PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP HASIL PRODUKSI INDUSTRI KECIL SEPATU DAN SANDAL DI DESA SAMBIROTO KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO Septi Dwi Sulistiana Prodi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya Yoyok Soesatyo Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap hasil produksi, 2) ) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh modal terhadap hasil produksi, 3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah tenaga kerja dan modal terhadap hasil produksi. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori yang berkaitan dengan faktor produksi yaitu fungsi produksi Cobb-douglas. Jenis dan pendekatan penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 62 industri kecil. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, wawancara, kousioner dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara parsial jumlah tenaga kerja dan berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi sepatu dan sandal di desa Sambiroto. Dapat disimpulkan bahwa variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 89,3%, sedangkan sisanya sebesar 10,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Kata kunci: Jumlah Tenaga Kerja, Modal, Hasil Produksi Abstract The purpose of this research was 1) to know how much the effect of labor number toward production yield partially, 2) to know how much the effect of capital toward production yield partially, 3) to know the effect of labor number a nd capital toward production yield partially. The theory used in this research is the theory that deals with the production factor is production function of Cobb-douglas. The type and approach of this research is descriptive research with quantitative approach. Population in this research was 62 small industries. So, this research is population research because there not sampling. Data collecting conducted with docementation, interview, questionnare, and observation. Data analysis technique used in this research was multi linier regression. Result of data analysis shows that partially labor number and capital affected significantly toward production yield of shoes and sandals at Sambiroto village. Could be concluded that independent variable affecting dependent variable as 89.3%, and the remaining 10.7% is explained by other variable not included in this research. Keyword : Labor number, Capital, Production yield
1
PENDAHULUAN
2010).
Latar Belakang Masalah
menyerap
Dalam
rangka
pembangunan berkelanjutan
tenaga
UKM kerja
yang
dapat
tersebut
perlu
pelaksanaan
diperhatikan dan dibina menjadi industri yang
yang
efesien dan mampu berkembang mandiri
maka
sehingga
ekonomi di
Kontribusi
Indonesia,
diharapkan semua sektor ekonomi dapat
pertumbuhannya
semakin
meningkat.
berkontribusi di dalamnya. Pembangunan
Desa Sambiroto yang berada di
ekonomi paling tidak harus memiliki tiga
Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto
tujuan inti, yaitu peningkatan ketersediaan
merupakan pusat industri kecil sepatu dan
serta perluasan distribusi berbagai barang
sandal dengan memiliki jumlah indsutri kecil
kebutuhan hidup yang pokok, peningkatan
paling besar sebanyak 62 industri kecil. Hal
standar hidup, dan perluasan pilihan-
ini menunjukkan pentingnya faktor produksi
pilihan ekonomis dan sosial (Todaro dan
tenaga kerja karena dengan banyaknya
Smith 2006:28).
jumlah industri kecil maka akan semakin
Salah satu sektor ekonomi yang
banyak pula tenaga kerja yang terserap.
berkontribusi dalam proses pembangunan
Mengingat juga bahwa industri kecil di desa
ekonomi adalah sektor industri kecil.
Sambiroto hampir semua industri masih
Keberadaan industri kecil mempunyai
menggunakan mesin manual dalam proses
andil yang besar dalam memperkokoh
produksi jadi peran tenaga kerja sangat
struktur industri di Indonesia terutama
dibutuhkan untuk mengolah bahan baku
berperan dalam penyerapan tenaga kerja
sepatu dan sandal. Tetapi dalam industri kecil
dan mengurangi kemiskinan.
tersebut tidak hanya faktor produksi tenaga
Dari tahun 1997-2006, jumlah
kerja yang dijadikan prioritas utama, namun
perusahaan berskala UKM mencapai 99%
modal juga merupakan faktor produksi yang
dari keseluruhan unit usaha di Indonesia.
sangat penting.
Kontribusi yang diberikan oleh UKM
Pada penelitian ini peneliti hanya
terhadap produk domestik bruto mencapai
menggunakan dua faktor produksi saja yaitu
54%-57% dan terhadap penyerapan tenaga
jumlah tenaga kerja dan modal. Menurut
kerja sekitar 96%. Sebanyak 91% UKM
pengakuan dari beberapa para pengusaha
melakukan kegiatan ekspor melalui pihak
industri kecil bahwa jumlah tenaga kerja dan
ketiga eksportir/pedagang perantara dan
modal
hanya
melakukan
banyaknya hasil produksi. Karena untuk
dengan
memproduksi sepatu dan sandal sebagian
pembeli/importir di luar negeri (Jati Blog,
besar para pengusaha tidak menggunakan
8,8%
hubungan
UKM
yang
langsung
sangatlah
berpengaruh
terhadap
2
mesin injek melainkan lebih banyak
dianggap tetap. Kenyataan pada fenomena
menggunakan mesin manual yang lebih
diatas, dimana 14 pengusaha industri kecil
banyak membutuhkan tenaga kerja untuk
memiliki jumlah tenaga kerja tetap atau sama
proses produksi. Begitu juga dengan
yaitu 10 orang. Namun faktor produksi lain
besarnya modal yang digunakan akan
yang jumlahnya dianggap berbeda adalah
berpengaruh
banyaknya
modal. Dalam penggunaan modal yang
pembelian bahan baku untuk proses
berbeda oleh para pengusaha maka akan
produksi sepatu dan sandal.
berdampak terhadap jumlah produksi yang
terhadap
Industri kecil sepatu dan sandal merupakan
mata
modal tersebut, maka peneliti juga ingin
banyak
meneliti faktor produksi modal sebagai
masyarakat desa Sambiroto sendiri, dan
variabel bebas. Penggunaan modal dalam
besarnya pendapatan baik para pengusaha
proses produksi harus disesuaikan dengan
industri dan masyarakat pun tergantung
tingkat kebutuhan industri kecil. Pembelian
oleh jumlah produksi yang di hasilkan.
bahan baku dan mesin untuk proses produksi
Maka dari itu peneliti mengutamakan hasil
akan mempengaruhi besar kecilnya modal
produksi untuk diteliti.
yang digunakan.
pencaharian
salah
satu
bagi
tempat
berbeda pula. Dengan adanya perbedaan
sebagian
Adapun fenomena yang terjadi
Berdasarkan
fenomena
diatas,
pada industri sepatu dan sandal di desa
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Sambiroto, dimana jumlah tenaga kerja
dengan judul “Pengaruh Jumlah Tenaga
yang dimiliki oleh 14 pengusaha industri
Kerja dan Modal Terhadap Hasil Produksi
kecil yaitu sama sebanyak 10 orang.
