Pengaruh Fasilitas Ticketing On Line, Ruang Tunggu, dan...
PENGARUH FASILITAS TICKETING ON LINE, FASILITAS RUANG TUNGGU, DAN FASILITAS PARKIR TERHADAP CORPORATE IMAGE PT. KERETA API INDONESIA DI STASIUN KERETA API SRAGEN Agus Prasetyo
Abstrak: Artikel ini berdasarkan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas ticketing on line, ruang tunggu, dan parkir terhadap corporate image PT Kereta Api Indonesia di Stasiun Kereta Api Sragen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen kereta api di Stasiun Kereta Api Sragen dalam kategori tak terhingga. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin. Teknik pengumpulan data primer dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Sedangkan pengumpulan data sekunder melalui dokumentasi. Teknik pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik (yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas), analisis regresi berganda, uji f, uji t, dan uji koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian ini adalah 1) Fasilitas ticketing on line, ruang tunggu, dan parkir, masing-masing secara individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap corporate image PT Kereta Api Indonesia di Stasiun Kereta Api Sragen; 2) Keseluruhan fasilitas ticketing on line, ruang tunggu, dan parkir berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap corporate image PT Kereta Api Indonesia di Stasiun Kereta Api Sragen; dan 3) Fasilitas ticketing on line, dengan nilai koefisien regresi standar yaitu sebesar 0.443 telah terbukti menjadi fasilitas yang paling berpengaruh atau dominan apabila dibandingkan dengan fasilitas ruang tunggu dan fasilitas parkir. Kata Kunci: ticketing on line, ruang tunggu, fasilitas parkir, corporate image PENDAHULUAN Era globalisasi saat ini mendorong bertambahnya perusahaan–perusahaan di berbagai bidang yang ikut bersaing dalam menarik minat konsumen untuk menggunakan produk/jasa mereka demi mendapatkan keuntungan. Persaingan yang terjadi sangat inovatif dan kompetitif. Perusahaan mengharapkan keuntungan yang maksimal dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas-fasilitas yang ditawarkan serta melakukan inovasi produk atau pelayanan dalam memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga konsumen merasa puas dengan produk atau pelayanan yang diberikan.
Kualitas pelayanan yang baik juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam jasa transportasi. KAI adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi terbesar di Indonesia yang mengutamakan profesionalisme dan kinerja, sehingga PT. KAI menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan. PT. Kereta Api Indonesia senantiasa meningkatkan fasilitas dan kualitas pelayanan untuk memberikan kepuasan kepada para konsumen. Fasilitas yang diberikan oleh PT. KAI diantaranya pelayanan pembelian tiket melalui ticketing on line, ketersediaan ruang tunggu di stasiun,
* Staff Universitas Islam Batik Surakarta
Magistra No. 98 Th. XXIX Desember 2016 ISSN 0215-9511
55
Pengaruh Fasilitas Ticketing On Line, Ruang Tunggu, dan...
serta adanya area atau lahan parkir. Sebagian besar pengguna jasa kereta api setuju bahwa ketersediaan
Prosedur dalam melakukan pembelian tiket secara on line ini dapat dilakukan dengan mudah dan
fasilitas–fasilitas tersebut serta adanya pemeriksaan oleh pihak PT. Kereta Api yang komprehensif dan menyeluruh akan memberikan pengaruh yang sangat berharga untuk meningkatkan corporate image
didukung dengan aplikasi ticketing on line yang bagus dan menarik, sehingga Ticketing on line lebih praktis dan ekonomis dilakukan serta lebih efisiens dalam pemesanan dan pembelian tiket. Sytem Ticketing on
perusahaan.
line dapat dilakukan diberbagai tempat, diman konsumen tidak harus datang dan mengantri diloket stasiun kereta.
