PENGARUH KOMPENSASI DAN TRAINING TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI (Studi pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah) 1)
Supriyono1), Moh Mukery Warso 2), Maria Magdalena Minarsih3) Mahasiswa Jurusan Managemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang 2), 3) Dosen Jurusan Managemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang
ABSTRAK Bagi Organisasi dengan kondisi lingkungan yang berubah dengan cepat terutama dibidang teknologi, maka mau tidak mau harus memperhatikan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, karena sumber daya manusia sebagai aset penting berpengaruh bagi perkembangan dan keberadaan organisasi tersebut. Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah pegawai di Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah sebanyak 104 orang. Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 104 orang. Hasil penelitian menunjukkan kompensasi berpengaruh positif terhadap motivasi kerja pegawai, hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 4,163 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signfikansi lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung (4,163) lebih besar dari t tabel (1,984) maka Ho ditolak dan H1 diterima. Variabel Training berpengaruh positif terhadap motivasi kerja, hal ini ditunjukkan nilai t hitung sebesar 4,131 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung (4,131) lebih besar dari t tabel(1,984) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Variabel Kompensasi dan training secara simultan berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. Hal ini ditunjukkan nilai Sig 0,000 lebih kecil daripada 0,05 dan f hitung sebesar 21,263 lebih besar disbanding f tabel (3,09). Dengan demikian model regresi antara variabel Kompensasi dan Training terhadap motivasi kerja pegawai Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah dinyatakan fit atau layak.
Kata kunci : Kompensasi,Training,Motivasi Kerja
Abstract For organizations with environmental conditions change rapidly, especially in the field of technology, then inevitably have to pay attention to the quality of its human resources, because of human resources as an important asset for the development and influence of the organization’s
existence, especially in improving the quality is getting increasingly difficult to enter the increasingly fierce competition, if they do not pay attention to the problem of training the employees, and even more difficult to face the possibility of a new issue is ready to block, such as organizational survival increasingly transparent both from outside and from within. To overcome the problem of low quality of human resources, specifically the need for awareness of leaders to give attention to the role of human resources in order to achieve success in the long term. Through the training program efforts to improve the quality of human resources can be achieved. And in the training necessary to note also the physical coaching, spiritual and moral as well as intellectual and skill. For senior employee or who have worked several times through the training is expected to remain well prepared to deal with the demands for the present or the future that would more difficult and full of uncertainty. It can also be used as a provision in the face of movement, rotation, or a promotion where the circumstances would not be the same . In this study population to be studied is the Forest Service employees in the Central Java province as many as 104 peoples. Samples taken in this study amounted to 104 peoples. In this researches to process the data from the results of studies using inferential analysis (quantitative). The results showed a positive effect on motivation compensated employee, partial test calculation results obtained t value of 4.163 with a significance value of 0.000. Because significance value less than 0.05 and the t value (4.163) is greater than t table (1.948). Then Ho is rejected and H1 is accepted. Training variable positive effect on work motivation, it is indicated t value of 4.131 with a significance value of 0.000. Because the significance value less than 0.05 and the t value (4.131) is greater than t table (1.948), then Ho is rejected and Ha is accepted. Variable compensation and training simultaneously affect the motivation of employees working in Central Java Provincial Forestry Office. It is shown the Sig. 0,000 less than 0.05 and f count of 21.263 is greater than the f table (3.09). Thus the regretion model between the variable compensation and employee training on work motivation Forest Service Central Java province declared fit or worthy.
Keywords : Compensation, Training, Work Motivation
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lengsernya rezim orde baru dan munculnya orde reformasi membawa banyak harapan disertai perubahan
terhadap
sendi-sendi
kehidupan
penyelenggaraan
pemerintahan
bangsa. Reformasi muncul sebagai
daerah melalui peningkatan kualitas
akibat
dan
terjadinya
peningkatan
aspek
kehidupan
profesional oleh para pegawai yang
masyarakat yang ditandai dengan
ada, sebab pelaksanan pembangunan
meningkatnya tingkat pendidikan,
yang merata di seluruh wilayah
terbukanya
isolasi,
Negara Indonesia sangat dipengaruhi
kebebasan mengeluarkan pendapat
oleh penyelenggaraan pemerintahan
serta kemudahan dalam melakukan
itu sendiri.
berbagai
akses
berbagai
informasi.