Industri Kecil Sepatu dan Sandal di Desa
Sehingga yang diharapkan dari jumlah
Sambiroto Kecamatan Sooko Kabupaten
tenaga kerja yang sama, maka jumlah
Mojokerto”.
produksi yang dihasilkan pun juga sama. Namun, kenyataan dilapangan yang terjadi adalah dimana jumlah tenaga kerja sama tetapi jumlah produksi yang dihasilkan oleh 14 pengusaha industri kecil tersebut berbeda.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap hasil produksi pada industri
Sesuai dengan teori produksi
kecil sepatu dan sandal di desa Sambiroto
dengan satu faktor berubah bahwa satu
kecamatan Sooko kabupaten Mojokerto?
faktor produksi jumlahnya bisa diubah
2. Seberapa besar pengaruh modal terhadap
tetapi faktor produksi lain jumlahnya
hasil produksi pada industri kecil sepatu 3
dan
sandal
di
desa
Sambiroto
perusahaan atau instansi tertentu. Menurut
kecamatan Sooko kabupaten Mojokerto
Afrida, (2003:44) mengidentifikasikan bahwa
?
permintaan determinasi permintaan tenaga
3. Bagaimana jumlah tenaga kerja dan
kerja, yaitu sebagai berikut:
modal mempengaruhi hasil produksi
a.
Tingkat upah
pada industri kecil sepatu dan sandal di
b.
Teknologi
desa
c.
Produktivitas
d.
Kualitas tenaga kerja
e.
Fasilitas modal
Sambiroto
kecamatan
Sooko
kabupaten Mojokerto?
Faktor produksi tenaga kerja merupakan
KAJIAN TEORI
faktor
Tenaga Kerja
produksi
yang
penting
untuk
Mulyadi (2003:59) mengemukakan
diperhatikan dalam proses produksi dalam
bahwa tenaga kerja adalah penduduk dalam
jumlah yang cukup, bukan saja dilihat dari
usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah
tersedianya lapangan kerja tetapi juga kualitas
seluruh penduduk dalam suatu negara yang
dan macam tenaga kerja (Machfudz, 2007:97).
dapat memproduksi barang dan jasa jika
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan
ada
dengan tenaga karja adalah
permintaaan
terhadap
tenaga
mereka,dan jika mereka mau berpartisipasi
a.
Ketersediaan tenaga kerja
dalam
Sedangkan
b.
Kualitas tenaga kerja
pendapat Rosyidi (2004:57) bahwa tenaga
c.
Jenis kelamin akan menentukan jenis
aktivitas
tersebut.
kerja merujuk pada kemampuan manusiawi yang
dapat
memungkinkan
disumbangkan dilakukannya
untuk
pekerjaan d.
Tenaga kerja yang bersifat temporer
produksi
barang-barang dan jasa-jasa. Sehingga
atau musiman dalam sektor pertanian e.
Upah tenaga kerja perempuan dan laki-
dapat di simpulkan bahwa tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau tiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan,
baik
di
laki tentu berbeda Modal Menurut
Rosyidi
(2004:56),
modal
dalam
mencakup uang yang tersedia di dalam
maupun di luar hubungan kerja guna
perusahaan untuk membeli mesin-mesin serta
menghasilkan
faktor produksi lainnya. Sedangkan Mankiw
jasa atau barang untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut
Arfida
(2003:42)
mendefinisikan
modal
sebagai
(2003:205)
seperangkat sarana yang dipergunakan oleh
permintaan tenaga kerja berkaitan dengan
para pekerja. Schwiedlend dalam Riyanto
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
(2001:18), modal meliputi baik modal dalam 4
bentuk uang maupun dalam bentuk barang.
Menurut
Jenis-jenis
menganalisis hubungan antara output dan dua
modal
menurut
Riyanto
(2001:237) antara lain :
Burhan
(2006:137),
untuk
input variabel digunakan fungsi produksi
1. Modal Asing
dengan
dua
input
variabel
2. Modal Asing
dinyatakan sebagai berikut :
yang
dapat
Q = f(K,L)
Hasil Produksi Menurut Rosyidi (2005:54) produksi adalah setiap usaha yang menciptakan atau memperbesar daya guna barang. Untuk
dimana K adalah modal dan L adalah tenaga kerja. Fungsi
produksi
Cobb-Douglas
dapat melakukan proses produksi, orang
merupakan salah satu model yang banyak
tentu memerlukan tenaga kerja, bahan baku,
digunakan
modal
serta
maupun produksi. Model ini pertama kali
keahlian atau skill. Semua unsur-unsur
diperkenalkan oleh Charles W. Cobb dan Paul
tersebut
H. Douglas pada tahun 1928.
dalam
segala
disebut
bentuknya
denga
faktor-faktor
dalam
bidang-bidang
ekonomi
produksi. Sedangkan produksi merupakan
Fungsi produksi Cobb-Douglas dalam
kegiatan untuk meningkatkan manfaat suatu
bentuk estimasi empiris dengan persamaan
barang.