Citra (image) pada sebuah perusahaan jasa sendiri dapat didefinisikan sebagai sebuah payung (perlindungan) bagi unit- unit komponen jasa perusahaan, yang meliputi penyediaan dari segi atribut (lokasi, karyawan, produk, produk, harga) dan holistic (kebersihan, suasana, tata letak), sehingga citra memiliki dampak yang besar bagi perusahaan. LANDASAN TEORI Fasilitas Ticketing On Line PT. KAI Menurut Ng-Kruelle dan Swatman (2006), mendefinisikan e-ticketing sebagai berikut: “electronic ticketing atau E-ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket”. Sedangkan menurut Blenz mendefinisikan e-ticketing yaitu:
(2008),
“sebuah metode perdagangan, pembelian, dan penjualan tiket dari berbagai produk jasa khususnya jasa perjalanan melalui media internet dan komputer”. Ticketing on line PT. Kereta Api Indonesia adalah sistem pembelian tiket kereta api yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya memberikan kemudahan bagi pengguna jasa kereta api untuk mendapatkan tiket secara on line melalui situs resmi PT Kereta Api Indonesia dan membayar tiket melalui online payment.
56
Fasilitas Ruang Tunggu Ruang tunggu atau dalam bahasa Belanda Peron adalah jalan kecil yang sejajar dengan rel kereta api tempat lalu lalang penumpang di stasiun kereta api, halte kereta api, atau tempat pemberhentian transportasi rel lainnya. http:// id.wikipedia.org>wiki>Peron. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peron adalah pelataran (halaman) pada stasiun kereta api, tempat penumpang menunggu atau tempat turun naik dari kereta. http://kbbi.web.id/peron. Peron adalah tempat naik-turun para penumpang di stasiun, jadi peron adalah lantai pelataran tempat para penumpang naik-turun dan jalur rel melintas di stasiun. Fasilitas peron atau ruang tunggu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua fasilitas yang ada di sekitar tempat penumpang menunggu kereta api, yaitu lobi, tempat naik turun penumpang dari kereta, tempat duduk di ruang tunggu, serta semua fasilitas yang ada yang mempermudah dan yang mendukung kenyamanan penumpang. Tersedianya ruang tunggu yang dilengkapi dengan cafetaria, toilet, instalasi listrik untuk mencharge handphone, serta area yang memadai, bersih dan nyaman sangat bermanfaat bagi para penumpang sehingga mereka merasa nyaman saat menunggu keberangkatan kereta api tujuan mereka. Inovasi
Magistra No. 98 Th. XXIX Desember 2016 ISSN 0215-9511
Pengaruh Fasilitas Ticketing On Line, Ruang Tunggu, dan...
fasilitas yang tersedia diruang tunggu tersebut, diharapkan adanya peningkatan corporate image perusahaan sehingga secara berkesinambungan terdapat peningkatan jumlah konsumen. Fasilitas Parkir Stasiun Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya yang secara hukum dilarang untuk parkir. Setiap pengendara kendaraan bermotor memiliki kecendrungan untuk mencari tempat untuk memarkir kendaraannya sedekat mungkin dengan tempat kegiatan atau aktifitasnya. Sehingga tempat-tempat terjadinya suatu kegiatan misalnya seperti tempat kawasan pariwisata diperlukan areal parkir. Menurut Pedoman Per encanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 1998 parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara. Termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat- tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk kepentingan menaikkan dan menurunkan orang atau barang. PP No.43 tahun 1993 menjelaskan definisi parkir adalah suatu keadaan dimana kendaraan tidak bergerak dalam jangka waktu tertentu atau tidak bersifat sementara. PT Kereta Api Indonesia saat ini mulai menata tempat parkir stasiun yang bersih, rapi, dan nyaman dengan biaya parkir stasiun tidak mahal dan prosedur parkir distasiun mudah dan cepat. Diman tingkat keamanan parkir dapat dijaga dengan baik dan halaman parkir yang luas sehingga dapat menampung mobil dan motor. Saat ini sudah banyak stasiun khususnya stasiun – stasiun besar yang telah memiliki lahan /area parkir yang memadai.