Kondisi
perilaku dan pola pikir masyarakat dalam menyikapi berbagai kebijakan pemerintah dalam hal pengambilan keputusan. Masyarakat pada saat ini semakin
mencermati
kritis
dalam
penyelenggaraan
kekuasaan Negara. Segala sesuatu yang dianggap menyimpang atau keluar dari jalur yang semestinya, akan cepat mendapat reaksi dari masyarakat baik secara langsung melalui demonstrasi atau unjuk rasa maupun
secara
tidak
langsung
melalui pemberitaan di media massa. Dalam rangka ikut menyukseska pelaksanaan
pembangunan
pelayanan
yang
ini
memberikan dampak terhadap pola
sudah
kuantitas
dan
menciptakan masyarakat yang adil dan merata, maka salah satu upaya yang dilakukan adalah memperkuat
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penulis mengambil judul
Laporan
“PENGARUH DAN
Akhir
ini
yaitu
KOMPENSASI
TRAINING
TERHADAP
MOTIVASI KERJA PEGAWAI”. B. Rumusan Masalah Memperhatikan uraian di atas, masalah-masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Untuk melaksanakan tugas-tugas pokok
dibidang
kepegawaian,
maka diperlukan sumber daya aparatur
yang
memiliki
kemampuan dan produktivitas kerja yang tinggi. 2. Perlunya
pemberian
motivasi
agar pegawai memiliki semangat kerja yang tinggi. 3. Perlunya pemberian training agar pegawai
Dinas
Kehutanan
Prov.Jateng
menjadi
semakin
berkualitas dan professional.
yang
mendukung
pelaksanaan tugas dan pekerjaan pegawai. peraturan-peraturan
meningkatkan
disiplin
pegawai.
terhadap
pegawai
dalam
melaksanakan pekerjaan. mempersempit
ruang
pembatasan masalah. Untuk itu, penelitian hanya difokuskan pada kerja
pegawai
Dinas
Kehutanan Provinsi Jawa Tengah serta upaya-upaya yang dilakukan Dinas
Jawa
Tengah dalam meningkatkan kinerja pegawainya.
a. Untuk
membandingkan
antara teori dengan kenyataan
Kehutanan
b. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan, terutama yang berkaitan
lingkup masalah, maka perlu adanya
kondisi
Provinsi
empirik.
6. Pengawasan sebagai alat kontrol
Guna
Kehutanan
3. Kegunaan Teoritis
5. Penegakan untuk
upaya-upaya
yang dilakukan oleh Dinas
4. Keberadaan sarana dan prasarana kerja
2. Mengetahui
Provinsi
Jawa
Tengah untuk meningkatkan kinerja pegawainya.
ilmu
pemerintahan,
khususnya
konsep-konsep
yang
berkaitan dengan manajemen kepegawaian. c. Sebagai
bahan
penelitian
kajian
selanjutnya,
terutama penelitian mengenai Upaya
Dinas
Kehutanan
Provinsi Jawa Tengah Dalam Meningkatkan
Kinerja
Pegawai.
C. Tujuan
dan
Kegunaan
4. Kegunaan Praktis a. Sebagai latihan bagi mahasiswa
Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk
dalam
menuangkan
pikirannya 1. Mengetahui kinerja pegawai Dinas
dengan
Kehutanan
Jawa Tengah.