(Sunaryo, 2001:71):
Setelah proses produksi, maka didapat hasil
produksi.
Menurut
Machfudz
Q= KᵅLᵝ Dimana:
Q = Output
(2007:101) hasil produksi adalah hasil akhir
K = Input modal
dari
L = Input tenaga kerja
suatu
memanfaatkan
proses
produksi
dalam
(mengorbankan)
input
α = Elastisitas input modal β = Elastisitas input tenaga kerja
adalah output atau produk. Tercipatnya hasil produksi tidak lepas adanya
faktor-faktor
produksi.
Faktor
produksi adalah faktor yang dikorbankan
Menurut
Sunaryo
mengemukakan sifat-sifat
(2001:72)
fungsi produksi
Cobb-Douglas sebagai berikut :
untuk menghasilkan produk (Machfudz,
a. Constant return to scale, jika (α+β) =1.
2007:96). Menurut Rosyidi (2004:56-58),
b. Increasing return to scale, jika (α+β) > 1
bahwa faktor-faktor produksi terdiri atas :
c. Decreasing return to scale, jika (α+β) < 1
a. Tanah (Land) b. Tenaga kerja
Industri Kecil Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun
c. Modal
1984 tentang Perindustrian, industri adalah
d. Skills
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan 5
barang jadi menjadi barang dengan nilai
Kelebihan dan kelemahan usaha indutri
yang lebih tinggi untuk penggunaannya,
kecil adalah sebagai berikut (Sopiah dan
termasuk kegiatan rancang bangun dan
Syibabudin dalam Dewi, 2011) :
perekayasaan industri. Menurut Sukirno (2005:194), berarti
industri
perusahaan
pada yang
a.
hakekatnya
Kelebihan usaha indutri kecil 1) Usaha
menjalankan
kecil
berterbaran
di
seluruh pelosok dengan berbagai
operasi dalam bidang kegiatan ekonomi
ragam bidang usaha
yang tergolong ke dalam sektor sekunder.
2) Usaha kecil beroperasi dengan
Kegiatan seperti itu antara lain ialah pabrik
berinvestasi modal untuk aktiva
tekstil, pabrik perakit atau pembuat mobil
tetap pada tingkat yang rendah
dan pabrik minuman ringan.
3) Sebagian besar usaha kecil bisa
Menurut Murti Soemarni dan Jhon
dikatakan padat
karya yang
Soeperihanto (2003:10), ciri-ciri industri
disebabkan
kecil adalah sebagai berikut :
teknologi sederhana
a.
Usaha
atau
industri
pada
1) Kemungkinan
oleh pemiliknya sendiri
pada
2) Pendapatan yang tidak teratur
dan masih banyak perangkapan
3) Diperlukan adanya kerja keras
tugas pada seseorang
dan waktu yang lama sebelum
kegagalan
relatif
usaha berkembang
tinggi
4) Kualitas kehidupan yang rendah
d. Kesulitan untuk mengembangkan usaha
kerugian
investasi awal
b. Struktur organisasinya sederhana
Prosentase
penggunaan
b. Kelemahan usaha industri kecil
umumnya dikelola atau dipimpin
c.
oleh
dikarenakan
memperoleh
sulit
pinjaman
meskipun usahanya mantap.
untuk
Menurut Biro Pusat Statistik dalam
dengan
Arsyad (1992:307), mengelompokan industri
syarat lunak.
menurut
jumlah
tenaga
kerja
yang
Berdasarkan ciri-ciri diatas, maka dapat
dipekerjakan. Pengelompokan industri dengan
diketahui bahwa kelemahan dari industri
cara ini dibedakan menjadi 4, yaitu :
kecil disebabkan oleh faktor keterbatasan modal, selain itu tampak pada kelemahan pengorganisasian,perencanaan, pemasaran, maupun pada kelemahan akuntansinya.
1) Perusahaan/Industri
Besar
jika
memperkerjakan 100 orang atau lebih 2) Perusahaan/Industri
Sedang
jika
memperkerjakan 20 sampai 99 orang 3) Perusahaan/Industri
Kecil
jika
memperkerjakan 5 sampai 19 orang 6
4) Industri Kerajinan Rumah Tangga
Tempe Pada Sentra Industri Tempe
jika memperkerjakan kurang dari 3
Kecamatan
Sukorejo
orang (termasuk tenaga kerja yang
menyatakan
bahwa
tidak dibayar).
variabel modal, tenaga kerja dan bahan baku
Menurut M. Tohar dalam Ismawati
berpengaruh
(2006:12) peran dan fungsi industri kecil
dependen
dalam kegiatan ekonomi masyarakat, di
variabel
antaranya adalah
berpengaruh
Kabupaten
Di
secara
signifikan
modal
dan
variabel
Secara
tenaga
signifikan
tempe
bersama-sama
terhadap
hasil produksi.
Kendal
parsial
kerja
tidak
terhadap
1) Penyediaan barang dan jasa
produksi
2) Penyerapan tenaga kerja
perpengaruh signifikan terhadap hasil prosuksi
3) Pemerataan pendapatan
tempe
4) Nilai tambah bagi produk daerah
Kecamatan
5) Peningkatan taraf hidup
Dapat disimpulkan bahwa variabel independen
pada
sedangkan
hasil
sentra Sukorejo
bahan
industri
baku
tempe
di
Kabupaten Kendal.
mempengaruhi variabel dependen sebesar 88,7%.
