PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk.
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah Dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (SE.Sy)
Oleh: DARIS PURBA NIM: 207046100778
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432H/2011
PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA,TbK.
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu PersyarotanMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh: DARIS PURBA NIM. 207046100778
Di Bawah Bimbingan
(DWI NUR'AINI IHSAN. S.8..M.M)
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433t20tl
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi denganjudul PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK. telahdiujikandalamSidangMunaqasahFakultas SyariahdanHukum UniversitasIslamNegeri(UIN) Syarif HidayatullahJakartapada 20 Desember2011. Skripsi ini telah diterimasebagaisalahsatu syaratmemperoleh gelar SarjanaEkonomi Syariah(S.E.SV)pada ProgramStudi Muamalat(Ekonomi Islam). er 20ll Jakarta,20 Desemb SyariahdanHukum
19550s0s1982031012 PANITIA UJIAN 1. Ketua
Drs.H. AhmadYani.M.A. 1004 NIP.I 9640412199403
2. Sekretaris
Mochammad Syafi'i,S.E.I.
3. Pembimbing
Dwi Nur'ainiIhsan,S.E.,M.M.
4. PengujiI
DR. H. ZainulArifin Yusuf.M.Pd. (.......... NIP. 195607r2t98r03r003
5. PengujiII
DR. H. SupriyadiAhmad"M.A. 1001 N IP .19581 128199403
1"
'Iztll
)
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini sayamenyatakanbahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya sendiri untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuaidenganketentuanyang berlaku di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah J akarta,termasuk pencabutangelar akademik.
Jakarta.20 Desember20ll
lll
ABSTRAK
Daris Purba (NIM: 207046100778), Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas, dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk periode 2005-2010. Skripsi strata satu (S1) Konsentrasi Perbankan Syariah Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA). Pengambilan sampel dilakukan secara Sampling Jenuh, di mana semua anggota populasi dijadikan sampel, adapun jumlah sampelnya adalah 24 sampel. Data diambil dari laporan tahunan Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan 2010. Hasil penelitian menyatakan bahwa CAR, FDR, dan BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap ROA secara bersama-sama sebesar 89,30%. Kemudian secara parsial diketahui pengaruh CAR sebesar 0,94% terhadap ROA, pengaruh FDR sebesar 2,01%, dan pengaruh BOPO sebesar 86,30% terhadap ROA. Artinya, yang paling besar memberikan pengaruh terhadap ROA adalah variabel BOPO yaitu sebesar 86,30%.
Kata Kunci
: Kecukupan Modal (CAR), Likuiditas (FDR), Efisiensi Operasional (BOPO), dan Profitabilitas (ROA)
Pembimbing
: Dwi Nur’aini Ihsan, S.E., M.M.
Daftar Pustaka
: Tahun 1986 s/d tahun 2009
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah, taufiq, serta nikmat-Nya, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas, dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.” Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad saw, kepada keluarganya, sahabat serta umatnya hingga akhir zaman. Penulis menyedari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit hambatan serta kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat kesungguhan hati dah kerja kerja serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung penulisan skripsi ini dapat selesai pada waktunya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis berterimakasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H., M.A, M.M., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Dr. Euis Amalia, M. Ag, dan Bapak Mu’min Rauf, M.A selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Muamalat yang tanpa henti memberikan dorongan dan semangat kepada penulis, serta dengan tulus ikhlas meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam proses penyelesaian tugas akhir.
vi
3. Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, S.E., M.M., atas kesediaannya meluangkan waktu kepada penulis untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan banyak masukan dan saran-saran sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Semoga apa yang telah ibu ajarkan dan arahkan mendapat balasan dari Allah SWT. 4. Pihak Bank Muamalat dan Muamalat Institut yang telah banyak membantu penulis dalam memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Kepada seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syariah Hidayatullah Jakarta, yang telah mentransfer ilmunya dengan ikhlas kepada penulis, serta kepada para pengurus perpustakaan yang telah meminjamkan buku-buku yang diperlukan oleh penulis. 6. Kepada seluruh jajaran pengurus Yayasan Pembangunan Masyarakat Sejahtera terutama Bang Syukur dan Bang Masrur yang telah menyediakan waktu dan sarana yang melancarkan penulisan skripsi ini. 7. Kedua orang tuaku
tercinta dan tersayang, Bapak Aris Jaya Putra dan Ibu
Tiurmaida Simanjuntak, yang dengan tulus selalu mendo’akan, memberi dorongan dan semangat tiada henti kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini yang juga menjadi amanah bagi penulis kepada orang tua. Semoga Allah selalu memberikan perlindungan untuk Mama dan Bapak, di bawah payung kasih sayang-Nya. Amin. 8. Kepada adik-adikku tercinta, Dian Ramadhan Purba dan Noni Rashita Purba, kalian memberiku mental yang kuat. vii
9. Kepada istriku tercinta Desy Puspita Indah, yang selalu memberikan do’a, dukungan dan semangat yang telah merelakan sebagian waktu keluarga tersita dalam penulisan skripsi ini. 10. Teman-teman PS-C dan teman-teman lain seangkatan dan seperjuangan selama masa kuliah, perhatian dan kebaikan kalian tidak pernah terlupakan. 11. Seluruh pihak-pihak terkait yang telah membantu penulis, menyemangati dan menghibur penulis selama proses penyelesaian tugas akhir ini. Akhirnya, penulis menghaturkan banyak terimakasih atas semua pihak yang turut berperan dalam proses penyelesaian tugas akhir penulis. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat dan para akademisi.
Jakarta,
20 Desember 2011
Daris Purba
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….…….i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………….…...ii LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………………….iii ABSTRAK……………………………………………………………………………iv LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………….………..v KATA PENGANTAR………………………………………………………………..vi DAFTAR ISI…………………………………………………………………………ix DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………...xii DAFTAR TABEL………………………………………………………….....…….xiii DAFTAR GAMBAR………………...………………………………………..….…xiv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................................. 7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................................... 9 D. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu ............................................................... 10 E. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 20 BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PROFITABILITAS, KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN EFISIENSI OPERASIONAL................................... 23 A. Profitabilitas ..................................................................................................... 23 1.
Pengertian Profitabilitas ............................................................................... 23
2.
Return On Assets (ROA) .............................................................................. 24
B. Kecukupan Modal ............................................................................................ 26 1.
Pengertian Kecukupan Modal ...................................................................... 26
2.
Capital Adequacy Ratio (CAR) .................................................................... 27
ix
3.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank Syariah .............. 30
C. Likuiditas ......................................................................................................... 30 1.
Pengertian Likuiditas .................................................................................... 30
2.
Financing to Deposit Ratio (FDR) ............................................................... 34
D. Efisiensi Operasional ....................................................................................... 36 1.
Pengertian Efisiensi ...................................................................................... 36
2.
Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional ................................. 38
E. Pengaruh Kecukupan Modal (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA)................ 40 F.
Pengaruh Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA) ............................. 41
G. Pengaruh Efisiensi Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas (ROA) ........ 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................... 44 A. Metode Penelitian............................................................................................. 44 1.
Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 44
2.
Data Penelitian ............................................................................................. 44
3.
Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 45
4.
Variabel Penelitian ....................................................................................... 46
5.
Teknik Pengolahan Data .............................................................................. 47
B. Metode Analisis ............................................................................................... 47 1.
Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 49
2.
Uji F. ............................................................................................................. 51
3.
Uji t. .............................................................................................................. 52
4.
Koefisien Determinasi (R2). ......................................................................... 53
5.
Koefisien Determinasi Parsial ...................................................................... 54
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................................. 55 A. Sekilas tentang PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. ....................................... 55 B. Deskripsi Data Penelitian ................................................................................. 57 C. Analisis Statistik .............................................................................................. 63 1.
Fungsi Regresi .............................................................................................. 63
x
2.
Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 65
3.
Hasil Uji F .................................................................................................... 69
4.
Hasil Uji t ..................................................................................................... 70
5.
Hasil Koefisien determinasi (R2) .................................................................. 72
6.
Hasil Koefisien Determinasi Parsial ............................................................. 73
BAB V KESIMPULAN .............................................................................................. 76 A. Kesimpulan ...................................................................................................... 76 B. Saran ................................................................................................................. 77 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..78 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Keterangan
Halaman
1
Surat Keterangan Penelitian…………………………………………………………79
2
Perhitungan Rasio Keuangan…………………………………………………….….80
xii
DAFTAR TABEL
Nomor 2.1 2.2 2.3 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8
Keterangan
Halaman
Klasifikasi Tingkat ROA Menurut BI…………………………………….26 Klasifikasi Tingkat CAR Menurut BI…………………………………….28 Klasifikasi Tingkat BOPO Menurut BI…………………………………...39 CAR, FDR, dan ROA PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Periode 19992010……………………………………………………………………….58 Fungsi Regresi Berganda………………………………………………….63 Hasil Uji Multikolinieritas………………………………………………...66 Hasil Uji Autokorelasi……………………………………………….……67 Hasil Uji F……………………………………………………………..…..69 Hasil Uji t……………………………………………………………….…70 Hasil Koefisien Determinasi………………………………………………72 Hasil Koefisien Determinasi Parsial………………………………………73
xiii
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Keterangan
Halaman
4.1
Fluktuasi CAR PT Bank Muamalaat Indonesia, Tbk periode 2005-2010…………...59
4.2
Fluktuasi FDR PT Bank Muamalaat Indonesia, Tbk periode 2005-2010……………60
4.3
Fluktuasi BOPO PT Bank Muamalaat Indonesia, Tbk periode 2005-2010………….61
4.4
Fluktuasi ROA PT Bank Muamalaat Indonesia, Tbk periode 2005-2010…………...62
4.5
Hasil Uji Heteroskedasitas…………………………………………………………...64
4.6
Hasil Uji Normalitas………………………………………………………………….68
xiv
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Memperoleh keuntungan merupakan tujuan utama berdirinya suatu badan usaha, baik badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), yayasan maupun bentuk-bentuk badan usaha lainnya. Keuntungan yang diperoleh tidak saja digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, seperti membayar gaji serta biaya-biaya lainnya, akan tetapi juga digunakan untuk ekspansi usaha melalui berbagai kegiatan pada masa yang akan datang. Kemudian yang lebih penting lagi apabila suatu badan usaha terus-menerus memperoleh keuntungan maka ini berarti kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan terjamin.1 Bank sebagai salah satu badan usaha yang bergerak di bidang jasa memiliki tujuan tertentu di dalam operasionalnya. Tujuan bank secara mikro adalah menciptakan laba, sedangkan tujuan makronya menurut pasal 3 UU No. 10/1998 adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Untuk mencapai tujuan itu maka bank harus benar-benar menjalankan fungsinya dengan baik; di antaranya adalah fungsi penghubung (financial intermediary) antara savers (pihak kelebihan dana) dengan lenders (pihak yang kekurangan dana), fungsi pembangunan, fungsi
1
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Rajawali Press, 2003), h. 1
2
pelayanan, dan fungsi transmisi.2 Untuk dapat menjalankan fungsi tersebut maka bank harus memiliki manajemen dana yang baik. Manajemen dana adalah suatu proses pengelolaan penghimpunan dana-dana masyarakat ke dalam bank dan pengelolaan dana-dana tersebut bagi kepentingan bank dan masyarakat pada umumnya, serta pemupukannya secara optimal melalui penggerakan semua sumber daya yang tersedia demi mencapai tingkat rentabilitas yang memadai, sesuai dengan batas ketentuan yang berlaku.3 Dalam pengelolaan aktiva bank/penggunaan dana bank harus memperhatikan 3 sasaran, yaitu: likuiditas, keamanan, dan pendapatan (profitabilitas).4 Likuiditas ialah kemampuan suatu bank melunasi kewajiban-kewajiban keuangan yang segera dapat dicairkan atau yang sudah jatuh tempo. Secara lebih spesifik, likuiditas ialah kesanggupan bank menyediakan alat-alat lancar guna membayar kembali titipan yang jatuh tempo dan memberikan pinjaman (loan) kepada masyarakat yang memerlukan.5 Bank dikatakan „likuid‟ bila dapat memenuhi kewajiban hutang-hutangnya, membayar kembali semua deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan.
2
Ade Arthesa dan Edia Handiman, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. (Jakarta: PT INDEKS, 2006), h.12 3 Faisal Afiff, dkk., Strategi dan Operasional bank, (Bandung: PT Eresco, 1996), h.151 4 Faisal Afiff, dkk., Strategi dan Operasional bank, h.152. 5 O.P. Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank, (Bandung: Penerbit Ghalia Indonesia, 2004), Cet.2, h.141.
3
Dalam manajemen dana, bank memerlukan pengawasan prudential yang merupakan konsep dan teknik untuk mengendalikan resiko yang timbul dari kegiatan bank, sehingga bisa diharapkan terwujudnya bank yang aman dan sehat, serta mendukung terciptanya keamanan dan kesehatan sistem perbankan.6 Salah satu hasil nyatanya adalah penilaian terhadap sehat atau tidaknya suatu bank. Di banyak negara, penilaian tersebut dilakukan dengan pendekatan yang disebut CAMEL, yaitu capital, assets, management, earning, dan liquidity. Dengan pendekatan CAMEL tersebut, penilaian dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif untuk memastikan apakah kualitas bank itu tergolong aman dan sehat, karena telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan dalam prudential regulation dan pengawasan prudential.7 Di samping itu, faktor permodalan adalah hal yang paling menentukan besarnya keuntungan bank, karena pada hakikatnya modal inilah yang ditanam oleh bank untuk mendapatkan keuntungan. Jumlah modal berbanding lurus dengan jumlah keuntungan, artinya semakin besar modal maka semakin besar pula keuntungan. Modal ada yang bersumber dari dalam (internal fund) seperti akumulasi penyusutan dan laba ditahan dan ada yang bersumber dari luar (external fund) seperti dana pihak ketiga (DPK) dan pinjaman dari kreditor.
6
Permadi Gandrapradja, Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), h.34. 7 Permadi Gandrapradja, Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank, h.34.
4
Pendanaan yang bersumber dari luar (external fund) menjadikan bank memiliki hutang yang harus dibayar baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, ditambah lagi bank memiliki kewajiban-kewajiban pembayaran lainnya seperti membayar pajak, menggaji karyawan, memberikan bagi hasil kepada nasabah, dan memberikan dividen kepada investor. Oleh karena itu, bank tidak menanamkan semua modalnya, tetapi bank harus menyisakan sejumlah dana menganggur (idle fund) untuk melunasi hutang-hutang dan kewajiban-kewajibannya khususnya yang berjangka pendek atau yang harus segera dibayar. Dalam beberapa kegiatan industri termasuk bank terdapat beberapa perusahaan yang lebih banyak menggunakan hutang jangka pendek daripada hutang jangka panjang. Hal ini disebabkan karena aktiva lancar berupa piutang dan persediaan
cenderung
mendominasi
keseluruhan
aktiva
yang
dimilikinya.
Berdasarkan besarnya proporsi hutang jangka pendek dalam struktur modalnya, maka likuiditas merupakan faktor yang memiliki pengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Perusahaan yang lebih banyak menggunakan aktiva lancar berarti perusahaan tersebut dapat menghasilkan aliran kas untuk aktivitas operasi dan investasinya. Manajemen likuiditas bertujuan untuk memelihara alat likuid dalam rangka mengantisipasi kewajiban keuangan yang segara jatuh tempo dan memberikan pinjaman (loan) kepada masyarakat yang memerlukan. Masalah likuiditas bagi bank merupakan hal yang sangat penting. Tingkat kepercayaan masyarakat bagi bank
5
sangat dipengaruhi oleh kemampuan bank dalam kewajibannya yang segara jatuh tempo dan kemampuannya dalam memberikan pinjaman (loan) yang dibutuhkan oleh masyarakat.8 Sementara itu, perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi biasanya cenderung menggunakan hutang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah memadai untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka semakin besar pula tersedianya dana internal untuk investasi, sehingga penggunaan hutang akan lebil kecil. Pada tingkat profitabilitas rendah, perusahaan menggunakan hutang untuk membiayai operasionalnya. Upaya memenuhi tingkat kecukupan modal sebagaimana yang telah diatur oleh Bank Indonesia merupakan hal yang amat penting untuk diperhatikan karena tingkat kecukupan modal mencerminkan kemampuan bank dalam menanggung risiko kerugian yang mungkin timbul. Selain itu, tingkat modal yang tinggi akan meningkatkan cadangan kas yang dapat digunakan untuk memperluas pembiayaan, memperluas jaringan kantor serta menyediakan fasilitas kantor yang modern dan sistem telekomunikasi yang canggih, sehingga dapat membuka peluang lebih besar dalam meningkatkan profitabilitas bank. Tingkat likuiditas berbanding terbalik dengan tingkat profitabilitas, bila likuiditas bank tinggi maka profitabilitasnya rendah, demikian pula sebaliknya bila 8
Julius R. Latumaerissa, Mengenal Aspek-aspek Operasi Bank Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), h.129.
6
likuiditas rendah maka profitabilitas tinggi. Tapi likuiditas tidak boleh ditiadakan, likuiditas harus tetap dipertahankan sesuai dengan kebijakan manajemen untuk keperluan melunasi hutang-hutang jangka pendek, kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo, penyaluran pembiayaan. Semakin besar kemampuan bank dalam menyalurkan pembiayaan maka semakin besar kesempatan bank untuk memperoleh laba tetapi perluasan pembiayaan dapat mengurangi tingkat likuiditas bank. Hal inilah yang sulit dilakukan oleh para banker untuk mengelola liquidity dan profitability yang sejak dahulu menjadi dilema dunia perbankan karena sifatnya yang selalu bertentangan kepentingan. Untuk mencapai tingkat profitabilitas yang diharapkan perlu dilakukan berbagai usaha dan strategi guna mendukung tercapainya tingkat kesehatan perbankan yang optimal. Usaha tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan memantapkan kembali struktur modal perbankan yang menyelaraskan skala usaha dengan kebutuhan permodalan guna mempertinggi kemampuan menyerap risiko usaha, dan dengan melakukan peningkatan efisiensi operasional agar mampu mendorong profitabilitas ke tingkat yang lebih tinggi. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) menunjukkan efisiensi bank dalam menjalankan usaha pokoknya, terutama pembiayaan, di mana sampai saat ini pendapatan bank-bank di Indonesia masih didominasi oleh pendapatan pembiayaan. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya. Semakin tinggi biaya
7
pendapatan maka bank menjadi tidak efisien sehingga ROA makin kecil. Dengan kata lain BOPO berhubungan negatif dengan kinerja bank sehingga diprediksi juga berpengaruh negatif terhadap ROA. Return on Asset (ROA) memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi perusahaan. Sehingga dalam penelitian ini ROA digunakan sebagai ukuran kinerja perusahaan. Alasan dipilihnya Return on Asset (ROA) sebagai ukuran kinerja adalah karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Apabila ROA meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat. Hal-hal tersebut di atas menimbulkan keingintahuan penulis dan merasa tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh kecukupan modal, likuiditas, dan efisiensi operasional terhadap profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Oleh sebab itu, dalam skripsi ini penulis memberi judul: “Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas, dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.” dan mengangkatnya menjadi bahan dan judul skripsi sebagai tugas akhir jenjang S1 yang sedang penulis tempuh. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Dengan latar belakang masalah di atas, masalah-masalah tersebut sangat luas untuk dibahas dalam penelitian ini, maka penulis perlu untuk membatasi masalah-
8
masalah yang akan dibahas. Untuk itu pembahasan hanya akan dibatasi sebagai berikut: 1. Data yang digunakan adalah Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. mulai tahun 2005 hingga tahun 2010. 2. Lokasi penelitian adalah PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Jl. Jend. Sudirman No. 2 Jakarta 10220 PO BOX 4931.Telp: (021) 2511414-2511451-2511470. 3. Variabel yang digunakan adalah CAR, FDR, BOPO dan ROA. 4. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis statistik dengan model analisis regresi berganda, dan dilengkapi dengan analisis statistik dengan model analisis regresi berganda. Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: a. Apakah kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan efisiensi operasional (BOPO) berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.? b. Berapa besarkah pengaruh kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.?
9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang rasio kecukupan modal bank (CAR), rasio likuiditas (FDR), rasio efisiensi operasional (BOPO) dan rasio profitabilitas (ROA) dan mengetahui seberapa besar pengaruh kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA). Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. 2. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Bank Muamalat Indonesia, diharapkan dapat berguna sebagai masukan dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh untuk merencanakan suatu strategi baru, serta dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
10
2. Bagi akademisi, untuk memperkaya khazanah literatur kepustakaan ekonomi islam khususnya pada perbankan syariah mengenai kecukupan modal, tingkat likuiditas, efisiensi operasional dan tingkat profitabilitas. 3. Bagi masyarakat, diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi mengenai kinerja PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk, khususnya kepada para nasabahnya serta masyarakat umum yang tertarik terhadap perbankan syariah. D. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu I
Nama
IMA KHATIMAH
Universitas
UIN Jakarta/Fak. Syariah dan Hukum
Judul
Pengaruh Kecukupan Modal dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas pada PT BPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor.
KETERANG AN 1. Rumusan Masalah
PENELITIAN LAIN 1. Apakah
PERBEDAAN DENGAN PENULIS
berpengaruh 1. Apakah kecukupan modal
kecukupan modal (CAR) dan
(CAR), likuiditas (FDR), dan
efisiensi
operasional
efisiensi
operasional
(BOPO)
terhadap
(BOPO)
berpengaruh
profitabilitas (ROA) pada PT
terhadap
profitabilitas
BPRS
(ROA)
Amanah
Ummah
Leuwiliang Bogor? 2. Berapa
besar
pada
PT
Bank
Muamalat Indonesia, Tbk.? pengaruh 2. Berapa besarkah pengaruh
kecukupan modal (CAR) dan
kecukupan modal (CAR),
efisiensi
operasional
likuiditas
(BOPO)
terhadap
efisiensi
(FDR),
dan
operasional
11
profitabilitas (ROA) pada PT
(BOPO)
BPRS
profitabilitas (ROA) pada PT
Amanah
Ummah
Leuwiliang Bogor?
terhadap
Bank Muamalat Indonesia, Tbk.?
2. Metode Penelitian
1. Jenis
data
adalah
data 1. Data yang digunakan adalah
kuantitatif.
laporan keuangan triwulan
2. Data yang digunakan adalah laporan
kuangan
BPRS
Amanah Ummah.
bank muamalat dari tahun 2005 – 2010. 2. Metode
3. Metode
statistik
menggunakan model regresi
model
statistik
adalah
regresi
linier
berganda.
linear berganda dilengkapi analisis adalah deskriptif komparatif. 3. Hasil Penelitian
1. Berdasarkan uji F CAR dan 1. Kecukupan modal (CAR), BOPO secara simultan tidak
likuiditas
berpengaruh
efisiensi
signifikan
terhadap variabel ROA. 2. Berdasarkan
dan
operasional secara
simultan
penghitungan
(bersama-sama) berpengaruh
koefisien determinasi parsial
signifikan terhadap tingkat
menunjukkan
profitabilitas (ROA).
bahwa
besarnya
4. Kesimpula
(BOPO)
(FDR),
kontribusi 2. Berdasarkan
penghitungan
pengaruh
rasio
CAR
koefisien determinasi parsial,
terhadap
perubahan
ROA
kontiribusi pengaruh rasio
sebesar 2,31%, sedangkan
CAR terhadap ROA sebesar
BOPO berkontribusi sebesar
0,94% dan BOPO sebesar
40,32%.
86,30%.
CAR
dan
BOPO
memberi 1. CAR,
FDR,
dan
BOPO
12
n
kontiribusi terhadap perubahan
memberi kontribusi terhadap
ROA sebesar 45,20%.
perubahan
ROA
sebesar
89,30%.
II
Nama
BAYU NURYANTO
Universitas
UI/Fakultas Ekonomi/2011
Judul
Analisis Pengaruh Tingkat Pembiayaan Bagi Hasil, Permodalan, Efisiensi Operasi, Likuiditas, dan Krisis Finansial Global terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia Periode 2006-2010.
KETERANG AN 1. Rumusan Masalah
PERBEDAAN DENGAN
PENELITIAN LAIN
PENULIS
1. Model manakah di antara model 1. Apakah
kecukupan
Return on Asset (ROA), Return
modal (CAR), likuiditas
on Equity (ROE), dan Gross
(FDR), dan efektifitas
Profit
operasional
(BOPO)
paling baik untuk digunakan
berpengaruh
terhadap
sebagai
profitabilitas
(ROA)
Margin
(GPM)
model
yang
estimasi
profitabilitas bank syariah di
pada PT Bank Muamalat
Indonesia.
Indonesia, Tbk.?
2. Apakah tingkat pembiayaan bagi 2. Berapa hasil
(Equity
permodalan,
Financing),
efisiensi
operasi,
besarkah
pengaruh
kecukupan
modal (CAR), likuiditas
dan likuiditas berpengaruh secara
(FDR),
bersama-sama
operasional
terhadap
tingkat
(simultan) profitabilitas
bank syariah di Indonesia. 3. Apakah tingkat pembiayaan bagi
dan
terhadap
efisiensi (BOPO)
profitabilitas
(ROA) pada PT Bank Muamalat
Indonesia,
13
hasil
(equity
permodalan,
financing),
efisiensi
Tbk.
operasi,
dan likuiditas berpengaruh secara parsial
terhadap
tingkat
profitabilitas bank syariah di Indonesia. 4. Apakah krisis finansial global tahun
2008
berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas bank syariah di Indonesia. 5. Metode Penelitian
1. Data diambil dari Bank Umum 1. Data
diambil
dari
Syariah yang mempublikasikan
laporan keuangan
laporan
Bank Muamalat periode
keuangan
tahunannya
untuk periode tahun 2006 s/d 2010.
