingkungan kerja antara lain Agus Ahyari (2009 : 170) berpendapat bahwa: “lingkungan kerja dalam suatu kantor merupakan lingkungan dimana para pegawai tersebut melaksanakan tugas dan pekerjaan sehari-hari”. Sedangkan Alex S. Nitisemito (2002 : 84) mengatakan “lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para
| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013
– Januari 2014
-15
PENGARUH KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DISHUB KOMINFO KABUPATEN KARANGANYAR
pegawai dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang dibebankan”. Faktor-faktor yang terdapat dalam lingkungan kerja yaitu: 1. Faktor non fisik merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik antara teman sekerja maupun pegawai yang berbeda jenis pekerjaannya dan adanya berbagai macam pelayanan yang ada. 2. Faktor fisik merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja yang meliputi keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara dan keamanan kerja. Sedangkan menurut Alek S. Nitisemito (2002 : 184) mengemukakan sebagai berikut: Lingkungan kerja fisik pegawai meliputi beberapa faktor yaitu: 1) Pewarnaan, 2) Kebersihan 3) Pertukaran udara 4) Penerangan, 5) Musik 6) Keamanan 7) Kebisingan. 4. Motivasi Kerja Motivasi merupakan subyek yang penting bagi para manajer, karena menurut definisi manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Motivasi
| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013
ISSN :1693-0827
juga subyek membingungkan, karena motif tidak dapat diamati atau diukur secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari perilaku orang yang tampak. Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia (Manajemen. T.Hani Handoko. 2001 : 251). Menurut Hadari Nawawi (2000 : 351), motivasi adalah “suatu kondisi yang mendorong atau yang menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan. Suatu hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia Agus Sabardi (2007 : 131-132 ). Istilah yang digunakan untuk menyebut motivasi (motivation) atau motif, antara lain kebutuhan, desakan, keinginan dan dorongan. Motivasi yang ada pada seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya. Motivasi merupakan masalah yang kompleks dalam organisasi, sehingga banyak ahli telah mencoba untuk mengembangkan berbagai teori. Tujuan dari motivasi yang dikemukakan oleh H Malayu SPH (2002: 84) antara lain sebagai berikut : a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
– Januari 2014
-16
PENGARUH KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DISHUB KOMINFO KABUPATEN KARANGANYAR
b. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan c. Meningkatkan kestabilan karyawan perusahaan d. Meningkatkan kedisiplinan karyawan e. Mengefektifkan pengadaan karyawan f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik g. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan h. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan i. Meningkatkan rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya j. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku. Ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi yang positif dan motivasi yang negatif. a. Motivasi Positif (Insentif Positif ) Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi (merangsang) bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi diatas prestasi standar. Dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang baik-baik saja.
ISSN :1693-0827
b. Motivasi Negatif (Insentif Negatif ) Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka akan mendapat hukuman. Motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat berakibat kurang baik. Dalam, praktek kedua jenis motivasi diatas sering digunakan oleh suatu perusahaan, penggunaannya harus tepat dan seimbang supaya dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Yang menjadi masalah ialah kapan motivasi positif atau negatif dapat efektif merangsang gairah kerja karyawan. Motivasi positif untuk jangka panjang sedangkan motivasi negatif digunakan untuk jangka pendek. 5. Fakor-Faktor Dalam Memotivasi Kerja Untuk lebih mendorong pegawai lebih giat dalam melakukan tindakan dan menjalankan tugas, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang menyebabkan pengaruh di dalam motivasi. Faktor-faktor dalam motivasi antara lain : a. Faktor-faktor individual
| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013
– Januari 2014
-17
PENGARUH KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DISHUB KOMINFO KABUPATEN KARANGANYAR