PENELITIAN TERDAHULU Penelitian yang dilakukan oleh Diah
Penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu
Ayu Lestari dan Ida Bagus Darsana dengan
Sri Yuniartini dengan judul Pengaruh Modal,
judul Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja,
Tenaga kerja danTteknologi terhadap Produksi
Pengalaman Kerja Dan Kapasitas Produksi
Industri Kerajinan Ukiran Kayu di Kecamatan
Terhadap Nilai Produksi Pengrajin Perak
Ubud menyatakan bahwa hasil analisis data
menyatakan
menunjukkan secara serempak modal, tenaga
trersebut
bahwa
Keempat
berpengaruh
signifikan
terhadap
variabel
positif nilai
dan
kerja dan teknologi berpengaruh signifikan
produksi
terhadap produksi industri kerajinan ukiran
pengrajin perak di desa Celuk secara
kayu.
serempak, dan secara parsial berpengaruh
berpengaruh
positif
kerajinan ukiran kayu, sementara modal dan
dan
siginifikan
pada
variabel
Secara
parsial terhadap
kerja
teknologi produksi
berpengaruh
tidak Industri
investasi, pengalaman kerja, dan kapasitas
tenaga
produksi, sedangkan pada tenaga kerja
siginifikan
tidak berpengaruh positif dan signifikan
kerajinan ukiran kayu di Kecamatan Ubud
terhadap nilai produksi pengrajin perak
Kabupaten Gianyar.
terhadap
positif
produksi
dan
Industri
di Desa Celuk. Penelitian yang dilakukan oleh Devia Setiawati dengan judul Faktor - Faktor Yang
Mempengaruhi
Hasil
Produksi 7
Dalam
METODLOGI PENELITIAN
deskriptif.
ini
merupakan
Penelitian
penelitian
ini
tidak
ada
pengambilan sampel. Hal ini disebabkan
Jenis Penelitian Penelitian
penelitian
yang
penelitian
deskriptif diarahkan
adalah untuk
karena populasinya adalah semua pengusaha industri kecil sepatu dan sandal di Desa Sambiroto
Kecamatan
Sooko
Kabupaten
memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau
Mojokerto sebanyak 62. Menurut Arikunto
kejadian-kejadian secara sistematis dan
(2006), apabila subyeknya kurang dari 100
akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau
lebih
daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif
penelitiannya merupakan penelitian populasi.
cenderung
tidak
semua
sehingga
Teknik analisis data yang digunakan
menerangkan saling hubungan dan menguji
dalam penelitian ini adalah analisis statistik
hipotesis.
deskriptif dan analisis regresi ganda. Model
menggunakan Pendekatan beberapa
mencari
diambil
atau
Sedangkan
perlu
baik
dalam
penelitian
pendekatan kuantitatif
tujuan
ini
yaitu
ini
kauntitatif.
persamaan Regresi Linier Berganda dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
mempunyai menunjukkan
Y = a + b₁X₁ + b₂X₂ + eᵢ
hubungan antar variabel, menguji teori, mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh jumlah tenaga kerja dan modal terhadap
hasil
produksi,
maka
perlu
dilakukan analisis terhadap laporan hasil produksi. Alat analisis yang digunakan
Pada penelitian ini Y adalah variable terikat yaitu produksi, dan X1 adalah variable
Rancangan Penelitian
yaitu
jumlah
uji
regresi
tenaga kerja dan modal. Sebelum
dilakukan
berganda, untuk menunjukan serangkaian asumsi
adalah regresi linier berganda.
penjelas
dan X2
dasar
yang
harus
dipenuhi
menghasilkan estimasi yang baik atau dikenal dengan BLUE, diperlukan uji
X₁ Jumlah Tenaga Kerja
asumsi klasik yang terdiri dari Y Produksi
X₂ Modal
1) U ji No r ma lit a s Uji Normalitas bertujuan untuk menguji variabel terikat dan variabel bebas, apakah
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengusaha industri kecil sepatu dan sandal di Desa Sambiroto Kecamatan
memiliki distribusi normal atau tidak. Cara untuk dengan melihat nilai probabilitas > α (0,05), maka data berdistribusi normal.
Sooko Kabupaten Mojokerto sebanyak 62. 8
2) Uji Multikolinieritas
5) Uji linearitas
Apabila hubungan dari variabel
Uji linearitas dapat menggunakan uji
jumlah tenaga kerja dan variabel modal
Durbin-Watson,
0,8 maka tidak ada multikolinieritas.
Lagrange Multiplier. Penulis menggunakan uji
3) Uji Heteroskedastisitas
linearitas dengan uji Ramsey Test, maka
Untuk menguji heteroskedastisitas
Test).
atau
uji
syaratnya agar lolos uji linearitas yaitu Probability dari F-Statistik > α 0,05 maka
white (White Heteroskedasticity
spesifikasi model yang digunakan sudah benar.
Jika
ini
nilai
probabilitas
dari
Obs*R-squard < α (0,05), maka data bersifat heteroskedastis dan jika nilai probabilitas dari Obs*R-squard > α (0,05),
maka
data
tidak
bersifat
PEMBAHASAN Desa Sanbiroto adalah salah satu desa yang terletak di pinggiran kota yang berada di
Desa Sambiroto memiliki luas 124,642 Ha
Uji Autokorelasi Salah satu cara untuk menguji ada
tidaknya autokorelasi adalah dengan Uji Durbin-Watson.
HASIL PENELITIAN DAN
Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
heteroskedastis. 4)
Test
menggunakan
dalam penelitian uji
Ramsey
Koefesien
DW
dapat
dilihat dari nilai d dengan kriteria sebagai
yang terdiri atas; pemukiman umum 26,6 Ha, lahan pertanian 95,042 Ha, sarana olah raga 2 Ha, dan kuburan 1 Ha. Dari luas Desa Sambiroto yakni 124,642 Ha, maka Desa Sambiroto terbagi menjadi 2 Kelompok Desa
berikut : DW
Kesimpulan
yaitu; Sambiroto Utara dan Sambiroto Selatan. Desa ini hanya terdiri dari 6 RT dan 2 RW
Ada autokorelasi positif
yang terbagi atas Sambiroto Utara RT 01 s/d
1,11-1,53
Tidak dapat diputuskan
06RW 02. Pembagian tersebut gunanya untuk
1,54-2,46
Tidak ada autokorelasi
0,00-1,10
2,47-2,90 2,91-4,00
Tidak dapat diputuskan Ada autokorelasi negatif
Jadi, jika d berada diantara 1,54 dan 2,46, maka dapat disimpulkan tidak ada gejala autokorelasi.
