1
PENGARUH EVALUASI FORMATIF DENGAN FEED BACK TERHADAP PENGUASAAN MATEMATIKA SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK Nirmala Kalaha, Perry Zakaria, Franky A. Oroh Jurusan Pendidikan Matematika F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo Email:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan matematika siswa yang diberikan evaluasi formatif dengan feed back dan evaluasi formatif tanpa feed back pada materi kubus dan balok. Penelitian ini menggunakan desai penelitian eksperimen dengan rancangan Posttes-Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Limboto, dengan populasi terjangkau adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Limboto T.P 2011-2012. Pengambilan sampel dilakukan secara Claster Simple Random Sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penguasaan matematika siswa pada materi Kubus dan balok. Data ini dikumpul dengan menggunakan Instrumen tes Penguasaan Matematika Siswa. Teknik analisis daa yang digunakan dalam penelitian ada dua bagian yaitu analisis data deskriftif dan inferensial, dengan pendekatan yang digunakan adalah pengujian validitas, realibilitas, dan uji t. Berdasarkan hasil penelitian, dapat terlihat dengan adanya perbedaan penguasaan matematika siswa pada kelas eksperimen yang diberikan evaluasi formatif feed back dan kelas kontrol yang diberikan evaluasi formatif tanpa feed back, yaitu diperoleh nilai rata-rata penguasaan matematika siswa pada kelas eksperimen (X1) = 75,93 dan rata-rata penguasaan matematika siswa pada kelas kontrol (X2) = 69,35. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan uji t tentang perbedaan penguasaan matematika siswa yang diberikan evaluasi formatif dengan feed back dan yang diberikan evaluasi formatif tanpa feed back diperoleh nilai thitung = 6,93 untuk α = 0,05 dengan dk= 52 diperoleh nilai tdaftar = 2,016. Hal ini menunjukkan hipotesis nol (H0) ditolak dan diterimanya hipotesis penelitian (H1) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara penguasaan matematika siswa yang diberikan evaluasi formatif dengan feed back dan yang diberikan evaluasi formatif tanpa feed back. Dengan demikian hipotesis diterima dan disarankan kepada peneliti lain perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui keefektifan proses pembelajaran dengan pemberian evaluasi formatif dengan feed back sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Penguasaan Matematika Siswa Dan Evaluasi Formatif Dengan Feed Back
2
I.
Rendahnya penguasaan siswa tentang
PENDAHULUAN Masalah utama yang sering dihadapi
konsep-konsep matematika tidak terlepas
dalam pembelajaran matematika di sekolah
dari peranan guru dalam proses pembelajaran
yaitu matematika dirasakan sulit oleh siswa.
yang
Hal ini dapat disebabkan oleh guru atau
menceramahkan konsep dan prinsip yang
siswa itu sendiri. Dilihat dari sisi guru,
sudah jadi. Kondisi seperti ini ditambah lagi
banyak guru yang mengajarkan matematika
dengan kurangnya guru menerapkan metode
dengan metode dan model yang tidak
pembelajaran yang berorientasi pada siswa
menarik atau cenderung monoton. Dengan
berpikir aktif sehingga mengakibatkan siswa
kata lain bahwa guru tidak menvariasikan
tidak
metode atau model yang digunakan dalam
gagasannya menjadi konsep yang benar.
proses belajar mengajar dan juga guru dalam akhir
pembelajaran
dilakukan
termotivasi
untuk
dengan
membangun
Dalam realitas pembelajaran di sekolah
memberikan
sering dijumpai kegiatan pembelajaran yang
evaluasi pada siswa. Sementara siswa sendiri
tidak diakhiri dengan evaluasi, dalam artian
tidak memperhatikan penjelasan guru, siswa
bahwa dalam proses pembelajaran, seorang
hanya sibuk mencatat dan sibuk dengan hal-
guru hanya menyampaikan materi sehingga
hal
tidak
yang
lain.