Yang tergolong dalam faktorfaktor yang sifatnya individual adalah kebutuhankebutuhan (needs), tujuantujuan (goals), sikap (attitude) dan kemampaunkemampuan (abilities). b. Faktor-faktor organisasional Yang tergolong faktor-faktor yang berasal dari organisasi meliputi pembayaran atau gaji (pay), keamanan pekerjaan (job security), sesama pekerja (co-workers), pengawasan (supervisor), pujian (praise) dan pekerjaan itu sendiri (job is self). Sedangkan menurut Sondang P. Siagian (2005 : 81) faktor-faktor yang berpengaruh dalam motivasi dalah sebagai berikut : a. Iklim kerja yang memungkinkan berkembangnya daya kreativitas setiap orang dalam organisasi. b. Suasana kerja yang menyenangkan atau merangsang timbulnya perasaan seperti sepenanggungan, seperasaan. c. Suasana lingkungan organisasi intern dimana anggota suatu keluarga besar diusahakan selalu berkembang. d. Kondisi kerja yang secara fisik menyenangkan, dalam
ISSN :1693-0827
arti tempat kerja yang tidak menyesakkan nafas, ventilasi yang cukup, tata ruang yang rapi dan bersih. e. Tercapainya iklim kerja saling percaya mempercayai, bukan curiga mencurigai. f. Adanya kesempatan mengembangkam karier secara sistematis dan terencana. g. Mengikutsertakan dalam keputusan Berdasarkan pendapatpendapat diatas diketahui bahwa motivasi tidak hanya berwujud kebutuhan ekonomi saja (seperti uang), akan tetapi bisa berwujud penghargaan dari lingkungan, prestise maupun status sosial. Semuanya merupakan bentuk penghargaan sosial yang immaterial sifatnya. Indikator motivasi kerja yang dapat dipergunakan untuk mengukur tinggi rendah motivasi kerjanya.antara lain : a. Adanya kegairahan kerja karyawan b. Adanya kerja sama c. Adanya disiplin kerja di dalam lingkungan pekerjaan d. Adanya kepuasan kerja karyawan. E. KERANGKA PEMIKIRAN Untuk mempermudah dalam mamahami persoalan yang sedang diteliti serta mengarahkan penelitian
| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013
– Januari 2014
-18
PENGARUH KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DISHUB KOMINFO KABUPATEN KARANGANYAR
pada pemecahan masalah yang dihadapi oleh perusahaan maka penulis membuat suatu kerangka pemikiran. Kerangka pemikiran adalah berupa skema atau Kerangka pemikiran tersebut adalah :
ISSN :1693-0827
gambar arah pemikiran yang menunjukkan hubungan antara masingmasing variabel yang akan dibahas.
KOMUNIKASI MOTIVASI KERJA LINGKUNGAN KERJA
Gambar I Kerangka Pemikiran Keterangan : = pengaruh secara simultan = pengaruh secara parsial
F. HIPOTESA Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran serta permasalahan yang diajukan, dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Diduga ada pengaruh yang signifikan komunikasi terhadap motivasi kerja karyawan Dishub Kominfo Kabupaten Karanganyar. 2. Diduga ada pengaruh yang signifikan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja karyawan Dishub Kominfo Kabupaten Karanganyar. 3. Diduga komunikasi dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap motivasi kerja
karyawan Dishub Kominfo Kabupaten Karanganyar. G. POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Dishub Kominfo Kabupaten Karanganyar sejumlah 170 orang. 2. Sampel Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Lebih lanjut dikatakan pada populasi lebih besar dari 100 diambil antara 10% s/d 15%, sedangkan populasi kurang dari 100 diambil semua. Dalam
| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013
– Januari 2014
-19
PENGARUH KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DISHUB KOMINFO KABUPATEN KARANGANYAR
penelitian ini sampel yang
ISSN :1693-0827
digunakan adalah 60 orang
H. METODE ANALISA DATA a. Analisis Regresi Linier Berganda Y = a + b1X1+ b2X2+ b3 X3+ e Keterangan: Y = produktivitas kerja karyawan a = konstanta b = koefisien regresi yang menyatakan besar perubahan pada Y jika angka penambahan dari variabel X X1= motivasi kerja X2 = lingkungan kerja X3 = presensi e = error b. Uji t Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1). Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Ho : b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel x terhadap Variabel Y secara individu. H1 : b1 ≠ 0, artinya ada pengaruh antara variabel x terhadap variabel Y secara individu. 2) Menentukan level of significance ( α) = 0, 05 (5%) df = ( α/ 2 ; n-k -1 ) 3). Kriteria pengujian Ho dterima apabila – t hitung ≤ t table ≤ t hitung Ho ditolak apabila –t hitung ≤ t table atau t hitung > t table 4). Perhitungan nilai t b βi thitung = i S bi
c.