06 RW 01 dan Sambiroto Selatan RT 01 s/d
mengefektifkan roda pemerintahan desa. Industri kecil sepatu dan sandal berdiri sejak 1987 yang bermula dari seseorang bernama H. Elvi, bertempat tinggal di desa Sambiroto
kecamatan
Mojokerto.
Hingga
Sooko
tahun
kabupaten
2011
jumlah
pengusaha industri kecil sepatu dan sandal terdapat 62 pengusaha dengan memiliki jumlah tenaga kerja yang berbeda. Jumlah tenaga kerja 9
yang dimiliki oleh setiap pengusaha indsutri
19
Hadi 20
kecil adalah berbeda. Namun ada beberapa
20
21
Samsu l Ma’ari f Aksan
22
Anwar
23
Budi
24 25
Kuswa di Rokim
26
Basori
Hasil Produ ksi
27
30
29
Mashu di Karso no Agus
200
30
50
31
25
32
10
33
Abdul Gopur H. Amri H. Rudi Tuandi
7
34
Fanani
35
37
Asmu nali Sawiy ah Paidi
38
Fauzi
45
39
20
40
10
41
Moh. Sholeh Andia nto Asmui
15
42
pengusaha industri kecil yang memiliki jumlah tenaga kerja yang sama namun modal dan jumlah produksi yang dihasilkan
7
pun juga berbeda. Tetapi ada beberapa juga yang jumlah modal dan jumlah produksinya sama. Tabel Jumlah tenaga kerja, Modal dan Hasil produksi No
1 2 3 4 5
Nama Pengu saha H. Imron H. Elvi H. Hasim Nurfai sak Sifak
Jumlah Tenaga Kerja 11 70 40 20 10
6 7
8 9 10
11
Waliy o Khoiru l Anam Abdul Ro’uf Asnim an Samsu l Arifin Misdi
5
6 4 12
19 10
12
Alex 4
13
Andik 10
14 15
Soliki n Saiful
40 20
16 17
Isdiant o Jaelani
18
Sodik
8 45 10
Modal
150000 00 750000 00 250000 00 150000 00 700000 0 200000 0 500000 0 400000 0 100000 00 200000 00 150000 00 500000 0 800000 0 120000 00 250000 00 100000 00 100000 00 250000 00
50
8 3 10 10 17
28
20 10 10 15 10 6 10 6
10 6 20
36
15 100 36
11 10 4 5 15 6
43
H. Junaed i Sunar
44
Usman
45
Isdouf
46
Anis
100 60
8
10 10 5 3 4
280000 00
180000 00 100000 00 150000 00 500000 0 150000 00 250000 00 250000 00 300000 00 200000 00 100000 00 200000 00 250000 00 100000 00 300000 00 100000 00 200000 00 150000 00 100000 00 500000 0 700000 0 250000 00 700000 0 100000 00 200000 00 150000 00 800000 0 130000 00
48
120 13 15 8 25 40 50 55 30 20 50 30 15 40 15 50 25 20 7 10 40 10
20 30 15 10 10 10
47
Toyib 5
48
Yoko 5
49
Fauzi
50
Sofi’i
51
Fauzi
52
Ainun
7 12 4 6 53 54
Mujio no Balim
7 12
55 56
Harton o Teguh
2 5
57
Satowi
58
Santok
59
Su’udi n Moh. Sholeh Mustaj ib Nuril
6 5
60 61 62
4 3 12 15
100000 00 700000 0 500000 0 700000 0 800000 0 100000 00 100000 00 200000 00 100000 00 170000 00 150000 00 200000 00 100000 00 800000 0 200000 00 500000 0
dikatakan tidak ada hubungan antara variabel 15
investasi dengan variabel tenaga kerja sehingga 10
lolos uji multikolinieritas.
7
c. Uji Heterokedastisitas
10
Dari hasi pengujian
heteroskedastisitas
6
nilai Prob. Chi-Square sebesar 0.10 lebih besar
10
dari pada 0,05, sehingga dapat disimpulkan lolos uji heteroskedastisitas, artinya
20
yang
25
diestimasi
model
tersebut tidak mengandung
masalah heterokedastisitas 5
d. Uji Autokorelasi
20
Berdasarkan hasil uji autokorelasi, dapat
20
diketahui bahwa nilai DW sebesar 1,59.
15
Berikut keterangan kurva Durbin Watson
7
dalam penelitian ini - Ada autokorelasi positif = 0,00-1,10
5
- Tidak dapat diputuskan = 1,11-1,53
30
- Tidak ada autokorelasi = 1,54-2,46 18
- Tidak dapat diputuskan = 2,47-2,90 - Ada autokorelasi negatif = 2,91-4,00
Analisis Data
Karena nilai DW berada dalam rentang 1,54-
Uji Asumsi Klasik
2,46, maka dapat disimpulkan tidak ada gejala
a. Uji Normalitas
Berdasarkan
uji
normalitas
pada
gambar 4.1 di atas, dapat diketahui nilai probabilitas sebesar 0,9 > α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat dan variabel bebas berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Berdasarkan hasil uji multikoliniertas, hubungan antara investasi dan tenaga kerja sebesar 0.571738, nilai ini lebih kecil daripada
0,8. Hubungan
investasi dan
tenaga kerja 0.571738 < 0,8 maka dapat
autokorelasi. e. Uji Linieritas Beradsarkan hasil uji linieritas pada tabel 4.11 di atas, dapat diketahui bahwa nilai probabilitas dari F-statistik sebesar 0,8643 > α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan memenuhi asumsi linieritas.