Magistra No. 98 Th. XXIX Desember 2016 ISSN 0215-9511
Corporate Image (Citra Perusahaan) Konsep citra pertama kali diutarakan dalam penelitian Martineau (dalam Faullantetal., 2008) yang menggambarkan citra sebagai bentuk pemikiran dan perasaan yang mempengaruhi perilaku berbelanja konsumen. Frederick dan Salter (dalam Faullant et al., 2008) menganggap citra sebagai cerminan manfaat yang diperoleh konsumen dari harga, kualitas jasa dan inovasi suatu jasa. Pada tingkatan perusahaan, citra didefinisikan sebagai persepsi dari suatu organisasi yang tercermin dan tersimpan dalam memori konsumen (Keller, 1993). Menurut Bellenger dan Goldstrucker(1983: 84), faktor-faktor yang mempengaruhi corporate image terdiri dari: 1. Cleanliness (kebersihan). Kebersihan dapat menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk berkunjung. Pengelola jasa harus mempunyai rencana yang baik dalam pemeliharaan kebersihan eksterior dan interior, apabila tidak dirawat kebersihannya akan menimbulkan penilaian yang negatif dari konsumen. 2. Layout (tata letak). Tata letak (layout) dapat diartikan sebagai tata letak yang harus dirancang dan dibuat setelah lokasi jasa dipilih. Tata letak mempengaruhi seberapa lama konsumen akan memakai jasa, berapa banyak posisi yang mengalami kontak pandang dengan konsumen, jalur mana yang dalam jasa akan dilalui konsumen. 3. Atmosphere (suasana). Fasilitas fisik harus dapat menciptakan sebuah atmosfir atau suasana yang dapat memproyeksikan citra jasa yang diinginkan.
57
Pengaruh Fasilitas Ticketing On Line, Ruang Tunggu, dan...
Suasana akan melibatkan afeksi dalam bentuk status emosi dalam jasa yang mungkin tidak
dalam merubah harga menghasilkan perang harga, dimana pengecer-pengecer menurunkan harga
disadari sepenuhnya oleh konsumen. Suasana inilah yang memberikan stimuli pada seorang konsumen untuk mendekat maupun menghindar.
dibawah harga standar dan kadang di bawah biaya produksi untuk menarik konsumen. METODOLOGI PENELITIAN
4. Location (lokasi). Lokasi merupakan faktor pengusaha menempatkan basis pemasar annya untuk memasukkan suatu produk. Biasanya konsumen tidak akan pergi terlalu jauh untuk memenuhi kebutuhannya. Mencari dan menentukan lokasi suatu bisnis (location) merupakan tugas yang penting, karena penentuan lokasi yang tepat merupakan salah satu kunci kesuksesan suatu usaha. Lokasi yang baik akan menciptakan tersedianya akses yang cepat, dapat menarik sejumlah besar konsumen dan cukup kuat untuk mengubah pola berbelanja dan pembelian konsumen. 5. Personnel (karyawan). Karyawan yang sopan, ramah dan mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai produk yang dijual akan menguatkan citra perusahaan sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan. 6. Technology (produk). Pengelola jasa harus memutuskan mengenai variasi, ukuran dan kualitas produk yang akan dijual. Mereka harus memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. 7. Pricing (penetapan harga). Dalam situasi strategi pemberian harga dalam pasar, terdapat banyak persaingan dan konsumen cenderung mencari harga yang paling rendah. Dalam beberapa kasus, reaksi pesaing
58
Populasi dan Sample 1. Populasi Pengertian populasi menurut Sugiyono(2012: 80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen kereta api di Stasiun Kereta Api Sragen dalam kategori tak terhingga. 2. Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan rumus Slovin, yaitu sebagai berikut:
Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Batas kesalahan maksimal yang ditolerir dalam sampel (5%) Jenis Data 1. Data Primer Merupakan data-data yang diperoleh dari objek penelitian secara langsung (Indriantoro dan Supomo, 1999:146) yang meliputi antara lain sebagai berikut:
Magistra No. 98 Th. XXIX Desember 2016 ISSN 0215-9511
Pengaruh Fasilitas Ticketing On Line, Ruang Tunggu, dan...
a. Wawancara dengan pimpinan dan staf stasiun kereta api sragen.
langsung terhadap perusahaan yang ada hubungannya dengan obyek yang diteliti, dalam
b. Kuisoner yang diberikan kepada responden
hal ini obyek yang dijadikan acuan penelitian adalah seluruh fasilitas tiketing on line, fasilitas ruang tunggu dan fasiltas parkir di Stasiun Sragen.
dalam hal ini pelanggan stasiun kereta api sragen. Yaitu berupa data mengenai fasilitas tiketing on line, fasilitas ruang tunggu dan fasiltas parkir di stasiun sragen. 2.