2005 s/d 2010. 2. Variabel
2. Variabel dependen: ROA, ROE, dan GPM. 3. Variabel
MM/L
dependen:
ROA. 3. Variabel
independen:
PT
independen:
CAR, FDR, dan BOPO.
(mudharabah-musyarakah ratio), 4. Menggunakan uji regresi CAR, BOPO, dan FDR.
linier berganda dengan
4. Menggunakan uji regresi linier berganda
dengan
software
software
SPSS
for
Windows 16.0.
STATA IC 11. Berupa uji F, uji 5. Jenis penelitian adalah t, dan uji koefisien determinasi
penelitian
kuantitatif
(R2). Setelah terlebih dahulu
berupa
penelitian
dilakukan
statistik
inferensial
berupa
uji
uji
asumsi
klasik
autokorelasi,
heteroskedasitas,
dan
uji uji
parametrik.
14
multikolinearitas. 6. Hasil Penelitian
1. Semua GPM)
model
(ROA,
ROE, 1. Korelasi parsial untuk
memiliki
nilai
variabel
CAR
adalah
profitabilitas Fstatistik yang lebih
sebesar
0,097.
Maka
kecil daripada 0,05 (α), yang
koefisien
berarti semua model memiliki
parsial untuk variabel
variabel
CAR
independen
bersama-sama pengaruh
terhadap
yang
adalah
memiliki
(0,097)2
variabel
=0,94%.
dependennya. 2. Nilai adjusted R2 untuk model ROA adalah 82,74%. 3. Signifikansi CAR terhadap ROA
sebesar:
x
100%
2. Korelasi parsial untuk FDR
sebesar
maka
-0,142 koefisien
determinasi
di atas alpha 0,05 dan di bawah
untuk
alpha 0,05 terhadap ROE.
adalah:
4. Signifikansi FDR terhadap semua
determinasi
parsial
variabel
FDR
(-0,142)2
x
100% = 2,01%.
model lebih besar dari alpha 3. F hitung sebesar 55,455. 0,05.
F tabel 3,10. F Hitung > F tabel (55,455 > 3,10). 4. t hitung untuk variabel CAR sebesar 0,438 t tabel sebesar 2,085. t hitung < t tabel (0,438 < 2,085). Ha ditolak. 5. t hitung untuk variabel FDR adalah sebesar 0,640. t tabel sebesar 2,085.
15
t hitung > t tabel (0,640 > -2,085). Ha diterima. 6. Nilai
koefisien
determinasi (R Square) sebesar 0,893. 7. Kesimpula
1. MM/L, CAR, BOPO, dan FDR 1. CAR, FDR, dan BOPO
n
secara bersama-sama memiliki
secara bersama-sama
pengaruh terhadap semua model
memiliki pengaruh
variabel dependen (ROA, ROE
terhadap ROA.
dan GPM). 2. CAR
2. Secara parsial, CAR dan
berpengaruh
negatif
tidak
signifikan pada model ROE dan
berpengaruh
tidak
terhadap
berpengaruh
signifikan
signifikan tingkat
pada model ROA dan GPM.
profitabilias (ROA) pada
FDR
PT
tidak
berpengaruh
signifikan pada semua model.
III
BOPO
Bank
Muamalat
Indonesia, Tbk.
Nama
ALFA RAHMAT MAULANA
Universitas
Univ. Trisakti/Fakultas Ekonomi/2010
Judul
Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank terhadap Pertumbuhan Laba dan Harga Saham dengan Menggunakan Rasio Camels.
KETERANG AN 1. Rumusan Masalah
PENELITIAN LAIN
PERBEDAAN DENGAN PENULIS
1. Bagaimanakah pengaruh rasio 1. Apakah
kecukupan
keuangan CAMELS (CAR, NPL,
modal (CAR), likuiditas
BOPO, NIM, dan LDR) terhadap
(FDR),
dan
efisiensi
16
tingkat pertumbuhan laba.
operasional
(BOPO)
2. Bagaimanakah pengaruh rasio
berpengaruh
terhadap
keuangan CAMELS (CAR, NPL,
profitabilitas
(ROA)
BOPO, NIM, dan LDR) terhadap
pada PT Bank Muamalat
harga saham.
Indonesia, Tbk. 2. Berapa
besarkah
pengaruh
kecukupan
modal (CAR), likuiditas (FDR),
dan
efisiensi
operasional terhadap
(BOPO) profitabilitas
(ROA) pada PT Bank Muamalat
Indonesia,
Tbk. 2. Metode Penelitian
1. Data bersumber dari laporan 1. Data tahunan
bank-bank
umum
bersumber
laporan tahunan bank
nasional periode 2007-2009 yang
muamalat
terdaftar di direktori Bursa Efek
2005-2010.
Indonesia.
dari
dari
tahun
2. Metode statistik yang
2. Menggunakan statistik deskriptif untuk mengetahui nilai max, min, rata-rata, standar deviasi.
digunakan adalah model regresi linier berganda. 3. Jenis penelitian adalah
3. Melakukan pengujian ketepatan perkiraan (Goodness of Fit Test).
penelitian
kuantitatif
berupa
penelitian
statistik
inferensial
parametrik. 3. Hasil Penelitian
1. Hasil Berganda
pengolahan diketahui
Regresi 5. Hasil bahwa
Regresi
pengolahan Berganda
17
koefisien determinasi adjusted R2
diketahui
bahwa
sebesar 0,320.
koefisien
determinasi
2. Dari
tabel
Anova
diketahui
bahwa p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. 3. Dari
6. Dari
uji
t
diketahui
koefisien regresi untuk variabel
hubungan kepada ROA.
CAR positif sebesar 35,281.
Sementara
t
diketahui
0,893.
bahwa CAR memiliki
uji
t
sebesar
bahwa
4. Dari
uji
R2
adjusted
diketahui
bahwa
dan
BOPO tidak memiliki
koefisien regresi untuk variabel
hubungan
LDR positif sebesar 1,990. P-
ROA.
value 0,335 lebih besar dari 0,05.
FDR
terhadap
7. Korelasi parsial untuk variabel
CAR
adalah
sebesar
0,097.
Maka
koefisien
determinasi
parsial untuk variabel CAR
adalah 2
(0,097)
sebesar:
x
100%
=0,94%. 8. Korelasi parsial untuk FDR
sebesar
maka
-0,142 koefisien
determinasi untuk adalah:
parsial
variabel (-0,142)2
FDR x
100% = 2,01%. 4. Kesimpula n
1. CAR memiliki pengaruh yang 4. CAR memiliki pengaruh signifikan
terhadap
tingkat
signigikan terhadap
18
pertumbuhan laba.
ROA.
2. LDR tidak memiliki pengaruh 5. FDR dan BOPO tidak yang signifikan terhadap tingkat
memiliki pengaruh
pertumbuhan laba.
signifikan terhadap
3. Seluruh variabel secara bersama-
ROA.
sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap
tingkat
pertumbuhan laba.
IV
Nama
NURHAYATI
Universitas
STEI SEBI/Prodi Perbankan Syariah/2007
Judul
Analisis pengaruh likuiditas terhadap tingkat profitabilitas BNI Syariah Periode 2002-2006.
KETERANG AN 1. Rumusan Masalah
PERBEDAAN DENGAN
PENELITIAN LAIN
PENULIS
1. Apakah ada atau tidak pengaruh 1. Apakah likuiditas
terhadap
tingkat
kecukupan
modal (CAR), likuiditas
profitabilitas pada BNI Syariah
(FDR),
periode 2002-2006?
operasional
(BOPO)
berpengaruh
terhadap
profitabilitas
(ROA)
2. Bila ada, apakah pengaruhnya searah terhadap
atau
berkebalikan
profitabilitas
Syariah periode 2002-2006?
BNI
dan
efisiensi
pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.? 2. Berapa
besarkah
pengaruh
kecukupan
modal (CAR), likuiditas (FDR),
dan
operasional
efisiensi (BOPO)
19
terhadap
profitabilitas
(ROA) pada PT Bank Muamalat
Indonesia,
Tbk.? 2. Metode Penelitian
1. Analisa kuantitatif-deskriptif 2. Variabel
independen
1. Jenis penelitian adalah
adalah
penelitian
kuantitatif
berupa
penelitian
3. Variabel dependen adalah ROA
statistik
inferensial
4. Sumber
parametrik.
FDR.
data
sekunder
adalah
berupa
data
laporan 2. Data
keuangan BNI Syariah periode
adalah laporan keuangan
2002-2006.
tahunan bank muamalat
5. Analisis yang digunakan adalah regresi sederhana.
3. Hasil Penelitian
yang digunakan
dari tahun 2005 – 2010. 3. Metode statistik adalah
6. Pengujian dilakukan dengan uji t.
model
regresi
7. Software SPSS 11.05
berganda.
linier
1. Besar angka R square (R2) adalah 1. Besar angka R square (R2)
0,147. 2. t penelitian sebesar 0,720 < t
adalah
sebesar
0,893.
tabel sebesar 3,18 maka Ho 2. t penelitian sebesar diterima.
0,640 > t tabel 2,085.
3. Angka korelasi antara variabel likuiditas
dengan
profitabilitas Tetapi
sebesar
korelasi
dua
Maka Ha diterima.
tingkat 3. F hitung sebesar 55,455. 0,384. variabel
F tabel 3,10. F Hitung > F tabel (55,455 > 3,10).
bersifat tidak signifikan sebesar 0,524 (lebih besar daripada 0,05). 4. Kesimpula
1. Pengaruh
likuiditas
terhadap 1. Pengaruh
likuiditas
20
n
tingkat profitabilitas BNI Syariah
terhadap
adalah sebesar 14,7%. Sedangkan
PT
sisanya
Indonesia, Tbk adalah
sebesar
85,3%
dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
Bank
profitabilitas Muamalat
sebesar 2,01%. 2. Terdapat
hubungan
2. t penelitian lebih kecil dari t tabel
antara likuiditas dengan
(0,211 < 3,18) berarti, tidak
profitabilitas PT Bank
terdapat hubungan secara linier
Muamalat
antara likuiditas dengan tingkat
Tbk.
profitabilitas
BNI
Indonesia,
Syariah
periode 2002-2006. 3. Korelasi sebesar 0,384 berarti hubungan
antara
variabel
likuiditas
terhadap
tingkat
profitabilitas BNI Syariah cukup kuat dan searah (karena hasilnya positif).
Searah
perubahan mempengaruhi
likuiditas
artinya dapa tingkat
profitabilitas.
E. Sistematika Penulisan Skripsi ini dibagi dalam lima bab, secara keseluruhan kelima bab tersebut merupakan satu rangkaian pembahasan yang saling terintegrasi dan saling terkait. Dengan demikian sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:
21
BAB I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan suatu pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub; yaitu latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review kajian terdahulu, kerangka pemikiran, dan sistematika penulisan. BAB II: LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai pengertian profitabilitas, Return On Assets (ROA), Pengertian Kecukupan Modal, Capital Adequacy Ratio (CAR), Pengertian Likuiditas, Financing to Deposit Ratio (FDR), Pengertian Efisiensi Operasional, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Pengaruh kecukupan modal (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA), Pengaruh Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas (BOPO) terhadap Profitabilitas (ROA). BAB III: METODOLOGI PENILITIAN Bab ini menjelaskan mengenai Metode Penelitian yang terdiri dari beberapa sub;
Ruang
Lingkup Penelitian,
Data Penelitian, Teknik
Pengumpulan Data, Variabel Penelitian, dan Teknik Pengolahan Data. Kemudian bab ini juga membahas tentang Metode Analisis yang tediri dari beberapa sub; Uji Asumsi Klasik, Uji F, Uji t, Koefisien Determinasi (R2), dan Koefisien Determinasi Parsial.
22
BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi informasi sekilas tentang PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. dan deskripsi data mengenai aspek permodalan, likuiditas, efisiensi operasional dan profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Dalam bab ini dipaparkan hasil analisis statistik berupa fungsi regresi yang terbentuk, interpretasi fungsi regresi, uji asumsi klasik (heteroskedasitas, multikolinieritas, autokorelasi, dan normalitas), uji signifikansi (Uji F dan Uji t), koefisien determinasi (R2), dan koefisien parsial serta analisis deskriptif komparatif. BAB V: KESIMPULAN Pada bab ini diuraikan kesimpulan berupa jawaban-jawaban dari permasalahan penelitian
yang telah dikemukakan sebelumnya, juga
memberikan saran-saran yang sifatnya membangun sebagai solusi dari permasalahan yang telah dikemukakan.
23
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PROFITABILITAS, KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN EFISIENSI OPERASIONAL
A. Profitabilitas 1. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas atau kemampuan menghasilkan laba merupakan ukuran seberapa baik suatu sistem berfungsi menurut besarnya laba yang berhasil dicetak.9 Laba adalah tujuan dengan alasan:10 a. Dengan laba yang cukup dapat dibagi keuntungan kepada pemegang saham, meningkatkan dana cadangan modal dan memperluas kesempatan masyarakat untuk meminjam dana sehingga akan menaikkan kredibilitas bank di mata masyarakat. b. Laba merupakan penilaian keterampilan pimpinan. Pimpinan bank yang cakap dan terampil umumnya dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar daripada pimpinan yang kurang cakap. c. Meningkatkan daya tarik bagi pemilik modal untuk menanamkan modalnya dengan membeli saham yang dikeluarkan oleh bank. Pada
9
Benyamin Molan, Glosarium Prentice hall untuk Manajemen dan Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo, 2002), h.123. 10 O.P. Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), h. 152.
24
gilirannya bank akan mempunyai kekuatan modal untuk memperluas penawaran produk dan jasanya kepada masyarakat. d. Bila tingkat laba bank bertambah diharapkan lalu lintas keuangan terjamin sehingga pemerintah dan masyarakat merasa tenang. Bank syariah merupakan lembaga keuangan syariah yang berorientasi laba (profit). Laba bukan hanya untuk kepentingan pemilik, tetapi juga sangat penting untuk pengembangan usaha bank syariah. Laba bank syariah terutama diperoleh dari selisih antara pendapatan atas penanaman dana dan biaya-biaya yang dikeluarkan sela periode tertentu. Untuk dapat memperoleh hasil yang optimal, bank syariah dituntut untuk melakukan pengelolaan dananya secara efisien dan efektif baik atas dana-dana yang dikumpulkan dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga), serta dana pemilik bank syariah maupun atas pemanfaatan atau penanaman dana tersebut.11 Profitabilitas atau rentabilitias dalam dunia perbankan salah satunya dapat dihitung dengan Return on Assets (ROA). 2. Return On Assets (ROA) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aset
guna memperoleh keuntungan (laba) secara
keseluruhan. ROA dihitung dengan rumus sebagai berikut:12
11 12
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: EKONISIA, 2005), h.101. Farah Margaretha, Manajemen Keuangan bagi Industri Jasa, (Jakarta: Grasindo, 2007), h.61.
25
ROA =
Laba Sebelum Pajak × 100% Total Aktiva
Besarnya nilai untuk laba sebelum pajak dapat dilihat pada perhitungan laba rugi bank, sedangkan total aktiva dapat dilihat pada laporan neraca bank. Adapun penghitungan ROA untuk bank syariah biasanya menggunakan laba sebelum zakat dan pajak. Laba sebelum pajak adalah laba rugi bank yang diperoleh dalam periode berjalan sebelum dikurangi pajak. Sedangkan total aktiva merupakan komponen yang terdiri dari kas, giro pada BI, penempatan pada bank lain, piutang, pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, pembiayaan dengan prinsip jual beli, pembiayaan dengan prinsip sewa, pinjaman qardh, aktiva tetap, dan lain-lain.13 Klasifikasi tingkat ROA menurut Bank Indonesia secara rinci adalah sebagai berikut:
13
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h.22.
26
Tabel 2.1 Klasifikasi Tingkat ROA Menurut BI Tingkat ROA
Predikat
Di atas 1,22%
Sehat
0,99%-1,22%
Cukup Sehat
0,77%-0,99%
Kurang Sehat
Di bawah 0,77%
Tidak Sehat
Sumber: www.bi.go.id ROA adalah salah satu indikasi kesehatan keuangan perbankan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Sebaliknya, semakin kecil ROA menggambarkan kinerja perbankan yang kurang baik dalam mengelola aset guna menghasilkan laba. B. Kecukupan Modal 1. Pengertian Kecukupan Modal Permodalan berfungsi sebagai sumber utama pembiayaan terhadap kegiatan operasional, penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian, dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan bank dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi. Modal yang dimiliki oleh suatu bank pada dasarnya harus cukup untuk menutupi seluruh risiko usaha yang dihadapi bank.
27
Untuk memastikan bahwa industri perbankan memiliki permodalan yang cukup dalam mendukung kegiatan usahanya, Bank Indonesia bertanggungjawab menentukan jumlah minimum permodalan yang harus dimiliki bank dan mengeluarkan ketentuan mengenai permodalan minimum (regulatory capital). Pemenuhan regulatory capital tersebut menjadi salah satu komponen penilaian dalam pengawasan bank yang tercermin dari pemenuhan rasio kecukupan modal.14 Kecukupan modal perbankan salah satunya diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR). 2. Capital Adequacy Ratio (CAR) CAR adalah perbandingan antara total modal dengan aset tertimbang menurut risiko yang oleh Bank Indonesia diterjemahkan menjadi KPMM ( Kewajiban Penyediaan Modal Minimum).15 Adapun klasifikasi tingkat CAR menurut Bank Indonesia secara rinci adalah sebagai berikut:
CAR =
BI
Modal Bank × 100% Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
menetapkan
ketentuan
modal
minimum
bagi
perbankan
sebagaimana ketentuan dalam standar Bank for International Settlements (BIS) bahwa setiap bank umum diwajibkan menyediakan modal minimum
14
Ferry N Idroes, Manajemen Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3 Pilar Kesepakatan Basel II terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h.66. 15 Benyamin Molan, Glosarium Prentice hall untuk Manajemen dan Pemasaran, h.16.
28
sebesar 8% dari total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).16 Adapun klasifikasi tingkat CAR menurut Bank Indonesia secara rinci adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 Klasifikasi Tingkat CAR Menurut BI Tingkat CAR
Predikat
8% ke atas
Sehat
6,4%-7,9%
Kurang Sehat
Di bawah 6,4%
Tidak Sehat
Sumber: www.bi.go.id CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (pembiayaan, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal bank, di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. Dengan kata lain, CAR adalah rasio kinerja bank untuk menunjang aktiva yang mengandung risiko, misalnya pembiayaan yang diberikan.17 Rasio CAR merupakan alat pengukur kinerja keuangan bank. Selain itu, CAR juga menggambarkan kondisi perbankan di antaranya:
16 17
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h.40. Farah Margaretha, Manajemen Keuangan bagi Indutri Jasa, h.63.
29
a. Indikasi permodalan apakah telah memadai (adequate) untuk menutup risiko kerugian yang timbul dari penanaman dana dalam aktiva-aktiva produktif karena setiap kerugian akan mengurangi modal. CAR mengukur kemampuan permodalan bank dalam mengantisifasi penurunan aktiva dan menutup kemungkinan terjadinya kerugian dalam pembiayaan. CAR yang tinggi mencerminkan semakin baiknya permodalan karena modal dapat digunakan untuk menjamin pemberian pembiayaan. CAR yang rendah mencerminkan bahwa permodalan bank kurang baik karena bank kurang mampu menutup kemungkinan terjadinya kegagalan dalam pembiayaan. b. Kemampuan membiayai operasional dan membiayai seluruh aktiva tetap dan inventaris bank. CAR yang tinggi menunjukkan cukupnya modal untuk
melaksanakan
kegiatan
usahanya
dan
dapat
melakukan
pengembangan bisnis serta ekspansi usaha dengan lebih aman. c. Kemampuan bank dalam meningkatkan profitabilitas. CAR yang tinggi menunjukkan bank tersebut memiliki tingkat modal yang cukup besar dalam meningkatkan cadangan kas yang dapat digunakan untuk memperluas pembiayaannya, sehingga akan membuka peluang yang lebih besar bagi bank untuk meningkatkan profitabilitas. d. Ketahanan dan efisiensi perbankan. Bila CAR rendah, kemampuan bank untuk survive pada saat mengalami kerugian juga rendah. Modal sendiri cepat habis untuk menutupi kerugian yang dialami dan akhirnya kelangsungan usaha bank menjadi terganggu.
30
3. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank Syariah Berdasarkan
PBI
Nomor:
7/13/PBI/2005
tentang
Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% (delapan per seratus) dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Bank Umum Syariah (BUS) dan BPRS wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari ATMR. Unit Usaha Syariah (UUS) wajib menyediakan modal minimum dari ATMR dari kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah. Dalam hal modal minimum UUS kurang dari 8% dari ATMR maka kantor pusat bank umum konvensional dari UUS wajib menambah kekurangan modal minimum sehingga mencapai 8% dari ATMR. ATMR untuk BUS terdiri dari ATMR risiko kredit dan risiko pasar, sedangkan ATMR BPRS hanya untuk risiko kredit. ATMR dihitung berdasarkan bobot risiko masing-masing pos aktiva neraca dan rekening administratif. C. Likuiditas 1. Pengertian Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau hutang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya.18
18
Dalam
dunia
perbankan,
likuiditas
adalah
kemampuan
Ridwan Tobing dan Bill Nikholaus, Kamus Istilah Perbankan Populer, (Jakarta: PT Atalya Releni Sudeco, 2003), h.124.
31
manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi kewajibannya setiap saat. Kewajiban tersebut termasuk penarikan yang tidak dapat diduga seperti commitment loan maupun penarikan-penarikan tidak terduga lainnya.19 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Likuiditas adalah perihal menyatakan posisi uang kas suatu perusahaan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo tepat pada waktunya20. Selain itu, likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kemungkinan ditariknya deposito/simpanan oleh deposan/penitip. Maksudnya suatu bank dikatakan likuid apabila dapat memenuhi kewajiban penarikan uang dari para deposan dana maupun dari para peminjam/debitur. Ada juga yang mengartikan likuiditas adalah tingkat kemudahan relatif suatu aktiva untuk segera dikonversikan ke dalam kas dengan sedikit atau tanpa penurunan nilai, serta kepastian tentang jumlah kas yang dapat diperoleh.21 Karena likuiditas perbankan adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya, terutama kewajiban jangka pendek maka likuiditas mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pengelolaan bank, sebab likuiditas diperlukan antara lain untuk: 19
Rivai, Bank and Financial Institution Management, h.386. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), Cet.2, h.523 21 Muhammad Muslich, Manajemen Keuangan Modern: Analisis, Perencanaan dan Kebijaksanaan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), Cet.3, h.48. 20
32
1.
Pemenuhan aturan reserve requirement atau cadangan wajib minimum yang ditetapkan bank sentral.
2.
Penarikan dana oleh deposan.
3.
Penarikan dana oleh debitur.
4.
Pembayaran kewajiban yang jatuh tempo. Dalam
rangka
memenuhi
likuiditasnya,
maka
bank
dapat
menggunakan beberapa pendekatan, yaitu: A. Commercial Loan Theory, Productive Theory atau Real Bills Doctrine Pendekatan ini menyatakan bahwa likuiditas bank akan dapat terjamin apabila aktiva produktif bank diwujudkan dalam bentuk kredit jangka pendek dan bersifat self liquidating. Kredit jangka pendek ini terutama dalam bentuk kredit modal kerja, sehingga diharapkan dalam jangka pendek debitur mampu mengembalikan pinjamannya. B. Asset Shifttability Theory Pendekatan ini menyatakan bahwa likuiditas bank akan dapat dipelihara apabila aset bank dengan cepat diubah dalam bentuk aset lain yang lebih likuid sesuai dengan kebutuhan. Fokus pendekatan ini adalah surat berharga, karena surat berharga dipandang cukup mudah untuk
33
dikonversikan menjadi alat likuid. Pinjaman yang diberikan oleh bank juga dijamin menggunakan surat berharga.22 Bank dikatakan likuid apabila:23 a. Bank tersebut memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan digunakan untuk memenuhi likuiditasnya; b. Bank tersebut memiliki cash asset yang lebih kecil dari butir (a) di atas, tetapi bank yang bersangkutan juga mempunyai asset lainnya (khususnya surat-surat berharga) yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya; c. Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets baru melalui berbagai bentuk hutang. Likuiditas bank biasanya disebut alat likuid atau reserve requirement atau simpanan uang di Bank Indonesia dalam bentuk Giro dalam jumlah yang ditentukan, disebut Giro Wajib Minimum. Dengan demikian, suatu bank syariah dikatakan likuid apabila: a. Dapat memelihara Giro Wajib Minimum di Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
22
Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru dan A. Totok Budi Santoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta, Salemba Empat, 2000) Cet.1, h.105. 23 Teguh Pudjo Muljono, Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan, (Jakarta: Jambatan Anggotaa IKPI, 1986), h.60.
34
b. Dapat memelihara giro di bank korespoden. Giro di bank koresponden adalah rekening yang dipelihara di bank koresponden yang besarnya ditetapkan berdasarkan saldo minimum. c. Dapat
memelihara
sejumlah
kas
secukupnya
untuk
memenuhi
pengambilan uang tunai.24 Secara akuntansi keuangan dan perbankan, perhitungan atau pengukuran likuiditas dapat dilakukan melalui perhitungan rasio yang menggambarkan hubungan timbal balik antara aset dan liabilitas. Rasio likuiditas dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja, yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar.25 2. Financing to Deposit Ratio (FDR) Financing to Deposit Ratio (FDR) atau yang dalam bank konvensional disebut juga Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya yang berasal dari permintaan pembiayaan. Rasio ini dihitung dengan membandingkan komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan dengan jumlah dana pihak ketiga.
24
Imam Rusyamsi, seperti yang dikutip dalam buku Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), Cet.1, h.66. 25 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1998), h.301.