Analisis Regresi Ganda Setelah dilakukan uji regresi anatara variabel independen
(investasi
dan
tenaga kerja) 11
terhadap variabel dependen (produksi) maka
yaitu jika modal tinggi maka hasil
diperoleh model estimasi dalam penelitian ini
produksi juga akan tinggi.
adalah sebagai berikut :
Uji Hipotesis
LNPRODUKSI= -7.006240607 +
a. Uji T
0.7502072762*LNTK +
Berdasarkan hasil uji hipotesis, jumlah
0.5120387444*LNMODAL Dari
estimasi
model
tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap
regresi
diatas,
diperoleh makna sebagai berikut : a. Nilai
konstanta
produksi. Pada taraf kesalahan 5 persen Probability investasi sebesar 0,0000 lebih
sebesar
-7,006
kecil
dari pada 0,05. Sedangkan variabel
artinya bahwa jika nilai tenaga kerja
modal tidak berpengaruh terhadap investasi.
dan modal bernilai 0, maka hasil
Dengan taraf kesalahan 5 persen probability
produksi sebesar -7,006.
senilai 0,5671 lebih besar daripada 0,05.
b. b₁ = 0,750 artinya jika variabel
b. Uji F
jumlah tenaga kerja bertambah 1%,
Pada taraf kesalah 5 persen, nilai prob(F-
sedangkan variabel modal tetap,
statistic) sebesar 0,00000 lebih kecil dari pada
maka
0,05 sehingga jumlah tenaga kerja dan modal
hasil
mengalami 0,750%.
kenaikan Tanda
menunjukkan yang
produksi
sebesar
(+)
adanya
berbanding
akan
positif hubungan
secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi. c. Koefisien Determinasi
searah/positif
Berdasarkan
hasil
uji
koefesien
antara jumlah tenaga kerja dengan
determinasi pada tabel 4.14 di atas, dapat
hasil produksi, yaitu jika jumlah
diketahui bahwa nilai R² sebesar 0.893 artinya
tenaga kerja tinggi maka hasil
bahwa variabel bebas mempunyai kemampuan
produksi juga akan tinggi.
sebesar
c. b₂ = 0,512 artinya bahwa jika variabel
modal
(pengaruhnya)
untuk
terhadap
menjelaskan
variabel
terikat,
1%,
sedangkan sisanya sebesar 10.7% dijelaskan
sedangkan variabel jumlah tenaga
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
kerja tetap, maka hasil produksi
penelitian.
akan mengalami kenaikan sebesar
Pembahasan Hasil Penelitian
0,512%.
1) Pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap
Tanda
menunjukkan yang
bertambah
89,3%
(+)
adanya
berbanding
positif hubungan
hasil produksi
searah/positif
antara modal dengan hasil produksi,
Dari hasil regresi dapat diketahui bahwa nilai
koefesien
regresi
sebesar
0,750
menunjukkan besarnya elastisitas input jumlah 12
tenaga kerja terhadap hasil produksi pada
dalam proses produksi. Hal ini sesuai dengan
industri sepatu dan sandal yang artinya
keadaan industri kecil sepatu dan sandal di
kenaikan tenaga kerja setiap 1% dengan
desa Sambiroto, dimana jumlah tenaga kerja
mengasumsikan input lain (modal) konstan,
sangat berpengaruh positif terhadap proses
akan
produksi untuk menghasilkan barang.
meningkatkan
produksi
sebesar
0,750%. Hal ini sesuai dengan teori Cobb-
2) Pengaruh
douglas yang menyatakan bahwa output
Cobb-douglas,
terdapat
pula
terhadap
hasil
produksi
produksi dipengaruhi oleh tenaga. Selain teori
modal
Dari hasil regresi dapat diketahui bahwa nilai
koefesien
regresi
sebesar
0,512
penelitian yang oleh Ni Putu Sri Yuniartini
menunjukkan besarnya elastisitas input modal
dalam
Ekonomi
terhadap hasil produksi pada industri kecil
Ekonomi
sepatu dan sandal di desa Sambiroto yang
Jurnal
Pembangunan Universitas
Jurusan Fakultas
Udayana
,
dimana
hasil
artinya kenaikan modal setiap 1% dengan
penelitiannya menunjukkan bahwa variabel
mengasumsikan input lain (jumlah tenaga
jumlah tenaga kerja mempunyai pengaruh
kerja) konstan, akan meningkatkan produksi
signifikan serta menunjukkan hubungan
sebesar 0,512%.
yang positif/searah terhadap hasil produksi.
Hal ini sesuai dengan teori Cobb-douglas
. Hal ini juga sesuai dengan pengakuan 62
yang menyatakan bahwa output produksi
pengusaha industri kecil sepatu dan sandal
dipengaruhi oleh modal. Selain teori Cobb-
seluruhnya, bahwa jumlah tenaga kerja
douglas,
sangat berpengaruh terhadap banyaknya
lakukan oleh Dian Ayu Lestari Jurusan
hasil produksi sepatu dan sandal yang
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
mereka
Universitas
hasilkan.
Apabila
pengusaha
terdapat pula penelitian yang di
Udayana,
dimana
hasil
industri menambah jumlah tenaga kerja
penelitiannya menunjukkan bahwa variabel
maka jumlah produksi yang dihasilkan akan
modal mempunyai pengaruh signifikan serta
bertambah pula. Jika jumlah produksi
menunjukkan hubungan yang positif/searah
bertambah
yang diperoleh
terhadap hasil produksi. Selain itu, hasil
pengusaha indsutri juga akan bertambah.
penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian
Sehingga
mampu
yang dilakukan oleh Ni Putu Sri Yuniartini
memberikan pendapatan yang lebih besar
dalam Jurnal Jurusan Ekonomi Pembangunan
kepada tenaga kerja.