Provinsi
ke
dalam
buah bentuk
tulisan. b. Sebagai
bahan
masukan
bagi
Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah
dalam
melihat
dan
memahami yang
persoalan-persoalan
ada
dalam
upaya
meningkatkan kinerja pegawai.
untuk membantu pegawai memenuhi kebutuhan diluar kebutuhan rasa adil, serta meningkatkan motivasi kerja
D. Manfaat Penelitian
karyawan
1. Manfaat Teoritis
tugas-tugas yang menjadi tanggung
Untuk
mengembangkan
pengetahuan,
baik
ilmu konsep
maupun teori yang berhubungan
dalam
menyelesaikan
jawabnya. B. Jenis-jenis Kompensasi
dengan pengaruh kompensasi dan
Menurut
Veithzal
Rivai
training terhadap kinerja pegawai
(2004:358) kompensasi terbagi
Dinas Kehutanan Prov.Jateng.
menjadi dua yaitu sebagai berikut 1. Kompensasi Finansial.
2. Manfaat Praktis Memberikan gambaran kongkrit
Kompensasi financial terdiri atas
dalam
dan
dua yaitu kompensasi langsung
penerapan ilmu sekaligus mampu
dan kompensasi tidak langsung
memberikan
(tunjangan)
pengembangan
masukan
kepada
para pengambil keputusan di lingkungan
Dinas
Kehutanan
a. Kompensasi financial langsung terdiri atas Pembayaran pokok (gaji,upah), pembayaran prestasi,
Prov.Jateng dalam rangka
pembayaran II. KAJIAN TEORITIS
saham, sedangkan pembayaran
Suatu cara departemen personalia dalam usaha untuk meningkatkan kerja
melalui
pemberian
Kompensasi
komisi,
bonus, bagian keuntungan, opsi
A. Pengertian Kompensasi
motivasi
insentif,
karyawan
adalah
kompensasi.
merupakan
segala
tertangguh
meliputi
tabungan
hari tua, saham kumulatif. b. Kompensasi
financial
tidak
langsung terdiri atas proteksi yang
meliputi
asuransi,
sesuatu yang diterima para karyawan
pesangon, sekolah anak, pensiun.
sebagai
Kompensasi
balas
mereka. pemberian
jasa
Maksud
untuk dari
kompensasi
ini
kerja tujuan yaitu
luar
jam
kerja
meliputi lembur, hari besar, cuti sakit,
cuti
hamil,
sedangkan
berdasarkan fasilitasi meliputi
keamanan kerja, cuti kerja dan
rumah,
sebagainya.
biaya
pindah,
dan
kendaraan.
Pada dasarnya kompensasi
2. Kompensasi Non Finansial
dikelompokkan
Kompensasi Non Finansial
kelompok,
kedalam
yaitu
dua
kompensasi
terdiri atas karena karir yang
financial dan kompensasi bukan
meliputi
aman pada
financial.
peluang
promosi,
karya,
temuan
jabatan,
pengakuan
baru,
Selanjutnya
kompensasi financial ada yang
prestasi
langsung dan ada yang tidak
istimewa, sedangkan lingkungan
langsung. Sedangkan kompensasi
kerja
non
meliputi
bersahabat,
dapat
nyaman
pujian, bertugas,
menyenangkan dan kondusif. Sementara
itu
Mathis
financial
pekerjaan
dapat
dan
berupa
lingkungan
pekerjaan. Menurut Mondy dan dan
Noe (1996:374) yang dikutip
Jackson (2002) membagi jenis-
oleh Mutiara
S. Panggabean
jenis kompensasi menjadi dua
(2004:76) mengemukakan bahwa
yaitu kompensasi langsung/direct
1.Kompensasi langsung terdiri atas :
compensation dan kompensasi
a. Gaji adalah imbalan financial
tidak
langsung/indirect
yang dibayarkan kepada karyawan
Kompensasi
secara teratur, seperti tahunan,
compensation.
langsung terdiri dari gaji pokok
catur
atau upah dan gaji variabel
mingguan.
seperti
mengemukakan
bonus,
insentif,
dan
wulan,
program kepemilikan saham oleh
merupakan
karyawan/employee
yang
ownership kompensasi berbentuk
plan. tidak
stock Sedangkan langsung
tunjangan-tunjangan
bulanan Harder
paling
(1992)
bahwa
jenis
atau
gaji
penghargaan
penting
dalam
organisasi. b. Upah financial
merupakan langsung
imbalan dibayarkan
seperti
program
pensiun,
kepada para pekerja berdasarkan
program
rekreasi,
tunjangan
jam kerja, jumlah barang yang
keluarga,
asuransi
kesehatan,
dihasilkan
atau
banyaknya
pelayanan yang diberikan. Jadi
perusahaan
tidak seperti gaji yang jumlahnya
karyawan
relatif tetap, besarnya upah dapat
meningkatkan
berubah ubah. Pada dasarnya, gaji
karyawan.