Data Sekunder Di peroleh dari sumber-sumber data tidak langsung seperti studi kepustakaan berupa literaturliteratur terkait, jurnal maupun referensi-referensi lain yang terkait dengan penelitian (Indriantoro dan Supomo, 1999:147) diantaranya seperti gambaran umum perusahaan yang berisi sejarah umum staiun sragen dan operasional perusahaan, personalia perusahaan, struktur organisasi perusahaan, pemasaran, keuangan, jumlah pelanggan serta jurnal dan penelitian-penelitian terdahulu.
2. Pengumpulan Data Sekunder Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui dokumentasi yang merupakan metode pengumpulan data dengan cara penyalinan atau pengutipan data-data gambaran umum perusahaan, operasional perusahaan, personalia, dan struktur organisasi perusahaan, pemasaran, keuangan, jumlah pelanggan serta jurnal dan penelitianpenelitian terdahulu. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ini menggunakan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas sebagai teknik pengujian instrumen.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
1. Pengumpulan Data Primer
Teknik analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik (yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas), analisis regresi berganda, uji f, uji t, dan uji koefisien determinasi (R2).
a) Kuesioner Dalam penelitian ini, skala pengukuran data yang peniliti gunakan kuesioner adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. Kuesioner dibuat dengan nilai satu 15 untuk mewakili pendapat responden seperti sangat setuju, setuju, cukup setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju (Riduwan, 2008: 87). b) Observasi Obser vasi mer upakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung dan member ikan pertanyaan-pertanyaan secara lisan dan
Magistra No. 98 Th. XXIX Desember 2016 ISSN 0215-9511
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Stasiun Kereta Api Sragen Stasiun Sragen (SR) merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, Sragen. Stasiun yang terletak pada ketinggian +86 MDPL ini termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta. Stasiun ini memiliki empat jalur dengan jalur 1 sebagai jalur lurus, jalur 2 dan 3 sebagai jalur belok dan jalur 4 sebagai jalur kereta api barang. Stasiun ini terletak di Jl. Raya Sukowati (Jl. Solo–Ngawi). Di selatan
59
Pengaruh Fasilitas Ticketing On Line, Ruang Tunggu, dan...
rel terdapat Pabrik Gula Mojo. Dahulu stasiun ini dinamai Stasiun Mojosragen karena keberadaan pabrik gula itu. Saat ini stasiun ini hanya melayani kereta api kelas campuran dan ekonomi jarak jauh tertentu 2. Sumber Daya Manusia Stasiun Kereta Api II Sragen Stasiun kereta api Sragen dipimpin oleh seorang kepala stasiun dimana seorang kepala stasiun dalam menjalankan tugasnya sehari - hari dibantu oleh 4 orang Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA), 4 orang Penjaga Pintu Perlintasan (PJL), 1 orang Checker Barang Hantaran, 3 orang Petugas Loket, 8 orang Petugas Pengaman Stasiun, dan 3 orang Cleaning Service. 3. Lay out Stasiun Kereta Api Sragen Adapun lay out Stasiun Kereta Api Sragen terdari dari: a. Emplasemen (area sekitar stasiun), terdiri dari jalan rel, fasilitas pengoperasian prasarana kereta api, dan drainase di stasiun. b. Bangunan stasiun kereta api adalah bangunan untuk keperluan operasional kereta api yang terdiri dari gedung, instalasi pendukung dan peron. c. Gedung Stasiun adalah gedung untuk pengoperasian kereta api yang terdiri dari gedung untuk kegiatan pokok, kegiatan penunjang, dan kegiatan jasa pelayanana khusus. d. Instalasi pendukung adalah instalasi yang mendukung kegiatan operasional kereta api yang terdiri dari: instalasi listrik, instalasi air, dan pemadam kebakaran.