35
Financing to Deposit Ratio menggambarkan kemampuan bank untuk membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah penyimpan dengan mengandalkan pinjaman dari sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio FDR ini, maka semakin rendah kemampuan likuiditas bank tersebut. Oleh karena itu, selain mencerminkan kondisi likuiditas bank, rasio ini juga digunakan untuk mengukur tingkat risiko yang menjadi beban bank dalam menjalankan usahanya.26 Aspek ini menunjukkan ketersediaan dana dan sumber dana bank pada saat ini dan masyarakat yang akan datang. Pengaturan likuiditas bank terutama dimaksudkan agar bank setiap saat dapat memenuhi kewajibankewajiban yang harus segera dibayar. Pada penelitian bank syariah digunakan rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga disebut FDR (Financing to Deposit Ratio) yaitu perbandingan antara kredit yang disalurkan dengan dana masyarakat yang dikumpulkan bank baik berupa tabungan, giro maupun deposito. FDR memberikan indikasi mengenai jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk pembiayaan besarnya Financing to Deposit Ratio menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110%.27 Dengan ditetapkan batas maksimum pemberian kredit (pembiayaan) dan Financing to Deposit Ratio yang harus diperhatikan oleh bank syariah, 26
Suhirman, Kajian Tentang Perkembangan LDR dan Dampaknya bagi Rentabilitas Bank. (Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 2001), h.22. 27 Kasmir, h.272.
36
maka bank syariah tidak dapat secara berlebihan melakukan ekspansi pembiayaan dengan tujuan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya atau bertujuan untuk secepatnya dapat membesarkan jumlah asetnya, karena hal itu akan membahayakan kelangsungan hidup bank tersebut dan lebih lanjut akan membahayakan dan simpanan para nasabah penyimpan dari bank itu.28 Rumus yang digunakan yaitu:
FDR =
Total Pembiayaan yang diberikan × 100% Todal Dana Pihak ketiga dan Ekuitas
D. Efisiensi Operasional 1. Pengertian Efisiensi Agar mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat, tuntutan konsumen yang meningkat dan pesatnya kemajuan teknologi informasi, maka pengelolaan bank secara efisien merupakan faktor penting untuk dapat terus bertahan. Efisiensi adalah “melakukan sesuatu secara tepat (do the things right)”. Efisiensi didefinisikan sebagai hubungan antara input dan output yang dihasilkan dengan sumber daya yang dipakai untuk melakukan aktivitas
28
Sutan Remy Sjadeini, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, (Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 2007), h.177.
37
operasional. Bank dikategorikan efisien tergantung dari cara manajemen memproses input menjadi output.29 Efisiensi yang harus dilakukan perbankan adalah mengoptimalkan input yang ada agar menghasilkan output yang maksimal. Input pada perbankan syariah terdiri dari tiga pihak. Dana pihak pertama berasal dari dana para pemodal dan pemegang saham. Dana pihak kedua berasal dari pinjaman lembaga keuangan (bank dan bukan bank) dan pinjaman dari Bank Indonesia. Dana pihak ketiga berasal dari dana simpanan, tabungan, dan deposito. Setelah input terkumpul di bank, selanjutnya bank syariah dapat menghasilkan output berupa penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan dan jasa. Jika terdapat dana yang tidak digunakan pada bank maka bank tetap harus memberikan bagi hasil kepada nasabah dan akhirnya akan mengurangi tingkat laba yang dihasilkan bank. Bank yang dalam kegiatan usahanya tidak efisien akan mengakibatkan ketidakmampuan bersaing dalam mengerahkan dana masyarakat maupun dalam menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai modal usaha. Efisiensi pada perbankan terutama efisiensi biaya akan menghasilkan tingkat keuntungan yang optimal, penambahan jumlah dana yang disalurkan, biaya lebih kompetitif, peningkatan pelayanan kepada nasabah, keamanan dan kesehatan perbankan yang meningkat. Salah satu alat 29
Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall untuk Manajemen dan Pemasaran, h. 44.
38
yang dapat digunakan untuk mengukur efisiensi perbankan adalah rasio BOPO. 2. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional Rasio BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional. BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.30 BOPO dihitung dengan rumus sebagai berikut:
BOPO =
Beban Operasional × 100% Pendapatan Operasional
Yang termasuk beban operasional adalah semua jenis biaya yang berkaitan langsung dengan kegiatan usaha bank. Beban operasional terdapat dalam laporan laba rugi yang diperoleh dengan menjumlahkan biaya bagi hasil, biaya tenaga kerja, biaya umum administrasi, biaya Penyusutan dan Penyisihan Aktiva Produktif, biaya sewa gedung dan inventaris, dan sebagainya.31 Sedangkan yang termasuk pendapatan operasional adalah semua pendapatan yang merupakan bagi hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar telah diterima. Pendapatan operasional didapat dalam laporan laba rugi yang diperoleh dengan menjumlahkan pendapatan jual-beli,
30 31
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h.119. Lukman, h. 111
39
pendapatan sewa, pendapatan bagi hasil, pendapatan administrasi, dan pendapatan operasional lainnya yang terdiri dari provisi dan komisi serta dividen yang diterima dari saham yang dimiliki. Ketentuan tingkat BOPO menurut Bank Indonesia secara rinci adalah sebagai berikut: Tabel 2.3 Klasifikasi Tingkat BOPO Menurut BI Tingkat BOPO Di bawah 93,52% 93,52%-94,72% 94,72%-95,92% Di atas 95,92% Sumber: www.bi.go.id
Predikat Sehat Cukup Sehat Kurang sehat Tidak sehat
Selain sebagai indikator kinerja dan kesehatan bank, efisiensi yang diwakili oleh rasio BOPO juga memberikan gambaran mengenai: a. Kemampuan manajemen perbankan dalam mengelola sumber daya (aktiva) yang ada untuk menghasilkan keuntungan optimal. Semakin rendah BOPO maka semakin tinggi efisiensi operasional bank dalam menggunakan aktiva untuk menghasilkan laba. b. Kemampuan bank dalam hal pengendalian biaya. Semakin rendah BOPO berarti
semakin efisien bank tersebut
operasionalnya.
Sebaliknya,
tingginya
dalam mengendalikan biaya BOPO
mengindikasikan
ketidakmampuan bank dalam mengatur dan mengendalikan biaya. c. Kemampuan bank dalam menghasilkan profitabilitas. BOPO yang rendah mencerminkan tingginya kemampuan bank dalam menekan biaya operasional
40
sehingga mampu mendorong naiknya profitabilitas. Sebaliknya, tingginya BOPO berarti tinggi pula beban yang ditanggung bank dan berimbas negatif terhadap laba yang didapat. d. Kemampuan
bank
dalam
meminimalkan
risiko
operasional.
Risiko
operasional berasal dari kerugian operasional bila terjadi penurunan keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya operasional bank dan kemungkinan terjadinya kegagalan atas jasa-jasa dan produk-produk yang ditawarkan oleh bank. Rendahnya BOPO menunjukkan tingginya kemampuan bank dalam meminimalkan risiko operasional. E. Pengaruh Kecukupan Modal (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA) CAR mencerminkan modal sendiri perusahaan, semakin besar CAR maka semakin besar kesempatan bank dalam menghasilkan laba, karena dengan modal yang besar, manajemen bank sangat leluasa dalam menempatkan dananya ke dalam aktivitas investasi yang menguntungkan. Setiap penciptaan aktiva, di samping berpotensi menciptakan keutungan juga berpotensi menimbulkan risiko. Oleh karena itu, pemenuhan kecukupan modal (CAR) yang harus disediakan bank menjadi penting untuk diukur guna menjaga keamanan pemilik dana terutama dana masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian atas investasi pada aktiva.32
32
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alfabet, 2005), h.135.
41
Tingginya CAR mencerminkan kemampuan bank dalam menanggung risiko
yang
mungkin
timbul
dan
menunjukkan
kapabilitasnya
dalam
mengantisipasi adanya penurunan aktiva sehingga dana nasabah terlindungi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Selain itu, CAR yang tinggi yakni adanya permodalan yang cukup mampu menambah aktiva dan membuat pembiayaan menjadi luas dengan tingkat risiko yang kecil sehingga semuanya itu akan berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA) bank. Penambahan modal dapat juga mengurangi profitabilitas, jika dengan penambahan modal tersebut bank menanamkannya dalam bentuk aktiva yang kurang produktif atau menanamkannya dalam aktiva produktif tetapi tidak menggunakan prinsip kehati-hatian (investasi yang rugi) sehingga tidak akan mendatangkan cash flow secara maksimal. Dengan demikian laba bank akan tetap atau bahkan turun dan menyebabkan ROA turun pula. F. Pengaruh Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA) LDR merupakan ukuran likuiditas yang mengukur besarnya dana yang ditempatkan dalam bentuk kredit yang berasal dari dana yang dikumpulkan oleh bank (terutama dana masyarakat). Semakin tinggi LDR menunjukkan semakin riskan kondisi likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah LDR menunjukkan kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit. Semakin tinggi LDR maka
42
semakin tinggi dana yang disalurkan ke pihak pihak ketiga. Dengan penyaluran dana pihak ketiga yang besar maka pendapatan (ROA) bank akan meningkat. Tujuan akhir dari aktivitas bank adalah menghasilkan laba. Namun bank harus tetap menjaga tersedianya likuiditas pada level yang wajar. Likuiditas yang besar mengindikasikan bank mampu memenuhi hutang-hutang jangka pendeknya secara lancar tapi mengindikasikan bahwa bank memiliki idle fund dalam jumlah besar yang dapat mengurangi tingkat profitabilitas. Namun, jika bank memiliki tingkat likuiditas rendah apalagi tidak mampu mengembalikan beberapa kewajibannya tepat waktu maka bank akan kehilangan kepercayaan dari nasabah untuk bermitra dengan bank tersebut, hal ini pada gilirannya juga dapat mengurangi profitabilitas. Tingkat likuiditas diukur dengan FDR. Semakin rendah FDR menunjukkan semakin tinggi likuiditas bank yakni semakin mampu bank dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Sebaliknya, tingginya rasio FDR mencerminkan rendahnya likuiditas yang ditandai dengan tingginya pembiayaan yang dapat meningkatkan pendapatan namun dapat pula menurunkan kepercayaan mitra usaha. G. Pengaruh Efisiensi Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas (ROA) Hasil akhir dari aktivitas bank akan menghasilkan biaya dan juga pendapatan operasional. Kedua hal ini mempengaruhi tingkat efisiensi operasional
43
bank yaitu kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan dari penggunaan aktiva agar dapat menutupi biaya-biaya operasional. Semakin efisien biaya operasional, maka semakin efisien pula bank tersebut dalam penggunaan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. Tingkat efisiensi operasional diukur dengan rasio BOPO. Semakin rendah BOPO menunjukkan semakin tinggi efisiensi operasional bank yakni semakin efisien aktiva bank dalam menghasilkan keuntungan yang ditunjukkan dengan meningkatnya
profitabilitas
(ROA).
Sebaliknya,
tingginya
rasio
BOPO
mencerminkan inefisiensi operasional bank yang ditandai dengan tingginya beban operasional dan akan berakibat pada berkurangnya laba dan menurunkan rasio ROA. Dengan tingginya biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan keuntungan yang dicapai bank, maka akan mengakibatkan rendahnya efisiensi opeasional bank dan selanjutnya berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas yang semakin menurun. Tetapi jika peningkatan biaya operasional bank mampu diiringi dengan kenaikan pendapatan operasional yang lebih besar, maka akan berpengaruh terhadap kenaikan ROA.
44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan yakni penelitian untuk mengetahui pengaruh kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Penelitian ini merupakan penelitian statistik inferensial parametrik di mana setelah data dikumpulkan maka dilakukan berbagai metode statistik untuk menganalisis data lalu menginterpretasikan hasil analisis tersebut. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empiris yaitu pendekatan berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan. 2. Data Penelitian Jenis data yang diolah dalam penelitian ini adalah data kuantitatif karena variabel-variabel yang diteliti merupakan data yang berbentuk angka dan berskala interval. Adapun sumber data yang digunakan adalah:
45
a. Data Primer, yakni data yang 100% berasal dari sumber aslinya langsung berupa Laporan Keungan Triwulan yang disediakan oleh PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk dari tahun 2005 hingga tahun 2010. b. Data Sekunder, adalah data yang 50% sudah disiapkan pihak lain yaitu institusi ataupun lembaga berupa data mengenai teori-teori dan perkembangan dunia perbankan yang mendukung penelitian yang tersedia di berbagai literatur kepustakaan dan situs internet. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik
Pengumpulan
data
yang
digunakan
adalah
metode
dokumentasi terhadap Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk, literatur kepustakaan, karya ilmiah, artikel, dan data elektronik yang terdapat di berbagai situs internet mengenai masalah yang sedang dibahas. Secara lebih spesifik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik sebagai berikut: a. Survey untuk mendapatkan informasi umum mengenai bank dan data laporan keuangan khususnya mengenai kecukupan modal, likuditas, efisiensi operasional, dan profitabilitas. b. Studi dokumenter untuk mendapatkan data yang akan dimasukkan ke dalam variabel penelitian yaitu CAR, FDR, BOPO, dan ROA dari laporan triwulan bank dari tahun 2005 s/d 2010.
46
c. Studi pustaka untuk mendapatkan data-data tentang kajian terdahulu, teori-teori yang mendukung, dan metodologi penelitian. 4. Variabel Penelitian a) Return On Asset (ROA) Variabel ROA merupakan variabel dependen dalam penelitian ini. Data ROA bersumber dari Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk mulai dari tahun 2005 hingga tahun 2010 yakni berjumlah 24 data. b) Capital Adequacy Ratio (CAR) Variabel CAR merupakan variabel indevenden dalam penelitian ini yang bersumber dari Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. dari tahun 2005 hingga tahun 2010 yakni berjumlah 24 data. c) Financing to Deposit Ratio (FDR) Variabel Financing to Deposit Ratio adalah variabel independen dalam penelitian ini yang bersumber dari Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk mulai dari tahun 2005 hingga tahun 2010 yakni berjumlah 24 data.
47
e) Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Variabel BOPO adalah variabel independen dalam penelitian ini yang bersumber dari Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 yakni berjumlah 24 data. Adapun teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh yakni data mengenai ROA, CAR, BOPO, dan FDR dalam Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. mulai dari tahun 2005 sampai dengan 2010 seluruhnya dimasukkan sebagai sampel karena terbatasnya data yang tersedia. 5. Teknik Pengolahan Data Guna mengubah data mentah menjadi data yang dapat terbaca dengan baik, maka dalam penelitian ini digunakan teknik pengolahan data melalui program statistik SPSS for Windows versi 16.0 yang diharapkan dapat mempermudah proses pengolahan data lebih cepat dan tepat.
B. Metode Analisis Guna mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA), maka data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan dua metode
48
yakni
metode
analisis
statistik
dan
analisis
deskriptif
komparatif
yang
membandingkan perubahan nilai variabel CAR, FDR, BOPO dan ROA di periode tertentu. Metode analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda karena variabel indevendennya (CAR, FDR, dan BOPO) memiliki hubungan kausalitas (sebab-akibat) terhadap variabel devenden (ROA).33 Rumus regresi berganda dicari dengan persamaan: 𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2 + 𝑏3 𝑥3 + 𝑒 Keterangan: Y
: variabel devenden atau variabel terikat (ROA)
a
: konstanta persamaan regresi
b1,b2,b3
: koefisien regresi
X1
: variabel independen atau variabel bebas (CAR)
X2
: variabel indevenden atau variabel bebas (FDR)
X3
: variabel indevenden atau variabel bebas (BOPO)
e
: error terms atau faktor pengganggu
Fungsi regresi dapat dilihat pada tabel coefficient output statistik khususnya kolom Unstandardized Coefficients.
33
Ety Rochaety, dkk., Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), h.138.
49
1. Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan uji signifikansi terhadap hipotesis, fungsi regresi yang baik harus memenuhi uji asumsi klasik (terbebas dari masalah multikolinieritas, heteroskedasitas, dan autokorelasi, serta memenuhi uji normalitas) sebagai berikut: a) Masalah heteroskedisitas adalah terjadinya ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara mendeteksi heteroskedasitas adalah dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada Scatter Plot yang terdapat dalam output statistik. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas. b) Masalah multikolinieritas menunjukkan adanya korelasi di antara variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dilakukan dengan mencari besarnya Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai Tolerance-nya pada tabel Coefficients output statistik. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai dari Tolerance-nya
lebih
dari
0,1
maka
model
regresi
bebas
dari
multikolinieritas.34 c) Masalah Autokorelasi yaitu adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode dengan kesalahan pada periode sebelumnya. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan melihat nilai D-W (Durbin
34
Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2000), h.214.
50
Watson) pada tabel Model Summary output statistik. Jika angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada masalah autokorelasi.35 d) Uji normalitas adalah untuk menentukan apakah variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dapat dilihat dari grafik normal Probability Plot output statistik. Apabila variabel berdistribusi normal, maka penyebaran plot akan berada di sekitar dan di sepanjang garis 450.36 Setelah uji asumsi klasik, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pengujian hipotesis (testing hypothesis) terhadap hasil regresi untuk mengetahui kebenaran dari hipotesis yang dibuat yang akan membawa kepada kesimpulan untuk menolak atau menerima hipotesis.37 Adapun hipotesis null (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho = Tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan CAR, FDR, dan BOPO terhadap ROA PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Ha = Terdapat pengaruh signifikan secara simultan CAR, FDR, dan BOPO terhadap ROA PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
35
Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Parametrik, h.144. Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Parametrik, h.253. 37 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.119. 36
51
Agar
dapat
menginterpretasikan
hasil
regresi
dengan
benar,
dibutuhkan pengujian statistik yang relevan terhadap hipotesis yakni pengujian secara simultan (Uji F) dan pengujian secara parsial (Uji t). 2. Uji F. Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel CAR, FDR, dan BOPO secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ROA, yaitu dengan cara:38 a) Membandingkan F hitung dengan F tabel. Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak F hitung dapat dilihat pada tabel ANOVA output statistik. Sedangkan F tabel didapat dari tabel F. Cara mencari nilai F tabel yaitu dengan cara menghitung numerator (df1/pembilang = k – 1) dan denumerator (df2/penyebut = n – k) serta derajat kebebasan (α) yang digunakan dimana k adalah jumlah variabel dan n adalah jumlah sampel yang diteliti. b) Membandingkan
taraf
signifikansi
(sig)
penelitian
dengan
signifikansi (α) sebesar 0,05 (5%). Sig. penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Sig. penelitian > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
38
Ety Rochaety, dkk., Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, h.119.
taraf
52
Nilai sig. penelitian dapat diperoleh dengan melihat tabel ANOVA output statistik. Jika Ho ditolak, bararti minimal ada satu variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat dan model layak digunakan. Jika Ho diterima, maka tidak ada satu pun variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya. 3. Uji t. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel CAR, FDR, dan BOPO secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA dengan cara:39 a) Membandingkan t hitung dengan t tabel Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak T hitung dapat dilihat pada tabel Coefficients output statistik. Sedangkan t tabel yaitu dengan menentukan taraf signifikansi 0,05 dan menghitung besarnya derajat kebebasan (DK = n – k) dimana n adalah banyaknya sampel dan k adalah banyaknya variabel. a. Membandingkan taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05 (5%). Sig. penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
39
Ety Rochaety, dkk., Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, h.115.
53
Sig. penelitian > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak Nilai sig. penelitian bisa dilihat pada tabel Coefficients output statistik. Jika Ho ditolak, mka variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya. Sebaliknya jika Ho diterima berarti variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Setelah dilakukan pengujian terhadap hipotesis guna mengetahui ada atau tidaknya pengaruh CAR, FDR, dan BOPO terhadap ROA baik secara simultan maupun parsial, maka untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh CAR, FDR, dan BOPO terhadap ROA perlu dilakukan penghitungan koefisien determinasi (R2) dan penghitungan koefisien determinasi parsial. 4. Koefisien Determinasi (R2). Dalam penelitian ini, penghitungan koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel CAR, FDR, dan BOPO secara simultan terhadap tingkat ROA. Angka koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel Model Summary output statistik dengan penghitungan berikut:40 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐷𝑒𝑡𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 = 𝑅 2 × 100% Semakin besar nilai koefisien determinasi menunjukkan semakin besar pengaruh atau kontribusi CAR, FDR, dan BOPO secara simultan terhadap 40
h.45.
Algifari, Analisis Regresi: Teori, Kasus dan Solusi, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2009),
54
ROA. Sebaliknya, semakin kecil nilai koefisien determinasi menggambarkan semakin kecilnya pengaruh atau kontribusi CAR, FDR, dan BOPO secara simultan terhadap ROA. 5. Koefisien Determinasi Parsial Dalam penelitian ini, penghitungan koefisien determinasi parsial dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atau kontribusi masingmasing variabel CAR, FDR, dan BOPO secara parsial terhadap ROA. Besarnya nilai koefisien determinasi parsial dapat dihitung dengan cara mengkuadratkan angka korelasi parsial (Partial Correlations) pada tabel Coefficients output statistik. 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐷𝑒𝑡𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑎𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 = (𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑟𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛𝑠)2 × 100% Semakin besar nilai koefisien determinasi parsial menunjukkan semakin besar pengaruh atau kontribusi masing-masing variabel CAR, FDR, dan BOPO secara parsial terhadap ROA. Sebaliknya, semakin kecil nilai koefisien determinasi parsial menggambarkan semakin kecilnya pengaruh dan kontribusi masing-masing variabel CAR, FDR, dan BOPO secara parsial terhadap ROA.
55
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas tentang PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk (“Bank”) didirikan berdasarkan akta No. 1 tanggal 1 Nopember 1991 dari Notaris Yudo Paripurno, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2.2413.HT.01.01.Tahun 1992 tanggal 21 Maret 1992 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1919A Tahun 1992, tambahan Berita Negara No. 34 tanggal 28 April 1992. Bank telah mengalami perubahan nama yang semula PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk menjadi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk sesuai dengan akta No. 104 tanggal 12 Nopember 2008 dari notaris Arry Supratno, S.H., notaris di Jakarta. Akta pernyataan keputusan rapat itu telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU98507.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 22 Desember 2008 dan telah dicatat dalam tata usaha pengawasan Bank Indonesia sejak 1 September 2009. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta Arry Supratno, S.H., No. 268 tanggal 28 Juni 2010 mengenai perubahan dan penetapan susunan pengurus Bank. Perubahan tersebut telah disetujui
56
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. HU-AH.01.10-18519 tanggal 22 Juli 2010. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, maksud dan tujuan kegiatan Bank adalah menyelenggarakan usaha perbankan dengan prinsip Syariah. Kantor pusat Bank berlokasi di Gedung Arthaloka, Jalan Jenderal Sudirman No. 2, Jakarta 10220. Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank memiliki 75 cabang, 92 cabang pembantu, 158 kantor kas, 43 gerai dan 4.103 SOPP Pos. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 430/KMK.013/1992 tanggal 24 April 1992, Bank telah memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank umum. Bank memulai aktivitas operasinya sebagai bank pada tanggal 1 Mei 1992. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 131/KMK.017/1995 tanggal 30 Maret 1995, Bank dinyatakan sebagai Bank yang beroperasi dengan sistem bagi hasil. Sesuai Surat Keputusan Bank Indonesia No. 27/76/KEP/DIR tanggal 27 Oktober 1994, status Bank meningkat menjadi bank devisa. Bank mendirikan Yayasan Baitul Maal Muamalat yang pendiriannya diaktekan dalam akta Notaris Atrino Leswara, S.H., No. 76 tanggal 22 Desember 2000. Salah satu unit usaha yayasan tersebut adalah Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang telah disahkan sebagai Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pada tanggal 7 Nopember 2001. Tujuan pendirian Baitul Maal Muamalat ini adalah untuk
57
mendorong terwujudnya manajemen zakat, infaq dan shadaqah yang Iebih efektif sebagai cerminan kepedulian sosial. Bank menyalurkan penerimaan zakat dan dana Qardhul Hasan kepada Lembaga Amil Zakat tersebut, sehingga Bank tidak secara langsung menjalankan fungsi pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah dan dana Qardhul Hasan. Jumlah tenaga kerja Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing adalah 4.331 orang (1.242 karyawan tetap, 1.472 karyawan kontrak, 251 tenaga kerja outsourcing dan 1.366 tenaga kerja borongan) dan 3.150 orang (670 karyawan tetap, 103 karyawan kontrak 103 tenaga kerja outsourcing dan 1.053 tenaga kerja borongan). B. Deskripsi Data Penelitian Data yang diperlukan baik dalam proses analisis statistik maupun analisis komparatif adalah data yang bersumber dari Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Berupa data rasio CAR, FDR, BOPO, dan ROA mulai dari tahun 2005 hingga tahun 2010 sebagai berikut:
58
Tabel 4.1 CAR, FDR, dan ROA PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk Periode 2005-2010. CAR FDR BOPO (%) (%) (%) Maret 11,63 87,33 79,73 Juli 18,08 87,73 78,71 2005 September 16,35 92,29 79,56 Desember 16,33 89,08 81,59 Maret 16,88 92,00 79,29 Juli 15,40 91,24 81,37 2006 September 14,65 87,29 82,69 Desember 14,23 83,60 84,69 Maret 15,28 90,51 77,69 Juli 13,00 97,06 84,52 2007 September 11,45 102,87 82,09 Desember 10,79 99,16 82,75 Maret 11,63 95,73 75,76 Juli 9,64 102,94 78,05 2008 September 11,34 106,39 78,73 Desember 11,44 104,41 78,94 Maret 12,29 98,44 78,10 Juli 11,22 90,27 86,33 2009 September 10,85 92,93 95,71 Desember 11,15 85,82 95,50 Maret 10,52 99,47 87,58 Juli 10,12 103,71 90,52 2010 September 14,62 99,68 89,33 Desember 13,32 91,52 87,38 Sumber: Laporan keuangan BMI triwulan 2005-2010 TAHUN BULAN
ROA (%) 2,54 2,74 2,85 2,53 2,96 2,60 2,36 2,10 3,26 3,03 2,41 2,27 3,04 2,77 2,62 2,60 2,76 1,83 0,53 0,45 1,48 1,07 0,81 1,36
Kemudian berikut ini disajikan fluktuasi masing-masing rasio CAR, FDR, BOPO, dan ROA pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk dalam bentuk diagram
59
garis (line chart) beserta linear trendline guna mengetahui kecendrungan masingmasing variable apakah meningkat atau menurun selama periode pengamatan (20052010). Gambar 4.1 Fluktuasi CAR PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk periode 2005-2010
Dari gambar 4.1 terlihat bahwa fluktuasi CAR pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk periode 2005-2010 cenderung menurun karena Linear Trendline rasio CAR bergerak menurun dari sisi kiri ke sisi kanan tapi tidak pernah di bawah 8%. Hal ini menggambarkan bahwa bank mampu menjaga kecukupan modalnya di berbagai kondisi. Meski CAR beberapa kali turun hingga pernah mencapai titik terendah 9,64% pada Juni 2008, namun CAR selalu berada di atas batas minimum yang ditentukan Bank Indonesia.