Contohnya
atau
kesehatan,
asuransi
upah
diberikan
untuk
menarik calon pegawai agar mau masuk menjadi karyawan. c. Insentif
merupakan
terhadap
semua
dalam
usaha
kesejahteraan asuransi
jiwa,
dan
bantuan perumahan. C. Faktor yang mempengaruhi
imbalan
kompensasi
langsung yang dibayarkan kepada
Menurut Simamora (2004:445) ada
karyawan
empat factor yang mempengaruhi
karena
kinerjanya
melebihi standar yang ditentukan. Dengan mengasumsikan bahwa uang
dapat
mendorong
digunakan karyawan
untuk bekerja
lebih giat lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan kerja.
berdasarkan
Untuk
itu
hasil
diperlukan
kebijakan kompensasi yaitu : a. Upah dan gaji b. Insentif c. Tunjangan d. Fasilitas III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian
kemampuan untuk menentukan
Penelitian merupakan suatu
standar yang tepat. Tidak terlalu
proses mencari atau menemukan
mudah untuk dicapai dan juga
fakta secara sistematik dalam
tidak terlalu sulit. Standar yang
waktu
terlalu
menggunakan
mudah
tentunya
tidak
tertentu
dengan
metode
ilmiah
menguntungkan bagi perusahaan.
berdasarkan aturan-aturan yang
Sedangkan
berlaku. Fungsi penelitian adalah
yang
terlalu
sulit
menyebabkan karyawan frustasi. 5.
Kompensasi tidak langsung
mencari kejelasan dan jawaban terhadap
permasalahan
serta
memberikan
alternatif
bagi
merupakan kompensasi tambahan
kemungkinan
yang
dapat
yang
digunakan
diberikan berdasarkan kebijaksanaa
masalah.
(fringe
benefit)
Fringe
benefit
untuk
pemecahan
permasalahan
B. Definisi Operasional
yang
dijadikan
Menurut Husein Umar (2005:45)
topik penulisan dalam rangka
Definisi
adalah
menyusun
construct
penelitian.
Penentuan
sehingga ia menjadi variabel atau
penelitian
sangat
variabel
dikarenakan untuk menunjang
Operasional
penentuan
suatu
variabel yang dapat
diukur.
kegiatan
Definisi
operasional
suatu
laporan objek penting
selama
penelitian,
bersifat
sehingga hal-hal yang diperlukan
untuk memberikan arti kepada
dalam penelitian akan mudah
suatu
dicapai.
variabel
menetapkan atau
dengan
kegiatan-kegiatan
tindakan-tindakan
yang
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi
perlu untuk mengukur variabel
Menurut Arikunto (2002 : 108),
tersebut. Definisi operasional ini
“Populasi
akan memberikan batasan atau
himpunan terbesar dari manusia,
cirri
benda,
suatu
merinci
variabel
hal-hal
dengan
yang
harus
adalah
tumbuhan,
memiliki
mengukur variabel tersebut.
suatu penelitian”.
karakteristik
dalam
2. Sampel
C. Pengukuran Variabel Dihin
gejala
peristiwa sebagai sumber yang
dikerjakan oleh peneliti untuk
Menurut
keseluruhan
Septyanto
Menurut Moh. Nazir (1999 :
(2005:57) Pengukuran variabel
325), “Survei sampel adalah
adalah
menentukan
suatu prosedur dimana hanya
jumlah atau intensitas informasi
sebagian dari populasi saja yang
mengenai
peristiwa,
diambil dan dipergunakan untuk
gagasan, dan atau obyek tertentu
menentukan sifat serta ciri yang
serta
dikehendaki dari populasi yang
proses
orang,
hubungannya
dengan
masalah atau peluang bisnis.
dijadikan sampel”.