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana bahwa
maka
laba
pengusaha
industri
Menurut Machfudz (2007:97), Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor
variabel
modal
mempunyai
pengaruh
signifikan terhadap hasil produksi.
produksi yang penting untuk diperhatikan 13
Hal ini menunjukkan bahwa dengan
variabel terikat, sedangkan sisanya sebesar
modal yang tinggi maka akan meningkatkan
10,7% dijelaskan oleh variabel lainnya yang
jumlah hasil produksi, karena dalam proses
tidak dimasukkan kedalam penelitian.
produksi
dibutuhkan
biaya-biaya
yang
Berdasarkan
wawancara
kepada
62
digunakan untuk pembelian bahan baku,
pengusaha industri sepatu dan sandal mengenai
peralatan dan membayar gaji karyawan.
seberapa besar variabel jumlah tenaga kerja
Apabila jumlah modal yang tersedia bisa
dan modal mempengaruhi hasil produksi
memenuhi seluruh kebutuhan dalam proses
sepatu dan sandal. Para pengusaha menjawab
produksi,
maka proses produksi akan
bahwa jumlah tenaga kerja sangat besar
berjalan
dengan
akan
pengaruhnya terhadap besar kecilnya jumlah
berpengaruh terhadap peningkatan hasil
produksi yang di hasilkan. Karena mengingat
produksi.
industri
bahwa usaha mereka masih tergolong dalam
menambah jumlah modal mereka, maka
industri kecil dan alat untuk proses produksi
akan
produksi.
juga masih menggunakan alat manual seperti
Dengan penambahan jumlah modal, maka
palu, guntung, catut, dan mesin open sederhana
pengusaha industri dapat menambah bahan
maka dari itu banyaknya jumlah tenaga kerja
baku untuk diolah dan dijadikan sepatu dan
yang mereka perlukan sangat di prioritaskan.
sandal. Sehingga kapasitas output akan
Mengenai peran tenaga kerja dalam proses
menjadi
produksi, apapun peran yang dimiliki para
Jika
lancar
pengusaha
meningkatkan
lebih
dan
jumlah
besar.
Apabila
jumlah
produksi bertambah banyak maka laba yang
tenaga
diperoleh
akan
penting. Namun dalam pembuatan sepatu dan
bertambah pula sehingga selain digunakan
sandal ini peran tenaga kerja sebagai tukang
untuk memberi gaji karyawan, juga dapat
jahit yang paling menentukan berapa lama dan
digunakan untuk cicilan pembayaran utang
banyak sepatu dan sandal dapat diproduksi.
modal di bank ataupun koperasi.
Kemudian mengenai hari kerja para pekerja
3)
Peran jumlah tenaga kerja dan
juga akan menentukan jumlah produksi yang
modal dalam mempengaruhi hasil
dihasilkan. Apabila ada salah satu para pekerja
produksi
yang tidak masuk kerja, maka jumlah produksi
pengusaha
Berdasarkan
hasil
industri
uji
koefesien
yang
kerja
tentu
dihasilkan
semuanya
dalam
sama-sama
seminggu
akan
determinasi, diketahui bahwa nilai R²
berkurang. Dan seperti halnya juga modal,
sebesar 0,893 artinya bahwa variabel bebas
modal juga sangat mempengaruhi banyaknya
(jumlah
modal)
jumlah produksi sepatu dan sandal yang di
mempunyai kemampuan sebesar 89,3%
hasilkan. Hal ini disebabkan modal merupakan
untuk menjelaskan pengaruhnya terhadap
hal utama yang di butuhkan dalam mereka
tenaga
kerja
dan
14
membangun usaha sepatu dan sandal.
pengusaha masih menggunakan mesin manual
Dimana saat modal yang mereka miliki
jadi lebih banyak membutuhkan tenaga kerja.
tinggi maka akan meningkatkan jumlah
2.
hasil
proses
signifikan terhadap hasil produksi pada industri
yang
kecil sepatu dan sandal. Hal ini sesuai dengan
produksi,
produksi
karena
dibutuhkan
digunakan
untuk
dalam
biaya-biaya
,
teori Cobb-douglas yang menyatakan bahwa
peralatan, dan membayar gaji karyawan.
output produksi dipengaruhi oleh modal. Hal
Dan sebaliknya jika modal yang mereka
ini menunjukkan bahwa dengan modal yang
miliki kecil maka akan menurunkan jumlah
tinggi maka akan meningkatkan jumlah hasil
hasil produksi sepatu dan sandal. Intinya,
produksi,
apabila jumlah tenaga kerja dan modal yang
dibutuhkan biaya-biaya yang digunakan untuk
tersedia bisa memenuhi seluruh kebutuhan
pembelian bahan, peralatan dan membayar gaji
dalam
karyawan.
proses
pembelian
produksi,
bahan
Variabel modal berpengaruh secara
maka
proses
karena
dalam
proses
produksi
produksi akan berjalan dengan lancar dan
3.
Variabel jumlah tenaga kerja dan modal
akan berpengaruh terhadap peningkatan
mempunyai pengaruh
hasil produksi.
terhadap hasil produksi pada industri kecil
yang
sangat
besar
sepatu dan sandal. Apabila jumlah tenaga kerja PENUTUP
dan modal yang tersedia bisa memenuhi
Simpulan
seluruh kebutuhan dalam proses produksi,
Berdasarkan hasil analisis yang telah
maka proses produksi akan berjalan dengan
dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat
lancar
diambil kesimpulan sebagai berikut :
peningkatan hasil produksi.
1.