60
Gambar 4.2 Fluktuasi FDR PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk periode 2005-2010
Dari gambar 4.2 terlihat bahwa fluktuasi rasio FDR pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk periode 2005-2010 adalah cenderung meningkat karena Linear Trendline rasio FDR bergerak naik dari sisi kiri ke sisi kanan. Hal ini mencerminkan bahwa bank mampu mempertahankan stabilitas likuiditas selama periode pengamatan tetapi dengan terus berusaha meningkatkan pembiayaan. Hal ini mencerminkan bahwa bank cukup baik dalam mengurangi terjadinya penumpukan idle fund namun tetap mampu memelihara likuiditas. FDR beberapa kali mengalami kenaikan hingga pernah mencapai titik tertinggi di angka 83,6% di Desember 2006.
61
Gambar 4.3 Fluktuasi BOPO PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk periode 2005-2010
Dari gambar 4.3 terlihat bahwa fluktuasi BOPO pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk periode 2005-2010 adalah cenderung meningkat karena Linear Trendline BOPO bergerak naik dari sisi kiri ke sisi kanan. Hal ini mencerminkan bahwa bank cukup memiliki banyak beban operasional yang menandakan bahwa bank sedang melakukan ekspansi bisnis dan pengembangan produk. Rasio BOPO beberapa kali mengalami peningkatan hingga pernah mencapai titik tertinggi pada angka 95,71% pada September 2009.
62
Gambar 4.4 Fluktuasi ROA PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk periode 2005-2010
Dari gambar 4.4 terlihat bahwa fluktuasi ROA pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk periode 2005-2010 adalah cenderung menurun karena Linear Trendline ROA bergerak turun dari sisi kiri ke sisi kanan. Hal ini mencerminkan bahwa bank cukup profitabel namun belum cukup mampu untuk meningkatkan kapabilitas dalam mengelola aset guna menghasilkan keuntungan. Rasio ROA beberapa kali mengalami penurunan hingga pernah mencapai titik terendah di angka 0,45% pada Desember 2009 yang juga dipengaruhi oleh BOPO yang tinggi pada saat yang sama yaitu mencapai 95,5%.
63
C. Analisis Statistik Langkah awal dalam melakukan analisa statistik adalah mengolah data pada tabel 4.1 di atas dengan menggunakan rumusan statistik inferensial dalam program SPSS for Windows versi 16.0 yang kemudian menghasilkan output statistik dengan analisis sebagai berikut: 1. Fungsi Regresi Tabel 4.2 Fungsi Regresi Berganda Coefficients Model Unstandardized Coefficients B Standar Error (Constant) 14.418 2,087 CAR 0,015 0,033 FDR -0,007 0,012 BOPO -0,141 0,012 Sumber: Data olahan SPSS 16.0 Berdasarkan tabel 4.2 maka fungsi regresi yang terbentuk adalah: Y
=
14,418 + 0,015 CAR - 0,007 FDR - 0,141 BOPO
Standar Eror = (2,087)
(0,033)
(0,012)
(0,012)
1. Interpretasi Fungsi Regresi Interpretasi fungsi regresi di atas adalah sebagai berikut: a. Nilai konstanta = 14,418, menunjukkan bahwa jika nilai CAR, FDR dan BOPO adalah nol maka nilai profitabilitas Y (ROA) adalah 14,418. Nilai 2,087 adalah besarnya standar eror dari konstanta fungsi regresi.
64
b. Nilai koefisien regresi CAR = 0,015, menunjukkan bahwa jika CAR mengalami kenaikan 1% maka ROA akan mengalami kenaikan sebesar 0,015% dengan asumsi variabel lain dianggap tetap (ceteris paribus). Hubungan searah ini dapat dilihat dari koefisien CAR pada fungsi regresi yang bernilai positif. Nilai 0,033 merupakan standar eror bagi penghitungan CAR dalam fungsi regresi. c. Nilai koefisien regresi FDR = -0,007, menunjukkan bahwa jika FDR mengalami kenaikan sebesar 1% maka ROA akan mengalami penurunan pula sebesar 0,007% dengan asumsi variabel lain dinggap tetap (ceteris paribus). Hubungan berlawanan arah ini dapat dilihat dari koefisien FDR pada fungsi regresi yang bernilai negatif. Nilai 0,012 merupakan standar eror bagi penghitungan CAR dalam fungsi regresi. d. Nilai koefisien regresi BOPO = -0,141, menunjukkan bahwa jika BOPO mengalami kenaikan sebesar 1% maka ROA akan mengalami penurunan pula sebesar -0,141% dengan asumsi variabel lain dinggap tetap (ceteris paribus). Hubungan berlawanan arah ini dapat dilihat dari koefisien BOPO pada fungsi regresi yang bernilai negatif. Nilai 0,012 merupakan standar eror bagi penghitungan CAR dalam fungsi regresi.
65
2. Hasil Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian signifikansi terhadap hipotesis, perlu dilakukan uji asumsi klasik terhadap fungsi regresi sebagai berikut: a. Uji heteroskedasitas Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedasitas
Sumber: Data olahan SPSS 16.0 Berdasarkan gambar 4.5 terlihat bahwa plotnya tidak membentuk pola tertentu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada fungsi regresi tersebut terbebas dari masalah heteroskedasitas.
66
b. Uji Multikolinieritas Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
CAR
0,563
1,777
FDR
0,612
1,635
0,779
1,285
(Constant)
BOPO Sumber: data olahan SPSS 16.0
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa angka VIF untuk variabel CAR sebesar 1,777, variable FDR sebesar 1,635, dan variabel BOPO sebesar 1,285. Dari tabel di atas terlihat bahwa semua angka VIF dari ketiga variabel di bawah 10 (VIF < 10). Sedangkan angka tolerance variabel CAR sebesar 0,536, variabel FDR sebesar 0,612, dan variabel BOPO sebesar 0,779, semuanya terlihat di atas 0,1 (nilai Tolerance > 0,1). Dari data-data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi regresi tersebut terbebas dari masalah multikolinieritas.
67
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb R Adjusted R Model R Square Square a 1 0,945 0,893 0,877 Sumber: Data olahan SPSS 16.0
Std. Error of the Estimate 0,29001
Durbin Watson 1,248
Pada tabel 4.4 terlihat bahwa nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,248 (nilai Durbin-Watson ada di antara -2 hingga +2) maka dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi regresi tersebut terbebas dari masalah autokorelasi.
68
c. Uji Normalitas Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data olahan SPSS 16.0 Berdasarkan gambar 4.6 nampak bahwa plotnya mendekati garis diagonal atau tersebar di sepanjang garis 450, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi regresi tersebut telah memenuhi asumsi normalitas.
69
Dari uji asumsi klasik di atas diketahui bahwa fungsi regresi yang terbentuk merupakan model regresi yang baik dan layak digunakan karena terbebas dari masalah multikolinieritas, heteroskedasitas, dan autokorelasi, serta telah memenuhi asumsi normalitas. 3. Hasil Uji F Tabel 4.5 Hasil Uji F
1
ANOVAb Sum of Model Squares Regression 13,992 Residual 1,682 Total 15,674 Sumber: Data olehan SPSS 16.0
Df 3 20 23
Mean F Sig. Square 4,664 55,455 0,000a 0,084
Dari tabel 4.5 terlihat bahwa nilai F hitung adalah sebesar 55,455. Sedangkan F tabel didapat dengan cara menghitung: Numerator (df1 = k – 1) → 4 -1 = 3 Denumerator (df2 = n – K) → 24 – 4 = 20 Derajat kebebasan (α) = 0,05 Maka nilai F tabel = 3,10 Dari perhitungan nilai F diketahui bahwa F hitung > F tabel (55,455 > 3,10) maka Ha diterima dan Ho ditolak (F hitung berada di daerah penerimaan Ha). Dengan demikian, secara stastitika dapat disimpulkan bahwa kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan efisiensi operasional (BOPO) secara
70
simultan
(bersama-sama)
berpengaruh
signifikan
terhadap
tingkat
profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. 4. Hasil Uji t a) Uji Variabel CAR Tabel 4.6 Hasil Uji t Coefficient Model 1
t
Sig.
(Constant)
6,908
0,000
CAR
0,438
0,666
FDR
-0,640
0,530
BOPO
-11,264
0,000
Sumber: data olahan SPSS 16.0 Dalam tabel 4.6 tertera nilai t hitung untuk variabel CAR sebesar 0,438. Sedangkat t tabel untuk taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (DK = n – k → 24 – 4 = 20) adalah sebesar 2,085. Sedangkan, dari penghitungan nilai t untuk variabel CAR diketahui bahwa t hitung < t tabel (0,438 < 2,085) maka Ha ditolak dan Ho diterima (t hitung berada pada daerah penerimaan Ho). Selain itu, dari tabel 4.6 diketahui pula bahwa nilai probabilitas (sig. penelitian) untuk variabel CAR > 0,05 (0,666 > 0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, secara statistika dapat disimpulkan bahwa
71
kecukupan modal (CAR) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. b) Uji variabel FDR Berdasarkan tabel 4.6 tertera nilai t hitung untuk variabel FDR adalah sebesar -0,640. Sedangkan t tabel untuk taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (DK = n – k → 20 – 4 = 20) adalah sebesar 2,085. Sedangkan dari perhitungan nilai t untuk variabel FDR diketahui bahwa nilai t hitung > t tabel (-0,640 > -2,085), maka Ha diterima dan Ho ditolak (t hitung berada pada daerah penerimaan Ha). Selain itu, dari tabel 4.6 diketahui pula nilai probabilitas (sig. penelitian) untuk variabel FDR > 0,05 (0,530 > 0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian, secara statistika dapat disimpulkan bahwa likuiditas (FDR) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. c) Uji Variabel BOPO Berdasarkan tabel 4.6 tertera nilai t hitung untuk variabel BOPO adalah sebesar -11,264. Sedangkan t tabel untuk taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (DK = n – k → 20 – 4 = 20) adalah sebesar 2,085.
72
Sedangkan dari perhitungan nilai t untuk variabel BOPO diketahui bahwa nilai t hitung < t tabel (-11,264 < -2,085), maka Ho diterima dan Ha ditolak (t hitung berada pada daerah penerimaan Ho). Selain itu, dari tabel 4.6 diketahui pula nilai probabilitas (sig. penelitian) untuk variabel BOPO < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, secara statistika dapat disimpulkan bahwa likuiditas (BOPO) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. 5. Hasil Koefisien determinasi (R2) Tabel 4.7 Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb Adjusted R Model R R Square Square 1 0,945a 0,893 0,877 Sumber: Data olahan SPSS 16.0
Std. Error of the Estimate 0,29001
Durbin Watson 1,248
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,893. Angka tersebut menunjukkan bahwa variabel ROA dapat dijelaskan oleh variabel CAR, FDR, dan BOPO sebesar 89,30%. Atau dengan kata lain, secara statistika besarnya kontribusi pengaruh kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan efisiensi operasional (BOPO) terhadap perubahan tingkat profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah sebesar 89,30%. Sedangkan sisanya sebesar 10,70%
73
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam analisis penelitian ini. 6. Hasil Koefisien Determinasi Parsial Tabel 4.8 Hasil Koefisien Determinasi Parsial Coefficientsa Model
Zero-order CAR 0,365 FDR 0,040 BOPO -0,941 Sumber: Data olahan SPSS 16.0
Correlations Partial 0,097 -0,142 -0,929
Part 0,032 -0,047 -0,825
a) Kontribusi CAR terhadap ROA Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa angka korelasi parsial (partial correlations) untuk variabel CAR adalah sebesar 0,097 maka koefisien determinasi parsial untuk variabel CAR adalah sebesar: (0,097)2 × 100% = 0,94% Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa secara stastitika, kontribusi pengaruh kecukupan modal (CAR) terhadap perubahan tingkat profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah sebesar 0,94% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
74
b) Kontribusi FDR terhadap ROA Berdasarkan tabel 4.8 diketahui pula bahwa angka korelasi parsial (partial correlations) untuk variabel FDR sebesar -0,142 maka koefisien determinasi parsial untuk variabel FDR adalah: (−0,142)2 × 100% = 2,01%. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa secara stastitika, kontribusi pengaruh likuiditas (FDR) terhadap perubahan tingkat profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah sebesar 2,01% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. c) Kontribusi BOPO terhadap ROA Berdasarkan tabel 4.8 diketahui pula bahwa angka korelasi parsial (partial correlations) untuk variabel BOPO sebesar -0,929 maka koefisien determinasi parsial untuk variabel BOPO adalah: (−0,929)2 × 100% = 86,30% Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa secara stastitika, kontribusi pengaruh efisiensi operasional (BOPO) terhadap perubahan tingkat profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah sebesar 86,30% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara stastitika, variabel yang memberikan kontribusi pengaruh paling besar terhadap perubahan tingkat profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia,
75
Tbk adalah efisiensi operasional (BOPO) yakni sebesar 86,30%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
76
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh kecukupan modal (CAR), likuiditas (LDR), dan efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia periode 2005 – 2010, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil uji F statistik diketahui bahwa variabel CAR, FDR, dan BOPO secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA. Adapun hasil uji t statistik terhadap variabel CAR, FDR, dan BOPO menunjukkan bahwa rasio FDR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan, CAR dan BOPO secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. 2. Berdasarkan hasil penghitungan koefisien determinasi (R2) diketahui bahwa nilai R square adalah sebesar 0,893. Angka tersebut menandakan bahwa besarnya kontribusi pengaruh CAR, FDR, dan BOPO terhadap perubahan nilai ROA adalah sebesar 89,30%. Sedangkan sisanya sebesar 10,70% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam analisis penelitian ini. Adapun hasil penghitungan koefisien determinasi parsial menunjukkan bahwa variable BOPO memberikan kontribusi pengaruh paling
77
besar terhadap perubahan ROA yakni sebesar 86,30%, sedangkan variabel CAR memberikan kontribusi pengaruh terhadap ROA sebesar 0,94% dan variable FDR memberikan kontribusi pengaruh terhadap ROA sebesar 2,01%. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian maka untuk dapat meningkatkan laba perbankan diantaranya dapat dilakukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Mengefisienkan ekspansi usaha agar tidak memberatkan beban operasional perusahaan. 2. Melakukan pembinaan kepada nasabah pembiayaan yang menggunakan dana bank untuk mengurangi jumlah pembiayaan macet. 3. Meningkatkan kapabilitas manajemen asset guna mengurangi risiko atas total aktiva (ATMR) dengan cara mengurangi aktiva non produktif, merevaluasi aktiva tetap, dan melakukan pengalihan aktiva non produktif menjadi aktiva produktif. 4. Untuk penelitian selanjutnya agar menganalisis lebih dalam tentang pengaruh
kapabilitas manajemen pembiayaan dan manajemen aset terhadap ROA bank.
78
DAFTAR PUSTAKA Afiff, Faisal, dkk. Strategi dan Operasional Bank. Bandung: PT Eresco, 1996. Algifari. Analisis Regresi: Teori, Kasus dan Solusi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2009. Arifin, Zainul. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet, 2005. Arthesa, Ade dan Handiman, Edia,. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta: PT INDEKS, 2006. Bank Muamalat Indonesia, Laporan Keuangan Annual Report 2006, 2007, 2008, 2009, 2010. Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia, 2005. Gandrapradja, Permadi. Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004. Harahap, Sofyan Syafari. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004. Idroes, Ferry N. Manajemen Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3 Pilar Kesepakatan Basel II terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008. Kasmir. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003. Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Press, 2003. Latumaerissa, Julius R. Mengenal Aspek-aspek Operasi Bank Umum. Jakarta: Bumi Aksara, 1999. Margaretha, Farah. Manajemen Keuangan bagi Industri Jasa. Jakarta: Grasindo, 2007. Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: EKONISIA, 2005. Muljono, Teguh Pudjo. Analisis Laporan Keuangan untuk Perbankan. Jakarta: Jambatan Anggota IKPI, 1986. Muslich, Muhammad. Manajemen Keuangan Modern: Analisis, Perencanaan dan Kebijaksanaan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003. Rochaety, Ety dkk. Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007. Rusyamsi, Imam. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia, 2005.
79
Santoso, Singgih. Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2000. Sawir, Agnes. Analisis Kinerja Keuangan dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003. Simorangkir, O.P. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank. Cetakan Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia, 2004. Sjadeini, Sutan Remy. Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 2007. Suhirman. Kajian Tentang Perkembangan LDR dan Dampaknya bagi Rentabilitas Bank. Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 2001. Susilo, Y. Sri, Triandaru, Sigit dan Santoso, A. Totok Budi. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Salemba Empat, 2000. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1989. Tobing, Ridwan dan Nikholaus, Bill. Kamus Istilah Perbankan Populer. Jakarta: PT Atalya Releni Sudeco, 2003. Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
ffi: h,luntvulnrIfdsnrurg ""w
REsFAFcH, fR/ i,v/ffG,Colis ut rDtc & FtLBL!cATroN
SURATKETEMNGANRISET N o : 1 6 4 / P E R PI M I l X t I / 2 0 1 1
talIafr i 14a6am an't|amfr.tw flsvkru' a{.oifu foaart Sesuai dengan surat permohonanriset dari UIN SYARIF HIDAYATULLAH yangdatanyasebagaiberikut: JAKARTAbahwamahasiswa NAMA
DARISPURBA
NIM
207046t00778
JURUSAN
PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS
SYARIAHDANHUKUM
JENJANG/STRATAS 1 JUDULSKRIPSI
MODAL,LIKUIDITAS,DAN KECUKUPAN PENGARUH TERHADAP PROFITABILITAS EFISIENSI OPERASIONAL INDONESI,A, TbK. PADAPT BANKMUAMALAT
TELAH SELESAI melaksanakankegiatan Penelitian/ Riset tentang PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk di Jakaftadenganjudultersebutdi atas. dan DosenPenguji, Pemeriksaan Skripsi hanyadilakukanoleh DosenPembimbing pihak Muamalat Indonesia, PT. Bank Institute dan Muamalat dilakukan oleh tidak Tbk. olehpihakseperlunya DemikianSuratKeterangan Risetini dibuatuntukdigunakan pihakyangterkaitdengankegiatanrisettersebut. 't|asuhmu'&ifuanilatafnutulhfriI'llaflamfouart 20tI Ml 25 Muharram1433H
A L A T I N S TI T U T E
Head Office Gd. Dma Pcnsiun Telkom Lt. 2 I. Irtiend. S. Parman Kav. 56 Slipi Jakarta Barat Tetp (62-21) 5326744,Rax. (62-27) s326735 w,muamalat-instirute.com
Training Cente Komplek Ruko Pinangsia Jl. Futuis No. 003 Blok Centrum-Kaawaci Office Puk Karawaci - Tmge rang Telp (62-21 ) 557 69?83
BANK DEVISA
LAPORAN KEUANGAN A CCAA N N E ERR A
PERHITUNGAN LABA/RUGI DAN SALDO LABA PERHITUNGAN LABA/RUGI DAN SALDO LABA
Tanggal Juni 2002 2001 Tanggal 3130Maret 2005dan dan 2004
NO
2005
POS-POS AKTIVA
1 2
3
4 5
6
7
Kas Penempatan pada Bank Indonesia - Giro Bank Indonesia - Sertifikat Wadiah Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain a. Rupiah b. Valuta asing PPAP - Giro Pada Bank Lain -/Penempatan pada Pihak Ketiga PPAP - Penempatan pd Pihak ketiga -/Penempatan pada bank lain a. Rupiah b. Valuta asing PPAP - Penempatan pd Bank Lain -/Investasi pada Efek/ Surat Berharga a. Rupiah i. Diperdagangkan ii. Tersedia untuk Dijual iii. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo b. Valuta asing i. Diperdagangkan ii. Tersedia untuk Dijual
154,306 470,000
(455)
22,474 20,987 (439) -
15,000 201 (355)
1.2
PENDAPATAN DARI SEWA
1.4
16 Aktiva Tetap Akumulasi Penyusutan -/17 Agunan Yang Diambilalih 18 Aktiva lain-lain - bersih JUMLAH -
KEWAJIBAN, INVESTASI TIDAK TERIKAT DAN EKUITAS KEWAJIBAN
2,067,765 210,396 (37,745) 1,692,963 (30,193) 397,586 (2,755) 13,286 (117) 79,501 6,801 (849) 26,683 2,153 89,896 (45,034) 49,224 55,000 5,495,568 5,495,568
1,358,007 214,382 (14,489) 930,298 (21,779) 95,321 (390) 6,967 (37) 3,076 (373) 23,999 2,153 83,978 (37,081) 32,313 41,673 3,455,382
(Dalam (Dalam Jutaan Jutaan Rupiah) Rupiah)
2005
68,152 2,060 70,212
Pendapatan Bersih Sewa
2004
POS-POS
51,650 2,879 54,529
2,165
PENDAPATAN DARI BAGI HASIL a. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah b. Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah JUMLAH PENDAPATAN DARI BAGI HASIL PENDAPATAN OPERASI UTAMA LAINNYA a. Pendapatan Bonus SWBI b. Penempatan Pada Bank Lain c. Surat Berharga Syariah Lainnya JUMLAH PENDAPATAN OPERASI UTAMA LAINNYA JUMLAH PENDAPATAN OPERASI UTAMA
2. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL INVESTASI TIDAK TERIKAT 46293
2005
-
68,810 12,574 81,384
35,600 972 36,572
3,416 483 658 4,557
6,705 544 578 7,827
158,318
98,928
78,163
40,366
80,155
58,562
12,597 165 78 395 743
7,499 470 70 197 2,342
TAGIHAN KOMITMEN 1 Fasilitas pembiayaan yang diterima dan belum digunakan a. Rupiah b. Valuta Asing 2 Lainnya JUMLAH TAGIHAN KOMITMEN
298,809 17,010
Administrasi Fee dan Komisi Pendapatan Devisa - Bersih Fee Mudharabah Muqayyadah Lain-lain
JUMLAH PENDAPATAN OPERASI LAINNYA
13,978
10,578
14,986 33,310 10,714 176 18
11,655 28,933 8,473 255 167 30
a. b.
Beban Tenaga Kerja Beban Umum dan Administrasi
c.
Beban Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif
d. e. f.
Beban Bonus Giro Wadiah Beban Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontijensi Lain-lain
7218 (0) JUMLAH BEBAN OPERASI LAINNYA
59,204
49,513
b. Tabungan Wadiah Simpanan dari Bank Lain a. Giro Wadiah b. Tabungan Wadiah Hutang Pajak Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontijensi Pinjaman Yang Diterima Surat Berharga Yang Diterbitkan Kewajiban Lain-lain
201,376 19,341 19,274
1,962 3,856 340 208,896 21,252
1,310 2,277 374 216,538 14,988
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN & ZAKAT
20,074
33,194
20,074
102,571 135,765 -
38,521 58,595 -
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN -/-
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN SEBELUM ZAKAT 23,583 SALDO LABA AWAL PERIODE SALDO LABA AKHIR PERIODE
10 Investasi Tidak Terikat dari Bukan Bank
1,247,652
447
33,194 -
INVESTASI TIDAK TERIKAT a. Tabungan Mudharabah
19,627
(1,735)
7. PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASI
792,214
LABA BERSIH PER SAHAM
b. Deposito Mudharabah b.1. Rupiah
57,311 2,474,907
b.1.1 Terkait dengan Bank b.1.1 Tidak Terkait dengan Bank
K.H. M A. Sahal Mahfudh K.H. Ma'ruf Amin Prof. DR. H. Umar Shihab Prof. DR. H. Muardi Chatib
(146,429) (2,819) (1,051) (21,095) (171,394) (171,394)
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
: : : : :
Drs. H. Abbas Adhar Prof. DR. Korkut Ozal Drs. H. Syaiful Amir, Ak, MBA H. Zainulbahar Noor, SE H. Iskandar Zulkarnain, SE, Msi
DIREKSI
TAGIHAN KONTINJENSI 1 Garansi yang Diterima
Direktur Utama : A. Riawan Amin, MSc.