D. Obyek Penelitian Pengertian secara
objek umum
penelitian merupakan
IV HASIL PENELITIAN
A. Sejarah
Dinas
Kehutanan
Kehutanan Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Tengah
danUPT-nya, UPT pusat, dinas /
Dinas kehutanan provinsi jawa
unit kerja kehutanan di kabupaten
tengah dibentuk pertama
kali
/ kota sertaPerhutani. Pegawai
padatanggal 20 Juni 2001 dengan
asal kantor wilayah Departemen
dasar peraturan daerah provinsi
Kehutanan Provinsi Jawa Tengah
jawa tengahnomor 7 tahun 2001.
yang
Beberapa saat kemudian, tepatnya
sebagian
pada
menjadiPNS
tanggal
2 April2002
berstatus
PNS
pusat,
alih
status
daerah
dan
besar
dibentuk Unit pelaksana teknis
ditugaskan pada dinas kehutanan
atau
provinsi jawa tengah.
UPTD
Dinas
kehutanan
provinsi jawa tengah yaitu Balai Pengendalian Hutan
Peredaran
(BPPHH)
Hasil diPati,
B. Uji Validitas Berdasarkan
table
4.4
dapat
diketahui tanggapan responden
Semarang, KLI Kendal dan Tegal
terhadap
dengan dasar Peraturan Daerah
sekor terbesar diperoleh pada
atauPerda provinsi Jawa Tengah nomor
jawaban setuju (624) dan tidak
1 Tahun 2002. Kemudian tanggal 5
ada satupun responden yang
Mei2002 dibentuk pula penjabaran
menjawab sangat tidak setuju,
Tupoksi
sehinggan
(Tugas
Pokok
variabel
dapat
disimpilkan
dan Fungsi) serta tatakerja Dinas
bahwa
Kehutanan Provinsi Jawa Tengah
terhadap variabel
yang berdasarkan surat Dengan
tergolong baik.
berlakunya undang-undang nomor
Untuk variabel training hasil
22 tahun 1999 tentangPemerintah
jawaban diperoleh pada jawaban
Daerah,
setuju
eksistensi
Wilayah
Kantor/ Departemen
tanggapan
kompensasi
(560)
satupun
dan
responden kompensasi
tidak
responden
ada yang
KehutananProvinsi Jawa Tengah
menjawab sangat tidak setuju,
ditiadakan, dan pengelolaan hutan
sehinggan
dan kehutanan diJawa Tengah
bahwa
dilaksanakan
terhadap
oleh
Dinas
dapat
disimpilkan
tanggapan
responden
variabel
training
tergolong
baik.
sedangkan
multikolinieritas
dimaksudkan
variabel motivasi kerja hasil
untuk
jawaban diperoleh pada jawaban
hubungan yang sempurna antara
setuju
ada
variabel
yang
regresi.
(524)
satupun
dan
tidak
responden
mengetahui
bebas
adanya
dalam
Apabila
model terjadi
menjawab sangat tidak setuju,
multikolinieritas maka variabel
sehinggan
bebas
bahwa
dapat
disimpilkan
tanggapan
responden
yang
ada
tergolong baik.
menurut
Uji
merupakan
pengujian yang kedua kalinya dengan melakukan penyebaran yang
tidaknya
multikolinier
perhitungan
sama
sehingga
dapat
diketahui
10 dan Tolerance > 0,1 (Ghozali, 2005:91).
D. Uji Asumsi klasik
Kompen sasi
a. Uji Multikolinearitas
training
0,963
benar-benar tanggapan
Pada
dasarnya
model
persamaan regresi ganda dengan menggunakan dua variabel bebas atau lebih, hampir selalu terdapat kolinier
ganda.
Multikolinier
ditandai dengan nilai R (korelasi berganda)
yang
tinggi
Variabel
yang
sama atas variabel.