tidak
hanya
Sehingga
materi
yang
mengetahui
apakah
siswa
telah
diberikan atau dibawakan tidak menarik atau
menyerap isi materi yang telah dijelaskan,
tidak menyenangkan.
guru kurang menguasai materi pelajaran,
Siswa memunculkan persepsi yang selalu
sehingga
dalam
menyampaikan
materi
mengidentikkan matematika dengan rumus.
pelajaran kepada anak, kalimatnya masih
Rumus yang sudah ada harus dihafal tanpa
kurang dipahami yang menyebabkan anak
harus mengetahui tahapan pemahaman dan
menjadi bingung dan sukar mencerna apa
manfaat dari rumus tersebut. Karena rumus
yang disampaikan oleh guru tersebut. Tentu
hanya
siswa
saja di akhir pelajaran mereka kewalahan
dan
menjawab pertanyaan atau tidak mampu
dalam
mengerjakan tugas yang diberikan. Dan
menyelesaikan soal. Terlebih lagi ketika
akhirnya nilai yang diperoleh jauh dari apa
siswa diminta menyelesaikan beberapa soal
yang diharapkan.
dihafal,
maka
banyak
mengalami
kesulitan
menerapkan
memilih
rumus
tersebut
pengembangan yang metode dan bentuknya
Di dalam mata pelajaran matematika
tidak seperti contoh soal yang diberikan saat
kelas VIII khususnya pada materi bangun
guru
ruang sisi datar, terdapat pokok bahasan
menerangkan
materi
tersebut.
Akibatnya, hasil belajar siswa pastinya jauh
Kubus
dan
Balok.
Berdasarkan
hasil
dari yang diharapkan.
observasi dan wawancara peneliti dengan
3
guru bidang studi matematika di SMP Negeri
tertentu. Hasil yang diperoleh dari evaluasi
2
materi
dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi guru
tersebut, diperoleh data bahwa hasil belajar
dalam memperbaiki dan menyempurnakan
siswa pada materi kubus dan balok masih
program dan kegiatan pembelajaran. Winkel
rendah. Hal ini sesuai dengan daya serap
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
siswa pada materi ini yang masih di bawah
evaluasi formatif adalah penggunaan tes-tes
pencapaian daya serap siswa yang ditentukan
selama proses pembelajaran yang masih
kurikulum yakni 65% ke atas. Dari penuturan
berlangsung,
guru bidang studi matematika tersebut
memperoleh informasi (feedback) mengenai
terungkap bahwa sebagian besar siswa
kemajuan yang telah dicapai.
Limboto
yang
mengajarkan
mengalami kesulitan dalam memahami dan
agar
Menurut
siswa
Kamus
dan
Besar
guru
Bahasa
merencanakan pemecahan terhadap soal
Indonesia
yang diberikan, sehingga siswa tidak dapat
Penguasaan diartikan sebagai pemahaman
menjawab dengan benar soal yang diberikan.
atau
Rendahnya
belajar
kesanggupan
untuk
2006:24)
menggunakan
(pengetahuan, kepandaian, dsb), sedangkan
guru
kurang
kesanggupan diartikan sebagai kemampuan,
siswa
terutama
kecakapan atau kemampuan orang tersebut
dalam hal bagaimana cara siswa menerima
dalam menerapkan sejumlah pengetahuan
dan merespon materi yang disajikan selama
yang
proses pembelajaran ataupun guru tidak
Demikian
memberikan evaluasi pada saat setelah
Menurut Ernawati (dalam Harja
2012)
pembelajaran berakhir.