-
-
13,452 132 50,759 64,343
984 497 49,976 51,457
(18,045) (1,660)
(25,540) (7,446)
a. Rupiah b. Valuta Asing 2 Pendapatan marjin atau bagi hasil dalam penyelesaian b. Valuta Asing 3 Lainnya JUMLAH TAGIHAN KONTINJENSI
KEWAJIBAN KONTINJENSI 1 Garansi yang diberikan a. Bank Garansi - Rupiah
-
-
-
-
(19,705) 44,638
(32,986) 18,471
b. Lainnya
JUMLAH KEWAJIBAN KONTINJENSI JUMLAH KONTINJENSI BERSIH
Direktur Direktur Direktur
: Ir. Arviyan Arifin : H.M. Hidayat, SE, Ak : Ir. Andi Buchari, MM
PEMILIK BANK PEMILIK BANK
Islamic Development Bank
:
35.71%
Abdul Rohim
:
14.70%
Rizal Ismael Abbas Adhar, DRS. BPDONHI Masyarakat Lain
: : : :
12.03% 7.12% 5.34% 25.10%
Total
:
100.00%
TRANSAKSI VALUTA ASINGVALUTA DAN DERIVATIF TRANSAKSI ASING DAN DERIVATIF #REF! Tanggal 31 Maret 2005 (Dalam Jutaan Rupiah) (Dalam Jutaan Rupiah)
BANK
34,929
6. LABA OPERASIONAL
: : : :
KONTINJENSI
2 Revocable L/C yg masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor. 3 Lainnya
5. BEBAN OPERASI LAINNYA
-
(211,591) (3,029) (39,933) (254,553) (254,553)
- Valuta asing
33,665 12,314
358,967 31,189 2,329
DEWAN PENGAWAS SYARIAH Ketua Anggota Anggota Anggota
DEWAN KOMISARIS
KEWAJIBAN KOMITMEN 1 Fasilitas Pembiayaan Kepada Nasabah yang Belum Digunakan a. Rupiah b. Valuta Asing 2 Penjualan Tunai Mata Uang Asing yg Belum Diselesaikan 3 Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor 4 Lainnya JUMLAH KEWAJIBAN KOMITMEN JUMLAH KOMITMEN BERSIH
21,519
Kewajiban Segera Bagi Hasil Yang Belum Dibagikan Simpanan a. Giro Wadiah 3.a.1 Rupiah 3.a.2 Valuta Asing
2004
-
a. Rupiah
4. PENDAPATAN OPERASI LAINNYA a. b. c. d. e.
PPENGURUS ENGURUS
Tanggal31 30Maret Juni 2002 dan 2001 Tanggal 2005 dan 2004
KOMITMEN
PENDAPATAN DARI JUAL BELI a. Pendapatan Margin Murabahah b. Pendapatan Margin Istishna JUMLAH PENDAPATAN DARI JUAL BELI
1.3
3,969 (806) -
POS-POS
1.1
3. PENDAPATAN SEBAGAI MUDHARIB
PPAP - Tagihan Akseptasi -/-
5 6 7 8 9
301,864 210,000
15,000 -
iii. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo PPAP - Surat Berharga yang Dimiliki -/Piutang a. Murabahah
1. PENDAPATAN OPERASI UTAMA
52,027
7,849 (433)
12 Ijarah Bersih 13 Penyertaan pada Entitas Lain PPAP - Penyertan Pd Entitas Lain -/14 Biaya Dibayar Dimuka 15 Aktiva Pajak Tangguhan
4
2004
75,985
9,563 302,156 (522) -
b. Istishna PPAP - Piutang -/8 Pembiayaan Mudharabah PPAP - Pembiayaan Mudharabah -/9 Pembiayaan Musyarakah PPAP - Pembiayaan Musyarakah -/10 Piutang Lain-lain PPAP - Piutang Lain-lain -/11 Tagihan Akseptasi
1 2 3
LAPORANKOMITMEN KOMITMEN DAN LAPORAN DANKONTIJENSI KONTIJENSI
Periode 1 1 Januari 3031 Juni 2002 dan 2001 Periode Januaris.d. s.d. Maret 2005 dan 2004 (Dalam Jutaan Rupiah kecuali Laba bersih persaham) (Dalam Jutaan Rupiah)
(DalamJutaan JutaanRupiah) Rupiah) (Dalam
46,598 1,434,359
NO
TRANSAKSI
Nilai Pasar dr Kontrak Hedging Lainnya -
A Terkait dengan Nilai tukar 1 Spot 2 Forward 3 Option a. Purchased b. Written 4 Future 5 Swap 6 Lainnya B Terkait dengan Suku Bunga 1 Spot 2 Forward 3 Option a. Purchased
Derivatif Tagihan -
Nilai Kontrak dg Netting Agreement
Kewajiban -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4 Future
-
-
-
-
-
5 Swap
-
-
-
-
-
6 Lainnya
-
-
-
-
-
C Lainnya
-
-
-
-
-
b. Written
-
JUMLAH
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
b.2. Valuta Asing b.1.1 Terkait dengan Bank b.1.1 Tidak Terkait dengan Bank 11 Investasi Tidak Terikat dari Bank a. Deposito Mudharabah
15,359 120,616
10,775 113,356
30,520
9,200
Tanggal 31 Maret 2005 dan 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) Posisi per 30 Juni 2003
Posisi per 31 Maret 2005
POS-POS
L
b. Investasi Mudharabah Antar Bank 12 Obligasi Mudharabah Subordinasi
200,000
200,000
269,694 (866) 135,765 5,495,568
269,694 (866) 58,595 3,455,382
DPK
KL
D
Posisi per 31 Maret 2004 M
Jumlah
L
DPK
KL
D
M
Jumlah
EKUITAS 12 Modal Disetor 13 Tambahan Modal Disetor-Bersih 14 Saldo Laba/Rugi JUMLAH
-
-
0
PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN 0 Tanggal31 30Maret Juni 2003 Tanggal 2005dan dan2002 2004
NO I
POS-POS
2005
2004
PERMODALAN 1. CAR 2. Aktiva Tetap Terhadap Modal
II AKTIVA PRODUKTIF 1. Aktiva Produktif Bermasalah 2. NPL 3. PPAP Terhadap Aktiva Produktif 4. Pemenuhan PPAP III RENTABILITAS 1. ROA 2. ROE 3. NIM 4. BOPO IV LIKUIDITAS FDR V KEPATUHAN (COMPLIANCE) 1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a.1. Pihak Terkait a.2. Pihak Tidak Terkait b. Persentase Pelampauan BMPK b.1. Pihak Terkait b.2. Pihak Tidak Terkait 2. GWM Rupiah 3. PDN
11.63% 7.35%
12.36% 13.75%
4.18% 2.15% 1.54% 108.65%
2.51% 3.07% 1.22% 103.21%
2.54% 24.55% 6.71% 79.73%
2.35% 18.17% 7.53% 82.08%
87.33%
81.70%
0.00% 0.00%
0.00% 0.00%
0.00% 0.00% 6.74% 3.64%
0.00% 0.00% 5.46% 5.21%
PIHAK TERKAIT
1,479 -
-
-
-
-
11,453 8,410 1,213 30,477
-
-
4. Penyertaan 5. Tagihan lain Kepada Pihak Ketiga
-
-
6. Komitmen dan Kontinjensi kepada Pihak Ketiga
-
-
5,660 -
-
317,689 225,000
-
-
2,101,911 2,042,074 11,292 49,024 1,042 -
100,682 8,736 323 -
59,638
4,860,702 47,602 50,335
1. Penempatan Pada bank Lain 2. Surat-surat Berharga/SIMA kepada Pihak Ketiga dan BI 3. Penyaluran Dana a. Piutang b. Pembiayaan c. Piutang Lainnya d. Ijarah
1. Penempatan Pada bank Lain 2. Surat-surat Berharga/SIMA kepada Pihak Ketiga dan BI 3. Penyaluran Dana a. Piutang b. Pembiayaan c. Piutang Lainnya d. Ijarah 4. Penyertaan 5. Tagihan lain Kepada Pihak Ketiga 6. Komitmen dan Kontinjensi kepada Pihak Ketiga
Jumlah PPAP yang Wajib Dibentuk PPAP yang Telah Dibentuk Total Asset Bank yang Dijaminkan a. Pada Bank Indonesia b. Pada Pihak lain Persentase KUK/UKM terhadap Total Penyaluran Dana Persentase Debitur KUK/UKM terhadap Total Debitur
2.15%
2004
POS-POS
A. MODAL INTI
d. Cadangan Umum dan Tujuan e. Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan Pajak f. Laba(Rugi) tahun-tahun lalu g. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan Pajak (50%) h. Selisih Penilaian Obligasi i. Selisih penjabaran Laporan Keuangan 1) Selisih Lebih 2) Selisih Kurang j. Dana Setoran Modal k. Penurunan nilai penyertaan pada portofolio tersedia untuk dijual l. Kekurangan Penyisihan Aktiva Produktif 3. Goodwill (-/-)
-
269,694
(Maksimal 100 % dari Modal Inti) 1. Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap
2.Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 806 /PPAP (maks. 1,25 % dari ATMR) (1,672) 3. Modal Pinjaman 4. Pinjaman Subordinasi (maks. 50% dari Modal inti) 7,769 5. Peningkatan Harga Saham pada portofolio tersedia untuk dijual (45%) 33,295 II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP 7,035 III PENYERTAAN (-/-) -
-
400 -
10,910 3,301 -
10,169 2,106 -
43,268 8,277 -
56,272 485,000 1,562,576 1,000,200 6,764 981 201 -
-
-
-
-
54,081
45,822 2,291 2,291
16,076 1,651 1,651
12,275 1,427 1,427
51,945 6,385 6,385
3,203,604 37,829 39,042
5,660 -
-
-
-
-
-
-
400 -
318,089 225,000
12,860 10,152 -
19,363 11,759 458 50 -
31,892 9,418 50 -
2,266,708 2,082,139 12,073 49,024 1,142 -
55,872 485,000 1,455,536 983,387 6,764 981 201 -
42,693 3,129 -
-
-
-
-
59,638
54,081
109,741 5,487 6,589
28,672 1,067 2,131
31,630 6,129 7,409
41,760 11,819 11,878
5,072,505 72,104 78,342
3,077,486 26,075 27,288
2.01%
211,803 4.18% 95,902
1,865 -
-
IV TOTAL MODAL V
AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RESIKO (ATMR)
VI RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
YANG TERSEDIA
VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
YANG DIWAJIBKAN
-
21.17% 29.04% 108.65%
###
60.39% 66.73%
CATATAN
2005
2004
B. MODAL PELENGKAP
(866) 14,769 87,805 11,626 -
-
-
(Dalam Jutaan Rupiah)
269,694
-
-
Tanggal 31 Maret 2005 dan 2004
1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal a. Agio Saham b. Disagio (-/-) c. Modal Sumbangan
9,813 25,419 203 2,095
-
PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
2005
-
9,813 23,554 203 2,095
PIHAK TIDAK TERKAIT
4,462,639
POS-POS I KOMPONEN MODAL
-
-
1,479 11,453 8,410 1,213 30,477
42,925
27,288
191,514 617,467
344,215
1. Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Per-31 Maret 2005 dan 2004 ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan periode tiga bulanan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2005 dan 2004 (Un-Audited). 2. Laporan Keuangan ini disajikan untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor : 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank, dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Bulanan dan Triwulanan Bank Umum, serta Laporan tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia tanggal 14 Desember 2001. 3. Kurs tukar mata uang asing per 31 Maret 2005 USD 1 = Rp. 9.498,sedangkan per 31 Maret 2004 USD 1 = Rp. 8.563,-
Jakarta, 20 Mei 2005 PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk SE & O DIREKSI
A. Riawan Amin
(6,801)
(3,076)
610,666
341,139
5,249,312 11.63 8
2,760,234 12.36 8
Direktur Utama
M. Hidayat
Direktur
KANTOR PUSAT: Gedung Arthaloka, Jl. Jend. Sudirman No.2 Jakarta 10220, Telp. (021) 251 1414, 251 1451, 251 1470. Fax (021) 251 1453, 251 1465
KANTOR-KANTOR CABANG : Jakarta-Fatmawati, Jl. RS.Fatmawati No. 15 C-D Jakarta 12420, Telp. 021-7662479-82, Fax.021-7509723, Bekasi-Duta Permai, No. 21-22 Bekasi 17145, Telp. 021-8840867, Fax.021-8843345, Tangerang, Ruko BSD Plaza Jl. Raya Serpong, Sektor IV Kav. D7 Serpong, Tangerang 15310, Telp. 021-5371036, Fax. 021-5371038, Bandung, Jl. Buah Batu No. 276 A Bandung 40265, Telp. 022-7305919,7308246, 7309229, 7309339, Fax. 022-7309393,7331560, Semarang, Jl. Soegijopranoto No. 102 Semarang 50141, Telp. 024-3564134, 3564135-9, Fax. 024-3565377, Surabaya, Jl. Raya Darmo No.81 Surabaya 60265, Telp. 031-5611230, Fax. 031-5677861, Makassar, Jl. Sam Ratulangi No. 72 Makassar 90174, Telp. 0411-314444, Fax. 0411-324001, Balikpapan, Jl. Jendral Sudirman Komp. Klandasan Permai No. 6-7 Balikpapan 76112, Telp. 0542-731881, Fax. 0542-424643, Pekanbaru, Jl. Jend. Sudirman No. 50-52 Riau, Telp. 0761-25290,25335,26120, Fax. 0761-38612, Medan, Jl. Gajah Mada No. 21 Medan, Telp. 0614535353, Fax . 061- 4535252, Pekalongan, Jl. Hayam Wuruk No. 9 Pekalongan, Telp. 0285-426888, Fax. 0285-425588, Bogor, Jl. Raya Pajajaran, Bogor, Telp. (0251) 350.941, Fax (0251) 353.366, Cirebon, Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 7, Telp. (0231) 244249, 205933, Fax. (0231) 206817, Padang Sidempuan, Jl. Jend. Gatot Subroto No. 8 Padang Sidempuan, Sumatera Utara, Telp. 0634-22999, Fax. 0634-27837, Samarinda, Jl. KH. Abul Hasan No. 12A, Samarinda 75111, Telp 0541-735697, Fax. 0541-735674, Cianjur, Jl. Siti Jenab No. 29 Cianjur-Jawa Barat, Telp. 0263-280951, Fax. 0263-280451 KANTOR CABANG PEMBANTU Cipulir, Ruko Cipulir Plaza Jl. Cileduk Raya No. 18 Jakarta 12230, Telp. 021-2700075-9, Fax. 021-2700650, Mas Mansyur, Jl. KH. Mas Mansyur No. 147 Surabaya 60162, Telp. 031-345250, 3555058, Fax. 031-3555057, Salman ITB, Jl. Gelap Nyawang No. 4 Bandung 40132, Telp. 022-2530521,2510512, 2510508, Fax. 022-2510417, Cihampelas, Jl. Cihampelas No. 288 Bandung 40131, Telp. 022-2031632,2031642, Fax. 022-2042382, Rawamangun, Jl. Sunan Giri No. 1, Rawamangun Jatim 13220, Telp. 021-470.6725, 470.7735, Fax. 021-470.6409, Depok, Jl. Margonda Raya No. 290 Depok 16424, Telp.021-77202588-9, Dapen Telkom, Jl. S.Parman No54,Pal Merah Jakarta Barat, Telp.532.6744, Tj. Priok, Komp. Perkantoran Enggano Megah, Jl. Enggano No. 5 L. Tanjung Priok, Telp. 021-43909392, Fax. 43909042 KANTOR KAS Al Azhar, Jl. Sisingamangaraja Kby Baru Jakarta Telp. 021-7253403-4, Ar Rahman, Jl. Dr. Saharjo No. 100 Jakarta 12960, Telp. 021-8301965-6, Al Furqon, Jl. Kramat Raya No. 45 Jakarta 10450, Telp. 021-3157576-7, PB Sudirman, Jl. Raya Bogor KM 24 Cijantung Jakarta , Telp. 021-8413728-9, Mampang, Jl. Raya Mampang Prapatan No. 5 Jakarta Selatan (Relokasi dr.No. 63 C), Al Isra, Komp. Masjid Al isra Tj. Duren Jakarta 11470, Telp. 021-5689128-9, Pondok Indah, Jl. Sultan Iskandar Muda No. 1 Jakarta 12310, Telp.021-7203543, Mayestik, Pasar Mayestik Kios AKS43-44, Jl. Tebah 1 Jakarta 12120, Telp. 021-7252690, 7255302, IAIN, Komp. Masjid Fathullah IAIN Syarif Hidayatullah Jl. Ir.H. Juanda Jakarta 10120, Telp. 021-7442465, Tanah Abang, Pasar regional Tanah Abang Blok F Lt. III Jakarta Pusat, Telp. 021-3158076, Pasar Tebet, Pasar Tebet, Blok A Lantai L00, Los BKS, Nomor 002, Telp. 021-8353471, Fax. 021-8297916, Cempaka Putih, Jl. Letjen Suprapto Cemp. Putih Jakarta 10510 (Yarsi), Telp. 021-4228109, Pondok Kopi, Jl. Raya Pondok Kopi Jakarta 13460, Telp. 021-8622939, Kemang Pratama, Jl. Raya Kemang Pratama Bekasi, Telp. 021-8841364, Prumpung, Gedung Telkom Jl. DI. Panjaitan Jakarta Timur, Telp. 021-8505678, Pondok Bambu, Jl.Pahlawan Revolusi No.BL A3/2 Pondok Bambu,JakTim Telp. 021-8621666, Cawang, Muhamadyah Cawang, Jl. Dewi Sartika No.136,Jakarta, Telp. 021-80871489, Jatiwaringin, Jl. Raya Jatiwaringin No. 50 Pondok Gede, Bekasi Telp. 021- 021-8463773, Juanda, Jl. Ir. H. Juanda No. 60 – Bekasi, Telp. 021-8850966, Tangerang-Depag, Departemen Agama,Jl.A.Yani No.8 Tangerang (relokasi Kisamaun),Telp. 02155799584, Fax. 021-55761328, Karawaci, Jl. Beringin Raya No. 30 Karawaci Baru Tangerang, Telp. 021-5525674, Pamulang, Jl. Raya Pamulang Blok SH 19/9 Tangerang, Telp. 021-74634133, Cikupa, Jl. Raya Serang Km 18,5 Tangerang, Telp. 021-021-59402042, Lampung-Pos Kota Raja, JL. Kota Raja No. 12, Tanjung Karang, Bandar Lampung, Telp. 021- 0721-268479,Fax. 0721-268483, Kopo Sayati, Jl. Kopo Sayati No. 169 Bandung 40233, Telp. 022-5402513, Istiqamah, Jl. Citarum No. 1 Bandung 40115, Telp. 022- 4234113, Daarut Tauhid, Gd. Kopontren Jl. Geger Kalong Girang No. 67 Bandung 40153, Telp. 022- 2007952, Cimahi, Jl. Raya Timur No. 182 Cimahi, 0225431953, Ujungberung, Pertokoan ASTOR Jl. Raya Ujungberung Kav. 3 Kec. Uj. Berung Kotamadya Bandung, Telp. 022-7832086, 7806277, Pandanaran, Jl. Pandanaran No. 126 Semarang 50241, Telp. 024-8445285, UNISSULA, Kampus UNISSULA Jl. Raya Kaligawe KM. 4, Semarang, Telp. 024-6590544, Kauman, Alun-alun Selatan No. 10 Semarang, Telp. 024-3583924, Banyumanik, Jl. Sukun Raya No. 57 Banyumanik Semarang, Telp. 024-7478759, Sidoarjo, Sidoarjo 61219, Telp. 031-8952230, Gresik, Jl. Kartini No. 23 Gresik, Telp. 031-987925, 987930, UNAIR, Gedung Academic Bussiness Center, Lt. 2 Fakultas Ekonomi UNAIR, Jl. Airlangga No. 4 Surabaya, Telp. 0315460222, 5463373, Maros, Jl. Jendral Sudirman No. 16 Maros, Sulawesi Selatan, Telp. 0411-373975, Goa, Jl. KH. W ahid Hasyim No. 186 Sunguminasa, Goa SulSel, Telp. 0411-889294, Atthirah, Jl. Kajoalalido No. 22, Kec. Ujung Pandang, Kodya Makassar, Telp. 0411-322929, Pannampu, Jl. Tinumbu Raya No. 392 Kec. Tallo, Kodya Makassar, Telp. 021-0411-5051540, Pandan Sari, Jl. Pandan Sari No. 29 Balikpapan, Telp. 0542-734736, 737010, Muara Rapak, Jl. Soekarno Hatta KM. 1/2 No. 10 Muara Rapak – Balikpapan, Telp. 0542 – 735931, Blk Ppn Permai, Jl.Jend. Sudirman Blok A1 No.7 Balik Papan Permai,Balik Papan, Telp. 0542-737627, Caltex Rumbai, Bank Center Main Office, Rumbai Camp Pekanbaru, Telp. 0761-592478, Serdang, Jl. M. Yamin SH., No. 305 Medan, Telp. 061-4144343, Fax. 061-4145543, Binjai, Jl. Jend. Sudirman No. 131, Binjai, Telp. 061-8823434, IPB Darmaga, Masjid Al-Hururiyah, Jl. Tanjung, Kampus IPB, Darmaga – Bogor, Fax (0251) 353.366, Pulo Brayan, Jl. Yos Sudarso No. 47 C Medan, Telp. 061-6628678, Fax. 061-6640358, Sisingamangaraja, Jl. Sisingamangaraja No. 36 Medan, Telp. 061-7367476, Benhil, Jl. Dana Toba Blok G II No. 151 Bandungan Hilir, Jakarta Pusat, Telp. 021-5735078, Fax. 021-5735077, Pelalawan, Jl. Raya Lintas Timur No. 334, Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Telp. 0761-493931, Fax. 0761493932, Bangkinang, Jl. Prof. Moh. Yamin SH No. 29 B, Bangkinang, Kampar, Telp. 0761-20908, Fax. 0761-20836, Batam Center, Batam Center, Ktr Pos Batam Center, Jl. Jend. Sudirman, Batam, Telp. 0761-467278, Fax. 0761-467279, Jatinegara, Komplek Pertokoan Jatinegara No. A Lok AKS 027 dan 028 Kel. Bali Mester Kec. Jatinegara, Jakarta Timur, Telp. 021-8584424, Cikini, Hotel Gren Alia Cikini, Jl. Cikini Raya No. 46 Jakarta Pusat. Telp. 021-3906846, Fax. 021-3907789, Condet, Jl. Condet Raya, Kel. Balekambang, Kec. Kramat Jati, Jakarta Timur, Telp. 021-80877013, Asrama Haji, Jl. Raya Pondok Gede Kel. Pinang Ranti, Kec. Makassar, Jakarta Timur, Telp. 0218011233, Pasar Minggu, Gedung Tranka, Jl. Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Telp. 021-7982570, Fax. 021-7982570, Cicadas, Jl. Ahmad Yani No. 821 Kec. Cicadas, Kodya Bandung, Telp. 022-7277749, Fax. 022-7277749, Darul Hikam, Jl. Ir. H. Juanda No. 285 Bandung, Telp. 022-2533995, Fax. 021-2533995,
BANK DEVISA
LAPORAN KEUANGAN A CC AA N N E ERR A
PERHITUNGAN DAN SALDO LABA PERHITUNGANLABA/RUGI LABA/RUGI DAN SALDO LABA
Tanggal 30 Juni 2002 dan dan 20012004 Tanggal 30 September 2005
NO
POS-POS
2005
AKTIVA
1 Kas 2 Penempatan pada Bank Indonesia - Giro Bank Indonesia - Sertifikat Wadiah Bank Indonesia 3 Giro Pada Bank Lain a. Rupiah b. Valuta asing PPAP - Giro Pada Bank Lain -/ 4 Penempatan pada Pihak Ketiga PPAP - Penempatan pd Pihak ketiga -/ 5 Penempatan pada bank lain a. Rupiah b. Valuta asing PPAP - Penempatan pd Bank Lain -/6 Investasi pada Efek/ Surat Berharga a. Rupiah i. Diperdagangkan ii. Tersedia untuk Dijual iii. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo b. Valuta asing i. Diperdagangkan ii. Tersedia untuk Dijual iii. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo PPAP - Surat Berharga yang Dimiliki -/7 Piutang a. Murabahah b. Istishna PPAP - Piutang -/8 Pembiayaan Mudharabah PPAP - Pembiayaan Mudharabah -/ 9 Pembiayaan Musyarakah PPAP - Pembiayaan Musyarakah -/10 Piutang Lain-lain PPAP - Piutang Lain-lain -/11 Tagihan Akseptasi PPAP - Tagihan Akseptasi -/12 Ijarah Bersih 13 Penyertaan pada Entitas Lain PPAP - Penyertan Pd Entitas Lain -/14 Biaya Dibayar Dimuka 15 Aktiva Pajak Tangguhan 16 Aktiva Tetap Akumulasi Penyusutan -/17 Agunan Yang Diambilalih 18 Aktiva lain-lain - bersih JUMLAH
2004
337,597 265,000
214,689 65,000
40,000 (148)
1 Kewajiban Segera 2 Bagi Hasil Yang Belum Dibagikan 3 Simpanan a. Giro Wadiah 3.a.1Rupiah 3.a.2Valuta Asing b. Tabungan Wadiah 4 Simpanan dari Bank Lain a. Giro Wadiah b. Tabungan Wadiah 5 Hutang Pajak 6 Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontijensi 7 Pinjaman Yang Diterima 8 Surat Berharga Yang Diterbitkan 9 Kewajiban Lain-lain
2,800,618 204,697 (46,492) 2,130,831 (41,129) 529,452 (5,293) 11,909 (224) 124,605 6,802 (934) 30,044 3,830 95,823 (50,443) 78,771 49,431 6,748,962 6,748,962
1.1
82 82
229,777 47,794 277,571
141,177 12,905 154,082
8,840 2,128 2,282 13,250
9,351 1,458 3,286 14,095
550,210
361,799
2. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL INVESTASI TIDAK TERIKAT
263,315
177,302
3. PENDAPATAN SEBAGAI MUDHARIB
286,895
184,497
45,359 139 3,321 1,027 9,662
30,159 235 3,930 921 6,961
1.3
1.4
PENDAPATAN DARI SEWA
Pendapatan Bersih Sewa
JUMLAH PENDAPATAN SEWA PENDAPATAN DARI BAGI HASIL a. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah b. Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah JUMLAH PENDAPATAN DARI BAGI HASIL PENDAPATAN OPERASI UTAMA LAINNYA a. Pendapatan Bonus SWBI b. Penempatan Pada Bank Lain c. Surat Berharga Syariah Lainnya JUMLAH PENDAPATAN OPERASI UTAMA LAINNYA JUMLAH PENDAPATAN OPERASI UTAMA