5). Kesimpulan Ho dterima apabila – t hitung ≤ t tabel ≤ t hitung Ho ditolak apabila –t hitung ≤ t tabel atau t hitung > t table Uji F-Test Adapun langkah-langkah sebagai berikut: 1) Hipotesis H0 : b1 = b 2 = b3= 0, H1 : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0, 2) Level of significance, α = 5% (0,05)
| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013
– Januari 2014
-20
PENGARUH KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DISHUB KOMINFO KABUPATEN KARANGANYAR
ISSN :1693-0827
3) Kriteria pengujian H0 diterima apabila F < Fα;k-1; k(n-1) H0 ditolak apabila F > Fα;k-1; k(n-1) 3) Perhitungan nilai F F
(Djarwanto dan Subagyo, 2002: 269)
3) Kesimpulan Ho diterima atau Ho ditolak. Ho diterima apabila jika F hitung < F tabel Ho ditolak apabila F hitung > F tabel. d. Koefisien Determinasi (R2 ) Koefisien determinasi dapat dicari dengan menggunakan rumus (Gujarati, 2003: 217): R2 =
ei2 ESS RSS =1 =1 Yi 2 TSS TSS
Keterangan: R2 = Koefisien Determinasi. ESS = Explained Sum Of Square (Jumlah kuadrat yang dijelaskan). TSS = Total Sum Square (Jumlah total kuadrat yang merupakan penjumlahan dari ESS & RSS). RSS = Residual Sum Square (Jumlah kuadrat kesalahan pengganggu). I.
PEMBAHASAN Hasil analisis data menunjukkan bahwa : 1. Regresi linear berganda Tabel IV.9 Rangkuman Hasil Regresi Linear Berganda Variabel
Koef. Regresi
t-hitung
Sign
Std. Error Konstanta
7.317
Komunikasi
0.414
0.064
6.506
0.000
Lingkungan kerja
0.315
0.070
4.474
0.000
R
0,757
R-Squared
0,573
Adj. R-Squared
0,556
F-Hitung
34,009
| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013
– Januari 2014
-21
PENGARUH KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DISHUB KOMINFO KABUPATEN KARANGANYAR
Probabilitas F
ISSN :1693-0827
0,000
Sumber: Data primer yang diolah, 2013 Y = 7,317 + 0,414 X1 + 0,315 X2 a.
Konstanta bernilai positif sebesar 7,317, artinya jika variabel komunikasi dan lingkungan kerja konstan, maka motivasi kerja sebesar 7,317. b. Koefisien regresi variabel komunikasi terhadap motivasi kerja sebesar 0,414, signifikan pada tingkat signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai pengaruh positif terhadap motivasi kerja, artinya jika 2. Hasil Uji t
c.
komunikasi semakin baik, maka mengakibatkan motivasi kerja meningkat. Koefisien regresi variabel lingkungan kerja terhadap motivasi kerja sebesar 0,315, signifikan pada tingkat signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap motivasi kerja, artinya semakin baik lingkungan kerja akan semakin meningkatkan motivasi kerja.
Hasil Uji t Variabel
t-hitung
Sign
t-tabel
kesimpulan
Komunikasi
6.506
0.000
1,960
Signifikan
Lingkungan kerja
4.474
0.000
1,960
Signifikan
Sumber: Data primer yang diola a.