(nilai
berkisar dari 0,7 hingga 1), tetapi
kesimpulan
Tidak terjadi Multikoline aritas
1,03 8
b. Heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah yang homoskodesitas
atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Pengujian adanya heteroskedasitas dilakukan dengan Uji Glejser. Hasil Uji Glejser ditunjukkan pada tabel berikut ini :
koefisien regresinya tidak ada yang signifikan menurut uji t. Uji
dengan
berpedoman bahwa nilai VIF <
colenia statis rity tic toleran VIF ce 0,963 1,03 8
konsumen memberikan
yang
dilakukan dengan program SPSS
reliabilitas
angket
dapat
dihilangkan. Untuk mengetahui
terhadap variabel motivasi kerja
C. Uji Realibilitas
berkolinier
c. Normalitas
Untuk
menentukan
tidaknya
data
pada
normal variabel
dependen dilakukan dengan melihat grafik plot normal. Apabila data distribusi normal, maka penyebaran plot akan berada disepanjang garis 45 o. Dari grafik plot normal dapat diketahui bahwa penyebaran plot berada di sepanjang garis 45
o
Berdasarkan tersebut
didapat
+ 0,351 Training Persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Koefisien regresi untuk variabel Kompensasi
data
positif
normal
maka
Motivasi Kerja = 0,354 Kompensasi
0,354.
secara
analisis
persamaan regresi dengan rumus
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdistribusi
diatas
hasil
adalah
Nilai
sebesar
koefisien
menunjukkan
yang bahwa
Keterangan
Kompensasi berpengaruh positif
diatas dapat digambarkan sebagai
terhadap Motivasi Kerja Pegawai
berikut :
Dinas Kehutanan Provinsi Jawa
(Ghozali,
2005:112).
Tengah. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
2. Koefisien regresi untuk variabel
Dependent Variable: Kepuasan 1.0
Training adalah sebesar 0,351.
Expected Cum Prob
0.8
0.6
Nilai
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
koefisien
yang
positif
menunjukkan bahwa
Training
berpengaruh
terhadap
1.0
Observed Cum Prob
d. Analisis Regresi Linier
Motivasi Kerja Pegawai Dinas
Berganda
Kehutanan Teknik
analisa
data
dalam
penelitian ini menggunakan analisis regresi
linier
berganda,
Kompensasi dan Training terhadap Kerja
Pegawai
Provinsi
Jawa
Tengah. e. Uji-F
yang
bertujuan untuk menguji pengaruh
Motivasi
positif
Dinas
Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.
Uji-F digunakan untuk melihat pengaruh
antara
variabel
bebas
terhadap
variabel
terikat
secara
simultan, dimana apabila nilai F hitung lebih besar disbanding F tabel maka model yang digunakan fit atau baik.
Nilai F hitung dapat dilihat pada
Menurut
Setiaji
(2004:20)
hasil regresi dan nilai F tabel didapat
tidak ada ukuran yang pasti berapa
melalui sig. α=0,05 dengan df1 = k-1
besarnya R2 untuk mengatakakn
dan df2 = n-k = 3,09, Hasil uji-F
bahwa suatu pilihan variabel sudah
antara Kompensasi dan Training
tepat, jika R2 semain besar atau
terhada
mendekati 1, maka model semakin tepat.
f. Koefisien Determinasi
Dengan melibatkan sebanyak
Untuk mengetahui besarnya nilai koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square, dengan
140
responden
dinas
kehutanan provinsi jawa tengah, mampu
hasil sebagai berikut :
pegawai
memberikakn
informasi
mengenai pengaruh dari kompensasi
mod el
R
1
.54 4
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi R Adjust Std.er Squa ed R ror of re Squar the e estima te
dan training terhadap motivasi kerja
.289
Square sebesar 28.2% menunjukkan
.262
.1.766
pegawai dinas kehutanan provinsi jawa tengah. Berdasarkan penelitian dapat diterangkan bahwa angka Adjust R
bahwa variabel motivasi kerja dapat Predictor: (constant), training, kompensasi
dijelaskan
oleh
kompensasi
dan
training sebesar 71,8% dijelaskan Koefisien dipergunakan
determinasi untuk
melihat
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
kemampuan suatu model apakah variabel kedalam
penjelas model
dimasukkan tersebut
dapat
menjelaskan variabel-variabel yang dijelaskan. Nilai R2 adalah antara
V. KESIMPULAN DAN SARAN
0sampai dengan 1.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
b. Penelitian
ini
hanya
pembahasan yang sudah dijelaskan
menggunakan metode analisis
pada Bab IV, maka dapat ditarik
regresi berganda.