46293
4. PENDAPATAN OPERASI LAINNYA a. b. c. d. e.
Administrasi Fee dan Komisi Pendapatan Devisa - Bersih Fee Mudharabah Muqayyadah Lain-lain
JUMLAH PENDAPATAN OPERASI LAINNYA
71,126 19,991
42,031 16,696
395,889 42,764 1,603
283,866 49,998 2,125
677 4,888 629 204,926 14,722
1,064 3,795 527 216,986 16,310
Beban Tenaga Kerja Beban Umum dan Administras Beban Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif Beban Bonus Giro Wadiah Beban Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontijensi Lain-lain
6. LABA OPERASIONAL
42,206
52,613 90,900 40,979 596 30,755
56,034 42,650 21,647 485 40,204
215,843
161,020
130,559
65,683
(4,650)
7. PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASI LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN & ZAKAT 92,715 TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN -/-
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN & ZAKAT 23,583
1,484,121
1,005,735
117,281 2,916,390
40,140 1,918,170
15,646 206,314
12,929 97,009
267,850 200,000
17,410 200,000
DEWAN PENGAWAS SYARIAH Ketua Anggota Anggota Anggota
-
(365,947) (365,947)
(203,803) (4,212) (14,803) (222,818) (222,818)
KONTINJENSI TAGIHAN KONTINJENSI 1 Garansi yang Diterima a. Rupiah b. Valuta Asing 2 Pendapatan marjin atau bagi hasil dalam penyelesaian a. Rupiah b. Valuta Asing 3 Lainnya JUMLAH TAGIHAN KONTINJENSI KEWAJIBAN KONTINJENSI 1 Garansi yang diberikan a. Bank Garansi - Rupiah - Valuta asing b. Lainnya
-
-
16,198 795 57,758 74,751
7,156 858 49,748 57,762
(28,126) (17,264) -
(36,170) (2,221)
-
-
(45,390)
(38,391)
29,361
19,371
2 Revocable L/C yg masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor 3 Lainnya JUMLAH KEWAJIBAN KONTINJENSI JUMLAH KONTIJENSI BERSIH
SALDO LABA AKHIR PERIODE
63,621
-
-
125,909
63,621
70,285 (37,832) 158,362
38,521 (16,591) 85,551
K.H. M.A. Sahal Mahfudh K.H. Ma'ruf Amin Prof. DR. H. Umar Shihab Prof. DR. H. Muardi Chatib
-
: : : : :
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris
Drs. H. Abbas Adhar Prof. Korkut Ozal Drs. H. Syaiful Amir, Ak, MBA H. Zainulbahar Noor, SE H. Iskandar Zulkarnain, SE, Msi
DIREKSI Direktur Utama: H. A. Riawan Amin, MSc Direktur : Ir. H. Arviyan Arifin Direktur : H. M. Hidayat, SE, Ak Direktur : Ir. H. Andi Buchari, MM Direktur : Ir. H. Herbudhi S. Tomo Direktur : Drs. U. Saefudin Noer
THE DELOITTE INTERNATIONAL ISLAMIC FINANCE AWARD
PEMILIK BANK Islamic Development Bank Boubyan Bank Kuwait Atwill Holdings Limited Abdul Rohim Rizal Ismael Drs. H. Abbas Adhar IDF Foundation BMF Holdings Limited BPDONHI Masyarakat Lain TOTAL
: : : : : : : : : :
The Most Outstanding Performance by an Islamic Bank organized by CERT in collaboration with DOWJONES Indexes New York - USA
28.01% 21.28% 15.32% 6.71% 5.49% 3.25% 2.98% 2.98% 2.44% 11.54% 100.00%
TRANSAKSI VALUTA ASINGVALUTA DAN DERIVATIF TRANSAKSI ASING DAN DERIVATIF #REF! Tanggal 30 September 2005 (Dalam Jutaan Rupiah) (Dalam Jutaan Rupiah)
NO A 1 2 3
(2,062)
125,909
: : : :
DEWAN KOMISARIS (337,006) (12,622) (16,319)
7218 #REF! JUMLAH BEBAN OPERASI LAINNYA
SALDO LABA AWAL PERIODE DIVIDEN
9 Investasi Tidak Terikat dari Bukan Bank
2004
-
KEWAJIBAN KOMITMEN 1 Fasilitas Pembiayaan Kepada Nasabah yang Belum Digunakan a. Rupiah b. Valuta Asing 2 Penjualan Tunai Mata Uang Asing yg Belum Diselesaikan 3 Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor 4 Lainnya JUMLAH KEWAJIBAN KOMITMEN JUMLAH KOMITMEN BERSIH
21,519
INVESTASI TIDAK TERIKAT a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudharabah b.1. Rupiah b.1.1 Terkait dengan Bank b.1.1 Tidak Terkait dengan Bank
59,508
TAGIHAN KOMITMEN 1 Fasilitas pembiayaan yang diterima dan belum digunakan a. Rupiah b. Valuta Asing 2 Lainnya JUMLAH TAGIHAN KOMITMEN
5. BEBAN OPERASI LAINNYA a. b. c. d. e. f.
2005
KOMITMEN
PENDAPATAN DARI JUAL BELI a. Pendapatan Margin Murabahah b. Pendapatan Margin Istishna JUMLAH PENDAPATAN DARI JUAL BELI
8,339 8,339
1.2
15,000
1,821,290 226,386 (28,334) 1,491,270 (24,414) 221,358 (2,069) 12,564 (132) 7,680 6,802 (409) 29,779 2,153 87,259 (41,517) 37,762 45,802 4,279,170
POS-POS
186,414 7,126 193,540
3,810 (431)
129 (457)
(Dalam (DalamJutaan JutaanRupiah) Rupiah)
2004
244,973 6,077 251,050
6,129 16,142 (446) -
PENGURUS
Tanggal Juni 20022005 dan 2001 Tanggal 3030 September dan 2004
2005
1. PENDAPATAN OPERASI UTAMA
66,375
7,851 (484)
-
POS-POS
69,741
7,644 99,864 (401) -
KEWAJIBAN, INVESTASI TIDAK TERIKAT DAN EKUITAS KEWAJIBAN
LAPORAN KOMITMEN LAPORAN KOMITMENDAN DANKONTIJENSI KONTIJENSI
Periode1 1Januari Januari s.d. s.d. 30 30 September Juni 2002 dan 2001 Periode 2005 dan 2004 (Dalam Jutaan Rupiah kecuali Laba bersih persaham) (Dalam Jutaan Rupiah)
(DalamJutaan JutaanRupiah) Rupiah) (Dalam
4 5 6 B 1 2 3
TRANSAKSI
BANK Derivatif Tagihan
Nilai Pasar dr Kontrak Hedging Lainnya
Terkait dengan Nilai tukar Spot Forward Option a. Purchased b. Written Future Swap Lainnya Terkait dengan Suku Bunga Spot Forward Option a. Purchased
Nilai Kontrak dg Netting Agreement
Kewajiban
b. Written 4 5 6 C
Future Swap Lainnya Lainnya
(102,142)
JUMLAH
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
b.2. Valuta Asing b.1.1 Terkait dengan Bank b.1.1 Tidak Terkait dengan Bank 10 Investasi Tidak Terikat dari Bank a. Deposito Mudharabah b. Investasi Mudharabah Antar Bank 11 Obligasi Mudharabah Subordinasi
Tanggal 30 September 2005 dan 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) Posisi per 30 Juni 2003
Posisi per 30 September 2005
POS-POS
L
DPK
KL
D
Posisi per 30 September 2004 M
Jumlah
L
DPK
KL
D
M
Jumlah
EKUITAS 12 Modal Disetor 13 Tambahan Modal Disetor-Bersih 14 Saldo Laba/Rugi JUMLAH
28,240
492,791 132,992 158,362 6,748,962
-
269,694 (866) 85,551 4,279,170
-
PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN 0 Tanggal 30 Juni 2003 dandan 2002 Tanggal 30 September 2005 2004
NO I
POS-POS
2004
2005
4. BOPO IV LIKUIDITAS FDR V KEPATUHAN (COMPLIANCE) 1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a.1. Pihak Terkait a.2. Pihak Tidak Terkait b. Persentase Pelampauan BMPK b.1. Pihak Terkait b.2. Pihak Tidak Terkait 2. GWM Rupiah 3. PDN
1. Penempatan Pada bank Lain 2. Surat-surat Berharga/SIMA kepada Pihak Ketiga dan BI 3. Penyaluran Dana a. Piutang b. Pembiayaan c. Piutang Lainnya d. Ijarah 4. Penyertaan 5. Tagihan lain Kepada Pihak Ketiga
PERMODALAN
1. CAR 2. Aktiva Tetap Terhadap Modal II AKTIVA PRODUKTIF 1. Aktiva Produktif Bermasalah 2. NPL : - Gross 2. NPL : - Nett 3. PPAP Terhadap Aktiva Produktif 4. Pemenuhan PPAP III RENTABILITAS 1. ROA 2. ROE 3. NIM
PIHAK TERKAIT
6. Komitmen dan Kontinjensi kepada Pihak Ketiga
1,451 -
-
-
-
-
51,246 9,105 2,068 461 351 -
-
-
-
-
-
-
-
-
114,883 305,000
-
-
-
2,745,895 2,608,758 9,309 124,146 691 -
66,126 1,978 -
42,181 16,458 5,660 -
k. Penurunan nilai penyertaan pada portofolio tersedia untuk dijual l. Kekurangan Penyisihan Aktiva Produktif 3. Goodwill (-/-)
-
-
178 -
129 -
188 4,813 -
-
41 -
351 -
11,461 85 1,366 5,660 2,796
-
-
-
11,778 4,939 1,366 5,660 2,796
400 -
115,283 305,000
25,505 80,129
29,414 12,383 74 50 -
70,453 11,601 458 50 -
2,954,069 2,651,178 9,841 124,146 6,451 -
1,674,935 1,684,320 222,849 7,680 1,142 -
62,125 114 117 -
26,234 11,348 -
9,029 1,050 458 -
400 37,190 10,856 429 -
25,905 80,129 1,809,513 1,707,688 223,853 7,680 1,142 -
4.09% 3.16% 2.62% 1.46% 113.48%
2.74% N/A 2.21% 1.45% 98.17%
2.85% 21.40% 8.25%
2.26% 19.09% 7.05%
1. Penempatan Pada bank Lain 2. Surat-surat Berharga/SIMA kepada Pihak Ketiga dan BI 3. Penyaluran Dana a. Piutang b. Pembiayaan c. Piutang Lainnya d. Ijarah 4. Penyertaan 5. Tagihan lain Kepada Pihak Ketiga
79.56%
84.53%
6. Komitmen dan Kontinjensi kepada Pihak Ketiga
61,710
-
-
-
-
61,710
50,398
-
-
-
-
50,398
92.29%
110.19%
0.00% 0.00%
0.00% 0.00%
6,035,074 57,301 58,613
68,104 3,405 4,592
64,299 6,088 9,448
41,921 7,421 9,957
82,962 9,531 12,492
6,292,360 83,746 95,102
3,768,504 37,035 37,479
62,485 3,124 3,124
42,583 3,089 2,556
10,537 529 469
48,916 14,170 13,250
3,933,025 57,947 56,878
0.00% 0.00% 6.44% 1.36%
0.00% 0.00% 5.96% 2.77%
Jumlah PPAP yang Wajib Dibentuk PPAP yang Telah Dibentuk Total Asset Bank yang Dijaminkan a. Pada Bank Indonesia b. Pada Pihak lain Persentase KUK terhadap Total Penyaluran Dana Persentase Debitur KUK terhadap Total Debitur
183,022 152,449 5,802,114
3.15% 2.63%
PIHAK TIDAK TERKAIT
849 8,599
2005
2004
492,791 132,992 24,227 8,227 44,077 -
POS-POS
2005
B. MODAL PELENGKAP (Maksimal 100 % dari Modal Inti) 1. Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap 2. Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif /PPAP (maks. 1,25 % dari ATMR) 3. Modal Pinjaman 4. Pinjaman Subordinasi (maks. 50% dari Modal inti) 5. Peningkatan Harga Saham pada portofolio tersedia untuk dijual (45%)
269,694
-
60,877 190,000
40,436 155,983
953,192
508,385
450 12,042
46.46% 35.84%
1. Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Per 30 September 2005 dan 2004 ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan periode tiga bulanan yang berakhir pada tanggal 30 September 2005 dan 2004 (Un-Audited). 2. Laporan Keuangan ini disajikan untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor : 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank, dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Bulanan dan Triwulanan Bank Umum, serta Laporan tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia tanggal 14 Desember 2001. 3. Kurs tukar mata uang asing per 30 September 2005 USD 1 = Rp. 10.290,- sedangkan per 30 September 2004 USD 1 = Rp. 9.140,-
90.75% 72.94%
Jakarta, 21 November 2005 PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk SE & O DIREKSI
A. Riawan Amin
(6,802)
AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RESIKO (ATMR)
(6,802)
946,389
501,583
5,786,642
3,825,175
16.35
13.11
8.00
8.00
IV TOTAL MODAL V
2004
-
806 (1,672) 14,770 7,162 II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP 22,275 III PENYERTAAN (-/-) -
25 9,932
CATATAN
(Dalam Jutaan Rupiah)
1) Selisih Lebih 2) Selisih Kurang j. Dana Setoran Modal
-
13.11% 17.40%
Tanggal 30 September 2005 dan 2004
g. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan Pajak (50%) h. Selisih Penilaian Obligasi i. Selisih penjabaran Laporan Keuangan
-
16.35% 4.80%
PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
POS-POS I KOMPONEN MODAL A. MODAL INTI 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal a. Agio Saham b. Disagio (-/-) c. Modal Sumbangan d. Cadangan Umum dan Tujuan e. Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan Pajak f. Laba(Rugi) tahun-tahun lalu
178 -
1,451 51,246 9,105 2,068 461
VI RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA (%) (1,069) VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG DIWAJIBKAN (%)
KANTOR PUSAT: Gedung Arthaloka, Jl. Jend. Sudirman No.2 Jakarta 10220, Telp. (021) 251 1414, 251 1451, 251 1470. Fax (021) 251 1453, 251 1465 Website : www.muamalatbank.com ; www.shar-e.com Jumlah Outlet : 44 kantor Cabang, 13 Kantor Cabang Pembantu, 84 Kantor Kas, 46 GERAI Muamalat
Akses Mudah Investasi Syariah
www.shar-e.com
Direktur Utama
M. Hidayat
Direktur
PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2006 dan 2005
NO I
POS-POS
2006
2005
PERMODALAN a. CAR
16.88
b. Aktiva Tetap Terhadap Modal
5.30%
11.72 7.29%
II AKTIVA PRODUKTIF a. Aktiva Produktif Bermasalah
2.47%
4.18%
b. 1. NPL Gross
2.77%
2.15%
2. NPL Net
2.01%
1.65%
c. PPAP Terhadap Aktiva Produktif d. Pemenuhan PPAP
1.68%
1.54%
100.00%
108.65%
III RENTABILITAS a. ROA
2.95%
b. ROE
23.61%
c. NIM
7.59%
d. BOPO
2.54% 24.55% 6.71%
79.29%
79.73%
a. FDR
92.00%
87.33%
b. Quick Ratio
28.64%
32.31%
IV LIKUIDITAS
c. SIMA Terhadap DPK d. Deposan Inti Terhadap DPK
0.00%
0.00%
32.04%
27.63%
V KEPATUHAN 1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1. Pihak Terkait
0.00%
a. 2. Pihak Tidak Terkait
0.00%
0.00% 0.00%
1. b. Persentasi Pelampuan BMPK b. 1. Pihak Terkait
0.00%
b. 2. Pihak Tidak Terkait
0.00%
2. GWM Rupiah 3. PDN
0.00% 0.00%
5.59%
6.74%
12.00%
3.64%
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZIS Tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 (Dalam Jutaan Rupiah) NO
POS-POS
2006
1 Sumber Dana ZIS Pada Awal Periode
2005
-
-
2 Sumber Dana ZIS a. Zakat Dari Bank
190
b. Zakat Dari Pihak Luar Bank
-
156 -
c. Infaq dan Shadaqah
-
-
Total Sumber Dana
190
156
-
-
3 Penggunaan Dana ZIS 3.1. Disalurkan Ke Lembaga Lain a. Dompet Dhuafa Republika b. Baitul Maal Hidayatullah
-
-
c. Baitul Maal Muamalat
190
156
d. Bamuis BNI
-
e. Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid
-
-
f. LAZIS Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia
-
-
g. LAZIS Muhamadiyah
-
-
h. LAZIS BMT
-
-
-
i. LAZIS BSM Umat
-
-
j. LAZIS Persis
-
-
k. Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU)
-
-
l. Rumah Zakat Indonesia (DSUQ)
-
-
m. Yayasan Amal Takaful
-
-
n. Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia
-
-
o. Yayasan Dana Sosial Al Falah
-
p. Lainnya
-
-
-
3.2. Disalurkan Sendiri
-
-
Total Penggunaan
190
156
4 Kenaikan (Penurunan) Sumber Atas Penggunaan
-
-
5 Sumber Dana ZIS Pada Akhir Periode
-
-
2006
2005
LAPORAN DANA INVESTASI TERIKAT Tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 (Dalam Jutaan Rupiah) NO I
POS-POS INFORMASI AWAL PERIODE Portofolio Pembiayaan (Project) Saldo Awal
-
1,637
10,118
II INFORMASI PERIODE BERJALAN Portofolio Pembiayaan (Project) Penerimaan Dana Penarikan Dana
-
Keuntungan (Rugi) Investasi Beban/Biaya
-
-
-
(523) 52 (13)
Fee/Penerimaan Bank
(8)
(6,946) 163 (22) (20)
III INFORMASI AKHIR PERIODE Portofolio Pembiayaan (Project) Saldo Akhir
-
-
-
-
1,145
3,293
KANTOR PUSAT :
Gedung Arthaloka Jl. Jend. Sudirman No. 2 Jakarta 10220, Telp. (021) 251 1414, 251 1451, 251 1470 Fax. (021) 251 1453, 251 1465 Website : www.muamalatbank.com ; www.shar-e.com Jumlah Outlet : 51 Kantor Cabang, 8 Kantor Cabang Pembantu, 21 UPS, 90 Kantor Kas, 43 Gerai Muamalat, 1800 Kantor Pos Online
NO 1 2 3
4
5
6 7 8 9
10 11
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12
13 14 15 16
17
NERACA
PERHITUNGAN LABA/RUGI DAN SALDO LABA
PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN
LAPORAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
Tanggal 31 Maret 2008 dan 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
Periode 1 Januari 2008 s/d 31 Maret 2008 dan 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
Tanggal 31 Maret 2008 dan 2007
Tanggal 31 Maret 2008 (Dalam Jutaan Rupiah)
POS-POS
2008
AKTIVA Kas Penempatan Pada BI a. Giro Wadiah b. SWBI Penempatan Pada Bank Lain a. Rupiah PPAP -/b. Valuta Asing PPAP -/Surat Berharga Yang Dimiliki a. Rupiah i. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo ii. Lainnya PPAP -/b. Valuta Asing i. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo ii. Lainnya PPAP -/Piutang Murabahah a. Rupiah a.1. Terkait Dengan Bank 1. Piutang Murabahah 2. Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan -/a.2. Tidak Terkait Dengan Bank 1. Piutang Murabahah 2. Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan -/PPAP -/b. Valuta Asing b.1. Terkait Dengan Bank 1. Piutang Murabahah 2. Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan -/b.2. Tidak Terkait Dengan Bank 1. Piutang Murabahah 2. Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan -/PPAP -/Piutang Salam PPAP -/Piutang Istishna Pendapatan Margin Istishna Yang Ditangguhkan -/PPAP -/Piutang Qardh PPAP -/Pembiayaan a. Rupiah a.1. Terkait Dengan Bank a.2. Tidak Terkait Dengan Bank PPAP -/b. Valuta Asing b.1. Terkait Dengan Bank b.2. Tidak Terkait Dengan Bank PPAP -/Persediaan Ijarah a. Aktiva Ijarah b. Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aktiva Ijarah -/PPAP -/Tagihan Lainnya PPAP -/Penyertaan PPAP -/Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian Termin Istishna -/Pendapatan Yang Akan Diterima Biaya Dibayar Dimuka Uang Muka Pajak Aktiva Pajak Tangguhan Aktiva Tetap dan Inventaris Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap dan Inventaris -/Agunan Yang Diambil Alih Aktiva Lain-lain TOTAL AKTIVA PASIVA Dana Simpanan Wadiah a. Giro Wadiah b. Tabungan Wadiah Kewajiban Segera Lainnya Kewajiban Pada Bank Indonesia a. FPJPS b. Lainnya Kewajban Pada Bank Lain Surat Berharga Yang Diterbitkan Pembiayaan/Pinjaman Yang Diterima a. Rupiah a.1. Terkait Dengan Bank a.2. Tidak Terkait Dengan Bank b. Valuta Asing b.1. Terkait Dengan Bank b.2. Tidak Terkait Dengan Bank Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Beban Yang Masih Harus Dibayar Taksiran Pajak Penghasilan Kewajiban Pajak Tangguhan Kewajiban Lainnya Pinjaman Subordinasi a. Rupiah a.1. Terkait Dengan Bank a.2. Tidak Terkait Dengan Bank b. Valuta Asing b.1. Terkait Dengan Bank b.2. Tidak Terkait Dengan Bank Rupa-rupa Pasiva Modal Pinjaman Hak Minoritas Dana Investasi Tidak Terikat (Mudharabah Muthlaqah) a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudharabah b.1. Rupiah b.2. Valas Ekuitas a. Modal Disetor b. Agio (disagio) c. Modal Sumbangan d. Dana Setoran Modal e. Penyesuaian Akibat Penjabaran Laporan Keuangan f. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap g. Saldo Laba (Rugi) TOTAL PASIVA
NO
2007
181.696
157.720
1.023.446 605.000
523.203 1.220.000
83.674 (1.961 ) 88.480 -
109.081 (2.234 ) 62.166 -
29.500 (150 )
5.000 (50 )
-
-
51.544 (12.143 )
12.199 (1.982 )
4.554.532 (1.097.986 ) (88.822 )
3.646.332 (848.805 ) (64.054 )
576.885 (84.841 ) (4.920 ) 188.979 (38.325 ) (32.308 ) 182.107 (1.653 )
I
-
II
255.514 (32.311 ) (3.712 ) 225.941 (46.540 ) (1.281 ) 41.118 (561 )
3.031 4.015.464 (104.684 )
5.389 2.976.879 (66.604 )
304.697 (2.802 ) -
116.362 (1.047 ) -
130.061 (31.175 ) (32 ) 105.851 (1.614 ) 41.238 (1.016 ) 93 48.455 10.288 7.263 150.822 (81.863 ) 139.220 126.589 11.062.620
77.667 (28.789 ) (502 ) 6.422 (64 ) 40.535 (1.016 ) 45.474 7.263 128.375 (70.282 ) 163.682 46.237 8.702.725
III IV V VI
VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII XIX
POS-POS
2008
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan Dari Penyaluran Dana 1. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank a. Pendapatan Margin Murabahah b. Pendapatan Bersih Salam Paralel c. Pendapatan Bersih Istishna Paralel i. Pendapatan Istishna ii. Harga Pokok Istishna -/d. Pendapatan Sewa Ijarah e. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah f. Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah g. Pendapatan Dari Penyertaan h. Lainnya 2. Dari Bank Indonesia a. Bonus SWBI b. Lainnya 3. Dari Bank-bank Lain Di Indonesia a. Bonus Dari Bank Syariah Lain b. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah i. Tabungan Mudharabah ii. Deposito Mudharabah iii. Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank iv. Lainnya c. Lainnya B. Pendapatan Operasional Lainnya 1. Jasa Investasi Terikat (Mudharabah Muqayyadah) 2. Jasa Layanan 3. Pendapatan Dari Transaksi Valuta Asing 4. Koreksi PPAP 5. Koreksi Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening Administratif 6. Lainnya Bagi Hasil Untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat -/1. Pihak Ketiga Bukan Bank a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudharabah c. Lainnya 2. Bank Indonesia a. FPJPS Syariah b. Lainnya 3. Bank-bank Lain di Indonesia dan Diluar Indonesia a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudharabah c. Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank d. Lainnya Pendapatan Operasional Setelah Distribusi Bagi Hasil Untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat (I - II) Beban (Pendapatan) Penyisihan Penghapusan Aktiva Beban (Pendapatan) Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontijensi Beban Operasional Lainnya A. Beban Bonus Titipan Wadiah B. Beban Administrasi dan Umum C. Beban Personalia D. Beban Penurunan Nilai Surat Berharga E. Beban Transaksi Valuta Asing F. Beban Promosi G. Beban Lainnya Laba (Rugi) Operasional Pendapatan Dan Beban Non Operasional Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional Laba (Rugi) Non Operasional Laba (Rugi) Tahun Berjalan Taksiran Pajak Penghasilan Jumlah Laba (Rugi) Hak Minoritas -/Saldo Laba (Rugi) Awal Tahun Dividen Lainnya Saldo Laba (Rugi) Akhir Periode Laba Bersih Per Saham *
NO
2007
I
141.125 -
122.356 -
1.145 2.230 96.365 50.940 19.145
1.742 22.721 101.654 17.887 10.766
16.716 -
15.437 -
5
17
36 1.163 1.440
332 697 1.940
115 10.492 6 780
118 6.798 1 565
24.445 87.951 5.419
32.683 89.074 7.170
729.111 36.349 97.439
249 351.377 177.500
305 261.704 180.500
-
-
315 -
208 -
223.573 34.592 -
173.896 22.184 -
2.464 15.418 35.195 23.830 29.232 82.842
583 14.514 27.310 16.466 25.238 67.601
2.285 1.438 847 83.689 83.689 220.875 304.564 -
2.714 780 1.934 69.535 69.535 161.152 230.687 -
147.699
175.015
2.831 23.523 144.485
2.724 23.307 35.813
-
-
-
-
3.353.101
2.534.667
4.115.210 648.417
3.458.190 311.625
492.791 132.498 304.564 11.062.620