60
e. Peron adalah bangunan yang terletak di samping jalur kereta api di stasiun yang berfungsi untuk naik turun penumpang. f. Gedung untuk kegiatan pokok, antara lain: halaman, perkantoran untuk kegiatan stasiun, loket penjualan tiket, ruang tunggu penumpang, ruang informasi, ruang fasilitas umum, ruang fasilitas keamanan dan keselamatan, ruang fasilitas penyandang cacat dan lansia, ruang fasilitas kesehatan. g. Gedung untuk kegiatan penunjang, antara lain: pertokoan, restoran, parkiran. h. Gedung untuk kegiatan jasa pelayanan khusus antara lain: ruang tunggu penumpang,tempat bongkar muat barang, pergudangan, penitipan barang. Pembahasan 1. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Validitas item pertanyaan untuk variabel fasilitas ticketing on line, fasilitas ruang tunggu, fasilitas parkir, dan corporate image seluruhnya valid karena mempunyai nilai r hitung lebih besar dari r tabel . Hasil tersebut mengindikasikan bahwa semua item pertanyaan dapat digunakan sebagai instrument penelitian. b. Uji Reliabilitas Hasil pengujian reiabilitas menunjukkan bahwa koefisien (r) alpha hitung seluruh variabel lebih besar dibandingkan dengan kriteria yang dipersyaratkan atau nilai kritis ( rule of tumb) sebesar 0.60 sehingga dapat dikatakan bahwa butir-butir pertanyaan seluruh variabel dalam keadaan reliabel.
Magistra No. 98 Th. XXIX Desember 2016 ISSN 0215-9511
Pengaruh Fasilitas Ticketing On Line, Ruang Tunggu, dan...
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Dari grafik normal probality plots terlihat titik-titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal dan hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal. b. Uji Multikolinearitas Berdasarkan Uji Multikolinearitas dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengalami gangguan multikolinieritas. Hal ini tampak pada nilai tolerance masing-masing variabel lebih besar dari 10 persen (0,1). Hasil perhitungan VIF menunjukkan bahwa nilai VIF masing-masing variabel kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi tersebut. c. Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil output menggunakan grafik scatterplot menunjukkan titik menyebar di bawah serta di atas sumbu Y, dan tidak mempunyai pola yang teratur. Maka dapat disimpulkan variabel bebas di atas tidak terjadi heter oskedastisitas atau bersifat homokedastisitas. 3. Analisa Regresi berganda Berdasarkan Analisa Regresi berganda menunjukkan bahwa: a. Konstanta 4.916 Nilai konstanta positif menunjukkan bahwa corporate image sebesar 4.916 dengan asumsi variabel independen Fasilitas Ticketing On Line (X1), Fasilitas Ruang Tunggu (X2), Fasilitas Parkir (X3), sama dengan 0 (nol).
b. Fasilitas Ticketing On Line (X1) = 0.443 Merupakan nilai koefisien regresi variabel Fasilitas Ticketing On Line (X1) terhadap variabel corporate image (Y) artinya jika Fasilitas Ticketing On Line (X1) mengalami kenaikan satu satuan , maka corporate image (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.443 atau 44.3% dengan syarat fasilitas ruang tunggu (X2) dan harga fasilitas parkir (X3) sama dengan 0 (nol). Koefisien bernilai positif artinya antara Fasilitas Ticketing On Line (X1) dan corporate image (Y) hubungan positif. Kenaikan Fasilitas Ticketing On Line (X1) akan mengakibatkan kenaikan pada corporate image (Y). c. Fasilitas Ruang Tunggu (X2) = 0.153 Merupakan nilai koefisien regresi variabel Fasilitas Ruang Tunggu (X2) terhadap variabel corporate image (Y) artinya jika Fasilitas Ruang Tunggu (X2) mengalami kenaikan satu satuan, maka corporate image (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.153 atau 15.3% dengan syarat fasilitas ticketing on line (X1) dan fasilitas parkir (X3) sama dengan 0 (nol). Koefisien bernilai positif artinya antara Fasilitas Ruang Tunggu (X2) dan corporate image (Y) hubungan positif. Kenaikan Fasilitas Ruang Tunggu (X2) akan mengakibatkan kenaikan pada corporate image (Y). d. fasilitas parkir (X3) = 0.155 Merupakan nilai koefisien regresi variabel fasilitas parkir (X3) terhadap variabel corporate image (Y) artinya jika fasilitas parkir (X3) mengalami kenaikan satu satuan, maka corporate image (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.155 atau 15.5% dengan
Magistra No. 98 Th. XXIX Desember 2016 ISSN 0215-9511
61
Pengaruh Fasilitas Ticketing On Line, Ruang Tunggu, dan...