“mengemukakan
adalah
dikarenakan
memperhatikan
perilaku
siswa
Abbas
ini
mungkin
hasil
(dalam
Untuk mengatasi masalah diatas, guru perlu menerapkan atau memberikan evaluasi
berkaitan
dengan
pula
kemampuan
objek
terhadap
matematika.
pemahaman menangkap
tersebut.
pengertian-
pengertian seperti mampu mengungkapkan
formatif dengan feed back pada saat selesai
suatu materi yang disajikan dalam bentuk
pembelajaran,
lain
untuk
mengetahui
sejauh
manakah suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang direncanakan. Evaluasi
yang
memberikan
dapat
dipahami,
interpretasi
dan
mampu mampu
mengklasifikasikan”. Penguasaan merupakan bagian dari
juga merupakan salah satu
komponen penting dan tahap yang harus
hasil
ditempuh oleh guru untuk mengetahui sejauh
Konsep, prinsip, dan struktur pengetahuan
mana
tujuan
dan pemecahan masalah merupakan hasil
pembelajaran atau menguasai kompetensi
belajar yang penting pada ranah kognitif,
peserta
didik
mencapai
dalam
komponen
pembelajaran.
4
keberhasilan belajar bergantung bukan hanya
atau
pada lingkungan dan kondisi belajar, tetapi
pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada saat
juga pada pengetahuan awal peserta didik.
hasil satuan program pembelajaran atau sub
Menurut Arikunto (dalam Latif, 2008:117-
pokok bahasan dapat diselesaikan, dengan
120) penguasaan konsep peserta didik dapat
tujuan untuk mengetahui
diukur dengan melakukan evaluasi pada
peserta
ranah kognitif berdasarkan tasonomi Bloom
dengan tujuan pembelajaran yang telah
meliputi 1) Mengenal (recognition) atau
ditentukan.
meningkat
kembali,
2)
pada
Pemahaman
saat
didik
berlangsungnya
“telah
proses
sejauh mana
terbentuk”,
sesuai
Menurut (Arifin, 2011:35) penilaian
(comprehension), peserta didik diminta untuk
formatif
membuktikan bahwa ia memahami hubungan
kemajuan belajar peserta didik selama proses
yang sederhana di antara fakta-fakta atau
belajar
konsep, 3) Aplikasi (application), peserta
balikan (feed back) bagi penyempurnaan
didik menerapkan ke situasi yang baru, 4)
program pembelajaran. Pendapat ini sejalan
Analisis (analiysis), peserta didik diminta
dengan Winkel menyatakan bahwa yang
untuk menganalisis suatu hubungan, sintesis
dimaksud dengan evaluasi formatif adalah
(syntesis), Peserta didik diminta untuk
penggunaan
menggambungkan atau menyusun kembali
pembelajaran yang masih berlangsung, agar
suatu
siswa dan guru memperoleh informasi (feed
struktur
(evaluation),
baru,
peserta
dan didik
6)
evaluasi
menerapkan
back)
dimaksudkan
berlangsung,
tes-tes
mengenai
untuk
untuk
memantau
memberikan
selama
kemajuan
proses
yang
telah
pengetahuan yang dimiliki untuk menilai
dicapai. Dengan kata lain evaluasi formatif
suatu kasus yang diajukan. Sedangkan
dilaksanakan untuk mengetahui seberapa
menurut Dahar (dalam Tahira, 2001:23)
jauh tujuan yang telah ditetapkan telah
mengemukakan bahwa penguasaan konsep
tercapai.
diperoleh melalui proses belajar, dan belajar
Menambahkan evaluasi ialah proses yang
merupakan proses kognitif yang melibatkan
menentukan sejauh mana tujuan pendidikan
tiga
dapat dicapai. Sedangkan (Sudijono, 2007:
proses
yang
berlangsung
hampir
(Ralph
maksud
1950:69)
bersamaan. Ketiga proses tersebut adalah (1)
23)
memperoleh informasi baru, (2) transformasi
formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan
informasi, dan (3) menguji relevansi dan
di
ketetapan pengetahuan.
berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu
Menurut Sudijono (dalam Ibrahim
mengatakan
Tyler
tengah-tengah
dilaksanakan
pada
atau
setiap
dari
evaluasi
pada
kali
saat
satuan
2011:19) tes formatif pada hakekatnya ialah
pembelajaran atau subpokok bahasan dapat
tes evaluasi yang dilakukan ditengah-tengah
diselesaikan dengan tujuan untuk mengetahui
5
sejauh mana peserta didik “telah terbentuk”
bertahap. Aspek tingkah laku yang dinilai
sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah
dari evaluasi formatif ini cenderung terbatas
ditentukan.
pada
Dari beberapa pendapat diatas dapat
segi
kognitif
(pengetahuan)
dan
psikomotor (ketrampilan) yang terkandung
disimpulkan bahwa Evaluasi formatif adalah
dalam
tujuan
khusus
pelajaran.