beberapa kesimpulan sebagai berikut
c. Terdapat penelitian,
a. Kompensasi berpengaruh positif
dengan metode yang termudah.
b. Training berpengaruh positif dan
kerja pegawai Dinas Kehutanan
C. Saran a.
c. Kompensasi dan Training secara berpengaruh
rendah
daripada
para
Kehutanan
Jawa
Tengah
pegawai
untuk
meningkatkan mutu SDM dan
antara lain :
melaksanakan
a. Objek penelitian ini hanyalah
Provinsi
variabel
melakukan pembinaan kepada
keterbatasan,
pada satu instansi, yakni Dinas
lebih
dalam
Dinas
Provinsi
Dalam penyusunan skripsi ini
Kehutanan
pengaruhnya
Kepala
B. Keterbatasan Penelitian
beberapa
Training
sehingga dapat disarankan bagi
Jawa
Tengah.
terdapat
variabel
mempengaruhi motivasi kerja
motivasi kerja pegawai Dinas Provinsi
bahwa
Kompensasi
positif dan signifikan terhadap
Kehutanan
Dari hasil analisis data dapat diketahui
Provinsi Jawa Tengah.
bersama-sama
responden.
penentuan jumlah sampel dipilih
Provinsi Jawa Tengah.
motivasi
104
hanya
Keterbatasan ini terjadi karena
kerja pegawai Dinas Kehutanan
terhadap
sampel
yakni
melibatkan
dan signifikan terhadap motivasi
signifikan
keterbatasan
lebih
banyak
training bagi pegawai. b.
Disarankan pula bagi Kepala
Jawa
Dinas Kehutanan Provinsi Jawa
Tengah, sehingga hasilnya tidak
Tengah untuk meningkatkan
bisa
perhatian
digeneralisasi
instansi-instansi lain.
terhadap
pegawai memberikan kepada
terhadap serta
para perlu
penghargaan pegawai
yang
berprestasi, penghasilan
meningkatkan para
pegawai,
menyediakan sarana prasarana yang lebih baik di instansi, agar para
pegawai
termotivasi
dapat
untuk
secara maksimal.
lebih bekerja
DAFTAR PUSTAKA Sedarmayanti, 1996; “Tata Kerja dan Produktivitas Kerja”, cetakan pertama, Bandung: CV. Mandar Maju. Alex S Nitisemito, 1996. Manajemen Personalia, Jakarta : Graha Indonesia. Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja (3rd ed). Bandung: CV. Mandar Maju. Robbins, S.P. (2001). Perilaku Orgnisasi (8 th ed., Vol.1). Jakarta: PT. Prehallindo. Robbins, S.P. (2003). Perilaku Orgnisasi (9 Th ed., Vol.1). Jakarta: PT.Indeks Kelompok Gramedia.Drs.Moh.Uzer Usman, 2000). Ernest Hilgard Frederrick Herzberg, 2003. DasarDasar Manajemen. Diterjemahkan oleh Malayu S.P Hasibuan. Edisi Kedua. Jakarta : Bumi Aksara Habsoro Rokhmaloka Abdillah 2011 “Analisis pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai (Studi pada pegawai Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Proinsi Jawa Tengah” skripsi tidak di publikasikan Permansari Ragil 2013 “Pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja PT.Anugrah raharjo Semarang” skripsi tidak di publikasikan Permana Nicko Putra 2013 “Pengaruh kepemimpinan, motivasi, lingkungan kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.Indonesia Power Semarang” skripsi tidak di publikasikan