Variabel
jumlah
tenaga
kerja
dan
akan
berpengaruh
terhadap
Saran
berpengaruh secara signifikan terhadap
Untuk meningkatkan produksi sepatu dan
hasil produksi pada industri kecil sepatu
sandal pada industri kecil sepatu dan sandal di
dan sandal. Hal ini sesuai dengan teori
desa Sambitoro kecamatan Sooko kabupaten
Cobb-douglas yang menyatakan bahwa
Mojokerto, maka disarankan beberapa hal yang
output produksi dipengaruhi oleh tenaga
didasarkan pada hasil temuan pada penelitian
kerja. Hal ini juga sesuai dengan pengakuan
ini, sebagai berikut :
62 pengusaha industri kecil sepatu dan
1.
sandal seluruhnya, bahwa jumlah tenaga
disaranakan
kerja
terhadap
melakukan pelatihan dahulu agar sebelum para
banyaknya hasil produksi karena dalam
pekerja bekerja, pengusaha industri kecil sudah
proses produksi sepatu dan sandal ini para
bisa mengetahui seberapa besar kemampuan
sangat
berpengaruh
Dalam
merekrut pengusaha
tenaga
kerja
industri
kecil
15
para pekerja dalam proses produksi sepatu
Mankiw, N. Gregory. 2003. Makroekonomi.
dan sandal. 2.
Jakarta: Erlangga
Di harapkan pengusaha industri
kecil membuat
Mahchfudz, Masyhuri. 2007. Dasar-Dasar
laporan keuangan dan
Ekonomi Mikro. Malang: Prestasi
mencatat setiap perubahan hasil produksi serta jumlah tenaga kerja dan modal yang
Pustaka Publisher Mulyadi.
2003.
Ekonomi
Sumber
digunakan agar dapat memprediksiakan
Manusia
jumlah tenaga kerja dan modal yang tepat
Pembangunan.
untuk diguankan agar hasil produksi sepatu
RajaGrafindo Persada
dan sandal lebih optimal. 3.
Riyanto,
Dengan penataan tempat yang baik
Dalam
Bambang.
Perspektif
Jakarta:
2001.
PT.
Dasar-dasar
Pembelanjaan
untuk proses produksi maka disarankan
Daya
Perusahaan.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
agar para pengusaha membuat penataan
Rosyidi, Suherman. 2004. Pengantar Teori
tempat yang baik agar proses produksi pun
Ekonomi Pendekatan kepada Teori
bisa tertata rapi sesuai dengan yang sedang
Ekonomi Mikro & Makro. Surabaya:
dikerjakan dan para pekerja pun bisa
Rajawali Pers
nyaman dalam bekerja.
Sakti,
Norida Canda. 2011. Ekonomi Pembangunan. Surabaya: Unesa University Perss Soeharno. 2006. Teori Mikroekonomi.
DAFTAR PUSTAKA Adisaputra, Gunawan dan Asri, Marwan. 2003.
Anggaran
Perusahaan.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Arfida. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia Burhan, Umar. 2006. Konsep Dasar Teori Ekonomi Mikro. Malang: BFEE UNIBRAW
Sumber Daya Manusia Manajemen
Pendekatan
Soemarni, Murti dan Soeperiharianto, Jhon. 2003. Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomik Perusahaan). Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan
R&D.
Bandung:
Alfabeta Sukirno, Sadono. 2004. Mikro Ekonomi Teori
Hamalik, Oemar. 2005. Pengembangan
Pelatihan
Surakarta. Penerbit Andi
Keternagakerjaan Terpadu.
Jakarta:
Bumi Aksara Mankiw, N. Gregory. 2006. Makroekonomi. Jakarta: Erlangga
Pengantar
Edisi
Ketiga.Jakarta:
Rajawali Pers Sukirno, Sadono. 2006. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sukirno, Sadono. 2009. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. 16
Jakarta: Raja Grafindo Persada Sunaryo.
2001.
Ekonomi
Pembangunan Manajerial
Universitas
Fakultas
Ekonomi
Udayana.
(Online)
Aplikasi Teori Ekonomi Mikro.
(Journal.unud.ac.id/index.php/eep/arti
Jakarta: Erlangga
cle/view/4304/0, diakses pada tanggal
Tambunan,
Tulus,
T.H.
2001.
Industrialisasi Di Negara Sedang Berkembang,
Kasus
Indonesia.
25 April 2013) Setiawati, Devia. 2013. Faktor-Faktor Yang Mepengaruhi Hasil Produksi Tempe
Jakarta: Ghalia Indonesia
pada
Yogyakarta: Liberty Yogyakarta
Kecamatan
Winarno, Wing Wahyu. 2011. Analisis Ekonometrika dengan
dan
Eviews.
Statistika
Edisi
ketiga.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Peraturan
Pemerintah
Kendal.
Industri Sukorejo
Jurnal
Pembangunan, Universitas
Tempe
Di
Kabupaten
Jurusan Ekonomi Fakultas
Negeri
Ekonomi Semarang.
(Online)
Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2003 dan
Sentra
RI
(Journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eda j, di akses pada tanggal 3 Juni 2013)
Nomor 15 Tahun 2007 tentang Ketenagakerjaan Undang-Undang No 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian Lestari, Diah Ayu dan Ida Bagus Darsana. Pengaruh Invetasi, Tenaga Kerja, Pengalaman Kerja dan Kapasitas Produksi Terhadap Nilai Produksi Pengerajin Perak. Jurnal Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi UniversitasUdayana.(Online)(jour nal.unud.ac.id/index.php/eep/articl e/download/1928/1367,
diakses
pada tanggal 4 April 2013) Ni Putu Sri Yuniartini. Pengaruh Modal, Tenaga
Kerja
dan
Teknologi
Terhadap
Produksi
Industri
Kerajinan
Ukiran
Kayu
di
Kecamatan Ubud. Jurnal Ekonomi 17
18