Untuk
evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir
menilai segi afektif (sikap dan nilai),
pembahasan suatu pokok bahasan / topik,
penggunaan penilaian formatif tidaklah tepat.
dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
Sebab untuk menilai perkembangan segi
manakah suatu proses pembelajaran telah
afektif diperlukan periode pengajaran yang
berjalan sebagaimana yang direncanakan.
cukup panjang.
Adapun evaluasi formatif memiliki tujuan yakni untuk mengetahui keberasilan dan
II.
METODE PENULISAN
kegagalan proses belajar mengajar, dengan
Penelitian ini dilaksanakan di SMP
demikian dapat dipakai untuk memperbaiki
Negeri
dan menyempurnakannya.
dilaksanaan pada semester genap yaitu bulan
2
Limboto.
Waktu
penelitian
Selain itu, tujuan utama dari tes
Mei-juni tahun ajaran 2012/2013 . Adapun
formatif adalah untuk mengetahui masalah
yang menjadi Populasi pada penelitan ini
dan hambatan kegiatan belajar mengajar
adalah Kelas VIII SMP Negeri 2 Limboto
termasuk metode belajar dan pembelajaran
bertempat di Jl.Kasmat Lahay no.108 Kec.
yang
dan
Limboto. Untuk kelas ekperimen berjumlah
kelebihan seorang siswa. Hasil tes formatif
27 orang dan untuk kelas kontrol 27 orang.
merupakan umpan balik positif bagi guru dan
Jumlah masing-masing kelas dapat dilihat
siswa. Oleh karena itu, tes ini dapat
pada tabel dibawah ini.
digunakan
guru,
kelemahan
dilaksanakan secara kurang formal seperti tes lisan misalnya. Tes formatif dilaksanakan
Tabel 1. Distribusi Jumlah Siswa Kelas VIII
juga untuk mengetahui seberapa jauh tujuan
SMP Negeri 2 Limboto
yang telah ditetapkan telah tercapai. Sesuai Kelas
dengan fungsi dan tujuan evaluasi formatif,
Jumlah Siswa Pria
Wanita
Total
maka evaluasi ini dilakukan untuk menilai
Eksperimen
13
14
27
hasil belajar jangka pendek dari suatu proses
Kontrol
11
16
27
belajar mengajar atau pada akhir unit pelajaran yang singkat yaitu satuan pelajaran.
Sumber: Absen Siswa T.A 2012-2013 Sampel
yang
dibutuhkan
dalam
Sebab perbaikan belajar mengajar itu hanya
penelitian ini adalah terdiri dari dua kelas,
mungkin jika dilakukan secara sistematis dan
pengambilan sampel dalam penelitian ini
6
dilakukan secara Multi Stace Simple Random
cobakan pada kelas VIII6 kegiatan uji coba
Sampling. Dari hasil undian diperoleh hasil
ini dilaksanakan pada hari rabu khusunya
kelas
VIII3
sebagai
kelas
eksperimen
pada tanggal 22 mei 2013. Tujuan uji coba
diberikan perlakuan berupa evaluasi formatif
instrumen ini adalah untuk mengetahui butir-
dengan feed-back dan kelas VIII2 sebagai
butir yang valid dan instrumen yang reliabel.
kelas kontrol yang diberikan perlakuan evaluasi formatif tanpa feed back.