492.791 132.498 230.687 8.702.725
3 4
1 2 3 4 5
6
7
1 2 3
1 2
3
4 5
POS-POS
Kewajiban Komitmen Fasilitas Piutang Qardh Yang Belum Ditarik Fasilitas Pembiayaan Kepada Nasabah Yang Belum Ditarik a. Pembiayaan Mudharabah b. Pembiayaan Musyarakah Fasilitas Pembiayaan Kepada Bank Syariah Lain Yang Belum Ditarik Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan Posisi Penjualan Spot Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank b. Tidak Terkait Dengan Bank Posisi Penjualan Forward Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank b. Tidak Terkait Dengan Bank Lainnya Jumlah Kewajiban Komitmen Jumlah Komitmen Bersih
-
-
-
-
-
-
-
-
393.648 245.616 5.819 84.840
339.276 48.386 5.050 98.732
III
729.923 (729.923 )
KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi Garansi (Kafalah) Yang Diterima Pendapatan Yang Akan Diterima (Non Lancar) a. Terkait Dengan Bank b. Tidak Terkait Dengan Bank Lainnya Jumlah Tagihan Kontinjensi Kewajiban Kontinjensi Garansi (Kafalah) Yang Diberikan Lainnya Jumlah Kewajiban Kontinjensi JUMLAH KONTINJENSI BERSIH
20.326 20.326
22.639 22.639
309.375 99.224 408.599 (388.273 )
147.054 105.755 252.809 (230.170 )
Tanggal 31 Maret 2008 dan 2007 (Dalam Jutaan Rupiah) B I
POS-POS KOMPONEN MODAL A. MODAL INTI 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal (Disclosed Reserves) a. Agio Saham b. Disagio -/c. Modal Sumbangan d. Cadangan Umum dan Tujuan e. Laba Tahun-tahun Lalu Setelah Diperhitungkan Pajak f. Rugi Tahun-tahun Lalu (-/-) g. Laba Tahun Berjalan Setelah Diperhitungkan Pajak (50%) h. Rugi Tahun Berjalan (-/-) i. Selisih Penjabaran Laporan Keuangan Kantor Cabang i. Luar Negeri 1) Selisih Lebih 2) Selisih Kurang (-/-) j. Dana Setoran Modal k. Penurunan Nilai Penyertaan Pada Portofolio Tersedia Untuk Dijual (-/-) 3. Goodwill (-/-) B. MODAL PELENGKAP (Maks. 100% Dari Modal Inti) 1. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 2. Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP (Maks. 1.25 % dari ATMR) 3. Modal Pinjaman 4. Investasi Subordinasi (Maks. 50 % dari Modal Inti) 5. Peningkatan Nilai Penyertaan Pada Portofolio Tersedia Untuk Dijual (45 %)
2008
2007
NO
492.791
492.791
132.498 68.315 155.679 29.300 -
132.498 45.560 83.103 24.346 -
113.558 90.000 -
POS-POS
2008
2007
C. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN 1. Modal Inti Yang Dialokasikan Untuk Risiko Pasar 2. Modal Pelengkap Yang Tidak Digunakan Untuk Risiko Penyaluran Dana 3. Investasi Subordinasi Untuk Risiko Pasar 4. Jumlah Modal Pelengkap Tambahan
-
-
II
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP
1.082.141
971.513
III
TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN
1.082.141
971.513
IV
PENYERTAAN (-/-)
V
TOTAL MODAL UNTUK RESIKO KREDIT
1.041.046
964.836
VI
TOTAL MODAL UNTUK RESIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR
1.041.046
964.836
VII
AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) KREDIT
8.952.747
6.315.502
VIII AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) PASAR
131.928
183.451
(41.095 )
(6.677 )
IX
AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) KREDIT DAN RISIKO PASAR
9.084.675
6.498.953
-
X
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO KREDIT (%)
11,63
15,28
63.215 130.000 -
XI
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR ( %)
11,46
14,85
XII
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG DIWAJIBKAN (%)
8,00
8,00
2. Laporan Keuangan ini disajikan untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor : 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor : 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank, dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 7/56/DPbS perihal Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan serta Laporan Tertentu dari bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia dan keputusan BAPEPAM Nomor Kep – 36/PM/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. 3. Kurs tukar mata uang asing per 31 Maret 2008 USD 1 sama dengan Rp. 9.205,- sedangkan per 31 Maret 2007 USD 1 sama dengan Rp. 9.125,-
POS-POS
POS-POS
90,51% 41,09% 0,00% 29,12%
0,00% 0,00%
0,00% 0,00%
0,00% 0,00% 11,42% 12,67%
0,00% 0,00% 7,44% 17,92%
a. Bank
-
-
0,00%
-
0,00%
b. Non Bank
-
-
0,00%
-
0,00%
3.417.831
35.255
22,00%
7.756
2,67%
a.1. 01 Bulan
1.819.342
18.768
50,00%
9.384
6,08%
a.2. 03 Bulan
590.208
6.088
51,00%
3.105
6,19%
a.3. 06 Bulan
489.958
5.055
53,00%
2.679
6,44%
a.4. 12 Bulan
1.403.206
14.474
54,00%
7.816
6,56%
b.1. 01 Bulan
557.797
2.729
51,00%
1.392
2,94%
b.2. 03 Bulan
40.781
199
51,25%
102
2,96%
b.3. 06 Bulan
29.217
144
51,50%
74
2,97%
b.4. 12 Bulan
30.011
147
51,75%
76
2,98%
8.378.351
82.859
2
Tabungan Mudharabah
3
Deposito Mudharabah Bank dan Non Bank a. Rupiah
b. Valas
TOTAL
NO
2007 -
-
231 231
193 193
231 231 -
193 193 -
1 2
3
4 5
32.384
NO
684
(121 ) 72 (2 ) (2 )
B
(147 ) 37 (13 ) (6 )
1.395
CATATAN
2008
2007
-
-
-
-
-
-
Tanggal 31 Maret 2008 (Dalam Jutaan Rupiah)
2007
1.448
POS-POS
Sumber Dana Qardh Pada Awal Periode Sumber Dana Qardh a. Infaq dan Shadaqah b. Denda c. Sumbangan/Hibah d. Pendapatan Non - Halal e. Lainnya Total Sumber Dana Penggunaan Dana Qardh a. Pinjaman b. Sumbangan c. Lainnya Kenaikan (Penurunan) Sumber Atas Penggunaan Sumber Dana Qardh Pada Akhir Periode
LAPORAN TRANSAKSI VALUTA ASING DAN DERIVATIF
A
2008
INFORMASI AWAL PERIODE Portofolio Pembiayaan (Project) Saldo Awal INFORMASI PERIODE BERJALAN Portofolio Pembiayaan (Project) Penerimaan Dana Penarikan Dana Keuntungan (Rugi) Investasi Beban/Biaya Fee/Penerimaan Bank INFORMASI AKHIR PERIODE Portofolio Pembiayaan (Project) Saldo Akhir
555
C
TRANSAKSI
NILAI PASAR DR KONTRAK HEDGING LAINNYA
Terkait Dengan Nilai Tukar 1. Spot 2. Forward 3. Option a. Purchased b. Written 4. Future 5. Swap 6. Lainnya Terkait Dengan Suku Bunga 1. Spot 2. Forward 3. Option a. Purchased b. Written 4. Future 5. Swap 6. Lainnya Lainnya
BANK DERIVATIF NILAI KONTRAK TAGIHAN KEWAJIBAN DENGAN NETTING AGREEMENT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2008
POS-POS
L
Pihak Terkait 1. Penempatan Pada Bank Lain 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 3. Surat-surat Berharga Syariah 4. Piutang a. KUK b. Non KUK c. Properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak Direstrukturisasi d. Non Properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak Direstrukturisasi 5. Pembiayaan a. KUK b. Non KUK c. Properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak Direstrukturisasi d. Non Properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak Direstrukturisasi 6. Penyertaan Pada Pihak Ketiga a. Pada Perusahaan Keuangan Non Bank b. Dalam Rangka Restrukturisasi Pembiayaan (Lainnya) 7. Tagihan Akseptasi 8. Ijarah 9. Tagihan Lain Kepada Pihak Ketiga 10. Komitmen dan Kontinjensi Kepada Pihak Ketiga Pihak Tidak Terkait 1. Penempatan Pada Bank Lain 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 3. Surat-surat Berharga Syariah 4. Piutang a. KUK b. Non KUK c. Properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak Direstrukturisasi d. Non Properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak Direstrukturisasi 5. Pembiayaan a. KUK b. Non KUK c. Properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak Direstrukturisasi d. Non Properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak Direstrukturisasi 6. Penyertaan Pada Pihak Ketiga a. Pada Perusahaan Keuangan Non Bank b. Dalam Rangka Restrukturisasi Pembiayaan (Lainnya) 7. Tagihan Akseptasi 8. Ijarah 9. Tagihan Lain Kepada Pihak Ketiga 10. Komitmen dan Kontinjensi Kepada Pihak Ketiga
Ketua
: K.H. M.A. Sahal Mahfudh
Anggota
: K.H. Ma’ruf Amin
Anggota
: Prof. Dr. H. Umar Shihab
Anggota
: Prof. Dr. H. Muardi Chatib
DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama
: Drs. H. Abbas Adhar
Komisaris
: Prof. Korkut Ozal
Komisaris
: Dr. Ahmed Abisourour
Komisaris
: Drs. Aulia Pohan, M.A.
Komisaris
: H. Iskandar Zulkarnain, S.E., M.Si.
Direktur Utama
: H. A. Riawan Amin, M.Sc.
DIREKSI
Kriya Pranala Mahakarya 2007 dari Bank Indonesia
95,73% 36,85% 0,00% 31,74%
2008
PENGURUS
InfoBank Golden Award 2006 - 2007
3,26% 31,15% 8,27% 77,69%
Sumber Dana ZIS Pada Awal Periode Sumber Dana ZIS a. Zakat Dari Bank b. Zakat Dari Pihak Luar Bank c. Infaq dan Shadaqah Total Sumber Dana Penggunaan Dana ZIS 3.1. Disalurkan Ke Lembaga Lain a. Dompet Dhuafa Republika b. Baitul Maal Hidayatullah c. Baitul Maal Muamalat d. Bamuis BNI e. Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid f. LAZIS Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia g. LAZIS Muhamadiyah h. LAZIS BMT i. LAZIS BSM Umat j. LAZIS Persis k. Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) l. Rumah Zakat Indonesia (DSUQ) m. Yayasan Amal Takaful n. Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia o. Yayasan Dana Sosial Al Falah p. Lainnya 3.2. Disalurkan Sendiri Total Penggunaan Kenaikan (Penurunan) Sumber Atas Penggunaan Sumber Dana ZIS Pada Akhir Periode
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Winner #1 The Full Fledge Bank Overall versi Islamic Financial and Quality Award 2006
3,04% 37,49% 8,26% 75,76%
Giro Wadiah
Tanggal 31 Maret 2008 dan 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
Direktur
: Ir. H. Arviyan Arifin
Direktur
: H. M. Hidayat, S.E., Ak.
Direktur
: Ir. H. Andi Buchari, M.M.
Direktur
: Drs. U. Saefudin Noer, M.Si.
DPK
KL
2007 D
M
JUMLAH
L
DPK
KL
D
M
JUMLAH
7.090 40.311 1.210 4.943
-
-
-
-
7.090 40.311 1.210 4.943
6.840 10.217 259 4.246
-
-
-
-
6.840 10.217 259 4.246
19.708
-
-
-
-
19.708
3.884
-
-
-
-
3.884
14.450 3.031 782
-
-
-
-
14.450 3.031 782
1.828 5.389 4.558
-
-
-
-
1.828 5.389 4.558
2.249
-
-
-
-
2.249
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
831
-
-
-
-
831
41.238 -
-
-
-
-
41.238 -
1.092 -
-
-
-
-
1.092 -
161.906 605.000 29.500 3.881.308 169.711 852.530
240.343 4.649 35.576
1.568 53.322 3.919 13.904
96 16.384 584 3.963
1.494 89.084 5.321 18.053
165.064 163.613 605.000 1.743.203 29.500 5.000 4.280.441 2.866.396 184.184 93.986 924.026 337.782
214.902 13.684 41.912
194 72.283 4.048 3.351
14.728 1.522 2.298
600 72.940 7.718 13.183
164.407 1.743.203 5.000 3.241.249 120.958 398.526
35.637 1.088.829
667 69.179
241 21.812
100 10.089
583 26.796
37.228 976 1.216.705 1.062.898
300 102.116
31.613 22.250
9.230
314 15.613
33.203 1.212.107
3.147 1.731.454 4.084.504 349.579 1.608.566
5.659 124.613 113.240 20.124 38.822
13.446 34.176 3.536 9.713
1.648 21.460 2.757 10.240
38.331 66.781 7.002 22.775
8.806 117 1.909.492 1.370.637 4.320.161 2.962.440 382.998 313.328 1.690.116 1.769.422
1.303 55.587 89.618 22.462 39.397
11.021 17.948 1.378 7.568
1.678 3.577 600 2.130
883 35.229 19.658 6.299 11.834
2.303 1.474.152 3.093.241 344.067 1.830.351
14.365 187.036
6.959
-
-
-
14.365 193.995
66.308
-
330
-
-
66.638
3.584 1.921.374
121 47.214
20.927
8.463
31.600 5.404
35.305 2.003.382
115.470 697.912
27.759
8.672
847
1.525
115.470 736.715
105.851 97.152 393.870
-
16
-
1.734 329
105.851 98.886 394.215
39.443 6.422 8.819 245.786
6.097 -
1.541 -
450 -
31.971 -
39.443 6.422 48.878 245.786
9.450.761
353.583
89.082
37.940
159.422
10.090.788 8.064.660
310.617
91.966
18.755
125.169
8.611.167
87.486 87.486
12.878 12.878
9.569 11.564
6.449 7.818
105.176 123.047
15.531 15.531
13.795 24.322
4.959 4.959
27.169 33.099
124.669 141.126
PPAP Yang Wajib Dibentuk PPAP Yang Telah Dibentuk Total Aset Bank Yang Dijaminkan a. Pada Bank Indonesia b. Pada Pihak Lain Persentase KUK Terhadap Total Piutang dan Pembiayaan Persentase Jumlah Debitur KUK Terhadap Total Debitur Persentase UMKM Terhadap Total Piutang dan Pembiayaan Persentase Jumlah Debitur UMKM Terhadap Total Debitur
1. Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Per 31 Maret 2008 dan 2007 ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Periode Tiga Bulanan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2008 dan 2007 (Unaudited).
The Most Outstanding Performance By an Islamic Bank organized by CERT in collaboration with DOWJONES Indexes New York - USA
2,74% 3,67% 2,70% 1,64% 113.20%
PORSI PEMILIK DANA BAGI HASIL RATE OF RETURN
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA QARDH
Jumlah Catatan :
THE DELOITTE INTERNATIONAL ISLAMIC FINANCE AWARD
2,84% 3,24% 1,61% 2,41% 109,58%
1
NISBAH
Tanggal 31 Maret 2008 dan 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
NO
491.444 (491.444 )
-
15,28% 14,85% 13,31%
PENDAPATAN BAGI HASIL
Tanggal 31 Maret 2008 dan 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
-
-
11,63% 11,46% 14,49%
SALDO RATA-RATA
POS-POS
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
A -
NO
Tanggal 31 Maret 2008 dan 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
2007
KOMITMEN Tagihan Komitmen Fasilitas Pembiayaan Yang Diterima dan Belum Digunakan Posisi Pembelian Spot Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank b. Tidak Terkait Dengan Bank Posisi Pembelian Forward Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank b. Tidak Terkait Dengan Bank Lainnya Jumlah Tagihan Komitmen
2007
LAPORAN DANA INVESTASI TERIKAT
II 2008
2008
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZIS
NO 1 2
I
Tanggal 31 Maret 2008 dan 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
1 2
V
POS-POS PERMODALAN a. CAR dengan memperhitungkan risiko penyaluran dana b. CAR dengan memperhitungkan risiko pasar c. Aktiva Tetap Terhadap Modal AKTIVA PRODUKTIF a. Aktiva Produktif Bermasalah b. 1. NPF Gross 2. NPF Net c. PPAP Terhadap Aktiva Produktif d. Pemenuhan PPAP RENTABILITAS a. ROA b. ROE c. NIM d. BOPO LIKUIDITAS a. FDR b. Quick Ratio c. SIMA Terhadap DPK d. Deposan Inti Terhadap DPK KEPATUHAN 1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1. Pihak Terkait a. 2. Pihak Tidak Terkait 1. b. Persentase Pelampuan BMPK b. 1. Pihak Terkait b. 2. Pihak Tidak Terkait 2. GWM Rupiah 3. PDN
NO
* Dinyatakan dalam angka penuh
NO
III
IV
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI 925.182 92.288 150.905
II
PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
NO
BANK DEVISA
LAPORAN KEUANGAN
221.558 242.793
63.215 63.215
29,54%
25,35%
60,67%
67,22%
PEMILIK BANK
Jakarta, 30 April 2008
Islamic Development Bank
:
28,01%
Boubyan Bank Kuwait
:
21,28%
Atwill Holdings Limited
:
15,32%
Abdul Rohim
:
6,71%
Rizal Ismael
:
5,49%
KOPKAPINDO
:
3,25%
IDF Foundation
:
2,98%
BMF Holdings Limited
:
2,98%
BPDONHI
:
2,44%
Masyarakat Lain
:
11,54%
TOTAL
:
100,00%
PT BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk SE & O DIREKSI
A. Riawan Amin Direktur Utama
Andi Buchari Direktur
KANTOR PUSAT :
Gedung Arthaloka Jl. Jend. Sudirman No.2 Jakarta 10220, Telp. (021) 251 1414, 251 1451, 251 1470. Fax (021) 251 1453, 251 1465 Website : www.muamalatbank.com ; www.shar-e.com Jumlah Outlet : 51 kantor Cabang, 8 Kantor Cabang Pembantu, 21 UPS, 99 Kantor Kas, 43 Gerai Muamalat, 3.023 Kantor Pos Online
NO 1 2 3
4
5
6 7 8 9
10 11
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
NERACA
PERHITUNGAN LABA/RUGI DAN SALDO LABA
PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN
LAPORAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
Tanggal 30 September 2008 dan 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
Periode 1 Januari 2008 s/d 30 September 2008 dan 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
Tanggal 30 September 2008 dan 2007
Tanggal 30 September 2008 (Dalam Jutaan Rupiah)
POS-POS
2008
AKTIVA Kas Penempatan Pada BI a. Giro Wadiah b. SWBI Penempatan Pada Bank Lain a. Rupiah PPAP -/b. Valuta Asing PPAP -/Surat Berharga Yang Dimiliki a. Rupiah i. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo ii. Lainnya PPAP -/b. Valuta Asing i. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo ii. Lainnya PPAP -/Piutang Murabahah a. Rupiah a.1. Terkait Dengan Bank 1. Piutang Murabahah 2. Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan -/a.2. Tidak Terkait Dengan Bank 1. Piutang Murabahah 2. Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan -/PPAP -/b. Valuta Asing b.1. Terkait Dengan Bank 1. Piutang Murabahah 2. Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan -/b.2. Tidak Terkait Dengan Bank 1. Piutang Murabahah 2. Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan -/PPAP -/Piutang Salam PPAP -/Piutang Istishna Pendapatan Margin Istishna Yang Ditangguhkan -/PPAP -/Piutang Qardh PPAP -/Pembiayaan a. Rupiah a.1. Terkait Dengan Bank a.2. Tidak Terkait Dengan Bank PPAP -/b. Valuta Asing b.1. Terkait Dengan Bank b.2. Tidak Terkait Dengan Bank PPAP -/Persediaan Ijarah a. Aktiva Ijarah b. Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aktiva Ijarah -/PPAP -/Tagihan Lainnya PPAP -/Penyertaan PPAP -/Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian Termin Istishna -/Pendapatan Yang Akan Diterima Biaya Dibayar Dimuka Uang Muka Pajak Aktiva Pajak Tangguhan Aktiva Tetap dan Inventaris Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap dan Inventaris -/Agunan Yang Diambil Alih Aktiva Lain-lain TOTAL AKTIVA
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12
13 14 15 16
17
PASIVA Dana Simpanan Wadiah a. Giro Wadiah b. Tabungan Wadiah Kewajiban Segera Lainnya Kewajiban Pada Bank Indonesia a. FPJPS b. Lainnya Kewajban Pada Bank Lain Surat Berharga Yang Diterbitkan Pembiayaan/Pinjaman Yang Diterima a. Rupiah a.1. Terkait Dengan Bank a.2. Tidak Terkait Dengan Bank b. Valuta Asing b.1. Terkait Dengan Bank b.2. Tidak Terkait Dengan Bank Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontijensi Beban Yang Masih Harus Dibayar Taksiran Pajak Penghasilan Kewajiban Pajak Tangguhan Kewajiban Lainnya Pinjaman Subordinasi a. Rupiah a.1. Terkait Dengan Bank a.2. Tidak Terkait Dengan Bank b. Valuta Asing b.1. Terkait Dengan Bank b.2. Tidak Terkait Dengan Bank Rupa-rupa Pasiva Modal Pinjaman Hak Minoritas Dana Investasi Tidak Terikat (Mudharabah Muthlaqah) a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudharabah b.1. Rupiah b.2. Valas Ekuitas a. Modal Disetor b. Agio (disagio) c. Modal Sumbangan d. Dana Setoran Modal e. Penyesuaian Akibat Penjabaran Laporan Keuangan f. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap g. Saldo Laba (Rugi) TOTAL PASIVA
NO
2007
I
237.550 743.244 -
145.573 689.592 175.000
91.972 (1.957 ) 58.841 -
81.390 (2.180 ) 612 -
53.000
41.500
(150 )
(150 )
-
-
33.259 (6.174 )
17.111 (2.757 )
5.737.496 (1.405.222 ) (111.106 )
4.606.535 (1.112.223 ) (110.906 )
-
-
563.887 (87.942 ) (3.311 ) 162.718 (34.326 ) (1.822 ) 183.044 (1.668 )
657.947 (111.560 ) (6.132 ) 204.825 (41.827 ) (3.845 ) 71.182 (921 )
28.631 4.490.636 (87.426 )
2.017 3.663.238 (90.013 )
435.705 (6.033 ) -
168.268 (2.513 ) -
317.303 (10.046 ) 81.528 (1.614 ) 41.238 (1.015 ) 105 73.407 52.307 9.374 167.945 (86.482 ) 118.919 266.027
112.775 (25.921 ) (429 ) 100.022 40.937 (1.016 ) 93 54.676 7.263 130.863 (76.397 ) 148.017 192.103
12.101.842
9.722.749
858.388 39.213 136.350
882.552 58.781 140.881
240 516.191 319.000
260 243.243 177.500
126.268
159.541
II
III IV V VI
VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII XIX
POS-POS
2008
NO
2007
I
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan Dari Penyaluran Dana 1. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank a. Pendapatan Margin Murabahah b. Pendapatan Bersih Salam Paralel c. Pendapatan Bersih Istishna Paralel i. Pendapatan Istishna ii. Harga Pokok Istishna -/d. Pendapatan Sewa Ijarah e. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah f. Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah g. Pendapatan Dari Penyertaan h. Lainnya 2. Dari Bank Indonesia a. Bonus SWBI b. Lainnya 3. Dari Bank-bank Lain Di Indonesia a. Bonus Dari Bank Syariah Lain b. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah i. Tabungan Mudharabah ii. Deposito Mudharabah iii. Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank iv. Lainnya c. Lainnya B. Pendapatan Operasional Lainnya 1. Jasa Investasi Terikat (Mudharabah Muqayyadah) 2. Jasa Layanan 3. Pendapatan Dari Transaksi Valuta Asing 4. Koreksi PPAP 5. Koreksi Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening Administratif 6. Lainnya Bagi Hasil Untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat -/1. Pihak Ketiga Bukan Bank a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudharabah c. Lainnya 2. Bank Indonesia a. FPJPS Syariah b. Lainnya 3. Bank-bank Lain di Indonesia dan Diluar Indonesia a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudharabah c. Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank d. Lainnya Pendapatan Operasional Setelah Distribusi Bagi Hasil Untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat (I - II) Beban (Pendapatan) Penyisihan Penghapusan Aktiva Beban (Pendapatan) Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Beban Operasional Lainnya A. Beban Bonus Titipan Wadiah B. Beban Administrasi dan Umum C. Beban Personalia D. Beban Penurunan Nilai Surat Berharga E. Beban Transaksi Valuta Asing F. Beban Promosi G. Beban Lainnya Laba (Rugi) Operasional Pendapatan Dan Beban Non Operasional Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional Laba (Rugi) Non Operasioal Laba (Rugi) Tahun Berjalan Taksiran Pajak Penghasilan Jumlah Laba (Rugi) Hak Minoritas -/Saldo Laba (Rugi) Awal Tahun Dividen Lainnya Saldo Laba (Rugi) Akhir Periode Laba Bersih Per Saham *