Variabel motivasi mempunyai t hitung sebesar 6,506 dengan signifikansi sebesar 0,000, sedangkan t tabel sebesar 1,960. Berarti t hitung > t tabel atau nilai signifikansi < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel komunikasi
| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013
b.
berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja. Variabel lingkungan kerja mempunyai t hitung sebesar 4,474 dengan signifikansi sebesar 0,000, sedangkan t tabel sebesar 1,960. Berarti t hitung > t tabel atau nilai signifikansi < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
– Januari 2014
-22
PENGARUH KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DISHUB KOMINFO KABUPATEN KARANGANYAR
variabel lingkungan kerja berpengaruh signifikan
ISSN :1693-0827
terhadap motivasi kerja.
3. Uji F Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama. b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
143.842
3
47.947
Residual
952.045
85
11.201
1095.888
88
Total
F
Sig.
34.009
.007
a
a. Predictors: (Constant), Komunikasi, Lingkungan kerja b. Dependent Variable: Motivasi Kerja
Dengan menggunakan derajat keyakinan 5% dan n=60 maka df : (2; 58) diperoleh nilai F tabel sebesar 2,76. Berdasarkan hasil analisis uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 34,009 (34,009 > 2,76) dengan probabilitas sebesar 0,000 (P < 0,05), hal ini berarti variabel komunikasi dan lingkungan 4. Uji R2 (Uji Determinasi)
kerja secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja. Dengan kata lain semakin baik komunikasi dan lingkungan kerja, maka semakin baik pula motivasi kerja karyawan Dishub Kominfo Kabupaten Karanganyar.
b
Model Summary
Change Statistics Model
R
1
.757
R Square a
.573
Adjusted R Std. Error of R Square Square the Estimate Change .556
3.677
.241
F Change
df1
4.281
df2 3
85
Sig. F Change .001
a. Predictors: (Constant), Komunikasi, Lingkungan kerja b. Dependent Variable: Motivasi Kerja
Hasil perhitungan untuk nilai R2 dengan bantuan program SPSS 12.0, dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi atau adjusted R2 sebesar 0,556. Hal ini berarti 55,6% variasi perubahan motivasi kerja dijelaskan oleh variasi
| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013
perubahan faktor-faktor komunikasi dan lingkungan kerja. Sementara sisanya sebesar 44,4% motivasi kerja dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti, yaitu gaji, keamanan kerja, pengawasan, pujian, disiplin dan lain-lain.
– Januari 2014
-23
DurbinWatson 1.907
PENGARUH KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DISHUB KOMINFO KABUPATEN KARANGANYAR
Yogyakarta: Gadjah University Press.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian, Jakarta : Aneka Karya. Djarwanto PS., 2002, Statistik Induktif, Edisi 4, BPFE UGM, Yogyakarta. Ghozali Imam. 2001. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan penerbit Universitas Diponegoro Gujarati. DN. 2003. Basic econometrics, third edition. Mc Graw Hill, New York Hadi,
Sutrisno, 2004, Statistik, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM
Handoko, T. Hani, 2002, Manajemen, Edisi 2, Yogyakarta : BPFE. Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen Sumber Manusia, Jakarta : Aksara.
ISSN :1693-0827
2002, Daya Bumi
Manullang, M, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia,Yogyakarta : BPFE. Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mada
Nitisemito. Alex,S. 2002. Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia. Jakarta. Ranupandojo, Heidjarachman dan Suad, Husnan. 2003. Manajemen Personalia. BPFE. Yogyakarta. Rohim,Syaiful.2009. Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta Sabardi
Agus. 2007. Pengantar Manajemen. Penerbit Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Yogyakarta
Siagian, Sondang P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia.Bumi Aksara. Jakarta. Sugiyono, 2006, Nonparametris, Bandung.
Statistik Alfabeta,
West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory. Third Edition. Singapore: The McGrow Hill companies. Wiryanto,Dr. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Nawawi, Handari. 2000. Managemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif.
| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013
– Januari 2014
-24