Untuk
pengujian
Validitas
tes,
dilakukan dalam dua dentuk yang pertama
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
eksperimen
semu
Rancangan
desain
penelitian
adalah validasi konstruksi yaitu melalui
dengan
bimbingan dosen yang kemudian divalidasi
True
oleh dosen, hasilnya seperti pada (lampiran
Experimental Design yaitu Posttes-Only
3) dan yang kedua adalah validasi isi yaitu
Control Design. Instrumen yang digunakan
dengan menggunakan rumus korelasi product
dalam penelitian ini adalah tes penguasaan
moment sebagai berikut :
matematika siswa. Tes yang digunakan yaitu dalam bentuk essay pada materi kubus dan
rxy
N xy x y
N x x N y y 2
2
balok. Tes digunakan untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan. Pemberian post-test untuk melihat penguasaan matematika siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tes dibuat
Dengan taraf nyata
2
2
0,05dan N = 27
serta dengan kriteria interval kepercayaan 95%
maka
harga
rdaftar = r n = r0.0527 = 0,381
berdasarkan indikator soal yang diambil dari
Dengan membandingkan harga rdaftar
tujuan pembelajaran. indikator penguasaan
dengan harga rhitung setiap item soal yang ada
matematika dalam penelitian ini adalah
pada( lampiran 3), diperoleh bahwa rdaftar<
indikator fakta, konsep, operasi dan prinsip.
rhitung . ini berarti semua item soal valid dan cukup baik sebagai alat pengumpul data.
III.
Berdasarkan data post-test (lampiran
HASIL DAN PEMBAHASAN
4) serta perhitungan rata-rata, modus dan Data penelitian
yang ini
dikumpulkan tentang
dalam
penguasaan
matematika siswa pada materi kubus dan balok. Data penguasaan matematika siswa akan
diperoleh
melalui
instrument
sesudah proses pembelajaran. Tes
tes ini
berbentuk essay, Instrumen ini akan diuji
median
(lampiran
6)
terlihat
bahwa
terjadinya peningkatan hasil penguasaan matematika siswa setelah diberikan evaluasi formatif. Untuk lebih jelas Secara umum data hasil penguasaan matematika dapat disajikan pada
tabel
4.1
dan
disajikan pada lampiran 6.
hasil
perhitungan
7
Selengkapnya uraian deskripsi data hasil penguasaan
matematika
siswa
disajikan
sebagai berikut.
7,dan banyaknya data kelas interval 6 (hasil perhitungan disajikan pada lampiran6 data berdasarkan frekuensi diatas
Berdasarkan hasil tes diperoleh skor minimum 54, maksimum 95, rerata (𝑥) sebesar 75,67; Median (Me) sebesar 75,81; modus (Mo) sebesar 76,5 Dan standar deviasi (St.Dev) sebesar 10.27. Dari skor
disajikan dalam bentuk histogram seperti tampak pada gambar 4.2 Gambar 4.2 Histogram hasil belajar penguasaan matematika siswa tanpa menggunakan feed back
maksimum dan minimum tersebut, diperoleh
dan banyaknya data kelas interval 6 (hasil perhitungan disajikan pada lampiran 6. Lebih
jelasnya
histogram
seperti
sebaran
tampak
62 – 69
0
70 – 77
data
pada
Berdasarkan
hasil
perhitungan
dengan menggunakan program Microsof Excel for windows 2010 diperoleh nilai
gambar 1
varians terbesar S2= 119,5 dan varians
Gambar 4.1 Histogram hasil penguasaan matematika siswayang menggunakan feed back 54 – 60 61 – 67
5
68 – 74 0
terkecil S2 = 105,539 dengan demikian nilai Fhitung =
119,5 105,53
= 1,14 sedangkan nilai Ftabel=
pada taraf nyata α = 0,05 dengan (dk) v1v2
10 frekuensi absolut
54 – 61 Kelas Interval
berdasarkan frekuensi diatas disajikan dalam bentuk
46 – 53
10
Frekuensi absolut
rentangan skor 41, panjang kelas interval 7,
Kelas Interval
75 – 81
yang masing-masing adalah penyebut dan pembilang. Karena nilai Fhitung = 1,14 ≤ Ftabel= 1,80 ; maka disimpulkan bahwa varians data berasal dari populasi yang
1. Data hasil penguasaan matematika siswa yang diberikan evaluasi formatif tanpa menggunakan feed back Berdasarkan hasil tes diperoleh skor
homogen
minimum 46, maksimum 92, rerata (𝑥)
back atau evaluasi formatif tanpa feed back
sebesar 69,35; median (Me) sebesar 70,81;
berasal dari populasi yang homogen. (Hasil
modus (Mo) sebesar 74,83 Dan standar
perhitungan disajikan pada lampiran 5).