435.706 3.724 14.673 274.306 186.392 68.610
387.359 4.988 25.917 308.825 76.193 52.974
28.233 -
38.111 -
31
35
328 4.077 3.702
483 4.497 5.630
310 37.763 39 63 2.318
373 21.547 33 1.582
77.012 258.361 20.984
101.792 248.100 22.029
-
-
501 56 -
322 -
703.361 78.408 -
556.304 84.937 -
7.042 50.000 148.839 73.510 120.027 225.535
2.655 48.028 104.694 57.810 91.888 166.292
3.941 7.000 (3.059 ) 222.476 222.476
5.902 9.510 (3.608 ) 162.684 162.684
220.875 (87.195 ) 356.156 -
161.152 (85.602 ) 238.234 -
2.855 30.013 205.644
2.792 23.731 130.657
-
-
-
-
3.740.935
2.973.884
4.209.455 935.845
3.557.877 507.527
492.791 132.498 356.156 12.101.842
492.791 132.498 238.234 9.722.749
4
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 1 2
3
4 5
POS-POS KOMITMEN Tagihan Komitmen Fasilitas Pembiayaan Yang Diterima dan Belum Digunakan Posisi Pembelian Spot Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank b. Tidak Terkait Dengan Bank Posisi Pembelian Forward Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank b. Tidak Terkait Dengan Bank Lainnya Jumlah Tagihan Komitmen Kewajiban Komitmen Fasilitas Piutang Qardh Yang Belum Ditarik Fasilitas Pembiayaan Kepada Nasabah Yang Belum Ditarik a. Pembiayaan Mudharabah b. Pembiayaan Musyarakah Fasilitas Pembiayaan Kepada Bank Syariah Lain Yang Belum Ditarik Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan Posisi Penjualan Spot Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank b. Tidak Terkait Dengan Bank Posisi Penjualan Forward Yang Masih Berjalan a. Terkait Dengan Bank b. Tidak Terkait Dengan Bank Lainnya Jumlah Kewajiban Komitmen Jumlah Komitmen Bersih
-
-
-
-
-
-
-
387.044 285.976 6.971 50.399
454.940 225.403 7.818 96.913
-
-
730.390 (730.390 )
KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi Garansi (Kafalah) Yang Diterima Pendapatan Yang Akan Diterima (Non Lancar) a. Terkait Dengan Bank b. Tidak Terkait Dengan Bank Lainnya Jumlah Tagihan Kontinjensi Kewajiban Kontinjensi Garansi (Kafalah) Yang Diberikan Lainnya Jumlah Kewajiban Kontinjensi JUMLAH KONTINJENSI BERSIH
III
-
19.714 147.887 167.601
29.165 62.645 91.810
414.461 414.461 (246.860 )
170.707 17 170.724 (78.914 )
I
KOMPONEN MODAL A. MODAL INTI 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal (Disclosed Reserves) a. Agio Saham b. Disagio -/c. Modal Sumbangan d. Cadangan Umum dan Tujuan e. Laba Tahun-tahun Lalu Setelah Diperhitungkan Pajak f. Rugi Tahun-tahun Lalu (-/-) g. Laba Tahun Berjalan Setelah Diperhitungkan Pajak (50%) h. Rugi Tahun Berjalan (-/-) i. Selisih Penjabaran Laporan Keuangan Kantor Cabang Luar Negeri 1) Selisih Lebih 2) Selisih Kurang (-/-) j. Dana Setoran Modal k. Penurunan Nilai Penyertaan Pada Portofolio Tersedia Untuk Dijual (-/-) 3. Goodwill (-/-) B. MODAL PELENGKAP (Maks. 100% Dari Modal Inti) 1. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 2. Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP (Maks. 1,25 % dari ATMR) 3. Modal Pinjaman 4. Investasi Subordinasi (Maks. 50 % dari Modal Inti) 5. Peningkatan Nilai Penyertaan Pada Portofolio Tersedia Untuk Dijual (45 %)
2007
NO
POS-POS
2008
A
2007
C. MODAL PELENGKAP TAMBAHAN 492.791 132.498 126.445 7.235 77.875 -
492.791
-
-
-
-
100.170 314.000 -
103.636 110.000 -
132.498 68.315 7.235 56.950 -
II
1. Modal Inti Yang Dialokasikan Untuk Risiko Pasar
-
-
2. Modal Pelengkap Yang Tidak Digunakan Untuk Risiko Penyaluran Dana
-
-
3. Investasi Subordinasi Untuk Risiko Pasar
-
-
4. Jumlah Modal Pelengkap Tambahan
-
-
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP
1.251.014
971.425
1.251.014
971.425
III
TOTAL MODAL INTI. MODAL PELENGKAP DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN
IV
PENYERTAAN (-/-)
V
TOTAL MODAL UNTUK RESIKO KREDIT
1.209.919
VI
TOTAL MODAL UNTUK RESIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR
1.209.919
930.765
VII
AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) KREDIT
10.671.123
8.129.491
VIII AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) PASAR
82.424
161.411
10.753.547
8.290.902
11,34
11,45
11,25
11,23
8,00
8,00
(41.095 )
IX
AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) KREDIT DAN RISIKO PASAR
X
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO KREDIT (%)
XI
(40.660 ) 930.765
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO PASAR ( %)
XII
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG DIWAJIBKAN (%)
Catatan : 1. Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Per 30 September 2008 dan 2007 ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Periode Tiga Bulanan yang berakhir pada tanggal 30 September 2008 dan 2007 (Unaudited). 2. Laporan Keuangan ini disajikan untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor : 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor : 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank, dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 7/56/DPbS perihal Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan serta Laporan Tertentu dari bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia dan keputusan BAPEPAM Nomor Kep – 36/PM/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. 3. Kurs tukar mata uang asing per 30 September 2008 USD 1 sama dengan Rp. 9.430,- sedangkan per 30 September 2007 USD 1 sama dengan Rp. 9.145,-
The Best National Bank
CEO of the Year
Winner #1 The Full Fledge Bank Overall versi Islamic Financial and Quality Award 2006
Kriya Pranala Mahakarya 2007 dari Bank Indonesia
InfoBank Golden Award 2006 - 2008
2,41% 24,29% 8,43% 82,09%
106,39% 23,95% 0,05% 32,97%
102,87% 23,85% 0,00% 30,46%
POS-POS
0,00% 0,00%
0,00% 0,00%
0,00% 0,00% 7,78% 6,81%
0,00% 0,00% 7,65% 17,34%
2008
POS-POS
-
0,00%
-
-
-
0,00%
-
0,00%
3.640.516
41.532
22,00%
9.137
3,05%
a.1. 01 Bulan
2.392.216
27.292
50,00%
13.646
6,94%
a.2. 03 Bulan
503.535
5.745
51,00%
2.930
7,08%
a.3. 06 Bulan
440.871
5.036
53,00%
2.669
7,36%
a.4. 12 Bulan
1.118.477
12.761
54,00%
6.891
7,49%
790.199
6.316
51,00%
3.221
4,96%
b.2. 03 Bulan
72.611
580
51,25%
297
4,99%
b.3. 06 Bulan
30.821
246
51,50%
127
5,01%
b.4. 12 Bulan
29.437
234
51,75%
121
5,04%
9.018.683
99.742
2
Tabungan Mudharabah
3
Deposito Mudharabah Bank dan Non Bank
0,00%
a. Rupiah
-
b. Valas
TOTAL
NO
2007 -
-
3.746 841 4.587
4.037 608 4.645
4.587 4.587 -
4.645 4.645 -
1 2
3
4 5
39.039
684
(1.039 ) 142 (5 ) (3 )
(441 ) 106 (38 ) (17 )
543
294
CATATAN
2008
2007
-
-
-
-
-
-
Tanggal 30 September 2008 (Dalam Jutaan Rupiah) NO
2007
1.448
POS-POS
Sumber Dana Qardh Pada Awal Periode Sumber Dana Qardh a. Infaq dan Shadaqah b. Denda c. Sumbangan/Hibah d. Pendapatan Non - Halal e. Lainnya Total Sumber Dana Penggunaan Dana Qardh a. Pinjaman b. Sumbangan c. Lainnya Kenaikan (Penurunan) Sumber Atas Penggunaan Sumber Dana Qardh Pada Akhir Periode
LAPORAN TRANSAKSI VALUTA ASING DAN DERIVATIF
A
2008
INFORMASI AWAL PERIODE Portofolio Pembiayaan (Project) Saldo Awal INFORMASI PERIODE BERJALAN Portofolio Pembiayaan (Project) Penerimaan Dana Penarikan Dana Keuntungan (Rugi) Investasi Beban/Biaya Fee/Penerimaan Bank INFORMASI AKHIR PERIODE Portofolio Pembiayaan (Project) Saldo Akhir
B
C
TRANSAKSI
NILAI PASAR DR KONTRAK HEDGING LAINNYA
Terkait Dengan Nilai Tukar 1. Spot 2. Forward 3. Option a. Purchased b. Written 4. Future 5. Swap 6. Lainnya Terkait Dengan Suku Bunga 1. Spot 2. Forward 3. Option a. Purchased b. Written 4. Future 5. Swap 6. Lainnya Lainnya
BANK DERIVATIF NILAI KONTRAK TAGIHAN KEWAJIBAN DENGAN NETTING AGREEMENT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2008
POS-POS
L
Pihak Terkait 1. Penempatan Pada Bank Lain 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 3. Surat-surat Berharga Syariah 4. Piutang a. KUK b. Non KUK c. Properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak Direstrukturisasi d. Non Properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak Direstrukturisasi 5. Pembiayaan a. KUK b. Non KUK c. Properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak Direstrukturisasi d. Non Properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak Direstrukturisasi 6. Penyertaan Pada Pihak Ketiga a. Pada Perusahaan Keuangan Non Bank b. Dalam Rangka Restrukturisasi Pembiayaan (Lainnya) 7. Tagihan Akseptasi 8. Ijarah 9. Tagihan Lain Kepada Pihak Ketiga 10. Komitmen dan Kontinjensi Kepada Pihak Ketiga Pihak Tidak Terkait 1. Penempatan Pada Bank Lain 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 3. Surat-surat Berharga Syariah 4. Piutang a. KUK b. Non KUK c. Properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak Direstrukturisasi d. Non Properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak Direstrukturisasi 5. Pembiayaan a. KUK b. Non KUK c. Properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak Direstrukturisasi d. Non Properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak Direstrukturisasi 6. Penyertaan Pada Pihak Ketiga a. Pada Perusahaan Keuangan Non Bank b. Dalam Rangka Restrukturisasi Pembiayaan (Lainnya) 7. Tagihan Akseptasi 8. Ijarah 9. Tagihan Lain Kepada Pihak Ketiga 10. Komitmen dan Kontinjensi Kepada Pihak Ketiga Jumlah PPAP Yang Wajib Dibentuk PPAP Yang Telah Dibentuk Total Aset Bank Yang Dijaminkan a. Pada Bank Indonesia b. Pada Pihak Lain Persentase KUK Terhadap Total Piutang dan Pembiayaan Persentase Jumlah Debitur KUK Terhadap Total Debitur Persentase UMKM Terhadap Total Piutang dan Pembiayaan Persentase Jumlah Debitur UMKM Terhadap Total Debitur
Ketua
: K.H. M.A. Sahal Mahfudh
Anggota
: K.H. Ma’ruf Amin
Anggota
: Prof. Dr. H. Umar Shihab
Anggota
: Prof. Dr. H. Muardi Chatib
DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama
: Drs. H. Abbas Adhar
Komisaris
: Prof. Korkut Ozal
Komisaris
: Dr. Ahmed Abisourour
Komisaris
: Drs. Aulia Pohan, M.A.
Komisaris
: H. Iskandar Zulkarnain, S.E., M.Si.
Direktur Utama
: H. A. Riawan Amin, M.Sc.
Direktur
: Ir. H. Arviyan Arifin
Direktur
: H. M. Hidayat, S.E., Ak.
Direktur
: Ir. H. Andi Buchari, M.M.
Direktur
: Drs. U. Saefudin Noer, M.Si.
DPK
KL
2007 D
M
JUMLAH
L
DPK
KL
D
M
JUMLAH
6.899 27.085 469 3.399
-
-
-
-
6.899 27.085 469 3.399
16.027 1.258 2.878
216 -
-
162 -
-
16.405 1.258 2.878
21.857
-
-
-
-
21.857
11.539
216
-
162
-
11.917
1.360 28.631 125
-
-
-
-
1.360 28.631 125
352 2.017 1.000
-
-
-
-
352 2.017 1.000
21.249
-
-
-
-
21.249
-
-
-
-
-
-
7.257
-
-
-
-
7.257
1.017
-
-
-
-
1.017
41.095 273
-
-
-
-
41.095 273
40.887 -
-
-
-
-
40.887 -
143.914 53.000 4.766.165 112.157 1.500.121
170.736 2.719 41.677
58.908 3.270 14.469
30.462 353 8.881
93.384 8.008 28.559
143.914 141.020 - 175.000 53.000 41.500 5.119.655 3.820.385 126.507 313.042 1.593.707 624.416
2.217 191.435 13.307 36.048
73.068 8.628 15.641
96 59.710 1.840 9.338
1.508 128.230 10.000 50.843
144.841 175.000 41.500 4.272.828 346.817 736.286
31.144 1.219.666
3.790 59.721
444 19.259
385 8.622
575 30.109
36.338 1.197 1.337.377 1.013.389
168 68.051
516 25.280
109 19.142
301 22.006
2.291 1.147.868
2.363 1.900.714 4.404.028 402.586 1.868.493
35 62.794 193.154 18.474 84.018
128 21.338 226.984 4.633 135.603
12.221 39.361 3.735 4.093
259 25.874 62.814 7.483 30.615
2.785 13 2.022.941 1.868.328 4.926.341 3.482.322 436.911 353.822 2.122.822 1.527.253
248 73.613 95.498 17.861 46.406
1.013 21.990 127.674 1.218 101.174
29.281 57.263 4.594 4.986
883 44.197 68.749 6.399 27.905
2.157 2.037.409 3.831.506 383.894 1.707.724
2.112 527.462
11.728
3.817
1.796
1.816
44.432
-
-
-
-
44.432
82.960 1.520.415
2.419 76.515
82.931
121 29.616
7.117 15.783
92.617 61.390 1.725.260 1.495.425
3.213 28.018
17.404 7.878
32.000 15.683
32 34.413
114.039 1.581.417
143 81.528 305.590 464.226 10.322.577 100.170 100.170
405 364.295 9.493 9.493
285.892 10.394 10.725
345 70.168 8.461 8.725
1.262 16 157.476 57.904 89.877
143 50 81.528 100.022 307.257 60.469 464.587 267.620 11.200.408 8.147.319 186.422 79.723 218.990 79.723
289.366 3.796 3.796
24.394 225.136 14.582 19.853
-
1.541 200.028 76.762 84.242
50 100.022 86.854 267.620 8.979.530 193.354 218.113
PEMILIK BANK
2.112 546.619
450 117.681 18.491 30.499
29,61%
29,08%
57,34%
63,23%
Jakarta, 31 Oktober 2008
Islamic Development Bank
:
28,01%
Boubyan Bank Kuwait
:
21,28%
Atwill Holdings Limited
:
15,32%
Abdul Rohim
:
6,71%
Rizal Ismael
:
5,49%
KOPKAPINDO
:
3,25%
IDF Foundation
:
2,98%
BMF Holdings Limited
:
2,98%
BPDONHI
:
2,44%
Masyarakat Lain
:
11,54%
TOTAL
:
100,00%
THE DELOITTE INTERNATIONAL ISLAMIC FINANCE AWARD The Most Outstanding Performance By an Islamic Bank organized by CERT in collaboration with DOWJONES Indexes New York - USA
-
b. Non Bank
b.1. 01 Bulan
Sumber Dana ZIS Pada Awal Periode Sumber Dana ZIS a. Zakat Dari Bank b. Zakat Dari Pihak Luar Bank c. Infaq dan Shadaqah Total Sumber Dana Penggunaan Dana ZIS 3.1. Disalurkan Ke Lembaga Lain a. Dompet Dhuafa Republika b. Baitul Maal Hidayatullah c. Baitul Maal Muamalat d. Bamuis BNI e. Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid f. LAZIS Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia g. LAZIS Muhamadiyah h. LAZIS BMT i. LAZIS BSM Umat j. LAZIS Persis k. Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) l. Rumah Zakat Indonesia (DSUQ) m. Yayasan Amal Takaful n. Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia o. Yayasan Dana Sosial Al Falah p. Lainnya 3.2. Disalurkan Sendiri Total Penggunaan Kenaikan (Penurunan) Sumber Atas Penggunaan Sumber Dana ZIS Pada Akhir Periode
DIREKSI
5 Rekor MURI
2,62% 33,21% 8,31% 78,73%
Giro Wadiah a. Bank
Tanggal 30 September 2008 dan 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
PENGURUS
Top of Mind & The Most Active Customer Base for Islamic Bank versi Islamic Finance Award and Cup 2008
6,05% 6,59% 4,96% 2,43% 112,80%
PORSI PEMILIK DANA BAGI HASIL RATE OF RETURN
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA QARDH
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Property dan Bank Award 2008 untuk Shar-E Produk Inovatif dengan Pertumbuhan Nasabah Tercepat
4,58% 4,93% 3,88% 1,96% 117,47%
1
NISBAH
Tanggal 30 September 2008 dan 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
NO
B 2008
11,45% 11,23% 14,06%
PENDAPATAN BAGI HASIL
Tanggal 30 September 2008 dan 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
Tanggal 30 September 2008 dan 2007 (Dalam Jutaan Rupiah) POS-POS
11,34% 11,25% 13,88%
SALDO RATA-RATA
POS-POS
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
785.074 (785.074 )
-
NO
Tanggal 30 September 2008 dan 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
2007
-
2007
LAPORAN DANA INVESTASI TERIKAT
II 2008
2008
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZIS
NO 1 2
I
Tanggal 30 September 2008 dan 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
3
V
POS-POS PERMODALAN a. CAR dengan memperhitungkan risiko penyaluran dana b. CAR dengan memperhitungkan risiko pasar c. Aktiva Tetap Terhadap Modal AKTIVA PRODUKTIF a. Aktiva Produktif Bermasalah b. 1. NPF Gross 2. NPF Net c. PPAP Terhadap Aktiva Produktif d. Pemenuhan PPAP RENTABILITAS a. ROA b. ROE c. NIM d. BOPO LIKUIDITAS a. FDR b. Quick Ratio c. SIMA Terhadap DPK d. Deposan Inti Terhadap DPK KEPATUHAN 1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1. Pihak Terkait a. 2. Pihak Tidak Terkait 1. b. Persentasi Pelampuan BMPK b. 1. Pihak Terkait b. 2. Pihak Tidak Terkait 2. GWM Rupiah 3. PDN
NO
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
1 2
III
IV
* Dinyatakan dalam angka penuh
NO
II
PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
NO
BANK DEVISA
LAPORAN KEUANGAN
PT BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk SE & O DIREKSI
A. Riawan Amin Direktur Utama
Andi Buchari Direktur
PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2009 dan 200 8 NO
I
II
III
IV
V
POS-POS
PERMODALAN a. CAR dengan memperhitungkan risik o penyaluran dana b. CAR dengan memperhitungkan risik o pasar c. Aktiva Tetap Terhadap Modal AKTIVA PRODUKTIF a. Aktiva Produktif B ermasalah b. 1. NPF Gross 2. NPF Net c. PPAP Terhadap Aktiva Produktif d. Pemenuhan PPAP RENTABILITAS a. ROA b. ROE c. NIM d. BOPO LIKUIDITAS a. FDR b. Quick Ratio c. SIMA Terhadap DPK d. Deposan Inti Terhadap DPK KEPATUHAN 1.a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1 . Pihak Terkait a. 2 . Pihak Tidak Terkait 1.b. Persentasi Pelampuan BMPK b. 1. Pihak Terkait b. 2. Pihak Tidak Terkait 2. GWM Rupiah 3. PDN
2009
2008
11,22% 11,16% 19,61%
9,64% 9,57% 16,67%
3,13% 3,95% 3,23% 1,49% 95,86%
4,44% 4,82% 3,72% 1,99% 115,08%
1,83% 28,74% 6,69% 86,33%
2,77% 34,37% 8,41% 78,05%
90,27% 36,01% 0,15% 38,43%
102,94% 48,53% 0,07% 25,81%
0,00% 0,00%
0,00% 0,00%
0,00% 0,00% 5,35% 5,05%
0,00% 0,00% 7,24% 7,91%
PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 NO
I II III IV V
POS-POS
2010
PERMODALAN a. CAR dengan memperhitungkan risiko penyaluran dana 10,52% b. CAR dengan memperhitungkan risiko pasar 10,48% c. Aktiva Tetap Terhadap Modal 23,57% AKTIVA PRODUKTIF a. Aktiva Produktif Bermasalah 5,78% b. 1. NPF Gross 6,59% 2. NPF Net 5,83% c. PPAP Terhadap Aktiva Produktif 1,69% d. Pemenuhan PPAP 102,95% RENTABILITAS a. ROA 1,48% b. ROE 26,86% c. NIM 6,39% d. BOPO 87,58% LIKUIDITAS a. FDR 99,47% b. Quick Ratio 25,25% c. SIMA Terhadap DPK 0,00% d. Deposan Inti Terhadap DPK 34,37% KEPATUHAN 1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1. Pihak Terkait 0,00% a. 2. Pihak Tidak Terkait 0,00% b. Persentase Pelampauan BMPK b. 1. Pihak Terkait 0,00% b. 2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 2. GWM Rupiah 5,25% 3. PDN 3,10%
2009
12,29% 12,10% 14,94% 5,63% 6,41% 5,82% 1,48% 111,28% 2,76% 42,13% 6,75% 78,10% 98,44% 46,78% 0,00% 32,65% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 6,77% 12,37%
PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) NO
POS-POS
2010
I PERMODALAN a. CAR dengan memperhitungkan risiko penyaluran dana 10,12% b. CAR dengan memperhitungkan risiko pasar 10,03% c. Aktiva Tetap Terhadap Modal 23,98% II AKTIVA PRODUKTIF a. Aktiva Produktif Bermasalah 4,30% b. 1. NPF Gross 4,72% 2. NPF Net 3,93% c. PPAP Terhadap Aktiva Produktif 1,84% d. Pemenuhan PPAP 107,40% III RENTABILITAS a. ROA 1,07% b. ROE 19,63% c. NIM 6,32% d. BOPO 90,52% IV LIKUIDITAS a. FDR 103,71% b. Quick Ratio 23,48% c. SIMA Terhadap DPK 0,04% d. Deposan Inti Terhadap DPK 34,94% V KEPATUHAN 1.a. Persentase Pelanggaran BMPK a.1. Pihak Terkait 0,00% a.2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 1.b. Persentasi Pelampuan BMPK b.1. Pihak Terkait 0,00% b.2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 5,22% 2. GWM Rupiah 3. PDN 8,55%
2009
11,22% 11,16% 19,61% 3,13% 3,95% 3,23% 1,49% 95,86% 1,83% 28,74% 6,69% 86,33% 90,27% 36,01% 0,15% 38,43% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 5,35% 5,05%
PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN Tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) NO I
II
III
IV
V
POS-POS PERMODALAN a. CAR dengan memperhitungkan risiko penyaluran dana b. CAR dengan memperhitungkan risiko pasar c. Aktiva Tetap Terhadap Modal AKTIV KTIVA PRODUKTIF D $NWLYD 3URGXNWLI 3U %HUPDVDODK b. 1. NPF Gross oss 2. NPF Net c. PPAP Terhadap Aktiva tiva Produktif d. Pemenuhan PPAP RENTABILITAS a. ROA b. ROE c. NIM G %232 LIKUIDITAS a. FDR b. Quick Ratio c. SIMA Terhadap DPK d. Deposan Inti Terhadap DPK KEPATUHAN D 3HUVHQWDVH 3HODQJJDUDQ %03. %0 a. 1. Pihak Terkait a. 2. Pihak Tidak Terka rkait 1. E 3HUVHQWDVL 3HODPS DPSXDQ %03. b. 1. Pihak Terkait Ter b. 2. Pihak Pih Tidak Terkait 2. GWM Rupiah 3. PDN
2010
2009
PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Diaudit) NO I
II
III
IV
V
POS-POS PERMODALAN a. CAR dengan memperhitungkan risiko penyaluran dana b. CAR dengan memperhitungkan risiko pasar c. Aktiva Tetap Terhadap Modal AKTIV TIVA PRODUKTIF a. Aktiva a Produktif P Bermasalah b. 1. NPF Gros oss 2. NPF Net c. PPAP Terhadap Aktiv ktiva Produktif d. Pemenuhan PPAP RENTABILITAS a. ROA b. ROE c. NIM d. BOPO LIKUIDITAS a. FDR b. Quick Ratio c. SIMA Terhadap DPK d. Deposan Inti Terhadap DPK KEPATUHAN 1. a. Persentase Pelanggaran n BMPK a. 1. Pihak Terkait a. 2. Pihak Tidak Terkait Ter 1. b. Persentasi Pelam lampuan BMPK b. 1. Pihak k Terkait Te b. 2. Pihak Pi Tidak Terkait 2. GWM Rupiah 3. PDN
2010
2009
13,32% 13,26% 17,45%
11,15% 11,10% 23,29%
3,47% 4,32% 3,51% 1,50% 113,36%
3,62% 4,73% 4,10% 1,38% 108,32%
1,36% 17,78% 5,24% 87,38%
0,45% 8,03% 5,15% 95,50%
91,52% 23,48% 0,14% 29,74%
85,82% 33,94% 0,00% 37,40%
0,00% 0,00%
0,00% 0,00%
0,00% 0,0 0,00% 5,21 21% 2,33% %
0,00% 0,00% 5,25% 3,79%