penelitian ini karena belum dilakukan penelitian
syarat fasilitas ticketing on line (X1) dan fasilitas ruang tunggu (X2) sama dengan 0 (nol) .Koefisien bernilai positif artinya antara fasilitas parkir (X3) dan corporate image (Y) hubungan positif. fasilitas parkir (X3) akan mengakibatkan kenaikan pada corporate image (Y). 4. Uji Hipotesa a. Uji f (Simultan) Dari hasil olah data dengan program SPSS, diperoleh hasil f hitung sebesar 29.029 sedangkan f tabel adalah 2.70 Hasil perhitungan uji f didapat f hitung> f tabel = 34.408 > 2.70, dan nilai signifikasi 0.000 < 0.05 sehingga Ho ditolak berarti Fasilitas Ticketing On Line (X1), Fasilitas Ruang Tunggu (X2), dan Fasilitas Parkir (X3) berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap corporate image di Stasiun sragen (Y) terbukti. b. Uji t (Parsial) Hasil perhitungan uji t untuk variabel dan Fasilitas Parkir (X3) diperoleh t hitung (2.713) lebih besar daripada t tabel (1.984), artinya terdapat pengaruh signifikan terhadap corporate image PT. kereta api indonesia di stasiun sragen Maka hipotesis yang menyatakan fasilitas parkir berpengaruh secara posistif dan signifikan terhadap corporate image di Stasiun sragen terbukti.
lebih lanjut. SIMPULAN Penelitian ini menghasilkan tiga kesimpulan, yaitu 1. Fasilitas ticketing on line, ruang tunggu, dan parkir, masing-masing secara individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap corporate image PT Kereta Api Indonesia di Stasiun Kereta Api Sragen. 2. Keseluruhan fasilitas ticketing on line, ruang tunggu, dan parkir berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap corporate image PT Kereta Api Indonesia di Stasiun Kereta Api Sragen yang berarti fasilitas ticketing on line, ruang tunggu, dan parkir beserta indikator - indikatornya memberikan pengaruh nyata terhadap corporate image PT Kereta Api Indonesia di Stasiun Kereta Api Sragen. 3. Fasilitas ticketing on line, dengan nilai koefisien regresi standar yaitu sebesar 0.443 telah terbukti menjadi fasilitas yang paling berpengaruh atau dominan apabila dibandingkan dengan fasilitas ruang tunggu, dan fasilitas parkir.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2 ) Berdasarkan hasil Adjusted R Square sebesar 0.459, hal ini diartikan bahwa fasilitas ticketing on line, fasilitas ruang tunggu, fasilitas parkir secara simultan mempengaruhi corporate image di Stasiun kereta api sragen sebesar 45,9% sedangkan sisanya 54,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam
62
Magistra No. 98 Th. XXIX Desember 2016 ISSN 0215-9511
Pengaruh Fasilitas Ticketing On Line, Ruang Tunggu, dan...
DAFTAR PUSTAKA Grace Ng-Kruelle, Paul A. Swatman and Oliver Kruelle: e-Ticketing Strategy and Implementation in an Open Access System: The case of Deutsche Bahn.
Sugiyono, 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung, Alfabeta. Tjiptono, Fandy. T. 2005. Pemasaran Jasa. Malang: Bayu Media Publising.
Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Imam Ghozali. 2005. Aplikasi analisis multivarate dengan program SPSS. Semarang. Badan penerbit Universitas Diponegoro. Indr ianto Nur dan Bambang Supomo, 1999. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta, BPFE. Keller, L L. 1993. Conceptualising, measuring and managing customer based brand quality. Journal of Marketing. (57) 1;1-22
_____________ 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Andi Offset. Tony Wijaya, 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Jogjakarta, Graha Ilmu. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kereta_Api_Indonesia http://id.wikipedia.org>wiki>Peron http://kbbi.web.id/peron http://id.m.wikipedia.org/wiki/Stasiun_kereta_api
Kottler dan Keller. T. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta: Erlangga. Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. Sofyan Assauri, T. 1987. Manajemen Pemasaran, Dasar Konsep dan Strategi. Jakarta: Raja Grafindo.
Magistra No. 98 Th. XXIX Desember 2016 ISSN 0215-9511
63