deviasi (St.Dev) sebesar 10,95 dari skor maksimum dan minimum tersebut, diperoleh rentangan skor 46, panjang kelas interval
atau
dengan
kata
lain
data
penguasaan matematika siswa, baik kelas yang diberikan evaluasi formatif dengan feed
Berdasarkan
hasil
pengujian
menunjukkan bahwa persyaratan analisis uji t
8
yang
meliputi
uji
normalitas
dan
uji
1. terdapat perbedaan antara penguasaan
homogenitas varians penelitian dipenuhi.
matematika
Dengan
telah
evaluasi formatif dengan feed back dan
dikumpulkan dalam penelitian ini dapat
yang diberikan evaluasi formatif tanpa
menggunakan analisis uji t.
feed back.
demikian,
Hipotesis terdapat
data
dalam
perbedaan
yang
penelitian antara
ini
siswa
yang
diberikan
:
2. Perbedaan ini ditunjukkan berupa skor
penguasaan
rata-rata penguasaan matematika siswa
matematika siswa yang di berikan evaluasi
yang
formatif dengan feed back dan penguasaan
evaluasi formatif dengan feed back lebih
matematika siswa yang diberikan evaluasi
tinggi
formatif tanpa feed back. Hasil perhitungan
matematika siswa tanpa feed back yaitu
uji
pada kelas eksperimen
t
tentang
perbedaan
penguasaan
diberikan
dari
matematika siswa yang diberikan evaluasi
sedangkan
formatif
𝑥 =69,35.
dengan
feed
back
dan
yang
perlakuan
rata-rata
untuk
berupa
penguasaan 𝑥 = 75.93
kelas
Sehingga
kontrol terdapat
diberikan evaluasi formatif tanpa feed back
pengaruh yang positif terhadap hasil
menghasilkan thitung = 6,93 ternyata lebih
belajar
besar dari nilai ttabel = 2,016 pada taraf
penguasaan matematika Siswa.
kepercayaan 0,05 dengan dk = 52.(Hasil
Berdasarkan
yang
diukur
melalui
temuan,
perhitungan dapat disajikan pada lampiran
pembahasan, dan simpulan penelitian maka
7). Hal ini menunjukan bahwa hipotesis nol
diajukan beberapa saran sebagai berikut.
ditolak
1. Kepada para guru
yang
terdapat
menyatakan
perbedaan
bahwa
antara
tidak
penguasaan
a. Dapat mengetahui sampai sejauh mana
matematika siswa yang diberikan evaluasi
bahan
formatif
diterima oleh siswa
dengan
feed
back
dan
yang
diberikan evaluasi formatif tanpa feed back,
b. Sebagai
yang
diajarkan
bahan
sudah
masukan
bagi
dapat
guru
dan diterimanya hipotesis penelitian yang
matematika bahwa pentingnya pengaruh
menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara
evaluasi formatif dengan feed back dalam
penguasaan
proses belajar mengajar.
matematika
siswa
yang
diberikan evaluasi formatif dengan feed back
c. Dapat
mengetahui
sejauh
mana
dan yang diberikan evaluasi formatif tanpa
kemampuan siswa terhadap pelajaran
feed back.
matematika.
IV.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan
Pembahasan
Oleh karena itu evaluasi formatif hasil
penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut.
dengan feed back sebaiknya digunakan oleh
9
guru dalam pembelajarannya agar guru lebih
Perlu diadakan penelitian lebih lanjut
mudah mengukur kemampuan siswa dalam
untuk mengetahui keefektifan proses
mata pelajaran matematika.
pembelajaran dengan pemberian evaluasi
2.
formatif dengan feed back.
Kepada peneliti lain Daftar Pustaka
Indrawaty,
Ibrahim.
2007.
Pengaruh
Evaluasi Formatif dengan Abbas,
Nurhayati
(2006).
Hubungan
Minat
Terhadap
Antara
Feed Back terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi
Profesi Guru, keinovatfan Guru,
dan
Turunan Fungsi kelas XI
Pengalaman
IPS. Skripsi S1 Pendidikan
Diklat dengan Kompetensi Profesional
Matematika
Guru
Negeri Gorontalo. Tidak
Matematika SMP Negeri Gorontalo. Disertasi untuk memperoleh gelar Doktor. Universitas
Negeri
Gorontalo
SMP Kelas VIII Mudah Belajar
Matematika.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan
Nasional. Arifin,
diterbitkan Latif,
Amir.
2009.
Konsep
Matematika
dan
Minat
Siswa
pada
Bahasan Pokok Bahasan Segitiga
dan
Melalui
Persegi Penemuan
Terbimbing Di Kelas V. Tesis S2 Pendidikan Dasar Konsentrasi
Sains.
Universitas
Negeri Tidak
(2011)
Evaluasi
Gorontalo.
Pembelajaran,
Prinsip-
diterbitkan
Teknik-Prosedur,
cetakan
Zainal,
Meningkatkan
Penguasaan
Belajar
Agus, Nunik, (2008) Matematika Untuk
Universitas
Ngalim, Purwanto. 1984. Prinsip-prinsip
ke-3, Bandung:P.T Remaja
&
teknik
Evaluasi
Roskarya.
Pengajaran. Bandung: P.T Remaja Karya.
Budiningsih, Asri, (2005) Belajar dan Pembelajaran, pertama,
Jakarta:
Rineke Cipta.
cetakan P.T
Nuharini, Dewi. (2008). Matematika untuk kelas
VIII,
Matematika
Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Pusat Perbukuan,
10
departemen
Pendidikan
Gorontalo.
Nasional.
diterbitkan
Sudjana, 2005. Metode Statistika.Cetakan ketiga
Tidak
edisi
Tayibnapis,
keenam,
Farida,
(2008)
Evaluasi
dan
Instrumen
Program
Bandung: Tarsito
Evaluasi,Program Pendidikan & Penelitian,
Sudijono,
Anas.
(1996).
evaluasi
Pengantar
cetakan pertama, Jakarta:
pembelajaran.
Rineka Cipta.
Jakarta: P.T Raja Grafindo persada.
Tirtahardja,
Umar,
(2008)
Pendidikan. Sugiyono.
2012,
Metode
Penelitian
Pengantar
Jakarta:
P.T
Rineka Cipta
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta
Uno,
Suleman, Yusuf. 2011. Pengaruh bentuk
Hamzah
B.
2011.
Model
Pembelajaran.Jakarta:Bumi
tes formatif dan minat belajar
Aksar
peserta didik terhadap hasil belajar matematika.Universitas Negeri
Gorontalo.
Di
ess.com/2010/04/17/tugas/T
2010.Upaya
anggal 27-02-2013
Meningkatkan
Penguasaan Konsep materi Pteridophyta
&
Spermatophyta dan kinerja Ilmiah
dari
http://wahyumaulita.wordpr
Tidak
diterbitkan Tahira.
unduh
melalui
pembelajaran
model
Di
unduh
http://007indien.blogspot.com/2012/02/ma cam-macam-evaluasi-dan prinsip.htmlTanggal 27-02-2013
kooperatif
Type Group Investigation.
Di
unduh
Tesis S2 Pendidikan Dasar
http://amirulbahri.wordpress.com/2011/07/
Konsentrasi
Sains.
22/evaluasi-sumatif-dan-evaluasi-
Universitas
Negeri
formatif/Tanggal
27-02-2013